bab iii asuhan keperawatan a....

30
63 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian Pengkajian awal dilakukan tanggal 24 April 2011, jam 08.00 WIB di Ruang Khotidjah Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal, dan diperoleh data sebagai berikut : 1. Biodata Identitas pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal : 24 April 2011, jam 08.30. Nama : Ny. A, Umur : 37 tahun, Jenis kelamin : Perempuan, Pendidikan : SMA, Pekerjaan : Ibu rumah tangga, Suku bangsa : Jawa Indonesia, Alamat : Kalirejo RT1/ RW1 Kangkung, Status perkawinan : Kawin, Agama : Islam, Tanggal masuk 23 April 2011 jam 20.10, No. register : 93925 , Diagnosa medis : Post Sectio Caesaria atas indikasi Letak Sungsang Identitas Penanggung jawab Nama : Tn. S, Umur : 39 tahun, Jenis Kelamin : Laki – laki, Pendidikan : SMA, Pekerjaan : Swasta, Suku bangsa : Jawa Indonesia, Hubungan dengan klien: Suami, Alamat : Kalirejo RT 1/ RW1 Kangkung.

Upload: letuyen

Post on 02-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

63

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Pengkajian awal dilakukan tanggal 24 April 2011, jam 08.00 WIB di

Ruang Khotidjah Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal, dan diperoleh

data sebagai berikut :

1. Biodata

Identitas pasien

Pengkajian dilakukan pada tanggal : 24 April 2011, jam 08.30. Nama :

Ny. A, Umur : 37 tahun, Jenis kelamin : Perempuan, Pendidikan : SMA,

Pekerjaan : Ibu rumah tangga, Suku bangsa : Jawa Indonesia, Alamat :

Kalirejo RT1/ RW1 Kangkung, Status perkawinan : Kawin, Agama : Islam,

Tanggal masuk 23 April 2011 jam 20.10, No. register : 93925 , Diagnosa

medis : Post Sectio Caesaria atas indikasi Letak Sungsang

Identitas Penanggung jawab

Nama : Tn. S, Umur : 39 tahun, Jenis Kelamin : Laki – laki, Pendidikan :

SMA, Pekerjaan : Swasta, Suku bangsa : Jawa Indonesia, Hubungan dengan

klien: Suami, Alamat : Kalirejo RT 1/ RW1 Kangkung.

64

B. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama

Klien mengatakan nyeri pada jahitan sectio caesaria

2. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat penyakit dahulu

Sebelumnya klien tidak pernah sakit yang mengharuskan klien dibawa

ke Rumah Sakit. Ini merupakan operasi sectio caesarea yang pertama.

Klien juga belum pernah mengalami abortus dan tidak mengalami

perdarahan pada kehamilan sebelumnya. Klien tidak mempunyai riwayat

penyakit hipertensi sebelumnya, penyakit jantung, asam urat, maupun

Diabetes mellitus.

b. Riwayat penyakit keluarga

Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami

persalinan dengan cara sectio caesaria . Ayah klien tidak punya penyakit

hipertensi, DM, asma maupun jantung.

3. Riwayat Obstetri

65

a. Riwayat haid/ menstruasi

Klien menarche pada umur 12 tahun, siklus haid 28 hari dengan

lama 6-7 hari, klien mengeluh pegel-pegel jika haid

b. Riwayat kehamilan

Klien hamil dengan kehamilan ke 3 pernah melahirkan 2 anak dan

belum pernah mengalami abortus (G3P2A0). Klien melahirkan anak

pertama secara normal dengan jenis kelamin laki-laki, BB 3700 gram

pada tahun 1997 dan sekarang dalam keadaan sehat, dan klien juga

melahirkan anak keduanya secara normal dengan jenis kelamin laki-laki,

BB 3500 gram pada tahun 2002. Yang ketiga yaitu kehamilan ini. Pada

kehamilan ini klien mengeluh mual dan muntah pada trimester pertama,

terkadang pusing bila bangun duduk ataupun bangun tidur, namun klien

tidak merasa terganggu aktivitasnya saat kehamilan ini. HPL tanggal 23

April 2011, HPHT tanggal 16 Juli 2010. Klien selalu memeriksakan

kehamilannya sebulan sekali di dokter, dan pada umur kehamilan 7

bulan klien memeriksakan kehamilannya 1 minggu sekali. Klien adalah

kiriman dari Dr. N, Kangkung dengan G3 P2 O0, hamil 41 minggu

66

mengeluh kenceng–kenceng. Oleh dokter didiagnosa dengan letak

sungsang, kemudian dirujuk ke RS Islam Muhammadiyah Kendal.

c. Riwayat Persalinan

Tanggal 23 April 2011 jam 15.00 ketuban pecah, periksa ke dokter

palpasi TFU 3 jari dibawah pusat, punggung kiri letak sungsang, his

jarang, DJJ 126 x/ mnt, keluar lendir, gerak anak masih dirasakan.

Kemudian dirujuk ke RSI Muhammadiyah Kendal, his masih jarang.

Dan pukul 20.10, dilakukan pemeriksaan VT 5 cm, DJJ 130 x/mnt,

kemudian jam 22.00 dilakukan operasi sectio caesaria. Pada jam 23.00

bayi lahir dengan jenis kelamin perempuan, keadaan bayi sehat, norma

(tidak ada kelainan), menangis kuat, BB : 3000 gram, PB : 47 cm, LD :

33 cm, LK : 34 cm.

d. Riwayat KB

KB yang pernah dipakai klien yaitu KB suntik

e. Rencana KB

Klien tidak akan menggunakan KB lagi karena klien lebih memilih

stiril untuk ke depan, klien sudah tidak ingin hamil lagi. Dan sekarang

merupakan kehamilan terakhir untuk dirinya.

67

4. Pola kesehatan fungsional

a. Sirkulasi

Klien tidak mengalami perdarahan saat dilakukan pembedahan

b. Integritas ego

Klien juga dapat menunjukkan labilnya emosional melalui

kegembiraannya dengan ditandai klien senang akan hadirnya anak yang

ketiga ini.

5. Pola Eliminasi BAB dan BAK

Sebelum masuk rumah sakit klien BAB 1x sehari, warna kuning

kecoklatan, konsistensi lembek dan BAK 3-4 kali sehari, warna kuning

jernih, bau khas. Setelah masuk rumah sakit, klien belum BAB setelah

persalinan. Klien terpasang kateter dengan warna urine kuning jernih ± 200

cc.

6. Pola Makanan atau Cairan

Sebelum masuk rumah sakit klien makan 3x sehari dengan

komposisi nasi, sayur, lauk pauk, dan kadang buah – buahan. Minum ± 10

gelas perhari ( ± 2500 cc ) berupa air putih dan teh. Setelah masuk rumah

68

sakit, klien makan 3x sehari dengan komposisi diit lunak, sayur, lauk pauk,

dan buah, minum ± 6 gelas ( ± 1500 cc ) berupa air putih dan teh.

7. Neurosensori

Klien tidak mengalami gangguan neurosensori, baik gerakan ataupun

sensori, hanya saja klien masih lemah karena dilakukannya pembedahan

sectio caesaria.

8. Nyeri/ Ketidaknyamanan

Klien mengatakan nyeri pada luka jahitan SC, P : yang menimbulkan

nyeri yaitu jika klien bergerak, Q : nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-

tusuk,. R : nyeri pada jahitan SC di abdomen, S : nyeri berskala 6 (dengan

menggunakan skala 1-10), T : nyeri hilang timbul 10-15 detik. Saat dikaji

klien belum tahu cara perawatan vulva hygiene.

9. Pernafasan

Bunyi paru jelas dan vesikuler, tidak ada ronchi maupun wheezing,

vokal fermitus kanan dan kiri sama.

10. Keamanan

69

Balutan pada abdomen kering dan utuh, tidak ada noda atau kotoran,

hanya saja nampak warna betadine yang kemerah-merahan. Tidak

bengkak, dan ada nyeri tekan.

11. Pemeriksaan diagnostik

Pemeriksaan Laboratorium

Nilai normal

- Hemoglobin 10, 4 g/dl 14 – 18 g/dl

- Hematokrit 32% 40 – 47

%

- Trombosit 233.000 mm3 150.000 –

400.000 mm3

- Lekosit 13.000 mm3 4.000 -

10.000 mm3

- Eritrosit 4,61 mm3 4,5 – 6

mm3

C. Pengkajian Fisik Ibu

70

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis.

3. Tanda – tanda vital : TD : 110/ 70 mmHg

N : 80x/ mnt

S : 36,7 0 C

RR : 20 x/ mnt

4. Pengukuran antopometri : BB : 64 kg

TB : 158 cm

LILA : 30 cm

5. Kepala : Bentuk mesochepal, rambut bersih, panjang, berwarna hitam,

tidak mudah rontok.

6. Mata : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pandangan jelas,

tidak menggunakan alat bantu penglihatan ( kacamata ).

7. Hidung : Bentuk simetris, keadaan bersih, tidak ada polip.

8. Telinga : Keadaan telinga bersih, tidak ada serumen,

pendengaran jelas.

71

9. Mulut : Keadaan mulut bersih, tidak ada sianosis, mukosa bibir

lembab.

10. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada nyeri

telan.

11. Dada :

- Payudara : Putting menonjol, areola berwarna hitam, ASI belum keluar,

ada nyeri tekan, mamae bengkak.

- Paru–paru : Inspeksi : Simetris, tidak menggunakan alat bantu

pernafasan.

Palpasi : Vokal fermitus kanan sama dengan kiri.

Perkusi : Sonor.

Auskultasi : Tidak ada ronchi dan tidak ada wheezing.

12. Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak.

Palpasi : Ictus cordis tidak teraba.

Perkusi : Pekak.

Auskultasi : Tidak ada suara gallop.

72

13. Abdomen : Terdapat luka jahitan SC ± 20 cm, keadaan luka kering dan

tertutup hepafix.

14. Genetalia : Vulva kotor, lochea rubra berwarna merah segar, bau khas (

amis ), jumlah 1 pembalut penuh, terpasang kateter, warna

urine kuning jernih ± 200 cc.

15. Kulit : Kulit berwarna sawo matang, turgor kulit baik, kebersihan

kulit bersih.

16. Ekstremitas : Atas : Tidak ada oedema, pada tangan kiri terpasang infuse

RL 20 tpm.

Bawah : Tidak ada oedema.

D. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium

Nilai normal

- Hemoglobin 10, 4 g% 14 – 18 g%

- Hematokrit 32% 40 – 47

%

73

- Trombosit 233.000 mm3 150.000 –

400.000 mm3

- Lekosit 13.000 mm3 4.000 -

10.000 mm3

- Eritrosit 4,61 mm3 4,5 – 6

mm3

2. Therapy

- Infuse RL 20 tpm

- Inj. Sanpicilin 1 x 1 gram

- Inj. Metergin 2 x 1 amp

3. Diit : Bubur sum sum

E. Pengelompokkan Data

Pada tanggal 24 April 2011 ditemukan data-data keluhan klien, yaitu :

DS :

74

- Klien mengatakan nyeri pada luka jahitan SC dengan skala nyeri 6

(dengan menggunakan skala 1-10), nyeri hilang timbul 10-15 detik,

nyeri bertambah saat klien bergerak dan berkurang bila istirahat.

- Klien mengatakan belum bisa turun dari tempat tidur, semua aktivitas

dibantu oleh keluarga dan perawat.

- Klien mengatakan ASInya belum keluar.

DO :

- Wajah tampak meringis saat nyeri timbul

- Klien tampak lemah

- TTV : TD : 110/ 70 mmHg, nadi : 80 x/mnt, suhu : 36, 7 0C, RR : 20

x/mnt

- Semua aktivitas klien tampak dibantu oleh keluarga dan perawat

- Terpasang kateter, warna urine kuning jernih ± 200 cc

- Terdapat luka jahitan post operasi pada abdomen ± 20 cm

- Keadaan luka kering dan tertutup hepafix.

- Hb : 10, 4 g/dl

- Mamae klien tampak bengkak

75

- Bayi tampak menangis kehausan.

F. Analisa Data

Data ( DS dan DO ) Etiologi Problem

DS : - Klien mengatakan nyeri

pada daerah luka

jahitan SC dengan

skala nyeri 6 (dengan

menggunakan skala 1-

10), nyeri hilang timbul

10-15 detik, nyeri

bertambah saat klien

bergerak dan berkurang

bila istirahat.

DO : -Wajah tampak meringis

saat nyeri timbul

- Klien tampak

lemah

- TTV

: TD : 110/ 70 mmHg,

nadi 80 x/mnt, suhu :

36,70 C, RR : 20 x/mnt

- Ada

luka jahitan SC

sepanjang ± 20 cm

Trauma pembedahan Gangguan rasa

nyaman : Nyeri

76

-

Keadaan luka kering

dan tertutup hepafix.

DS :-Klien mengatakan belum

bisa turun dari tempat

tidur, semua aktivitas

dibantu oleh keluarga

dan perawat.

DO : -Klien tampak lemah

- Semua aktivitas

klien tampak dibantu

oleh keluarga dan

perawat

- Terpasang

kateter warna urine

kuning jernih ± 200 cc

Nyeri pembedahan Intoleransi aktivitas

DS :-Klien mengatakan belum

ASInya belum keluar

dan rasanya sakit

DO :-Mamae klien tampak

bengkak

- Bayi tampak

menangis kehausan

Perpisahan dengan bayi Tidak efektifnya

laktasi

DS : -

DO :-Terdapat luka jahitan

post operasi pada

abdomen ± 20 cm

Luka post operasi Resiko infeksi

77

- Hb : 10,4 g/ dl

- Keadaan luka

kering dan tertutup

hepafix

1. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan trauma pembedahan

yang ditandai dengan klien mengatakan nyeri pada luka jahitan SC dengan

skala nyeri 6 ( dengan menggunakan skala 1-10 ), nyeri hilang timbul 10-

15 detik, nyeri bertambah saat klien bergerak dan berkurang bila istirahat,

wajah tampak meringis saat nyeri timbul, klien tampak lemah, tanda –

tanda vital : TD : 110/70mmHg, Nadi : 80 x/mnt, Suhu : 36,70 C, RR : 20

x/mnt, Keadaan luka kering dan tertutup hepafix.

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri pembedahan yang ditandai

dengan klien mengatakan belum bisa turun dari tempat tidur, semua

aktivitas dibantu oleh keluarga dan perawat, klien tampak lemah,

terpasang kateter, warna urine kuning jernih ± 200 cc.

3. Tidak efektifnya laktasi berhubungan dengan perpisahan dengan bayi yang

ditandai dengan klien mengatakan ASInya belum keluar dan rasanya sakit,

mamae klien tampak bengkak, bayi tampak menangis kehausan.

78

4. Resiko infeksi berhubungan dengan luka post operasi yang ditandai

dengan terdapat luka jahitan post operasi pada abdomen ± 20 cm, Hb :

10,4 g/dl, keadaan luka kering dan tertutup hepafix.

2. Rencana Keperawatan

Dx. 1. : Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan trauma

pembedahan.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam nyeri

berkurang / hilang

Kriteria hasil : - Klien mengatakan nyeri berkurang

- Skala nyeri turun 1 – 2 setiap hari

- Klien tampak rileks

- Wajah tidak tegang

Intervensi :

a. Tentukan karakteristik dan lokasi ketidaknyamanan ( nyeri ).

79

R : Membedakan karakteristik khusus dari nyeri, membedakan nyeri pasca

operasi dan terjadinya komplikasi ( misal : ileus, retensi kandung

kemih ).

b. Monitor tanda – tanda vital

R : Nyeri dapat menyebabkan gelisah sehingga TD dan nadi meningkat

c. Anjurkan teknik distraksi dan relaksasi ( tarik nafas dalam ) jika timbul

nyeri.

R : Merilekskan otot dan mengalihkan perhatian dan sensori nyaman

d. Anjurkan klien untuk ambulasi dini

R : Menentukan pembentukan gas dan meningkatkan peristaltik untuk

menghilangkan ketidaknyamanan

e. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi

R : Meningkatkan kenyamanan

80

Dx. 2. : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri pembedahan

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam klien

dapat meningkatkan dan melakukan aktivitas sesuai dengan

kemampuan tanpa disertai nyeri

Kriteria hasil : - Klien dapat turun dari tempat tidur

- Klien berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan diri

- Vulva bersih

Intervensi :

a. Bantu klien dalam pemenuhan aktivitas sehari – hari sesuai kebutuhan

R : Dapat memberikan rasa tenang dan aman pada klien karena kebutuhan

aktivitas sehari – hari dapat terpenuhi dengan bantuan keluarga dan

perawat

b. Memberikan perawatan hygiene dan perawatan kateter

R : Mencegah terjadinya pertumbuhan kuman – kuman yang

mengakibatkan infeksi

c. Mengganti alat tenun yang kotor

R : Membantu menjaga kebersihan klien sehingga klien nyaman

81

d. Anjurkan klien untuk istirahat

R : Dengan istirahat dapat mempercepat pemulihan tenaga untuk

beraktivitas, klien tampak rileks.

Dx. 3. : Tidak efektifnya laktasi berhubungan dengan perpisahan dengan bayi

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam laktasi

efektif

Kriteria hasil : - ASI keluar banyak

- Mamae tidak bengkak

- Klien mengekspresikan kepuasan dalam menyusui.

Intervensi :

a. Kaji keefektifan proses laktasi

R : Menentukan kemampuan untuk memberikan perawatan yang tepat

b. Ajarkan teknik breast care dan cara menyusui yang efektif

R : Memperlancar ASI

c. Anjurkan klien untuk memberikan ASI eksklusif

82

R : ASI dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi bayi sebagai pertumbuhan

optimal

d. Bantu ibu selama menyusui dengan posisi yang nyaman

R : Posisi yang nyaman akan dapat membantu lancarnya ASI dan bayi

dapat menghisap dengan benar

Dx. 4. : Resiko infeksi berhubungan dengan luka post operasi

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam infeksi

tidak terjadi

Kriteria hasil : - Tidak ada tanda – tanda infeksi ( rubor, color, dolor, tumor,

fungsiolesa )

- Tanda – tanda vital normal, terutama suhu ( 36 – 370 C )

Intervensi :

a. Monitor tanda – tanda vital

R : Suhu yang meningkat, dapat menunjukkan terjadinya infeksi (color)

83

b. Kaji ulang pada abdomen dan balutan

R : Mengidentifikasi apakah ada tanda – tanda infeksi, adanya pus

c. Catat/ pantau kadar Hb

R : Resiko infeksi post partum dan penyembuhan buruk meningkat bila

kadar Hb rendah dan kehilangan darah berlebihan

d. Ganti balut pada luka jahitan

R : Dengan mengganti balut diharapkan akan mencegah timbulnya

pertumbuhan bakteri-bakteri yang menyebabkan infeksi

e. Anjurkan pada klien untuk menjaga sekitar luka dan tidak memegangi luka

R : Mencegah kontaminasi silang/ penyebaran organism infeksius

f. Kolaborasi pemberian antibiotik

R : Antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi

3. Implementasi Keperawatan

No Waktu Implementasi Respon Klien TTD

84

1, 4 Minggu, 24

April 2011

08.30

- Mengkaji keluhan klien

- Mengkaji derajat nyeri,

kualitas, lokasi,

frekuensi dan durasi

nyeri

- Mengukur TTV

S : Klien

mengatakan

nyeri pada luka

jahitan SC

dengan skala

nyeri 6 ( dengan

menggunakan

skala 1 -10 ),

nyeri hilang

timbul 10-15

detik, nyeri

bertambah saat

klien bergerak

dan berkurang

bila istirahat.

O : - Wajah tampak

meringis saat

nyeri timbul

- Klien tampak

lemah

- TTV : TD :

110/70 mmHg,

N: 82 x/mnt, S:

36,70 C, RR :

20 x/mnt.

1. 09.00 - Menganjurkan teknik

distraksi dan relaksasi (

S : Klien

mengatakan akan

85

tarik nafas dalam ) jika

timbul nyeri

mencobanya

O : - Klien

kooperatif

- Klien tampak

melakukan

teknik relaksasi

tarik nafas

dalam

2. 09.45 - Mengkaji klien terhadap

aktivitasnya

S : Klien

mengatakan

belum bisa

bangun dari

tempat tidur

O : - Klien tampak

tiduran

- Klien lemah

1, 4 10.30 - Memonitor TTV

- Menganjurkan klien

untuk tidak memegangi

luka

S : Klien kooperatif

O : TD : 110/70

mmHg, N : 80

x/mnt, S : 36,70

C, RR : 20 x/mnt

2. 10.40 - Menganjurkan klien

untuk istirahat

S : Klien

mengatakan “

ya”

O : Klien tampak

beristirahat

2. 10.50 - Membantu mengganti S : Klien meminta

86

linen yang kotor ( stik ) tolong untuk

menggantikan

stiknya yang

kotor

O : Stik tampakkotor oleh darah

4. 13.00 - Mencatat kadar Hb S : -

O : Hasil

pemeriksaan

laboratorium :

Hb adalah 10, 4

g/dl

2. 14.00 - Mengkaji klien terhadap

aktivitas

S : Klien

mengatakan

sudah bisa

miring kanan dan

kiri dengan

sedikit dipaksa

O : Klien nampak

mencoba miring

kanan

2. Senin, 25

April 2011

08.00 - Mengganti alat tenun

yang kotor

S : Klien

mengatakan

terima kasih

O : Linen tampak

bersih setelah

87

09.30 - Membuat kontrak waktu

dengan klien untuk

dilakukan vulva hygiene

dan perawatan kateter

diganti

S : Klien

mengatakan “

ya”

O : Klien kooperatif

10.30 - Memberikan vulva

hygiene dan perawatan

kateter

S : -

O :- Vulva kotor,

lochea rubra

bau amis,

berwarna

merah segar

- Terpasang

kateter hari ke

2

- Setelah

dilakukan

perawatan

vulva hygiene

vulva bersih

4. 10. 45 - Mengganti alat tenun

yang kotor ( stik ) dan

mengganti balutan

jahitan SC

S : -

O :- Tempat tidur

bersih, tidak

basah

- Luka terlihat

kering dan

bersih

88

3. 11.00 - Mengkaji keefektifan

proses laktasi

S : Klien

mengatakan

ASInya belum

keluar dan

rasanya sakit

O: - Mamae klien

tampak bengkak

- Bayi tampak

menangis

kehausan

4. 11.00 - Mengkaji luka pada

abdomen dan balutan

S : -

O : Balutan pada

abdomen bersih,

tidak bengkak

dan tidak

kemerahan

1, 4 11.10 - Memonitor TTV

- Menganjurkan klien

untuk ambulasi dini

S : Klien kooperatif

O : TD : 120/80

mmHg, N : 80

x/mnt, S : 370C,

RR : 20 x/mnt

3. 13.00 - Mengajarkan teknik

breast care dan cara

menyusui yang efektif

S : - Klien

mengatakan

tidak tahu

teknik breast

care

- Klien

89

mengatakan

selanjutnya

akan

mempraktekka

n dirumah

O : - Klien tampak

serius

memperhatikan

- Klien tampak

mempraktekka

n apa yang

sudah diajarkan

3. 13.40 - Menganjurkan pada

klien untuk memberi

ASI eksklusif

S : Klien

mengatakan akan

memberikan ASI

eksklusif

O : Klien tampak

senang

3. 13.50 - Memberikan posisi yang

nyaman bagi ibu selama

ibu menyusui

S : -

O : Klien nampak

senang dan puas

3. Selasa, 26

April 2011

09.00 - Mengkaji keefektifan

laktasi klien

- Membantu klien

menyusui dengan posisi

S : - Klien

mengatakan

ASInya sudah

keluar sedikit-

90

yang nyaman sedikit

O : - Mamae klien

tampak tidak

bengkak

- Klien tampak

senang dan

puas dapat

menyusui

bayinya

2. 10.00 - Menganjurkan klien

untuk istirahat

S : - Klien

mengatakan “ ya

O : Klien tampak

beristirahat

4. Catatan Perkembangan

No Waktu Evaluasi TTD

1. Selasa, 26

April 2011

12.00

S : Klien mengatakan nyeri berkurang

dengan skala nyeri 3

O : - Klien tampak rileks

-Wajah tidak tegang

-TTV : TD : 120/70 mmHg, N : 80

x/mnt, S : 36,80C, RR : 20 x/mnt

A : Masalah teratasi sebagian

P : Pertahankan intervensi

- Anjurkan penggunaan teknik distraksi

91

dan relaksasi (nafas dalam) jika timbul

nyeri

- Anjurkan klien untuk ambulasi dini

2. Selasa, 26

April 2011

13.00

S : Klien mengatakan tadi pagi sudah turun

dari tempat tidur dibantu oleh suaminya

O : - Klien tampak segar

- Vulva bersih

A : Masalah teratasi sebagian

P : Pertahankan intervensi

- Bantu klien dalam pemenuhan aktivitas

sehari-hari sesuai kebutuhan

3. Selasa, 26

April 2011

10.30

S : Klien mengatakan ASInya sudah keluar

sedikit-sedikit

O : - Mamae klien tampak tidak bengkak

- Klien tampak senang dan puas dapat

menyusui bayinya

A : Masalah teratasi sebagian

P : Pertahankan intervensi

- Bantu klien selama menyusui dengan

posisi yang nyaman

4. Selasa, 26

April 2011

16.00

S : -

O : - Suhu 36,70C

- Balutan pada abdomen bersih, luka

kering, tidak bengkak, tidak kemerahan

dan tertutup hepafix

A : Masalah tidak terjadi

92

P : Pertahankan intervensi

- Monitor tanda-tanda vital

- Ganti balut pada luka jahitan

- Anjurkan pada klien untuk menjaga

kebersihan sekitar luka dan tidak

memegangi luka