bab i,ii,iii
DESCRIPTION
Berkaitan dengan beberapa materi tentang pengantar giziTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan nama penyakit darah tinggi adalah suatu
keadaan di mana terjadi peningkatan tekanan darah di atas ambang batas normal yaitu
120/80mmHg. Batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85
mmHg. Bila tekanan darah sudah lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan hipertensi (batasan
tersebut untuk orang dewasa di atas 18 tahun). Penyakit ini disebut sebagai the silent killer
karena penyakit mematikan ini sering sekali tidak menunjukkan gejala atau tersembunyi.
Hipertensi tidak secara langsung membunuh penderita, tetapi melalui timbulnya berbagai
penyakit serius. Dengan kata lain, komplikasi dari hipertensi itulah yang sebenarnya banyak
mengakibatkan kematian pada penderitanya. Hipertensi baru di sadari ketika telah
menyebabkan gangguan organ, seperti gangguan fungsi jantung, koroner, ginjal, gangguan
fungsi kognitif ataupun stroke. Hipertensi pada dasarnya akan mengurangi harapan hidup
pada para penderitanya.
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dibagi menjadi 2 jenis, sebagai
berikut:
1. Hipertensi Primer
Hipertensi primer tidak diketahui penyebabnya sehingga karenanya disebut juga
dengan hipertensi esensial. Terjadi peningkatan kerja jantung akibat penyempitan
pembuluh darah tepi. Sebagian besar (90-95 %) penderita termasuk pengidap hipertensi
primer.
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakit sistematik lain, misalnya gangguan
hormon (gushing), penyempitan pembuluh darah utama ginjal (stenosis arteri renalis),
akibat penyakit ginjal (glumerulonefritis), dan penyakit sistematik lainnya seperti lupus
nefritis.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Hipertensi ?
2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan Hipertensi ?
3. Apa saja gejala-gejala yang disebabkan oleh Hipertensi ?
4. Bagaimana cara pengaturan pola makan agar terhindar dari Hipertensi ?
5. Bagaimana cara menanggulangi penyakit Hipertensi ?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa/i mengetahui apa yang dimaksud dengan Hipertensi.
2. Mahasiswa/i mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan Hipertensi.
3. Mahasiswa/i mengetahui apa saja gejala yang disebabkan oleh Hipertensi.
4. Mahasiswa/i mengentahui bagaimana cara mengatur pola makan agar terhindar dari
Hipertensi.
5. Mahasiswa/i mengetahui bagaimana cara menanggulangi penyakit Hipertensi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan nama penyakit darah tinggi adalah suatu
keadaan di mana terjadi peningkatan tekanan darah di atas ambang batas normal yaitu
120/80mmHg. Batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85
mmHg. Bila tekanan darah sudah lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan hipertensi (batasan
tersebut untuk orang dewasa di atas 18 tahun). Penyakit ini disebut sebagai the silent killer
karena penyakit mematikan ini sering sekali tidak menunjukkan gejala atau tersembunyi.
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dibagi menjadi 2 jenis, sebagai
berikut:
Hipertensi Primer
Hipertensi primer tidak diketahui penyebabnya sehingga karenanya disebut juga dengan
hipertensi esensial. Terjadi peningkatan kerja jantung akibat penyempitan pembuluh darah
tepi. Sebagian besar (90-95 %) penderita termasuk pengidap hipertensi primer.
Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakit sistematik lain, misalnya gangguan
hormon (gushing), penyempitan pembuluh darah utama ginjal (stenosis arteri renalis), akibat
penyakit ginjal (glumerulonefritis), dan penyakit sistematik lainnya seperti lupus nefritis.
Klasifikasi penyakit Hipertensi terdiri dari :
Kategori Tekanan darah ( mm Hg )
Sistolik Diastolik
Normal 130 <85
Normal Tinggi 130-139 85-89
Hipertensi Ringan 140-159 90-99
Hipertensi Sedang 160-179 100-109
Hipertensi Berat ≥180 ≥110
3
*Keterangan :
1. Tekanan Sistolik: Tekanan darah yang terjadi saat jantung berkontraksi.
2. Tekanan Diastolik: Tekanan yang terjadi saat jantung relaksasi atau saat darah masuk
kejantung.
2.2 Faktor –faktor Hipertensi
Menurut Sianturi (2003) menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat
menyehubungkan darah tinggi merupakan kondisi degeneratif yang disebabkan oleh diet
beradab dan cara hidup yang berbudaya. Faktor pemicu hipertensi dibedakan atas:
a. Yang tidak dapat dikontrol, seperti keturunan, jenis kelamin, umur.
b. Yang dapat dikontrol, seperti kegemukan, kurang olahraga, merokok, serta konsumsi garam
dan konsumsi alkohol yang berlebih. Peningkatan tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa
faktor resiko, antara lain usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, obesitas, diet dan kebiasaan
tidak sehat seperti merokok, minum-minuman yang mengandung kafein dan alkohol.
1. Tidak dapat dikontrol :
a) keturunan
Faktor keturunan tidak lagi diragukan pengaruhnya terhadap timbulnya hipertensi hanya
saja belum dapat dipastikan apakah ini disebabkanoleh sepasang gen tunggal atau oleh banyak
gen. Bagi yang memiliki faktor resikoini seharusnya lebih waspada dan lebih dini dalam
melakukan upaya-upaya pencegahan. Contoh yang paling sederhana adalah rutin memeriksakan
darahnya minimal satu bulan sekali disertai dengan menghindari faktor pencetus timbulnya
hipertensi.
b) Jenis kelamin
Berbagai penelitian membuktikan jenis kelamin laki-laki lebih beresiko terkena
hipertensi dibandingkan perempuan.
c) Umur
4
Lansia merupakan penyakit generatif yang biasanya menyerang usia 50 tahun keatas.
2. Dapat dikontrol :
a. Gaya hidup juga berpengaruh terhadap kemunculan serangan hipertensi. Kebiasaan-
kebiasaan tidak sehat seperti pola makan yang tidak seimbang dengan kadar kolesterol yang
tinggi, rokok dan alkohol, garam, minimnya olah raga dan porsi istirahat sampai stres dapat
berpengaruh terhadap kemunculan hipertensi baik bagi seseorang yang belum maupun yang
sudah terkena tekanan darah tinggi.
b. Pola makan yang salah, faktor makanan yang modern sebagai penyumbang utama terjadinya
hipertensi. Makanan yang diawetkan dengan garam dapur serta bumbu penyedap dalam jumlah
tinggi, dapat meningkatkan tekanan darah karena mengandung natrium dalam jumlah yang
berlebihan.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat digolongkan bahwa faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya hipertensi antara lain:
a. Faktor fisiologis yang meliputi pola makan atau diet, kebiasaan-kebiasaan tidak sehat seperti
rokok dan alkohol, faktor genetik (keturunan), obesitas (kegemukan) dan berbagai macam
penyakit.
b. Faktor psikologis yang meliputi faktor stres dan manajemen stres.
2.3 Gejala-gejala Hipertensi
Gejala penderita hipertensi atau darah tinggi :
a. Gejala psikis
Secara fisik dapat berupa:
jantung berdebar
nafas cepat
mulut kering
lutut gemetar
suara menjadi serak
perut melilit
nyeri kepala seperti diikat
berkeringat banyak
tangan lembab
5
letih yang tak beralasan
merasa gerah
Panas
otot tegang
b. Gejala stress
Keadaan stress dapat membuat orang yang mengalaminya merasa adapun gejala-gejala
nya sebagai berikut :
seperti cemas
resah
gelisah
sedih
depresi
curiga
fobia
bingung
salah paham
agresi
labil
jengkel
lekas panic
2.4 Pengaturan pola makan penderita Hipertensi
Pola makan adalah cara bagaimana kita mengatur asupan gizi yang seimbang serta yang
di butuhkan oleh tubuh. Pola makan yang sehat dan seimbang bukan hanya menjaga tubuh tetap
bugar dan sehat tapi juga bisa terhindar dari berbagai penyakit termasuk hipertensi, seperti
diketahui orang yang mengalami hipertensi terkadang memiliki gejala tertentu sehingga
hipertensi juga disebut ” sillent killer”
1. Tujuan penatalaksanaan diet :
a. membantu menurukan tekanan darah
6
b. mempertahnkan tekann darah menuju normal
c. menurunkan faktor resiko lain (berat badan berlebih, tinggi kadarlemak kolesterol
dan asam urat dalam darah)
d. mencegah timbulnya penyakit degenarafip lain (jantung, ginjal, diabetes melitus)
2. Prinsip diet pada penderita hipertensi :
a. Makan beraneka macam dan gizi seimbang
b. Jenis dan komposisi makan di sesuaikan dengan penderita
c. Jumlah garam di batasi sesuai dengan kesehatan penderita dan makanan daftar diet
d. Mengkonsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh /hari atau lain dapat
menggunakan garam lain di luar natrium.
3. Makanan yang harus di hindari dan di batasi yaitu :
a. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi ( otak, ginjal, paru, minyak kelapa, dan
gajih)
b. Makanan yang di olah dengan menggunakan garam natrium (biskuit, creker, keripik
dan makan kering dan asin).
c. Makanan dan minumam dalam kaleng (sardren, sosis, cornet, sayuran serta buah dalm
kaleng).
d. Makan yang diawetkan (dendeng, asinan, abon, pndang, udang keripik kentang, telur
asin, dan selai kacang).
e. Susu full crem, mentega, keju, mayones, serta sumber hewani yang tinggi kolesterol
seperti daging merah (sapi/ kambing) kuning telur /kulit.
f. Bumbu seperti kecap ,meji, terasi, saos tomat, saus sambal, tauco, serta
bumbu penyedap.
4. Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi :
a. Dengan memperbaiki rasa tawar dengan menambahkan gula merah /putih, bawang
merah/putih, jahe, kencur, atau bumbu lain yang tidak mengandung garam, dan
natrium.
b. Makanan dapat di tumis untuk menambah rasa.
c. Membubuhi garam pada saat di meja makan dapat di lakukan untuk an menghindari
pengggunaan garam yang berlebih.
7
d. Meningkatkan pemasukan kalium.
Berdasarkan uraian di atas untuk memperoleh pola makan yang sehat dapat di lihat dari
keriteria pola makan sehat yaitu: menu makanan yang kita konsumsi harus sesuai dengan kalori
yang di butuhkan,jenis makanan yang di konsumsi yang tidak mengandung garam dan bahan
pengawet dan juga dengan jadwal makan yang teratur.
Daftar makanan untuk penderita Hipertensi :
Bahan
makanan
Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber
Karbohidrat
Beras,kentang, singkong,
terigu, tapioca, hunkwe,
gula, makanan yang diolah
dari bahan makanan
tersebut di atas tanpa
garam dapur dan soda.
Seperti:
makaroni, mie, bihun, roti,
biscuit, kue kering.
Biskuit dan kue-kue yang dimasak dengan garam
dapur dan/atau baking powder dan soda.
Sumber
Protein
Hewani
Telur maksimal 1 butir
sehari, daging dan ikan
maksimal 100 gram sehari.
Sarden, daging ,ikan, susu dan telur yang
diawetkan dengan garam dapur seperti :
daging asap, ham, bacem, dendeng, abon, keju,
ikan asin, kornet, ebi, udang kering, dan telur
asin.
Sumber
Protein
Nabati
Semua kacang-kacangan
dan hasilnya yang diolah
dan dimasak tanpa garam
dapur.
Keju kacang tanah dan semua kacang–kacangan
dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur
dan lain ikatan natrium.
8
Sayuran Semua sayuran segar,
sayuran yang diawetkan
tanpa garam dapur, dan
natrium benzoat.
Sayuran yang dimasak dan diawet dengan garam
dapur dan lain ikatan natrium, seperti sayuran
dalam kaleng, sawi asin, asinan dan acar.
Buah-
buahan
Semua buah-buahan segar,
yang diawet tanpa garam
dapur, dan
natriumbenzoate.
Buah-buahan yang diawetkan dengan garam
dapur dan lain ikatan natrium seperti buah dalam
kaleng.
2.5 Cara penanggulangan penyakit Hipertensi
Tujuan pengelolaan krisis hipertensi adalah menurunkan tekanan darah secara cepat dan
seaman mungkin untuk menyelamatkan jiwa penderita. pengelolaan hipertensi secara garis besar
dibagi menjadi dua jenis penatalaksanaan yaitu:
a. Penatalaksanaan non-farmakologis atau perubahan gaya hidup. Penatalaksanaan non-
farmakologis berupa perubahan gaya hidup yang menghindari faktor resiko terhadap
timbulnya suatu penyakit seperti merokok, minum alkohol, konsumsi garam berlebihan,
hiperlipidema, dan obesitas.
b. Penatalaksanaan farmakologis atau dengan obat Pada sebagian besar pasien pengobatan
dimulai dengan dosis kecil obat anti-hipertensi kemudian jika tidak ada kemajuan secara
perlahan dosisnya dinaikkan namun disesuaikan juga dengan umur, kebutuhan dan hasil
pengobatan. Obat antihipertensi yang dipilih harus mempunyai efek penurunan tekanan
darah selama 24 jam dengan dosis sekali sehat.
Dan juga ada beberapa langkah untuk mencegah hipertensi yaitu :
1. Kurangi berat badan.
2. Berhati-hati dengan garam.
3. Menjauhi minuman beralkohol.
9
4. Memperbanyak olahraga.
5. Memperbaiki pola makan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Hipertensi ialah suatu keadaan di mana terjadi peningkatan tekanan darah di atas ambang
batas normal yaitu 120/80mmHg.
2. Faktor yang menyebabkan Hipertensi terbagi menjadi 2 yaitu faktor Fisiologis dan faktor
Psikologis.
3. Gejala yang disebabkan oleh Hipertensi terbagi menjadi 2 yaitu Gejala stress (secara
fisik) dan Gejala Psikis.
4. Pengaturan Pola makan untuk penderita Hipertensi ialah melakukan pengurangan
konsumsi makanan yang memicu terjadinya Hipertensi atau lebih tepatnya diet untuk
penyakit Hipertensi.
5. Cara penanggulangan dilakukan dengan 2 cara yaitu farmakologis (pengobatan) dan non-
farmakologis (perubahan gaya hidup).
3.2 Saran
Saat menurunkan konsumsi garam, konsumsilah banyak buah dan sayuran yang tinggi
kadar potasiumnya seperti kacang kacangan, aprikot dan lain lain. Potasium dapat membantu
menurunkan tekanan darah atau Hipertensi. Bagi mereka yang mengalami gangguan ginjal,
sebaiknya jangan mengkonsumsi makanan yang mengandung potasium karena dapat
memperburuk keadaan ginjalnya.
10