bab iii metode penelitian 3.1 setting dan karakteristik...
TRANSCRIPT
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tengaran 01 yang terletak di
jalan Masjid Besar No.15 B kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. SD
Negeri Tengaran ini berdiri sejak tahun 1953.
SD Negeri Tengaran ini dipimpin oleh Bapak Sarsono, Spd. SD Negeri
Tengaran ini memiliki fasilitas yang cukup memadai, terdiri atas 7 ruang
kelas. Kelas 1 terdiri dari 25 siswa, kelas 2 terdiri dari 2a yang berjumlah 25
dan 2b berjumlah 24 siswa, kelas 3 terdiri dari 47 siswa, kelas 4 terdiri dari 36
siswa, kelas 5 terdiri dari 41 siswa, dan kelas 6 terdiri atas 38 siswa.
Pelaksanaan pembelajaran Matematika pada semester genap untuk kelas 4
adalah 4 x 35 menit.
Jumlah guru dan stafnya sebanyak 17 orang. Sekolah ini juga
mengadakan les atau pelajaran tambahan untuk meningkatkan hasil belajar
siswanya secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, yang dijadikan subjeknya
adalah siswa kelas 4 SD Negeri Tengaran sebanyak 36 siswa yang terdiri dari
20 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Penelitian Tindakan Kelas ini
akan dilaksanakan pada bulan-bulan efektif dalam kegiatan belajar-mengajar
semester 2 tahun pelajaran 2014-2015.
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, karena
penelitian ini dilakukan untuk memecahkan pembelajaran dikelas. Tujuan
dari adanya penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa
yang telah dirancang dari rencana pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
evaluasi, sampai pada refleksi. Dalam penelitian ini, menggunakan jenis
kolaboratif, artinya peneliti bekerjasama dengan guru kelas.
Rancangan model ini menggunakan penelitian tindakan kelas dari
Kemmis dan Taggart, yaitu yang berbentuk spiral dari siklus satu kesiklus
31
berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan),
observation (pengamatan), dan reflection (refleksi).
Berikut ini adalah gambar siklus spiral dari tahap-tahap penelitian
tindakan kelas.
Gambar 3.1.2 Prosedur Penelitian
Dalam Daryanto (2011:15) rencana tindakan untuk meningkatkan
pembelajaran meliputi :
1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti
menyusun rumusan masalah dan tujuan
2. Setelah itu, membuat rencana tindakan termasuk didalamnya
instrument penelitian dan perangkat pembelajaran
3. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh
peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta
mengamati hasil atau dampak dari diterapkanya tutor sebaya ini
4. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan
5. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari
pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilakukan pada
siklus berikutnya.
32
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada kelas IV SD Negeri Tengaran, yang
dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2014/2015, yaitu pada
bulan Maret-April 2015.
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Waktu Kegiatan
Februari 2015 Observasi dan persiapan instrument
Maret 2015
Melaksanakan siklus I dan II
a. Siklus I : pertemuan I, II dan III.
b. Siklus II : pertemuan I
Maretl 2015 a. Pengumpulan dan evaluasi penelitian.
b. Penyusunan laporan penelitian.
3.2 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variable :
1. Variable bebas (x) :
Variable bebas merupakan variable yang mempengaruhi variable terikat.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variable bebasnya adalah
penerapan metode tutor sebaya. Penerapan metode tutor sebaya dalam
penelitian ini yaitu siswa yang memiliki keistimewaan dibidang akademis
didalam kelas untuk membantu memberikan penjelasan, bimbingan dan
arahan kepada siswa lain dalam kelompok yang kepandaiannya agak
kurang atau lambat dalam menerima materi pelajaran dalam kelas.
2. Variable terikat (y):
Variable terikat adalah variable yang dipengaruhi oleh variable bebas.
Dalam penelitian ini variable terikatnya ada 2 yaitu sikap kepemimpinan
dan hasil belajar. Sikap kepemimpinan dalam penelitian ini didefinisikan
sebagai berikut : Sikap kepemimpinan adalah pola tingkahlaku yang
membimbing, memimpin dan memotivasi dalam suatu aktivitas. Sikap
33
kepemimpinan ini dapat dibuktikan dan diukur dengan menggunakan
lembar observasi, setelah mereka mendapatkan perlakuan dengan
diterapkannya tutor sebaya. Sedangkan hasil belajar dalam penelitian ini
didefinisikan sebagai berikut : hasil belajar merupakan perubahan tingkah
laku yang terjadi pada siswa setelah mereka mengikuti kegiatan belajar
mengajar, yang didalamnya terjadi interaksi. Hasil belajar ini didapatkan
melalui soal tes yang sudah dikerjakan oleh siswa, setelah mereka
mendapatkan perlakuan dengan diterapkannya metode tutor sebaya.
3.3 Rencana Tindakan
a. Prosedur Penelitian
Pada tahap ini peneliti membuat RPP dengan identitas mata pelajaran,
kelas, semester dan alokasi waktu. Komponen RPP terdiri dari aspek,
standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator, tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran, scenario pembelajaran, metode, sumber belajar, jenis
penilaian dan dilengkapi dengan lampiran RPP berupa uraian materi
pembelajaran dan instrument penilaian.
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Siklus 1
a. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran merupakan langkah awal guru untuk
melaksanakan pembelajaran dikelas. Pelaksanaan pembelajaran
terdiri dari dua kegiatan utama yaitu pendahuluan dan apersepsi.
Pendahualuan berkaitan dengan :
Menyiapkan kelengkapan alat dan bahan untuk belajar
Memberikan motivasi tentang kesiapan belajar siswa
Menyiapkan lembar pengamatan
Sedangkan kegiatan apersepsi berkaitan dengan :
1. Memberikan pertanyaan yang mengarah pada materi yang akan
diajarkan
34
2. Membahas perencanaan teknis dalam lingkungan belajar. Aspek-
aspek tersebut dilakukan guru secara cermat dengan harapan
pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai tujuan yang
diharapkan
3. Kelengkapan alat dan bahan untuk belajar dalam pembelajaran
matematika materi pokok “pengurangan dan penjumlahan
pecahan“. Lembar pengamatan berkaitan dengan penilaian
terhadap penulis selama pembelajaran yang nantinya akan
dipergunakan oleh pengamat sebagai evaluator.
b. Pelaksanaan
1. Guru memilih siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata
untuk menjadi tutor dan membentuk kelompok-kelompok belajar.
2. Guru member tugas khusus kepada tutor sebaya untuk membantu
temannya dalam menentukan penjumlahan dan pengurangan
pecahan
3. Guru dan pengamat memantau proses belajar tutor sebaya
4. Guru member penguatan kepada kedua belah pihak agar baik
yang membantu maupun yang dibantu merasa senang
5. Siswa mengerjakan tes formatif
c. Pengamatan
Dalam melakukan kegiatan pengamatan peneliti dibantu oleh
observer. Pengamatan tersebut meliputi pengamatan belajar siswa,
mengkomunikasikan pesan kepada siswa, mengintreprestasi
pendapat siswa dan memberikan penjelasan kepada siswa.
Mengkomunikasikan berkaitan dengan menugaskan siswa untuk
melakukan aktivitas, menginterprestasikan berhubungan dengan
menafsirkan pendapat yang diajukan siswa, sedangkan memberikan
penjelasan berkaitan dengan upaya membantu siswa memecahkan
dan memahami suatu permasalahan yang dihadapi dalam belajar
yang dapat menghambat pencapaian tujuan pembelajaran seperti
membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar
35
matematika materi pokok “penjumlahan dan pengurangan pecahan
biasa dan campuran”
d. Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dilakukan guru dalam rangka menyakinkan bahwa
murid telah mampu menguasai materi yang diajarkan. Kegiatan akhir
dilakukan dengan cara :
a) Membuat ringkasan
b) Menjawab pertanyaan dan
c) Memberikan tugas
Membuat ringkasan berkaitan dengan materi yang telah diajarkan
menjadi materi-materi pokok sehingga mudah dipelajari dan
dipahami siswa. Menjawab pertanyaan berkaitan dengan upaya guru
untuk menjelaskan materi yang kurang dipahami siswa. Selanjutnya
memberikan tugas berkaitan dengan upaya guru agar siswa
memperoleh pengalaman belajar dirumah. Setelah semua kegiatan
selesai sebagai dasar untuk mengetahui kemampuan akhir siswa,
maka dilakukan evaluasi pada mata pelajaran matematia serta
penerapan metode tutor sebaya dalam proses pembelajaran sebagai
tindakan terhadap pencapaian hasil belajar siswa.
2. Siklus II
a. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran pada siklus II hamper sama dengan
perencanaan pada siklus I. Perbedaanya adalah pada siklus II ini
lebih menekankan pada permasalaha yang ditemui pada
pembelajaran siklus I. Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari dua
yaitu meliputi :
Menyiapkan kembali kelengkapan alat dan bahan untuk belajar
Menyiapkan lembar pengamatan
Guru juga melakukan apersepsi dalam proses pembelajaran siklus II
yaitu :
36
1. Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal
2. Membahas kembali teknis dalam pembelajaran
Aspek tersebut dilakukan guru secara teliti dengan harapan
pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diharapkan
seperti : siswa mampu mengerjakan soal penjumlahan dan
pengurangan pecahan biasa, dengan adanya pembelajaran yang
menerapkan metode tutor sebaya dapat menumbuhkan sikap
kepemimpinan siswa.
b. Pelaksanaan
1. Guru kembali memilih siswa yang memiliki kemampuan diatas
rata-rata untuk menjadi tutor dan membentuk kelompok-
kelompok belajar.
2. Guru kembali memberi tugas khusus kepada tutor untuk
membantu temannya dalam menentukan penjumlahan dan
pengurangan pecahan
3. Guru dan pengamat memantau proses belajar tutor
4. Guru menyuruh beberapa siswa menyelesaikan soal untuk
mengetahui tingkat pemahaman dalam proses balajar tutor
5. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai soal-soal yang
belum dapat terpecahkan
6. Siswa mengerjakan tes formatif pada akhir pembelajaran
7. Siswa diberi tugas rumah secara individu
c. Pengamatan
Kegiatan pengamatan pada siklus II ini lebih menekankan terhadap
perilaku siswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan
upaya guru untuk membantu siswa mengatasi permasalahan yang
telah dihadapi siswa dalam belajar matematika. Kegiatan ini sama
dengan kegiatan siklus I yaitu :
Menjawab pertanyaan
Memberikan tugas, dan
37
Merumuskan dan menarik kesimpulan pada pembelajaran
matematika materi pokok penjumlahan dan pengurangan
pecahan desimal
d. Kegiatan Akhir
Kegaiatan akhir pada siklus II hampir sama dengan siklus I
Kegiatan pemantapan ini berkaitan dengan :
1. Membuat ringkasan
2. Menjawab pertanyaan
3. Memberikan tugas
Untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran selanjutnya
dilakukan posttest terakhir agar lebih mengetahui tingkat
keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilakukan, terutama
berkaitan dengan hasil belajar siswa.
3. Refleksi
a. Refleksi Siklus I
Tahap ini berisi tentang diskusi dari peneliti, pengamat atau observer
mengenai :
o Menganalisis sikap kpemimpinan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran matematika pada siklus I
o Menelaah hasil penilaian proses dan hasil pembelajaran
matematika pada siklus I
o Menemukan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran
matematika pada siklus I
o Membuat rencana tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan
yang timbul pada pembelajaran matematika siklus I.
b. Refleksi Siklus II
Setelah melakukan tindakan pengamatan peneliti kembali melakukan
refleksi terhadap hasil yang didapat pada tahap sebelumnya pada
siklus II. Tujuannya adalah untuk mengetahui peningkatan sikap
kepemimpinan yang dimiliki siswa dan peningkatan kemampuan
siswa dalam menyelesaikan soal matematika.
38
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah sebagai
berikut:
a. Observasi
Observasi dilakukan oleh peniliti dan observer bertujuan untuk
mengamati proses pelaksanaan pembelajaran matematika dengan
metode tutor sebaya serta mengamati semua aktivitas yang dilakukan
siswa di kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Selain itu,
observasi juga bertujuan untuk menganalisis sikap kepemimpinan
dalam menyelesaikan pemecahan masalah matematika. Observasi
dilakukan berdasarkan lembar observasi yang telah disusun.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengumpulkan data yaitu hasil belajar siswa
dalam memecahkan masalah yang telah diberikan dalam bentuk soal.
Tes berupa soal-soal dalam setiap pertemuan pada suatu siklus,
latihan-latihan dan lembar kegiatan siswa (LKS). Tes berisi
pertanyaan yang terikat dengan materi yang telah dipelajari.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang telah
diperoleh dari observasi dan catatan lapangan. Data yang diperoleh
dari studi dokumentasi berupa hasil jawaban beberapa siswa yang
memberikan gambaran secara konkret sikap kepemimpinan siswa
dalam memecahan masalah matematika sudah tampak setelah
diterapkannya pembelajaran dengan metode tutor sebaya.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah alat pengumpulan data yang digunakan
oleh peneliti dalam memperoleh data siswa yang memiliki sikap
39
kepemimpinan dan hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan soal evaluasi
a. Lembar observasi kegiatan pembelajaran matematika melalui
metode tutor sebaya.
Observasi digunakan untuk mengamati proses pelaksanaan
pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran tutor
sebaya. Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran berisi pedoman
dalam melaksanakan pengamatan terhadap aktivitas guru selama
pembelajaran serta untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan
pembelajaran dengan metode tutor sebaya yang berlangsung dikelas.
Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran berisi pernyataan-
pernyataan yang terkait keterlaksanaan pembelajaran dengan
memberikan nilai 1-5. Keterangan: 5= sangat baik, 4= baik, 3=
cukup, 2= kurang dan 1= sangat kurang. Adapun kisi-kisi lembar
observasi dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru
Tahapan Kegiatan Aspek yang diamati Indikator
Kegiatan awal Membangun suasana agar
siswa siap belajar
a. Kemampuan guru
menyiapkan mental
siswa,
b. Kemampuan
meyiapkan ruang, alat
dan mdia yang akan
digunakan dalam
kegiatan.
Membangun pandangan awal
terhadap materi yang akan
dipelajari
a. Melakukan apersepsi
berdasarkan materi
sebelumnya.
Membangun kesadaran siswa
terhadap pentingnya materi
a. Menjelaskan tujuan
pembelajaran
b. Memberikan motivasi
40
Kegiatan inti Menggali pengalaman yang
telah dimiliki siswa
a. Menggali pengenalan
pengertian pecahan,
macam-macam,
pecahan yang telah
dimiliki siswa.
Mengelaborasi pengalaman
yang telah dimiliki dengan
materi yang akan dipelajari
menggunakan metode tutor
sebaya
a. Menyampaikan sebuah
masalah mengenai
sifat-sifat pecahan.
b. Mengorganisasi cara
menemukenali sifat-
sifat pecahan.
c. Member pelatihan
singkat kepada
kelompok tutor
d. Menjelaskan petunjuk
penyelesaian secara
singkat.
e. Menugaskan siswa
kerja kelompok.
f. Membimbing siswa
dalam mengumpulkan
informasi penyelesaian
masalah.
g. Mendampingi siswa
dalam menyajikan hasil
penyelesaian pada
LKS.
Mengkonfirmasi hasil
pembelajaran sesuai dengan
tujuan pelajaran
a. Meminta siswa
mempresentasikan hasil
kerja kelompok.
b. Mengkonfirmasi
jawaban siswa.
Kegaiatan akhir Menyimpulkan hasil a. Mengajak siswa
41
pembelajaran sesuai dengan
tujuan pelajaran
membuat kesimpulan
Merefleksikan pengalaman
pembelajaran dan tindak lanjut
a. Memberikan tindak
lanjut.
Kemampuan
melaksanakan
penilaian
Ketersediaan alat penilaian
formatif
a. Memberikan soal
evaluasi
b. Lembar observasi sikap kepemimpinan siswa dalam memecahan
masalah matematika.
Lembar observasi sikap kepemimpinan siswa dalam memecahan
masalah matematika digunakan untuk mengetahui sikap
kepemimpinan dan hasil belajar siswa dalam pemecahan masalah
matematika pada saat pembelajaran dengan metode tutor sebaya.
Observer mengamati siswa secara langsung selama proses
pembelajaran. Lembar observasi sikap kepemimpinan siswa dan
hasil belajar siswa terhadap pemecahan masalah matematika terdiri
dari beberapa indikator yang terkait dengan sikap kepemimpinan dan
hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah. Indikator dibuat
sesuai aspek sikap kepemimpinan dan hasil belajar siswa pemecahan
masalah matematika. Adapun kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa
Tahapan Kegiatan Aspek yang diamati Indikator
Kegiatan awal Pra pembelajaran Toleransi kepada teman pada
kegiatan pra pembelajaran.
Apersepsi Toleransi kepada teman pada
kegiatan apersepsi.
Kegiatan inti Eksplorasi Membimbing teman pada
kegiatan eksplorasi.
Elaborasi a. membimbing dalam diskusi
42
kelompok.
b. kerjasama dalam
menyelesaikan masalah
pada LKS.
Konfirmasi motivasi dalam presentasi hasil
diskusi.
Kegiatan akhir Kesimpulan membimbing dalam membuat
kesimpulan.
c. Lembar Soal Evaluasi
Lembar soal evaluasi yang diberikan kepada siswa di akhir
pembelajaran siklus I pertemuan III dan siklus II pertemuan II. Soal-
soal yang diberikan berfungsi untuk mengetahui berapa besar tingkat
kemampuan yang dimiliki siswa untuk memahami materi pelajaran
dan mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Selain itu,
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode tutor sebaya. Kisi-kisi soal yang diberikan
antara lain:
Tabel 3.4
Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Item
6. Menggunakan
pecahan dalam
pemecahan
masalah
6.5Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan pecahan
1. Menjelaskan
pengertian
pecahan.
1
2. Mengkatagorikan
Macam Pecahan 7, 8
3. Menentukan ciri
pecahan biasa 2, 5, 10
4. Menentukan ciri
pecahan campuran 12
5. Menjumlahkan
pecahan biasa 3, 9
6. Menjumlahkan
pecahan campuran
4,6
43
7. Mengurangkan
pecahan biasa 11, 14
8. Mengurangkan
pecahan campuran
13, 15
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Item
6. Menggunakan
pecahan dalam
pemecahan masalah
6.5 Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
pecahan
1. Menjelaskan
pengertian pecahan
desimal.
1
2. Mengubah
pecahan biasa
kepecahan desimal
2,5,7, 8
3. Mengubah
pecahan desimal
kepecahan biasa
3, 9
4. Mengurangkan
pecahan desimal
4, 6, 12, 14
5. Menjumlahkan
pecahan desimal
10, 13
6. Membulatkan
bilangan desimal
11,15
44
3.5 Indikator Kinerja
Penelitian ini dikatakan berhasil jika penerapan pembelajaran dengan metode
tutor sebaya berjalan dengan baik berdasarkan indikator pencapaian sehingga
sikap kepemimpinan siswa dan hasil belajar siswa dalam memecahkan
masalah matematika meningkat. Dengan melihat latar belakang permasalahan
dan untuk meningkatkan sikap kepemimpinan siswa dan hasil belajar siswa,
maka dipergunakan indikator sebagai berikut:
1. ≥ 80 % dari jumlah keseluruhan kegiatan penerapan metode pembelajaran
Tutor Sebaya dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan sikap
kepemimpinan siswa telah diterapkan oleh guru dengan kategori baik.
2. Ketuntasan belajar siswa (hasil belajar), peneliti memberi target 80% dari
jumlah siswa dan memperoleh nilai ≥ 70 sesuai dengan KKM
3. Kemampuan sikap kepemimpinan siswa 80% dari jumlah keseluruhan
mendapat kategori baik ( ≥ 4) dengan ketentuan minimal tiap aspek dalam
kategori cukup (≥ 3).
Catatan :
Rentang Nilai
1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik
3.6 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil observasi,
hasil tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah
deskripsi kualitatif dan deskripsi kuantitatif, karena data yang diperoleh akan
di analisis adalah berbentuk kata-kata (deskripsi kualitatif) dan berbentuk
angka-angka (deskripsi kuantitaif). Untuk keperluan analisis data kualitatif
diperoleh dari lembar observasi, sedangkan untuk keperluan analisis data
kuantitatif diperoleh dari hasil tes yaitu tes tertulis yang berbentuk pilihan
ganda.
45
Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa dianalisis dengan
cara menghitung ketuntasan belajar sebagai berikut:
1. Menghitung nilai:
Nilai = ∑
∑ x 100
2. Menghitung rata – rata nilai:
Untuk menghitung rata-rata nilai menggunakan rumus:
∑
Keterangan :
Xi : rata-rata nilai
∑ : jumlah seluruh nilai
N : jumlah siswa
3. Menghitung ketuntasan belajar klasikal
Prosentase =
x 100%
Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 80% populasi kelas telah
tuntas belajar.
4. Mengukur penguasaan guru dalam pembelajaran
Berdasarkan 36 item butir pengamatan maka digunakan rumus sebagai
berikut:
Nilai = ∑
Untuk mengukur penguasaan guru dalam siklus I digunakan rumus
berikut:
Nilai = ∑
Untuk mengukur penguasaan guru dalam siklus II digunakan rumus
berikut:
Nilai = ∑
Dengan kriteria nilai:
1 : sangat kurang
2 : kurang
3 : cukup
46
4 : baik
5 : sangat baik
5. Mengukur sikap kepemimpinan siswa dalam pembelajaran
Nilai = ∑
Untuk mengukur sikap kepemimpinan siswa dalam pembelajaran siklus I
digunakan rumus berikut:
Nilai = ∑
Untuk mengukur sikap kepemimpinan siswa dalam pembelajaran siklus
II digunakan rumus berikut:
Nilai = ∑
Dengan kriteria nilai:
1 : sangat kurang
2 : kurang
3 : cukup
4 : baik
5 : sangat baik
47
3.6.1 Validitas dan Reabilitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan
instrument reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama. Realibitas merupakan syarat untuk pengujian validitas
instrument. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel
dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan
menjadi valid dan reliabel. Maka dapat dikatakan bahwa valid dan
reliabel merupakan syarat mutlak mendapatkan hasil penelitian yang
valid dan reliabel.
Pengujian validitas dan reliabilitas soal evaluasi siklus I dan
siklus II dengan menggunakan aplikasi software SPSS 21 dengan cara
Analyze-Scale-Reliability Analysis. Kemudian untuk mengetahui item
soal valid atau tidak dapat dilihat dengan hanya melihat output dengan
r tabel berdasarkan berapa banyak koresponden yang digunakan. Pada
penelitian ini koresponden untuk menguji validitas soal sebanyak 30
orang maka melihat nilai r pada tabel yang sesuai dengan N=3- dan
taraf signifikan 5%, maka didapatkan nilai 0,361. Jadi item soal valid
jika nilainya ≥0,361.
Pada siklus I melalui uji validitas soal, dengan 20 butir soal
didapatkan hasil 15 valid dan 5 soal tidak valid. Adapun butir soal
yang valid meliputi nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 17, 18,
dan 20,. Sedangkan soal yang tidak valid nomor 1, 9, 13, 16 dan 19.
48
Berikut output pengujian validitas dan reliabilitas soal siklus I:
Tabel 3.6 Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus I
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00002 10,54 10,433 ,373 ,816
VAR00003 10,58 9,906 ,538 ,804
VAR00004 10,33 10,667 ,473 ,810
VAR00005 10,29 10,737 ,544 ,809
VAR00006 10,62 10,418 ,354 ,818
VAR00007 10,46 10,346 ,451 ,810
VAR00008 10,42 10,688 ,355 ,817
VAR00010 10,50 10,348 ,422 ,813
VAR00011 10,42 10,428 ,457 ,810
VAR00012 10,29 11,085 ,351 ,817
VAR00014 10,29 10,737 ,544 ,809
VAR00015 10,58 10,167 ,448 ,811
VAR00017 10,58 10,167 ,448 ,811
VAR00018 10,46 10,346 ,451 ,810
VAR00020 10,54 9,998 ,524 ,805
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,822 15
49
Pada siklus II melalui uji validitas soal dengan 20 butir soal
didapatkan hasil 17 valid dan 3 soal tidak valid. Adapun butir soal yang
valid meliputi nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 13, 15, 16, dan 17.
Sedangkan soal yang tidak valid nomor 18, 19 dan 20. Berikut output
pengujian validitas dan reliabilitas soal siklus II:
Tabel 3.7 Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus II
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 11.4167 10.593 .507 .754
VAR00002 11.3611 10.637 .560 .752
VAR00003 11.4444 10.768 .416 .761
VAR00004 11.4444 10.940 .354 .765
VAR00005 11.3056 12.047 .006 .785
VAR00006 11.6111 10.016 .599 .744
VAR00007 11.6389 10.237 .518 .751
VAR00008 11.4167 10.421 .574 .749
VAR00009 11.3333 10.914 .485 .758
VAR00010 11.5556 11.283 .196 .779
VAR00011 11.3056 11.190 .408 .764
VAR00012 11.6111 10.873 .315 .769
VAR00013 11.3611 11.152 .343 .766
VAR00014 11.5556 12.425 -.146 .805
VAR00015 11.4444 10.711 .437 .759
VAR00016 11.6111 10.873 .315 .769
VAR00017 11.6944 10.618 .389 .763
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.776 .781 17