bab iii metode penelitian a. desain...

23
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Menurut Sugiyono (2012, hlm.279) “Desain penelitian/ rancangan penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah yang akan diikuti peneliti untuk melakukan penelitiannya.Maka, desain penelitian adalah suatu kerangka rencana yang digunakan dalam melakukan suatu penelitian. Penelitian ini merupakan salah satu jenis penelitian korelasional, seperti yang dipaparkan Arikunto (2010, hlm.4) “Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.Ada 2 jenis penelitian korelasi, yaitu korelasi sejajar dan korelasi sebab akibat, penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasi sebab akibat yang bertujuan mencari pengaruh antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Yang menjadi variabel X pada penelitian ini adalah adaptasi sosial, sedangkan yang menjadi variabel Y pada penelitian ini adalah integrasi masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini memaparkan aspek-aspek yang diteliti serta menjelaskan hubungan antar variabel. Melalu metode deskriptif ini, peneliti diharapkan mampu mengidentifikasi, menganalisis bagaimana pengaruh adaptasi sosial terhadap integrasi masyarakat di Kelurahan Cikutra, khususnya yang menjadi sampel yaitu wilayah Cikutra RW 14, RT 04. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Seperti yang disampaikan Sugiyono (2012, hlm.8) “Pendekatan kuantitatif dapat diartikan sebagai pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi/sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Upload: dangthuy

Post on 21-Aug-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2012, hlm.279) “Desain penelitian/ rancangan

penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah yang akan diikuti

peneliti untuk melakukan penelitiannya.” Maka, desain penelitian adalah suatu

kerangka rencana yang digunakan dalam melakukan suatu penelitian. Penelitian

ini merupakan salah satu jenis penelitian korelasional, seperti yang dipaparkan

Arikunto (2010, hlm.4) “Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan

oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih,

tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang

memang sudah ada.”

Ada 2 jenis penelitian korelasi, yaitu korelasi sejajar dan korelasi sebab

akibat, penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasi sebab akibat yang

bertujuan mencari pengaruh antara variabel independen (X) terhadap variabel

dependen (Y). Yang menjadi variabel X pada penelitian ini adalah adaptasi sosial,

sedangkan yang menjadi variabel Y pada penelitian ini adalah integrasi

masyarakat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini

memaparkan aspek-aspek yang diteliti serta menjelaskan hubungan antar variabel.

Melalu metode deskriptif ini, peneliti diharapkan mampu mengidentifikasi,

menganalisis bagaimana pengaruh adaptasi sosial terhadap integrasi masyarakat di

Kelurahan Cikutra, khususnya yang menjadi sampel yaitu wilayah Cikutra RW

14, RT 04.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Seperti yang disampaikan Sugiyono (2012, hlm.8) “Pendekatan

kuantitatif dapat diartikan sebagai pendekatan penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada populasi/sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”

32

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. PARTISIPAN

Lokasi dari penelitian ini berada di Kelurahan Cikutra, Kecamatan

Cibeunying Kidul, yang terdiri dari 15 rukun warga, 1 komplek perumahan, dan

sisanya merupakan pemukiman biasa. Seluruh partisipan dalam penelitian ini

sebanyak 22.209 jiwa secara keseluruhan jumlah warga Kelurahan Cikutra.

Sedangkan warga RW 14 sebanyak 420 jiwa. Warga Komplek Delima Cikutra

sebanyak 57 jiwa , warga Gang Sukarapih 3 sebanyak 85 jiwa. Pemilihan

partisipan penilitian ini didasari partisipan merupakan warga komplek perumahan

yang mewakili warga menengah ke atas di Kelurahan Cikutra, yang terlihat

“makmur” dari segi ekonomi, dilihat dari bentuk rumah, penghasilan, dan

background pendidikan, serta warga yang mewakili warga menengah ke bawah di

Kelurahan Cikutra yang berbanding terbalik dengan warga komplek perumahan.

C. POPULASI DAN SAMPEL

1. POPULASI PENELITIAN

Arikunto (2010, hlm.173) menyebutkan bahwa “Populasi adalah

keselurahan subjek penelitian,” sejalan dengan Sugiyono (2012, hlm. 80)

mengemukakan bahwasannya “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek/subjek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”

Menurut Sudjana (1996, hlm. 6) “Populasi adalah totalitas semua nilai yang

mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif

mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan

jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.”

Maka yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subjek/objek

penelitian yang memiliki karakteristik tertentu yang dapat diteliti, dipelajari dan

ditarik kesimpulannya.

Yang menjadi anggota populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat

Kelurahan Cikutra yaitu sebanyak 22.209 jiwa per Desember 2014. Dibawah ini

merupakan data jumlah penduduk di Kelurahan Cikutra :

33

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Data Jumlah Penduduk Kelurahan Cikutra Berdasarkan Struktur Umur

Per Desember 2014

No Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 0 – 4 tahun 893 834 1727

2 5 - 9 tahun 1026 1266 2292

3 10-14 tahun 1520 1689 3209

4 15 – 19 tahun 1525 1063 2588

5 20 – 24 tahun 997 1012 2009

6 25 – 29 tahun 812 1026 1838

7 30 – 34 tahun 853 995 1848

8 35 – 39 tahun 789 768 1557

9 40 – 44 tahun 718 746 1464

10 45 – 49 tahun 633 655 1288

11 50 – 54 tahun 501 490 991

12 55 – 59 tahun 547 325 872

13 60 – 64 tahun 165 181 346

14 65 tahun keatas 60 120 180

Jumlah 11.039 11.170 22.209

Sumber : Kasi Kemasyarakatan Kelurahan Cikutra, diolah peneliti, 2015

2. SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING

Menurut Sugiyono (2012, hlm.297) “Sampel adalah sebagian dari jumlah

dan karakteristik yang di miliki oleh populasi.” Teknik sampling yang digunakan

pada penelitian ini adalah teknik sampling stratifikasi, Arikunto (2010, hlm.181)

menyampaikan “Teknik ini digunakan apabila penyusun berpendapat bahwa

populasi terbagi atas tingkatan-tingkatan atau strata”. Disini penyusun membagi

populasi kedalam 2 tingkatan, yaitu tingkatan ekonomi menengah ke atas, dan

ekonomi menengah ke bawah. Yang diwakili oleh warga komplek dan warga non

komplek.

34

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel yang dianggap mewakili

sebagian besar karakteristik populasi adalah warga masyarakat Gang Sukarapih 3

dan warga masyarakat Komplek Delima Cikutra. Yang kedua kelompok

masyarakat tersebut berbeda kelas sosialnya secara segi ekonomi. Kelompok 1

yaitu kelompok ekonomi menengah ke atas yang diwakili oleh masyarakat

Komplek Delima Cikutra, sedangkan kelompok 2 yaitu kelompok ekonomi

menengah ke bawah yang diwakili oleh masyarakat Sukarapih 3. Kedua sampel di

atas masuk ke dalam wilayah administrasi RW 14. Jumlah warga RW 14 adalah

420 jiwa.

Selanjutnya, untuk pengambilan jumlah sampel ditiap kelompok

menggunakan sampel proporsi. Sejalan dengan yang dikemukakan Arikunto

(2010, hlm.182) “Teknik pengambilan sampel proporsi dilakukan untuk

menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau wilayah.”

Untuk menentukan jumlah sampel dalam tiap strata, penyusun

menggunakan rumus Slovin.

Rumus

𝑛 = 𝑁

1 + 𝑁𝑒2

(Sugiyono, 2012, hlm.87)

Keterangan :

n : jumlah sampel minimum

N : populasi

e : persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel

Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

420

n =

1 + (420(0.1)²)

n = 80, 05

n = 80

35

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka jumlah sampel minimal yang

diteliti berjumlah 80 responden dengan taraf kesalahan 10%. Sebaran sampel

penelitian dilakukan secara proporsional sesuai dengan jumlah populasi

penelitian. Sebaran sampel penelitian adalah sampel minimal dibagi rata. Sejalan

dengan yang dipaparkan Arikunto (2010, hlm.182) “Pengambilan subjek dari

setiap strata ditentukan seimbang atau sebanding.” Maka, sebaran sampel tersebut

dipaparkan dalam tabel di bawah ini

Tabel 3.2

Sebaran Sampel Penelitian Strata Di Kelurahan Cikutra

No Wilayah Perhitungan Sampel Jumlah

1 Komplek Delima Cikutra 80 = 40

2

40 jiwa

2 Sukarapih 3 80 = 40

2

40 jiwa

JUMLAH 80 jiwa

Sumber :diolah peneliti, 2015

D. INSTRUMEN PENELITIAN

1. Instrumen/ Alat Pengumpulan Data

a. Angket

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari responden adalah berbentuk angket. Menurut Sugiyono (2012, hlm.192)

“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab, jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, dimana

responden dapat memilih jawaban yang tersedia.”

Jenis kuesioner yang penulis gunakan adalah kuisioner tertutup, yaitu

kuesioner yang sudah disediakan jawabannya. Adapun alasan peneliti

menggunakan kuisioner tertutup adalah untuk memberikan kemudahan kepada

responden dalam memberikan jawaban dan untuk menghemat keterbatasan waktu

penelitian.

36

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Awal mula dibuatnya kuesioner ini adalah dengan memetakan rumusan

masalah kedalam indikator-indikator yang ada. Kuesioner tersebut disebarkan

kepada 80 orang responden yang merupakan warga RT 04 RW 14 yang berada di

Gang Sukarapih 3 dan Komplek Delima Cikutra. Lebih lengkapnya dipaparkan

dalam subbab proses pengembangan instrumen.

b. Studi Litelatur

Studi literatur merupakan pengumpulan informasi yang peneliti

kumpulkan sesuai dengan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian. Sumber

dari studi literatur yang digunakan sebagai berikut:

1) Buku-buku teks yang tersedia.

Buku-buku yang digunakan dalam penelitian ini merupakan buku-buku

yang berkaitan dengan permasalahan penelitian serta mengenai metode-

metode penelitian. Seperti buku-buku mengenai adaptasi sosial yang dapat

ditemui pada buku-buku sosiologi, psikologi sosial, serta psikologi

perkembangan. Begitu pula dengan buku mengenai integrasi sosial yang

dapat ditemui di buku-buku sosiologi. Serta buku-buku mengenai metode

penelitian serta buku-buku statistik. Buku-buku tersebut didapat dengan

membeli secara langsung maupun meminjam di perpustakaan.

2) Dokumen-dokumen

Dokumen-dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah arsip-arsip

data penduduk, persebaran wilayah yang didapat dari Badan Pusat Statistik

Kota Bandung dan dari kelurahan-kelurahan setempat.

3) E-book.

Ebook yang digunakan dalam penelitian ini adalah ebook mengenai

pedoman penulisan karya tulis ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas

Pendidikan Indonesia.

4) Penelitan terdahulu

Penelitian terdahulu dalam penelitian ini berupa skripsi terdahulu, artikel

dan beberapa jurnal yang relevan dengan permasalahan yang sama.

5) Internet

Internet merupakan sumber terakhir yang peneliti tempatkan. Jika data-

data sulit didapat melalui buku-buku serta dokumen, maka peneliti akan

37

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan internet untuk memenuhi kekurangan data tersebut. Seperti

dalam penelitian ini adalah halaman Badan Pusat Statistik Kota Bandung.

2. Proses Pegembangan Instrumen

a. Pengujian Validitas

Sugiyono (2012, hlm.137) menyampaikan “Validitas adalah tingkat

keandalah dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid

berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu

valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur.”

Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-

benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Uji validitas berguna untuk

mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus

dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Uji validitas dimaksudkan

seberapa cermat suatu fungsi melakukan ukurannya.

Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor item

instrumen dengan skor total. Perhitungannya dilakukan dengan bantuan aplikasi

SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 22. Rumus yang dapat

digunakan adalah rumus yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan

rumus korelasi product moment (Arikunto, 2010, hlm.213)

𝑟𝑥𝑦 =N ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋) (∑ 𝑌)

√(𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋2

)) (𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌2))

Keterangan :

rxy = Korelasi Product Moment

N = Jumlah populasi

ΣX = Jumlah skor butir (x)

ΣY = Jumlah skor variabel (y)

ΣX² = Jumlah skor butir kuadrat (x)

ΣY² = Jumlah skor variabel kuadrat (y)

ΣXY = Jumlah perkalian butir (x) dan skor variabel (y)

38

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya hasil dari perhitungan tersebut rxy harus diperbandingkan

dengan rtabel, jika rxy lebih besar dari rtabel maka kuesioner tersebut dinyatakan

valid. Untuk melihat rtabel dibutuhkan df (derajat kebebasan).

Rumus

df = N-2

keterangan

df : derajat kebebasan

N : populasi

Sejalan dengan yang di kemukakan Masrun (dalam Sugiyono, 2012,

hlm.134) ‘Item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi

yang tinggi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi

pula.’

Peneliti menguji validitas pada 45 responden yang merupakan warga Gang

Sukarapih 6 dan warga Jalan Bekalivron serta Jalan Bekatonik. Dengan taraf

signifikan 5%, serta derajat kebebasan df = 45-2= 43. Sehingga diperoleh rtabel

sebesar 0,301. Peneliti telah melakukan dua kali uji validitas. Di bawah ini

dipaparkan kisi-kisi instrumen penelitian setelah melakukan dua kali validasi :

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen X

VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR NOMOR SKALA

Adaptasi Sosial Interaksi Sosial Intensitas kontak

sosial

1, 2, 3,4 Ordinal

Intensitas

komunikasi

langsung, maupun

tidak langsung

5, 6, 7, Ordinal

Penggunaan bahasa

daerah yang

ditempati

8,9 Ordinal

Kerjasama antar 10, 11, 12, 13, 14, Ordinal

39

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

warga 15

Persaingan 16 Ordinal

Pertikaian 17, 18, 19, 20 Ordinal

Proses akomodasi 21, 22, 23 Ordinal

Toleransi antar

warga

24, 25 Ordinal

Sumber diolah peneliti menggunakan Ms.Word, 2015

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Y

VARIABEL INDIKATOR NOMOR SKALA

Integrasi

Masyarakat

Adanya suatu unsur kesamaan 1, 2, 3 Ordinal

Ancaman dari pihak luar 4,5 Ordinal

Tolong menolong 6, 7, 8, 9 Ordinal

Rasa memiliki 10, 11, 12, 13 Ordinal

Kenyamanan 14, 15, 16, 17 Ordinal

Solidaritas sosial 18, 19, 20 Ordinal

Kepedulian sosial 21, 22, 23, 24, 26 Ordinal

Sumber diolah peneliti menggunakan Ms.Word, 2015

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas X

No. Soal rhitung

rtabel

Keterangan

1 0,391 0,301 Valid

2 0,342 0,301 Valid

3 0.486 0,301 Valid

4 0,456 0,301 Valid

5 0,415 0,301 Valid

6 0,351 0,301 Valid

7 0,475 0,301 Valid

8 0,272 0,301 Tidak Valid

9 0,286 0,301 Tidak Valid

40

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10 0,504 0,301 Valid

11 0,560 0,301 Valid

12 0,559 0,301 Valid

13 0,472 0,301 Valid

14 0,653 0,301 Valid

15 0,558 0,301 Valid

16 0,608 0,301 Valid

17 0,640 0,301 Valid

18 0,167 0,301 Tidak Valid

19 0,282 0,301 Tidak Valid

20 0,342 0,301 Valid

21 0,390 0,301 Valid

22 0,715 0,301 Valid

23 0,575 0,301 Valid

24 0,557 0,301 Valid

25 0,163 0,301 Tidak Valid

Sumber diolah peneliti menggunakan Ms.Word, 2015

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Y

No. Soal rhitung

rtabel

Keterangan

1 0,067 0,301 Tidak Valid

2 0,107 0,301 Tidak Valid

3 0,74 0,301 Tidak Valid

4 0,028 0,301 Tidak Valid

5 0,165 0,301 Tidak Valid

6 0,501 0,301 Valid

7 0,390 0,301 Valid

8 0,557 0,301 Valid

9 0,277 0,301 Tidak Valid

10 0,500 0,301 Valid

11 0,516 0,301 Valid

41

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12 0,709 0,301 Valid

13 0,564 0,301 Valid

14 0,425 0,301 Valid

15 0,374 0,301 Valid

16 0,575 0,301 Valid

17 0,530 0,301 Valid

18 0,317 0,301 Valid

19 0,694 0,301 Valid

20 0,368 0,301 Valid

21 0,166 0,301 Tidak Valid

22 0,392 0,301 Valid

23 0,653 0,301 Valid

24 0,411 0,301 Valid

25 0,582 0,301 Valid

Sumber diolah peneliti menggunakan Ms.Word, 2015

Berdasarkan beberapa pertimbangan, karena pertanyaan tersebut penting

untuk ditanyakan, pertanyaan yang tidak valid tersebut kemudian diganti dan

diperbaiki sehingga jumlah pertanyaan yang digunakan dalam pengumpulan data

menjadi sebanyak 50 item pertanyaan.

b. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan terhadap pernyataan suatu pertanyaan atau

pernyataan yang telah dianggap valid, untuk mengetahui sejauhmana hasil

pengukuran tetap konsisten jika dilakukan kembali terhadap gejala yang sama.

Uji reliabilitas ini dilakukan dengan rumus Alpha. Arikunto (2010,

hlm.239) menyatakan “Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas

instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.”

Rumus alpha

𝑟11 = (𝑘

𝑘 − 1) (1 −

∑ 𝑏2𝜎

𝜎12 )

42

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterangan

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Σσb² = jumlah varians butir

σ²t = varians total

Hasil perhitungan reliabilitas di konsultasikan ke tabel interpretasi nilai rxy

.

Tabel 3.7

Tabel Interpretasi Nilai rxy

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 -1,00 Tinggi

Antara 0,600 – 0,800 Cukup

Antara 0,400 – 0,600 Agak rendah

Antara 0,200 – 0,400 Rendah

Antara 0,000 – 0,200 Sangat rendah

sumber Arikunto (2010,hlm.319)

Pengujian reliabilitas dengan rumus-rumus tersebut menggunakan fasilitas

Software IBM SPSS 22 yang hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner X

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,856 25

Tabel 3.9

Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner Y

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,768 25

43

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maka, dilihat dari hasil penghitungan sebesar 0,856, pada kuisioner X

maka kuesioner termasuk kedalam kuesioner yang reliabilitasnya tinggi.

Sedangkan pada kuesioner Y hasil perhitungan sebesar 0,768, kuesioner masuk

kedalam kuesioner yang reliabilitasnya cukup. Maksud dari ukuran tersebut

adalah untuk mengetaui sejauh mana kuesioner - kuesioner (pertanyaan) tersebut

akan tetap sama dan konsisten jika dilakukan lagi terhadap suatu gejala ataupun

permaslahan yang sama.

E. PROSEDUR PENELITIAN

1. Prosedur Penelitian

Ilmu pengetahuan memerlukan pengembangan dan pertambahan dalam

rangka memenuhi kebutuhan masa yang akan datang. Penelitian juga haruslah up

to date agar apat sesuai dengan kejadian saat ini. Penelitian merupakan salah satu

cara suatu pengetahuan untuk maju dan berkembang. Ada 3 syarat penting alam

mengadakan suatu penelitan, yaitu sistematis, berencana, dan mengikuti konsep

ilmiah.

Dalam melaksanakan suatu penelitian tentunya di butuhkan tahapan-

tahapan yang harus dilakukan agar memenuhi syarat-syarat penelitian. Tahapan-

tahapan dalam kegiatan penelitian ini disebut prosedur penelitian. Dibawah ini

dipaparkan tahapan-tahapan/langkah-langkah penelitian menurut Arikunto (2010,

hlm.61) adalah sebagai berikut :

a. Memilih masalah

Setiap orang pastinya memiliki suatu masalah, namun ada beberapa

masalah yang mudah diatasi dan ada beberapa masalah yang membutuhkan telaah

lebih dalam. Memilih suatu masalah yang akan diteliti bukanlah hal yang mudah,

dibutuhkan kepekaan dari peneliti tersebut. Disini penyusun memilih masalah

yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia, terutama di daerah-daerah

slum. Penyusun melihat bahwasannya di kota-kota besar selalu terdapat gap,

dimana terdapat banyak perbedaan antar masyarakatnya, salah satunya adalah

perbedaan di bidang ekonomi. Kedua masyarakat yang memiliki tingkatan

ekonomi yang berbeda ini tentu akan memiliki gaya hidup serta memiliki proses

sosial yang berbeda. Maka, penulis melihat masalah yang ada, antara kedua

44

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tingkatan ekonomi tersebut ketika keduanya hidup didalam suatu lingkungan

administrasi yang sama. Ketika keduanya diminta untuk dapat mencapai suatu

integrasi, melalui salah satu cara, yaitu adaptasi.

b. Studi pendahuluan

Prof. Dr. Winarno (dalam Arikunto, 2010, hlm,63) studi pendahuluan

disebut dengan studi eksploratori, yaitu menjajagi kemungkinan diteruskannya

pekerjaan meneliti. Studi pendahuluan juga diperlukan untuk mencari informasi

awal mengenai masalah yang akan diteliti. Studi pendahuluan yang dilakukan

penyusun yaitu dengan memperhatikan lingkungan sekitar, membaca surat kabar,

maupun jurnal-jurnal sosial, buku pengantar sosiologi, skripsi-skripsi pendidikan

sosiologi.

c. Merumuskan masalah

Suatu penelitian tentu saja harus memiliki suatu rumusan masalah, agar

penelitian yang dilakukan jelas harus memulai dari mana. Peneliti merumuskan

tiga rumusan masalah, yang pertama menanyakan tentang variabel x yaitu

adaptasi sosial masyarakat melalui proses interaksi, kedua menanyakan mengenai

variabel y yaitu integrasi masyarakat, lalu yang ke tiga yaitu pengaruh variabel x

terhadap y, yaitu pengaruh adaptasi sosial terhadap integrasi masyarakat.

d. Merumuskan anggapan dasar,

Arikunto (2010, hlm.63) mengemukakan bahwa “Anggapan dasar adalah

sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti didalam melaksanakan

penelitiannya.” Penyusun memiliki anggapan dasar yang merupakan dasar yang

memungkinkan terjadinya suatu penelitian yang disebut dengan hipotesis, atau

yang sering disebut sebagai kebenaran sementara yang ditentukan seorang

peneliti. Penyusun menentukan hipotesis statistik, dimana terdapat hipotesis nol

dan hipotesis satu.

e. Memilih pendekatan,

Arikunto (2010, hlm.64) menjelaskan bahwasannya “Pendekatan

merupakan suatu metode atau cara mengadakan penelitian seperti eksploratif,

deskriptif, atau historis.” Bisa juga eksperimen – non eksperimen. Yang menjadi

pendekatan pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif.

45

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Menentukan variabel dan sumber data,

Penelitian ini memiliki 2 variabel, yaitu variabel bebas yaitu adaptasi

sosial, dan variabel terikat yaitu integrasi masyarakat. Dan yang menjadi sumber

data adalah warga masyarakat. Sejalan dengan yang dipaparkan Arikunto (2010,

hlm.172) bahwa “Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data,

diklasifikasikan menjadi 3 tingkatan yaitu person, place, dan paper”.

g. Menentukan dan menyusun instrumen,

Suatu instrumen penelitian dipengaruhi oleh bagaimana suatu data dapat

diperoleh. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah angket, karena

penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penulis pertama membuat kisi-kisi

instrumen yang menjadi patokan dalam membuat butir-butir pertanyaan yang ada

pada angket.

h. Mengumpulkan data,

Penulis mengumpulkan data dengan membagikan angket kepada

partisipan secara langsung. Yaitu dengan cara datang langsung ke rumah subjek

penelitian atau ke tempat-tempat umum dimana para subjek penelitian berada,

seperti lapang, mesjid, atau balai.

i. Analisis data,

Analisis data merupakan proses dalam menganalisis data yang sudah ada.

Disini peneliti menggunakan teknik analisi data rank spearman, karena skala yang

digunakan adalah skala ordinal. Lalu, menggunakan teknik persentase sesuai

dengan jenis pendekatan penelitian, yaitu pendekatan deskriptif.

j. Menarik kesimpulan,

Dalam menarik maupun mengarahkan kesimpulan Arikunto (2010,

hlm.65) mengatakan “Seorang peneliti tidak boleh mendorong atau mengarahkan

agar hipotesisnya terbukti”.

k. Menulis laporan.

46

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Definisi Operasional

Purwanto dan Suliyastuti (2011, hlm.19) mengemukakan bahwasannya

“Definisi operasional merupakan jembatan yang menghubungkan conceptual-

theoritical level dengan empirical-observational level.” Definisi operasional ini

berguna untuk memberikan rujukan-rujukan empiris apa saja yang dapat

ditemukan dilapangan untuk menggambarkan secara tepat konsep yang dimaksud

sehingga konsep tersebut dapat diukur dan diamati.

Penelitian ini memiliki 2 variabel, 1 variabel bebas dan 1 variabel terikat.

Arikunto (2010, hlm.161) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan

“Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian.” Yang mejadi variabel terikat yaitu adaptasi sosial (X) dan yang

menjadi variabel bebas yaitu integrasi masyarakat (Y). Dibawah ini merupakan

definisi operasional dari kedua variabel tersebut.

a. Adaptasi Sosial

Adaptasi sosial merupakan salah satu bentuk penyesuaian diri dalam

lingkungan sosial. Adaptasi adalah suatu penyesuaian pribadi terhadap

lingkungan. “Penyesuaian ini dapat berarti mengubah diri pribadi sesuai dengan

keadaan lingkungan, jadi dapat berarti mengubah lingkungan sesuai dengan

keadaan pribadi” (Gerungan,1991, hlm.55).

“Adaptasi itu sendiri pada hakekatnya adalah suatu proses untuk memenuhi

syarat-syarat dasar untuk tetap melangsungkan kehidupan” (Suparlan, 1993,

hlm.20).

Selanjutnya untuk menemukan indikator dari adaptasi sosial perlu dipelajari

lagi bahwasannya untuk beradaptasi dengan lingkungan, baik sosial maupun

lingkungan fisik, maka dibutuhkan beberapa cara. Salah satu caranya yaitu dengan

proses-proses sosial atau yang lebih dikenal dengan interaksi sosial. Maka dari itu

proses-proses sosial dimasukan kedalam indikator adaptasi sosial.

b. Integrasi Masyarakat

Setiadi dan Kolip (2010, hlm.391) mengemukakan bahwa

Masyarakat merupakan sekelompok manusia yang menempati wilayah

tertentu, bertempat tinggal dalam waktu yang relatif lama, terdapat tata

aturan hidup seperti adat istiadat, kebiasaan, sikap, dan perasaan kesatuan,

rasa identitas diantara para warganya. Apabila salah satu unsur masyarakat

tidak terpenuhi maka akan terjadi disintegrasi.

47

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maka, integrasi masyarakat merupakan proses pemenuhan unsur-unsur yang

ada pada masyarakat agar tercapainya persatuan dan kesatuan. Unsur-unsur

tersebut dimasukan kedalam integrasi masyarakat.

3. Hipotesis Penelitian

H0: r = 0

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari adaptasi sosial terhadap integrasi

masyarakat di Kelurahan Cikutra.

H1: r ≠ 0

Terdapat pengaruh yang signifikan dari adaptasi sosial terhadap integrasi

masyarakat di Kelurahan Cikutra.

F. ANALISIS DATA

1. Deskripsi Data

Masing-masing pendekatan ini melibatkan pemakaian dua jenis statistik

yang berbeda. Yang pertama menggunakan statistik deskriptif dan yang kedua

menggunakan statistik inferensial. Kedua jenis statistik ini memiliki karakteristik

yang berbeda, baik dalam hal teknik analisis maupun tujuan yang akan

dihasilkannya dari analisisnya itu.

Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan mendeskripsikan keadaan

suatu gejala yang telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai dengan

fungsinya. Hasil pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-

angka sehingga memberikan suatu kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh

siapapun yang membutuhkan informasi tentang keberadaan gejala tersebut.

Dengan demikian hasil olahan data dengan statistik ini hanya sampai pada tahap

deskripsi, belum sampai pada tahap generalisasi.

Menurut Sugiyono (2012, hlm.147) “Statistik deskriptif adalah statistik

yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.” Penelitian

yang dilakukan pada populasi jelas menggunakan statistik deskriptif, sedangkan

bila penelitiannya pada sampel maka dapat menggunakan analisis statistik

deskriptif maupun inferensial.

48

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan kata lain, statistik deskriptif adalah statistik yang mempunyai tugas

mengorganisasi dan menganalisa data angka, agar dapat memberikan gambaran

secara teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan,

sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu.

Statistik inferensial fungsinya lebih luas lagi, sebab dilihat dari

analisisnya, hasil yang diperoleh tidak sekedar menggambarkan keadaan atau

fenomena yang dijadikan objek penelitian, melainkan dapat pula digeneralisasikan

secara lebih luas kedalam wilayah populasi. Karena itu, penggunaan statistik

inferensial menuntut persyaratan yang ketat dalam masalah sampling, sebab dari

itulah bisa diperoleh sampel yang representatif maka hasil analisis inferensial

dapat digeneralisasikan ke dalam wilayah populasi.

Analisisis data secara deskriptif disini menggunakan analisis prosentase.

Dengan menggunakan rumus

P = F x 100%

n

Keterangan

P : Besaran prosentase

F : Frekuensi jawaban

n : Jumlah total responden

100% : Bilangan konstan

Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria

penafsiran nilai prosentase yang telah ditetapkan menurut Effendi (dalam

Asyahida, 2014, hlm. 61) sebagai berikut.

Tabel 3.10

Kriteria Penilaian Prosentase/skor

Prosentase Kriteria

100% Seluruhnya

75% – 95% Sebagian besar

51% - 74% Lebih besar dari setengahnya

50% Setengahnya

25% - 49% Kurang dari setengahnya

1% - 24% Sebagian kecil

0% Tidak ada/tak seorangpun

Sumber : Effendi (dalam Asyahida, 2014, hlm. 61)

49

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus diatas untuk menjawab rumusan masalah nomor 1 dan 2, sedangkan

untuk rumusalan masalah nomer 3 diuji melalui rumus Product Moment Pearson

dan koefisien determinasi.

2. Method of Successive Internal (MSI)

Data variabel sebelumnya menggunakan ordinal tetapi untuk mendapatkan

hasil analisis korelasi yang baik, maka data tersebut perlu dinaikan menjadi

interval. Peningkatan skala ini menggunakan method of seccesive interval (MSI).

Al-Rasyid (1993, hlm.131) memaparkan tahapan – tahapan penaikan skala

sebagai berikut:

a. Perhatikan setiap butir

b. Untuk setiap butir tersebut tentukan berapa orang yang menjawab skor

1,2,3,4,5.

c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyak responden dan hasilnya disebut

proposisi, dengan menggunakan rumus: 𝑝𝑖=𝑓/𝑛

d. Tentukan proporsi kumulatif.

e. Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap

proporsi kumulatif yang diperoleh.

f. Tentukan nilai dentitas untuk setiap nilai z yang diperoleh.

g. Tentukan Skala Value(SV) dengan rumus:

SV = 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦𝑎𝑡𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 −𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦𝑎𝑡𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡

𝐴𝑟𝑒𝑎𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 −𝐴𝑟𝑒𝑎𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡

Dimana :

Scala Value : Nilai Skala

Density at Lower Limit : Densit batas bawah

Density at Upper Limit : Densit batas atas

Area Below Upper Limit : Daerah dibawah batas atas

Area Below Lower Limit : Daerah dibawah batas bawah

h. Tentukan nilai tarnsformasi dengan menggunakan rumus :

Y = NS + k K = [ 1+ | Nsmin | ]

50

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Uji Normalitas

Sugiyono (2012, hlm.241) “Penggunaan statistik parametris mensyaratkan

bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berditribusi normal.” Untuk

yang menggunakan analisis parametik seperti analisis perbandingan 2 rata-rata,

analisis variansi satu arah, korelasi, regresi, dan sebagainya, maka perlu

dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu. hal ini bertujuan untuk mengetahui

apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Normalitas suatu data

dianggap penting karena dengan data yang terditribusi normal, maka data tersebut

dianggap dapat mewakili suatu populasi. Dalam SPSS, uji validitas yang sering

digunakan adalah uji Liliefors dan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov.

Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji normalitas Kolmogorov

Smirnov dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika nilai sig (signifikansi) > 0,05 maka data berdistribusi normal.

Jika nilai sig (signifikansi) < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

4. Regresi Sederhana

Regresi atau peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara

sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang

berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya

dapat diperkecil. Riduwan dan Sunarto (2013, hlm.96) mengatakan bahwa

“regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memperkirakan perubahan, supaya

tidak salah paham bahwa peramalan tidak memberikan jawaban pasti tentang apa

yang akan terjadi, melainkan berusaha mencari pendekatan apa yang akan

terjadi.”

Kegunaan regresi dalam penelitian ini salahsatunya adalah untuk

meramalkan atau memprediksikan variabel terikat (Y) yaitu integrasi masyarakat

Kelurahan Cikutra, apabila variabel bebas (X) yaitu adaptasi sosial diketahui.

Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau

hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

51

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Persamaan regresi dalam buku Riduwan dan Sunarto (2013, hlm.96)

dirumuskan :

Keterangan:

Y = Subjek variabel terikat (Y) yang diproyeksikan

X = Variabel bebas (X) yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukan nilai

peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Dimana :

b = 𝑛.∑ 𝑋𝑌− .∑ 𝑋 .∑ 𝑌

𝑛.∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2 a = .∑ 𝑌−𝑏.∑ 𝑋

𝑛.

5. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis Korelasi

Menurut Riduwan dan sunarto (2013, hlm.80) “teknik analisis korelasi

Pearson Product Moment termasuk teknik statistika parametik yang

menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu.” Berikut rumus

uji hipotesis korelasi Pearson Product Moment:

𝑟𝑥𝑦 =

𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√[𝑁 ∑ 𝑋2 __(∑ 𝑋)2][𝑁 ∑ 𝑌2 −(∑ 𝑌)2]

(Arikunto, 2010, hlm.213)

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi Product Moment

N = jumlah individu dalam sampel

X = angka mentah untuk variable X (jumlah jawaban item)

Y = angka mentah untuk variable Y (jumlah item keseluruhan)

Y = a + bX

52

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus Pearson Product Moment dapat digunakan sekaligus untuk

menghitung persamaan regresi. Berikut ini tabel untuk melihat interpretasi

koefisien korelasi:

Tabel 3.11

Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2012, hlm. 184)

b. Uji T

Uji T digunakan untuk mencari makna hubungan variabel X terhadap Y,

maka hasil korelasi Pearson Product Moment diuji dengan uji signifikan dengan

rumus:

thitung = r√n−2

√1−r2

Keterangan :

t : ͭ hitung

n : jumlah sampel

r : nilai koefisien parsial

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka variabel yang akan diteliti

terdiri dari variabel independent (X) yaitu adaptasi sosial masyarakat dan variabel

dependent (Y) yaitu integrasi masyarakat, yang akan diuji adalah seberapa besar

pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

Nilai ͭ hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan ͭ tabel dengan

kaidah pengujian sebagai berikut:

Terima Ho Jika ͭ hitung < dari ͭ table atau sig > 0,05

Tolak Ho Jika ͭ hitung > dari ͭ table atau sig < 0,05

𝐻0:𝜌 = 0, (tidak ada pengaruh yang signifikan variabel X terhadap variabel Y)

53

Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝐻1:𝜌 ≠ 0, (ada pengaruh yang signifikan variabel X terhadap variabel Y).

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen dipengaruhi atau tidak oleh variabel dependen yang diambil dari

koefisien yang telah diketahui.

Adapun perhitungannya adalah dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

KD = r² x 100%

(Furqon, 2011, hlm. 100):

Keterangan :

KD : koefisien determinasi

r : koefisien korelasi

100 : bilangan tetap