bab iiipengkajian tumorpankreas sangar
DESCRIPTION
kmbTRANSCRIPT
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. A
DENGAN TUMOR CAPUT PANKREAS
DI RUANG MAWAR 2 RSUD dr.MOEWARDI SURAKARTA
Tanggal Pengkajian : 03 Agustus 2015, pukul 14.00 WIB
Ruang / RS : Mawar 2 / RSUD dr.Moewardi Surakarta
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
a. Nama pasien : Ny. a
b. Umur : 44 Tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
f. Status Perkawinan : Menikah
g. Pendidikan : SMA
h. Alamat : Kaliwungu , Semarang.
i. No.Register : 01308379
j. Masuk RS : 27 - 7- 2015, Pukul 09.00 WIB
a. Penanggungjawab : Tn. S
b. Jenis Kelamin : laki -laki
c. Umur : 46 tahun
d. Agama : islam
e. Hubungan degan pasien : suami
f. Alamat : kaliwungu, semarang.
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut menyebar ke tengah punggung.
b. Riwayat perawatan sekarang
Pada tanggal 25 Juli 2015 pukul 09.00 WIB pasien dirujuk dari RSUD Boyolali ke
RSUD dr.Moewardi Surakarta diantar oleh keluarga dengan diagnosa tumor caput
pankreas. Pasien mengatakan nyeri dibagian perut. saat dilakukan pemeriksaan di
bagian perut , ditemukan massa dibagianhypokondria kanan. Pasien mendapat tranfusi
darah 4 kantong di RSUD Boyolali karena Hb rendah. Sekarang pasien dirawat di
ruang Mawar 2 RSUD dr. Moewardi dengan TD : 130/80 mmHg,
Suhu: 37 C, Nadi: 96 X/menit, Pernafasan: 22x/menit, SaO2: 98 %, terpasang infus di
tangan kanan NaCL 28tpm.
c. Riwayat keperawatan dahulu
Keluarga pasien mengatakan bahwa tanggal 26 september 2014 pernah dirawat di
RSUD Boyolali dengan diagnosa batu empedu tetapi setelah dioperasi ternyata
menemukan massa di pankreas lalu dilakukan pemeriksaan sampel massa hasil
pemeriksaan tidak ada tanda-tanda ganas pada massa. Pada tanggal 13 juli 2015
pasien opname di RSUD Boyolali dikarenakan Hb rendah dan mendapatkan 4
kantong tranfusi darah kemudian di rujuk ke RSUD dr.Moewardi karena tumor caput
pankreas yang dialami pasien.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan bahwa keluarga tidak ada yang pernah menderita sakit yang
dialami pasien saat ini. Dan keluarga juga tidak mempunyai riwayat penyakit menular
maupun menurun seperti: HIV, DM, Penyakit Jantung, dan Hipertensi.
e. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan : Tinggal se-rumah
: Meninggal
3. Pola Fungsi ( Pola Fungsi Gordon )
a. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Pasien mengatakan bahwa sehat itu adalah keadaan bebas dari penyakit. Pasien dan
keluarga mempertahankan keadaannya dengan makan makanan yang bergizi dan
olahraga teratur. Dan apabila merasa sakit, pasien dan keluarga berobat ke puskesmas
atau dokter .
b. Pola eliminasi
Sebelum sakit:
Pasien mengatakan bahwa BAB 1 x/hari dengan konsentrasi padat, warna kuning, dan
berbau khas, serta tidak terdapat lendir ataupun darah. Untuk BAK pasien mengatkan
4-5 x/hari dengan warna kuning jernih, tidak ada perdarahan.
Saat dikaji:
Pasien mengatakan selama di rawat di rumah sakit BAB 1 x/hari di pagi hari dengan
konsentrasi padat, warna kuning pucat, dan berbau khas, serta tidak terdapat lendir
ataupun darah. Sedangkan untuk BAK sekitar 4-5 x/hari warna kuning gelap, bau khas,
tidak ada darah dan urin yang keluar 250 cc/ miksi.
c. Pola nutrisi dan metabolisme
Sebelum sakit:
Pasien mengatakan mempunyai kebiasaan makan 3x sehari dengan nasi 1 porsi
disertai sayur-sayuran dan lauk. Pasien jarang mengkonsumsi buah-buahan. Pasien
juga mengatakan tidak mempunyai alergi dan tidak mempunyai pantangan terhadap
makanan. Pasien tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol. Dalam sehari pasien
mengkonsumsi air sebanyak 7-8 gelas setiap harinya.
Saat dikaji:
Pasien mengatakan mual dan tidak nafsu makanpasien hanya menghabiskan ¼ porsi
makan yang diberikan oleh rumah sakit.
Pengkajian ABCD
1. A (Antropometri):
- sebelum sakit
BB : 53 Kg
TB: 160 cm
- Sesudah sakit
BB :50 kg
TB :160 cm
IMT : 19,5
2. Biochemical
GDS : 118 mg/dl
Hb : 8.2 g/dL
Hematokrit : 25 %
3. Clinical Sign
Pasien tampak kurus
Tidak mau makan
4. Diit intake
Diit pasien sesuai dengan yang diberikan rumah sakit.
d. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit:
Pasien mengatakan istirahat dan tidurnya tidak pernah merasa terganggu, pasien biasa
tidur 7-8 jam setiap hari. Pasien juga tidak pernah tidur siang serta tidak memiliki
aktivitas/kebiasaan tertentu yang dilakukan saat sebelum tidur.
Saat dikaji:
Saat di kaji pasien mengatakan bahwa sulit untuk istirahat dan tidur dikarenakan nyeri
yang dirasakannya . Pasien mengatakan hanya bisa tidur 4 jam dan sering terbangun
karena nyeri .
e. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum dirawat:
Pasien mengatakan melakukan aktivitas sehari-hari merasa terganggu karena
keterbatasan fisiknya dan pasien memerlukan bantuan orang lain untuk melakukan
aktivitasnya.
Saat dikaji:
Pasien mengatakan bahwa nyeri dan lemas untuk melakukan aktivitasnya, pasien
merasa terbatas dan hanya terbaring di tempat tidur.
f. Pola hubungan dan peran
Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahawa hubungan dengan anggota keluarga dan teman-temannya
baik baik saja dan tidak terdapat masalah. Dan perannya sebagai istri dan ibu dari
anak-anaknya juga tidak terganggu didalam keluarganya.
Saat dikaji:
Pasien mengatakan jarang berinteraksi dikarenakan sakit yang dirasakan.
g. Pola sensori dan kognitif
Pasien mengatakan bahwa tidak mengalami gangguan pada penglihatan maupun
pendengarannya. Pasien mampu menjawab pertanyaan dari perawat dengan baik.
Kemampuan kognitif pasien juga baik. Pasien mampu mengingat tempat serta orang-
orang yang ada disekitarnya.
Saat dikaji :
Pasien mengatakan bahwa :
P: nyeri terasa apabila dipegang atau diraba.
Q: nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk
R: nyeri terasa pada bagian perut kanan menjalar ke punggung
S: skala nyeri pasien 5 (skala nyeri Wong-Baker)
T: nyeri sifatnya hilang timbul.
h. Pola persepsi dan konsep diri
Pasien selalu belajar dari semua hal yang dialaminya di kehidupannya, pasien
beranggapan belajar tidak hanya diperoleh dari sekolah saja. Selama sakit pun pasien
banyak belajar dari perawat, dokter, dan orang-orang di sekitarnya.
Body image : Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukainya
Identitas diri : Pasien adalah seorang ibu yang memiliki 3 orang anak.
Harga diri : Pasien merasa cukup sebagai orang yang dapat melakukan akivitas
seperti orang pada umumnya dan dapat menjadi ibu yang baik bagi
anak-anaknya.
Peran diri : Pasien cukup puas dapat menjalankan perannya sebagai ibu rumah
tangga.
Ideal diri : Pasien ingin sembuh dari penyakit yang dideritanya, dan ingin
seperti orang normal yang memiliki anggota tubuh yang lengkap
i. Pola seksual dan reproduksi
Pasien berjenis kelamin perempuan, karena sudah memiliki 3 orang anak, sekarang
pasien mengikuti program KB.
j. Pola mekanisme/penanggulangan stress dan koping
Pasien menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa melibatkan orang lain, karena dia
tidak mau merepotkan orang-orang disekitarnya.
k. Pola tata nilai dan kepercayaan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa tidak ada gangguan untuk aktivitas ibadahnya dia tetap
sholat 5 waktu dan rutin mengaji
Saat dikaji
Pasien mengatakan bahwa selama dirawat di rumah sakit, aktivitas ibadahnya pun
tidak ada gangguan. Pasien percaya bahwa semua penyakitnya berasal dari Allah
SWT.
l. PEMERIKSAAN FISIK
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 76x/ menit
Suhu tubuh : 37.20 C
Pernafasan : 22x/ menit
a. Kulit
Warna jaundis, turgor kulit kembali kurang dari 2 detik.
b. Kepala
Bentuk mesochepal
- Rambut : Warna hitam lurus, bersih dan tidak mudah rontok
- Kulit kepala : Tidak ada laserasi.
- Mata : Mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva anemis, sklera
ikterik, pupil bulat, memakai kaca mata lensa minus. Mata terlihat
merah dan kantung mata membesar.
- Hidung : Hidung simetris, tidak ada kotoran hidung
- Telinga : Simetris antara telinga kanan dan kiri, tidak ada gangguan fungsi
pendengaran
- Mulut : Mukosa bibir basah, gigi bersih, tidak ada caries, lidah merah muda
- Leher : Tidak ada pembesaran tiroid
c. Dada
1) Jantung
a) Inspeki : ictus cordis tak tampak
b) Palpasi : ictus cordis teraba pada intercosta ke V
c) Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
d) Auskultasi : bunyi jantung I/II normal, tidak ada suara tambahan
2) Paru
a) Inspeksi : tidak ada retraksi dada, gerakan dada saat inspirasi dan
ekspirasi simetris
b) Palpasi : fokal fremitus simetris kanan dan kiri
c) Perkusi : sonor di semua lapang paru
d) Auskultasi : suara dasar vesikuler, tidak terdapat suara ronkhi
d. Abdomen
a) Inspeksi : perut simetris kanan dan kiri, tidak buncit, tidak ada
benjolan
b) Auskultasi : bising usus 10 kali/menit
c) Palpasi : teraba massa di hypokondria kanan dan ada nyeri
tekan di bagian perut bawah
d) Perkusi : terdengar suara timpani
e. Genetalia
Bersih, tidak terpasang kateter, dan jenis kelamin perempuan.
f. Ekstremitas
1) Atas : tidak ada edema. Terpasang infus pada tangan kanan NaCl 20tpm,
kapilari refil lebih dari 2 detik
2) Bawah : tidak ada edema pada kaki kanan dan kiri.
m. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
DARAH RUTIN
Hb 8.2 gr/ dL 12.0-15.6
Hematokrit 25 % 33-45
Leukosit 26.5 ribu/ul 4.5-11.0
Trombosit 702 ribu/uL 150-450
Eritrosit 3.15 106/uL 4.10-5.10
INDEK ELEKTROSIT
MCV 79.9 fL 80-100
MCH 26.8 pg 28.0-33.0
MCHC 32.6 gr/ dL 33.0-36.0
RDW 19.9 % 11.6-14.6
MPV 7.2 fl 7.2-11.1
PDW 16 % 2.5-6.5
HITUNG JENIS
Eusinofil 0.70 % 0.00-4.00
Basofil 0.10 % 0.00-2.00
Neutrofil 90.20 % 55.00-80.00
Limfosit 4.50 % 22.00-44.00
Monosit 4.50 % 0.00-7.00
Gol. Darah A
KIMIA KLINIK
GDS 118 mg/dl 60-140
SGOT 88 u/l <31
SGPT 34 u/l <34
n. PROGRAM TERAPI
Tranfusi PRC 1 kantong
Cefriaxone 2x1gr intravena
Ketorolac 1 amp intravena
Paracetamol 1 tab oral
NaCl 0,9% 28tpm intravena
DAFTAR MASALAH
No TGL / JAM DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH TTD
1 Senin,
03 Agustus 2015
14.00 WIB
DS :
P: nyeri terasa apabila
dipegang atau diraba.
Q: nyeri terasa seperti
tertusuk-tusuk
R: nyeri terasa pada bagian
perut kanan menjalar ke
punggung.
S: skala nyeri pasien 5 (skala
nyeri Wong-Baker)
T: nyeri sifatnya hilang timbul.
DO :
- Wajah pasien tampak
meringis, menahan sakit,
Efek fisiologis
dari neoplasma
Nyeri Akut
No TGL / JAM DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH TTD
dan sering mengeluh tentang
sakitnya
2 Senin,
03 Agustus 2015
14.00 WIB
DS: pasien mengatakan mual
DO :
A:
sebelum sakit
BB : 53 Kg
TB: 160 cm
Sesudah sakit
BB :50 kg
TB :160 cm
IMT : 19,5
B:
GDS : 118 mg/dl
Hb : 8.2 g/dL
Hematokrit : 25 %
C:
Pasien tampak kurus
Tidak mau makan
D:
Diit pasien sesuai dengan yang
diberikan rumah sakit.
Anoreksia Gangguan Nutrisi
kurang dari
kebutuhan
3 Senin,
03 Agustus 2015
16.00 WIB
DS :
Pasien mengatakan badannya
panas
DO :
Suhu tubuh : 38 C
Tubuh pasien terasa panas
Peradangan
pada pankreas
Hipertermia
RENCANA KEPERAWATAN
NO TGL/ JAM DP TUJUAN INTERVENSI Ttd
1. 03 Agustus
2015
Pukul
14.30 WIB
Nyeri Akut
b/d
Efek fisiologis
neoplasma
Setelah diberikan
tindakan
keperawatan selama
3x24 jam diharapkan
Nyeri Akut teratasi,
dengan kriteria
sebagai berikut :
- Wajah pasien
rileks
- Skala nyeri
berkurang sampai
hilang/ 0
- Pasien tidak
mengeluh tentang
sakitnya
- TD : 120/80
mmHg
- Suhu : 36-37’C
- Nadi : 80-90
x/menit
1. Monitor tanda-tanda vital.
2. Kaji skala nyeri (PQRST).
3. Ajarkan klien relaksasi nafas
dalam untuk mengurangi
nyeri.
4. Berikan posisi klien
senyaman mungkin
5. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian terapi obat
analgetik (ketorolac 1 amp
melalui intravena)
2 03 Agustus
2015
Pukul
14.30 WIB
Gangguan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
b/d anoreksia
Setelah diberikan
tindakan
keperawatan selama
3x24 jam diharapkan
gangguang nutrisi
teratasi, dengan
kriteria sebagai
berikut :
- Adanya
peningkatan berat
- Kaji status nutrisi setiap
hari
- Tentukan jumlah dan
tipe makanan yang
ditoleransi pasien dan
disukai pasien
- Tawarkan diet tinggi
kalori dan protein
- Sajikan makanan yang
dapat meningkatkan
NO TGL/ JAM DP TUJUAN INTERVENSI Ttd
badan
- Berat badan ideal
seuai dengan
tinggi badan
- Mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
- Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang
berarti
selera makan pasien
- Anjurkan makan dengan
porsi kecil dan sering
dengan nutrisi tinggi
kalori dan protein
- Dorong keluarga pasien
untuk membawa
makanan yang disukai
pasien serta yang
ditoleransi pasien
03 Agustus
2015
Pukul
16.00 WIB
Hipertermia
b/d peradangan
pada pankreas
Setelah diberikan
tindakan
keperawatan selama
1x24 jam diharapkan
Hipertemia teratasi,
dengan kriteria
sebagai berikut :
- Suhu tubuh
dalam batas
normal (36,4-
36,8)
- Monitoring suhu tubuh
pasien
- Anjurkan kompres air
biasa
- Selimuti pasien
- Kolaborasi pemberian
paracetamol