bab iii metode penelitian 3.1 setting dan karakteristik ......subjek dalam penelitian tindakan kelas...
TRANSCRIPT
-
32
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kritig yang berlokasi di desa Kritig,Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen. Desa Kritig merupakan wilayah darikecamatan Petanahan yang terletak di bagian utara. Jarak dengan kecamatan sekitar 5km dan jarak dengan kabupaten sekitar 13 km. Letak sekolah cukup strategis karenaberada di tepi jalan utama desa sehingga mudah dijangkau dari mana saja.
SD Negeri 2 Kritig merupakan SD Inpres yang didirikan pada tahun 1987. Saranadan prasarana belajar yang tersedia cukup memadai. SD Negeri 2 Kritig merupakan SDimbas dari gugus Sadewa Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen. Jumlah pendidikdan tenaga kependidikan di SD Negeri 2 Kritig adalah 15 orang yang terdiri dari seorangkepala sekolah, 6 guru kelas, 4 guru bidang studi, 3 tenaga perpustakaan dan seorangpenjaga sekolah. Kepala Sekolah selain bertugas menjadi pemimpin juga mengajar matapelajaran PKn mulai dari kelas 4 sampai kelas 6. Setiap kelas mempunyai guru kelasmasing-masing dari kelas 1 sampai 6. Sedangkan untuk guru bidang studi yaitu guruPenjaskes, guru Pendidikan Agama Islam, guru Bahasa Inggris, dan guru Seni Budayadan Keterampilan. Guru yang sudah Sarjana berjumlah 8 orang, sedang menempuh S1sebanyak 2 orang, dan yang masih D2 ada 1 orang. Jumlah siswa dari kelas 1 sampaikelas 6 sebanyak 121 siswa.
3.1.2 Karakteristik Subjek PenelitianSubjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa Kelas 5 SD Negeri 2 Kritig
semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah 25 siswa, yang terdiri atas 10 siswalaki-laki dan 15 siswa perempuan. Keadaan siswa tersebut memiliki kondisi sehat baiksecara fisik, mental, sosial, serta perkembangan intelektualnya sehingga dapat mengikutikegiatan belajar mengajar dengan baik. Siswa Kelas 5 SD Negeri 2 Kritig mempunyaitingkat kemampuan akademik yang beragam, ada yang tinggi, sedang, dan rendah. Siswakelas 5 SD Negeri 2 Kritig tahun pelajaran 2012/2013 yang memiliki kemampuan akademiktinggi dapat diketahui dari nilai ulangan maupun nilai raport yang bagus. Selain itu, terbukti
-
33
dengan diraihnya beberapa kejuaraan lomba di tingkat kecamatan tahun 2012/2013.Kejuaraan tersebut antara lain Lomba Olimpiade MIPA bidang matematika Tahun 2013dan Lomba Cerdas Cermat Pramuka Tahun 2012. Sedangkan siswa yang memilikikemampuan akademik rendah dapat dilihat dari hasil nilai ulangan yang sering di bawahKKM maupun nilai raport yang rendah. Selain itu ada 2 siswa kelas 5 yang pernah tinggalkelas.
Kondisi sosial ekonomi orang tua siswa sangat beragam, sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani dan buruh, sebagian kecil pedagang dan PNS. Pendidikanorang tua siswa pada umumnya hanya sebatas Sekolah Dasar. Hal ini mengakibatkanorang tua menyerahkan sepenuhnya masalah pendidikan kepada guru atau sekolah.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional3.2.1 Variabel Penelitian
Ada dua jenis variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas atau independendan variabel terikat atau dependen.1. Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.Variabelindependen pada penelitian ini adalah model Student Teams Achievement Divisions(X).
2. Variabel dependen atau terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibatkarena adanya variabel independen. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasilbelajar matematika (Y).
3.2.2 Definisi OperasionalUntuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka perlu dijelaskan definisi
operasional sebagai berikut:1. Model Student Teams Achievement Divisions
Model Student Teams Achievement Divisions dalam penelitian ini adalah suatumodel pembelajaran di mana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yangberanggotakan empat sampai lima siswa yang memiliki tingkat kemampuan akademik danjenis kelamin berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling
-
34
bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pelajaran. Akhirnya seluruhsiswa menjalani kuis individual tentang materi tersebut, dan mereka tidak boleh salingmembantu satu sama lain saat mengerjakan kuis. Nilai-nilai hasil kuis siswadiperbandingkan dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang diperoleh sebelumnya, dannilai-nilai itu diberi skor berdasarkan pada seberapa tinggi peningkatan yang bisa merekacapai, kemudian skor individual dijumlah dan dirata-rata untuk mendapat skor kelompok,dan kelompok yang dapat mencapai kriteria tertentu bisa mendapatkan sertifikat atauhadiah-hadiah yang lainnya.
Langkah-langkah pembelajaran model Student Teams Achievement Divisions dalampenelitian ini adalah:
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasisiswa untuk belajar
b. Guru menyampaikan materi pelajaran1) Mengawali kegiatan penyampaian materi dengan memberikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi.2) Menjelaskan materi secara garis besar dengan cara mendemonstrasikan
konsep-konsep menggunakan alat peraga3) Memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sedang dijelaskan.4) Memanggil siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan
latihan beberapa soal.c. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5
siswa yang heterogen dalam kemapuan akademik dan jenis kelamin.d. Siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk dengan berpedoman pada
LKS.e. Guru memberikan kuis atau evaluasi secara individual.f. Guru memberikan penghargaan atas prestasi kelompok dengan tahapan-tahapan
sebagai berikut:1) Menghitung skor kemajuan individu
Skor kemajuan individu dihitung berdasarkan peningkatan dari skor dasar keskor kuis individual. untuk menghitung perkembangan skor kemajuan individudihitung sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini:
-
35
Tabel 6Penghitungan Skor Kemajuan Individu Siswa Kelas 5 SD Negeri 2 Kritig
Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013Nilai Tes Skor Perkembangan
Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar 0 poin
10 sampai 1 poin di bawah skor dasar 10 poin
Skor 0 sampai 10 poin diatas skor dasar 20 poin
Lebih dari 10 poin di atas skor dasar 30 poin
Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikanskor dasar)
30 poin
2) Menghitung skor kemajuan kelompokSkor kemajuan kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor kemajuananggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan semua skor kemajuanindividu anggota kelompok dan membagi sejumlah anggota kelompoktersebut. Apabila skor kemajuan kelompok ada yang berupa pecahan, makadilakukan pembulatan.
3) Penghargaan kelompokSetelah masing-masing kelompok memperoleh predikat, guru memberikanhadiah atau penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai denganprestasi atau kriteria tertentu yang ditetapkan guru. Kriteria penghargaanyang ditetapkan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 7 berikut:
Tabel 7Kriteria Penghargaan Kelompok Siswa Kelas 5 SD Negeri 2 Kritig
Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013
No. Rata-rata Skor Penghargaan
1. 16 ≤ N ≤ 20 Tim yang Baik (Good Team)
2. 21 ≤ N ≤ 25 Tim yang Baik Sekali (Great Team)
3. 26 ≤ N ≤ 30 Tim yang Istimewa (Super Team)
-
36
2. Hasil belajar MatematikaHasil belajar matematika dalam penelitian ini adalah hasil belajar aspek kognitif yangdiukur dalam bentuk tes formatif pada akhir pembelajaran siklus 1 dan siklus 2.
3.3 Rencana TindakanRancangan penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
spiral, yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis dan Mc. Taggart, melalui dua siklus yangmasing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan (planning), pelaksanaantindakan dan observasi (action and observation), serta refleksi (reflection). Tahapankegiatan tersebut ditunjukkan melalui Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1. PTK Model Spiral dari StephenKemmis dan Robin Mc.Taggart
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Adapun langkah-langkah dari masing-masing siklus adalah sebagai berikut:2.3.1 Siklus 1
Kegiatan penelitian dimulai dengan dilaksanakannya siklus 1. Siklus 1 dilaksanakandalam tiga kali pertemuan. adapun tahapan dalam siklus 1 ini adalah sebagai berikut:
36
2. Hasil belajar MatematikaHasil belajar matematika dalam penelitian ini adalah hasil belajar aspek kognitif yangdiukur dalam bentuk tes formatif pada akhir pembelajaran siklus 1 dan siklus 2.
3.3 Rencana TindakanRancangan penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
spiral, yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis dan Mc. Taggart, melalui dua siklus yangmasing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan (planning), pelaksanaantindakan dan observasi (action and observation), serta refleksi (reflection). Tahapankegiatan tersebut ditunjukkan melalui Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1. PTK Model Spiral dari StephenKemmis dan Robin Mc.Taggart
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Adapun langkah-langkah dari masing-masing siklus adalah sebagai berikut:2.3.1 Siklus 1
Kegiatan penelitian dimulai dengan dilaksanakannya siklus 1. Siklus 1 dilaksanakandalam tiga kali pertemuan. adapun tahapan dalam siklus 1 ini adalah sebagai berikut:
36
2. Hasil belajar MatematikaHasil belajar matematika dalam penelitian ini adalah hasil belajar aspek kognitif yangdiukur dalam bentuk tes formatif pada akhir pembelajaran siklus 1 dan siklus 2.
3.3 Rencana TindakanRancangan penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
spiral, yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis dan Mc. Taggart, melalui dua siklus yangmasing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan (planning), pelaksanaantindakan dan observasi (action and observation), serta refleksi (reflection). Tahapankegiatan tersebut ditunjukkan melalui Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1. PTK Model Spiral dari StephenKemmis dan Robin Mc.Taggart
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Adapun langkah-langkah dari masing-masing siklus adalah sebagai berikut:2.3.1 Siklus 1
Kegiatan penelitian dimulai dengan dilaksanakannya siklus 1. Siklus 1 dilaksanakandalam tiga kali pertemuan. adapun tahapan dalam siklus 1 ini adalah sebagai berikut:
-
37
3.3.1.1 Perencanaan TindakanSebelum dilaksanakan tindakan siklus 1, ada beberapa hal yang dilakukan oleh
peneliti. Hal-hal yang dilakukan antara lain meminta ijin untuk mengadakan penelitiankepada kepala sekolah, meminta kesediaan teman sejawat untuk menjadi observer padapenelitian yang akan dilaksanakan, berdiskusi dengan observer tentang hal-hal apa sajayang akan diobservasi dan menjelaskan kepada observer tentang hal-hal yang harusdilakukan observer selama bertindak menjadi observer, menyusun Rencana PelaksanaanPembelajaran menggunakan model STAD, menyusun LKS, menyiapkan alat peraga,menyusun soal evaluasi, dan menyusun lembar observasi.
3.3.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan ObservasiTahap implementasi tindakan didasarkan pada perencanaan yang telah disusun.
Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan model STAD.Siklus 1 dilaksanakan dalam 3 pertemuan. Adapun rencana pelaksanaan tindakan
pada pertemuan pertama pada siklus 1 adalah sebagai berikut:1. Kegiatan Awal
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti prosespembelajaran
b. Melakukan apersepsic. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapaid. Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan menggunakan model
STAD beserta langkah-langkah pembelajarannya.e. Memotivasi siswa untuk untuk aktif dalam proses pembelajaran
2. Kegiatan Intia. Memberikan contoh masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
penjumlahan pecahanb. Menjelaskan materi secara garis besar dengan mendemonstrasikan konsep
menggunakan alat peraga. Materi yang disampaikan yaitu penjumlahan pecahanbiasa dengan pecahan biasa dan penjumlahan pecahan campuran dengan pecahancampuran.
c. Memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sedang dijelaskan.
-
38
d. Memanggil siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakanlatihan soal di papan tulis.
e. Membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswayang heterogen kemampuan akademik dan jenis kelaminnya. Pembagian kelompokdidasarkan pada peringkat perolehan skor 3 kali ulangan terakhir.
f. Siswa berkumpul sesuai kelompoknya, kemudian memberi nama kelompok danmenyusun struktur organisasi kelompok.
g. Guru membagi LKS dan Lembar Jawab.h. Guru menjelaskan aturan-aturan bekerja dalam kelompok menggunakan LKS.i. Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk dengan berpedoman pada LKSj. Siswa mengerjakan LKS secara individu, setelah selesai kemudian mencocokkan
jawabannya dengan pasangan dalam satu kelompok, dan saling menjelaskanjawaban.
k. Siswa secara berkelompok bekerja sama, saling membantu teman satu kelompokyang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan LKS dan menguasai materi.
l. Selama siswa belajar dalam kelompok, guru berkeliling kelas, mendekati setiapkelompok untuk mengetahui bagaimana kelompok bekerja, melakukan pengamatan,memberikan bimbingan, dorongan, dan bantuan kepada kelompok yang mengalamikesulitan menyelesaikan LKS.
m. Guru memberikan pujian kepada kelompok yang bekerja dengan baik.n. Setiap kelompok melalui wakilnya mempresentasikan hasil kerja kelompok dan
ditanggapi kelompok lain.o. Siswa bersama guru membahas hasil kerja kelompok.
3. Kegiatan Akhira. Siswa dengan arahan guru menyimpulkan materi pelajaran.b. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya
Rencana pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua hampir sama seperti padapertemuan pertama. Namun pada pertemuan kedua tidak dilakukan pembentukankelompok baru. Kelompok yang digunakan adalah kelompok yang dibentuk padapertemuan pertama.
-
39
Rencana pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua siklus 1 adalah sebagaiberikut:1. Kegiatan Awal
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti prosespembelajaran
b. Melakukan apersepsic. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapaid. Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan menggunakan model
STAD beserta langkah-langkah pembelajarannya.e. Memotivasi siswa untuk untuk aktif dalam proses pembelajaran
2. Kegiatan Intia. Memberikan contoh masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
penjumlahan pecahanb. Menjelaskan materi secara garis besar dengan cara mendemonstrasikan konsep-
konsep menggunakan alat peraga. Materi yang disampaikan yaitu penjumlahanpenjumlahan pecahan biasa dengan pecahan campuran dan penjumlahan pecahandesimal.
c. Memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sedang dijelaskan.d. Memanggil siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan
latihan soal di papan tulis.e. Meminta siswa duduk berkelompok sesuai kelompok yang dibentuk pada pertemuan
pertama.f. Membagi LKS dan Lembar Jawab.g. Menjelaskan aturan-aturan dalam bekerja dalam kelompok menggunakan LKS.h. Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk dengan berpedoman pada
Lembar Kerja.i. Siswa mengerjakan LKS secara individu, kemudian mencocokkan jawabannya
dengan pasangan dalam satu kelompok, dan saling menjelaskan jawaban.j. Siswa secara berkelompok bekerja sama, saling membantu teman satu kelompok
yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan LKS dan menguasai materi.
-
40
k. Selama siswa belajar dalam kelompok, guru berkeliling kelas, mendekati setiapkelompok untuk mengetahui bagaimana kelompok bekerja. melakukan pengamatan,memberikan bimbingan, dorongan, dan bantuan kepada kelompok yang mengalamikesulitan menyelesaikan LKS.
l. Memberikan pujian kepada kelompok yang bekerja dengan baikm. Setiap kelompok melalui wakilnya mempresentasikan hasil kerja kelompok dan
ditanggapi kelompok lain.n. Siswa bersama guru membahas hasil kerja kelompok.
3. Kegiatan Akhira. Siswa dengan arahan guru menyimpulkan materi pelajaran.b. Guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan kuis individualnpada pertemuan
berikutnya.Rencana pelaksanaan tindakan pada pertemuan ketiga adalah pelaksanaan kuis
individual atau evaluasi dan pemberian penghargaan bagi kelompok yang berprestasi.Rencana pelaksanaan tindakan pada pertemuan ketiga siklus 1 yang lebih rinci adalahsebagai berikut:1. Kegiatan Awal
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti prosespembelajaran
b. Melakukan apersepsic. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapaid. Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan menggunakan model
STAD beserta langkah-langkah pembelajarannya.e. Memotivasi siswa untuk untuk aktif dalam proses pembelajaran
2. Kegiatann Intia. Memberikan contoh masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
penjumlahan pecahanb. Mengulang materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan kedua.c. Memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sedang dijelaskan.d. Memanggil siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan
latihan soal di papan tulis.
-
41
e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada yang belumjelas tentang materi yang akan digunakan untuk evaluasi.
f. Membagikan lembar kuis individual dan lemba jawabg. Pelaksanaan kuis individualh. Membahas penyelesaian kuis individuali. Menghitung skor kemajuan individu dan kelompokj. Memberikan pengharhaan kepada kelompok berprestasi berupa sertifikat
berdasarkan kriteria yang dicapai.k. Memajang sertifikat Super Team dan Great Team di papan pajangan
3. Kegiatan Akhirc. Siswa dengan arahan guru menyimpulkan materi pelajaran.d. Guru menginformasikan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya.Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan
dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Observasi dilakukan selama pelaksanaantindakan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model STAD danaktivitas belajar siswa pada setiap pertemuan. Hasil observasi digunakan sebagai bahanpengadaan refleksi. Dalam melakukan observasi peneliti dibantu oleh seorang observer.
3.3.1.3 RefleksiRefleksi merupakan analisis dari hasil observasi pembelajaran siklus 1. Refleksi
dilaksanakan segera setelah pelaksanaan pembelajaran selesai. Pada kegiatan refleksimeliputi: mengkaji pelaksanan pembelajaran siklus 1, mengevaluasi proses pembelajaransiklus 1, membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus 1, dan merencanakantindak lanjut untuk siklus kedua. Hasil refleksi siklus 1 digunakan sebagai dasar untukperbaikan dan merencanakan tindakan pada siklus 2.
3.3.2 Siklus 2Siklus 2 dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Tahapan dalam siklus 2 sama
seperti pada siklus 1 yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi,dan refleksi.
-
42
3.3.2.1 Perencanaan TindakanPada tahap ini, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah
diperbaiki berdasarkan hasil refleksi pembelajaran siklus 1, menyusun LKS, menyiapkanalat peraga, menyusun soal evaluasi, dan menyusun lembar observasi. Pada siklus 2 inidiharapkan tidak terjadi kendala-kendala seperti pada siklus 1 dan diperoleh hasil yanglebih baik.
3.3.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan ObservasiTindakan yang dilaksanakan pada pembelajaran siklus 2 merupakan kelanjutan dan
perbaikan dari pembelajaran siklus 1. Implementasi tindakan pada siklus 2 direncanakanakan dilaksanakan dalam 3 pertemuan. Rencana pelaksanaan tindakan pada pertemuanpertama pada siklus 2 adalah sebagai berikut:1. Kegiatan Awal
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti prosespembelajaran
b. Melakukan apersepsic. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapaid. Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan menggunakan model
STAD beserta langkah-langkah pembelajarannya.e. Memotivasi siswa untuk untuk aktif dalam proses pembelajaran
2. Kegiatan Intia. Memberikan contoh masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
pengurangan pecahan dari bilangan asli.b. Menjelaskan materi secara garis besar dengan cara mendemonstrasikan konsep-
konsep menggunakan alat peraga. Materi yang disampaikan yaitu penguranganpecahan dari bilangan asli, pengurangan pecahan biasa dengan pecahan biasa,dan pengurangan pecahan campuran dengan pecahan campuran.
c. Memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sedang dijelaskan.d. Memanggil siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan
latihan soal di papan tulis.
-
43
e. Membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswayang heterogen kemampuan akademik dan jenis kelaminnya. Pembagian kelompokdidasarkan pada peringkat pemerolehan skor kuis individual siklus 1.
f. Siswa berkumpul sesuai kelompoknya, kemudian memberi nama kelompok danmenyusun struktur organisasi kelompok.
g. Membagi LKS dan Lembar Jawab.h. Menjelaskan aturan-aturan dalam bekerja dalam kelompok menggunakan LKS.i. Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk dengan berpedoman pada
Lembar Kerja.j. Siswa mengerjakan LKS secara individu, setelah selesai kemudian mencocokkan
jawabannya dengan pasangan dalam satu kelompok, dan saling menjelaskanjawaban.
k. Siswa secara berkelompok bekerja sama, saling membantu teman satu kelompokyang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan LKS dan menguasai materi.
l. Selama siswa belajar dalam kelompok, guru berkeliling kelas, mendekati setiapkelompok untuk mengetahui bagaimana kelompok bekerja. melakukan pengamatan,memberikan bimbingan, dorongan, dan bantuan kepada kelompok yang mengalamikesulitan menyelesaikan LKS.
m. Memberikan pujian kepada kelompok yang bekerja dengan baikn. Setiap kelompok melalui wakilnya mempresentasikan hasil kerja kelompok dan
ditanggapi kelompok lain.o. Siswa bersama guru membahas hasil kerja kelompok.
3. Kegiatan Akhira. Siswa dengan arahan guru menyimpulkan materi pelajaran.b. Guru menginformasikan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnyaRencana pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua hampir sama seperti pada
pertemuan pertama. Namun pada pertemuan kedua tidak dilakukan pembentukankelompok baru. Kelompok yang digunakan adalah kelompok yang dibentuk padapertemuan pertama.
-
44
Rencana pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua siklus 2 adalah sebagaiberikut:1. Kegiatan Awal
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti prosespembelajaran
b. Melakukan apersepsic. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapaid. Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan menggunakan model
STAD beserta langkah-langkah pembelajarannya.e. Memotivasi siswa untuk untuk aktif dalam proses pembelajaran
2. Kegiatan Intia. Memberikan contoh masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
penjumlahan pecahanb. Menjelaskan materi secara garis besar dengan cara mendemonstrasikan konsep-
konsep menggunakan alat peraga. Materi yang disampaikan yaitu penjumlahanpecahan biasa dengan pecahan campuran dan penjumlahan pecahan desimal.
c. Memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sedang dijelaskan.d. Memanggil siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan
latihan soal di papan tulis.e. Meminta siswa duduk secara berkelompok sesuai kelompok yang dibentuk pada
pertemuan pertama.f. Membagi LKS dan Lembar Jawab.g. Menjelaskan aturan-aturan dalam bekerja dalam kelompok menggunakan LKS.h. Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk dengan berpedoman pada
Lembar Kerja.i. Siswa mengerjakan LKS secara individu, setelah selesai kemudian mencocokkan
jawabannya dengan pasangan dalam satu kelompok, dan saling menjelaskanjawaban.
j. Siswa secara berkelompok bekerja sama, saling membantu teman satu kelompokyang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan LKS dan menguasai materi.
-
45
k. Selama siswa belajar dalam kelompok, guru berkeliling kelas, mendekati setiapkelompok untuk mengetahui bagaimana kelompok bekerja, melakukan pengamatan,memberikan bimbingan, dorongan, dan bantuan kepada kelompok yang mengalamikesulitan menyelesaikan LKS.
l. Memberikan pujian kepada kelompok yang bekerja dengan baikm. Setiap kelompok melalui wakilnya mempresentasikan hasil kerja kelompok dan
ditanggapi kelompok lain.n. Siswa bersama guru membahas hasil kerja kelompok.
3. Kegiatan Akhira. Siswa dengan arahan guru menyimpulkan materi pelajaran.b. Guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan kuis individual pada pertemuan
berikutnya.Rencana pelaksanaan tindakan pada pertemuan ketiga adalah pelaksanaan kuis
individual atau evaluasi dan pemberian penghargaan bagi kelompok yang berprestasi.Rencana pelaksanaan tindakan pada pertemuan ketiga siklus 2 yang lebih rinci adalahsebagai berikut:1. Kegiatan Awal
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti prosespembelajaran
b. Melakukan apersepsic. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapaid. Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan menggunakan model
STAD beserta langkah-langkah pembelajarannya.e. Memotivasi siswa untuk untuk aktif dalam proses pembelajaran
2. Kegiatan Intia. Memberikan contoh masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
penjumlahan pecahanb. Mengulang materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan kedua.c. Memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sedang dijelaskan.d. Memanggil siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan
latihan soal di papan tulis.
-
46
e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada yang belumjelas tentang materi yang akan digunakan untuk evaluasi.
f. Membagikan lembar kuis individual dan lemba jawab.g. Pelaksanaan kuis individual.h. Membahas penyelesaian kuis individual.i. Menghitung skor kemajuan individu dan kelompok.j. Memberikan pengharhaan kepada kelompok berprestasi berupa sertifikat
berdasarkan kriteria yang dicapai.k. Memajang sertifikat Super Team dan Great Team di papan pajangan.
3. Kegiatan Akhira. Siswa dengan arahan guru menyimpulkan materi pelajaran.b. Guru menginformasikan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya.Seperti pada siklus 1, Observasi dilakukan selama pelaksanaan tindakan untuk
mengetahui keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model STAD dan aktivitas belajarsiswa pada setiap pertemuan. Hasil observasi digunakan sebagai bahan pengadaanrefleksi.
3.3.2.3 RefleksiHasil observasi pada siklus 2 dianalisis. Berdasarkan hasil analisis ini, peneliti
kembali melakukan refleksi untuk menentukan bagaimana tingkat keberhasilan daripenerapan model STAD dalam pembelajaran matematika siswa Kelas 5 SD Negeri 2 KritigSemester 2 tahun pelajaran 2012/2013.
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data3.4.1 Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dankuantitatif. Data kualitatif berupa informasi tentang pelaksanaan pembelajaran di dalamkelas ketika guru mengadakan pembelajaran menggunakan model STAD. Sedangkan datakuantitatif berupa skor hasil belajar.
-
47
3.4.2 Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara
tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar matematikamenggunakan model STAD. Tes ini dilaksanakan secara tertulis pada akhir pembelajaransetiap siklus yang berupa soal pilihan ganda dan isian. Sedangkan teknik non tes berupapengamatan atau observasi. Teknik ini digunakan untuk mengamati tentang kegiatanpembelajaran yang dilaksanakan menggunakan model STAD. Kegiatan pengamatandilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
3.4.3 Alat Pengumpulan DataAlat pengumpulan data dalam teknis non tes berupa lembar observasi. Sedangkan
alat pengumpul data dalam teknik tes berupa butir-butir soal tes.
3.4.3.1 Lembar ObservasiLembar observasi digunakan sebagai pedoman dalam mengamati pelaksanaan
pembelajaran. Sebelum membuat lembar observasi, terlebih dahulu disusun kisi-kisilembar observasi berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran STAD yangdigunakan dalam penelitian ini. Berikut ini adalah kisi-kisi mengajar tentang pembelajaranyang dilaksanakan guru.
Tabel 8Kisi-kisi Mengajar Guru dalam Pembelajaran Model STAD
Aspek Indikator Item
KegiatanAwal
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untukmengikuti proses pembelajaran.
1
Guru memberikan apersepsi 2
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akandicapai
3
Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaranmenggunakan model STAD beserta langkah-langkahnya.
4
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk aktifdalam proses pembelajaran
5
-
48
KegiatanInti
Guru menyampaikan materi pembelajaran 6, 7, 8, 9Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, setiapkelompok terdiri dari 4-5 siswa yang heterogenkemampuan akademik dan jenis kelaminnya.
10, 11
Guru membagikan LKS dan Lembar Jawab yang akandigunakan siswa dalam bekerja secara kelompok
12, 13
Guru membimbing jalannya kerja kelompok 14, 15, 16, 17,18, 19
Guru meminta siswa untuk mempresentasikan danmenanggapi hasil kerja kelompok teman
20, 21
Guru bersama siswa membahas hasil kerja kelompok 22Guru memberikan kuis individual 23, 24, 25, 26,
27, 28, 29Guru membimbing siswa menghitung skor individu danskor kelompok
30, 31
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yangberprestasi
32, 33
KegiatanAkhir
Guru membimbing siswa menyimpulkan materipembelajaran.
34
Guru menyampaikan rencana pembelajaran padapertemuan berikutnya.
35
Di samping kisi-kisi mengajar, peneliti juga menyusun kisi-kisi keaktifan siswa dalampembelajaran dengan menerapkan model STAD. Kisi-kisi keaktifan siswa dapat dilihatdalam Tabel 9 berikut ini:
Tabel 9Kisi-kisi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Model STAD
Aspek Indikator ItemKegiatan
AwalSiswa siap secara psikis dan fisik untuk mengikutipembelajaran
1
Siswa memperhatikan dengan baik apersepsi yangdisampaikan guru
2
Siswa memperhatikan dengan baik tujuan pembelajaranyang disampaikan guru
3
Siswa memperhatikan dengan baik penjelasan gurutentang pembelajaran menggunakan STAD
4
-
49
Siswa termotivasi untuk belajar 5
KegiatanInti
Siswa memperhatikan dengan baik penjelasan materiyang disampaikan guru
6
Siswa aktif menjawab pertanyaan dan mengerjakanlatihan soal yang diberikan guru
7, 8
Siswa membentuk kelompok yang heterogen sesuaidengan perintah guru
9, 10
Siswa melaksanakan kegiatan kerja kelompok 11, 12, 13, 14,15, 16, 17, 18
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya danmenanggapi hasil kerja kelompok lain
19, 20
Siswa aktif membahas hasil kerja kelompok bersamaguru
21
Siswa mengerjakan kuis individual 22, 23, 24, 25,26, 27, 28
Siswa menghitung skor kemajuan individual dankelompok
29, 30
Siswa menerima penghargaan atas keberhasilankelompok berdasarkan skor kemajuan kelompok
31, 32
KegiatanAkhir
Siswa dengan arahan guru menyimpulkan materipembelajaran yang telah dilaksanakan
33
Siswa memperhatikan informasi yang disampaikan gurutentang rencana pembelajaran yang akan dilaksanakanpada pertemuan berikutnya
34
-
50
3.4.3.2 Soal TesSoal Tes yang akan digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar pada siklus 1
disusun berdasarkan kisi-kisi tes hasil belajar pada Tabel 10 berikut ini.Tabel 10
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus 1Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Item
Menggunakanpecahan dalampemecahanmasalah
Menjumlahkan danmengurangkanberbagai bentukpecahan
1. Menjumlahkan pecahanbiasa dengan pecahanbiasa berpenyebutberbeda
1, 5, 9
2. Menjumlahkan pecahancampuran denganpecahan campuranberpenyebut berbeda
3, 8, 10
3. Menjumlahkan pecahancampuran denganpecahan biasa berbedapenyebut
4, 6,
4. Menjumlahkan pecahandesimal
2, 7, 10
5. Memecahkan masalahsehari-hari yangmelibatkan penjumlahanpecahan
11, 12, 13,14, 15
-
51
Tes hasil belajar yang akan digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar padasiklus 2 disusun berdasarkan kisi-kisi tes hasil belajar pada Tabel 11 berikut ini:
Tabel 11Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus 2
StandarKompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Item
Menggunakanpecahan dalampemecahanmasalah
Menjumlahkan danmengurangkanberbagai bentukpecahan
1. Mengurangkan pecahandari bilangan asli
5, 10
2. Mengurangkan pecahanbiasa dengan pecahanbiasa berpenyebut berbeda
1, 4, 6
3. Mengurangkan pecahancampuran dengan pecahancampuran berpenyebutberbeda
3, 7
4. Mengurangkan pecahandesimal
2, 8
5. Menjumlahkan danmengurangkan berbagaibentuk pecahan
9, 11, 12
6. Memecahkan masalahsehari-hari yang melibatkanpengurangan pecahan
13, 14, 15
3.4.4 Validitas dan ReliabilitasUntuk mendapatkan instrumen penilaian hasil belajar yang baik perlu diadakan uji
validitas dan reliabilitas. Validitas yaitu ketepatan mengukur yang dimiliki sebutir soal yangmerupakan bagian tak terpisahkan dari tes, dalam mengukur apa yang seharusnya diukurlewat butir soal. Sedangkan reliabilitas adalah suatu tes yang pada hakikatnya mengujikeajegan pertanyaan tes yang di dalamnya berupa seperangkat butir soal apabila
-
52
diberikan berulang kali pada objek yang sama. Suatu instrument mempunyai reliabilitasyang tinggi apabila memberikan hasil yang relatif konstan pada penggunaan ulang subjekyang berbeda.
Soal yang diuji validitas dan reliabilitas yang akan digunakan untuk mengetahuiketuntasan hasil belajar matematika pada siklus 1 berjumlah 30. Terdiri dari 20 soal pilihanganda yaitu mulai dari nomor 1 sampai 20 dan terdiri dari 10 soal isian yaitu mulai darinomor 21 sampai 30. Data hasil uji validitas soal tes yang akan digunakan untukmengetahui ketuntasa hasil belajar pada siklus 1 disajikan dalam Tabel 12 berikut ini:
Tabel 12Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus 1
Indikator Nomor Soal Soal Valid Soal TidakValid1. Menjumlahkan pecahan biasa
dengan pecahan biasa berpenyebutberbeda
1, 5, 9, 11, 15,19
5, 9, 11, 15,19
1
2. Menjumlahkan pecahan campurandengan pecahan campuranberpenyebut berbeda
3, 6, 13, 16,22, 24
3, 13, 16, 24 6, 22
3. Menjumlahkan pecahan campurandengan pecahan biasa berbedapenyebut
4, 8, 14, 18,21, 23
4, 14, 18, 21,23
8
4. Menjumlahkan pecahan desimal 2, 7, 10, 12,17, 20
2, 7, 17, 20 10, 12
5. Memecahkan masalah sehari-hariyang melibatkan penjumlahanpecahan
25, 26, 27, 28,29, 30
25, 27, 28, 30 26
Berdasarkan data pada Tabel 12 dapat dilihat bahwa dari 20 soal pilihan gandayang valid 15 soal dan yang tidak valid 5 soal. Sedangkan soal yang berbentuk isian, dari10 soal yang valid 8 soal dan tidak valid 2 soal. Sehingga secara keseluruhan dari 30 soalyang diujikan, soal yang valid berjumlah 22 dan yang tidak valid berjumlah 8 soal. DariHasil uji reliabilitas soal pilihan ganda memiliki reliabilitas tes sebesar 0,74. Sedangkansoal yang berbentuk isian memiliki reliabilitas tes sebesar 0,71.
-
53
Soal yang diuji validitas dan reliabilitas yang akan digunakan untuk mengetahuiketuntasan hasil belajar pada siklus 2 juga berjumlah 30. Terdiri dari 20 soal pilihan gandayaitu mulai dari nomor 1 sampai 20 dan terdiri dari 10 soal isian yaitu mulai dari nomor 21sampai 30. Data hasil uji validitas soal tes yang akan digunakan untuk mengetahuiketuntasa hasil belajar pada siklus 2 disajikan dalam Tabel 13 berikut ini:
Tabel 13Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus 2
Indikator Nomor Soal Soal Valid Soal TidakValid1. Mengurangkan pecahan dari
bilangan asli4, 9, 14, 19 4, 9, 14, 19 0
2. Mengurangkan pecahan biasadengan pecahan biasa berpenyebutberbeda
1, 5, 12, 15 1, 5, 15 12
3. Mengurangkan pecahan campurandengan pecahan campuranberpenyebut berbeda
3,6, 11, 17, 23 3, 6, 17 23
4. Mengurangkan pecahan desimal 2, 3, 8, 13, 16 2, 3, 16 8, 13
5. Menjumlahkan dan mengurangkanberbagai bentuk pecahan
10, 18, 20, 21,22, 24
10, 18, 20,21, 22
24
6. Memecahkan masalah sehari-hariyang melibatkan penguranganpecahan
7, 25, 26, 27,28, 29, 30
7, 11, 25, 26,27, 28, 30
29
Berdasarkan data pada Tabel 13 dapat dilihat bahwa dari 20 soal pilihan gandayang valid sebanyak 17 soal dan yang tidak valid 3 soal. Sedangkan soal yang berbentukisian, dari 10 soal yang valid 7 soal dan tidak valid 3 soal. Sehingga secara keseluruhandari 30 soal yang diujikan, soal yang valid berjumlah 24 dan yang tidak valid berjumlah 6soal. Dari Hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda memiliki reliabilitas tes sebesar 0,757.Sedangkan soal yang berbentuk isian memiliki reliabilitas tes sebesar 0,82.
-
54
3.5 Indikator KinerjaUntuk menentukan keberhasilan penelitian maka dirumuskan indikator kinerja yang
terdiri atas indikator proses dan indikator hasil. Secara jelas dan rinci dapat diuraikanberikut ini.1. Indikator Proses
Kegiatan pembelajaran menggunakan model STAD dikatakan berhasil jika ≥85% darijumlah keseluruhan kegiatan pembelajaran sesuai sintaks model STAD telahditerapkan oleh guru.
2. Indikator HasilIndikator hasil penelitian tindakan kelas ini adalah keberhasilan pembelajaran yangditandai dengan sekurang-kurangnya 80% siswa mendapat nilai ≥65 sebagai nilaiketuntasan minimal dalam penelitian ini.
3.6 Analisis DataAgar data yang dikumpulkan menjadi bermakna dan dapat digunakan sebagai dasar
penentu keberhasilan penelitian, data perlu diolah dan dianalisis karena analisis datamerupakan bagian yang penting dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian tindakan kelasini, peneliti menggunakan dua macam teknik analisis data, yaitu analisis data kuantitatifdan analisis data kualitatif.
Data kualitatif berupa informasi gambaran tentang pelaksanaan langkah-langkahpembelajaran. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa dankinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan modelSTAD.
Analisis data kuantitatif dilakukan dalam dua tahapan yaitu analisis ketuntasan hasilbelajar dan analisis komparatif ketuntasan hasil belajar. Analisis ketuntasan hasil belajardiolah dengan membandingkan data mentah dengan skor Kriteria Ketuntasan Minimalmata pelajaran matematika. Berrdasarkan hasil analisis ketuntasan hasil belajar kemudiandilakukan analisis komparatif ketuntasan hasil belajar antar siklus dan pra siklus. Analisiskomparatif dilakukan dengan membandingkan antara data ketuntasan hasil belajar prasiklus, siklus 1, dan siklus 2 dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalampenelitian.
-
55