bab iii metode penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2011-2-00024-ps...

23
25 Bab III Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Devinisi Operasional Variabel - variabel yang hendak diukur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Independent Variabel (IV) : Konsep diri Dependent Variabel (DV) : Prestasi akademik Definisi Operasional Konsep diri Konsep diri merupakan skor yang menjelaskan tentang penilaian yang dilakukan oleh individu terhadap dirinya yang menyangkut dimensi internal dan dimensi eksternal. Menurut Fitts (1971), konsep diri dibagi menjadi dua dimensi, yaitu : 1. Dimensi internal (persepsi mengenai dunia dalam dirinya), yang meliputi: a. Identity self (persepsi individu mengenai siapa dirinya, yang meliputi simbol atau label yang diberikan pada dirinya untuk menggambarkan dirinya dan membangun identitas- nya). b. Judging self (persepsi individu sebagai hasil pengamatan dari evaluasi terhadap diri, yang akan menentukan kepuasan dan penerimaan terhadap dirinya).

Upload: ngonhan

Post on 09-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

25

Bab III

Metode Penelitian

3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis

3.1.1 Variabel Penelitian & Devinisi Operasional

Variabel - variabel yang hendak diukur dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Independent Variabel (IV) : Konsep diri

Dependent Variabel (DV) : Prestasi akademik

Definisi Operasional Konsep diri

Konsep diri merupakan skor yang menjelaskan tentang penilaian

yang dilakukan oleh individu terhadap dirinya yang menyangkut dimensi

internal dan dimensi eksternal.

Menurut Fitts (1971), konsep diri dibagi menjadi dua dimensi,

yaitu :

1. Dimensi internal (persepsi mengenai dunia dalam dirinya), yang

meliputi:

a. Identity self (persepsi individu mengenai siapa dirinya,

yang meliputi simbol atau label yang diberikan pada dirinya

untuk menggambarkan dirinya dan membangun identitas-

nya).

b. Judging self (persepsi individu sebagai hasil pengamatan

dari evaluasi terhadap diri, yang akan menentukan

kepuasan dan penerimaan terhadap dirinya).

26

c. Behavioral self (persepsi individu mengenai diri yang

meliputi pertanyaan mengenai apa yang individu lakukan

dan bagaimana individu bertingkah laku).

2. Dimensi Eksternal (persepsi individu mengenai dirinya dalam

berhubungan dengan dunia di luar dirinya), yang meliputi:

a. Physical self (persepsi individu terhadap keadaan

dirinya secara fisik, kesehatan, dan penampilan dirinya).

b. Moral - ethical self (persepsi individu mengenai

hubungannya dengan Tuhan, kepuasan seseorang akan

kehidupan keagamaannya dan nilai - nilai moral yang

dipegangnya).

c. Personal self (persepsi individu mengenai keadaan

pribadinya, yang menyangkut sifat yang digunakan oleh

dirinya dalam berhubungan dengan dunia luar).

d. Family self (persepsi individu mengenai dirinya dengan

interaksinya dengan keluarga dan orang - orang

terdekat).

e. Social self (persepsi individu mengenai dirinya dalam

berinteraksi dengan orang lain di luar keluarganya

secara umum).

27

Definisi Operasional Prestasi Akademik

Menurut Sobur (2006; dalam Sahputra ,2009) Prestasi

akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku,

ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu

dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi

belajar. Perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa

pemecahan lisan maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan

masalah langsung dapat diukur atau dnilai dengan menggunakan tes

yang terstandar. Dalam penelitian ini prestasi akademik diambil dari

hasil rapor akhir semester.

3.1.2 Hipotesis

3.1.2.1 Hipotesis Umum

Hipotesis umum adalah hipotesis yang secara umum menggambarkan

hubungan variabel satu dan variabel dua (Seniati, Yulianto, & Setiadi, 2005).

Adapun hipotesis umum dari penelitian ini adalah : Adanya hubungan yang

signifikan antara konsep diri terhadap prestasi akademik siswa SMA Santo Lukas

Penginjil I.

3.1.2.2 Hipotesis Statistik

Hipotesisi statistik merupakan pernyataan yang dapat diuji secara

statistik mengenai hubungan antara dua atau lebih variabel penelitian (Seniati,

Yulianto, & Setiadi, 2005). Hipotesis statistik ini terdiri dari Hipotesis alternatif

dan hipotesis null (Kerlinger & Lee, 2000). Hipotesis alternatif adalah kalimat

dugaan dari hubungan antara dua atau lebih variabel (Kerlinger & Lee, 2000).

Sedangkan hipotesis null adalah kalimat yang menyatakan tidak adanya hubungan

antara variabel - variabel atau menyangkal hipotesis alternatif (Kerlinger & Lee,

2000). Adapun hipotesis alternatif dan hipotesis null dari penelitian ini adalah:

28

a) Hipotesis Alternatif (Ha): Adanya hubungan yang signifikan antara

konsep diri terhadap prestasi akademik siswa SMA Santo Lukas Penginjil

I.

b) Hipotesis Null (Ho): Tidak ada hubungan yang signifikan antara konsep

diri terhadap prestasi akademik siswa SMA Santo Lukas Penginjil I.

3.2 Subjek Penelitian Dan Tehnik Sampling

3.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian

a. Usia

Remaja dengan batasan usia antara 12 sampai 18 tahun.

b. Jenis Kelamin

Jenis kelamin sampel adalah pria dan wanita.

c. Pendidikan

Sampel yang diambil adalah subyek yang sedang bersekolah

tingkat I dan II SMA Santo Lukas Penginjil I Jakarta.

3.2.2 Tehnik Sampling

Menurut Shaughnessy dan Zechmeister (2007:159) Sampel adalah subset

populasi yang benar - benar diambil dari kerangka samplingnya. Dalam penelitian

ini metode sampling yang digunakan adalah total sampling dimana semua peserta

dijadikan partisipan untuk penelitian. Ditambah lagi menurut Arikunto (2006,

dalam Sahputra, 2009) bila subyek penelitian kurang dari 100 lebih baik diambil

semua.

3.3 Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian non eksperimental. Maksudnya

adalah tidak dilakukannya kontrol dan manipulasi atas independen variabel di

dalam penelitian (Kerlinger & Lee, 2000). Penelitian ini termasuk penelitian

29

korelasional karena peneliti ingin melihat apakah ada hubungan antara konsep diri

dengan prestasi akademik pada siswa kelas I dan II SMA Santo Lukas Penginjil I.

Penelitian korelasional adalah penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan

antara dua variabel, namun tidak melihat hubungan sebab – akibat (kausal).

3.4 Alat Ukur Penelitian

3.4.1 Alat Ukur Konsep Diri

Dalam penelitian ini, alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat

konsep diri yang dimiliki oleh subjek yaitu dengan menggunakan Tennessee Self

Concept Scale (TSCS) yang dikembangkan oleh William H. Fitts pada tahun 1965

dan telah diadaptasi dan dikembangkan oleh Sri Rahayu Partosuwindo, dkk di

Indonesia pada tahun 1979, dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Tennessee

Self Concept Scale (TSCS) merupakan alat untuk mengukur konsep diri

secara umum yang berada dalam usia 12 tahun ke atas. Alat ukur ini dapat

diberikan secara individual maupun kelompok.

Tennessee Self Concept Scale (TSCS) terdiri atas 100 item pernyataan,

dengan 90 item pernyataan digunakan untuk mengukur tingkat konsep diri yang

dimiliki oleh seseorang, dan 10 item pernyataan digunakan untuk mengukur

tingkat defensiviness atau derajat keterbukaan atau kapasitas individu untuk

mengakui dan menerima kritik terhadap dirinya (kritik diri). 90 item pernyataan

yang digunakan untuk mengukur tingkat konsep diri seseorang merupakan

kombinasi dari dua dimensional meliputi satu subself dari dimensi internal

(identity, judging, dan behavioral) serta satu subself dari dimensi eksternal

(physical, moral-ethical, personal, family dan social). Dari gabungan kedua

dimensi tersebut didapatkan 15 kombinasi yang masing-masing diwakili oleh 6

butir item. Kombinasi-kombinasi tersebut adalah sebagai berikut:

30

Tabel 3.1 Kombinasi Subdimensi-subdimensi dalam Konsep Diri

Skor kritik diri yang diperoleh dari 10 item pernyataan kritik diri ini

menunjukan tingkat defensiveness seseorang atau bagaimana ia berusaha untuk

memunculkan kesan yang baik mengenai dirinya. 10 item pernyataan kritik diri

ini berupa pernyataan – pernyataan yang pada kebanyakan orang akan diterima

sebagai suatu kebenaran. Penolakan pada pernyataan – pernyataan ini ditunjukkan

oleh skor kritik diri yang rendah, sejalan dengan adanya tingkat defensif yang

tinggi. Berdasarkan perhitungan persentil, maka skor kritik diri yang optimal

adalah antara persentil 50% dan persentil 99%.

Setiap item memiliki alternatif jawaban yang menunjukan derajat

kesesuaian atau ketidaksesuaian dengan diri subjek. Alternatif jawaban terdiri atas

5 pilihan, yaitu Sangat Sesuai, Sesuai, Tidak Pasti, Tidak Sesuai, dan Sangat

Tidak Sesuai. Pemberian skor terhadap jawaban subjek dilakukan dengan mem-

pertimbangkan jenis item, apakah item positif (item yang diharapkan mendapat

jawaban pada kutub positif, yaitu Sangat Sesuai) atau item negatif (item yang

diharapkan mendapat jawaban pada kutub negatif, yaitu Sangat Tidak Sesuai).

Adapun penilaian pada masing – masing jawaban responden dilakukan dengan

cara sebagai berikut:

Eksternal Internal Eksternal Internal Eksternal Internal

Physical - Identity

Moral- - Identity

ethical

Personal - Identity

Family - Identity

Social - Identity

Pshysical - Judging

Moral- - Judging

ethical

Personal - Judging

Family - Judging

Social - Judging

Physical - Behavioral

Moral- - Behavioral

ethical

Personal - Behavioral

Family - Behavioral

Social - Behavioral

31

Tabel 3.2 Norma skor dalam Tennessee Self Concept Scale

Keterangan : SS : Sangat Sesuai TP : Tidak Pasti

STS : Sangat Tidak Sesuai KS : Kurang Sesuai

S : Sesuai

Nilai konsep diri merupakan jumlah skor total yang diperoleh subjek dari

90 item (skor total positif atau skor P). Skor total ini menunjukkan level atau

tingkat konsep diri yang dimiliki oleh subjek yang berarti semakin tinggi skornya,

maka semakin positif konsep diri yang dimiliki oleh subjek (Fitts, 1971).

Perhitungan untuk aspek konsep diri dengan cara mencari skor total kemudian

diinterpretasi. Interpretasi lebih lanjut dari penggolongan tinggi, sedang ,atau

rendah adalah sebagai berikut:

Tinggi : Menilai tinggi harga dirinya, memiliki rasa percaya diri

dan dapat bertindak sesuai dengan keyakinan diri.

Sedang : Di antara tinggi dan rendah atau cukup

Rendah : Menilai rendah keberhargaan diri, tidak percaya diri,

cemas dan tertekan.

Skor konsep diri ini juga harus diimbangi dengan perolehan skor untuk

kritik diri. Atau dengan kata lain, skor total untuk tingkat konsep diri harus

diimbangi oleh skor kritikal diri yang tinggi pula. Subjek yang memperoleh skor

kritik diri di bawah nilai persentil 50% atau dibawah skor 25 maka tidak akan

dilihat atau digunakan dalam penelitian, karena skor kritik diri dibawah persentil

Item Negatif (-) Item Positif (+) Skor Jawaban Skor Jawaban

1 SS 5 SS 2 S 4 S 3 TP 3 TP 4 TS 2 TS 5 STS 1 STS

32

50% atau dibawah skor 25 memiliki tingkat defensiveness yang tinggi atau dengan

kata lain bahwa subjek berusaha untuk memunculkan kesan baik mengenai

dirinya.

Kisi-kisi untuk instrumen konsep diri akan dipaparkan lebih rinci pada

tabel 3.3 dibawah ini:

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Konsep Diri

(Tennesse Self Concept Scale)

Physical

No Item

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Saya memiliki tubuh yang sehat

Saya suka tampil rapi dan menarik

Saya orang yang menarik

Saya penuh dengan rasa sakit dan penderitaan

Saya orang yang berantakan

Saya bukan orang yang sehat

Saya tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus

Saya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek

Saya menyukai bagaimana saya sekarang

Variabel Dimensi Internal Konsep

Diri Identitas Penerimaan Tingkah Laku

Dimensi

Eksternal

Fisik (+): 1, 2, 3

(-) : 4, 5, 6

(+): 7, 8, 9

(-) : 10, 11, 12

(+): 13, 14, 15

(-) : 16, 17, 18

Moral-Etik (+): 19, 20, 21

(-) : 22, 23, 24

(+): 25, 26, 27

(-) : 28, 29, 30

(+): 31, 32, 33

(-) : 34, 35, 36

Personal (+): 37,38, 39

(-) : 40, 41, 42

(+): 43, 44, 45

(-) : 46, 47, 48

(+): 49, 50, 51

(-) : 52, 53, 54

Keluarga (+): 55, 56, 57

(-) : 58, 59, 60

(+): 61, 62, 63

(-) : 64, 65, 66

(+): 67, 68, 69

(-) : 70, 71, 72

Sosial (+): 73, 74, 75

(-) : 76, 77, 78

(+): 79, 80, 81

(-) : 82, 83, 84

(+) : 85, 86, 87

(-) : 88, 89, 90

Kritik Diri (-) : 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100

33

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Saya tidak merasa sehat seperti biasanya

Saya ingin mengubah beberapa bagian dari tubuh saya

Saya harus memiliki daya tarik seks lebih

Saya merawat tubuh fisik saya

Saya sering merasa senang

Saya sangat hati-hati tentang penampilan diri saya

Saya tidak baik dalam permainan dan olahraga

Saya sering berperilaku seperti orang yang tahu-semuanya

Saya sulit untuk tidur

Moral & Ethics

No Item

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

Saya adalah seorang yang sopan

Saya orang yang saleh

Saya orang yang jujur

Saya tidak memiliki moral yang baik

Saya adalah orang yang jahat

Saya memiliki daya juang yang lemah

Saya sangat puas dengan sopan santun dan perilaku saya

Saya merasa diri saya saleh seperti yang saya harapkan

Saya puas tentang hubungan saya dengan Tuhan

Saya merasa bahwa saya sangat tidak bisa dipercaya

Saya jarang pergi ke tempat ibadah

Saya sering berbohong

Agama adalah panduan saya dalam kehidupan sehari-hari

Saya sering melakukan hal yang benar

Saya akan berubah saat saya menyadari bahwa saya salah

Kadang-kadang saya menggunakan cara yang tidak adil untuk bergerak

maju

Kadang-kadang saya melakukan hal-hal buruk

Saya memiliki masalah melakukan hal yang benar

34

Personal

No Item

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

Saya orang yang ceria

Saya memiliki kontrol diri yang tinggi

Saya adalah seorang yang tenang dan mudah untuk berteman

Saya dibenci

Saya tidak penting

Saya tidak bisa lagi berpikir jernih

Saya puas dengan diri saya sekarang

Saya secerdas yang saya inginkan

Saya orang yang baik

Saya bukan seperti yang saya harapkan

Saya benci diri saya sendiri

Saya mudah menyerah

Dalam situasi apapun, saya bisa menjaga diri

Saya bisa memecahkan masalah saya dengan mudah

Saya bersedia mengakui kesalahan saya tanpa merasa marah

Saya sering berubah pikiran

Saya sering bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu

Saya mencoba untuk melarikan diri dari masalah

Family

No Item

55

56

57

58

59

60

61

62

Saya memiliki keluarga yang selalu siap membantu ketika saya dalam

kesulitan

Saya penting bagi keluarga dan teman-teman saya

Saya berasal dari keluarga yang bahagia

Saya tidak dicintai oleh keluarga saya

Teman-teman saya tidak yakin kepada saya

Saya pikir keluarga saya tidak menaruh kepercayaan kepada saya

Saya puas dengan hubungan dalam keluarga saya

Saya memperlakukan orang tua saya seperti seharusnya

35

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

Saya cukup mengerti keluarga saya

Saya sangat sensitif terhadap apa yang keluarga saya katakan

Saya harus meningkatkan kepercayaan saya terhadap keluarga saya

Seharusnya saya mencintai keluarga saya lebih dari saya mencintai

orang lain

Saya mencoba untuk bersikap adil terhadap keluarga saya dan teman-

teman

Saya pastikan bahwa saya melakukan bagian saya di rumah

Saya memberikan perhatian penuh terhadap keluarga saya

Saya sering bertengkar dengan keluarga saya

Saya selalu menyerah pada kedua orang tua saya

Saya tidak bertindak dengan bijaksana seperti yang dirasakan oleh

keluarga saya

Social

No Item

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

Saya adalah seorang yang ramah

Saya lebih populer di kalangan perempuan

Saya lebih populer di kalangan laki-laki

Saya merasa marah terhadap semua orang

Saya tidak tertarik pada apa yang orang lain lakukan

Saya merasa sulit untuk mengembangkan kedekatan dengan orang lain

Saya bisa bersosialisasi dengan cara-cara yang saya inginkan

Saya puas dengan cara saya memperlakukan orang lain

Saya berusaha untuk disenangi, tapi saya tidak berlebihan

Saya harus lebih sopan kepada orang lain

Saya tidak pintar dalam bergaul

Saya tidak puas dengan cara saya bergaul dengan orang lain

Saya mencoba untuk memahami pandangan orang lain

Saya memiliki kesan yang baik kepada semua orang yang saya temui

Saya bisa menjadi teman dengan semua orang

36

88

89

90

Saya tidak merasa sulit untuk berbicara dengan orang lain

Sulit bagi saya untuk mengampuni orang lain

Saya merasa sulit untuk berbicara dengan seseorang yang saya tidak

tahu

Identity

No Item

1

2

3

4

5

6

19

20

21

22

23

24

37

38

39

40

41

42

55

56

57

58

59

60

Saya memiliki tubuh yang sehat

Saya suka tampil rapi dan menarik

Saya orang yang menarik

Saya penuh dengan rasa sakit dan penderitaan

Saya orang berantakan

Saya bukan orang yang sehat

Saya adalah seorang yang sopan

Saya orang saleh

Saya orang jujur

Saya tidak memiliki moral yang baik

Saya adalah orang yang buruk

Saya adalah seorang yang lemah akan

Saya orang ceria

Saya memiliki kontrol diri tinggi

Saya adalah seorang yang tenang dan mudah untuk berteman

Saya dibenci

Saya tidak penting

Saya tidak bisa lagi berpikir jernih

Saya memiliki keluarga yang selalu siap membantu ketika saya dalam

kesulitan

Saya penting untuk keluarga saya dan teman-teman saya

Saya dari keluarga bahagia

Saya tidak dicintai oleh keluarga saya

Teman-teman saya tidak yakin saya

Saya pikir keluarga saya tidak menaruh kepercayaan kepada saya

37

73

74

75

76

77

78

Saya adalah seorang yang ramah

Saya lebih populer di kalangan perempuan

Saya lebih populer di kalangan laki-laki

Saya merasa marah terhadap semua orang

Saya tidak tertarik pada apa yang orang lain lakukan

Saya merasa sulit untuk mengembangkan kedekatan dengan orang lain

Satisfaction

No Item

7

8

9

10

11

12

25

26

27

28

29

30

43

44

45

46

47

48

61

62

63

Saya tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu tipis

Saya tidak terlalu tinggi atau terlalu pendek

Saya menyukai bagaimana saya sekarang

Saya tidak merasa sehat seperti saya harus

Saya ingin mengubah beberapa bagian dari tubuh saya

Saya harus memiliki daya tarik seks lebih

Saya sangat puas dengan sopan santun dan perilaku

Saya sebagai saleh yang saya ingin menjadi

Saya puas tentang hubungan saya dengan Tuhan

Saya merasa bahwa saya tidak sangat terpercaya

Saya jarang pergi ke masjid atau tempat ibadah

Saya sering berbohong

Saya puas dengan diriku sendiri sekarang

Saya secerdas aku ingin menjadi

Saya orang baik

Saya bukan orang yang aku harap bisa menjadi

Aku benci diriku sendiri

Saya seseorang yang menyerah dengan mudah

Saya puas dengan hubungan dalam keluarga saya

Aku memperlakukan orang tua saya karena saya seharusnya

memperlakukan mereka

Saya mengerti keluarga saya cukup

38

64

65

66

79

80

81

82

83

84

Saya sangat sensitif terhadap apa keluarga saya mengatakan

Saya harus meningkatkan iman saya terhadap keluarga saya

Seharusnya aku mencintai keluarga saya lebih dari saya mencintai orang

lain

Saya bisa bersosialisasi dengan cara-cara yang saya inginkan

Saya puas dengan cara saya memperlakukan orang lain

Saya berusaha untuk memenangkan hati rakyat, tapi saya tidak

berlebihan

Aku harus memiliki perilaku lebih dengan orang lain

Saya tidak baik dalam mensosialisasikan

Saya tidak puas dengan cara saya bergaul dengan orang lain

Behavior

No Item

13

14

15

16

17

18

31

32

33

34

35

36

49

50

51

52

Saya merawat tubuh fisik saya

Saya merasa senang sebagian besar waktu

Saya sangat hati-hati tentang penampilan diri saya

Saya tidak baik dalam permainan dan olahraga

Saya sering berperilaku seperti orang yang tahu-semua

Saya sulit tidur

Agama adalah panduan saya dalam kehidupan sehari-hari

Aku apa yang benar sebagian besar waktu

Saya akan bekerja pada perubahan ketika saya menyadari bahwa saya

telah melakukan kesalahan

Kadang-kadang saya menggunakan cara yang tidak adil untuk bergerak

maju

Kadang-kadang saya melakukan hal-hal buruk

Saya memiliki masalah melakukan hal yang benar

Dalam situasi apapun, saya bisa menjaga diri

Saya bisa memecahkan masalah saya dengan mudah

Saya bersedia mengakui kesalahan saya tanpa merasa marah

Saya sering berubah pikiran

39

53

54

67

68

69

70

71

72

85

86

87

88

89

90

Saya sering bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu

Saya mencoba untuk melarikan diri dari menghadapi masalah

Saya mencoba untuk bersikap adil terhadap keluarga saya dan teman-

teman

Saya pastikan bahwa saya melakukan bagian saya di rumah

Saya memberikan perhatian penuh terhadap keluarga saya

Saya sering bertengkar dengan keluarga saya

Saya selalu menyerah pada kedua orang tua saya

Saya tidak bertindak dengan bijaksana seperti yang dirasakan oleh

keluarga saya

Saya mencoba untuk memahami pandangan orang lain

Saya memiliki hal baik terhadap semua orang yang saya temui

Aku bisa menjadi teman dengan semua orang

Saya tidak merasa sulit untuk berbicara dengan orang lain

Sulit bagi saya untuk mengampuni orang lain

Saya merasa sulit untuk berbicara dengan seseorang yang saya tidak

tahu

Self Criticism

No Item

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

Saya tidak selalu berbicara kebenaran

Kadang-kadang saya memikirkan hal-hal buruk untuk dikatakan

Saya kadang-kadang marah

Kadang-kadang saya menjadi marah ketika saya tidak merasa sehat

Saya tidak menyukai semua orang yang saya tahu

Kadang-kadang saya membicarakan kejelekan orang lain

Kadang-kadang saya terhibur dengan lelucon yang jorok

Kadang-kadang saya merasa seperti suka mengutuk

Saya lebih suka untuk menang daripada kalah dalam permainan

Kadang-kadang saya akan menunda pekerjaan yang harus saya lakukan

40

3.4.2 Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur

Validitas dari suatu tes menyatakan apa yang akan diukur dari tes dan

seberapa baik pengukuran tersebut dilakukan (Anastasi & Urbina, 1997). Tujuan

dilakukannya uji validitas item adalah untuk melihat seberapa jauh alat ukur yang

digunakan, telah mengukur apa yang hendak diukur. Pengujian validitas item ini

dengan cara melihat korelasi skor item subyek dengan skor total subyek. Dari

korelasi ini akan didapatkan derajat homogenitas alat ukur yaitu penjelasan

seberapa jauh item – item telah mengukur hal yang sama dengan item – item

lainnya didalam alat ukur tersebut. Perhitungan ini disebut internal consistency

(Anastasi & Urbina, 1997).

Pengujian validitas ini dilakukan dengan cara menganalisis hasil

pengolahan menggunakan metode statistika analisis faktor. Tetapi sebelum item -

item pada kedua variabel ini dilakukan analisis faktor, tahap sebelumnya adalah

memilih item – item yang layak untuk dianalisis faktor dengan menggunakan

rumus teknik korelasi Pearson Product Moment, agar dapat dilihat korelasi item

total kuesioner, yaitu konsistensi antara skor item dengan skor secara keseluruhan,

yang dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi antara setiap item dengan skor

keseluruhan. Ihsan (2009) menyatakan bahwa item yang dipilih menjadi item final

adalah item yang memiliki korelasi item total sama dengan atau lebih besar dari

0.30. namun sebagian ahli psikometri mengatakan bahwa korelasi item total 0.25

adalah cukup. Untuk itu jika sebuah item tidak mencapai 0.30 namun jika item itu

dihapus akan ada indikator yang terbuang maka kriterianya bisa diturunkan

menjadi 0.25. Sebagai kriteria pemilihan item yang layak berdasar korelasi item

total, peneliti menggunakan batasan 0,25. Kriteria ini diambil karena semua item

yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,25 daya pembedanya sudah dianggap

memuaskan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan

software SPSS Versi 17.0 diketahui bahwa pada instrumen konsep diri terdapat 72

item yang layak dari jumlah keseluruhan 100 item dengan mengunakan nilai 0,25

sebagai standart, Secara lebih rinci item-item tersebut dapat dilihat dalam Tabel

3.4 di bawah ini:

41

Tabel 3.4

Item-item yang layak dengan nilai diatas 0,25

Variabel Item-Item yang Layak

1. Konsep Diri 1,3,5,7,8,9,11,13,14,15,16,17,19,20,21,23,24,25,26,27,28,30,31,32,33,34,35,3638,39,40,41,42,44,45,46,47,48,49,50,53,54,55,56,57,58,59,60,61,62,63,67,68,69,70,72,73,74,75,76,77,78,79,80,81,83,84,85,86,90,91,92,93,94,95,96,97,98,100

Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran (Anastasi

& Urbina, 1997). Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi yaitu yang mampu

memberikan hasil ukur yang terpercaya disebut sebagai reliabel. Reliabilitas

menunjukkan kestabilan dan konsistensi suatu pengukuran, hasil penelitian ini

dapat dipercaya jika dalam beberapa kali pelaksanaan diperoleh hasil yang relatif

sama dan aspek yang di ukur terhadap diri subyek belum berubah.

Untuk menetukan reliabilitas skor dari setiap item maka penelitian ini

menggunakan uji reliabilitas dengan rumus Alpha Chronbach. Reliabilitas di-

nyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentan 0 sampai

1.0. Semakin tinggi koefisien reliablitas mendekati angka 1.0 berarti semakin

tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka

0 berarti semakin rendah reliabilitasnya. Dari perhitungan menggunakan SPSS

didapat angka Alpha Chronbach sebesar 0.884 dengan tingkat kepercayaan 95%,

nartinya derajat keterandalan sangat tinggi, yang menunjukkan bahwa instrumen

yang digunakan sudah baik dan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data.

Keterangan :

0,00 – 0,199 derajat keterandalan sangat rendah

0,20 – 0,399 derajat keterandalan rendah

0,40 – 0,599 derajat keterandalan cukup

0,60 – 0,799 derajat keterandalan tinggi

0,80 – 1,00 derajat keterandalan sangat tinggi

(Arikunto, 2006)

42

3.5 Prosedur Penelitian

3.5.1 Persiapan Penelitian

Sebelum pengambilan data di lapangan, peneliti membuat proposal

penelitian dan mencari alat ukur penelitian. Peneliti mencari alat ukur penelitian

ini di perpustakaan PKPM (Pusat Kajian Pengembangan Masyarakat) Universitas

Atma Jaya, dengan menggunakan kata kunci konsep diri dan dukungan sosial.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini ditemukan pada buku The Self

Concept and Self Actualization (William H. Fitts, 1971). Peneliti mengadaptasi

alat ukur konsep diri tersebut ke dalam Bahasa Indonesia. Adaptasi instrumen

dilakukan oleh dua orang yang berkompetensi sebagai praktisi Bahasa Inggris.

Kemudian, instrumen tersebut diterjemahkan kembali (back translate) ke dalam

Bahasa Inggris oleh seseorang yang berkompetensi sebagai praktisi Bahasa

Inggris. Instrumen tersebut diterjemahkan kembali ini ke dalam Bahasa Inggris

bertujuan untuk melihat kesesuaian dengan alat ukur yang asli dalam hal makna

dan pernyataan tersebut. Hasil dari terjemahan kembali ini didiskusikan dengan

pembimbing dan ahli psikologi untuk melihat kesesuaian hasil terjemahan dengan

alat ukur awal. Kemudian, pembimbing juga melakukan analisa isi untuk melihat

kesesuaian item – item dalam masing – masing alat ukur dan menentukan item-

item positif dan item – item negatif dari alat ukur yang akan digunakan. Sebelum

melakukan penelitian, dilakukan uji keterbacaan terhadap 5 subyek siswa SMA

pada sekolah yang berbeda dan pada usia 16-17 tahun. Uji keterbacaan ini

bertujuan untuk mengetahui apakah maksud dari item – item ini dapat dimengerti

oleh subyek. Dari hasil ini tampak bahwa subyek memiliki pemahaman yang

sesuai dengan alat ukur. Kemudian item – item diperiksa dan diperbaiki

berdasarkan masukan dari subyek - subyek tersebut dengan tetap memperhatikan

kesesuaian antara item – item terjemahan dengan item – item aslinya. Setelah itu

alat test di uji coba validitas dan reabilitasnya:

43

a. Validitas Item

Nilai vailiditas item diperoleh dengan perhitungan indeks validitas

item yaitu korelasi antara setiap item dengan skor total dengan

menggunakan rumus statistik Pearson Product Moment, memakai

bantuan progam SPSS 17.0.

b. Reliabilitas

Pengujian reliabilitas alat ukur konsep diri dengan menggunakan

rumus koefisien alpha yang merupakan modifikasi dari rumus Kuder

Richardson. Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah

alat ukur yang dipakai konsisten dan dapat dipercaya.

Peneliti melakukan uji coba pada 30 sampel untuk uji coba dengan

karakteristik yang sama dengan karakteristik sampel penelitian. Hasil dari uji

coba item yang diperoleh adalah Alpha Chronbach sebesar 0.884 dan item yang

dapat dipakai adalah 72 item dari 100 item.

3.5.2 Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pengumpulan data untuk penelitian yang sesungguhnya ber-

langsung sebagai berikut:

1. Peneliti menghubungi Kepala Sekolah Santo Lukas penginjil untuk

meminta izin guna melaksanakan penelitian. Setelah menyerahkan Surat

izin penelitian dari BINUS University dan setelah dibaca oleh Kepala

Sekolah dan mendapat persetujuan dari pihak sekolah. Kemudian peneliti

melakukan penelitian dibantu guru di sekolah Santo Lukas Penginjil I

untuk membagikan alat ukur konsep diri kepada murid kelas I dan II SMA

Santo Lukas Penginjil I.

2. Setelah itu alat ukur konsep diri yang sudah diuji validitas dan

rebilitasnya ,alat ukur diperbanyak dan disebar kepada 51 orang sampel

44

penelitian yang terdiri dari kelas I dan kelas II SMA Santo Lukas Penginjil

I.

3. Kuesioner yang kembali berjumlah 51 buah dan setelah diskoring yang

bisa dipakai untuk penelitian ini berjumlah 35 buah. Kriteria layak pakai

ditentukan dari nilai self criticism yang dimiliki oleh subjek.

4. Setelah itu peneliti meminta nilai akhir dari rapor masing – masing

siswa.

5. Lalu hasil dari kuesioner yang dapat digunakan dan nilai akhir siswa

diinput kedalam progam SPSS. Kemudian diolah secara statistik dengan

bantuan progam SPSS.

3.5.3 Tehnik Pengolahan Data

Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain terkumpul, analisa data juga merupakan langkah

yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian dan

membuktikan hipotesis (Sugiyono, 2008). Tujuannya adalah untuk mendapatkan

kesimpulan dari hasil penelitian. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan

konsep diri dengan pretasi akademik siswa kelas I dan II SMA Santo Lukas.

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara teknik

analisis inferensisal. Teknik analisis inferensial dalam penelitian ini dimaksudkan

untuk menguji hipotesis penelitian dan melakukan generalisasi hasil penelitian

(Sugiyono, 2008). Sebelum dianalisa, data terlebih dahulu dikategorisasikan

skalanya menjadi tinggi, sedang, dan rendah. Kategorisasi dapat diartikan sebagai

usaha yang bertujuan untuk menempatkan individu atau sampel ke dalam

kelompok – kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum

berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2002). Dalam penelitian ini peneliti

mengelompokkan sampel kedalam tiga kategorisasi untuk variabel konsep diri dan

45

tiga kategorisasi untuk variabel prestasi akademik.Dari pehitungan SPSS di-

peroleh nilai diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 251(dibulatkan) dan nilai

standar deviasi sebesar 35 (dibulatkan). Mengacu pada norma yang telah

dikemukakan di atas, maka pengkategorisasian variabel konsep diri sebagai

berikut, siswa dikatakan memiliki konsep diri yang tinggi apabila memiliki nilai

konsep diri lebih tinggi sama dengan 286 dikatakan rendah bila nilai konsep

dirinya lebih rendah dari 216 dan dikatakan sedang apabila lebih besar sama

dengan 216 tetapi juga lebih kecil dari 286.

Tabel 3.5 Pengkategorian Konsep Diri

Kategori Nilai

Tinggi X≥286

Sedang 216≤X<286

Rendah X<216

Sedangkan untuk varibel prestasi akademik dilakukan cara yang sama

untuk pengkategorisasianya. Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang di-

lakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS diperoleh nilai rata – rata

(mean) sebesar 76 (dibulatkan) dan nilai standar deviasi sebesar 4 (dibulatkan).

Mengacu pada norma yang telah dikemukakan di atas, maka pengkategorisasian

variabel prestasi akademik dikatakan tinggi apabila memiliki nilai prestasi

akademik lebih tinggi sama dengan 80 dikatakan rendah bila nilai konsep dirinya

lebih rendah dari 72, dan dikatakan sedang apabila lebih besar sama dengan 72

tetapi juga lebih kecil dari 80.

Tabel 3.6 Pengkategorian Prestasi Akademik

Kategori Nilai

Tinggi X≥80

Sedang 72≤X<80

Rendah X<72

46

Data yang dihasilkan dalam penelitian ini merupakan data yang berskala

ordinal namun peneliti memperlakukannya sebagai data yang berskala interval.

Hal ini mengacu kepada pendapat Cohen & Swerdilik (2001), yang mengatakan

bahwa untuk memudahkan proses perhitungan statistik, maka data ordinal pada

skala – skala psikologis dapat diperlakukan sebagai data interval. Oleh karena

data yang dihasilkan merupakan data berskala interval maka langkah pertama

yang harus dilakukan adalah melakukan uji normalitas data. Uji normalitas

dilakukan untuk mengetahui apakah data pada penelitian ini berdistribusi normal

atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengguna-

kan tehnik Kolmogorov-Smirnov. Menurut Rahayu (2005), teknik Kolmogorov-

Smirnov ini dilakukan untuk menguji normalitas suatu data yang berskala minimal

ordinal. Dalam penelitian ini data yang diperoleh merupakan data yang berskala

ordinal namun diperlakukan sebagai data yang berskala interval, sehingga dapat

dilakukan uji normalitas dengan menggunakan tehnik Kolmogorov-Smirnov. Uji

normalitas Kolmogorov-Smornov dengan menggunakan bantuan software SPSS.

Menurut Rahayu (2005) suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai

Asym. Sig lebih besar dari 0,05 (α > 0,05) maka data tersebut berdistribusi normal.

Namun jika nilai Asym. Sig lebih kecil dari 0,05 (α < 0,05) maka data tersebut

tidak berdistribusi normal. Selain dengan Kolmogorov-Smornov peneliti juga

melakukan uji normalitas dengan menggunakan teknik grafik P-P Plots.

Setelah dilakukan uji normalitas apabila diperoleh hasil bahwa data dalam

penelitian ini berdistribusi normal maka tehnik statistik yang digunakan adalah

tehnik statistik parametrik dengan menggunakan tehnik korelasi product moment

dari Pearson. Uji korelasi product moment Pearson dengan menggunakan bantuan

software SPSS. Namun apabila data yang dihasilkan tidak berdistribusi normal

maka teknik statistik yang digunakan adalah teknik statistik nonparametrik dengan

menggunakan tehnik korelasi Rank Spearman. Uji korelasi rank Spearman

dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS.

47

Setelah menginterpretasikan koefisien korelasi antar kedua variabel, maka

langkah selanjutnya yang dilakukan adalah pengambilan keputusan statistik untuk

menentukan Ho diterima / ditolak. Pengambilan keputusan statistik dapat

digunakan 2 cara:

1.Koefisien Korelasi dibandingkan dengan nilai rtabel(korelasi tabel)

•Apabila koefisie korelasi > rtabel maka ada korelasi yang

signifikan (Ha Diterima)

•Apabila koefisien korelasi < rtabel maka tidak ada korelasi yang

signifikan (Ho Diterima)

2.Melihat nilai Sig.

•Apabila nilai Sig. < 0,05 maka ada korelasi yang signifikan antar

2 variabel (Ha Diterima)

•Apabila nilai Sig. > 0,05 maka tidak ada korelasi yang signifikan

antar 2 variabel (Ho Diterima)

Selanjutnya untuk memperkaya hasil penelitian yang didapat, peneliti juga

menghitung koefisien determinasi dengan rumus KD = r2 x 100%. Koefisien

determinasi sendiri digunakan peneliti untuk mengetahui berapa besar pengaruh

variabel x terhadap y. Dalam penelitian digunakan untuk melihat seberapa

berpengaruhnya variabel konsep diri terhadap prestasi akademik.