bab iii metodologi penelitian 3.1 objek...

15
NovanNoerPratama, 2013 Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi khususnya pada mata pelajaran ekonomi. Adapun yang menjadi variabel bebas (independent) adalah kecerdasan kecerdasan emosional (X1) dan motivasi belajar siswa (X2), sedangkan variabel terikat (dependent) adalah prestasi belajar siswa (Y). Sedangkan subjek penelitian dalam penelitian ini adalah kelas X di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. 3.2 Metode Penelitian Untuk memperoleh hasil yang baik dan memuaskan, maka penelitian yang sifatnya ilmiah harus menggunakan seperangkat metode yang tepat. Metode ini harus sesuai dengan tujuan dan sifat masalah yang diselidiki dalam penelitian, karena hal itu akan berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Menurut Kerliger (1996) dalam Riduwan (2010:49) mengatakan bahwa “penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar variabel sosiologi maupun psikologis”.

Upload: others

Post on 23-Jan-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/4636/12/S_PEK_0901757_Chapter3.pdf · seluruh siswa kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dengan rincian

NovanNoerPratama, 2013 Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

dari suatu penelitian. Penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh kecerdasan

emosional dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X di SMA

Negeri 1 Kota Sukabumi khususnya pada mata pelajaran ekonomi. Adapun yang

menjadi variabel bebas (independent) adalah kecerdasan kecerdasan emosional (X1)

dan motivasi belajar siswa (X2), sedangkan variabel terikat (dependent) adalah

prestasi belajar siswa (Y). Sedangkan subjek penelitian dalam penelitian ini adalah

kelas X di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi.

3.2 Metode Penelitian

Untuk memperoleh hasil yang baik dan memuaskan, maka penelitian yang

sifatnya ilmiah harus menggunakan seperangkat metode yang tepat. Metode ini harus

sesuai dengan tujuan dan sifat masalah yang diselidiki dalam penelitian, karena hal

itu akan berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.

Menurut Kerliger (1996) dalam Riduwan (2010:49) mengatakan bahwa “penelitian

survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data

yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga

ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar variabel sosiologi

maupun psikologis”.

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/4636/12/S_PEK_0901757_Chapter3.pdf · seluruh siswa kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dengan rincian

36

NovanNoerPratama, 2013 Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 173) “populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian”. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh

Sudjana(2002:161), yaitu “populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik

hasil menghitung maupun pengukuran kuantitatif atau pun kualitatif, dari pada

karakteristik tertentu mengenai sekumpulan subjek yang lengkap dan jelas”.

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dengan rincian

jumlah siswa sebagai berikut:

Tabel 3.1

Daftar Siswa Kelas X SMAN 1 Kota Sukabumi

No Kelas Jumlah Siswa

1 X-1 44

2 X-2 43

3 X-3 44

4 X-4 41

5 X-5 44

6 X-6 43

7 X-7 44

8 X-8 44

9 X-9 31

10 X-10 36

11 X-11 32

12 X-12 34

JUMLAH 481

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi

Arikunto, 2010:174). Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh

Sudjana(2002:161) “sample adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan

menggunakan cara-cara tertentu. Menentukan ukuran sampel mengunakan teknik

pengambilan sampel dengan rumus dari Taro Yamane dari Rakhmat yang dikutip

oleh Riduwan (2010:65) sebagai berikut:

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/4636/12/S_PEK_0901757_Chapter3.pdf · seluruh siswa kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dengan rincian

37

NovanNoerPratama, 2013 Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n = N

N.d2+1

Dimana : n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

𝑛 = 𝑁

𝑁. 𝑑2 + 1

𝑛 = 481

481. (0,05)2 + 1

𝑛 = 481

481. 0,0025 + 1= 218,38

Dari perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini

adalah 218,38 dibulatkan menjadi 218 responden (siswa). Dalam penarikan sampel

siswa dilakukan secara proporsional, yang rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Sampel Siswa Kelas X

Kelas Jumlah Siswa Sampel Siswa

X-1 44 20

X-2 43 19

X-3 44 20

X-4 41 18

X-5 44 20

X-6 43 19

X-7 44 20

X-8 44 20

X-9 31 14

X-10 36 17

X-11 32 15

X-12 34 16

Jumlah 481 218

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/4636/12/S_PEK_0901757_Chapter3.pdf · seluruh siswa kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dengan rincian

38

NovanNoerPratama, 2013 Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Operasional Variabel

Operasional variabel merupakan petunjuk pelaksanaan untuk mengukur

suatu variabel.Untuk menghindari terjadinya kekeliruan di dalam menafsirkan

permasalahan yang penulis teliti, maka berikut ini dibuat penjabaran konsep yang

dapat dijadikan pedoman dalam menentukan aspek-aspek yang diteliti. Adapun

bentuk operasional dari masalah yang penulis teliti adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Operasional Variabel

Variabel Konsep Definisi Operasional Skala Sumber Data

Kecerdasan

Emosional

(X1)

Kemampuan

mengenali perasaan

kita sendiri dan

perasaan orang lain,

kemampuan

memotivasi diri

sendiri dan

kemampuan

mengelola emosi

dengan baik pada

diri sendiri dan

dalam hubungan

dengan orang lain.

Daniel Goleman

(2000:23)

Besarnya nilai variable

kecerdasan emosional

berdasarkan skala likert

diperoleh dari:

1. Kesadaran diri

2. Mengelola emosi

3. Empati

4. Membina hubungan

Ordinal Sumber data

diperoleh dari

responden /

siswa kelas X

SMA Negeri 1

Kota

Sukabumi

Motivasi

Belajar

(X2)

Keseluruhan daya

penggerak di dalam

diri siswa yang

menimbulkan

kegiatan belajar, yang

menjamin

kelangsungan dari

kegiatan belajar dan

memberikan arah

pada kegiatan belajar

sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh

siswa dapat tercapai.

Sardiman A.M

(2011:75)

Besarnya nilai variable

motivasi belajar

berdasarkan skala likert

diperoleh dari:

1. Kuatnya kemauan

untuk berbuat

2. Jumlah waktu yang

disediakan untuk

belajar

3. Kerelaan

meninggalkan

kewajiban atau

tugas yang lain

4. Ketekunan dalam

mengerjakan tugas

Ordinal Sumber data

diperoleh dari

responden /

siswa kelas X

SMA Negeri 1

Kota

Sukabumi

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/4636/12/S_PEK_0901757_Chapter3.pdf · seluruh siswa kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dengan rincian

39

NovanNoerPratama, 2013 Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prestasi

Belajar

(Y)

Suatu bukti

keberhasilan belajar

atau kemampuan

seorang siswa dalam

melakukan kegiatan

belajarnya sesuai

dengan bobot yang

dicapainya

Besarnya nilai variabel

prestasi belajar diperoleh

dari nilai Ujian

Kenaikan Kelas (UKK)

mata pelajaran ekonomi

siswa kelas X SMA

Negeri 1 Kota Sukabumi

Interval Sumber data

diperoleh dari

pihak sekolah

/ guru mata

pelajaran

ekonomi.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan

keabsahannya, maka data harus dikumpulkan dengan cara/proses yang benar. Adapun

teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah melalui:

1) Angket atau kuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada

responden untuk menggali informasi mengenai masalah yang diteliti.

Menurut Suharsimi (2010:194) “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam

arti laporan tentang pribadinyam atau hal-hal yang ia ketahui.”

2) Dokumentasi, menurut Suharsimi (2010:201) “dokumentasi dari asal

katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis”.Digunakan untuk

mencari data berupa dokumen-dokumen yang ada mengenai hal-hal yang

terkait dengan variabel yang diteliti.

3.6 Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi (2010:203) “instrument penelitian adalah alat atau

fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan, sistematis

sehingga lebih mudah diolah”.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

tentang kecerdasan emosional dan motivasi belajar siswa.Skala yang digunakan

dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert.Dengan menggunakan skala likert,

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/4636/12/S_PEK_0901757_Chapter3.pdf · seluruh siswa kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dengan rincian

40

NovanNoerPratama, 2013 Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan positif dan negatif.Adapun

ketentuan skala jawaban sebagai berikut:

Selalu : 5

Sering : 4

Kadang-kadang : 3

Jarang : 2

Tidak Pernah : 1

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan pembuatan angket, yaitu untuk memperoleh data dari

responden mengenai kecerdasan emosional dan motivasi belajar siswa.

2. Menjadikan objek yang menjadi responden, yaitu siswa-siwi kelas X yang

menjadi sampel

3. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian

4. Menyusun pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang harus

dijawab oleh responden.

5. Mengujicobakan angket untuk mendapatkan nilai validitas dan reabilitas

angket

6. Menyebarkan angket yang sudah diuji validitas dan reabilitasnya kepada

responden, dalam hal ini sampel yang telah dihitung.

7. Mengelola dan menganalisis angket.

Agar hipotesis yang telah dirumuskan dapat diuji, maka diperlukan pembuktian

melalui pengolahan data yang telah terkumpul.Beberapa jenis data yang dikumpulkan

dalam penelitian ini adalah data ordinal, yaitu data dari variabel kecerdasan

emosional dan variabel motivasi belajar sehingga data tersebut harus diubah terlebih

dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Methods of Succesive Interval

(MSI), dengan bantuan program Microsoft Excel 2010, langkah-langkah sebagai

berikut:

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/4636/12/S_PEK_0901757_Chapter3.pdf · seluruh siswa kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dengan rincian

41

NovanNoerPratama, 2013 Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk butir tersebut berupa banyak orang yang mendapatkan (menjawab)

skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.

2. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

Proporsi (P).

3. Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi

yang ada dengan proporsi sebelumnya.

4. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk

setiap kategori.

5. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan

menggunakan tabel ordinat distribusi normal.

6. Hitung SV (Scale of Value = nilai skala) dengan rumus sebagai berikut:

SV= (Density of Lower Limit) – (Density at Upper Limit)

(Area Bellow Upper Limit) – (Area Bellow Lower Limit)

7. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus:

Y = SV + (1+ |SV min|)

Dimana nilai k = 1 + |SV min|

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian

3.7.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrument.Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai

validitas tinggi.Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas

rendah (Suharsimi, 2010:211).Dalam uji validitas ini digunakan rumus

PearsonProduct Moment sebagai berikut:

𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑛 𝑋𝑖𝑌𝑖 − 𝑋𝑖 . 𝑌𝑖

𝑛. 𝑋𝑖2 − 𝑋𝑖 2 . 𝑛. 𝑌𝑖

2 − 𝑌𝑖 2

(Riduwan, 2010:110)

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/4636/12/S_PEK_0901757_Chapter3.pdf · seluruh siswa kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dengan rincian

42

NovanNoerPratama, 2013 Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dimana:

rhitung = koefisien korelasi

𝑋𝑖 = Jumlah skor item 𝑌𝑖 = Jumlah skor total (seluruh item)

n = Jumlah responden

Dengan menggunakan taraf signifikan = 0,05 koefisien korelasi yang

diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r

dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden.

Dalam hal ini kriterianya adalah sebagai berikut :

rhitung< 0,20 = validitas sangat rendah

0,20 – 0,39 = validitas rendah

0,40 – 0,59 = validitas sedang/cukup

0,60 – 0,89 = validitas tinggi

0,90 – 1,00 = validitas sangat tinggi

Jika rhitung > r 0,05 dikatakanvalid, sebaliknya jika r hitung r 0,05 tidak valid.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Reabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa suatu istrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2010:221).

Uji reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yaitu menganalisis realibilitas alat ukur

dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan (Riduwan, 2010: 125) adalah

sebagai berikut:

1) Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:

𝑆𝑖 = 𝑋𝑖

2 −( 𝑋𝑖)

2

𝑁

𝑁

Dimana:

Si = varians skor tiap-tiap item

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/4636/12/S_PEK_0901757_Chapter3.pdf · seluruh siswa kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dengan rincian

43

NovanNoerPratama, 2013 Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ʃ Xi2 = jumlah kuadrat item Xi

(Ʃ Xi)2

= jumlah item Xi dikuadratkan

N = jumlah responden

2) Menjumlahkan varians semua item dengan rumus:

Ʃ𝑆𝑖 = 𝑆1 + 𝑆2 + 𝑆3 ……𝑆𝑛

Dimana:

Ʃ Si = jumlah varians semua item

S1 + S2 + S3....Sn = varians item ke-1, 2, 3.....n

3) Menghitung varians total dengan rumus:

𝑆𝑡 = 𝑋𝑖

2 −( 𝑋𝑖)

2

𝑁

𝑁

Dimana:

St = varians total

Ʃ Xi2 = jumlah kuadrat X total

(Ʃ Xi)2

= jumlah X total dikuadratkan

N = jumlah responden

4) Masukkan nilai Alpha dengan rumus:

𝑟11 = 𝑘

𝑘 − 1 1 −

𝑆𝑖

𝑆𝑡

Dimana:

r11 = nilai reliabilitas

Ʃ Si = jumlah varians skor tiap-tiap item

St = varians total

k = jumlah item

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan

taraf signifikansi pada = 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya

jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument tidak reliabel.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/4636/12/S_PEK_0901757_Chapter3.pdf · seluruh siswa kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dengan rincian

44

NovanNoerPratama, 2013 Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8 Uji Asumsi Klasik

3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah residual (selisih antara nilai

sesungguhnya dengan nilai prediksi) dalam model regresi berdistribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik yaitu memiliki residual yang berdistribusi secara

normal atau mendekati normal (Ghozali, 2001:74).

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan cara melihat grafik P-

P Plotdengan kriteria pengujian jika titik-titik (data) mengikuti arah garis diagonal,

maka residual dalam model regresi berdistribusi secara normal (Yamin, 2009:68) dan

model memenuhi asumsi normalitas data.

3.8.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Yana Rohmana (2010:141), multikolinearitas adalah kondisi

adanya hubungan linear antarvariabel independent. Karena melibatkan bebrapa

variabel independen, maka multikolinearitas tidak akan terjadi pada persamaan

regresi sederhana (yang terdiri atas satu veriabel dependen dan satu veriabel

independen).

Adapun cara untuk menditeksi adanya multikolinearitas, dapat dilakukan

dengan melihat nilai Tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF).

Ketentuannya:

Bilamana VIF > 10 maka ini menunjukan kolinieritas tinggi (adanya

multikolinearitas)

Bilamana VIF < 10 maka ini menunjukan kolinieritas rendah (tidak adanya

multikolinearitas)

3.8.3 Uji Heteroskedastis

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat varians residu dari setiap

item, jika varians residual dalam model sama disebut homoskedastisitas dan jika

residual dalam model berbeda disebut heteroskedastisitas, model regresi yang baik

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/4636/12/S_PEK_0901757_Chapter3.pdf · seluruh siswa kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dengan rincian

45

NovanNoerPratama, 2013 Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaitu memiliki residual yang bersifat homoskedastisitas. Dalam penelitian ini, uji

heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser (Ghozali, 200l:72).

Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen

dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen

dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas.

3.8.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi (Autocorrelation) adalah hubungan antara residual satu

observasi dengan residual dengan observasi lainya (Yana Rohmana, 2010:192). Yana

Rohmana (2010:192) menjelaskan autokorelasi dapat terjadi karena sebab-sebab

sebagai berikut:

1) Kelembaman (inertia)

2) Terjadi bias dalam spesifikasi

3) Bentuk fungsi yang dipergunakan tidak tepat

4) Penomena sarang laba-laba (cobweb phenomena)

5) Beda kala (time lags)

6) Kekliruan manipulasi data

7) Data yang dianalisis tidak bersifat stasioner

Dalam penelitian ini, uji asumsi autokorelasi mengunakan metode Uji

Durbin-Waston (D-W). Adapun prosedur Uji Durbin-Waston menurut Yana

Rohmana (2010:195) adalah sebagai berikut:

1) Buat regresi dengan OLS dan hitung perkiraan kesalahan penganggu:

𝑒𝑡 = 𝑌𝑡 − 𝑌𝑡

2) Hitung d dengan rumus:

𝑑 = (𝑒𝑡 − 𝑒𝑡−1)

𝑛

𝑡=2

𝑒𝑡2

𝑛

𝑡=1

(Yana Rohmana, 2010:194)

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/4636/12/S_PEK_0901757_Chapter3.pdf · seluruh siswa kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dengan rincian

46

NovanNoerPratama, 2013 Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Untuk nilai n dan benyaknya variabel bebas X tertentu, cari nilai kritis dL

dan DU dari tabel uji statistik Durbin-Waston d.

4) Pengujian hipotesis. Ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dengan tabel

atau dengan gambar sebagai berikut:

Tabel 3.4

Uji Statistik Durbin Waston

Nilai Statistik d Hasil

0 ≤ d ≤ dL Menolak hipotesis nol; adanya autokorelasi positif

dL≤ d dU Daerah keragu-raguan; tidak adanya keputusan

dU ≤ d ≤ 4 - dU Menerimna hipotesis nol; tidak adanya autokorelasi

positif/negatif

4 - dU ≤ d ≤ 4 - dL Daerah keragu-raguan; tidak adanya keputusan

4- dL≤ d ≤ 4 Menolak hipotesis nol; adanya autokorelasi positif

(Sumber: Yana Rohmana, 2010, Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews)

Autokorelasi

Positif

Ragu-ragu Tidak ada

autokorelasi

Ragu-ragu Autokorelasi

negatif

0 dL dU 4 - dU 4 – dL 4

Gambar 3.1

Uji Statistik Durbin Waston (Sumber: Yana Rohmana, 2010, Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews)

3.9 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.9.1 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, menganalisis data akan menggunakan analisis regresi

linier berganda (multiple linear regression method).Alat bantu analisis yang

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/4636/12/S_PEK_0901757_Chapter3.pdf · seluruh siswa kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dengan rincian

47

NovanNoerPratama, 2013 Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan yaitu dengan menggunakan program komputer SPSS 17. Tujuan analisis

regresi linier berganda adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara

satu atau beberapa variabel bebas dengan satu variabel terikat.

Model analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel-

variabel bebas terhadap variabel terikat serta untuk menguji kebenaran dari hipotesis

akan digunakan model persamaan regresi berganda sebagai berikut

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e

Dimana :

Y = prestasi belajar

β0 = konstanta regresi

β1 = koefisien regresi X1

β2 = koefisien regresi X2

X1 = kecerdasan emosional (EQ)

X2 = motivasi belajar

e = adalah faktor pengganggu

3.9.2 Pengujian Hipotesis

3.9.2.1 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (uji F)

Uji F statistik ini di dalam regresi linier berganda dapat digunakan untuk

menguji signifikansi koefisien determinasi R2.Nilai F statistik dengan demikian dapat

digunakan dapat untuk mengevaluasi hipotesis bahwa apakah tidak ada variabel

independen yang menjelaskan variasi Y disekitar nilai rata-ratanya dengan derajat

kepercayaan (degree of freedom) k-1 dan n-k tertentu (Yana Rohmana, 2010:77). Uji

signifikan dapat dihitung melalui rumus:

knR

kRF

/1

1/2

2

(Yana Rohmana, 2010:78)

Keterangan :

R2 = Korelasi ganda yang telah ditemukan

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/4636/12/S_PEK_0901757_Chapter3.pdf · seluruh siswa kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dengan rincian

48

NovanNoerPratama, 2013 Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

k = Jumlah variabel independent

F = F hitung/statistik yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel

Keputusannya adalah :

Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak, hal ini

menunjukkanbahwa keseluruhan variabel bebas (X) tidak berpengaruh

terhadap variabel terikat(Y).

Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini

menunjukkanbahwa keseluruhan variabel bebas (X) berpengaruh terhadap

variabel terikat(Y).

3.9.2.2 Pengujian Hipotesis Seacara Parsial (uji t)

Uji-t bertujuan untuk menguji tingkat signifikansi dari setiap variabel bebas

secara parsial terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel lain

konstan.Langkah-langkah uji-t sebgai berikut:

1) Membuat hipotesis melalui uji dua arah (two tile test)

Ho : βi = 0, artinya masing-masing variabel Xi tidak memiliki pengaruh

terhadap Y dimana i = 1,2,3,4.

H1 : βi ≠ 0, artinya masing-masing variabel Xi memiliki pengaruh terhadap

Y dimana i = 1,2,3,4.

2) Menghitung nilai statistik t (t hitung) dan mencari nilai-nilai t kritis dari

tabel distribusi t pada α dan degree of fredom tertentu. Adapun nilai t hitung

dapat dicari dengan formula sebagai berikut :

𝑡 = 𝛽1 𝑏𝑡𝑜𝑝𝑖 − 𝛽1

𝑠𝑒 𝛽1 (𝑏𝑡𝑜𝑝𝑖)

(Yana Rohmana, 2010:74)

Dimana 𝛽1∗ merupakan nilai dari hipotesis nul.Atau, secara sederhana t

hitung dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/4636/12/S_PEK_0901757_Chapter3.pdf · seluruh siswa kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dengan rincian

49

NovanNoerPratama, 2013 Pengaruh Kecerdasan Emosionaldan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝑡 = 𝛽𝑖

𝑆𝑒𝑖

(Yana Rohmana, 2010:74)

3) Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya (t tabel) dengan α = 0,05.

Keputusannya menerima atau menolak H0, sebagai berikut :

Jika t hitung > nilai t kritis maka H0 ditolak atau menerima H1, artinya

variabel itu signifikan.

Jika t hitung < nilai t kritisnya maka H0 diterima atau menolak H1, artinya

variabel itu tidak signifikan.

3.9.2.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi untuk mengukur seberapa baik garis regresi yang kita

punyai.Dalam hal ini mengukur “seberapa besar proporsi variasi variable dependen

dijelaskan oleh semua variable independen.” Formula untuk menghitung koefisien

determinasi (R2) regresi berganda (Yana Rohmana, 2010:76) sebagai berikut:

22

2

11102

2

nYY

nYYxbYbR

TSS

ESSR

(Yana Rohmana, 2010:76)

Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0<R

2<1), dengan ketentuan sebagai

berikut:

Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model

tersebut dapat dinilai baik.

Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model

tersebutdapat dinilai kurang baik.