bab iii metode penelitian 3.1 setting dan karakteristik ......sekolah, guru agama islam, guru agama...

18
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SD Negeri Jrahi 02, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati. SD Negeri Jrahi 02 terletak di kaki gunung Muria, berjarak sembilan km dari Kecamatan Gunungwungkal dan delapan belas km dari Kawedanan Tayu. Desa Jrahi sendiri termasuk desa terpencil. Keadaan guru di SD Negeri Jrahi 02 terdiri dari delapan orang guru PNS, tiga guru CPNS, tiga orang guru Wiyata Bhakti, dan satu orang penjaga Wiyata Bhakti. Dari delapan orang PNS terdiri dari Kepala Sekolah, Guru Agama Islam, Guru Agama Kristen, Guru Agama Buddha dan empat Guru kelas. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 pada tema โ€œAku dan Sekolahkuโ€ subtema โ€œKegiatan Ekstrakurikulerkuโ€. Penelitian dilakukan selama 4 bulan, dimulai bulan September dan diperkirakan berakhir pada bulan Desember. Adapun jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No Pelaksanaan Penelitian Sep Okt Nov Des 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Proposal PTK 2 SIKLUS I Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 3 SIKLUS II Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 4 Pelaporan

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 25

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

    3.1.1 Setting Penelitian

    Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SD Negeri Jrahi 02, Kecamatan

    Gunungwungkal, Kabupaten Pati. SD Negeri Jrahi 02 terletak di kaki gunung Muria,

    berjarak sembilan km dari Kecamatan Gunungwungkal dan delapan belas km dari

    Kawedanan Tayu. Desa Jrahi sendiri termasuk desa terpencil. Keadaan guru di SD Negeri

    Jrahi 02 terdiri dari delapan orang guru PNS, tiga guru CPNS, tiga orang guru Wiyata

    Bhakti, dan satu orang penjaga Wiyata Bhakti. Dari delapan orang PNS terdiri dari Kepala

    Sekolah, Guru Agama Islam, Guru Agama Kristen, Guru Agama Buddha dan empat Guru

    kelas.

    Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran

    2014/2015 pada tema โ€œAku dan Sekolahkuโ€ subtema โ€œKegiatan Ekstrakurikulerkuโ€.

    Penelitian dilakukan selama 4 bulan, dimulai bulan September dan diperkirakan berakhir

    pada bulan Desember. Adapun jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.

    Tabel 3.1

    Jadwal Penelitian

    No

    Pelaksanaan Penelitian

    Sep Okt Nov Des

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Proposal PTK

    2

    SIKLUS I

    Perencanaan

    Tindakan

    Observasi

    Refleksi

    3

    SIKLUS II

    Perencanaan

    Tindakan

    Observasi

    Refleksi

    4 Pelaporan

  • 26

    3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian

    Karakteristik subjek penelitian adalah siswa Kelas 2 SD Negeri Jrahi 02,

    Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati sejumlah delapan belas siswa dengan

    destribusi siswa laki-laki sembilan siswa dan siswa perempuan ada sembilan siswa. Rata-

    rata usia siswa kelas 2 antara 7-8 tahun. Pekerjaan orang tua siswa adalah petani.

    Dengan kondisi dari latar belakang keluarga, siswa kelas 2 SD Negeri Jrahi 02 memiliki

    karakteristik kemampuan berpikir dalam menerima materi ajar yang berbeda-beda. Ada

    siswa yang kemampuan berpikirnya cerdas, ada yang sedang, dan adapula yang rendah.

    Alasan pemilihan kelas 2 sebagai subjek penelitian adalah peneliti sebagai guru kelas 2.

    3.2 Variabel yang Diteliti

    Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat 2 variabel yang digunakan, yaitu:

    3.2.1 Variabel Bebas (X)

    Variabel bebas atau independent variable (X) adalah variabel yang diduga sebagai

    penyebab timbulnya variabel lain (Slameto, 2012:140). Variabel bebas merupakan variabel

    perlakuan. Dari hasil kajian teori dan hasil kajian penelitian yang relevan, model

    pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat mempengaruhi hasil belajar muatan

    Matematika subtema โ€Kegiatan Ekstrakurikulerkuโ€. Jadi variabel bebas dalam penelitian ini

    adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

    3.2.1 Variabel Terikat (Y)

    Variabel terikat atau dependent variable (Y) adalah variabel yang timbul sebagai

    akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas (Slameto, 2012:140). Dari

    pemberian perlakuan berdasarkan variabel bebas dengan penggunaan model

    pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diperoleh keterampilan saintifik dan hasil

    belajar muatan Matematika subtema โ€œKegiatan Ekstrakurikulerkuโ€ yang meningkat. Maka

    variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan saintifik dan hasil belajar muatan

    Matematika subtema โ€œKegiatan Ekstrakurikulerkuโ€.

  • 27

    3.3 Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang dipilih adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

    Tindakan Kelas dilaksanakan karena ada kesenjangan atau perbedaan antara harapan

    dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan ideal

    dimana harapan dapat sesuai dengan kenyataan.

    3.4 Prosedur Penelitian

    Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral yang

    dikemukakan oleh C. Kemmis dan Mc. Taggart ( Arikunto, 2006: 97) terdapat empat

    langkah penelitian meliputi: perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi

    (observing), dan refleksi (reflecting). Untuk mempermudah pemahaman tentang model

    spiral C. Kemmis dan Mc. Taggart ditunjukkan melalui bagan 3.1 berikut.

    Bagan 3.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian

    Refleksi Pra Siklus

    Perencanaan

    SIKLUS I

    Perencanaan

    Refleksi

    Pengamatan

    Pelaksanaan

    Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

    Pengamatan

    HASIL

  • 28

    Berdasarkan prosedur penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart,

    maka pelaksanaan tindakan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran

    Problem Based Learning (PBL) siswa kelas 2 SDN Jrahi 02 akan dilaksankan dua siklus

    yaitu siklus I dan siklus II. Dimana pada akhir masing-masing siklus peneliti melakukan

    evaluasi untuk menilai atau mengukur tingkat keberhasilan model pembelajaran Problem

    Based Learninf (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar muatan Matematika kelas 2 pada

    subtema โ€œKegiatan Ekstrakurikulerkuโ€.

    3.4.1 Prosedur Tindakan Siklus I

    Pada pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan untuk

    mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal (Pra Siklus). Siklus I dilaksanakan

    satu kali pertemuan pada pembelajaran 1 subtema โ€œKegiatan Ekstrakurikulerkuโ€ dan di

    akhir pembelajaran dilakukan evaluasi, dengan rincian prosedur tindakan sebagai berikut:

    1) Perencanaan Tindakan

    Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil tes awal dan refleksi awal. Adapun

    perencanaan yang dibuat dalam siklus I ini adalah:

    1) Persiapan dengan minta ijin kepada kepala sekolah untuk melaksanakan

    penelitian.

    2) Mengidentifikasi masalah.

    3) Peneliti merancang dan merencanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    (RPP) mengenai pokok bahasan yang akan diteliti.

    4) Peneliti mempersiapkan materi dan lembar evalusi.

    5) Menyusun lembar kerja siswa dan observasi pelaksanaan pembelajaran.

    2) Pelaksanaan Tindakan

    1. Kegiatan Awal

    Tahap 1 : Orientasi siswa pada masalah

    a) Guru membuka pelajaran.

    b) Guru mengadakan apersepsi, sebagai penggalian pengetahuan awal siswa

    terhadap materi yang akan diajarkan.

  • 29

    c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

    d) Guru menyampaikan masalah.

    2. Kegiatan Inti

    Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar.

    a) Membentuk siswa dalam kelompok sebanyak 6 siswa per kelompok.

    b) Siswa menyiapkan buku sumber yang berhubungan dengan masalah.

    Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

    a) Guru memberikan bantuan untuk memecahkan masalah berupa LKS yang

    berisi pertanyaan dan gambar yang dapat membantu siswa.

    b) Siswa berdiskusi secara kelompok untuk memecahkan masalah yang ada.

    c) Guru membimbing siswa untuk berdiskusi.

    Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

    a) Setiap kelompok akan maju ke depan untuk mempresentasikan hasil

    pekerjaannya.

    Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

    a) Guru dan siswa membuat kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari.

    3. Kegiatan Penutup

    a) Guru mendorong siswa untuk memberikan penilaian terhadap pembelajaran

    yang telah dilakukan.

    b) Siswa mengerjakan tes akhir atau evaluasi pelajaran.

    c) Guru menutup pelajaran.

    3) Observasi

    Observasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan

    dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya, apakah sudah sesuai dengan apa

    yang diharapkan atau belum. Observasi juga untuk melihat perkembangan yang dialami

    oleh siswa dalam pembelajaran sebelum dan sesudah penggunaan model pembelajaran

    Problem Based Learning (PBL). Apakah hasil belajar yang diperoleh mengalami

    peningkatan atau tidak. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang

    telah dibuat sebelumnya.

  • 30

    4) Refleksi

    Refleksi dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran dan dimaksudkan untuk

    memaknai apa yang telah diperoleh dari keseluruhan kegiatan yang telah dilakukan. Untuk

    mengetahui perubahan atas tindakan yang telah diberikan, diadakan perbandingan antara

    data kondisi awal dengan data hasil tindakan siklus I. Refleksi juga dilakukan untuk

    mengetahui permasalahan yang terjadi pada siklus I dan sebagai tolok ukur untuk

    menyusun perencanaan pada siklus II.

    3.4.2 Prosedur Tindakan Siklus II

    Prosedur tindakan pada siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil

    memenuhi indikator keberhasilan yang ingin dicapai. Kegiatan yang dilakukan pada siklus

    II merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus I. Siklus II

    dilaksanakan satu kali pertemuan pada pembelajaran 6 subtema โ€œKegiatan

    Ekstrakurikulerkuโ€ dan di akhir pembelajaran dilaksanakan evaluasi dengan rincian

    prosedur tindakan sebagai berikut:

    1) Perencanaan Tindakan

    Dalam kegiatan perencanaan hampir sama dengan siklus I, namun dalam siklus II

    ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I.

    Tindakan pada siklus II ini disertai dengan penambahan atau penyesuaian kegiatan yang

    diperkirakan dapat mengatasi masalah pada siklus I atau dapat meningkatkan hasil yang

    diinginkan.

    2) Pelaksanaan Tindakan

    1. Kegiatan Awal

    Tahap 1 : Orientasi siswa pada masalah

    a) Guru membuka pelajaran

    b) Guru mengadakan apersepsi, sebagai penggalian pengetahuan awal siswa

    terhadap materi yang akan diajarkan.

    c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

    d) Guru menyampaikan masalah.

  • 31

    2. Kegiatan Inti

    Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar.

    a) Membentuk siswa dalam kelompok sebanyak 6 siswa per kelompok.

    b) Siswa menyiapkan buku sumber yang berhubungan dengan masalah.

    Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

    a) Guru memberikan bantuan untuk memecahkan masalah berupa LKS yang

    berisi pertanyaan dan gambar yang dapat membantu siswa.

    b) Siswa berdiskusi secara kelompok untuk memecahkan masalah yang ada.

    c) Guru membimbing siswa untuk berdiskusi.

    Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

    a) Setiap kelompok akan maju ke depan untuk mempresentasikan hasil

    pekerjaannya.

    Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

    a) Guru dan siswa membuat kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari.

    3. Kegiatan Penutup

    a) Guru mendorong siswa untuk memberikan penilaian terhadap pembelajaran

    yang telah dilakukan.

    b) Siswa mengerjakan tes akhir atau evaluasi pelajaran.

    c) Guru menutup pelajaran.

    3) Observasi

    Observasi ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan yang dialami oleh siswa

    apakah pada siklus II terjadi peningkatan dibandingkan dengan siklus I, dan apakah hasil

    belajar yang diperoleh pada siklus II juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan

    hasil di siklus I. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah

    dibuat sebelumnya.

    4) Refleksi

    Kegiatan refleksi pada siklus II ini dilakukan sama seperti tahap refleksi pada

    siklus I yaitu dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I. Refleksi

    ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran

  • 32

    yang telah dilakukan, hasil tindakan, serta hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini

    berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan pada

    proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

    (PBL) terhadap hasil belajar muatan Matematika subtema Kegiatan Ekstrakurikulerku.

    3.5 Data dan Teknik Pengumpulan Data

    3.5.1 Jenis Data

    Pada penelitian ini jenis data yang digunakan ada dua yaitu data kualitatif dan

    data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil

    pengamatan siswa dan guru, sedangkan data kuantitatif merupakan data yang diperoleh

    langsung dari skor yang diperoleh dari tes formatif.

    3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang dugunakan pada penelitian ini berupa teknik tes

    dan teknik non tes.

    1) Teknik Tes

    Hakekat tes adalah sebagai alat ukur, tes merupakan prosedur pengukuran yang

    sengaja dirancang secara sistematis, untuk mengukur indikator atau kompetensi

    tertentu, dilakukan dengan prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas

    dan spesifik, sehingga hasilnya ajeg bila dilakukan dalam kondisi yang relatif sama

    (Slameto, 2012:167). Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan

    dari proses belajar mengajar yang dilakukan pada akhir kegiatan di setiap siklus

    (post-test) dengan memberikan sejumlah soal kepada subjek penelitian. Dalam

    pengumpulan data, alat yang digunakan berupa soal tes sesuai dengan materi

    2) Teknik Non Tes

    Non tes dalam penelitian ini berupa observasi siswa dan guru. Observasi atau

    pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara

    sistematis (Slameto, 2012:166). Observasi dilakukan untuk mengetahui

    perkembangan siswa dalam berlangsungnya proses pembelajaran dan kegiatan guru

  • 33

    saat mengajar dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning

    (PBL).

    3.5.3 Instrumen Pengumpulan Data

    Instrumen pengumpulan data yang dipergunakan dalam PTK ini adalah dengan

    menggunakan butir-butir soal, lembar observasi siswa, dan lembar observasi guru. Kisi-kisi

    instrumen pengumpulan data siklus I disajikan pada tabel 3.2 di bawah ini.

    Tabel 3.2

    Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I

    Kompetensi Dasar

    Indikator

    No. Soal

    Jml Soal

    Jenis Soal

    PPKn

    3.4 Memahami arti bersatu dalam

    keberagaman di rumah dan di sekolah.

    3.4.2 Menyebutkan bentuk-bentuk

    kegiatan bersama teman-

    teman satu kelas dalam

    keragaman jenis kelamin.

    1,2,

    3,4

    4

    Pilihan

    Ganda

    SBDP

    3.2 Mengenal pola irama lagu bertanda

    birama tiga, pola bervariasi dan pola

    irama rata dengan alat musik ritmis.

    3.2.1 Mengidentifikasi berbagai pola

    irama lagu dengan

    menggunakan alat musik

    ritmis

    5,6,

    7

    3

    Bahasa Indonesia

    3.2 Mengenal teks narasi sederhana

    kegiatan dan bermain di lingkungan

    dengan bantuan guru atau teman

    dalam bahasa Indonesia lisan dan

    tulis yang dapat diisi dengan

    kosakata bahasa daerah untuk

    membantu pemahaman.

    3.2.5 Mengidentifikasi berbagai

    aktivitas bermain di

    lingkungan sekitar

    8,9,

    10

    3

    Matematika

    3.4 Mengenal nilai tukar antar pecahan

    uang.

    3.4.3 Menentukan banyak pecahan

    uang dari nilai pecahan uang

    tertentu yang ditukar dengan

    pecahan uang lainnya

    11

    s/d

    20

    10

    Jumlah Soal 20

    Keterangan : setiap jawaban benar diberi skor 1

    Adapun cara menghitung nilai siswa adalah sebagai berikut :

    Nilai = Jumlah jawaban benar x 5

    Contoh : Jika siswa menjawab benar 12 soal nilainya 12 x 5 = 60

  • 34

    Adapun kisi-kisi untuk instrumen pengumpulan data pada siklus II dapat dilihat pada tabel

    3.3 berikut.

    Tabel 3.3

    Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II

    Kompetensi Dasar

    Indikator

    No. Soal

    Jml Soal

    Jenis Soal

    PPKn

    3.4 Memahami arti bersatu dalam

    keberagaman di rumah dan di sekolah.

    3.4.5 Menyebutkan bentuk-bentuk

    kegiatan bersama teman-

    teman satu kelas dalam

    keragaman suku bangsa

    1,2,

    3,4

    4

    Pilihan

    Ganda

    SBDP

    3.2 Mengenal pola irama lagu bertanda

    birama tiga, pola bervariasi dan pola

    irama rata dengan alat musik ritmis.

    3.2.4 Menunjukkan pola irama rata

    pada alat musik ritmis

    5,6,7

    3

    Bahasa Indonesia

    3.2 Mengenal teks narasi sederhana

    kegiatan dan bermain di lingkungan

    dengan bantuan guru atau teman

    dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis

    yang dapat diisi dengan kosakata

    bahasa daerah untuk membantu

    pemahaman.

    3.2.7 Menyebutkan urutan aktivitas

    bermain dengan topik tertentu

    8,9,

    10

    3

    Matematika

    3.4 Mengenal nilai tukar antar pecahan

    uang.

    3.4.3 Menentukan banyak pecahan

    uang dari nilai pecahan uang

    tertentu yang ditukar dengan

    pecahan uang lainnya

    11 s/d

    20

    10

    Jumlah Soal 20

    Keterangan : setiap jawaban benar diberi skor 1

    Adapun cara menghitung nilai siswa adalah sebagai berikut :

    Nilai = Jumlah jawaban benar x 5

    Contoh : Jika siswa menjawab benar 12 soal nilainya 12 x 5 = 60

    Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi siswa dan guru.

    a. Observasi pada Siswa

    Observasi terhadap subjek penelitian bertujuan untuk mengetahui keterampilan

    saintifik dan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran saat dilaksanakan penelitian

    tindakan kelas. Kisi-kisi lembar observasi keterampilan saintifik adalah sebagai

    berikut:

  • 35

    Tabel 3.4

    Kisi-kisi Lembar Observasi Keterampilan Saintifik

    No

    Aspek yang Diamati

    Kriteria Penilaian

    Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan

    4 3 2 1

    1. Mengamati Siswa memusatkan seluruh perhatiannya untuk mengamati

    Siswa memusatkan 75% perhatiannya untuk mengamati

    Siswa memusatkan 50% perhatiannya untuk mengamati

    Siswa memusatkan 25% perhatiannya untuk mengamati

    2. Menanya Siswa mampu mengajukan 3 pertanyaan pada saat pembelajaran

    Siswa mampu mengajukan 2 pertanyaan pada saat pembelajaran

    Siswa mampu mengajukan 1 pertanyaan pada saat pembelajaran

    Siswa belum mampu mengajukan pertanyaan pada saat pembelajaran

    3. Mengumpulkan

    Informasi

    Siswa sangat mampu mengumpulkan informasi berdasarkan masalah yang ada

    Siswa mampu mengumpulkan informasi berdasarkan masalah yang ada

    Siswa kurang mampu mengumpulkan informasi berdasarkan masalah yang ada

    Siswa belum mampu mengumpulkan informasi berdasarkan masalah yang ada

    4. Mengasosiasi

    kan

    Siswa sangat mampu mengasosiasikan informasi yang diterima

    Siswa mampu mengasosiasikan informasi yang diterima

    Siswa kurang mampu mengasosiasikan informasi yang diterima

    Siswa belum mampu mengasosiasikan informasi yang diterima

    5. Mengkomunikasi

    kan

    Siswa sangat mampu mengkomunikasikan hasil kerja kelompok

    Siswa mampu mengkomunikasikan hasil kerja kelompok

    Siswa kurang mampu mengkomunikasikan hasil kerja kelompok

    Siswa belum mampu mengkomunikasikan hasil kerja kelompok

    Persentase : ๐ฝ๐‘ข๐‘š๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘†๐‘˜๐‘œ๐‘Ÿ ๐พ๐‘’๐‘ ๐‘’๐‘™๐‘ข๐‘Ÿ๐‘ขโ„Ž๐‘Ž๐‘›

    ๐ฝ๐‘ข๐‘š๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘†๐‘˜๐‘œ๐‘Ÿ ๐ผ๐‘‘๐‘’๐‘Ž๐‘™ x 100%

    Keterangan: Skor ideal adalah skor maksimal (skor 4) dikalikan jumlah siswa (18)

  • 36

    Tabel 3.5

    Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa

    No Rincian Kegiatan

    1. Tahap 1: Orientasi siswa pada masalah

    1. Siswa sudah mengerti tujuan pembelajaran. 2. Siswa sudah memahami logistik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas. 3. Siswa mengenali fenomena atau demonstrasi atau cerita yang memunculkan masalah. 4. Siswa termotivasi untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah.

    2. Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar

    5. Siswa sudah terbagi dalam kelompok. 6. Siswa dapat mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan

    masalah tersebut.

    3. Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

    7. Siswa sudah mampu mengumpulkan informasi yang sesuai. 8. Siswa melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. 9. Siswa melakukan diskusi untuk mencari pemecahan masalah

    10. Siswa aktif dalam kegiatan diskusi

    4. Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

    11. Siswa sudah mampu merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai sebagai hasil pelaksanaan tugas.

    12. Siswa dapat mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas

    5. Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

    13. Siswa dapat melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan

    14. Siswa dapat membuat kesimpulan materi

    Keterangan:

    1. Skor 1 jika aspek yang diamati dilakukan kurang dari 10% dari jumlah siswa.

    2. Skor 2 jika aspek yang diamati dilakukan 11%% - 40% dari jumlah siswa.

    3. Skor 3 jika aspek yang diamati dilakukan 41%% - 70% dari jumlah siswa.

    4. Skor 4 jika aspek yang diamati dilakukan lebih dari 71% dari jumlah siswa.

    Persentase : ๐ฝ๐‘ข๐‘š๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘†๐‘˜๐‘œ๐‘Ÿ ๐‘ƒ๐‘’๐‘Ÿ๐‘œ๐‘™๐‘’โ„Ž๐‘Ž๐‘›

    ๐ฝ๐‘ข๐‘š๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘†๐‘˜๐‘œ๐‘Ÿ ๐ผ๐‘‘๐‘’๐‘Ž๐‘™ x 100%

    Skor Ideal: Skor maksimal (skor 4) x jumlah aspek yang diamati (14 aspek) = 56

    Contoh: Skor perolehan 40 maka persentasenya adalah: 40

    56 x 100% = 71,43%

    Persentase Predikat Kategori

    81 โ€“ 100 66 โ€“ 80 51 โ€“ 65 0 โ€“ 50

    A B C D

    Sangat Baik Baik

    Cukup Kurang

    b. Observasi pada guru

    Observasi terhadap guru sebagai peneliti bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru

  • 37

    dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Kisi-kisi lembar

    observasi guru dapat dilihat pada tabel 3.6 sebagai berikut:

    Tabel 3.6

    Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru

    No Rincian Kegiatan

    1. Tahap 1: Orientasi siswa pada masalah

    1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 2. Guru menjelaskan logistik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas. 3. Guru mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah. 4. Guru memotivasi peserta didik agar terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah.

    2. Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar.

    5. Guru membagi siswa dalam kelompok. 6. Membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan

    masalah tersebut.

    3. Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

    7. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai. 8. Guru membimbing siswa melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan masalah. 9. Guru membimbing siswa dalam diskusi untuk mendapatkan pemecahan masalah. 10. Guru membimbing siswa untuk aktif dalam diskusi

    4. Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

    11. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai sebagai hasil pelaksanaan tugas.

    12. Guru membantu siswa untuk berbagi tugas dengan temannya.

    5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

    13. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

    14. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan materi

    Keterangan:

    1. Skor 1 jika aspek yang diamati kurang dilakukan oleh guru

    2. Skor 2 jika aspek yang diamati cukup dilakukan oleh guru

    3. Skor 3 jika aspek yang diamati baik dilakukan oleh guru

    4. Skor 4 jika aspek yang diamati sangat baik dilakukan oleh guru

    Persentase : ๐ฝ๐‘ข๐‘š๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘†๐‘˜๐‘œ๐‘Ÿ ๐‘ƒ๐‘’๐‘Ÿ๐‘œ๐‘™๐‘’โ„Ž๐‘Ž๐‘›

    ๐ฝ๐‘ข๐‘š๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘†๐‘˜๐‘œ๐‘Ÿ ๐ผ๐‘‘๐‘’๐‘Ž๐‘™ x 100%

    Skor Ideal: Skor maksimal (skor 4) x jumlah keseluruhan aspek (14 aspek)= 56

    Contoh: Skor perolehan 45 maka persentasenya adalah: 45

    56 x 100% = 80,36%

    Persentase Predikat Kategori

    81 โ€“ 100 66 โ€“ 80 51 โ€“ 65 0 โ€“ 50

    A B C D

    Sangat Baik Baik

    Cukup Kurang

  • 38

    3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

    Pemenuhan syarat validitas dan reliabilitas biasanya diawali dengan

    pengujicobaan instrumen yang akan dipakai. Arikunto menjelaskan bahwa validitas adalah

    suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen

    (Arikunto, 2010:211). Lebih lanjut Arikunto mengemukakan bahwa sebuah instrumen

    dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2010:211). Untuk

    menentukan suatu item valid atau tidak digunakan pedoman dari Masrun. Menurut Masrun

    dalam Sugiyono (2010: 188) menyatakan suatu instrumen penelitian dianggap valid jika

    memiliki koefisien corrected item to total correlation โ‰ฅ0,3. Validitas instrumen dalam

    penelitian ini menggunakan program spss 15.0 for windows.

    Adapun reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

    dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

    tersebut sudah baik (Arikunto, 2010: 221). Instrumen yang baik adalah instrumen yang

    reliabel, artinya instrumen tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas

    instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keajegan instrumen dari variabel yang

    hendak diukur. Pengukuran reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan

    pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (2005: 62) sebagai berikut:

    ฮฑ โ‰ค 0,7 :Tidak dapat diterima

    0,7 < ฮฑ โ‰ค 0,8 : Dapat diterima

    0,8 < ฮฑ โ‰ค 0,9 : Reliabilitas bagus

    ฮฑ > 0,9 : Reliabilitas memuaskan

    Dari hasil penghitungan validitas item pada soal siklus I diperoleh hasil, soal

    nomor 9, 12, 20, 25 dinyatakan tidak valid karena hanya mempunyai koefisien korelasi <

    0,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian validitas dari 25 item yang

    diuji ada 21 item yang velid dan 4 item yang tidak valid (terlampir). Instrumen soal setelah

    dikurangi item yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya. Adapun hasil uji tingkat

    reliabilitasnya dapat dilihat bahwa Cronbachโ€™s Alpha sebesar 0,890 dari 21 item yang diuji

    (terlampir). Menurut George dan Mallery, Cronbachโ€™s Alpha 0,890 termasuk memiliki

    tingkat reliabilitas bagus. Ini berarti instrumen reliabel dan dapat digunakan dalam

    penelitian.

  • 39

    Sedangakan dari hasil penghitungan validitas item pada instrumen soal siklus II

    diperoleh hasil, soal nomor 4, 12, 18, 23 dinyatakan tidak valid karena hanya mempunyai

    koefisien korelasi < 0,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian

    validitas dari 25 item yang diuji ada 21 item yang valid dan 4 item yang tidak valid

    (terlampir). Instrumen soal setelah dikurangi item yang tidak valid diuji tingkat

    reliabilitasnya. Adapun hasil uji tingkat reliabilitasnya dapat dilihat bahwa Cronbachโ€™s Alpha

    sebesar 0,890 dari 21 item yang diuji dan termasuk memiliki tingkat reliabilitas bagus. ini

    berarti instrumen reliabel sudah dapat digunakan untuk penelitian.

    3.7 Tingkat Kesulitan Instrumen

    Untuk memperoleh kualitas instrumen yang baik, disamping memenuhi validitas

    dan reliabilitas juga harus memperhatikan keseimbangan tingkat kesulitan soal. Tingkat

    kesulitan soal dilihat dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawab soal,

    bukan dilihat dari sudut pandang guru sebagai pembuat soal. Persoalan yang penting

    dilakukan dalam menganalisis kesukaran soal adalah menentukan proporsi dan kriteria

    soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Menurut Sudjana (1989: 137) cara

    melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan

    menggunakan rumus sebagai berikut:

    I =B

    N

    I : Indeks kesulitan untuk tiap butir soal

    B : Banyak siswa yang menjawab benar tiap butir soal

    N : Banyak siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan

    Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut:

    0 โ€“ 0.30 = Soal kategori sukar

    0,31 โ€“ 0,70 = Soal kategori sedang

    0,71 โ€“ 1,00 = Soal kategori mudah

    Hasil penghitungan tingkat kesukaran pada soal siklus I dapat dilihat pada tabel 3.7.

  • 40

    Tabel 3.7

    Tabel Kesukaran Soal Siklus I

    No Indeks Kesukaran Jumlah Soal

    1 Mudah 5

    2 Sedang 13

    3 Sukar 2

    Jumlah 20

    Dari tabel 3.7 dapat dilihat bahwa tingkat kesukaran soal pada siklus I dari 20 soal

    yang termasuk kategori mudah sejumlah 5 soal, kategori sedang sejumlah 13 soal, dan

    kategori sukar sejumlah 2 soal. Soal pada siklus I yang termasuk kategori mudah terdiri

    dari nomor 3, 6, 8, 11, 15, dan yang termasuk kategori sedang terdiri dari nomor 1, 2, 4, 5,

    7, 10, 13, 14, 16, 17, 19, 22, 23, sedangkan soal yang termasuk kategori sukar terdiri dari

    nomor 18 dan 21 (terlampir).

    Pada soal siklus II hasil penghitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel

    3.8.

    Tabel 3.8

    Tabel Kesukaran Soal Siklus II

    No Indeks Kesukaran Jumlah Soal

    1 Mudah 4

    2 Sedang 14

    3 Sukar 2

    Jumlah 20

    Dari tabel 3.8 dapat dilihat bahwa tingkat kesukaran soal pada siklus II dari 20 soal

    yang termasuk kategori mudah sejumlah 4 soal, kategori sedang sejumlah 14 soal, dan

    kategori sukar sejumlah 2 soal. Soal pada siklus II yang termasuk kategori mudah terdiri

    dari nomor 3, 8, 11, 15, dan yang termasuk kategori sedang terdiri dari nomor 2, 5, 6, 7, 9,

    10, 13, 14, 17, 20, 21, 22, 24, 25, sedangkan soal yang termasuk kategori sukar terdiri dari

    nomor 16 dan 19 (terlampir).

  • 41

    3.8 Analisis Data

    Analisis hasil belajar siswa dilihat dari pembandingan nilai ulangan harian siswa

    dengan KKM. Nilai KKM di SD Negeri Jrahi 02 adalah 68 (dikonversi nilai menjadi 2,72).

    Siswa dikatakan tuntas apabila nilai yang diperoleh โ‰ฅ 68. Adapun target yang ditetapkan

    dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata hasil ulangan siswa di atas KKM adalah lebih dari

    75%, dan siswa berkategori tuntas sejumlah 75%. Rumus yang digunakan untuk

    menentukan rata-rata nilai ulangan harian siswa adalah

    Rata-rata kelas = ๐‘—๐‘ข๐‘š๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘›๐‘–๐‘™๐‘Ž๐‘– ๐‘ˆ๐‘™๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘› โ„Ž๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘–๐‘Ž๐‘› ๐‘ ๐‘–๐‘ ๐‘ค๐‘Ž

    ๐‘๐‘Ž๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž๐‘˜๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘ ๐‘–๐‘ ๐‘ค๐‘Ž x 100%

    Sedangkan rumus yang digunakan untuk menghitung

    Persentase ketuntasan klasikal = ๐‘๐‘Ž๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž๐‘˜๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘ ๐‘–๐‘ ๐‘ค๐‘Ž ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘ก๐‘Ž๐‘ 

    ๐‘๐‘Ž๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž๐‘˜๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘ ๐‘–๐‘ ๐‘ค๐‘Ž x 100%

    Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang

    dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai

    berikut :

    Tabel 3.9

    Kriteria Ketuntasan Siswa

    Kriteria Ketuntasan Kualifikasi

    Klasikal Individual

    โ‰ฅ75% โ‰ฅ 68 (2,72) Tuntas

  • 42

    3.9 Indikator Keberhasilan

    Indikator keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah jika tujuan dari

    penelitian ini sudah tercapai, yakni :

    1) Keterampilan proses saintifik pada seluruh muatan mata pelajaran (PPKn, Bahasa

    Indonesia, dan Matematika) dikatakan berhasil apabila 75% siswa secara klasikal

    sudah menguasai keterampilan saintifik.

    2) Pada penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila 75% siswa secara

    klasikal berhasil tuntas dengan perolehan nilai โ‰ฅ 68 (dikonversi nilai menjadi 2,72)

    yakni standar ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah pada awal

    tahun 2014/2015 pada muatan Matematika subtema Kegiatan Ekstrakurikulerku.