bab iii metode penelitian · 2018. 8. 29. · (ekawarna, 2013: 11). 3.2. setting dan subjek...
TRANSCRIPT
17
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi, yaitu
penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh 2 orang (Suharsimi Arikunto, 2010:
47). Bentuk kerjasama atau kolaborasi di antara para anggota situasi dan kondisi
itulah yang menyebabkan suatu proses dapat berlangsung. Kolaborasi dalam
kesempatan ini ialah berupa sudut pandang yang disampaikan oleh setiap
kolaborator. Selanjutnya sudut pandang ini dianggap sebagai andil yang sangat
penting dalam upaya pemahaman terhadap berbagai permasalahan yang muncul
(Ekawarna, 2013: 11).
3.2 Setting dan subjek penelitian
3.2.1 Setting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SD Negeri 2 jambangan
terletak Desa Duro Kelurahan Jambangan Kecamatan Geyer Kabupaten
Grobogan. Lokasi sekolah ini berdampingan dengan lapangan sepakbola desa
duro. Lingkungan sekitar sekolah menjadi pusat aktivitas masyarakat Desa Duro
seperti pasar.
Adapun alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1
Alokasi Waktu Penelitian
No Pelaksanaan
Penelitian
Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi
2
Penyusunan proposal
dan soal-soal untuk uji
validitas
3 Uji validitas soal siklus
1 dan siklus 2
4 Siklus 1
Perencanaan
18
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi
5
Siklus 2
Perencanaan
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi
6 Pelaporan
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelian adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Jambangan semester II
tahun ajaran 2014/2015. Terdapat 21 siswa pada kelas ini, terdiri dari 12 siswa
laki-laki dan 9 siswa perempuan. Siswa pada kelas ini berasal dari sekitar wilayah
Duro, tidak ada siswa yang berasal dari luar kecamatan ataupun luar kota. Siswa
kelas ini berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda dengan mata
pencaharian orang tua yang beragam, ada yang orang tuanya sebagai guru,
pedagang, petani, wiraswasta. Keberagaman latar belakang siswa memiliki andil
dalam terdapatnya perbedaan kesadaran belajar serta hasil belajar antar siswa.
Berdasar informasi yang didapat dari guru kelas (Bapak Suwarto ) masih banyak
siswa yang belum tuntas dalam mata pelajaran IPA. Nilai mereka masih di bawah
KKM yang di tentukan oleh guru.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur
memberikan nilai yang bervariasi.” Variabel penelitian tindakan kelas ini ada tiga
yaitu variabel bebas, variabel terikat pertama dan variabel terikat kedua. Variabel
bebasnya yaitu pembelajaran dengan pendekatan Discovery Learning (X),
variabel terikatnya motivasi dan hasil belajar (Y).
19
3.3.1 Variabel Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-
intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah belajar,
merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat
akan mempunyai banyak energi untuk melaksanakan kegiatan belajar (Sardiman,
2011: 75).
3.3.2 Variabel Hasil Belajar
Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai
akibat dari kegiatan belajar mengajar yang dilakukan (Juliah dalam Asep jihad
dan Abdul Haris, 2012 :15)
3.3.3 Variabel Model Discovery Learning
Model Discovery Learning adalah proses pembelajaran untuk menemukan
sesuatu yang baru dalam kegiatan belajar-mengajar. Proses belajar dapat
menemukan sesuatu apabila pendidik menyusun terlebih dahulu beragam materi
yang akan di sampaikan, selanjutnya mereka dapat melakukan proses untuk
menemukan sendiri berbagai hal penting terkait dengan kesulitan dalam
pembelajaran (Masarudin Siregar dalam Mohammad Takdir ilahi, 2012: 30).
Langkah-langkah operasional model discovery learning (Abu Ahmadi dan
Tri Prasetyo dalam Mohammad Takdir Ilahi, 2012 :87-88) yaitu :
a. Stimulasi
b. Identifikasi masalah
c. Pengumpulan data
d. Pengolahan data
e. Pembuktian
f. Menarik kesimpulan
3.4 Rencana Tindakan
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. “Model
yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model tahapan pelaksanaan PTK”
yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2010: 17). Tahapan pelaksanaan
20
PTK ini terdapat empat tahap meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan atau observasi dan refleksi.
Model tahapan-tahapan pelaksanaan PTK dapat dilihat pada tabel 3.1
Gambar 3.1
Model Tahapan-Tahapan Pelakasanaan PTK
Berdasarkan gambar 3.1 penelitian ini akan dilaksanakan melalui 2 siklus
yaitu Siklus I dan Siklus II, sebelum dilaksanakan penelitian menyusun suatu
perencanaan mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam
pelaksanaan pembelajaran. Setelah perencanaan akan dilaksanakan tindakan
dengan suatu pengamatan/observasi mengenai jalanya tindakan dalam
pembelajaran, setelah tindakan akan dilaksanakan refleksi berdasarkan hasil
pengamatan. Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan dan kekurangan yang
21
ditemukan pada tindakan Siklus I kemudian akan dilaksanakan dan diperbaiki
pada Siklus II yang pelaksanaanya sama pada Siklus I. Masing-masing siklus
diakhiri dengan evaluasi. Waktu pelaksanaan kedua siklus ini berlangsung pada
semester II tahun ajaran 2014/2015.
3.4.1 Siklus 1
Dalam pelaksanaan siklus 1 secara rinci terdiri dari langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Perencanaan tindakan,
menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu dilakukan sebelum
pelaksanaan tindakan, diuraikan sebagai berikut:
a. Mendiskusikan dengan guru tentang langkah-langkah, model, dan
media yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran
b. Menyesuaikan rancangan penelitian dengan pokok bahasan
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
d. Mempersiapkan media yang akan digunakan untuk mengaplikasikan
kegiatan percobaan.
e. Mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran yang perlu
disiapkan dan dikembangkan, yaitu: lembaran-lembaran evaluasi dan
instrumen lain berikut kriteria penilaian dan kunci jawaban yang akan
disiapkan dan dikembangkan.
f. Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran
2) Pelaksanaan tindakan
berisi uraian tahapan-tahapan tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti,
observer, dan siswa dalam pembelajaran. Uraian dari tahapan pelaksanaan adalah
sebagai berikut:
a. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dalam tahap ini kegiatan
pembelajaran yang dirumuskan diaplikasikan dalam kelas. Dengan
rincian kegiatan sebagai berikut:
22
Guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan
model Discovery Learning
Langkah pembelajaran diawali dengan pengeksplorasian
pengetahuan awal siswa mengenai materi cahaya, kemudian
menyebutkan sifat-sifat cahaya. Pada langkah ini, guru sebagai
motivator membangun motivasi siswa.
Guru memberikan penjelasan sedikit tentang materi, kemudian
memberikan pertanyaan kepada siswa berhubungan dengan
materi yang disampaikan.
Siswa bekerja dalam kelompok untuk melakukan percobaan
berkaitan dengan sifat-sifat cahaya. Kegiatan percobaan ini
dilakukan untuk memberikan pengalaman langsung kepada
siswa untuk menemukan sendiri konsep-konsep dalam materi
sifat-sifat cahaya sehingga lebih memahami materi tersebut.
Siswa membuat kesimpulan dari hasil pengamatannya berupa
laporan sederhana.
Salah satu perwakilan siswa mempresentasikan masing-masing
hasil percobaan yang telah dilakukan kelompoknya.
Pada akhir pembelajaran, pembelajaran ditutup dengan
menyimpulkan dan merespon kegiatan yang telah dialami.
Tahap ini merupakan salah satu bentuk konfirmasi dalam
pembelajaran.
3) Pengamatan,
menggambarkan mengenai pengamatan observer terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dan siswa. Mengobservasi kesesuaian
rencana dengan aplikasinya pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar
serta mengobservasi ketercapaian indikator kognitif dan indikator afektif pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh
observer dengan menggunakan instrument yang telah disiapkan untuk siswa.
23
4) Refleksi,
dilakukan untuk mengevaluasi kekurangan dan kelebihan proses belajar
mengajar pada siklus I. Kekurangan dapat diperbaiki pada siklus berikutnya
Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam beberapa siklus. Apabila pada siklus II
belum juga mengarah kepada perubahan proses pembelajaran dan hasil belajar
maka dapat dilakukan siklus III. Siklus dapat dihentikan jika hasil belajar yang
diinginkan telah tercapai.
3.4.2 Siklus II
Tindakan pada siklus 2, dilakukan berdasarkan perencanaan dan perbaikan
dari hasil refleksi siklus I. Prosedur langkah-langkah siklus ke dua sama seperti
siklus pertama. Apabila siklus kedua sudah selesai sedangkan hasil belajar belum
sesuai dengan rencana dan tindakan, maka dapat dilanjutkan ke siklus ketiga,
yang cara dan tahapannya sama dengan siklus pertama dan kedua.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini, maka
ditentukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang
diteliti, yaitu:
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Terdapat dua jenis pengumpulan data yang diperlukan yaitu :
1. Peningkatan pembelajaran IPA melalui penerapan Model Discovery
Learning
Data ini dikumpulkan melalui lembar observasi mengenai aktivitas siswa
dan pendidik selama kegiatan belajar mengajar dikelas, dan
dokumentasi pembelajaran yang diambil oleh observer yang kemudian dianalisis
secara deskriptip.
2. Data peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa
Data ini dikumpulkan melalui penggunaan lembar observasi aktivitas
selama melakukan kegiatan praktikum, penilaian produk yang dibuat siswa yang
24
menjadi sampel dalam penelitian dan tes yang dibuat oleh pendidik dalam
penelitian ini. Data ini kemudian dianalisis secara deskriptif.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan disusun instrumen dalam bentuk
tes, lembar angket dan observasi.
1. Tes dan lembar angket
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan. Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan,
misalnya: melingkari salah satu huruf pilihan jawaban, mencoret jawaban,
menjawab secara lisan, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2013 :67).
Kisi-kisi lembar angket motivasi dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2
Kisi-kisi Lembar angket motivasi
No. Aspek Indikator No. item Jumlah
1. Perhatian a. memperhatikan kegiatan
pembelajaran yang berlangsung
b. memperhatikan materi pelajaran
yang disampaikan
8, 10, 13,
14, 16
5
2. Kepercayaan
diri
Keyakinan terhadap kemampuan yang
dimiliki
1, 2, 5,
12, 15
5
3. Kepuasaan Kepuasaan terhadap hasil yang
diperoleh
3, 4, 6, 7,
9, 11
6
Kisi-kisi soal evaluasi IPA siklus I dapat dilihat pada tabel 3.3
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Soal Evaluasi IPA Siklus 1
Standar Kompetensi Kompetensi
Dasar
Indikator
Penilaian
Bentuk
(Nomor soal) Jumla
h
Soal Pilihan ganda
6. Menerapkan sifat-
sifat cahaya melalui
kegiatan membuat suatu
6.1Mendeskri
psikan sifat-
sifat cahaya
1. Mendiskripsik
an sifat – sifat
cahaya dalam
1, 8, 10, 11, 18
5
25
Kisi-kisi soal evaluasi IPA siklus II dapat dilihat pada tabel 3.4
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Soal Evaluasi IPA Siklus 1I
karya/model kehidupan
sehari-hari
2. Menjelaskan
sifat-sifat
cahaya (dapat
merambat
lurus, dapat
menembus
benda bening,
dapat
dipantulkan,
dapat
dibiaskan, dan
dapat
diuraikan).
3. Mendemontras
ikan sifat –
sifat cahaya
yang mengenai
berbagai
benda.
4. Pemanfaatan
sifat-sifat
cahaya dalam
kehidupan
sehari-hari
3, 4, 7, 9, 14,
15
2, 6, 12, 16
5, 13, 17, 19,
20
6
4
5
Jumlah soal 20
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar
Indikator
Penilaian
Bentuk
(Nomor soal)
Jumla
h
Soal Pilihan ganda
6. Menerapkan
sifat-sifat cahaya
melalui kegiatan
membuat suatu
karya/model
6.2 Membuat suatu
karya/model,mis
alnya periskop
atau lensa dari
bahan sederhana
1.Membuat
periskop dan lup
melalui
percobaan
sederhana
3, 8, 10, 13,
15, 19
6
26
2. Lembar Observasi
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data mengenai aktivitas
guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar di kelas dengan peneran Model
Discovery Learning Instrumen ini digunakan oleh observer untuk siswa.
Kisi-kisi Lembar observasi guru dapat dilihat pada tabel 3.5
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru
No Aspek Indikator Nomor
Soal
1 Kegiatan
Awal
1. Guru mengajak siswa berdoa
2. Guru melakukan presensi
3. Guuru memeriksa kerapian dan
mengkondisikan kelas untuk siap mengikuti
pelajaran
4. Guru melakukan kegiatan apersepsi.
1-5
dengan
menerapkan
sifat-sifat
cahaya
dengan
menentukan alat
dan bahan yang
sesuai
2.Menyebutkan
alat optik yang
dapat membantu
penglihatan.
3,Menyebutkan
manfaat alat
optik dalam
kehidupan
sehari-hari.
2, 4, 6, 7, 12,
18
1, 5, 9, 11, 14,
16, 17, 20
6
8
Jumlah soal 20
27
5. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
materi yang akan dipelajari hari ini.
2 Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran Discovery Learning.
2. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
3. Guru membagikan alat, bahan serta LKS untuk
melakukan percobaan
4. Guru membimbing siswa dalam menemukan
berbagai informasi.
5. Guru membimbing siswa dalam melakukan
kerja kelompok.
6. Guru membimbing siswa dalam
mengumpulkan informasi dari sumber dan
media pembelajaran yang disediakan oleh
guru.
7. Guru membimbing siswa untuk menyajikan
hasil diskusi masing-masing kelompok.
8. Guru mengatur jalannya presentasi dari
masing-masing kelompok.
9. Guru membimbing siswa dalam
menyampaikan hasil diskusi mereka di depan
kelas.
10. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menaggapi hasil presentasi.
11. Guru membahas hasil presentasi
6-24
3 Kegiatan
Penutup
1. Guru memberikan evaluasi.
2. Guru memberi tindak lanjut
3. Guru mengakhiri pembelajaran.
25-27
28
Kisi-kisi Lembar observasi guru dapat dilihat pada tabel 3.6
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa.
No Aspek Indikator Nomor
Soal
1 Kegiatan
Awal
1. Siswa berdoa bersama guru
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru.
3. Siswa tidak bergurau saat guru menjelaskan.
1-5
2 Kegiatan Inti 1. Siswa aktif dalam pembelajaran.
2. Siswa bekerja dalam kelompok dengan antusias.
3. Siswa aktif bekerja dalam kelompok.
4. Siswa saling bekerja sama dalam bekerja
kelompok.
5. Siswa aktif dalam pengumpulan informasi.
6. Siswa aktif dalam membuat laporan.
7. Siswa secara tanggung jawab mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas.
8. Siswa aktif memberi tanggapan kepada
kelompok yang sedang presentasi.
6-24
3 Kegiatan
Penutup
1. Siswa mengerjakan soal evaluasi tanpa
mengganggu temannya.
2. Siswa menyampaikan pendepatnya tentang
pembelajaran yang telah dilakukan
25-27
3.6 Indikator Kinerja
Dalam penelitian ini, peneliti mengukur tingkat keberhasilan dari
penelitian yang dilakukan dalam mata pelajaran IPA dengan model Discovery
Learning apabila :
29
1. Secara keseluruhan motivasi belajar siswa saat mengikuti mata
pelajaran IPA meningkat menjadi motivasi tinggi
2. Hasil belajar seluruh siswa atau 100% mencapai atau melebihi KKM
yang ditentukan yaitu 70
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes
3.7.1 Uji Validitas
Sebuah Tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak di ukur.
Jika data yang dihasilkan oleh instrumen benar dan valid, maka instrumen yang digunakan tersebut
juga valid (Suharsimi Arikunto, 2013 ;73). Untuk melihat suatu instrumen tersebut valid
atau tidak dengan menggunakan program SPSS 20.0 dapat dilihat pada kolom
Corrected Item-Total Correlation. Dengan tujuan untuk mengukur ketepatan
instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian.
Tingkat validitas instrumen menurut Suharmi Arikunto (2013: 89) dapat
dilihat pada tabel 3.7
Tabel 3.7
Tingkat Validitas Instrumen
Besarnya Nilai r Keterangan
0,8≤r≤1 Validitas sangat tinggi
0,6≤r≤0,79 Validitas tinggi
0,4≤r≤0,59 Validitas cukup
0,2≤r≤0,39 Validitas rendah
0,0≤r≤0,19 Validitas sangat rendah
30
Hasil uji validitas siklus I dapat dilihat pada tabel 3.8
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Siklus I
No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Valid Tidak Valid
1. 6. Menerapkan sifat-
sifat cahaya melalui
kegiatan membuat
suatu karya/model
6.1Mendeskripsikan
sifat-sifat cahaya
1, 2, 4, 6, 7,
8, 9, 10, 11,
12, 13, 14,
15, 16, 17,
19, 20, 23,
25, 26, 27,
28, 30
5, 18, 21, 22,
24, 29.
Dari data di atas dapat diketahui soal yang valid adalah 1, 2, 4, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 23, 25, 26, 27, 28, 30 dan tidak valid adalah
5, 18, 21, 22, 24, 29.
Hasil uji validitas siklus II dapat dilihat pada tabel 3.9
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Siklus II
No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Valid Tidak Valid
1. 6. Menerapkan sifat-
sifat cahaya melalui
kegiatan membuat
suatu karya/model
6.2 Membuat suatu
karya/model,
misalnya
periskop atau
lensa dari bahan
sederhana
dengan
menerapkan
sifat-sifat cahaya
2, 4, 5, 6, 7,
9, 11, 12,
14, 15, 16,
17, 19, 20,
21, 23, 25,
27, 28, 29,
30
1, 3, 8, 10,
13, 18, 22,
24, 26.
31
Dari data di atas dapat diketahui soal yang valid adalah 2, 4, 5, 6, 7, 9, 11,
12, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 23, 25, 27, 28, 29, 30 dan tidak valid adalah 1, 3, 8,
10, 13, 18, 22, 24, 26.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Realibilitas berarti dapat dipercaya . Tes tersebut dapat dikatakan dapat
dipercaya jika memberikan hasil yang tepat apabila diteskan berkali-kali. Sebuah
tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukan ketepatan.
Dengan kata lain, jika kepada para siswa diberikan tes yang sama pada waktu
yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan yang sama
dalam kelompoknya (Suharsimi Arikunto, 2013: 74)
Tahapan uji reliabilitas ini menggunakan program SPSS 20.0 for windows
(statistical product and service solutions).Tingkat reliabilitas dapat dilihat pada
tabel 3.10
Tabel 3.10
Koefisien Reliabilitas dan Kategori
Koefisien Realibilitas Kategori
α≤0,7 Tidak reliabel
0,7≤α≤0,8 Dapat diterima
0,8≤α≤0,9 Reliabel bagus
0,9≤α≤1,0 Reliabel memuaskan
Hasil Uji reliabilitas siklus 1 dapat dilihat oada tabel 3.11
Tabel 3.11
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,909 30
32
Dari hasil uji realibilitas pada siklus I didapat koefisien alpha 0,909 yang
artinya instrument memiliki tingkat realibilitas memuaskan.
Hasil uji reliabilitas siklus II dapat dilihat pada tabel 3.12
Tabel 3.12
Dari hasil uji realibilitas pada siklus I didapat koefisien alpha 0,879 yang
artinya instrument memiliki tingkat realibilitas bagus
3.8 Pengolahan dan Analisis Data
Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian pada kelas V SDN 2
Jambangan adalah data yang berupa angka/data kuantitatif dengan cara
membandingkan nilai tes pra siklus, nilai siklus I, nilai siklus II, skor nilai
observasi KBM siswa, dan juga data kualitatif yang berupa hasil observasi KBM
guru.
Analisis hasil belajar IPA siswa dilakukan dengan menghitung persentase
ketuntasan belajar IPA secara klasikal dan rata-rata nilai siswa. perhitungan nilai
tes evaluasi hasil belajar mata pelajaran IPA berpedoman pada perhitungan rumus
sebagai berikut :
Keterangan:
x = nilai tes evaluasi hasil belajar IPA
∑ S = jumlah skor
∑ SM = jumlah skor maksimum.
Sementara itu untuk mengukur skor motivasi digunakan rumus sebagai
berikut:
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,879 30
33
Keterangan:
x = skor motivasi belajar IPA
∑ S = jumlah skor
∑ SM = jumlah skor maksimum.
Sementara itu untuk mengukur nilai rata-rata siswa digunakan rumus
sebagai berikut:
Keterangan:
= nilai rata-rata
= jumlah nilai semua siswa yang diperoleh
N = jumlah siswa
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal adalah
sebagai berikut:
Keterangan:
KB = ketuntasan belajar
NS = jumlah siswa yang diatas KKM (nilai ≥ 76)
N = jumlah siswa
Analisis hasil observasi KBM/keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPA
melalui model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media dilakukan
dengan menghitung persentase jumlah pencapaian skor secara klasikal. Rumus
persentase hasil observasi KBM/keterlibatan siswa adalah sebagai berikut: