bab iii tinjauan kasus a....

33
1 BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN 1. Idenditas Klien Tanggal masuk RSJ 10 Januari 2011 , Pengkajian dilakukan tanggal 10 Januari 2011 jam 11.00 di ruang Brotojoyo RSJ Amino Gondohutomo Semarang dengan diagnosa medis : Skizofrenia Klien bernama Ny. S umur 24 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan terakhir SD, sekarang tidak bekerja, klien tinggal di Desa Wuwur, Rt 06/II Gabus Pati. Dan Tn. S menjadi penanggung jawab klien selama klien dirawat di RSJ 2. Alasan Masuk Berbicara sendiri, keluyuran dan marah-marah di dalam rumah tetangganya 3. Faktor Predisposisi Klien pernah mengalami gangguan jiwa dan pernah dirawat di RS AGH pada tahun 2006 selama 40 hari. Di keluarganya tidak ada yang mengalami sakit seperti klien. Pengalaman yang tidak menyenangkan dari klien adalah klien ditinggal pergi suaminya, anaknya ikut mertua, dan dipecat dari pekerjaannya sebagai TKW. Klien pernah marah-marah sama bosnya karena ada perkataan yang menyinggungnya, klien juga takut kalau ada

Upload: dotuong

Post on 07-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

1

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

1. Idenditas Klien

Tanggal masuk RSJ 10 Januari 2011 , Pengkajian dilakukan tanggal 10

Januari 2011 jam 11.00 di ruang Brotojoyo RSJ Amino Gondohutomo

Semarang dengan diagnosa medis : Skizofrenia Klien bernama Ny. S

umur 24 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan terakhir SD,

sekarang tidak bekerja, klien tinggal di Desa Wuwur, Rt 06/II Gabus

Pati. Dan Tn. S menjadi penanggung jawab klien selama klien dirawat di

RSJ

2. Alasan Masuk

Berbicara sendiri, keluyuran dan marah-marah di dalam rumah

tetangganya

3. Faktor Predisposisi

Klien pernah mengalami gangguan jiwa dan pernah dirawat di RS AGH

pada tahun 2006 selama 40 hari. Di keluarganya tidak ada yang mengalami

sakit seperti klien. Pengalaman yang tidak menyenangkan dari klien adalah

klien ditinggal pergi suaminya, anaknya ikut mertua, dan dipecat dari

pekerjaannya sebagai TKW. Klien pernah marah-marah sama bosnya

karena ada perkataan yang menyinggungnya, klien juga takut kalau ada

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

2

masalah. klien juga pernah mengalami aniaya fisik oleh mantan suaminya

4. Faktor Prespitasi

Sudah 2 minggu yang lalu Klien tidak minum obat karena tidak

diperiksakan lagi dengan alasan tidak memiliki biaya.

5. Riwayat penyakit sekarang

Selama dirumah sakit klien mendengar suara-suara yang tidak jelas

asalnya diwaktu malam hari menjelang tidur. Klien terkadang ngomong

sendiri,melanin makan mandi dan berpakaian inisiatif sendiri

6. Pemeriksaan Fisik

a. Tanda Vital : Tekanan Darah : 110/80 mmHg, Nadi : 88 x/menit,

suhu 36,70C, Frekuensi Pernafasan : 20 x/menit

b. Ukur : Tinggi Badan : 155 Cm, Berat Badan : 46 Kg

c. Keadaan Fisik :

Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban dan ketombe. Mata sklera

tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis. Hidung :simetris tidak ada

penumpukan secret, tidak ada polip, Telinga : simetris, bersih, tidak

ada serumen. Mulut : warna merah, tidak bau, bersih, tidak

menggunakan protesa. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

Abdomen : tidak ada masa, tidak ada benjolan. Kulit : warna sawo

matang, turgor kulit baik.

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

3

7. Psikososial

a. Genogram

Keterangan

: laki – laki

: Perempuan

: klien atau penderita

: Meninggal

: garis keturunan

: Tinggal serumah

Penjelasan : Klien tinggal satu rumah bersama ibunya, klien

merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara. , klien sudah menikah dan

memiliki satu putra namun tinggal bersama mertua, komunikasi antar

keluarga sebenarnya baik, hanya saja klien yang sering berdiam diri

dan menyendiri di kamar kalau lagi ada masalah

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

4

b. Konsep Diri

1) Gambaran diri : Klien mengatakan menyukai anggota tubuhnya,

tidak ada kecacatan pada anggota tubuhnya

2) Identitas diri : Klien menerima dirinya sebagai perempuan yang

berumur 24 tahun, sudah menikah dan memiliki seorang anak.

3) Peran diri : Klien sebagai seorang yang menganggur karena

dipecat dari pekerjaan lamanya, sehingga tidak bisa mencari uang

sendiri sekarang, dalam masyarakat klien tidak ikut serta dalam

kumpulan RT dan tidak memiliki peranan penting dalam

masyarakat.

4) Ideal diri : Klien ingin cepat sembuh dan kumpul lagi bersama

ibunya, klien berharap ibunya lebih memperhatikan dirinya.

5) Harga diri : Klien mengatakan minder/malu dengan keadaan

yang dialaminya sekarang.

c. Hubungan Sosial

Klien mengatakan orang yang berarti bagi klien adalah ibunya dan

anaknya, karena ibu dan anaknya adalah orang satu-satunya yang

disayangi.

Hambatan sosial klien mengatakan dimasyarakat memiliki hambatan

yaitu klien terkadang diejek tetangga karena dulu pernah dirawat di

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

5

Rumah Sakit Jiwa. Klien merasa tidak bisa seperti masyarakat pada

umumnya

d. Spritual

Ny. S beragama islam, kegiatan beribadah seperti berdoa dilakukan

ketika RSJ Pandangan klien terhadap penyakitnya adalah sebuah

cobaan dari Allah. Pandangan klien terhadap sakitnya bersikap sabar

dan ikhlas.

e. Status Mental

1) Penampilan

Kebersihan dan kerapian klien baik. Rambut rapi, penggunaan

pakaian juga sesuai dengan fungsinya.

2) Pembicaraan

Kualitas dan Kuantitas cukup pembicaraan klien tidak nglantur

3) Aktivitas motorik

Klien kelihatan gelisah, sering berdiam diri, kelihatan bicara

sendiri, jarang berkumpul dengan pasien lain, pandangan tajam.

Jika di ruangan kontak mata saat penkajian kurang. Sering

melamun. Klien melakukan kegiatan di RS

4) Alam perasaan

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

6

Klien mengatakan sedih tidak pulang-pulang dijemput oleh ibunya

klien pengen bekerja lagi, klien tampak melamun.

5) Afek

Ketika diajak interaksi klien masih mau. Afek kien sesuai (saat

diajak tertawa dia ikut tertawa)

6) Interaksi selama wawancara

Saat wawancara semua pertanyaan dijawab walaupun terkadang

pertanyaan harus diulang, namun kontak mata kurang, klien sering

menatap kearah lain.

7) Persepsi

Halusinasi pendengaran, klien sering mendengar suara-suara tanpa

ada sumber yang jelas dan mengejeknya karena menganggur.

Halusinasi terjadi pada saat waktu senggang yaitu akan mau tidur

dan saat berdiam diri tidak melakukan kegiatan, frekuensi

halusinasi cuma sebentar tidak ada satu menit terus hilang.

Terjadinya halusinasi lebih dari tiga kali dalam sehari yaitu pada

saat akan tidur, pada saat klien sendirian dan melamun, Klien

mengatakan kesal pada suara – suara itu dan rasanya ingin marah

jika suara – suara itu muncul.

8) Proses pikir

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

7

Proses pikir klien baik klien dapat mengingat cara mengotrol

halusinasi

9) Isi pikir

Klien mengatakan takut dengan penyakitnya karena tidak sembuh

sembuh dan pengen cepat kerja.

10) Tingkat kesadaran

Klien mengatakan bahwa dirinya sadar saat ini berada di RSJ,

klien juga dapat berorentasi terhadap waktu, tempat dan orang

11) Memori

Klien dapat mengingat dalam jangka panjang karena dapat

mengingat hal-hal dimasa lalu maupun sekarang.misalanya klien

masih dapat mengingat saat menikah dulu tahun berapa, mengingat

dalam jangka pendek klien juga masih dapat mengingat siapa yang

membawa dirinya RSJ. Daya ingat saat ini klien masih bisa

mengingat nama pasien di sebelahnya dalam waktu 5 menit.

12) Tingkat konsentrasi dan berhitung

Konsentrasi klien mudah teralihkan, tapi klien dapat berhitung

dengan baik 1 – 10.

13) Kemampuan penilaian

Klien tidak mengalami gangguan kemampuan penilaian bermakna

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

8

sehingga klien mampu mengambil keputusan dengan atau tanpa

bantuan orang lain. Klien juga dapat mengetahui jika dia tidak mau

berhubungan dengan orang lain jadi dia tidak akan punya teman.

14) Daya tilik diri

Klien mengatakan dia mengetahui bahwa dirinya sakit sehingga di

bawa di RSJ, klien juga mengatakan tidak bisa bekerja jika sakit

sehingga tidak bisa membahagiakan ibunya.

f. Kebutuhan Persiapan Pulang

1) Makan

Klien mampu menyiapkan makanan, membersihkan alat-alat

makan, menempatkan alat makan dan minum secara mandiri.

Klien makan sehari 3x dan setiap porsi makanan yang disediakan

habis dimakan.

2) BAK/BAB

Klien mampu mengontrol untuk BAK/BAB ditempatnya serta

membersihkan WC, dan membersihkan diri.

3) Mandi

Klien dapat mandi, sikat gigi, cuci rambut, gunting kuku, dan

mengepang rambutnya.

4) Berpakaian

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

9

Klien mampu memakai pakaian secara mandiri.

5) Istirahat dan tidur

Klien jarang tidur siang, tidur malam 7 jam, sebelum tidur klien

selalu membaca doa. Bangun tidur klien senam mengikuti kegiatan

senam pagi sesuai ruangan.

6) Penggunaan obat

Klien minum obat sesuai petunjuk dokter secara rutin tanpa

bantuan (dengan pengawasan oleh perawat)

7) Mekanisme Koping

Klien mengatakan apabila klien mempunyai masalah klien banyak

diam, tidak mau bercerita dengan keluarga, hanya dipendam saja.

8. Aspek Medis

a. Diagnosa medis : Skizofrenia

b. Terapi Medis

1) Program terapi yang diberikan :

Tgl 10-01-11

Terapi : Clorphromazine 2x100 mg

Haloperidol 2x5 mg

Trihexypenidil 2X2 mg

Injeksi Atropine 1 ampul (IM)

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

10

ECT 7x

Tgl 11-01-11

Terapi : Clorphromazine 2x100 mg

Haloperidol 2x5 mg

Trihexypenidil 2X2 mg

Injeksi Atropine 1 ampul (IM)

ECT 6x

Tgl 12-01-11

Terapi : Clorphromazine 2x100 mg

Haloperidol 2x5 mg

Trihexypenidil 2X2 mg

Injeksi Atropine 1 ampul (IM)

ECT 5x

Tgl 13-01-11

Terapi : Clorphromazine 2x100 mg

Haloperidol 2x5 mg

Trihexypenidil 2X2 mg

Injeksi Atropine 1 ampul (IM)

ECT 4x

Tgl 14-01-11

Terapi : Clorphromazine 2x100 mg

Haloperidol 2x5 mg

Trihexypenidil 2X2 mg

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

11

Injeksi Atropine 1 ampul (IM)

ECT 3x

Tgl 15-01-11

Terapi : Clorphromazine 2x100 mg

Haloperidol 2x5 mg

Trihexypenidil 2X2 mg

Injeksi Atropine 1 ampul (IM)

ECT 2x

2)

a) Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 11 – 01 – 2011

Parameter Hasil Normal Satuan

WBC

RBC

HCB

HCT

MCV

MCN

MCHC

PLT

PDW

MPV

P – LCR

LYM %

6,9

4,2

11,2

34,70

83,0

26,8

32

314

9,2

7,8

11,2

20,6

4,8 –

10,8

4,2 – 5,4

12 – 16

37 – 47

79 – 99

27 – 31

33 – 37

150 –

450

9 – 13

7,2 –

10ᶺ3/ul

10ᶺ3/ul

g/dl

%

fl

pg

g/dl

10ᶺ3/ul

fl

fl

%

%

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

12

MXD %

NEUT %

LYM #

MXD #

NEUT #

RDW – CV

9,1

70,3

1,4

0,6

4,9

12,5

11,11

15 – 25

19 – 48

8 – 16

40 – 74

1 – 3,7

0 – 1,2

1,5 – 7

11,5 –

14,5

%

%

10ᶺ3/ul

10ᶺ3/ul

10ᶺ3/ul

%

Kimia klinik Hasil Normal Satuan

Glukosa

Ureum

Urin acid

SGOT

SGPT

Total protein

Albumin

Globulin

Triglyseride

109

22

6,4

11,4

6,5

6,7

4,1

2,6

102

76 – 110

10 – 50

2,5 – 7,0

0,0 –

33,0

0,0 – 46

6,4 – 8,8

3,4 – 4,8

3,0 – 3,5

0 - 200

mg/dl

mg/dl

mg/dl

u/l

u/l

g/dl

g/dl

mg/dl

g/dl

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

13

B. Analisa Data

Nama : Ny. S

No.RM : 062953

Tanggal No Data Masalah

10 Januari

2011

1 DS :

klien mengatakan sering mendengar

suara-suara tanpa ada sumber yang

jelas dan mengejeknya karena

menganggur. Halusinasi terjadi pada

saat waktu senggang yaitu akan mau

tidur dan saat berdiam diri tidak

melakukan kegiatan.

DO :

Klien sering berdiam diri

Kadang klien berbicara sendiri,

saat sendirian

gangguan

sensori persepsi :

Halusinasi

10 Januari

2011

2. Ds :

Klien mengatakan apabila klien

mempunyai masalah klien banyak

diam, tidak mau bercerita dengan

keluarga, hanya dipendam saja

klien mengatakan dimasyarakat

memiliki hambatan yaitu klien

terkadang diejek tetangga karena

dulu pernah dirawat di Rumah

Sakit Jiwa. Klien merasa tidak

bisa seperti masyarakat pada

Isolasi sosial :

Menarik diri

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

14

umumnya

Do :

Sering melamun

kontak mata kurang, klien sering

menatap kearah lain.

jarang berkumpul dengan pasien

lain

C. Masalah Keperawatan

1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

2. Isolasi sosial : menarik diri

D. Pohon Masalah

Resiko mencedrai diri, orang lain dan lingkungan Akibat

Core problem

Isolasi sosial : menarik diri Penyebab

E. Diagnosa Keperawatan

1. gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

2. Isolasi sosial : menarik diri

Gangguan perssepsi sensori :

halusinasi pendengaran

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

15

F. Rencana Tindakan Keperawatan

Nama klien : Ny. S Umur : 24 tahun

Ruangan : BROTOJOYO No CM : 062953

No Diagnosa

Keperawatan

Perencanaan Intervensi Rasional

Tujuan

1 Resiko men cederai

diri, orang lain, dan

lingku ngan

berhubungan dengan

halusinasi

pendengaran

TUM :

Klien tidak mencederai orang

lain.

TUK 1

Klien dapat membina

hubungan saling percaya

Bina hubungan saling peraya

dengan klien menggunakan

prinsip komunikasi terapeutik :

a. Sapa klien dengan ramah

baik dengan verbal maupun

non verbal

b. Perkenalkan diri dengan

sopan

c. Tanyakan nama lengkap

klien dan nama panggilan

yang disukai klien

d. Jelaskan tujuan pertemuan

e. Jujur dan menepati janji

Hubungan saling percaya

merupakan dasar untuk

hubungan interaksi

selanjutnya

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

16

f. Tunjukkan siap menerima

klien apa adanya

g. Beri perhatian kepada klien

dan perhatikan kebutuhan

dasar klien.

TUK 2

Klien dapat mengenali

halusinasi

a. Adakan kontak sering dan

singkat secara bertahap

b. Observasi tingkah laku klien

terkait dengan halusinasinya

bicara dan tertawa sendiri

tanpa distimulus,

memandang kiri / ke kanan /

ke atas atau ke bawah

seolah-olah ada teman

bicaranya.

c. Bantu klien mengenali

halusinasinya :

1) Jika menemukan klien

yang halusinasi,

Mengenal perilaku pada

saat halusinasi timbul

memudahkan perawat

dalam melakukan intervensi

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

17

tanyakan apakah ada

suara yang didengar

2) Jika klien menjawab ada,

lanjutkan apa yang

dikatakan

3) Katakan bahwa perawat

percaya bahwa klien

mendengar suara itu,

namun perawat sendiri

tidak mendengarnya

(dengan nada bersahabat

tanpa menuduh dan

menghakimi)

4) Katakan bahwa klien

lain juga ada seperti

klien

d. Diskusikan dengan klien :

1) Situasi yang

menimbulkan halusinasi

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

18

e. Diskusikan dengan klien apa

yang dirasakan jika terjadi

halusinasi (takut, marah,

sedih)

TUK 3

Klien dapat mengontrol

halusinasinya

a. Identifikasi bersama klien

cara tindakan yang

dilakuakn jika terjadi

halusinasi (tidur, marah,

menyembunyikan diri, dan

lain-lain)

b. Jelaskan cara manfaat yang

dilakukan klien, jika

bermanfaat beri pujian

c. Diskusikan cara baru untuk

memutus atau mengontrol

halusinasi :

1) Katakan saya tidak mau

mendengar kamu (pada saat

halusinasi)

Upaya untuk memutus

siklus halusinasi sehingga

halusinasi tidak berlanjut.

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

19

2) Menemui orang lain

(perawat, teman / anggota

keluarga) untuk bercakap-

cakap atau mengatakan

halusinasi yang terdengar

3) Membuat jadwal

kegiatan sehari-hari agar

halusinasi tidak sampai

muncul

d. Bantu klien memilih dan

melatih cara memutus

halusinasi secara bertahap.

e. Beri kesempatan cara yang

telah dilatih, evaluasi

halusinasinya dan beri

pujian jika berhasil.

Anjurkan klien mengikujti

terapi aktifitas kelompok,

orientasi, realita, stimulus

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

20

persepsi.

TUK 4

Klien dapat dukungan dari

keluarga dalam mengontrol

halusinasinya.

a. Anjurkan klien untuk

membantu keluarga jika

mengalami halusinasi

b. Diskusikan dengan keluarga

(pada saat keluarga

berkunjung / pada saat

kunjungan rumah)

1) Gejala halusinasi yang

dialami klien

2) Cara yang dapat

dilakukan klien dan

keluarga untuk memutus

halusinasi

3) Cara merawat anggota

keluarga yang terkena

halusinasi di rumah, beri

kegiatan, jangan

dibiarkan sendiri, makan

Untuk mendapatkan

bantuan keluarga

mengontrol halusinasi.

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

21

bersama, bepergian

bersama

c. Beri informasi waktu follow

up atau kapan perlu

mendapat bantuan;

halusinasi tidak terkontrol,

dan resiko mencederai orang

lain.

TUK 5

Klien dapat memanfaatkan

obat dengan baik

a. Diskusikan dengan klien

dan keluarga tentang dosis,

frekuensi, dan manfaat obat

b. Anjurkan klien meminta

sendiri obat pada perawat

dan merasakan manfaatnya

Anjurkan klien bicara

dengan dokter tentang

manfaat dan efek samping

obat yang dirasakan.

Dengan menyebutkan dosis

frekuensi, dan manfaat

obat, diharapkan klien

melaksanakan program

pengobatan.

Page 22: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

22

G. Implementasi dan Evaluasi Keparawatan

No Hari/ tgl Dx kep Implementasi Evaluasi

1

Senin

10/01/11

11.00

Halusinasi

pendengaran

Membina hubungan saling percaya

a) Menyapa klien dengan ucapan

selamat pagi

b) Memperkanalkan diri dengan

menyebut nama lengkap, nama

panggilan, alamat dan berjabat

tangan

c) Menanyakan nama lengkap klien,

nama panggilan klien,menanyakan

klien.

d) Menjelaskan tujuan pertemuan,

yaitu ingin membantu

penyelesaian masalah klien.

Sp 1p

a. Menanyakan pada klien tentang

waktu, isi dan frekuensi terjadinya

S : Klien menjawab salam “ selamat pagi nama

saya Ny. S saya suka dipanggil S saya dari

Pati, klien mampu menjawab pertanyaan

perawat “saya sering mendengar suara-suara

tanpa ada sumber yang jelas dan

mengejeknya karena menganggur biasanya

terjadi pada saat waktu senggang yaitu akan

mau tidur dan saat berdiam diri tidak

melakukan kegiatan lamanya cuma sebentar

tidak ada satu menit terus hilang. Dan bisa

lebih dari tiga kali dalam sehari yaitu pada

saat akan tidur, pada saat sendirian dan

melamun, saya kesal pada suara – suara itu

dan rasanya ingin marah jika suara – suara

itu muncul”.

O : Klien tersenyum, klien kooperatif dan

Page 23: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

23

halusinasi.

b. Mengidentifikasi situasi yang

menimbulkan halusinasi

c. Menanyakan apa yang dirasakan

jika terjadi halusinasi

d. Melatih cara mengontrol halusinasi

dengan menghardik

e. Membimbing klien memasukkan

dalam jadwal harian

kontak mata klien dengan perawat cukup

baik saat interaksi. Klien mau menceritakan

masalahnya.

A : sp 1p trcapai

1. klien dapat mengidentifikasi jenis

halusinasi yaitu halusinasi pendengaran

2. klien dapat mengidentifikasi isi, waktu,

frekuensi halusinasi

3. klien dapat mengidentifikasi situasi yang

dapat menimbulkan halusinasi

4. klien dapat mengidentifikasi respon

terhadap halusinasi

5. klien dapat mengontrol halusinasi cara

menghardik

6. klien dapat memasukkan dalam jadwal

harian

P :

Perawat :

Page 24: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

24

- lanjutkan sp2 p

- Melatih cara mengontrol halusinasi

dengan menghardik

Klien :

- motivasi klien untuk melatih cara

menghardik dan memesukkan dalam

jadwal harian

2 Selasa

11/01/11

09.00

Sp 2p

1. Memvalidasi masalah dan latihan

sebelumnya

2. Melatih cara mengontrol halusinasi

dengan cara berbincang bincang

dengan orang lain

3. Membimbing klien untuk

memasukkan dalam jadwal

kegiatan

S :

- Klien mengatakan “saya masih

mendengar suara – suara itu mas, tapi

saya sudah melatih mempraktekan cara

yang di ajarkan kemarin yaitu apabila

suara-suara datang saya akan bilang

pergi – pergi, kamu gak nyata”

- Setelah diajarkan cara mengontrol

halusinasi dengan cara berbincang

Page 25: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

25

bincang dengan orang lain, klien

mengatakan “ jika saya mendengar

suara – suara itu lagi saya akan

bercakap-cakap dengan pasien lain biar

suara yang gak jelas itu hilang"

O :

- Klien mau mendengarkan instruksi

perawat dan mampu

mendemonstrasikan

- Klien kelihatan tenang

A :

Sp2p tercapai

1. memvalidasi masalah dan latihan

sebelumnya

2. melatih cara mengontrol halusinasi cara

berbincang bincang

3. membimbing klien memasukkan dalam

Page 26: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

26

jadwal

P :

Perawat :

- melanjutkan sp3p

- memvalidasi latihan sebelumnya

- melatih cara mengontrol halusinasi cara

membuat jadwal kegiatan

Klien :

- memotivasi klien untuk cara

mengontrol halusinasi dengan cara

berbincang yang telah disusun dalam

jadwal

3 Rabu

12/01/11

09.00

Sp3p

1. Memvalidasi masalah dan

latihan sebelumnya

2. Melatih cara mengontrol halusinasi

S :

- Klien mengatakan “suara – suara itu

sudah mulai berkurang mas semenjak

saya mempraktekan terus yang

Page 27: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

27

dengan cara melakukan kegiatan

(yang biasa dilakukan klien)

3.Membimbing klien untuk

memasukkan dalam jadwal

kegiatan

diajarkan kemarin”

- Setelah diajari cara mengontrol

halusinasi dengan cara melakukan

kegiatan (yang biasa dilakukan klien),

klien mengatakan “jika nanti halusinasi

muncul lagi saya akan melakukan

kegiatan yang biasa saya lakukan yaitu

bersih – bersih”

O :

- Klien mampu mendengarkan instruksi

dari perawat dan dapat menyebutkan

kegiatan yang klien biasa lakukan

- Kontak mata ada

- Klien kooperatif

A : sp3p tercapai

- melatih cara mengontrol halusinasi

Page 28: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

28

dengan melakukan kegiatan (yang biasa

dilakukan klien)

- membimbing klien memasukkan dalam

jadwal harian klien

P :

Perawat :

1. Lanjutkan ke sp4p

2. mengawasi klien saat mencoba

mempraktekan cara mengontrol halusinasi

dengan melakukan kegiatan

Klien :

1. memotivasi klien agar mau mempraktekan

cara mengontrol halusinasi dengan melakukan

kegiatan

Kamis

13/01/11

Sp4p

1. Memvalidasi masalah dan

S :

- Klien mengatakan ” saya sudah

Page 29: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

29

16.00 latihan sebelumnya

2. Melatih cara mengontrol halusinasi

dengan cara minum obat

3.Membimbing klien untuk

memasukkan dalam jadwal

kegiatan

mempraktekan cara – cara yang sudah

diajarkan kemarin, dan itu membuat

halusinasi saya sudah jarang terdengar”

- Setelah diberitahu bahwa cara

mengontrol halusinasi salah satunya

adalah minum obat lalu klien

mengatakan “Saya tidak tahu nama obat

yang saya minum”, “ Setelah diberi

tahu oleh perawat, saya menjadi tahu

nama obat, manfaat obat, efek samping,

dan waktu minum obat yang benar lalu

apabila sudah waktunya minum obat

saya akan minta pada perawatnya”.

O :

- Klien mendengarkan intruksi dari

perawat

- Klien hanya mampu menyebutkan

Page 30: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

30

kembali manfaat obat dan nama obat

- Klien kooperatif, Kontak mata kadang

berpaling

A : sp4p tercapai

- cara mengontrol halusinasi dengan

minum obat

- membimbing memasukkan dalam

jadwal kegiatan

P :

Perawat :

- mengoptimalkan sp yang pernah

diajarkan, menghardik, berbincang,

melakukan kegiatan, dan minum obat

dengan prinsip 5 benar minum obat

klien:

- motivasi untuk melatih cara mengontrol

Page 31: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

31

halusinasi sesuai dengan jadwal yang

sudah dibuat

Jum’at

14/01/11

16.00

Melatih dan mengulang cara

mengontrol halusinasi

S :

- Klien mengatakan “saya masih ingat

cara yang diajarkan kemarin untuk

mengontrol halusinasi saya dan saya

lebih suka dengan cara yang berbincang

– bincang dengan pasien lain karena

lebih enak”

O :

- Klien menyebutkan ada 4 cara

mengontrol halusinasi

- klien mampu menyebutkan dan

mempraktekannya

- kontak mata terjaga

A :

Page 32: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

32

Sp1p, sp2p, sp3p, sp4p tercapai

P :

Perawat :

- Mengoptimalkan cara mengontol

halusinasi yang sudah diajarkan

Klien :

- Memotivasi agar tetap melatih cara

mengontrol halusinasi setiap hari sesuai

dengan jadwal yang sebelumnya dibuat

Page 33: BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi... · klien ditinggal pergi suaminya, ... kumpulan RT dan tidak memiliki peranan

33