asuhan keperawatan oksigenasi pada tn.t di …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/lina candra dewi...

64
i ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA TN.T DI RUANG INAYAH RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan Pendidikan Ahli Madya Keperawatan Disusun Oleh : LINA CANDRA DEWI A01201662 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERRAWATAN 2016

Upload: ngoduong

Post on 03-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

i

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

PADA TN.T DI RUANG INAYAH RS PKU MUHAMMADIYAH

GOMBONG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif

Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Pendidikan Ahli Madya Keperawatan

Disusun Oleh :

LINA CANDRA DEWI

A01201662

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

PROGRAM STUDI DIII KEPERRAWATAN

2016

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,
Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,
Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

iv

DIPLOMA III OF NURSING PROGRAMMUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONGNursing Care Report, April 2016

Lina Candra Dewi1, Bambang Utoyo2

ABSTRACT

NURSING CARE OF FULFILLING OXYGENATION NEED TO Mr. T ATINAYAH WARD, PKU MUHAMMADIYAH HOSPITAL OF GOMBONG

Background: chronic obstructive pulmonary disease (COPD) is a diseasemanifested by air current obstruction in airway of breath that is not completelyreversible. The patient with this case has repeated inflammation of respiratorytract, hypersensitivity resulting in airway obstruction, and acummulation ofsecrets. Therefore it is known that the patient has ineffective airway clearance.Objective: to provide an overview of nursing care of fulfilling oxygenation needto Mr. T at Inayah Ward, PKU Muhammadiyah Hospital of Gombong.Discussion: The nursing assessment showed that the patient complain ofshortness of breath, difficult to speak, and respiration rate (RR) 26 tpm. The mainnursing diagnosis based on data was ineffective airway clearance. Theinterventions and implementation given to solve this problem were auscultation ofbreath sounds, assessing dyspnea sign, giving semi-fowler position, givingbronchodilators, providing oxygen therapy, and checking vital signs every 8hours.Results: Evaluation done for three days showed that the patient said his shortnessof breath still exist, RR 22 tpm, patient can do an effective cough tehcnique, theproblem has been soved partly. Therefore it was needed to give the patientnebulizer with additional magnesium sulfate to improve pulmonal tissue andminimal side effect.

Keywords: nursing care, fulfilling oxygenation need, ineffective airway clearance

1. Student of Diploma III of Nursing Program Muhammadiyah HealthScience Institute of Gombong.

2. Lecturer of Diploma III of Nursing Program Muhammadiyah HealthScience Institute of Gombong.

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

iv

PROGRAM STUDY DIII KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAHGOMBONGKTI, April 2016

Lina Candra Dewi1, Bambang Utoyo2

ABSTRAK

ASUHAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA TN.TDI RUANG INAYAH RSU PKU MUHAMMADIYAH

GOMBONG

Latar Belakang: Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit yangditandai dengan hambatan aliran udara di saluran nafas yang tidak sepenuhnyareversibel. Pada penderita PPOK ditandai dengan inflamasi jalan nafas yangberulang dan peningkatan hipersensitifitas yang menyababkan obstruksi jalannafas dan akumulasi sekret. Sehingga muncul masalah ketidakefektifan bersihanjalan nafas.Tujuan: Untuk memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan pemenuhankebutuhan oksigenasi pada Tn.T di ruang Inayah PKU MuhammadiyahGombong.Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas, kesulitanberbicara dan RR: 26x/menit. Diagnosa utama berdasarkan data tersebut adalahketidakefektifan bersihan jalan nafas. Intervensi dan implementasi yang diberikanuntuk mengatasi masalah meliputi: auskultasi suara nafas, kaji tanda dispneu,memposisikan pasien semi-fowler, memberikan nebulezer, memberikan oksigendan mengkaji tanda-tanda vital per 8 jam.Hasil: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari klien mengatakanmasih sesak nafas, RR:22x/menit, klien mampu melakukan batuk efektif, masalahteratasi sebagian sehingga perlu dilakukan tindakan nebulezer denganpenambahan magnesium sulfat karena terdapat perbaikan pada paru dan efeksamping yang minimal.

Kata kunci: asuhan keperawatan, pemenuhan kebutuhan oksigenasi,ketidakefektifan bersihan jalan nafas.

1. Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan, STIKES Muhammadiyah Gombong.2. Dosen Prodi DIII Keperawatan, STIKES Muhammadiyah Gombong.

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

v

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyayang. Segala puji

bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya dalam menyelesaikan

asuhan keperawatan yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi

Pada Tn. T Di Ruang Inayah RS PKU Muhammadiyah Gombong”.

Adapaun maksud penulis membuat laporan ini adalah untuk melaporkan hasil ujian

komprehensif dalam rangka ujian tahap akhir jenjang pendidikan Diploma III Keperawatan

STIKES Muhammadiyah Gombong.

Terwujudnya laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk

itu dalam kesempatan yang baik ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih

yang tulus kepada yang terhormat:

1. Bapak Madkhan Anis, S.Kep.Ns, selaku ketua STIKES Muhammadiyah Gombong

2. Bapak Sawiji, S.Kep.Ns.M.Sc, selaku ketua prodi DIII Keperawatan STIKES

Muhammadiyah Gombong

3. Bapak Bambang Utoyo, S.Kep.Ns, M.Kep, selaku pembimbing akademik dengan sabar

telah memberikan bimbingan dan pengarahan

4. Kepala ruang Inayah beserta staff keperawatan dan karyawan RSU PKU Muhammadiyah

Gombong

5. Orang tuaku tercinta, ayahku bapak Agus Sutrisno, ibuku ibu Waginah, adiku Tia

Widiyanti yang telah memberikan dukungan baik moral, materi maupun spiritual

sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

6. Teman – teman seperjuangan kelas 3B yang senantiasa memberikan dukungan dan

membantu penyusunan karya tulis ilmiah ini.

7. Adamku yang telah di tuliskan di lauful mahfudz doa dan harapan semoga kelak bertemu

dalam ikatan janji suci.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan saran

sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan .

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

vi

Semoga atas semua kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan yang setimpa

dari Allah SWT, Amin. Kritik dan saran yang membangun untuk laporan selanjutnya

penulis sangat harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat untu kita semua, Amin.

Gombong, Juli 2016

Penulis

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

vii

DAFTAR ISI

Halaman judul ................................................................................................................i

Lembar pengesahan pembimbing ................................................................................. ii

Lembar pengesahan penguji..........................................................................................iii

Abstrak ..........................................................................................................................iv

Abstrack ........................................................................................................................iv

Kata pengantar .............................................................................................................. v

Daftar isi....................................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1

A. Latar belakang ............................................................................................. 1

B. Tujuan penulisan .......................................................................................... 4

1. Tujuan umum............................................................................................ 4

2. Tujuan khusus........................................................................................... 4

C. Manfaat penulisan ........................................................................................ 4

1. Manfaat bagi pasien dan keluarga ........................................................... 4

2. Manfaat bagi rumah sakit ......................................................................... 4

3. Manfaat bagi STIKES Muhammadiyah Gombong .................................. 5

BAB II KONSEP DASAR .......................................................................................... .6

A. Pemenuhan kebutuhan oksigenasi................................................................ 6

B. Terapi oksigen .............................................................................................. 7

C. Keterkaitan oksigenasi dengan PPOK......................................................... 12

BAB III RESUME KEPERAWATAN..................................................................... 13

A. Pengkajian ................................................................................................... 13

1. Identitas klien .......................................................................................... 13

2. Riwayat keperawatan .............................................................................. 13

3. Pengkajian fokus .................................................................................... 13

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

viii

B. Analisa data ................................................................................................ 16

C. Intervensi, implementasi, dan Evaluasi ...................................................... 17

BAB IV PEMBAHASAN .......................................................................................... 24

A. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukusdalam jumlah berlebih ..................................................................................... 24

1. Definisi ................................................................................................... 24

2. Batasan karakteristik ............................................................................... 24

3. Patofisiologis fokus ................................................................................ 25

4. Faktor yang berhubungan ....................................................................... 26

B. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungandengan ketidakmampuan menelan makanan.................................................... 26

1. Definisi ................................................................................................... 26

2. Batasan karakteristik ............................................................................... 26

3. Patofisiologis fokus ................................................................................ 27

4. Faktor yang berhubungan ........................................................................ 28

C. Defisit perawatan diri total berhubungan dengan kelemahan .................... 28

1. Definisi ................................................................................................... 28

2. Batasan karakteristik ............................................................................... 28

3. Patofisiologis fokus ................................................................................ 29

4. Faktor yang berhubungan ....................................................................... 29

D. Implementasi .............................................................................................. 30

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukusdalam jumlah berlebih ................................................................................. 30

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhberhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan ......................... 32

3. Defisit perawatan diri total berhubungan dengan kelemahan ................. 34

E. Analisa tindakan ......................................................................................... 35

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

ix

BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 39

A. Kesimpulan ................................................................................................ 39

B. Saran ........................................................................................................... 42

1. Bagi pasien dan keluarga ........................................................................ 42

2. Bagi rumah sakit ..................................................................................... 42

3. Bagi institusi ........................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit yang ditandai

dengan hambatan aliran udara di saluran nafas yang tidak sepenuhnya reversibel.

Hambatan aliran udara ini bersifat progresif dan berhubungan dengan respons

inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang beracun atau berbahaya (Kemenkes,

2008). Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan salah satu dari kelompok

penyakit tidak menular yang telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di

Indonesia. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya usia harapan hidup dan semakin

tingginya pajanan faktor risiko, semakin banyaknya jumlah perokok khususnya pada

kelompok usia muda, serta pencemaran udara di dalam ruangan maupun di luar

ruangan dan di tempat kerja (Kemenkes, 2008).

Pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) sering mengalami

peningkatan tahanan aliran udara, air trapping, dan hiperinflasi paru. Hiperinflasi

paru menyebabkan kerugian pada otot inspiratori secara mekanik, sehingga terjadi

peningkatan ketidakseimbangan antara mekanisme pernapasan, kekuatan dan

kemampuan usaha bernafas untuk memenuhi volume tidal (Smeltzer & Bare, 2005

dalam penelitian Aini, et al, 2008). Kondisi di atas dapat menyebabkan penurunan

fungsi ventilasi paru, dimana fungsi ventilasi paru adalah kemampuan dada dan paru

untuk menggerakkan udara masuk dan keluar alveoli. Fungsi ventilasi paru ini

dipengaruhi oleh latihan dan penyakit (faktor eksternal) serta usia, jenis kelamin, dan

tinggi badan (faktor internal).

Permasalahan PPOK (penyakit paru obstruktif kronik), di Indonesia saat ini dan

mendatang diperkirakan akan berdampak besar, terutama pada mortalitas dan dampak

sosial ekonomi, karena berhubungan dengan masih tingginya perokok dan perkiraan

umur rata-rata yang meningkat (Hudoyo, 2015). Di Indonesia angka penderita PPOK

sangat tinggi. Bahkan di Indonesia penyakit PPOK menempati urutan ke-5 sebagai

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

2

penyakit yang mematikan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pada tahun

2010 penyakit ini menempati urutan keempat sebagai penyebab kematian.

Diperkirakan pada dekade mendatang akan menempati urutan ketiga. Kondisi ini

sangat memprihatinkan, apalagi PPOK erat sekali hubungannya dengan mereka yang

memiliki kebiasaan merokok, selama ini belum banyak diketahui oleh masyarakat,

padahal hampir 80% perokok dipastikan akan mengalami PPOK (Suradi, 2007 dalam

jurnal penelitian Nugraha, 2015).

Faktor yang berperan dalam peningkatan penyakit tersebut yaitu kebiasaan

merokok yang masih tinggi (laki-laki di atas 15 tahun 60-70 %), pertambahan

penduduk, meningkatnya usia rata-rata penduduk dari 54 tahun pada tahun 1960-an

menjadi 63 tahun pada tahun 1990-an, industrialisasi, dan polusi udara terutama di

kota besar, di lokasi industri, dan di pertambangan. Di negara dengan prevalensi TB

paru yang tinggi, terdapat sejumlah besar penderita yang sembuh setelah pengobatan

TB. Pada sebagian penderita, secara klinik timbul gejala sesak terutama pada aktiviti,

radiologik menunjukkan gambaran bekas TB (fibrotik, klasifikasi) yang minimal, dan

uji faal paru menunjukkan gambaran obstruksi jalan napas yang tidak reversibel.

Kelompok penderita tersebut dimasukkan dalam kategori penyakit Sindrom Obstruksi

Pasca Tuberkulosis (SOPT) (Hudoyo, 2015).

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, pada tahun 2010

diperkirakan penyakit ini akan menempati urutan keempat sebagai penyebab

kematian. Prevalensi terjadinya kematian akibat rokok pada penyakit paru obstruksi

kronis pada tahun 2010 sebanyak 80-90 % (Kasanah, 2011). Data yang diperoleh di

Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedirman Kebumen pada bulan

Januari sampai Mei 2015 didapatkan data sebanyak 30 % pasien menderita penyakit

paru obstruksi kronis (RSUD Dr.Soedirman Kebumen, 2015). Puskesmas yang

melaporkan adanya kasus PPOK melalui format laporan bulanan tahun 2011. Data

Kasus PPOK Terbanyak Kabupaten Kebumen Bersumber Data Puskesmas Tahun

2011 yaitu Puskesmas Gombong I 124; Pejagoan 100; Buluspesantren 40; Ambal I

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

3

36; Sruweng 22; Kutowinangun 17; Mirit 14; Alian 12, Jumlah 365, Sumber:

Laporan Program PTM Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen tahun 2011.

Pada penderita PPOK dengan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan

jalan nafas sangat di butuhkannya oksigen, karena oksigen adalah salah satu

kebutuhan yang paling vital bagi tubuh. Kekurangan oksigen kurang dari lima menit

akan menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Selain itu oksigen digunakan oleh sel

tubuh untuk mempertahankan kelangsungan metabolisme sel. Oksigen akan

digunakan dalam metabolisme sel membentuk ATP (Adenosin Trifosfat) yang

merupakan sumber energi bagi sel tubuh agar berfungsi secara optimal. Oksigenasi

adalah memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan cara melancarkan saluran

masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen (O2) sehingga konsentrasi

oksigen meningkat dalam tubuh.

Berdasarkan diagnosa keperawatan tersebut, maka penulis tertarik untuk

mengangkat kasus ini dalam suatu asuhan keperawatan yang berjudul “Asuhan

Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi Pada Tn.T Di Ruang Inayah RS

PKU Muhammadiyah Gombong”. Alasan penulis tertarik untuk mengambil kasus ini

adalah karena penyakit ini memerlukan pengobatan dan perawatan yang optimal

sehingga perawat memerlukan ketelatenan untuk dapat memelihara, mengembalikan

fungsi paru dan kondisi pasien sebaik mungkin. Penyakit ini akan terus mengalami

perkembangan yang progresif dan belum ada penyembuhan secara total. Maka dari

itu, perawat terfokus untuk melakukan perawatan yang meliputi terapi obat,

perubahan gaya hidup, terapi pernafasan dan juga dukungan emosional bagi penderita

penyakit paru obstruksi kronis.

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

4

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum Penulisan

Untuk memberikan gambaran aplikasi asuhan keperawatan pemenuhan

kebutuhan oksigenasi pada Tn.T di Ruang Inayah RS PKU Muhammadiyah

Gombong.

2. Tujuan Khusus Penulisan

a. Mampu memberikan gambaran pengkajian pada pasien dengan gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigen.

b. Mampu memberikan gambaran diagnosa pada pasien dengan gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigen.

c. Mampu memberikan gambaran rencana pada pasien dengan gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigen.

d. Mampu memberikan gambaran implementasi pada pasien dengan gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigen.

e. Mampu memberikan gambaran evaluasi pada pasien dengan gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigen.

C. Manfaat Penulisan

1. Manfaat bagi pasien dan keluarga

Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang kebutuhan

oksigenasi serta cara mengatur pola hidup sehat di rumah.

2. Manfaat bagi Rumah Sakit

Sebagai tambahan referensi tentang penerapan pasien dengan PPOK dengan

gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi menggunakan implementasi

nebulezer, agar dapat menjadi perbaikan di masa yang akan datang.

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

5

3. Manfaat bagi STIKES Muhammadiyah Gombong

Sebagai tambahan referensi tentang penerapan pasien dengan PPOK dengan

gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi menggunakan implementasi

nebulezer sebagai proses belajar mengajar untuk mahasiswa.

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

DAFTAR PUSTAKA

Aini, et al (2008). Pengaruh Breathing Retraining Terhadap Peningkatan FungsiVentilasi Paru Pada Asuhan Keperawatan Pasien PPOK. JurnalKeperawatan Indonesia,Vol 12, No 1, Maret 2008; hal 29-33.

Amin, H. Hardi (2013). Aplikasi Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis &NANDA, Jilid 1. Mediaction, Jakarta.

Era juniety dkk (2010). Perbandingan Efektivitas Pemberian TriamnisolonAsetonid Intramuskular 40 mg Dengan 80 mg pada pasien PPOK peresistensedang. Majalah Kedokteran Indonesia, Vol 60.

Herdman, H.T. (2012). NANDA Internasional Diagnosis Keperawatan: Definisidan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC.

Hudoyo (2015). Penatalaksanaan Asma & PPOKPada Orang Dewasaberdasarkan Pedoman GINA (Global Initiative for Atsma) & GOLD(Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease). Artikel KesehatanDept Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI.

Kasanah (2011). Analisis Keakuratan Diagnosis Penyakit Paru Obstruktif KronikEksaserbasi Akut Berdasarkan ICD 10 Pada Dokumen Rekam Medis PasienRawat Inap Di RSUD Sragen. Sragen : Jurnal Keperawatan.

Kemenkes (2008). Keputusan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor1022/Menkes/sk/XI/2008Tentang Pedoman PengendalianPenyakit ParuObstruktif Kronik Menteri Kesehatan Indonesia. Jakarta: KementerianKesehatan Republik Indonesia.

Kusyati, Eni dkk (2008). Keterampilan dan Prosedur Laboratorium KeperawatanDasar. Jakarta : EGC.

Loraine M. Wilson(2016). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses- proses Penyakit,Edisi 6 Vol2. Jakarta, EGC.

Masdiyanto & Muzzakir (2010). Efektfias Penambahan Magnesium Sulfatterhadap Nebulisasi Salbutamol dalam Penatalaksanaan Serangan PPOK.Majalah Kedokteran Indonesia, Vol 60.

Megantra dkk (2010). Efikasi Pemberian Kombinasi Inhalasi Fluktikason DanSalmeterol Dosis 250/50ug Per-Hari Dibandingkan Inhalasi BudesonidDosis 800ug Per-Hari Pada PPOK Peresisten Sedang. Majalah KedokteranIndonesia, Vol 60.

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

NANDA (2012). Panduan Diagnosa Keperawatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Nuraif, A Huda dan Hardi Kusuma. (2013) . Aplikasi Asuhan KeperawatanBerdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA, Jilid 1. Mediaction Publishing,Jakarta.

Potter, P.A. & Perry, A.G. (2006). Keperawatan Fudamental : Konsep, Proses,dan Praktik, Edisi 4. Jakarta: EGC.

Prince, S.A. (2006) Patofisiologis Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi 6,Vol 1. Jakarta : EGC.

RSUD Dr.Soedirman Kebumen (2015). Profil Kesehatan RSUD Dr.SoedirmanKebumen. Kebumen.

Wartonah, tarwoto,(2006) Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatanedisi 3.

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

LAMPIRAN

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN : PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK

(CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE)

Disusun Oleh :

Nama : LINA CANDRA DEWI

NIM : A01201662

Ruang : INAYAH / RSU PKU Muh. Gombong

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

TAHUN 2016

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

KONSEP DASAR

A. Definisi

Penyakit paru-paru obstrutif kronis/PPOK (COPD) merupakan suatu istilah yang sering

digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh

peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya

(Irman, 2008).

Eksaserbasi akut pada PPOK berarti timbulnya perburukan dibandingkan dengan kondisi

sebelumnya. Definisi eksaserbasi akut pada PPOK adalah kejadian akut dalam perjalanan

alami penyakit dengan karakteristik adanya perubahan basal sesak napas, batuk, dan/ atau

sputum yang diluar batas normal dalam variasi hari ke hari (GOLD, 2009).

Penyakit Paru Obstruksi Kronik merupakan sejumlah gangguan yang mempengaruhi

pergerakan udara dari dan keluar paru. Gangguan yang penting adalah bronkhitis obstruktif,

emfisema,dan asma bronkhial.

( Arif Muttaqin, 2008: 156 )

B. Etiologi

Menurut Arif Muttaqin, (2008: 156 ) penyebab dari Penyakit Paru Obstruksi Kronik

adalah :

a. Kebiasaan merokok, merupakan penyebab utama pada bronkhitis kronik dan emfisema.

b. Adanya infeksi : Haemophilus influenzae dan streptococcus pneumonia.

c. Polusi oleh zat- zat pereduksi.

d. Faktor keturunan.

e. Faktor sosial- ekonomi : keadaan lingkungan dan ekonomi yang memburuk.

C. Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala akan mengarah pada dua tipe pokok:

1. Mempunyai gambaran klinik dominant kearah bronchitis kronis (blue bloater).

2. Mempunyai gambaran klinik kearah emfisema (pink puffers).

Tanda dan gejalanya adalah sebagai berikut:

1. Kelemahan badan

2. Batuk

3. Sesak napas

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

4. Sesak napas saat aktivitas dan napas berbunyi

5. Mengi atau wheeze

6. Ekspirasi yang memanjang

7. Bentuk dada tong (Barrel Chest) pada penyakit lanjut.

8. Penggunaan otot bantu pernapasan

9. Suara napas melemah

10. Kadang ditemukan pernapasan paradoksal

11. Edema kaki, asites dan jari tabuh.

D. Patofisiologi

Saluran napas dan paru berfungsi untuk proses respirasi yaitu pengambilan oksigen

untuk keperluan metabolisme dan pengeluaran karbondioksida dan air sebagai hasil

metabolisme. Proses ini terdiri dari tiga tahap, yaitu ventilasi, difusi dan perfusi. Ventilasi

adalah proses masuk dan keluarnya udara dari dalam paru. Difusi adalah peristiwa pertukaran

gas antara alveolus dan pembuluh darah, sedangkan perfusi adalah distribusi darah yang

sudah teroksigenasi. Gangguan ventilasi terdiri dari gangguan restriksi yaitu gangguan

pengembangan paru serta gangguan obstruksi berupa perlambatan aliran udara di saluran

napas. Parameter yang sering dipakai untuk melihat gangguan restriksi adalah kapasitas vital

(KV), sedangkan untuk gangguan obstruksi digunakan parameter volume ekspirasi paksa

detik pertama (VEP1), dan rasio volume ekspirasi paksa detik pertama terhadap kapasitas

vital paksa (VEP1/KVP).

Faktor risiko utama dari PPOK adalah merokok. Komponen-komponen asap rokok

merangsang perubahan pada sel-sel penghasil mukus bronkus. Selain itu, silia yang melapisi

bronkus mengalami kelumpuhan atau disfungsional serta metaplasia. Perubahan-perubahan

pada sel-sel penghasil mukus dan silia ini mengganggu sistem eskalator mukosiliaris dan

menyebabkan penumpukan mukus kental dalam jumlah besar dan sulit dikeluarkan dari

saluran napas. Mukus berfungsi sebagai tempat persemaian mikroorganisme penyebab infeksi

dan menjadi sangat purulen. Timbul peradangan yang menyebabkan edema jaringan. Proses

ventilasi terutama ekspirasi terhambat. Timbul hiperkapnia akibat dari ekspirasi yang

memanjang dan sulit dilakukan akibat mukus yang kental dan adanya peradangan (GOLD,

2009).

Komponen-komponen asap rokok juga merangsang terjadinya peradangan kronik pada

paru.Mediator-mediator peradangan secara progresif merusak struktur-struktur penunjang di

paru. Akibat hilangnya elastisitas saluran udara dan kolapsnya alveolus, maka ventilasi

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

berkurang. Saluran udara kolaps terutama pada ekspirasi karena ekspirasi normal terjadi

akibat pengempisan (recoil) paru secara pasif setelah inspirasi. Dengan demikian, apabila

tidak terjadi recoil pasif, maka udara akan terperangkap di dalam paru dan saluran udara

kolaps (GOLD, 2009).

Berbeda dengan asma yang memiliki sel inflamasi predominan berupa eosinofil,

komposisi seluler pada inflamasi saluran napas pada PPOK predominan dimediasi oleh

neutrofil. Asap rokok menginduksi makrofag untuk melepaskan Neutrophil Chemotactic

Factors dan elastase, yang tidak diimbangi dengan antiprotease, sehingga terjadi kerusakan

jaringan (Kamangar, 2010). Selama eksaserbasi akut, terjadi perburukan pertukaran gas

dengan adanya ketidakseimbangan ventilasi perfusi. Kelainan ventilasi berhubungan dengan

adanya inflamasi jalan napas, edema, bronkokonstriksi, dan hipersekresi mukus.Kelainan

perfusi berhubungan dengan konstriksi hipoksik pada arteriol (Chojnowski, 2003).

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

E. Komplikasi PPOK/ COPD:

Menurut Arif Muttaqin, ( 2008 ) komplikasi dari penyakit paru obstruksi kronik adalah :

a. Gagal pernafasan.

b. Atelektasis

c. Pneumonia ( proses peradangan pada jaringan paru ).

d. Pneumothorax.

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

F. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan eksaserbasi akut di rumah sakit dapat dilakukan secara rawat jalan atau

rawat inap dan dilakukan di poliklinik rawat jalan, ruang rawat inap, unit gawat darurat, atau

ruang ICU (PDPI, 2009).

1. Bronkodilator: Albuaterol ( proventil, ventolin ), isoetarin ( bronkosol, bronkometer

2. Kortikosteroid : Metilprenisolon, Deksametason.

3. Antibiotik

4. Terapi Oksigen: sesuai indikasi hasil AGD dan toleransi klien.

5. Ventilasi Mekanik

6. Bantu pengobatan pernafasan (Fisioterapi dada)

7. Berikan vitamin atau mineral atau elektrolit sesuai indikasi.

G. Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik/ Penunjang

1. Peningkatan Hb (empisema berat)

2. Peningkatan eosinofil/ asma

3. Penurunan alpha 1- antitrypsin

4. PO2 menurun dan PCO2 normal atau meningkat (bronkhitis kronis dan emfisema.

5. Chest X-ray: dapat menunjukkan hiperinflasi paru-paru, diafragma mendatar

6. EKG: deviasi aksis kanan; gelombang P tinggi (pada pasien asma berat dan atrial

disritmia/bronkhitis); gel.P pada Leads II, III, AVF panjang dan tinggi (brinkhitis dan

emfisema); dan aksis QRS vertikal (emfisema

H. Pengkajian Fokus Menurut Nanda

1. Health Promotion (Peningkatan Kesehatan)

Kesadaran akan kesehatan atau normalitas fungsi dan strategi-strategi yang diterapkan

untuk mempertahankan control dan meningkatkan kesehatan atau normalitas fungsi tersebut.

a. Health Awareness (Kesadaran Kesehatan

b. Health Management (Manajemen Kesehatan)

2. Nutrition (Nutrisi)

a. Ingestion (Proses masuknya makanan)

b. Digestion (Pencernaan)

c. Absorption (Penyerapan)

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

d. Metabolism (Metabolisme)

e. Hydration (Minum)

3. Elimination (Pembuangan):

Keluarnya produk-produk kotoran dari tubuh

a. Urinary system (Sistem Urinaria) : proses keluarnya urine

b. Gastrointestinal system( Sistem gastrointestinal) : Pengeluaran dan pengenyahan produk-

produk kotoran dari isi perut

c. Integumentary system( Sistem Integumen) : Proses keluarnya melalui kulit

d. Pulmonary system( Sistem Paru-paru) : Pembersihan produk-produk metabolis secara ikutan,

pengeluaran dan benda-benda asing dari paru-paru atau dua saluran bronkus.

4. Activity/ Rest (Aktifitas/ Istirahat)

Produksi, konservasi, pengeluaran atau keseimbangan sumber-sumber tenaga

a. Sleep / Rest (Tidur/istirahat)

b. Activity / Exercise (Aktifitas/berolahraga)

c. Energy Balance (Keseimbangan)

d. Energi Cardiovascular-pulmonary Responses (respon jantung-paru-paru)

5. Perception/ Cognition (Cara Pandang/ Kesadaran)

a. Sistem pemrosesan informasi manusia, termasuk perhatian, orientasi (tujuan), sensasi, cara

pandang, kesadaran, dan komunikasi

b. Attention (Perhatian)

c. Orientation (Tujuan) :

d. Sensation/Perception (Sensasi/Cara Pandang)

e. Cognition (Kesadaran)

6. Communication (Komunikasi) Self- Perception (Persepsi Diri)

Kesadaran Akan diri sendiri

a. Self-Concept (Konsep Diri) : persepsi tentang diri sendiri secara menyeluruh

b. Self-Esteem (Penghargaan diri) : Penilaian akan pekerjaan sendiri, kapabilitas, kepentingan,

dan keberhasilan

c. Body Image (Citra Tubuh) : Citra mental akan tubuh diri sendiri

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

7. Role Relationships (Hubungan Peran)

a. Caregiving Roles (Peran-peran yang memberi perhatian) : Pola perilaku yang diharapkan

secara social oleh individu- individu yang menyediakan perawatan dan bukan para

professional perawatan kesehatan

b. Family Relationships (Hubungan keluarga) : Asosiasi orang-orang yang secara biologis

saling berkaitan

c. Role Performance (Kinerja Peran) : Kualitas memfungsikan didalam pola-pola perilaku yang

diharapkan secara social

8. Sexuality /Seksualitas

Identitas seksual, fungsi seksual dan reproduksi

a. Sexual Identity (Identitas Seksual)

b. Sexual Function (Fungsi Seksual)

c. Reproduction (Reproduksi)

9. Coping/ Stress Tolerance

Berkaitan dengan kejadian-kejadian atau proses-proses kehidupan

a. Post-Trauma Responses (Respon paska trauma) Reaksi- reaksi yang terjadi setelah trauma

fisik atau psikologis

b. Coping Responses (Respon-respon penanggulangan) : Proses mengendalikan tekanan

lingkungan

c. Neuro-behavioral Responses (Respon-respon perilaku syaraf) Respon perilaku yang

mencerminkan fungsi saraf dan otak

10. Life Principles (Prinsip- Prinsip Hidup)

Prinsip- prinsip yang mendasari perilaku, pikiran dan perilaku tentang langkah-

langkah, adapt istiadat, atau lembaga yang dipandang benar atau memiliki pekerjaan intrinsik

a. Values: (Nilai- nilai) : Identifikasi dan pemeringkatan tentang bagaimana akhirnya bertindak

yang disukai

b. Beliefs: (Kepercayaan) : Pendapat, harapan atau penilaian atas tindakan, adapt istiadat, atau

lembaga yang dianggap benar atau memiliki pekerjaan instrinsik

c. Value/Belief/Action Congruence: (Nilai, Kepercayaan, kesesuaian tindakan) : korespondensi

atau keseimbangan yang dicapai antara nilai-nilai, kepercayaan dan tindakan

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

11. Safety/ Protection (Keselamatan/ Perlindungan)

Aman dari mara bahaya, luka fisik atau kerusakan system kekebalan, penjagaan akan

kehilangan dan perlindungan keselamatan dan keamanan

a. Infection: (Infeksi) : Respon-respon setempat setelah invasi patogenik

b. Physical Injury: (luka Fisik) : Luka tubuh yang membahayakan

c. Violence: ( kekerasan ) penggunaan kekuatan atau tenaga yang berlebihan sehingga

menimbulkan luka atau siksaan

d. Environmental Hazards: (tanda bahaya lingkungan ) sumber-sumber bahaya yang ada

dilinkungan sekitar kita

e. Defensive Processes: ( proses mempertahankan diri ) proses seseorang mempertahankan diri

dari luar

f. Thermoregulation: proses fisiologis untuk mengatur panas dan energi di dalam tubuh untuk

tujuan melindingi organisms.

12. Comfort

Rasa kesehatan mental, fisik, atau social, atau ketentraman

a. Physical Comfort : merasakan tentram dan nyaman

b. Social Comfort : merasakan tentram dan nyaman dari situasi social seseorang

13. Growth/ Development

Bertambahnya usia yang sesuai dengan demensi fisik, system organ dan atau tonggak

perkembangan yang dicapai

a. Growth: kenaikan demensi fisik atau kedewasaan system organ

b. Development: apa yang dicapai, kurang tercapai, atau kehilangan tonggak perkembangan

I. Diagnosa Keperawatan Yang Sering Muncul

1. Ketidakefektifan Bersihan jalan napas b.d kelemahan, upaya batuk yang buruk, sekresi yang

kental atau berlebihan.

a. Definisi:

Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan

untuk mempertahankan kebersihan jalan napas.

b. Batasan Karakteristik :

1) Tidak ada batuk

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

2) Suara napas tambahan

3) Perubahan frekuensi napas

4) Sianosis

5) Kesulitan berbicara atau mengeluarkan suara

6) Penurunan bunyi napas

7) Dispnea

8) Sputum dalam jumlah yang berlebihan

9) Batuk yang tidak efektif

10) Orthopnea

11) Gelisah

12) Mata terbuka lebar

2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai oksigen.

a. Definisi:

Ketidakcukupan energy psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan menyelesaikan

aktivitas kehidupan sehari hari yang harus atau yang ingin dilakukan

b. Batasan Karakteristik

1) Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas

2) Respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas

3) Perubahan EKG yang mencerminkan aritmia

4) Perubahan EKG yang mencerminkan iskemia

5) Ketidaknyamanan setelah beraktivitas

6) Dispnea setelah beraktifitas

7) Menyatakan merasa letih

8) Menyatakan merasa lemah

3. Perubahan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan b.d kelelahan, batuk yang sering,

adanya produksi sputum, dispnea, anoreksia.

a. Definisi:

Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik

b. Batasan Karakteristik

1) Kram abdomen

2) Nyeri abdomen

3) Menghindari makan

4) Berat badan 20% atau lebih di bawah berat badan ideal

5) Kerapuhan kapiler

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

6) Diare

7) Kehilangan rambut berlebihan

8) Bising usus hiperaktif

9) Kurang makanan

10) Kurang informasi

11) Kurang minat pada makanan

12) Penuruna BB denga asupan makanan adekuat

13) Kesalahan konsepsi

14) Kesalahan informasi

15) Membrane mukosa pucat

16) Ketidakmampuan memakan makanan

17) Tonus otot menurun

18) Mengeluh gangguan sensasi rasa

19) Mengeluh asupan makanan kurang dari RDA ( Recommended Daily Allowance)

20) Cepat kenyang setelah makan

21) Sariawan rongga mulut

22) Steatorea

23) Kelemahan otot pengunyah

24) Kelemahan otot untuk menelan

J. Intervensi Keperawatan (NANDA, NIC- NOC, 2013).

Diagnosa Keperawatan/

Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1. Bersihan Jalan Nafas

tidak efektif

Faktor yang berhubungan

dengan:

a. Lingkungan : perokok

pasif, mengisap aspa,

merokok

b. Obstruksi jalan nafas :

spasme jalan nafas, sekresi

N NOC :

a. Respiratory status :

Ventilation

b. Respiratory status : Airway

patency

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama

……..pasien menunjukkan

NIC:

Airway Suction

a. Pastikan kebutuhan oral /

tracheal suctioning.

b. Berikan O2 ……l/mnt,

metode………

c. Anjurkan pasien untuk

istirahat dan napas dalam

setelah kateter dikeluarkan

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

tertahan, banyaknya

mukus, adanya jalan nafas

buatan, sekresi bronkus,

adanya eksudat di

alveolus, adanya benda

asing di jalan nafas.

c. Fisiologis: Jalan napas

alergik, asma, penyakit

paru obstruktif kronik,

hiperplasi dinding

bronchial, infeksi,

disfungsi neuromuskular

keefektifan jalan nafas

a. Kriteria Hasil :

Mendemonstrasikan batuk

efektif dan suara nafas yang

bersih, tidak ada sianosis dan

dyspneu (mampu

mengeluarkan sputum,

bernafas dengan mudah, tidak

ada pursed lips)

b. Menunjukkan jalan nafas

yang paten (klien tidak

merasa tercekik, irama nafas,

frekuensi pernafasan dalam

rentang normal, tidak ada

suara nafas abnormal)

c. Mampu mengidentifikasikan

dan mencegah faktor yang

penyebab.

v

dari nasotrakheal

ai Airway Managemen

a. Posisikan pasien untuk

memaksimalkan ventilasi

b. Lakukan fisioterapi dada jika

perlu

c. Keluarkan sekret dengan

batuk atau suction

d. Auskultasi suara nafas, catat

adanya suara tambahan

e. Berikan bronkodilator bila

perlu

f. Monitor status hemodinamik

g. Berikan pelembab udara

Kassa basah NaCl Lembab

h. Atur intake untuk cairan

mengoptimalkan

keseimbangan.

i. Monitor respirasi dan status

O2

j. Jelaskan pada pasien dan

keluarga tentang penggunaan

peralatan : O2, Suction,

Inhalasi.

2. Intoleransi aktivitas

Faktor yang berhubungan :

a. Tirah Baring atau

imobilisasi

b. Kelemahan menyeluruh

c. Ketidakseimbangan antara

suplei oksigen dengan

kebutuhan

NOC :

a. Self Care : ADL

b. Toleransi aktivitas

c. Konservasi eneergi

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama ….

Pasien bertoleransi terhadap

NIC :

a. Observasi adanya

pembatasan klien dalam

melakukan aktivitas

b. Kaji adanya faktor yang

menyebabkan kelelahan

c. Monitor nutrisi dan sumber

energi yang adekuat

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

d. Gaya hidup yang

dipertahankan.

aktivitas dengan

Kriteria Hasil :

a. Berpartisipasi dalam aktivitas

fisik tanpa disertai

peningkatan tekanan darah,

nadi dan RR

b. Mampu melakukan aktivitas

sehari hari (ADL’s) secara

mandiri

c. Keseimbangan aktivitas dan

istirahat

d. Mampu berpindah dengan

atau tanpa bantuan alat

e. Level kelemahan

f. Energy psikomotor

g. Status kardiopulmonary

adekuat

h. Sirkulasi status baik

i. Status respirasi : pertukaran

gas dan ventilasi adekuat

d. Monitor pasien akan adanya

kelelahan fisik dan emosi

secara berlebihan

e. Monitor respon

kardivaskuler terhadap

aktivitas (takikardi, disritmia,

sesak nafas, diaporesis, pucat,

perubahan hemodinamik)

f. Monitor pola tidur dan

lamanya tidur/istirahat pasien

g. Kolaborasikan dengan

Tenaga Rehabilitasi Medik

dalam merencanakan progran

terapi yang tepat.

h. Bantu klien untuk

mengidentifikasi aktivitas

yang mampu dilakukan

i. Bantu untuk memilih

aktivitas konsisten yang

sesuai dengan kemampuan

fisik, psikologi dan sosial

j. Bantu untuk

mengidentifikasi dan

mendapatkan sumber yang

diperlukan untuk aktivitas

yang diinginkan

k. Bantu untuk mendpatkan alat

bantuan aktivitas seperti kursi

roda, krek

l. Bantu untuk

mengidentifikasi aktivitas

yang disukai

m. Bantu klien untuk membuat

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

jadwal latihan diwaktu luang

n. Bantu pasien/ keluarga untuk

mengidentifikasi kekurangan

dalam beraktivitas

o. Sediakan penguatan positif

bagi yang aktif beraktivitas

p. Bantu pasien untuk

mengembangkan motivasi

diri dan penguatan

q. Monitor respon fisik, emosi,

sosial dan spiritual

3. Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Berhubungan dengan :

Ketidakmampuan untuk

memasukkan atau

mencerna nutrisi oleh

karena faktor biologis,

psikologis atau ekonomi.

NOC:

a. Nutritional status: Adequacy

of nutrient

b. Nutritional Status : food and

Fluid Intake

c. Nutritional Status : nutrient

intake

d. Weight Control

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama….nutrisi

kurang teratasi

Kriteria hasil :

a. Adanya peningkatan BB

sesuai dengan tujuan

b. BBI sesuai dengan tinggi

badan

c. Mampu mengidentifikasi

kebutuhan nutrisi

d. Tidak ada tanda- tanda

malnutrisi

NIC :

Nutrition Managemen

a. Kaji adanya alergi makanan

b. Kolaborasi dengan ahli gizi

untuk menentukan jumlah

kalori dan nutrisi yang

dibutuhkan pasien

c. Anjurkan pasien untuk

meningkatkan intake Fe,

Vitamin C dan Protein

d. Berikan substansi gula

e. Yakinkan diet yang dimakan

mengandung tinggi serat

untuk mencegah konstipasi

f. Berikan makanan yang

terpilih ( sudah

dikonsultasikan dengan ahli

gizi)

g. Ajarkan pasien bagaimana

membuat catatan makanan

harian.

h. Monitor jumlah nutrisi dan

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

e. Menunjukkan penigkatan

fungsi pengecapan dari

menelan

f. Tidak terjadi penurunan BB

yang berarti

kandungan kalori

i. Berikan informasi tentang

kebutuhan nutrisi

j. Kaji kemampuan pasien

untuk mendaptakn nutrisi

yang dibutuhkan

Nutrition Monitoring:

a. BB pasien dalam batas

normal

b. Monitor adanya penurunan

BB

c. Monitor lingkungan selama

makan

d. Monitor tipe dan jumlah

aktivitas yang biasa

dilakukan

e. Monitor interaksi anak atau

orang tua selama makan

f. Jadwalkan pengobatan dan

tindakan tidak selama jam

makan

g. Monitor turgor kulit

h. Monitor kekeringan, rambut

kusam, total protein, Hb dan

kadar Ht

i. Monitor mual dan muntah

j. Monitor pucat, kemerahan,

dan kekeringan jaringan

konjungtiva

k. Monitor intake nuntrisi

l. Catat adanya edema,

hiperemik, hipertonik papila

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

lidah dan cavitas oral

m. Catat jika lidah berwarna

magenta, scarlet

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

DAFTAR PUSTAKA

Irman, S. 2008. Asuhan keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem

Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.

Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem

Pernafasan. Jakarta : Salemba Medika.

NANDA, NIC- NOC. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnose Medis &

NAND, NIC- NOC. Jakarta: Media Action Publishing.

Tamsuri, Anas. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Pernafasan. Jakarta: EGC.

Tim PDPI. 2008. Diagnosis dan Tatalaksana Kegawatdaruratan Paru. Jakarta: Sagung Seto

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,
Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,
Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,
Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,
Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,
Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,
Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,
Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,
Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,
Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,
Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,
Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,
Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,
Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,
Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,
Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,
Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Penyakit Paru Obstruktif Kronik

Disusun Oleh :

NAMA : Lina Candra Dewi

NIM : A01201662

PRODI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

TAHUN 2016

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Diagnosa Keperawatan : Defisiensi pengetahuan tentang PPOK

b.d keterbatasan kognitif mengenai PPOK

2. Pokok bahasan : Pengetahuan tentang PPOK

3. Sub pokok bahasan : PPOK

4. Sasaran : Tn. P

5. Hari/tanggal : Rabu, 23 Maret 2016

6. Waktu/jam : 1 x 30 menit

7. Pertemuan : Ke 1

8. Tempat : Di RSU PKU Muh. Gombong, Ruang Inayah B28

9. Penyuluh : Lina Candra Dewi

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit diharapkan

keluarga Tn. P dapat mengerti dan memahami tentang pengetahuan tentang PPOK.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit diharapkan

keluarga Tn. P dapat :

1. Menyebutkan pengertian PPOK

2. Menyebutkan penyebab PPOK

3. Menyebutkan tanda dan gejala PPOK

4. Menyebutkan komplikasi PPOK

5. Menyebutkan penatalaksanaan PPOK

6. Mampu menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan

C. Pokok Materi

1. Pengertian

2. Penyebab

3. Tanda dan gejala.

4. Komplikasi

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

5. Penatalaksanaan

A. Kegiatan Belajar Mengajar

1. Metode : Ceramah dan tanya jawab

2. Strategi pelaksanaan :

No Waktu Tahap Respon

1. 5 menit Orientasi :

1. Mengucapkan salam

2. Mengingatkan nama

penyuluh

3. Mengingatkan kontrak

4. Menjelaskan maksud dan

tujuan

5. Menanyakan kesediaan

mengikuti penkes

6. Memulai acara dengan

bacaan tasmiyah bersama-

sama

7. Apersepsi dengan

menggali pengetahuan

tentang PPOK

1. Menjawab salam

2. Audien ingat

nama penyuluh

3. Audien ingat

dengan kontrak

4. Audien mengerti

maksud dan

tujuan

5. Audien bersedia

6. Membaca

tasmiyah

bersama-sama

7. Memberikan

respon mengenai

PPOK

2. 15 menit Kerja :

1. Menjelaskann pengertian

PPOK

2. Menjelaskan penyebab

PPOK

3. Menjelaskan tanda dan

gejala PPOK

4. Menjelaskan komplikasi

dari PPOK

1. Audien

mendengarkan dan

memperhatikan

penyuluh

menjelaskan

materi tentang

PPOK

2. Audien bertanya

seputar PPOK

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

5. Menjelaskan

penatalaksanaan dari

PPOK

3. 10 menit Terminasi :

1. Melakukan evaluasi

2. Memberikan kesimpulan

3. Membuat RTL

4. Menutup penkes dengan

membaca tahmid

5. Mengucapkan salam

penutup

1. Menjawab

pertanyaan dengan

benar

2. Menyepakati

kontrak untuk

pertemuan

berikutnya

3. Membaca tahmid

bersama dengan

penyuluh

4. Menjawab salam

penutup

A. Media dan sumber

1. Media : SAP, leaflet, lembar balik

2. Sumber :

http://www.gudangmateri.com

B. Evaluasi

1. Evaluasi persiapan

a. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penkes

b. Media sudah siap 1 hari sebelum penkes

c. Kontrak sudah dilakukan 1 hari sebelum pendkes

d. SAP sudah siap 1 hari sebelum penkes

2. Evaluasi proses

a. Audien sudah siap di ruangan sebelum penkes dimulai

b. Audien memperhatikan penjelasan penyaji

c. Audien aktif bertanya dan memberi pendapat

d. Media dapat digunakan secara aktif

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

3. Evaluasi hasil

a. Menyebutkan pengertian PPOK

b. Menyebutkan penyebab PPOK

c. Menyebutkan tanda dan gejala PPOK

d. Menyebutkan komplikasi dari PPOK

e. Manyebutkan penatalaksanaan dari PPOK

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

MATERI PEMBAHASAN

PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK

A. Definisi

Penyakit paru-paru obstrutif kronis/PPOK (COPD) merupakan suatu istilah yang sering

digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh

peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya

(Irman, 2008).

Eksaserbasi akut pada PPOK berarti timbulnya perburukan dibandingkan dengan kondisi

sebelumnya. Definisi eksaserbasi akut pada PPOK adalah kejadian akut dalam perjalanan

alami penyakit dengan karakteristik adanya perubahan basal sesak napas, batuk, dan/ atau

sputum yang diluar batas normal dalam variasi hari ke hari (GOLD, 2009).

Penyakit Paru Obstruksi Kronik merupakan sejumlah gangguan yang mempengaruhi

pergerakan udara dari dan keluar paru. Gangguan yang penting adalah bronkhitis obstruktif,

emfisema,dan asma bronkhial.

( Arif Muttaqin, 2008: 156 )

B. Etiologi

Menurut Arif Muttaqin, (2008: 156 ) penyebab dari Penyakit Paru Obstruksi Kronik

adalah :

a. Kebiasaan merokok, merupakan penyebab utama pada bronkhitis kronik dan emfisema.

b. Adanya infeksi : Haemophilus influenzae dan streptococcus pneumonia.

c. Polusi oleh zat- zat pereduksi.

d. Faktor keturunan.

e. Faktor sosial- ekonomi : keadaan lingkungan dan ekonomi yang memburuk.

C. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala akan mengarah pada dua tipe pokok:

1. Mempunyai gambaran klinik dominant kearah bronchitis kronis (blue bloater).

2. Mempunyai gambaran klinik kearah emfisema (pink puffers).

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

Tanda dan gejalanya adalah sebagai berikut:

1. Kelemahan badan

2. Batuk

3. Sesak napas

4. Sesak napas saat aktivitas dan napas berbunyi

5. Mengi atau wheeze

6. Ekspirasi yang memanjang

7. Bentuk dada tong (Barrel Chest) pada penyakit lanjut.

8. Penggunaan otot bantu pernapasan

9. Suara napas melemah

10. Kadang ditemukan pernapasan paradoksal

11. Edema kaki, asites dan jari tabuh.

D. Komplikasi PPOK/ COPD:

Menurut Arif Muttaqin, ( 2008 ) komplikasi dari penyakit paru obstruksi kronik adalah :

a. Gagal pernafasan.

b. Atelektasis

c. Pneumonia ( proses peradangan pada jaringan paru ).

d. Pneumothorax.

E. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan eksaserbasi akut di rumah sakit dapat dilakukan secara rawat jalan atau

rawat inap dan dilakukan di poliklinik rawat jalan, ruang rawat inap, unit gawat darurat, atau

ruang ICU (PDPI, 2009).

1. Bronkodilator: Albuaterol ( proventil, ventolin ), isoetarin ( bronkosol, bronkometer

2. Kortikosteroid : Metilprenisolon, Deksametason.

3. Antibiotik

4. Terapi Oksigen: sesuai indikasi hasil AGD dan toleransi klien.

5. Ventilasi Mekanik

6. Bantu pengobatan pernafasan (Fisioterapi dada)

7. Berikan vitamin atau mineral atau elektrolit sesuai indikasi.

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik/ Penunjang

1. Peningkatan Hb (empisema berat)

2. Peningkatan eosinofil/ asma

3. Penurunan alpha 1- antitrypsin

4. PO2 menurun dan PCO2 normal atau meningkat (bronkhitis kronis dan emfisema.

5. Chest X-ray: dapat menunjukkan hiperinflasi paru-paru, diafragma mendatar

6. EKG: deviasi aksis kanan; gelombang P tinggi (pada pasien asma berat dan atrial

disritmia/bronkhitis); gel.P pada Leads II, III, AVF panjang dan tinggi (bronkhitis dan

emfisema); dan aksis QRS vertikal (emfisema)

Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

DAFTAR PUSTAKA

Irman, S. 2008. Asuhan keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem

Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.

Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem

Pernafasan. Jakarta : Salemba Medika.

NANDA, NIC- NOC. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnose Medis &

NAND, NIC- NOC. Jakarta: Media Action Publishing.

Tamsuri, Anas. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Pernafasan. Jakarta: EGC.

Tim PDPI. 2008. Diagnosis dan Tatalaksana Kegawatdaruratan Paru. Jakarta: Sagung Seto

Page 61: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

PPOKPenyakit Paru Obstruktif

Kronik

Disusun Oleh:

LINA CANDRA DEWIA01201662

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMMADIYAH GOMBONG2016

STOP MEROKOK

JAUHKAN DARILINGKUNGAN YANGBERASAP ROKOK

BERIKAN VENTILASIMAKSIMAL

MENJAGA POLAHIDUP SEHAT

BERIKANLINGKUNGAN YANGNYAMAN

APABILA DI RUMAHSAKIT BATASIPENGUNJUNG UNTUKMEMAKSIMALKANVENTILASI YANG ADA

POSISIKAN SEMIFOWLER

TERIMA KASIH.....

VI. Pemeriksaan Laboratorium

a. Peningkatan HB(Emfisemaberat)

b. Peningkatan eosinofilasma

c. Penurunan alpha 1

d. Po2 menurun dan PcO2normal atau meningkat(Bronchitis kronis danEmfisema)

e. Chest X-ray dapatmenunjukan hiperinflasiparu-paru, diafragmamendatar

f. EKG, deviasi aksis kanan,gelombang P tinggi (padapasien asma beratdanatrial disritmia/bronchitis), gelombang Ppada Leads II, III, AVFpanjang dan tinggi(bronchitis danemfisema), dan aksis QRSventrikel (emfisema)

Page 62: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,

I. Pengertian PPOK?

PPOK adalah sekelompokpenyakit paru-paru yangberlangsung lama danditandai oleh peningkatanresistensi terhadap aliranudara.

II. Penyebab PPOK

1. Kebiasaan Merokok

2. Adanya Infeksi

3. Polusi oleh zat-zatpereduksi

4. Faktor Keturunan

5. Faktor Sosial-Ekonomi

III. Tanda dan Gejala PPOK

a. Kelemahan badan

b. Batuk

c. Sesak nafas

d. Sesak nafas saat aktifitas

e. Mengi atau wheezing

f. Ekspirasi yangmemanjang

g. Bentuk dada tong

h. Penggunaan otot bantupernafasan

i. Suara nafas melemah

j. Kadang ditemukanpernafasan paradoksal

k. Edema kaki, asites

IV. Komplikasi dari PPOK

a. Gagal pernafasan

b. Atelektasis

c. Pneumoni

d. Pneumothorax

V. Pengobatan PPOK

a. Bronkodilator

b. Kortikosteroid

c. Antibiotik

d. Terapi Oksigen

e. Ventilasi Mekanik

f. Fisioterapi dada

g. Berikan vitamin, mineralatau elektrolit sesuaiindikasi

Page 63: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,
Page 64: ASUHAN KEPERAWATAN OKSIGENASI PADA TN.T DI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/162/1/LINA CANDRA DEWI NIM. A01201662.pdf · Pembahasan: Dari hasil pengkajian klien mengeluh sesak nafas,