bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan … iii.pdf · pelayanan samsat unggulan, pemanfaatan...

29
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan penguatan kapasitas fiskal daerah, Pemerintah Daerah diberi kewenangan yang lebih besar untuk mewujudkan kemandirian keuangan melalui desentralisasi fiskal yang diatur dengan peraturan perundang- undangan. Beberapa peraturan yang terkait langsung dengan hal tersebut adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Kemandirian keuangan daerah menjadi sangat penting, baik dari sisi pendapatan (revenue), maupun dari sisi pengeluaran (expenditure) agar Pemerintah Daerah memiliki kemampuan yang lebih kuat untuk mendesain dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat stimulan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat sesuai dengan aspirasi dan karakteristik masyarakatnya masing- masing. Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus menerus menggiatkan upaya mengoptimalkan peningkatan pendapatan daerah, khususnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), karena menajemen pemungutan PAD berada di dalam ranah kebijakan Pemerintah Daerah sendiri, berbeda dengan Dana Perimbangan yang kebijakannya merupakan domain Pemerintahan Pusat. Hal ini sesuai pula dengan Kebijakan Umum Anggaran di bidang Pendapatan Daerah Tahun 2011 yang tetap diarahkan pada upaya peningkatan pendapatan daerah melalui LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 31

Upload: dangthu

Post on 02-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

BAB III

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan penguatan

kapasitas fiskal daerah, Pemerintah Daerah diberi kewenangan

yang lebih besar untuk mewujudkan kemandirian keuangan melalui

desentralisasi fiskal yang diatur dengan peraturan perundang-

undangan. Beberapa peraturan yang terkait langsung dengan hal

tersebut adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004

tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Daerah, dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah.

Kemandirian keuangan daerah menjadi sangat penting, baik

dari sisi pendapatan (revenue), maupun dari sisi pengeluaran

(expenditure) agar Pemerintah Daerah memiliki kemampuan yang

lebih kuat untuk mendesain dan melaksanakan kegiatan-kegiatan

yang bersifat stimulan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat

sesuai dengan aspirasi dan karakteristik masyarakatnya masing-

masing.

Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Sulawesi

Selatan terus menerus menggiatkan upaya mengoptimalkan

peningkatan pendapatan daerah, khususnya Pendapatan Asli

Daerah (PAD), karena menajemen pemungutan PAD berada di

dalam ranah kebijakan Pemerintah Daerah sendiri, berbeda dengan

Dana Perimbangan yang kebijakannya merupakan domain

Pemerintahan Pusat. Hal ini sesuai pula dengan Kebijakan Umum

Anggaran di bidang Pendapatan Daerah Tahun 2011 yang tetap

diarahkan pada upaya peningkatan pendapatan daerah melalui

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 31

Page 2: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

optimalisasi pengelolaan pendapatan daerah sesuai potensi dan

kewenangan yang ada berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, dengan tetap mengedepankan

pertimbangan aspek keadilan dan kemampuan masyarakat.

Optimalisasi pengelolaan pendapatan daerah dilakukan dengan

mensinergikan program intensifikasi dan ekstensikasi sumber-

sumber pendapatan daerah. Intensifikasi difokuskan pada upaya

peningkatan kualitas pelayanan pajak dan retribusi daerah,

penyederhanaan birokrasi, peningkatan tertib administrasi,

penegakan sanksi, peningkatan komunikasi dan informasi kepada

masyarakat serta reformasi sistem perpajakan daerah sebagai

salah satu tujuan implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi

Selatan Nomor 10 tahun 2010 tentang Pajak Daerah. Sedangkan

ekstensifikasi difokuskan pada upaya penyesuaian regulasi atas

pengelolaan retribusi daerah menyusul ditetapkannnya Undang-

Undang No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah.

1. Intensifikasi Sumber-Sumber PAD

Intensifikasi adalah upaya peningkatan PAD melalui proses

optimalisasi pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah

yang selama ini telah dikelola oleh pemerintah daerah. Pada

tahun 2011, intensifikasi pengelolaan PAD meliputi :

a. Peningkatan kualitas pelayanan, antara lain

melalui peningkatan dan pengembangan

pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan

teknologi informasi dalam pelayanan Pajak

Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah, dan

penyederhanaan sistem dan prosedur pelayanan

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

b. Peningkatan sarana dan prasarana, antara lain melalui

renovasi dan pengembangan kantor dan sarana pelayanan

Page 3: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam

membayar Pajak dan Retribusi Daerah.

c. Peningkatan kualitas SDM, melalui pelatihan maupun

bimbingan teknis tentang pengelolaan pendapatan daerah.

e. Peningkatan tertib administrasi pemungutan Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah pada seluruh SKPD pengelola PAD.

f. Koordinasi yang intensif dan efektif, yaitu dengan

meningkatkan kerjasama dengan seluruh SKPD pengelola

pendapatan, termasuk dengan instansi vertikal dalam hal

intensifikasi Dana Bagi Hasil dan Pendapatan Lain-Lain yang

Sah.

g. Peningkatan ketaatan masyarakat dalam memenuhi

kewajibanya membayar Pajak Daerah melalui sosialisasi,

peningkatan pengawasan dan penegakan sanksi.

2. Ekstensifikasi Sumber-Sumber PAD

Ekstensifikasi merupakan upaya peningkatan pendapatan

Daerah melalui perluasan dan/atau penambahan obyek dan

subyek sumber-sumber pendapatan Daerah.

Pada tahun 2011 upaya ekstensifikasi yang dilakukan antara

lain dengan:

a. menerapkan secara efektif

Peraturan Daerah provinsi

Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun

2010 tentang Pajak Daerah, yang

antara lain menetapkan:

− Penambahan objek Pajak Kendaraan

Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang baru,

yaitu kendaraan milik Pemerintah;

− Peningkatan tarif pajak:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 33

Page 4: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

i.BBNKB penyerahan I dari

10% mejdi 12,5% dari Nilai

Jual Kendaraan bermotor;

ii.Pajak Bahan Bakar

Kendaraan Bermotor

(PBBKB) dari 5% menjadi

7,5% dari nilai jual, kecuali

untuk bahan bakar

bersubsidi.

iii.Pemberlakuan pajak

progresif PKB pada tahun

2012.

b. Penyusunan, pembahasan dan

penetapan 3 (tiga) peraturan

daerah di sektor retribusi daerah,

yaitu Perda No.9 Tahun 2011

tentang Retribusi Jasa Umum,

Peraturan Daerah Nomor 10 tahun

2011 tentang Retribusi Perizinan

Tertentu, dan Peraturan Daerah

No.1 tahun 2011 tentang Retribusi

Jasa Usaha.

3. Sumber-Sumber Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi

Selatan

a. Pendapatan Asli Daerah :

1) Pajak Daerah :

- Pajak Kendaraan Bermotor

- Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

- Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;

- Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan.

Page 5: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

2) Retribusi Daerah :

- Retribusi Pelayanan Kesehatan;

- Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;

- Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah;

- Retribusi Izin Trayek;

- Retribusi Izin Usaha Perikanan.

3) Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah yang Dipisahkan :

- Bagian Laba Atas Perusda ;

- Penyertaan Saham pada:

• PT. Bank Sulselbar;

• PT. ASKRIDA;

• PT. KIMA;

• PT. GMTD.

4) Lain-Lain PAD yang Sah :

- Penjualan Kekayaan Daerah/Asset

yang tidak dipisahkan;

- Jasa Giro Kas Daerah;

- Tuntutan Ganti Kerugian Daerah;

- Pendapatan Denda dari

Keterlambatan Pelaksanaan

Pekerjaan;

- Pendapatan Denda Pajak;

- Pendapatan dari Pengembalian;

- Sumbangan Pihak Ketiga;

- Lain-lain PAD Yang Sah Lainnya.

b. Dana Perimbangan :

1) Bagi Hasil Pajak :

- Pajak Bumi dan Bangunan;

- Pajak Penghasilan Pasal 25 dan 29

Wajib Pajak Pribadi dalam Negeri dan

PPh Pasal 21;

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 35

Page 6: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

- Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau

(sejak Tahun 2010)

2) Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam :

- Provisi Sumber Daya Hutan;

- Iuran Tetap/Landrent;

- Iuran Eksploitasi/Royalty;

- Penerimaan dari sektor

Pertambangan Gas Bumi (sejak Tahun

2011).

3) Dana Alokasi Umum.

4) Dana Alokasi Khusus.

c. Lain-Lain Pendapatan Yang Sah.

- Tambahan Penghasilan Guru PNSD;

- Dana Penguatan Infrastruktur dan

Prasarana Daerah (DPIPD).

4. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah

Pada Tahun 2011, total pendapatan daerah mencapai

Rp3.110.759.720.536,98 atau 100,12 % dari target yang

ditetapkan sebesar Rp3.106.899.564.184,20. Dibandingkan

dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar

Rp2.564.075.934.897,33 terjadi peningkatan sebesar 21,32%.

Pendapatan tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Daerah,

Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah.

Khusus PAD, realisasi penerimaan tahun 2011 mencapai

Rp1.959.708.781.233,98 atau 99,39 % dari target yang

ditetapkan sebesar Rp1.971.718.453.964,20. Dibandingkan

realisasi tahun sebelumnya yang sebesar

Rp1.545.589.709.031,33 terjadi peningkatan sebesar 26,79%.

Untuk Dana Perimbangan, realisasinya mencapai

Rp1.106.989.189.303,00 atau 101,45% dari target yang

ditetapkan sebesar Rp1.091.119.360.220,00. Dibandingkan

Page 7: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

dengan realisasi tahun sebelumnya yang sebesar

Rp959.942.494.138,00 terjadi peningkatan sebesar 15,32%.

Adapun Pendapatan Lain-Lain yang Sah mencapai

Rp44.061.750.000,00 atau 100,00 % dari target yang

ditetapkan sebesar Rp44.061.750.000,00. Pencapaian ini

menurun sebesar 24,74% dari realisasi tahun sebelumnya yang

sebesar Rp58.543.731.728,00.

Untuk selengkapnya, rincian Penerimaan Pendapatan

Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 adalah

sebagaimana pada tabel berikut:

TABEL 3.1TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI SULAWESI SELATAN TA.2011 DAN PERBANDINGANNYA DENGAN REALISASI TA. 2010

NO JENIS PENDAPATAN REALISASI 2010 TARGET 2011 REALISASI 2011 %

CAPAIAN 2011

% / TUMB REAL. DR

2010

I.PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

1.545.589.709.031,33 1.971.718.453.964,20 1.959.708.781.233,98 99,39 26,79

A PAJAK DAERAH 1.334.804.020.758,00 1.733.492.252.968,20 1.729.141.431.429,50 99,75 29,54

B RETRIBUSI DAERAH 108.560.876.582,73 112.592.521.050,00 111.676.007.398,98 99,19 2,87

CHASIL PERUSDA DAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN

51.551.621.433,08 62.366.615.388,00 62.366.615.388,00 100,00 20,98

DLAIN-LAIN P A D YANG SAH

50.673.190.257,52 63.267.064.558,00 56.524.727.017,50 89,34 11,55

II. DANA PERIMBANGAN 959.942.494.138,00 1.091.119.360.220,00 1.106.989.189.303,00 101,45 15,32

A. BAGI HASIL 224.389.792.670,00 232.475.391.220,00 248.345.220.303,00 106,83 10,68

1 Bagi Hasil Pajak 217.385.913.240,00 215.496.504.253,00 230.606.604.752,00 107,01 6,08

2Bagian Hasil Bukan Pajak/ S D A

7.003.879.430,00 16.978.886.967,00 17.738.615.551,00 104,47 153,27

B DANA ALOKASI UMUM 706.276.399.000,00 816.757.969.000,00 816.757.969.000,00 100,00 15,64

C DANA ALOKASI KHUSUS 29.276.302.468,00 41.886.000.000,00 41.886.000.000,00 100,00 43,07

III. LAIN-LAIN PENDA-PATAN YG SAH

58.543.731.728,00 44.061.750.000,00 44.061.750.000,00 100,00 -24,74

Dana Penyesuaian 58.543.731.728,00 44.061.750.000,00 44.061.750.000,00 100,00 -24,74

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 37

Page 8: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

TOTAL PENDAPATAN 2.564.075.934.897,33 3.106.899.564.184,20 3.110.759.720.536,98 100,12 21,32

5. Perbandingan Realisasi Pendapatan Daerah 2011 dengan

Proyeksi RPJMD

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

Nomor 12 Tahun 2008 tentang RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2008-2013, proyeksi pendapatan daerah ditetapkan

sebesar Rp2.907.154.4689.671,46, sedangkan realisasi real total

pendapatan TA.2011 adalah sebesar Rp3.110.759.720.536,98.

Dengan demikian realisasi pendapatan TA.2011 telah melampaui

proyeksi RPJMD untuk tahun yang sama sebesar

Rp203.605.251.865,52, atau 7%.

Pelampauan proyeksi tersebut bersumber dari PAD dan Lain-

Lain Pendapatan yang sah. Untuk PAD, realisasi riel TA.2011

telah melampaui proyeksi RPJMD sebesar Rp441.533.240.317,98

atau 29,08%. Dimana proyeksi RPJMD PAD TA.2011 adalah

sebesar Rp1.518.175.540.916. sedangkan realisasi PAD adalah

sebesar Rp1.959.708.781.233,98. Pelampauan tersebut

bersumber dari Pajak Daerah sebesar Rp370.956.657.049,50

atau 27,31%; Retribusi Daerah sebesar Rp34.376.188.158,98

atau 44,47%; Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan sebesar Rp8.734.858.233,00 atau 16,29 % dan Lain-

lain PAD yang Sah sebesar Rp27.465.536.876,50 atau 94,52%

dari proyeksi RPJMD.

Untuk Penerimaan Lain-lain Pendapatan yang Sah, realisasi

riel TA.2011 mengalami peningkatan yang sangat signifikan

sebesar Rp40.050.573.672,00 atau 998,47%. Dimana Proyeksi

RPJMD untuk penerimaan dari Lain-lain Pendapatan yang Sah

TA.2011 sebesar Rp4.011.176.328,00 sedangkan realisasi tahun

tersebut adalah sebesar Rp44.061.750.000,00. Hal ini

Page 9: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

disebabkan meningkatnya koordinasi antara Pemerintah Daerah

Provinsi Sulawesi Selatan dengan Pemerintah Pusat.

Adapun penerimaan jenis penerimaan yang tidak mencapai

proyeksi RPJMD adalah Dana Perimbangan. Hal ini disebabkan

karena dalam beberapa tahun terakhir, terjadi pergeseran

kekuatan fiskal daerah yang lebih dominan ke PAD sehingga

mempengaruhi formulasi pembagian Dana Alokasi Umum yang

diterima. Sebagai dana penyeimbang yang berfungsi untuk

menutup fiscal gap antara fiscal need dan fiscal capacity, jumlah

DAU yang diterima oleh Daerah akan menurun persentasenya

seiring dengan meningkatnya penerimaan PAD-nya, walaupun

dari sisi jumlah tetap mengalami kenaikan. Selain itu,

penerimaan Dana bagi Hasil Pajak yang bersumber Bea

Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan tidak diterima lagi oleh

Pemerintah Provinsi karena sumber pendapatan tersebut telah

dialihkan menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota

mulai Tahun 2011.

6. Permasalahan dalam Pengelolaan Pendapatan

Daerah

Pertumbuhan total Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi

Selatan selama periode 2008-2011 rata-rata sebesar 13%

pertahun, sedangkan pertumbuhan PAD rata-rata 17%

pertahun. Pajak Daerah sebagai primadona PAD dengan

kontribusi rata-rata sebesar 86% per tahun, meningkat rata-rata

sebesar 18% per tahun. Tingginya pertumbuhan pendapatan

daerah dipicu oleh tingginya peningkatan ekonomi masyarakat

Sulawesi Selatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

yang kini lebih merata.

Dari aspek pengelolaan, pemerintah daerah masih

menghadapi hambatan atau permasalahan, di antaranya adalah:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 39

Page 10: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

a. Terbatasnya kewenangan Pemerintah Daerah

dalam mengelola jenis-jenis sumber

pendapatannya. Terdapat banyak jenis

pelayanan yang cukup potensil untuk menjadi

sumber pendapatan dari sektor Retribusi

namun tidak diatur dalam Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2009 sehingga tidak dapat

dipungut Daerah.

b. Sumber-sumber pendapatan yang potensinya

besar masih dikuasai oleh Pemerintahan

Pusat;

c. Bagi hasil pendapatan yang diterima oleh

Pemerintah Daerah dari Pemerintah Pusat

belum mencerminkan aspek pemerataan dan

pendistribusian hasi-hasil kekayaan Daerah

secara adil kepada seluruh Daerah;

d. Asset daerah yang potensil sebagai sumber

pandapatan belum menghasilkan PAD

sebagaimana yang diharapkan;

e. Perusahaan Daerah tidak memberi kontribusi

sebagai penghasil PAD;

f. Pertisipasi BUMN/Perusahan Swasta Nasional

yang beroperasi di Sulawasi Selatan belum

memadai dalam mendukung ketersediaan

dana pembangunan;

g. Terbatasnya kemampuan keuangan Daerah,

sehingga penerapan teknologi informasi dalam

pengelolaan PAD masih rendah dan sarana

pelayanan belum memadai;

7. Solusi

Page 11: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut di

atas, Pemerintahan Daerah telah mengupayakan berbagai

kegiatan yang terangkum dalam program strategis peningkatan

pendapatan daerah melalui program intensifikasi dan

ekstensifikasi tahun 2011 sebagaimana yang telah diuraikan

sebelumnya, yaitu dengan melakukan :

a. Koordinasi yang intensif dan sinkronisasi

yaitu dengan meningkatkan kerjasama

dengan seluruh SKPD pengelola

pendapatan, termasuk pula instansi

vertikal dalam hal intensifikasi Dana Bagi

Hasil;

b. Melakukan penyesuaian regulasi sesuai

ketentuan yang berlaku;

c. Peningkatan sarana dan prasarana

pelayanan, serta peningkatan pelayanan

melalui pemanfaatan teknologi informasi

secara bertahap sesuai dengan

kemampuan keuangan daerah;

d. Peningkatan kualitas SDM aparatur

pengelola pendapatan daerah;

e. Sosialisasi peraturan perundang-

undangan dalam rangka meningkatkan

ketaatan masyarakat membayar Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah;

f. Peningkatan pengawasan, pengendalian,

monitoring dan evaluasi pengelolaan

PAD.

B. Pengelolaan Belanja Daerah

1. Kebijakan Umum Belanja Daerah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 41

Page 12: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

Pengelolaan Belanja Daerah memiliki ciri hemat, tepat guna

dan tepat sasaran, ekonomis, transparan dan bertanggungjawab

dengan tetap memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

Kebijakan Pengelolaan Belanja Daerah menyangkut kewajiban

daerah dalam rangka membayar kebutuhan belanja yang telah

direncanakan program dan kegiatan penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik atau kegiatan pembangunan

yang telah ditetapkan dalam penyusunan kebijakan umum

anggaran APBD yang dilanjutkan pada penyusunan prioritas plafon

anggaran sementara sebagai pedoman untuk menyusun program

dan kegiatan yang dituangkan pada rancangan APBD selanjutnya

dibahas bersama DPRD untuk ditetapkan sebagai Peraturan

Daerah.

Secara umum Kebijakan Belanja Daerah tetap mengacu pada

Ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku

sebagaimana telah diatur dalam undang-undang Nomor 17 tahun

2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang nomor 1

tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Kebijakan

pengelolaan belanja daerah dimaksud tentunya adalah menjamin

kelancaran pendanaan program/kegiatan dan biaya operasional

pemerintah daerah yang telah direncanakan dalam APBD dalam

upaya mendorong peningkatan kinerja pelayanan kepada

masyarakat, yang diharapkan akan meningkatkan partisipasi dalam

pelaksanaan pembangunan. Sejalan dengan hal tersebut, kebijakan

belanja daerah lebih menekankan pengendalian likwiditas, upaya

tertib dan mantapnya penyelenggaraan sistem akuntansi dan

pertanggungjawaban keuangan daerah. Untuk itu kebijakan umum

belanja daerah diarahkan pada kebijakan pembangunan secara

umum pada tahun 2011 meliputi :

1) Peningkatan Kualitas Pelayanan untuk Pemenuhan Hak

Page 13: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

Dasar, dengan sasaran yaitu ; Meningkatnya indeks

pembangunan manusia. Meningkatnya kualitas kesehatan

masyarakat. Meningkatnya mutu pendidikan. Berkurangnya

jumlah penduduk kurang pangan dan gizi serta meningkatnya

persentase lingkungan / perumahan sehat, sanitasi dan air

bersih.

2) Peningkatan Industri Pengolahan hasil Pertanian,

dengan sasaran yaitu; Peningkatan Investasi. Peningkatan Nilai

PDRB tahun 2011. Peningkatan Pendapatan Perkapita tahun

2011. Kenaikan daya beli masyarakat. Peningkatan

pertumbuhan ekonomi. Pengembangan kewirausahaan dan

keunggulan kompetitif UMKM sebagai usaha unggulan serta

Menurunnya jumlah Pengangguran Terbuka.

3) Pengembangan Energi dan Infrastruktur Wilayah, dengan

sasaran yaitu, Meningkatnya kualitas dan ketersediaan

Infrastruktur Wilayah guna mendorong laju peningkatan aktifitas

perekonomian dan sosial kemasyarakatan. Penambahan

pembangunan sumberdaya energi listrik. Meningkatkan

pengelolaan sumberdaya energi alternatif sebagai energy

pengganti Migas.

4) Peningkatan Kualitas Kelembagaan dan Sumberdaya

Manusia, dengan sasaran, Pengembangan kualitas sumberdaya

manusia dalam pengelolaan pemerintah dan masyarakat.

Menguatnya nilai-nilai budaya lokal yang berbasis pada nilai-nilai

budaya bahari dan keagamaan. Tumbuh kembangnya

kelembagaan masyarakat yang tangguh dan mandiri.

Tumbuhkembangnya masyarakat yang mandiri. Terciptanya

tenaga kerja yang profesional berdasarkan kebutuhan pasar

tenaga kerja. Terwujudnya organisasi pemerintah daerah

sebagai organisasi pembelajar yang mengikuti kaidah-kaidah

good governance, serta berbasis pada misi (mission-driven).

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 43

Page 14: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

Terbentuknya SKPD sebagai unit kerja yang mandiri dan

profesional dalam menyelenggarakan misinya.

5) Peningkatan Kualitas Pengelolaan Sumber Daya Alam,

dengan sasaran, Meningkatnya produktivitas khususnya

komoditas unggulan pada sektor pertanian. Terpeliharanya

kondisi dan kualitas lingkungan hidup/ berkurangnya kerusakan

lingkungan hidup. Berkurangnya tingkat kerusakan DAS dan

luasan lahan kritis khususnya pada kawasan hutan.

Meningkatnya peran serta masyarakat dan pemangku

kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup serta

Ekstensifikasi dan diversifikasi pada areal pengelolaan lahan

khususnya pada sektor pertanian.

Oleh karena itu Kebijakan Belanja APBD Tahun Anggaran 2011

merupakan implementasi pengalokasian anggaran pada program

dan kegiatan pemerintahan dan pembangunan Tahun Anggaran

2011 sebagaimana tertuang dalam penjabaran Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan Tahun 2011 antara lain :

1. Program Penuntasan Wajib Belajar 12 Tahun.

2. Program Peningkatan Kualitas dan Distribusi Fasilitasi

Pendidikan.

3. Program Peningkatan pelayanan akses masyarakat terhadap

Fasilitas Pendidikan dengan terpenuhinya dan tersalurnya

bantuan fasilitas pendidikan.

4. Program Pemberantasan Buta Aksara

5. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat.

6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

7. Program Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat.

8. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.

9. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air

Limbah.

10.Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan.

Page 15: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

11.Program Pengembangan Agrobisnis dan Agroindustri.

12.Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian dan

Perikanan.

13.Program Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Produksi Pertanian

dan Perikanan.

14.Program Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan serta

Penanganan Kerawanan Pangan.

15.Program Pelatihan Keterampilan dan Perluasan Kesempatan

Kerja.

16.Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi.

17.Program Pengelolaan dan Pengembangan ekspor.

18.Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.

19.Program Penataan Struktur Industri.

20.Program Pengembangan Desa Mandiri Pangan.

21.Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang

Ketenagalistrikan.

22.Program Penguasaan dan Pengembangan Aplikasi serta

Teknologi Energi dan Kelistrikan.

23.Program Pembangunan Center Point Of Indonesia.

24.Program Pengembangan, Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan

Jaringan Pengairan.

25.Program Pengembangan Infrastruktur Pedesaan.

26.Program Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

27.Program Pengembangan Destinasi Keparawisataan.

28.Program Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Masyarakat

Perdesaan.

29.Program Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Tepat

Guna.

30.Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Pemerintah

Daerah.

31.Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 45

Page 16: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

32.Program Pengembangan Nilai-Nilai Budaya Lokal.

33.Program Peningkatan Keamanan dan Pemeliharaan Ketentraman

Masyarakat.

34.Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media.

35.Program Peningkatan Kualitas dan Profesionalisme Anggota

Dewan.

36.Program Penguatan Kelembagaan Legislatif.

37.Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Hidup.

38.Program Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumberdaya Alam.

39.Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air

Limbah.

40.Program Peningkatan Penanggulangan Lahan Kritis.

41.Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai.

42.Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana.

Sasaran dan tujuan penganggaran Belanja Daerah Pemerintah

Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2011, adalah untuk

mendukung pendanaan dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan sebagaimana agenda yang telah

ditetapkan dalam RPJMD dengan tetap mengedepankan

pelaksanaan asas-asas pengelolaan keuangan negara/daerah

sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

APBD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2011 disusun

dengan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37

Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011, Permendagri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun

2007, Penyusunan perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan

Belanja Daerah yang menganut pada prinsip berbasis prestasi kerja

yang berorientasi pada pencapaian hasil (outcome) dari alokasi

Page 17: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

anggaran biaya yang telah ditetapkan.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengelolaan belanja

daerah menganut kebijakan pengalokasian dana dengan susunan

sebagai berikut :

a. Belanja Tidak Langsung

Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang

dianggarkan untuk menutup kebutuhan belanja yang tidak

terkait secara langsung dengan pelaksanaan program/kegiatan

SKPD sebagaimana dimaksud ketentuan pasal 36 ayat (2)

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah

dituangkan dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan

APBD Tahun Anggaran 2011 meliputi :

1. Belanja Pegawai

2. Belanja Bunga

3. Belanja Hibah

4. Belanja Bantuan Sosial

5. Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemerintah

Desa.

6. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota

dan Pemerintah Desa.

7. Belanja Tidak Terduga

Adapun komponen belanja tidak langsung dapat diuraikan

sebagai berikut:

1.1. Belanja Pegawai

Kebijakan belanja Pegawai Tahun Anggaran 2011,

menyangkut hal-hal sebagai berikut :

a. Menyiapkan Anggaran gaji PNS antara 5-15 % sesuai

kebijakan pemerintah.

b. MEnyiapkan anggaran acress 2,5 % untuk

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 47

Page 18: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

mengantisipasi KGB, tunjangan keluarga, mutasi jumlah

jiwa, dan mutasi jabatan.

c. Pembayaran Gaji ke-13

d. Kenaikan Tambahan Penghasilan PNS sebesar

Rp.500.000,-

e. Biaya Operasional DPRD dan KDH/WKDH

f. Belanja Komunikasi Instensif DPRD, dan

g. Biaya Pajak Daerah bagi aparat pemungut.

1.2. Belanja Bunga

a. Belanja Bunga Hutang yang dialokasikan dalam APBD

Tahun Anggaran 2011, adalah sisa pembayaran bunga

atas pinjaman Pemrintah Provinsi Sulawesi Selatan yang

bersumber dari OECF Tahun 1996 yang lalu dalam

rangka Pembangunan Sarana Air bersih di Kota Makassar

sebagai sharing pembiayaan antara Pemerintah Provinsi

Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kota Makassar.

b. Pada Tahun Angaran 2011 dialokasikan dana untuk,

kewajiban pembayaran bunga tetap atas pinjaman

tersebut diatas.

1.3. Belanja Hibah

Belanja hibah dianggarkan untuk mendukung fungsi

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilakukan

oleh pemerintah lainnya, semi pemerintah atau Perusahaan

Daerah serta masyarakat dan organisasi kemasyarakatan.

Pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau

jasa kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya,

perusahaan daerah, masyarakat, organisasi

kemasyarakatan yang secara spesifik telah ditetapkan

peruntukannya. Belanja hibah ini secara selektif diberikan

dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan

Page 19: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

daerah, rasionalitas dan ditetapkan dengan keputusan

Kepala Daerah sepanjang ditetapkan dalam peraturan

perundang-undangan.

Kebijakan pemberian Hibah Daerah ditingkatkan dari

tahun ketahun sesuai kemampuan keuangan daerah.

Pada Tahun Anggaran 2011 dialokasikan pada

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi

Sulawesi Selatan sebesar Rp. 104.818.000.000

dengan perincian sebagai berikut :

Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi

Swasta sebesar Rp. 104.818.000.000,-.

1.4. Belanja Bantuan Sosial

Belanja Bantuan Sosial adalah pemberian bantuan

yang secara spesifik belum ditetapkan peruntukannya.

Penganggarannya dilakukan secara selektif.

Memperhatikan azas keadilan dan pemerataan dalam

upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, sebagai

implementasi dari komitmen Pemerintah Provinsi

Sulawesi Selatan untuk tetap mendukung dan

meningkatkan pemberdayaan masyarakat, baik

organisasi maupun kelompok serta organisasi

keagamaan.

Penganggaran Bantuan Sosial pada Tahun Anggaran

2011 tetap menjadi perhatian Pemerintah Provinsi

Sulawesi Selatan, namun jumlahnya dikurangi secara

bertahap sesuai ketentuan perundang-undangan. Pada

tahun anggaran 2011 dianggarkan pada Belanja

Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan sebesar

Rp. 33.893.500.000,-

1.5. Belanja Bagi Hasil kepada

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 49

Page 20: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

Penganggaran Belanja Bagi hasil mengacu pada

peraturan yang berlaku.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam tahun

Anggaran 2011 berkewajiban untuk mengalokasikan

dana bagi hasil kepada Pemerintah Kabupaten/Kota

dan Pemerintah Desa, khususnya yang bersumber dari

pajak daerah yang dihitung berdasarkan ketentuan

yang berlaku secara proporsional.

Peningkatan jumlah anggaran belanja Bagi hasil sangat

berkaitan langsung dengan peningkatan PAD, sehingga

anggaran Bagi Hasil di Tahun 2011 dihitung

berdasarkan target penerimaan PAD pada tahun

Anggaran 2010. Anggaran untuk Belanja Bagi hasil

kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

pada APBD T.A. 2011 sebesar Rp.681.996.825.626,41.

1.6.Belanja Bantuan Keuangan kepada

Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa

Pemberian belanja Bantuan Keuangan kepada

Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

serta Pemerintah Daerah lainnya, pada hakekatnya

dilakukan dalam kerangka kebijakan untuk mendorong

dan mensupport akselerasi kegiatan pembangunan di

daerah dan desa. Pada APBD T.A. 2011 dialokasikan

dana sebesar Rp. 491.868.634.049,25 dengan

perincian sebagai berikut :

a. Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota

sebesar Rp. 459.989.634.049,25.

b. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Desa sebesar

Rp. 31.879.000.000.

Page 21: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

1.7. Belanja Tidak Terduga.

Tujuan pembiayaan untuk Belanja Tidak terduga yang

disediakan adalah untuk :

a. Penanggulangan bencana alam.

b. Penanggulangan bencana sosial.

c. Kegiatan tanggap darurat dalam rangka pencegahan

gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan

pemerintahan demi terciptanya keamanan,

ketentraman dan ketertiban masyarakat di daerah.

Penganggaran Belanja Tidak Terduga pada Tahun

Anggaran 2011 tetap dipersiapkan untuk

mengantisipasi hal-hal tersebut diatas dengan jumlah

anggaran Sebesar Rp.27.500.000.000.

b. Belanja Langsung

Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan

terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan

kegiatan SKPD. Belanja Langsung yang telah dialokasikan pada

program dan kegiatan SKPD sebagai implementasi

penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah terdiri atas

Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang selanjutnya dijabarkan

kedalam tujuh agenda pembangunan sebagai berikut :

1) Agenda pembangunan peningkatan Kualitas

pendidikan dan Kesehatan Masyarakat.

Prioritas kebijakan keuangan diarahkan pada urusan

kesehatan, pendidikan termasuk pendidikan gratis, dan

lingkungan permukiman dengan alokasi belanja sebesar

21,64 persen dari APBD.

2) Pada Agenda Peningkatan dan pemerataan

Kesejahteraan Masyarakat.

Kebijakan keuangan untuk program disektor pertanian,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 51

Page 22: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

ketahanan pangan, koperasi, tenaga kerja dan

penanggulangan bencana sebesar 6,84 persen dalam APBD

dari total belanja langsung.

3) Pada Agenda Perwujudan Keunggulan Lokal

untuk memicu laju Perumbuhan

Perekonomiaan.

Penempatan posisi belanja pada agenda ini mencxapai 5,11

persen dari total belanja langsung yang melaksanakan

program pengembangan industri strategis, pengembangan

kerjasama regional dan promosi perdagangan, dan

mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai destinasi pariwisata

terkemuka di Indonesia.

4) Pada Agenda Mewujudkan Sulawesi Selatan

sebagai Entitas Sosial Ekonomi Yang

Berkeadilan.

Belanja langsung yang diarahkan pada agenda ini sebesar

29,24 persen dari total belanja langsung yang terkait pada

program pekerjaan umum, penataan ruang, pembangunan

kota metropolitan serta pembangunan saran dan prasanan

perhubungan.

5) Agenda penciptaan Lingkungan yang kondusif

bagi kehidupan yang inovatif.

Prioritas kebijakan pada agenda ini adalah program yang

mengarah pada peningkatan ketertiban masyarakat,

penataan sistem legislasi daerah, pembinaan sosial politik,

peningkatan kualitas informasi, pembinaa kehidupan sosial-

politik, peningkatan kualitas informasi dan komunikasi

dengan alokasi belanja sebesar 4,70 persen

6) Agenda penguatan kelembagaan masyarakat

Prioritas kebijakan keuangan pada agenda ini sebesar 4,11

persen dari total belanja langsung yang difokuskan pada

Page 23: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

peningkatan pemahaman nilai-nilai budaya lokal,

peningkatan kualitas teknosttuktur komunitas, fasilitas

baruga sayang, pemberdayaan organisasi pemuda dan olah

raga. Pemberdayaan organisasi keagamaan dan lain-lain.

7) Agenda penguatan kelembagaan pemerintah.

Prioritas kebijakan pada agenda ini sebesar 28,83 persen

dari total belanja langsung yang dimaksudkan untuk

menciptakan pemerintahan yang baik, pemanfaatan

teknologi terkini, penetapan regulasi, penetapan SPM bagi

SKPD, Penataan kelembagaan sesuai PP 41 Tahun 2007,

peningkatan kompetensi aparatur pemerintah dan anggota

DPRD, peningkatan kualitas pelayanan dan profesionalisme

aparatur pemerintah, peningkatan kualitas perencanaan,

pengawasan dan pengelolaan keuangan daerah, dan lain-

lain

2. Target dan Realisasi Belanja

Target Anggaran Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011

sebesar Rp. 3.385.714.710.554,11 realisasi sampai

akhir tahun anggaran 2011 sebesar Rp. 3.177.043.309.755,29

atau 93,83% terdiri dari :

a. Belanja Tidak Langsung yang direncanakan sebesar

Rp.1.969.727.383.358,11 terealisasi sebesar

Rp.1.820.969.739.157,10 atau 92,45% dengan perincian

sebagai berikut :

1) Belanja Pegawai yang direncanakan sebesar

Rp.629.500.423.682,45 dapat direalisir sebesar

Rp.609.703.853.472,44 atau 96,85%.

2) Belanja Bunga yang direncanakan sebesar

Rp.150.000.000,00,- dapat direalisir sebesar

Rp.65.198.380,42 atau 43,46%.

3) Belanja Hibah yang direncanakan sebesar

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 53

Page 24: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

Rp.104.818.000.000,00,- dapat direalisir sebesar

Rp.97.116.151.746,00,- atau 92,65%.

4) Belanja Bantuan Sosial yang direncanakan sebesar

Rp.33.893.500.000,00,- dapat direalisir sebesar

Rp.19.510.369.538,00,- atau 57,56 %.

5) Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota

dan Pemerintah Desa yang direncanakan sebesar

Rp.681.996.825.626,41 dapat direalisir sebesar

Rp.630.352.515.085,24 atau 92,42%.

6) Belanja Bantuan Keuangan Kepada

Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa yang

direncanakan sebesar Rp.491.868.634.049,25 dapat

direalisir sebesar Rp.463.265.650.935,00,- atau 94,18%.

7) Belanja Tidak Terduga yang direncanakan sebesar

Rp.27.500.000.000,00- dapat direalisir sebesar

Rp.956.000.000,00,- atau 3,47 %.

TABEL 3.2TARGET DAN REALISASI

BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN ANGGARAN 2011

NO. URAIAN ANGGARAN STLH PERUBAHAN

REALISASI ANGGARAN %

2. BELANJA 3.385.714.710.554,11 3.177.043.309.755,29 93,83

2.1BELANJA TDK LANGSUNG

1.969.727.383.358,11 1.820.969.739.157,10 92,45

2.1.1 Belanja Pegawai 629.500.423.682,45 609.703.853.472,44 96,852.1.2 Belanja Bunga 150.000.000,00 65.198.380,42 43,462.1.3 Belanja Hibah 104.818.000.000,00 97.116.151.746,00 92,652.1.4 Belanja Bantuan Sosial 33.893.500.000,00 19.510.369.538,00 57,56

2.1.5Belanja Bagi Hasil kepada Prov/Kab/ Kota dan Desa

681.996.825.626,41 630.352.515.085,24 92,42

2.1.6 Belanja Bantuan Keuangan Kepada

491.868.634.049,25 463.265.650.935,00 94,18

Page 25: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

Prov/Kab/Kota dan Pemerintah Desa

2.1.7 Belanja Tidak Terduga 27.500.000.000,00 956.000.000,00 3,472.2. BELANJA LANGSUNG 1.415.987.327.196,00 1.356.073.570.598,19 95,76

2.2.1 Belanja Pegawai 152.038.437.922,00 146.344.103.814,10 96,25

2.2.2Belanja Barang dan Jasa

767.754.712.763,00 742.032.649.855,09 96,64

2.2.3 Belanja Modal 496.194.176.511,00 467.696.816.929,00 94,25

Selanjutnya dapat dijelaskan bahwa besaran berupa pesentase

jumlah realisasi belanja yang disampaikan merupakan penjelasan

makro karena masih dalam proses perhitungan dan laporan keuangan

yang lebih lengkap dapat diperoleh nantinya setelah hasil perhitungan

disusun oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Cq Badan

Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang

selanjutnya terlebih dahulu untuk diaudit oleh Perwakilan BPK Provinsi

Sulawesi Selatan, yang hasilnya nanti disampaikan oleh Perwakilan

BPK Provinsi Sulawesi Selatan kepada DPRD Provinsi Sulawesi Selatan,

dan juga sekaligus merupakan bagian dari pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD tahun 2011 yang akan disampaikan Gubernur

kepada DPRD Provinsi Sulawesi Selatan guna pembahasan lebih lanjut

sesuai mekanisme dan ketentuan yang mengatur hal tersebut.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan :

1) Bahwa dengan terjadinya perubahan peraturan yang

menyangkut pengelolaan keuangan daerah secara beruntun, hal

ini tentunya membawa implikasi bagi para pelaksana dilapangan

dalam menindak lanjuti berbagai ketentuan baru tersebut.

2).Masalah lainnya yang tetap muncul dalam penyusunan APBD

adalah banyaknya usul yang diajukan sementara kemam[puan

dana yang tersedia terbatas.

Solusi :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 55

Page 26: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

1) Mengadakan adaptasi terhadap pemberlakuan ketentuan baru

tersebut.

2) Melakukan penentuan skala prioritas yang ketat dalam

pengalokasian anggaran belanja mengingat sulitnya bagi

pemerintah daerah untuk mengakomodir berbagai usul.

C. Pembiayaan Daerah

Kebijakan anggaran untuk pembiayaan daerah dibagi atas dua

bagian yakni penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.

Penerimaan pembiayaan daerah secara umum diarahkan pada

penyediaan dana dalam rangka menutupi defisit anggaran yang

bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2011.

Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah diarahkan untuk

memenuhi kewajiban Pemerintah Daerah dalam rangka penyelesaian

angsuran pokok pinjaman daerah yang jatuh tempo dalam Tahun

Anggaran 2011 dan investasi dalam rangka penyertaan modal pada

Badan Usaha Milik Daerah.

1. Target dan Realisasi Pembiayaan

Daerah

Penerimaan Pembiayaan APBD Tahun Anggaran 2011 diperoleh

dari Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SiLPA),

dengan target sejumlah Rp.290.514.746.369,91 dapat direalisir

sebesar Rp.290.514.746.369,91 atau 100%. sehingga total

penerimaan pembiayaan daerah sebesar Rp.290.514.746.369,91 atau

99,83 % dari rencana anggaran yang telah ditetapkan.

Sedangkan untuk Pengeluaran Pembiayaan APBD Tahun Anggaran

2011 ditargetkan sejumlah Rp.11.700.000.000,00,- yang dialokasikan

untuk penyertaan modal (investasi) daerah dan pembayaran pokok

utang hingga akhir tahun anggaran dapat direalisir pembayaran

angsuran pokok utang sebesar Rp.11.699.622.205,66 atau 99,99 %

Page 27: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

dari rencana anggaran yang ditargetkan.

TABEL 3.3TARGET DAN REALISASI

PEMBIAYAAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN ANGGARAN 2011

NO URAIANANGGARAN

STLH PERUBAHANREALISASIANGGARAN %

PEMBIAYAAN DAERAH3.1 Penerimaan Pembiayaan

Daerah290.514.746.369,91 290.514.746.369,91 100

3.1.1 Pelampauan Penerimaan PAD

286.782.132.369,91 290.514.746.369,91 101,30

3.1.2 Kegiatan Lanjutan 3.732.614.000,00

3.2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah

11.700.000.000,00 11.699.622.205,66 99,99

3.2.1 Penyertaan Modal (Investasi) Daerah

11.000.000.000,00 11.000.000.000,00 100

3.2.3 Pembayaran Utang Pokok 700.000.000,- 699.622.205,65 99,94PEMBIAYAAN NETTO 278.814.746.369,91 278.815.124.164,25 100

3. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Dalam pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2011, permasalahan

yang dihadapi secara umum meliputi :

1) Kebutuhan dana untuk mendukung dan

mengaselerasi pelaksanaan tugas-tugas

pemerintahan dan pembangunan di Provinsi

Sulawesi Selatan relatif lebih besar

dibandingkan dengan potensi dan

kemampuan keuangan daerah

2) Kemampuan daya serap dalam

pelaksanaan pada beberapa program dan

kegiatan tertentu relatif mengalami

kelambatan

3) Regulasi dan peraturan perundang-

undangan tentang pengelolaan keuangan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 57

Page 28: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

daerah selalu mengalami perubahan sehingga

dapat mempengaruhi pemahaman dan

penerapan pengelolaan keuangan daerah

4) Kemampuan aparat dalam mengabsorbsi dan

mengadopsi berbagai regulasi dan peraturan

perundang-undangan tentang mekanisme dan

tata cara pelaksanaan APBD relatif terbatas,

sehingga perlu dilakukan peningkatan sumber

daya aparatur dalam bentuk pendidikan dan

pelatihan

b. Solusi

Dari identifikasi permasalahan yang timbul, maka alternatif solusi

terhadap kondisi tersebut, diperlukan langkah-langkah taktis dan

strategis sebagai berikut:

1) Perlu perencanaan

yang lebih matang dan

komprehensif untuk

menetapkan program

dan kegiatan prioritas.

2) Perlu koordinasi yang

lebih mantap antar

instansi terkait

3) Perlu terus diupayakan

optimalisasi

pengelolaan sumber-

sumber pendapatan

daerah yang tidak

bertentangan dengan

undang-undang agar

dapat meningkatkan

Page 29: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN … III.pdf · pelayanan Samsat Unggulan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan Pajak Daerah dan sistem pelaporan Pajak Daerah,

jumlah pendapatan

4) Perlu terus dilakukan

peningkatan kapasitas

dan kapabilitas

personil dalam bentuk

pendidikan dan

pelatihan

5) Perlu terus dilakukan

sosialisasi dan

bimbingan teknis

mengenai peraturan

perundang-undangan

yang berlaku

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011 59