bab iii metode penelitian 3.1 setting dan karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan...

29
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Berikut ini akan dipaparkan mengenai setting tempat, setting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Setting tempat membahas lokasi atau tempat dilakukannya penelitian, setting waktu membahas tentang penentuan waktu penelitian, sedangkan pada sub judul karakteristik subjek penelitian akan dibahas mengenai kondisi siswa kelas 4 yang akan dijadikan subjek penelitian. 3.1.1 Setting Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri 5 Ngraji kecamatan Purwodadi kabupaten Grobogan. Lokasi sekolah sangat mudah dijangkau, karena letaknya berada di daerah pemukiman penduduk dan terletak 500 meter dari jalan raya Purwodadi-Kuwu. Denah sekolah juga luas sehingga memungkinkan siswa untuk bebas bermain dan melakukan kegiatan sekolah seperti upacara bendera, berolahraga, senam, pramuka, dan kegiatan sekolah lainnya. Kondisi fisik sekolah yaitu memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang UKS, 1 ruang perpustakaan, 1 lab.komputer, 1 lapangan, dan 1 kamar mandi. Sedangkan, kondisi fisik ruang kelas IV yaitu memiliki 17 meja siswa, 34 kursi siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu bulan Februari sampai Mei 2016. Bulan Februari peneliti mulai mengadakan persiapan, yaitu menyusun proposal penelitian. Perencanaan lain terkait dengan penelitian dilakukan peneliti pada bulan Maret seperti menyusun instrumen dan uji validitas soal yang dilakukan pada minggu ke-3 bulan Maret. Pada bulan April minggu ke-1 peneliti melakukan penelitian tindakan kelas siklus I. Pada bulan April minggu ke-2 akan dilakukan penelitian tindakan kelas siklus II. Setelah itu bulan April minggu ke-3

Upload: others

Post on 23-Mar-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Berikut ini akan dipaparkan mengenai setting tempat, setting waktu, dan

karakteristik subjek penelitian. Setting tempat membahas lokasi atau tempat

dilakukannya penelitian, setting waktu membahas tentang penentuan waktu

penelitian, sedangkan pada sub judul karakteristik subjek penelitian akan dibahas

mengenai kondisi siswa kelas 4 yang akan dijadikan subjek penelitian.

3.1.1 Setting Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri 5 Ngraji kecamatan Purwodadi

kabupaten Grobogan. Lokasi sekolah sangat mudah dijangkau, karena letaknya

berada di daerah pemukiman penduduk dan terletak 500 meter dari jalan raya

Purwodadi-Kuwu. Denah sekolah juga luas sehingga memungkinkan siswa untuk

bebas bermain dan melakukan kegiatan sekolah seperti upacara bendera,

berolahraga, senam, pramuka, dan kegiatan sekolah lainnya.

Kondisi fisik sekolah yaitu memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang

UKS, 1 ruang perpustakaan, 1 lab.komputer, 1 lapangan, dan 1 kamar mandi.

Sedangkan, kondisi fisik ruang kelas IV yaitu memiliki 17 meja siswa, 34 kursi

siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board).

3.1.2 Setting Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu bulan Februari sampai

Mei 2016. Bulan Februari peneliti mulai mengadakan persiapan, yaitu menyusun

proposal penelitian. Perencanaan lain terkait dengan penelitian dilakukan peneliti

pada bulan Maret seperti menyusun instrumen dan uji validitas soal yang

dilakukan pada minggu ke-3 bulan Maret. Pada bulan April minggu ke-1 peneliti

melakukan penelitian tindakan kelas siklus I. Pada bulan April minggu ke-2 akan

dilakukan penelitian tindakan kelas siklus II. Setelah itu bulan April minggu ke-3

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

29

sampai bulan Mei peneliti mulai membuat laporan hasil penelitian. Rincian

alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian

No Pelaksanaan

penelitian

Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan PTK X x x x X x x

2. Siklus I

Perencanaan

Tindakan dan

Observasi

Refleksi

x

X

X

3. Siklus II

Perencanaan

Tindakan dan

Observasi

Refleksi

X

x

x

4. Pelaporan x x X x x x

3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 yang terdiri dari 33 siswa yakni

19 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Menurut penuturan guru kelas 4,

mayoritas siswa berasal dari Desa Ngraji. Keadaan ekonomi orang tua rata-rata

beragam, sebagian besar orang tua siswa bermata pencaharian sebagai petani,

buruh kerja, dan pedagang. Taraf kecerdasan siswa tergolong siswa yang normal.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

30

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 3),

dengan kata lain variabel penelitian adalah faktor yang apabila diukur

memberikan nilai yang bervariasi (Slameto, 2015: 195). Dalam penelitian

tindakan kelas terdapat 2 variabel yang digunakan yaitu:

3.2.1 Variabel Bebas

Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat

(Sugiyono, 2011: 4). Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model Cooperative Learning Tipe Mind Mapping. Model Cooperative Learning

Tipe Mind Mapping adalah model pembelajaran yang menempatkan siswa dalam

kelompok kecil sehinggga memberikan kesempatan bagi siswa untuk dapat

bekerja secara aktif menyelesaikan tugas-tugasnya membuat sebuah peta pikiran

dari apa yang mereka pelajari. Sehingga siswa dapat secara aktif dan kreatif

mengidentifikasi dengan cara mencatat ke dalam bentuk gambar dan simbol.

Model Cooperative Learning Tipe Mind Mapping memiliki tahap-tahap

pembelajaran yang diantaranya meliputi: (1) menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai, (2) menyampaikan materi pelajaran, (3) untuk mengetahui

daya serap siswa, guru membentuk kelompok yang beranggotakan 2 orang, (4)

guru meminta seorang dari pasangan tersebut menceritakan materi yang baru

diterima dari guru, dan pasangannya mendengar sembari membuat catatan kecil,

kemudian berganti peran. begitu juga kelompok lainnya, (5) seluruh siswa secara

bergantian/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman

pasangannya, sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancara, (6)

guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami

siswa, (7) kesimpulan/penutup.

3.2.2 Variabel Terikat

Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011: 4). Pada

penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah proses pembelajaran dan hasil

belajar IPS kelas 4. Proses pembelajaran adalah kegiatan interaksi antara guru

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

31

dengan siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi

edukatif. Proses pembelajaran ditekankan pada aktivitas atau kinerja guru dan

siswa dalam pembelajaran yang dilakukan. Sedangkan hasil belajar siswa adalah

hasil akhir yang diharapkan dalam proses pembelajaran yang dinyatakan dalam

skor yang diperoleh dari hasil tes atau evaluasi mengenai sejumlah materi

pelajaran. Aspek hasil belajar dalam penelitian ini ditekankan pada aspek atau

ranah kognitif yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasi bahan

yang diajarkan.

Variabel yang digunakan mengandung maksud bahwa dengan menerapkan

model Cooperative Learning Tipe Mind Mapping dapat meningkatkan proses

pembelajaran dan hasil belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas 4 SD Negeri 5

Ngraji.

3.3 Jenis dan Desain Penelitian

Pada sub judul jenis penelitian dan desain penelitian ini akan diuraikan

menjadi dua sub judul yaitu jenis penelitian dan desain penelitian. Jenis penelitian

akan membahas mengenai jenis penelitian yang akan dilakukan, sedangkan desain

penelitian membahas mengenai model penelitian yang akan dijadikan acuan

peneliti dalam melaksanakan tindakan penelitian.

3.3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas

kolaboratif (PTK). PTK adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk

memperbaiki pembelajaran di kelas (Slameto, 2015: 148). Penelitian tindakan

yang ideal sebaiknya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang yang

melakukan tindakan (guru kelas) dengan pihak yang mengamati proses jalannya

tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaboratif. Alasan mengapa

peneliti menggunakan penelitian kolaboratif karena peneliti belum menjadi guru

kelas.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

32

3.3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

spiral, yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, melalui siklus yang

terdiri dari 3 tahap, yaitu perencanaan (plan), tindakan dan observasi (act &

observe), serta refleksi (reflect). Berikut adalah gambar model spiral yang

dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart dalam Arikunto (2010: 132):

Gambar 3.1

Model Spiral dari C.Kemmis dan Mc.Taggart

Mengacu pada gambar model spiral yang digagas oleh C.Kemmis dan

Mc.Taggart, pelaksanaan PTK dilakukan dalam 2 siklus. Apabila dengan 2 siklus

belum mencapai tujuan, maka dilaksanakan siklus 3 hingga tujuan tercapai. Setiap

1 siklus, pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tahap, yakni perencanaan,

pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Adapun penjabaran 3 tahap

dalam setiap siklus pelaksanaan penelitian menurut model spiral dari C.Kemmis

dan Mc.Taggart sebagai berikut:

1) Perencanaan (Planning)

Dalam tahap perencanaan ini meliputi sebagai berikut :

a. Menelaah materi pembelajaran IPS serta menelaah indikator bersama dengan

tim kolaborasi

b. Menyusun RPP sesuai indikator dalam KD muatan pembelajaran IPS serta

menyusun skenario pembelajaran menggunakan model Cooperative Learning

Tipe Mind Mapping

c. Menyiapkan materi pembelajaran

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

33

d. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis, dan lembar kerja siswa

e. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati proses pembelajaran berupa

kinerja guru dan kinerja siswa.

2) Pelaksanaan (Acting) dan Observasi (Observe)

Pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan

yaitu mengenai tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam

tahap kedua ini pelaksana guru harus ingat dan mentaati apa yang sudah

dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat.

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, penelitian kegiatan pembelajaran sesuai

dengan rencana yang telah direncanakan.

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan

siklus II. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan terdiri dari 2 pertemuan tatap

muka dan 1 pertemuan evaluasi, setiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran

yaitu 6 x 35 menit. Waktu tersebut terbagi dalam tiga bagian kegiatan, meliputi

kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Selama proses pembelajaran, observer mengamati kegiatan yang dilakukan

siswa dan mengumpulkan data berdasarkan instrumen lembar observasi yang

telah disiapkan.

3) Refleksi (Reflect)

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilaksanakan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru

pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan

peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Setelah mengkaji

proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa dan guru, apakah sudah efektif dengan

melihat ketercapaian dalam indikator kinerja pada siklus pertama, serta mengkaji

kekurangan dan membuat daftar permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan

siklus pertama, kemudian bersama tim kolaborasii membuat perencanaan tindak

lanjut untuk siklus berikutnya.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

34

3.4 Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti bersama tim kolaborasi merencanakan dalam

2 siklus.

3.4.1 Siklus Pertama

Perencanaan

a. Menyusun RPP sesuai indikator dalam KD muatan pembelajaran IPS

serta menyusun skenario pembelajaran menggunakan model Cooperative

Learning Tipe Mind Mapping sesuai pada tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2 KD dan Indikator Siklus 1

b. Menyiapkan sumber belajar atau materi pembelajaran

c. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa

d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati proses pembelajaran

berupa kinerja guru dan kinerja siswa.

2) Pelaksanaan dan Observasi

Pertemuan 1

a. Pra Kegiatan

(1) Guru menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan.

b. Kegiatan Awal (10 menit)

(1) Siswa dan guru mengucapkan salam dan berdoa.

Mata

Pelajaran Kompetensi

Dasar Indikator

IPS 2.2. Mengenal

pentingnya

koperasi dalam

meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat.

2.2.1 Menyebutkan tujuan

koperasi.

2.2.2 Menyebutkan

manfaat koperasi.

2.2.3 Mengidentifikasi

berbagai jenis

koperasi.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

35

(2) Guru mengecek kehadiran siswa.

(3) Guru melaksanakan apersepsi : “anak-anak pernahkah kalian membeli alat

tulis di koperasi sekolah? Lalu apa manfaat kalian membeli alat tulis di

koperasi sekolah?”.

(4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

c. Kegiatan Inti (55 menit)

(1) Guru menyampaikan materi pelajaran tentang tujuan dan manfaat

koperasi.

(2) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

(3) Guru meminta siswa berkelompok dengan teman sebangkunya untuk

saling bertukar informasi tentang materi yang diserap, kemudian

menuliskannya dalam bentuk peta pikiran.

(4) Siswa mengkomunikasikan peta pikiran di depan kelas.

(5) Guru memberi penguatan.

(6) Guru memberikan soal (LKS) untuk dipecahkan bersama teman sebangku.

(7) Guru berkeliling untuk memfasilitasi siswa.

(8) Perwakilan siswa menyampaikan jawaban hasil diskusinya.

(9) Guru memberikan umpan balik positif.

d. Kegiatan Akhir (5 menit)

(1) Siswa bersama dengan guru menyimpulkan apa yang telah dipelajari.

(2) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya.

(3) Guru menutup pembelajaran dilanjut doa bersama.

Pertemuan 2

a. Pra Kegiatan

(1) Guru menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan.

b. Kegiatan Awal (10 menit)

(1) Siswa dan guru mengucapkan salam.

(2) Berdoa.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

36

(3) Guru mengecek kehadiran siswa.

(4) Guru melaksanakan apersepsi : “anak-anak siapa saja anggota di koperasi

sekolah kita?”.

(5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

c. Kegiatan Inti (50 menit)

(1) Guru menyampaikan materi pelajaran tentang jenis-jenis koperasi.

(2) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

(3) Guru meminta siswa berkelompok dengan teman sebangkunya untuk

saling bertukar informasi tentang materi yang diserap, kemudian

menuliskannya dalam bentuk peta pikiran.

(4) Siswa mengkomunikasikan peta pikiran di depan kelas.

(5) Guru memberi penguatan.

(6) Guru memberikan soal (LKS) untuk dipecahkan bersama teman sebangku.

(7) Guru berkeliling untuk memfasilitasi siswa.

(8) Perwakilan siswa menyampaikan jawaban hasil diskusinya

(9) Guru memberikan umpan balik positif.

d. Kegiatan Akhir (10 menit)

(1) Siswa bersama dengan guru menyimpulkan apa yang telah dipelajari.

(2) Guru menutup pembelajaran dilanjut doa bersama.

Pertemuan 3

a. Kegitan Awal

(1) Guru mengucapkan salam

b. Kegiatan Inti (60 menit)

(1) Guru mengulas kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan

pertama dan kedua mengenai tujuan dan manfaat koperasi, juga jenis-

jenis koperasi.

(2) Guru menginformasikan bahawa akan diadakan tes evalusi dan guru

memberikan tujuan diadakannya tes evaluasi.

(3) Siswa mulai mengerjakan tes evaluasi

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

37

(4) Mencocokkan soal bersama guru

c. Kegiatan Akhir (10 menit)

(1) Siswa dan guru menyimpulkan dan bertanya jawab tentang soal yang

belum dipahami.

(2) Salam penutup

Observasi

Pada tahap observasi, observer melakukan pengawasan terhadap proses

pembelajaran berupa kinerja siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran IPS

dengan model Cooperative Learning Tipe Mind Mapping.

3) Refleksi

Pada kegiatan refleksi, peneliti bersama dengan tim kolaborasi :

a. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran siklus I

b. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus I

c. Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus I.

d. Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus II.

3.4.2 Siklus Kedua

1) Perencanaan

a. Menyusun RPP sesuai indikator dalam KD muatan pembelajaran IPS serta

menyusun skenario pembelajaran menggunakan model Mind Mapping sesuai

tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3 KD dan Indikator Siklus II

Mata

Pelajaran

Kompetensi

Dasar Indikator

IPS 2.3.Mengenal

perkemban

gan

teknologi

produksi

komunikasi

, dan

2.3.1 Menyebutkan jenis-jenis teknologi untuk

berproduksi yang digunakan masyarakat pada

masa lalu dan masa kini.

2.3.2 Memberikan berbagai contoh bahan baku

yang dapat diolah menjadi beberapa barang

produksi.

2.3.3 Menyebutkan berbagai jenis teknologi

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

38

b. Menyiapkan sumber belajar

c. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa

d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati proses pembelajaran

berupa kinerja siswa dan kinerja guru.

2) Pelaksanaan dan Observasi

Pertemuan 1

a. Pra Kegiatan

(1) Guru menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan.

b. Kegiatan Awal (10 menit)

(1) Guru mengucapkan salam

(2) Guru membimbing siswa untuk berdoa

(3) Guru mengecek kehadiran siswa

(4) Guru melaksanakan apersepsi : “anak-anak, ketika pergi ke sekolah kamu

mengenakan seragam sekolah, topi, tas, buku tulis, sepatu, alat-alat tulis.

Tahukah kamu dari mana barang-barang itu?”

(5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

c. Kegiatan Inti (55 menit)

(1) Guru menyampaikan materi pelajaran tentang jenis teknologi produksi

pada masalalu dan masa kini dan satu bahan menghasilkan beragam produk

(2) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya

(3) Guru meminta siswa berkelompok dengan teman sebangkunya untuk

saling bertukar informasi tentang materi yang diserap, kemudian

menuliskannya dalam bentuk peta pikiran.

transportasi

serta

pengalama

n

mengunaka

nnya.

transportasi pada masa lalu dan masa kini.

2.3.4 Menyebutkan kelemahan dan kelebihan

teknologi transportasi pada masa lalu dan masa

kini.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

39

(4) Siswa mengkomunikasikan peta pikiran di depan kelas

(5) Guru memberi penguatan

(6) Guru memberikan soal (LKS) untuk dipecahkan bersama teman

sebangku

(7) Guru berkeliling untuk memfasilitasi siswa

(8) Perwakilan siswa menyampaikan jawaban hasil diskusinya

(9) Guru memberikan umpan balik positif

d. Kegiatan Akhir (5 menit)

(1) Siswa bersama dengan guru menyimpulkan apa yang telah dipelajari

(2) Guru menutup pembelajaran dilanjut doa bersama.

Pertemuan 2

a. Pra Kegiatan

(1) Guru menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan.

b. Kegiatan Awal (10 menit)

(1) Guru mengucapkan salam

(2) Guru membimbing siswa untuk berdoa

(3) Guru mengecek kehadiran siswa

(4)Guru melaksanakan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi “naik

delman”.

(5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

c. Kegiatan Inti (50 menit)

(1) Guru menyampaikan materi pelajaran tentang jenis teknologi transportasi

pada masa lalu dan masa kini dan kelebihan dan kelemahan teknologi

transportasi masa lalu dan masa kini.

(2) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya

(3) Guru meminta siswa berkelompok dengan teman sebangkunya untuk

saling bertukar informasi tentang materi yang diserap, kemudian

menuliskannya dalam bentuk peta pikiran

(4) Siswa mengkomunikasikan peta pikiran di depan kelas

(5) Guru memberi penguatan

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

40

(6) Guru memberikan soal (LKS) untuk dipecahkan bersama teman sebangku

(7) Guru berkeliling untuk memfasilitasi siswa

(8) Perwakilan siswa menyampaikan jawaban hasil diskusinya

(9) Guru memberikan umpan balik positif

d. Kegiatan Akhir (10 menit)

(1) Siswa bersama dengan guru menyimpulkan apa yang telah dipelajari

(2) Guru memotivasi siswa

(3) Guru menutup pembelajaran dilanjut doa bersama.

Pertemuan 3

a. Kegitan Awal

(1) Guru mengucapkan salam

b. Kegiatan Inti (60 menit)

(1) Guru mengulas kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan

pertama dan kedua mengenai berbagai jenis teknologi produksi, dan

berbagai jenis teknologi transportasi

(2) Guru menginformasikan bahawa akan diadakan tes evalusi dan guru

memberikan tujuan diadakannya tes evaluasi.

(3) Siswa mulai mengerjakan tes evaluasi

(4) Mencocokkan soal bersama guru

c. Kegiatan Akhir (10 menit)

(1) Siswa dan guru menyimpulkan dan bertanya jawab tentang soal yang

belum dipahami.

(2) Salam penutup

Observasi

Pada tahap observasi, observer melakukan pengawasan terhadap proses

pembelajaran berupa kinerja siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran IPS

dengan model Cooperative Learning Tipe Mind Mapping.

3) Refleksi

Pada kegiatan refleksi, peneliti bersama dengan tim kolaborasi :

a. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran siklus II

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

41

b. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus II

c. Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II

d. Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus III jika hasil dari

siklus II belum memenuhi indikator keberhasilan.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pada sub judul ini akan menguraikan mengenai teknik pengumpulan data

dan instrumen pengumpulan data. Teknik pengumpulan data membahas mengenai

cara yag dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulan data-data yang berkaitan

dengan tindakan penelitian. Sedangkan pada sub judul instrumen pengumpulan

data akan membahas mengenai alat-alat instrumen pengumpulan data yang

digunakan dalam menghimpun data-data yang terdapat dalam penelitian tindakan

kelas yang dilakukan, meliputi lembar observasi kinerja guru dan kinerja siswa

serta soal evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan hasil belajar mata

pelajaran IPS.

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik tes dan non tes.

1) Teknik Tes

Menurut Widoyoko (2014: 2) Tes merupakan alat ukur untuk memperoleh

informasi hasil belajar siswa yang memerlukan jawaban atau respons benar atau

salah. Tes merupakan bagian tersempit dari evaluasi. Tes evaluasi dilaksanakan

setiap akhir tindakan pembelajaran pada siklus I dan siklus II.

Tes evaluasi dilakukan dengan memberikan sejumlah soal kepada siswa

sebagai subjek penelitian. Pemberian soal tes bertujuan untuk mengukur

peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPS melalui model Cooperative Learning

Tipe Mind Mapping, dan untuk memberikan penilaian terhadap kemampuan siswa

dalam memahami materi pelajaran yang dipelajari. Dalam PTK yang dilakukan

oleh peneliti, bentuk instrumen tes yang digunakan sebagai alat penilaian berupa

soal tes berbentuk pilihan ganda.

2) Teknik Non Tes

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

42

Dalam PTK yang dilakukan oleh peneliti, alah satu teknik pengumpulan data

yang digunakan oleh peneliti adalah teknik non tes. Menurut Purwanto (2014: 63)

non tes adalah teknik pengumpulan data yang sifatnya mengukur penampilan diri

atau aktivitas dengan memberikan respons secara jujur sesuai dengan keadaan,

pikiran, dan perasaan sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan. Jenis

teknik non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan

dokumentasi.

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap

unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek pengukuran.

Observasi pada penelitian ini meliputi observasi kinerja guru dan kinerja

siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan model Cooperative

Learning Tipe Mind Mapping.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data untuk memperoleh data awal

tentang nama siswa dan nilai hasil ulangan siswa serta foto-foto saat kegiatan

pembelajaran dengan model Cooperative Learning Tipe Mind Mapping

diterapkan.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah butir-butir soal

dan lembar observasi kinerja guru dan lembar observasi kinerja siswa.

1) Butir Soal Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk

pilihan ganda. Tes pilihan ganda merupakan soal yang segala kemungkinan

jawaban telah disediakan dan tugas peserta tes adalah memilih satu pilihan

yang merupakan jawaban atas pertanyaan (Purwanto, 2014: 74). Bentuk tes

pilihan ganda dipilih karena dapat memberikan penilaian terhadap siswa secara

objektif.

Kisi-kisi instrumen penelitian siklus I disajikan dalam tabel 3.4 berikut ini:

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

43

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Soal Tes Evaluasi Siklus I

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator

Item Soal

Nomor

Item

Juml

ah

Item

2. Mengenal

sumber daya

alam, kegiatan

ekonomi, dan

kemajuan

teknologi di

lingkungan

Kabupaten / Kota

dan Propinsi.

2.2. Mengenal

pentingnya

koperasi

dalam

meningkatk

an

kesejahteraa

n

masyarakat.

2.2.1 Menyebutkan

tujuan

koperasi.

2.2.2 Menyebutkan

manfaat

koperasi.

2.2.3

Mengidentifikasi

berbagai jenis

koperasi.

1, 2, 3,

4, 5, 6,

7, 8

9, 10,

11, 12,

13, 14,

15

16, 17,

18, 19,

20, 21,

22, 23,

25, 25,

26, 27,

28, 29,

30

8

7

15

Jumlah Soal 30

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Soal Tes Evaluasi Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator

Item Soal

Nomor

Item

Juml

ah

Item

2. Mengenal

sumber daya

alam, kegiatan

ekonomi, dan

kemajuan

2.3.Mengenal

perkemba

ngan

teknologi

produksi

2.3.1 Menyebutkan

jenis-jenis

teknologi untuk

berproduksi yang

digunakan

1, 2, 3,

4, 5, 6,

7, 8, 9,

10

10

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

44

teknologi di

lingkungan

Kabupaten /

Kota dan

Propinsi.

komunikas

i, dan

transportas

i serta

pengalama

n

mengunak

annya.

masyarakat pada

masa lalu dan masa

kini.

2.3.2 Memberikan

berbagai contoh

bahan baku yang

dapat diolah

menjadi beberapa

barang produksi.

2.3.3 Menyebutkan

berbagai jenis

teknologi

transportasi pada

masa lalu dan masa

kini.

2.3.4 Menyebutkan

kelemahan dan

kelebihan

teknologi

transportasi pada

masa lalu dan masa

kini.

11, 12,

13, 14,

15

16, 17,

18, 19,

20, 21,

22, 23,

24, 25

26, 27,

28, 29,

30

5

10

5

Jumlah Soal 30

Pada setiap jawaban bentuk tes pilihan ganda, setiap jawaban yang benar

diberi skor 1 dan bila salah diberi skor 0 (Purwanto, 2014: 188). Pada PTK yang

dilakukan di kelas 4 SD Negeri 5 Ngraji setiap item soal pada tes evaluasi hasil

belajar IPS melalui model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Mind

Mapping diberi skor 1 (satu) dan perhitungan nilai tes evaluasi hasil belajar mata

pelajaran IPS menggunakan rumus sebagai berikut:

Skor yang diperoleh

Skor maksimum

Nilai= x skala (100)

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

45

KKM yang ditetapkan adalah 70, sehingga berdasarkan perbandingan nilai

KKM dan tes evaluasi hasil belajar IPA dapat diketahui bahwa siswa sudah tuntas

belajar atau belum tuntas. Kriteria ketuntasan belajar siswa dapat dilihat sebagai

berikut:

Tabel 3.6

Kriteria Ketuntasan Belajar

2) Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati dan mencatat kinerja guru dan

kinerja siswa dalam pembelajaran. Lembar observasi kinerja guru dan siswa sebagai

salah satu instrumen pengumpul data yang kemudian menjadi acuan observer untuk

memasukkan hasil temuan yang terjadi di dalam kelas ke dalam butir-butir

instrumen yang telah disediakan. Instrumen lembar observasi yang digunakan

peneliti diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Andianti (2013) dengan sedikit

modifikasi. Lembar observasi ini diisi oleh observer setiap pertemuan dalam siklus

yang dilakukan dengan memberi tanda centang (checklist) dalam kolom. Jawaban

dibentuk dalam model skor (skala lajuan/rating scale) yaitu skor 4-1. Skor 1

menunjukkan kurang, skor 2 menunjukkan cukup, skor 3 menunjukkan baik, dan

skor 4 menunjukkan sangat baik. Adapun kisi-kisi lembar observasi kinerja guru dan

kinerja siswa disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.7

Kisi-Kisi Penilaian Pengamatan Kinerja Guru dalam Proses Pembelajaran

No Aspek Indikator No

Item

1. 1

.

Membuka pelajaran a. Memberikan apersepsi

b. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

1

2

2. 3Menyampaikan materi c. Menyampaikan materi 3

Rentang Kriteria

x < 70 Tidak tuntas atau belum memenuhi KKM

x ≥ 70 Tuntas atau memenuhi KKM

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

46

. pembelajaran pembelajaran

3. 4

.

Memberi kesempatan

bertanya

d. Menanyakan materi yang belum

dipahami siswa

4

4. 5

.

Membentuk kelas menjadi

beberapa kelompok

e. Membentuk beberapa kelompok

yang terdiri dari 2 siswa setiap

kelompok

f. Berkeliling di setiap kelompok

untuk memfasilitasi siswa

membuat peta pikiran

5

6

5. 6

.

Membimbing kelompok

diskusi

g. Membimbing siswa dalam

kegiatan diskusi

h. Mengawasi dan membantu

jalannya diskusi

i. Merespon dengan baik pada siswa

yang bertanya

7

8

9

6. 7

.

Membimbing siswa untuk

memaparkan hasil diskusi

kelompok

j. Meminta siswa

mengkomunikasikan hasil

diskusinya

10

8. Memberikan penghargaan

atau reward terhadap hasil

kerja kelompok

k. Memberikan penghargaan

(reward)

11

9. Memberikan penjelasan dan

penguatan terhadap materi

pembelajaran

l. Mengulangi/menjelaskan kembali

materi yang sekiranya belum

dipahami siswa

12

10. Menutup pelajaran m. Menyimpulkan materi

pembelajaran

n. Menyampaikan materi yang akan

diajarkan untuk pertemuan

berikutnya

o. Menutup pelajaran

13

14

15

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

47

Tabel 3.8

Kisi-Kisi Penilaian Pengamatan Kinerja Siswa dalam Proses Pembelajaran

No Aspek Indikator No

Item

1. Merespon apersepsi a. Menunjukkan kesiapan dalam

pembelajaran

b. Memperhatikan apersepsi uang

diberikan guru

c. Menjawab dengan antusias apersepsi

dari guru

1

2

3

2. Mengamati penjelasan

guru

d. Menyimak materi yang dijelaskan

oleh guru

e. Berkonsentrasi selama pembelajaran

4

5

3. Melakukan tugas guru

dalam kegiatan

kelompok

f. Berkelompok dengan teman

sebangku

g. Berpartisipasi dalam kerja kelompok

6

7

4. Menjawab dan

mengajukan pertanyaan

h. Aktif bertanya dan menjawab

dengan jelas

8

5. Mengkomunikasikan

hasil diskusi

i. Menyampaikan hasil diskusi di

depan kelas

9

6. Menyimpulkan j. Mampu menyimpulkan apa yang

telah dipelajari

10

Untuk menghitung rentang kriteria skor kinerja guru dan siswa digunakan

rumus Sturges (Sugiyono, 2011: 34) dengan langkah-langkah perhitungan

sebagai berikut:

a. Menghitung Jumlah Kelas Interval

K = 1 + 3,3 log n

n adalah jumlah siswa yang dijadikan subjek penelitian

b. Menghitung Rentang Data

R = skor maksimal – skor minimal

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

48

Skor maksimal dihitung dengan mengalikan jumlah indikator penilaian

observasi kinerja guru atau siswa dengan skala penilaian tertinggi yaitu 4,

sementara skor minimal diperoleh dengan mengalikan jumlah indikator

penilaian observasi kinerja guru atau siswa dengan skala penilaian terendah

yaitu 1.

c. Menghitung Panjang Kelas

Berdasarkan langkah-langkah perhitungan tersebut dapat diketahui kriteria

skor kinerja guru dan kinerja siswa sebagai berikut.

Tabel 3.9

Kriteria Skor Kinerja Guru

Tabel 3.10

Kriteria Skor Kinerja Siswa

Rentang Kriteria

10 – 15 Sangat kurang

16 – 21 Kurang

22 – 27 Cukup

28 – 33 Baik

34 – 40 Sangat Baik

3.6 Uji Instrumen

Instrumen dapat dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan

tepat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan

dengan “ketepatan” dengan alat ukur. Dengan instrumen yang valid akan

menghasilkan data yang valid pula. Atau dapat dikatakan bahwa jika data yang

Rentang Kriteria

15 – 23 Sangat kurang

24 – 32 Kurang

33 – 41 Cukup

42 – 50 Baik

51 – 60 Sangat Baik

Rentang

P =

∑ Kelas interval

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

49

dihasilkan dari sebuah instrumen valid, maka instrumen itu juga valid

(Widoyoko, 2012: 128).

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat ketepatan

atau kevalidan sebuah instrumen penelitian, dapat dikatakan valid apabila

instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2011:

348). Uji validitas dapat dihitung dengan menggunakan cara mengkorelasikan

antara nilai yang diperoleh dari setiap item instrumen dengan nilai keseluruhan

yang diperoleh. Besar r tabel sangat bergantung pada jumlah peserta (N) dan

taraf kesalahannya (a). Pada N yang lebih besar maka kemungkinan kesalahan

kesimpulan yang dibuat mengenai hubungan X (variabel bebas) dan Y (variabel

terikat) lebih kecil sehingga semakin kecil r tabel yang diperlukan. Sebaliknya

bila N lebih kecil maka diperlukan r tabel yang lebih besar (Purwanto, 2014:

116).

PTK yang dilakukan di kelas 4 SD Negeri 5 Ngraji menggunakan acuan

toleransi kesalahan sebesar 5% atau taraf kepercayaan sebesar 95%. Pelaksanaan

uji validitas instrumen dilakukan di kelas 5 SD Negeri 2 Plosorejo dengan

jumlah peserta tes adalah 31 siswa, dengan jumlah responden (N)= 31, maka

nilai r tabel = 0,355 dengan taraf signifikasi 5% (Sugiyono, 2011: 373). Nilai

rxy ditentukan dengan menghitung nilai corrected item to total correlation

menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0. Hasil uji validitas yang dilakukan di

kelas 5 SD Negeri 2 Plosorejo dengan analisis SPSS versi 16.0 terlihat pada

tabel 3.11 sebagai berikut.

Tabel 3.11

Hasil Uji Validitas Siklus I

Bentuk

Soal

Item Soal Valid Soal Tidak

Valid

Pilihan

Ganda

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21,

22, 23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, 30

1, 2, 4, 9, 10, 12, 14,

15, 16, 17, 19, 20, 21,

23, 27

3, 5, 6, 7, 8, 11,

13, 18, 22, 24,

25, 26, 28, 29,

30

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

50

Berdasarkan hasil uji validitas 30 item soal diketahui dari tabel 3.11 di

atas, terdapat 15 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 3, 5, 6, 7, 8, 11, 13, 18,

22, 24, 25, 26, 28, 29, 30.

Sedangkan 15 soal yang lainnya terbukti valid setelah diuji menggunakan

SPSS versi 16.0 for Windows. Soal yang valid tersebut kemudian peneliti gunakan

sebagai soal evaluasi pada siklus I.

Tabel 3.12

Hasil Uji Validitas Siklus II

Berdasarkan hasil uji validitas 30 item soal diketahui dari tabel 3.12 di

atas, terdapat 12 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 1, 4, 6, 7, 8, 16, 21, 23, 24,

25, 29, 30.

Sedangkan 18 soal yang lainnya terbukti valid setelah diuji menggunakan

SPSS versi 16.0 for Windows. Soal yang valid tersebut kemudian peneliti gunakan

sebagai soal evaluasi pada siklus II.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Instrumen tes dapat dikatakan dipercaya (reliable) jika memberikan hasil

yang tetap atau ajek (consistent) apabila diteskan berkali-kali. Alat ukur yang

hasil pengukurannya bersifat tetap dikatakan alat ukur tersebut mempunyai

reliabilitas yang baik (Widoyoko, 2012: 143). Reliabilitas instrumen dimaksudkan

untuk mengetahui keajegan instrumen dari variabel yang hendak diukur.

Reliabilitas berhubungan dengan kemampuan alat ukur untuk melakukan

pengukuran secara cermat. Reliabilitas merupakan akurasi dan presisi yang

dihasilkan oleh alat ukur dalam melakukan pengukuran. Alat ukur yang reliabel

Bentuk Soal Item Soal Valid Soal Tidak

Valid

Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 21, 22,

23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, 30

2, 3, 5, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 17, 18, 19,

20, 22, 26, 27, 28

1, 4, 6, 7, 8, 16,

21, 23, 24, 25,

29, 30

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

51

akan menghasilkan ukuran “yang sebenarnya”. Alat ukur yang reliabel akan

memberikan hasil pengukuran yang relatif stabil dan konsisten (Purwanto, 2014:

154). Wardani (dalam Kusuma, 2015: 54) menambahkan bahwa semakin tinggi

reliabilitas suatu tes (hasilnya mendekati satu) maka semakin tinggi pula keajegan

atau ketepatan instrumen yang digunakan. Keajegan instrumen dapat diketahui

dengan menentukan koefisen alpha.

Pengukuran koefisien reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dapat

dijelaskan melalui tabel 3.13 berikut ini:

Tabel 3.13

Kriteria Reliabilitas Instrumen

Rentang Kriteria

0,80 – 1,00 Sangat reliabel

< 0,80 – 0,60 Reliabel

< 0,60 – 0,40 Cukup reliabel

<0,40 – 0,20 Agak reliabel

<0,20 Kurang reliabel

Sumber: Wardani (dalam Kusuma, 2015: 50)

Hasil uji reliabilitas yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri 2 Plosorejo

pada tingkatan kelas yang lebih tinggi dengan analisis SPSS versi 16.0 for

windows adalah sebagai berikut:

Tabel 3.14

Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus I

Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

Pilihan Ganda 0,958 Sangat reliabel

Tabel 3.15

Hasil Uji Reabilitas Item Soal Siklus II

Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

Pilihan Ganda 0,921 Sangat reliabel

Dari tabel hasil uji reliabilitas di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien

reliabilitas pada siklus I mencapai 0,958 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas

tersebut termasuk dalam kategori sangat reliabel. Sedangkan koefisien reliabilitas

pada siklus II mencapai 0,921 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

52

termasuk dalam kategori sangat reliabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

instrumen yang digunakan sangat reliabel karena nilai koefisien alpha lebih dari

0,80.

3.6.3 Tingkat Kesukaran Soal

Menurut Crocker dan Algina (dalam Purwanto, 2014: 99) Tingkat

kesukaran (difficulty index) atau dapat disingkat TK adalah proporsi siswa peserta

tes yang menjawab benar. Definisi itu dapat dinyatakan dengan sebuah rumus

dimana TK adalah jumlah peserta yang menjawab benar dibagi dengan jumlah

peserta atau dapat dirumuskan sebagai berikut:

∑ B

∑ P

Keterangan:

TK = tingkat kesukaran

∑ B = jumlah siswa yang menjawab benar

∑ P = jumlah siswa peserta tes

Nilai TK suatu item instrumen merentang antara 0 sampai 1. Nilai 0 (nol)

terjadi jika siswa tidak menjawab dengan benar, sebaliknya nilai 1 (satu) terjadi

apabila siswa berhasil menjawab soal dengan benar. Proporsi butir soal dengan

kategori sedang sebaiknya lebih banyak daripada butir soal dengan kategori

mudah atau sukar, karena apabila butir soal dengan kategori mudah atau sukar

jauh lebih banyak maka tidak dapat mengukur kemampuan siswa. Berikut

pembagian kategori TK ke dalam tiga kelompok menurut Purwanto (2014: 101):

Tabel 3.16

Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen

Rentang Kriteria

0,00 – 0,32 Sukar

0,33 – 0,66 Sedang

0,67 – 1,00 Mudah

TK =

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

53

Hasil analisis tingkat kesukaran soal yang diujikan oleh peneliti di SD

Negeri 2 Plosorejo pada siswa kelas 5 dengan jumlah keseluruhan responden 31

siswa adalah sebagai berikut.

Tabel 3.17

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus I

Dari data pada tabel 3.17 diatas hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus

I dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan

jumlah soal sebanyak 15 soal terdapat 1 soal dengan kategori sukar dengan

persentase sebesar 7%, 12 soal dengan kategori sedang dengan persentase sebesar

80%, dan 2 soal dengan kategori mudah dengan persentase 13%.

Selanjutnya untuk data hasil analisis tingkat kesukaran item soal siklus II

dengan jumlah soal berbentuk pilihan ganda, hasilnya dapat dilihat pada tabel

3.18 sebagai berikut:

Tabel 3.18

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus II

Dari data pada tabel 3.18 di atas hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus

II dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan

jumlah soal sebanyak 15 soal terdapat 2 soal dengan kategori sukar dengan

persentase sebesar 13%, 12 soal dengan kategori sedang dengan persentase

sebesar 80%, dan 1 soal dengan kategori mudah dengan persentase sebesar 7%.

Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah Persentase

(%)

0,00 – 0,32 Sukar 4 1 7

0,33 – 0,66 Sedang 1, 2, 9, 10, 12, 16, 17, 19,

20, 21, 23, 27

12 80

0,67 – 1,00 Mudah 14, 15 2 13

Total 15 100

Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah Persentase

(%)

0,00 – 0,32 Sukar 2, 5 2 13

0,33 – 0,66 Sedang 3, 9, 12, 13, 14, 15, 18,

19, 22, 26, 27, 28

12 80

0,67 – 1,00 Mudah 17 1 7

Total 15 100

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

54

3.7 Analisis Data

Data-data yang diperoleh dari hasil pelaksanaan PTK pada siswa kelas 4

SD Negeri 5 Ngraji adalah data yang berupa angka (data kuantitatif) yang

menunjukkan nilai tes kondisi awal, nilai setelah siklus I, nilai setelah siklus II,

skor observasi kinerja guru dan kinerja siswa dalam pembelajaran IPS melalui

model Cooperative Learning Tipe Mind Mapping dari setiap siklus.

Data hasil observasi kinerja guru dan kinerja siswa dianalisis

menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Sedangkan untuk data nilai hasil

belajar IPS, dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif (data

kualitatif) sehingga dapat dibandingkan nilai hasil belajar IPS setelah tindakan

siklus I dan siklus II.

Analisis hasil belajar IPS siswa dilakukan dengan menghitung persentase

ketuntasan belajar IPS secara klasikal dan rata-rata nilai siswa. Perhitungan nilai

tes evaluasi hasil belajar IPS berpedoman pada perhitungan rumus sebagai

berikut:

∑ S

∑ SM

Keterangan:

x = nilai tes evaluasi hasil belajar IPS

∑ S = jumlah skor

∑ SM = jumlah skor maksimum

KKM yang telah ditetapkan adalah sebesar 70, sehingga berdasarkan

perbandingan nilai KKM dan tes evaluasi hasil belajar IPA dapat diketahui bahwa

siswa telah tuntas atau belum tuntas dalam pembelajaran IPS.

Sementara itu untuk mengukur nilai rata-rata siswa digunakan rumus

sebagai berikut:

X =

Keterangan:

x = nilai rata-rata

x =

∑ x

N

X skala (100)

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

55

∑ x = jumlah nilai yang diperoleh

N = jumlah siswa

Untuk mengjitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal adalah

sebagai berikut:

Keterangan:

KB = ketuntasan belajar

NS = jumlah siswa yang diatas KKM (nilai > 70)

N = jumlah siswa

Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, ketuntasan belajar siswa

dalam pembelajaran IPS melalui model Coopertive Learning Tipe Mind Mappimg

dapat digolongkan menjadi lima kriteria. Kriteria ketuntasan belajar secara

klasikal adalah sebagai berikut.

Tabel 3.19

Kriteria Ketuntasan Belajar Klasikal

Rentang Kriteria

0% - 20% Sangat kurang

21% - 40% Kurang

41% - 60% Cukup baik

61% - 80% Baik

81% - 100% Sangat baik

Sumber: Saur Tampubolon (dalam Kusuma, 2015: 54)

Analisis hasil observasi kinerja guru dan kinerja siswa dalam proses

pembelajaran dilakukan dengan menghitung persentase jumlah pencapaian skor

minimal secara klasikal. Rumus persentase hasil observasi guru dan siswa adalah

sebagai berikut:

skor yang diperoleh

skor maksimum

Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, maka kriteria hasil observasi

kinerja guru dan siswa dalam proses pembelajaran dapat digolongkan menjadi

lima kriteria. Kriteria hasil observasi secara klasikal adalah sebagai berikut.

NS

N x 100 % KB=

x 100% persentase =

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, dan 1 papan tulis (white board). 3.1.2 Setting Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

56

Tabel 3.20

Kriteria Hasil Observasi Klasikal

Rentang Kriteria

0% - 20% Sangat kurang

21% - 40% Kurang

41% - 60% Cukup baik

61% - 80% Baik

81% - 100% Sangat baik

Sumber: Saur Tampubolon (dalam Kusuma, 2015: 54)

3.8 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dari penelitian yang dilakukan meliputi indikator

proses dan hasil. Indikator proses dan hasil dapat dijabarkan sebagai berikut:

3.8.1 Indikator Proses

Indikator proses merupakan indikator keberhasilan dari proses

pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa melalui penerapan

model Cooperative Learning Tipe Mind Mapping. Pada penelitian ini kinerja guru

dan kinerja siswa dalam pembelajaran IPS melalui model Cooperative Learning

Tipe Mind Mapping dapat dikatakan berhasil apabila mengalami peningkatan

secara signifikan minimal 10%.

3.8.2 Indikator Hasil

Indikator hasil dalam penelitian ini yaitu hasil belajar IPS, penerapan

model Cooperative Learning Tipe Mind Mapping dikatakan dapat meningkatkan

hasil belajar IPS apabila siswa kelas 4 SD Negeri 5 Ngraji secara signifikan

mengalami ketuntasan belajar individual dengan nilai hasil belajar IPS ≥ 70 dan

mengalami ketuntasan belajar secara klasikal dengan nilai rata-rata hasil belajar

IPS meningkat minimal 5 nilai dari KKM ≥ 70 yang ditentukan atau ketuntasan

belajar secara klasikal sebesar ≥ 90% dari 33 siswa (kriteria sangat baik) dalam

pembelajaran IPS.