bab iii metode penelitian - uksw...bab iii metode penelitian 3.1 setting dan karakteristik subyek...

19
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang beralamat di Jalan SMU Pejagoan Km.3 Desa Aditirto Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang berjumlah 22 siswa terdiri dari 10 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013. Keadaan setting digambarkan sebagai berikut: 1. Dilihat dari segi geografis SDN Aditirto berada di tengah-tengah pemukiman warga. Lingkungannya juga sangat baik dan memiliki halaman yang luas. 2. Dilihat dari segi tenaga pendidik, SDN Aditirto memiliki 15 pegawai yang terdiri dari seorang kepala sekolah, 9 guru kelas, 1 guru agama Islam, 1 guru olahraga, 2 orang tenaga perpustakaan, dan 2 penjaga sekolah. 3. Dilihat dari segi sosial ekonomi orang tua, secara garis besar orang tua siswa kelas 5 SDN Aditirto bekerja sebagai petani dan buruh. 3.2 Variabel Penelitian Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menentukan variabel-variabel penelitian dan selanjutnya merumuskan hipotesis berdasarkan hubungan antara variabel penelitian. Adapun variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel Bebas “Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebuah perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)” Sugiyono (2012:39). Dalam penelitian ini yang berperan sebagai variabel bebas adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Student Teams Achievement Divisions (STAD) adalah suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok melalui kerjasama dan aktivitas serta interaksi

Upload: others

Post on 05-Aug-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang beralamat

di Jalan SMU Pejagoan Km.3 Desa Aditirto Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen

Provinsi Jawa Tengah. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 5 Sekolah

Dasar Negeri Aditirto yang berjumlah 22 siswa terdiri dari 10 siswa perempuan dan 12

siswa laki-laki.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013. Keadaan setting digambarkan

sebagai berikut:

1. Dilihat dari segi geografis SDN Aditirto berada di tengah-tengah pemukiman warga.

Lingkungannya juga sangat baik dan memiliki halaman yang luas.

2. Dilihat dari segi tenaga pendidik, SDN Aditirto memiliki 15 pegawai yang terdiri dari

seorang kepala sekolah, 9 guru kelas, 1 guru agama Islam, 1 guru olahraga, 2 orang

tenaga perpustakaan, dan 2 penjaga sekolah.

3. Dilihat dari segi sosial ekonomi orang tua, secara garis besar orang tua siswa kelas 5

SDN Aditirto bekerja sebagai petani dan buruh.

3.2 Variabel Penelitian

Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menentukan variabel-variabel

penelitian dan selanjutnya merumuskan hipotesis berdasarkan hubungan antara variabel

penelitian. Adapun variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel Bebas

“Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebuah perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)” Sugiyono (2012:39).

Dalam penelitian ini yang berperan sebagai variabel bebas adalah penggunaan model

pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).

Student Teams Achievement Divisions (STAD) adalah suatu model pembelajaran yang

mengutamakan adanya kelompok-kelompok melalui kerjasama dan aktivitas serta interaksi

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang

30

diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi

pelajaran guna mencapai hasil belajar yang maksimal.

2. Variabel Terikat

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012:39). Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah

hasil belajar matematika”. Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang dimiliki siswa

setelah melakukan aktivitas atau kegiatan belajar mengajar setelah pengalaman

belajarnya dalam bentuk perubahan tingkah laku dan pelatihan berupa kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotorik dan keterampilan dasar untuk melihat kenyataan sosial

yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari.

3.3 Rencana Tindakan

Dalam prosedur metode ilmiah khususnya pelaksanaan penelitian tindakan kelas,

terdapat empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama

yang ada pada siklus, yaitu (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) observasi, dan (d) refleksi,

yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang

31

Secara detail langkah-langkah dalam setiap siklus penelitian adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

Rencana penelitian tindakan kelas merupakan tindakan yang tersusun dan memiliki

pandangan jauh ke depan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran

serta hasil belajar siswa. Berikut ini adalah hal-hal yang direncakan dalam penelitian

tindakan kelas:

a) Membuat RPP (Rencana Palaksanaan Pembelajaran) tentang materi yang akan

diajarkan. RPP dibuat oleh peneliti dengan pertimbangan guru. RPP ini berguna

sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

b) Menyusun lembar observasi kegiatan pembelajaran.

c) Menyusun pedoman wawancara untuk guru agar mempermudah peneliti dalam

mengetahui proses pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan STAD.

d) Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam

pembelajaran.

e) Mempersiapkan soal tes untuk siswa yaitu soal post test. Soal post test diberikan pada

akhir setiap siklus.

2. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dalam penelitian tindakan kelas adalah guru sebagai peneliti yang

dilakukan secara sadar dan terkendali dan yang merupakan variasi praktik yang cermat

dan bijaksana. Tindakan ini dilakukan dengan menggunakan panduan perencanaan yang

telah dibuat dan dalam pelaksanaannya bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-

perubahan.

Tindakan dalam penelitian ini adalah mendorong siswa untuk belajar matematika

dengan motivasi belajar yang tinggi dengan menggunakan alat peraga.

3. Observasi

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi dilakukan untuk melihat

secara langsung aktivitas guru dalam mengajar dan partisipasi siswa dalam proses

pembelajaran.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang

32

4. Refleksi

Pada tahap refleksi, peneliti mengadakan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan

terhadap tindakan yang telah dilaksanakan. Peneliti menganalisis hasil evaluasi. Hasil

evaluasi kemudian digunakan sebagai dasar pemikiran untuk menyusun tindakan yang

akan dilakukan. Refleksi dalam penelitian tindakan kelas yaitu memahami proses,

masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan yang telah dilakukan selama

proses pembelajaran.Tahap refleksi juga merupakan evaluasi tentang tindakan yang telah

dilakukan untuk mengetahui keberhasilan atau pengaruh tindakan.

Data yang diperoleh dalam lembar observasi, wawancara, dan post test dianalisis

kemudian dilakukan refleksi. Pelaksanaan refleksi berupa diskusi antara peneliti dan guru

kelas yang bersangkutan. Diskusi tersebut bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan

yang telah dilakukan. Jika dengan tindakan yang diberikan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa, maka penelitian dihentikan. Namun jika belum dapat meningkatkan hasil

belajar siswa, maka dilanjutkan ke siklus II dan seterusnya.

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan data.

Apabila peneliti tidak mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan dan dibutuhkan. Data

yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan data

kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai hasil tes matematika sedangkan data kualitatif

berupa informasi tentang kefektifan penggunaan model pembelajaran Student Teams

Achivement Divisions (STAD) dalam pembelajaran matematika tentang pecahan.

Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh keterangan yang benar dan

dapat dipercaya dalam penelitian. Untuk mengumpulkan data ini perlu digunakan teknik

yang tepat. Teknik pengumpulan data banyak ragamnya dan masing-masing teknik

mempunyai karakteristik sendiri serta kelemahan dan kelebihan.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang

33

Adapun teknik pengumpulan data, yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk

mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat

diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Nana Sudjana,

2011:84). Dengan kata lain observasi dapat mengukur atau menilai hasil proses belajar

misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar,

kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan menggunakan model

pembelajaran tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) waktu mengajar.

Penelitian ini menggunakan lembar observasi untuk memperoleh data. Observasi

atau pengamatan dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat dengan cara melakukan

pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas serta kegiatan

yang dilakukan pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung tanpa

mengganggu kegiatan pembelajaran.

Observasi ini dilaksanakan untuk memperoleh data tentang kegiatan guru dalam

mengajar menggunakan model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Divisions

(STAD) dan partisipasi/keterlibatan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.

2. Wawancara

Esterberg (dalam Sugiyono 2012:231) mendefinisikan wawancara (interview)

sebagai berikut:

“A meeting of two persons to exchange information and idea throught question and

responses, resulting in communiatio and joint construction of meaning about a particular

topic. Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui

tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu”.

Definisi tersebut diperjelas oleh Susan Stainback (1998) yang mengemukakan

bahwa interviewing provide the researcher a means to gain a deeper understanding of how

the participant a situation or phonemenon than can be gained through observation alone

(Sugiono, 2012:232). Jadi dengan wawancara, maka peneliti dapat mengetahui hal-hal

yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena

yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang

34

Wawancara dilakukan terhadap siswa dengan cara bertanya secara langsung

kepada siswa bagaimana pendapat mereka tentang penggunaan model pembelajaran

Student Teams Achivement Divisions (STAD) dalam proses pembelajaran. Wawancara ini

dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang telah disusun.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan,

gambar atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2012:240). Hasil

penelitian dari observasi dan wawancara akan lebih kredibel/dapat dipercaya jika didukung

oleh dokumentasi. Pada penelitian ini, dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil foto

siswa dan keadaan di sekeliling siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

4. Tes

Nana Sudjana (2011:35) menyebutkan tes sebagai alat penilaian adalah

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapatkan jawaban dari

siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk

perbuatan (tes tindakan). Soal tes diberikan kepada siswa pada akhir setiap siklus dan

dikerjakan setiap individu yang digunakan untuk menunjukan hasil belajar yang dicapai

pada siklus dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar

matematika siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan alat peraga cakram pecahan.

Menurut Padmono (2009:25) tes merupakan cara untuk memperoleh informasi tentang

kemampuan aspek tertentu yang berbentuk serangkaian pertanyaan atau tugas yang

harus dikerjakan oleh testee sehingga memperoleh informasi tentang keadaan

(kemampuan) subjek yang dapat dibandingkan dengan suatu ukuran tertentu. Arikunto

(2002) menyatakan bahwa tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan atau alat

lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Berdasarkan tiga pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tes merupakan

suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif berbentuk serangkaian pertanyaan

atau tugas yang harus dikerjakan oleh testee untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,

inteligensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam

penelitian ini tes yang digunakan yaitu tes tertulis. Tes digunakan untuk memperoleh data

tentang kemampuan siswa sebelum (pre-test) dan setelah (post test) dilakukan tindakan.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang

35

3.4.2 Alat Pengumpulan Data

Untuk memudahkan dalam pengolahan data sehingga didapatkan hasil kesimpulan

yang valid maka diperlukan alat pengumpul data, yaitu: lembar observasi, pedoman

wawancara, serta daftar nilai dan buku acuan untuk mengajar dan kamera untuk

mendokumentasikan proses belajar. Secara rinci sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Alat pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi adalah

menggunakan lembar observasi yang akan diberikan kepada teman sejawat yang

bertugas sebagai observer dalam penelitian. Lembar observasi digunakan untuk

memperoleh data yang dapat memperlihatkan proses pembelajaran matematika dengan

menggunakan model pembelajaran Student Teams Achivement Divisions (STAD). Subjek

yang diamati yaitu guru dan partisipasi siswa pada proses pembelajaran secara

keseluruhan.

2. Pedoman Wawancara

Alat pengumpulan data dengan teknik wawancara ini yaitu wawancara yang

dilakukan oleh peneliti kepada siswa dan observer tentang tanggapan mereka terhadap

proses belajar mengajar, serta kesan mereka selama pembelajaran Matematika dengan

penggunaan model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).

3. Lembar Tes

Alat pengumpulan data yang digunakan pada teknik tes ini yaitu berupa soal-soal

tes. Adapun soal yang digunakan berisi tentang materi pecahan yang telah disampaikan

melalui penerapan model pembelajaran Student Teams Achivement Divisions (STAD). Tes

ini dilaksanakan secara tertulis. Tes ini dilaksanakan sebelum dan sesudah dilaksanakan

tindakan, dengan tujuan mengetahui tingkat kemajuan belajar sebelum dan sesudah

dilaksanakan tindakan.

4. Kamera Foto

Pengumpulan data yang digunakan dalam teknik dokumentasi yaitu kamera foto.

Kamera foto digunakan untuk memberikan gambaran visual sehingga sangat bagus untuk

merekam suatu kegiatan, proses, atau objek. Kamera foto digunakan untuk

mengumpulkan data tentang gambaran visual pelaksanaan pembelajaran menggunakan

model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang

36

3.4.3 Instrumen Penelitian

1. Instrumen Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD).

a) Definisi Konsep

Penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement

Divisions (STAD) adalah model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-

kelompok melalui kerjasama dan aktivitas serta interaksi diantara siswa untuk saling

memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai

prestasi yang maksimal untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran siswa kelas 5

SD Negeri Aditirto dan memotivasi siswa dalam belajar sehingga prestasi belajar

siswa akan lebih baik.

b) Definisi Operasional

Berdasarkan definisi konsep tersebut peneliti menggunakan alat pengumpul

data berupa lembar observasi, dan pedoman wawancara. Lembar observasi

digunakan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement

Divisions (STAD) yang dilakukan oleh peneliti, apakah sudah sesuai dengan langkah-

langkah yang telah direncanakan atau belum. Observasi dilakukan oleh observer.

Adapun yang menjadi observer dalam penelitian ini adalah teman sejawat. Dalam

melakukan wawancara pada penelitian ini, telah disusun pedoman wawancara

sebelumnya. Pedoman wawancara yang telah disusun lebih dulu dimaksudkan untuk

menanyakan dan mengetahui hal-hal yang tidak dapat atau kurang jelas diamati pada

saat observasi. Pedoman wawancara juga berguna untuk mempermudah peneliti

dalam melakukan tanya jawab tentang bagaimana siswa terhadap pembelajaran yang

dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team

Achievement Divisions (STAD). Agar lebih jelasnya dapat dilihat dalam kisi-kisi

observasi dan pedoman wawancara. Instrumen yang digunakan terdiri dari dua lembar

observasi.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang

37

a) Lembar observasi aktivitas guru dalam mengajar

Tabel 1. Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru

No Aspek Indikator

Tahap Pelaksanaan Perbaikan

Siklus 1 Siklus 2

Ya Tidak Ya Tidak

I.

Pra

Pembelajaran

1. Kesiapan ruang, alat/media pembelajaran.

2. Mengecek kesiapan siswa.

3. Penyusunan RPP. 4. Guru mempersiapkan

ruang untuk kegiatan pembelajaran, mengatur tempat duduk siswa.

II. Membuka

Pelajaran

1. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran

2. Mengkomunikasikan rencana pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD.

3. Memberikan dorongan agar siswa termotivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran.

4. Memberikan apersepsi.

III. Kegiatan Inti

Pembelajaran

1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.

2. Guru membagikan LKS secara berkelompok.

3. Guru menginstrusikan siswa supaya berdiskusi dan bekerja sama dengan anggota kelompok.

4. Guru mendemonstrasikan media pembelajaran.

5. Guru memantau jalannya diskusi kelompok.

6. Guru memberikan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang

38

arahan bagi kelompok yang mengalami kesulitan.

7. Guru membimbing siswa untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana.

8. Guru mengingatkan kembali jawaban yang diperoleh.

9. Guru meminta beberapa siswa dari kelompok yang berbeda mempresentasikan hasil diskusinya.

10. Guru membimbing jalannya diskusi.

11. Guru menjelaskan kembali materi, jika ada siswa yang belum paham.

12. Guru memberikan kuis untuk dikerjakan secara individual.

IV Penutup 1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang dipelajari.

2. Guru melaksanakan evaluasi pada akhir pembelajaran.

3. Guru melakukan penilaian dan memberikan reward/penghargaan pada siswa yang berhasil.

JUMLAH

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang

39

b) Lembar Observasi Partisipasi/keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran

Tabel 2. Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Variabel Aspek Indikator No Item Ya Tidak

Pembelajaran Matematika

menggunakan model

pembelajaran STAD

1. Keaktifan 1. Siswa aktif dalam proses pembelajaran.

3,4,8,13,19,23

2. Keantusiasan/ motivasi

2. Siswa merasa bersemangat dalam belajar.

1,2,7,10, 12, 20

3. Kerjasama 3. Siswa bekerjasama dalam kelompok

9,16,22

4. Kesungguhan 4. Siswa melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.

14,15,17, 19

5. Kebermaknaan 5. Siswa mengalami kemudahan untuk memahami materi pelajaran.

5,6,11,21

c) Kisi-kisi Pedoman Wawancara

Tabel 3. Kisi-kisi Pedoman Wawancara

Aspek Indikator No Soal

Pembelajaran dengan menggunakan model STAD

Pendapat mengenai pembelajaran matematika yang dilaksanakan dengan model pembelajaran STAD

1

Pendapat mengenai peningkatan hasil belajar dengan model STAD

2

Hambatan dalam penggunaan model pembelajaran model STAD

3

Cara mengatasi hambatan pada pelaksanaan pembelajaran dengan model STAD

4

Kesan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan model STAD

5

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang

40

2. Instrumen Hasil Belajar Matematika

a) Definisi Konsep

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah melakukan aktivitas

atau kegiatan belajar mengajar setelah pengalaman belajarnya dalam bentuk

perubahan tingkah laku dan pelatihan berupa kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotorik dan keterampilan dasar untuk melihat kenyataan sosial yang dihadapi

siswa dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas

5 merupakan cara meningkatkan kegiatan atau interaksi yang terjadi dalam perubahan

pada individu melalui aktivitas praktek ketika pembelajaran berlangsung melalui model

pembelajaran yang menarik dan inovatif. Dalam penelitian ini menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) daam

mengupayakan peningkatan hasil belajar siswa kelas 5 di SD Negeri Aditirto, sehingga

sesuai dengan harapan hasil belajar matematika yang diperoleh para siswa di akhir

kegiatan pembelajaran lebih baik. Pada pembelajaran ini siswa dapat berfikir logis dan

kritis sesuai dengan karakteristik siswa kelas 5.

b) Definisi Operasional

Berdasarkan definisi konsep tersebut peneliti menggunakan alat pengumpul data

berupa lembar tes. Lembar tes diberikan kepada siswa kelad 5 SD Negeri Aditirto

pada akhir setiap siklus dan dikerjakan setiap individu yang digunakan untuk

menunjukan hasil belajar yang dicapai pada siklus dengan tujuan untuk mengetahui

ada tidaknya peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri Aditirto

setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).

Kisi-kisi yang digunakan dalam menyusun tes sesuai dengan standar

kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang telah ditetapkan. Soal tes yang

digunakan berjumlah 15 butir. Berikut ini adalah kisi-kisi soal tes yang digunakan.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang

41

Standar Kompetensi: menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

Tabel 4. Kisi-kisi Soal Siklus I

Kompetensi Dasar Materi Indikator Butir Soal

5.2 Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan

Penjumlahan berbagai bentuk pecahan

5.2.1 Siswa dapat membandingkan dua bentuk pecahan biasa

1, 2, 3, 4, 5

5.2.2 Siswa dapat menentukan penjumlahan dua bentuk pecahan biasa penyebut sama

6, 7, 8, 9,10

5.2.3 Siswa dapat menentukan penjumlahan dua bentuk pecahan biasa penyebut tidak sama

11,12,13,14

,15

Tabel 5. Kisi-kisi Soal Siklus II

Kompetensi Dasar Materi Indikator Butir Soal

5.2. Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan

Pengurangan berbagai bentuk pecahan

5.2.1. Siswa dapat menentukan hasil pengurangan dua bentuk pecahan biasa penyebut sama

1, 2, 3, 4, 5

5.2.2. Siswa dapat menentukan hasil pengurangan dua bentuk pecahan biasa penyebut tidak sama.

6, 7, 8, 9, 10

3.4.4 Uji Coba Instrumen

Untuk mendapatkan instrumen penelitian hasil belajar yang baik perlu diadakan uji

validitas dan uji reliabilitas. Validitas yaitu ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir

soal (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas), dalam

mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir soal tersebut. Validitas butir merupakan

konsekuensi logis tercapainya valitas keseluruhan tes. Sehubungan dengan itu yang

dimaksudkan dengan validitas butir adalah jika butir soal tersebut memberikan kontribusi

(sumbangan) terpenuhinya validitas soal secara keseluruhan. Skor butir menyebabkan

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang

42

skor keseluruhan tinggi atau rendah. Dengan demikian sebuah butir soal dinyatakan

memiliki kesejajaran dengan skor total. Dalam menganalisis butir tes isian, saya

berpedoman pada klasifikasi indeks validitas sebagai berikut:

r < 0,20 : tidak ada validitas

0,20 ≤ r < 0,40 : validitas rendah

0,40 ≤ r < 0,60 : validitas sedang

0,60 ≤ r < 0,80 : validitas tinggi

0,80 ≤ r < 1,00: validitas sedang

Reliabilitas suatu tes pada hakekatnya menguji keajegan pertanyaan tes yang

didalamnya berupa seperangkat butir soal apabila dikerjakan berulang kali pada objek

yang sama. Suatu instrumen mempunya reliabilitas yang tinggi apabila memberikan hasil

yang relatif konstan pada pengguna ulang bagi subjek yang berbeda. Reliabilitas

menunjukkan tingkat ketepatan atau kemantapan suatu tes yang reliabel akan mampu

menghasilkan data yang relatif tetap dan konsisten hingga hasilnya dapat dipercaya.

Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman sebagai

berikut:

0 – 0,7 : belum memiliki reliabilitas yang tinggi

0,7 – 1 : memiliki reliabilitas yang tinggi.

Ujicoba instrumen meliputi 2 Kompetensi Dasar yaitu penjumlahan pecahan biasa

dan pengurangan pecahan biasa. Setelah diuji validitas dari 15 item soal dari soal

penjumlahan pecahan biasa yang akan digunakan sebagai soal evaluasi pada penelitian

ini memperoleh hasil bahwa 11 item soal valid dan 4 item soal tidak valid dengan

reliabilitas tinggi yaitu 1.01. Di samping itu juga diujicobakan soal pengurangan pecahan

biasa, sehingga diketahui bahwa soal yang terdiri dari 10 memperoleh hasil bahwa 8 item

soal valid dan 2 item soal tidak valid dengan reliabilitas tinggi yaitu 0,70.

Hasil penghitungan reliabilitas soal evaluasi, yang telah dilakukan memperoleh hasil

reliabilitas yang tinggi.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang

43

3.5 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Taraf kesukaran menunjukkan kemampuan butir soal untuk menyaring banyaknya

peserta tes yang dapat mengerjakan dengan benar. Semakin banyak subjek yang

menjawab soal dengan benar, maka taraf kesukaran soal tersebut tinggi. Jika taraf

kesukarannya tinggi maka soal tersebut tergolong mudah. Suatu tes tidak boleh terlalu

sulit dan tidak boleh terlalu mudah. Tes yang baik bertujuan mengukur dan membedakan

siswa yang belajar dan yang tidak, siswa yang menguasai dan yang belum.

Seperti dituliskan Y. Padmono (2009: 214) taraf kesukaran (P) dapat dicari dengan

rumus sebagai berikut:

WL + WH

nL + nH

Keterangan:

DK : Derajat Kesukaran

WL : Jumlah individu kelompok bawah (27% bawah) yang menjawab

salah pada butir soal tersebut.

WH : Jumlah individu kelompok atas (27% atas) yang menjawab

benar pada butir soal tersebut.

nL : Jumlah kelompok bawah

nH : Jumlah kelompok atas

Kriteria pengujian:

Soal dikatakan mudah jika derajat kesukarannya < 25%.

Soal dikatakan baik/sedang jika derajat kesukarannya berkisar antara 25%-

75%.

Soal dikatakan sulit jika derajat kesukarannya > 75%.

DK = x 100%

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang

44

Pada penelitian ini derajat tingkat kesukaran dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel 6. Uji Coba Instrumen Penjumlahan Pecahan

No. K. Atas K. Bawah Tingkat Kesukaran Status Soal

Soal Benar Salah Benar Salah Indeks Tafsiran

1 12 0 12 0 1,00 Soal Mudah Soal Dibuang

2 12 0 12 0 1,00 Soal Mudah Soal Dibuang

3 10 2 9 3 0,79 Soal Mudah Soal Dibuang

4 9 3 9 3 0,75 Soal Mudah Soal Dibuang

5 12 0 5 7 0,71 Soal Mudah Soal Diterima Baik

6 12 0 7 5 0,79 Soal Mudah Soal Diterima Baik

7 12 0 8 4 0,83 Soal Mudah Soal Diterima tapi Diperbaiki

8 12 0 9 3 0,88 Soal Mudah Soal Diperbaiki

9 10 2 5 7 0,63 Soal Sedang Soal Diterima Baik

10 11 1 6 6 0,71 Soal Mudah Soal Diterima Baik

11 11 1 5 7 0,67 Soal Sedang Soal Diterima Baik

12 9 3 4 8 0,54 Soal Sedang Soal Diterima Baik

13 10 2 2 10 0,50 Soal Sedang Soal Diterima Baik

14 10 2 1 11 0,46 Soal Sedang Soal Diterima Baik

15 10 2 5 7 0,63 Soal Sedang Soal Diterima Baik

Tabel 7. Uji Coba Instrumen Pengurangan Pecahan

No K. Atas K. Bawah Tingkat Kesukaran Status Soal

Soal Benar Salah Benar Salah Indeks Tafsiran

1 12 0 11 1 0,96 Soal Mudah Soal Dibuang

2 12 0 7 5 0,79 Soal Mudah Soal Diterima Baik

3 9 3 5 7 0,58 Soal Sedang Soal Diterima tapi Diperbaiki

4 8 4 7 5 0,63 Soal Sedang Soal Dibuang

5 10 2 5 7 0,63 Soal Sedang Soal Diterima Baik

6 11 1 6 6 0,71 Soal Mudah Soal Diterima Baik

7 11 1 5 7 0,67 Soal Sedang Soal Diterima Baik

8 12 0 7 5 0,79 Soal Mudah Soal Diterima Baik

9 9 3 2 10 0,46 Soal Sedang Soal Diterima Baik

10 11 1 4 8 0,63 Soal Sedang Soal Diterima Baik

3.6 Indikator Kinerja

Sesuai dengan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas, keberhasilan penelitian

ditandai dengan adanya perubahan yang lebih baik secara proses maupun peningkatan

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang

45

hasil belajar. Terkait dengan hal itu, peneliti menentukan indikator kinerja dalam penelitian

ini yaitu secara kuantitatif terkait dengan hasil belajar siswa dalam ranah kognitif ditandai

dengan:

1) Hasil belajar matematika ≥ 65,00 sebagai batas tuntas kompetensi dan dicapai oleh

minimal 75% dari keseluruhan siswa.

2) Indikator pencapaian dalam penelitian ini juga ditetapkan: nilai rata-rata kelas ≥ 65

dan berada pada kategori baik.

3.7 Analisis Data

Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun

secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-

bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada

orang lain (Sugiyono, 2012:224). Sugiyono (2009:335) mengemukakan bahwa analisis

data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari

hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan

data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke

dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis dengan teknik

statistik deskriptif dan deskriptif kualitatif. Statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum (generalisasi) (Sugiyono, 2009). Teknik statistik deskriptif dalam

penelitian ini digunakan untuk menganalisis tes hasil belajar yang diperoleh siswa. Analisis

ini dilakukan dengan penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, perhitungan

modus, median, mean, perhitungan persentase, dan lain-lain.

Selain menggunakan teknik statistik deskriptif, dalam penelitian ini penulis juga

menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Teknik deskripti kualitatif digunakan untuk

mendeskripsikan prosedur penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement

Divisions (STAD) yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika kelas 5 di SD Negeri

Aditirto. Analisis dilakukan dengan mengananalisis data yang diperoleh melalui

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang

46

pengamatan (observasi), wawancara, dan foto. Menurut Miles dan Hubermen (dalam

Sugiyono, 2009:246) analisis deskriptif kualitatif meliputi tiga alur kegiatan yang

bersamaan dan terus menerus selama dan setelah pengumpulan data, yaitu reduksi data

(data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Ketiga

kegiatan dalam analisis data dengan teknik deskriptif kualitatif disajikan dalam uraian

berikut ini.

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, mengorganisasikan data

dengan sedemikian rupa sehingga disimpulkan dan diverifikasi. Memberikan gambaran

yang lebih jelas, mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya, dan

mencarinya saat diperlukan.

Proses reduksi data dilakukan dengan mengumpulkan data dari sumber data,

menelaah data yang ada. Selanjutnya data tersebut kemudian dirangkum, memilah

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Selanjutnya yang memiliki kesamaan pola akan dijadikan satu, apabila diketahui ada

pola-pola dalam reduksi data yang berbeda akan ditindaklanjuti menggunakan teknik

yang lain sampai sama dengan pola lama atau akan menemui pola yang baru.

Pengelompokan data dalam satuan yang sejenis ini dapat dilakukan dengan membuat

koding sesuai dengan kisi-kisi, selanjutnya memfokuskan, menyederhanakan dan

mentransfer data kasar ke catatan lapangan atau catatan harian.

2. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang disusun untuk menarik

kesimpulan dan mengambil tindakan yang tepat. Penyajian data dalam penelitian ini

disajikan dalam bentuk tabel, diagram, dan ringkasan yang berfungsi untuk

menunjukan informasi tentang suatu hal berkaitan antara variabel yang satu dengan

yang lainnya. Proses penyajian data dilakukan dengan menghubungkan dan

memaknai fenomena yang ada kemudian menindaklanjuti apa yang perlu dan

menyajikannya dalam bentuk tabel dan grafik.

3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Aditirto yang

47

Tahap akhir dari analisis data yaitu melakukan penarikan kesimpulan dari tahap

reduksi dan penyajian data. Kesimpulan yang diperoleh masih bersifat sementara dan

akan berubah apabila ditemukan bukti-bukti yang belum kuat. Namun, jika kesimpulan

yang dikemukakan pada tahap awal didukung dengan bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat penelitian berlangsung, maka kesimpulan tersebut merupakan

kesimpulan yang kredibel.

Miles dan Huberman mengemukakan bahwa tiga hal utama yaitu reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan/reduksi data merupakan sesuatu yang jalin-

menjalin pada saat sebelum, selama, dan setelah pengumpulan data dalam bentuk

yang sejajar. Tiga jenis kegiatan analisis tersebut merupakan proses siklus dan

interaktif. Hubungan antara ketiga kegiatan analis tersebut dapat disajikan dalam

gambar berikut ini.

Gambar 3. Komponen-komponen Analisis Data

Pengumpulan data

Penyajian data

Reduksi data

Penarikan kesimpulan/ verifikasi