asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan …elib.stikesmuhgombong.ac.id/67/1/alfi mufidah nim... ·...
TRANSCRIPT
i
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
PADA TN. H DI RUANG BAROKAH RS PKU MUHAMMADIYAH
GOMBONG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Uji Komprehensif
Jenjang Pendidikan Diploma D III Keperawatan
Pendidikan Ahli Madya Keperawatan
Disusun Oleh :
Alfi Mufidah
A01301715
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
2016
LEPIBAR PENGESAⅡAN PEPIIBIDIBING
Laporan hasil ujian komprehensif telah diterirna dan disetujui oleh pembimbing
ujian akhir program Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong pada .
■ケ■
,It●
.ヽ
ヽ‐1ヽL
Hari/Tanggal
Tempat
: !efl^ , r, larr! (rr, po t A
: STIKES Muhammadiyah Gombong
評‐■■■イ
Pembimbing
ASUⅡAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUⅡ AN KEBUTUⅡAN
OKSIGENASI PADA TN.Ⅱ DIRUANG BAROKAⅡ
RSPKU MUⅡAMPIADIYAⅡ GOMBONG
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
T
|■ τ食,
.メ
・
■∫.■∫
∫ぽ
‥
一一一7ぽ
f
1. Ernawati, M. Kep
2. Arnika Dwi Asti, M. Kep
Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Keperawatan
iv
Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Agustus 2016
Alfi Mufidah¹, Arnika Dwi Asti², M. Kep
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
PADA TN. H DI RUANG BAROKAH RS PKU MUHAMMADIYAH
GOMBONG
Latar Belakang: WHO memperkirakan saat ini 100 – 150 juta penduduk di dunia
tentang oksigen dan di perkirakan akan terus bertambah 180.000 setiap tahun,
begitu juga di Indonesia prevelansi masalah oksigenasi di Indonesia masih belum
di ketahui, namun pada penelitian anak usia 13 – 14 tahun pada tahun 2003
mengalami peningkatan 5,2% dari 2,1%, berdasarkan keterangan di atas bahwa
masalah PPOK menjadi masalah kesehatan.
Tujuan: Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui gambaran aplikasi
asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan
oksigenasi.
Pembahasan: Dari pengkajian tanggal 30 mei 2016 pukul 10.00 WIB penulis
menemukan data subjektif klien mengatakan lemas dan sesak nafas, klien
mengatakan di bantu keluarga dalam beraktivitas. Data obyektif klien tampak
berbaring, klien tampak lemah, aktivitas klien tampak dibantu keluarga. Masalah
keperawatan yang muncul dari data yang diperoleh adalah pola nafas tidak efektif
berhubungan dengan penurunan tekanan inspirasi. Intervensi dan implementasi
yang dilakukan memantau pantau tanda-tanda vital dan keadaan umum, mengkaji
fungsi pernafasan, memposisikan klien semi fowler, memberikan oksigenasi 4
liter per menit. Setelah dilakukan tindakan 3 x 24 jam masalah keperawatan pola
nafas belum teratasi.
Hasil : Posisi semi fowler dapat mengurangi sesak secara efektif pada klien.
Kata kunci : Oksigenasi, pola nafas tidak efektif, semi fowler
1. Mahasiswa DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong.
2. Dosen DIII Keperawatan, sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Gombong.
v
DIPLOMA III OF NURSING PROGRAM
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Scientific Paper, August 2016
Alfi Mufidah1, Arnika Dwi Asti
2, M. Kep
ABSTRACT
NURSING CARE OF FULFILLMENT OF NEED FOR OXYGENATION ON
MR. H IN BAROKAH ROOMRS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Background : WHO estimated the current world population of 100-150 million
of oxygen and is estimatesd to continue to grow 180.000 per years, as well as in
Indonesia prevalence oxygenation problem in Indonesia is still not known, but the
study of children aged 13-14 years in 2003 to experience an increase of 5,2 %,
based on the above that the problem of COPD a health problem.
Discussion : From the assessment date of 30 May 2016 at 10.00 am the author
finds subjective data client says limp and breathless , the client says in assisted
families in the move. Objective data client was lying , the client looks weak ,
client activity seemed assisted families. Nursing problems arising from the data
obtained are not effective breathing patterns associated with decreased inspiratory
pressure . Intervention and implementation is done to monitor vital signs and
general condition , assess respiratory function , semi-Fowler's position clients,
providing oxygen 4 liters per minute. After the act of 3 x 24 hour nursing
problems breathing pattern is not resolved.
Results : Semi-Fowler position to reduce tightness effectively on client
Keywords : Oxygenation , breathing pattern ineffective , semi fowler
1. University Student Diploma III of Nursing, Muhammadiyah Health
Science Institute Of Gombong.
2. Lecsturer Diploma III of Nursing, Muhammadiyah Health Science
Instituse Of Gombong.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan
kekuatan dan pengetahuan selama penerapan dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini,
sehinnga penulis dapat menyelesaian laporan ujian komprehensif ini dengan judul “
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi”. Terwujudnya laporan ini
tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang setulus tulusnya kepada :
1. Madkhan Anis, S.Kep.Ns selaku ketua STIKes Muhammadiyah Gombong,
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan keperawatan
2. Sawiji, S.Kep.Ns.M.Sc, selaku ketua prodi D III Keperawatan STIKes
Muhammadiyah Gombong
3. Arnika Dwi Asti, M.Kep selaku dosen pembimbing penulisan karya tulis
komprehensif yang telah susah payah mendidik penulis
4. Bapak Parijan dan Ibu Adini selaku orang tua yang paling aku cintai dan
sayangi yang selalu memberikan dukungan dan semangat do’a yang tiada
putus-putusnya
5. Kakak, adik, keponakan dan segenap keluarga tercinta yang telah memberikan
do’a dan kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
6. dr.Pramudyo Harwandono, Sp.B yang tidak pernah lelah selalu memberikan
semangat, nasehat dan motivasi sehingga penulis mampu menyelesaikan
laporan ini
7. Teman-teman seperjuangan, terimakasih atas bantuan dan do’a kita semua
sehingga kita dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, yang telah
memberikan saran dan bantuan sehingga laporan ini dapat selesai
vii
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan karya
tulis ini, oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun sangat berarti bagi penulis
untuk menjadi lebih baik di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat membawa
manfaat bagi pengembangan dan peningkatan ilmu keperawatan. Terimakasih
Gombong, Agustus 2016
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ....................................................... ii
ABSTRAK .................................................................................................... iv
ABSTRACT .................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan Penulis .................................................................................... 4
C. Manfaat Penulis .................................................................................. 5
BAB II KONSEP DASAR
A. KONSEP DASAR OKSIGENASI ..................................................... 6
1. Definisi Oksigenasi ..................................................................... 6
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Oksigenasi ......................... 6
3. Indikasi Terapi Oksigen .............................................................. 7
4. Metode Terapi Oksigen ............................................................... 8
B. BATUK EFEKTIF ............................................................................. 10
C. PROGRAM TERAPI ......................................................................... 11
BAB III RESUME KEPERAWATAN
A. Pengkajian .......................................................................................... 13
B. Analisa Data ....................................................................................... 15
C. Intervensi, Implementasi, Evaluasi .................................................... 16
BAB IV PEMBAHASAN
A. Asuhan Keperawatan ......................................................................... 21
B. Analisa Inovasi Tindakan Keperawatan............................................. 25
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 28
B. Saran ................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
WHO memperkirakan saat ini 100–150 juta penduduk di dunia mengalami
masalah oksigenasi dan diperkirakan akan terus bertambah 180.000 setiap
tahun. Begitu juga di Indonesia prevelansi masalah oksigenasi di Indonesia
masih belum di ketahui, namun pada penelitian anak usia 13 – 14 tahun pada
tahun 2003 mengalami peningkatan 5,2% dari 2,1%. Berdasarkan keterangan
di atas bahwa masalah PPOK menjadi masalah kesehatan (DEPKES, 2009).
PPOK adalah istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit
paru-paru yang berlangsung lama dengan ditandai peningkatan resistensi
terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utama (Irman, 2008).
PPOK adalah satu kelompok penyakit paru yang mengakibatkan obstruktif
yang menahan dan persistensi dari jalan nafas di dalam paru, yang termasuk
dalam kelompok ini yaitu : bronchitis, emfisema paru, asma terutama yang
menahun, bronkiektasis (Murwani, 2011).
Prevalensi PPOK akan meningkat sehubung dengan peningkatan usia
harapan hidup penduduk dunia, pergeseran pola penyakit infeksi yang menurun
sedangkan penyakit degenerative meningkat serta meningkatkan kebiasaan
merokok maupun polusi udara. Merokok adalah salah satu faktor risiko
terbesar PPOK. Berdasarkan hasil penelitian prevenlansi PPOK meningkat dari
tahun ke tahun, dari sekitar 6 % diperiode tahun 1960-1979 mendekati 10 %
pada periode tahun 2000-2007. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah
salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian di seluruh dunia. Menurut
prediksi WHO, PPOK yang saat ini adalah penyebab kematian ke-5 di seluruh
dunia diperkirakan pada tahun 2020 akan menjadi penyebab kematian ke-3 di
seluruh dunia. Sebagai pengingat pentingnya masalah PPOK, WHO
menetapkan hari PPOK sedunia diperingati setiap tanggal 18 November
(Herdiyani dan Selamet, 2013).
2
Data Departement Of Pneumonologi Chronic Obstruktif Pulmonary
Disease ( COPD ) 2013 dan PPOK adalah penyakit yang sebagian besar
menyerang 10% populasi penduduk dengan umur diatas 40 tahun dimana
angka prevelansi selalu naik setiap tahun. Penyakit ini adalah salah satu
penyakit yang menyebabkan kematian di dunia dan juga termasuk urutan ke-4
sebagai penyakit yang menjadi beban dunia. Sedangkan prevalensi kasus
PPOK diprovinsi Jawa Tengah mengalami penurunan yaitu dari 0,09% pada
tahun.
2011 menjadi 0,06% pada tahun 2012 (Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah, 2012). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukan angka
prevelensi kasus PPOK sebanyak 3,4% dan selalu naik setiap tahunnya, selama
itu penyakit ini menyerang dengan tingkat umur di atas 25 tahun.
Menurut Depkes RI (2004) dalam Supari (2008), survey di lima rumah
sakit propinsi di Indonesia pada tahun 2004 menunjukkan bahwa PPOK
menempati urutan pertama penyumbang angka kesakitan (35%), diikuti asma
bronchial (33%), kanker paru (30%) dan lainnya (2%). Penggunaan tembakau
di Indonesia diperkirakan telah menyebabkan (70%) kematian akibat penyakit
paru kronik dan emfisema. Lebih daripada setengah juta penduduk Indonesia
menderita penyakit saluran pernafasan akibat penggunaan tembakau pada
tahun 2001. (Supari, 2008).
Penyebab penyakit PPOK adalah kebiasaan merokok, penyebab utama
pada bronchitis kronik dan emfisema, adanya infeksi : haemophilis influenza
dan streptococcus pneumonia, polusi oleh zat-zat pereduksi, faktor keturunan,
faktor sosial-ekonomi : keadaan lingkungan dan ekonomi yang memburuk
(Muttaqin,2008).
3
PPOK sering terjadi penumpukan sekret yang mengganggu saluran
pernafasan yang dapat mengakibatkan suplai oksigen yang masuk akan
menurun. Pada kasus ini pemenuhan oksigenasi sangat perlu dilakukan dengan
mengatasi bersihan jalan nafas. Hal ini didukung oleh (Hartono, 2015),
mengatakan penyakit paru obstruktif kronik yang mengakibatkan kerusakan
pada alveolar sehingga bisa mengubah fisiologi pernafasan, kemudian
mempengaruhi oksigenasi tubuh secara keseluruhan. Faktor-faktor resiko
diatas akan mendatangkan proses inflamasi bronkus dan juga menimbulkan
kerusakan pada dinding bronkiolus terminalis. Akibatnya kerusakan akan
terjadi obstruktif bronkus kecil (bronkiolus terminalis), yang mengalami
penutupan atau obstruktif awal fase ekspirasi banyak terjebak dalam alveolus
dan terjadi penumpukan udara . Hal ini yang menyebabkan adanya keluhan
sesak nafas dengan segala akibat adanya obstruktif pada awal eksoirasi akan
menimbulkan kesulitan ekspirasi dan menimbulkan pemanjangan fase ekspirasi
fungsi-fungsi paru : ventilasi, distribusi gas, difusi gas, maupun perfusi darah
akan mengalami gangguan.
Manifestasi klinis dan PPOK adalah batuk produktif kronis pada musim
dingin, batuk kronik maupun pembentukan sputum dalam jumlah yang sangat
banyak, dipsnea, nafas pendek, dan anoreksia, penurunan berat badan dan
kelemahan, sesak nafas dalam dada (Smeltzer dan Bare, 2005).
Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan PPOK
adalah masalah bersihan jalan nafas akibat dari sekresi lendir yang berlebih.
Untuk mengatasi dampak terjadinya akumulasi sekret pada penderita PPOK
perlu ada terapi lanjutan selain terapi medik, diantaranya dilakukan latihan
batuk efektif. Hal ini didukung untuk penelitian Nugrogo, 2011 yang
menyatakan bahwa pengeluaran dahak sebelum diberi tindakan batuk efektif
banyak 2 (13,3%) dari 15 responde setelah diberikan tindakan batuk efektif
pada pasien dengan gangguan ketidakefektifan bersihan jalan nafas Instalasi
Rehabilitasi Medik RS Kediri adalah 10 (66,6%) dari 15 responde.
4
Batuk efektif yang dilakukan dengan baik dan benar dapat mempercepat
pengeluaran dahak pada pasien dengan gangguan pernafasan. Diharapkan
perawat dapat melatih pasien dengan batuk efektif untuk mengeluarkan dahak
(Nugroho, 2011). Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis tertarik untuk
mengetahui tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit PPOK
agar dapat melaksanakan asuhan keperawatan dengan baik. Maka penulis
tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah dengan judul “ Asuhan Keperawatan
Pemenuhan Oksigenasi pada Tn. H di Ruang Barokah PKU Muhammadiyah
Gombong “.
B. Tujuan Penulis
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk
memberikan gambaran tentang pelaksanaan Asuhan Keperawatan
pemenuhan Oksigenasi pada Tn. H di Ruang Barokah PKU
Muhammadiyah Gombong.
2. Tujuan khusus
a. Memaparkan hasil pengkajian pada Tn. H dengan pemenuhan
kebutuhan oksigenasi di PKU Muhammadiyah Gombong
b. Memaparkan hasil diagnosa keperawatan pada Tn. H dengan
pemenuhan
kebutuhan oksigenasi diruang Barokah PKU Muhammadiyah
Gombong
c. Memaparkan hasil intervensi keperawatan pada Tn. H dengan
pemenuhan
kebutuhan oksigenasi diruang Barokah PKU Muhammadiyah
Gombong
d. Memaparkan hasil implementasi keperawatan pada Tn. H dengan
pemenuhan kebutuhan oksigenasi diruang Barokah PKU
Muhammadiyah gombong
5
e. Memaparkan hasil evaluasi keperawatan pada Tn. H dengan
pemenuhan
kebutuhan oksigenasi diruang Barokah PKU Muhammadiyah
Gombong
f. Memaparkan hasil dokumentasi asuhan keperawatan pada Tn. H
dengan
pemenuhan oksigenasi diruang barokah PKU Muhammadiyah
Gombong
g. Memaparkan hasil analisa tindakan sesuai dengan pendekatan teori
maupun
jurnal ilmiah
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat keilmuan
a. Institusi Pendidikan
Penulis KTI ini sebagai kapustakaan atau informasi tentang
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Oksigenasi pada penderita
PPOK.
b. Penulis
Karya Tulis ilmiah ini memberikan pengalaman bagi penulis
untuk dapat melakukan Asuhan Keperawatan pada klien yang
menderita PPOK dengan Keperawatan Pemenuhan Oksigenasi
2. Manfaat aplikatif
a. Rumah sakit
Memberikan pengetahuan tambahan bagi tenaga kesehatan untuk
mempertahankan dan meningkatkan asuhan keperawatan pada
klien yang menderita PPOK dengan Pemenuhan Oksigenasi
b. Klien dan keluarga
Memberikan pengetahuan pada klien dan keluarga tentang cara
penanganan dirumah
31
DAFTAR PUSTAKA
Alsagaff, Hood dkk. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya :
Universitas Airlangga.
Dinkes Jateng. 2012. Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang.
Hartono. 2005. Peningkatan Kapasitas Vital Paru pada Pasien PPOK
Menggunakan Metode Pernafasan. Jakarta : FKUI.
Herdman, T . H. 2012. Diagnosa Keperawatan dan Klasifikasi 2012-2014,
Jakarta : EGC
Herdiyani, P. Slamet, S. 2011 . Perbedaan Postural Drainage dan Latihan Batuk
Efektif pada Intervensi Nebulizer Terhadap Penurunan Frekuensi Batuk.
Jurnal Kesehatan.
Irman, Somntri . 2008. Keperawatan Medikal Bedah Asuhan Keperawatan pada
Pasien Dengan Gangguan System Pernafasan. Jakarta : Salemba Medika.
Kowalak, Jenifer P.2011. Buku Ajar Patofisiologi, Jakarta : EGC.
Murwani, Arita. 2011. Perawatan Pasien Penyakit Dalam Jilid I. Edisi I.
Yogyakarta.
Mutaqqin. 2008.Seri Asuhan Keperawatan Gangguan System Pernafasan Akibat
Infeksi TIM . Jakarta Trans Info Media.
Naga Sholeh. 2014. Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Yogyakarta.
Nugroho, Agung dan Kristiani. 2011 . Batuk Efektif Dalam Pengeluaran Dahak
pada Pasien dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas diInstalasi
Rahabilitasi Medik Rumah Sakit Baptis Kediri. Jawa Timur : Salemba
Medika.
Setiawati, L. 2008. Efektifitas Penggunaan Posisi Semi Fowler Untuk Mengurangi
Sesak Nafas. Jurnal Asuhan Keperawatan Kebutuhan Oksigenasi.
Supadi, E. Nurahmah. 2008. Hubungan Analisa Posisi Tidur Semi Fowler Dengan
Kualitas Tidur pada Klien Gagal Jantung di RSU Banyumas. Jawa Tengah.
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Volume IV No 2 Hal 97-184.
32
Tarwoto & Wartonah.2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan,
Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika.
Trabani, Rab. 2010. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta : TIM.
Vaughans, B. 2013. Keperawatan Dasar. Yogyakarta : Rapha Publishing.
Wahyuni, Lutfi. 2014. Pengaruh Pemberian Nebulizer dan Batuk Efektif dan
Batuk Terhadap Status Pernafasan Pasien COPD. Jurnal Penelitian
Kesehatan.
Widodo, S. A. 2011. Evaluasi Penggunaan Inhaler dan Nebulizer Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Penelitian Kesehatan.
7r‐
A<ut-lAh{ l,qwrxrdrqr$_ k\,\B温 _三k__n_ゝ墨量壺二 L墨圭壁二盤 塁
ヽ ぃM、 ぃ彰 くば… "は
も
ヽ 一―や マC状 ⊆ ヒ 型 盤 蜜 摯 脚 〔圧ヽ_____
Stct-rr.rt. dd^
墨 __…
Ao\r or+\q
―――― ― ―― ――量整狂ヽゝ い撻味ゞ鉱 へ
― ――一――SE緊 r \\Jilu __@opte, ro\U
il ′b
一
一
一
iltL1_4ynu_ fraEu_r
4年|(N30 1VleF
furovah
―――一-11-Jd“■¨ 騨 餘ゞ
N3“ ____三 」hH_______―――
^――一二―――
― ― ―― ―――tlm。
「 ________― ―― 一― ――― 一二_‐墨 _______― ―― ― ―――
一―
一 ― ―
‐
―
―
―血 璽 生 ________一
― ―
―
―
― -1≦ 墨導
墨 量 二
…
― ――
―
―
一 ―
一 一
―
― ―
――
― ― ―― 毎
轟 ‐―
_____―
一 ―一
一
一―
― ― ―
上 担dm_______―
―
―
― ― ―
― ―
―
―
――
―
― ― ――
ゴ盈 盤 Lm _______一
二SD一
____ __
@ --cEs-sloK
t-Su1ru_ _ :_fsyl__5** k(anm : Lq\..r-t"$t-tarygo\-rragqrh --
: 29 Met 3ct\u
-- Otagno ca l4edfr . \qovc
_P範吻 d"弘 山も
N qmQ 嶋
u、ur ・2年 、出Rふ
…― ――一―――――
墨墨墨 ___ :Aょ ‰ぉ ′Ad′はilv0
-―― ― ― ―一生 鴇 叫 量 ぃ JL二 地 ■ ___
___二L_2fh平塩二塁醒垂n_____ _ ___――――――
―― ― ― ――L― 墜 Ц 軸 」 遇 咀 上 ι
"Q免五 &k雲
呼壼 二
― ―
― ― ― 一
―――――ユニ導堕号止や早魁」途判
1-――――― 一――――――――早
変螢ぬ―JL量型L≦垂生__二墜よ盤5こりだL_上■_≦⊇生」L望_上堕 hamいct」与ご■ ______
―― ――一― ―
億 送リ ギ
曇 上切
こ 上 J征 二 並 _ __―― ― 一
――一――
― 生ヂ
L一 日 墨 襲 二 L袋 _菫 盪 L彎 玉一
五 生 墨 壷 去 二 重 山 上 _三 二
― ― 一 ― 一二 ―
――■ 燿
壌 片 」 呼LQluュ _J
―― ――一量 撃 L量饉 ―mi墜― ― ―
―
― ― 一 ― 虫 塾 こ_主
_上___玉ha_墾望ゝ 巡量ヽ _____――
ヽ
―
―
一
一
一―
憂 整 盤 三 塁 墨 ⊆
ゞ
_一
一
―二
―
望 咀 懸 _虚菫 虫 _二 _よ擦h_ヽ 変 量 べ 」い mmヒ 壁 理 n」 駆 込 ヽ ___ __
一 ― 一一
― 一
―
―
k墨 基 金 盤 二 ― 墨 整 い
ぃ
ヽ
…
平―
一
―
一一
―
― ― ―一
一 一 ― 一
_三 L__ヽ ヽ 塁 塁 窒 __`一
―
―
―
一一
一 一 一 ―一
~一― 一
____螢 ヽ _S墨はk二 `
一
―
一
―一 ― ―
― ~項 β ゝ ―
全 さ
早
遂
一
‐― ― ―
一
―
―
―一 ― ―
~―一
~
__‐_塾 誓 摯 _一
一 一 一
一
一
一一 ― 一 ― ―
一
― ―
―
一
一
一
*' ax Sehort' Inq$o
&a Sfta+ 4fqi 2x
__⊇1_5゛ゞヽ当基
&els\ -S:rEr\ :lc\tn ltrs3o\dsos*_slqst _s llsh-\.r_qt- ,- k\i-ts jq+r"--\r&+s"'-dNNRo\
-\Sdsx_ __
Ю ・ 騨は ヽへ"α 、ゝ &、 い時 aてヽヽ
-M ' k\ftn rrrerasa s.'na$qo Arka .\t
ヽヽ・
ι にヽ こヽ
ヽ よくヽQlく ,
― ― ― ― ― ――
―
一
` ・
lS・
: ヽヽ 、ヽfa
9 7.〔そ〕~・・`ミ77‐く辻=、 ′,:ミ
(`15,(F` /ヽくごo.. ktr r cpr __!Enr,g_ qB&:L
べつ 1 Lヽqヱ昼O___生 _二 /mul・l
―一―一 ―二 Jき―・
_■%坐マヽ l ζS κ /,検はヽ
b ]€eq+\". -:.
R-N- Sadrh-t\ Fs\oce. \\t{.-rso- rlrs\,\c e.c\c^ eo\rp . Srrse\tts-
-\Se"Sss.-―――――――――――――
=〕
~や~~~―――――――――――――¬て
よ (へ ヽ 、 医 二 _⊆ ts、登 、 ♪―
∝ 墜=_―
量 盤 と量 よ た _型 盤 逮 理 は ゛ 鐙 _
P' f\g\q :-ESla-rscn\\tx6. - Q\.uctr*\s11\g.---.-S[\q=cQ.- c.nrk\q!\\h, -r1ss
一
一
~~~~~ ノ 」
`
__11■ヽ墨ゝ _■_聖墜墨竣、_重墨壺菫k_塾茎量整_止重玉 」氏⊆も学こ_螢壼
―
―
―
―一
― 一 一 一
―`
一
つ 塾 ≧
―
⇒ ば 菫 爽 坐 塗 玉 ニネ
達 二 ______
■.しヽで ・ べ、鞣 銀 堕 唆 、 昼 ぃ は 二___ ___
ヽ
-L_-:Bltr@r e&--rslssb!? ; rzdg\ 'vretqi\:-.s
―
―
―A 、 Vび tヽべ_ヽミ
_量 塾 墨 ______一 ―
―
| :べ 、あ絶 塾 Q \、Rぃ い sc
ヘ も。_▲墨s__旦整二_∠邸妥、1
マ :へさ 撻 Oふ 慾ヽ _さ趣 k'P . t\<rsltrocl.
一 ― ――一 ― ― ― ― 一 ― ― ― ― ― ―
― ―一 ―
-1` 一
―
t . Ecql*o.t\qr
Aヽ 1 ヽ
e^.rr\ .. ^"Jn\o crdo. qde$.o
つ‐ 睦軟k、Qヽヽ 懇 =,
いQ、 Sばこl呼__墾
Hari lfut Bqa
l SゝゞヾゝSヽ墨ゞゞ菫ゝヾ
( enplecnen tc.e f
l'fU, fo.rlpos rnsr{rE
く ,=tしり
PP1 3身 メ′ρ∽P
10、 ろο はム3
…
吐
ttらO ωt3
12‐CO t」 Bヽ
ヽ \
い ヽ 熊
Unb3k rrr,hon
黙 燻
Hαぱ
「31′釉m
■ヽ.`孜フ し,13
―く011ら0′60ぃ“
- Mrn crre{oc T'ti/6 oriku((
イ(1)1:)o tンス‐'
pp: ?'+ xlmg1,pf,
ゞ:ろ`ィ
rt
||,00 ω 、も
_M(m懸‰ハ o2
ハ:k燕わh nullせ tヽ キ"
|■■百 〒,「ヽ
LAPOR2嘔N PENDAHモ 」LUAN
PPOK〔PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK)
Distisun Olch i
ALFI NILTFIDAH
A01301715
PRODI DIIKEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGIILblLT KESEHATAN pluHAヽ 4卜〔ADIYAH GOh/1BONG
2016
A. DEFINISI
pe,yaktt Paru Obstnrktif Kronik (Chronic Obstructive Pultnonary Diseave) ailalah suatu
istilah yalg sering digunakan untuk sekelornltok penyakit pIaru-paru -vang berlangsung lama
clan ditanclai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran uc'lara sebagai gatlbaran patofiologi
utamanYa. (Price,2005 :7 84 ).
o ppOK adalah istilah yg kerap kali diberdayakan buat sekelompok penyakit pa1-Lr yg
berlangsung lama & clitandai karena peiringkatan resistettsi terhaclap aliran udara sebagai
ganrbaran patofisiologi utamanya (Price, Sylvia Anderson : 2005)
B ETIOI,OGi
Se crra tt-ital pe1l,ebab tetjaclrnya PPOI( tcrgantung dari jutttlah llarlikcl gas yg dihilup
karena seorang indiviciu selama hidr:pnya. Partikel gas ini tcnnasuk (Johnson:2002 M.)
1. asap rokok
a. perokok aktif
b. perokok pasif
2. polusi udara
a. poiusi di dlm mangan- asap rokok - asap kornpor
b. polusi di luar ruangan- gas buang kendaraan bermotor- debu jaianan
3. polusi di tempat kerja (bahan kimia, zat iritasi, gas beracun)
a. infeksi saluran nafas baw'ah berulang
C PATOFISIOLOGI
Faktor risiko utama dari PPOK l..iiri1 meiokok. Komponer-komponen asap rokoklnerangsang perubahan pada sel-sel pe,ghasil mukus bronkus. Selai, itur, silia yg melapisibronk,s mengalami kelumpuhan / disfungsio,al serla metaplasia. perubahan-perubahan padasel-sel penghasil mukus & silia ini mengganggu sistem eskalator rnukosiliaris &nlenyebabkan penumpukan mukus ke,tal dlm jurnlah besar & sulit dikeruarkan crari sarura,napas' I\4ukus berfungsi sebagai ternpat persernaian mikroorganisme pe,yebab i,fleksi &menjadr sangat pui-ulen' Muncul perariangan vg menyebabkan eder,a jaringa,. proses
ventilasi terutama ekspirasi terhambat. Muncul hiperkap,ia irampak clari ekspirasi ygmemanjang & surit dikerjakan dampak mukus yg kental & adanya peracrangan
Komponen-komponen asap rokok jg merangsang terjaclinya pcraclangan kronik padaparu'Mediator-mediator peraclangan secara progresif merusak struktr:r-struktur penunjang diparu' Darnpak hilangnya elastisitas saluran uclara & korapsrya alveolus. kian 'entirasiberlturang' Saluran udara kolaps terutama paila ekspirasi kare,a. ekspirasi nonnal ter-jadi
''lainpak pengempisan (recoil) paru secare |asif sesuciali inspir.asi. Dg, dernikiar. apabila takte'jadi r-ecoil pasif, kian uclara mau teqrerangkap di clhn paru & salura, uclara kolaps
Berbeda dgn asma yg memiliki sel i,flamasi preciomi,a. ben4ra eosi,ofii, ko,rposisiseluler pada inflamasi saluran napas pada ppOK predorninarr dimeciiasi karenaIreutrofil' Asap rokok ,rengincluksi makrotirg buat rneiepaska, Neutrop'il che,rotacticFactors & elastase' yg tak diimbangi dgn antiprotease, seliingga te1:]adi kerusakan jaringan(Lynda Juall. 2006)
~ ――■●■■|||||||||
二 こ=lll二
_sI=n■=FOriこ
E■ in二 :番こa=1=こ=et L誨
減 は 碗 盤‐
r, 5 :t: .-!:.r 1 r,3 1!' r g lr I i A 1"", !1 I S.:ii il.:rFu i.i1
・」i・・i、、..・、一ヽ一一
鳥‐tR■s
Firき |■ 1■1ユ 3■ dは
'
E.MANIFESTASI KLINIS
keluhan pedama yg biasanya terjadi pacla pasien PPOK. Bati-rk memiliki sif-at
produktif. yg pada awalnya hilang muncul 1alu 1a1u bcrlangsung larna & separ.rjang
hari. Batuk diikuti dgn produksi sputuni yg pada awah.iya sedikit & mukoid 1a1u berubal'r
rnenjadi berlimpah & purulen seiring dgn sernakin berlambahnya parahnya batuk pencierita.
Penderita PPOK jg rnau mengeluhkan sesak yg berlangsung lama, sepanjang hari, tak hanya
pada maiam hari, & tak pemah hilang sama sekali, hal ini menur.rjukkan adanya obstruksi
jalan nafas vg menetap. Keluhan sesak inilah yg biasanl'a membawa penderita PPOK berobat
「~‐
1漱鷲I~・ 1| ■‐lln,■●‐"2 :
r――■・■‐"―あi
l曲
,上1'1●車、11■ 11ヽ1聟
,1linl.1「 じ観
… ….1…
… …
■‐轟 登te濃=J轟
:
:職輛轟
Flmb慶轟 雫轟 薔‐
=l・=黎ヨ|ム
=111● 1,、 itiぼ卜=1,
:ヽ事
=ン :
f i
・・卜
=
13響騨・ユr:r空・
.ま壼|
「1==〔 IFrこ こ:IP clISl
U」==ttI=cr■ =ま
査PdこittII IITrttu=
St■ptai拳1
jarir,g;n re;rdail
G琴卸 ■二ヽltt=と o==111
1■こ凛 g■1準‐
腱り 1
il+tfltrqr*n*iahi,;,rtn]s
ke rumah sakit. Sesak dirasakan memberat saat melakukan aktifitas & pada saat tnengalami
eksaserbasi akut.
Gej aia- gej ala- gej ala- gej ala PP OK rneiip uti :
i ) Batuk berlambah berat
2) Produksi sputum berlambah
3) Sputum berubah wama
4) Sesak nafas bertambah berat
5) Bertambahnyaketerbatasanaktifitas
6) Terdapat gagal nafas akut pada gagal nafas kronis
1) Menurunnya kesadaran
F. PEMERIKSAANPENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yg dibutuhkan ialah sebagai berikut:
1. Pemeriksaanradiologi
2. Analisis gas darah
Pada bronchitis PaCO2 naik, saturasi hemoglobin menurun, muncul sianosis, teriadi
vasokonsttiksi vaskuler paru & penambahan eritropoesis. Hipoksia yg kronik merangsang
pembentukan eritropoetin sehingga melnunculkan polisiternia. Pada keadann umur 55-60
tahun polisitemia menyebabkan janlurrg kanan wajib bekerja lebih berat &mewujudkan/adalah salah satu penyebab payah jantung kanan.
3. Pemeriksaan EKG
4. Kultur sputum, buat mengetahui petogen penyebab infcksi.
5. Laboratorium darah lengkap
r-----------.-
H.PENATALAKSANAAN
I Memepel‐baiki kcmampuan pcndetta menangani ggala_gttala tak hanya pada isc akut,
tctapi jgね sc kronik.
2. Ntlemperbaiki kemampuan penderjta dhn melaksanakan aktivitas hariati.
3. Nlengurangi laju progresivitas pen 'al<it apabila pcnyakitnva bisa dideteksi lebili a,.r ai.
Penataiaksanaan PPOK parla usia lanjut ialal'r sebagai berikut:
1. N4eniadakan faktor etiologi/presipitasi, nrisalnya segera mcnghentikan nierokok.
rnenghindan polusi udara.
2. N4embersihkan seklesi bronkus den pertolongan aneka cala.
i. Jv'letrberantas infeksi clgn ar.rtirlikroba. Apabila tak acll inf'eksi antiinikloba tal< br,rtuit
dibet'ikan. Pen-rborian antirnikroba u,ajib tepat sesuar d-qn liurnan penl,ebab infeksi vaitu
sesuai hasil uii sensitivitas / pengobatan enrpiril<.
4. Vlenangarti bronkospasme dgn obai-obat bronkoclilator. Penggr-rnaan korlikosteroid buat
menangani proses inflamasi (bronkospasme) masiir kontroversial.
5. Pengobatan simtomatik.
6. Penanganan terhadap komplikasi-komplikasi yg muncul.
SATUAN ACARA PENYULUⅡ AN
PENYAKIT PARU OBSmuKT]『 KRONIS cPOK)
Disusun oleh :
ALFI MUFIDAⅡ
A01301715
PRODIDIⅡ KEPERAWATAN
SEKOLAⅡ TINGGIIL_WIIU KESEEATAN〕質UⅡAM鵬臥 DIYAⅡ
GOPIIBONG
2016
Pokok bahasan
Sub pokok bahasan
Sasaran
Waktu
Ruang
Pemateri
SATUAN ACARA PE卜IBELAJARAN
Penyakit PPOK
PPOK (Penyakit Paru Cbstruktif Kronis)
Tn.H dan keluarga
1 x 15 menit
Ruang Barokah
Alfi Mufidah
I. Latar Belakang
Penyakit Paru Obstruktif ikonik (Chlonic Otrstructive Pulmonary Diseave)
adalah suatu istilair yang sering digunakan untuk sekelornpok penyakit p[aru-pam
yang berlangsultg lama dan ditanciai oleh peningkatan r"esistensi terhadap aliran
udara sebagai gambaran patc,tiologi utaltanya. (Plice.2005:784 ).
PPOK adalah istilah yg kenp kali diberda,vakan buat sekeion.rpok penyakit paru
yg berlangsung lama & ditandai karena peninekatan resistensi terhadap aliran
udata sebagai gambaran patofisiologi utamanl,a (Price, Sylvia Anderson : 2005)
II. Tujuan Instr-r-rksionai Umum (TIU)
Setelah drberikan penyuluhan selama 15 menit, diirarapkan Tn.FI clan keluarga dapat
rlengetahui dan memahami tentang pera'uvatan penyakit PPOK dirumah.
III. Tujuan lnstruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penytluhan kesehatan Tn.ll dan keluarga dapat :
a. Klien dapat menjelaskan kembali pengertian PPOK dengan benar
b. Klien dapat menyebutkan kembali penyebab PPOK
c. Klien dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala PPOK
IV. Garis Besar Materi
a. Pengerlian penyakit PPOK
b. Penyebab penyakit PPOK
c. Tanda dan Gejala Penyakit PPOK
V. Metode
a.Tanya Jawab
b.Ceramah
VI. Media
a. Lembar balik
b.Leaflet
Iiegiatan Belajar Mengaj ar
No Tahap Kegiatair Peny,uluh I(egiatan Peseda VVaktu
1
2
う0
Perkenalan
Penyajian
Penutup
Memberi salam terapeutik
Menjelaskan tujuan
Kontrak waktu
Menjelaskan hal iral yang
perlu diperiratikan pada
pasien PPOK
a.Pengerlian PPOK
b.Penyebab PPOK
c.Tanda Gejala PPOK
d.Menanyakan klien dan
keluarga apakah ada materi
yang belunr dirnengcrti
Bertanya kepada pesefta
●
●
Menja.,vab salarr
Mendengalkan
0
0
Mendengarkan
Memperhatikan
Bertanya
Menjawab Pertanyaan
2 ⅣIenit
10
Menit
3 bllenit
MATERIPENYULUHAN
A. Definisi
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (Clrronic Obstructive Pulnronary Discave) adalah suatu
istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penl,akit p[aru-itan-r yang berlairgsung lama
dar-r ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran uciara sebagar garnbaran patofiologi
utamanya. (Price,2005 :7 84 ).
PPOK adaiah istilah yang kerap kali diberdayakan buat sekelornpok perryakit palu yg
berlangsung lama & ditandai karena peningkatan resistensi teri-raclap aliran udaa sebagai
ganrbaran patofisiologi utamanya (Price. Syivia Anclerson : 2005)
B. Penyebab
Secara total penyebab terjadinya PPOK tergantung dari jurnlah partikel gas
1'ani1 dihin-rp karena seol'ang indiviclu selama hidupnya. Parlikel gas ini ten-nasuk :
1. asap rokok
a. perokok aktif
b. perokok pasif
2. polusi udara
a. polusi di dlm ruangan- asap rokok - asap kornpor
b. polusi di luar ruangan- gas buang kendaraan bemotor- debu jalanan
3. polusi di tempat kerja (bahan kimia, zat iritasi, gas beracun)
a. infeksi saluran nafas bawah berulang
■
一日
冒
.
一一一一一.一一一一一一一一.一一.一一一一一一一一一・..一一.一一一
一一...・一一..一一一.f
一.
・
.一
一.
C. Manifestasi Klmis
keluhan pefiama yang biasanya terjadi pada pasien ppoK. Batuk memilikisifat produktif, yang pada ar.valnya hilang muncul lalu laiu berlangsurg 1ar,a &sepanf ang hari' Batuk diikuti ciengan prociuksi sputum yg pada arvalnya sedikit &mukoid lalu berubah rnenjacii berlirnpah & purulen seiring clengan semakinbertarnbahnya parahnya batuk penderi ta.
Penderita PPOK jg mau rnengeluhkan sesak yg berlangsung lama, sepanjarg hari.tak hanya pada maiarn irari. & tak pemah hilang san.ia sekali. hal ini menunjukka,adanya obstruksi jalan nafas yg nlenetap. I(eluhan sesak inilal yg biasar'amembarva peuderita PPOK berobat ke rurnah sakrt. Sesak dirasakan member.atsaat melakukan aktrfitas & pacla saat nrergalar,i eksascr.basi akrit.
Gej al a - gej al a - gej a i a- gej a I a p p OK in e I i p,"rti :
1) Batuk berlarnbair berat
Produksi sputum bertambal.
Spr-rtum berubah wama
Sesak nafas beftambah berat
Bertambahnya keter-batasan akti fi tas
Terdapat gagal nafas akut pada gagal nafas kronis
Menurunnya kesadaran
つ4
4)
5)
6)
7)
①〓0颯∽】〇>①】“、螢〓”口oQ①∽
出“づ事∞d“、∽゛判“ロロ“】づ〓“∽】づ“】“づづ螢“】〓“C“一“0口】“〓
口“∞COづ】“o口“や颯づ∞C“、一】出に、口OQ口“出“Q●】Q目T】〓)餞』
】〇餞餞Zくロトば国OZ国餞
J】∽』00C“0一“二①∽Qぅづ一〓“[〇魚“∞“P【)でこ鬱
一∽“一〇Q〓』にもα}》】⑬
翼〇〓〇』Φ暉】軍にも倒一〓機
一Zく〓く③回〕Z回無
∞C“〓“』①ρ““一“∽】αO】〓∽゛}“颯♂】“』瑯一“∽一∽翼砒颯】議
∽(哺“颯⊆“】ぅ一“∽“芍“魚∽一鰯〇一【〓一∞。】O可亀⑮
α“∞倒“潔∞⊆〓静“一““」】“もぅ一∽郷一〇』⑮
〓〇潔〇』①いこ③
】〇餞餞Zく目く〇国OZ国餞Zく∩mくm国>Z国餞
病F
翻箇一翻0会 o
鑑攣壼舞 ・
o議驚oい o
謬轟響卜 o
”餌“0麟o議鯉”駿ゅ驚ト
〓●“需畿凛諷”鶴 ・
〓け0〓Uυじ出10〓●uO〓 o
』〓ゝ0い出●ゝ〓闘≧ ・
“電o中●〓勧ゅ〓“ト
=≦】”缶o0
二〓π一〓二づ崎ふ郡可電一ヾ一っ飢弱∞“P【oでく 。
崎
一∽瑯一〇魚一】Sヽ鰯〓属 ‘ヽ
〓o出○”○饉´独にヽ颯事山 。「
“〓電〓]・】On】澤〓弓
一〓ι〓喜∽一■〓【〓に、3一に∽一∽潔O」気【.寸 層
∽ご,一
〓〓一二一“∽弓℃ヽ無鷲Sρ【贅一”Ho一く.”
〓喜∝″一〓一●ヽ一“C』弓ヽ瑯¨∽“一〇』。
い
Rヽヒ】∽8P【、Oo・【お壌中に】一湿一2
一響一につr】ヾQ.一∽ヾ一一(一一ンロ
, 一∽0工0』0「‘0にOSもy事一〓一綺
・ ∽一」に匡潔「ヽ∽0∽
抒』
〓OyO負Oでく。】 日
卜一、「ご脚『「摯一一日∩、、く 鶴″繁
ヽ、
〓0〇一∽」0>OL“ス3〓●SO負0∽】”筍一}鋤〓Cス““』5ぼ
g“』ら一“∽一一“】につづr“,ボ一CCCにつ【にC〓嘔““〓0も
一“づ目に〓づ“〓“ら一一解にス匡Φ、″一【“一一“Q【″・一OF〓V∩)L負
いい“口]一日ヽ“()(要L一暉〔りく 411111
匡〉」一卜¥⊃一∝卜∽mO
メ′一Ш〓)vOL〓
Fイ0く年い一・世Y2ЩL
0000
)ヽヽミヽ一一r
Nana
NII\4
理[行J M、メ,懸錦
4o13多 i.is
上′EI、lBARI((Dヽ Sヒil.TASI
Iviateri i(onsultasr
『会
電 )嗜 7
し協
零 亦 f
物 鶴
3) 3崚瞳1
■olぶ .
Lも ,ll「
′it
跛錦鞣 畿輛鼎
イ躊「一
Ⅷ
纂
j ´
電 ^
憲
.ヽ/
llan i
tan ggal
けた藤k、 剣嬌〔
tA陥≒
9ヽ皇ξ ttl ドoこ争爾tCこ
S臨‐鞣
_轍ォζ曇 i
お軸姦蟻了!も
臨 、
111ヽも奪い
高 敬 診
θ
楊バ籍 貿ぼ立鮎恥
饒キ鞣[xrttin
粋螢潔al lシ ,
__ : _ :
岬,11二 1 卜重了´夕F]
f11・1, 「■へ111
孝‐J_
ヒ耳:ヤ
ぷ ・)淵 i
Ю I傷
一鷺
2)
n
TTD
mbimbeP