hubungan motivasi, persepsi dan beban kerja …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · analisis data...

97
HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU UKS DALAM PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I Untuk Mencapai Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Oleh: Astuti Febiana Mustofa 6450406070 JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010

Upload: hatuong

Post on 04-Mar-2018

221 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA

TERHADAP KINERJA GURU UKS DALAM PELAKSANAAN

USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI SEKOLAH

DASAR NEGERI (SDN) KECAMATAN PRINGAPUS

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010

SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Oleh:

Astuti Febiana Mustofa 6450406070

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2010

Page 2: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

ii

ABSTRAK

Astuti Febiana Mustofa. Hubungan Motivasi, Persepsi dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Guru UKS Dalam Pelaksanaan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Tahun 2010, XII+ 66 halaman+ 15 tabel+ 3 gambar+ 15 lampiran

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Penyakit gigi yang sering dan berkelanjutan dapat mengganggu kondisi fisik dan mental sehingga akan menurunkan proses belajar pada anak sekolah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah hubungan antara motivasi, persepsi dan beban kerja terhadap kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS di SDN Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi, persepsi dan beban kerja terhadap kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS di sekolah dasar Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.

Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan rancangan Cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 25 guru UKS. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square dengan α=0,05.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara motivasi (ρ= 0,025 dan CC=0,468) dan beban kerja guru UKS (ρ=0,04 dan CC=0,529) dengan kinerja dalam pelaksanaan kegiatan UKGS. Sedangkan persepsi guru UKS (ρ value=0,859 dan CC=0,115) tidak ada hubungannya dengan kinerja dalam pelaksanaan kegiatan UKGS.

Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang untuk meningkat motivasi guru UKS melalui pemberian imbalan dan insentif sebagai upaya meningkatkan kinerja serta lebih mengoptimalkan peran lintas program dan lintas sektor untuk mendukung program UKGS. Disarankan kepada guru UKS untuk mengevaluasi kembali beban kerja dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan mengikuti pelatihan UKGS yang dilaksanakan oleh Puskesmas dengan dukungan Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang. Kata Kunci: Motivasi, Persepsi, Beban Kerja, Kinerja, UKGS Kepustakaan: 45 (2000-2009)

Page 3: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

iii

ABSTRACT

Astuti Febiana Mustofa, 2010. The Relationship between UKS Teacher’s Motivation, Perception and Workload toward the Performance in Implementing The Activity of UKGS in Elementary School of Pringapus, Semarang District in 2010, XII+ 66 pages + 15 tables + 3 figures+ 15 appendices

Dental hygiene and oral health is part of a healthy body that cannot be separated from each other. Dental desease which often generate to generate to feel keen and continuous will very bother physical and psychological condition so that will degrade the leaming process of the students.

The statement of problem of this research is whether there is any relationship between UKS teacher’s motivation, perception and workload toward the performance in implementing the activity of UKGS in elementary school of Pringapus, Semarang District in 2010. The purpose of this research is to know whether there is any relationship between UKS teacher’s motivation, perception and workload toward the performance in implementing the activity of UKGS in elementary school of Pringapus, Semarang District in 2010.

The research method that used of this research was explanatory research with cross sectional approach. The population was 25 UKS teachers. The sample was taken using total sampling technique. The instrument used in this research was questionnaires. The data analysis was done nd bivariantly through chi-square test with degree of meaning (α)=0,05.

Based on the result of the study, it can be concluded that there was a relationship between the UKS teacher’s motivation (ρ= 0,025 and CC=0,468) and workload (ρ=0,04 and CC=0,529) toward the performance in implementing the activity of UKGS. Whereas there was not a relation between the UKS teacher’s perception (ρ=0,859 and CC=0,115) toward the performance in implementing the activity of UKGS.

The Semarang District Health Office is suggested to increase the UKS teacher’s motivation through the provision of rewards and incentives as an attempt to improve the UKS teacher’s performance and optimize the role of cross-programmes and across sectors to support the UKGS program. The UKS teacher is suggested to evaluate the workload and improve their knowledge and skills with UKGS training conducted by Public Health Centre with support of Semarang District Health Office.

Keywords: Motivation, Perception, Workload, Performance, UKGS References: 45 (2000-2009)

Page 4: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

iv

PENGESAHAN

Telah dipertahankan di hadapan panitia sidang ujian skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, skripsi atas nama Astuti Febiana Mustofa, NIM 6450406070 yang berjudul “Hubungan Motivasi, Persepsi dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Guru UKS Dalam Pelaksanaan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Tahun 2010”. Pada hari: Rabu Tanggal : 26 Januari 2010

Panitia Ujian

Ketua Panitia Sekretaris Drs. H. Harry Pramono, M.Si Widya Hary C. SKM, M.Kes NIP 195910191985031001 NIP 197712272005012001

Dewan Penguji Tanggal Persetujuan

Ketua penguji 1.Drs. Herry Koesyanto, M.S NIP 19581221986011001

Anggota Penguji 2. Drs. Bambang Budi R., M.Si (Pembimbing Utama) NIP 196012171986011001 Anggota Penguji 3. dr. Fitri Indrawati (Pembimbing Pendamping) NIP 198307112008012008

Page 5: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Mimpi sebenarnya adalah ruang yang selalu mendahului kenyataan dan tidak

ada satu kenyataan yang terbentuk dalam diri seseorang diluar mimpi-

mimpinya. (Anis Matta)

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena

di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan

untuk berhasil. (Mario Teguh)

Persembahan:

Skripsi ini Ananda persembahkan kepada:

1. Bapak (Mashad Mustofa) dan Ibu (Siti

Rokhayati) tercinta sebagai darma bhakti

Ananda

2. Adik-adikku tersayang

(Nurul Fadhilah M. dan Irsyad Majid)

3. Almamaterku UNNES

Page 6: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga skripsi yang berjudul “Hubungan Motivasi, Persepsi Dan Beban Kerja

Terhadap Kinerja Guru UKS Dalam Pelaksanaan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah

(UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

Semarang Tahun 2010” dapat terselesaikan.

Penyelesaian skripsi ini dimaksudkan untuk memperoleh gelar Sarjana

Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Semarang.

Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian sampai tersusunnya skripsi ini,

dengan rasa rendah hati, saya sampaikan terima kasih yang tulus kepada yang

terhormat:

1. Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Negeri Semarang, Drs. Said Junaidi, M. Kes., atas ijin penelitian.

2. Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Semarang, dr. H. Mahalul Azam, M. Kes., atas ijin

penelitian.

3. Pembimbing I, Drs. Bambang Budi Raharjo, M.Si., atas arahan, bimbingan

dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Pembimbing II, dr. Fitri Indrawati, atas arahan, bimbingan, dan motivasi

dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Sungatno, atas arahan dan bantuan dalam mengurus perijinan.

6. Kepala Sekolah Dasar Kecamatan Pringapus atas ijin untuk melakukan

penelitian.

Page 7: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

vii

7. Bapak, ibu dan adik serta keluarga tercinta atas kasih sayang, perhatian,

bantuan, motivasi dan do’a dalam penyusunan skripsi ini.

8. Temanku Zulfi, Afri, A’laa, Nesia, Endah, Novita dan Reza terima kasih atas

dukungan dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Sahabatku Siyam, Ela, Eni, Ervie, Nurul, Nayla, Loly, Titin, Kristi, Sinta dan

Pak Rudjito terima kasih atas dukungan dan bantuannya dalam suka dan duka

atas kasih sayang dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Teman-teman Ilmu Kesehatan Masyarakat Angkatan 2006 atas kekompakan

dan kerjasama.

11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas dengan melimpah amal baik Bapak, Ibu,

dan Saudara. Disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan guna penyempurnaan skripsi

ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, November 2010

Penyusun

Page 8: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

viii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL .......................................................................................................... i

ABSTRAK ..................................................................................................... ii

ABSTRACT.................................................................................................... iii

PERSETUJUAN ........................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 7

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 8

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 8

1.5 Keaslian Penelitian ................................................................................ 9

1.6 Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 12

2.1 Landasan Teori ...................................................................................... 12

2.1.1 . Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) ................................................ 12

2.1.2 Kinerja .................................................................................................. 16

2.1.3 Motivasi ................................................................................................. 26

Page 9: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

ix

2.1.4 Persepsi .................................................................................................. 31

2.1.5 Beban Kerja ........................................................................................... 34

2.2 Kerangka Teori ...................................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 39

3.1 Kerangka Konsep................................................................................... 39

3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 39

3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................................. 40

3.4 Variabel Penelitian ................................................................................. 40

3.5 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ............................. 40

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 41

3.7 Instrumen Penelitian .............................................................................. 42

3.8 Sumber Data Penelitian .......................................................................... 43

3.9 Teknik Pengambilan Data ...................................................................... 44

3.10 Teknik Pengolahan dan Analisis Data .................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 47

4.1. Deskripsi Data ....................................................................................... 47

4.2. Hasil Penelitian ...................................................................................... 50

BAB V PEMBAHASAN ............................................................................... 56

5.1 Pembahasan ........................................................................................... 56

5.2 Hambatan dan Kelemahan Penelitian ..................................................... 60

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 61

6.1 Simpulan ............................................................................................... 61

6.2 Saran ..................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 63

LAMPIRAN .................................................................................................. 67

Page 10: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Matrik Keaslian Penelitian ................................................................... 9

1.2 Matrik Perbedaan Penelitian ................................................................. 10

2.1 Alokasi Waktu Satu Jam Tatap Muka ................................................... 35

3.1 Definisi Operasional............................................................................. 40

4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 48

4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur ............................................ 48

4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja ................................... 49

4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...................... 49

4.5 Distribusi Motivasi Responden ............................................................. 50

4.6 Distribusi Persepsi Responden ............................................................. 51

4.7 Distribusi Beban Kerja Responden ....................................................... 51

4.8 Distribusi Kinerja Responden ............................................................. 52

4.9 Tabulasi Silang Antara Motivasi Dengan Kinerja Guru UKS ............... 53

4.10 Tabulasi Silang Antara Persepsi Dengan Kinerja Guru UKS ............. 54

4.11 Tabulasi Silang Antara Beban Kerja Dengan Kinerja Guru UKS ....... 55

Page 11: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Proses Perseptual: Suatu Interpretasi Individual ................................... 31

2.2 Kerangka Teori .................................................................................... 37

3.1 Kerangka Konsep ................................................................................ 38

Page 12: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kuesioner Penelitian ........................................................................... 68

2. Tabulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen ............................................. 74

3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ..................................... 76

4. Data Responden Penelitian .................................................................. 80

5. Tabulasi Data Hasil Penelitian............................................................. 81

6. Hasil Analisis Univariat ...................................................................... 83

7. Hasil Analisis Bivariat ........................................................................ 85

8. Dokumentasi Penelitian....................................................................... 93

Page 13: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam kerangka mencapai tujuan tersebut,

pembangunan kesehatan dilaksanakan secara terarah, berkesinambungan dan

realistis sesuai pentahapannya. (Depkes RI, 2009: 1)

Salah satu pokok program Indonesia Sehat 2010 adalah pokok program

upaya kesehatan. Program yang termasuk dalam upaya kesehatan ini adalah

program pemberantasan penyakit menular dan program pencegahan penyakit

tidak menular. Tujuan umum dari program ini adalah untuk meningkatkan

pemerataan dan mutu upaya kesehatan yang berhasilguna dan berdayaguna serta

terjangkau oleh segenap anggota masyarakat. Adapun salah satu tujuan

khususnya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan dari

penyakit menular dan penyakit tidak menular termasuk kesehatan gigi. (Depkes

RI, 2003:8)

Masalah kesehatan gigi yang mempunyai prevalensi cukup tinggi di

Indonesia adalah penyakit kelainan jaringan penyangga gigi (periodontal disease)

dan karies gigi. Kedua penyakit tersebut mempunyai dampak yang luas, yaitu

gangguan pada kualitas hidup antara lain keterbatasan fungsi gigi, disabilitas fisik,

ketidaknyamanan psikis, dan disabilitas psikis. Hal ini dapat mempengaruhi

Page 14: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

2

komunikasi, nutrisi, kegiatan belajar, dan aktivitas anak lainnya yang diperlukan

untuk pertumbuhan dan perkembangan normal. (Nurmala Situmorang

Tampubolon, 2005: 13)

Sampai sekarang, karies masih merupakan masalah kesehatan baik di

negara maju maupun di negara-negara bekembang. Menurut data World Health

Organization (WHO) yang diperoleh dari enam wilayah (Afrika, Amerika, Asia

Tenggara, Eropa, negara bagian barat Pasifik dan negara bagian timur

Mediterranian) menunjukkan bahwa rerata pengalaman karies pada anak usia 12

tahun berkisar 2,4. Kelompok 12 tahun ini merupakan indikator kritis, karena

sekitar 76,97% karies menyerang pada usia tersebut. Hal ini masih jauh dari target

WHO di mana indeks Decay Missing Filling-Teeth (DMF-T) pada tahun 2010

adalah 1,0. (WHO, 2000)

Di Indonesia, berbagai penelitian kesehatan gigi dan mulut menunjukkan

tingginya prevalensi dan keparahan penyakit karies dan penyakit periodontal.

Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, menyatakan di antara

penyakit yang dikeluhkan dan yang tidak dikeluhkan, prevalensi penyakit gigi dan

mulut adalah tertinggi meliputi 60% penduduk. Prevalensi pengalaman karies

cenderung meningkat dengan bertambahnya usia yaitu 43,9% pada usia 12 tahun

dengan DMF-T 1,1 sampai mencapai 80,1% pada usia 35-44 tahun dengan DMF-

T 4,7. Hasil studi SKRT tahun 2004 menunjukkan peningkatan prevalensi karies

yaitu mencapai 90,05% dan ini tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan negara

berkembang lainnya. (Sondang Pintauli dan Taizo Hamada, 2008: 4)

Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang petugas bidang promosi

kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang (2010), diketahui bahwa

Page 15: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

3

penyebab non-klinis penyakit gigi pada siswa sekolah dasar (SD) adalah

rendahnya tingkat pemeliharaan gigi oleh siswa. Pemeliharaan gigi siswa sekolah

secara umum terkait dengan peran stakeholders dan orang-orang yang relatif

dekat dengan siswa yang terkait dengan masalah kesehatan gigi seperti: (1).

Keluarga siswa terutama orang tua, (2). Guru khususnya melalui kegiatan

UKS/UKGS dan pelajaran atau pendidikan kesehatan, dan (3). Tenaga kesehatan

gigi di puskesmas, melalui pelayanan di puskesmas dan UKGS.

Program pelayanan upaya kesehatan gigi dan mulut yang ditujukan kepada

siswa sekolah adalah Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang merupakan

salah satu upaya pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dan menjadi salah

satu sub program pokok puskesmas. Program UKGS sampai saat ini telah

dilaksanakan secara berkesinambungan, namun masih belum menjangkau seluruh

SD di Indonesia. Dari data yang ada, hasilnya belum mencapai target (80% SD).

Di Jawa Tengah masih mencakup 40,52% SD UKGS tahap III. (Depkes RI, 2004:

20)

Data pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas Provinsi Jawa

Tengah tahun 2007 sampai dengan 2009, menunjukkan wilayah Kabupaten

Semarang mengalami peningkatan rasio tambal/cabut gigi dan peningkatan

persentase murid SD yang perlu mendapat perawatan gigi dan mulut. Data

pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas tahun 2007, menunjukkan

wilayah Kabupaten Semarang memiliki rasio tambal/cabut gigi sebesar 0,91

dengan persentase murid SD yang perlu mendapat perawatan sebesar 30,19%

dari 67,68% murid SD yang diperiksa gigi dan mulut. Rasio tambal/cabut

tersebut mengalami peningkatan pada tahun 2008 menjadi 1,24. Sedangkan

Page 16: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

4

persentase murid SD yang perlu mendapat perawatan juga meningkat mencapai

33,22% dari 71,84% murid SD yang diperiksa gigi dan mulut. Pada tahun

2009 rasio tambal/cabut gigi kembali meningkat mencapai 1,35 dan persentase

murid SD yang perlu mendapat perawatan meningkat mencapai 33,97% dari

70,33% murid SD yang diperiksa gigi dan mulut. (Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Tengah, 2007-2009)

Data pelayanan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Dinas Kesehatan

Kabupaten Semarang, menunjukkan peningkatan persentase murid SD yang perlu

mendapat perawatan gigi dan mulut di wilayah Puskesmas Pringapus. Data

pelayanan UKGS wilayah Puskesmas Pringapus selama tahun 2007 menunjukkan

dari 69,13% murid SD yang diperiksa gigi dan mulut, sebesar 24,34% murid SD

perlu mendapat perawatan. Pesentase murid SD yang perlu mendapat perawatan

meningkat pada tahun 2008 menjadi 100% dari 20,13% murid SD yang diperiksa

gigi dan mulut. Pada tahun 2009, data pelayanan UKGS puskesmas Pringapus

menunjukkan 81,43% murid SD perlu mendapat perawatan dari 98,68% murid

SD yang diperiksa gigi dan mulut. (Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2007-

2009)

Salah satu kebijakan yang diambil oleh Dinas Kesehatan Kabupaten

Semarang adalah peningkatan partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam

rangka meningkatkan kesadaran, kemampuan dan membentuk perilaku hidup

sehat serta ikut dalam upaya pencegahan penyakit dan peningkatan derajat

kesehatan. Hal ini sesuai dengan tujuan pembangunan kesehatan menuju visi

Indonesia Sehat 2010 yaitu terciptanya masyarakat Indonesia yang hidup dalam

Page 17: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

5

lingkungan dengan perilaku hidup sehat. (Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang,

2008: 3)

UKGS dengan sasaran anak sekolah adalah pelaksanaan upaya pelayanan

kesehatan gigi dari tingkat pelayanan promotif, preventif dan kuratif atas dasar

permintaan dan kebutuhan. Tujuan UKGS adalah terciptanya kondisi dimana anak

didik mempunyai pengetahuan, kesadaran dan kemampuan pemeliharaan diri

sehingga mampu mencegah terjadinya penyakit atau kelainan gigi dan mulut, serta

mengambil tindakan yang tepat untuk mencari pengobatan apabila diperlukan dan

mendapatkan pengobatan atau perawatan yang memadai sehingga tercapai derajat

kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Pelaksanaan upaya ini secara langsung

menggabungkan potensi orang tua siswa, guru dan tenaga kesehatan gigi

puskesmas maupun dari dinas kesehatan setempat. Ketiga unsur tersebut

merupakan kesatuan yang saling menunjang untuk peningkatan pelaksanaan

kegiatan UKGS. Adapun hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan

UKGS adalah kinerja guru UKS, dokter kecil, anak didik, sarana, dana sehat dan

pembinaan petugas puskesmas. (Depkes RI, 2004:21)

Tri Erri Astoeti (2006: 20) menyatakan bahwa guru adalah orang yang

membantu orang lain belajar dengan melatih, menerangkan, memberi ceramah,

mengatur disiplin, menciptakan pengalaman dan mengevaluasi kemampuan siswa.

Guru dapat berperan sebagai konselor, pemberi instruksi, motivator, manajer dan

model dalam menunjukkan sesuatu yang baik misalnya dalam perawatan gigi.

Guru menjadi panutan perilaku termasuk perilaku kesehatan siswa. Oleh sebab

itu, mereka juga harus mempunyai sikap dan perilaku positif dan merupakan

pendorong atau penguat perilaku sehat anak sekolah.

Page 18: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

6

Henry Simamora (1995) dalam Anwar Prabu Mangkunegara (2006:14)

menyatakan bahwa ada tiga faktor yang berpengaruh terhadap kinerja personal,

yaitu faktor individu, faktor psikologi dan faktor organisasi. Faktor individu

terdiri dari kemampuan dan keterampilan, latar belakang keluarga, dan demografi.

Faktor organisasi terdiri dari sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur, dan

desain pekerjaan. Faktor psikologi terdiri dari persepsi,motivasi, sikap,

kepribadian, dan belajar. Ketiga kelompok faktor tersebut dapat mempengaruhi

perilaku kerja yang selanjutnya berefek kepada kinerja personal.

Hasil wawancara sementara dengan 10 orang guru UKS SD di Kecamatan

Pringapus pada bulan April 2010, menunjukkan bahwa kinerja guru UKS dalam

pelaksanaan UKGS masih belum optimal. Kegiatan promotif dan preventif UKGS

berupa penyuluhan kesehatan gigi dengan gerakan sikat gigi bersama satu bulan

sekali, tidak dilaksanakan secara rutin oleh 60% responden, 80% responden tidak

melaksanakan pencatatan laporan dan evaluasi kegiatan UKGS, serta 50%

responden jarang melakukan rujukan penyakit gigi ke puskesmas bagi anak didik,

sehingga banyak anak didik datang ke puskesmas untuk memeriksakan penyakit

giginya dengan kondisi yang sudah parah. Adapun beberapa permasalahan yang

berkaitan dengan rendahnya kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS

berdasarkan wawancara tersebut antara lain: (1). Beban kerja dimana 100%

responden memiliki tugas rangkap dan merasa tidak memiliki cukup waktu untuk

menyelesaikan tugas-tugasnya, (2). Motivasi dalam melaksanakan UKGS kurang

karena 60% responden hanya melaksanakan UKGS begitu saja tanpa ada

keinginan untuk lebih maju dan berkembang, (3). Persepsi sebagai pelaksana

UKGS dimana 60% responden merasa kurang berperan dalam pengambilan

Page 19: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

7

keputusan tentang pelaksanaan UKGS dan merasa kurang bebas dalam

melaksanakan UKGS.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat diasumsikan beberapa hal yang dapat

mempengaruhi kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS yaitu beban kerja,

motivasi dan persepsi guru UKS. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui

hubungan motivasi, persepsi dan beban kerja terhadap kinerja guru UKS dalam

pelaksanaan UKGS di sekolah dasar (SD) Kecamatan Pringapus, Kabupaten

Semarang.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, maka dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan antara motivasi dengan kinerja guru UKS dalam

pelaksanaan UKGS di SDN Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ?

2. Apakah ada hubungan antara persepsi dengan kinerja guru UKS dalam

pelaksanaan UKGS di SDN Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ?

3. Apakah ada hubungan antara beban kerja dengan kinerja guru UKS dalam

pelaksanaan UKGS di SDN Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi,

persepsi dan beban kerja terhadap kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS di

SDN Kecamatan Pringapus.

Page 20: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

8

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Menggambarkan hubungan motivasi dengan kinerja guru UKS dalam

pelaksanaan UKGS

2. Menggambarkan hubungan persepsi dengan kinerja guru UKS dalam

pelaksanaan UKGS

3. Menggambarkan hubungan beban kerja dengan kinerja guru UKS dalam

pelaksanaan UKGS

4. Menggambarkan kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Peneliti

Manfaat yang ingin dicapai peneliti adalah untuk mengetahui hubungan antara

motivasi, persepsi dan beban kerja terhadap kinerja guru UKS dalam pelaksanaan

UKGS, menambah informasi, pengetahuan, dan dapat mengaplikasikan teori-teori

yang diperoleh selama kuliah terhadap permasalahan kesehatan yang ada

dilapangan.

1.4.2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang

Manfaat bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang khususnya petugas di

bagian Promosi Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan yaitu dapat dijadikan

sebagai bahan kajian dalam pengembangan program UKGS ataupun dalam

pemberian pengarahan, bimbingan dan evaluasi terhadap petugas pelaksana

program UKGS.

1.4.3. Bagi Pelaksana Program UKGS di Puskesmas

Manfaat bagi petugas pelaksana UKS dan UKGS di Puskesmas yaitu dapat

dijadikan sebagai bahan kajian dan informasi untuk dipergunakan dalam

perencanaan, evaluasi dan pembinaan petugas pelaksana program UKGS.

Page 21: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

9

1.4.4. Bagi Guru UKS

Manfaat bagi guru UKS yaitu dapat dijadikan sebagai gambaran dan

masukan dalam upaya meningkatkan kinerja guru UKS dalam pelaksanaan

UKGS.

1.5. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Matrik Keaslian Penelitian

No. Judul Penelitian

Nama Penelitia

n

Tahun dan Tempat

Penelitian

Rancangan

Penelitian

Variabel Penelitian

Hasil Penelitian

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Hubungan

Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008

Ali Imron 2008, Puskesmas di Kota Medan

Explanatory research

Variabel Bebas : sumber daya organisasi (sumber daya manusia, sarana dan prasarana) dan fungsi kepemimpinan (perencanaan, pengambilan keputusan dan pengawasan pegawai ) Variabel terikat : Kinerja tim UKGS puskesmas

Ada hubungan yang bermakna antara variabel sarana dan prasarana (p=0,038 dan r=0,492) dengan kinerja tim UKGS.

2. Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja Koordinator SP2TP Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2005

Linda Tambun

2005, Puskesmas Di Kota Medan

Explanatory reseach

Variabel bebas : beban kerja Variabel terikat: kinerja koordinator SP2TP puskesmas

Terdapat hubungan beban kerja dengan kinerja koordinator SP2TP puskesmas (p=0,000 dan r=0,827)

Page 22: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

10

Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumya dapat dilihat

pada matriks di bawah ini :

Tabel 1.2 Matrik Perbedaan Penelitian

No. Pembeda Ali Imron Linda Tambun Astuti Febiana Mustofa (1) (2) (3) (4) (5) 1. Judul Hubungan Sumber

Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008

Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja Koordinator SP2TP Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2005

Hubungan Motivasi, Persepsi Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Guru UKS Dalam Pelaksanaan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di SDN Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Tahun 2010

2. Tahun dan Tempat Penelitian

2008, Puskesmas di Kota Medan

2005, Puskesmas di Kota Medan

2010, SDN di Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang

3. Variabel Penelitian

Variabel bebas : sumber daya organisasi dan fungsi kepemimpinan Variabel terikat : kinerja tim UKGS puskesmas

Variabel bebas: Beban kerja Variabel terikat: Kinerja koordinator SP2TP puskesmas

Variabel bebas : motivasi, persepsi dan beban kerja Variabel terikat : kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS

1.6. Ruang Lingkup Penelitian

1.6.1. Ruang Lingkup Tempat

Lingkup tempat penelitian ini adalah sekolah dasar negeri se-Kecamatan

Pringapus Kabupaten Semarang.

1.6.2. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari pengambilan data sampai dengan

penelitian pada bulan Maret sampai bulan Agustus tahun 2010.

Page 23: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

11

1.6.3. Ruang Lingkup Materi

Penelitian ini termasuk dalam ilmu kesehatan masyarakat khususnya dalam

bidang administrasi kebijakan kesehatan yang meneliti tentang motivasi, persepsi,

beban kerja dan kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS.

Page 24: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)

2.1.1.1 Pengertian UKGS

Penyelenggaraan upaya kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu

kegiatan pokok puskesmas yang bersifat menyeluruh, terpadu dan meliputi upaya

peningkatan, pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan penyakit gigi dan mulut.

Pelayanan kesehatan gigi puskesmas juga dilakukan dengan mengembangkan

program pelayanan luar puskesmas, yaitu dengan program UKGS. Program

UKGS menjadikan SD sebagai pusat pelayanan kesehatan gigi dalam skala

terbatas. (Depkes RI, 2004: 5)

Menurut Eliza Herijulianti, dkk., (2002: 125), UKGS adalah bagian

integral dari UKS yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara

terencana, pada para siswa, terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar (STD) dalam

kurun waktu tertentu, diselenggarakan secara berkesinambungan melalui paket

UKS yaitu paket minimal, paket standar dan paket optimal. UKGS di

lingkungan STD memiliki sasaran semua anak sekolah tingkat pendidikan

dasar (6-14 tahun). Pelayanan kesehatan ini diberikan pada anak usia sekolah

dengan tujuan agar tercapai derajat kesehatan gigi dan mulut siswa yang optimal.

UKGS merupakan suatu komponen dari UKS yang merupakan suatu paket

pelayanan asuhan sistematik yang ditujukan bagi anak usia sekolah di lingkungan

Page 25: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

13

sekolah dalam bentuk pelayanan promotif, promotif-preventif hingga pelayanan

paripurna.

2.1.1.2 Tujuan UKGS

Tujuan UKGS adalah :

1. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak sekolah dengan mengadakan usaha

preventif dan promotif.

2. Mengusahakan timbulnya kesadaran dan keyakinan bahwa untuk

meningkatkan taraf kesehatan gigi perlu pemeliharaan kebersihan mulut (oral

hygiene).

3. Mengusahakan agar anak-anak sekolah dasar mau memelihara kebersihan

mulutnya di rumah (habit formation)

4. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak sekolah dasar dengan menjalankan

usaha kuratif apabila usaha preventif gagal melalui sistem selektif (selectif

approach).

5. Meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan gigi dengan suatu sistem

pembayaran yang bersifat pra-upaya (pre-payment sistem). (Depkes RI, 2004:

8)

2.1.1.3 Sasaran Pelaksanaan UKGS

Sasaran pelaksanaan dan pembinaan UKGS meliputi sasaran primer,

sekunder dan tersier. Sasaran primer adalah peserta didik atau siswa sekolah.

Sasaran sekunder adalah guru, petugas kesehatan, pengelola pendidikan dan orang

tua siswa, sedangkan sasaran tersier meliputi :

1. Lembaga pendidikan termasuk perguruan agama serta pondok pesantren

beserta lingkungannya.

2. Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.

Page 26: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

14

3. Lingkungan yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

Untuk mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut anak sekolah yang

optimal, UKGS harus diutamakan pada upaya kesehatan masyarakat yang

ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh

peserta didik di sekolah binaan yang ditunjang dengan upaya kesehatan

perorangan berupa upaya kuratif bagi individu yang memerlukan perawatan

kesehatan gigi dan mulut. (Depkes RI, 2004: 12)

2.1.1.4 Kegiatan Pelayanan UKGS

2.1.1.4.1 Paket Minimal UKS yaitu UKGS tahap I

1. Pendidikan/penyuluhan/KIE kesehatan gigi dan mulut

2. Pencegahan penyakit gigi dan mulut

2.1.1.4.2 Paket Standar UKS yaitu UKGS tahap II

1. Pelatihan guru UKS/Penjaskes dan tenaga kesehatan di Puskesmas dalam

bidang kesehatan gigi dan mulut

2. Pendidikan/penyuluhan/KIE kesehatan gigi dan mulut pada siswa

3. Pencegahan penyakit gigi dan mulut

4. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas I

5. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit

6. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada kelas I-VI (care on demand)

7. Rujukan oleh guru bagi yang memerlukan

2.1.1.4.3 Paket Optimal UKS yaitu UKGS tahap III

1. Pelatihan guru (kelas/UKS/Penjaskes) dan tenaga kesehatan dalam bidang

kesehatan gigi dan mulut

2. Pendidikan/penyuluhan/KIE kesehatan gigi dan mulut bagi siswa kelas I-VI

3. Pencegahan penyakit gigi dan mulut

Page 27: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

15

4. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas I dan kelas terpilih

5. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit

6. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada kelas I-VI (care on demand)

7. Pelayanan medik gigi dasar sesuai kebutuhan (treatment need) pada siswa

kelas terpilih. (Depkes RI, 2004: 21)

2.1.1.6 Tenaga Pelaksana UKGS

2.1.1.6.1 Tenaga kesehatan gigi

Tenaga puskesmas yang ditugaskan mengurus kegiatan pokok kesehatan

gigi dan mulut serta melaksanakan UKGS. Jika tidak ada tenaga kesehatan gigi,

maka tugas tersebut diserahkan kepada tenaga kesehatan lain yang telah dilatih

tentang kesehatan gigi dan mulut.

2.1.1.6.2 Tenaga sekolah

Tenaga pelaksana UKGS di unit sekolah adalah dokter kecil dan guru

UKS yang telah dilatih dalam bidang kesehatan gigi dan mulut. (Depkes RI, 2004:

20)

2.1.1.7 Peran Guru UKS Dalam Pelaksanaan UKGS

Sekolah adalah lembaga formal yang di dalamnya terdapat kurikulum, guru,

siswa, metode belajar, media belajar dan fasilitas yang diperlukan dalam melakukan

kegiatan belajar. Di masyarakat sekolah, selain kepala sekolah, maka tenaga

pengajar atau guru yang dilibatkan dalam pendidikan kesehatan gigi dan

melakukan pemecahan masalah khususnya kesehatan gigi dan mulut melalui

pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan yang dilakukan guru, terutama

guru UKS adalah :

1. Memimpin sikat gigi massal dengan pasta gigi berfluor

2. Melaksanakan kumur-kumur dengan larutan fluor

Page 28: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

16

3. Memberikan pendidikan kesehatan gigi yang berkesinambungan dalam mata

pelajaran olah raga dan kesehatan.

4. Menjaring siswa kelas 1 SD.

5. Merujuk siswa ke Puskesmas.

(Tri Erri Astoeti, 2006: 23)

Sebagai contoh, seorang siswa yang belajar tentang menyikat gigi maka

perubahan yang tampak ialah ia akan melakukan penyikatan gigi dengan baik

dan benar sesuai yang diajarkan oleh guru mereka. Dokter kecil juga dapat

membantu guru dalam memberi dorongan atau motivasi agar siswa berani untuk

memeriksakan gigi. Selain itu, guru dapat memberikan peyuluhan dengan

mendampingi para siswa sehingga bertambah pengetahuan siswa tentang

kesehatan gigi dan mulut. (Tri Erri Astoeti, 2006: 24)

2.1.2 Kinerja

2.1.2.1 Pengertian Kinerja

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2006: 9) kinerja merupakan istilah yang

berasal dari kata job performance atau actual performance yang dapat diartikan

sebagai prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang. Kinerja

karyawan diartikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Lebih luas lagi, Wibowo

(2007: 2) berpandangan bahwa kinerja bukan hanya menunjukkan hasil kerja yang

dicapai semata tetapi juga merupakan proses keseluruhan dalam rangka

pencapaian kerja. Dalam pengertian ini, kinerja mencakup tindakan-tindakan dan

perilaku yang relevan dengan tujuan organisasi. Kinerja bukan hanya merupakan

hasil tindakan saja melainkan juga tindakan itu sendiri.

Page 29: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

17

2.1.2.2 Penilaian Kinerja

Siswanto Sastrohadiwiryo (2003: 231) menyatakan bahwa penilaian

kinerja adalah proses penilaian hasil karya personel dalam organisasi melalui

instrumen penilaian kinerja dengan cara membandingkan kinerja atas kinerja

dengan uraian pekerjaan dalam suatu periode tertentu.. Penilaian kinerja

merupakan proses yang berkelanjutan untuk menilai kualitas kerja personal dalam

usaha menampilkan kerja personal dalam organisasi. Kegiatan ini dapat

memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik

kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerjanya. (T. Hani Handoko, 2000:

135)

Sudarmanto (2009: 11) menyatakan bahwa standar penilaian kinerja

dapat dilakukan dengan menilai 4 hal, yaitu:

1. Penilaian kinerja dikaitkan dengan analisis pekerjaan, uraian pekerjaan.

2. Penilaian kinerja dilakukan dengan mengukur sifat atau karakter pribadi

(traits).

3. Penilaian kinerja dilakukan dengan mengukur hasil dari pekerjaan yang

dicapai.

4. Penilaian kinerja dilakukan dengan mengukur perilaku atau tindakan-tindakan

dalam mencapai hasil.

2.1.2.3 Tujuan Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja pada dasarnya mempunyai dua tujuan, yaitu :

1. Penilaian kemampuan personal merupakan tujuan yang mendasar dalam

rangka penilaian personal secara individu yang dapat digunakan sebagai

informasi untuk penilaian efektivitas manajemen sumber daya manusia.

Page 30: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

18

2. Pengembangan personal sebagai informasi untuk pengambilan keputusan

dalam pengembangan personal, dimana secara spesifik bertujuan antara lain

untuk :

a. Mengenali sumber daya manusia yang perlu dilakukan pembinaan.

b. Menentukan kriteria tingkat pemberian kompensasi

c. Memperoleh kualitas pelaksanaan pekerjaan.

d. Bahan perencanaan manajemen program sumber daya manusia yang akan

datang

e. Memperoleh umpan balik atas hasil prestasi personal. Gomes (2003: 135)

2.1.2.4 Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan aspek yang menjadi ukuran dalam menilai

kinerja (Sudarmanto, 2009: 11). Menurut John Miner (1988) dalam Sudarmanto

(2009: 12), terdapat empat dimensi yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam

menilai kinerja, yaitu:

1. Kualitas, terkait dengan proses atau hasil mendekati sempurna dalam

memenuhi maksud atau tujuan, yaitu tingkat kesalahan, kerusakan,

kecermatan.

2. Kuantitas, terkait dengan satuan jumlah atau kuantitas yang dihasilkan.

3. Penggunaan waktu dalam bekerja, terkait dengan waktu yang dipergunakan

dalam menyelesaikan aktivitas atau menghasilkan produk, yaitu tingkat

ketidakhadiran, keterlambatan, waktu kerja efektif.

4. Kerja sama dengan orang lain dalam bekerja.

2.1.2.5 Metode Penilaian Kinerja

Menurut T. Hani Handoko (2000: 142) secara garis besar keseluruhan

metode penilaian dapat dikelompokan ke dalam dua kategori yaitu:

Page 31: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

19

1. Penilaian yang berorientasi kepada masa lalu

Metode penilaian yang berorientasi kepada masa lalu diartikan sebagai

penilaian perilaku kerja pegawai yang dilakukan pada masa lalu sebelum

penilaian dilakukan, melalui hasil penilaian tersebut dapat dilakukan usaha untuk

mengubah perilaku kerja atau pengembangan pegawai. Metode penilaian ini

terdiri dari:

a. Rating scale, yaitu penilaian yang didasarkan pada skala dari yang tinggi

sampai yang rendah, pada standar-standar unjuk kerja seperti inisiatif,

tanggung jawab, hasil kerja secara umum.

b. Check List, yaitu penilaian yang didasarkan pada suatu standar unjuk kerja

yang sudah dideskripsikan terlebih dahulu kemudian penilai memeriksa

apakah pegawai sudah memenuhi standar atau belum. Metode ini bisa

memberikan suatu gambaran prestasi kerja secara akurat, bila daftar penilaian

berisi item-item yang memadai.

c. Critical Incident Methode (Metode Peristiwa Kritis), yaitu penilaian yang

didasarkan pada perilaku yang khusus dilakukan di tempat kerja baik perilaku

yang sangat baik maupun perilaku yang sangat buruk dalam kaitannya dengan

pelaksanaan pekerjaan. Perilaku-perilaku tersebut dicatat oleh penilai dalam

sebuah catatan. Catatan-catatan ini disebut peristiwa-peristiwa kritis dimana

berbagai peristiwa dicatat oleh penyelia selama periode evaluasi terhadap

setiap karyawan.

d. Observasi dan Tes Prestasi Kerja, yaitu penilaian yang didasarkan pada tes

pengetahuan dan keterampilan. Tes mungkin tertulis atau peragaan

keterampilan.

Page 32: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

20

2. Penilaian yang berorientasi kepada masa yang akan datang

Metode penilaian masa yang akan datang diartikan dengan penilaian

akan potensi seorang pegawai atau penetapan sasaran-sasaran prestasi kerja di

masa mendatang. Metode penilaian ini terdiri dari:

a. Metode Penilaian Diri (Self Assessment), yaitu penilaian pegawai untuk diri

sendiri dengan harapan pegawai tersebut dapat mengindentifikasikan aspek-

aspek perilaku kerja yang perlu diperbaikinya pada masa yang akan datang.

b. Management By Objective (MBO), yaitu sebuah program manajemen yang

melibatkan pegawai dalam pengambilan keputusan untuk menentukan

sasaran-sasaran yang dicapainya yang dapat dilakukan melalui prosedur.

Karyawan dan penyelia secara bersama-sama menetapkan tujuan-tujuan untuk

sasaran-sasaran pelaksanaan kerja di waktu yang akan datang, kemudian

dengan menggunakan sasaran-sasaran tersebut, penilaian prestasi kerja

dilakukan secara bersama pula.

c. Penilaian Secara Psikologis, yaitu proses penilaian yang dilakukan melalui

serangkaian teknik penilaian seperti wawancara mendalam, tes-tes psikologi,

diskusi dengan atasan langsung dan review evaluasi lainnya. Penilaian ini

digunakan untuk menilai potensi karyawan di waktu yang akan datang dan

untuk mengetahui potensi seseorang dalam melakukan tanggung jawab yang

lebih besar.

2.1.2.6 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Sjafri Mangkuprawira dan Aida Vitayala (2007: 25) faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor intrinsik yang meliputi mutu

karyawan berupa pendidikan, pengalaman, motivasi, kesehatan, usia,

keterampilan emosi, spiritual, sedangkan faktor ekstrinsik meliputi lingkungan

Page 33: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

21

kerja fisik dan non fisik, kepemimpinan, komunikasi vertikal dan horizontal,

kompensasi, kontrol berupa penyeliaan, fasilitas, pelatihan, beban kerja, proses

kerja, sistem imbalan, dan hukuman.

Menurut teori Henry Simamora (1995) yang dikutip oleh Anwar Prabu

Mangkunegara (2006: 14), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku kerja

dan kinerja yaitu faktor individu (kompetensi, latar belakang dan demografi),

faktor psikologis (persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi) dan faktor

organisasi (sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur dan desain kerja).

Berdasarkan teori model kinerja tersebut, dapat disimpulkan beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi kinerja yaitu:

2.1.2.6.1 Faktor individu, yang terdiri atas:

1. Kemampuan dan Keterampilan

Kemampuan adalah bakat seseorang untuk melakukan tugas fisik atau

mental. Keterampilan adalah bakat yang dipelajari yang seseorang miliki untuk

melakukan suatu tugas. Kemampuan seseorang pada umunya stabil selama

beberapa waktu, sedangkan keterampilan berubah seiring dengan pelatihan atau

pengalaman. Pemahaman tentang keterampilan dan kemampuan diartikan sebagai

suatu tingkat pencapaian individu terhadap upaya untuk menyelesaikan

pekerjaannya dengan baik dan efisien. (Ivancevich. dkk, 2007: 85)

2. Pengalaman

Pengalaman kerja dapat memperdalam dan memperluas kemampuan kerja.

Semakin sering seseorang melakukan pekerjaan yang sama, semakin terampil dan

semakin cepat ia menyelesaikan pekerjaan tersebut. Semakin banyak macam

pekerjaan yang dilakukan seseorang, pengalaman kerjanya semakin kaya dan luas,

dan memungkinkan peningkatan kinerja. (Payama J. Simanjuntak, 2005: 24)

Page 34: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

22

3. Usia

Menurut Robbins dan Judge (2008: 63), hubungan usia dengan kinerja

atau produktivitas dipercaya menurun dengan bertambahnya usia. Hal ini

disebabkan karena keterampilan fisiknya sudah mulai menurun. Tetapi

produktivitas seseorang tidak hanya tergantung pada keterampilan fisik.

Karyawan yang bertambah tua, bisa meningkat produktivitasnya karena

pengalaman dan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.

4. Jenis Kelamin

Tidak ada perbedaan yang berarti dalam produktivitas pekerja antara

wanita dan pria. Namun, berbagai penelitian psikologis menunjukkan bahwa

wanita lebih bersedia untuk mematuhi wewenang, dan pria lebih agresif dan lebih

besar kemungkinannya dari pada wanita dalam memiliki pengharapan untuk

sukses. (Robbins dan Judge, 2008: 65)

5. Masa Kerja

Masa kerja adalah lamanya seseorang bekerja pada suatu organisasi.

Semakin lama masa kerja seseorang, maka semakin tinggi motivasi kerjanya.

Masa kerja seseorang akan menentukan prestasi yang merupakan dasar prestasi

dan kinerja organisasi. Semakin lama masa kerja seseorang, maka tingkat prestasi

individu akan semakin meningkat dan akan berdampak pada kinerja dan

keuntungan organisasi yang lebih baik. (Veithzal Rivai, 2008: 225 )

2.1.2.6.2 Faktor psikologis, yang terdiri atas:

1. Persepsi

Miftah Thoha (2008: 141) menyatakan bahwa persepsi pada hakikatnya

adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami

informasi tentang lingkungannya. Kesamaan persepsi akan mendorong

Page 35: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

23

terbentuknya motivasi yang mendukung makna dari perubahan yang terjadi

dengan kata lain bahwa kesamaan persepsi akan mendorong terciptanya motivasi

yang optimal bagi pelaksanaan pencapaian tujuan dan misi yang diharapkan.

2. Sikap

Secara umum sikap dapat dirumuskan sebagai kecenderungan untuk

berespon (secara positif atau negatif) terhadap orang, objek atau situasi tertentu.

Sikap mempengaruhi perilaku, yaitu bahwa sikap yang dipegang teguh oleh

seseorang menentukan apa yang akan dilakukan. Perilaku kerja yang ditunjukkan

oleh karyawan sesungguhnya merupakan gambaran atau cerminan sikap individu.

Apabila sikap positif sejak awal dikembangkan oleh individu maka perilaku

kinerja yang timbul akan baik. (Ivancevich, et al, 2007: 87)

3. Kepribadian

Kepribadian merupakan keseluruhan cara di mana seorang individu

bereaksi

dan berinteraksi dengan individu lain. Perkembangan kepribadian tersebut bersifat

dinamis, artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau

belajar serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin

matang dan mantap kepribadiannya. (Robbins dan Judge, 2008: 127)

4. Belajar

Belajar merupakan sebuah perubahan relatif permanen dalam perilaku

yang timbul dari pengalaman. Suatu pemahaman tentang prinsip-prinsip belajar

dasar akan memperdalam perspektif individu tentang konsep-konsep dan teori-

teori motivasi kerja. Pemahaman tersebut akan mendorong individu untuk

mempelajari perilaku-perilaku yang diperlukan untuk mencapai hasil-hasil positif

maksimum dari pekerjaan mereka. (J. Winardi, 2007: 141)

Page 36: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

24

5. Motivasi

Robbins dan Judge (2008: 222) menyatakan bahwa motivasi merupakan

proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk

mencapai tujuannya. Motivasi merupakan faktor penting dalam mendorong setiap

karyawan untuk bekerja secara produktif, sehingga berdampak pada kinerja

karyawan.

2.1.2.6.3 Faktor organisasi, yang terdiri atas:

1. Sumber Daya

Bila dipandang melalui pendekatan sistem, organisasi memiliki beberapa

unsur, yaitu masukan (input), proses (process), keluaran (output), dampak

(outcome), umpan balik (feedback) dan lingkungan (environment). Semua unsur

dalam sistem ini saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Sumber daya

merupakan bagian dari unsur masukan yang keberadaannya dalam suatu

organisasi merupakan hal yang paling pokok karena merupakan modal dasar

untuk dapat berfungsinya suatu organisasi. (M. Firmasnyah, 2009: 23)

2. Kepemimpinan

Kepemimpinan dan gaya kepemimpinan dalam organisasi sangat berperan

dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Bagaimana pemimpin menjalin

hubungan dengan pekerja, bagaimana mereka memberi penghargaan kepada

pekerja yang berprestasi, bagaimana mereka mengembangkan dan

memberdayakan pekerjanya, sangat mempengaruhi kinerja sumber daya manusia

yang menjadi bawahannya. (Wibowo, 2007: 66)

3. Imbalan

Imbalan merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi

seseorang. Imbalan dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu imbalan ekstrinsik dan

Page 37: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

25

imbalan intrinsik. Imbalan ekstrinsik tidak tergantung pada tugas yang

dilaksanakan dan dikendalikan oleh pihak lain. Sedangkan imbalan intrinsik

merupakan bagian integral dari tugas yang dihadapi dan ditentukan oleh individu

yang melaksanakan tugas tersebut. (J. Winardi, 2007: 61)

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi menunjukkan garis kewenangan dan rentang kendali

dari

suatu organisasi yang akan menentukan kegiatan dan hubungan serta ruang

lingkup tanggung jawab dan peran masing-masing individu. (Robbins dan Judge,

2008: 74)

5. Desain Kerja

Desain kerja merupakan spesifikasi dari isi, metode dan hubungan

pekerjaan. Desain kerja bagi pemegang kerja dimaksudkan untuk : (1) memperinci

konteks pekerjaan, harapan akan peran dan hubungan dalam organisasi; (2)

memenuhi persyaratan organisasi atas produktivitas, efisiensi operasional dan

kualitas produk dan jasa; (3) memuaskan kebutuhan individual atas kepentingan,

tantangan dan penyelesaian suatu pekerjaan. (Wibowo, 2007: 70)

6. Beban Kerja

Everly dan Girdano (dalam Munandar 2001:45) menyatakan bahwa beban

kerja adalah keadaan dimana pekerja dihadapkan pada tugas yang harus

diselesaikan pada waktu tertentu. Beban kerja berpengaruh terhadap kinerja

seseorang dalam melakukan pekerjaaannya. Pekerja yang mempunyai beban kerja

berlebih akan menurunkan kualitas hasil kerja dan memungkinkan adanya

inefisiensi waktu.

Page 38: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

26

2.1.3 Motivasi

2.1.3.1 Pengertian Motivasi

Kata motivasi memiliki kata dasar motif yang berarti dorongan, sebab

atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu

kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu

perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar. (Abdurrahmat Fathoni,

2006: 81)

Malayu S.P. Hasibuan (2001: 95) mengemukakan bahwa motivasi adalah

pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar

mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya

upayanya untuk mencapai kepuasan. Perbedaan tingkatan motivasi individu dalam

organisasi sangat mempengaruhi hasil kerja dan kinerjanya dalam organisasi.

(Anwar Prabu Mangkunegara, 2006: 164).

2.1.3.2 Teori Motivasi

2.1.3.2.1 Teori Motivasi Kepuasan

Teori ini mendasarkan pendekatannya atas faktor–faktor kebutuhan dan

kepuasan individu yang menyebabkannya bertindak dan berperilaku dengan cara

tertentu. (Malayu S. P. Hasibuan, 2001: 103).

1. Teori Motivasi Klasik

Teori motivasi klasik (teori kebutuhan tunggal) ini dikemukakan oleh

Frederick Winslow Taylor. Teori ini menunjukkan bahwa motivasi para pekerja

hanya untuk dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan biologis saja, yaitu

kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup

seseorang. (Malayu S.P. Hasibuan, 2001: 104)

Page 39: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

27

2. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow (Maslow’s Need Hierarchy Theory)

Maslow mendasarkan konsep hirarki kebutuhan pada dua prinsip.

Pertama, kebutuhan-kebutuhan manusia dapat disusun dalam satu hirarki dari

kebutuhan terendah sampai kebutuhan tertinggi. Kedua, suatu kebutuhan yang

telah terpuaskan berhenti menjadi motivator utama dari perilaku. Manusia akan

didorong untuk memenuhi kebutuhan yang paling kuat sesuai waktu, keadaan dan

pengalaman yang bersangkutan mengikuti suatu hirarki. (T. Hani Handoko, 2000:

256)

3. Teori Dua Faktor Dari Herzberg (Herzberg’s Two Factor Theory)

Teori ini mengemukakan bahwa ada dua faktor yang berkaitan dengan

kepuasan dan ketidakpuasan dalam bekerja. Kedua faktor tersebut adalah :

a. Faktor yang dapat memotivasi (motivation factor) adalah faktor-faktor yang

mendorong seseorang untuk memiliki pekerjaan dengan kepuasan yang

menantang agar benar-benar termotivasi, sehingga menambah kepuasan kerja,

faktor ini meliputi faktor prestasi, pengakuan/penghargaan, tanggung jawab,

faktor pekerjaan serta faktor memperoleh kemajuan dan perkembangan dalam

bekerja. (Miftah Thoha, 2008: 230)

b. Faktor Kebutuhan Kesehatan Lingkungan Kerja (hygiene factor) adalah

faktor-faktor yang bersifat mencegah penurunan semangat kerja dan dapat

menghindarkan kekacauan yang menekan produktivitas, faktor ini dapat

berbentuk upah/gaji, hubungan antar pekerja, supervisi teknis, kondisi kerja,

kebijaksanaan perusahaan dan proses administrasi di perusahaan.

(Miftah Thoha, 2008: 230)

4. Teori Prestasi Dari Mc Clelland (Mc. Clelland’s Achievement Motivation

Theory)

Page 40: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

28

Mc Clelland mengelompokkan tiga tingkatan kebutuhan manusia yang

dapat memotivasi gairah bekerja, yaitu kebutuhan akan prestasi (need for

achievement), kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation) dan kebutuhan akan

kekuasaan (need for power). Mc Clelland menyatakan bahwa ketika muncul

suatu kebutuhan yang kuat di dalam diri seseorang, kebutuhan tersebut

memotivasi dirinya untuk menggunakan perilaku yang dapat mendatangkan

kepuasannya. (J. Winardi, 2007:81)

5. Teori Keberadaan, Afiliasi dan Kemajuan dari Alderfer (Alderfer’s Existence,

Relatedness and Growth (ERG) Theory)

Alderfer mengemukakan bahwa ada tiga kelompok kebutuhan yang

utama, yaitu kebutuhan akan keberadaan (existence needs) yang berhubungan

dengan kebutuhan dasar, kebutuhan akan afiliasi (relatedness needs) yang

menekankan akan pentingnya hubungan antar individu dan bermasyarakat serta

kebutuhan akan kemajuan (growth needs). (Ike Janita Dewi, 2006: 80)

6. Teori Motivasi Human Relation

Teori ini mengutamakan hubungan seseorang dengan lingkungannya dan

menekankan peranan aktif pimpinan organisasi dalam memelihara hubungan dan

kontak-kontak pribadi dengan bawahannya yang dapat membangkitkan gairah

kerja. (Malayu S.P. Hasibuan, 2001: 115)

7. Teori Motivasi Claude S. George

Teori ini menyatakan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan yang

berhubungan dengan tempat dan suasana di lingkungan ia bekerja, yaitu upah

yang layak, kesempatan untuk maju, pengakuan sebagai individu, keamanan kerja,

tempat kerja yang baik, penerimaan oleh kelompok, pengakuan yang wajar dan

pengakuan atas prestasi. (Malayu S.P. Hasibuan, 2001: 115)

Page 41: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

29

2.1.3.2.2 Teori Motivasi Proses

Malayu S.P. Hasibuan (2001: 116) menyatakan bahwa teori motivasi

ini merupakan proses “sebab dan akibat” bagaimana seseorang bekerja serta hasil

apa yang akan diperolehnya. Teori motivasi proses dikenal antara lain:

1. Teori Harapan (Expectancy Theory)

Teori ini menyatakan bahwa kekuatan yang memotivasi seseorang untuk

bekerja giat dalam mengerjakan pekerjaannya tergantung dari hubungan timbal-

balik antara apa yang ia inginkan dan butuhkan dari hasil pekerjaan itu. Teori

harapan ini didasarkan atas harapan (expectancy), nilai (valence) dan pertautan

(instrumentality). (Azhar Arsyad, 2002: 74)

2. Teori Keadilan (Equity Theory)

Teori motivasi ini menyatakan bahwa keadilan merupakan daya

penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. Teori ini didasarkan

pada asumsi bahwa individu, yang bekerja dalam rangka memperoleh tukaran

imbalan dari organisasi, dimotivasi oleh suatu keinginan untuk diperlakukan adil

di pekerjaan. (Kreitner dan Kinicki, 2005: 293)

3. Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory)

Teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku

dengan pemberian kompensasi. Teori pengukuhan ini terdiri atas dua jenis

pengukuhan, yaitu pengukuhan positif dan pengukuhan negatif. (Robbins dan

Judge, 2008: 244)

2.1.3.3 Hubungan Antara Motivasi Dengan Kinerja

Anwar Prabu Mangkunegara (2006: 164) menyatakan bahwa motivasi adalah

kondisi atau keadaan dari pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu

untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi berkaitan erat

Page 42: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

30

dengan kepuasan kerja dan kinerja. Motivasi yang ada pada seseorang merupakan

kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan

kepuasan dirinya. Perbedaan tingkatan motivasi individu dalam organisasi sangat

mempengaruhi kinerja yang dapat dicapai dalam pekerjaannya. Menurut teori

Attribute atau Expectancy Theory, kinerja merupakan fungsi dari motivasi dan

kemampuan,  dengan demikian orang yang motivasinya tinggi tetapi memiliki

kemampuan yang rendah akan menghasilkan kinerja yang rendah, demikian pula

orang yang memiliki kemampuan tinggi tetapi motivasinya rendah. Hubungan

antara motivasi dengan kinerja tidak selalu tetap, tetapi akan mengalami

perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat (Siswanto Sastrohadiwiryo,

2003: 273).

2.1.4 Persepsi

2.1.4.1 Pengertian Persepsi

Veithzal Rivai (2008: 231) menyatakan bahwa persepsi merupakan

proses yang ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-

kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka. Persepsi

adalah proses dari seseorang dalam memahami lingkungannya yang melibatkan

pengorganisasian dan penafsiran sebagai rangsangan dalam suatu pengalaman

psikologis. Persepsi membantu individu dalam memilih, mengatur, menyimpan

dan menginterpretasikan rangsangan menjadi gambaran dunia yang utuh dan

berarti. (Ivancevich, et al, 2007: 116)

2.1.4.2 Proses Persepsi

Persepsi dapat dirumuskan sebagai suatu proses penerimaan, pemilihan,

pengorganisasian, serta pemberian arti terhadap rangsang yang diterima. Namun

demikian pada proses tersebut tidak hanya sampai pada pemberian arti saja tetapi

Page 43: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

31

akan mempengaruhi pada perilaku yang akan dipilihnya sesuai dengan rangsang

yang diterima dari lingkungannya. Proses persepsi melalui tahapan-tahapan

sebagai berikut:

Gambar 2.1 Proses Perseptual: Suatu Interpretasi Individual Sumber : Ivancevich, et al, 2007: 117

Gambar 2.1 di atas mengilustrasikan kerangka kerja dasar dan elemen

dari persepsi yang beroperasi sebagai suatu proses kognitif. Setiap orang membuat

pilihan individu dan merespon dengan cara yang berbeda. Orang melihat dunia di

sekeliling mereka dengan cara mereka sendiri yang unik dan berperilaku sesuai

dengan interpretasi mereka.

Individu berusaha merasionalisasikan stimulus lingkungan dengan

pengamatan, pemilihan dan penerjemahan. Masing-masing dari ketiga aktivitas ini

dipengaruhi oleh jenis faktor yang ditunjukkan dalam gambar 2.1. Pemilihan

(seleksi) persepsi merupakan proses memusatkan perhatian pada stimulus yang

penting, besar dan intens. Secara umum, orang mempersepsikan stimulus yang

memuaskan kebutuhan, emosi, sikap atau konsep diri mereka sendiri. Hal ini

Proses persepsi seseorang : pengorganisasian, pemilihan, penerjemahan

Stimulus Lingkungan Kerja Rangsangan (misalnya sistem imbalan organisasi yang bersangkutan, gaya persuasi yang digunakan oleh supervisor, aliran kerja)

Pengamatan • Penglihatan • Pembelajaran • Pengecapan • Penciuman

Pemilihan • Intensitas • Ukuran • Ketidak-

sabaran

Penerjemahan • Stereotip • Konsep Diri • Emosi

Respon • Sikap • Perasaan • Motivasi • Perilaku

Page 44: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

32

merupakan bagian tahapan penerjemahan. Tahapan mengamati, memilih dan

menerjemahkan saling berhubungan untuk membentuk proses persepsi yang

mendahului setiap respon. Ada tiga respon internal yang diilustrasikan, yaitu

sikap, perasaan dan motivasi. (Ivancevich, et al, 2007:117)

2.1.4.3 Faktor yang mempengaruhi Persepsi

Persepsi tidak muncul begitu saja, ada beberapa faktor yang melatar

belakangi munculnya persepsi. Faktor-faktor tersebut menyebabkan orang

dapat memiliki interprestasi yang berbeda-beda mengenai suatu stimulus yang

sama. Menurut Robbins dan Judge (2008: 175), ada tiga faktor yang

mempengaruhi persepsi, yaitu:

1. Pelaku persepsi

Apabila seorang individu memandang pada suatu target dan mencoba

menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran tersebut dipengaruhi oleh

karakteristik-karakteristik pribadi dari pelaku persepsi individual tersebut.

Karakteristik pribadi yang mempengaruhi persepsi adalah sikap, motif,

kepentingan, pengalaman masa lalu, dan pengharapan.

2. Target persepsi

Karakteristik-karakteristik dari target yang diamati dapat mempengaruhi

persepsi. Karakteristik target yang mempengaruhi persepsi adalah intensitas,

ukuran, kontras, pengulangan dan gerakan.

3. Situasi

Unsur-unsur dalam lingkungan sekitar sepeti waktu, keadaan tempat

bekerja, dan keadan sosial dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Persepsi

harus dilihat secara kontekstual yang berarti dalam situasi mana persepsi tersebut

timbul dan perlu pula mendapat perhatian.

Page 45: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

33

2.1.4.4 Hubungan Antara Persepsi Dengan Kinerja

Robbins dan Judge (2008: 175) menyatakan bahwa persepsi adalah

penyeleksian, pengorganisasian dan penginterpretasian data yang berhubungan

dengan panca indra. Individu tidak melihat objek sebenarnya, tetapi mempercayai

apa yang ia persepsikan adalah benar. Persepsi adalah realita pribadi dan akan

mempengaruhi perilaku. Dimensi inti pekerjaan yang menyenangkan menurut

persepsi pegawai akan menghasilkan motivasi potensial positif yang akan

mempengaruhi hasil kinerja. Pekerja biasanya memiliki sejumlah persepsi

mengenai konsep diri dalam sebuah peran (self concept), persepsi bahwa diri

mereka berguna (self esteem) dan persepsi tentang kemampuan untuk

menghasilkan hasil yang positif (self efficacy). Hal tersebut akan mempengaruhi

peningkatan kinerja. (Agustiar,dkk., 2005: 254)

2.1.5 Beban Kerja

2.1.5.1 Pengertian Beban Kerja

Setiap pekerjaan merupakan beban bagi yang bersangkutan. Beban

tersebut dapat berupa beban fisik maupun mental (Tarwaka, 2004: 95). Everly dan

Girdano (dalam Munandar 2001: 45) menyatakan bahwa beban kerja adalah

keadaan dimana pekerja dihadapkan pada tugas yang harus diselesaikan pada

waktu tertentu. Kategori lain dari beban kerja adalah kombinasi dari beban kerja

kuantitatif dan kualitatif. Beban kerja secara kuantitatif yaitu timbul karena tugas-

tugas terlalu banyak atau sedikit. Sedangkan beban kerja kualitatif, jika pekerja

merasa tidak mampu melaksanakan tugas atau tugas tidak menggunakan

keterampilan atau potensi dari pekerja. (Tulus Winarsunu, 2008: 84)

Page 46: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

34

2.1.5.2 Faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja

Menurut Tarwaka (2004: 95), faktor yang mempengaruhi beban kerja

adalah:

2.1.5.2.1 Faktor Eksternal

Faktor eksternal beban kerja adalah beban kerja yang berasal dari luar

tubuh pekerja. Aspek beban kerja eksternal sering disebut sebagai stressor. Yang

termasuk beban kerja eksternal adalah:

1. Tugas-tugas (tasks)

Tugas ada yang bersifat fisik seperti, tata ruang kerja, stasiun kerja, alat

dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja dan alat bantu kerja. Tugas juga ada

yang

bersifat mental seperti, kompleksitas pekerjaan dan tanggung jawab terhadap

pekerjaan.

2. Organisasi kerja

Organisasi kerja yang mempengaruhi beban kerja misalnya, lamanya

waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir, sistem pengupahan, kerja malam, tugas

dan wewenang.

3. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi beban kerja adalah yang

termasuk dalam beban tambahan akibat lingkungan kerja. Misalnya saja

lingkungan kerja fisik (penerangan, kebisingan, getaran mekanis), lingkungan

kerja kimiawi (debu, gas pencemar udara), lingkungan kerja biologis

(bakteri, virus dan parasit) dan lingkungan kerja psikologis (penempatan tenaga

kerja).

Page 47: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

35

2.1.5.2.2 Faktor Internal

Faktor internal beban kerja adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh

itu sendiri sebagai akibat adanya reaksi dari beban kerja eksternal. Reaksi

tersebut dikenal dengan strain. Secara ringkas faktor internal meliputi:

1. Faktor somatis, yaitu jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, kondisi kesehatan,

status gizi.

2. Faktor psikis, yaitu motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, kepuasaan,

dan

lain sebagainya.

2.1.5.3 Perhitungan Beban Kerja Guru

Satuan waktu kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada masing-

masing satuan pendidikan dicantumkan dalam tabel 2.1 sebagai berikut.

Tabel 2.1. Alokasi Waktu Satu Jam Tatap Muka

No. Jenis Sekolah Alokasi waktu satu jam tatap muka (menit)

umlah jam tatap muka per minggu

1. D/SLB - Kelas I s.d III 35 29 s.d 32 - Kelas IV s.d VI 35 34

2. MP, MTs, SMPLB 40 34 3. MA, MA, SMALB 45 38 s.d 39 4. MK, MAK 45 38 s.d 39

Sumber : Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006

Beban kerja guru yang dapat dihitung sebagai pemenuhan kewajiban

mengajar 24 jam tatap muka per minggu adalah jumlah jam kerja guru apabila

mengajar pada mata pelajaran sesuai dengan bidang keahliannya. Perhitungan

beban guru mengacu pada jumlah kebutuhan guru yang dihasilkan dalam proses

perencanaan guru pada tingkat sekolah. Dengan mempertimbangkan tugas

tambahan bagi guru tertentu, maka jam tatap muka didistribusikan kepada guru

Page 48: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

36

yang ada. Dari analisis ini akan didapatkan guru yang mengajar minimal 24 jam

dan kurang dari 24 jam. Bagi guru yang tidak memenuhi 24 jam mengajar

dicarikan penyelesaian masalahnya sesuai dengan kondisi dan kewenangan pihak

yang berhak mengambil keputusan. Bagi guru yang memenuhi mengajar minimal

24 jam, dibuatkan Surat Keputusan mengajar oleh kepala sekolah. (Depdiknas,

2008: 14).

2.1.5.4 Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja

Pierce (2001: 35) menyatakan beban kerja yang tinggi dapat menyebabkan

kurang senangnya pekerja terhadap pekerjaannya hingga akhirnya berubah

menjadi kelelahan kerja. Beban kerja juga berdampak terhadap fisik dan psikis

pekerja sehingga mengganggu produktivitas kerja dan akhirnya akan berdampak

buruk bagi kinerjanya. Semakin banyak tugas yang harus dikerjakan oleh pekerja

itu berarti semakin berat beban kerja yang disandangnya dan semakin tidak

optimal hasil yang didapatkannya.

Page 49: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

37

2.2. Kerangka Teori

Gambar 2.2 Kerangka Teori

Sumber : Anwar Prabu Mangkunegara (2006), Depkes RI (2000), Gomes (2003), Ivancevich, et al (2007), Malayu S.P.Hasibuan (2001), Robbins dan Judge (2008), Sudarmanto (2009), T. Hani Handoko (2000), Tulus Winarsunu (2008), Veithzal Rivai (2008), Wibowo (2007)

FAKTOR INDIVIDU • Kemampuan dan

keterampilan • Pengalaman • Usia • Jenis Kelamin • Masa kerja

VARIABEL PSIKOLOGIS • Persepsi • Sikap • Kepribadian • Belajar

FAKTOR ORGANISASI • Sumber daya • Kepemimpinan • Imbalan • Struktur Organisasi • Desain pekerjaan • Beban Kerja

Kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS

Page 50: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.2 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teoritis yang berhubungan dengan pokok permasalahan,

maka hipotesis penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut :

1. Ada hubungan antara motivasi dengan kinerja guru UKS dalam pelaksanaan

UKGS di SDN Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang

2. Ada hubungan antara persepsi dengan kinerja guru UKS dalam pelaksanaan

UKGS di SDN Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang

3. Ada hubungan antara beban kerja dengan kinerja guru UKS dalam

pelaksanaan UKGS di SDN Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.

VARIABEL BEBAS

Motivasi Persepsi B b k j

VARIABEL TERIKAT

Kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS

VARIABEL PERANCU

Umur Keterampilan Masa kerja

Page 51: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

39

3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Metode atau rancangan

penelitian yang digunakan adalah metode penelitian explanatory research dengan

menggunakan pendekatan cross sectional.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu motivasi guru UKS, persepsi guru

UKS dan beban kerja guru UKS.

3.4.2 Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kinerja guru UKS dalam

pelaksanaan UKGS di SDN Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.

3.4.3 Variabel Perancu

Variabel perancu dalam penelitian ini yaitu umur, keterampilan dan

masa kerja. Variabel perancu tersebut tidak diteliti.

3.5 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Data

No. Variabel efinisi Operasional Pengukuran Instrumen Kategori kala Data(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. otivasi ngkat keinginan atau

dorongan dalam diri guru UKS untuk berperilaku dalam pelaksanaan kegiatan UKGS

etode angket esioner, risi 16 item

pernyataan,untuk pernyataan favorable

or 5=SS, or 4=S, or 3=R, or 2=TS, or 1=STS

tegori diperoleh dari total scoring jawaban responden kemudian dicari rerata : 1. Rendah : 16-37 2. Sedang: 38-59 3. Tinggi : 60-80 (Saifudin Azwar, 2008: 109)

dinal

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)rsepsi Interpretasi guru

tentang peran guru UKS dan pelaksanaan UKGS

etode angket esioner,risi 12 item

pernyataan,untuk pernyataan

tegori diperoleh dari total scoring jawaban responden kemudian dicari

dinal

Page 52: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

40

favorableor 5=SS, or 4=S, or 3=N, or 2=TS, or 1=STS

ata : 1. Negatif : 12-28 2. Netral: 29-45 3. Positif : 46-60

aifudin Azwar, 2008: 109)

ban kerja Interpretasi guru terhadap keseluruhan tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab guru di sekolah

etode angket esioner,risi 8 pertanyaan,

dengan or 1=Ya, or 0= Tidak

tegori diperoleh dari total scoring jawaban responden kemudian dicari rerata : 1. Rendah : 0-2 2. Sedang: 3-5 3. Tinggi : 6-8 (Saifudin Azwar, 2008: 109)

dinal

nerja Gambaran tampilan kerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS berdasarkan uraian tugas.

etode angket esioner,risi 20 item

pernyataan, or 5=SLD, or 4=SD, or 3=JD, or 2=SJD, or 1=TD

tegori diperoleh dari total scoring jawaban responden kemudian dicari rerata : 1. Kurang : 20-46 2. Cukup : 47-73 3. Baik : 74-100 (Saifudin Azwar, 2008: 109)

dinal

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh guru UKS di SDN wilayah

Kecamatan Pringapus sejumlah 25 guru.

3.6.2 Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini dipilih secara keseluruhan atau total sampling.

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh guru UKS sekolah

dasar di wilayah kecamatan Pringapus yang berjumlah 25 orang. Menurut

Sugiyono (2004: 61) total sampling disebut juga sampling jenuh yaitu teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini

sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, yaitu kurang dari 30 orang.

3.7 Instrumen Penelitian

Page 53: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

41

Instrumen penelitian adalah perangkat untuk mengumpulkan data dari

suatu penelitian dengan menggunakan suatu metode (Suharsimi Arikunto,

2006:149).

3.7.1 Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden (Suharsimi Arikunto, 2006:151).

Kuesioner digunakan untuk mengukur motivasi, persepsi, beban kerja dan kinerja

responden. Skala pengukuran motivasi kerja terdiri dari sebelas pernyataan positif

(favorable), yaitu pernyataan nomer 1, 2, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16, serta

lima pernyataan negatif (unfavorable), yaitu pernyataan nomer 3, 4, 6, 8 dan 10.

Sedangkan skala pengukuran persepsi terdiri dari delapan pernyataan positif

(favorable), yaitu pernyataan nomer 1, 2, 3, 7, 9, 10, 11, dan 12, serta empat

pernyataan negatif (unfavorable), yaitu pernyataan nomer 4, 5, 6 dan 8. Instrumen

dibuat dengan menggunakan skala tipe Likert (Summated Rating Method).

3.7.1.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu instrumen

(Suharsimi Arikunto, 2006:168). Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini

menggunakan program SPSS versi 12.00 dimana hasil akhirnya r hitung

dibandingkan dengan r tabel product momen. Apabila r hitung > r tabel maka

dinyatakan valid.

3.7.1.2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrumen itu dapat

dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana

hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau

Page 54: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

42

lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan instrumen yang sama.

(Soekidjo Notoatmodjo, 2005:133). Untuk mengetahui instrumen penelitian ini

reliabel atau tidak maka digunakan program SPSS versi 12.00 dengan kriteria jika

r alpha > r tabel product momen, maka butir pertanyaan tersebut reliabel.

3.8 Sumber Data Penelitian

3.8.1 Data Primer

Data primer diperoleh dan dikumpulkan dari objek penelitian ataupun

responden selama penelitian. Data primer diperoleh dari kuesioner yang meliputi:

1. Data tentang identitas responden yang akan diteliti yaitu, umur, jenis kelamin,

tingkat pendidikan dan masa kerja.

2. Data motivasi, persepsi, beban kerja dan kinerja responden

3.8.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari dokumen instansi, yang meliputi:

1. Profil kecamatan Pringapus

2. Data guru UKS sekolah dasar di wilayah Kecamatan Pringapus

3. Data cakupan pelayanan UKGS kecamatan Pringapus

3.9 Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

3.9.1 Metode Angket

Dalam metode angket ini menggunakan alat yang dinamakan

kuisioner. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup

(close form questioner). Dalam pelaksanaan penelitian, angket diisi oleh

Page 55: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

43

responden dengan didampingi oleh peneliti. Jika responden tidak mengerti atau

kurang paham dengan pertanyaan maka peneliti menjelaskannya.

3.9.2 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data-

data dengan melihat, membaca, mempelajari dan mencatat data tertulis yang

berhubungan dengan objek penelitian serta untuk penambahan data yang belum

lengkap.

3.10 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.10.1 Proses Pengolahan Data

Agar analisis data penelitian menghasilkan informasi yang benar dan tepat

maka sebelum melakukan analisis perlu dilakukan proses manajemen atau

pengolahan data yang terdiri dari:

3.10.1.1 Editing

Editing yaitu memeriksa kembali kelengkapan data yang telah dikumpulkan

yang meliputi kebenaran pengisian, kelengkapan jawaban, konsistensi dan

relevansi

jawaban terhadap daftar pertanyaan yang diberikan.

3.10.1.2 Coding

Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi angka

atau bilangan masing–masing variabel penelitian diberi kode angka selanjutnya

dimasukkan dalam lembar tabel kerja untuk mempermudah entri data di

komputer.

Page 56: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

44

3.10.1.3 Tabulation

Tabulation dilakukan dengan cara mengelompokkan jawaban hasil

penelitian yang serupa dan menjumlahkannya dengan cara teliti dan teratur ke

dalam tabel yang telah disediakan.

3.10.2 Analisis Data

3.10.2.1 Analisis Univariat

Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap tiap

variabel dari hasil penelitian. Dalam analisis ini menghasilkan distribusi dan

persentase dari tiap variabel seperti jenis kelamin,umur, tingkat pendidikan dan

masa kerja guru UKS.

3.10.2.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan. Analisis terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan dilakukan dengan uji statistik sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan kinerja guru UKS dalam

pelaksanaan UKGS dapat dilakukan dengan pengujian statistik uji Chi Square,

dan bila tidak memenuhi syarat uji Chi Square maka digunakan uji

alternatifnya, yaitu uji Fisher’s Exact.

2. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi dengan kinerja guru UKS dalam

pelaksanaan UKGS dapat dilakukan dengan pengujian statistik uji Chi Square,

dan bila tidak memenuhi syarat uji Chi Square maka digunakan uji

alternatifnya, yaitu uji Fisher’s Exact.

3. Untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan kinerja guru UKS

dalam pelaksanaan UKGS dapat dilakukan dengan pengujian statistik uji Chi

Page 57: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

45

Square, dan bila tidak memenuhi syarat uji Chi Square maka digunakan uji

alternatifnya, yaitu uji Fisher’s Exact. (Sopiyudin Dahlan, 2004: 123-135)

Dasar pengambilan keputusan yang dipakai berdasarkan ρ value. Jika

ρ value < 0,05 maka Ho ditolak. Ini berarti kedua variabel ada hubungan. Akan

tetapi jika Ho diterima yaitu jika ρ value > 0,05, ini berarti kedua variabel tidak

ada hubungan.

Sedangkan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antar variabel

bebas dan terikat, maka digunakan (Coefisient Contingency) koefisiensi

kontingensi. Kriteria keeratan hubungan dengan menggunakan koefisiensi

kontingensi, yaitu sebagai berikut :

1. Interval koefisien 0,00-0,199, maka tingkat hubungan sangat rendah

2. Interval koefisien 0,20-0,399, maka tingkat hubungan rendah

3. Interval koefisien 0,40-0,599, maka tingkat hubungan sedang

4. Interval koefisien 0,60-0,799, maka tingkat hubungan kuat

5. Interval koefisien 0,80-1,000, maka tingkat hubungan sangat kuat

(Sugiyono, 2006: 216)

Page 58: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Data

4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

Wilayah penelitian ini adalah Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang,

dari monografi desa diperoleh data tentang batas Kecamatan Pringapus Kabupaten

Semarang yaitu :

sebelah utara : Kecamatan Ungaran

sebelah selatan: Kecamatan Bawen

sebelah barat : Kecamatan Bergas

sebelah timur : Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan

Secara geografis Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang mempunyai

luas 7.734,66 Ha yang terdiri atas 8 desa yaitu Desa Klepu, Desa Pringsari, Desa

Jatirunggo, Desa Derekan, Desa Wonoyoso, Desa Wonorejo, Desa Candirejo dan

Desa Penawangan. Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang mempunyai

sarana pendidikan sebanyak 25 sekolah dasar (SD). (Data Geografis Kec.

Pringapus, 2009)

4.1.2 Karakteristik Responden

2.1.1.5 Jenis Kelamin Responden

Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dalam tabel

berikut:

Page 59: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

47

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%) (1) (2) (3)

Laki-laki 20 80 Perempuan 5 20

Jumlah 25 100 Sumber : Data Primer Tahun 2010

Data hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa jumlah responden

perempuan sebanyak 5 orang (20%), dan jumlah responden laki-laki sebanyak 20

orang (80%).

2.1.1.6 Umur Responden

Distribusi responden berdasarkan umur dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur

Umur (tahun) Frekuensi Persentase (%) (1) (2) (3)

25-30 9 36 31-36 3 12 37-42 7 28 43-48 1 4 49-54 5 20

Jumlah 25 100 Sumber : Data Primer Tahun 2010

Data hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 9 orang

responden (36%) berumur 25 sampai dengan 30 tahun, sedangkan hanya 1 orang

responden (4%) yang berumur 43 sampai dengan 48 tahun.

2.1.1.7 Masa Kerja Responden

Distribusi responden berdasarkan umur dapat dilihat dalam tabel berikut:

Page 60: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

48

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Frekuensi Persentase (%) (1) (2) (3)

1-5 tahun 12 48 6-10 tahun 3 12 >10 tahun 10 40

Jumlah 25 100 Sumber : Data Primer Tahun 2010

Berdasarkan tabel tersebut, persentase responden terbesar terdapat pada

masa kerja antara 1-5 tahun yaitu sebesar 48% (12 orang), sedangkan persentase

responden terkecil sebesar 12% (3 orang) terdapat pada masa kerja antara 6-10

tahun.

2.1.1.8 Tingkat Pendidikan Responden

Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat dalam

tabel berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Masa Kerja Frekuensi Persentase (%) (1) (2) (3)

Diploma Dua (DII) 11 44 Sarjana (S1) 14 56

Jumlah 25 100 Sumber : Data Primer Tahun 2010

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa 14 responden (56%)

berpendidikan sarjana (S1) dan 11 responden (44%) berpendidikan diploma dua

(DII).

Page 61: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

49

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Univariat

4.2.1.1 Motivasi

Motivasi responden dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu motivasi

rendah apabila diperoleh skor 16-37, motivasi sedang apabila diperoleh skor 38-

59, dan motivasi tinggi apabila diperoleh skor 60-80. Distribusi responden

berdasarkan motivasi kerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.5 Distribusi Motivasi Responden

Motivasi Frekuensi Persentase (%) (1) (2) (3)

Rendah 13 52 Sedang 4 16 Tinggi 8 32 Jumlah 25 100

Sumber : Data Primer Tahun 2010

Berdasarkan tabel tersebut, terdapat 13 responden (52%) mempunyai

motivasi rendah, 4 responden (16%) mempunyai motivasi sedang, dan 8

responden (32%) mempunyai motivasi tinggi.

4.2.1.2 Persepsi

Persepsi responden dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu persepsi negatif

apabila diperoleh skor 12-28, persepsi netral apabila diperoleh skor 29-45,

dan

persepsi positif apabila diperoleh skor 46-60. Distribusi responden berdasarkan

persepsi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 62: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

50

Tabel 4.6 Distribusi Persepsi Responden

Persepsi Frekuensi Persentase (%) (1) (2) (3)

Negatif 12 48 Netral 5 20 Positif 8 32 Jumlah 25 100

Sumber : Data Primer Tahun 2010

Berdasarkan tabel tersebut, terdapat 12 responden (48%) mempunyai

persepsi negatif, 5 responden (20%) mempunyai persepsi netral, dan 8 responden

(32%) mempunyai persepsi positif.

4.2.1.3 Beban Kerja

Beban kerja responden dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu beban

kerja rendah apabila diperoleh skor 0-3, beban kerja sedang apabila diperoleh skor

4-5, dan beban kerja tinggi apabila diperoleh pada skor 6-8. Distribusi responden

berdasarkan beban kerja dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.7 Distribusi Beban Kerja Responden

Beban Kerja Frekuensi Persentase (%) (1) (2) (3)

Rendah 2 8 Sedang 9 36 Tinggi 14 56 Jumlah 25 100

Sumber : Data Primer Tahun 2010

Berdasarkan tabel tersebut, terdapat 2 responden (8%) mempunyai beban

kerja rendah, 9 responden (36%) mempunyai beban kerja sedang, dan 14

responden (56%) mempunyai beban kerja tinggi.

Page 63: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

51

4.2.1.4 Kinerja

Kinerja responden dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu kinerja kurang

apabila diperoleh skor 20-46, kinerja cukup apabila diperoleh skor 47-73, dan

kinerja baik apabila diperoleh skor 74-100. Distribusi responden berdasarkan

kinerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.8 Distribusi Kinerja Responden

Kinerja Frekuensi Persentase (%) (1) (2) (3)

Kurang 11 44 Cukup 7 28 Baik 7 28

Jumlah 25 100 Sumber : Data Primer Tahun 2010

Berdasarkan tabel tersebut, terdapat 11 responden (44%) mempunyai

kinerja kurang, 7 responden (28%) mempunyai kinerja cukup dan 7 responden

(28%) mempunyai kinerja baik.

4.2.2 Analisis Bivariat

4.2.2.1 Hubungan Motivasi Dengan Kinerja Guru UKS Dalam Pelaksanaan

UKGS

Kategori kinerja dan motivasi dalam penelitian ini dilakukan

penggabungan, hal ini dilakukan karena uji Chi Square tabel 3x3 tidak

memenuhi syarat. Kategori yang digabung yaitu kategori kinerja cukup digabung

ke dalam kategori kinerja baik dan kategori motivasi sedang digabung ke dalam

kategori motivasi tinggi. Hasil uji Chi Square dapat dilihat melalui tabel berikut

ini:

Page 64: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

52

Tabel 4.9 Tabulasi Silang Antara Motivasi dengan Kinerja Guru UKS

Motivasi Kinerja Guru UKS Jumlah ρ value CC Kurang Baik

n % n % N %

0,025 0,468 Rendah 9 36 4 16 13 52 Tinggi 2 8 10 40 12 48 Jumlah 11 44 14 56 25 100

Sumber : Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan tabel 4.9, dapat diketahui bahwa dari 13 responden (52%)

yang mempunyai motivasi rendah, terdapat 9 responden (36%) yang mempunyai

kinerja kurang dan 4 responden (16%) yang mempunyai kinerja baik. Sedangkan

dari 12 responden (48%) yang mempunyai motivasi tinggi, terdapat 2 responden

(8%) yang mempunyai kinerja kurang dan 10 responden (40%) yang mempunyai

kinerja baik.

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji Chi Square dengan

taraf kepercayaan 95%, diperoleh ρ value 0,025 (ρ value<0,05) dengan

Contingency Coefficient (CC) sebesar 0,468. Sehingga dapat diketahui bahwa ada

hubungan antara motivasi dengan kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS,

dengan tingkat keeratan hubungan kategori sedang.

4.2.2.2 Hubungan Persepsi Dengan Kinerja Guru UKS Dalam Pelaksanaan

UKGS

Kategori kinerja dan persepsi dalam penelitian ini dilakukan

penggabungan, hal ini dilakukan karena uji Chi Square tabel 3x3 tidak memenuhi

syarat. Kategori yang digabung yaitu kategori kinerja cukup digabung ke dalam

kategori kinerja baik dan kategori persepsi netral digabung ke dalam kategori

persepsi positif. Hasil uji Chi Square dapat dilihat melalui tabel berikut ini:

Tabel 4.10 Tabulasi Silang Antara Persepsi Dengan Kinerja Guru UKS

Page 65: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

53

Persepsi Kinerja Guru UKS ρ value CC Kurang Baik Jumlah

n % n % N %

0,859 0,115 Negatif 6 24 6 24 12 48 Positif 5 20 8 32 13 52 Jumlah 11 44 14 56 25 100

Sumber : Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan tabel 4.10, dapat diketahui bahwa dari 12 responden (48%)

yang mempunyai persepsi negatif, terdapat 6 responden (24%) yang mempunyai

kinerja kurang dan 6 responden (24%) yang mempunyai kinerja baik. Sedangkan

dari 13 responden (52%) yang mempunyai persepsi positif, terdapat 5 responden

(20%) yang mempunyai kinerja kurang dan 8 responden (32%) yang mempunyai

kinerja baik.

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji Fisher dengan taraf

kepercayaan 95%, diperoleh ρ value 0,859 (ρ value>0,05) dengan CC sebesar

0,115. Sehingga dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara persepsi

dengan kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS, dengan tingkat keeratan

hubungan kategori sangat lemah.

4.2.2.3 Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja Guru UKS Dalam

Pelaksanaan

UKGS

Kategori kinerja dan beban kerja dalam penelitian ini dilakukan

penggabungan, hal ini dilakukan karena uji Chi Square tabel 3x3 tidak memenuhi

syarat. Kategori yang digabung yaitu kinerja cukup digabung ke dalam kategori

kinerja baik dan kategori beban kerja rendah digabung ke dalam kategori beban

kerja sedang. Setelah dilakukan penggabungan, hasil uji Chi Square tabel 2x2

Page 66: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

54

masih belum memenuhi syarat sehingga digunakan uji alternatif Fisher. Hasil uji

Fisher dapat dilihat melalui tabel berikut ini:

Tabel 4.11 Tabulasi Silang Beban Kerja Dengan Kinerja Guru UKS

Beban Kerja Kinerja Guru UKS ρ value CC Kurang Baik Jumlah

n % n % N %

0,04 0,529 Sedang 1 4 10 40 11 44 Tinggi 10 40 4 16 14 56 Jumlah 11 44 14 56 25 100

Sumber: Hasil Penelitian 2010

Berdasarkan tabel 4.11, dapat diketahui bahwa dari 11 responden (44%)

yang mempunyai beban kerja sedang, terdapat 1 responden (4%) mempunyai

kinerja kurang dan 10 responden (40%) mempunyai kinerja baik. Sedangkan dari

14 responden (56%) yang mempunyai beban kerja tinggi, terdapat 10 responden

(40%) mempunyai kinerja kurang dan 4 responden (16%) mempunyai kinerja

baik.

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji Fisher dengan taraf

kepercayaan 95%, diperoleh ρ value 0,04 (ρ value<0,05) dengan CC sebesar

0,529. Sehingga dapat diketahui bahwa ada hubungan antara beban kerja dengan

kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS, dengan tingkat keeratan hubungan

kategori sedang.

Page 67: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

55

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan

5.1.1 Hubungan Antara Motivasi Dengan Kinerja Guru UKS

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara

motivasi dengan kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS di SDN Kecamatan

Pringapus Kabupaten Semarang. Hasil ini didasarkan pada uji Chi Square dengan

ρ value = 0,025 (ρ value<0,05). Nilai Contingency Coefficient (CC) variabel

motivasi dan kinerja guru UKS adalah 0,468 yang menunjukkan bahwa tingkat

keeratan hubungan antara motivasi dengan kinerja guru UKS dalam pelaksanaan

UKGS dalam kategori sedang.

Hal tersebut dikarenakan motivasi kerja merupakan faktor yang penting

bagi guru UKS untuk menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawabnya dalam

pelaksanaan UKGS. Motivasi adalah dorongan yang timbul dari diri seseorang

untuk berbuat sesuatu. Guru UKS yang memiliki motivasi tinggi akan berusaha

untuk memberikan yang terbaik yang bisa dilakukannya, karena ia mempunyai

komitmen yang tinggi terhadap pekerjaannya. Guru bekerja tidak hanya karena

ingin dipuji atau untuk mendapatkan imbalan, tetapi lebih dari itu karena tuntutan

profesinya. Sebagian responden menyatakan kurangnya motivasi dalam

operasional kegiatan UKGS dikarenakan kurangnya pembinaan dari puskesmas

khususnya dari tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten. Guru menyadari

bahwa penyakit gigi memerlukan penanganan yang serius sehingga perlu adanya

kerja sama dari orangtua, guru, tenaga kesehatan serta dinas kesehatan. Ini berarti

Page 68: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

56

semakin tinggi motivasi guru akan meningkatkan kinerja guru dalam

melaksanakan UKGS. Guru UKS yang mempunyai motivasi yang baik akan

berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam pelaksanaan UKGS. Sehingga

siswa juga akan termotivasi dalam memelihara kesehatan gigi mereka. Semakin

besar dukungan, dorongan dan rangsangan untuk mencapai keberhasilan maka

semakin tinggi kinerja guru.

Teori expectancy oleh Vroom dalam Moh. As’ad (2008: 60) menyatakan

bahwa jika seorang karyawan mempunyai harapan yang besar dapat berprestasi

tinggi dan jika ia menduga bahwa dengan tercapainya prestasi yang tinggi ia akan

merasakan akibat-akibat yang diharapkan, maka ia akan mempunyai motivasi

yang tinggi untuk bekerja. Sebaliknya jika karyawan merasa yakin bahwa ia tidak

akan mencapai prestasi kerja sesuai yang diharapkan, maka ia akan kurang

memotivasi dirinya untuk bekerja.

5.1.2 Hubungan Antara Persepsi Dengan Kinerja Guru UKS

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

antara persepsi dengan kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS di SDN

Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Hasil ini didasarkan pada uji Chi

Square yang diperoleh ρ value = 0,859 (ρ value>0,05). Nilai Contingency

Coefficient (CC) variabel persepsi dan kinerja guru UKS adalah 0,115 yang

menunjukkan bahwa tingkat keeratan hubungan antara persepsi dengan kinerja

guru UKS dalam pelaksanaan UKGS dalam kategori sangat lemah.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pendapat Ivancevich, et al (2007:

116), yang menyatakan bahwa persepsi dapat mempengaruhi kinerja karyawan.

Persepsi adalah penyeleksian, pengorganisasian dan penginterprestasian data yang

Page 69: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

57

berhubungan dengan panca indra. Persepsi dapat mempengaruhi perilaku

karyawan dalam lingkungan kerja. Pekerjaan yang menyenangkan menurut

persepsi karyawan akan menghasilkan motivasi positif yang akan mempengaruhi

hasil kinerja.

Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa walaupun guru memiliki

persepsi negatif bahwa fasilitas sekolah meliputi sarana dan prasarana dalam

mendukung kegiatan UKGS kurang memadai, seperti ketiadaan alat peraga untuk

melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan ketidaknyamanan lokasi untuk

melakukan sikat gigi bersama, namun tidak menyertai terjadinya penurunan

kinerja. Hal ini karena ada kerjasama sekolah dengan puskesmas terkait dengan

alat peraga, sehingga walaupun fasilitas sekolah terbatas, namun UKGS dapat

dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan fakta di lapangan, guru UKS memiliki

motif tersendiri dalam mempersepsikan perannya dan berbeda sesuai dengan

perilaku individu yang mereka miliki, sehingga dalam menjalankan perannya

dalam pelaksanaan UKGS dipengaruhi oleh perilakunya sendiri.

5.1.3 Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kinerja Guru UKS

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara

beban kerja dengan kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS di sekolah dasar

Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Hasil ini didasarkan pada uji Fisher

yang diperoleh ρ value = 0,04 (ρ value<0,05). Nilai Contingency Coefficient (CC)

variabel beban kerja dan kinerja guru UKS adalah 0,529 yang menunjukkan

tingkat keeratan hubungan antara beban kerja dengan kinerja guru UKS dalam

pelaksanaan UKGS dalam kategori sedang.

Page 70: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

58

Guru menyatakan bahwa tugas sebagai guru UKS merupakan tugas

tambahan namun sudah menjadi tanggung jawab dan melekat sebagai guru

pendidikan jasmani dan kesehatan. Beban kerja yang tinggi mengakibatkan guru

tidak mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal, sebab mereka

dalam keadaan terbatas baik kemampuan, kesehatan, pengetahuan, perhatian dan

waktu, maka jumlah tugas yang harus diselesaikan terbatas. Beban kerja yang

tinggi menyebabkan berkurangnya kesempatan guru UKS dalam menyusun

laporan kegiatan UKGS dan melakukan evaluasi kegiatan UKGS. Selain itu beban

kerja yang tinggi juga menyebabkan berkurangnya waktu yang bisa digunakan

oleh guru UKS untuk melaksanakan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dan

waktu untuk melaksanakan sikat gigi bersama. Sehingga guru UKS yang memiliki

beban kerja tinggi, dapat mengalami penurunan kinerja dalam pelaksanaan

UKGS.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Pierce (2001: 35) yang

menyatakan bahwa beban kerja tinggi merupakan penyebab kurang senangnya

karyawan terhadap pekerjaannya hingga akhirnya berubah menjadi kelelahan

kerja. Beban kerja karyawan juga berdampak terhadap fisik dan psikis sehingga

mengganggu produktivitas kerja dan akhirnya berdampak pada kinerja karyawan.

5.2 Hambatan dan Kelemahan Penelitian

Hambatan dan kelemahan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner penelitian dikembangkan oleh peneliti sendiri dan bukan kuesioner

standar, maka pernyataan dan pertanyaan yang ditanyakan kepada responden

untuk setiap variabel belum mencakup secara detail dari semua aspek yang

Page 71: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

59

menyangkut variabel tersebut. Peneliti sudah berusaha meminimalisasi

keterbatasan ini dengan cara membuat pertanyaan/pernyataan berdasarkan

pedoman dan teori yang ada dan sudah melalui tahapan uji validitas dan uji

reliabilitas.

2. Untuk mengetahui secara mendalam diperlukan penelitian lebih lanjut tentang

kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS dengan faktor-faktor lain yang

mempengaruhinya, seperti faktor organisasi (sumber daya, kepemimpinan,

imbalan, struktur, desain pekerjaan) dan faktor individu (kemampuan dan

keterampilan, latar belakang, demografis, masa kerja) yang mungkin

berhubungan dengan kinerja guru UKS dalam pelaksanaan UKGS.

Page 72: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

60

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

 

6.1 Simpulan

6.1.1 Ada hubungan antara motivasi terhadap kinerja guru UKS dalam

pelaksanaan UKGS dengan nilai ρ= 0,025.

6.1.2 Tidak ada hubungan antara persepsi terhadap kinerja guru UKS dalam

pelaksanaan UKGS dengan nilai ρ=0,859.

6.1.3 Ada hubungan antara beban kerja terhadap kinerja guru UKS dalam

pelaksanaan UKGS dengan nilai ρ= 0,04.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang

1. Menjalin kemitraan lintas program dan lintas sektoral dalam pelaksanaan

UKGS.

2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas pelaksana UKGS

melalui pelatihan UKGS.

3. Meningkatkan motivasi petugas pelaksana UKGS dengan pemberian imbalan

dan insentif.

6.2.2 Bagi Pelaksana Program UKGS Puskesmas

1. Meningkatkan pembinaan kepada guru UKS dalam pelaksanaan UKGS.

2. Meningkatkan frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di sekolah

dasar

Page 73: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

61

6.2.3 Bagi Guru UKS

1. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dengan mengikuti pelatihan

UKGS.

2. Meningkatkan frekuensi sikat gigi bersama dan penyuluhan kesehatan gigi dan

mulut.

3. Melakukan evaluasi terhadap beban kerja dan melakukan manajemen waktu

kerja secara efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan kinerja dalam

pelaksanaan UKGS.

4. Menjalin kerjasama dengan kepala sekolah, guru dan dokter kecil dalam

perencanaan dan pelaksanaan UKGS.

6.2.4 Bagi Peneliti Lain

Mengadakan penelitian lebih lanjut dengan instrumen dan metode yang

berbeda dan meneliti faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kinerja guru

UKS dalam pelaksanaan UKGS, seperti faktor organisasi dan faktor individu.

Page 74: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

62

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahmat Fathoni, 2006, Manajemen SDM, Jakarta: PT Rineka Cipta

Agustiar, Shofia Amin dan Edward, 2005, Pengaruh Praktek Kepemimpinan,

Pengembangan Pegawai dan Persepsi Peran Terhadap Kinerja Penyidik PPNS HKI Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Se-Sumatera, Jurnal Siasat Bisnis No.10 Vol.2 hal.

Anwar Prabu Mangkunegara, 2006, Evaluasi Kinerja SDM, Bandung: PT Fefika Aditama

Munandar, 2001, Psikologi Industri dan Organisasi, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia

Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek Edisi

Revisi V, Jakarta: Rineka Cipta

Azhar Arsyad, 2002, Pokok-Pokok Manajemen, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Depdiknas, 2008, Pedoman Perhitungan Beban Kerja Guru, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Depkes RI, 2009, Sistem Kesehatan Nasiona,. http://www.depkes.go.id/downloads/

SKN%20final.pdf, diakses tanggal 6 Mei 2010

------------, 2004, Pedoman Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah, Jakarta: Depkes RI

------------, 2003, Indikator Indonesia Sehat Dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat Dan Kabupaten/Kota Sehat , http://www.litbang.depkes.go.id/

download/is2010/indikator.pdf, diakses tanggal 6 Mei 2010

Dinkes Kab. Semarang, 2009, Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Semarang: Dinkes Kab. Semarang

----------------------------, 2008, Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Semarang: Dinkes Kab. Semarang

---------------------------, 2007. Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Semarang: Dinkes Kab. Semarang

Page 75: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

63

Dinkes Prov. Jateng, 2009, Data Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Puskesmas Provinsi Jawa Tengah, Semarang: Dinkes Prov. Jawa Tengah

-------------------------, 2008, Data Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Puskesmas Provinsi Jawa Tengah, Semarang: Dinkes Prov. Jawa Tengah

-------------------------, 2007, Data Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Puskesmas Provinsi Jawa Tengah, Semarang: Dinkes Prov. Jawa Tengah

Eliza Herijulianti, dkk. 2002, Pendidikan Kesehatan Gigi, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Gomes, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: ANDI Offset

Ike Janita Dewi, 2006, Maximum Motivation: Konsep Dan Implikasi Manajerial Dalam Memotivasi Karyawan, Yogyakarta: Santusta

Ivancevich, Robert Konopaske, dan Michael T. Matteson, 2007, Perilaku Manajemen Dan Organisasi Jilid 1, Jakarta: Penerbit Erlangga

J. Winardi, 2007, Motivasi Dan Pemotivasian Dalam Manajemen, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Linda Tambun, 2006, Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja Koordinator SP2TP Puskesmas Di Kota Medan, Tesis, Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

M. Firmansyah, 2009, Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Untuk Membantu Promosi Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Sigli, Tesis, Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Malayu S.P.Hasibuan, 2001, Organisasi Dan Motivasi, Jakarta: PT Bumi Aksara

Miftah Thoha, 2008, Perilaku Organisasi; Konsep Dasar Dan Aplikasinya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Moh. As’ad, 2008, Psikologi Industri, Malang: UPT Penerbitan Universitas Malang

Nurmala Situmorang Tampubolon, 2005, Dampak Karies Gigi Dan Penyakit Periodontal Terhadap Kualitas Hidup, Medan: FKG USU

Payama J. Simanjuntak, 2005, Manajemen & Evaluasi Kinerja, Jakarta: FE UII

Pierce, 2001, Patient Safety and Production Pressure : ICU Nursing Perspective,

Page 76: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

64

http://www.apsf.org/newsletter/html/2001/spring/12ICU%20RN.htm, diakses tanggal 15 Agustus 2010

Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, 2005, Perilaku Organisasi, Jakarta: Salemba Empat

Robbins dan Timothy A. Judge, 2008, Perilaku Organisasi, Jakarta: Salemba Empat

Saifuddin Azwar, 2008, Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sjafri Mangkuprawira dan Aida Vitayala, 2007, Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia, Jakarta: Ghalia Indonesia

Soekidjo Notoatmodjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: PT Rineka Cipta

Sondang Pintauli dan Taizo Hamada, 2008, Menuju Gigi Dan Mulut Sehat, Medan: USU Press

Sopiyudin Dahlan, 2004, Seri Statistik: Statistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Uji Hipotesis Dengan Menggunakan SPSS Program 12 Jam, Jakarta: PT Arkans

Sudarmanto, 2009, Kinerja Dan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono, 2004, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta

T. Hani Handoko, 2001, Manajemen Edisi 2, Yogyakarta: BPFE

Tarwaka, 2004, Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas, Surakarta: UNIBA PRESS

Tri Erri Astoeti, 2006, Total Quality Management Dalam Pendidikan Kesehatan Gigi di Sekolah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Tulus Winarsunu, 2008, Psikologi Keselamatan Kerja, Malang: UPT Penerbitan Universitas Malang

Veithzal Rivai, 2008, Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Wibowo, 2007, Manajemen Kinerja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

World health Organization (WHO), 2000, WHO Oral Health Country/Area Profil Programme, http://www.whocollab.od.mah.se/index.html, diakses tanggal 6 Mei 2010

Page 77: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

65

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA

TERHADAP KINERJA GURU UKS DALAM PELAKSANAAN UKGS

DI SDN KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2010

Nomor Responden : A. IDENTITAS RESPONDEN Nama : ……………………… Umur : …… tahun Jenis Kelamin : □ Pria

□ Wanita Pendidikan Terakhir : …………… Masa kerja sebagai guru UKS : …… tahun Nama SD : ……………………….. Alamat SD : ………………………..

B. PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah instrumen ini dengan seksama

2. Jawaban instrumen ini tidak ada yang benar dan salah dan tidak

berpengaruh terhadap konduite Anda. Jawablah dengan jujur dan apa

adanya, agar jawaban yang Anda berikan dapat memberikan informasi

yang berguna sesuai dengan tujuan penelitian ini.

3. Berilah tanda (√) pada salah kolom yang merupakan jawaban atas

pernyataan dan tanda (X) pada pilihan yang merupakan jawaban atas

pertanyaan.

Atas kesediaan Anda untuk mengisi angket ini, penulis sampaikan terima

kasih.

Lampiran 1

Page 78: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

66

C. MOTIVASI Bacalah pernyataan berikut dengan cermat, kemudian pilihlah satu alternatif

jawaban dengan cara memberikan tanda (√) yang menurut Anda paling tepat :

• SS (Sangat Setuju) = skor 5 • S (Setuju) = skor 4 • R (Ragu-ragu) = skor 3 • TS (Tidak Setuju) = skor 2 • STS (Sangat Tidak Setuju) = skor 1

No. Pernyataan Jawaban SS S R TS STS

1 Saya akan bekerja keras melaksanakan tugas saya sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki.

2 Saya bersedia untuk menjalin hubungan kerja sama dengan pihak lain dalam rangka menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan fungsinya.

3 Saya bekerja dengan cara yang saya sukai tanpa mempedulikan pendapat orang lain.

4 Saya tidak memerlukan pujian dari siapapun, karena bekerja adalah tujuan hidup saya.

5 Apabila saya memiliki gagasan positif maka gagasan saya harus dapat diterima.

6 Pemberian penghargaan akan mendorong semangat kerja guru

7 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan apabila bekerja sama dengan teman sejawat.

8 Dalam menyelesaikan tugas, saya cukup sendiri 9 Penghargaan atas hasil kerja merupakan manifestasi

kepuasan kerja yang penting bagi saya.

10 Saya tidak suka mengajak guru lain untuk bekerja lebih baik

11 Saya berusaha memberikan hasil yang terbaik dalam pelaksanaan kegiatan UKGS

12 Saya cenderung untuk tidak membina hubungan yang akrab dengan guru lain

13 Pengetahuan dan keterampilan saya untuk mendukung pelaksanaan tugas, belum memenuhi persyaratan yang ada.

14 Dalam menyelesaikan pekerjaan, saya tidak harus mendapatkan hasil yang terbaik.

15 Saya tidak harus mendapatkan honor secara khusus, apabila dapat menjalankan tugas dengan baik,

16 Saya suka mempengaruhi guru lain untuk mengikuti cara kerja saya

Sumber: Dikembangkan dari Mc Clelland (1987) dalam Saiffudin Azwar (2008)

Kategori:

• Motivasi rendah: skor 16-37 • Motivasi sedang: skor 38-59 • Motivasi tinggi: skor 60-80

Page 79: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

67

D. PERSEPSI Bacalah pernyataan berikut dengan cermat, kemudian pilihlah satu alternatif jawaban dengan cara memberikan tanda (√) yang menurut Anda paling tepat : • SS (Sangat Setuju) = skor 5 • S (Setuju) = skor 4 • N (Netral) = skor 3 • TS (Tidak Setuju) = skor 2 • STS (Sangat Tidak Setuju) = skor 1

No. Pernyataan Jawaban SS S N TS STS

1 Saya merasa dibutuhkan oleh siswa untuk lebih memotivasi siwa dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut

2 Saya merasa sangat berperan dalam beberapa keputusan tentang pelaksanaan UKGS

3 Saya merasa bahwa pendidikan dan keahlian saya tidak dipergunakan secara penuh dalam peran saya sebagai guru UKS

4 Saya merasa peran saya sebagai guru UKS dalam pelaksanaan UKGS cukup penting

5 Saya dapat melakukan pekerjaan rutin sehari-hari yang biasa walaupun dibebani tugas sebagai guru UKS

6 Saya memiliki kebebasan dalam pelaksanaan UKGS sebagai guru UKS

7 Saya tidak memiliki peluang untuk berkembang secara professional dalam peran saya sebagai guru UKS

8 Saya tidak dapat berinisiatif dan bertindak sendiri dalam pelaksanaan UKGS

9 UKGS dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap kesehatan gigi

10 Saya tidak memiliki waktu untuk melaksanakan kegiatan promotif kesehatan gigi dan mulutdalam kaitannya dengan peran saya sebagai guru UKS

11 Pendidikan kesehatan gigi perlu diberikan sesekali dalam mata pelajaran olahraga dan kesehatan.

12 Peran aktif dokter kecil diperlukan dalam pelaksanaan UKGS

Sumber: Dikembangkan dari Rosenberg (1965) dalam Saifuddin Azwar (2008)

Kategori:

• Persepsi negatif: skor 12-28 • Persepsi netral: skor 29-45 • Persepsi positif: skor 46-60

Page 80: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

68

E. BEBAN KERJA

Bacalah pertanyaan berikut dengan cermat, kemudian pilihlah satu alternatif jawaban dengan cara memberikan tanda (X) yang menurut Anda paling tepat : • Ya = skor 1 • Tidak = skor 0 1. Sebagai seorang guru, apakah Anda merasa memiliki terlalu banyak tugas dan

memiliki terlalu sedikit waktu untuk mengerjakannya? a. Ya b. Tidak 2. Apakah Anda sering bekerja melebihi batas waktu kerja Anda? a. Ya b. Tidak 3. Apakah pengetahuan dan keterampilan yang Anda miliki tidak mampu mengimbangi

sulitnya pekerjaan? a. Ya b. Tidak

4. Apakah tugas tambahan menjadi beban tambahan bagi Anda? a. Ya b. Tidak 5. Apakah tugas tambahan membuat Anda tidak dapat melakukan pekerjaan Anda

dengan baik? a. Ya b. Tidak 6. Apakah tanggung jawab yang dibebankan kepada Anda tidak sesuai dengan

kemampuan Anda untuk mengatasinya ? a. Ya b. Tidak 7. Apakah target dinas dan tuntutan terlalu tinggi sehingga memberatkan tugas Anda?

a. Ya b. Tidak

8. Apakah Anda merasa keberatan dengan semua tugas yang Anda pegang? a. Ya b. Tidak Sumber: Dikembangkan dari Linda Tambun (2006) F. KINERJA

Bacalah pernyataan berikut dengan cermat, kemudian pilihlah satu alternatif jawaban dengan cara memberikan tanda (√) yang menurut Anda paling tepat :

Kategori:

• Beban kerja rendah : skor 0-2 • Beban kerja cukup: skor 3-5 • Beban kerja tinggi: skor 6-8

Page 81: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

69

• SLD (Selalu Dikerjakan) = skor 5 • SD (Sering Dikerjakan) = skor 4 • JD (Jarang Dikerjakan) = skor 3 • SJD (Sangat Jarang Dikerjakan) = skor 2 • TD (Tidak Dikerjakan) = skor 1

No. Pernyataan Jawaban SLD SD JD SJD TD

1 Mengumpulkan data dan informasi UKGS 2 Menyusun rencana kegiatan UKGS 3 Menyesuaikan rencana dengan jadwal kegiatan

SD

4 Konsultasi dengan semua pihak tentang rencana kerja kegiatan UKGS

5 Melakukan pendekatan dengan kepala sekolah 6 Menggali peran serta pembiayaan dari sekolah 7 Bekerja sama dengan guru kelas dalam

pelaksanaan UKGS

8 Membangun hubungan kerja sama dengan puskesmas

9 Menyusun rencana penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

10 Melibatkan guru kelas dalam menyusun jadwal sikat gigi bersama

11 Melibatkan dokter kecil dalam penyuluhan kesehatan gigi dan mulut agar berperan aktif

12 Mempersiapkan ruangan dan peralatan UKGS 13 Melaksanakan penyuluhan kesehatan gigi dan

mulut

14 Melakukan bimbingan sikat gigi bersama 15 Melaksanakan sikat gigi bersama satu kali

dalam satu bulan

16 Melakukan identifikasi penyakit karies gigi pada siswa

17 Melakukan rujukan kesehatan gigi kepada dokter gigi,puskesmas atau rumah sakit

18 Mencatat pelaksanaan kegiatan UKGS 19 Menyusun laporan kegiatan UKGS 20 Melakukan evaluasi kegiatan UKGS Sumber: Dikembangkan dari Tri Erri Astoeti (2006)

Pringapus, Juni 2010 Responden,

TERIMA KASIH DAN SEMOGA SUKSES

Kategori:

• Kinerja kurang: skor 20-46 • Kinerja cukup: skor 47-73 • Kinerja baik: skor 74-100

Page 82: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

74

TABULASI DATA HASIL UJI COBA KUESIONER

NO MOTIVASI PERSEPSI

RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JML R-001 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 58 R-002 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 R-003 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 R-004 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 75 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 54 R-005 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 3 4 5 3 5 4 69 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 51 R-006 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 75 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 58 R-007 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 62 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 41 R-008 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 76 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 56 R-009 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 68 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 54 R-010 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 2 4 5 4 5 69 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 54 R-011 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 73 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 55 R-012 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 62 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 44 R-013 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 66 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 51 R-014 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 78 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 58 R-015 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 R-016 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 79 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 55 R-017 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 69 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 52 R-018 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 R-019 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 78 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 R-020 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

Lampiran 2

Page 83: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

75

TABULASI DATA HASIL UJI COBA KUESIONER

NO BEBAN KERJA KINERJARESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 JML

R-001 1 1 1 1 1 1 1 1 8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 104 R-002 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 5 5 1 5 5 5 5 4 1 5 5 5 5 5 4 1 1 1 3 5 79 R-003 1 1 0 1 0 0 0 0 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 3 3 4 71 R-004 0 1 1 1 1 0 1 0 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 4 5 3 4 5 95 R-005 0 0 0 0 0 0 1 0 1 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 70 R-006 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 2 3 3 3 3 56 R-007 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 79 R-008 1 1 0 1 0 0 0 0 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 83 R-009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 3 3 4 4 4 5 3 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 4 67 R-010 1 1 0 1 0 0 0 0 3 5 5 5 5 4 4 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 4 5 3 5 5 95 R-011 1 1 0 1 0 0 1 1 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 3 3 3 3 4 5 4 4 5 89 R-012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 5 1 5 1 5 5 3 5 87 R-013 0 1 0 1 0 0 0 0 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 1 4 3 3 5 4 5 3 4 1 3 4 72 R-014 0 1 0 1 0 0 0 0 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 105 R-015 1 1 1 1 1 0 1 1 7 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 85 R-016 0 1 1 1 1 0 0 0 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 3 4 4 5 5 97 R-017 1 1 1 1 1 0 1 1 7 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 3 5 4 5 5 94 R-018 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 3 4 5 5 3 5 3 5 5 94 R-019 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 97 R-020 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3 5 5 5 5 100

Page 84: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

76

Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Motivasi Case Prosessing Summary N % Cases Valid Excluded (a) Total

200

20

100.00

100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach’s Alpha N of Items

.922 16 Item-Total Statistics Scale Mean if

Item deleted Scale Variance if

Item deleted Corrected Item-Total Correlation

Cronbach’s Alpha if Item Deleted

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16

65.80 65.85 65.75 65.85 65.75 65.75 65.85 65.80 65.85 65.85 65.05 66.35 65.75 65.90 65.75 65.85

36.69535.29234.82935.29235.56634.82936.13436.69536.13435.29235.73432.55535.56635.98934.82935.292

.507

.625

.826

.625

.697

.826

.613

.507

.613

.625

.541

.598

.697

.533

.826

.625

.920

.917

.912

.917

.916

.912

.916

.920

.918

.917

.920

.923

.916

.920

.912

.917 Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Persepsi Case Prosessing Summary N % Cases Valid Excluded (a) Total

200

20

100.00

100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach’s Alpha N of Items

.929 12

Lampiran 3

Page 85: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

77

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item deleted Scale Variance if

Item deleted Corrected Item-Total Correlation

Cronbach’s Alpha if Item Deleted

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12

47.75 47.45 47.80 48.00 47.60 47.75 47.80 47.80 48.00 47.55 47.60 47.45

21.67121.52421.43221.05322.14721.67121.43221.32621.05322.05022.14721.524

.663

.804

.744

.635

.649

.663

.744

.767

.635

.666

.649

.804

.924

.919

.921

.926

.925

.924

.921

.920

.926

.924

.925

.919 Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Beban kerja Case Prosessing Summary N % Cases Valid Excluded (a) Total

200

20

100.00

100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach’s Alpha N of Items

.908 8 Item-Total Statistics Scale Mean if

Item deleted Scale Variance if

Item deletedCorrected Item-Total Correlation

Cronbach’s Alpha if Item Deleted

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8

2.50 3.30 3.60 3.30 3.60 3.80 3.55 3.65

6.4746.3266.3586.3266.3587.4328.4716.450

.658

.724

.772

.724

.772

.527

.683

.781

.900

.894

.889

.894

.889

.910

.898

.889

Page 86: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

78

Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Kinerja Case Prosessing Summary N % Cases Valid Excluded (a) Total

200

20

100.00

100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach’s Alpha N of Items

.940 20 Item-Total Statistics Scale Mean if

Item deleted Scale Variance if

Item deleted Corrected Item-Total Correlation

Cronbach’s Alpha if Item Deleted

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20

77.30 77.20 77.00 77.25 76.75 77.20 76.80 76.85 77.45 77.80 77.20 77.35 77.20 77.55 77.30 78.30 77.25 77.80 77.30 76.80

150.142149.432155.158152.934158.408156.379156.904157.608154.892152.589156.379159.608152.800153.734149.695150.326152.934152.589150.642156.905

.859

.733

.652

.606

.755

.644

.849

.697

.745

.548

.644

.493

.632

.483

.715

.604

.606

.548

.859

.849

.934

.936

.937

.938

.937

.938

.936

.937

.936

.940

.938

.940

.938

.942

.936

.939

.938

.940

.934

.936

Page 87: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

80

DATA RESPONDEN PENELITIAN

NO NAMA RESPONDEN JENIS KELAMIN UMUR TINGKAT

PENDIDIKAN MASA KERJA

MOTIVASI

PERSEPSI

BEBAN KERJA

KINERJA

1 DIANING WIRATMOKO LAKI-LAKI 27 tahun S1 1 tahun tinggi positif sedang baik2 PURIE WIDIYANTO LAKI-LAKI 38 tahun S1 4 tahun tinggi positif sedang cukup 3 ZULIYAN FAQIH

PRAYOGO LAKI-LAKI 25 tahun D II 1 tahun rendah positif tinggi kurang

4 SRIYONO LAKI-LAKI 49 tahun D II 25 tahun rendah negatif tinggi baik5 SRI SUDARSIH PEREMPUAN 51 tahun D II 30 tahun tinggi positif tinggi cukup 6 IMAM WIDI PRASETYO LAKI-LAKI 27 tahun S1 1 tahun rendah positif tinggi kurang 7 BAMBANG SETYANTO LAKI-LAKI 51 tahun D II 30 tahun rendah positif sedang cukup 8 HERMANU LAKI-LAKI 39 tahun S1 6 tahun tinggi positif tinggi kurang 9 JAYENG S LAKI-LAKI 50 tahun D II 30 tahun rendah negatif sedang cukup 10 HERU PURNOMO LAKI-LAKI 40 tahun S1 12 tahun rendah negatif tinggi kurang 11 SETIYATUN PEREMPUAN 51 tahun D II 31 tahun rendah negatif sedang cukup 12 DENI SETIAWAN LAKI-LAKI 26 tahun S1 1 tahun rendah negatif tinggi kurang 13 ISNAENI PRIYO UTOMO LAKI-LAKI 35 tahun D II 6 tahun tinggi netral sedang baik14 ARI YUSNANTO LAKI-LAKI 28 tahun S1 1 tahun tinggi positif sedang baik15 ALI FATHORI LAKI-LAKI 45 tahun S1 25 tahun tinggi negatif sedang cukup 16 AGUS SUSANTO LAKI-LAKI 27 tahun S1 1 tahun tinggi negatif tinggi kurang 17 ANDI SETYAWAN LAKI-LAKI 25 tahun D II 4 tahun sedang negatif sedang baik18 NILAWATI PEREMPUAN 35 tahun S1 1 tahun rendah netral tinggi kurang 19 DWI LESMONO LAKI-LAKI 41 tahun D II 15 tahun sedang netral rendah cukup 20 TUTININGSIH PEREMPUAN 39 tahun S1 8 tahun rendah netral tinggi kurang 21 GIGIH DWI PRABOWO LAKI-LAKI 26 tahun S1 1tahun sedang negatif tinggi baik22 KUNTOWIYARI LAKI-LAKI 40 tahun D II 12 tahun rendah negatif tinggi kurang 23 GURUH SIWI SUBOWO LAKI-LAKI 39 tahun S1 4 tahun sedang netral tinggi baik24 TITIK KUSUMAWATI PEREMPUAN 40 tahun D II 12 tahun rendah negatif rendah kurang 25 HARIS PANCA LAKI-LAKI 28 tahun S1 1 tahun rendah negatif tinggi kurang

Lampiran 4

Page 88: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

80

HASIL ANALISIS UNIVARIAT Frequencies

Statistics

jenis

kelamin umur tingkat

pendidikanmasa kerja motivasi persepsi

beban kerja kinerja

N Valid 25 25 25 25 25 25 25 25 Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 Frequency Table jenis kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid laki-laki 20 80.0 80.0 80.0 perempuan 5 20.0 20.0 100.0 Total 25 100.0 100.0

umur Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 25 2 8.0 8.0 8.0 26 2 8.0 8.0 16.0 27 3 12.0 12.0 28.0 28 2 8.0 8.0 36.0 35 2 8.0 8.0 44.0 38 1 4.0 4.0 48.0 39 3 12.0 12.0 60.0 40 3 12.0 12.0 72.0 41 1 4.0 4.0 76.0 45 1 4.0 4.0 80.0 49 1 4.0 4.0 84.0 50 1 4.0 4.0 88.0 51 3 12.0 12.0 100.0 Total 25 100.0 100.0

tingkat pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid S1 14 56.0 56.0 56.0 D II 11 44.0 44.0 100.0 Total 25 100.0 100.0

Lampiran 6

Page 89: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

81

masa kerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1 9 36.0 36.0 36.0 4 3 12.0 12.0 48.0 6 2 8.0 8.0 56.0 8 1 4.0 4.0 60.0 12 3 12.0 12.0 72.0 15 1 4.0 4.0 76.0 25 2 8.0 8.0 84.0 30 3 12.0 12.0 96.0 31 1 4.0 4.0 100.0 Total 25 100.0 100.0

motivasi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid rendah 13 52.0 52.0 52.0 sedang 4 16.0 16.0 68.0 tinggi 8 32.0 32.0 100.0 Total 25 100.0 100.0

persepsi guru Frequency Percent Valid Percent Cumulative PercentValid negatif 12 48.0 48.0 48.0 netral 5 20.0 20.0 68.0 positif 8 32.0 32.0 100.0 Total 25 100.0 100.0

beban kerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid rendah 2 8.0 8.0 8.0 sedang 9 36.0 36.0 44.0 tinggi 14 56.0 56.0 100.0 Total 25 100.0 100.0

kinerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative PercentValid kurang 11 44.0 44.0 44.0 cukup 7 28.0 28.0 72.0 baik 7 28.0 28.0 100.0 Total 25 100.0 100.0

Page 90: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

82

HASIL ANALISIS BIVARIAT

CROSSTAB MOTIVASI DENGAN KINERJA Sebelum Penggabungan Sel Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent motivasi guru * kinerja guru 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

motivasi guru * kinerja guru Crosstabulation

kinerja guru Total kurang cukup baik motivasi guru rendah Count 9 3 1 13 Expected Count 5.7 3.6 3.6 13.0 % within motivasi guru 69.2% 23.1% 7.7% 100.0% % within kinerja guru 81.8% 42.9% 14.3% 52.0% % of Total 36.0% 12.0% 4.0% 52.0% sedang Count 0 1 3 4 Expected Count 1.8 1.1 1.1 4.0 % within motivasi guru .0% 25.0% 75.0% 100.0% % within kinerja guru .0% 14.3% 42.9% 16.0% % of Total .0% 4.0% 12.0% 16.0% tinggi Count 2 3 3 8 Expected Count 3.5 2.2 2.2 8.0 % within motivasi guru 25.0% 37.5% 37.5% 100.0% % within kinerja guru 18.2% 42.9% 42.9% 32.0% % of Total 8.0% 12.0% 12.0% 32.0% Total Count 11 7 7 25 Expected Count 11.0 7.0 7.0 25.0 % within motivasi guru 44.0% 28.0% 28.0% 100.0% % within kinerja guru 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% % of Total 44.0% 28.0% 28.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 10.009(a) 4 .040Likelihood Ratio 11.344 4 .023Linear-by-Linear Association 4.648 1 .031N of Valid Cases 25

a 8 cells (88.9%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.12. Symmetric Measures Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient .535 .040N of Valid Cases 25

a Not assuming the null hypothesis. b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Lampiran 7

Page 91: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

83

CROSSTAB MOTIVASI DENGAN KINERJA Setelah Penggabungan Sel

Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent motivasi guru * kinerja guru 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

motivasi guru * kinerja guru Crosstabulation kinerja guru Total kurang cukup+baik motivasi guru rendah Count 9 4 13 Expected Count 5.7 7.3 13.0 % within motivasi transform 69.2% 30.8% 100.0% % within kinerja transform 81.8% 28.6% 52.0% % of Total 36.0% 16.0% 52.0% sedang+tinggi Count 2 10 12 Expected Count 5.3 6.7 12.0 % within motivasi transform 16.7% 83.3% 100.0% % within kinerja transform 18.2% 71.4% 48.0% % of Total 8.0% 40.0% 48.0% Total Count 11 14 25 Expected Count 11.0 14.0 25.0 % within motivasi transform 44.0% 56.0% 100.0% % within kinerja transform 100.0% 100.0% 100.0% % of Total 44.0% 56.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 6.997(b) 1 .008 Continuity Correction(a) 5.026 1 .025 Likelihood Ratio 7.435 1 .006 Fisher's Exact Test .015 .011 Linear-by-Linear Association 6.717 1 .010 N of Valid Cases 25

a Computed only for a 2x2 table b 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.2 Symmetric Measures Value Approx. Sig.Nominal by Nominal Contingency Coefficient .468 .008N of Valid Cases 25

a Not assuming the null hypothesis. b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Page 92: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

84

Risk Estimate Value 95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for motivasi guru (rendah / tinggi) 11.250 1.647 76.849 For cohort kinerja guru = kurang 4.154 1.114 15.488 For cohort kinerja guru = baik .369 .157 .867 N of Valid Cases 25

CROSSTAB PERSEPSI DENGAN KINERJA Sebelum Penggabungan Sel Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent persepsi guru * kinerja guru 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

persepsi guru * kinerja guru Crosstabulation kinerja guru Total kurang cukup baik persepsi guru negatif Count 6 3 3 12 Expected Count 5.3 3.4 3.4 12.0 % within kategori persepsi guru 50.0% 25.0% 25.0% 100.0% % within kinerja guru 54.5% 42.9% 42.9% 48.0% % of Total 24.0% 12.0% 12.0% 48.0% netral Count 2 1 2 5 Expected Count 2.2 1.4 1.4 5.0 % within kategori persepsi guru 40.0% 20.0% 40.0% 100.0% % within kinerja guru 18.2% 14.3% 28.6% 20.0% % of Total 8.0% 4.0% 8.0% 20.0% positif Count 3 3 2 8 Expected Count 3.5 2.2 2.2 8.0 % within kategori persepsi guru 37.5% 37.5% 25.0% 100.0% % within kinerja guru 27.3% 42.9% 28.6% 32.0% % of Total 12.0% 12.0% 8.0% 32.0% Total Count 11 7 7 25 Expected Count 11.0 7.0 7.0 25.0 % within kategori persepsi guru 44.0% 28.0% 28.0% 100.0% % within kinerja guru 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% % of Total 44.0% 28.0% 28.0% 100.0%

Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square .925(a) 4 .921Likelihood Ratio .887 4 .926Linear-by-Linear Association .132 1 .716N of Valid Cases 25

a 8 cells (88.9%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.40.

Page 93: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

85

Symmetric Measures Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient .189 .921N of Valid Cases 25

a Not assuming the null hypothesis. b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. CROSSTAB PERSEPSI DENGAN KINERJA Setelah Penggabungan Sel Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent persepsi guru * kinerja guru 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

persepsi guru * kinerja guru Crosstabulation kinerja guru Total kurang Cukup + baik persepsi guru negatif Count 6 6 12 Expected Count 5.3 6.7 12.0 % within persepsi guru 50.0% 50.0% 100.0% % within kinerja guru 54.5% 42.9% 48.0% % of Total 24.0% 24.0% 48.0% netral + positif Count 5 8 13 Expected Count 5.7 7.3 13.0 % within persepsi guru 38.5% 61.5% 100.0% % within kinerja guru 45.5% 57.1% 52.0% % of Total 20.0% 32.0% 52.0% Total Count 11 14 25 Expected Count 11.0 14.0 25.0 % within persepsi guru 44.0% 56.0% 100.0% % within kinerja guru 100.0% 100.0% 100.0% % of Total 44.0% 56.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .337(b) 1 .561 Continuity Correction(a) .031 1 .859 Likelihood Ratio .338 1 .561 Fisher's Exact Test .695 .430 Linear-by-Linear Association .324 1 .569 N of Valid Cases 25

a Computed only for a 2x2 table b 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.28.

Page 94: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

86

Symmetric Measures Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient .115 .561 N of Valid Cases 25

a Not assuming the null hypothesis. b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. Risk Estimate Value 95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for persepsi guru (negatif / positif) 1.600 .326 7.848 For cohort kinerja guru = kurang 1.300 .534 3.167 For cohort kinerja guru = baik .813 .399 1.653 N of Valid Cases 25

CROSSTAB BEBAN KERJA DENGAN KINERJA Sebelum Penggabungan Sel Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent beban kerja guru * kinerja guru 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

beban kerja guru * kinerja guru Crosstabulation kinerja guru Total kurang cukup baik beban kerja guru rendah Count 1 1 0 2 Expected Count .9 .6 .6 2.0 % within beban kerja guru 50.0% 50.0% .0% 100.0% % within kinerja guru 9.1% 14.3% .0% 8.0% % of Total 4.0% 4.0% .0% 8.0% sedang Count 0 5 4 9 Expected Count 4.0 2.5 2.5 9.0 % within beban kerja guru .0% 55.6% 44.4% 100.0% % within kinerja guru .0% 71.4% 57.1% 36.0% % of Total .0% 20.0% 16.0% 36.0% tinggi Count 10 1 3 14 Expected Count 6.2 3.9 3.9 14.0 % within beban kerja guru 71.4% 7.1% 21.4% 100.0% % within kinerja guru 90.9% 14.3% 42.9% 56.0% % of Total 40.0% 4.0% 12.0% 56.0%Total Count 11 7 7 25 Expected Count 11.0 7.0 7.0 25.0 % within beban kerja guru 44.0% 28.0% 28.0% 100.0% % within kinerja guru 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% % of Total 44.0% 28.0% 28.0% 100.0%

Page 95: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

87

Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 12.977(a) 4 .011Likelihood Ratio 17.316 4 .002Linear-by-Linear Association 2.247 1 .134N of Valid Cases 25

a 8 cells (88.9%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .56. Symmetric Measures Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient .585 .011N of Valid Cases 25

a Not assuming the null hypothesis. b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. CROSSTAB BEBAN KERJA DENGAN KINERJA Setelah Penggabungan Sel Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent beban kerja * kinerja guru 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

beban kerja * kinerja guru Crosstabulation kinerja guru Total kurang cukup+baik beban kerja rendah +sedang Count 1 10 11 Expected Count 4.8 6.2 11.0 % within beban transform 9.1% 90.9% 100.0% % within kinerja transform 9.1% 71.4% 44.0% % of Total 4.0% 40.0% 44.0% tinggi Count 10 4 14 Expected Count 6.2 7.8 14.0 % within beban transform 71.4% 28.6% 100.0% % within kinerja transform 90.9% 28.6% 56.0% % of Total 40.0% 16.0% 56.0% Total Count 11 14 25 Expected Count 11.0 14.0 25.0 % within beban transform 44.0% 56.0% 100.0% % within kinerja transform 100.0% 100.0% 100.0% % of Total 44.0% 56.0% 100.0%

Page 96: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

88

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 9.715(b) 1 .002 Continuity Correction(a) 7.350 1 .007 Likelihood Ratio 10.843 1 .001 Fisher's Exact Test .004 .003 Linear-by-Linear Association 9.326 1 .002 N of Valid Cases 25

a Computed only for a 2x2 table b 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.84. Symmetric Measures Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient .529 .002N of Valid Cases 25

a Not assuming the null hypothesis. b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for beban kerja (sedang / tinggi) .040 .004 .424 For cohort kinerja guru= kurang .127 .019 .849 For cohort kinerja guru= baik 3.182 1.361 7.437 N of Valid Cases 25

Page 97: HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI DAN BEBAN KERJA …lib.unnes.ac.id/1470/1/7093.pdf · Analisis data dilakukan secara ... (UKGS) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Pringapus Kabupaten

89

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1.

Pengisian

Kuesioner Gambar 2.

Pengisian

Kuesioner

Lampiran 8