bab iii tinjauan kasus a....
TRANSCRIPT
45
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 26 Mai 2010
jam 10:30 WIB, dan memperoleh data dari catatan keperawatan dan catatan
medis serta wawancara dengan keluarga dan pasien.
1. Biodata
a. Identitas pasien
Nama : Tn. J
Umur : 57 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Suku bangsa : Jawa/indonesia
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan : SD
Alamat : Boja,Kab.Blora
No. Register : 6310827
Diagnosa Medis : CKD V
Tanggal masuk : 10 Mai 2010 pukul : 08.05 WIB
Tanggal pengkajian : 26 Mai 2010
46
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. L
Umur : 35 tahun
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Boja, Kab.Blora
Hub dengan pasien : Anak
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
sesak napas
b. Riwayat penyakit sekarang
± 2 minggu sebelum masuk Rs. Karyadi klien mengatakan dirawat di
RS Blora dengan sakit yang sama, klien mengatakan sesak napas.
Tidak bisa BAK. perut membesar, muntah tiap makan. Saat dilakukan
pengkajian klien mengeluh sesak,BAK sulit.nyeri pada ulu hati. Jika
digunakan untuk makan atau minum,badan sangat lemas.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Klien dan keluarga klien menyatakan bahwa tidak mempunyai riwayat
penyakit seperti yang di derita oleh klien yaitu gagal ginjal kronik dan
penyakit penyertanya.
47
d. Riwayat kesehatan keluarga
Klien menyatakan bahwa tidak ada keluarganya yang menderita
penyakit yang sama dengan klien, juga tidak ada yang menderita
penyakit hipertensi maupun diabetes mellitus, penyakit jantung
maupun penyakit ginjal.
e. Pengkajian pola kesehatan fungsional
1) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Keluarga klien menyatakan apabila klien sakit selalu diperiksakan
ke Puskesmas terdekat. Apabila sakit juga keluarga memberikan
obat tradisional buatan sendiri yang di percaya dapat
menyembuhkan penyakit yang di deritanya.
2) Pola nutrisi dan metabolik
Pada waktu dirumah pola makan klien tidak teratur dan kadang
klien masih makan makanan yang dilarang seperti pedas dan
asam. Klien sebelumnya lebih suka minum minuman yang
berenergi seperti ekstra joss, klien juga menyatakan bahwa dahulu
klien biasa minum ± 1500 cc dalam sehari dan air minumya yang
biasa diminum keluarganya adalah air isi ulang biasa. Setelah
masuk RS pola makan dan porsi makan klien telah diatur oleh
ahli gizi RS, klen juga hanya minum dan makan yang telah
disarankan, klien hanya menghabiskan makanannya setengah
porsi saja dengan minum air putih yang di batasi.
48
3) Pola eliminasi
Pola BAB klien selama sakit baru 2 kali dengan di atas tempat
tidur menggunakan kateter karena kondisi klien masih lemas,
sedangkan dalam pemantauan urine maka klien dipasang selang
kateter. Sebelum di pasang kateter klien menyatakan kalau BAK
terasa sakit dan keluar hanya sedikit-sedikit. Klien menyatakan
kulitnya terasa kering dan bibirnya terkelupas dengan sedikit
berdarah, dan tubuhnya terasa gatal-gatal. Di RS klien terlihat
lebih banyak tidur.
4) Pola aktivitas dan latihan
Dengan keadaan yang dialami oleh klien yaitu klien lebih banyak
tiduran di atas tempat tidur, klien juga dianjurkan untuk
mobilisasi ringan diatas tempat tidur yaitu latihan miring ke
kanan dan ke kiri, menggerak-gerakkan telapak tangan dan kaki.
5) Pola istirahat dan tidur
Klien lebih banyak tiduran karena klien menyatakan merasa
pusing dan lemas.
6) Pola persepsi sensori dan kognitif
Dalam penglihatannya tidak terganggu, klien juga tidak
menggunakan alat bantu penglihatan. pendengaran klien masih
optimal dan tidak menggunakan alat bantu pendengaran.klien
49
mengatakan nyeri pada daerah ulu hati jika digunakan untuk
makan dan minum.
7) Persepsi diri dan konsep diri
Klien saat ini yang difikirkan adalah supaya cepat sembuh dan
cepat pulang supaya bisa berkumpul dengan keluarga di rumah,
karena penyakit yang di deritanya maka klien harus di rawat di
RS sampai dinyatakan sembuh. Klien menyatakan jika sudah
pulang dari RS klien ingin cepat-cepat bekerja lagi sebagi ayah
bagi anak-anaknya dan berkumpul dengan keluarga. Klien juga
menyatakan merasa malu dengan keadaan yang dideritanya dan
bertanya kok tidak sembuh-sembuh.
8) Pola reproduksi dan seksual
Klien mengatakan sudah tidak berhubungan intim lagi dengan
istrinya, karena klien merasa sudah tua. Dan istrinya mau
menerima keputusanya.
9) Pola hubungan dengan orang lain
Hubungan klien dengan keluarga baik tidak ada masalah.
Hubungan klien dengan tenaga kesehatan dan pasien yang lain
juga baik.orang yang terdekat bagi pasien adalah istrinya.
10) Pola mekanisme koping
Dalam pengambilan keputusan masalah klien memutuskan
bersama-sama dengan keluarga.
50
11) Pola nilai kepercayaan
Klien menyatakan bahwa pengobatan yang dijalaninya tidak
bertentangan dengan kebudayaan yang dianut klien dan
dibuktikan dengan klien mau mengikuti perintah pengobatan yang
diberikan oleh paramedis , klien beragama islam dan kegiatan
ibadahnya terganggu karena sakit.
f. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum : klien tampak lemah dan kesakitan
2) Tingkat kesadaran : compos mentis,
3) Pengukuran antropometri : BB : 58 kg,
TB : 160 cm
LILA : 30 cm
4) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah : 140/80 mmHg
b) Suhu tubuh : 36,5 0C
c) Pernapasan : 32 x/ menit
d) Nadi : 90 x/ menit
5) Kepala : bentuk mesocepal, tidak ada luka
a) Rambut : warna hitam, berketombe, rontok, tidak ada kutu,
dikeramas 2 kali seminggu.
b) Mata: masih bisa melihat dengan sempurna , konjungtiva
tidak anemis, tidak ada secret, sclera tidak ikterik.
51
c) Hidung : Terlihat bersih, tidak ada secret, tidak epistaksis,
tidak ada pembesaran polip, terdapat nafas cuping hidung,
tidak ada pembengkakan, menggunakan alat bantu pernapasan
yaitu denga selang kanul.
d) Telinga : kemampuan mendengar masih bagus, tidak ada
gangguan dalam pendengaran, tidak ada secret, tidak ada
pembengkakan, tidak menggunakan alat bantu dengar.
e) Mulut : selaput mukosa kering, kebersihan gusi dan gigi
kurang baik dengan masih terdapat bau mulut, bibir kering,
dan terkelupas dengan sedikit berdarah, tidak ada lesi.
6) Leher dan tenggorok
Posisi trakea simetris, terdapat nyeri telan jika makan makanan
yang agak keras, tidak ada pembesaran vena jugularis.
7) Dada dan thoraks
Bentuk dada simetris dengan pergerakan dada yang sama, tidak
ada kelainan atau luka.
8) Paru
a) Inspeksi : tidak ada retraksi dinding dada
b) Perkusi : pekak
c) Palpasi : tidak ada masa tidak ada nyeri tekan
d) Auskultasi : terdengar suara ronchi
52
9) Jantung
a) Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
b) Perkusi : redup
c) Palpasi : ictus kordis tidak teraba
d) Auskultasi : bunyi jantung 1, 2 normal
10) Abdomen
a) Inspeksi : perut cembung
b) Auskultasi : bising usus 10 x/ menit
c) Perkusi : timpani
d) Palpasi : tidak ada pembesaran hepar
11) Genital : Kebersihan daerah genital bersih, tidak ada luka, klien
terpasang urine kateter.
12) Ekstremitas : Kuku pendek dan bersih, tangan kanan terpasang
infuse RL, tidak ada tanda-tanda infeksi pada penusukan.
13) Kulit : kebersihan kulit pasien terjaga, pucat, kering, turgor jelek
53
g. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium darah tangga 26 mai 2010
No Jenis
pemeriksaan
Hasil Satuan Nilai normal
1 Hematologi
a. Hemoglobin 8.60 g/%
13,0 – 18,0
b. Leukosit 16.90 Ribu/mmk 4,000 – 11,000
c. Trombosit 92.0 Ribu/mmk 150.000 – 450.000
d. Hematokrit 26.5 % 40 – 52
e. Eritrosit 2,96 % 0 – 5
f. MCV 89.60 Fl 80 – 100
g. MCH 29.10 Pg 26 – 34
h. MCHC 32.50 % 32 – 36
2 Kimia klinik
Ureum 301 mg/dl 10 – 50
Kreatinin 18.36 mg/dl 0,7 – 1,36
pH 7,40 7,35 – 7,45
pCO2 17.0 mmHg
pO2 108.0 mmHg
HCO3 11.0 mmol/L 18 – 23
Albumin 2,5 gr/dl 3,4 – 5,1
54
3 Elektrolit
Kalium 4.3 mmol/L 3,5 – 5,3
Natrium 130 mmol/L 135 – 148
Klorida 99 mmol/L 95 – 108
2) Diet yang diperoleh
Diet lunak dengan rendah protein dan tinggi karbohidrat.
3) Therapy
O2 nasal kanul 2 Lt/menit
Infus RL 20 tetes/menit
Captropril 3x25 mg
As.folat 3x400 mg
Antacid 3x1 mg
Cipro Tab. 2x500 mg
Furosemid 2x1 amp
Ceftriaxone 2x1 gr
55
B. Analisa Data
No Data (DS dan DO) Problem Etiologi
1 DS : Klien mengatakan sesak
napas
DO : RR : 32x/mnt
Terpasang O2 Kanul 2x
liter/mnt klien terlihat sesak
Pola napas
tidak efektif
Edema paru
2 DS : Pasein mengatakan
mengeluh BAK tidak
lancar, kencing sedikit
dan warna keruh
DO : klien terlihat lemas.
TD: 140/90
N : 90x/mnt
RR: 32x/mnt
S : 36,5oC
Ureum : 301 mg/dl,
kratinin : 18,36 mg/dl,
BC= infuse 500 cc
Minum 750 cc
intake (1250cc)
BAK : 100cc /hari/24 jam
IWL : 342cc
output (442cc)
BC =1250-442
= +808
Resiko
Kelebihan
volume cairan
Retensi cairan
dan natrium
sekunder
terhadap
penurunan
fungsi ginjal
56
3 DS : Tn.J mengatakan mual dan
tidak nafsu makan
DO : Porsi makan klien sedikit.
Tidak habis 1 porsi, habis
hanya 2-3 sendok makan
BB: 58 kg, TB: 160 cm,
LILA : 30 cm, Ureum : 30.1
mg/dl, Cratinin: 18.36
mg/dl, Natrium: 130
mmol/dl, Kalium: 4.3
mmol/dl, kondisi klien
lemas, dengan diet: Rendah
protein dan tinggi
karbohidrat
Gangguan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Intak tidak
adekuat
57
C. Patways kasus
Etiologi (merokok,minum energi drink yang berlebihan)
Zat toksik
Tertimbun di ginjal
GFR
CKD
Penurunan fungsi ekskresi ginjal Retensi Na & H2O
CES Meningkat
Sindrom uremia
Tek. Kapiler naik Vol. Interstisial naik
HCO3-
Edema paru
Asidosis
Hiperventilasi Mual, muntah
p
Perubahan pola
nafas
Perubahan pola
nafas
Resiko
gangguan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Gangguan
pertukaran gas
58
D. Diagnosa Keperawatan
Setelah penulis melakukan pengkajian dan analisa data pada Tn. J tanggal 26
Mei 2010, muncul 3 diagnosa keperawatan, yaitu:
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan edema paru
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi cairan dan natrium
sekunder terhadap penurunan fungsi ginjal
3. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
tidak adekuat
61
E. Intervensi Keperawatan
No Waktu Tujuan dan KH Intervensi Rasional
1 26 mei
2010
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
1x15 menit
diharapkan nafas
kembali
normal/stabil dengan
KH :
- Pasien tidak sesak
- RR: kembali
normal 16-24
x/menit
a. Auskultasi bunyi nafas,
Catat adanya ronchi
b. Ajarkan pasien untuk
Batuk efektif dan napas
dalam
c. Atur posisi semifowler
d. Ubah posisi secara periodik
dan ambulasi sedini mungkin
e. Kolaborasi pemberian O2 jika
diperlukan
- menyatakan adanya
penumpukan secret
- membersihkan jalan
napas dan memudahkan
aliran O2
- meningkatkan ekspansi
paru
- untuk meningkatkan udara seluruh
segmen paru
- mencegah hipoksia/depresi
pernapasan
62
2 26 mei
2010
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
2x24 jam
diharapkan volume
cairan dalam
keadaan seimbang
dengan KH:
- Tidak ada edema
- Keseimbangan
antara input dan
output cairan
a. Kaji status cairan dengan
menimbang BB perhari
b. Pertahankan pembatasan cairan
sesuai indikasi
c. Jelaskan pada pasien dan
keluarga tentang pembatasan
cairan
d. Anjurkan /ajari pasien untuk
mencatat penggunaan cairan
terutama pemasukan dan
haluaran.
- Mengetahui status
Cairan
-Untuk menurunkan volume cairan
- Pemahaman
meningkatkan
kerja sama pasien
dan Keluarga
dalam Pembatasan
cairan.
- Untuk mengetahui
keseimbangan intake
dan out put
63
3 26 mei
2010
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
3x24 jam nutrisi
klien terpenuhi
dengan KH:
- BB ideal
- Intake adekuat
a. Anjurkan pasien untuk
Memepertahankan masukan
makanan harian
b. Anjurkan pasien untuk
berpartisipasi dalam
perencanaan menu
c. Berikan diit tinggi karbohidrat
yang meliputi jumlah protein
sesuai indikasi
d. Berikan perawatan mulut
- Memenuhi kebutuhan individu dalam
pembatasan yang diidentifikasi.
- Dapat meningkatkan pemasukan oral
dan meningkatkan perasaan / tanggung
jawab
- Utuk memperbaiki energi
- Menurunkan ketidaknyamanan
dan mempengaruhi
masukan makanan
64
F. Implementasi
Hari /
tanggal Dx
Implementasi
Respon Pasien
TTD
Jum’at
26 mei
2010
10.30
1 Mengobservasi pola
nafas klien mencatat
frekuensi pernafasan.
S : -
O : RR 32x/menit
10.40 1 Mengkaji keluhan
sesak nafas
S : Tn. J mengeluh sesak
nafas
O : Pasien gelisah
10.50 1 Memberikan posisi
semi fowler
S : Pasien mengatakan lebih
nyaman.
O : Pasien lebih tenang
11.00 2 Mengobservasi
keadaan umum
klien/tanda-tanda vital
S : Klien mengatakan mau
O : TD : 150/90 mmHg
N : 90 x/menit
S : 36,50C
RR : 32 x/ menit
11.30 2 Mempertahankan dan
memantau input –
output serta
menghitung balance
cairan
S: Tn.J minum sehari habis
satu gelas belimbing.
O: BC =
Infuse 500 cc
Minum 750 cc
intake 1250cc
BAK 100 cc /hari/24 jam
IWL 342 cc,
output 442 cc
BC = 1250-442
= +808
11.40 3 Mengkaji adanya
keluhan mual dan tidak
S: Pasien masih mengeluh
mual dan tidak nafsu
65
nafsu makan pada
klien.
makan.
O: -
12.00 3 Memberikan makan
dalam porsi sesuai
dengan diit pasien.diit
yang diperoleh rendah
protein dan tinggi
karbohidrat
S : -
O : Pasien habis 2 sendok
saja.diit yang diperoleh
rendah protein dan
tinggi karbohidrat
12.11 3 Memotifasi keluarga
pasien untuk selalu
memberikan dorongan
pada Tn. J untuk
menghabiskan
makanannya.
S : keluarga mengatakan
Tn.J tidak mau dipaksa.
O : Keluarga tidak
kooperatif.
Sabtu
27 mei
2010
08.00
1 Mencatat frekuensi dan
kedalaman pernapasan
dalam menggunakan
alat bantu pernapasan
S : Pasien megatakan masih
sesak
O : TD : 140/90 mmHg
N : 90x/mnt
S : 36,5oc
RR : 30x/mnt
08.13 1 Memberikan posisi
semi fowler dan
memberikan terapi O2
kanul 2 liter/mnt
S : Pasien lebih
nyaman,sesak berkurang
O : Pasien tenang, O2
masuk.
08.30 2 Membatasi pemasukan
cairan dan
mengobservasi balance
cairan.
S : Pasien mengeluh masih
kencing sedikit sedikit
kencingnya.
O : Warna urin kuning
keruh. :
66
BC =
Infuse 500 cc
Minum 750 cc
intake 1250cc
BAK 100cc /hari/24 jam
IWL 342cc,
output 442 cc
BC = 1250-442
= +808
09.00 3 Mengobservasi adanya
mual muntah
S : Pasien mengeluh mual.
O : makan habis 3 sendok
diit yang diperoleh
rendah protein dan
tinggi karbohidrat
12.00 3 Memotifasi klien
makan-makanan yang
sudah di sediakan
S : Pasien malas makan
O : Pasien makan habis 3
sendok,diit yang di
peroleh rendah protein
dan tinggi karbohidrat
Minggu
28 mei
2010
10.00
1 Mengobservasi
frekuensi napas dan
keluhan pasien.
S : Klien mengatakan masih
sedikit sesak.
O : RR :25 x/menit
10.15 1 Memberikan posisi
semifowler
S : Psien merasa lebih
nyaman
O : Pasien mulai tenang
10.30 2 Memonitor tanda-
tanda vital
S : -
O: TD: 130/80 mmHg,Nadi:
80x/menit, RR :28
x/menit,Suhu :360C
67
11.00 3 Mengobservasi adanya
mual dan muntah
S : Klien mengatakan mual
O : Makan habis 2-3 sendok
saja
11.15 3 Menganjurkan makan
sedikit tapi sering.
S : Pasien mengatakan mual
O : Makan habis 2- 3sendok
68
G. Evaluasi
Hari/
Tgl
No.
Dx Catatan Perkembangan Paraf
29 mei
2010
1 S: Klien mengatakan sesak mulai sudah
berkurang,merasa lebih nyaman.
O : Klien terlihat lebih nyaman, sesak
berkurang,tidak terpasang O2
A : Masalah teratasi sebagian
P : Optimalkan intervensi
- Kaji status pernafasan
- Batasi aktifitas
29 mei
2010
2 S : Klien mengatakan masih sedikit-sedikit
BAK,minum habis ½ botol aqua ukuran
150 ml
O: Klien masih terlihat tiduran,ureum 301
mg/dl,creatinin 18.76 mg/dl
A : Masalah teratasi sebagian
P : Optimalkan intervensi
- Hitung balance cairan
- Batasi pemasukancairan
29 mei
2010
3 S : Klien mengatakan masih mual,makan
minum hanya habis sedikit
O : Klien terlihat lemas,Hb : 8.60 gr %
A : Masalah teratasi sebagian
P : Optimalkan intervensi
- Berikan makan sedikit tapi sering