bab iii metode penelitian...38 tabel 3.2 kontribusi jumlah sampel per kelas tingkat kelas frekuensi...

17
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparasi kontinum. Penelitian Komparasi kontinum adalah penelitian yang meneliti perbedaan (Sugiyono, 2010). Penelitian ini mencari ada tidaknya perbedaan dari dua variabel yang diteliti. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Salatiga yang beralamat di Jalan Kartini no.34 Salatiga Jawa Tengah. SMA Negeri 3 Salatiga merupakan salah satu sekolah menengah atas di kota Salatiga dengan jumlah siswa 1027 siswa pada tahun ajaran 2012 – 2013. B. Populasi dan Sampel penelitian 1. Populasi Populasi adalah sekumpulan objek, orang atau keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 3 Salatiga yang menjadi korban bullying disekolah. Tahap pertama yang dilakukan untuk mengetahui siswa yang menjadi korban Bullying adalah dengan melakukan pra penelitian. Dalam pra penelitian disebarkan angket dengan yang berisikan 3 pertanyaan dengan pilihan jawaban ya dan tidak, untuk mengungkap dan mengetahui apakah siswa menjadi korban Bullying disekolah atau tidak. Tahap kedua adalah menseleksi angket yang

Upload: others

Post on 01-Dec-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN...38 Tabel 3.2 Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas Tingkat Kelas Frekuensi X X 5, X7,X8 49 XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90 XII XII IS 2, XII IS 3 43 N 182 C. Variabel

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

komparasi kontinum. Penelitian Komparasi kontinum adalah penelitian yang

meneliti perbedaan (Sugiyono, 2010). Penelitian ini mencari ada tidaknya

perbedaan dari dua variabel yang diteliti.

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Salatiga yang beralamat di Jalan

Kartini no.34 Salatiga Jawa Tengah. SMA Negeri 3 Salatiga merupakan salah satu

sekolah menengah atas di kota Salatiga dengan jumlah siswa 1027 siswa pada

tahun ajaran 2012 – 2013.

B. Populasi dan Sampel penelitian

1. Populasi

Populasi adalah sekumpulan objek, orang atau keadaan yang paling

tidak memiliki satu karakteristik yang sama. Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa SMA Negeri 3 Salatiga yang menjadi korban bullying disekolah.

Tahap pertama yang dilakukan untuk mengetahui siswa yang menjadi korban

Bullying adalah dengan melakukan pra penelitian. Dalam pra penelitian

disebarkan angket dengan yang berisikan 3 pertanyaan dengan pilihan jawaban

ya dan tidak, untuk mengungkap dan mengetahui apakah siswa menjadi korban

Bullying disekolah atau tidak. Tahap kedua adalah menseleksi angket yang

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN...38 Tabel 3.2 Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas Tingkat Kelas Frekuensi X X 5, X7,X8 49 XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90 XII XII IS 2, XII IS 3 43 N 182 C. Variabel

36

diperoleh dengan mengkategorikan hasil tersebut menjadi dua kategori yaitu

Tinggi dan Rendah. Siswa yang menjadi subyek penelitian adalah siswa yang

masuk kategori tinggi dengan jumlah 380 siswa, sehingga populasi penelitian

adalah siswa SMA Negeri 3 Salatiga yang menjadi korban Bullying sejumlah

380 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan yang

dianggap dapat mengambarkan karakteristik populasinya, penentuan jumlah

sample dari populasi dengan mengunakan rumus dari Isaac dan Michael untuk

tingkat kesalahan 5% (Sugiyono, 2010), Dengan tabel penentuan jumlah

sampel peneliti dapat secara langsung menentukan besarnya sampel

penelitian, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki. Untuk menghitung ukuran

sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut :

X2.N.P (1 – P)

S = ---------------------------

d2(N – 1).+X2.P(1 - P)

Keterangan :

S = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

P = Proporsi dalam populasi (P= 0,05)

d = Ketelitian / derajat ketepatan (0,05)

X2 = Nilai tabel Chiaquare (X2= 3,841 taraf signifikansi 95%)

Karena populasi dalam penelitian ini berstrata maka sampelnya juga

berstrata dan strata ditentukan oleh kelompok kelas. Berdasarkan rumus dari

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN...38 Tabel 3.2 Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas Tingkat Kelas Frekuensi X X 5, X7,X8 49 XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90 XII XII IS 2, XII IS 3 43 N 182 C. Variabel

37

Isacc dan Michael tersebut diatas jika jumlah populasi 380 dengan tingkat

kesalahan 5% maka jumlah sampelnya = 182 siswa. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proportionate Stratified

Random Sampling, Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota

atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional (Sugiyono,

2010). Berdasarkan perhitungan berikut jumlah sampel untuk kelompok kelas.

Tabel 3.1

Tabel 3.1 Jumlah populasi dan sampel penelitian

No Kelompok

Kelas

Populasi

orang

(Siswa)

Sampel (Siswa)

Rumus Jumlah

1. X 103 103/380 x 182 49

2. XI 188 188/380 x 182 90

3. XII 89 89/380 x 182 43

TOTAL 380 182

Teknik pengambilan sampel dengan Proportionate Stratified Random

Sampling, yaitu mengelompokkan setiap strata menjadi sub strata dengan

pengambilan sampel berdasarkan yang populasi lebih banyak mendapat

sampel yang banyak sebaliknya yang sedikit mendapatkan sampel yang

sedikit, sehingga penulis memilih kelas yang memiliki jumlah korban bullying

terbanyak dari masing – masing kelas. Secara umum kontribusi jumlah siswa

yang menjadi korban Bullying di sekolah yang menjadi korban bullying dapat

dilihat pada tabel 3.1 berikut :

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN...38 Tabel 3.2 Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas Tingkat Kelas Frekuensi X X 5, X7,X8 49 XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90 XII XII IS 2, XII IS 3 43 N 182 C. Variabel

38

Tabel 3.2

Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas

Tingkat Kelas Frekuensi

X X 5, X7,X8 49

XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90

XII XII IS 2, XII IS 3 43

N 182

C. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010) “Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”

Penelitian ini menggunakan dua variable, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

‘variabel yang merupakan akibat, atau tergantung pada variable yang

mendahuluinya disebut variable terikat. Sedangkan variable yang mendahului atau

yang mempengaruhi variable terikat disebut variable bebas. Berdasarkan pada

landasan teori, maka variable dalam penelitian ini adalah :

Variable bebas (independen) : Tipe kepribadian Ekstrovert dan

Introvert

Variable terikat (dependen) : Frekuensi Terkena Bullying.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN...38 Tabel 3.2 Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas Tingkat Kelas Frekuensi X X 5, X7,X8 49 XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90 XII XII IS 2, XII IS 3 43 N 182 C. Variabel

39

D. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan cara – cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan metode tes dan skala, tes

merupakansuatu metode penelitian psikologis untuk mem memperoleh informasi

tentang berbagai macam aspek dalam perilaku seseorang, dengan mengunakan

pengukuran yang mengahasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang

diteliti. Sedangkan skala adalah suatu medote pengambilan data dimana dimana

data – data yang diperlukan dalam penelitian diperoleh melalui pertanyaan atau

pernyataan tertulis yang diajukan responden mengenai suatu hal yang disajikan

dalam bentuk suatu daftar pertanyaan (Koentjaraningrat, 1985).

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan tes yaitu

Jung’s type Indicator (JTI) test yaitu tes kepribadian yang digunakan untuk

mengukur kepribadian seseorang, yang digunakan untuk mengungkap

kecendurungan kepribadian individu apakah Ekstrovert atau Introvert. Dan Skala

frekuensi terkena Bullying dari Dan Olweus (1994) untuk mengukur frekuensi

terkena Bullying dari siswa yang menjadi korban Bullying dalam periode satu

bulan. Detail dari instrumen dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN...38 Tabel 3.2 Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas Tingkat Kelas Frekuensi X X 5, X7,X8 49 XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90 XII XII IS 2, XII IS 3 43 N 182 C. Variabel

40

1. Jung’s Type Indicator Test

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes

kepribadian (personality test) yaitu tes yang digunakan untuk mengukur

kepribadian seseorang. Untuk memperoleh data tipe kepribadian Ekstrovert,

Introvert, penulis menggunakan alat ukur dari Jung’s Type Indicator Test dari

Jungian Tipologi theory yang sudah di translate kedalam bahasa Indonesia

menggunakan metode back translation, dengan 2 alternatif jawaban Ya dan

Tidak, tes dengan tipe Yes or No seperti ini adalah tes yang butir soalnya terdiri

dari pernyataan atau disertai dengan alternatif jawaban yaitu jawaban atau

pernyataan yang benar dan yang salah atau Ya atau Tidak (Widoyoko, 2012).

Responden diminta untuk memilih salah satu jawaban dari masing – masing

penyataan yang diberikan dengan memilih jawaban Ya jika pernyataan tersebut

sesuai dan Tidak jika pernyataan tersebut tidak sesuai.

Jung Type Indicator test adalah sebuah tes untuk mengungkap tipe

kepribadian individu apakah seorang yang Ekstrovert atau Introvert yang terdiri

disusun dalam 70 item dan terdiri 36 item Ekstrovert dan 34 item Introvert.

Rincian sebaran dan jumlah item tipe kepribadian adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3

Kisi – kisi Jung’s type indicator test

Konsep Sub Konsep Indikator Item N

TipeKepribadianEkstrovert danIntrovert :

Aktivitas Ekstrovet :Aktivitas cepat,suka keramaian

24.Minat terhadap banyakkegiatan26.Mudah terlibat dalamkegiatan baru

7

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN...38 Tabel 3.2 Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas Tingkat Kelas Frekuensi X X 5, X7,X8 49 XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90 XII XII IS 2, XII IS 3 43 N 182 C. Variabel

41

sikap yangkhas dariindividu dalamberperilakudanmerupakansegala yangmengarah keluar atau kedalam dirinyasehingga dapatdibedakandenganindividu lain

31.Menikmati terlibatlangsung di pusat peristiwa49.Mudah berkominukasidalam situasi sosial55.Selalu mencari peluang64.Menyukai petualangan68. Bersemangat

Introvert: Aktivitaslambat,sukaketenangan

6. Tidak bersemangat15.Jauh dari suatukomunitas22. Sulit berbicara dengannada keras30.Menyukai ketenangan41.Butuh banyak waktuuntuk sendiri57.Mengahabiskan waktuluang sendiri

6

Mengambilresiko

Ekstrovet : beranimengambil resiko,menyukai hal – halbaru (perubahan)

23.Berani menyatakanpendapat35.Menyukai hal – hal baru50. Menyukai kompetisi52. Menyukai perubahan69.Tegas mengambilkeputusan

5

Introvert : kurangberani mengambilresiko, suka hal –hal yangteratur(tetap)

43.Memegang teguh prinsip51.Konsisten dalamkebiasaan65.Konsisten

3

Kedalamanberpikir

Ekstrovert :melakukan sesuatudari padamemikirkan,cenderung santai

11.Peka terhadap linkungansekitar36.Mahir menganalisismasalah46.Perhatian mudahdialihkan62.Mempertibangakan

4

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN...38 Tabel 3.2 Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas Tingkat Kelas Frekuensi X X 5, X7,X8 49 XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90 XII XII IS 2, XII IS 3 43 N 182 C. Variabel

42

situasi saat iniIntrovert : tertarikpada ide – ide ,cenderung serius

5.Tertarik terhadap suatuide7. berpikir jauh kedepan16.Dapat menempatkan diridengan baik40. Memahami prinsipteoritis54. Orientasi ke masa depan

5

Tanggungjawab

Ekstrovert : kurangbertanggungjawab, tidak tepatjanji

13.Menunda – nundapekerjaan32.Menghindari keterikatandengan kewajiban42.mengabaikan janji

3

Introvert :bertanggung jawabdan menepai janji

1.Tidak pernah terlambatmemenuhi janji.17. Membantu orang laintanpa imbalan37. Menyelesaikan tugastepat waktu

3

Kesukaanbergaul

Ekstrovert :menyukai kegiatansosial, mudahbergaul, Merasanyaman beradadalam kelompok

2.Terlibat aktif dalamkegiatan12. mudah bersosialisai25.mudah bergaul27.Nyaman berbicara didepan banyak orang28.Mendiskusikan masalahdengan orang lain63. Menyukai berada dalamkelompok66. Mendiskusikan maslaahdengan Kelompok

7

Introvert : sukamenyendiri, tidakmudah bergaul,tidak nyamanberada dalamkelompok

34. Mengisolasi dengandunia Luar38.Tidak nyaman berada ditengah banyak orang45. Menyukai kelompokkecil60. Menghindari keramaian70.Canggung beradadikeramain

5

Pernyataanperasaan

Ekstrovert :memperlihatkanemosi (cinta,

10. Mempercayai Logikadari pada perasaan21.Sulit mengekspresikan

5

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN...38 Tabel 3.2 Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas Tingkat Kelas Frekuensi X X 5, X7,X8 49 XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90 XII XII IS 2, XII IS 3 43 N 182 C. Variabel

43

marah) perasaan48.Saya Mudah marah61.MempertimbangkanIntuisi dan perasaan.67.Terbuka dengan oranglain

Introvert :terkontrol dalammenyatakanperasaan

3.Mudah terhanyut perasaan14. Tindakan dipengaruhiPerasaan18.Banyak pertimbangan33.Mudah tersentuh olehperasaan56.Mudah terpengaruhperasaan47.Mudah untuk berbicaratentang perasaan

6

Penurutandorongan katahati

Ekstrovert :bertindak tanpadipikirkansebelumnya,membuatkeputusan seketika

19. Melakukan sesuatudengan buru-buru20.Merasa Puas dengankeadaan saat ini29. Tidak mementingkanteori44.Membuat keputusanseketika53.Mendapat kesenangandari hal – hal baru

5

Introvert :merencanakansebelumbertindak,membuat keputusan denganhati – hati

4.Dapat dipercaya dandiandalkan8.Hati- hati dalam berbicara9.Melakukan sesuatudengan persiapan39.Memiliki control yangbaik atas keinginan dangodaan58,Mengambil keputusanpenuh pertimbangan59.Cenderungmendengarkan

6

Teknik skoring untuk mengungkap tipe kepribadian Ekstrovert atau

Introvert pada subjek penelitian adalah dengan cara memberikan skor 1 untuk

setiap jawaban “Ya” pada penyataan Ekstrovert dan memberi skor 0 untuk

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN...38 Tabel 3.2 Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas Tingkat Kelas Frekuensi X X 5, X7,X8 49 XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90 XII XII IS 2, XII IS 3 43 N 182 C. Variabel

44

jawaban “Tidak” bagi penyataan yang terdapat pada pernyataan Introvert.

Demikian pula sebaliknya, memberikan skor 0 pada setiap jawaban “Ya” untuk

pernyataan Introvert dan memberikan skor 1 untuk jawaban “Tidak” untuk

penyataan Introvert. Jung’s Type Indicator Test memiliki 36 pernyataan

Ektrovert dan 34 penyataan Introvert sehingga individu yang memperoleh skor

≥36 termasuk kedalam tipe kepribadian Ekstrovert, sedangkan individu yang

memperoleh skor ≤35 termasuk kedalam tipe kepribadian Introvert.

Tabel 3.4

Intepretasi pemberian skor

Pernyataan Ya Tidak ∑

Ekstrovert 1 0 ≥36

Introvert 0 1 ≤35

Semakin tinggi skor yang diperoleh individu maka dapat

diintepretasikan bahwa individu tersebut cenderung mempunyai tipe

kepribadian ekstrovert dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh

maka semakin individu mengarah pada tipe kepribadian introvert.

2. Skala frekuensi Terkena Bullying

Untuk mendapatkan data tentang frekuensi siswa terkena Bullying di

sekolah, penulis menggunakan alat ukur skala frekuensi terkena Bullying dari

Dan Olweus (1994) yang telah di translate ke dalam bahasa Indonesia dengan

menggunakan metode back translation. Skala terkena Bullying dalam

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN...38 Tabel 3.2 Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas Tingkat Kelas Frekuensi X X 5, X7,X8 49 XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90 XII XII IS 2, XII IS 3 43 N 182 C. Variabel

45

penelitian ini mengacu kepada rating scale dengan tipe numerical rating scale

yaitu pertanyaan tentang kualitas tertentu dari sesuatu yang akan diukur, yang

diikuti oleh angka yang menunjukkan skor sesuatu yang diukur (Widoyoko,

2012). Dalam rating scale responden tidak akan menjawab salah satu jawaban

kualitatif tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif (skor) yang telah

disediakan, skala dibuat dengan menggunakan pilihan 1 – 5 kategori jawaban

sehingga responden tinggal memilih salah satu dari jawaban yang disediakan.

Pemberian skor dari alternatif jawaban yang ada dalam skala ini adalah sebagai

berikut :

a. Lebih dari 7 kali diberi skor 5

b. 5 sampai 6 kali diberi skor 4

c. 3 sampai 4 diberi skor 3

d. 1 sampai 2 kali diberi skor 2

e. Tidak pernah diberi skor 1

Skala frekuensi terkena Bullying digunakan untuk mengungkap sejauh

mana responden mengalami Bullying di sekolah yang mencakup Bullying

secara fisik, psikologis, verbal dan non-verbal. Skala ini digunakan untuk

mengetahui frekuensi seorang siswa terkena Bullying dalam satu bulan

terakhir, dan dikategorikan ke dalam 5 kategori yaitu :

1. Low (rendah)

2. Infrequent (kadang – kadang)

3. Intermediate (menengah)

4. Frequent (sering)

5. Constantly (selalu)

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN...38 Tabel 3.2 Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas Tingkat Kelas Frekuensi X X 5, X7,X8 49 XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90 XII XII IS 2, XII IS 3 43 N 182 C. Variabel

46

Pengaktegorian frekuensi terkena Bullying pada siswa adalah apabila

korban terkena bullying < 1 dalam satu bulan makan berada pada kategori

Low (rendah), apabila terkena 1 – 2 kali dalam satu bulan termasuk pada

kategori Infrequent (kadang – kadang), apabila terkena Bullying 3 – 4 kali

dalam satu bulan maka termasuk pada kategori Intermediate (menengah),

apabila terkena Bullying sebanyak 5 – 6 kali makan berada pada kategori

Frequent (sering) dan apabila terkena Bullying > 7 kali dalam satu bulan

maka berada pada kategori Constantly (selalu).

Untuk mengetahui Sebaran item dan kisi – kisi dari skala terkena

Bullying dapat dilihat pada table 3.4 berikut ini :

Tabel 3.5

Kisi – kisi dan Sebaran Item Frekuensi Terkena Bullying

Konsep Sub Konsep Indikator Item N

FrekuensiterkenaBullying :KekerapanSubjek terkenaBullying dalamsatu bulan

BullyingPsikologis

Meliputi:Diperlakukakan secarasinis, dijauhi dengansengaja,difitnah,dipermalukan didepan oranglain,diintimidasi,Direndahkan,dilecehkan secaraseksual.

1.Perlakuan sinis3.Diajuhi siswa lain5.Disebarkan rumor11.Difitnah19.Dipermalukan23.Didiamkan24.Dijauhi kelompok25.Direndahkan29.Dijauhi dengan tujuan30.Pelecehan seksual35.Dijauhi dengan tujuantertentu39.Disebarkan gossip40.Ditakut - takuti

13

Bullying Fisik Meliputi :dipukul,didorong,dijambak, dicubit dengansengaja, dipalak,

4.Dipukul dengan sengaja18. Dijambak – Dicubit20.dikunci dalam ruangan21.Dipalak dengan ancaman

7

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN...38 Tabel 3.2 Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas Tingkat Kelas Frekuensi X X 5, X7,X8 49 XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90 XII XII IS 2, XII IS 3 43 N 182 C. Variabel

47

ditendangditempeleng.

22.Didorong/Dijatuhkandengan sengaja26.Ditendang dengansengaja33.Ditempeleng dengankeras

BullyingVerbal

Meliputi :diancam, dihina, namecalling,dimaki, akrasme

2.Name Calling8.Dihina karena fisik9.Rasis10.Dihina agama12..Dihina karena prestasi15.Diancam dengan kata –kata kasar16. Diolok – olok17.Diancam28.Dicela34.Dimaki – maki37.Diteror

11

Bullying nonVerbal

Meliputi :dilihat dengan sinis,dipandang denganekspresi mukamerendahkan, barang –barang dirusak dengansengaja, di terror denganpesan singkat,

6.Barang dirampas7.Dipaksa13.Dibully melalui telepongenggam14.Dibully dengan pesansingkat27.Barang – barang dirusakdengan sengaja31.Dijahili32.Diusik dan diganggu36.Dilihat dengan ekspresisinis38.Dihina denganmenjulurkan lidah

9

Jumlah 40

Untuk menentukan individu kedalam kategori, digunakan rumus menghitung

jarak interval sebagai berikut: = .

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN...38 Tabel 3.2 Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas Tingkat Kelas Frekuensi X X 5, X7,X8 49 XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90 XII XII IS 2, XII IS 3 43 N 182 C. Variabel

48

Berdasarkan perhitungan dengan rumus interval di atas dapat disusun klasifikasi

frekuensi terkena Bullying berdasarkan jumlah skor jawaban responden sebagai

berikut :

Tabel 3.6

Interval dan klasifikasi frekuensi terkena Bullying

Interval Klasifikasi frekuensi terkena Bullying

169 - 200 Constantly (selalu)

137 - 168 Frequent (sering)

105 - 136 Intermediate (menengah)

73 - 104 Infrequent (kadang - kadang)

40 - 72 Low (rendah)

Selanjutnya skor subjek dari setiap pernyataan dijumlahkan dan skor total

menjadi skor setiap subjek, semakin tinggi skor subjek, maka frekuensi terkena

Bullying subjek semaikin tinggi. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor subjek

maka semakin rendah pula frekuensi terkena Bullying pada subjek.

E. Uji Validitas Item dan Reliabilitas Instrument

1. Uji Validitas Item

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu penulis melakukan uji coba

instrumen untuk mengetahui validitas item serta reliabilitas instrumen yang akan

digunakan sehingga mendapatkan hasil yang representatif. Uji coba instrument

dilaksanakan pada hari senin tanggal 10 – desember – 2012, kamis tanggal 12 –

desember – 2012 dan 26- Januari - 2013 kepada 50 siswa SMA Negeri 3 Salatiga.

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan atau

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN...38 Tabel 3.2 Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas Tingkat Kelas Frekuensi X X 5, X7,X8 49 XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90 XII XII IS 2, XII IS 3 43 N 182 C. Variabel

49

mengukur data tersebut valid. Valid berarti alat tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010).

Tujuan dari dilakukannya uji validitas item adalah untuk menunjukkan

tingkat kevalitan item - item yang digunakan dalam instrument penelitian.

Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah data diolah dengan sofware

SPSS versi 21.00. Pengukuran validitas dalam penelitian ini menggunakan

validitas item, yang dimaksud dengan validitas item adalah ketepatan mengukur

yang dimiliki oleh sebutir item dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat

butir item tersebut. Validitas butir soal atau item dapat dikatakan valid apabila

mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total.

Jumlah responden pada uji coba instrumen berjumlah 50 orang. Suatu item

dapat dikatakan valid apabila memiliki koefisien korelasi r ≥ 0,30 (Sugiyono,

2010). Berdasarkan perhitungan uji validitas yang telah dilakukan oleh penulis

terhadap 70 item Jung’s type indicator test dengan bantuan sofware SPSS 21.00

diperoleh hasil yang menunjukkan korelasi skor total pada item – item valid antara

0,329 sampai dengan 0,699, sedangkan untuk skala frekuensi terkena Bullying

bergerak antara 0,301 sampai dengan 0,718.

2. Uji Reliabilitas instrumen

Pengujian reliabilitas dilakukan setelah melakukan uji validitas terhadap

masing – masing item, selanjutnya item – item tersebut diuji tingkat

reliabilitasnya. Suatu instrument yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan

menghasilakan data yang dapat dipercaya. Uji Reliabilitas bertujuan untuk

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN...38 Tabel 3.2 Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas Tingkat Kelas Frekuensi X X 5, X7,X8 49 XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90 XII XII IS 2, XII IS 3 43 N 182 C. Variabel

50

ketepatan dan keajekan instrumen yang diukur. Pada pengujian reliabilitas

penulis menggunakan bantuan dari software SPSS versi 21.00, pada penelitian ini

analisis konsistensi item dilakukan dengan mengunakan rumus Alpha

Chronbach’s dan dikatakan reliabel apabila besarnya korelasi minimal α ≥ 0,70

(Sugiyono, 2010).

Setelah dilakukan analisis didapatkan hasil indeks reliabilitas 0,956

untuk instrumen Jung’s type indicator test dan 0,952 untuk skala terkena

Bullying,yang mana diperoleh α > 0,70 yang berarti kedua instrument

penelitian tersebut Reliabel dan dapat digunakan. Secara lebih rinci dapat

dilihat pada tabel 3.7 dan table 3.8.

Tabel 3.7

Reliability Instrumen Jung’s Personality Test

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

0,956 70

Tabel 3.8

Reliability Instrumen Skala frekuensi Terkena Bullying

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

0,932 40

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN...38 Tabel 3.2 Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas Tingkat Kelas Frekuensi X X 5, X7,X8 49 XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90 XII XII IS 2, XII IS 3 43 N 182 C. Variabel

51

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif.

Untuk menganalisis data kuantitatif menggunakan analisis statistik yang dilakukan

dengan menggunakan perhitungan – perhitungan statistik dan data diolah dengan

menggunakan bantuan software SPSS 21.00. Teknik analisis data yang digunakan

untuk menguji hipotesis komparatif adalah dengan menggunakan Chi kuadrat ( 2 )

satu sampel yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis

komparatif bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas dimana data

berbentuk nominal dan sampelnya besar (Sugiyono, 2010). Ketentuan pengujian

adalah sebagai berikut : Tolak Ho bila harga chi kuadrat hitung lebih besar atau

sama dengan harga chi kuadrat tabel, dengan dk : 1 dan taraf kesalahan tertentu.

Adapun syarat uji chi kuadrat (Sugiyono, 2010) adalah sebagai berikut :

1. Sudah dikategorikan2. Skala ukur nominal atau nominal bentuk data kategorik3. Tidak ada sel dengan expected frequency < 1 (nilai E kurang dari 1)

dan4. Banyak sel dengan expected frequency < 5 tidak lebih dari 20%

dari banyak sel seluruhnya.

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan dari uji statistik dapat disimpulkan

bahwa apabila didapatkan nilai p > 0,05 maka Ho diterima, namun apabila

didapatkan nilai p ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.