bab iv

2
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Sistem Sosial Budaya adalah suatu keseluruhan dari unsur- unsur tata nilai, tata sosial, dan tata laku manusia yang saling berkaitan dan masing-masing unsur bekerja secara mandiri serta bersama sama satu sama lain saling mendukung untuk mencapai tujuan hidup manusia dalam bermasyarakat. Suku Bugis Makassar merupakan sebuah suku yang kaya akan kebudayaan abstrak maupun kebudayaan konkrit. Persentase jumlah penduduk suku Bugis di Sulawesi Selatan adalah sekitar 62,5% dan suku Makassar sekitar 26,7%.Bentuk desa di Sulawesi Selatan sekarang merupakan kesatuan-kesatuan administratif, gabungan sejumlah kampung lama (desa gaya baru). Sistem kekerabatan dalam kebudayaan Bugis-Makassar masih cukup kental, lapisan masyarakat Bugis dan Makassar terdiri dari 3 yaitu anak arung atau lapisan kaum kerabat raja-raja, tom aradeka atau lapisan orang merdeka, dan ata atau lapisan orang budak. Sekitar 90% dari penduduk Sulawesi Selatan adalah pemeluk agama Islam, sedangkan hanya10% memeluk agama Kristen Protestan atau Katolik. Karena masyarakat Bugis dan Makassar tersebar di dataran rendah yang subur dan pesisir, maka kebanyakan dari masyarakat Bugis hidup sebagai petani dan nelayan. 15

Upload: zulfikri

Post on 01-Oct-2015

229 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

,

TRANSCRIPT

16

BAB IVPENUTUPA. KesimpulanSistem Sosial Budaya adalah suatu keseluruhan dari unsur-unsur tata nilai, tata sosial, dan tata laku manusia yang saling berkaitan dan masing-masing unsur bekerja secara mandiri serta bersama sama satu sama lain saling mendukung untuk mencapai tujuan hidup manusia dalam bermasyarakat.Suku Bugis Makassar merupakan sebuah suku yang kaya akan kebudayaan abstrak maupun kebudayaan konkrit. Persentase jumlah penduduk suku Bugis di Sulawesi Selatan adalah sekitar 62,5% dan suku Makassar sekitar 26,7%.Bentuk desa di Sulawesi Selatan sekarang merupakan kesatuan-kesatuan administratif, gabungan sejumlah kampung lama (desa gaya baru). Sistem kekerabatan dalam kebudayaan Bugis-Makassar masih cukup kental, lapisan masyarakat Bugis dan Makassar terdiri dari 3 yaitu anak arung atau lapisan kaum kerabat raja-raja, tom aradeka atau lapisan orang merdeka, dan ata atau lapisan orang budak.Sekitar 90% dari penduduk Sulawesi Selatan adalah pemeluk agama Islam, sedangkan hanya10% memeluk agama Kristen Protestan atau Katolik. Karena masyarakat Bugis dan Makassartersebar di dataran rendah yang subur dan pesisir, maka kebanyakan dari masyarakat Bugis hidup sebagai petani dan nelayan. Mata pencaharian lain yang diminati orang Bugis adalahpedagang. Kemudian ada sisi seni juga yang biasanya menjadi mata pencarian bagi sukuBugis dan Makassar, yakni pembuatan sarung tenun sutra. Bahasa yang diucapkan oleh sukuBugis disebut bahas ugi sementara suku Makassar disebut mangkasara. Adapun huruf yang dipakai dalam naskah Bugis maupun Makassar yakni, aksara lontara. Diantara buku terpenting dalam kesusasteraan suku Bugis-Makassar adalah buku sure galigo, suatu himpunan besar dari mitologi yang bagi kebanyakan orang mempunyai nilai yang keramat.Potensi paling besar bagi masyarakat Bugis-Makassar adalah dalam sektor pelayaran rakyatdan perikanan, karena usaha-usaha ini sudah merupakan usaha-usaha yang telah dijalankan sejak beberapa abad lamanya oleh orang Bugis-Makassar, sehingga dapat dikatakan telah mendarah daging dalam alam jiwa mereka.B. SaranIndonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam suku bangsa yang tersebar ke berbagai penjuru daerah. Tentunya setiap orang memiliki indentitasnya masing-masing yang diturunkan oleh nenek moyang mereka atau orang tua masing. Sudah seharusnya kita yang memiliki identitas tersebut dapat menjaganya dengan baik, baik identitas agama, suku, dan sebagainya yang dapat dijadikan acuan. Agar identitas yang kita miliki tersebut tidak luntur bankan menghilang.

15