bab iii metode penelitian tempat...
TRANSCRIPT
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1 Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitiantindakankelasinidilakukan di SD N Gendongan 03 yang beralamat
di Jl. Margorejo No.581 KecamatanTingkir Kota Salatiga.
2. Waktu Penelitian
Penelitiantindakankelasinidilakukanpada Semester I tahunajaran
2016/2017.PTK inidilakukanpadabulan September – November 2016
padamuatanpelajaranmatematikakelasV SD Negeri Gendongan 03.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian PTK
No Kegiatan September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Permohonan ijin
sekolah √
2 Observasi
lapangan √
3 Pengajuan judul √
4 Perencanaan
siklus I √
5
Tindakan &
Pengamatan
silkus I √
6 Releksi silkus I √
7 Perencanaan
silkus II √
8
Tindakan &
Pengamatan
silkus II √
9 Refleksi silkus
II √
10 Penyusunan
laporan √ √ √ √ √ √ √ √ √
27
3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian
SubjekdalampenelitianiniadalahsiswakelasV SD N Gendongan 03 Semester
I tahunajaran 2016/2017 sebanyak 28siswa yang terdiridari 16siswalaki-lakidan
12siswaperempuan.
Berdasarkan hasil wawancara guru dan pengamatan terhadap siswa kelas V,
siswa kelas V termasuk siswa yang bisa dikendalikan didukung kondisi jumlah
siswa di kelas yang tidak terlalu banyak.
3.2 Variabel Penelitian
Variabelbebas (independent) yang biasadilambangkandenganhuruf X
merupakanvariabel yang mempengaruhiatau yang
menjadipenyebabtimbulnyavariabelterikat
(dependent).Dalampenelitianiniterdapatvariabelbebasatauvaribel yang
mempengaruhiyaitu, Contextual Teaching Learning(CTL).
Variebelterikat (dependent) yang biasadilambangkandenganhuruf Y
merupakanvariabel yang dipegaruhiatauakibatdaritreatment (perlakuan) yang
diberikan.Dalampenelitianinivariabelterikatatau yang
dipengaruhiadalahhasilbelajarsiswapadamatapelajaranmatematika kelas V SD
NegeriGendongan 03 Kota Salatiga.
3.3 Jenis dan Prosedur Penelitian
3.3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan
model Kemmis dan Mc Taggart. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Sanjaya,
2010:25), penelitian tindakan kelas (PTK) adalah gerakan diri sepenuhnya yang
dilakukan oleh peserta didik untuk meningkatkan pemahaman. Penelitian tindakan
ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui model Contextual
Teaching and Learning (CTL).
28
3.3.2 Prosedur Penelitian
MenurutKemmisdanMc Taggart (Arikunto, 2011:97),komponen penelitian
tindakan kelas terdiri atasperencanaan(planning), tindakan(acting),
pengamatan(observing), danrefleksi(reflecting).Perangkat komponen
tersebutdipandangsebagaisuatusiklusbanyaknyasiklusdalampenelitiantindakankela
stergantungdaripermasalahan yang akandipecahkan, semakinbanyakpermasalahan
yang ingindipecahkansemakinbanyak pula siklus yang akandilalui.
Rincianprosedurpenelitian dapatdigambarkansebagaiberikut:
Gambar 3.1
Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc Taggart
Keterangan:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan tindakan dimulai dari proses identifikasi masalah yang akan
diteliti, termasuk hasil prapenelitian. Kemudian merencanakan tindakan yang akan
SILKUS I Refleksi Pelaksanaan
Observasi
SILKUS II Pelaksanaan Refleksi
Observasi
Tujuan pembelajaran tercapai sesuai target
29
dilakukan, termasuk menyusun perangkat pembelajaran yang diperlukan dan lain-
lain.
2. Tindakan (acting)
Tindakan adalah pelaksanaan pembelajaran dikelas dengan ,menggunakan
perangkat pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, hingga kegiatan
akhir sesuai dengan RPP.
3. Pengamatan (observing)
Observasi adalah pengamatan selama berlangsungnya kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh kolaborator atau observer secara simultan
(bersamaan pada saat pembelajaran berlangsung).
4. Refleksi (reflecting)
Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil analisis data bersama
kolaborator yang akan direkomendasikan tentang hasil suatu tindakan yang
dilakukan demi mencapai keberhasilan penelitian dari seluruh aspek atau indikator
yang ditentukan.
Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ada beberapa hal yang dilakukan antara lain ijin
untuk melaksanakan PTK dengan membawa surat pengantar dari Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana yang
diserahkan langsung kepada Kepala Sekolah SD Negeri Gendongan 03, menemui
wali kelas V sebelum melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar yang akan disampaikan kepada siswa, membuat RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran), menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan, membuat
instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, menyiapkan tugas diakhir silkus dan
menyiapkan alat dokumentasi.
b. Pelaksanaan
Pada siklus 1 terdapat 1 pertemuan, adapun deskripsi pelaksanaan
pembelajaran matematika sebagai berikut :
1) Pertemuan Pertama
30
Pada tahap pendahuluan guru mengawali pembelajaran dengan salam do’a,
dan absensi, mengecek kesiapan siswa serta menyampaikan metode pembelajaran
pada pertemuan ini dan berikutnya dengan diskusi kelompok dan menjelaskan
tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti terdiri dari : guru bertanya jawab dengan siswa tentang
kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan operasi penjumlahan
bilangan bulat. Guru memberi contoh permasalahan di slide show (LCD) (“Ibu
membeli tomat sebanyak 2 kg. Kemudian Bibi memberi 3 kg tomat kepada Ibu.
Berapa kg tomat yang dimiliki Ibu?”). Kemudian siswa diminta berpikir jawaban
dari soal yang telah dipaparkan guru. Siswa diberi kesempatan untuk menjawab.
Guru menghimpun semua jawaban siswa dan memberi pujian atas jawaban
mereka. Guru memberikan satu buah contoh pemodelan dengan bertanya kepada
siswa secara runtut sesuai soal yang telah dipaparkan hingga mendapatkan hasil
yang benar. Kemudian siswa diminta berdiskusi membuat pemodelan lain bersama
kelompok belajar mereka dikelas dengan soal yang berbeda. Setiap kelompok
diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas.
Siswa dibimbing guru menarik kesimpulan pembelajaran hari ini.
Pada akhir pelajaran guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan yang belum dimengerti, guru menegaskan kesimpulan dari materi
yang telah dipelajari, memberi tugas/ PR, dan mengucapkan salam penutup.
c. Observasi
Tahap observasi dilakukan secara langsung untuk mengetahui aktivitas
siswa dan guru selama proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya guna
mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model
CTL. Semua aktivitas yang terjadi selama proses pembelajaran dicatat untuk
memperoleh informasi lapangan yang sebenarnya.
d. Refleksi
Refleksi dalam penelitian tindakan kelas adalah usaha untuk mengkaji
peristiwa yang telah terjadi, apa yang dihasilkan atau yang belum berhasil
dituntaskan oleh tindakan perbaikan yang dilakukan. Hasil refleksi digunakan
31
tindakan untuk menentukan langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan
PTK. Analisis data pada tahapan refleksi diperoleh dari dampak pelaksanaan
tindakan dan hambatan yang muncul pada saat pembelajaran dan mendiskusikan
rencana selanjutnya untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang pada siklus I.
Refleksi memiliki aspek evaluatif, untuk menilai apakah pengaruh tindakan
memang sesuai yang diinginkan dan memberi saran-saran tentang cara-cara untuk
meneruskan pekerjaan. Hal-hal yang harus direfleksi antara lain :
1. Apakah terjadi peningkatan kualitas pembelajaran setelah diterapkan model
CTL ?
2. Apakah penerapan model CTL berjalan efektif ?
3. Berapa jumlah siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar ?
4. Apakah target yang diujikan sudah tercapai ?
Siklus 2
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ada beberapa hal yang dilakukan antara lain
merefleksi kegiatan siklus I, membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran),
menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan, membuat instrumen yang
digunakan dalam siklus PTK, menyiapkan tugas diakhir silkus dan menyiapkan
alat dokumentasi.
b. Pelaksanaan
Pada siklus 1 terdapat 1 pertemuan, adapun deskripsi pelaksanaan
pembelajaran matematika sebagai berikut :
1) Pertemuan Kedua
Pada tahap pendahuluan guru mengawali pembelajaran dengan salam do’a,
dan absensi, mengecek kesiapan siswa serta menyampaikan metode pembelajaran
pada pertemuan ini dan berikutnya dengan diskusi kelompok, membahas tugas/PR
yang diberikan pada pertemuan sebelumnya, mengecek pemahaman siswa tentang
materi yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya dan mempersilahkan siswa
untuk bertanya jika belum paham, dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
32
Kegiatan inti terdiri dari: guru bertanya jawab dengan siswa tentang
kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan operasi pengurangan
bilangan bulat. Guru memberi contoh permasalahan di slide show (LCD) (“Susi
mempunyai pita sepanjang 40 cm. Kemudian pita itu dipotong 15 cm untuk
diberikan pada Sinta. Berapakah sisa panjang pita yang dimiliki Susi?”).
Kemudian siswa diminta berpikir jawaban dari soal yang telah dipaparkan guru.
Siswa diberi kesempatan untuk menjawab. Guru menghimpun semua jawaban
siswa dan memberi pujian atas jawaban mereka. Guru memberikan satu buah
contoh pemodelan dengan bertanya kepada siswa secara runtut sesuai soal yang
telah dipaparkan hingga mendapatkan hasil yang benar. Kemudian siswa diminta
berdiskusi membuat pemodelan lain bersama kelompok belajar mereka dikelas
dengan soal yang berbeda. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk
mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Siswa dibimbing guru
menarik kesimpulan pembelajaran hari ini.
Akhir pelajaran guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan yang belum dimengerti, guru menegaskan kesimpulan materi yang
telah dipelajari, dan mengucapkan salam penutup.
c. Observasi
Tahap observasi dilakukan secara langsung untuk mengetahui aktivitas
siswa dan guru selama proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya guna
mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model
CTL. Semua aktivitas yang terjadi selama proses pembelajaran dicatat untuk
memperoleh informasi lapangan yang sebenarnya.
d. Refleksi
Refleksi dalam penelitian tindakan kelas adalah usaha untuk mengkaji
peristiwa yang telah terjadi, apa yang dihasilkan atau yang belum berhasil
dituntaskan oleh tindakan perbaikan yang dilakukan. Hasil refleksi digunakan
tindakan untuk menentukan langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan
PTK. Analisis data pada tahapan refleksi diperoleh dari dampak pelaksanaan
tindakan dan hambatan yang muncul pada saat pembelajaran dan mendiskusikan
33
rencana selanjutnya untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang pada siklus I.
Refleksi memiliki aspek evaluatif, untuk menilai apakah pengaruh tindakan
memang sesuai yang diinginkan dan memberi saran-saran tentang cara-cara untuk
meneruskan pekerjaan.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dataprimer yang
diperoleh dari hasil tes tiap siklus dan data sekunder yang diperoleh dari hasil
observasi dan dokumentasi. Teknikpengumpulan data dilakukandengan 2
carayaitu: tekniktesdantekniknontes.
1. Tes
Teknik tesdigunakan oleh peneliti untuk menguji subjek untuk
mendapatkan data tentang hasil belajar peserta didik, alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data yang akan diuji dalam penelitian ini adalah tes formatif dalam
bentuk tes pilihan ganda yang diberikan di akhir siklus. Tes diberikan kepada
siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa.Sebelum
dibuat instrumennya maka sebelumnya disusun kisi-kisi soal. Kisi-kisi merupakan
deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi
adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam penulisan
soal.Untuk kisi-kisi soal lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1 dan 3.2
dibawah ini.
Tabel 3.1
Kisi-kisiSoalTesMatematikaSiklus I
StandarKompetensi
(SK)
KompetensiDasar
(KD) Indikator Tujuan Pembelajaran Nomor Item
1. Melakukan operasi
hitung bilangan
bulat dalam
pemecahan
1.3 Melakukan
operasi hitung
campuran bilangan
bulat.
1.3.1 Melakukan
operasi hitung
penjumlahan
bilangan bulat.
1.3.1.1 Siswa dapat melakukan
operasi hitung penjumlahan
bilangan bulat antara bilangan
positif dan bilangan positif
1, 2, 3, 4, 5
34
masalah. dengan benar.
1.3.1.2 Siswa dapat melakukan
operasi hitung penjumlahan
bilangan bulat antara bilangan
positif dan bilangan negatif
dengan benar.
6, 7, 8, 9, 10,
11,12
1.3.1.3 Siswa dapat melakukan
operasi hitung penjumlahan
bilangan bulat antara bilangan
negatif dan bilangan positif
dengan benar.
13,
14,15,16,17,
18, 19
1.3.1.4 Siswa dapat melakukan
operasi hitung penjumlahan
bilangan bulat antara bilangan
negatif dan bilangan negatif
dengan benar.
20, 21, 22, 23,
24, 25
Tabel 3.2
Kisi-kisiSoalTesMatematikaSiklusII
StandarKompetensi
(SK)
KompetensiDasar
(KD)
Indikator Tujuan Pembelajaran Nomor Item
1. Melakukan operasi
hitung bilangan
bulat dalam
pemecahan
masalah.
1.3 Melakukan
operasi hitung
campuran bilangan
bulat.
1.3.1 Melakukan
operasi hitung
pengurangan
bilangan bulat.
1.3.1.1 Siswa dapat melakukan
operasi hitung pengurangan
bilangan bulat antara bilangan
positif dan bilangan positif
dengan benar.
1, 2, 3, 4, 5
1.3.1.2 Siswa dapat melakukan
operasi hitung pengurangan
bilangan bulat antara bilangan
positif dan bilangan negatif
dengan benar.
6, 7, 8, 9, 10,
11,12
1.3.1.3 Siswa dapat melakukan
operasi hitung pengurangan
bilangan bulat antara bilangan
negatif dan bilangan positif
dengan benar.
13,
14,15,16,17,
18, 19
35
1.3.1.4 Siswa dapat melakukan
operasi hitung pengurangan
bilangan bulat antara bilangan
negatif dan bilangan negatif
dengan benar
20, 21, 22, 23,
24, 25
2. Nontes
a. Observasi
Observasi ataupengamatan terhadapsiswa dan guru didalam kelas saat
pembelajaran merupakan kegiatan pengamatan secara langsung gejala-gejala
subyek yang diselidiki dalam segenap aktivitas siswa dan guru yang
telahditetapkandalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
Contextual Teaching Learning (CTL)dengan menggunakan lembar observasi.
Lembar observasi ini berfungsi sebagai tolok ukur dan refleksi untuk guru setelah
selesai mengajar disetiap siklus dan pertemuan, sehingga guru mengetahui
kekurangan dan kelebihan dalam mengajar dan peran siswa dalam pembelajaran
sudah sesuai atau belum dengan langkah-langkah model Contextual Teaching
Learning (CTL) yang telahditetapkan. Kisi-kisiobservasiketerlaksanaanmodel
Contextual Teaching Learning (CTL)dapatdilihat padatabel 3.3dan 3.4dibawahini.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Observasi Proses PembelajaranMenggunakanModel Contextual
Teaching Learning (CTL)padaSiklus I
Tahap
Pembelajaran
Sintaks Aspek yang Diamati Check (√ )
Ya Tidak
Persiapan
1. Menentukan indikator yang akan diajarkan.
2. Membuatrancangankegiatan yang
akandilakukandalampembelajaran.
3. Menentukanalokasiwaktu.
4. Mempersiapkanperlengkapanbelajar.
36
Pelaksanaaan Tahap 1
Mengembangkan
Pemikiran
konstruktivisme
(Constructivisme)
1. Siswa ditanya tentang jenis bilangan bulat
dengan menuliskan lima contoh angka (-2 ,
-5 , 4 , 6, dan 0).
2. Guru memberikan permasalahan dalam
bentuk cerita.
3. Siswa diminta untuk memecahkan
permasalahan yang disampaikan guru.
Tahap 2
Menemukan (Inquiri)
1. Siswa berusaha untuk menemukan hasil
penjumlahan dengan menggunakan
pengetahuan mereka berbekal pengalaman
mereka dalam kehidupan sehari-hari.
2. Siswa diberi kesempatan untuk menjawab
pertanyaan dari guru.
3. Guru memberikan apresiasi (pujian)
kepada siswa atas jawaban yang diberikan
Tahap 3
Bertanya (Question )
1. Guru bertanya kepada siswa tentang soal
secara runtut dengan menggambarkannya
dalam contoh pemodelan gambar di papan
tulis.
2. Guru bertanya jawaban dari kedua soal
setelah guru membimbing siswa dengan
menggambarkan masalah yang ada dalam
soal tersebut.
Tahap 4
Masyarakat Belajar
( Learning
Community)
1. Siswa di kelas dibagi menjadi beberapa
kelompok belajar yang terdiri dari empat
siswa.
2. Guru memilih 5 siswa tercepat untuk
mengambil soal dan membacakannya
didepan kelas.
3. Setiap kelompok mencatat 5 soal yang telah
dibacakan dan mendiskusikan jawabannya
dalamkelompok.
4. Siswa diberi kesempatan untuk
mendiskusikan cara di kehidupan sehari-
hari yang bisa diumpamakan dalam
memecahkan masalah operasi hitung
penjumlahan bilangan bulat dengan syarat
tidak boleh menggunakan kegiatan hutang
piutang.
Tahap 5
Pemodelan
(Modeling)
1. Setiap kelompok diminta menuliskan hasil
diskusi mereka tentang cara mendapatkan
jawaban dari operasi hitung penjumlahan
bilangan bulat dalam Lembar Kerja Siswa
(LKS). ( Minimal dengan satu model )
2. Setiap kelompok diberi kesempatan
mempresentasikan pemodelan yang telah
37
mereka buat dalam kelompok di depan
kelas dan di tanggapi kelompok lain.
Tahap 6
Refleksi ( Reflection)
1. Guru bertanya kepada siswa tentang
pembelajaran yang telah dilakukan
merupakan kegiatan yang pernah dialami
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Siswa dibimbing dalam menyimpulkan
hasil dari pembelajaran yang telah
dilakukan.
Penutup Tahap 7
Penilaian Nyata
(Authentic
Assessment)
1. Guru memberikan soal evaluasi kepada
setiap siswa tentang materi penjumlahan
bilangan bulat.
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
3. Guru bersama siswa mencocokkan jawaban
dari soal evaluasi yang telah dikerjakan oleh
siswa.
4. Guru menutup kegiatan dengan salam.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Observasi Proses PembelajaranMenggunakanModel Contextual
Teaching Learning (CTL)padaSiklus II
Tahap
Pembelajaran
Sintaks Aspek yang Diamati Check (√ )
Ya Tidak
Persiapan
1. Menentukan indikator yang akan diajarkan.
2. Membuatrancangankegiatan yang
akandilakukandalampembelajaran.
3. Menentukanalokasiwaktu.
4. Mempersiapkanperlengkapanbelajar.
Pelaksanaaan Tahap 1
Mengembangkan
Pemikiran
konstruktivisme
(Constructivisme)
1. Guru memberikan permasalahan dalam
bentuk cerita.
2. Siswa diminta untuk memecahkan
permasalahan yang disampaikan guru.
Tahap 2
Menemukan (Inquiri)
1. Siswa berusaha untuk menemukan hasil
pengurangan dengan menggunakan
pengetahuan mereka berbekal pengalaman
mereka dalam kehidupan sehari-hari.
2. Siswa diberi kesempatan untuk menjawab
pertanyaan dari guru.
3. Guru memberikan apresiasi (pujian) kepada
38
siswa atas jawaban yang diberikan
Tahap 3
Bertanya (Question )
1. Guru bertanya kepada siswa tentang soal
secara runtut dengan menggambarkannya
dalam contoh pemodelan gambar di papan
tulis.
2. Guru bertanya jawaban dari kedua soal
setelah guru membimbing siswa dengan
menggambarkan masalah yang ada dalam
soal tersebut.
Tahap 4
Masyarakat Belajar
( Learning
Community)
1. Siswa di kelas dibagi menjadi beberapa
kelompok belajar yang terdiri dari empat
siswa.
2. Guru memilih 5 siswa tercepat untuk
mengambil soal dan membacakannya
didepan kelas.
3. Setiap kelompok mencatat 5 soal yang telah
dibacakan dan mendiskusikan jawabannya
dalamkelompok.
4. Siswa diberi kesempatan untuk
mendiskusikan cara di kehidupan sehari-
hari yang bisa diumpamakan dalam
memecahkan masalah operasi hitung
pengurangan bilangan bulat dengan syarat
tidak boleh menggunakan kegiatan hutang
piutang.
Tahap 5
Pemodelan
(Modeling)
1. Setiap kelompok diminta menuliskan hasil
diskusi mereka tentang cara mendapatkan
jawaban dari operasi hitung penjumlahan
bilangan bulat dalam Lembar Kerja Siswa
(LKS).
( Minimal dengan satu model )
2. Setiap kelompok diberi kesempatan
mempresentasikan pemodelan yang telah
mereka buat dalam kelompok di depan
kelas dan di tanggapi kelompok lain.
Tahap 6
Refleksi ( Reflection)
1. Guru bertanya kepada siswa tentang
pembelajaran yang telah dilakukan
merupakan kegiatan yang pernah dialami
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Siswa dibimbing dalam menyimpulkan
hasil dari pembelajaran yang telah
dilakukan.
39
Penutup Tahap 7
Penilaian Nyata
(Authentic
Assessment)
1. Guru memberikan soal evaluasi kepada
setiap siswa tentang materi pengurangan
bilangan bulat.
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
3. Guru bersama siswa mencocokkan jawaban
dari soal evaluasi yang telah dikerjakan oleh
siswa.
4. Guru menutup kegiatan dengan salam.
3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
3.5.1 UjiValiditas
Dalampenelitiansoal-soalevaluasi yang diberikan disetiapakhirsiklus,
terlebihdahuluharusdilakukanujicoba agar soal yang diujikanbenar-benarsoal
yang valid.
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau
kesahihan suatu instrument. Jadi pengujian validitas itu mengacu pada sejauh
mana suatu instrument dalam menjalankan fungsi. Instrument dikatakan valid
jika instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak
diukur (Menurut Sugiyono (2008:363).
rxy = 𝑛∑𝑥𝑦− ∑𝑥 (∑𝑦)
𝑛 ∑𝑥2− ∑𝑥 2 [𝑛∑𝑦2− ∑𝑦 2]
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi pearson
x = variabel bebas
y = variabel terikat
n = jumlah data
MenurutWardani, dkk (2012: 344) dalam
ujivaliditassuatubutirsoaldikatakan valid
jikamemilikikoefisienvaliditaspositifdanmendekatiangka 1,00,
namunpadakenyataaanyakoefisienvaliditastidakpernahmencapaisatuuntukitudi
buat table 3.5sebagaipedomanpenafsiranvaliditassebagiberikutsoal.
40
Tabel 3.5
RentangIndeksValiditas
No. Indeks Intrepretasi
1. 0,81 – 1,00 Sangattinggi
2. 0,61 – 0,80 Tinggi
3. 0,41 – 0,60 Cukup
4. 0,21 – 0,40 Rendah
5. 0,00 – 0,20 Sangatrendah
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas 25 Soal Siklus I
41
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas 25 Soal Siklus II
Berdasarkanujivaliditasdanpenafsiranhasilmakadiperoleh datasoal
yang valid.Penelitimenggunakanbatasannilaikoefisienvaliditas yang
ditentukanolehAzwardalamPrayitno (2010:90) bahwasoal yang dikatakan
valid yang memilikinilaikoefisien0,20.
Ujivaliditasdilakukansekali dengan satu KD dua indikator
dengananggapansiswakelas Vyang beradasatutingkat dengankelas V
sudahsudahmemahamimateripembelajaranyang
diberitindakan.Kemudianhasilpengujiandiinputdandianalisisdenganmengguna
kan program AnatesV4sehinggadiperolehsoal yang benar-benar valid yang
dapatdigunakansebagaialatevaluasipadaakhirsetiapsiklus. Uji instrumen yang
penilitian pada siklus I dengan menggunakan 25 soal terdapat 20 soal yang
42
valid dan ada 5soal yang tidak valid untuk soal uraian. Uji instrumen siklus II
dari 25 soal terdapat 22 soal yang valid dan 3 soal yang tidak valid untuk soal
uraian. Hasil uji validitas dari siklus I dan siklus II dari soal yang valid akan
di ambil 40 soal pada siklus I dengan 20 soal uraian untuk siklus II diambil 20
soal uraian yang akan digunakan dalam penelitian.
3.5.2 UjiReliabilitas
Setelahdilakukanujivaliditasselanjutnyadilakukanujireliabilitas,
ujireliabilitasdigunakanuntukmengetahuikemampuanalatukurmemberikanhasil
pengukuran yang
konstanatauajeg.Ketententuanreliabilitassoalpadapenelitianinimengacukepada
rentangindeksreliabilitas yang dikemukakanolehWardani, dkk (2012:346).
Tabel 3.8
RentangIndeksReliabilitas
No. Indeks Intrepretasi
1. 0,80 – 1,00 Sangatreliabel
2. < 0,80 – 0,60 Reliabel
3. < 0,60 – 0,40 Cukup reliable
4. < 0,40 – 0,20 Agak reliable
5. < 0,20 Kurang reliable
43
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Siklus I
Tabel 3.10
Hasil Uji Reliabilitas Siklus II
44
Berdasarkanhasilpengujianreliabilitassoalmakadiperolehhasilujireliabil
itas. Pada Siklus I soal uraian menunjukkan tingkat reliabilitas mencapai 0,88
dan pada Siklus II soal uraian menunjukkan tingkat reliabititas mencapai 0,94.
Berdasarkan hasil tersebut, menunjukkan semua soal uraian pada Siklus I dan
Siklus II adalah sangat reliabel.
3.6 TeknikAnalisis Data
Analisis data dilakukan setelah seluruh data yang akan diteliti telah
terkumpul, data yang terkumpul berupa data kuantitatif yang berupa skor hasil
belajar siswa. Proses analisis dilakukan dengan mengguanakan statistik
diskriptif dengan teknik analisis yang digunakan dengan persentase,
menghitung rata-rata (mean), skor minimal, skor maksimal pada tiap akhir
siklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Teknik analisis data
dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
Persentase rata-rata nilai : ∑𝑵
𝑺 x 100%
Keterangan :
∑N : Jumlah nilai satu kelas
S : Jumlah siswa satu kelas
Hasil perhitungan persentase kemampuan siswa dari ketiga tes tersebut
(Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II) kemudian dibandingkan. Dalam
pembahasan hasil penelitian PTK ini juga dibandingkan dengan hasil
penelitan yang relevan.
3.7 IndikatorKinerja
Penelitian tindakan kelas diasumsikan bila dilakukan tindakan
perbaikan kualitas pembelajaran, sehingga akan berdampak terhadapap
perbaikan keaktifan belajar dan hasil belajar. Urutan indikator secara logika
ilmiah disusn kembali menjadi :
1. Indikator keberhasilan kualitas proses pembelajaran minimal
75%.
45
2. Indikator keberhasilan hasil belajar secara klasikal minimal 75%
dari jumlah siswa mencapai KKM= 68.
3.8 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini, diharapkan
pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah guru menerapkan
model Contextual Teaching Learning (CTL) dalam pembelajaran
Matematika. Hasil belajar dikatakan tuntas jika tiap siklus mengalami
peningkatan nilai KKM ≥ 68. Untuk menghitung persentase ketuntasan
belajar digunakan rumus sebagai berikut :
P = ∑𝑺𝒊𝒔𝒘𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒖𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓
∑𝑺𝒊𝒔𝒘𝒂 x 100%
Keterangan :
P : Persentase ketuntasan belajar
∑ : Jumlah