bab iii tinjauan kasus a....

30
34 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukakan pada tanggal 28 April 2011 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : Tn. P Umur : 25 th Jenis kelamin : Laki-laki Suku / Bangsa : Jawa / WNI Agama : Islam Status perkawinan : Belum kawin Pendidikan : STM Pekarjaan : Swasta Alamat : Krobokan, Semarang No. Register : 25.50.81 Diagnosa : Tuberkulosis Paru b. Penanggung jawab Nama : Ny. P Umur : 47 tahun Jenis kelamin : Perempuan Pendidikan : Tidak sekolah

Upload: vunguyet

Post on 06-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

34

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukakan pada tanggal 28 April 2011

1. Biodata

a. Identitas pasien

Nama : Tn. P

Umur : 25 th

Jenis kelamin : Laki-laki

Suku / Bangsa : Jawa / WNI

Agama : Islam

Status perkawinan : Belum kawin

Pendidikan : STM

Pekarjaan : Swasta

Alamat : Krobokan, Semarang

No. Register : 25.50.81

Diagnosa : Tuberkulosis Paru

b. Penanggung jawab

Nama : Ny. P

Umur : 47 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : Tidak sekolah

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

35

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Hubungan dengan pasien : Ibu pasien

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan utama

Pasien mengeluh batuk berdahak sudah lama ± 2 tahun namun

tidak kunjung sembuh.

b. Riwayat Penyakir Sekarang

Pasien mengeluh mual, muntah tiap kali makan, batuk terus

menerus serta nyeri perut, kemudian pasien dibawa ke Rumah Sakit

Roemani untuk diperiksa dan dokter meminta pasien untuk dirawat

namun pasien menolak. Seminggu kemudian pasien datang ke

Rumah Sakit Tugurejo dengan keluhan yang sama akhirnya pasien

mau untuk dirawat inap.

c. Riwayat Perawatan dan Kesehatan Dahulu

Pasien belum pernah dirawat sebelumnya di Rumah sakit. Pasien

hanya memeriksakan diri ke dokter praktek dekat rumah pasien

apabila memiliki gangguan dengan kesehatannya. Keluhan yang

biasanya diderita pasien sebelum dirawat adalah batuk berdahak,

nyeri perut, mual. Pasien mengatakan bahwa dulu saat periksa ke

dokter, dokter mengatakan bahwa pasien menderita gastritis. Pasien

memiliki kebiasaan merokok sejak pasien sekolah, pasien belum

pernah menjalani pengobatan TB sebelumnya.

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

36

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Dalam keluarga pasien, ibu pasien juga memiliki sakit yang sama

dengan pasien dan pernah dirawat di Rumah Sakit. Sampai

sekarang gejala batuk masih dialami ibu pasien walaupun sudah

agak berkurang. Ibu pasien masih berobat sampai saat ini. Namun

ibu pasien tidak mengetahui bahwa beliau menderita penyakit TB

Paru, yang diketahui hanyalah terapat gangguan pada paru – paru

beliau. Ibu pasien juga tidak mengetahui cara penularan, dan

pencegahan peyakit TB paru itu sendiri.

3. Pola Kesehatan Fungsional (data fokus)

a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan

Pasien mengerti tentang pentingnya kesehatan diri, upaya yang

dilakukan dalam memperhatikan kesehatan adalah memperiksakan

diri ke dokter prktek terdekat. Pasien kurang begitu mengerti

tentang penyakit yang diderita. Ibu pasien mengatakan pasien

hampir lupa meminum obat OATnya. Pasien memiliki kebiasaan

merokok sudah lama sejak pasien sekolah.

b. Pola Nutrisi dan Metabolik

Pola makan pasien sebelum sakit 3 kali sehari dengan porsi

banyak. Namun setelah menderita batuk yang tak kunjung sembuh,

pasien mengalami penurunan nafsu makan. Pasien hanya makan 1

– 2 kali sehari dengan porsi sedang. Dan saat dirawat ini pasien

makan makanan yang didiitkan rumah sakit, yaitu bubur halus

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

37

namun juga tidak pernah habis satu porsi. Pasien hanya makan 1 –

2 sendok bubur saja. Berat badan pasien saat ini 38 kg dan tinggi

badan 163 cm. Sedangkan berat badan pasien sebelum sakit sekitar

42 kg, pasien mengalami penurunan berat badan sebanyak 6 kg.

IMT 14, 28 % termasuk dalam kategori underwight. Pasien

mengeluh mual dan badan terasa lemas. Sedangkan pola minum

pasien sebelum sakit ± 1500 cc air putih, pasien juga memiliki

kebiasaan minum kopi. Saat dirawat pasien minum banyak ± 1,5

liter aqua dalam sehari. Pasien terpasang infus NaCl 20 tpm. Pasien

mengeluh demam naik turun, badan teraba panas. Suhu tubuh 39,20

C.

c. Pola Eliminasi

1) Pola Eliminasi Feses

Pasien memiliki kebiasaan BAB 1 – 2 kali sehari dengan

konsistensi lembek. Tidak ada keluhan terhadap pola BAB

pasien saat ini.

2) Pola Eliminasi Urine

Pola BAK pasien dalam sehari 4 – 5 kali sehari denga

warna kuning jernih. Tidak gangguan dalam pola BAK

pasien. Pasien tidak terpasang kateter.

d. Pola Aktifitas dan Latihan

Pasien adalah seorang karyawan ditempat persewaan mobil. Pasien

tidak memiliki kebiasaan olahraga. Saat ini pasien mengeluh

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

38

lemas, aktivitas pasien sebagian dibantu oleh ibu pasien. Pasien

terdengar serak ketika berbicara. Pasien mengatakan dahak tidak

bisa keluar.

e. Pola Istirahat dan Tidur

Pasien memiliki kebiasaan tidur selama 5 – 6 jam. Pasien

mengatakan terkadang terbangun karena terganggu dengan

batuknya. Saat dirawat pasien juga mengatakan sering terbangun

karena batuk, pasien tidur selama 8 – 10 jam sehari dikarena saat

dirawat pasien tidak memiliki kegiatan apa-apa sehingga waktunya

dihabiskan untuk beristirahat.

f. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif

Kemampuan penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan,

dan sensori perabaan baik. Pasien tidak menggunakan alat bantu

kacamata maupun alat bantu dengar. Kemampuan mengingat

masih baik. Kemampuan bicara, memahami pesan dan mengambil

keputusan juga masih baik. Tidak ada penurunan terhadap

rangsang nyeri dan sensitifitas terhadap rangsang panas atau

dingin. Pengetahuan pasien tentang penyakitnya kurang. Pasien

mengatakan tidak mengerti tentang penyakitnya, cara penularan,

serta pencegahannya.

g. Pola Hubungan dengan Orang Lain

Hubungan dengan kelurga baik. Kemampuan pasien dalam

berkomunikasi masih baik. Orang terdekat pasien yang sangat

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

39

berpengaruh bagi pasien saat ini adalah ibu pasien. Kepada

keluargalah pasien meminta bantuan apabila menghadapi masalah.

h. Pola Reproduksi dan Seksual

Pasien paham terhadap fungsi seksual. Pasien berusia 25 tahun dan

belum menikah.

i. Persepsi Diri dan Konsep Diri

Harapan pasien saat ini adalah ingin segera sembuh dan pulang

serta dapat bekerja kembali seperti biasanya. Tidak ada gangguan

atau perubahan dalam perilaku nonverbal pasien.

Konsep Diri :

1) Citra tubuh : Tidak ada masalah dengan body image,

pasien menerima keadaan tubuhnya saat

ini.

2) Identitas : Sebelum sakit pasien dapat bekerja dan

beraktifitas dengan baik serta dapat

berkumpul dengan keluarga, namun saat

sakit aktifitas pasien harus dibatasi karena

kondisi kesehatan yang menurun.

3) Peran : Ada perubahan peran saat sakit, elama

dirawat pasien tidaj dapat bekerja dan

tidak memiliki penghasilan. Pasien hanya

tergantung pada keluarganya.

4) Ideal diri : Harapan pasien adalah ingin sembuh,

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

40

pulang dan dapat bekerja kembali.

5) Harga Diri : Tidak ada gangguan dalam harga diri

pasien.

j. Pola Mekanisme Koping

Dalam mengambil keputusan pasien dibantu oleh keluarga. Yang

dilakukan pasien apabila menghadapi masalah adalah meminta

bantuan kepada keluarga serta teman terdekat pasien.

k. Pola Nilai Kepercayaan / Keyakinan

Sumber kekuatan pasien adalah Tuhan YME, pasien tidak

menjalankan ibadah selama dirawat di Rumah Sakit.

4. Pengkajian Fisik

a. Penampilan / keadaaan umum : Tampak lemah

b. Tingkat kesadaran : Sadar penuh / composmentis

c. Tanda – tanda vital

1) Suhu tubuh : 39,2º C

2) Tekanan darah : 110/70 mmHg

3) Respiratori rate : 22 x/mnt

4) Nadi : 94 x/mnt

d. Pengukuran antropometri

1) Tinggi badan : 163 cm

2) Berat badan : 38 kg

3) IMT :14,28 termasuk dalam kategori

underweight

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

41

e. Kepala : bentuk mesochepale, tidak ada luka

1) Rambut : hitam, tebal, bersih

2) Mata : kemapuan penglihatan baik, konjungtiva

tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada

sekret.

3) Hidung : bersih tidak ada sekret, tidak ada polip,

tidak ada septum deviasi, tidak ada nafas

cuping hidung

4) Telinga : tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada

nyeri telinga, tidak ada penggunaan alat

bantu dengar.

5) Mulut : selaput mukosa lembab, gigi utuh, bersih,

keadaan bibir lembab

f. Leher dan tenggorok : deviasi trakea simetis, tidak ada

nyeri telan, tidak pembesaran tonsil,

tidak terdapat pemasangan

trakeostomi.

g. Dada dan thorax : bentuk dada simetris, tidak ada lua,

terdapat retraksi dada saat bernafas.

1) Paru :

a) Inspeksi : simertis ka/ki

b) Palpasi : iktus cordis teraba sama, tidak ada nyeri

tekan

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

42

c) Perkusi : redup pada paru kiri bawah

d) Auskultasi : terdengar suara ronkhi pada paru kanan

2) Jantung

a) Inspeksi : ictus cordis tidak tampak

b) Palpasi :

c) Perkusi : redup, konfigurasi jantung dengan bunyi

normal

d) Auskultasi : bunyi jantung I dan II terdengar tunggal,

tidak ada gallop

3) Abdomen

a) Inspeksi : datar, supel, lien tidak teraba,tidak ada

asites

b) Palpasi : tidak ada pembesaran hepar, tidak ada

nyeri tekan

c) Perkusi : suara tympani

d) Auskultasi : terdengar bising usus

h. Genital : bersih, tidak terdapat luka, tidak terpasang

kateter.

i. Ekstremitas : kuku bersih, turgor cukup, capillary refill

time < 2 detik, kemampuan mobilitas baik,

tangan kiri terpasang infus NaCl 0,9 20

tpm, keadaan luka tusukan infus kurang

baik. Infus hari ke lima, ada nyeri tekan.

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

43

j. Kulit : tidak ada lesi, turgor kulit baik, warna kulit

sawo matang, tiadak ada sianosis.

5. Data Penunjang

a. Hasil Pemeriksaan Radiologi

Tanggal 26 April 2011

Foto thorax :

1) Cor : bentuk dan letak jantung normal

2) Pulmo : corakan bronkovaskuler meningkat

Tampak corakan pada kedua lapang paru terutama

lapang bawah paru.

Kesan : Cor tidak membesar, normal

Pulmo : TB paru lama aktif

b. Hasil pemeriksaan USG

Tanggal 26 April 2011

Kesan : Effusi Pleura Sinistra

c. Hasil Pemeriksaan Dahak

Tanggal 29 Aril 2011

1) Sewaktu : negatif

2) Pagi : positif 1

3) Sewaktu : positif 1

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

44

d. Hasil Pemeriksaan labatorium

Tanggal 25 April 2011

Tabel 3.1

Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Tn.P dengan Tuberkulosis

Nama Pemeriksaan Hasil Satuan Hasil

Darah Rutin

Lekosit

Eritrosit

Hemoglobin

Hematokrit

MCV

MCH

MCHC

Trombosit

RDN

Diff Count

Eosinofil Absoulute

Basofil Absoulute

Netrofil Absoulute

Limfosit Absoulute

Monosit Absoulute

Eosinofil

Basofil

Neutrofil

Limfosit

Monosit

Kimia Klinik

Glukosa Sewaktu

19,4

5,1

13,0

39,8

77,9

25,4

32,7

362

15,2

Negatif

0,03

Negatif

1,95

1,66

Negatif

0,2

Negatif

10,0

8,6

92

10^3/ul

10^6/ul

g/dl

%

fL

pg

g/dl

10^3/ul

%

10^3/ul

10^3/ul

10^3/ul

%

%

%

mg/dl

3,8 - 10,6

4,4 – 5,9

13,2 – 17,3

40 – 52

80 – 100

26 – 34

32 – 36

150 – 440

11,5 – 14,5

0,045 – 0,44

0 – 0,2

1,8 – 8

0,9 – 5,2

0,16 – 1

2 – 4

0 – 1

50 – 70

25 – 40

2 – 8

< 125

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

45

SGOT

SGPT

Kalium

Natrium

Chlorida

61

46

3,5

126

95

u/L

u/L

mmoL/L

mmoL/L

mmoL/L

0 – 35

0 – 35

3,5 – 5,0

135 – 147

95,0 – 105

e. Diit yang diperoleh

Diit lunak ( bubur alus )

f. Therapi

Tanggal 28 April 2011

1) Parenteral : Infus NaCl 0,9 selang seling Amino Hepar

20 tpm

2) Injeksi :

a) Ranitidin 50 mg/12 jam/intravena

b) Cefotaxim 1 g/8 jam/intravena

3) Peroral :

a) OAT 3 tablet/24 jam/peroral, tiap 1 tablet terdiri

dari :

i. Rifampisin 150 mg

ii. Isoniazid 75 mg

iii. Pyrazinamid 400 g

iv. Ethambutol Hcl 275 mg

b) Curcuma 50 mg/8 jam/peroral

c) Diazepam 2 mg/8 jam/peroral

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

46

d) Antasyd 500 mg/8 jam/peroral

e) Buscopan 500 mg/8 jam/ peroral

f) Paracetamol 500 mg/tiap panas/peroral

B. Analisa Data

Tabel 3.2

Analisa Data

Asuhan Keperawatan Tn. P dengan Tuberkulosis Paru

Hari /

Tanggal

Data (DS dan DO ) Masalah Etiologi

Kamis,

28 April 2011

DS :

Pasien mengatakan

badan panas naik

turun

Pasien mengatakan

badan terasa lemas

DO :

Pasien tampak lemah

Badan teraba panas

Suhu tubuh 39,2º C

Nadi 94 x/mnt

Lekosit : 19,4

BTA positif

Pemeriksaan

penunjang :

Foto thorax :

Pulmo : Tampak

bercak paa kedua

lapang paru terutama

Peningkatan

suhu tubuh

Proses

peradangan

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

47

lapang bawah paru

Kesan : TB paru

lama aktif

Kamis,

28 April 2011

DS :

Pasien mengatakan

batuk berdahak ± 2

tahun tak kunjung

sembuh

Pasien mengatakan

batuk berdahak

Pasien mengatakan

dahak tidak bisa

keluar

DO :

Pasien tampak batuk

Suara terdengar

serak

Auskultasi paru :

Terdengar suara

ronkhi pada paru

kanan

Pemeriksaan foto

thorax :

Kesan : Gambaran

TB paru lama aktif

Bersihan jalan

nafas tidak

efektif

Adanya

penumpukan

sekret

Kamis,

28 April 2011

DS :

Pasien mengatakan

nafsu makan

menurun

Perubahan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh

Anoreksia

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

48

Pasien mengeluh

mual

Pasien mengatakan

badan terasa lemas

Pasien mengatakan

makan tidak pernah

habis 1 porsi

Pasien mengatakan

hanya makan 1 – 2

sendok bubur saja

DO :

BB sekarang : 38 kg

BB sebelum sakit :

42 kg

TB : 163 cm

IMT : 14,28 %

termasuk dalam

kategori

underweight

Pasien mengalami

penurunn berat

badan ± 6 kg

Limfosit : 10,0 %

Pasien tampak lemah

Pasien terpasang

infus NaCl 0,9 % 20

tpm

Makanan tampak

tidak habis 1 porsi

Diit lunak (bubur

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

49

halus 3 x sehari porsi

sedang)

Kamis,

28 April 2011

DS :

Pasien mengatakan

kurang begitu

mengerti tentang

penykit yang diderita

Pasien mengatakan

tidak mengetahui

tentang cara

penularan serta

pencegahan penyakit

TB paru

Pasien mengatakan

belum pernah

menjalani pngobatan

TB sebelumnya

Pasien tidak

mengetahui tentang

prinsip pengobatan

Ibu pasien

mengatakan tidak

mengetahui bahwa

dirinya menderita

TB, yang diketahui

hanya sakit paru –

paru saja

Ibu pasien

mengatakan, pasien

hampir lupa

Kurang

pengetahuan

Kurang

informasi

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

50

meminum obat

OATnya

DO : -

C. Pathway Kasus

Mycobacterium Tuberculosis

Airbone / inhalasi droplet

Saluran Pernafasan

Saluran Pernafasan Atas Saluran Pernafasan Bawah

Bakteri yang besar bertahan di bronkus Paru – Paru

Peradangan bronkus Alveolus

Penumpukan Sekret Terjadi Perdarahan

Tidak EfektifPenyebaran bakteri

Secara limfa hematogenSekret sulit dikeluarkan

DemamBersihan jalan Nafas

Tidak Efektif

Peningkatan Suhu Tubuh

Perubahan nutrisi kurang darikebutuhan

Malaese, mual,muntah

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

51

D. Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan danya

penumpukan sekret

2. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses peradangan

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan anoreksia

4. Kurang pengeahuan berhubungan dengan kurang informasi

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

52

E. Intervensi Keperawatan

Tabel 3.3

Intervensi Keperawatan Tn.P dengan Tuberkulosis Paru

No.

Dx

Waktu Tujuan dan

Kriteria Hasil

Rencana Rasional

1 Kamis,

28 April

2011

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 1 x 24

jam diharapkan

bersihan jalan

nafas dengan

kriteria hasil :

Pasien dapat

mempertahankan

jalan nafas,

pasien dapat

mengeluarkan

sekret tanpa

bantuan, pasien

ikut bertisipasi

dalam program

pengbatan

a. Kaji fungsi

pernapasan (bunyi

napas, kecepatan,

irama, kedalaman,

dan penggunaan otot

bantu aksesori)

b. Catat kemampuan

pasien untuk

mengeluarkan

dahak, catat

karakter, jumlah

dahak, adanya

hemoptisis

c. Berikan klien

posisi semi atau

fowler tinggi. Bantu

pasien untuk dan

latihan nafas dalam

d. Anjurkan klien

untuk banyak

minum air

sedikitnya 2500 ml

per hari

a. Ronki, mengi

menunjukkan

akumulasi

sekret/ketidakmamp

uan untuk

membersihkan jalan

napas

b. Pengeluaran sulit

bila sekret sangat

tebal sputum

berdarah kental /

darah cerah (misal

efek infeksi, atau

tidak kuatnya

hidrasi).

c. Posisi membantu

memaksimalkan

ekspansi paru dan

mekan upaya

pernafasan.

d. Pemasukan tinggi

cairan membantu

untuk mengencerkan

sekret, membantu

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

53

e.Kolaborasi

pemberian terapi

OAT 3 tablet per

hari dan injeksi

cefotaxim 1 gram

untuk mudah

dikeluarkan.

e. Antibiotik spektrum

luas,membunuh kuman

tbc.

2 Kamis,28 April

2011

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 1 x 24

jam diharapkan

suhu tubuh

kembali normal

dengan kriteria

hasil :

Suhu tubuh

dalam rentang

normal ( 36º C -

37º C )

a.Pantau suhu tubuh

b. Anjurkan untuk

banyak minum air

putih untuk

mencegah dehidrasi

c. Berikan kompres

hangat pada lipatan

ketiak dan femur

d. Anjurkan pasien

untuk memakai

pakaian yang

menyerap keringat

e.Kolaborasi

pemberian

paracetamol 500 mg

a. Sebagai indikator

untuk mengetahui

status hipertermi

b. Dalam kondisi

demam terjadi

peningkatan evaporasi

yang memicu

timbulnya dehidrasi

c. Mengurangi suhu

tubuh dan

memberikan

kenyamanan pada

pasien dengan faktor

konduksi.

d. Untuk

meningkatkan

pengeluaran panas

melalui radiasi

e. Mengurangi panas

dengan farmakologis

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

54

3 Kamis,28 April

2011

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3 x 24

jam diharapkan

kebutuhan ntrisi

terpenuhi

dengan kriteria

hasil :

Menunjukkan

peningkatan

berat badan dan

melakukan

perubahan pola

makan

a.Catat status nutrisi

pasien dari turgor

kulit dan berat

badan

b. Kaji adanya

anoreksia, mual,

muntah dan catat

kemungkinan

hubunngan dengan

obat

c.Motivasi pasien

untuk makan sedikit

tapi sering

d.Dorong pasien

untik sering

beristirahat

e.Kolabrasi

pemberian injeksi

ranitidin 50 mg,

antasid 500 mg dan

curcuma 50 mg.

a.Berguna dalam

mendevinisikan derajat

/luasnya masalah dan

pilihan intervensi yang

tepat

b. Dapat

mempengaruhi pilihan

diet dan

mengidentifikasi area

pemecahan masalah

untuk meningkatkan

pemasukan.

c.Menurunkan iritasi

gaster dan meningktkan

status nutris

d.Membantu

menghemat energi

e.Membantu

mengurangi mual dan

menambah nafsu

makan secara

farmakologis.

Page 22: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

55

4 Kamis,28 April

2011

Setelah dilkukan

tindakan

keperawatan

selama 1 x 24

jam diharapkan

pasien

mengetahui

pengetahuan

imformasi

tentang

penyakitnya,

dengan kriteria

hasil :

Klien

memperlihatkan

peningkatan

tingkah

pengetahuan

mengenai

perawatan diri.

a. Kaji kemampuan

klien untuk belajar

mengetahui

masalah, kelemahan,

lingkungan, media

yang terbaik bagi

klien.

b.Identifikasi gejala

yang harus

dilaporkan

keperawatan, contoh

hemoptisis, nyeri

dada, demam,

kesulitan bernafas.

c.Jelaskan dosis

obat, frekuensi

pemberian, kerja

yang diharapkan dan

alasan pengobatan

lama,kaji potensial

interaksi dengan

obat lain.

d.Kaji potensial efek

samping pengobatan

dan pemecahan

masalah.

e.Dorong klien atau

a.Belajar tergantung

pada emosi dan

kesiapan fisik dan

ditingkatkan pada

tahapan individu.

b.Dapat menunjukkan

kemajuan atau

pengaktifan ulang

penyakit atau efek obat

yang memerlukan

evaluasi lanjut.

c.Meningkatkan

kerjasama dalam

program pengobatan

dan mencegah

penghentian obat sesuai

perbaikan kondisi

klien.

d.Mencegah dan

menurunkan

ketidaknyamanan

sehubungan dengan

terapi dan

meningkatkan

kerjasama dalam

program.

e.Memberikan

Page 23: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

56

orang terdekat untuk

menyatakan takut

atau masalah, jawab

pertanyaan secara

nyata.

f.Berikan intruksi

dan imformasi

tertulis khusus pada

klien untuk rujukan

contoh jadwal obat.

kesempatan untuk

memperbaiki kesalahan

konsepsi / peningkatan

ansietas.

f.Informasi tertulis

menurunkan hambatan

klien untuk mengingat

sejumlah besar

informasi. Pengulangan

penguatkan belajar.

Page 24: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

57

F. Tindakan Keperawatan

Tabel 3.3

Tindakan Keperawatan pada Tn. P dengan Tuberkulosis paru

No.

Dx

Waktu Tindakan Keperawatan Respon Pasien TT

1

1

2

Kamis,

28 April

2011

16.00

WIB

17.00

16.15

a. Mencatat kemampuan pasien

untuk mengeluarkan dahak

b. Memberikan posisi semi

fowler

c. Memantau suhu tubuh

pasien

a.DS :

Pasien mengatakan

dahak dapat keluar

Pasien mengatakan

dahak bercampur

darah sejak siang tadi

DO :

Pasien tampak batuk

dan mengeluarkan

dahak

Dahak dapat keluar

Dahak bercampur

darah

b.DS :

Pasien mengtakan

lebih nyaman

DO :

Pasien tampak lebih

nyaman

c.DS:

Pasien mengatakan

badannya panas

DO :

Suhu : 39,2º C

Page 25: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

58

2

2

2

3

16.30

16.35

16.50

19.00

d.Memberikan obat

paracetamol 1 tablet peroral

e.Menganjurkan pasien untuk

banyak minum air putih

f. Memantau suhu tubuh pasien

kembali

h. Menganjurkan pasien untu

makan sedikit tapi sering

KU : pasien tampak

lemah

d.DS : -

DO :

Pasien tampak minum

obat

e.DS :

Pasien mengatakan

sudah banyak minum

DO :

Pasien tampak

menunjukkan botol

aqua habis 1,5 liter

dalam sehari

f.DS :

Pasien mengatakan

panas sudah turun

DO :

Suhu tubuh : 37º C

Pasien tampak

berkeringat

h.DS :

Pasien mengtakan

“ ya “

DO :

Pasien tampak

memakan makanan

dari rumah askit

Page 26: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

59

1

1

3

3

Jumat

29 April

2011

09.00

09.10

10.00

10.30

a.Mengajarkan pasien

mengeluarkan dahak dengan

teknik batuk efektif

b.Mengkaji kembali karakter

sputum ( dahak ) yang pasien

keluarkan

c.Mencatat status nutrisi pasien

dari turgor kulit dan berat

badan

d.Menanyakan adakah

anoreksia, mual, dan muntah

a.DS :

Pasien mengatakan

mengerti tentang cara

batuk efektif

DO :

Pasien tampak

mempraktekkan cara

yang sudah diajarkan

b.DS :

Pasien mengatakan

sudah tidak batuk

darah

Pasien mengatakan

dahak bisa keluar

DO :

Dahak tampak keluar

c.DS :

Pasien mengataan

tidak nafsu makan

Pasien mengeluh

mual

DO :

BB : 38 kg

Turgor kulit baik

d.DS :

Pasien mengataan

tidak nafsu makan

Pasien mengeluh

mual

DO :

Page 27: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

60

3

1

3

2

11.00

12.00

12.10

13.15

e.Menganjurkan pasien untuk

banyak istirahat

f. Memberikkan injeksi

intravena, cefotaxim 1 gram

g. Menganjurkan pasien untuk

makan sedikit tapi sering

h. Mengukur suhu tubuh

Makanan tampak

tidak habis 1 porsi

e.DS :

Pasien mengatakan

mengerti

DO :

Pasien tampak

beristirahat ditempat

tidur

f.DS :

DO :

Pasien tampak

beristirahat

g.DS :

Pasien mengatakan “

iya “

DO :

Pasien tampak makan

makanan dari rumah

sakit

h.DS :

Ibu pasien

mengatakan badan

pasien panas kembali

DO :

Suhu: 40,2º C

Pasien tampak lemah

Page 28: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

61

2 13.30 i. Memberikan obat

paracetamol 1 tablet peroral

i.DS :

Pasien mengtakan

badannya masih

lemas

DO :

Pasien tampak minum

obat

4

2

2

Sabtu

30 april

2011

10.00

11.00

12.00

a.Memberikan pendidikan

kesehatan tentang pengertian,

penyebab, pencegahan, serta

pengobatan penyakit TB Paru

b.Memantau suhu pasien

kembali

c.Memberikan injeksi

intravena, cefotaxim 1 gram

dan ranitidin 50 mg

a.DS :

Pasien mengatakan

sudah mengerti

tentang penyakit TB

Paru

DO :

Pasien dan ibu pasien

tampak

memperhatikan

b.DS :

Pasien mengatakan

badannya sudah tidak

panas lagi

DO:

Suhu : 36,5º C

c.DS :

Pasien mengatakan

badan tidak panas lagi

DO :

Pasien tampak

beristirahat

Page 29: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

62

G. Catatan Perkembangan

Tabel 3.4

Catatan Perkembangan Tn. P dengan Tuberkulosis Paru

No.Dx Waktu Evaluasi TT

1 Sabtu,

30 April

2011

13.00

S: - Pasien mengatakan masih batuk, dahak

mudah keluar setelah diajarkan batuk

efektif, pasien sudah tidak batuk darah

O : - Pasien tampak tenang, pasien tampak

dapat mempraktekkan cara batuk efektif,

dahak dapat keluar, auskultasi bunyi paru

terdengar suara rokhi

A : Masalah teratasi sebagian

P : Pertahankan intervensi

Menganjurkan pasien untuk

mengeluarkan dahak dengan batuk

efektif

Memberikan posisi semi fowler

Menganjurkan untuk minum air hangat

sebelum tidur

2 Sabtu,

30 April

2011

13.15

S : - Pasien mengatakan badannya sudah

tidak panas lagi, pasien juga mengatakan

lemas mulai berkurang

O : suhu : 36,5º C, nadi 98 x/mnt, RR 24

x/mnt

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi

Page 30: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pengkajian Fisik a. Penampilan / keadaaan umum : ... Mata : kemapuan penglihatan

63

3 Sabtu,

30 April

2011

13.30

S : - Pasien mengatakan mual berkurang,

nafsu makan mulai bertambah, pasien juga

mengatakan lemas sudah mulai berkurang

O : - Makanan tampak habis ¾ porsi, turgor

kulit baik, BB : 38 kg, TB : 163 cm

A : Masalah teratasi sebagian

P : Pertahankan intervensi

Memotivasi pasien untuk makan

seikit tapi sering

Menganjurkan pasien sering istirahat

4 Sabtu,

30 April

2011

13.45

S : Pasien mengatakan sudah mengerti

tentang penyakit TB Paru

O : Pasien dan ibu pasien tampak menjawab

pertanyaan dengan benar tentang

pencegahan penyakit TB Paru, pasien

tambak menutup mulut saat batuk.

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi