bab iv deskripsi, pembuktian hipotesis, dan pembahasa …
TRANSCRIPT
63
BAB IV
DESKRIPSI, PEMBUKTIAN HIPOTESIS, DAN PEMBAHASA
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Perusahaan
a. Sejarah PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan
PT. BPRS Sarana Prima Mandiri secara resmi beroperasi pada tanggal 1
Juli 2008 berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.
10/41/KEP.GBI/2008 Jkt. 19 Juni 2008 yang diresmikan oleh Ibu Hj. Siti Fajriyah
selaku Deputi Gubernur Bank Indonesia. Awal mula peresmian tersebut memakai
nama PT. BPRS Sarana Pamekasan Membangun dengan Kantor Pusat beralamat
di Jl. KH. Agus Salim No. 20 Pamekasan. Seiring dengan dibukanya Kantor
Cabang Bangkalan pada tahun 2011 maka pada tahun 2012 nama Bank beralih
pada PT. BPRS Sarana Prima Mandiri.136
PT. BPRS Sarana Prima Mandiri lebih dikenal dengan sebutan Bank
Syariah SPM memiliki slogan Bersyariah Menuju Berkah dengan tujuan agar
produk-produk yang diberikan berkah sesuai syariah. Kehadiran Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah di wilayah Madura yang religius diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat Madura dalam bertransaksi sesuai syariah Islam.
Bank Syariah Sarana Prima Mandiri (SPM) Pamekasan memiliki satu
Kantor Cabang di Jl. Trunojoyo No. 56 Bangkalan dan satu Kantor Kas di Jalan
Raya Bandaran Tlanakan Pamekasan, mengajak para muslimin dan muslimat
136
http://banksyariahspm.co.id/sejarah/, diakses tanggal 03 Desember 2020 pukul 19.20 WIB.
64
untuk menabung dan berinvestasi di Bank Syariah SPM melalui produk Tabungan
Wadi’ah, Tabungan Mudharabah dan Investasi membentuk Deposito Mudharabah.
Dana Tabungan dan investasi perlu disalurkan untuk masyarakat yang
membutuhkan untuk kebutuhan konsumtif serta kompetitif dengan produk
pembiayaan Murabahah dengan akad jual beli, prinsip Mudharabah dan
Musyarakah dengan akad untuk hasil, dan prinsip Ijarah dengan akad sewa, serta
Gadai Emas iB dengan akad Al Qard.
b. Visi dan Misi PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan
Demi tercapainya tujuan perusahaan sesuai prinsip syariah, PT. BPRS
Sarana Prima Mandiri Pamekasan memiliki visi dan misi sebagai berikut:137
1) Visi: Menjadi bank syariah yang dekat dengan masyarakat dan terpercaya
dalam usaha syariah.
2) Misi: Memberi pelayanan yang mudah, cepat, dan terbaik kepada seluruh
nasabah sesuai prinsip kehati-hatian serta senantiasa menjunjung tinggi
prinsip-prinsip syariah.
c. Struktur Organisasi PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan
Struktur organisasi adalah suatu jenjang urutan dalam pendelegasian
wewenang dan tanggung jawab yang ada didalam suatu organisasi. Struktur
organisasi mutlak diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal karena dengan
struktur organisasi akan memperlancar tugas pada seluruh bagian dalam suatu
perusahaan atau organisasi. Dibawah ini merupakan struktur organisasi PT.
BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan.
137
Ibid.
65
Gam
bar 4
.1
Su
mb
er:
Dok
um
en P
T.
BP
RS
Sar
ana
Pri
ma
Man
dir
i P
amek
asan
,
20
19
.
66
d. Jaringan Kantor PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan
1) Kantor Pusat Pamekasan
2) Kantor Cabang Bangkalan
3) Kantor Kas Bandaran
4) Kantor Kas Larangan
5) Kantor Kas Arosbaya
6) Kantor Kas Kamal
e. Tugas-Tugas Dalam Setiap Bagian
Uraian pekerjaan adalah uraian yang berisi informasi tertulis berkenaan
dengan hal tugas dan tanggung jawab, kondisi, hubungan dan aspek-aspek
pekerjaan dalam organisasi. Adapun tugas dan tanggung jawab karyawan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Sarana Prima Mandiri Pamekasan sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan PT. BPRS Sarana Prima Mandiri
Pamekasan
No Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab
1 Dewan
Komisaris
a. Menetapkan kebijakan umum, melakukan pengembangan,
pengawasan, dan pembinaan terhadap kebijakan direksi
dalam mengelola PT. BPRS Sarana Prima Mandiri
Pamekasan.
b. Bertanggung Jawab atas pengembangan, pengawasan, dan
pembinaan terhadap kebijakan direksi dalam mengelola PT.
BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan sehingga mencapai
tujuan yang diharapkan.
2 Direksi a. Memimpin, merncanakan, mengkoordinasi, mengawasi, dan
mengembangkan kegiatan operasional, serta kebijakan Bank
sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.
b. Bertanggung jawab atas ketaatan bank pada Undang-
67
Undang, peraturan, dan ketentuan khusus pembiayaan.
3 Dewan
Pengawas
Syariah (DPS)
Mengawasi proses pengembangan produk baru BPRS, meminta
fatwa kepada Dewan Syariah Nasional untuk produk baru BPRS
yang belum ada fatwanya.
4 SPI a. Mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan bank,
serta memberikan usulan pengembangannya kepada Direksi
melalui Dewan Komisaris.
b. Mengawasi pelaksanaan anggaran dasar, peraturan internal
BPRS, peraturan perusahaan, pedoman operasional,
pedoman pembiayaan, pedoman SPI, pelaksanaan kebijakan
penerapan PPAPU dan PPT atau Prinsip Mengenal Nasabah
yang dilakukan oleh Direksi dan satuan kerja unit lainnya.
c. SPI baik bersama-sama atau sendiri-sendiri setiap waktu
dalam jam kerja kantor bank, berhak memasuki bangunan
dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan dan
dikuasai oleh bank dan berhak memeriksa semua
pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan
mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak
untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh
karyawan bank.
d. Mengawasi kepatuhan direksi dalam pelaksanaan prinsip
syariah dalam menjalankan pengawasan internal bank.
5 Kabag.
Operasional
a. Merencanakan, mengkoordinir, mengawasi, dan
mengevaluasi pelaksanaan kerja bagian operasional kantor
pusat bank, meliputi teller, costumer service, tabungan dan
deposito (kalau ada), accounting, legal (kalau ada),
administrasi pembiayaan, teknologi sistem informasi,
general affair (bagian umum lainnya seperti security, driver
dan office boy).
b. Bertanggung jawab atas penyediaan dana kas kantor pusat,
melaksanakan PPAPU dan PPT atau Prinsip Mengenal
Nasabah.
6 Customer
Service
a. Memberikan pelayanan dan informasi yang memuaskan
kepada nasabah atau calon nasabah.
b. Melaksanakan Prinsip Mengenal Nasabah termasuk PPAPU
dan PPT.
7 Teller a. Memberikan pelayanan kepada nasabah dalam transaksi
penyetoran dan penarikan uang tunai, pemindahbukuan,
transfer antar bank koresponden secara tepat, cepat dan
efisien sesuai prosedur dan tata kerja sistem perbankan
dengan memperhatikan pengamanan kekayaan bank.
b. Bertanggung jawab kepada Manajemen atas jumalah uang
yang diterima dan atau dibayar, sehingga uang yang ada
sesuai dengan bukti.
c. Melaksanakan opname cash dan mengamankannya dalam
kasanah tiap hari.
d. Melaksanakan PPAPU dan PPT atau Prinsip Mengenal
Nasabah.
68
8 Accounting a. Menyelenggarakan akuntansi bank, meliputi administrasi,
pembukuan dan laporan keuangan maupun hal-hal lain yang
menyangkut pembukuan bank.
b. Bertanggung jawab atas kebenaran laporan keuangan harian,
bulanan, publikasi dan tahunan.
9 Apraisal a. Melaksanakan kegiatan administrasi apraisal, maupun hal-
hal lain yang berkaitan dengan apraisal.
b. Selalu menjunjung tinggi nilai syariah dalam menjalankan
tugas apraisal jaminan dan melaporkan hasilnya dengan
penuh tanggung jawab.
10 Admin
Pembiayaan
a. Melaksanakan kegiatan administrasi pembiayaan, maupun
hal-hal yang berkaitan dengan pembukuan pembiayaan dan
laporan pembiayaan yang diberikan.
b. Bertanggung jawab atas semua kegiatan administrasi
pembiayaan dan lancarnya alur kerja administrasi
pembiayaan dan alur penata usaha dokumen.
11 IT Officer a. Merencanakan dan melaksanakan tugas memelihara,
mengendalikan, dan mengawasi teknologi sistem informasi
bank.
b. Membuat laporan SID kepada Bank Indonesia.
12 Security Bertanggung jawab dan melaksanakan tugas pengamanan bank,
meliputi halaman, gedung, dan peralatan kantor dan seluruh
asset bank.
13 OB Melakukan tugas perawatan, pemeliharaan, kebersihan,
kerapian, dan keindahan kantor bank meliputi halaman, gedung,
dan peralatan kantor bank dengan penuh tanggung jawab dan
disiplin tinggi.
14 Driver Mengemudikan kendaraan kantor setiap ada urusan kantor, baik
didalam ataupun diluar kota, serta melakukan pemeliharaan dan
perawatan kendaraan kantor.
15 Kabag.
Marketing
a. Merencanakan, mengkoordinir, mengawasi, dan
mengevaluasi kerja bagian marketing, meliputi
penghimpunan dana dan penyaluran dana kepada
masyarakat yang membutuhkan jasa perbankan.
b. Menerapkan prinsip syariah dalam menjalankan tugas
sehari-hari.
c. Menerapkan dan mengawasi pelaksanaan Prinsip Mengenal
Nasabah atau PPT dan PPAPU.
d. Sebagai bagian dan anggota tim remedian dan komite
pembiayaan.
16 AO Funding a. Memasarkan produk tabungan, depositi mudharabah, dan
jasa bank lainnya sesuai kebutuhan nasabah serta untuk
meningkatkan keuntungan bagi bank.
b. Dalam menawarkan dan menjual produk, bank harus selalu
mengedepankan prinsip-prinsip syariah.
c. Melaksanakan PPAPU dan PPT atau Prinsip Mengenal
Nasabah.
69
17 AO Lending a. Memasarkan produk pembiayaan antara lain yaitu
murabahah, ijarah, mudharabah, qardh, dan rahn atau produk
lainnya sesuai kebutuhan nasabah untuk meningkatkan
keuntungan bank terutama untuk mencapai kepuasan
nasabah.
b. Dalam menawarkan dan menjual produk, bank harus selalu
mengedepankan prinsip-prinsip syariah.
c. Melaksanakan PPAPU dan PPT atau Prinsip Mengenal
Nasabah.
18 Rahn Melaksanakan tugas menaksir barang gadai (rahn), menyimpan
barang gadai (rahn) yang telah disediakan kantor dengan aman
dan memasarkan produk rahn.
19 Kolektor a. Melaksanakan penagihan terhadap nasabah yang telah
menunggak ≥ 2 bulan.
b. Membuat laporan hasil penagihan.
c. Melaksanakan PPAPU dan PPT atau Prinsip Mengenal
Nasabah. Sumber: Dokumen PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan, 2020.
2. Deskripsi Data Penelitian
Data yang diambil dari penelitian ini dilakukan dengan cara membagikan
kuesioner kepada karyawan PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan.
Kuesioner yang dibagikan sebanyak 52 kuesioner. Data yang diperoleh kemudian
diolah dengan menggunakan IBM SPSS Statistics 24, dengan sampel terpenuhi.
Berikut adalah rincian dari data penelitian dengan kuesioner yang dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Rincian Penerimaan dan Pengembalian Kuesioner
Kuesioner yang disebarkan 52
Kuesioner yang kembali 52
Kuesioner yang tidak kembali 0
Kuesioner yang digunakan 52
Tingkat pengembalian 100%
Tingkat pengembalian yang digunakan 100% Sumber: Data primer yang diolah, 2020.
70
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang diberikan
sebanyak 52 dan kuesioner yang dikembalikan sebanyak 52 sehingga kuesioner
yang digunakan adalah sebanyak 52 kuesioner dengan tingkat pengembalian yang
digunakan sebesar 100%.
3. Deskripsi Data Responden
Deskripsi data responden menggambarkan suatu keadaan atau kondisi yang
merupakan informasi tambahan mengenai responden yang diteliti. Dalam penelitian
ini responden memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik penelitian tersebut
terdiri atas:
a. Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Perempuan 15 28,8 28,8 28,8
laki-laki 37 71,2 71,2 100,0
Total 52 100,0 100,0 Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
Berdasarkan hasil tabel 4.3 mayoritas responden yaitu laki-laki sebanyak
37 karyawan atau 71,2% sedangkan responden perempuan sebanyak 15
karyawan PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan atau 28,8%.
b. Pendidikan Terakhir Responden
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Pendidikan Terakhir Responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S2 1 1,9 1,9 1,9
S1 36 69,2 69,2 71,2
D3 1 1,9 1,9 73,1
SMA 7 13,5 13,5 86,5
71
SMK 4 7,7 7,7 94,2
MA 2 3,8 3,8 98,1
SMP 1 1,9 1,9 100,0
Total 52 100,0 100,0 Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
Berdasarkan tabel 4.4 mayoritas responden menempuh pendidikan
terakhir yaitu S1 sebanyak 36 karyawan atau 69,2% dan minoritas respondem
menempuh pendidkan terakhir adalah S2, D3 dan SMP masing-masing sebanyak
1 karyawan atau 1,9%, MA sebanyak 2 karyawan atau 3,8%, SMK sebanyak 4
karyawan atau 7,7% dan SMA sebanyak 7 karyawan atau 13,5%.
c. Usia Responden
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Usia Responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
21-30 32 61,5 61,5 61,5
31-40 14 26,9 26,9 88,5
41-50 6 11,5 11,5 100,0
Total 52 100,0 100,0 Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
Berdasarkan tabel 4.5 mayoritas responden berusia 21-30 tahun sebanyak
32 karyawan PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan atau 61,5%. Usia
responden 31-40 tahun sebanyak 14 karyawan atau 26,9% dan minoritas 41-50
tahun sebanyak 6 karyawan atau 11,5%.
d. Lama Bekerja Responden
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Lama Bekerja Responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 9 17,3 17,3 17,3
2 15 28,8 28,8 46,2
3 5 9,6 9,6 55,8
4 3 5,8 5,8 61,5
5 2 3,8 3,8 65,4
6 2 3,8 3,8 69,2
72
7 5 9,6 9,6 78,8
8 2 3,8 3,8 82,7
9 2 3,8 3,8 86,5
10 1 1,9 1,9 88,5
12 6 11,5 11,5 100,0
Total 52 100,0 100,0 Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
Berdasarkan tabel 4.6 lama bekerja responden mayoritas 2 tahun
sebanyak 5 karyawan PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan atau 28,8%.
Lama bekerja responden 1 tahun sebanyak 9 karyawan atau 17,3%, 3 dan 7 tahun
masing-masing sebanyak 5 karyawan atau 9,6%, 4 tahun sebanyak 3 karyawan
atau 5,8%, 5, 6, 8, dan 9 tahun masing-masing sebanyak 2 karyawan atau 3,8%,
10 tahun sebanyak 1 karyawan atau 1,9% dan 12 tahun sebanyak 6 karyawan
atau 11,5%.
4. Deskripsi Variabel Penelitian
Kuisioner adalah intrumen kuesioner dalam penelitian ini dan jumlah
pernyataan setiap variabel berbeda sesuai denga indikator. Variabel insentif material
(X1) dan insentif nonmaterial (X2) masing-masing sebanyak 2 butir pernyataan,
variabel pelatihan (X3) sebanyak 6 butir pernyataan, variabel disiplin kerja (X4)
sebanyak 4 butir pernyataan, dan 4 butir pernyataan untuk variabel kinerja (Y).
Tabel 4.7
Daftar Pernyataan Kuisioner
No Pernyataan Ket.
1. Perusahaan memberikan bonus jika saya mampu mencapai prestasi
kinerja yang diharapkan. X1.1
2. Jaminan hari tua yang saya terima menjadikan saya lebih semangat
dalam bekerja. X1.2
3. Perusahaan memberikan pujian kepada saya karena sesuai dengan
kinerja saya. X2.1
73
4. Perusahaan memberikan jaminan sosial dengan adil. X2.2
5. Instruktur menguassai materi pelatihan sehingga mampu
menjelaskan matei dengan baik. X3.1
6. Saya selalu semangat dalam mengikuti. X3.2
7. Materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan karyawan untuk
menujang pekerjaan. X3.3
8. Metode yang digunakan memudahkan karyawan dalam memahami
materi yang disampaikan. X3.4
9. Setelah dilakukan pelatihan saya menujukan kemampuan yang lebih
dari sebelumnya. X3.5
10. Peserta sesuai dengan kriteria yang diharapkan. X3.6
11. Saya mampu hadir tepat waktu sesuai jam kerja atau stanby sebelum
jem kerja. X4.1
12. Peraturan dasar dalam perusahaan dapat memudahkan saya dalam
pekerjaan. X4.2
13. Aturan perilaku dalam pekerjaan di perusahaan dapat
mengefektifitaskan dan mengefesiensikan serta dapat berhubungan
baik dengan karyawan lainnya.
X4.3
14. Peraturan tentang boleh atau tidak boleh yang dilakukan oleh
karyawan dalam perusahaan menunjang pekerjaan saya. X4.4
15. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan saya sesuai target Y.1
16. Saya mampu bekerja dengan teliti dan konsisten Y.2
17. Selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu Y.3
18. Saya mampu bekerja sama dengan tim untuk dapat mencapai tujuan
perusahaan. Y.4
Hasil dari jawaban responden tersebut dikelompokkan dengan menghitung
frekuensi dan persentasenya dengan menggunakan IBM SPSS Statistics 24.
Penilaian dari setia butir pernyataan diberi skor 5 untuk jawaban sangat setuju, 4
untuk jawaban setuju, 3 untuk jawaban netral, 2 untuk jawaban tidak setuju dan 1
untuk jawaban sangat tidak setuju. Adapun hasil dari pengelompokan tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Insentif Material (X1)
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Variabel Insentif Material
No SS S N TS STS Total
Item F % F % F % F % F %
1 25 48,1 27 51,9 - - - - - - 52
2 35 67,3 17 32,7 - - - - - - 52
74
Jumlah 60 44 - - - Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
Tanggapan responden sebagaimana tabel di atas menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju
terhadap item-item dalam variabel insentif material.
Skor = {(ΣSx4) + (ΣSSx5)} : (nx2x5)
Skor = {(44x4) + (60x5)} : (52x2x5)
Skor = {176 + 300} : 520
Skor = 476 : 520
Skor = 0,96 x 100%
Skor = 96% (sangat baik)
Skor menunjukkan 96% yang artinya tanggapan responden sangat baik
terhadap item yang ada pada insentif material. Hal ini sesuai dengan tanggapan
responden ketika mengisi kuesioner bahwa dengan adanya insentif material yang
berupa bonus dan jaminan hari tua sangat membantu karyawan untuk
meningkatkan kinerjanya dengan baik.
b. Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Insentif Nonmaterial (X2)
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Variabel Insentif Nonmaterial
No SS S N TS STS Total
Item F % F % F % F % F %
1 12 23,1 40 76,9 - - - - - - 52
2 41 78,8 11 21,2 - - - - - - 52
Jumlah 53 51 - - - Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
75
Tanggapan responden sebagaimana tabel 4.9 menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memberikan tanggapan yaitu setuju dan sangat setuju
terhadap item-item dalam variabel insentif nonmaterial.
Skor = {(ΣSx4) + (ΣSSx5)} : (nx2x5)
Skor = {(51x4) + (53x5)} : (52x2x5)
Skor = {204 + 265} : 520
Skor = 469 : 520
Skor = 0,90 x 100%
Skor = 90% (sangat baik)
Skor menunjukkan 90% yang artinya tanggapan responden sangat baik
terhadap item yang ada pada insentif nonmaterial. Hal ini sesuai dengan
tanggapan responden ketika mengisi kuesioner bahwa dengan adanya insentif
nonmaterial yang berupa pujian dan jaminan sosial sangat membantu karyawan
untuk meningkatkan kinerjanya dengan baik.
c. Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Pelatihan (X3)
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Variabel Pelatihan
No SS S N TS STS Total
Item F % F % F % F % F %
1 27 51,9 25 48,1 - - - - - - 52
2 41 78,8 11 21,2 - - - - - - 52
3 9 17,3 36 69,2 7 13,5 - - - - 52
4 8 15,4 21 40,4 23 44,2 - - - - 52
5 1 1,9 15 28,8 36 69,2 - - - - 52
6 1 1,9 7 13,5 44 84,6 - - - - 52
Jumlah 87 115 110 Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
76
Tanggapan responden sebagaimana tabel di atas menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memberikan tanggapan netral, setuju dan sangat setuju
terhadap item-item dalam variabel pelatihan.
Skor = {(ΣNx3) + (ΣSx4) + (ΣSSx5)} : (nx6x5)
Skor = {(110x3) + (115x4) + (87x5)} : (52x6x5)
Skor = {330+ 460 + 435} : 1.560
Skor = 1.225 : 1.560
Skor = 0,79 x 100%
Skor = 79% (sangat baik)
Skor menunjukkan 79% yang artinya tanggapan responden sangat baik
terhadap item yang ada pada pelatihan. Hal ini sesuai dengan tanggapan
responden ketika mengisi kuesioner bahwa dengan adanya pelatihan yang
didalamnya terdapat instruktur, peserta, materi, metode, tujuan, dan sasaran
sangat membantu karyawan untuk meningkatkan kinerjanya dengan baik.
d. Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Disiplin Kerja (X4)
Tabel 4.11
Distribusi Frekuensi Variabel Disiplin Kerja
No SS S N TS STS Total
Item F % F % F % F % F %
1 27 51,9 25 48,1 - - - - - - 52
2 8 15,4 21 40,4 23 44,2 - - - - 52
3 - - 33 63,5 19 36,5 - - - - 52
4 - - 8 15,4 44 84,6 - - - - 52
Jumlah 35 87 86 Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
77
Tanggapan responden sebagaimana tabel di atas menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memberikan tanggapan yaitu netral, setuju dan sangat
setuju terhadap item-item dalam variabel disiplin kerja.
Skor = {(ΣNx3) + (ΣSx4) + (ΣSSx5)} : (nx4x5)
Skor = {(86x3) + (87x4) + (35x5)} : (52x4x5)
Skor = {258 + 348 + 175} : 1.040
Skor = 781 : 1.040
Skor = 0,75 x 100%
Skor = 75% (baik)
Skor menunjukkan 75% yang artinya tanggapan responden baik terhadap
item yang ada pada disiplin kerja. Hal ini sesuai dengan tanggapan responden
ketika mengisi kuesioner bahwa dengan disiplin kerja yang berupa taat aturan
waktu, taat peraturan perusahaan, taat aturan perilaku dalam pekerjaan, dan taat
peraturan lainnya di perusahaan sangat membantu karyawan untuk meningkatkan
kinerjanya dengan baik.
e. Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Kinerja (Y)
Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja
No SS S N TS STS Total
Item F % F % F % F % F %
1 27 51,9 25 48,1 - - - - - - 52
2 8 15,4 21 40,4 23 44,2 - - - - 52
3 1 1,9 7 13,5 44 84,6 - - - - 52
4 11 21,2 41 78,8 - - - - - - 52
Jumlah 47 94 67 Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
78
Tanggapan responden sebagaimana tabel di atas menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memberikan tanggapan netral, setuju dan sangat setuju
terhadap item-item dalam variabel kinerja.
Skor = {(ΣNx3) + (ΣSx4) + (ΣSSx5)} : (nx2x5)
Skor = {(67x3) + (94x4) + (47x5)} : (52x4x5)
Skor = {201 + 376 + 235} : 1.040
Skor = 812 : 1.040
Skor = 0,78 x 100%
Skor = 78% (sangat baik)
Skor menunjukkan 78% yang artinya tanggapan responden sangat baik
terhadap item yang ada pada kinerja.
5. Uji Kualitas Data
Adapun tujuan dari pengujian kualitas data adalah untuk mengetahui apakah
setiap item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini layak atau tidak layak
untuk digunakan dan data yang dihasilkan dapat dievaluasi melalui uji validitas dan
uji reliabilitas. Peneliti mengajukan kuisioner yang berisi 18 peryataan. Variabel yang
terdiri dari insentif material (X1) sebanyak 2 pernyataan , insentif nonmaterial (X2)
sebanyak 2 pernyataan, pelatihan (X3) sebanyak 6 pernyataan, disiplin kerja (X4)
sebanyak 4 pernyataan, dan kinerja (Y) sebanyak 4 pernyataan.
a. Uji Validitas
Validitas digunakan peneliti untuk mengukur sah/valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada angket penelitian
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dalam pertanyaan
79
tersebut yang telah peneliti berikan. Dalam membantu proses pengolahan data
secara cepat dan tepat, maka peneliti melakukan pengolahan data pengujian
validitas ini menggunakan alat bantu IBM SPSS Statistics 24. Untuk menentukan
apakah suatu item layak digunakan atau tidak adalah dengan melakukan uji
signifikansi koefisien korelasi pada tarif signifikan 0,05 = 5% yang artinya suatu
item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total item. Hasil
validitas dapat diketahui pada semua item pertanyaan jika rtabel < rhitung maka valid.
Penelitian ini memiliki sampel sebanyak 52 dengan alpha 0,05 diperoleh
rtabel sebesar 0,2732 dan item kuesioner yang memiliki nilai koefisien korelasi
lebih kecil daripada nilai kritisnya tidak ikut disertakan dalam pengujian ini.
Setelah dilakukan uji validitas, seluruh item pernyataan pada variabel
insentif material (X1), insentif nonmaterial (X2), pelatihan (X3), disiplin kerja (X4),
dan kinerja (Y) dinilai valid karena memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar
dari 0,2732. Adapun koefisien korelasi setiap item pernyataan terhadap skor
totalnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13
Uji Validitas
Variabel Item rhitung rtabel Sig Keterangan
Insentif Material
(X1)
X1.1 0,933 0,2732 0,000 Valid
X1.2 0,927 0,2732 0,000 Valid
Insentif
Nonmaterial (X2)
X2.1 0,968 0,2732 0,000 Valid
X2.2 0,973 0,2732 0,000 Valid
Pelatihan (X3)
X3.1 0,441 0,2732 0,001 Valid
X3.2 0,412 0,2732 0,002 Valid
X3.3 0,296 0,2732 0,033 Valid
X3.4 0,309 0,2732 0,026 Valid
X3.5 0,527 0,2732 0,000 Valid
X3.6 0,453 0,2732 0,001 Valid
80
Disiplin Kerja (X4)
X4.1 0,550 0,2732 0,000 Valid
X4.2 0,353 0,2732 0,010 Valid
X4.3 0,307 0,2732 0,027 Valid
X4.4 0,522 0,2732 0,000 Valid
Kinerja (Y)
Y.1 0,487 0,2732 0,000 Valid
Y.2 0,466 0,2732 0,001 Valid
Y.3 0,465 0,2732 0,001 Valid
Y.4 0,626 0,2732 0,000 Valid Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden
dalam menjawab hal-hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan
yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk
kuesioner. Korelasi yang tinggi merupakan tanda reliabilitas, dan peneliti
menggunakan cronbach Alpha sebagai pengukur reliabilitas kuesioner.
Tabel 4.14
Uji Reliabelitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Insentif Material 0,844 Reliabel Sangat Tinggi
Insentif Nonmaterial 0,937 Reliabel Sangat Tinggi
Pelatihan 0,665 Reliabel Tinggi
Disiplin Kerja 0,722 Reliabel Tinggi
Kinerja 0,857 Reliabel Sangat Tinggi Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
Berdasarkan hasil diatas menunjukan bahwa variabel insentif material,
insentif nonmaterial, dan kinerja memiliki data yang realibelitasnya sangat
tinggi dan variabel disiplin kerja dan pelatihan memiliki data yang
realibelitasnya tinggi yang berarti variabel independen dan dependen memiliki
data yang reliabel.
81
6. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji asumsi normalitas ini sebenarnya untuk menguji normalitas pada
error-nya. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan dengan dua
pengujian yaitu normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual dan uji
One Sample Kolmogorov Smirnov.
1) Uji normal P-P Plot Of Regression Standardized
Uji normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual merupakan uji
normalitas residual dengan metode grafik dengan melihat penyebaran data
pada sumber diagonal pada grafik. Berikut ini adalah hasil pada grafik
normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual
Gambar 4.2
Uji P-P Plot Of Regression Standardized Residual
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
Berdasarkan grafik normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual
bahwa penyebaran data (titik-titik) mengikuti garis diagonal dan menyebar
disekitar garis diagonal. Dapat dikatakan pada grafik normal P-P Plot Of
Regression Standardized Residual adalah berdistribusi normal.
82
2) Uji One Sample Kolmogorov Smirnov
Uji One Sample Kolmogorov Smirnov melihat nilai signifikansi residual
berdistribusi normal jika lebih dari 0,05. Berikut adalah hasil dari uji
normalitas pada uji One Sample Kolmogorov Smirnov:
Tabel 4.15
Uji One Sample Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Aabs_Res
N 52
Normal Parametersa,b
Mean 1,0480
Std. Deviation ,82571
Most Extreme Differences
Absolute ,121
Positive ,121
Negative -,108
Test Statistic ,121
Asymp. Sig. (2-tailed) ,055c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
Berdasarkan hasil uji One Sample Kolmogorov Smirnov menunjukkan
bahwa nilai sig sebesar 0,055 > 0,05 yang artinya residual berdistribusi
normal. Dengan demikian uji One Sample Kolmogorov Smirnov dapat
disimpulkan bahwa residual data berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Hubungan linier antara variabel bebas disebut dengan multikolinearitas.
Hubungan tersebut tercipta karena adanya korelasi antar variabel bebas, di
mana setiap ada perubahan pada suatu variabel bebas akan mengakibatkan
variabel bebas lainnya berubah. Metode uji multikolinearitas adalah melihat
nilai tolerance > 0,1 dan inflation faktor (VIF) < 10 dalam model regresi.
83
Berikut adalah hasil uji multikolinearitas pada nilai tolerance dan inflation
faktor (VIF):
Tabel 4.16
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1,125 ,497
TotalX1 ,894 ,032 ,438 ,839 1,192
TotalX2 ,872 ,063 ,838 ,480 2,084
TotalX3 ,499 ,051 ,374 ,151 6,637
TotalX4 ,470 ,053 ,514 ,188 5,312
a. Dependent Variable: totally
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
Berdasarkan tabel 4.16 VIF pada variabel X1 sebesar 1,192, X2 sebesar
2,084, X3 sebesar 6,637, dan X4 sebesar 5,312. Hal ini menunjukan bahwa
varibel X1, X2, X3, dan X4 lebih kecil dari pada 10. Sedangkan nilai Tolerance
pada variabel X1 sebesar 0,839, X2 sebesar 0,480, X3 sebesar 0,151, dan X4
sebesar 0,188 yang artinya varibel X1, X2, X3, dan X4 lebih besar dari pada 0,1.
Dengan demikian antar varibel X1, X2, X3, dan X4 menunjukan bahwa tidak
terjadi multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah dimana residual untuk semua pengamatan
pada model regresi terdapat ketidaksamaan varian keadaan ini tidak diharapkan
dalam model, karena kita akan kesulitan untuk mengestimasi model yang tepat
akibat varian data yang tidak konsisten. Uji heteroskedastisitas menggungakan
pengujian dengan uji grafik scatterplot dan uji glejser.
1) Uji Grafik Scatterplot
84
Uji grafik scatterplot melihat tidak ada pola yang jelas, titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Adapun hasil uji grafik scatterplot sebagai berikut:
Gambar 4.3
Uji Grafik Scatterplot
Berdasarkan gambar 4.3 dapat disimpulkan bahwasanya tidak ada
pola yang jelas dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y, sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas.
2) Uji Glejser
Pengujian uji glejser dapat diketahui apabila nilai koefisien
parameter untuk variabel independen memiliki nilai titik-titik lebih besar 0,05
maka model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas. Adapun hasil uji glejser
sebagai berikut:
Tabel 4.17
Uji Heteroskedastisitas
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,958 4 ,240 ,333 ,854b
85
Residual 33,814 47 ,719 Total 34,772 51
a. Dependent Variable: Aabs_Res
b. Predictors: (Constant), TotalX4, TotalX2, TotalX3, TotalX1
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
Berdasarkan tabel 4.17 diketahui bahwa nilai signifikan pada uji Glejser
sebesar 0,854 yang artinya 0,857 > 0,05. Oleh karena itu, bisa diambil
kesimpulan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi yang disusun menurut waktu atau
tempat antara anggota observasi. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson (DW
test). Berikut adalah hasil uji autokorelasi:
Tabel 4.18
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,983a
,967 ,964 1,398 2,206
a. Predictors: (Constant), TotalX4, TotalX2, TotalX1, TotalX3
b. Dependent Variable: totally
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
Berdasarkan hasil diatas diketahui Durbin-Watson adalah 2,206.
Pengambilan keputusan perlu mengetahui DU dan DL. DU 1,7223, 4 - DU =
2,777, dan DL 1,3929, sehingga jika diurutkan maka menghasilkan 1,3929 <
2,206 < 2,777 (DU < DW < 4 – DU). Dengan demikian dapat disimpulakan
bahwa model regresi terima H0, artinya tidak terjadi autokorelasi.
86
B. Pembuktian Hipotesis
1. Regresi Linier Berganda
Tabel 4.19
Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,125 ,497 2,265 ,028
Insentif material ,894 ,320 ,438 15,153 ,000
Insentif nonmaterial ,872 ,063 ,838 13,739 ,000
Pelatihan ,499 ,051 ,374 9,784 ,000
Disiplin kerja ,470 ,053 ,514 4,059 ,003
a. Dependent Variable: totally
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
Dapat disimpulkan dari hasil pengujian diatas diperoleh koefisien variabel
independen insentif material (X1) = 0,894, insentif nonmaterial (X2) = 0,872,
pelatihan (X3) = 0,499, disiplin kerja (X4) = 0,470, dengan Constant B = 1,125, dan
Std. Error = 0,497. Berikut adalah model regresi linier berganda pada penelitian ini:
Y = 𝛃0 + 𝛃1X1 + 𝛃2X2 + 𝛃3X3 + 𝛃4X4 + 𝛆
Y = 1,125 + 0,894X1 + 0,872X2 + 0,499X3 + 0,470X4 + 𝛆
Dari tabel 4.19 dapat diketahui bahwa variabel yang paling dominan dalam
kinerja karyawan PT. BPRS Sarana Prima Mandiri adalah insentif material, disusul
insentif nonmaterial, pelatihan dan disiplin kerja.
2. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi R2. Nilai koefisien determinasi merupakan ukuran
yang menunjukkan besar sumbangan dari variabel independen terhadap variabel
dependen dalam penelitian. Adapun hasil pada koefisien determinasi antara lain
sebagai berikut:
87
Tabel 4.20
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,983a ,967 ,964 1,398 2,206
a. Predictors: (Constant), TotalX4, TotalX2, TotalX1, TotalX3
b. Dependent Variable: totally
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
Dapat disimpul dari tabel 4.20 bahwa koefisien determinasi sebesar 0,964.
Hal ini yang berarti 96,4% yang berarti bahwa variabel independen insentif
material, insentif nonmaterial, pelatihan, dan disiplin kerja mempengaruhi variabel
dependen kinerja karyawan PT BPRS Sarana Prima Mandiri sebesar 96,4% yang
memiliki hubungan yang kuat. Sedangkan sisanya yaitu sebesar (100% - 96,7% =
3,6%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diperhitungkan dalam
analisis penelitian ini.
3. Signifikan Simultan/Uji Serentak (Uji-F)
Uji F disebut juga dengan uji koefisien regresi secara seretak, yaitu untuk
mengetahui pengaruh variabel independen insentif material, insentif nonmaterial,
pelatihan, dan disiplin kerja terhadap pengaruh variabel dependen kinerja karyawan
PT BPRS Sarana Prima Mandiri. Adapun langkah pengujiannya sebagai berikut:
Tabel 4.21
Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 52,296 4 13,074 345,055 ,000b
Residual 1,781 47 ,038
Total 54,077 51
a. Dependent Variable: totally
b. Predictors: (Constant), TotalX4, TotalX2, TotalX1, TotalX3
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
a. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat
88
H0 = Tidak terdapat pengaruh pemberian insentif material, insentif nonmaterial,
pelatihan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. BPRS Sarana
Prima Mandiri Pamekasan.
Ha = Terdapat pengaruh pemberian insentif material, insentif nonmaterial,
pelatihan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. BPRS Sarana
Prima Mandiri Pamekasan.
b. Membuat hipotesis dalam bentuk model statistic
H0: 𝞫 = 0
Ha: 𝞫 ≠ 0
c. Menentukan taraf signifikan α = 0,05
d. Kaidah pengujian
Jika, Fhitung ≤ Ftabel, maka terima H0
Jika, Fhitung > Ftabel, maka tolak H0
e. Menghitung Fhitung dan Ftabel
1) Menentukan nilai Fhitung pada hasil output IBM SPSS Statistics 24 = 345,055
2) Menentukan nilai Ftabel
Nilai Ftabel dapat dicari dengan menggunakan Ftabel
Rumus: Ftabel = F (α) (dka, dkb)
Di mana:
Dka = 4
Dkb = 52 – 4 – 1 = 47
Ftabel = F (α) (dka, dkb) = (0,05) (4,47)
89
Nilai Ftabel = 2.57
f. Membandingkan Fhitung dan Ftabel = 345,055 > 2,57
g. Mengambil keputusan
Fhitung lebih besar dari pada Ftabel, yang berarti bahwa hasil pada uji F yaitu tolak
H0 yang artinya terima Ha dimana terdapat pengaruh pemberian insentif
material, insentif nonmaterial, pelatihan dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan.
Melihat dari hasil keputusan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
pemberian insentif material (X1), insentif nonmaterial (X2), pelatihan (X3) dan
disiplin kerja (X4) terhadap kinerja (Y) karyawan PT. BPRS Sarana Prima Mandiri
Pamekasan. Secara simultan diperoleh Fhitung 345,055 lebih besar dari pada Ftabel
2,57 dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, model
regresi tersebut sudah layak dan benar.
4. Uji Individual/Uji Parsial (Uji t)
Uji t untuk satu sampel atau dalam istilah statistik One Sampel T - Test
digunakan untuk menguji rata-rata sebuah sampel yang dibandingkan dengan rata-
rata populasi. Tujuan dilakukan uji signifikansi secara parsial variabel bebas
(insentif material, insentif nonmaterial, pelatihan, dan disiplin kerja) terhadap
variabel tak bebas (kinerja karyawan PT BPRS Sarana Prima Mandiri) adalah untuk
mengukur secara terpisah kontribusi yang ditimbulkan dari masing-masing variabel
bebas ((insentif material), (nonmaterial), (pelatihan), dan (disiplin kerja)) terhadap
variabel tak bebas (kinerja karyawan PT BPRS Sarana Prima Mandiri). Adapun
langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:
90
Tabel 4.22
Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,125 ,497 2,265 ,028
Insentif material ,894 ,320 ,438 15,153 ,000
Insentif nonmaterial ,872 ,063 ,838 13,739 ,000
Pelatihan ,499 ,051 ,374 9,784 ,000
Disiplin kerja ,470 ,053 ,514 4,059 ,003
a. Dependent Variable: totally
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer diolah Peneliti, 2020.
a. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat
(H0)1 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial pemberian
insentif material terhadap kinerja karyawan PT. BPRS Sarana Prima
Mandiri Pamekasan.
(H0)2 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial pemberian
insentif nonmaterial terhadap kinerja karyawan PT. BPRS Sarana
Prima Mandiri Pamekasan.
(H0)3 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial pelatihan
terhadap kinerja karyawan PT. BPRS Sarana Prima Mandiri
Pamekasan.
(H0)4 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial disipin kerja
terhadap kinerja karyawan PT. BPRS Sarana Prima Mandiri
Pamekasan.
(Ha)1 = Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial pemberian insentif
material terhadap kinerja karyawan PT. BPRS Sarana Prima Mandiri
Pamekasan.
91
(Ha)2 = Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial pemberian insentif
nonmaterial terhadap kinerja karyawan PT. BPRS Sarana Prima
Mandiri Pamekasan.
(Ha)3 = Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial pelatihan terhadap
kinerja karyawan PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan.
(Ha)4 = Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan.
b. Membuat hipotesis dalam bentuk model statistic
H0: 𝞫 = 0
Ha: 𝞫 ≠ 0
c. Menentukan taraf signifikan α = 0,05
d. Kaidah pengujian
Jika, - ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima.
Jika, thitung > ttabel, maka H0 ditolak.
e. Menentukan nilai thitung
Menentukan nilai thitung pada hasil output IBM SPSS Statistics 24
1) Insentif Material (X1) = 15,153
2) Insentif Nonmaterial (X2) = 13,739
3) Pelatihan (X3) = 9,784
4) Disiplin Kerja (X4) = 4,059
f. Menentukan nilai ttabel
Nilai ttabel dapat dicari dengan menggunakan tabel t–student. Rumus:
92
ttabel = t (α/2) (n - m) = t (0,05/2) (52-4) = t (0,025) (48)
Nilai ttabel = 2.01063
g. Membandingkan thitung dan ttabel
1) Insentif Material (X1) terhadap kinerja (Y) karyawan PT. BPRS Sarana
Prima Mandiri Pamekasan = thitung > ttabel = 15,153 > 2.01063.
2) Insentif Nonmaterial (X2) terhadap kinerja (Y) karyawan PT. BPRS Sarana
Prima Mandiri Pamekasan = thitung > ttabel = 13,739 > 2.01063.
3) Pelatihan (X3) terhadap kinerja (Y) karyawan PT. BPRS Sarana Prima
Mandiri Pamekasan = thitung < ttabel = 9,784 > 2.01063.
4) Disiplin Kerja (X4) terhadap kinerja (Y) karyawan PT. BPRS Sarana Prima
Mandiri Pamekasan = thitung > ttabel = 4,059 > 2.01063.
h. Mengambil keputusan
1) Pada variabel insentif material thitung lebih besar dari pada ttabel, dapat
disimpulkan bahwa hasil pada uji t berarti tolak (H0)1 yang artinya terima
(Ha)1 yaitu adanya pengaruh positif pemberian insentif material terhadap
kinerja karyawan PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan.
2) Pada variabel insentif nonmaterial thitung lebih besar dari pada ttabel, dapat
disimpulkan bahwa hasil pada uji t yaitu tolak (H0)2 yang artinya terima
(Ha)2 yaitu adanya pengaruh positif pemberian insentif nonmaterial terhadap
kinerja karyawan PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan.
3) Pada variabel pelatihan thitung lebih besar dari pada ttabel, dapat disimpulkan
bahwa hasil pada uji t berarti tolak (H0)3 yang artinya tolak (Ha)3 yaitu
93
terdapat pengaruh positif pelatihan terhadap kinerja karyawan PT. BPRS
Sarana Prima Mandiri Pamekasan.
Pada variabel disiplin kerja thitung lebih besar dari pada ttabel, dapat
disimpulkan bahwa hasil pada uji t berarti tolak (H0)4 yang artinya terima (Ha)4 yaitu
adanya pengaruh positif disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. BPRS Sarana
Prima Mandiri Pamekasan.
C. Pembahasan
1. Terdapat Pengaruh Pemberian Insentis Material, Insentif Nonmaterial,
Pelatihan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. BPRS
Sarana Prima Mandiri Pamekasan
PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan menjadi salah satu bank syariah
yang telah memberlakukan sistem insentif material, insentif nonmaterial, pelatihan
dan disiplin kerja. Sistem insentif material, insentif nonmaterial, pelatihan dan
disiplin kerja yang diberlakukan di PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan
merupakan cara perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Secara
bersamaan sistem insentif material, insentif nonmaterial, pelatihan dan disiplin kerja
memiliki manfaat besar bagi perusahaan. Tidak hanya itu saja sistem insentif
material, insentif nonmaterial, pelatihan dan disiplin kerja juga menjadi pemicu
karyawan dalam menujang karir kedepannya dan memfasilitasi untuk
mempermundah dan memberi semangat kepada karyawan untuk berprestasi. Maka
tidak heran jika sistem insentif material, insentif nonmaterial, pelatihan dan disiplin
94
kerja diterapkan memberikan pengaruh besar bagi perusahan maupun karyawan itu
sendiri. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dimana insentif material, insentif
nonmaterial, pelatihan dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT
BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan.Secara simultan diperoleh Fhitung 345,055
lebih besar dari pada Ftabel 2,57 dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05
dan koefisien determinasi sebesar 0,967 yang berarti hubungan yang kuat deimana
mendekati 1.
Berdasarkan hal tersebuat dapat dikatakan sistem insentif material, insentif
nonmaterial, pelatihan dan disiplin kerja yang diberlakukan di PT BPRS Sarana
Prima Mandiri Pamekasan telah memberikan dampak positif bagi karyawannya dan
perusahaan itu sendiri dan telah dilaksanakan dengan sangat baik. Tidak heran jika
PT BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan masuk nominasi Infobank Sharia
Institution Awards dan meraih predikat Excellent. Dengan demikian sesuai dengan
hasil penelitian terdahulu oleh Achmad Ubaidillah, Rini Yuli Yantika dan Setyo
Nugroho dkk ternyata tidak memiliki kesamaan dengan hasil penelitian di atas.
2. Terdapat Pengaruh Pemberian Insentif Material Terhadap Kinerja
Karyawan PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan
Manajemen sumber daya manusia memegang peranan penting dalam
pengembangan dan pengelolaan sistem penghargaan.138
Meurut Edwin Locke dalam
Mangkunegara (dikutip oleh Anggi Rizki Zaputri, dkk) yang menyimpulkan bahwa
“insentif berupa uang jika pemberiannya dikaitkan dengan tujuan pelaksanaan tugas
138
Hussein Fattah, Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan: Budaya Organisasi, Perilaku Pemimpin,
Efikasi Diri, hlm 20.
95
sangat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan, maka tidak heran PT.
BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan dalam meningkatkan kinerja kayawan
salah satunya menggunakan sistem pemberian insentif secara material yang
diberlakukan baik bagian operasional maupun non operasional berupa bonus dan
jaminan hari tua. Pemberian insentif material tentunya terdapat tujuan dan manfaat
baik bagi perusahan maupun bagi karyawan itu sendiri.
Bedasarakan hasil yang telah diuji oleh peneliti pemberian insentif material
(X1) dilihat dari nilai koefisiennya berpengaruh sebesar 0,894 atau 89,4%. Berarti
pemberian insentif material (X1) mempunyai hubungan yang negatif terhadap
kinerja karyawan PT BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan, sehingga setiap
terjadi peningkatan 1% pada besaran pemberian insentif material (X1) maka kinerja
karyawan PT BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan juga menurun sebesar 89,4%
dengan asumsi variabel–variabel yang lain dianggap tetap. Berdasarkan hasil uji t
diketahui variabel pemberian insentif material (X1) diperoleh thitung sebesar 15,153
dengan taraf signifikan 0,000. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa pemberian
insentif material berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT BPRS
Sarana Prima Mandiri Pamekasan karena thitung 15,153 > ttabel 2.01063.
Dari hasil penelitian diatas menunjukan bahwa pemberian insentif material
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan karena adanya rasa puas yang
dirasakan karyawan dalam menerima insentif material yang diberikan oleh PT
BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan dikarenakan pemberian insentif material
yang diberikan telah sesuai dengan harapan para karyawan yang ada di PT BPRS
Sarana Prima Mandiri Pamekasan. Menurut Bapak Ikbal, bahwa dibelakukannya
96
sistem absensi sidik jari (fingerprint) pada karyawan sehingga keadilan juga
dirasakan oleh karyawan.139
Dengan adanya keseimbangan antara pemberian
insentif material terhadap kinerja karyawan sehingga tercipta kesejahteraan
perusahaan terutama karyawan yang ada. Dengan demikian sesuai dengan hasil
penelitian terdahulu oleh Achmad Ubaidillah dan Setyo Nugroho dkk ternyata tidak
memiliki kesamaan dengan hasil penelitian di atas. Melainkan Rini Yuli Yantika
memeiliki kesamaan dimana terdapat pengaruh namun secara positif.
3. Terdapat Pengaruh Pemberian Insentif Nonmaterial Terhadap Kinerja
Karyawan PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan.
Desain kompensasi dibuat dengan tujuan menciptakan sistem penghargaan
yang ada sesuai dengan kinerja masing-masing karyawan jenis insentif dapat berupa
insentif non-finansial di mana tujuannya adalah sebagai alat motivasi kerja
karyawan. Oleh karena itu, seluruh jenis usaha harus perlu membuat sebuah struktur
insentif non-finansial yang kompetitif sebagai kunci untuk mendapatkan karyawan
dengan talenta terbaik. Dengan desain jenjang insentif non-finansial yang jelas
diharapkan dapat memperlihatkan kepada karyawan arah dan tujuan karir mereka
kedepannya.140
Pemberian insentif nonmaterial berupa pujian dan jaminan sosial merupakan
salah satu cara dalam meningkatkan kinerja dan sebagai bentuk untuk memelihara
karyawan yang memiliki kinerja yang baik. terbaik. Manfaat dari insentif
nonmaterial adalah performance yang baik diberi penguat atas dasar yang teratur
139
Ikbal, Karyawan PT. BPRS Sarana Prima MAndiri Pamekasan, Wawancara, (3 Agustus 2020). 140
Ni Kadek Suryani dan John E.H.J. FoEh, Manajemen Sumber Daya Manusia: Tinjauan Praktis
Aplikatif, hlm 99.
97
dan tetap.141
Pemberian insentif secara nonmaterial diberikan kepada karyawan PT
BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan baik bagian operasional maupun non
operasional telah terlaksana sejak awal berupa pujian dan jaminan sosial. Demikian
pula diberikannya insentif non-finansial kepada karyawan tentu saja mempunyai
tujuan untuk mendorong semangat dan gairah karyawan, meningkatkan moral dan
kepuasan kerja karyawan, meningkatkan produktivitas kerja karyawan,
mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan, meningkatkan kedisiplinan dan
menurunkan tingkat absensi karyawan, menciptakan suasana dan hubungan kerja
yang baik, meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan, meningkatkan
kesejahterahan karyawan, mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap
tugas dan pekerjaannya.142
Pengaruh pemberian insentif nonmaterial (X2) dilihat dari nilai koefisiennya
bernilai positif sebesar 0,872 atau 87,2%. Berarti pemberian insentif nonmaterial
(X2) mempunyai hubungan yang positif terhadap kinerja karyawan PT BPRS Sarana
Prima Mandiri Pamekasan, sehingga setiap terjadi peningkatan 1% pada besaran
pemberian insentif nonmaterial (X2) maka kinerja karyawan PT BPRS Sarana Prima
Mandiri Pamekasan juga meningkat sebesar 87,2% dengan asumsi variabel–variabel
yang lain dianggap tetap. Berdasarkan hasil uji t diketahui variabel pemberian
insentif nonmaterial (X2) diperoleh thitung sebesar 13,739 dengan taraf signifikan
0,000. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa pemberian insentif nonmaterial
141
Justin T. Sirait, Memahami Aspek–Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi,
hlm 201. 142
Putra, Andi Permana Dan M. Hufron. “Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan
Di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.” Jurnal Riset Manajemen, hlm 151.
98
berpengaruh positif secara parsial terhadap kinerja karyawan PT BPRS Sarana
Prima Mandiri Pamekasan karena thitung 13,739 > ttabel 2.01063.
Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa insentif nonmaterial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT BPRS Sarana
Prima Mandiri Pamekasan. Insentif nonmaterial yang semakin tinggi, akan
meningkatkan secara signifikan kinerja karyawan pada PT BPRS Sarana Prima
Mandiri Pamekasan. Berdasarkan bahwa perusahaan memberikan insentif
nonmaterial berupa pujian dan jaminan sosial kepada karyawan PT BPRS Sarana
Prima Mandiri Pamekasan sudah menerapkan pemberian insentif nonmaterial
kepada karyawan yang adil dan seimbang. Jadi dapat dilihat adanya hubungan
antara insentif nonmaterial terhadap kinerja karyawan, dimana sistem insentif
nonmaterial memiliki kekuatan mempengaruhi kinerja karyawan, sebab kinerja
karyawan yang optimal tidak mungkin tercipta dengan sendirinya, akan tetapi ada
karena hubungan timbal balik antara perusahaan dengan karyawan. Dengan
demikian sesuai dengan hasil penelitian terdahulu oleh Achmad Ubaidillah, Rini
Yuli Yantika dan Setyo Nugroho dkk ternyata tidak memiliki kesamaan dengan
hasil penelitian di atas.
4. Terdapat Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan PT. BPRS
Sarana Prima Mandiri Pamekasan
Pelatihan sangat berguna untuk karyawan yang memang sangat ingin
mengembangkan karirnya di dalam perusahaan.143
Dalam meningkatkan kinerja
karyawan diperlukan program pelatihan sangat dibutuhkan karyawan sehingga
143
Ni Kadek Suryani dkk. Kinerja Sumber Daya Manusia: Teori, Aplikasi dan Penelitian, hlm 23.
99
disarankan agar manajemen dapat mengambil tindakan yang tepat yang diperlukan
untuk meningkatkan kinerja karyawan di masa depan.144
Peningkatan produktivitas
kerja dari para karyawan adalah salah satu dampak positif dari pelatihan.145
Tidak
heran jika pelatihan memegang peranan penting dalam meningkatkan produktivitas
tenaga kerja yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi bagi pencapaian
tujuan organisasi maupun karyawan yang bersangkutan.146
PT BPRS Sarana Prima
Mandiri Pamekasan juga menerapkan program pelatihan kepada karyawannya.
Setiap karyawan diperbolehkan untuk mendapatkan atau mengikuti pelatihan
yang diselenggarakan PT BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan ataupun di luar
perusahan. Program pelatihan yang diselenggarakan PT BPRS Sarana Prima
Mandiri Pamekasan dilasnakan sebulan sekali. Karywan PT BPRS Sarana Prima
Mandiri Pamekasan diperolehkan untuk mengikuti diberbagai bidang perbankan
syariah yang sesuai dengan keinginannya. Karyawan yang mengikuti pelatihan akan
dibiayai oleh perusahaan sehingga karyawan tidak perlu mengeluarkan biaya
kembali. Adapun dampak yang terselenggarakan di PT BPRS Sarana Prima Mandiri
Pamekasan di luar perusahaan. Dampak positif dalam mengikuti pelatihan
memberikan wawasan besar bagi karyawan yang ada dalam bidangnya ataupun
diluar bidangnya dan dapat mengembangkan karirnya di dalam perusahaan bahkan
bisa menjadi alternatif pada saat operasional. Oleh karena itu, tidak heran jika hasil
144
Ibid. 145
Hasuko Riniwati, Manajemen Sumber Daya Manusia: Aktivitas Utama Dan Pengembangan SDM,
hlm 154. 146
Febriawan Ardi Nugroho, “Pengaruh Pelatihan Dan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank
Danamon Madiun.” Media Soerjo, hlm 93.
100
penelitian terdapat pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan PT BPRS Sarana
Prima Mandiri Pamekasan.
Pengaruh pelatihan (X3) dilihat dari nilai koefisiennya bernilai positif
sebesar 0,499 atau 49,9%. Berarti pelatihan (X3) mempunyai hubungan yang positif
terhadap kinerja karyawan PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan, sehingga
setiap terjadi peningkatan 1% pada besaran pelatihan maka kepuasan juga
meningkat sebesar 49,9% dengan asumsi variabel–variabel yang lain dianggap
tetap. Berdasarkan hasil uji t diketahui variabel pelatihan diperoleh thitung sebesar
9,784 dengan taraf signifikan 0,000. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa
pelatihan tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. BPRS
Sarana Prima Mandiri Pamekasan karena thitung 9,784 > ttabel 2.01063.
Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa pelatihan yang dilaksankan
dan diikuti karyawan kurang sesuai dengan apa yang ingin dicapai PT. BPRS
Sarana Prima Mandiri Pamekasan. Dengan kata lain bahwa pelatihan berpengaruh
positif terhadapa kinerja karyawan dikarenakan sangatlah bermanfaat pada
karyawan dan perusahaan. Dengan demikian sesuai dengan hasil penelitian
terdahulu oleh Rini Yuli Yantika dan Setyo Nugroho dkk ternyata tidak memiliki
kesamaan dengan hasil penelitian di atas, melainkan penelitian Achmad Ubaidillah
yang menunjukkan bahwa pelatihan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
5. Terdapat Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. BPRS
Sarana Prima Mandiri Pamekasan
Dalam suatu perusahaan kedisiplinan harus ditegakkan. Perusahaan sulit
untuk mewujudkan tujuannya apabila tanpa dukungan disiplin karyawan yang
101
baik.147
Karena bila disiplin ini telah menjadi bagian budaya hidup karyawan maka
tidak akan muncul berbagai upaya untuk melakukan hal yang merugikan perusahaan
maupun karyawan lainnya.148
Semakin tingginya disiplin yang diterapkan semakin
tinggi juga tanggungjawab pekerjaan yang diberikan yang berdampak pada
peningkatan kinerja yang dihasilkan karyawan. Dengan mentaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku kinerja karyawan akan cenderung
meningkat kearah yang lebih baik.149
Displin kerja telah diberlakukan sejak awal berdirinya PT. BPRS Sarana
Prima Mandiri Pamekasan dikarenakan disiplin kerja tentunya menjadikan hal yang
baik bagi perusahaan. Melalui disiplin kerja yang tinggi kinerja karyawan dapat
ditingkatkan dan perlu ditanamkan kepada setiap karyawan disiplin yang sebaik-
baiknya sehingga karyawan dapat dengan mudah meningkatkan prestasi kerja.
Tentunya prestasi kerja yang baik ini akan membawa dampak positif bagi
perkembangan karyawan maupun perusahaan itu sendiri. Dapat dilihat dengan
dibelakukannya sistem absensi sidik jari (fingerprint) yang memliki dampak positif
terhadap kinerja karyawan maupun perkembangan perusahaan. Dengan
meningkatkanya kinerja karyawan, adanya prestasi yang menunjang keberhasilan
pada PT. BPRS Sarana Prima Mandiri yaitu masuk nominasi Infobank Sharia
Institution Awards dan meraih predikat Excellent. Hal ini sejalan dengan hasil
147
Melayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, hlm 193–194. 148
Imam Mohtar, Hubungan Antara Motivasi Kerja Dan Pengalaman Kerja Dengan Kinerja Guru
Madrasah, hlm 43. 149
Agus Sembiring, “Pengaruh Insentif dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur.” Ekonomia. Volume 06, No. 01, (Januari, 2017),
hlm 195.
102
penelitian dimana disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT BPRS
Sarana Prima Mandiri Pamekasan.
Pengaruh disiplin kerja (X4) dilihat dari nilai koefisiennya bernilai positif
sebesar 0,470 atau 47%. Berarti disiplin kerja (X4) mempunyai hubungan yang
positif terhadap kinerja karyawan PT BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan,
sehingga setiap terjadi peningkatan 1% pada besaran disiplin kerja (X4) maka
kinerja karyawan PT BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan juga meningkat
sebesar 47% dengan asumsi variabel–variabel yang lain dianggap tetap.
Berdasarkan hasil uji tdiketahui variabel disiplin kerja (X4) diperoleh thitung sebesar
4,059 dengan taraf signifikan 0,003. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa disiplin
kerja berpengaruh positif secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. BPRS
Sarana Prima Mandiri Pamekasan karena thitung 4,059 > ttabel 2.01063.
Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja memliki
dampak yang positif bagi kinerja karyawan. Sistem disiplin kerja yang telah
diberlakukan oleh PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan berbuah manis. Hal
ini ditunjukkan dengan prestasi yang telah diraih oleh PT. BPRS Sarana Prima
Mandiri Pamekasan. Karyawan juga merasa tidak terbebanin dengan peraturan-
perturan yang ada di PT. BPRS Sarana Prima Mandiri Pamekasan. Oleh karena itu,
tidak heran jika karyawan di dalam perusahaan merasa nyaman, tentram dan
memiliki hubungan yang harmonis antar karyawan lainnya. Dengan demikian sesuai
dengan hasil penelitian terdahulu oleh Achmad Ubaidillah, Rini Yuli Yantika dan
Setyo Nugroho dkk ternyata tidak memiliki kesamaan dengan hasil penelitian di
atas.