bab iv betol.docx

24
BAB IV PERHITUNGAN SAMBUNGAN 4.1 Sambungan perpanjangan Panjang maksimum kayu yang ada di pasaran adalah 4 – 5 m, sehingga untuk batang -batang yang lebih dari 4 - 5 m harus disambung. Alat sam direncanakan adalah baut. 4.1.1 Sambungan pada batang Hor!onta" Karena panjang kayu yang tersedia di pasaran berukuran 4 5 sedangkan balok bint pada konstruksi mempunyai panjang 1 m, maka pada bal bint diperlukan sambungan perpanjangan. Pada konstruksi kuda-kuda ini direncanakan dua kali penyambungan yaitu pada jarak !,5 m "batang # !$ dan pada jarak %,5 m "batang # 5$. &aya desain batang # ! ' !()5,!55 kg "tarik$ # 5 ' !),%! kg "tarik$ *ilakukan dua kali penyambungan yaitu pada # ( +kuran kayu ' ! 5 1 Kayu penyambung ' 1 *igunakan kayu /euranti 0atu /erah "kelas kuat $ 0j ' .55 gr cm ( Konstruksi terlindung ' 1 /uatan tidak tetap 2 ' 5 4 *igunakan alat sambung baut dengan perlemahan !3 ambungan tampang dua, golongan , ' *igunakan baut 5 67 ' 1. cm 0 10.6sin ¿= 1600kg S= 200∙ d ∙ b 1 ( 1 0.6sinα ) = 200∙1.6∙5 ¿ 0 1 0.6sin ¿=960kg S= 100∙ d ∙ b 3 ( 1 0.6sinα ) = 100∙1.6∙6 ¿ 30

Upload: zulfa-aulawi

Post on 02-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

50

BAB IVPERHITUNGAN SAMBUNGAN

4.1 Sambungan perpanjanganPanjang maksimum kayu yang ada di pasaran adalah 4 5 m, sehingga untuk batang -batang yang lebih dari 4 - 5 m harus disambung. Alat sambung yang direncanakan adalah baut.4.1.1 Sambungan pada batang HorizontalKarena panjang kayu yang tersedia di pasaran berukuran 4 5 meter, sedangkan balok bint pada konstruksi mempunyai panjang 10 m, maka pada balok bint diperlukan sambungan perpanjangan. Pada konstruksi kuda-kuda ini direncanakan dua kali penyambungan yaitu pada jarak 2,5 m (batang H2) dan pada jarak 7,5 m (batang H5).Gaya desain batang H2 = 2395,255 kg (tarik) H5 = 2009,72 kg (tarik)Dilakukan dua kali penyambungan yaitu pada H3Ukuran kayu = 2 x 5/16Kayu penyambung = 6/16Digunakan kayu Meuranti Batu/Merah (kelas kuat II) Bj= 0.55 gr/cm3Konstruksi terlindung = 1Muatan tidak tetap = 5/4Digunakan alat sambung baut dengan perlemahan 20%Sambungan tampang dua, golongan II, = 0Digunakan baut 5/8" = 1.6 cm Dipilih Smin = 960 kg Jumlah baut : baut.7d = 7 x 1.6 = 11.2 15 cm5d = 5 x 1.6 = 8 10 cm

4.1.2 Sambungan perpanjangan balok kaki kuda-kuda

Untuk sambungan perpanjangan batang tekan tidak perlu dihitung, tetapi cukup disesuaikan dengan model sambungan, jumlah baut, dan jarak baut. Pada rangka kuda-kuda yang direncanakan panjang batang A ke J ditambah tritisan 7,08 m. Oleh karenanya pada kaki kuda-kuda dilakukan dua kali penyambungan yaitu pada pertengahan bentang A2 dan A5. Model sambungan yang digunakan adalah sambungan bibir miring dengan pengunci dibawah dengan menggunakan 4 buah baut 5/8.

4.2 Sambungan titik buhul4.2.1 Titik Buhul A dan B

Gaya desain A1= 2420,3 kg (tekan) H1= 2395,255 kg (tarik)Perhitungan berdasarkan gaya A1 = 2420,3 kg (tekan)Sambungan tampang dua, golongan II, = 32oDigunakan baut 5/8" = 1,6 cm kg Dipilih Smin = 873,02 kg Jumlah baut : baut.6d = 6 x 1,6 = 9,6 10 cm3d = 3 x 1,6 = 4,8 6 cm2d = 2 x 1,6 = 3,2 6 cm

4.2.2 Sambungan Titik C dan GGaya desain V1 = 225,250 kg H1 = 2395,255 kg H2 = 2395,255 kg

Perhitungan berdasarkan gaya V1 = 225,25 kg (tarik)Sambungan tampang dua, golongan II, = 90Dipilih baut 1/2" = 1,27 cm Dipilih Smin = 406,4 kg Jumlah baut : baut.7d = 7 x 1,27 = 8,89 10 cm5d = 5 x 1,27 = 6,35 6,5 cm3d = 3 x 1,27 = 3,81 4 cm2d = 2 x 1,27 = 2,54 3 cm

4.2.3 Sambungan Titik D dan FGaya desain D1= 524,270 kg V2 = 530,715 kg H2 = 2395,255 kg H3 = 1951,635 kg

Perhitungan berdasarkan gaya D1 = 524,27 kg (tekan)Digunakan sambungan gigi menurut garis bagi sudut luar (sambungan gigi tunggal)Besar sudut = 58Untuk Kayu Kelas Kuat II kedalaman gigi dihitung dengan:

tv = = = 0,898 cmKontrol kedalaman gigi : < 50tv 1/4 h = 1/4 (14 cm) = 3,5 cmKarena tv = 0,585 cm < tv =3,5 cm, maka sambungan gigi tunggal dapat digunakan dengan menggunakan tv = 3,5 cm.Karena digunakan kuat kelas kayu II

= - ( - ) Sin= 106,25 {(106,25 31,25) Sin ( .58)}= 69,889 kg/cm2

Maka, kontrol Tegangan pada Gigi

ytb = = = 14,32 kg/cm2

ytb = 14,32 kg/cm2 < = 69,889 kg/cm2 amanSehingga, panjang kayu muka adalah

lv = = = 2,315 cm, diambil 15 cmDigunakan plat strip dengan baut baut pelengkap 1/2" = 1,27 cm 2 buah.

Perhitungan berdasarkan gaya V2 = 530,715 kg (tarik)Sambungan tampang dua, golongan II, = 90Dipilih baut 1/2" = 1,27 cm Dipilih Smin = 406,4 kg Jumlah baut : baut.

4.2.4 Sambungan Titik Buhul EGaya desain D2 = 774,2 kg D3 = 774,2 kg V3 = 1146,385 kg H3 = 1951,635 kg H3 = 1951,635 kg

Perhitungan berdasarkan gaya V3 = 1146,385 kg (tarik)Sambungan tampang dua, golongan II, = 90Dipilih baut 1/2" = 1,27 cm Dipilih Smin = 406,4 kg Jumlah baut : baut. Perhitungan berdasarkan gaya D2 =D3 = 774,2 kg (tekan) Digunakan sambungan gigi tunggal, = 47Untuk Kayu Kelas Kuat II kedalaman gigi dihitung dengan:

tv = = = 1,326 cmKontrol kedalaman gigi : < 50tv 1/4 h = 1/4 (14 cm) = 3,5 cmKarena tv = 0,64 cm < tv =3,5 cm, maka sambungan gigi tunggal dapat digunakan dengan menggunakan tv = 3,5 cm.Karena digunakan kuat kelas kayu II

= - ( - ) Sin= 106,25 {(106,25 31,25) Sin ( .47)}= 76,34 kg/cm2Maka, kontrol Tegangan pada Gigi

ytb = = = 23,253 kg/cm2

ytb = 23,253 kg/cm2 < = 76,34 kg/cm2 amanSehingga, panjang kayu muka adalah

lv = = = 4,4 cm, diambil 15 cmSyarat : lv 15 cm, jadi lv diambil 15 cmDigunakan plat strip dengan baut baut pelengkap 1/2" = 1,27 cm 3 buah.

4.2.5 Sambungan Titik Buhul H dan LGaya deasain D1 = 774,2 kg V1 = 225,25 kg A1 = 2420,295 kg A2 = 1938,395 kg

Perhitungan berdasarkan gaya V1 = 225,25 (tarik)Sambungan tampang dua, golongan II, = 58Menggunakan sambungan baut dengan plat kayu 2 4/14 cm2Dipilih baut 1/2" = 1,27 cm

Untuk kekuatan sambungan () ditinjau dalam 2 kondisi, yaitu antara kayu yang disambung dengan batang penyambung dan kayu yang disambung dengan plat kayu penyambung. Sambungan yang terbentuk merupakan sambungan bertampang II, golongan I.1) Peninjauan antara kayu yang disambung dengan batang penyambung. = 58d = 1,27 cm S = 100 db3(1 0,6Sin ) =100(1,27)(8)(1 0,6Sin 58) = 499,030 kg S = 200 db1(1 0,6Sin ) =200(1,27)(4)(1 0,6Sin 58) = 499,030 kg S = 430 d2(1 0,35Sin ) = 430(1,27)2(1 0,35Sin 58) = 487,691 kg Diambil Smin = 487,691 kg

Maka : = S = 487,691 kg 1 5/4 = 609,613 kg

n = = = 0,369 baut 2 baut2) Peninjauan antara kayu yang disambung dengan plat penyambung. = 0d = 1,27 cm S = 100 db3(1 0,6Sin ) =100(1,27)(8)(1 0,6Sin 0) = 1016 kg S = 200 db1(1 0,6Sin ) =200(1,27)(4)(1 0,6Sin 0) = 1016 kg S = 430 d2(1 0,35Sin ) = 430(1,27)2(1 0,35Sin 0) = 693,547 kg Diambil Smin = 693,547 kg

Maka : = S = 693,547 kg 1 5/4 = 866,934 kg

n = = = 0,26 baut 2 bautJumlah baut yang diambil adalah yang terbanyak di antara kedua tinjauan. Berdasarkan perhitungan kedua tinjauan, jumlah baut yang diperoleh sama banyak yaitu 2 baut. Perhitungan berdasarkan gaya D1 = 774,2 kgDigunakan sambungan gigi tunggal, = 64Untuk Kayu Kelas Kuat II kedalaman gigi dihitung dengan: Menurut PKKI- 1961 pasal 16 hal. 29 > 60Dipakai tv 2 cmKarena digunakan kuat kelas kayu II

= - ( - ) Sin= 106,25 {(106,25 31,25) Sin ( .64)}= 66,506 kg/cm2Maka, kontrol Tegangan pada Gigi

ytb = = = 34,8 kg/cm2

ytb = 34,8 kg/cm2 < = 66,506 kg/cm2 amanSehingga, panjang kayu muka adalah

lv = = = 2,828 cm, diambil 15 cmSyarat : lv 15 cm, jadi lv diambil 15 cmDigunakan plat strip dengan baut baut pelengkap 1/2" = 1,27 cm 2 buah.

4.2.6 Sambungan Pada Titik Buhul I dan KGaya desain D2 = 774,2 kg V2 = 530,715 kg A2 = 1938,395 kg A3 = 1398,730 kg

Perhitungan berdasarkan gaya V2 = 530,715 (tarik)Sambungan tampang dua, golongan II, = 58Menggunakan sambungan baut dengan plat kayu 2 4/14 cm2Dipilih baut 1/2" = 1,27 cm

Untuk kekuatan sambungan () ditinjau dalam 2 kondisi, yaitu antara kayu yang disambung dengan batang penyambung dan kayu yang disambung dengan plat kayu penyambung. Sambungan yang terbentuk merupakan sambungan bertampang II, golongan I.2) Peninjauan antara kayu yang disambung dengan batang penyambung. = 58d = 1,27 cm S = 100 db3(1 0,6Sin ) =100(1,27)(8)(1 0,6Sin 58) = 499,030 kg S = 200 db1(1 0,6Sin ) =200(1,27)(4)(1 0,6Sin 58) = 499,030 kg S = 430 d2(1 0,35Sin ) = 430(1,27)2(1 0,35Sin 58) = 487,691 kg Diambil Smin = 487,691 kg

Maka : = S = 487,691 kg 1 5/4 = 609,613 kg

n = = = 0,871 baut 2 baut3) Peninjauan antara kayu yang disambung dengan plat penyambung. = 0d = 1,27 cm S = 100 db3(1 0,6Sin ) =100(1,27)(8)(1 0,6Sin 0) = 1016 kg S = 200 db1(1 0,6Sin ) =200(1,27)(4)(1 0,6Sin 0) = 1016 kg S = 430 d2(1 0,35Sin ) = 430(1,27)2(1 0,35Sin 0) = 693,547 kg Diambil Smin = 693,547 kg

Maka : = S = 693,547 kg 1 5/4 = 866,934 kg

n = = = 0,612 baut 2 bautJumlah baut yang diambil adalah yang terbanyak di antara kedua tinjauan. Berdasarkan perhitungan kedua tinjauan, jumlah baut yang diperoleh sama banyak yaitu 2 baut. Perhitungan berdasarkan gaya D2 = 774,2 kgDigunakan sambungan gigi tunggal, = 75Untuk Kayu Kelas Kuat II kedalaman gigi dihitung dengan Menurut PKKI- 1961 pasal 16 hal. 29 > 60Dipakai tv 2 cm

Karena digunakan kuat kelas kayu II

= - ( - ) Sin= 106,25 {(106,25 31,25) Sin ( .75)}= 60,592 kg/cm2Maka, kontrol Tegangan pada Gigi

ytb = = = 30,456 kg/cm2

ytb = 30,456 kg/cm2 < = 60,592 kg/cm2 amanSehingga, panjang kayu muka adalah

lv = = = 5,118 cm, diambil 15 cmSyarat : lv 15 cm, jadi lv diambil 15 cmDigunakan plat strip dengan baut baut pelengkap 1/2" = 1,27 cm 2 buah.

4.2.7 Sambungan Pada Titik Buhul JGaya Desain A4 = 1398,73 kg A3 = 1398,73 kg V3 = 1146,385 kg

Perhitungan berdasarkan A4 = 1398,73 kgDigunakan sambungan gigi tunggal, = 58 Untuk Kayu Kelas Kuat II kedalaman gigi dihitung dengan :

tv = = = 2,395 cm

50 60 tv 1/5 h = 1/5 (14 cm) = 2,8 cm Di pakai t = 2,5 cmKarena digunakan kuat kelas kayu II

= - ( - ) Sin= 106,25 {(106,25 31,25) Sin ( .58)}= 69,889 kg/cm2Maka, kontrol Tegangan pada Gigi

ytb = = = 53,499 kg/cm2

ytb = 53,499 kg/cm2 < = 69,889 kg/cm2 amanSehingga, panjang kayu muka adalah

lv = = = 6,177 cm, diambil 15 cmSyarat : lv 15 cm, jadi lv diambil 15 cmDigunakan plat strip dan baut pelekap 1/2" = 1,27 cm (3 buah)

30