bab iii metode penelitian 3.1 tempat dan waktu...
TRANSCRIPT
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang
menjadi objek dalam penelitian ini adalah para pengguna fresh care di Kota
Gorontalo.
Penetapan objek penelitian ini didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut :
1. Objek yang diteliti dapat memberikan informasi ataupun keterangan tentang
masalah yang akan diteliti.
2. Data yang cukup memadai.
3. Mudah dijangkau baik dari segi waktu, tempat, biaya, maupun tenaga.
Dari objek penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya, maka lamanya waktu
yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini terhitung dari bulan Januari-Juni
2013.
3.2 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan prosedur-prosedur yang memungkinkan peneliti
dapat menguji hipotesis penelitian untuk mencapai kesimpulan yang valid mengenai
hubungan atau saling mempengaruhi antara variabel independen (bebas) dan variabel
dependen (terikat). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian
deskriptif dalam bentuk studi korelasi sehingga penulis memberikan gambaran
31
tentang Pengaruh Selebriti Endorser terhadap Minat Beli Konsumen yang dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
X= Selebriti Endorser
Y= Minat Beli Konsumen
Sumber : data yang diolah peneliti, 2012
3.3 Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian merupakan sebagai atribut seseorang, atau objek, yang
mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan
objek yang lain Hatch dan Farhady (1981), (dalam Sugiyono, 2010:58).
Variabel penelitian dibagi menjadi 2, yaitu :
3.3.1 Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah selebriti endorser yang dapat
digambarkan dalam tabel sebagai berikut :
X Y
32
Tabel 3.1
Tabel Variabel Independen Selebriti Endorser
No Variabel Bebas
(Independen) Indikator Tingkat Pengukuran Skala
1. Selebrii Endorser (X)
Selebriti Endorser Adalah
“cara melakukan promosi
produk dengan artis
sebagai tokoh
pengiklannya”
HandiChandra (2008),
(dalam Rian Herdiani
dkk).
Visibility
Credibility
Attraction
Power
- Popularitas
Apresiasi yang sangat
baik dari masyarakat
Memberikan hal yang
positif bagi
masyarakat
- Keahlian
Mampu
mempromosikan
produk dengan baik
- Obyektifitas
Menimbulkan rasa
percaya diri untuk
memilih produk yang
dipromosikan oleh
selebriti tersebut
- Likebility
Banyak digemari
oleh masyarakat
karena kebaikan
produk
- Similarity
Mendapatkan
kebanggaan tersendiri
dari produk yang
konsumsi
- Kekuatan
Banyak dikagumi
dan dijadikan
sebagai panutan
Diterima dan
dihargai oleh
masyarakat
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
33
3.3.2 Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel dependen, sehingga yang dijadikan sebagai variabel
dependen dalam penelitian ini adalah minat beli konsumen yang dapat digambarkan
dalam tabel berikut
Tabel 3.2
Tabel Variabel Dependen Minat Beli
No Variabel Terikat
(dependen) Indikator Persepsi Konsumen Skala
1. Minat Beli Konsumen (Y)
Minat beli merupakan
bagian dari komponen
perilaku dalam sikap
mengkonsumsi. Menurut
Kinnear dan Taylor (1995),
(dalam Esthi Dwityanti, 20 :
2008),
Eksploratif
Preferensial
Refrensial
Transaksional
- Sikap atau perilaku.
Sikap yang
menunjukkan rasa
ingin tahu dari
masyarakat untuk
melihat kebaikan
produk.
- Karakteristik produk.
Produk harus memiliki
ciri khas tertentu agar
menjadi prioritas
utama dari konsumen.
Produk dapat
memberikan manfaat
yang baik bagi
masyarakat yang
menggunakan.
- Mengidentifikasi produk.
Produk yang
diinformasikan harus
jelas dan mudah
didapat.
- Kecenderungan produk.
Produk yang
ditawarkan mampu
meningkatkan daya
beli konsumen secara
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
34
terus menerus.
Bayak kebaikan
produk yang dapat
menarik perhatian
masyarakat untuk
menggunakannya.
Ordinal
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Ferdinand, (2006:223), populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang
berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang
menjadi pusat perhatian seorang peneliti, karena itu dipandang sebagai sebuah
semesta penelitian. Berdasarkan data yang didapatkan bahwa jumlah mahasiswi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo yang menjadi populasi
dalam penelitian ini berjumlah 1644 orang.
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiono (2011:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Berdasarkan penjelasan dari
populasi diatas, maka untuk menentukan besarnya jumlah sampel konsumen peneliti
menggunakan rumusLouis M dan Richard A. Parker
𝑛 =Z2 .p(1−p)
E2
dimana
n: jumlah sampel
𝑍2: nilai Z tergantung pada tingkat kepercayaan
35
E: kesalahan sampling yang dikehendaki
𝑛 =Z2 .p 1−p
E2
𝑛 = 1.64 2. 0.5(1 − 0.5)
0,12
𝑛 = 0.6724
0.01
n = 67,24 atau 67 orang (responden)
Berdasarkan rumus diatas maka dapat diperoleh sampel dari populasi sebanyak 67
orang.
Dalam pengambilan sampel teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Non Probability Sampling, dimana semua elemen dalam populasi tidak memiliki
peluang/kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel (Ferdinand, 2006:231).
Hal ini dilakukan karena mengingat keterbatasan waktu yang ada maka peneliti
menggunakan metode pengambilan sampel yaitu Sampling Insidental.
Metode Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. (Sugiyono,
2010: 122). langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik pengambilan sampel
adalah sebagai berikut :
1) Konsumen/pelanggan fresh care.
2) Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara mendatangi siapa saja orang yang
ditemui oleh peneliti dan dianggap cocok sebagai sumber data. Hal ini dilakukan
36
agar hasil yang didapatkan dari kuesioner dalam pengujian instrumen bersifat
valid atau sah dan bisa digunakan dalam pengujian regresi.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan. Oleh karena itu, teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Observasi
Dalam memperoleh data akurat, peneliti mengadakan observasi langsung
ke tempat penelitian, guna untuk mendapatkan data yang valid.
2) Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
Dalam pengujian ini dilakukan dengan menggunakan skala Likert yaitu
mengajukan daftar pertanyaan tertulis kepada responden. Kuisioner ini
menggunakan sistem tertutup, dimana bentuk pertanyaan yang disertai
alternatif jawaban dan responden tinggal memilih salah satu dari alternatif
jawaban tersebut.
Data yang dikumpulkan peneliti meliputi :
1. Identitas responden.
2. Data mengenai tanggapan responden terhadap variabel yang mempengaruhi
Mminat beli konsumen.
Daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk mengenai data yang
dikumpulkan dengan cara memberikan nilai skor masing-masing adalah sebagai
berikut :
a) Diberi skor 5, dengan kategori Sangat Setuju(SS)
37
b) Diberi skor 4, dengan kategori Setuju (S)
c) Diberi skor 3, dengan kategori Biasa Saja (BS)
d) Diberi skor 2, dengan kategori Tidak Setuju (TS)
e) Diberi skor 1, dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS)
3.6 Pengujian Instrumen
3.6.1 Pengujian Validitas
Pengujian validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali (2001).
Misalnya dalam mengukur minat beli konsumen terhadap suatu produk yang akan di
beli, maka diukur dalam empat pertanyaan dimana setiap pertanyaan merupakan
setiap indikator. Untuk mengukur variabel minat beli jawaban konsumen dikatakan
valid apabila item-item dalam kuesioner mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
dalam kuesioner tersebut.
Dalam pengujian validitas menggunakan software SPSS (Statistical Product and
Service Solutions) dan dapat pula digunakan rumus teknik korelasi product moment.
Umar (2003:84).
1. Rumus Korelasi Product Moment Pearson
r = n( X)−( X Y)
(n X2− ( X)2)(n Y2− ( X)2 )
Dimana :
r = Koefisien korelasi
38
n = Jumlah observasi
X = Skor pertanyaan
Y = Skor total
2. Kriteria pengujian
Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah 95 % dan
ketidakpercayaan, α = 5% atau 0.05
3. Kriteria pengujian
PValue < α atau rhitung > rtabel : mempunyai hubungan signifikan dan bersifat
valid
PValue > α atau rhitung < rtabel : tidak mempunyai hubungan signifikan dan
tidak bersifat valid
Dimana :
PValue = tingkat signifikan
α = batas kelonggaran/error 5% atau 0,05
rhitung = nilai hitung (corerlation pearson/product momen)
rtabel = nilai tabel (buku statistik)
4. Cara Pengujian
Pengujian validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masing-
masing item dalam kuesioner dan total skor yang ingin dikur yaitu menggunakan
Coefficient Corelation Pearson dalam SPSS. Apabila tingkat PValue lebih besar dari α
maka tidak mempunyai hubungan yang signifikan sebaliknya jika tingkat PValue lebih
39
kecil dari α maka mempunyai hubungan yang signifikan. Perhitungan lain
membandingkan rhitung dan rtabel , apabila nilai rhitung kurang dari nilai rtabel maka
tidak mempunyai hubugan yang signifikan sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari
rtabel maka mempunyai hubungan yang signifikan.
5. Pengujian Instrumen Responden
sebelum kuesioner ditindak lanjut maka terlebih dahulu sebagian item pertanyaan
harus diuji dengan pengujian instrument validitas. Penelitian ini diuji validitas pada
20 pertanyaan terhadap 20 responden, pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat
pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Hasil Pengujian Validitas
No Indikator Persepsi Rhitung rtabel Keterangan
1 Selebriti Endorser
Item 1
Item 2
Item 3
Item 4
Item 5
Item 6
Item 7
Item 8
0,567
0,513
0,521
0,453
0.550
0,511
0,461
0,464
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
40
2 Minat Beli
Item 1
Item 2
Item 3
Item 4
Item 5
Item 6
Item 7
Item 8
Item 9
Item 10
0,570
0,576
0,573
0,476
0,545
0,575
0,504
0,548
0,624
0,500
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data Primer diolah dalam Statistik SPSS 18, 2013
Pada tabel 3.3 menunjukan hasil pengujian Validitas untuk item-item pertanyaan
yang digunakan dalam mengukur variabel Selebriti Endorser dan Minat Beli
menunjukan dari seluruh item atau pertanyaan yang digunakan, semuanya telah
mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari nilai r-kritis yang dirtentukan yakni
0,444 atau rhitung > rtabel. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item
pertanyaan yang digunakan tersebut telah menunjukan tingkat ketepatan yang cukup
baik dan dapat digunakan untuk mengukur kedua variabel tersebut. Selanjutnya
penyebaran indicator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 64
responden dan dianalisis dalam model regresi sederhana.
41
3.6.2 Pengujian Reliabilitas
Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur
dalam penggunaanya atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang
konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Untuk uji
reliabilitas digunakan teknik Alpha Cronbach, suatu instrumen dapat dikatakan
handal (reliabel) apabila memiliki koefisien kehandalan atau α sebesar 0.5 atau lebih.
Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan koefisien
reliabilitas Alpha Cronbach, yaitu :
𝛼 = [ 𝑘
𝑘−1 ] 1 −
𝑆𝑖2
𝑠𝑥2
Keterangan :
k : Jumlah instrumen pertanyaan
𝑆𝑖2 : Jumlah varians dari tiap instrumen
𝑆𝑖2 : Varians keseluruhan instrumen
𝜎𝑥 : Standar deviasi pada test untuk semua orang
1. kriteria pengujian
Tingkat Reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala 0
sampai dengan 1. Skala tersebut dikelompokan ke dalam lima kelas dengan range
yang sama (Budi, 2006). Hal ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
42
Tabel 3.4
Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpa
No Alpa Tingkat Reliabilitas
1
2
3
4
5
0,p00 S.d. 0,20
> 0,20 S.d. 0,40
> 0,40 S.d. 0,60
> 0,60 S.d. 0,80
> 0,80 S.d. 1,00
Kurang Reliabel
Agak Reliabel
Cukup Reliabel
Reliabel
Sangat Reliabel
Sumber : Budi, (2006)
2. Cara Pengujian
Dalam penelitian ini misalnya variabel minat beli diukur dalam10 pertanyaan
berupa dua pertanyaan tiap indikator. Untuk mengukur variabel kepuasan pelanggan
satu jawaban responden dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab
secara konsisten. Karena masing-masing pertanyaan hedak mengukur hal yang sama
yaitu minatb beli. Tingkat reliabilitas suatu konstruk dapat dilihat dari hasil uji
Statistic Cronbach Alpha.
3. Pengujian Responden Instrumen
Setelah pengujian instrument validitas dilakukan, maka dilanjutkan pengujian
instrumen reliabilitas, reliabilitas berupa penguji beberapa item pertanyaan dalam
satu variabel yang dijawab secara konstan atau stabil. Pengujian reliabilitas
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.5.
43
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Reliabilitas
No Variabel Alpha Keterangan
1
2
Selebriti Endorser
Minat Beli
0,794
0,843
Reliabel
Reliabel
Sumber : data primer diolah dalam Statistik SPSS 18, 2013
Dari tabel 3.6 menunjukan bahwa semua variabel mempunyai koefisien alpha
yang cukup besar yaitu diantara 0,60 sampai dengan 0,80 sehingga dapat disimpulkan
semua item pertanyaan variabel pada kuesioner penelitian adalah reliabel artinya
kuesioner yang digunakan dalam penelitian merupakan kuesioner yang baik
selanjutnya penyebaran indkator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada
64 responden an diuji dalam model regresi sederhana.
3.7 Uji Normalitas Data
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal atau mendekati
normal. Kita dapat melihat dari normal probability plot yang membentuk suatu garis
lurus diagonal, dan ploting data yang akan dibandingkan dengan garis diagonalnya.
Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
pada garis histogram maka menunjukan pola distribusi normal sebaliknya data jauh
dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal pada grafik histogram
maka menunjukan pola distribusi tidak normal. (ghozali, 2001).
44
3.8 Analisi Regresi Sederhana
Uji regresi adalah menetukan apakah ada pengaruh yang sihnifikan antara
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
Untuk menganalisis data ini maka perlu digunakan rumus dengan formulasi
sebagai berikut :
(Riduwan dan Sunarto, 2010:97)
Dimana :
Ŷ : Subjek variabel terikat
α : Nilai konstanta harga Y jika X = 0
b : Nilai arah sebagai penentu prediksi yang menunjukkan nilai peningkatan (+)
atau nilai penurunan (-) variabel Y
x : Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan
e : Eror
3.9 Uji statistik
3.9.1 Uji T
Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas
secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.
Formula Hipotesis :
Ho : bi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel terikat.
Ŷ = α + bx + e
45
Ha : bi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel terikat.
t = b
Sb (Asih Purwanto, 2008:46)
Dimana b adalah para meter dan Sb adalah standar eror dari b. Standar eror dari
masing-masing parameter dihitung dari akar varians masing-masing. (Asih Purwanto,
2008:46)
3.9.2 Uji F
Uji F digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara
private label terhadap kepuasan konsumen, jika Fhitung > Ftabel maka ada pengaruh
yang signifikan, akan tetapi jika Fhitung < F tabel maka tidak ada pengaruh yang
signifikan, yang dirumuskan sebagai berikut :
Fhitung = RJK 𝑅𝑒𝑔 (𝑏/𝑎)
𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑠 (Riduwan dan Sunarto, 2010:101 )
Dimana :
RJK Reg (b/a) = Rata-rata kuadrat regresi
RJK Res = Rata-rata jumlah kuadrat residu
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan
terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan cara melihat nilai signifikan
Fhitung jika nilai signifikan Fhitung < 0,05 maka variabel independen secara simultan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen, dan sebaliknya jika nilai
46
signifikansi Fhitung >0,05 maka variabel independen secara simultan tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
3.10 Koefisien Determinasi
Angka yang menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh
variabel independen. R2 mampu memberikan informasi mengenai variasi nilai
variabel dependen.
KD = r2 x 100%
Keterangan :
KD = Koefisien Determinasi
R = Koefisien Korelasi