bab iii metode penelitian 3.1 jenis dan desain ... - uksw

25
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan jenis Quasi-experimen designs. Menurut Sugiyono (2006: 6) metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Seperti yang telah dinyatakan oleh Sugiono diatas penelitian dengan jenis eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang membandingkan adanya suatu pengaruh dari subyek yang ingin diteliti setelah dilakukan suatu treatment pada subyek tersebut. Pengaruh perlakuan tertentu di eksperimenkan terhadap perlakuan yang lain tetapi dalam kondisi yang terkendalikan. Alasan penelitian eksperimen ini menggunakan Quasi-experimen designs adalah untuk membandingkan pengaruh antara kedua kelompok yang berbeda yang telah diberi perlakuan tertentu. Kemudian hasil dari perlakuan tersebut dibandingkan bagaimana pengaruhnya setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada tiap kelompok. 3.1.2 Desain Eksperimen Pada penelitian ini desain eksperimen yang digunakan adalah Quasi- experimen designs yaitu menggunakan Two-group posttest only. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing diberikan perlakuan yang berbeda. Alasan penelitian ini menggunakan desain Two-group posttest only adalah pada kedua kelompok yaitu pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol haruslah setara (homogen). Cara mengetahui agar kedua kelompok tersebut setara atau homogen dengan menggunakan uji homogenitas, yang berupa soal kesetaraan. Setelah kedua kelompok tersebut setara, kemudian kedua kelompok itu diberikan perlakuan yang berbeda dan selanjutnya baru diukur perbedaan hasil belajar setelah dilakukan perlakuan dengan menggunakan soal post-test. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi

Upload: others

Post on 04-Dec-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

27

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

eksperimen dengan jenis Quasi-experimen designs. Menurut Sugiyono (2006: 6)

metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu.

Seperti yang telah dinyatakan oleh Sugiono diatas penelitian dengan jenis

eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang membandingkan adanya suatu

pengaruh dari subyek yang ingin diteliti setelah dilakukan suatu treatment pada

subyek tersebut. Pengaruh perlakuan tertentu di eksperimenkan terhadap

perlakuan yang lain tetapi dalam kondisi yang terkendalikan.

Alasan penelitian eksperimen ini menggunakan Quasi-experimen designs

adalah untuk membandingkan pengaruh antara kedua kelompok yang berbeda

yang telah diberi perlakuan tertentu. Kemudian hasil dari perlakuan tersebut

dibandingkan bagaimana pengaruhnya setelah diberikan perlakuan yang berbeda

pada tiap kelompok.

3.1.2 Desain Eksperimen

Pada penelitian ini desain eksperimen yang digunakan adalah Quasi-

experimen designs yaitu menggunakan Two-group posttest only. Dalam desain ini

terdapat dua kelompok yang masing-masing diberikan perlakuan yang berbeda.

Alasan penelitian ini menggunakan desain Two-group posttest only adalah pada

kedua kelompok yaitu pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol haruslah

setara (homogen). Cara mengetahui agar kedua kelompok tersebut setara atau

homogen dengan menggunakan uji homogenitas, yang berupa soal kesetaraan.

Setelah kedua kelompok tersebut setara, kemudian kedua kelompok itu diberikan

perlakuan yang berbeda dan selanjutnya baru diukur perbedaan hasil belajar

setelah dilakukan perlakuan dengan menggunakan soal post-test. Kelompok yang

diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

28

perlakuan disebut kelompok kontrol. Pengaruh adanya perlakuan (treatment)

adalah ( : ). Pengaruh treatment di analisis dengan uji beda, memakai

statistik t test. Kalau terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol, maka perlakuan yang diberikan berpengaruh

secara signifikan.

Untuk memperjelas gambaran mengenai desain penelitian yang

menggunakan Two-group posttest only maka dapat disajikan pada tabel berikut

ini.

Tabel. 3.1Desain penelitian Two-group posttest only

RX1 OX1

X2 OX2

Keterangan :

R : Random assignment

X1 : Perlakuan (metode Two Stay Two Stray)

X2 : Perlakuan (metode konvensional)

OX1 : Pengukuran hasil eksperimen

OX2 : Pengukuran hasil kontrol

Pengaruh perlakuan adalah :

Alasan penelitian eksperimen ini menggunakan desain Two-group posttest

only adalah bahwa pada kedua kelompok baik yang digunakan sebagai kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol yang diperlakukan menggunakan metode Two

Stay Two Stray dan yang tidak diperlakukan menggunakan metode Two Stay Two

Stray berada pada tingkat yang sama atau setara. adapun perinciannya akan di

jelaskan pada bab 3.3.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

29

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya tentang informasi yang terkumpul.

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan ada dua jenis yaitu variabel bebas

dan variabel terikat.

Variabel bebas atau Independent variable merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel

dependen. Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah pembelajaran matematika

dengan menerapkan metode Two Stay Two Stray atau lebih dikenal dengan teknik

Dua Tinggal Dua Tamu, yaitu teknik yang menggunakan metode pembelajaran

dengan cara pembentukan kelompok kecil secara heterogen dan dalam kegiatan

pembelajarannya kelompok saling berkunjung ke kelompok lain untuk bertukar

informasi.

Variabel Terikat atau Dependen Variable merupakan variabel yang

tergantung pada variabel bebas atau dalam kata lain variabel yang dipengaruhi

oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar

siswa pada dua kelas di masing-masing sekolah dasar pada kelas lima SD Negeri

Sidorejo Lor 04 dan SD Negeri Pulutan 02 kecamatan Sidorejo.

Untuk mempermudah dan membedakan antara kedua variabel dalam

penelitian ini variabel bebas dilambangkan dengan huruf X dan untuk variabel

terikatnya dilambangkan dengan huruf Y dimana untuk variabel bebas atau X

adalah metode Two Stay Two Stray dan untuk variabel terikat atau Y adalah hasil

belajar siswa secara kognitif.

3.2.2 Definisi Operasional

Seperti yang telah di jelaskan pada sub bab 3.2.1 penelitian ini

menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas atau Independent variabel dan

variabel terikat atau Dependen Variabel. Dalam penelitian ini metode yang

digunakan untuk pemberian treatment atau perlakuan pada kelompok eksperimen

adalah dengan memberikan perlakuan menggunakan metode Two Stay Two Stray

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

30

yang diterapkan pada kelas lima di SD Negeri Sidorejo Lor 04 pada mata

pelajaran matematika dengan materi bangun datar.

Sedangkan metode yang digunakan untuk memberikan perlakuan pada

kelompok kontrol adalah dengan menerapkan metode konvensional atau metode

yang sudah biasa diterapkan guru dalam proses pembelajaran pada kelas tersebut.

Kelas yang dalam proses pembelajarannya menggunakan metode konvensional

adalah pada kelompok kontrol yaitu di SD Negeri Pulutan 02 pada mata pelajaran

matematika dengan materi bangun datar. Perlakuan tersebut khususnya pada

kelompok eksperimen merupakan variabel bebas atau Independen variabel yang

akan mempengaruhi variabel terikat.

Variabel Terikat atau Dependen Variabel pada penelitian ini adalah hasil

belajar siswa yang lebih menekankan pada ranah kognitif pada kedua sekolah

yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu hasil

belajar siswa pada SD Negeri Sidorejo Lor 04 yang diberi perlakuan

menggunakan metode Two Stay Two Stray dan pada SD Negeri Pulutan 02 yang

diajar menggunakan metode konvensional. Hasil belajar yang lebih menekankan

pada ranah kognitif pada kedua sekolah tersebut kemudian dibandingkan apakah

ada perbedaan yang menjadikan penerapan metode tertentu lebih baik. Variabel

terikat saling berhubungan dengan variabel bebas karena adanya perlakuan

tertentu yang diterapkan dan berpengaruh terhadap variabel terikat. Dalam kata

lain penerapan metode pembelajaran yang berbeda akan menghasilkan hasil

belajar yang berbeda pada kedua kelompok tersebut.

3.3 Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan Sidorejo tepatnya di SD Negeri

Sidorejo Lor 04 Salatiga Jalan Soka sari 5 RT 02 RW 07 dan pada SD Negeri

Pulutan 02 Kecamatan Sidorejo pada semester II tahun pelajaran 2011/2012,

alasan yang menjadi pertimbangan pemilihan kedua sekolah tersebut untuk diteliti

yaitu pada kedua sekolah setara dalam tingkat akademik khususnya pada kelas V

yang dilihat pada uji homogenitas dengan soal uji kesetaraan. Kemudian untuk

penelitian menggunakan metode Two Stay Two Stray belum pernah di laksanakan

sehingga peneliti ingin menguji cobakan metode Two Stay Two Stray. Berawal

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

31

dari alasan tersebut ditetapkanlah kedua sekolah itu sebagai subyek penelitian.

Adapun perincian dari data mengenai siswa pada kedua sekolah yang dijadikan

subyek penelitian dapat dilihat dalam Tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2Data Siswa Pada SD Negeri Sidorejo Lor 04 dan SD Negeri Pulutan 02

Sekolah Kelompok Jenis Kelamin Jumlah

SiswaLaki-laki Perempuan

SD Negeri Sidorejo Lor 04 Eksperimen 9 12 21

SD Negeri Pulutan 02 Kontrol 7 13 20

Jumlah Seluruhnya 41

Berdasarkan Tabel 3.2, dapat dilihat bahwa jumlah keseluruhan siswa pada

kedua sekolah berjumlah 41 siswa, dimana pada SD Negeri Sidorejo Lor 04

terdapat 21 siswa yang terbagi atas siswa laki-laki yang berjumlah 9 dan siswa

perempuan berjumlah 12 siswa. Kemudian untuk SD Negeri Pulutan 02 terdapat

20 siswa yang terbagi atas 7 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan

Selanjutnya kedua sekolah tersebut dirancang sebagai kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun perinciannya untuk kelompok

eksperimen ditetapkan pada mata pelajaran matematika pada kelas lima SD

Negeri Sidorejo Lor 04 yang kemudian diberi perlakuan menggunakan metode

Two Stay Two Stray (TSTS). alasan ditetapkannya SD Negeri Sidorejo Lor 04

dipilih sebagai kelompok eksperimen adalah bahwa metode Two Stay Two Stray

belum pernah di uji cobakan untuk penelitian di sekolah ini.

Kelompok kontrol ditetapkan pada kelas lima pada pembelajaran

matematika di SD Negeri Pulutan 02 yang menggunakan metode konvensional

atau metode yang sudah biasa guru berikan selama proses pembelajaran

berlangsung. Alasan ditetapkannya kelompok kontrol pada sekolah ini yaitu untuk

digunakan sebagai pembanding hasil penelitian dengan kelompok eksperimen.

Dari penjabaran mengenai subjek penelitian yang telah diuraikan maka

dapat disimpulkan bahwa semua siswa pada kelas lima dari masing-masing

sekolah yaitu SD Negeri Sidorejo Lor 04 dan pada SD Negeri Pulutan 02

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

32

Kecamatan Sidorejo merupakan subjek dalam penelitian ini. Sesuai dengan desain

penelitian subjek penelitian ini diuji kesetaraan menggunakan uji t pada mata

pelajaran matematika dengan materi pecahan atau materi yang sudah diajarkan

pada pertemuan sebelumnya untuk mengetahui apakah ada kesamaan pada

kelompok yang dijadikan kelompok eksperimen yaitu SD Negeri Sidorejo Lor 04

dan kelompok kontrol yaitu SD Negeri Pulutan 02 pada siswa kelas lima di dua

sekolah tersebut. Namun sebelum uji kesetaraan diujikan yang dianalisis

menggunakan uji t, syarat yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah melakukan

uji normalitas dan uji homogenitas.

Menurut Priyatno (2010:71) Uji normalitas digunakan untuk mengetahui

apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas digunakan

untuk menganalisis data nilai siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol yang digunakan sebagai acuan kedua kelompok tersebut normal atau tidak

baik dalam uji kesetaraan maupun dalam pengolahan data hasil nilai uji post-test.

Menurut Priyatno (2010:71) data berdistribusi normal jika signifikasi lebih besar

dari 0,05.

Berdasarkan tes uji kesetaraan yang sudah di uji cobakan pada kedua

sekolah yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

yang kemudian data tersebut diolah menggunakan explore pada SPSS 19

(statistical product and service solution) dihasilkan sebuah tabel yang

menyatakan kedua sekolah tersebut berdistribusi normal. Adapun hasil dari

pengolahan tersebut disajikan pada tabel uji kenormalan berikut.

Tabel 3.3Hasil Uji Normalitas Skor Kesetaraan Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Kontrol

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

33

Berdasarkan perhitungan uji normalitas dengan menggunakan explore

dilihat pada Kolmogrov Smirnov dapat dilihat dari Tabel 3.3 menyatakan bahwa

pada nilai signifikan untuk kelompok eksperimen sebesar 0,200 dan untuk

kelompok kontrol nilai signifikasinya sebesar 0,200. Berarti hasil pengolahan skor

kesetaraan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukan data

yang berdistribusi normal, karena data tersebut pada kolmogrov smirnov yang

dilihat pada signifikansinya melebihi 0,05. Gambaran visual penyebaran data

karakteristik nilai dari perolehan tes kesetaraan yang dijadikan sebagai data yang

menunjukan tingkat kenormalan pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol disajikan dalam gambar grafik berikut ini:

Gambar 3.1Persebaran Kenormalan Uji Kesetaraan Kelompok Eksperimen

Berdasarkan Gambar 3.1 mengenai hasil penyebaran kenormalan uji

kesetaraan pada kelompok eksperimen. Di dapatkan gambar persebaran

kenormalan seperti disajikan pada gambar 3.1 bahwa pesebaran skor kenormalan

tidak menjauhi atau tidak menyimpang jauh dari garis kenormalan sehingga skor

perolehan uji kesetaraan pada kelompok eksperimen setelah diolah melalui

explore pada SPSS 19 (statistical product and service solution) menunjukan

persebaran data yang normal.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

34

Gambar 3.2 Persebaran Kenormalan Uji Kesetaraan Kelompok Kontrol

Seperti halnya pada Gambar 3.1 gambar 3.2 juga menyajikan persebaran

mengenai hasil kenormalan uji kesetaraan pada kelompok kontrol. Di dapatkan

gambar persebaran kenormalan seperti disajikan pada gambar 3.2 bahwa

pesebaran skor kenormalan tidak menjauhi atau tidak menyimpang jauh dari garis

kenormalan sehingga skor perolehan uji kesetaraan pada kelompok kontrol setelah

diolah melalui explore pada SPSS 19 (statistical product and service solution)

menunjukan persebaran data yang normal.

Sesudah uji kenormalan dilakukan pada kedua kelompok syarat untuk uji t

yang lain adalah uji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui

apakah kedua kelompok yang digunakan untuk penelitian merupakan kelompok

yang setara atau tidak. Kedua kelompok yang akan dijadikan penelitian harus

setara atau homogen. Hal ini penting untuk dilakukan dalam penelitian. Apabila

kedua kelompok yang digunakan untuk penelitian setara yaitu pada SD Negeri

Sidorejo Lor 04 dan SD Negeri Pulutan 02 maka kedua kelompok tersebut berada

dalam kondisi yang sama, sehingga untuk proses penelitian dapat dilihat

perbedaannya setelah dilakukan perlakuan pada kedua kelompok.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

35

Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan melalui soal uji

kesetaraan, kemudian data dari hasil soal tersebut di olah dan disimpulkan setara

atau tidaknya kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang telah di beri soal

kesetaraan. Untuk pengujian uji kesetaraan dapat menggunakan program SPSS 19

(statistical product and service solution Pengujian kesetaraan pada kedua

kelompok tersebut menggunakan prosedur sebagai berikut:

1. Hipotesis

Ho : sampel berasal dari populasi yang homogen

H1 : sampel berasal dari populasi yang tidak homogen.

2. Tingkat Signifikansi : (α) = 5% atau 0,05

3. Keputusan Uji

Ho diterima jika hasil uji > 0.05 yang berarti populasi terdiri dari satu variansi

(populasi homogen).

Dari prosedur pengujian kesetaraan tersebut maka pada kedua sekolah data

yang digunakan untuk menguji kesetaraan pada kedua kelompok dalam penelitian

ini adalah skor soal kesetaraan pada mata pelajaran matematika kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dengan materi pecahan pada Kompetensi Dasar

(KD) 5.2 Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan. Uji

kesetaraan menggunakan uji t-test, Dengan F hitung levene test dan ketentuan

probabilitas jika signifikasi > 0,05 maka kedua kelompok tersebut memiliki

variance sama atau dengan kata lain kedua kelompok tersebut setara atau

homogen. Berikut ini adalah hasil pengolahan data untuk uji homogenitas.

Uji kesetaraan yang dilakukan menggunakan independent Samples T-Test

yang telah diolah menggunakan SPSS 19 (statistical product and service solution)

tersajikan pada tabel berikut ini.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

36

Tabel 3.4Hasil Uji Kesetaraan Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Berdasarkan data pada Tabel 3.4 diketahui F hitung levene test sebesar

0,028 dengan probabilitas 0,868 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua

populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelompok setara

(homogen). Pernyataan tersebut sesuai dengan prosedur uji kesetaraan bahwa HO

diterima apabila nilai signifikansi lebih dari 0,05 Dengan demikian analisis uji

beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Dari Tabel 3.4

terlihat bahwa nilai t-tes adalah 0,295 dengan probabilitas signifikasi 0,770, maka

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan dalam nilai uji kesetaraan. Jadi

kedua kelompok homogen, atau dengan kata lain kedua kelompok memiliki

kemampuan awal yang sama sehingga pada kedua kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dapat diteliti dan dapat di terapkan desain

penelitian menggunakan two grup posttest only.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik pengumpulan data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tentang hasil belajar

siswa. Penelitian ini menggunakan teknik observasi dan tes untuk mengetahui

sejauh mana keberhasilan dan kesesuaian dengan sintaks metode Two Stay Two

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

37

Stray selama proses pembelajaran yang dijadikan peneliti sebagai data yang akan

diolah.

Observasi diberikan selama proses belajar mengajar khususnya pada

kelompok eksperimen untuk memperoleh data tentang pencapaian pembelajaran

di dalam kelas yang menggunakan metode Two Stay Two Stray yaitu pada SD

Negeri Sidorejo Lor 04. Alasan dilakukannya observasi selama proses

pembelajaran pada penerapan metode Two Stay Two Stray adalah untuk melihat

pencapaian pembelajaran guru selama proses pembelajaran dan kesesuaian

pembelajaran berdasarkan langkah-langkah metode Two Stay Two Stray.

Teknik tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar

matematika pada pokok bahasan pecahan untuk uji kesetaraan dan bangun datar

untuk post-test. Pada uji kesetaraan tes yang diberikan adalah pada materi yang

sudah pernah diajarkan sebelumnya untuk menguji kesetaraan pada kedua

sekolahan yaitu di SD Negeri Sidorejo Lor 04 dan SD Negeri Pulutan 02. Hasil

tes tersebut diolah dan dianalisis untuk mengetahui apakah kedua sekolah tersebut

setara atau tidak. Tes yang digunakan untuk pos-test diberikan sesudah

diberikanya perlakuan pada kedua sekolah tersebut, soal post-test digunakan

untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode Two Stay Two Stray (TSTS)

dalam pembelajaran matematika terhadap hasil belajar siswa kelas V SD

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga semester II tahun ajaran 2011/2012.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Dalam Upaya untuk mendapatkan data yang akurat untuk jalanya proes

penelitian dengan baik dan lancar harus memenuhi kriteria yang sesuai dengan

tujuan penelitian. Kriteria yang baik dalam pengumpulan data untuk pengujian

hasil belajar dan uji kesetaraan digunakan suatu instrument. Instrumen-instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan observasi dan soal tes yang

digunakan untuk mengumpulkan data di dalam kelas dan data hasil belajar untuk

mengetahui tingkat kesetaraan (homogen) siswa pada kedua sekolah yaitu SD

Negeri Sidorejo Lor 04 dan SD Negeri Pulutan 02 dan untuk mengukur

kemampuan siswa setelah diperlakukan menggunakan metode Two Stay Two

Stray (TSTS) dan metode konvensional.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

38

3.4.2.1 Lembar Soal Tes

Jenis tes yang digunakan adalah tes formatif berupa soal pilihan ganda.

Untuk menjamin bahwa instrument test yang berupa soal pilihan ganda ini adalah

intrumen yang baik maka disusunlah langkah-langkah dalam penyusunan soal.

Adapun langkah-langkah yang dimaksud adalah 1) penyusunan kisi-kisi, 2) uji

coba instrument, 3) uji reliabilitas dan validitas.

Kisi-kisi soal tes dibuat supaya soal yang digunakan selaras dan tidak

menyimpang dengan materi yang akan dijadikan sebagai soal tes dalam proses

penelitian. Soal tes bertujuan untuk mengumpulkan data baik yang digunakan

sebagai dasar untuk mengolah uji kesetaraan maupun untuk mengetahui

perbedaan pengaruh perlakuan tertentu melalui hasil belajar yang diperoleh siswa.

Adapun kisi-kisi soal tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.5Kisi-Kisi Instrument Uji Soal Kesetaraan Mata Pelajaran

Matematika Kelas V

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Item soal

5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

5.2 Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan

- Menjumlahkan pecahan yang penyebutnya sama

3,12,20,

- Menjumlahkan pecahan yang penyebutnya berbeda

5,15,23,25

- Menjumlahkan pecahan desimal

4,10,19

- Menjumlahkanberbagai bentuk pecahan

2,16,21

- Mengurangi pecahan yang penyebutnya sama

1,9,24

- Mengurangi pecahan yang penyebutnya berbeda

8,14,18

- Mengurangi pecahan decimal

6,11,22

- Mengurangi berbagai bentuk pecahan

7,13,17

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

39

Pada Tabel 3.5 dapat diketahui bahwa jumlah soal pada masing-masing

indikator yang akan dibuat untuk soal kesetaraan telah diacak. keseluruhan soal

yang terdapat dalam indikator diuji cobakan pada SD Negeri Sidorejo Lor 05 yang

kemudian hasilnya di uji validitas dan reliabilitas agar keseluruhan soal yang

dijadikan untuk soal kesetaraan adalah soal yang benar-benar baik dan dapat

dipertanggung jawabkan. Dari hasil uji validitas yang diolah dengan SPSS 19

(statistical product and service solution) dipilih soal yang valid untuk dijadikan

soal kesetaraan. Dalam Tabel 3.5 terdapat 25 butir soal pilihan ganda yang akan

diuji cobakan.

Tabel 3.6Kisi-kisi Instrument Soal Post-test Mata Pelajaran Matematika Kelas V

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Item Soal

6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

- Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

10, 12, 25,30, 7,26,5,27,6,23,33,29,15,34,39,14,36, 21,37,39

- Menggambar berbagai bentuk bangun datar.

1, 31,9,8,11,19,18,17,16,

- Memberi contoh benda dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk bangun datar.

3,32, 2,38,4,28,20,13,35,40, 22,24.

Tabel 3.6 merupakan kisi-kisi soal yang digunakan untuk pengujian soal

yang digunakan untuk soal post-test. Seperti pada kisi-kisi untuk soal kesetaraan,

kisi-kisi soal post-test ini digunakan untuk memperoleh soal yang baik dan dapat

dipertanggung jawabkan. Kemudian soal yang benar-benar baik dipilih untuk

dijadikan sebagai soal post-test. Jumlah soal dalam uji coba butir soal yang

digunakan untuk soal post-test berjumlah 40 butir soal pilihan ganda. Kemudian

soal tersebut di uji cobakan untuk mengetahui soal yang valid. Uji coba validitas

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

40

di ujikan pada SD Negeri Sidorejo Lor 05 dan hasil dari uji coba tersebut harus

mewakili setiap indikator dalam kisi-kisi tersebut.

Berdasarkan kisi-kisi soal yang digunakan untuk uji coba soal kesetaraan

dan uji coba soal post-test untuk mendapatkan sebuah instrument yang baik dan

dapat dipertanggung jawabkan maka soal tersebut di uji cobakan yang kemudian

hasil dari uji coba instrument tersebut diolah menggunakan SPSS 19 (statistical

product and service solution) guna mengetahui soal yang valid dan mengetahui

tingkat reliabelitas dari uji coba soal tersebut.

Instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid

dan reliable agar soal tersebut dapat diterapkan dalam rangka pengumpulan data

dalam proses penelitian. Untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas instrument

yang telah disusun, instrument-instrumen tersebut diuji cobakan di seklolah yang

tidak menjadi subjek penelitian. Uji coba instrument penelitian ini dilakukan di

kelas V pada mata pelajaran matematika di SD Negeri Sidorejo Lor 05 dengan

jumlah siswa pada kelas V berjumlah 44 siswa.

Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam

kuisioner atau sekala, apakah item-item pada kuisioner tersebut sudah tepat dalam

mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dilakukan untuk menguji instrumen

tiap item soal yang nantinya akan digunakan untuk bahan uji yang diberikan

dalam rangka pengumpulan data dalam penelitian ini. Tahapan uji validitas

dilakukan menggunakan program SPSS 19 (statistical product and service

solution). Validitas item tes yang di teskan kepada siswa berdasarkan suatu acuan

tertentu.

Menurut Azwar dalam Priyatno (2010: 90) untuk menentukan layak atau

tidaknya suatu item yang akan digunakan, atau suatu item dianggap valid jika

berkorelasi signifikan terhadap skor total. Adapun acuannya adalah sebagai

berikut:

> 0,30 : Validitas Tinggi

> 0,25 : Validitas Sedang

< 0,25 : Validitas Rendah

< 0,20 : Tidak Valid

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

41

Pengujian soal kesetaraan di lakukan dengan cara mengujikan soal yang

berjumlah 25 soal pilihan ganda sesuai dengan kisi-kisi pada Tabel 3.5. soal uji

kesetaraan diuji cobakan pada kelas V di SD Negeri Sidorejo Lor 5. Setelah di

lakukan uji coba soal dan kemudian diambil datanya untuk dianalisis dan diolah

menggunakan SPSS 19 (statistical product and service solution). Data hasil

pengolahan tersebut dapat diketahui, butir soal mana yang dinyatakan valid dan

tidak valid. Selanjutnya butir soal yang valid digunakan sebagai soal kesetaraan

untuk digunakan dalam pengujian ini apakah kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen setara (homogen). Adapun data hasil analisis validitas untuk soal

kesetaraan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7Validitas Instrument Soal Kesetaraan

IndikatorItem soal

Hasil uji validitas

ValidTidakValid

- Menjumlahkan pecahan yang penyebutnya sama

3,12,20 3,12,20

- Menjumlahkan pecahan yang penyebutnya berbeda

5,15,23,25

5,15,23,25

- Menjumlahkan pecahan decimal 4,10,19 4,10,19- Menjumlahkan berbagai bentuk pecahan 2,16,21 2,16,21- Mengurangi pecahan yang penyebutnya sama 1,9,24 1,9,24- Mengurangi pecahan yang penyebutnya

berbeda8,14,18 8,18 14

- Mengurangi pecahan decimal 6,11,22 6,22 11- Mengurangi berbagai bentuk pecahan 7,13,17 7,13,17

Dari data yang disajikan pada Tabel 3.7 dapat diketahui bahwa dari 25

butir soal pilihan ganda yang telah di uji cobakan dan telah diolah melalui aplikasi

SPSS 19 (statistical product and service solution). Soal yang nilai signifikasinya

lebih dari 0,20 dinyatakan valid dan dibawah kriteria itu dinyatakan tidak valid

maka terdapat 23 soal yang valid dan 2 soal yang tidak valid karena dibawah

kriteria soal yang valid yaitu dibawah 0,20. Untuk soal yang valid ditunjukan

dengan soal bernomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21,

22, 23, 24, 25. Dari uraian data validitas tersebut, soal kesetaraan diambil 20 soal

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

42

yang telah dinyatakan valid dan tersebar dalam setiap indikator atau mewakili

indikator dalam kisi-kisi soal kesetaraan tersebut. Kemudian untuk soal yang tidak

valid tidak digunakan, karena soal tersebut bukan merupakan soal yang baik untuk

soal kesetaraan. Untuk memperjelas tentang hasil pengolahan data validitas soal

uji kesetaraan dapat dilihat pada lampiran 18.

Pengujian validitas soal post-test sama langkahnya dengan pengujian

validitas soal uji kesetaraan. Soal yang di ujikan sebagai soal post-test berjumlah

40 soal pilihan ganda, kemudian soal tersebut diuji cobakan untuk diambil

hasilnya dan diolah kemudian dianalisis tentang valid tidaknya soal tersebut.

Setelah memperoleh data tentang hasil uji coba soal post-test kemudian hasilnya

diolah menggunakan SPSS 19 (statistical product and service solution), baru

diketahui soal mana yang valid dan soal mana yang tidak valid yang dijadikan

sebagai soal post-test. Adapun soal yang valid menurut acuan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8Validitas Instrumen Soal Post-test

Indikator Item SoalHasil uji validitas

Valid Tidak valid- Mengidentifikasi sifat-

sifat bangun datar.10, 12, 25,30, 7,26,5,27, 6,23,33,29, 15,34,39, 14,36, 21,37,39.

10,12,25,3314,15,29,36,37,39

5,6,7,23,26,27,21,30,34

- Menggambar berbagai bentuk bangun datar.

1, 31,9,8,11,19,18,17,16.

8,9,16,17,18 1,11,19,31

- Memberi contoh benda dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk bangun datar.

3,32, 2,38, 4,28,20, 13,35,40, 22,24.

13,20,22,28,35

2,3,4,24,32,38,40

Dari Tabel 3.8 dapat diketahui bahwa dari 40 butir soal pilihan ganda yang

telah diuji cobakan dan telah diolah berdasarkan soal yang nilai signifikasinya

lebih dari 0,20 dinyatakan valid dan dibawah kriteria itu dinyatakan tidak valid

maka terdapat 20 soal yang tidak valid dan 20 soal yang valid. Untuk soal yang

valid ditunjukan dengan soal bernomor 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 22,

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

43

25, 28, 29, 33, 35, 36, 37, 39. Dari uraian data validitas tersebut, soal post-test

diambil 20 soal yang telah dinyatakan valid dan untuk soal yang tidak valid tidak

digunakan atau tidak layak untuk dijadikan sebagai soal post-test. Untuk lebih

jelasnya pengolahan data tentang validitas soal post-test dapat dilihat pada

lampiran 19.

Menurut Priyatno (2010: 97) uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui

konsisten alat ukur, apakah alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan dan

tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Uji reliabilitas adalah uji yang

dimaksudkan untuk menjamin sebuah instrumen merupakan instrumen handal,

konsisten, stabil dan dependibalitas, sehingga menghasilkan data yang sama jika

di gunakan berkali-kali. Tahap uji reliabilitas ini menggunakan program SPSS 19

(statistical product and service solution). Dengan menggunakan teknik alpha uji

reliabilitas dapat digunakan untuk menentukan tingkat reliabilitas suatu

instrumen. Berikut adalah kriteria uji reliabilitas menurut Sekaran dalam Priyatno

(2010: 97) adalah sebagai berikut:

α < 0,6 : tidak reliabel

α 0,6 – 0,7 : reliabelitas dapat diterima

α > 0,8 : reliabilitas baik

Instrument yang digunakan dalam penelitian harus valid dan juga harus

reliabel agar instrument atau soal yang digunakan adalah soal yang baik dan

berkualitas. Kesimpulan dari kriteria uji reliabilitas adalah tingkat reliabel yang

dilihat berdasarkan Cronbach's Alpha harus melebihi dari 0,6 agar reliabel dapat

diterima. Berikut ini adalah hasil reliabelitas uji coba soal untuk kesetaraan dan

uji coba soal untuk soal post-test.

Tabel 3.9Hasil Uji Reliabilitas Soal Kesetaraan

Berdasarkan Tabel 3.9 tentang uji reliabilitas yang diambil dari soal yang

berjumlah 20 soal yang valid yang digunakan sebagai soal kesetaraan, nilai

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

44

Cronbach's Alpha sebesar 0,876 dengan demikian dapat diartikan reliabilitas

tersebut baik yang berarti soal tersebut dapat digunakan dalam penelitian.

Sehingga 20 soal yang digunakan dalam uji kesetaraan mempunyai reliabilitas

yang baik.

Tabel 3.10Hasil Uji Reliabilitas Soal Post-test

Berdasarkan Tabel 3.10 uji reliabilitas soal post-test mempunyai nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,817. Ukuran reliabilitas tersebut menurut kriteria

pengujian reliabilitas adalah baik dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha yang

melebihi 0,80. Sehingga soal yang digunakan untuk soal post-test adalah soal

yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan.

Dari kesimpulan pengujian tentang validitas dan reliabilitas dapat

disimpulkan bahwa instrument yang digunakan untuk pengambilan data dalam

penelitian ini adalah instrument yang dapat diandalkan dan baik. Karena untuk uji

validitas dan reliabilitas hasil pengolahan data yang diolah menggunakan SPSS

19 (statistical product and service solution) melebihi dari acuan yang sudah di

tentukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil dari uji validitas dan

reliabilitas butir soal untuk uji kesetaraan dan untuk soal post-test yang telah

dinyatakan valid merupakan soal yang baik dan handal untuk dipakai dalam

pengambilan data pada penelitian ini.

3.4.2.2 Analisis Taraf Kesukaran Butir Soal

Analisis kesukaran butir soal dapat diketahui dari banyak siswa yang

menjawab benar. Taraf keukaran butir soal dinyatakan dalam suatu bilangan

indeks, yang disebut indeks kesukaran yang sering disingkat IK. Indeks kesukaran

yang dimaksud adalah bilangan yang merupakan hasil perbandingan antara

jawaban benar yang diperoleh siswa dengan jawaban benar yang seharusnya

diperoleh dari suatu item soal. Untuk menghitung bilangan kesukaran suatu item

soal dipergunakan rumus sebgai berikut:

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

45

I =

Keterangan rumus:

I = indeks kesukaran untuk setiap butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang

dimaksudkan. Sudjana (2008:137).

Kriteria tingkat kesukaran butir soal:

P : 0,00 – 0,30 adalah soal sukar

P : 0,30 – 0,70 adalah soal sedang

P : 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

Untuk contoh perhitungannya sebagai berikut:

Misal untuk soal kesetaraan nomor 1.

I = = = 0,9

Hasil uji tingkat kesukaran dari soal dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.11Hasil Uji Tingkat Kesukaran Untuk Soal Kesetaraan

Kategori Nomor itemMudah 1,2,3,5,14,15,17,19Sedang 4,6,7,8,9,10,11,12,13,16,18,20Sukar

Berdasarkan hasil dari uji kesukaran butir soal untuk soal kesetaraan yang

telah dianalisis pada tabel 3.11 maka sebagian besar soal yang digunakan untuk

menguji kesetaraan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol merupakan

jenis soal yang sedang dari hasil kategori sedang terdapat 12 dan yang berkategori

mudah ada 8 soal.

Tabel 3.12Hasil Uji Tingkat Kesukaran Untuk Soal Post-test

Kategori Nomor itemMudah 1,2,5,8,9,10,14,17,18Sedang 3,4,6,7,11,12,13,15,16,19,20Sukar

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

46

Tabel 3.12 merupakan analisis kesukaran soal untuk soal post-test, dari

hasil analisis tersebut terdapat 9 soal dengan kriteria mudah dan 11 soal dengan

kriteria sedang yang terdapat pada soal nomor 3,4,6,7,11,12,13,15,16,19,20. Lebih

dari setengah soal yang digunakan untuk soal post-test merupakan soal yang

sedang.

3.4.2.3 Lembar Observasi

Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung

didalam kelas selama pemberian treatment atau perlakuan pada kedua kelompok

yaitu pada kelompok eksperimen dan pada kelompok kontrol maka disusunlah

lembar observasi guru. Alasan adanya lembar observasi ini adalah agar selama

proses belajar mengajar dapat diketahui bagaimana guru menyampaikan materi

yang menggunakan perlakuan tertentu. Perlakuan yang diterapkan pada proses

pembelajaran adalah dengan menggunakan metode yang berbeda pada kedua

kelompok.

Pada kelompok eksperimen diperlakukan menggunakan metode Two Stay

Two Stray (TSTS) dan untuk kelompok kontrol diperlakukan menggunakan

metode konvensional atau metode yang sudah sering dipakai guru yang

bersangkutan dalam memberikan materi ajar kepada siswa.

Lembar observasi ini bertujuan untuk melihat kesesuaian sintaks atau

langkah-langkah dalam metode yang diterapkan. Sehingga dalam penelitian ini

dapat diketahui bagaimana pencapaian pembelajaran yang berlangsung didalam

kelas. Adapun kisi-kisi untuk lembar observasi guru pada SD Negeri Sidorejo Lor

04 yang diperlakukan menggunakan metode Two Stay Two Stray dan pada SD

Negeri Pulutan 02 yang menggunakan metode konvensional disajikan pada tabel

berikut:

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

47

Tabel 3.13Kisi-Kisi Observasi Pembelajaran Guru Pada Kelas V Mata Pelajaran

Matematika SD Negeri Sidorejo Lor 04

Aspek yang di observasiKegiatan awalKesiapan guru sebelum pembelajarana. Guru tampak siap dan tenang saat memulai pelajaran

b. Guru menyediakan Materi dan Lembar kerja siswa

Kemampuan membuka pelajarana. Guru mereview pekerjaan rumah (PR) jika ada PR pada pelajaran sebelumnya.b. Guru memberikan Apersepsi tentang bangun datar.c. Guru memberikan materi tentang bangun datar.Kegiatan intiKetepatan penerapan langkah-langkah metode Two Stay Two Straya. Guru membimbing siswa kedalam beberapa kelompok dan setiap kelompok

terdiri dari empat orang siswa.b. Guru menjelaskan pembelajaran matematika menggunakan metode Two Stay

Two Stray (TSTS).c. Guru membagi kelompok secara heterogen.d. Guru mengarahkan siswa untuk mencocokan dan mendiskusikan hasil

pekerjaan siswae. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai hasil yang

telah siswa dapatkan.f. Beberapa siswa mengemukakan hasil dari kesimpulan pembelajaran saat itu.g. Guru mengamati dan membimbing siswa dalam pembelajaran matematika

menggunakan motode Two Stay Two Stray (TSTS).- Siswa bekerjasama dalam kelompok kecil (boleh ganjil dan boleh genap).- Siswa dalam kelompok dibagi menjadi dua bagian (satu bagian kelompok

menjadi tamu dan satu bagian kelompok memberikan informasi kepada tamu yang berkunjung).

- Anggota kelompok yang tinggal dalam kelompok memberikan informasi kepada tamu yang berkunjung.

- Tamu mohon diri dan setelah semua kelompok dikunjungi hasil dari bertamu didiskusikan dengan anggota kelompoknya.

- Dalam kelompok siswa membahas dan mencocokan hasil temuan mereka untuk diteliti dan membagikan hasil (share) kepada anggota kelompoknya.

- Siswa membuat kesimpulan berdasarkan hasil diskusi.Kebijakan guru terhadap siswaa. Guru menanggapi secara positif kesimpulan-kesimpulan siswa.b. Guru berkeliling ke setiap kelompok dan sekali kali bergabung secara fisik

melakukan aktivitas matematika.c. Guru memberikan materi yang berbeda pada setiap kelompok tentang bangun

datar.d. Guru menanggapi secara positif tentang pernyataan siswa.

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

48

Tabel 3.13 merupakan kisi-kisi untuk lembar observasi guru yang

digunakan dalam penelitian di dalam kelas pada kelompok eksperimen yang

menggunakan metode Two Stay Two Stray dengan tujuan untuk mengobservasi

kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung apakah sudah sesuai

dengan sintaks atau langkah-langkah metode Two Stay Two Stray. Sehingga dapat

diketahui data tentang pencapaian proses pembelajaran dengan menerapkan

metode tersebut. Untuk memperjelas tentang hasil observasi dapat dilihat pada

lampiran 14 dan lampiran 15.

Kedisiplinan dan keaktifan siswa selama proses pembelajarana. Membimbing siswa untuk mengemukaan apa yang telah mereka dapat dari

membaca sekilas tentang materi bangun datar.b. Guru memotivasi siswa khususnya kelompok yang kurang motivasi untuk

aktif berperan serta.c. Sebagian besar siswa aktif dalam kelompoknya.d. Guru mengarahkan siswa untuk beraksi (mendebat baik setuju maupun tidak

setuju) tentang jawaban temannya.e. Guru membimbing siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.f. Guru membimbing siswa untuk kembali menata ruangan kelas.g. Siswa mengajukan pertanyaan mengenai materi bangun datar.h. Semua siswa mengerjakan soal-soal yang relevan mengenai konsep

pembelajaran yang dilakukan.i. Semua siswa mengumpulkan lembar jawab mereka setelah guru memberikan

komando.Penghargaan guru kepada siswaa. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang berani maju

mempresentasikan hasil diskusinya.Kegiatan akhirKetepatan waktu selama pembelajaran berlangsunga. Guru menggunakan waktu yang tersedia dengan efisien.Ketepatan mengahiri pembelajarana. Ketepatan guru untuk mengahiri pembelajaran.b. Guru memberikan penguatan kepada siswa tentang bangun datar.c. Guru menyimpulkan pelajaran berdasarkan pada solusi dari hasil siswa setelah

diskusi.

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

49

Tabel 3.14Kisi-Kisi Observasi Pembelajaran Guru Pada Kelas V Mata Pelajaran

Matematika SD Negeri Pulutan 02

Aspek yang di observasi

Kegiatan awalKesiapan guru sebelum pembelajarana. Guru tampak siap dan tenang saat memulai pelajaran.

b. Guru menyediakan Materi dan Lembar kerja siswa.

Kemampuan membuka pelajarana. Guru mereview pekerjaan rumah (PR) jika ada PR pada pelajaran sebelumnya.b. Guru memberikan Apersepsi tentang bangun datar.c. Guru memberikan materi tentang bangun datar.Kegiatan intiKetepatan penerapan langkah-langkah metode konvensionala. Guru menjelaskan materi kepada siswa dengan berceramah.Kebijakan guru terhadap siswaa. Guru menyimpulkan pelajaran berdasarkan pada solusi dari hasil siswa.b. Guru menanggapi secara positif kesimpulan-kesimpulan siswa.c. Guru menanggapi secara positif tentang pernyataan siswa.d. Guru mengamati dan membimbing siswa dalam pembelajaran matematikaKedisiplinan dan keaktifan siswa selama proses pembelajarana. Semua siswa mengumpulkan lembar jawab mereka setelah guru memberikan

komando.b. Siswa mengajukan pertanyaan mengenai materi bangun datar.c. Guru menyuruh siswa untuk membuat kesimpulan mengenai hasil yang telah

siswa dapatkan.d. Beberapa siswa mengemukakan hasil dari kesimpulan pembelajaran saat itu.e. Guru mengarahkan siswa untuk mencocokan dan mendiskusikan hasil

pekerjaan siswaf. Guru membimbing siswa untuk mempresentasikan hasil kerja siswa.g. Guru mengarahkan siswa untuk beraksi (mendebat baik setuju maupun tidak

setuju) tentang jawaban temannya.h. Sebagian besar siswa aktif dalam pembelajarani. Guru menyuruh siswa untuk mengemukaan apa yang telah mereka dapat dari

membaca sekilas tentang materi bangun datar.j. Semua siswa mengerjakan soal-soal yang relevan mengenai konsep

pembelajaran yang dilakukan.Penghargaan guru kepada siswaa. Guru memberi penghargaan kepada siswa yang berani maju

mempresentasikan hasil pekerjaanya.Kegiatan akhirKetepatan waktu selama pembelajaran berlangsunga. Guru menggunakan waktu yang tersedia dengan efisien.

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

50

Tabel 3.14 merupakan kisi-kisi untuk lembar observasi yang digunakan

dalam penelitian di dalam kelas pada kelompok kontrol yang digunakan untuk

mengobservasi kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung apakah

sesuai dengan langkah-langkah metode konvensional ataukah sebaliknya.

Observasi ini digunakan untuk melihat pencapaian proses pembelajaran di dalam

kelas kontrol. Untuk memperjelas mengenai hasil observasi dapat dilihat pada

lampiran 14 dan lampiran 15.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis deskriptif dan analisis parametric yang diukur

menggunakan uji t. alasan diterapkanya kedua analisis ini adalah data yang

diperoleh merupakan data untuk mencari pengaruh metode tertentu sehingga

untuk memperjelas pengumpulan data mengenai ada tidaknya pengaruh

penggunaan metode tertentu digunakanlah kedua analisis tersebut.

Langkah-langkah dalam analisis deskriptif ini adalah dengan menganalisis

skor post-test yang dirangkum dalam distribusi data post-test dari hasil

pengolahan statistik deskriptif pada SPSS 19 (statistical product and service

solution).

Sesudah itu sebelum melakukan uji parametrik yang dilakukan dengan uji

t, terlebih dahulu melakukan uji prasyarat, yaitu dengan menguji homogenitas dan

menguji normalitas pada kelompok kontrol dan kelompok ekspeimen. Uji

homogenitas digunakan untuk memastikan apakah kedua kelompok sama atau

tidak uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah pada kedua kelompok

sebaran data yang akan dianalisis adalah sebaran data yang normal.

Uji homogenitas menggunakan uji t menggunakan independent sample test

yang dilihat pada levene test, kriterianya adalah probabilitas untuk data tersebut

melebihi dari 0,05. Yang berarti variance pada kedua kelompok sama atau

Ketepatan mengahiri pembelajarana. Ketepatan guru untuk mengahiri pembelajaran.b. Guru memberikan penguatan kepada siswa tentang bangun datar.

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain ... - UKSW

51

homogen. Uji normalitas menggunakan explore dengan kriteria apabila

signifikansi lebih dari 0,05 maka data tersebut adalah normal. Data tersebut dapat

dilihat pada Kolmogrov Smirnov

Untuk uji parametrik digunakan Uji t independent sample t test yang

dilakukan dengan bantuan SPSS Windows Version 19 (statistical product and

service solution) . Uji t ini dipilih karena digunakan untuk mengamati perbedaan

rata-rata kedua sampel yang tidak berhubungan satu dengan yang lainya yaitu

mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode Two Stay

Two Stray (TSTS) dan metode konvensional. Melalui uji t ini diharapkan dapat

mengetahui pengaruh yang signifikan dalam penerapan metode Two Stay Two

Stray (TSTS) terhadap hasil belajar siswa.