efektivitas penggunaan software …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/t1...menggunakan...

19
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE EDITING AUDIO DALAM PEMBELAJARAN AUDIO DALAM SAJIAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA SMKN 1 PRINGAPUS Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh: Ardhityan Kristantomi NIM : 702012013 Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2017

Upload: phamtuyen

Post on 01-Sep-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/T1...menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus. 2

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE EDITING AUDIO

DALAM PEMBELAJARAN AUDIO DALAM SAJIAN MULTIMEDIA

PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA SMKN 1 PRINGAPUS

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh:

Ardhityan Kristantomi

NIM : 702012013

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2017

Page 2: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/T1...menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus. 2
Page 3: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/T1...menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus. 2
Page 4: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/T1...menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus. 2
Page 5: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/T1...menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus. 2
Page 6: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/T1...menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus. 2

1. Pendahuluan

Hasil observasi dan wawancara (dengan siswa dan guru) selama penulis melakukan

Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMKN 1 Pringapus, ditemukan bahwa sebagian besar siswa

belum paham mengenai pembelajaran editing audio. Banyak siswa kurang teliti dalam mengedit audio

yang disebabkan kurangnya pengetahuan dan pengenalan siswa secara benar tentang teknik editing

audio yang melingkupi pengenalan area kerja sampai kepada pemakaian tools dalam software editing

audio.

Setiap tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa tidak dapat diselesaikan dengan tuntas.

Data menunjukkan bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam mata pelajaran audio dalam

sajian multimedia adalah 75, namun di Kelas Multimedia I yang berjumlah 33 siswa hanya 8 siswa

(24%) yang tuntas mencapai KKM, yang lainnya 76% belum mencapai KKM.

Untuk itu penulis tertarik untuk membahas proses pembelajaran editing audio ini dengan

menggunakan software Adobe Audition 3.0 sebagai media pembelajaran. Melalui penelitian ini

diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik) siswa dalam

pembelajaran editing audio.

Penelitian ini berfokus pada cara belajar siswa tentang bagaimana menggunakan software

Adobe Audition 3.0 secara baik dan benar yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan siswa dalam teknik editing audio. Rumusan masalah yang diambil untuk penelitian ini adalah “Apakah penggunaan software

Adobe Audition 3.0 dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran editing

audio pada siswa multimedia?”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan keterampilan

siswa dalam pembelajaran editing audio setelah menggunakan software Adobe Audition 3.0.

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah Penelitian ini difokuskan pada ranah

pengetahuan dan keterampilan siswa dalam editing audio setelah melakukan pembelajaran

menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus.

2. Kajian Pustaka

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sapto Haryoko pada tahun 2009, dengan judul

penelitian “ Efektivitas Pemanfaatan Media Audio Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi Model

Pembelajaran”. Peneliti adalah seorang Dosen di Universitas Negeri Makasar. Hasil penelitian yang

dilakukan menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan media audio-visual lebih baik dibanding

dengan pembelajaran melalui pendekatan konvensional yang menunjukkan bahwa perlu adanya

perubahan paradigma dalam proses pengajaran. Pola pengajaran konvensional masih sangat erat

diterapkan di lingkungan dimana beliau mengajar. Disamping itu temuan penelitian ini menunjukkan

bahwa variasi model pembelajaran, khususnya yang melibatkan audio-visual sangat cocok untuk

model pembelajarannya. Hasil belajar dengan menggunakan media audio-visual memliki skor yang

jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hanya menggunakan pendekatan konvensional. Hal ini dapat

ditunjukkan pada hasil post-test antara kelompok eksperiman (audio-visual) = 86,00 dan kelompok

konvensional = 78,33, dengan hasil pre-test kedua kelompok tersebut hampir sama.

Sehingga dari penelitian terdahulu tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

audio-visual dapat meningkatkan minat belajar dan daya tarik siswa untuk belajar. [2] Beberapa

pengertian yang menunjang dalam kajian pustaka adalah sebagai berikut ini.

Efektivitas merupakan suatu pengukuran atau dalam arti yang lain tercapainya tujuan yang

telah ditentukan. Menurut Sinambela pembelajaran dikatakan efektif apabila mencapai sasaran yang

diinginkan, baik dari segi tujuan maupun prestasi siswa. Indikator-indikator efektivitas dalam

pembelajaran meliputi: (1) Ketercapaian ketuntasan belajar, (2) Ketercapaian keefektifan aktivitas

siswa yaitu pencapaian ideal waktu yg digunakan siswa dalam melakukan kegiatan (3) Ketercapaian

kemampuan guru mengelola pembelajaran. [7]

Kognitif atau kognisi berasal dari bahasa latin cognition, yang berarti pengenalan. Proses

perkembangan kognitif manusia berlangsung sejak manusia itu lahir. Konsep kognitif secara umum

Page 7: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/T1...menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus. 2

cenderung pada transfer ilmu pengetahuan dalam diri subyek belajar (Abdullah dalam Mulkhan,

1998:56). Kognitif terbentuk berdasar penggunaan sebagian besar fakta dari ingatan manusia (Said

dan Affan, 1990:62). Kognitif menekankan pada konsep semesta pengetahuan, pemahaman, dan

keterampilan berpikir. Pengetahuan tidak terbatas pada konsep ingatan akan sesuatu, tetapi sebagai

hasil mengetahui, mengamati, meneliti, bahkan melakukan uji coba dalam arti semesta (Muliawan,

2008:108). Dalam hal ini siswa disebut memperoleh pengetahuan jika siswa tersebut mengalami

proses transfer pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan berpikir. [1]

Menurut Robbins Keterampilan (skill) adalah kemampuan untuk mengoperasikan suatu

pekerjaan secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar ( basic ability). Pada

dasarnya Keterampilan dikategorikan menjadi 4, yaitu : (1) Basic literacy skill adalah keahlian dasar

merupakan keahlian seseorang yang pasti dan wajib dimiliki oleh kebanyakan orang, seperti

membaca, menulis, dan mendengar; (2) Technical skill adalah keahlian teknik merupakan keahlian

seseorang dalam pengembangan teknik yang dimiliki seperti menghitung secara tepat,

mengoperasikan komputer; (3) Interpersonal skill adalah keahlian interpersonal merupakan

kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan

kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaiakn pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim,

dan (4) Problem solving adalah menyelesaikan masalah adalah proses aktifitas untuk menajamkan

logika, berargumentasi dan penyelesaian masalah serta kemampuan untuk mengetahui penyebab,

mengembangkan alternatif dan menganalisa serta memilih penyelesaian yang baik. [4]

Kata editing berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari akar kata edit yang artinya membaca,

memperbaiki dan mempersiapkan naskah untuk diterbitkan. Sedangkan Audio adalah suara atau bunyi

yang dihasilkan oleh getaran suatu benda, agar dapat tertangkap oleh telinga manusia getaran tersebut

harus kuat minimal 20 kali/detik. Pengertian lain dari audio menurut beberapa ahli seperti berikut ini.

[3]

Media audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif

(pita suara/piringan suara], yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian & kemauan siswa

sehingga terjadi proses belajar mengajar, dan menurut Sadiman media adalah sarana untuk

menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang-lambang auditif, baik verbal

(kedalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal. [5]

Jadi editing audio adalah proses memperbaiki suara atau bunyi yang menghasilkan pesan

dalam bentuk lisan. Dalam editing audio secara digital ada beberapa langkah yang harus dilakukan

diantaranya meliputi : (1) Cara instalasi Software atau aplikasi editing audio; (2) Pengenalan area

kerja Software editing audio; (3) Membuat file audio baru; (4) Seleksi data audio; (5) Meng-copy

audio; (6) Memindahkan data audio; (7) Menghapus data audio, dan (8) Menyimpanan file audio.

Penelitian ini memakai aplikasi pengolah audio digital dengan nama Adobe Audition 3.0,

aplikasi ini merupakan pengolah audio milik Adobe System Corporate. Aplikasi ini secara khusus

digunakan untuk membantu para pengguna komputer mengolah audio dan membuat komposisi audio

dengan mudah dan cepat. [8]

3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian Eksperimen. Menurut Djarwanto (2001) Eksperimen

adalah proses penelitian di mana dua variabel atau lebih dimanipulasi dibawah kondisi tertentu,

sehingga pengumpulan dan penganalisaan data dapat dilakukan dan dapat ditunjukkan pengaruh antar

variabel tersebut, tanpa dikacaukan oleh variabel lainnya yang tidak dimanipulasi.

Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah True-Experimental Research (Penelitian

Eksperimen Sungguhan) hal ini mempunyai tujuan untuk menyelidiki kemungkinan adanya saling

hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental

dengan satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih

kelompok pembanding yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

Page 8: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/T1...menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus. 2

a. Lokasi dan Variabel Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas XI Multimedia 1 dan kelas XI Multimedia II SMK

Negeri 1 Pringapus Kabupaten Semarang yang beralamat di Jl. Jatirunggo, Pringapus pada Tahun

Pelajaran 2015/2016. Pertimbangan peneliti mengambil lokasi kelas tersebut karena merupakan

awal mula siswa belajar editing audio. Pemilihan sampel ini berdasarkan atas pengetahuan dan

ketrampilan dasar siswa yang masih kurang dalam pembelajaran editing audio. Jumlah sampel

yang ditentukan untuk penelitian juga merupakan rekomendasi dari pihak sekolah.

b. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian ini menunjukkan hubungan antara variable yang akan diteliti

dengan metode yang telah ditetapkan melalui penelitian, sehingga hasil akhirnya dapat

dibandingkan dan disimpulkan efektivitasnya berdasarkan tingkat pengetahuan dan keterampilan

siswa.

Gambar 2 : Paradigma penelitian

c. Subjek, Desain dan Prosedur Penelitian

Jumlah siswa kelas XI Multimedia SMK Negeri 1 Pringapus tahun ajaran 2015/2016

adalah 64 siswa. Terdiri dari 2 rombongan/kelas Multimedia, yaitu kelas XI Multimedia I

berjumlah 33 siswa dan kelas XI Multimedia II berjumlah 31 siswa. Kelas XI Multimedia I

sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelas XI Multimedia II sebagai kelompok kontrol

yang berjumlah 16 siswa, dipilih dari nomor urut absensi 16 sampai dengan 31. Untuk siswa

dengan nomor urut 1sampai dengan 15 dikelas yang sama dijadikan sebagai kelompok uji coba.

Rata-rata siswa yang terdapat dikedua kelas tersebut mempunyai pengetahuan dan keterampilan

yang hampir sama.

Karakteristik subjek penelitian ini para siswanya kurang aktif serta kurang pengetahuan

dan kurang terampil dalam pembelajaran editing audio. Kebanyakan mereka tidak

memperhatikan saat guru menjelaskan. Saat diberi pertanyaan maupun diberi perintah untuk

mempraktikkan mereka hanya menjawab dan mempraktikkan seperlunya saja dan tidak ada

penjelasan lebih lanjut. Desain eksperimen dalam penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control

Group Design.

Tingkat pengetahuan

dan keterampilan

kelompok kontrol

Dibandingkan Pretest

Kelompok

eksperimen dengan

Media pembelajaran

editing audio

Kelompok

kontrol dengan

pembelajaran

konvensional

Postest

Tingkat pengetahuan

dan keterampilan

kelompok eksperimen

Page 9: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/T1...menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus. 2

R

R

X

Sugiyono (2010)

Gambar 3 : Desain Eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random (R), kemudian

diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen

( ) dan kelompok kontrol . Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen

tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen (X),

dan pengaruh pembelajaran ( & ).

Dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

R = Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol siswa yang diambil secara

random.

= Kedua kelompok tersebut diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal

adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

= Tingkat pengetahuan dan keterampilan dari tes kelompok eksperimen

setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran

software editing audio.

= Tingkat pengetahuan dan keterampilan dari tes kelompok kontrol setelah

mengikuti pembelajaran konvensional.

= Perlakuan kelompok atas sebagai kelompok eksperimen yang diberi

pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran software editing

audio, sedangkan kelompok bawah yang merupakan kelompok kontrol

diberi pembelajaran dengan tidak menggunakan media pembelajaran

software editing audio.

d. Desain Pembelajaran

Adapun tahap-tahap pembelajaran yang akan digunakan peneliti adalah:

a. Tahap Persiapan yaitu: (1) Observasi masalah di sekolah; (2) Menentukan topik

penelitian; (3) Menentukan subyek penelitian; (4) Membuat proposal penelitian; (5)

Membuat kisi-kisi pretes, praktik dan postes; (6) Peneliti membuat instrumen pretest,

praktik dan postest berdasarkan kisi-kisi; (7) Mengujicobakan instrumen pretest dan

postest pada siswa dengan nomor urut absensi 1-15 kelas XI Multimedia II SMK

Negeri 1 Pringapus tahun ajaran 2015/2016; (8) Menganalisis data hasil instrumen

tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal; (9)

Melakukan pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok control, dan (10)

Menganalisis hasil pretest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk

mengetahui tidak adanya perbedaan yang signifikan dari kedua kelompok tersebut.

b. Tahap Pelaksanaan

Desain perlakuan yang akan diterapkan pada kelompok eksperimen adalah

sebagai berikut:

Page 10: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/T1...menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus. 2

Peneliti memberikan soal tes individu dan tes praktik

Tahap Pelaksanaan Kelompok Eksperimen

Gambar 4 : Tahap Pelaksanaan Kelompok Eksperimen

Tahap Pelaksanaan Kelompok Kontrol

Gambar 5 : Tahap Pelaksanaan Kelompok Kontrol

c. Tahap Akhir

1) Melaksanakan postes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

2) Menganalisis hasil postes yang telah dilakukan untuk mengetahui efektivitas

pembelajaran menggunakan media pembelajaran software editing audio

3) Menyusun hasil penelitian.

e. Uji Validitas / Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu taraf dimana suatu tes mampu mengukur apa yang

seharusnya diukur. Taraf validitas empiris tes dinyatakan dalam suatu koefisien validitas

( rxy). Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan

setiap butir instrumen dengan totalnya dikoreksi dengan butirnya sendiri (corrected item

to total correlation). Tekniknya dengan mencari koefisien corrected item to total

correlation. Menurut Azwar (2008) suatu item instrument penelitian dianggap valid jika

memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,2. [6]

Hasil perhitungan validitas dari pretest dan postest kelas uji coba, menggunakan

SPSS 16.0 for Windows adalah sebagai berikut :

Peneliti menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Peneliti mengajar menggunakan media pembelajaran

software editing audio

Peneliti menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Peneliti mengajar konvensional

Peneliti memberikan soal tes individu

Page 11: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/T1...menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus. 2

Tabel 1 : Uji Validitas Data Pretes Kelas Uji Coba

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

Soal1 26.06 18.495 .835 .769

Soal2 22.60 13.400 .415 .885

Soal3 21.00 12.429 .767 .703

Soal4 23.53 16.124 .817 .727

Soal5 18.26 16.210 .649 .755

Tabel 2 : Uji Validitas Data Postest Kelas Uji Coba

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

Soal1 23.86 27.124 .592 .844

Soal2 19.46 25.552 .685 .821

Soal3 19.80 25.600 .553 .860

Soal4 20.60 25.114 .733 .810

Soal5 21.60 23.400 .808 .787

Dari hasil validitas berdasarkan rentang koefisien validitas, maka masing-

masing 5 item soal pada pretes dan postes adalah valid semua karena memiliki

koefisien corrected item to total correlation > 0,2.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu tes merupakan taraf dimana suatu tes mampu menunjukkan

konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian

hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien

reliabilitas ( rtt ). Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen mengunakan kriteria

yang dikemukakan oleh George dan Mallery dalam Jasminah (2010), yang didasarkan

pada nilai koefisien Alpha Cronbach (α) sebagai berikut :

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < α < 0,8 : dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : reabilitas bagus

α > 0,9 : reabilitas memuaskan

Hasil perhitungan reliabilitas pretest dikelas uji coba, menggunakan SPSS

16.0 for Windows adalah sebagai berikut :

Page 12: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/T1...menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus. 2

Tabel 3 : Uji Reliabilitas Data Pretest Kelas Uji Coba

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.804 5

Tabel diatas menunjukkan 5 item soal pretest yang valid tadi dan nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,804. Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,804 tersebut

termasuk dalam kriteria reliabilitas bagus. Hal ini berarti pretest yang digunakan pada

penelitian ini adalah reliabel. Sedangkan perhitungan reliabilitas postest yang

diujicobakan dikelas yang sama dengan menggunakan program yang sama yaitu SPSS

16.0 for Windows adalah sebagai berikut:

Tabel 4 : Uji Reliabilitas Data Postest Kelas Uji Coba

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.855 5

Tabel diatas menunjukkan 5 item soal postest yang valid tadi dan nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,855. Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,855 tersebut

termasuk dalam kriteria reliabilitas bagus. Hal ini berarti postest yang digunakan pada

penelitian ini adalah reliabel.

f. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

b. Variabel X

Yang menjadi variabel X dalam penelitian ini adalah penggunaan media

pembelajaran software editing audio. Data X ini akan dikumpulkan dengan

menggunakan observasi. Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang

pencapaian pengajar dalam pemberian perlakuan di dalam kelas. Observasi dilakukan

terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran software

editing audio. Jadi, saat peneliti mengajar dengan menggunakan media pembelajaran

software editing audio didalam kelas, observer mengamati dan mengisi angket

instrumen tindakan.

c. Variabel Y

Yang menjadi variabel Y dalam penelitian ini adalah peningkatan

pengetahuan dan keterampilan siswa. Teknik pengumpulan data untuk mengetahui

besar pengaruh media pembelajaran software editing audio terhadap pengetahuan dan

keterampilan siswa kelas XI Multimedia I SMK Negeri 1 Pringapus tahun ajaran

2015/2016 pada pembelajaran audio adalah dengan menggunakan teknik tes dan

instrumen berbentuk soal. Teknik tes digunakan untuk mendapatkan nilai pengetahuan

dan keterampilan siswa. Menurut Gronlund dalam Cece Rakhmat (2001) tes adalah

sebuah alat atau prosedur sistematik bagi pengukuran sebuah sampel perilaku. Jadi

Page 13: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/T1...menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus. 2

variabel Y merupakan pencapaian siswa yang berkaitan dengan peningkatan

pengetahuan dan keterampilan siswa.

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Pretest

Metode pretest digunakan untuk mendapatkan data tingkat pengetahuan dan

keterampilan seluruh siswa kelas XI Multimedia I SMK Negeri 1 Pringapus tahun

ajaran 2015/2016. Prosedur pembuatan pretest yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1) Kisi-kisi Pretest

Sebelum pretest dibuat, sebelumnya harus dibuat terlebih dahulu kisi-kisinya.

Konsep penyususnan pretest dalam hal ini adalah penilaian berpikir untuk

menunjukkan tingkat pengetahuan.

Kisi-kisinya adalah sebagai berikut: (a) Mengetahui macam-macam Aplikasi pengolah

audio; (b) Mengetahui macam-macam format file audio; (c) Mengetahui area kerja

software editing audio Adobe Audition 3.0; (d) Mengetahui fungsi kegunaan tool pada

software editing audio Adobe Audition 3.0, dan (e) Mengetahui fungsi tombol pada

keyboard untuk editing audio.

2) Instrumen Pretest

Instrumen pretest disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya.

Skor yang digunakan adalah sekala penilaian. Semakin jawaban yang ditunjukkan

sesuai dengan kunci jawaban yang sudah ada, maka semakin banyak nilai yang

didapat. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan siswa mengenai editing audio

semakin tinggi.

b. Metode Praktik

Metode ini biasa digunakan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan

dalam pembelajaran. Tujuan dari metode ini adalah untuk mempermudah proses

pembelajaran sehingga memperoleh hasil yang optimal, dimana siswa dapat lebih

mudah menyerap materi dalam proses belajar yang diajarkan oleh gurunya. Prosedur

metode praktik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Kisi-kisi Praktik

Sebelum praktik dilaksanakan, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi praktik sebagai

panduan untuk melaksanakan praktik secara urut sehingga hasil praktik sesuai

dengan tujuan yang telah direncanakan yaitu bertambahnya keterampilan siswa

dalam pembelajaran editing audio.

Adapun kisi-kisi praktiknya adalah sebagai berikut : (a) Penyampaian tujuan

praktik editing audio; (b) Penjelasan materi praktik kepada siswa; (c)

Pendemonstrasian cara kerja, dan (d) Siswa melaksanakan praktik sesuai dengan

instruksi guru

2) Instrumen Praktik

Instrumen praktik disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.Instrumen

praktik ini dilaksanakan oleh siswa sesuai dengan instruksi guru yang mengajar.

Adapun materi yang harus dipraktikkan oleh siswa adalah : (a) Instalasi program

editing audio ke computer; (b) Menunjukkan menu-menu di program editing

audio serta fungsinya; (c) Membuat file audio baru; (d) Membuat seleksi data

Page 14: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/T1...menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus. 2

audio; (e) Mengcopy data audio; (f) Memindahkan data audio; (g) Menghapus

data audio, dan (h) Menyimpan file audio hasil dari editing.

c. Metode Postest

Metode ini digunakan untuk memperoleh data besarnya pengaruh

media pembelajaran editing audio terhadap pengetahuan dan keterampilan

siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. .

g. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menghitung jumlah siswa yang

tidak lulus KKM dibawah > 75 pada waktu pretest pada kelompok eksperimen. Setelah Penelitian

selesai dilakukan dan mendapat semua data yang diperlukan, maka langkah selanjutnya adalah

membandingkan hasil yang diperoleh siswa dalam pretest, praktik, dan juga posttest.

Dari situlah dapat diketahui apakah penggunaan software editing audio dalam

pembelajaran audio dalam sajian multimedia dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

siswa.

Penelitian ini juga dilakukan pada kelompok kontrol, dimana peneliti juga menghitung

jumlah siswa yang tidak lulus KKM saat pretest dan membandingkan dengan hasil siswa pada

saat posttest, namun dalam kelompok ini tidak diberikan perlakuan atau treatment melainkan

hanya diberikan pembelajaran secara konvensional saja.

Sehingga hasil akhir nanti dapat diketahui bahwa adanya perbedaan antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol, bahwa siswa yang menggunakan software editing audio

dalam pembelajaran audio dalam sajian multimedia dengan berbantuan media pembelajaran

software editing audio berbasis video tutorial dapat menciptakan efektivitas serta meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan dalam kelompok eksperimen disbanding dengan kelompok control

yang hanya belajar dengan pembelajaran konvensional saja.

4. Hasil Penelitian

Hasil pengambilan data pada 4 pertemuan yang dilakukan di SMK Negeri 1 Pringapus adalah

sebagai berikut :

Pertemuan Pertama pada tanggal 14 September 2016

- Pretest dan Postest kelompok uji coba

Pertemuan Kedua pada tanggal 26 September 2016

- Pretest kelompok eksperimen

- Treatment materi dengan Media Pembelajaran Software Editing Audio Berbasis

Video Tutorial dan praktik editing audio dengan software Adobe Audition 3.0

Pertemuan Ketiga pada tanggal 27 September 2016

- Pretest kelompok konvensional

- Pembelajaran konvensional

Pertemuan Keempat pada tanggal 29 September 2016

- Postest kelompok eksperimen

- Postest kelompok kontrol

Berikut ini ditampilkan hasil Pretest, Praktik dan Postest dalam bentuk diagram :

Page 15: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/T1...menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus. 2

Hasil Pretest menunjukkan terdapat 25 siswa tidak tuntas dan hanya 8 siswa yang tuntas,

maka presentasenya 76% siswa tidak tuntas dan 24 % siswa tuntas. Dari hasil pretest disimpulkan

bahwa banyak siswa tidak tuntas dibandingkan dengan siswa yang tuntas.

Gambar 6 : Diagram Hasil Pretest Kelompok Eksperimen

Setelah peneliti memberikan perlakuan atau treatment, kemudian siswa melakukan praktik

editing audio dengan kisi-kisi yang telah dibuat. Hasil praktik menunjukkan nilai rendah adalah 70

sebanyak 5 siswa, nilai 75 sebanyak 7 siswa dan nilai 80 sebanyak 21 siswa. Jadi presentasenya 85%

untuk nilai tuntas dengan jumlah 28 siswa dan 15% untuk nilai yg tidak tuntas dengan jumlah

sebanyak 5 siswa.

Gambar 7 : Diagram Hasil Praktik Kelompok Eksperimen

Tuntas24%

Tidak Tuntas76%

HASIL PRETEST KELOMPOK EKSPERIMEN

TUNTAS85%

TIDAK TUNTAS15%

HASIL PRAKTIKKELOMPOK EKSPERIMEN

Page 16: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/T1...menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus. 2

Peneliti memberikan postest kepada siswa dengan hasil baik yaitu semua siswa tuntas dan

melampaui KKM > 75, Sehingga prosentase yang didapat sebesar 100% untuk siswa yang tuntas dan

0% untuk siswa yang tidak tuntas.

Gambar 8 : Diagram Hasil Postest Kelompok Eksperimen

Hasil pretest kelompok kontrol menunjukkan terdapat 4 siswa yang tuntas dengan nilai antara

75-80. Sedangkan yang tidak tuntas ada 12 siswa dengan nilai antara 50-55 ada 3 siswa, nilai 56-60

ada 4 siswa dan nilai 61-65 ada 5 siswa. Jadi presentase pretestnya adalah 25% untuk siswa yang

tuntas dan 75% untuk siswa yang tidak tuntas dengan rincian nilai 50-55 = 18.75%, nilai 56-60=25%,

dan nilai 61-65 = 31.25%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan banyak siswa tidak tuntas dalam

pretest.

Gambar 9 : Diagram Hasil Pretest Kelompok Kontrol

TUNTAS100%

TIDAK TUNTAS

0%

HASIL POSTESTKELOMPOK EKSPERIMEN

TUNTAS25%

Nilai 50-5519%Nilai 56-60

25%

Nilai 61-6531%

HASIL PRETEST KELOMPOK KONTROL

Page 17: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/T1...menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus. 2

Pada kelompok kontrol ini peneliti tidak menerapkan metode praktik supaya terdapat pembeda

antara hasil perhitungan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dari hasil postest

menunjukkan masih terdapat siswa yang tidak tuntas berjumlah 4 orang dengan presentase 25% dan

siswa yang tuntas berjumlah 12 siswa dengan presentase 75%.

Gambar 10 : Diagram Hasil Postest Kelompok Kontrol

Dari penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan software editing audio dalam

pembelajaran audio dalam sajian multimedia pada kelas eksperimen dapat meningkatkan pengetahuan

dan keterampilan siswa dibanding dengan kelompok kontrol yang menerapkan metode pembelajaran

secara konvensional.

TUNTAS75%

TIDAK TUNTAS25%

HASIL POSTEST KELOMPOK KONTROL

Page 18: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/T1...menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus. 2

5. Diskusi

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan judul Efektivitas Penggunaan

Software Editing Audio Dalam Pembelajaran Audio Dalam Sajian Multimedia Pada Siswa Kelas XI

Multimedia SMKN 1 Pringapus, menunjukkan bahwa penelitian ini sangat efektif dikarenakan

mencapai indikator yang salah satunya meliputi ketercapaian ketuntasan belajar siswa terpenuhi.

Sedangkan pada Postest mengalami peningkatan pada kelompok ekperimen dengan rata-rata 81.06

dibanding dengan kelompok kontrol yang memperoleh 75.31. Hasil diatas menyatakan bahwa

pengetahuan dan keterampilan siswa meningkat berkat penggunaan software Adobe Audition 3.0

dalam pembelajaran editing audio, bahkan sangat efektif, terlihat dari nilai-nilai postest siswa

dikelompok eksperimen.

Berdasarkan analisis data penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa efektivitas penggunaan

software Adobe Audition 3.0 dalam pembelajaran editing audio pada siswa kelas XI multimedia

SMKN 1 Pringapus tahun ajaran 2015/2016 sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan siswa. Keefektifan tersebut dapat dilihat dari Ketercapaian ketuntasan belajar siswa,

ketercapaian keefektifan aktivitas siswa yang dalam hal ini adalah waktu ideal siswa untuk melakukan

setiap kegiatan yang termuat dalam rencana pembelajaran, dan ketercapaian efektivitas kemampuan

guru mengelola pembelajaran serta respon siswa terhadap pembelajaran yang posistif.

6. Kesimpulan

Sebelum diterapkan pembelajaran dengan penggunaan software editing audio dalam

pembelajaran audio dalam sajian multimedia pada siswa kelas XI Multimedia I sebagai kelompok

eksperimen, rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran editing audio masih rendah. Terlihat dari

33 siswa secara keseluruhan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 hanya 8 siswa yang

tuntas dan 25 siswa tidak tuntas. Setelah diberikan tindakan atau treatment berupa media pembelajaran

software editing audio, dari hasil praktik mengalami peningkatan. Siswa yang tuntas sebanyak 28

siswa dan yang belum tuntas sebanyak 5 siswa. Akhirnya semua nilai siswa mengalami peningkatan

dan mencapai bahkan melebihi KKM > 75 dengan perolehan nilai antara 75 sampai 90 sesudah

posttest diberikan. Sehingga dari hasil tersebut dapat dikatakan semua siswa tuntas dalam

pembelajaran.

7. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian bahwa penggunaan software editing audio dalam

pembelajaran audio dalam sajian multimedia sangat bermanfaat, maka disarankan kepada peneliti

selanjutnya untuk lebih mengembangkan materi dan konten editing audio yang telah ada serta

diharapkan untuk memperhatikan aspek pembelajaran dan tanggapan siswa mengenai media

pembelajaran yang diterapkan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa secara

maksimal.

Page 19: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOFTWARE …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13959/1/T1...menggunakan software Adobe Audition 3.0 pada siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Pringapus. 2

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ambarjaya, Beni S. 2012. Psikologi Pendidikan dan Pengajaran Teori dan Praktik. Jakarta: PT.

Buku Seru.

[2] Haryoko S. 2009. Efektivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual Sebagai Alternatif

Optimalisasi Model Pembelajaran. Jurnal Edukasi Elekrto.

[3] Pranoto, Naning. 2012. Pengertian Editing. http://www.rayakultura.net/pengantar-editing/ .

Diakses pada 27 Maret 2016

[4] Robbins.2000.Pengertian Keterampilan. http://digilib.uinsby.ac.id/1141/5/Bab%202.pdf. Diakses

pada 2 September 2016

[5] Sudjana dan Rivai. 2003. Pengertian Audio dan Media Audio.

http://www.pengertianku.net/2014/11/pengertian-audio-dan-media-audio-secara-lengkap.html .

Diakses pada 27 Maret 2016

[6] Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

[7] Sinambela. 2006. Indikator Efektivitas Pembelajaran.

http://www.sekedarposting.com/2015/04/efektivitas-pembelajaran.html. Diakses pada 26 Juli 2016.

[8] Wahana Komputer. 2009. Pengolahan Audio Digital Dengan Adobe Audition 3. Andi Offset :

Yogyakarta.