bab iii metode penelitian a. desain...
TRANSCRIPT
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2012, hlm.279) “Desain penelitian/ rancangan
penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah yang akan diikuti
peneliti untuk melakukan penelitiannya.” Maka, desain penelitian adalah suatu
kerangka rencana yang digunakan dalam melakukan suatu penelitian. Penelitian
ini merupakan salah satu jenis penelitian korelasional, seperti yang dipaparkan
Arikunto (2010, hlm.4) “Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan
oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih,
tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang
memang sudah ada.”
Ada 2 jenis penelitian korelasi, yaitu korelasi sejajar dan korelasi sebab
akibat, penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasi sebab akibat yang
bertujuan mencari pengaruh antara variabel independen (X) terhadap variabel
dependen (Y). Yang menjadi variabel X pada penelitian ini adalah adaptasi sosial,
sedangkan yang menjadi variabel Y pada penelitian ini adalah integrasi
masyarakat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini
memaparkan aspek-aspek yang diteliti serta menjelaskan hubungan antar variabel.
Melalu metode deskriptif ini, peneliti diharapkan mampu mengidentifikasi,
menganalisis bagaimana pengaruh adaptasi sosial terhadap integrasi masyarakat di
Kelurahan Cikutra, khususnya yang menjadi sampel yaitu wilayah Cikutra RW
14, RT 04.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Seperti yang disampaikan Sugiyono (2012, hlm.8) “Pendekatan
kuantitatif dapat diartikan sebagai pendekatan penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada populasi/sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”
32
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. PARTISIPAN
Lokasi dari penelitian ini berada di Kelurahan Cikutra, Kecamatan
Cibeunying Kidul, yang terdiri dari 15 rukun warga, 1 komplek perumahan, dan
sisanya merupakan pemukiman biasa. Seluruh partisipan dalam penelitian ini
sebanyak 22.209 jiwa secara keseluruhan jumlah warga Kelurahan Cikutra.
Sedangkan warga RW 14 sebanyak 420 jiwa. Warga Komplek Delima Cikutra
sebanyak 57 jiwa , warga Gang Sukarapih 3 sebanyak 85 jiwa. Pemilihan
partisipan penilitian ini didasari partisipan merupakan warga komplek perumahan
yang mewakili warga menengah ke atas di Kelurahan Cikutra, yang terlihat
“makmur” dari segi ekonomi, dilihat dari bentuk rumah, penghasilan, dan
background pendidikan, serta warga yang mewakili warga menengah ke bawah di
Kelurahan Cikutra yang berbanding terbalik dengan warga komplek perumahan.
C. POPULASI DAN SAMPEL
1. POPULASI PENELITIAN
Arikunto (2010, hlm.173) menyebutkan bahwa “Populasi adalah
keselurahan subjek penelitian,” sejalan dengan Sugiyono (2012, hlm. 80)
mengemukakan bahwasannya “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”
Menurut Sudjana (1996, hlm. 6) “Populasi adalah totalitas semua nilai yang
mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif
mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan
jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.”
Maka yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subjek/objek
penelitian yang memiliki karakteristik tertentu yang dapat diteliti, dipelajari dan
ditarik kesimpulannya.
Yang menjadi anggota populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat
Kelurahan Cikutra yaitu sebanyak 22.209 jiwa per Desember 2014. Dibawah ini
merupakan data jumlah penduduk di Kelurahan Cikutra :
33
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Data Jumlah Penduduk Kelurahan Cikutra Berdasarkan Struktur Umur
Per Desember 2014
No Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 0 – 4 tahun 893 834 1727
2 5 - 9 tahun 1026 1266 2292
3 10-14 tahun 1520 1689 3209
4 15 – 19 tahun 1525 1063 2588
5 20 – 24 tahun 997 1012 2009
6 25 – 29 tahun 812 1026 1838
7 30 – 34 tahun 853 995 1848
8 35 – 39 tahun 789 768 1557
9 40 – 44 tahun 718 746 1464
10 45 – 49 tahun 633 655 1288
11 50 – 54 tahun 501 490 991
12 55 – 59 tahun 547 325 872
13 60 – 64 tahun 165 181 346
14 65 tahun keatas 60 120 180
Jumlah 11.039 11.170 22.209
Sumber : Kasi Kemasyarakatan Kelurahan Cikutra, diolah peneliti, 2015
2. SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING
Menurut Sugiyono (2012, hlm.297) “Sampel adalah sebagian dari jumlah
dan karakteristik yang di miliki oleh populasi.” Teknik sampling yang digunakan
pada penelitian ini adalah teknik sampling stratifikasi, Arikunto (2010, hlm.181)
menyampaikan “Teknik ini digunakan apabila penyusun berpendapat bahwa
populasi terbagi atas tingkatan-tingkatan atau strata”. Disini penyusun membagi
populasi kedalam 2 tingkatan, yaitu tingkatan ekonomi menengah ke atas, dan
ekonomi menengah ke bawah. Yang diwakili oleh warga komplek dan warga non
komplek.
34
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel yang dianggap mewakili
sebagian besar karakteristik populasi adalah warga masyarakat Gang Sukarapih 3
dan warga masyarakat Komplek Delima Cikutra. Yang kedua kelompok
masyarakat tersebut berbeda kelas sosialnya secara segi ekonomi. Kelompok 1
yaitu kelompok ekonomi menengah ke atas yang diwakili oleh masyarakat
Komplek Delima Cikutra, sedangkan kelompok 2 yaitu kelompok ekonomi
menengah ke bawah yang diwakili oleh masyarakat Sukarapih 3. Kedua sampel di
atas masuk ke dalam wilayah administrasi RW 14. Jumlah warga RW 14 adalah
420 jiwa.
Selanjutnya, untuk pengambilan jumlah sampel ditiap kelompok
menggunakan sampel proporsi. Sejalan dengan yang dikemukakan Arikunto
(2010, hlm.182) “Teknik pengambilan sampel proporsi dilakukan untuk
menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau wilayah.”
Untuk menentukan jumlah sampel dalam tiap strata, penyusun
menggunakan rumus Slovin.
Rumus
𝑛 = 𝑁
1 + 𝑁𝑒2
(Sugiyono, 2012, hlm.87)
Keterangan :
n : jumlah sampel minimum
N : populasi
e : persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel
Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
420
n =
1 + (420(0.1)²)
n = 80, 05
n = 80
35
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka jumlah sampel minimal yang
diteliti berjumlah 80 responden dengan taraf kesalahan 10%. Sebaran sampel
penelitian dilakukan secara proporsional sesuai dengan jumlah populasi
penelitian. Sebaran sampel penelitian adalah sampel minimal dibagi rata. Sejalan
dengan yang dipaparkan Arikunto (2010, hlm.182) “Pengambilan subjek dari
setiap strata ditentukan seimbang atau sebanding.” Maka, sebaran sampel tersebut
dipaparkan dalam tabel di bawah ini
Tabel 3.2
Sebaran Sampel Penelitian Strata Di Kelurahan Cikutra
No Wilayah Perhitungan Sampel Jumlah
1 Komplek Delima Cikutra 80 = 40
2
40 jiwa
2 Sukarapih 3 80 = 40
2
40 jiwa
JUMLAH 80 jiwa
Sumber :diolah peneliti, 2015
D. INSTRUMEN PENELITIAN
1. Instrumen/ Alat Pengumpulan Data
a. Angket
Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden adalah berbentuk angket. Menurut Sugiyono (2012, hlm.192)
“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab, jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, dimana
responden dapat memilih jawaban yang tersedia.”
Jenis kuesioner yang penulis gunakan adalah kuisioner tertutup, yaitu
kuesioner yang sudah disediakan jawabannya. Adapun alasan peneliti
menggunakan kuisioner tertutup adalah untuk memberikan kemudahan kepada
responden dalam memberikan jawaban dan untuk menghemat keterbatasan waktu
penelitian.
36
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Awal mula dibuatnya kuesioner ini adalah dengan memetakan rumusan
masalah kedalam indikator-indikator yang ada. Kuesioner tersebut disebarkan
kepada 80 orang responden yang merupakan warga RT 04 RW 14 yang berada di
Gang Sukarapih 3 dan Komplek Delima Cikutra. Lebih lengkapnya dipaparkan
dalam subbab proses pengembangan instrumen.
b. Studi Litelatur
Studi literatur merupakan pengumpulan informasi yang peneliti
kumpulkan sesuai dengan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian. Sumber
dari studi literatur yang digunakan sebagai berikut:
1) Buku-buku teks yang tersedia.
Buku-buku yang digunakan dalam penelitian ini merupakan buku-buku
yang berkaitan dengan permasalahan penelitian serta mengenai metode-
metode penelitian. Seperti buku-buku mengenai adaptasi sosial yang dapat
ditemui pada buku-buku sosiologi, psikologi sosial, serta psikologi
perkembangan. Begitu pula dengan buku mengenai integrasi sosial yang
dapat ditemui di buku-buku sosiologi. Serta buku-buku mengenai metode
penelitian serta buku-buku statistik. Buku-buku tersebut didapat dengan
membeli secara langsung maupun meminjam di perpustakaan.
2) Dokumen-dokumen
Dokumen-dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah arsip-arsip
data penduduk, persebaran wilayah yang didapat dari Badan Pusat Statistik
Kota Bandung dan dari kelurahan-kelurahan setempat.
3) E-book.
Ebook yang digunakan dalam penelitian ini adalah ebook mengenai
pedoman penulisan karya tulis ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas
Pendidikan Indonesia.
4) Penelitan terdahulu
Penelitian terdahulu dalam penelitian ini berupa skripsi terdahulu, artikel
dan beberapa jurnal yang relevan dengan permasalahan yang sama.
5) Internet
Internet merupakan sumber terakhir yang peneliti tempatkan. Jika data-
data sulit didapat melalui buku-buku serta dokumen, maka peneliti akan
37
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan internet untuk memenuhi kekurangan data tersebut. Seperti
dalam penelitian ini adalah halaman Badan Pusat Statistik Kota Bandung.
2. Proses Pegembangan Instrumen
a. Pengujian Validitas
Sugiyono (2012, hlm.137) menyampaikan “Validitas adalah tingkat
keandalah dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid
berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu
valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur.”
Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-
benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Uji validitas berguna untuk
mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus
dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Uji validitas dimaksudkan
seberapa cermat suatu fungsi melakukan ukurannya.
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor item
instrumen dengan skor total. Perhitungannya dilakukan dengan bantuan aplikasi
SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 22. Rumus yang dapat
digunakan adalah rumus yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan
rumus korelasi product moment (Arikunto, 2010, hlm.213)
𝑟𝑥𝑦 =N ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋) (∑ 𝑌)
√(𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋2
)) (𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌2))
Keterangan :
rxy = Korelasi Product Moment
N = Jumlah populasi
ΣX = Jumlah skor butir (x)
ΣY = Jumlah skor variabel (y)
ΣX² = Jumlah skor butir kuadrat (x)
ΣY² = Jumlah skor variabel kuadrat (y)
ΣXY = Jumlah perkalian butir (x) dan skor variabel (y)
38
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya hasil dari perhitungan tersebut rxy harus diperbandingkan
dengan rtabel, jika rxy lebih besar dari rtabel maka kuesioner tersebut dinyatakan
valid. Untuk melihat rtabel dibutuhkan df (derajat kebebasan).
Rumus
df = N-2
keterangan
df : derajat kebebasan
N : populasi
Sejalan dengan yang di kemukakan Masrun (dalam Sugiyono, 2012,
hlm.134) ‘Item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi
yang tinggi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi
pula.’
Peneliti menguji validitas pada 45 responden yang merupakan warga Gang
Sukarapih 6 dan warga Jalan Bekalivron serta Jalan Bekatonik. Dengan taraf
signifikan 5%, serta derajat kebebasan df = 45-2= 43. Sehingga diperoleh rtabel
sebesar 0,301. Peneliti telah melakukan dua kali uji validitas. Di bawah ini
dipaparkan kisi-kisi instrumen penelitian setelah melakukan dua kali validasi :
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen X
VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR NOMOR SKALA
Adaptasi Sosial Interaksi Sosial Intensitas kontak
sosial
1, 2, 3,4 Ordinal
Intensitas
komunikasi
langsung, maupun
tidak langsung
5, 6, 7, Ordinal
Penggunaan bahasa
daerah yang
ditempati
8,9 Ordinal
Kerjasama antar 10, 11, 12, 13, 14, Ordinal
39
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
warga 15
Persaingan 16 Ordinal
Pertikaian 17, 18, 19, 20 Ordinal
Proses akomodasi 21, 22, 23 Ordinal
Toleransi antar
warga
24, 25 Ordinal
Sumber diolah peneliti menggunakan Ms.Word, 2015
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Y
VARIABEL INDIKATOR NOMOR SKALA
Integrasi
Masyarakat
Adanya suatu unsur kesamaan 1, 2, 3 Ordinal
Ancaman dari pihak luar 4,5 Ordinal
Tolong menolong 6, 7, 8, 9 Ordinal
Rasa memiliki 10, 11, 12, 13 Ordinal
Kenyamanan 14, 15, 16, 17 Ordinal
Solidaritas sosial 18, 19, 20 Ordinal
Kepedulian sosial 21, 22, 23, 24, 26 Ordinal
Sumber diolah peneliti menggunakan Ms.Word, 2015
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas X
No. Soal rhitung
rtabel
Keterangan
1 0,391 0,301 Valid
2 0,342 0,301 Valid
3 0.486 0,301 Valid
4 0,456 0,301 Valid
5 0,415 0,301 Valid
6 0,351 0,301 Valid
7 0,475 0,301 Valid
8 0,272 0,301 Tidak Valid
9 0,286 0,301 Tidak Valid
40
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10 0,504 0,301 Valid
11 0,560 0,301 Valid
12 0,559 0,301 Valid
13 0,472 0,301 Valid
14 0,653 0,301 Valid
15 0,558 0,301 Valid
16 0,608 0,301 Valid
17 0,640 0,301 Valid
18 0,167 0,301 Tidak Valid
19 0,282 0,301 Tidak Valid
20 0,342 0,301 Valid
21 0,390 0,301 Valid
22 0,715 0,301 Valid
23 0,575 0,301 Valid
24 0,557 0,301 Valid
25 0,163 0,301 Tidak Valid
Sumber diolah peneliti menggunakan Ms.Word, 2015
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Y
No. Soal rhitung
rtabel
Keterangan
1 0,067 0,301 Tidak Valid
2 0,107 0,301 Tidak Valid
3 0,74 0,301 Tidak Valid
4 0,028 0,301 Tidak Valid
5 0,165 0,301 Tidak Valid
6 0,501 0,301 Valid
7 0,390 0,301 Valid
8 0,557 0,301 Valid
9 0,277 0,301 Tidak Valid
10 0,500 0,301 Valid
11 0,516 0,301 Valid
41
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
12 0,709 0,301 Valid
13 0,564 0,301 Valid
14 0,425 0,301 Valid
15 0,374 0,301 Valid
16 0,575 0,301 Valid
17 0,530 0,301 Valid
18 0,317 0,301 Valid
19 0,694 0,301 Valid
20 0,368 0,301 Valid
21 0,166 0,301 Tidak Valid
22 0,392 0,301 Valid
23 0,653 0,301 Valid
24 0,411 0,301 Valid
25 0,582 0,301 Valid
Sumber diolah peneliti menggunakan Ms.Word, 2015
Berdasarkan beberapa pertimbangan, karena pertanyaan tersebut penting
untuk ditanyakan, pertanyaan yang tidak valid tersebut kemudian diganti dan
diperbaiki sehingga jumlah pertanyaan yang digunakan dalam pengumpulan data
menjadi sebanyak 50 item pertanyaan.
b. Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap pernyataan suatu pertanyaan atau
pernyataan yang telah dianggap valid, untuk mengetahui sejauhmana hasil
pengukuran tetap konsisten jika dilakukan kembali terhadap gejala yang sama.
Uji reliabilitas ini dilakukan dengan rumus Alpha. Arikunto (2010,
hlm.239) menyatakan “Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas
instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.”
Rumus alpha
𝑟11 = (𝑘
𝑘 − 1) (1 −
∑ 𝑏2𝜎
𝜎12 )
42
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keterangan
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Σσb² = jumlah varians butir
σ²t = varians total
Hasil perhitungan reliabilitas di konsultasikan ke tabel interpretasi nilai rxy
.
Tabel 3.7
Tabel Interpretasi Nilai rxy
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 -1,00 Tinggi
Antara 0,600 – 0,800 Cukup
Antara 0,400 – 0,600 Agak rendah
Antara 0,200 – 0,400 Rendah
Antara 0,000 – 0,200 Sangat rendah
sumber Arikunto (2010,hlm.319)
Pengujian reliabilitas dengan rumus-rumus tersebut menggunakan fasilitas
Software IBM SPSS 22 yang hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner X
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,856 25
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner Y
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,768 25
43
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Maka, dilihat dari hasil penghitungan sebesar 0,856, pada kuisioner X
maka kuesioner termasuk kedalam kuesioner yang reliabilitasnya tinggi.
Sedangkan pada kuesioner Y hasil perhitungan sebesar 0,768, kuesioner masuk
kedalam kuesioner yang reliabilitasnya cukup. Maksud dari ukuran tersebut
adalah untuk mengetaui sejauh mana kuesioner - kuesioner (pertanyaan) tersebut
akan tetap sama dan konsisten jika dilakukan lagi terhadap suatu gejala ataupun
permaslahan yang sama.
E. PROSEDUR PENELITIAN
1. Prosedur Penelitian
Ilmu pengetahuan memerlukan pengembangan dan pertambahan dalam
rangka memenuhi kebutuhan masa yang akan datang. Penelitian juga haruslah up
to date agar apat sesuai dengan kejadian saat ini. Penelitian merupakan salah satu
cara suatu pengetahuan untuk maju dan berkembang. Ada 3 syarat penting alam
mengadakan suatu penelitan, yaitu sistematis, berencana, dan mengikuti konsep
ilmiah.
Dalam melaksanakan suatu penelitian tentunya di butuhkan tahapan-
tahapan yang harus dilakukan agar memenuhi syarat-syarat penelitian. Tahapan-
tahapan dalam kegiatan penelitian ini disebut prosedur penelitian. Dibawah ini
dipaparkan tahapan-tahapan/langkah-langkah penelitian menurut Arikunto (2010,
hlm.61) adalah sebagai berikut :
a. Memilih masalah
Setiap orang pastinya memiliki suatu masalah, namun ada beberapa
masalah yang mudah diatasi dan ada beberapa masalah yang membutuhkan telaah
lebih dalam. Memilih suatu masalah yang akan diteliti bukanlah hal yang mudah,
dibutuhkan kepekaan dari peneliti tersebut. Disini penyusun memilih masalah
yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia, terutama di daerah-daerah
slum. Penyusun melihat bahwasannya di kota-kota besar selalu terdapat gap,
dimana terdapat banyak perbedaan antar masyarakatnya, salah satunya adalah
perbedaan di bidang ekonomi. Kedua masyarakat yang memiliki tingkatan
ekonomi yang berbeda ini tentu akan memiliki gaya hidup serta memiliki proses
sosial yang berbeda. Maka, penulis melihat masalah yang ada, antara kedua
44
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tingkatan ekonomi tersebut ketika keduanya hidup didalam suatu lingkungan
administrasi yang sama. Ketika keduanya diminta untuk dapat mencapai suatu
integrasi, melalui salah satu cara, yaitu adaptasi.
b. Studi pendahuluan
Prof. Dr. Winarno (dalam Arikunto, 2010, hlm,63) studi pendahuluan
disebut dengan studi eksploratori, yaitu menjajagi kemungkinan diteruskannya
pekerjaan meneliti. Studi pendahuluan juga diperlukan untuk mencari informasi
awal mengenai masalah yang akan diteliti. Studi pendahuluan yang dilakukan
penyusun yaitu dengan memperhatikan lingkungan sekitar, membaca surat kabar,
maupun jurnal-jurnal sosial, buku pengantar sosiologi, skripsi-skripsi pendidikan
sosiologi.
c. Merumuskan masalah
Suatu penelitian tentu saja harus memiliki suatu rumusan masalah, agar
penelitian yang dilakukan jelas harus memulai dari mana. Peneliti merumuskan
tiga rumusan masalah, yang pertama menanyakan tentang variabel x yaitu
adaptasi sosial masyarakat melalui proses interaksi, kedua menanyakan mengenai
variabel y yaitu integrasi masyarakat, lalu yang ke tiga yaitu pengaruh variabel x
terhadap y, yaitu pengaruh adaptasi sosial terhadap integrasi masyarakat.
d. Merumuskan anggapan dasar,
Arikunto (2010, hlm.63) mengemukakan bahwa “Anggapan dasar adalah
sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti didalam melaksanakan
penelitiannya.” Penyusun memiliki anggapan dasar yang merupakan dasar yang
memungkinkan terjadinya suatu penelitian yang disebut dengan hipotesis, atau
yang sering disebut sebagai kebenaran sementara yang ditentukan seorang
peneliti. Penyusun menentukan hipotesis statistik, dimana terdapat hipotesis nol
dan hipotesis satu.
e. Memilih pendekatan,
Arikunto (2010, hlm.64) menjelaskan bahwasannya “Pendekatan
merupakan suatu metode atau cara mengadakan penelitian seperti eksploratif,
deskriptif, atau historis.” Bisa juga eksperimen – non eksperimen. Yang menjadi
pendekatan pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif.
45
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Menentukan variabel dan sumber data,
Penelitian ini memiliki 2 variabel, yaitu variabel bebas yaitu adaptasi
sosial, dan variabel terikat yaitu integrasi masyarakat. Dan yang menjadi sumber
data adalah warga masyarakat. Sejalan dengan yang dipaparkan Arikunto (2010,
hlm.172) bahwa “Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data,
diklasifikasikan menjadi 3 tingkatan yaitu person, place, dan paper”.
g. Menentukan dan menyusun instrumen,
Suatu instrumen penelitian dipengaruhi oleh bagaimana suatu data dapat
diperoleh. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah angket, karena
penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penulis pertama membuat kisi-kisi
instrumen yang menjadi patokan dalam membuat butir-butir pertanyaan yang ada
pada angket.
h. Mengumpulkan data,
Penulis mengumpulkan data dengan membagikan angket kepada
partisipan secara langsung. Yaitu dengan cara datang langsung ke rumah subjek
penelitian atau ke tempat-tempat umum dimana para subjek penelitian berada,
seperti lapang, mesjid, atau balai.
i. Analisis data,
Analisis data merupakan proses dalam menganalisis data yang sudah ada.
Disini peneliti menggunakan teknik analisi data rank spearman, karena skala yang
digunakan adalah skala ordinal. Lalu, menggunakan teknik persentase sesuai
dengan jenis pendekatan penelitian, yaitu pendekatan deskriptif.
j. Menarik kesimpulan,
Dalam menarik maupun mengarahkan kesimpulan Arikunto (2010,
hlm.65) mengatakan “Seorang peneliti tidak boleh mendorong atau mengarahkan
agar hipotesisnya terbukti”.
k. Menulis laporan.
46
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Definisi Operasional
Purwanto dan Suliyastuti (2011, hlm.19) mengemukakan bahwasannya
“Definisi operasional merupakan jembatan yang menghubungkan conceptual-
theoritical level dengan empirical-observational level.” Definisi operasional ini
berguna untuk memberikan rujukan-rujukan empiris apa saja yang dapat
ditemukan dilapangan untuk menggambarkan secara tepat konsep yang dimaksud
sehingga konsep tersebut dapat diukur dan diamati.
Penelitian ini memiliki 2 variabel, 1 variabel bebas dan 1 variabel terikat.
Arikunto (2010, hlm.161) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan
“Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian.” Yang mejadi variabel terikat yaitu adaptasi sosial (X) dan yang
menjadi variabel bebas yaitu integrasi masyarakat (Y). Dibawah ini merupakan
definisi operasional dari kedua variabel tersebut.
a. Adaptasi Sosial
Adaptasi sosial merupakan salah satu bentuk penyesuaian diri dalam
lingkungan sosial. Adaptasi adalah suatu penyesuaian pribadi terhadap
lingkungan. “Penyesuaian ini dapat berarti mengubah diri pribadi sesuai dengan
keadaan lingkungan, jadi dapat berarti mengubah lingkungan sesuai dengan
keadaan pribadi” (Gerungan,1991, hlm.55).
“Adaptasi itu sendiri pada hakekatnya adalah suatu proses untuk memenuhi
syarat-syarat dasar untuk tetap melangsungkan kehidupan” (Suparlan, 1993,
hlm.20).
Selanjutnya untuk menemukan indikator dari adaptasi sosial perlu dipelajari
lagi bahwasannya untuk beradaptasi dengan lingkungan, baik sosial maupun
lingkungan fisik, maka dibutuhkan beberapa cara. Salah satu caranya yaitu dengan
proses-proses sosial atau yang lebih dikenal dengan interaksi sosial. Maka dari itu
proses-proses sosial dimasukan kedalam indikator adaptasi sosial.
b. Integrasi Masyarakat
Setiadi dan Kolip (2010, hlm.391) mengemukakan bahwa
Masyarakat merupakan sekelompok manusia yang menempati wilayah
tertentu, bertempat tinggal dalam waktu yang relatif lama, terdapat tata
aturan hidup seperti adat istiadat, kebiasaan, sikap, dan perasaan kesatuan,
rasa identitas diantara para warganya. Apabila salah satu unsur masyarakat
tidak terpenuhi maka akan terjadi disintegrasi.
47
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Maka, integrasi masyarakat merupakan proses pemenuhan unsur-unsur yang
ada pada masyarakat agar tercapainya persatuan dan kesatuan. Unsur-unsur
tersebut dimasukan kedalam integrasi masyarakat.
3. Hipotesis Penelitian
H0: r = 0
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari adaptasi sosial terhadap integrasi
masyarakat di Kelurahan Cikutra.
H1: r ≠ 0
Terdapat pengaruh yang signifikan dari adaptasi sosial terhadap integrasi
masyarakat di Kelurahan Cikutra.
F. ANALISIS DATA
1. Deskripsi Data
Masing-masing pendekatan ini melibatkan pemakaian dua jenis statistik
yang berbeda. Yang pertama menggunakan statistik deskriptif dan yang kedua
menggunakan statistik inferensial. Kedua jenis statistik ini memiliki karakteristik
yang berbeda, baik dalam hal teknik analisis maupun tujuan yang akan
dihasilkannya dari analisisnya itu.
Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan mendeskripsikan keadaan
suatu gejala yang telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai dengan
fungsinya. Hasil pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-
angka sehingga memberikan suatu kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh
siapapun yang membutuhkan informasi tentang keberadaan gejala tersebut.
Dengan demikian hasil olahan data dengan statistik ini hanya sampai pada tahap
deskripsi, belum sampai pada tahap generalisasi.
Menurut Sugiyono (2012, hlm.147) “Statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.” Penelitian
yang dilakukan pada populasi jelas menggunakan statistik deskriptif, sedangkan
bila penelitiannya pada sampel maka dapat menggunakan analisis statistik
deskriptif maupun inferensial.
48
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan kata lain, statistik deskriptif adalah statistik yang mempunyai tugas
mengorganisasi dan menganalisa data angka, agar dapat memberikan gambaran
secara teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan,
sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu.
Statistik inferensial fungsinya lebih luas lagi, sebab dilihat dari
analisisnya, hasil yang diperoleh tidak sekedar menggambarkan keadaan atau
fenomena yang dijadikan objek penelitian, melainkan dapat pula digeneralisasikan
secara lebih luas kedalam wilayah populasi. Karena itu, penggunaan statistik
inferensial menuntut persyaratan yang ketat dalam masalah sampling, sebab dari
itulah bisa diperoleh sampel yang representatif maka hasil analisis inferensial
dapat digeneralisasikan ke dalam wilayah populasi.
Analisisis data secara deskriptif disini menggunakan analisis prosentase.
Dengan menggunakan rumus
P = F x 100%
n
Keterangan
P : Besaran prosentase
F : Frekuensi jawaban
n : Jumlah total responden
100% : Bilangan konstan
Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria
penafsiran nilai prosentase yang telah ditetapkan menurut Effendi (dalam
Asyahida, 2014, hlm. 61) sebagai berikut.
Tabel 3.10
Kriteria Penilaian Prosentase/skor
Prosentase Kriteria
100% Seluruhnya
75% – 95% Sebagian besar
51% - 74% Lebih besar dari setengahnya
50% Setengahnya
25% - 49% Kurang dari setengahnya
1% - 24% Sebagian kecil
0% Tidak ada/tak seorangpun
Sumber : Effendi (dalam Asyahida, 2014, hlm. 61)
49
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rumus diatas untuk menjawab rumusan masalah nomor 1 dan 2, sedangkan
untuk rumusalan masalah nomer 3 diuji melalui rumus Product Moment Pearson
dan koefisien determinasi.
2. Method of Successive Internal (MSI)
Data variabel sebelumnya menggunakan ordinal tetapi untuk mendapatkan
hasil analisis korelasi yang baik, maka data tersebut perlu dinaikan menjadi
interval. Peningkatan skala ini menggunakan method of seccesive interval (MSI).
Al-Rasyid (1993, hlm.131) memaparkan tahapan – tahapan penaikan skala
sebagai berikut:
a. Perhatikan setiap butir
b. Untuk setiap butir tersebut tentukan berapa orang yang menjawab skor
1,2,3,4,5.
c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyak responden dan hasilnya disebut
proposisi, dengan menggunakan rumus: 𝑝𝑖=𝑓/𝑛
d. Tentukan proporsi kumulatif.
e. Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap
proporsi kumulatif yang diperoleh.
f. Tentukan nilai dentitas untuk setiap nilai z yang diperoleh.
g. Tentukan Skala Value(SV) dengan rumus:
SV = 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦𝑎𝑡𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 −𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦𝑎𝑡𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡
𝐴𝑟𝑒𝑎𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 −𝐴𝑟𝑒𝑎𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡
Dimana :
Scala Value : Nilai Skala
Density at Lower Limit : Densit batas bawah
Density at Upper Limit : Densit batas atas
Area Below Upper Limit : Daerah dibawah batas atas
Area Below Lower Limit : Daerah dibawah batas bawah
h. Tentukan nilai tarnsformasi dengan menggunakan rumus :
Y = NS + k K = [ 1+ | Nsmin | ]
50
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Uji Normalitas
Sugiyono (2012, hlm.241) “Penggunaan statistik parametris mensyaratkan
bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berditribusi normal.” Untuk
yang menggunakan analisis parametik seperti analisis perbandingan 2 rata-rata,
analisis variansi satu arah, korelasi, regresi, dan sebagainya, maka perlu
dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu. hal ini bertujuan untuk mengetahui
apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Normalitas suatu data
dianggap penting karena dengan data yang terditribusi normal, maka data tersebut
dianggap dapat mewakili suatu populasi. Dalam SPSS, uji validitas yang sering
digunakan adalah uji Liliefors dan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov.
Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji normalitas Kolmogorov
Smirnov dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika nilai sig (signifikansi) > 0,05 maka data berdistribusi normal.
Jika nilai sig (signifikansi) < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.
4. Regresi Sederhana
Regresi atau peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara
sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang
berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya
dapat diperkecil. Riduwan dan Sunarto (2013, hlm.96) mengatakan bahwa
“regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memperkirakan perubahan, supaya
tidak salah paham bahwa peramalan tidak memberikan jawaban pasti tentang apa
yang akan terjadi, melainkan berusaha mencari pendekatan apa yang akan
terjadi.”
Kegunaan regresi dalam penelitian ini salahsatunya adalah untuk
meramalkan atau memprediksikan variabel terikat (Y) yaitu integrasi masyarakat
Kelurahan Cikutra, apabila variabel bebas (X) yaitu adaptasi sosial diketahui.
Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau
hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
51
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Persamaan regresi dalam buku Riduwan dan Sunarto (2013, hlm.96)
dirumuskan :
Keterangan:
Y = Subjek variabel terikat (Y) yang diproyeksikan
X = Variabel bebas (X) yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan
a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0
b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukan nilai
peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
Dimana :
b = 𝑛.∑ 𝑋𝑌− .∑ 𝑋 .∑ 𝑌
𝑛.∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2 a = .∑ 𝑌−𝑏.∑ 𝑋
𝑛.
5. Uji Hipotesis
a. Uji Hipotesis Korelasi
Menurut Riduwan dan sunarto (2013, hlm.80) “teknik analisis korelasi
Pearson Product Moment termasuk teknik statistika parametik yang
menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu.” Berikut rumus
uji hipotesis korelasi Pearson Product Moment:
𝑟𝑥𝑦 =
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√[𝑁 ∑ 𝑋2 __(∑ 𝑋)2][𝑁 ∑ 𝑌2 −(∑ 𝑌)2]
(Arikunto, 2010, hlm.213)
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi Product Moment
N = jumlah individu dalam sampel
X = angka mentah untuk variable X (jumlah jawaban item)
Y = angka mentah untuk variable Y (jumlah item keseluruhan)
Y = a + bX
52
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rumus Pearson Product Moment dapat digunakan sekaligus untuk
menghitung persamaan regresi. Berikut ini tabel untuk melihat interpretasi
koefisien korelasi:
Tabel 3.11
Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2012, hlm. 184)
b. Uji T
Uji T digunakan untuk mencari makna hubungan variabel X terhadap Y,
maka hasil korelasi Pearson Product Moment diuji dengan uji signifikan dengan
rumus:
thitung = r√n−2
√1−r2
Keterangan :
t : ͭ hitung
n : jumlah sampel
r : nilai koefisien parsial
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka variabel yang akan diteliti
terdiri dari variabel independent (X) yaitu adaptasi sosial masyarakat dan variabel
dependent (Y) yaitu integrasi masyarakat, yang akan diuji adalah seberapa besar
pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
Nilai ͭ hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan ͭ tabel dengan
kaidah pengujian sebagai berikut:
Terima Ho Jika ͭ hitung < dari ͭ table atau sig > 0,05
Tolak Ho Jika ͭ hitung > dari ͭ table atau sig < 0,05
𝐻0:𝜌 = 0, (tidak ada pengaruh yang signifikan variabel X terhadap variabel Y)
53
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝐻1:𝜌 ≠ 0, (ada pengaruh yang signifikan variabel X terhadap variabel Y).
c. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen dipengaruhi atau tidak oleh variabel dependen yang diambil dari
koefisien yang telah diketahui.
Adapun perhitungannya adalah dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
KD = r² x 100%
(Furqon, 2011, hlm. 100):
Keterangan :
KD : koefisien determinasi
r : koefisien korelasi
100 : bilangan tetap