bab iii metode penelitian 3.1 setting penelitian dan ... · 3.3 prosedur penelitian penelitian ini...

15
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran IPA, pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di SDN 2 Gunungtumpeng Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan yang berlokasi di tengah hutan perbatasan antara kabupaten Boyolali dan Kabupaten Grobogan. Karena letaknya lebih kurang 20 km dari pusat kota kecamatan sarana dan prasarananya pun sangat jauh ketinggalan dengan sekolah- sekolah lain. Tidak hanya itu, pola pikir masyarakat sekitar masih primitif yang memandang pendidikan tidak begitu penting untuk kehidupan. Karena lingkungan dan sarana prasarananya kurang mendukung maka pembelajaran yang dilakukan guru masih kurang optimal dan cenderung menggunakan metode konvensional. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Gunungtumpeng Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan sebanyak 18 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 4 orang siswa perempuan. Jumlah laki-laki lebih banyak daripada perempuan sehingga keramaian dan kegaduhan dalam pembelajaran didominasi olah anak-laki-laki. Adapun jam efektif sekolah proses pembelajaran yang dimulai pada pukul 07.00 WIB sampai pukul 12.30 WIB, kecuali pada hari jum’at pembelajaran dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pada pukul 11.00 WIB. Kecerdasan peserta siswa kelas V SDN 2 Gunungtumpeng Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan berbeda-beda, ada yang cerdas dan aktif namun ada pula peserta didik yang pasif. Mereka belajar hanya saat berangkat ke sekolah. Sumber belajarnya sepenuhnya berasal dari guru karena tidak adanaya buku pelajaran. Kondisi sosial ekonomi wali peserta didik heterogen, yakni sebagian besar bekerja sebagai petani dan pekerja bangunan.

Upload: others

Post on 05-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan ... · 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran

IPA, pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran

2014/2015 di SDN 2 Gunungtumpeng Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Grobogan yang berlokasi di tengah hutan perbatasan antara kabupaten Boyolali

dan Kabupaten Grobogan. Karena letaknya lebih kurang 20 km dari pusat kota

kecamatan sarana dan prasarananya pun sangat jauh ketinggalan dengan sekolah-

sekolah lain. Tidak hanya itu, pola pikir masyarakat sekitar masih primitif yang

memandang pendidikan tidak begitu penting untuk kehidupan. Karena lingkungan

dan sarana prasarananya kurang mendukung maka pembelajaran yang dilakukan

guru masih kurang optimal dan cenderung menggunakan metode konvensional.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Gunungtumpeng

Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan sebanyak 18 siswa yang terdiri

dari 14 siswa laki-laki dan 4 orang siswa perempuan. Jumlah laki-laki lebih

banyak daripada perempuan sehingga keramaian dan kegaduhan dalam

pembelajaran didominasi olah anak-laki-laki. Adapun jam efektif sekolah proses

pembelajaran yang dimulai pada pukul 07.00 WIB sampai pukul 12.30 WIB,

kecuali pada hari jum’at pembelajaran dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir

pada pukul 11.00 WIB.

Kecerdasan peserta siswa kelas V SDN 2 Gunungtumpeng Kecamatan

Karangrayung Kabupaten Grobogan berbeda-beda, ada yang cerdas dan aktif

namun ada pula peserta didik yang pasif. Mereka belajar hanya saat berangkat ke

sekolah. Sumber belajarnya sepenuhnya berasal dari guru karena tidak adanaya

buku pelajaran. Kondisi sosial ekonomi wali peserta didik heterogen, yakni

sebagian besar bekerja sebagai petani dan pekerja bangunan.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan ... · 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral

37

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yakni pendekatan inkuiri dengan

model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) sebagai variabel bebas dan

hasil belajar sebagai variabel terikat. Pendekatan inkuiri dengan model

pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) adalah sebuah kegiatan

pembelajaran mata pelajaran IPA melalui langkah-langkah pemberian rangsangan

(stimulus), membentuk kelompok, mengidentifikasi masalah, merumuskan

masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, mengolah data,kesimpulan,

pemberian pertanyaan, pemanggilan nomor, menjawab pertanyaan, pemberian

tanggapan dari anggota lain, kesimpulan.

Hasil belajar adalah total skor dari skor tes formatif dan skor unjuk kerja

(mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,

mengumpulkan data, mengolah data, kesimpulan, pemberian pertanyaan,

pemanggilan nomor, menjawab pertanyaan, pemberian tanggapan dari anggota

lain, kesimpulan).

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini

menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc.Taggart prosedur melalui 2

siklus. Dalam setiap siklus memiliki 3 tahap yakni perencanaan tindakan,

implementasi tindakan dan observasi, dan refleksi (Hamzah. B. Uno, dkk.

2011:87). Prosedur pelaksanaan penelitian ditunjukkan melalui gambar 2 berikut :

Gambar 2 PTK Model Spiral dari C. Kemmis & Mc Taggart

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan ... · 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral

38

Berdasarkan gambar prosedur pelaksanaan penelitian diatas dapat

dijelaskan secara rinci berikut :

A. Siklus I

Pada pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan

untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal (pra siklus). Siklus

dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan.

Kegiatan dalam tahap ini dimulai dengan penyusunan perangkat

pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai

dengan kompetensi yang ingin dicapai. RPP disertai dengan perangkat

pembelajaran yang terdiri dari materi, media, sumber belajar, alat dan bahan.

Perangkat evaluasi yang meliputi butir soal, rubrik penilaian dan lembar

observasi. Lembar observasi yang dipakai meliputi aktivitas yang terkait

pendekatan inkuiri dengan model pembelajaran Numbered Heads Together

(NHT).

b. Tahap Implementasi Tindakan dan Observasi.

Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan RPP yang telah

disusun dalam pembelajaran di kelas sesuai dengan perencanaan yang telah

ditetapkan. Selama proses pembelajaran, perlu dilakukan kegiatan observasi.

Kegiatan inti dalam pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh kepala

sekolah dan guru kelas sebagai observer, bisa dilihat pada lampiran observasi.

c. Refleksi.

Tahap ini dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada

siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari

tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-

hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat

keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan ... · 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral

39

untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II. Siklus II akan dilaksanakan

untuk memantapkan pembelajaran selanjutnya.

B. Siklus II

Pelaksanaan siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil mencapai

indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II

merupakan perbaikan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus sebelumnya.

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dengan langkah-

langkah berikut ini

a. Tahap Perencanaan.

Kegiatan dalam tahap ini sama dengan siklus I yaitu dimulai dengan

penyusunan perangkat pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. RPP disertai dengan

perangkat pembelajaran yang terdiri dari materi, media, sumber belajar, alat dan

bahan. Perangkat evaluasi yang meliputi butir soal, rubrik penilaian dan lembar

observasi. Lembar observasi yang dipakai meliputi aktivitas yang terkait dengan

pendekatan inkuiri dengan model pembeajaran Numbered Heads Together (NHT).

Perencanaan dalam siklus II ini dilakukan dengan mempertimbangkan

hasil refleksi pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini disertai dengan

penambahan/ penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah

pada siklus I atau dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Tahap Implementasi Tindakan dan Observasi.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menerapkan RPP yang

telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Selama proses pembelajaran, perlu

dilakukan kegiatan observasi, kegiatan ini dilakukan sebagai sarana pengumpulan

data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti

dilakukan oleh peneliti dibantu oleh kepala sekolah dan guru kelas sebagai

observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, dapat dilihat

pada lampiran observasi.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan ... · 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral

40

c. Refleksi.

Kegiatan pada tahap ini dilakukan sama seperti refleksi pada siklus I.

Refleksi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kelemahan dan

kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan

serta hambatan-hambatan yang dihadapi. Hasil refleksi ini berguna untuk

menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.

3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

3.4.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif yang berupa hasil

tes dan kualitatif melalui unjuk kerja.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

a. Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data identitas siswa

kelas V SDN 2 Gunungtumpeng Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Grobogan sebagai objek penelitian. Selain untuk mendapatkan data

metode dokumentasi juga digunakan untuk mendapatkan daftar nilai mata

pelajaran IPA.

b. Observasi

Observasi digunakan untuk mengamati pemberian perlakuan pendekatan

inkuiri dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

pada siswa kelas V SDN 2 Gunungtumpeng Kecamatan Karangrayung

Kabupaten Grobogan. Selain untuk mengamati pemberian perlakuan,

observasi digunakan untuk mendapatkan nilai unjuk kerja siswa.

c. Metode Tes

Metode tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa siklus I

dan siklus II setelah diberi perlakuan pendekatan inkuiri dengan model

pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan ... · 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral

41

3.4.3 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi

dan tes formatif. Lembar obervasi diisi pada saat pembelajaran dilaksanakan.

Obervasi dilaksanakan untuk mengontrol proses pembelajaran agar sesuai dengan

keadaan yang diinginkan dan digunakan untuk mendapatkan nilai unjuk kerja

siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Tes formatif digunakan untuk

mendapatkan data hasil belajar siswa siklus I dan siklus II setelah diberi perlakuan

pendekatan inkuiri dengan model pembelajaran Numbered Heads Together

(NHT). Instrumen tes formatif yang digunakan dalam siklus I maupun siklus II

sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya sehingga instrumen tes

formatif yang digunakan valid dan reliabel. Sebelum membuat instrumen

penelitian baik lembar observasi maupun tes formatif peneliti menyusun kisi-kisi

observasi dan kisi-kisi tes formatif.

a. Kisi-kisi Observasi

Tabel 2

Kisi-kisi Tindakan Pembelajaran Pendekatan Inkuiri dengan Model

Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

Aspek Indikator Pendekatan Inkuiri dengan Model

Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Item

Membuka

Pelajaran

Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti

pembelajaran

1

Melakukan kegiatan apersepsi 2

Menyampaikan tujuan pembelajaran 3

Kegiatan

Pembelajaran

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

yang terdiri dari 5-6 orang siswa

4

Guru membimbing siswa untuk mengamati lingkungan

sekitar tentang air . (Mengidentifikasi masalah)

5

Guru membimbing siswa untuk melaksanakan diskusi

kelas mengenai air. (Merumuskan masalah)

6

Guru melakukan presentasi kelas dengan

menyampaikan materi mengenai Air.

(Merumuskan hipotesis)

7, 8, 9

Guru membimbing siswa melakukan praktikum

percobaan. (Mengumpulkan data)

10

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan ... · 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral

42

Guru membimbing siswa membuat laporan pekerjaan.

(mengolah data)

11

Pemberian nomor siswa. (Numbered) 12

Pemanggilan nomor secara acak 13

Kegiatan

Akhir

Guru membimbing siswa dalam menjawab soal pada

saat nomornya dipanggil.

14

Guru membimbing siswa menyimpulkan jawaban dari

pertanyaan yang guru berikan.

15

Membimbing siswa menyimpulkan atas pembelajaran

yang telah dilakukan. (Kesimpulan)

16

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang

telah dialokasikan.

17

Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan

melibatkan siswa.

18, 19

Melaksanakan tindak lanjut. 20

Total Item 20

Tabel 3

Kisi-kisi Pengamatan Unjuk Kerja Siswa pada Pembelajaran Siklus I

Indikator Pengamatan Aktivitas Siswa Item

Mengidentifikasi lingkungan sekitar yang berkaitan dengan air 1

Mengidentifikasi manfaat air bagi kehidupan 2

Merumuskan masalah mengenai air. 3

Merumuskan hipotesis mengenai proses terjadinya daur air 4

Mengumpulkan data mengenai proses terjadinya daur air 5

Mengolah data tentang proses terjadinya daur air 6

Mengintepretasikan data tentang proses terjadinya daur air 7

Membuat kesimpulan tentang proses terjadinya daur air 8

Mempresentasikan hasil kerja kelompok 9

Menanggapi hasil kerja kelompok 10

Total Item 10

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan ... · 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral

43

Tabel 4

Kisi-kisi Pengamatan Unjuk Kerja Siswa Pada Pembelajaran Siklus II

Indikator Pengamatan Aktivitas Siswa Item

Mengidentifikasi lingkungan sekitar yang berkaitan dengan air 1

Mengidentifikasi manfaat air bagi kehidupan 2

Merumuskan masalah mengenai air. 3

Merumuskan hipotesis mengenai teknik penjernihan air 4

Mengumpulkan data mengenai penjernihan air 5

Mengolah data tentang penjernihan air 6

Mengintepretasikan data tentang penjernihan air 7

Membuat kesimpulan tentang penjernihan air 8

Mempresentasikan hasil kerja kelompok 9

Menanggapi hasil kerja kelompok 10

Total Item 10

b. Kisi-kisi Tes Formatif

Tabel 5

Kisi-kisi Tes Formatif Siklus I

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok Indikator

Bentuk

Soal Item

Air

7.

Memahami

perubahan

yang terjadi

di alam dan

hubunganny

a dengan

penggunaan

sumber daya

alam

7.4

Mendeskripsi

kan proses

daur air dan

kegiatan

manusia yang

dapat

mempengaru

hinya.

Manfaat

Air bagi

Kehidupa

n Manusia

Daur Air

Menyebutkan

manfaat air

bagi manusia

Pilihan

ganda

1, 2, 3,

16, 18

Uraian 1, 2

Menyebutkan

macam-macam

sumber air.

Pilihan

ganda

4, 5

Uraian 4

Mendeskripsik

an proses daur

air

Pilihan

ganda

6, 7, 8,

9, 10,

11, 12,

13, 14,

15, 17,

19, 20

Uraian 3, 5, 6

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan ... · 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral

44

Tabel 6

Kisi-kisi Tes Formatif Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok Indikator

Bentuk

Soal Item

Air

7.

Memahami

perubahan

yang terjadi

di alam dan

hubunganny

a dengan

penggunaan

sumber daya

alam

7.4

Mendeskripsi

kan proses

daur air dan

kegiatan

manusia

yang dapat

mempengaru

hinya.

7.5

Mendeskripsi

kan perlunya

penghematan

air.

Kegiatan

Manusia

yang dapat

mempenga

ruhi daur

air

Cara

penghemat

an air

Menjernih

kan

airkeruh/

kotor

secara

sederhana

Menyebutkan

kegiatan

manusia yang

mempengaruhi

daur air.

Pilihan

ganda

4, 12,

16, 17,

20

Uraian 1

Menyebutkan

cara-cara

penghematan

air.

Pilihan

ganda

1, 2, 3,

5, 6, 7,

8, 9,

10, 11,

13, 14,

15, 18,

19

Uraian 2, 3, 4,

5

3.5 Indikator Kinerja

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila jumlah siswa yang mencapai

ketuntasan belajar sebesar 80% dari 18 siswa dengan KKM 70.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif

yaitu membandingkan hasil penelitian antarsiklus disertai deskripsi.

3.7 Uji Prasyarat

3.7.1 Uji Validitas

Sugioyono (2010:173) menyatakan bahwa instrumen yang valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan ... · 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral

45

Dengan demikian bahwa uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah

instrumen yang akan digunakan dalam penelitian dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Sulistiyana (2012: 44) uji validitas soal

dihitung dengan cara mengkorelasikan antara nilai yang diperoleh dari setiap butir

soal dengan keseluruhan yang diperoleh.

Uji validitas pada penelitian ini menggunakan program IBM SPSS Statistic

20 dengan teknik Corrected Item Total Correlation untuk mencari koefisien

korelasinya. Purwanto (2008 : 118) menyatakan pengujian signifikansi korelasi

dilakukan dengan membandingkan antara korelasi hitung (rXY) dengan r pada

tabel (rtabel). Pada korelasi positif, bila rXY > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa

X dan Y mempunyai korelasi positif secara signifikan.

Tabel 7

Rentang Indeks Validitas

No. Indeks Interpretasi

1. 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

2. 0,61 – 0,80 Tinggi

3. 0,41 – 0,60 Cukup

4. 0,21 – 0,40 Rendah

5. 0,00 – 0,20 Sangat Rendah

Hasil Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya soal yang

akan digunakan dalam penelitian. Instrumen yang diuji adalah soal yang akan

digunakan untuk soal tes formatif siklus I dan soal yang digunakan untuk tes

formatif siklus II. Pengujian instrumen soal dilakukan di SD Negeri 1 Bologarang

Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan. Purwanto (2008 : 123)

menyatakan r hitung > r tabel maka kedua skor berkorelasi signifikan dan kedua

rater menilai bahwa tes hasil belajar mengukur hal yang sama, sehingga dapat

dikatakan bahwa tes hasil belajar mengukur keadaan yang ingin diukurnya (valid).

Hasil konfirmasi tabel untuk jumlah responden (N) 35 orang dengan taraf

kesalahan (a) 5% adalah 0,334.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan ... · 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral

46

Berdasarkan uji validitas instrumen yang menggunakan IBM SPSS

Statistic 20 dengan teknik Corrected Item Total Correlation dari 20 butir soal

pilihan ganda tes formatif siklus I terdapat 15 soal yang valid dan dari 6 butir soal

uraian tes formatif siklus I terdapat 5 soal yang valid. Hasil uji validitas tes

formatif siklus II dari 20 butir soal pilihan ganda terdapat 17 soal yang valid dan

dari 6 butir soal uaraian terdapat 5 soal yang valid. Untuk lebih jelasnya hasil uji

validitas instrumen disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 8

Hasil Uji Validitas Soal Tes Formatif Siklus I

Bentuk Soal Item Soal Valid Tidak Valid

Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20

2, 3, 4, 5,6 ,7, 8, 9,

10, 12, 13, 14, 15,

16, 20

1, 11, 17, 18, 19

Uraian 1, 2, 3, 4, 5, 6 1, 3, 4, 5, 6 2

Hasil uji validitas soal tes formatif siklus I diatas menunjukkan bahwa

terdapat 15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian yang valid. Peneliti mengambil

soal pilihan ganda yang valid yaitu butir soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12,

13, 14, 15, 16, 20. Untuk soal uraian peneliti mengambil soal yang valid yaitu

butir soal nomor 1, 3, 4, 5, 6.

Tabel 9

Hasil Uji Validitas Soal Tes Formatif Siklus II

Bentuk Soal Item Soal Valid Tidak Valid

Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20

1, 2, 3, 4, 5 ,6 ,7,

8, 9, 10, 11, 12,

13, 17, 18, 19, 20

14, 15, 16

Uraian 1, 2, 3, 4, 5, 6 1, 2, 3, 4, 6 5

Hasil uji validitas soal tes formatif siklus II diatas menunjukkan bahwa

terdapat 17 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian yang valid. Tetapi peneliti hanya

mengambil 15 soal pilihan ganda dengan nilai validitas tertinggi yaitu butir soal

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan ... · 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral

47

nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 17, 18, 19, 20. Untuk soal uraian peneliti

mengambil soal yang valid yaitu butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 6.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Sugiyono (2010: 173) menyatakan bahwa instrumen yang reliabel adalah

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama

akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui

apakah suatu intrumen memiliki keajegan menghasilkan data yang sama apabila

digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama. Menurut Sulistiyana

(2012: 44) reliabilitas diukur dengan menghitung korelasi skor butir soal dengan

komposit totalnya.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program IBM SPSS

Statistic 20 dengan teknik Reliability Analysis untuk mengetahui nilai koefisien

Alpha Cronbach. Tingkat reliabilitas instrumen ditentukan menurut pedoman

yang dikemukakan oleh Sekaran (Sulistiyana, 2012: 44) yang didasarkan pada

koefisien Cronbach’s Alpha adalah sebagai berikut :

α < 0,6 : Kurang Baik

0,6 < α < 0,8 : Diterima

α > 0,8 : Baik

Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program IBM SPSS

Statistic 20 dengan teknik Reliability Analysis untuk mengetahui nilai koefisien

Cronbach’s Alpha. Hasil uji reliabilitas soal tes formatif siklus I dan siklus II

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan ... · 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral

48

Tabel 10

Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Tes Formatif Siklus I Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.917 .919 15

Berdasarkan hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda tes formatif siklus I

yang terdiri dari 15 soal valid dinyatakan reliabel dengan nilai koefisien

Cronbach’s Alpha sebesar 0,917 dan masuk pada kategori baik.

Tabel 11

Hasil Uji Reliabilitas Soal Uraian Tes Formatif Siklus I Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.955 .955 5

Hasil uji reliabilitas soal uraian tes formatif siklus I yang terdiri dari 5

soal valid juga dinyatakan valid nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,955

dan masuk pada kategori baik.

Tabel 12

Hasil Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Tes Formatif Siklus II Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.925 .924 15

Berdasarkan hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda tes formatif siklus II

yang terdiri dari 15 soal valid dinyatakan reliabel dengan nilai koefisien

Cronbach’s Alpha sebesar 0,927 dan masuk pada kategori baik.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan ... · 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral

49

Tabel 13

Hasil Uji Reliabilitas Soal Uraian Tes Formatif Siklus II Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.952 .953 5

Hasil uji reliabilitas soal uraian tes formatif siklus II yang terdiri dari 5

soal valid juga dinyatakan valid nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,952

dan masuk pada kategori baik.

3.7.3 Tingkat Kesukaran

Menurut Slameto dalam (Wardani Naniek Sulistya dkk. 2012) tingkat

kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab

betul suatu butir soal. Semakin besar nilai tingkat kesukaran maka semakin

mudah, demikian pula sebaiknya semakin kecil nilai tingkat kesukarannya berarti

soal itu semakin sukar. Untuk mengetahui tingkat kesukaran yaitu dengan rumus:

P =

Keterangan:

P = indeks tingkat kesukaran soal

B = jumlah peserta didik yang menjawab betul.

N = jumlah peserta didik

Tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada rentang skor tingkat

kesukaran butir soal yang secara rinci disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 14

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

Rentang Nilai Tingkat kesukaran

0,00-0,39 Tinggi

0,40-0,79 Sedang

0,80-1,00 Rendah

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan ... · 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral

50

Uji tingkat kesukaran butir soal dilakukan setelah uji validitas dan uji

realiabilitas. Tingkat kesukaran butir soal tes formatif siklus I dan siklus II

disajikan pada tabel berikut.

Tabel 15

Tingkat Kesukaran Soal Tes Formatif Siklus I

Tingkat kesukaran No Butir Soal Jumlah

Tinggi 5, 10, 20 3

Sedang 3, 4, 7, 8, 9, 12,

13, 14, 15, 16 10

Rendah 2, 6 2

Tabel 3.14 menunjukkan bahwa tingkat kesukaran butir soal tes formatif

siklus I dengan tingkat kesukaran tinggi sebanyak 3 soal yaitu butir soal nomor 5,

10, dan 20. Tingkat kesukaran sedang sebanyak 10 butir soal yaitu soal nomor 3,

4, 7, 8, 9, 12, 13, 14, 15, dan 16. Sedangkan tingkat kesukaran rendah sebanyak 2

butir soal yaitu soal nomor 2 dan 6.

Tabel 16

Tingkat Kesukaran Soal Tes Formatif Siklus II

Tingkat kesukaran No Butir Soal Jumlah

Tinggi 1, 18 2

Sedang 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9,

12, 17, 19, 20 11

Rendah 6, 10 2

Tabel 3.15 menunjukkan bahwa tingkat kesukaran butir soal tes formatif

siklus I dengan tingkat kesukaran tinggi sebanyak 2 soal yaitu butir soal nomor 1

dan 18. Tingkat kesukaran sedang sebanyak 11 butir soal yaitu soal nomor 2, 3,

4, 5, 7, 8, 9, 12, 17, 19, dan 20. Sedangkan tingkat kesukaran rendah sebanyak 2

butir soal yaitu soal nomor 6 dan 10.