bab iii metode penelitian · 2018. 8. 29. · (ekawarna, 2013: 11). 3.2. setting dan subjek...

17
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi, yaitu penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh 2 orang (Suharsimi Arikunto, 2010: 47). Bentuk kerjasama atau kolaborasi di antara para anggota situasi dan kondisi itulah yang menyebabkan suatu proses dapat berlangsung. Kolaborasi dalam kesempatan ini ialah berupa sudut pandang yang disampaikan oleh setiap kolaborator. Selanjutnya sudut pandang ini dianggap sebagai andil yang sangat penting dalam upaya pemahaman terhadap berbagai permasalahan yang muncul (Ekawarna, 2013: 11). 3.2 Setting dan subjek penelitian 3.2.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SD Negeri 2 jambangan terletak Desa Duro Kelurahan Jambangan Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Lokasi sekolah ini berdampingan dengan lapangan sepakbola desa duro. Lingkungan sekitar sekolah menjadi pusat aktivitas masyarakat Desa Duro seperti pasar. Adapun alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian No Pelaksanaan Penelitian Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Observasi 2 Penyusunan proposal dan soal-soal untuk uji validitas 3 Uji validitas soal siklus 1 dan siklus 2 4 Siklus 1 Perencanaan

Upload: others

Post on 12-Mar-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi, yaitu

penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh 2 orang (Suharsimi Arikunto, 2010:

47). Bentuk kerjasama atau kolaborasi di antara para anggota situasi dan kondisi

itulah yang menyebabkan suatu proses dapat berlangsung. Kolaborasi dalam

kesempatan ini ialah berupa sudut pandang yang disampaikan oleh setiap

kolaborator. Selanjutnya sudut pandang ini dianggap sebagai andil yang sangat

penting dalam upaya pemahaman terhadap berbagai permasalahan yang muncul

(Ekawarna, 2013: 11).

3.2 Setting dan subjek penelitian

3.2.1 Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SD Negeri 2 jambangan

terletak Desa Duro Kelurahan Jambangan Kecamatan Geyer Kabupaten

Grobogan. Lokasi sekolah ini berdampingan dengan lapangan sepakbola desa

duro. Lingkungan sekitar sekolah menjadi pusat aktivitas masyarakat Desa Duro

seperti pasar.

Adapun alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian

No Pelaksanaan

Penelitian

Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Observasi

2

Penyusunan proposal

dan soal-soal untuk uji

validitas

3 Uji validitas soal siklus

1 dan siklus 2

4 Siklus 1

Perencanaan

18

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

5

Siklus 2

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

6 Pelaporan

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek penelian adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Jambangan semester II

tahun ajaran 2014/2015. Terdapat 21 siswa pada kelas ini, terdiri dari 12 siswa

laki-laki dan 9 siswa perempuan. Siswa pada kelas ini berasal dari sekitar wilayah

Duro, tidak ada siswa yang berasal dari luar kecamatan ataupun luar kota. Siswa

kelas ini berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda dengan mata

pencaharian orang tua yang beragam, ada yang orang tuanya sebagai guru,

pedagang, petani, wiraswasta. Keberagaman latar belakang siswa memiliki andil

dalam terdapatnya perbedaan kesadaran belajar serta hasil belajar antar siswa.

Berdasar informasi yang didapat dari guru kelas (Bapak Suwarto ) masih banyak

siswa yang belum tuntas dalam mata pelajaran IPA. Nilai mereka masih di bawah

KKM yang di tentukan oleh guru.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur

memberikan nilai yang bervariasi.” Variabel penelitian tindakan kelas ini ada tiga

yaitu variabel bebas, variabel terikat pertama dan variabel terikat kedua. Variabel

bebasnya yaitu pembelajaran dengan pendekatan Discovery Learning (X),

variabel terikatnya motivasi dan hasil belajar (Y).

19

3.3.1 Variabel Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-

intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah belajar,

merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat

akan mempunyai banyak energi untuk melaksanakan kegiatan belajar (Sardiman,

2011: 75).

3.3.2 Variabel Hasil Belajar

Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai

akibat dari kegiatan belajar mengajar yang dilakukan (Juliah dalam Asep jihad

dan Abdul Haris, 2012 :15)

3.3.3 Variabel Model Discovery Learning

Model Discovery Learning adalah proses pembelajaran untuk menemukan

sesuatu yang baru dalam kegiatan belajar-mengajar. Proses belajar dapat

menemukan sesuatu apabila pendidik menyusun terlebih dahulu beragam materi

yang akan di sampaikan, selanjutnya mereka dapat melakukan proses untuk

menemukan sendiri berbagai hal penting terkait dengan kesulitan dalam

pembelajaran (Masarudin Siregar dalam Mohammad Takdir ilahi, 2012: 30).

Langkah-langkah operasional model discovery learning (Abu Ahmadi dan

Tri Prasetyo dalam Mohammad Takdir Ilahi, 2012 :87-88) yaitu :

a. Stimulasi

b. Identifikasi masalah

c. Pengumpulan data

d. Pengolahan data

e. Pembuktian

f. Menarik kesimpulan

3.4 Rencana Tindakan

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. “Model

yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model tahapan pelaksanaan PTK”

yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2010: 17). Tahapan pelaksanaan

20

PTK ini terdapat empat tahap meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan,

pengamatan atau observasi dan refleksi.

Model tahapan-tahapan pelaksanaan PTK dapat dilihat pada tabel 3.1

Gambar 3.1

Model Tahapan-Tahapan Pelakasanaan PTK

Berdasarkan gambar 3.1 penelitian ini akan dilaksanakan melalui 2 siklus

yaitu Siklus I dan Siklus II, sebelum dilaksanakan penelitian menyusun suatu

perencanaan mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam

pelaksanaan pembelajaran. Setelah perencanaan akan dilaksanakan tindakan

dengan suatu pengamatan/observasi mengenai jalanya tindakan dalam

pembelajaran, setelah tindakan akan dilaksanakan refleksi berdasarkan hasil

pengamatan. Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan dan kekurangan yang

21

ditemukan pada tindakan Siklus I kemudian akan dilaksanakan dan diperbaiki

pada Siklus II yang pelaksanaanya sama pada Siklus I. Masing-masing siklus

diakhiri dengan evaluasi. Waktu pelaksanaan kedua siklus ini berlangsung pada

semester II tahun ajaran 2014/2015.

3.4.1 Siklus 1

Dalam pelaksanaan siklus 1 secara rinci terdiri dari langkah-langkah

sebagai berikut:

1) Perencanaan tindakan,

menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu dilakukan sebelum

pelaksanaan tindakan, diuraikan sebagai berikut:

a. Mendiskusikan dengan guru tentang langkah-langkah, model, dan

media yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran

b. Menyesuaikan rancangan penelitian dengan pokok bahasan

c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

d. Mempersiapkan media yang akan digunakan untuk mengaplikasikan

kegiatan percobaan.

e. Mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran yang perlu

disiapkan dan dikembangkan, yaitu: lembaran-lembaran evaluasi dan

instrumen lain berikut kriteria penilaian dan kunci jawaban yang akan

disiapkan dan dikembangkan.

f. Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran

2) Pelaksanaan tindakan

berisi uraian tahapan-tahapan tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti,

observer, dan siswa dalam pembelajaran. Uraian dari tahapan pelaksanaan adalah

sebagai berikut:

a. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dalam tahap ini kegiatan

pembelajaran yang dirumuskan diaplikasikan dalam kelas. Dengan

rincian kegiatan sebagai berikut:

22

Guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan

model Discovery Learning

Langkah pembelajaran diawali dengan pengeksplorasian

pengetahuan awal siswa mengenai materi cahaya, kemudian

menyebutkan sifat-sifat cahaya. Pada langkah ini, guru sebagai

motivator membangun motivasi siswa.

Guru memberikan penjelasan sedikit tentang materi, kemudian

memberikan pertanyaan kepada siswa berhubungan dengan

materi yang disampaikan.

Siswa bekerja dalam kelompok untuk melakukan percobaan

berkaitan dengan sifat-sifat cahaya. Kegiatan percobaan ini

dilakukan untuk memberikan pengalaman langsung kepada

siswa untuk menemukan sendiri konsep-konsep dalam materi

sifat-sifat cahaya sehingga lebih memahami materi tersebut.

Siswa membuat kesimpulan dari hasil pengamatannya berupa

laporan sederhana.

Salah satu perwakilan siswa mempresentasikan masing-masing

hasil percobaan yang telah dilakukan kelompoknya.

Pada akhir pembelajaran, pembelajaran ditutup dengan

menyimpulkan dan merespon kegiatan yang telah dialami.

Tahap ini merupakan salah satu bentuk konfirmasi dalam

pembelajaran.

3) Pengamatan,

menggambarkan mengenai pengamatan observer terhadap kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dan siswa. Mengobservasi kesesuaian

rencana dengan aplikasinya pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar

serta mengobservasi ketercapaian indikator kognitif dan indikator afektif pada saat

kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh

observer dengan menggunakan instrument yang telah disiapkan untuk siswa.

23

4) Refleksi,

dilakukan untuk mengevaluasi kekurangan dan kelebihan proses belajar

mengajar pada siklus I. Kekurangan dapat diperbaiki pada siklus berikutnya

Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam beberapa siklus. Apabila pada siklus II

belum juga mengarah kepada perubahan proses pembelajaran dan hasil belajar

maka dapat dilakukan siklus III. Siklus dapat dihentikan jika hasil belajar yang

diinginkan telah tercapai.

3.4.2 Siklus II

Tindakan pada siklus 2, dilakukan berdasarkan perencanaan dan perbaikan

dari hasil refleksi siklus I. Prosedur langkah-langkah siklus ke dua sama seperti

siklus pertama. Apabila siklus kedua sudah selesai sedangkan hasil belajar belum

sesuai dengan rencana dan tindakan, maka dapat dilanjutkan ke siklus ketiga,

yang cara dan tahapannya sama dengan siklus pertama dan kedua.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini, maka

ditentukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang

diteliti, yaitu:

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Terdapat dua jenis pengumpulan data yang diperlukan yaitu :

1. Peningkatan pembelajaran IPA melalui penerapan Model Discovery

Learning

Data ini dikumpulkan melalui lembar observasi mengenai aktivitas siswa

dan pendidik selama kegiatan belajar mengajar dikelas, dan

dokumentasi pembelajaran yang diambil oleh observer yang kemudian dianalisis

secara deskriptip.

2. Data peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa

Data ini dikumpulkan melalui penggunaan lembar observasi aktivitas

selama melakukan kegiatan praktikum, penilaian produk yang dibuat siswa yang

24

menjadi sampel dalam penelitian dan tes yang dibuat oleh pendidik dalam

penelitian ini. Data ini kemudian dianalisis secara deskriptif.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan disusun instrumen dalam bentuk

tes, lembar angket dan observasi.

1. Tes dan lembar angket

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau

mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah

ditentukan. Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan,

misalnya: melingkari salah satu huruf pilihan jawaban, mencoret jawaban,

menjawab secara lisan, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2013 :67).

Kisi-kisi lembar angket motivasi dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2

Kisi-kisi Lembar angket motivasi

No. Aspek Indikator No. item Jumlah

1. Perhatian a. memperhatikan kegiatan

pembelajaran yang berlangsung

b. memperhatikan materi pelajaran

yang disampaikan

8, 10, 13,

14, 16

5

2. Kepercayaan

diri

Keyakinan terhadap kemampuan yang

dimiliki

1, 2, 5,

12, 15

5

3. Kepuasaan Kepuasaan terhadap hasil yang

diperoleh

3, 4, 6, 7,

9, 11

6

Kisi-kisi soal evaluasi IPA siklus I dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Soal Evaluasi IPA Siklus 1

Standar Kompetensi Kompetensi

Dasar

Indikator

Penilaian

Bentuk

(Nomor soal) Jumla

h

Soal Pilihan ganda

6. Menerapkan sifat-

sifat cahaya melalui

kegiatan membuat suatu

6.1Mendeskri

psikan sifat-

sifat cahaya

1. Mendiskripsik

an sifat – sifat

cahaya dalam

1, 8, 10, 11, 18

5

25

Kisi-kisi soal evaluasi IPA siklus II dapat dilihat pada tabel 3.4

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Soal Evaluasi IPA Siklus 1I

karya/model kehidupan

sehari-hari

2. Menjelaskan

sifat-sifat

cahaya (dapat

merambat

lurus, dapat

menembus

benda bening,

dapat

dipantulkan,

dapat

dibiaskan, dan

dapat

diuraikan).

3. Mendemontras

ikan sifat –

sifat cahaya

yang mengenai

berbagai

benda.

4. Pemanfaatan

sifat-sifat

cahaya dalam

kehidupan

sehari-hari

3, 4, 7, 9, 14,

15

2, 6, 12, 16

5, 13, 17, 19,

20

6

4

5

Jumlah soal 20

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar

Indikator

Penilaian

Bentuk

(Nomor soal)

Jumla

h

Soal Pilihan ganda

6. Menerapkan

sifat-sifat cahaya

melalui kegiatan

membuat suatu

karya/model

6.2 Membuat suatu

karya/model,mis

alnya periskop

atau lensa dari

bahan sederhana

1.Membuat

periskop dan lup

melalui

percobaan

sederhana

3, 8, 10, 13,

15, 19

6

26

2. Lembar Observasi

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data mengenai aktivitas

guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar di kelas dengan peneran Model

Discovery Learning Instrumen ini digunakan oleh observer untuk siswa.

Kisi-kisi Lembar observasi guru dapat dilihat pada tabel 3.5

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru

No Aspek Indikator Nomor

Soal

1 Kegiatan

Awal

1. Guru mengajak siswa berdoa

2. Guru melakukan presensi

3. Guuru memeriksa kerapian dan

mengkondisikan kelas untuk siap mengikuti

pelajaran

4. Guru melakukan kegiatan apersepsi.

1-5

dengan

menerapkan

sifat-sifat

cahaya

dengan

menentukan alat

dan bahan yang

sesuai

2.Menyebutkan

alat optik yang

dapat membantu

penglihatan.

3,Menyebutkan

manfaat alat

optik dalam

kehidupan

sehari-hari.

2, 4, 6, 7, 12,

18

1, 5, 9, 11, 14,

16, 17, 20

6

8

Jumlah soal 20

27

5. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran

materi yang akan dipelajari hari ini.

2 Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran Discovery Learning.

2. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

3. Guru membagikan alat, bahan serta LKS untuk

melakukan percobaan

4. Guru membimbing siswa dalam menemukan

berbagai informasi.

5. Guru membimbing siswa dalam melakukan

kerja kelompok.

6. Guru membimbing siswa dalam

mengumpulkan informasi dari sumber dan

media pembelajaran yang disediakan oleh

guru.

7. Guru membimbing siswa untuk menyajikan

hasil diskusi masing-masing kelompok.

8. Guru mengatur jalannya presentasi dari

masing-masing kelompok.

9. Guru membimbing siswa dalam

menyampaikan hasil diskusi mereka di depan

kelas.

10. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk menaggapi hasil presentasi.

11. Guru membahas hasil presentasi

6-24

3 Kegiatan

Penutup

1. Guru memberikan evaluasi.

2. Guru memberi tindak lanjut

3. Guru mengakhiri pembelajaran.

25-27

28

Kisi-kisi Lembar observasi guru dapat dilihat pada tabel 3.6

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa.

No Aspek Indikator Nomor

Soal

1 Kegiatan

Awal

1. Siswa berdoa bersama guru

2. Siswa mendengarkan penjelasan guru.

3. Siswa tidak bergurau saat guru menjelaskan.

1-5

2 Kegiatan Inti 1. Siswa aktif dalam pembelajaran.

2. Siswa bekerja dalam kelompok dengan antusias.

3. Siswa aktif bekerja dalam kelompok.

4. Siswa saling bekerja sama dalam bekerja

kelompok.

5. Siswa aktif dalam pengumpulan informasi.

6. Siswa aktif dalam membuat laporan.

7. Siswa secara tanggung jawab mempresentasikan

hasil diskusi di depan kelas.

8. Siswa aktif memberi tanggapan kepada

kelompok yang sedang presentasi.

6-24

3 Kegiatan

Penutup

1. Siswa mengerjakan soal evaluasi tanpa

mengganggu temannya.

2. Siswa menyampaikan pendepatnya tentang

pembelajaran yang telah dilakukan

25-27

3.6 Indikator Kinerja

Dalam penelitian ini, peneliti mengukur tingkat keberhasilan dari

penelitian yang dilakukan dalam mata pelajaran IPA dengan model Discovery

Learning apabila :

29

1. Secara keseluruhan motivasi belajar siswa saat mengikuti mata

pelajaran IPA meningkat menjadi motivasi tinggi

2. Hasil belajar seluruh siswa atau 100% mencapai atau melebihi KKM

yang ditentukan yaitu 70

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes

3.7.1 Uji Validitas

Sebuah Tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak di ukur.

Jika data yang dihasilkan oleh instrumen benar dan valid, maka instrumen yang digunakan tersebut

juga valid (Suharsimi Arikunto, 2013 ;73). Untuk melihat suatu instrumen tersebut valid

atau tidak dengan menggunakan program SPSS 20.0 dapat dilihat pada kolom

Corrected Item-Total Correlation. Dengan tujuan untuk mengukur ketepatan

instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian.

Tingkat validitas instrumen menurut Suharmi Arikunto (2013: 89) dapat

dilihat pada tabel 3.7

Tabel 3.7

Tingkat Validitas Instrumen

Besarnya Nilai r Keterangan

0,8≤r≤1 Validitas sangat tinggi

0,6≤r≤0,79 Validitas tinggi

0,4≤r≤0,59 Validitas cukup

0,2≤r≤0,39 Validitas rendah

0,0≤r≤0,19 Validitas sangat rendah

30

Hasil uji validitas siklus I dapat dilihat pada tabel 3.8

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Siklus I

No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Valid Tidak Valid

1. 6. Menerapkan sifat-

sifat cahaya melalui

kegiatan membuat

suatu karya/model

6.1Mendeskripsikan

sifat-sifat cahaya

1, 2, 4, 6, 7,

8, 9, 10, 11,

12, 13, 14,

15, 16, 17,

19, 20, 23,

25, 26, 27,

28, 30

5, 18, 21, 22,

24, 29.

Dari data di atas dapat diketahui soal yang valid adalah 1, 2, 4, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 23, 25, 26, 27, 28, 30 dan tidak valid adalah

5, 18, 21, 22, 24, 29.

Hasil uji validitas siklus II dapat dilihat pada tabel 3.9

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Siklus II

No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Valid Tidak Valid

1. 6. Menerapkan sifat-

sifat cahaya melalui

kegiatan membuat

suatu karya/model

6.2 Membuat suatu

karya/model,

misalnya

periskop atau

lensa dari bahan

sederhana

dengan

menerapkan

sifat-sifat cahaya

2, 4, 5, 6, 7,

9, 11, 12,

14, 15, 16,

17, 19, 20,

21, 23, 25,

27, 28, 29,

30

1, 3, 8, 10,

13, 18, 22,

24, 26.

31

Dari data di atas dapat diketahui soal yang valid adalah 2, 4, 5, 6, 7, 9, 11,

12, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 23, 25, 27, 28, 29, 30 dan tidak valid adalah 1, 3, 8,

10, 13, 18, 22, 24, 26.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Realibilitas berarti dapat dipercaya . Tes tersebut dapat dikatakan dapat

dipercaya jika memberikan hasil yang tepat apabila diteskan berkali-kali. Sebuah

tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukan ketepatan.

Dengan kata lain, jika kepada para siswa diberikan tes yang sama pada waktu

yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan yang sama

dalam kelompoknya (Suharsimi Arikunto, 2013: 74)

Tahapan uji reliabilitas ini menggunakan program SPSS 20.0 for windows

(statistical product and service solutions).Tingkat reliabilitas dapat dilihat pada

tabel 3.10

Tabel 3.10

Koefisien Reliabilitas dan Kategori

Koefisien Realibilitas Kategori

α≤0,7 Tidak reliabel

0,7≤α≤0,8 Dapat diterima

0,8≤α≤0,9 Reliabel bagus

0,9≤α≤1,0 Reliabel memuaskan

Hasil Uji reliabilitas siklus 1 dapat dilihat oada tabel 3.11

Tabel 3.11

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,909 30

32

Dari hasil uji realibilitas pada siklus I didapat koefisien alpha 0,909 yang

artinya instrument memiliki tingkat realibilitas memuaskan.

Hasil uji reliabilitas siklus II dapat dilihat pada tabel 3.12

Tabel 3.12

Dari hasil uji realibilitas pada siklus I didapat koefisien alpha 0,879 yang

artinya instrument memiliki tingkat realibilitas bagus

3.8 Pengolahan dan Analisis Data

Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian pada kelas V SDN 2

Jambangan adalah data yang berupa angka/data kuantitatif dengan cara

membandingkan nilai tes pra siklus, nilai siklus I, nilai siklus II, skor nilai

observasi KBM siswa, dan juga data kualitatif yang berupa hasil observasi KBM

guru.

Analisis hasil belajar IPA siswa dilakukan dengan menghitung persentase

ketuntasan belajar IPA secara klasikal dan rata-rata nilai siswa. perhitungan nilai

tes evaluasi hasil belajar mata pelajaran IPA berpedoman pada perhitungan rumus

sebagai berikut :

Keterangan:

x = nilai tes evaluasi hasil belajar IPA

∑ S = jumlah skor

∑ SM = jumlah skor maksimum.

Sementara itu untuk mengukur skor motivasi digunakan rumus sebagai

berikut:

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,879 30

33

Keterangan:

x = skor motivasi belajar IPA

∑ S = jumlah skor

∑ SM = jumlah skor maksimum.

Sementara itu untuk mengukur nilai rata-rata siswa digunakan rumus

sebagai berikut:

Keterangan:

= nilai rata-rata

= jumlah nilai semua siswa yang diperoleh

N = jumlah siswa

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal adalah

sebagai berikut:

Keterangan:

KB = ketuntasan belajar

NS = jumlah siswa yang diatas KKM (nilai ≥ 76)

N = jumlah siswa

Analisis hasil observasi KBM/keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPA

melalui model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media dilakukan

dengan menghitung persentase jumlah pencapaian skor secara klasikal. Rumus

persentase hasil observasi KBM/keterlibatan siswa adalah sebagai berikut: