bab iii metode penelitian 3 - institutional...

16
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Sebagai awal dalam bahasan ini, terlebih dahulu akan diulas tentang definisi dari metode kuantitatif. ”Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada theoretical frame work sesuatu yang bersifat abstrak, difokuskan dengan formal theory, middle range theory, substantive theory, selanjutnya dirumuskan hipotesis untuk diuji sehingga, menuju ke empirical social reality atau kejadian-kejadian yang konkrit.” Penelitian kuantitatif memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan penelitian jenis lainnya. Ciri-ciri penelitian kuantitatif yaitu data penelitian berupa angka dan analisis data dilakukan menggunakan statistik. (Sugiyono, 2008:13). 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Sugiyono (2008: 117) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Kristen Salatiga yakni sebanyak 389 siswa. 3.2.2 Sampel Sugiyono (2008: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Peneliti menggunakan metode penarikan Sample Random Sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara

Upload: nguyenxuyen

Post on 16-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian dan Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Sebagai

awal dalam bahasan ini, terlebih dahulu akan diulas tentang definisi dari metode kuantitatif.

”Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada theoretical frame

work sesuatu yang bersifat abstrak, difokuskan dengan formal theory, middle range theory,

substantive theory, selanjutnya dirumuskan hipotesis untuk diuji sehingga, menuju ke

empirical social reality atau kejadian-kejadian yang konkrit.”

Penelitian kuantitatif memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan penelitian

jenis lainnya. Ciri-ciri penelitian kuantitatif yaitu data penelitian berupa angka dan analisis

data dilakukan menggunakan statistik.

(Sugiyono, 2008:13).

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Sugiyono (2008: 117) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Kristen

Salatiga yakni sebanyak 389 siswa.

3.2.2 Sampel

Sugiyono (2008: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Peneliti menggunakan metode penarikan Sample

Random Sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono. 2008:120).

Pada penelitian ini obyek yang akan diteliti adalah Siswa kelas X SMK Kristen

Salatiga yakni sebesar 115 siswa. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

menggunakan rumus Slovin yaitu:

Keterangan :

n = ukuran sampel

N = ukuran polulasi

e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian

karena kesalahan pengambilan sampel populasi).

Dari rumus Slovin tersebut maka dalam penelitian ini dapat diambil sampel

sebanyak 53 Siswa di SMK Kristen Salatiga Kelas X dari perhitungan sebagai

berikut:

Populasi (N) : 115 Siswa

Batas ketelitian (e) : 10%

Ukuran sampel (n) sebagai berikut:

= 53,48 = 53 Siswa

Setelah didapatkan jumlah sampel keseluruhan maka jumlah tersebut

diproporsionalkan kedalam tiap kelas yang ada. Agar lebih jelas maka perhitungan

sampel secara random yang kemudian diproporsionalkan dapat dilihat dalam tabel

berikut ini:

Tabel 3.2.2 Daftar anggota Sampel Siswa Kelas X SMK Kristen Salatiga

(0,5 keatas dibulatkan keatas )

No. Kelas Jumlah

Siswa

Proporsi Sampel Jumlah

Sampel

1. X.1 Pemasaran 30 orang

26% x 53 = 13,78

14 orang

2. X. 2 Akuntansi 29 orang

25% x 53 = 13,36

13 orang

3. X. 3 Perkantoran 39 orang

34% x 53 = 18,02

18orang

4. X. 4 Multimedia 17 orang

15% x 53 = 7,95

8 orang

JUMLAH 115 orang 53 orang

3.3 Kerangka Penelitian

Komponen yang mempengaruhi minat belajar disebut sebagai variable bebas dengan notasi

“X”, sedangkan hasil belajar disebut variable terikat dengan notasi “Y”, secara model

hipotetis adalah sebagai berikut :

Keterangan :

X1 : Perasaan Senang

X2 : Keterkaitan Siswa

X3 : Perhatian Siswa

X4 : Keterlibatan Siswa

Y : Hasil Belajar

: Hubugan asosiatif

3.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian, dimana rumusan

masalah penelitian dinyatakan dalam kalimat pernyataan (Sugiono;2008;96).

Berdasarkan persoalan pada penelitian ini maka hipotesis sebagai berikut :

X1

X2

X3

X4

Y

o Hipotesis Kerja I :

Hubungan antara hasil belajar terhadap minat belajar kewirausahaan pada SMK

Kristen Salatiga adalah sedang atau (=0,66).

Hipotesis Statistik I :

H0 : µx = 7,00

H1 : µx < 7,00

o Hipotesis Kerja II :

Ada hubungan positif antara minat belajar dengan perasaan senang. Artinya

semakin besar minat semakin besar perasaan senang.

Hipotesis Statistik II :

H0 : ρx.1.y = 0

H1 : ρx.1.y > 0

o Hipotesis Kerja III :

Ada hubungan positif antara minat belajar dengan ketertarikan siswa. Artinya

semakin besar minat semakin besar ketertarikan siswa.

Hipotesis Statistik III :

H0 : ρx.2.y = 0

H1 : ρx.2.y > 0

o Hipotesis Kerja IV :

Ada hubungan positif antara minat belajar dengan perhatian siswa. Artinya

semakin besar minat semakin besar perhatian siswa.

Hipotesis Statistik IV :

H0 : ρx.3.y = 0

H1 : ρx.3.y > 0

o Hipotesis Kerja V :

Ada hubungan positif antara minat belajar dengan keterlibatan siswa. Artinya

semakin besar minat semakin besar keterlibatan siswa.

Hipotesis Statistik V:

H0 : ρx.4.y = 0

H1 : ρx.4.y > 0

3.5 Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data primer. Data primer menurut

Sugiyono (2008: 193) yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data. Dalam penelitian ini data primer yang digunakan dari siswa kelas X SMK

Kristen Salatiga tahun yang berupa pertanyaan dan jawaban yang ada pada kuisioner yang

telah penulis bagikan.

3.5.2 Metode Pengumpulan Data

a. Metode Kuesioner (Angket)

Menurut sugiyono (2008: 199), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Metode ini digunakan untuk mencari data

mengenai hubungan minat belajar kewirausahaan terhadap hasil belajar kewirausahaan

pada Siswa SMK Kristen Salatiga. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner tipe multiple choice dengan pilihan jawaban.

b. Studi dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan,

foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian.

c. Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan komunikasi

langsung dengan responden yang jumlahnya relatif kecil. Metode pengumpulan data

ini digunakan dalam melakukan studi pendahuluan dan untuk mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih kecil dan mendalam.

3.6 Instrumen Penelitian

Sugiyono (2008: 148), instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan

untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Penelitian ini terdapat 2

variabel, maka instrument penelitian untuk mengetahui hubungan minat belajar

kewirausahaan terhadap hasil belajar kewirausahaan yaitu:

Tabel 3.4 Instrumen Hubungan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar

Siswa

Variabel Indikator Pernyataan Butir

1.Minat belajar

kewirausahaan

1.1 Perasaan

Senang

1. Saya antusias mengikuti

pelajaran kewirausahaan

2. Guru menyampaikan

materi dengan

7

menyenangkan sehingga

tidak sulit ditangkap

3. Saya merasa senang saat

mengikuti pelajaran

kewirausahaan

4. Saya merasa senang saat

mengerjakan soal

kewirausahaan

5. Saya merasa bangga jika

mendapat nilai bagus saat

nilai ualangan

kewirausahaan

6. Saya senang jika guru

memberikan pekerjaa

rumah (PR) kewirausahaan

7. Apabila jam pelajaran

kosong, saya

menggunakannya untuk

mengerjakan soal-soal

kewirausahaan

1.2 Ketertarikan 1. Pelajaran kewirausahaan 11

Siswa

adalah pelajaran yang tidak

sulit bagi saya

2. Guru saya menggunakan

metode yang mudah di

pahami oleh siswa.

3. Pembelajaran guru yang

sistematis telah mendorong

saya untuk belajar

kewirausahaan

4. Pelajaran kewirausahaan

sangat menyenangkan

5. Menurut saya pelajaran

kewirausahaan mudah

dipelajari dibandingkan

dengan pelajaran lain

6. Saya senang karena

dalam menjelaskan materi

guru menggunakan metode

yang menarik

7. Saya belajar

kewirausahaan walaupun

tidak ada ulangan

8. Hasil ulangan yang

dibagikan akan mendorong

saya untuk mempelajari

materi yang akan di

ajarkan

9. Setiap ada tugas

kewirausahaan saya

berusaha menyelesaikan

sendiri sebelum bertanya

kepada teman/guru

10. Saya mengerjakan

latiha-latihan yang ada di

dalam buku meskipun tidak

disuruh oleh guru

11. Saya selalu

memperhatikanpelajaran

saat mata pelajaran

kewirausahaan berlangsung

1.3 Perhatian

1. Jika ada kesulitan

dalam menyelesaikan

3

tugas/PR kewirausahaan,

saya akan berusaha

mencari acuan untuk

menyelesaikannya

2. Jika guru menerangkan

saya dengan senang hati

memperhatikan apa yang

diterangkan

3. Saya bangga jika

mendapatkan giliran

maju kedepan untuk

mengerjakan soal

kewirausahaan

1.4 Keterlibatan

Siswa

1. Saya dengan senang

hati mengerjakan tugas

kewirausahaan yang

diberikan guru saya

2. Saya semangat saat

diskusi dengan teman

tentag pelajaran

kewirausahaan

3. Saya akan bersedia

bertanya tentang soal

4

kewirausahaan jika ada

yang tidak saya ketahui

4. Saya akan bertanya

setelah guru selesai

menyelesaikan materi

2.Hasil Belajar Mengetahui hasil

belajar

kewirausahaan

Berapa nilai

kewirausahaanmu?

1

3.7 Uji Instrument

3.7.1 Uji Validitas

Setelah menyusun instrument selanjutnya peneliti melakukan uji coba. Uji coba

ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrument yang telah disusun benar-benar

merupakan instrument yang baik dan memadai. Validitas adalah sebuah ukuran yang

menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahian sebuah instrument.

Menurut Sugiyono ( 2008: 179) bila harga korelasi di bawah 0,3, maka dapat

disimpulkan bahwa butir instrument tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau

dibuang. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Uji validitas

instrument ini menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 16.0 dengan teknik

perhitungan bivarate pearson (korelasi produk moment pearson)

r xy =

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi pearson

x = variabel bebas

y = variabel terikat

n = jumlah data

HASILNYA :

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

VAR00001 69.4717 86.831 .390 VALID

VAR00002 70.2453 113.843 .394 VALID

VAR00003 70.1321 114.232 .434 VALID

VAR00004 70.3019 113.792 .446 VALID

VAR00005 69.4906 114.947 .344 VALID

VAR00006 70.7358 110.621 .494 VALID

VAR00007 70.8679 112.617 .361 VALID

VAR00008 70.4906 113.678 .346 VALID

VAR00009 70.2642 114.583 .403 VALID

VAR00010 70.3208 111.337 .578 VALID

VAR00011 70.3208 110.876 .580 VALID

VAR00012 70.4340 109.327 .551 VALID

VAR00013 70.3962 113.975 .389 VALID

VAR00014 70.9057 110.472 .651 VALID

VAR00015 69.6792 91.799 .318 VALID

VAR00016 70.2453 113.381 .328 VALID

VAR00017 70.7547 113.996 .373 VALID

VAR00018 70.3019 113.369 .447 VALID

VAR00019 70.4151 115.440 .392 VALID

VAR00020 70.1698 110.451 .616 VALID

VAR00021 70.6604 106.344 .745 VALID

VAR00022 70.2453 111.073 .595 VALID

VAR00023 70.2830 112.168 .442 VALID

VAR00024 70.1509 114.592 .368 VALID

VAR00025 70.6038 110.128 .598 VALID

Sumber : data yang telah diolah tahun 2013 menggunakan SPSS 16.0

3.7.2 Uji Reliabelitas

Kemudian untuk mengetahui tingkat reliabelitas instrument atau tingkat keajegan

jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen digunakan

metode alpha (Chonbrach’s). Rumus reliabelitas dengan metode alpha adalah:

Keterangan:

: koefisien realibilitas alpha

k : mean kuadrat antara subyek

: mean kuadrat kesalahan

: varians total

Uji reabilitas dalam penelitiian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 dan kriteria

untuk tingkat reabilitas instrument menggunakan pedoman yang dikemukakan oleh George

dan Mallary ( dalam Anton irawan 2011: 24) sebagai berikut:

Tabel 3.5.2 Klasifikasi Indeks Reliabilitas

No. Indeks Interpretasi

1 0,80 - 1,00 Sangat reliable

2 < 0,80 - 0,60 Reliabel

3 < 0,60 - 0,40 Cukup reliable

4 < 0,40 - 0,20 Agak reliable

5 < 0,20 Kurang reliabel

HASILNYA :

Tabel 3.6.3 Perhitungan Reliabelitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items

N of Items

.905 25

Sumber : data yang telah diolah tahun 2013 menggunakan SPSS 16.0

Berdasarkan tabel 3.6.3 dapat disimpulkan bahwa 25 pertanyaan tentang minat

terhadap hasil belajar kewirausahaan pada Siswa SMK Kristen Salatiga dikategorikan

sangat reliabel yakni sebesar 0.905 yakni berkisar antara 0.90 - 1.00.

3.8 Teknik Analisis Data

Dalam penelitan ini peneliti menggunakan analisis korelasi dengan bantuan SPSS

versi 16.0.

3.8.1 Analisis Pendahuluan

Analisis pendahuluan digunakan untuk menganalisis sejumlah data yang

dikumpulkan sehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu sampel yang

diteliti melalui data sampel/populasi. Dalam analisis pendahuluan ini akan dijelaskan

temuan penelitian yang terkait dengan statistik deskriptif. Perhitungan dalam statistik

deskriptif meliputi. tabel distribusi frekuensi, perhitungan ukuran tendensi pusat (modus),

ukuran disperse, diagram statistik (histogram) dan estimasi parameter. Analisis ini

menggunakan SPSS 16.0.

3.8.2 Analisis Lanjut

a. Analisis Kendal tau

Korelasi Kendal Tau untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan korelasi bila

datanya berbentuk ordinal (Sugiyono, 2008: 215). Analisis statistik ini menggunakan

bantuan SPSS for Windows versi 16.0 dengan teknik perhitungan bivarate.

Tabel 3.6.2 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

(Sugiyono, 2008:257)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat