bab iv

Upload: wira-rila-zulma

Post on 07-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

62

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil PenelitianPenelitian tentang perbedaan pengetahuan PHBS siswa/i di sekolah dasar yang melaksanakan program UKS dengan yang tidak melaksanakan program UKS di wilayah kerja Puskesmas Karawang Kulon Tahun 2015. Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu random sampling. Kemudian diperoleh jumlah sampel penelitian yaitu sebanyak 400 responden. Semua responden penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dan tidak ada yang tereksklusi.4.1.1 Karakteristik RespondenTabel 4.1 Jenis Kelamin Responden di Sekolah yang menjalankan program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKSNo.KelompokJenis KelaminJumlah

Laki-lakiPerempuan

1Menjalankan program UKS80120200

2Tidak Menjalankan Program UKS84116200

Jumlah164236400

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah responden di Sekolah yang menjalankan program UKS (SDN Karawang Kulon 2) terdapat 80 murid laki-laki dan 120 murid perempuan, sedangkan jumlah responden di Sekolah yang tidak menjalankan program UKS (SDN Karawang Kulon 3) terdapat 84 murid laki-laki dan 116 murid perempuan.

Tabel 4.2 Jumlah Responden di kelas V dan VI di Sekolah yang menjalankan program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKSNo.KelompokKelasJumlah

VVI

1.Yang Menjalankan program UKS12476200

2.Yang Tidak Menjalankan Program UKS13466200

Jumlah258142400

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa jumlah responden di Sekolah yang menjalankan program UKS (SDN Karawang Kulon 2) terdapat 124 murid di kelas V dan 76 murid di Kelas VI, sedangkan jumlah responden di Sekolah yang tidak menjalankan program UKS (SDN Karawang Kulon 3) terdapat 134 murid di Kelas V dan 66 murid di Kelas VI.4.1.2 Analisis UnivariatTabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kepanjangan dari PHBS pada siswa/i di sekolah yang menjalankan program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKSNo. PertanyaanYang Melaksanakan program UKSYang Tidak melaksanakan Program UKS

FrekuensiPersentaseFrekuensiPersentase

119195,5%17286%

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa frekuensi pengetahuan dari kepanjangan PHBS pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih tinggi yaitu 191 responden dengan persentase 95,5%, sedangkan frekuensi pengetahuan dari kepanjangan PHBS pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 172 responden dengan persentase 86%.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Jumlah Indikator dari PHBS tatanan sekolah pada siswa/i di sekolah yang menjalankan program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKSNo. PertanyaanYang Melaksanakan program UKSYang Tidak melaksanakan Program UKS

FrekuensiPersentaseFrekuensiPersentase

24321,5%5326,5%

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa frekuensi pengetahuan jumlah indikator PHBS tatanan sekolah pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih rendah yaitu 43 responden dengan persentase 21,5%, sedangkan frekuensi pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 53 responden dengan persentase 26,5%.Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Memelihara Rambut Agar Bersih dan Rapih pada siswa/i di sekolah yang menjalankan program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKSNo. PertanyaanYang Melaksanakan program UKSYang Tidak melaksanakan Program UKS

FrekuensiPersentaseFrekuensiPersentase

319899%17286%

419798,5%19497%

Mean197,598,75%18391,5%

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa Jumlah pertanyaan mengenai Pengetahuan Memelihara Rambut Agar Bersih dan Rapih terdapat 2 nomor yaitu di nomor 3 dan 4, rata-rata frekuensi pengetahuan memelihara rambut agar bersih dan rapih pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih tinggi yaitu 197,5 responden dengan persentase 98,75%, sedangkan rata-rata frekuensi pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 183 responden dengan persentase 91,5%.Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Memakai Pakaian Bersih dan Rapih pada siswa/i di sekolah yang menjalankan program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKSNo. PertanyaanYang Melaksanakan program UKSYang Tidak melaksanakan Program UKS

FrekuensiPersentaseFrekuensiPersentase

518190,5%17386,5%

67537,5%10351,5%

Mean12864%13869%

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa Jumlah pertanyaan mengenai Pengetahuan memakai pakaian Bersih dan Rapih terdapat 2 nomor yaitu di nomor 5 dan 6, Rata-rata frekuensi pengetahuan memelihara rambut agar bersih dan rapih pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih rendah yaitu 128 responden dengan persentase 64%, sedangkan rata-rata frekuensi pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 138 responden dengan persentase 69%.Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan memeliharan kuku agar selalu pendek dan bersih pada siswa/i di sekolah yang menjalankan program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKSNo. PertanyaanYang Melaksanakan program UKSYang Tidak melaksanakan Program UKS

FrekuensiPersentaseFrekuensiPersentase

716783,5%15577,5%

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa frekuensi pengetahuan memelihara kuku agar selalu pendek pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih tinggi yaitu 167 responden dengan persentase 83,5%, sedangkan frekuensi pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 155 responden dengan persentase 77,5%.

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pengetahuan memakai sepatu bersih dan rapih pada siswa/i di sekolah yang menjalankann program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKSNo. PertanyaanYang Melaksanakan program UKSYang Tidak melaksanakan Program UKS

FrekuensiPersentaseFrekuensiPersentase

89447%13165,5%

Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa frekuensi pengetahuan memakai sepatu bersih dan rapih pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih rendah yaitu 94 responden dengan persentase 47%, sedangkan frekuensi pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 131 responden dengan persentase 65,5%.Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Pengetahuan menggunakan air bersih pada siswa/i di sekolah yang menjalankann program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKSNo. PertanyaanYang Melaksanakan program UKSYang Tidak melaksanakan Program UKS

FrekuensiPersentaseFrekuensiPersentase

912964,5%13768,5%

Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa frekuensi pengetahuan menggunakan air besih pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih rendah yaitu 129 responden dengan persentase 64,5%, sedangkan frekuensi pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 137 responden dengan persentase 68,5%.Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tidak menggunakan NAPZA pada siswa/i di sekolah yang menjalankan program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKSNo. PertanyaanYang Melaksanakan program UKSYang Tidak melaksanakan Program UKS

FrekuensiPersentaseFrekuensiPersentase

103819%5929,5%

Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa frekuensi pengetahuan tidak menggunakan NAPZA pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih rendah yaitu 38 responden dengan persentase 19%, sedangkan frekuensi pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 59 responden dengan persentase 29,5%.Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Pengetahuan mencuci tangan dengan menggunkan air yang mengalir dan menggunakan sabun pada siswa/i di sekolah yang menjalankan program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKSNo. PertanyaanYang Melaksanakan program UKSYang Tidak melaksanakan Program UKS

FrekuensiPersentaseFrekuensiPersentase

1117889%17587,5%

1219396,5%17286%

Mean185,592,75%173,586,75%

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa Jumlah pertanyaan mengenai Pengetahuan mencuci tangan dengan menggunakna air mengalir dan menggunakan sabun terdapat 2 nomor yaitu di nomor 11 dan 12, Rata-rata frekuensi pengetahuan mencuci tangan dengan menggunakna air mengalir dan menggunakan sabun pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih tinggi yaitu 185,5 responden dengan persentase 92,75%, sedangkan rata-rata frekuensi pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 173,5 responden dengan persentase 86,75%.

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Pengetahuan mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah pada siswa/i di sekolah yang menjalankan program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKSNo. PertanyaanYang Melaksanakan program UKSYang Tidak melaksanakan Program UKS

FrekuensiPersentaseFrekuensiPersentase

1318492%16582,5%

Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa frekuensi pengetahuan mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih tinggi yaitu 184 responden dengan persentase 92%, sedangkan frekuensi pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 165 responden dengan persentase 82,5%.Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Pengetahuan menggunakan jamban yang bersih dan sehat pada siswa/i di sekolah yang menjalankan program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKSNo. PertanyaanYang Melaksanakan program UKSYang Tidak melaksanakan Program UKS

FrekuensiPersentaseFrekuensiPersentase

1415778,5%16281%

1517788,5%15376,5%

163015%3115,5%

Mean121,3360,66%115,3357,66%

Berdasarkan tabel 4.13 diketahui bahwa Jumlah pertanyaan mengenai Pengetahuan menggunakan jamban yang bersih dan sehat terdapat 3 nomor yaitu di nomor 14, 15 dan 16, Rata-rata frekuensi pengetahuan menggunakan jamban yang bersih dan sehat pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih tinggi yaitu 121,33 responden dengan persentase 60,66%, sedangkan rata-rata frekuensi pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 115,33 responden dengan persentase 57,66%.Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Pengetahuan olahraga teratur dan terukur pada siswa/i di sekolah yang menjalankan program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKSNo. PertanyaanYang Melaksanakan program UKSYang Tidak melaksanakan Program UKS

FrekuensiPersentaseFrekuensiPersentase

1717889%12562,5%

1816482%14974,5%

Mean17185,5%13768,5%

Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa Jumlah pertanyaan mengenai Pengetahuan olahraga terukur dan terukur terdapat 2 nomor yaitu di nomor 17 dan 18, Rata-rata frekuensi pengetahuan olahraga terukur dan terukur pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih tinggi yaitu 171 responden dengan persentase 85,5%, sedangkan rata-rata frekuensi pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 137 responden dengan persentase 68,5%.Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Pengetahuan memberantas jentik nyamuk pada siswa/i di sekolah yang menjalankan program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKSNo. PertanyaanYang Melaksanakan program UKSYang Tidak melaksanakan Program UKS

FrekuensiPersentaseFrekuensiPersentase

199447%8944,5%

2014874%13869%

Mean12160,5%113,556,75%

Berdasarkan tabel 4.15 diketahui bahwa Jumlah pertanyaan mengenai Pengetahuan memberantas jentik nyamuk terdapat 2 nomor yaitu di nomor 19 dan 20, Rata-rata frekuensi pengetahuan memberantas jentik nyamuk pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih tinggi yaitu 121 responden dengan persentase 60,5%, sedangkan rata-rata frekuensi pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 113,5 responden dengan persentase 56,75%.Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tidak merokok disekolah pada siswa/i di sekolah yang menjalankan program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKSNo. PertanyaanYang Melaksanakan program UKSYang Tidak melaksanakan Program UKS

FrekuensiPersentaseFrekuensiPersentase

2119396,5%18793,5%

2212763,5%15577,5%

Mean16080%17185,5%

Berdasarkan tabel 4.17 diketahui bahwa Jumlah pertanyaan mengenai Pengetahuan tidak merokok di sekolah terdapat 2 nomor yaitu di nomor 21 dan 22, Rata-rata frekuensi pengetahuan tidak merokok di sekolah pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih rendah yaitu 161 responden dengan persentase 80%, sedangkan rata-rata frekuensi pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 171 responden dengan persentase 85,5%.Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Pengetahuan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan pada siswa/i di sekolah yang menjalankan program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKSNo. PertanyaanYang Melaksanakan program UKSYang Tidak melaksanakan Program UKS

FrekuensiPersentaseFrekuensiPersentase

238040%8341,5%

248442%10050%

Mean8241%91,545,75%

Berdasarkan tabel 4.16 diketahui bahwa Jumlah pertanyaan mengenai Pengetahuan menimbang berat badan dan megukur tinggi badan terdapat 2 nomor yaitu di nomor 23 dan 24, Rata-rata frekuensi pengetahuan menimbang berat badan dan megukur tinggi badan pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih rendah yaitu 82 responden dengan persentase 41%, sedangkan rata-rata frekuensi pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 91,5 responden dengan persentase 45,75%.Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Pengetahuan membuang sampah pada tempatnya pada siswa/i di sekolah yang menjalankan program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKSNo. PertanyaanYang Melaksanakan program UKSYang Tidak melaksanakan Program UKS

FrekuensiPersentaseFrekuensiPersentase

2517889%18090%

Berdasarkan tabel 4.17 diketahui bahwa frekuensi pengetahuan membuang sampah pada tempatnya pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih tinggi yaitu 178 responden dengan persentase 89%, sedangkan frekuensi pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 180 responden dengan persentase 90%.Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Mencuci Tangan pada siswa/i di Sekolah yang Menjalankan Program UKS dengan yang Tidak Menjalankan Program UKS Melalui Observasi LangsungLangkah Cuci TanganYang Melaksanakan Program UKSYang Tidak melaksanakan Program UKS

FrekuensiPersentaseFrekuensiPersentase

119296%13869%

219296%11859%

319497%9346,5%

419296%10653%

519296%14170,5%

619095%15477%

719095%16884%

818693%14673%

918190,5%16080%

1017587,5%16582,5%

1118291%14170,5%

1218693%15577,5%

Mean187,6693,83%140,4170.20%

Berdasarkan tabel 4.18 diketahui bahwa Jumlah langkah mencuci tangan menurut standar WHO adalah sebanyak 12 langkah, dari hasil observasi di dapatkan rata-rata pengetahuan mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebanyak 187,66 responden yang persentasenya sebesar 93,83% di sekolah yang melaksanakan program UKS, dan 140,41 responden dengan persentase sebesar 70,20% di sekolah yang tidak melaksanakan program UKS.Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi pengetahuan PHBS siswa/i di sekolah yang menjalankann program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKS

KelompokRespondenPengetahuan PHBS Mean SD

Menjalankan UKS20027,94 2,844

Tidak Menjalankan UKS20025,61 3,783

Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa kelompok siswa/i di sekolah yang menjalankan program UKS memiliki rata-rata nilai pengetahuan PHBS sebesar 27,94 yang berarti pengetahuannya sebesar 75,51% dengan standar deviasi 2,844 sedangkan kelompok siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS memiliki rata-rata nilai pengetahuan PHBS sebesar 25,61 yang berarti pengetahuannya sebesar 69,21% dengan standar deviasi 3,783.4.1.3Analisis bivariatPada analisis bivariat digunakan independent t-test sebagai alat analisis dengan hasil analisis sebagai berikut:Tabel 4.20 Perbedaan Pengetahuan PHBS pada siswa/i di sekolah yang menjalankan program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKS

Program UKSPengetahuan PHBS Mean SD P value

Menjalankan program27,94 2,8440,000

Tidak Menjalankan Program25,61 3,783

Berdasarkan tabel 4.20 dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai perbedaan pengetahuan PHBS pada siswa/i di sekolah yang menjalankan program UKS dengan yang tidak menjalankan program UKS. Hasil uji statistik didapatkan nilai alpha kurang dari 0,05. Dapat diartikan bahwa adanya pengaruh kegiatan-kegiatan dari program UKS terhadap pengetahuan PHBS siswa/i di sekolah dasar. 4.2 PembahasanPenelitian ini dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada 400 sampel. Dari kuesioner yang telah dibagikan, dihitung nilai rata-rata skor kuesioner di tiap kelompok. Kemudian dilakukan uji statistik menggunakan uji independent t-test.Dari hasil univariat menunjukan nilai pengetahuan dari setiap indikator PHBS sekolah bermacam-macam dari setiap siswanya dan terlihat perbedaan bermakna dari pengetahuan PHBS tersebut di dua sekolah yang melaksanakan program UKS dengan yang tidak melaksanakan program UKS. Jumlah responden yang mengetahui kepanjangan dari singkatan PHBS pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih tinggi yaitu sebanyak 191 responden dengan persentase 95,5%, sedangkan jumlah responden yang mengetahui kepanjangan dari singkatan PHBS pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 172 responden dengan persentase 86%. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang dikeluarkan oleh pemerintah telah dilaksanakan kurang lebih 19 tahun dan dari awal pembuatan program ini telah di singkat menjadi PHBS agar mudah dalam penyebutannya oleh masyarakat di semua kalangan.Jumlah responden yang mengetahui jumlah indikator PHBS tatanan sekolah pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih rendah yaitu 43 responden dengan persentase 21,5%, sedangkan jumlah responden yang mengetahui jumlah indikator PHBS tatanan sekolah pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 53 responden dengan persentase 26,5%. Indikator merupakan suatu alat ukur untuk menunjukan suatu keadaan atau kecenderungan keadaan dari suatu hal yang menjadi pokok perhatian.1 Ada beberapa indikator yang di pakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS sekolah atau kegiatan peserta didik dalam menerapkan PHBS di sekolah. Indikator PHBS sekolah terbagi menjadi 3 strata, yaitu strata pratama yang terdiri 7 indikator : 1) memelihara rambut agar bersih dan rapih; 2) memakai pakaian bersih dan rapih; 3) memelihara kuku agar selalu pendek; 4) memakai sepatu bersih dan rapih; 5) berolahraga teratur dan terukur; 6) tidak merokok di sekolah; 7) tidak menggunakan NAPZA. Selanjutnya ada strata madya yang terdiri dari 12 indikator : 7 indikator strata pratama di tambah: 8) memberantas jentik nyamuk; 9) menggunakan jamban yang bersih dan sehat; 10) menggunakan air bersih; 11) mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun; 12) membuang sampah ke tempat sampah yang terpilah (sampah basah, sampah kering, sampah berbahaya). Dan yang terakhir strata utama yang terdiri dari 12 strata madya ditambah; 13) mengkonsumsi jajanan sehat di sekolah; 14) menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan.2Rata-rata jumlah responden yang mengetahui indikator PHBS mengenai memelihara rambut agar bersih dan rapih pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih tinggi yaitu 197,5 responden dengan persentase 98,75%, sedangkan rata-rata jumlah responden yang mengetahui indikator PHBS mengenai memelihara rambut agar bersih dan rapih pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 183 responden dengan persentase 91,5%. Setiap siswa/i seharusnya mengetahui cara memelihara rambut agar bersih dan rapih sehingga semua siswa/i memiliki rambut yang tidak kusam, tidak berbau dan tidak berkutu yang mencerminkan seorang siswa yang berperilaku hidup bersih dan sehat.12Rata-rata jumlah responden yang mengetahui indikator PHBS mengenai memelihara rambut agar bersih dan rapih pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih rendah yaitu 128 responden dengan persentase 64%, sedangkan rata-rata jumlah responden yang mengetahui indikator PHBS mengenai memelihara rambut agar bersih dan rapih pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 138 responden dengan persentase 69%. Pakaian yang bersih dan rapih diperoleh dengan mencuci baju setelah dipakai dan dirapikan dengan disetrika yang sepantasnya diketahui dan dilakukan oleh setiap siswa/i yang mencerminkan seorang siswa/i yang berperilaku hidup bersih dan sehat.12Jumlah responden yang mengetahui indikator PHBS mengenai memelihara kuku agar selalu pendek pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih tinggi yaitu 167 responden dengan persentase 83,5%, sedangkan Jumlah responden pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 155 responden dengan persentase 77,5%. Memotong kuku sebatas ujung jari tangan secara teratur dan membersihkannya sehingga tidak hitam/kotor, karena kuku merupakan bagian dari tangan yang sering menjadi tempat bersarangnya berbagai jenis kuman, aktifitas sehari-hari banyak menggunakan tangan termasuk aktifitas makan dan menyentuh bagian-bagian tubuh lainnya, sehingga kuku yang kotor dapat menjadi sumber awal timbulnya suatu penyakit.12Jumlah responden yang mengetahui indikator PHBS mengenai memakai sepatu bersih dan rapih pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih rendah yaitu 94 responden dengan persentase 47%, sedangkan Jumlah responden pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 131 responden dengan persentase 65,5%. Memakai sepatu yang tidak ada kotoran menempel pada sepatu, rapih misalnya ditalikan bagi sepatu yang bertali. Sepatu bersih diperoleh bila sepatu dibersihkan setiap kali sepatu kotor. Sepatu yang rapih dan bersih tidak akan mengotori lantai sekolah sehingga lingkungan sekolah dan kelas terlihat bersih dan rapih.12Jumlah responden yang mengetahui indikator PHBS mengenai menggunakan air besih pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih rendah yaitu 129 responden dengan persentase 64,5%, sedangkan jumlah responden pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 137 responden dengan persentase 68,5%. Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari di lingkungan sekolah. Sekolah diharapkan menyediakan sumber air yang bisa berasal dari air sumur terlindung, air pompa, mata air terlindung, penampungan air hujan, air ledeng, dan air dalam kemasan (sumber air berasal dari smur pompa, sumur, mata air terlindung berjarak minimal 10 meter dari tempat penampungan kotoran atau limbah/WC). Air diharapkan tersedia dalam jumlah yang memenuhi kebutuhan dan tersedia setiap saat.12Jumlah responden yang mengetahui indikator PHBS mengenai tidak menggunakan NAPZA pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih rendah yaitu 38 responden dengan persentase 19%, sedangkan Jumlah responden pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 59 responden dengan persentase 29,5%. Penggunaan NAPZA membahayakan kesehatan fisik maupun psikis pemakainya. Seorang siswa penting mengetahui hal-hal mengenai NAPZA dan bahayanya NAPZA bagi kesehatan dan masa depan mereka.12Rata-rata jumlah responden yang mengetahui indikator PHBS mengenai mencuci tangan dengan menggunakna air mengalir dan menggunakan sabun pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih tinggi yaitu 185,5 responden dengan persentase 92,75%, sedangkan rata-rata jumlah responden pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 173,5 responden dengan persentase 86,75%. Menurut Depkes mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air. Tangan yang bersih akan mencegah penyebaran berbagai macam penyakit.12Jumlah responden yang mengetahui indikator PHBS mengenai mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih tinggi yaitu 184 responden dengan persentase 92%, sedangkan jumlah responden pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 165 responden dengan persentase 82,5%. Di sekolah siswa dan guru membeli atau konsumsi makanan/jajanan yang bersih dan tertutup di warung sekolah sehat. Makanan yang ada di kantin sekolah harus makanan yang bersih, tidak mengandung bahan berbahaya, serta penggunaan air matang untuk kebutuhan minum.12Rata-rata jumlah responden yang mengetahui indikator PHBS mengenai menggunakan jamban yang bersih dan sehat pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih tinggi yaitu 121,33 responden dengan persentase 60,66%, sedangkan rata-rata jumlah responden pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 115,33 responden dengan persentase 57,66%. Jamban yang digunakan oleh siswa dan guru adalah jamban yang memenuhi syarat kesehatan (leher angsa dengan septictank, cemplung tertutup) dan terjaga kebersihannya. Jamban yang sehat adalah yang tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau kotoran, tidak dijamah oleh hewan, tidak mencemari tanah disekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan.12Rata-rata jumlah responden yang mengetahui indikator PHBS mengenai olahraga terukur dan terukur pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih tinggi yaitu 171 responden dengan persentase 85,5%, sedangkan rata-rata jumlah responden pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 137 responden dengan persentase 68,5%. Kegiatan olah raga disekolah bertujuan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental anak agar tidak mudah sakit. Dalam rangka meningkatkan kesegaran jasmani, perlu dilakukan latihan fisik yang benar dan teratur agar tubuh tetap sehat dan segar. Dengan melakukan olahraga secara teratur akan dapat memberikan manfaat antara lain: meningkatkan kemampuan jantung dan paru, memperkuat sendi dan otot, mengurangi lemak atau mengurangi kelebihan berat badan, memperbaiki bentuk tubuh, mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner, serta memperlancar peredaran darah.12Rata-rata jumlah responden yang mengetahui indikator PHBS mengenai memberantas jentik nyamuk pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih tinggi yaitu 121 responden dengan persentase 60,5%, sedangkan rata-rata jumlah responden pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 113,5 responden dengan persentase 56,75%. Kegiatan ini dilakukan dilakukan untuk memberantas penyakit yang disebabkan oleh penularan nyamuk seperti penyakit demam berdarah. Memberantas jentik nyamuk dilingkungan sekolah dilakukan dengan gerakan 3 M (menguras, menutup, dan mengubur) tempat-tempat penampungan air (bak mandi, drum, tempayan, ban bekas, tempat air minum, dan lain-lain) minimal seminggu sekali. Hasil yang didapat dari pemberantasan jentik nyamuk ini kemudian di sosialisasikan kepada seluruh warga sekolah.12Rata-rata jumlah responden yang mengetahui indikator PHBS mengenai tidak merokok di sekolah pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih rendah yaitu 161 responden dengan persentase 80%, sedangkan rata-rata jumlah responden pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 171 responden dengan persentase 85,5%. Siswa dan guru tidak ada yang merokok di lingkungan sekolah. Timbulnya kebiasaan merokok diawali dari melihat orang sekitarnya merokok. Merokok di lingkungan sekolah sangat tidak dianjurkan karena rokok mengandung banyak zat berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan anak sekolah.12Rata-rata jumlah responden yang mengetahui indikator PHBS mengenai menimbang berat badan dan megukur tinggi badan pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih rendah yaitu 82 responden dengan persentase 41%, sedangkan rata-rata jumlah responden pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 91,5 responden dengan persentase 45,75%. Kegiatan penimbangan berat badan di sekolah untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak serta status gizi anak sekolah. Hal ini dilakukan untuk deteksi dini gizi buruk maupun gizi lebih pada anak usia sekolah.12Jumlah responden yang mengetahui indikator PHBS mengenai membuang sampah pada tempatnya pada siswa/i di sekolah yang menjalankan UKS lebih tinggi yaitu 178 responden dengan persentase 89%, sedangkan Jumlah responden pada siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS sebanyak 180 responden dengan persentase 90%. Sampah ditampung dan dibuang setiap hari ditempat pembuangan yang memenuhi syarat karena membuang sampah tidak pada tempatnya akan dapat mengakibatkan penyakit dan akan mencemari udara disekitarnya. Mendidik anak untuk selalu membuang sampah pada tempatnya akan dapat menekan angka penyakit yang dapat muncul di lingkungan sekolah.12Dari hasil observasi di dapatkan rata-rata pengetahuan mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebanyak 187,66 responden yang persentasenya sebesar 93,83% di sekolah yang melaksanakan program UKS, dan 140,41 responden dengan persentase sebesar 70,20% di sekolah yang tidak melaksanakan program UKS. Cara mencuci tangan yang baik dan benar telah ditentukan oleh WHO yaitu cuci tangan menggunakan air dan sabun dan sebanyak 12 langkah, cara mencuci tangan yang benar akan menjadikan tangan bersih optimal sehingga penyebaran penyakit melalui tangan akan terhindar.12Setelah dilakukan penghitungan rata-rata pengetahuan secara keseluruhan dari ke 14 indokator PHBS sekolah pada dua sekolah yang berbeda, pengetahuan PHBS pada siswa/i di sekolah dasar yang melaksanakan PHBS sebesar 27,94 (75,51%), sedangkan kelompok siswa/i di sekolah yang tidak menjalankan program UKS memiliki rata-rata nilai pengetahuan PHBS sebesar 25,61 (69,21%).Dari hasil analisis bivariat menunjukan bahwa ada perbedaan pengetahuan PHBS antara siswa/i disekolah yang melaksanakan program UKS dengan yang tidak melaksanakan program UKS. Siswa/i di sekolah yang melaksanakan program UKS memiliki rata-rata nilai pengetahuan PHBS lebih tinggi dari seluruh penilaian yaitu dari soal wawancara dan tes mencuci tangan, sedangkan siswa/i di sekolah yang tidak melaksanakan program UKS memiliki rata-rata nilai pengetahuan PHBS lebih rendah, dari seluruh penilaian yaitu dari soal wawancara dan tes mencuci tangan. Hal ini berarti terlaksana atau tidak terlaksananya program UKS di setiap sekolah mempengaruhi pengetahuan PHBS siswa/i yang ada di sekolah tersebut.Pengembangan Hidup sehat atau berperilaku hidup bersih dan sehat memang sangat strategis dilakukan di lingkungan sekolah tingkat sekolah dasar karena pada usia anak-anak lah pembentukan perilaku sangat mudah dilakukan ketimbang di lakukan ketika anak sudah beranjak remaja atau dewasa.12 Program UKS yang meliputi trias UKS atau 3 pokok program UKS yaitu, pertama pendidikan kesehatan yang terdiri dari Pengukuran tinggi badan dan tinggi badan, pemeriksaan kuku, rambut, seragam dan sepatu, pemeriksaan gigi, pendelegasian dan pelatihan dokter kecil, perlombaan kebersihan kelas, kerja bakti kebersihan sekolah, pengadaan dan penggunaan alat peraga UKS, kemudian yang kedua yaitu pelayanan kesehatan yang terdiri dari penjaringan (Screening), imunisasi, pengobatan siswa yang dirujuk, pemeriksaan kesehatan dan deteksi dini penyakit gizi buruk, dan yang ketiga yaitu pembinaan lingkungan sekolah sehat yang terdiri dari pembinaan UKS/Sudut UKS, Pembinaan kantin/warung sekolah, sumber air bersih yang berfungsi, tempat pembuangan sampah. Program-program tersebut merupakan program yang penting dan seharusnya di laksanakan secara rutin oleh setiap sekolah untuk pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat untuk setiap siswa atau masyarakat yang ada di sekolah sehingga setiap siswa/i mempunyai pengetahuan PHBS yang baik dan dapat memiliki sikap dan perilaku ber-PHBS pula. Karena sesuai dari tujuan UKS yaitu untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia indonesia selanjutnya.9 Peran UKS dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat bagi anak sekolah karena, 1) UKS di jadikan prioritas, melalui UKS PHBS dapat dimulai sejak dini dan diharapkan memberi pengaruh positif bagi lingkungannya; 2) Program pembiasaan PHBS, contoh dari program pembiasaan PHBS ini diantaranya, dimana pada setiap memulai pelajaran, guru menanyakan kepada muridnya siapa yang sarapan/makan pagi sebelum berangkat sekolah; 3) UKS dengan titik berat pada upaya promotif dan preventif dan rehabilitatif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas, menjadi sangat penting dan strategis untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, yang salah satunya tampak dari perilaku hidup bersih dan sehat dari anak sekolah.1Dari penelitian sebelumnya mengenai pengetahuan anak sekolah dengan penerapan PHBS yang dilakukan oleh Ike Kristia Ningrum, dinyatakan bahwa semakin baik pengetahuan PHBS maka semakin baik pula penerapan PHBS di kehidupan sehari-hari pada seorang anak.12 dari penelitian sebelumnya, pengukuran PHBS dilihat dari seberapa besar pengetahuan responden tentang PHBS sehingga akan mempengaruhi dari perilaku hidup bersih dan sehat setiap responden.Maka dari itu, sangatlah penting pelaksanaan program UKS untuk meningkatkan pengetahuan PHBS siswa/i di setiap sekolah agar penerapan PHBS di kehidupan sehari-hari di lakukan oleh setiap anak sebagai penerus bangsa sehingga kedepannya derajat kesehatan masyarakat akan semakin baik.51