bab iii kecerdasan spasial terhadap kemapuan gambar

22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini difokuskan pada sejauh mana hubungan antara kecerdasan spasial terhadap nilai psikomotorik siswa kelas XI TGB 1 semester 2 SMK N 1 Nganjuk Tahun Ajaran 2014/2015 dalam menggambar dengan perangkat lunak. Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional, yaitu suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen, 2008:328). Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Jenis penelitian ini melibatkan ukuran 19

Upload: merin-meirindra

Post on 16-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

pendidikan

TRANSCRIPT

32

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain PenelitianPenelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini difokuskan pada sejauh mana hubungan antara kecerdasan spasial terhadap nilai psikomotorik siswa kelas XI TGB 1 semester 2 SMK N 1 Nganjuk Tahun Ajaran 2014/2015 dalam menggambar dengan perangkat lunak. Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional, yaitu suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen, 2008:328). Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Jenis penelitian ini melibatkan ukuran statistik/tingkat hubungan yang disebut dengan korelasi (Mc Millan dan Schumacher, dalam Syamsuddin dan Vismaia, 2009:25). Penelitian korelasional menggunakan instrumen untuk menentukan apakah, dan untuk tingkat apa, terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih yang dapat dikuantitatifkan. Penelitian ini akan menghasilkan tingkat signifikansi pengaruh dari kecerdasan spasial terhadap proses belajar siswa dalam pelajaran menggambar cad.

B. Lokasi dan Waktu PenelitianLokasi dalam penelitian ini adalah di SMK Negeri 1 Nganjuk. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015.C. Subjek PenelitianSubjek penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Nganjuk kelas XI jurusan TGB tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 36. Penelitian ini dilakukan dengan tes untuk mengetahui kemampuan spasial siswa dan observasi untuk mengetahui kemampuan psikomotorik siswa dalam menggambar cad. Tes ini dikuti oleh kelas XI yang sedang melaksanakan proses pembelajaran materi menggambar rumah tinggal sederhana.D. Variabel PenelitianVariabel adalah gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi: laki-laki dan perempuan, berat badan dan sebagainya (Hadi dalam Arikunto, 2006: 53) adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:1. Variabel bebas (X) yaitu variabel yang mempengaruhi/varibel penyebab (Arikunto, 2006: 119). Terdapat satu variabel bebas pada penelitian ini yaitu kecerdasan spasial (X).2. Variabel terikat (Y) yaitu variabel yang dipengaruhi/variabel akibat (Arikunto, 2006: 119). Variabel terikat pada penelitian ini adalah nilai psikomotorik siswa dalam materi menggambar rumah tinggal sederhana pada mata pelajaran menggambar cad.

E. Rancangan Penelitian1. Potensi dan MasalahKecerdasan spasial adalah kecerdasan yang mencakup kemampuan berpikir dalam gambar, serta kemampuan untuk menyerap, mengubah dan menciptakan kembali berbagai macam aspek dunia visual-spasial. Kemampuan siswa dalam mempraktikan gambar cad berbeda-beda, maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara kecerdasan spasial siswa terhadap proses belajar menggambar cad.2. Validasi InstrumenAda dua macam data yang mendukung penelitian ini yaitu data yang berasal dari variabel bebas dan data yang berasal dari variabel terikat. Data ini diperoleh menggunakan metode tes dan observasi/pengamatan. Metode tes terdiri dari dua tipe soal dan masing masing berisi 30 soal yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai kemampuan spasial siswa .Metode observasi digunakan untuk mengetahui nilai psikomotorik siswa pada materi mengambar rumah tinggal sederhana.Sebelum tes digunakan untuk pengambilan data maka tes tersebut diuji cobakan terlebih dahulu pada siswa untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket, daya pembeda butir soal, dan tingkat kesukaran soalnya. Suatu tes bisa dikatakan baik bila memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas.

a. Validasi instrumen kecrdasan spasial1) Validitas instrumen kecerdasan spasialValiditas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006: 168). Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah.Untuk menghitung validitas digunakan rumus korelasi product momen, yaitu: (Arikunto, 2006: 170)

Keterangan:rxy= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Yn= jumleh subyekXi= jumlah skor angketYi= jumlah skor totalXiYi= jumlah perkalian skor angket (X) dan skor total (Y)

Interprestasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah:0,00 sampai 0,20 korelasi hampir tidak ada0,21 sampai 0,40 korelasi hampir rendah0,41 sampai 0,60 korelasi hampir sedang0,61 sampai 0,80 korelasi hampir tinggi0,81 sampai 1,00 korelasi hampir sempurna(Arikunto, 2006: 72)2) Reliabilitas tes kemampuan spasialSebuah instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut mempunyai atau dapat memberikan hasil yang tetap dan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data.Adapun untuk mengukur reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian digunakan rumus Alpha.

Keterangan:r11 = reliabilitas instrumenk= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal= jumlah varian skor tiap-tiap butir= varian total

Instrumen butir soal perlu diuji terlebih dahulu. Klasifikasi reliabilitas soal adalah sebagai berikut:0,800-1,000= tinggi0,600-0,799= cukup0,400-0,599= agak rendah0,200-0,399= rendah0,000-0,199= sangat rendah(Arikunto, 2007: 75)a. Validasi instrumen penilaian proses1) Teknik Analisis Data ValidasiAnalisis Penilaian Validator (butir soal, respon)Hasil dari lembar validasi digunakan untuk mengetahui kelayakan media yang telah dibuat. Penilaian untuk kelayakan media pembelajaran ini dilakukan dengan memberikan tanggapan sesuai kriteria. a) Penentuan ukuran penelitian beserta skor nilainya.

Tabel 3.1 Skor Skala LikertKriteriaPenilaian KuantitatifBobot nilai

Sangat valid81% - 100%4

Valid61% - 80%3

Cukup valid41% -60%2

Tidak valid21% - 40%1

Sangat tidak valid0% - 20%0

(Riduwan, 2006: 41)b) Menentukan skor maksimal validasi skor maksimal validator = n x pKeterangan : n = jumlah validatorp = skor maksimal nilai kualitatif (Sugiyono, 2010: 137)c) Menentukan skor validasiPenentuannya adalah dengan mengkalikan jumlah validator pada tiap-tiap penilaian kualitatif dengan skor nilainya, kemudian menjumlahkan hasilnya. Sangat validn x 4Validn x 3Cukup validn x 2Tidak validn x 1Sangat tidak validn x 0 + Skor validasi .............Keterangan : n = jumlah validator d) Hasil Rating (HR)Hasil rating merupakan jawaban dari responden. Menentukan hasil rating yang dapat dihitung dengan rumus

(Sugiyono, 2010: 141)3. Tahap Pengumpulan DataData yang dibutuhkan dalam penelitian ini ada dua, yaitu kemampuan spasial siswa dan kemampuan psikomotorik siswa pada materi menggambar rumah tinggal sederhana. Tahap-tahap dalam mengumpulkan data yang diperlukan adalah sebagai berikut:a. Melakukan uji tes kemampuan spasial.b. Melakukan pengamatan pada kemampuan psikomotorik siswa pada tiap-tiap pertemuan.4. Analisis DataLangkah-langkah analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis awal dengan uji homogenitas sampel dan uji normalitas dan dilanjutkan dengan analisis akhir menggunakan uji regresi linier dan uji korelasi.1. Tahap analisis awala. Uji normalitasUji normalitas yang digunakan adalah menggunakan uji lilifors sebagai berikut:1) HipotesisHo = sampel dari populasi berdistribusi normalHa = sampel tidak dari populasi berdistribusi normal2) Prosedura) Pengamatan x1, x2, ..., xn dijadikan bilangan baku z1, z2, ..., zn dengan rumus:

b) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(zi) = p (z zi)c) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, ..., zn yang zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi), maka

d) Menghitung selisih F(zi) - S (zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.e) Mengambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar tersebut. Sebutlah harga terbesar ini Lo.Untuk menerima atau menolak Ho, kita bandingkan Lo dengan nilai kritis L untuk taraf nyata = 5%. Dengan kriteria Ho diterima jika Lo < Ltabel dan Ho ditolak jika Lo > Ltabel (Sudjana, 2005: 466-467).b. Uji homogenitasUntuk mengetahui seragam tidaknya variasi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama, maka perlu melakukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel. Untuk menguju homogenitas sampel digunakan Uji Barlett, yang bentuknya sebagai berikut:Tabel 3.2 Tabel Uji BarlettSampel keDkSi2Log Si2dk-log Si2

1n1-1S12Log S12(n1-1) Log S12

2n2-1S22Log S22(n2-1) Log S22

..

Knk-1Sk2Log Sk2(nk-1) Log Sk2

Jumlah--

Di daftar tersebut kita hitung harga-harga yang diperlukan, yaitu:1) S2 = 2) Harga satuan B dengan rumusB = (Log S2) (ni-1)Ternyata untuk uji Barlett digunakan statistika chi kuadrat:2 = (ln 10)Dengan ln 1o = 2,3026, disebut logaritma asli dari pada bilangan 10. Dengan kriteria jika 2hitung < 2tabel, dengantaraf signifikansi 5%, maka dapat dikatakan homogen (Sudjana, 2002:261).c. Uji LinieritasUji linieritas digunakan untuk menguji kelinieran regresi, adapun yang diuji dalam penelitian ini adalah:Ho = hubungan antara veriabel bebas dan variabel terikat adalah tidak linier.Ha = hubungan antara veriabel bebas dan variabel terikat adalah linier.Berikut ini adalah daftar analisis varians yang digunakan untuk menguji kelinieran regresi. Hipotesisnya adalah:Ho = model regresi tidak signifikan.Ha = model regresi signifikan.

Tabel 3.3 Daftar analisis varians uji kelinieran regresiSumberVariansidkJumlah kuadrat(JK)KTF

TotalNYi2Yi2-

Regresi (a)1

Regresi1

Residun-2

Tuna cocok Kekeliruank-2JK(TC)

n-kJK(E)

Dari daftar diatas didapatkan dua hasil yaitu: untuk uji independenyang akan dipakai untuk menguji tuna cocok regresi linier. Dalam hal ini, kita tolak hipotesis model regresi linier jika F F(1-)(k-2, n-k). Untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = (k-2) dan dk penyebut = )(n-k). (Sudjana, 2005: 331-332).

2. Uji DeskripsiAnalisis ini digunakan untuk mendeskripsikan hasil perhitungan kedua variabel beserta hasil belajarnya dengan menggunakan rata-rata (mean), median, modus, serta dibuat diagramnya dengan histogram dan pologon.Sebelum mencari rata-rata, median, dan modus diperlukan tabel distribusi frekuensi guna memudahkan dalam perhitungan. Pertama, menentukan rata-ratanya dngan meggunakan rumus:

Dimana:= rata-rata (mean)= jumlah frekuensi= jumlah dari perkalian antara frekuensi dengan nilai tengah

Selanjutnya menghitung median (nilai tengah) dngan rumus:

Keterangan:Me= medianb= batas bawah kelas medianp= panjang kelas mediann= banyak dataF= frekuensi komulatif sebelum kelas medianf= frekuensi kelas median

Kemudian menentukan modus (data terbanyak) dengan menggunakan rumus:

Keterangan:Mo= modusb= batas bawah kelas modusb1= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya b2= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sesudahnya f

Dari hasil perhitungan ketiganya kemudian dideskripsikan sehingga menghasilkan penjabaran yang jelas.3. Analisis akhira. Koefisien korelasiDengan kriteria pengujian Ho diterima pada taraf signifikan = 5% dan dk = n-1, apabila rhitung < rtabel. Langkah-langkah menentukan koefisien korelasi adalah sebagai berikut:1) Menentukan hubungan antara satu variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).

Misal:Menentukan hubungan antara kecerdasan spasial (X) dengan hasil proses belajar menggambar dengan menggunakan perangkat lunak (Y) atau ry1.

Dengan cara yang sama, kita dapat menentukan pola hubungan antara model pembelajaran project based learning (X2) dengan hasil proses belajar menggunakan perangkat lunak (Y) atau ry2.b. Persamaan regresi1) Regresi linier sederhana atau tunggal Regresi linier digunakan karena terjadi sebuah fenomena yang terdiri dari sebuah variabel bebas (X) dan sebuah variabel terikat (Y), untuk regresi linier yang terdiri dari sebuah variabel terikat (Y) persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut : = a + bXDimana :

Dengan n = ukuran sampel Persamaan regresi diatas akan digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas X1, X2, dan variabel terikat Y.a) Untuk mengetahui pengaruh kemampuan spasial siswa (X) terhadap proses belajar menggambar cad (Y), maka persamaannya: = a + bX

19