penandatanganan samsat paten dalam rangka...

26
EDISI V TAHUN 2015 Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka Mendekatkan Pelayanan Kepada Masyarakat Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka Mendekatkan Pelayanan Kepada Masyarakat Gubernur Jateng : Samsat Paten Gagasan Dari Provinsi Jawa Tengah Gubernur Jateng : Samsat Paten Gagasan Dari Provinsi Jawa Tengah

Upload: phungkhue

Post on 25-Feb-2018

248 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

EDISI V TAHUN 2015

Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka Mendekatkan Pelayanan Kepada Masyarakat

Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka Mendekatkan Pelayanan Kepada Masyarakat

Gubernur Jateng : Samsat Paten Gagasan Dari Provinsi Jawa TengahGubernur Jateng : Samsat Paten Gagasan Dari Provinsi Jawa Tengah

Page 2: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

LIPUTAN UTAMA

...................................................

LIPUTAN KHUSUS

LIPUTAN DAERAH

Yuuuk....Gayeng Pengenalan Pajak

Kendaraan Bermotor Sejak Dini ..................................... 17

UP3AD Kabupaten Rembang Buka Pelayanan

Terpadu di Samsat Paten Kaliori .................................... 19

UP3AD Banjarnegara Sosialisi Tertib Lalin

dan Ketaatan Bayar Pajak ................................................. 20

“Dalam rangka menuju good governance,

maka saya sangat menyambut baik dibuatnya

kesepakatan bersama ini” 4

Gubernur Jateng :

Samsat Paten Gagasan Dari Provinsi Jawa Tengah .. 05

Rakor Persiapan Penyusunan

Neraca Aset BMD Prov Jateng ........................................ 12

Gubernur Dorong PNS

Ikuti Talent Scouting ........................................................... 13

DPPAD Jateng Sosialisasi Talent Scouting

Calon Administrator dan Pengawas ............................. 14

0

LIPUTAN KHUSUS

LIPUTAN UTAMA02

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

Story Cover Edisi V Tahun 2015

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

01

08

10

Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka Mendekatkan Pelayanan Kepada Masyarakat

Rakor Peningkatan PAD Melalui Pajak AP

dan PBBKB

Berharap Tertib

Administrasi Pengelolaan BMD

UP3AD Batang Bangun Kesadaran

Bayar Pajak Bersama Pelajar ............................................ 22

UP3AD Demak, Informasikan

Layanan Dalam Ajang Demak Fair ................................. 24

UP3AD Cilacap Lakukan Sosialisasi

Pada Asosiasi Pengusaha Bongkar Muat ................... 26

Sekda Prov Jateng,

monitoring ke UP3AD Samsat Semarang I ............... 27

“Sekarang tidak ada alasan lagi

mengatakan jauh untuk membayar pajak”................. 28

UP3AD Kabupaten Wonogiri

Terbaik di Samsat Idol ........................................................ 30

Samsat Paten

dari hari ke hari terus meningkat .................................. 32

RAGAM

Meriahkan HUT Korpri ke 44,

DPPAD Gelar Berbagai Kegiatan ................................... 34

Pajak Beri Efek Pembangunan ....................................... 36

Memberikan Perhatian Melalui Korpri ....................... 37

Aplikasi PAD,

fungsi,manfaat dan perkembangannya .................... 38

LEPAS

Ringkasan Proyek Perubahan “Sensus Kendaraan

Bermotor di Kabupaten Wonosobo Tahun 2015”

(Kecamatan Sukoharjo sebagai pilot project)

Oleh : Erry Raharjono

(peserta diklatpim III angkatan XVI) ......................... 40

OTOMOTIF

Retromantic 6 Purwokerto Th 2015

DPPAD Retro Car Community

( DRCC ) Since 2014......................................................... 46

Pasar Otomotif

Dalam Ekonomi Indonesia 2016 ................................ 48

EDISI V TAHUN 2015

Gubernur Jawa Tengah

Johan Hadianto

Agung Amin

Dian Lestari

[email protected]

Menyongsong tahun 2016 DPPAD Provinsi Jawa Tengah, terus mengembangkan berbagai inovasi layanan terbarunya. Salah satunya adalah dengan dilaunchingnya 'Samsat Paten' sebuah layanan pajak kendaraan bermotor bagi masyarakat di Jawa Tengah, yang lokasinya terintegrasi dengan pelayanan administrasi terpadu di sebuah kecamatan di kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Upaya pendekatan pelayanan semacam ini dimaksudkan untuk merespon dinamika perkembangan penyelenggaraan pemerintah daerah menuju tata kelola pemerintahan yang baik sehingga diperlukan layanan yang memperhatikan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.

Tentu ada yang merasa pesimis dengan adanya kiat dan terobosan yang digulirkan. Namun dari wacana yang berkembang, yang merasa optimis layanan ini bakal menjadi favorit pilihan masyarakat dalam membayar pajak, kelihatannya lebih mendominasi. Bahkan bukan tidak mungkin layanan model terbaru yang pertama kali dikembangkan di Jawa Tengah ini bakal menjadi acuan bagi Provinsi lain untuk mengadopsinya.

Terobosan semacam ini memang sangat diperlukan. Terlebih ditengah suasana iklim ekonomomi yang setengah lesu saat ini dimana sektor yang menjadi andalan yakni Pajak penjualan KBM yang menjadi faktor ungkit bagi PAD tidak cukup bergairah.

Namun itulah hebatnya, dimasa-masa yang cukup sulit untuk memprediksikan ekonomi, ide-ide kreatif terkadang muncul dengan sendirinya. Bahkan yang lebih membahagiakan adalah adanya dukungan berbagai pihak yang sama-sama berkomitmen untuk mendukung berbagai kebijakan ini.

Pada Edisi ke V di tahun 2015 ini, Warta DPPAD Jateng, kembali mempersembahkan kepada para pembaca yang setia, berbagai liputan menarik seputar keSamsatan, seperti penandatangan MOU, dan Launching Samsat Paten oleh Gubernur Jawa Tengah, Pak Ganjar Pronowo.

Ada juga sosialisasi pajak bagi para pelajar di berbagai daerah di Jawa Tengah, yang digencarkan oleh DPPAD Jateng, bersama mitra kerja Kepolisian dan Jasa Raharja-dalam upaya memberikan pemahaman sejak dini kepada para pelajar mengenai pentingnya kita membayar pajak bagi pembangunan di Jawa Tengah.

Berbagai liputan lain, yang juga cukup menarik dan sayang untuk ditinggalkan tentu dapat pembaca simak secara lengkap pada edisi ini pula. Tentu kami selalu menantikan kritik dan saran dari Pembaca sehingga ke depan di tahun yang baru kami akan dapat lebih baik dari yang sekarang ini. Selamat tahun baru 2016. @

Menyongsong 2016 Dengan Terobosan Baru

Page 3: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

Penanda tanganan MOU kesepakatan bersama tentang pelayanan pembayaran Pajak Daerah, pembayaran Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan Dan Pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor Pada Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten).

02 03

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka Mendekatkan Pelayanan Kepada Masyarakat

ubernur Jawa Tengah bersama Kapolda Jawa

Tengah, Direktur Opererasional PT. Jasa Raharja G(Persero), Dirut BPD Jateng, dan Para Bupati/Sekda

di sepuluh daerah di Jawa Tengah, telah menandatangani,

naskah kesepakatan bersama tentang pelayanan

pembayaran Pajak Daerah, pembayaran Sumbangan Wajib

Dana Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dan

Pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor Pada

Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten). Hadir

pula dalam kegiatan yang sangat khidmad di Gedung

Gradhika Bakti Praja, Provinsi Jawa Tengah, diantaranya

adalah para pejabat utama Polda Jawa Tengah,Para Camat,

Pimpinan Telkom dan Direktur Des Teknologi Indonesia.

Kepada para tamu undangan yang hadir Kepala DPPAD

Provinsi Jawa Tengah, Hendri Santosa, Dalam sambutannya

selaku ketua penyelenggara menyatakan bahwa kegiatan

tersebut dilaksanakan dengan mendasarkan pada

peraturan daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 78 Tahun

2014 tentang Penjabaran APBD Provinsi Jawa Tengah, serta

dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Dinas

PPAD Provinsi Jawa Tengah, dan Nota Dinas Kepada Bapak

Gubernur Jawa Tengah, Nomor 6.553/DPPAD/X/2015

tanggal 19 Oktober 2015.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo foto bersama usai penanda tanganan MOU.

Adapun maksud dan tujuan diselenggarakannya

penandatangan tersebut menurut Hendri Santosa, adalah

dalam rangka merespon dinamika perkembangan

penyelenggaraan pemerintah daerah menuju tata kelola

pemerintahan yang baik, sehingga perlu memperhatikan

kebutuhan dan tuntutan masyarakat dalam pelayanan.

Digulirkannya pelayanan model ini juga dimaksudkan

untuk mendekatkan pelayanan pembayaran Pajak

Kendaraan Bermotor kepada masyarakat serta untuk

meningkatkan kualitas melalui pembukaan kantor bersama

Samsat di Kecamatan mendampingi pelayanan Paten oleh

Pemerintah Kabupaten/Kota. “Ketentuan Samsat Paten

adalah lokasi pelayanan Samsat harus terintegrasi dengan

pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan lainnya bukan

berada di ruangan terpisah,”urainya.

Lokasi Samsat Paten yang akan dibuka di wilayah

Provinsi Jawa Tengah, pada tahun 2015 ini diantaranya

Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Kecamatan

Kunduran, Kabupaten Blora, Kecamatan Mayong,

Kabupaten Jepara, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten

Banyumas, Kecamatan Bukatejo, Kabupaten Purbalingga,

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyatakan

bahwa penandatanganan terserbut diharapkan dapat

memberi propek dan kerjasama yang lebih baik. “Samsat

Patent ini kita harapkan hasilnya benar-benar paten, seperti

namanya,”ucap Gubernur. Ditengah situasi ekonomi yang

“Saya mengharapkan ke depan

orang membayar pajak

layaknya orang beli pulsa-tinggal isi, selesai”

belum cukup stabil karena imbas ekonomi secara makro,

target Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) juga tak cukup

mampu untuk mencapainya sehingga berdampak

pendapatan asli daerah menurun. “Tapi BPK masih berikan

catatan pada kita mengenai piutang. Masih banyak dan kita

diminta untuk bangkit,”ujarnya.

Dalam situasi tersebut menurut Gubernur sangat sulit

masyarakat untuk membayar pajak. Bahkan bila diperas pun

tak akan keluar apa-apa-karena memang situasinya

demikian. Namun demikian Gubernur menyatakan karena

telah menjadi kewajiban ya harusnya tetap membayar.

“Minimal untuk pajak tahunan Saya mengharapkan ke

depan orang membayar pajak itu layaknya orang bayar atau

beli pulsa-tinggal isi, selesai,” urainya. Namun demikian

Gubernur merasakan saat ini pelayanan di Samsat sudah

makin dekat dengan masyarakat. Makin hari pelayanan juga

makin cepat dan bagus. Hasil dari pendapatan ini nantinya

dipakai untuk pembangunan daerah masing-masing-di sini

rakyat akan berterimakasih terutama kepada bagian front

office yaitu Jasa Raharja, Kepolisian dan DPPAD.

Gubernur juga menyatakan bahwa saat ini sudah

banyak yang mengapresiasi layanan di Samsat. DPPAD

Jateng, menurut Gubernur sudah memberikan layanan

excelent, layanan yang juara. “Gedung Samsatnya dingin ber

ac, ada air putih, permen, TV , tempat bermain anak,”itu

sangat bagus.

Sehubungan dengan Samsat Paten, Gubernur

menegaskan agar para bupati turut berpartisipasi dan bisa

menjadi front line dalam mengoptimalkan pelayanan pada

masyarakat. Kalau pendapatan makin baik harapannya

seperti disampaikan Gubernur, desa-desa akan lebih

diberdayakan. Gubernur juga berjanji akan sering

mengunjungi 10 tempat secara berkeliling untuk melihat

langsung pelayanan di sana. @

Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Kecamatan Eromoko,

Kabupaten Wonogiri, Kecamatan Wirosari, Kabupaten

Grobogan, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang,

Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes.

Page 4: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH04

“Dalam rangka menuju good governance, maka saya sangat menyambut baik dibuatnya

kesepakatan bersama ini”Namun menurut Kapolda masih banyak masyarakat

yang belum mempunyai kesadaran membayar pajak. Di lain

pihak masyarakat tak sedikit mengeluhkan pelayanan yang

diberikan oleh pemerintah. Untuk itulah menurut Kapolda

penegakan hukum perlu bagi penunggak pajak, untuk

memberikan efek jera dan sekaligus memberikan rasa

keadilan bagi para wajib pajak yang sudah patuh. Namun hal

tersebut bisa diminimalisir apabila kita dapat meyakinkan

masyarakat untuk memahami pentingnya pajak bagi

pembangunan dan kemakmuran rakyat.

“ Dalam rangka menuju good governance, maka saya

sangat menyambut baik dibuatnya kesepakatan bersama ini

sehingga dapat mengintegrasikan tempat pelayanan pajak

daerah dan SWDKLLJ pada pelayanan administrasi terpadu

kecamatan (Paten) dan dapat mempermudah masyarakat

yang akan melakukan pembayaran pajak.” Kesepakatan

tersebut diharapkan juga dapat meningkatkan kualitas dan

memberikan pelayanan prima serta mampu mendekatkan

kita pada masyarakat. Kapolda juga menyatakan agar SOP

yang sudah berjalan untuk lebih ditingkatkan. Terkait

dengan karakteristik tiap daerah yang berbeda dalam

penanganan penarikan pajak pun saat ini diupayakan

penanganan yang berbeda pula dalam upaya menjaga

kondusifitas. @

apolda Jawa Tengah, melalui Wakapolda,

menyatakan bahwa pajak merupakan kontribusi Kwajib kepada negara yang akan dipergunakan

sebesar-besarnya untuk pembiayaan negara ,

pembangunan nasional dan kemakmuran rakyat. Untuk itu

kepolisian akan terus berupaya menciptakan iklim kondusif

bagi keberlangsungan kegiatan bisnis dan usaha sehingga

masyarakat dapat melaksanakan aktifitasnya dengan aman

dan nyaman agar berdampak positif bagi pemasukan pajak

negara.

Gubernur Jateng :

Samsat Paten Gagasan Dari Provinsi

Jawa Tengah

ubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati

Purworejo Mahsun Zain, Direktur Lalu Lintas GKepolisian Daerah Jawa Tengah Komisaris Besar

Polisi (Kombes Pol) Drs. Benyamin, Kepala Cabang PT Jasa

Raharja (Persero) Cabang Jawa Tengah Triyugara, serta

Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah

Hendri Santosa, Jumat, 30 Oktober 2015, meresmikan 10

tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat

Paten) , yang dipusatkan di Kecamatan Kutoarjo Kabupaten

Purworejo, Jawa Tengah. Hadir pula dalam kesempatan

tersebut , Forkompimda kabupaten Purworejo, Bupati, Wakil

Bupati dan Sekda di 10 daerah yang terdapat Samsat Paten.

Dalam sambutannya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

menyatakan bahwa keberadaan Samsat Paten di Jateng ini

menurutnya sebuah gagasan dari Provinsi Jawa Tengah,

yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat membayar

pajak.

"Target pendapatan kita masih jauh karena memang

dari Gaikindo menyampaikan penjualan motor kan turun

banyak. Ekonomi dengan kondisi seperti ini pendapatan kita

masih agak kurang. Nha caranya sekarang biar masyarakat

mau bayar (pajak) kita beri pelayanan yang pendek dan

mudah lewat PATEN," paparnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, melakukan pengguntingan rangkaian bunga sebagai penanda Launching Samsat Paten

di Purworejo Jawa Tengah. 05

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

Wakapolda Jawa Tengah

Page 5: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH06 07

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

Kehadiran PATEN diharapkan bisa mengejar target

pendapatan karena membayar pajak tidak lagi berbelit-

belit, tidak kena pungutan liar, lebih cepat dan dekat. Saat ini

PATEN memang baru hadir di 10 kecamatan di 10

kabupaten. Salah satunya di Kecamatan Kutoarjo. Tapi ke

depan, akan diperbanyak.

"Kecamatan lain sudah pada daftar. Kalau nanti bisa

cepat, didukung partisipasi dari kabupaten/ kota, maka

pelayanan onlinenya semakin banyak dan orang mau bayar

pajak sehingga pendapatan tinggi. Kalau pendapatan tinggi,

provinsi juga memberikan anggaran lebih tinggi ke daerah.

Dengan begitu pembangunan lebih cepat dan dampaknya

bisa dirasakan masyarakat," jelas mantan anggota DPR RI

itu.

"Ini salah satu mimpi besar kami. Masyarakat bisa tahu

kalau mau bayar pajak itu gampang. Dan Samsat di Jateng

pelayanannya makin luar biasa. Setahun kami

mentransformasikan Samsat ini. Uji coba awal Samsat Paten

di 10 daerah, lanjut Ganjar, akan memberikan contoh bagi

daerah lain untuk menjalankan program serupa dengan

menyiapkan infrastruktur pendukung. Dengan begitu,

masyarakat di lapisan bawah akan sangat merasakan

manfaat langsung Samsat tingkat kecamatan ini.

Selain Samsat kecamatan, Ganjar juga berencana terus

membuat inovasi pelayanan pembayaran pajak kendaraan

ini secara lebih efektif. Salah satunya meminta Dinas

Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD) Jateng,

BPD Bank Jateng, serta Jasa Raharja untuk membuat

kemudahan pembayaran pajak melalui anjungan tunai

mandiri (ATM).

Kecamatan Bukateja

Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di

Kecamatan Bukateja menjadi salah satu percontohan

pelayanan Samsat Online Jateng PATEN bersama 9

kabupaten lainnya di Jawa Tengah. Dengan adanya Samsat

Paten tersebut masyarakat di wilayah Kecamatan Bukateja

akan segera mendapatkan kemudahan dalam melakukan

pembayaran pajak daerah, pembayaran sumbangan wajib

dana kecelakaan lalu lintas jalan (SWDKLLJ), dan

pengesahan STNK satu tahun sehubungan dengan di

launchingnya 10 Samsat Paten oleh Gubernur Ganjar

Pranowo di Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo.

Senin lusa kami siap melakukan pelayanan. Peralatan sudah

siap semua,” ujar Camat Bukateja Imam Sudjono, dalam

acara launching Samsat Paten di Kutoarjo.

Menurut Imam Sudjono, pelayanan samsat online

tersebut akan dilayani oleh petugas dari Unit Pelayanan

Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (UP3AD)

Purbalingga. Pihak kecamatan hanya menyiapkan tempat

pelayanan yang bersebelahan dengan tempat layanan

PATEN yang sudah ada.

“Ini kemudahan yang bisa dimanfaatkan oleh

masyarakat, bukan hanya masyarakat wilayah kecamatan

Bukateja. Namun juga masyarakat disekitrnya seperti Rakit,

Klampok (Banjarnegara-red) dan wilayah Kejobong yang

dekat dengan Bukateja,” jelasnya.

Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Purbalingga,

Imam Hadi membenarkan kesiapan kecamatan Bukateja

dalam melaksanakan pelayanan Samsat Online.

Menurutnya, sesuai MoU yang dilakukan pemkab dengan

Gubernur Jawa Tengah, baru satu kecamatan yakni PATEN

Bukateja yang mendapat tambahan pelayanan Samsat

Online Jateng.

“Kedepan kami harapkan dapat dilaksanakan di

kecamatan lainnya. Tetapi itu tergantung UP3AD Provinsi,”

katanya, saat mendampingi Pj Sekda Kodadiyanto, Kepala

UP3AD Purbalingga, dan Camat Bukateja menghadiri

Launching Samsat Online PATEN. @

“Mereka masih saya kasih pekerjaan rumah untuk

menyiapkan teknologinya. Karena, semua orang punya

ATM, pembayaran ini kami dorong dan permudah. Ada

harapan besar pendapatan kami naik," kata dia.

“Sebagai tahap percontohan pembukaan diawali

dengan membuka Samsat Pateng di Kecamatan Kutoarjo-

Purworejo, Eromoko-Wonogiri, Tanon-Sragen, Larangan-

Brebes, Mayong-Jepara, Bukateja-Purbalingga, Sokaraja-

Banyumas, Kunduran-Blora, Wirosari-Grobogan, dan

Kaliori-di Rembang dan akan beroperasi mulai Senin”.

Semakin dekat semakin cepat

Sementara itu Kepala DPPAD Jateng , Hendri Santosa

sebagai ketua penyelenggara menyatakan bahwa

peresmian Samsat Paten, tersebut dilakukan dalam rangka

merespon dinamika perkembangan penyelenggaraan

pemerintahan daerah, menurut Kadinas peran

Pemerintahan di tingkat kecamatan sebagai perangkat

daerah terdepan dalam memberikan pelayanan publik harus

dioptimalkan.

Saat ini menurut Hendri, terobosan,inovasi,

pengembangan layanan publik telah dilakukan Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah, bersama Polda Jawa Tengah, PT Jasa

Raharja, Bank Jateng dan Pemerintah Kabupaten, yaitu

dengan membuka pelayanan pembayaran Pajak Daerah,

Pembayaran Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas

Dan Angkutan Jalan, dan Pengesahan Surat Tanda Nomor

Kendaraan Bermotor terintegrasi Pada Pelayanan

Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN).

Upaya tersebut menurut Hendri, sebagai bentuk

kemudahan dengan Tagline Inovasi Paten adalah

pembayaran pajak semakin dekat, semakin cepat, dengan

harapan masyarakat semakin terdorong untuk membayar

pajak sehingga turut meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah, demi terwujudnya kemajuan pembangunan dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Foto bareng bersama Gubernur Pak Ganjar Pranowo.

Gubernur mengecek langsung ke lapangan melihat operasional

Samsast Paten.

Gubernur cek kesiapan lapangan.

Kedatangan Gubernur di kantor Kecamatan Kutoarjo.

Page 6: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAH08

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

Pengelolaan BMDBerharap Tertib Administrasi

Sampai saat ini banyak SKPD yang memandang aset

dengan sebelah mata, karena masih menganggap aset

banyak masalah dan membebani pekerjaan, sehingga lebih

banyak yang ditinggalkan, tidak diurus asetnya, sehingga

menimbulkan permasalahan yang menumpuk.

Diharapkan pula agar dari tahun ke tahun tertib

administrasi pengelolaan Barang Milik Daerah dapat

berjalan dengan baik dan sesuai peraturan.

Dengan demikian, maka para Kepala Sub Bagian Umum

dan Kepegawaian serta Pengurus Barang SKPD yang

mengurusi Barang Milik Daerah mempunyai pemahaman

yang sama terhadap pengelolaan Barang Milik Daerah yang

ada di SKPD.

idang Pengelolaan Aset Daerah (Lolaset) Dinas

Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD) BProvinsi Jawa Tengah, menyelenggarakan Rapat

Koordinasi Optimalisasi Pengelolaan Barang Milik Daerah

Provinsi Jawa Tengah, bertempat di Salatiga. Hadir dalam

kesempatan tersebut Kepala DPPAD Jateng Hendri Santosa,

Sekertaris, Kepala bidang dan perwakilan dari SKPD.

Dalam sambutannya, Kadinas PPAD Jateng, Hendri

Santosa mengatakan, penyelenggaraan rapat dimaksud

agar para Pengguna Barang Milik Daerah yang berada di

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lebih peduli dan

komitmen terhadap pengelolaan Barang Milik Daerah

Provinsi Jawa Tengah, sehingga penilaian kinerja Wajar

Tanpa Pengecualian dapat dipertahankan serta ditingkatan

prestasinya.

Selain hal tersebut, tidak kalah pentingnya setelah mengikuti Rapat Koordinasi ini , bagaimana mengimplemen-tasikan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sebagai Pengelola Barang Milik Daerah tersebut.

Perlu dipahami bersama bahwa lingkup Pengelolaan Barang Milik Daerah SKPD merupakan tolok ukur keberhasilan terwujudnya ter tib administrasi pengelolaan Barang Milik Daerah.

Sebagian siklus pengelolaan BMD yang dapat kita

bahas/kaji bersama yaitu mengoptimalkan Aset BMD

yang belum optimal, siklus ini harus dilaksanakan secara

integral, simultan, dan berkesinambungan, sehingga

antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain dalam siklus

tersebut, merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan.

***

Kepala DPPAD Provinsi Jateng berikan sambutan dalam rakor optimalisasi BMD di Salatiga.

Peserta Rakor BMD. WARTA DPPAD JAWA TENGAH 09

Page 7: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

Harapkan kiat-kiat.

Kepala Dinas PPAD Jateng, Hendri Santosa yang hadir

dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa ada

beberapa pendapatan yang sampai dengan saat ini belum

mampu terpenuhi karena adanya pengaruh ekonomi global

yang berdampak terhadap ekonomi dalam negeri. Kadinas

menyebutkan bahwa peningkatan target secara signifikan,

serta situasi ekonomi yang bertumbuh dibawah 5 persen

serta nilai dollar yang relatif tinggi, cukup mempengaruhi

kebutuhan masyarakat akan pembelian kendaraan

bermotor dan dampaknya terlihat pada kurangnya

penerimaan dari sektor BBNKB.

“Tingginya nilai mata uang dollar terhadap rupiah

sangat mempengaruhi penjualan kendaraan bermotor pada

masyarakat. Ditambah lagi 70 persen komponen kendaraan

bermotor yang ada saat ini, mendasarkan data dari

Gaikindo, masih impor ,”ujar Kadinas.

Kadinas juga menyitir yang pernah dikatakan oleh salah

seorang ekonom Indonesia Hendri Saparini yang

menyatakan bahwa kemajuan Ekonomi Indonesia bisa

diukur dengan didasarkan empat indikasi, yaitu melalui

tinggi rendahnya tingkat penjualan kendaraan bermotor,

tingkat impor bahan baku, pembelian semen dan

pemakaian listrik.

Namun demikian menurut Hendri Santosa,

meningkatnya ekonomi nasional tak sertamerta menaikkan

pembelian kendaraan bermotor, karena masyarakat tentu

akan lebih mementingkan kebutuhan primernya dahulu

dibanding membeli kebutuhan kendaraan yang merupakan

kebutuhan sekunder. Untuk itu, Kadinas mengharapkan

kepada seluruh peserta Rakor , mempunyai kiat-kiat usaha

bagaimana caranya menggali pajak di luar pajak kendaraan

bermotor. Karena saat ini PAD di Jawa Tengah sebesar 70

persennya masih bertumpu pada hasil sektor pajak.

10 11

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

Rakor Peningkatan PAD Melalui Pajak AP dan PBBKB

asi pembukuan dan pelaporan, kasi penagihan dan

pemberdayaan aset serta kasi Pajak lain-lain DPPAD KProv Jateng, belum lama ini menghadiri undangan

rapat teknis peningkatan pendapatan asli daerah melalui

penerimaan pemungutan Pajak Bahan Bakar Kendaraan

Bermotor (PBBKB) dan Pajak Air Permukaan (AP).

Rapat koordinasi dihadiri oleh Kepala DPPAD Prov

Jateng, Hendri Santosa dan Kepala Bidang Pajak, Bambang

Nurcahyo, bertempat di lantai IV Gedung B DPPAD Jateng.

Rapat yang diadakan selama dua hari tersebut,

dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dalam upaya

meningkatkan penerimaan sektor PBBKB dan PAP, melalui

perumusan dan langkah-langkah strategis dan optimal.

Kegiatan dimaksud juga diupayakan sebagai data

pembanding dengan data yang dikeluarkan oleh pihak PT

Pertamina (Persero). Hal lain yang juga tak kalah pentingnya

dengan diadakannya kegiatan ini dimaksudkan agar seluruh

pegawai yang terlibat dalam kegiatan ini dapat menjalankan

fungsi pengawasan sesuai pasal 56 Peraturan Daerah

Nomor 2 Tahun 2011 sekaligus sebagai rencana aksi

tindaklanjut hasil pemeriksaan BPK-RI.

Berdasarkan data yang ada saat ini, realisasi penerimaan PBBKB sampai dengan bulan September 2015 tercatat sebesar Rp. 1.241.876.705.136 (71.51%) dari target murni tahun 2015 sebesar Rp. 1.736.562.871.000. Sedangkan prosentase capaian sampai dengan triwulan III sebesar 75%, masih ada kekurangan sebesar 3.49%, jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan PBBKB.

Adanya kegiatan rapat teknis ini diharapkan ada tindak lanjut berupa rencana strategis terutama untuk mendapatkan data SPBU by name by adress. Untuk itu UP3AD diharapkan dapat melakukan koordinasi dengan dinas perijinan Kab/Kota atau Disperindag Kab/Kota. UP3AD juga diharapkan mampu berperan aktif dalam pendataan SPBU di wilayah kerja masing-masing untuk meningkatkan penerimaan PBBKB (terutama SPBU yang baru berdiri).

Dengan adanya perencanaan kerja tersebut, diharapkan hasil data yang diperoleh menjadi lebih valid terutama tentang jumlah SPBU di seluruh wilayah di Jawa Tengah, termasuk terkait data penjualan BBM di SPBU Se Jawa Tengah. Kegiatan seperti ini juga diharapkan dilakukan secara rutin dan berkelanjutan sehingga upaya merealisasikan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sesuai target yang diestimasikan mampu terpenuhi.

Untuk itulah dengan adanya rakor peningkatan pajak

AP dan PBBKB ini Kadinas berharap seluruh kasi yang

bertugas dapat lebih mengoptimalkan kinerjannya dengan

melakukan pendataan di SPBU langsung. Para Kasi juga

diharapkan untuk lebih meningkatkan pelaporan-

pelaporan yang lebih baik lagi serta serius meningkatkan

kinerja termasuk dalam melakukan kegiatan D2D.

Aplikasi AP

Kegitan rapat koordinasi juga membahas pemanfaatan

aplikasi PAP yang selama ini menggunakan jaringan IP

Publik . Upaya ini dimaksudkan untuk mengurai

permasalahan seputar penggunakan aplikasi dimaksud

dengan harapan ke depan berbagai pelaporan mengenai

PAP dapat berjalan lebih baik. Dikatakan oleh pengawal

pengembangan aplikasi PAP, Margono,dari bidang

Lahtabang, bahwa penggunaan aplikasi berbasis IP Publik

ini memang dibutuhkan kemampuan SDM agar lebih

familiar dalam menggunakan aplikasi ini.

Diakui bahwa pajak AP merupakan salah satu sektor

pajak daerah yang dinilai tidak cukup favorit dalam

penerimaan dibandingkan pajak lain seperti Pajak

Kendaraan. Namun bukan berarti keberadaannya tidak

perlu perhatian. Karena bagaimana pun pajak AP setidaknya

cukup memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah

serta sebagai bagian dari pengendalian dan pengawasan

pemanfaatan terhadap air permukaan. Menurut Margono,

saat ini respon dan upaya antar bidang terhadap

pengembangan aplikasi ini sudah cukup bagus dan

diharapkan ke depan ada upaya dan tindakan agar manfaat

dari aplikasi yang dikembangkan tersebut dapat lebih cepat

dan tepat untuk digunakan dan dimanfaatkan. Margono

juga menyatakan siap memberikan berbagai masukan dan

pengetahuan seputar penggunaan aplikasi AP jika para

pegawai mengalami berbagai kesulitan. Upaya ini

dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam

pekerjaan sehingga manfaat menggunakan aplikasi ini bisa

dirasakan. @

Kepala DPPAD Provinsi Jawa Tengah, Hendri Santosa bersama Kabid Pajak Bambang Nurcahyo.

Page 8: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH12 13

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

daerah khususnya aset daerah dalam pengelolaannya

sangatlah panjang siklusnya. “Mulai dari merencanakan

kebutuhan dan penganggaran, kemudian mengadakan,

menggunakan , memanfaatkan, selanjutnya kita juga harus

pula mengamankan aset tersebut serta memeliharanya,

dan dilanjutkan dengan penilaian sampai penghapusan,

pemindahtanganan, penatausahaan, pembinaan,

pengawasan hingga pengendalian itu semua adalah siklus

yang harus dilalui.

Namun dari siklus itulah kita jadi tahu mana aset yang

lebih bisa diberdayagunakan dan mana yang tidak bisa

didayakan.

Selain mengenai siklus narasumber juga memaparkan

mengenai filosofi fungsi Barang Milik Negara/Daerah serta

ketentuan-ketentuan umumnya. Hal lain yang juga

diuraikan diantaranya terkait siapakah pejabat pengelola

BMN/D, cara-cara merencanakan kebutuhan dan

penganggaran serta pengadaan dan penggunaannya.

Jelasnya secara gamblang, narasumber memberikan materi

yang berkaitan dengan bagaimana cara memedomani

pengelolaan barang milik daerah yang didasarkan pada

peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014, agar SDM

yang bertalian dengan pengelola barang milik daerah

mempunyai sebuah pedoman yang bisa dijadikan dasar

acuan untuk memperlancar pelaksanaan tugas yang

diemban @

Rakor Persiapan Penyusunan Neraca Aset BMD Prov Jateng

idang Fasilitasi Pengadaan Aset (Fasda) DPPAD Prov

Jateng menyelenggarakan Rapat Koordinasi Bpenyusunan neraca aset Barang Milik Daerah (BMD)

Prov Jateng tahun 2015, di gedung pertemuan DPPAD

Jateng lantai 4 B Semarang. Hadir dalam pertemuan

tersebut, Kepala Bidang Fasda Ninik Mardiastuti beserta

Para Kasi, Para pengurus barang dan Subag Akuntasi SKPD

Prov Jateng.

Beberapa narasumber yang hadir dalam kesempatan

tersebut diantaranya Maharsa Udayana dari Kanwil DJKN

Jateng-DIY, Iskandar dari Inspektorat, Hananto dari Biro

Keuangan, serta Arif Nugraha dari CV. SeML dengan

moderator Ratna Sri Kumaladewi dan Kasidi dari Bidang

Fasda.

Penanganan aset daerah menurut salah satu

narasumber khususnya yang berkaitan dengan aset tanah,

aset jalan dan tanah irigasi, banyak dipandang sebagai

sesuatu yang tidak menarik karena memang penangananya

tidaklah mudah. Secara eksplisit narasumber menyatakan

pertanyaannya mengenai mengapa sulit menangani

masalah aset ? Kita tahu bahwa pengelolaan barang milik

emerintah Provinsi Jawa Tengah membuka promosi

jabatan secara terbuka melalui talent scouting untuk Pkedua kalinya. Talent scouting itu untuk mengisi

jabatan administrator dan jabatan pengawas yang akan

mengalami banyak kekosongan pada 2016 dan 2017 karena

ratusan PNS pensiun.

Dalam uraiannya, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar

Pranowo SH MIP menerangkan pada 2016 akan terdapat

149 PNS yang pensiun. Secara rinci, PNS yang pensiun terdiri

dari eselon II A satu orang, III A 49 orang, III B dua orang dan

IV A sebanyak 97 orang. Sementara di 2017 jumlah PNS yang

pensiun lebih banyak, yakni 173 orang. Jumlah itu terdiri dari

eselon II A empat orang, eselon III A 60 orang, eselon III B

satu orang, dan eselon IV A sebanyak 108 orang. Apabila di

total, maka jumlah PNS yang pensiun 322 orang.

Gubernur Dorong PNS

Ikuti Talent Scouting

Gubernur mengatakan talent scouting tersebut

merupakan alat untuk mencari kader PNS potensial dan

terbaik untuk dipromosikan dan menempati jabatan

administrator dan jabatan pengawas. Pelaksanaan talent

scouting dilakukan secara transparan karena masyarakat

maupun media, baik cetak maupun elektronik dapat

m e n g a k s e s l a n g s u n g d i w e b s i t e

www.bkd.jatengprov.go.id/talentscouting2015.

Menurut Ganjar, seleksi talent scouting pejabat

administrasi dan pejabat pengawas di lingkungan

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ini merupakan

penyempurnaan dari talent scouting yang sebelumnya

sudah dilakukan di 2013. Beberapa penyempurnaan yang

dilakukan adalah, kebijakan talent scouting diatur dalam

Peraturan Gubernur guna menjamin kepastian hukum dan

memberikan pedoman administrasi dan tata cara

pelaksanaannya. Selain itu, agar mendapatkan PNS yang

terbaik, aspek substansi yang dinilai meliputi dimensi

kompetensi manajerial, kompetensi bidang dan kompetensi

sosiokultural.

“Tahapan seleksi melibatkan secara optimal tim

independen yang terdiri dari para akademisi, dan pejabat

yang berkompeten serta assesor,” tuturnya.

Setelah dilakukan uji publik, didapatkan PNS yang

memenuhi persyaratan administrasi sebagai calon

pendaftar talent scouting berjumlah 6.064 orang. Para PNS

tersebut diharapkan Ganjar mau berlomba menampilkan

kompetensinya agar mendapat promosi jabatan yang

diinginkan. Ganjar menilai, antusias PNS untuk mengikuti

promosi jabatan terbuka masih kurang. Sehingga, dirinya

terus mendorong PNS agar mau ikut berkompetisi. @

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Peserta Telent Scouting.

Page 9: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAH14

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

alam upaya menumbuhkan kepercayaan diri para

karyawan-karyawati, untuk mendapatkan hasil Dterbaik dan siap dalam mengikuti seleksi promosi

jabatan secara terbuka yang diadakan oleh Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah, DPPAD Provinsi Jawa Tengah

mengadakan sosialisasi talent scouting calon administrator

dan pengawas di Kantor DPPAD Jateng. Hadir dalam acara

sosialisasi tersebut, Kepala Dinas PPAD Prov Jateng, Hendri

Santosa dan Sekertaris dinas, Putu Adi Sutrisna serta Kepala

UP3AD Karanganyar, yang hadir sebagai narasumber.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan dua gelombang selama dua

hari. Adapun pesertanya terdiri dari para karyawan-

karyawati dari lingkungan DPPAD kantor pusat dan daerah

yang telah memenuhi syarat untuk mengisi jabatan

tersebut.

Dalam kata sambutannya Kepala Dinas PPAD Jateng,

menyatakan, promosi jabatan melalui talent scounting

dimaksudkan untuk pengembangkan karir diri para pegawai

yang penjaringannya dilakukan secara terbuka. Kepada para

karyawan-karyawati Kepala Dinas berkenan memberikan

arahan serta berbagi pengalaman mengenai cara

memenangkan persaingan dalam talent scounting tersebut.

Latar belakang sebagai seorang auditor dan pengawas

menurut Kadin menjadikan dirinya mampu memaparkan

berbagai hal terkait reformasi birokrasi, Peraturan Menteri

DPPAD Jateng Sosialisasi Talent Scouting Calon Administrator dan Pengawas

Kepala DPPAD Provinsi Jawa Tengah, Hendri Santosa.

PAN dan hal lain berkaitan dengan pelayanan publik yang

menjadi bagian yang ditanyakan oleh tim penjaringan.

“Talent Scouting ini diharapkan dapat menjadikan kita

berkembang dan banyak pengalaman karena kita bisa

bekerja di berbagai dinas dan bidang. Dan tentu hal itu akan

memberi kita pengalaman dan cara pandang yang luas,”urai

Kadinas, memberikan gambaran mengenai pentingnya

sebuah pengalaman bekerja di berbagai bidang.

Sekertaris DPPAD Jateng, Putu Adi Sutrisna.

Sementara itu Sekertaris Dinas PPAD Jateng, Putu Adi

Sutrisna yang selalu tampil dengan bahasa low profilenya,

berupaya memberikan semangat menumbuhkan

kepercayaan diri para peserta yang hadir dalam sosialisasi

tersebut, yang diharapkannya mampu tampil penuh

kesiapan dan baik hasilnya.

Putu menyatakan bahwa sosialisasi tersebut dilakukan

sebagai upaya persiapan diri agar para karyawan-karyawati

dapat lebih memahami dan tahu apa yang harus dilakukan

dan bagaimana gambaran di lapangan saat ujian

dilangsungkan. Dirinya berharap nantinya peserta dari

DPPAD Jateng, akan banyak yang ikut dan banyak pula yang

lulus. “Talent Scouting, yang dilakukan saat ini beda dengan

dulu. Dulu semua diserahkan SKPD sehingga hasilnya jadi

beda dan tidak standar. Kalau sekarang, semua diambil alih

BKD dan dinilai oleh tim independent dari akademisi dan

assesor.

WARTA DPPAD JAWA TENGAH 15

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

Sementara itu sebagai narasumber Andi Surya , dalam

acara tersebut mengemukakan bahwa Jawa Tengah dinilai

saat ini mengalami krisis kepemimpinan baik secara

substantif maupun leadership-untuk itu dibutuhkan

sebuah kaderisasi, yang diharapkan mampu memberikan

keberhasilan dalam menyiapkan kader terbaik. Promosi

jabatan ini merupakan kesempatan “ada kesempatan ayo

kita coba-berhasil tak berhasil kita coba dulu,”ujarnya. Dinas

ini menurutnya tak sekedar butuh orang yang pintar tapi

yang lebih dibutuhkan adalah orang yang bisa kerja.

Andi dalam urainnya juga memberikan berbagai bekal

pengetahuan mengenai apa dan bagaimana menghadapi

ujian yang bakal diujikan nanti. Selain teknis wawancara

dalam uraiannnya Andi juga menekankan pentingnya

seseorang membekali diri dengan sikap dan tehnik mental

serta kesiapan bahan materi untuk menuju gol seperti yang

diharapkan.

Sosialisasi talent scounting, yang dilaksanakan di

lingkungan pegawai DPPAD Jateng, adalah bagian dari

upaya dinas mempersiapkan mental dan materi para

pegawai agar pelaksanaan di lapangan dapat berjalan

sesuai yang diharapkan. Untuk mengetahui apa dan

bagaimana pendapat para karyawan-karyawati di

lingkungan DPPAD Jateng terkait hal tersebut, berikut

komentar dan pendapatnya.

Andi Surya, Kepala UP3AD Karanganyar.

Kegiatan sosialisasi talent scouting calon administrator

dan pengawas di lingkungan DPPAD Jateng, menurut Saya

merupakan salah satu langkah dan upaya yang baik dari

Dinas ini dalam upaya menumbuhkan rasa percaya diri dan

kesiapan mental peserta yang akan ikut dalam seleksi

jabatan. Karena adanya pembekalan ini setidaknya kita

sebagai salah satu peserta akan mempunyai gambaran yang

sedikit jelas, berbekal dari ilmu yang dimiliki narasumber

yang mempunyai pengalaman sebagai bagian dari tim

penilai yang telah disampaikan kepada kita.

Sehubungan dengan rencana promosi jabatan seperti

yang telah di sosialisasikan untuk menempati jabatan yang

ada, menurut Saya juga merupakan salah satu upaya dari

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka mencari

kader potensial dan terbaik. “Ini semua harus kita apresiasi

karena pada dasarnya, upaya pemerintah ini adalah untuk

memenuhi kekosongan jabatan para pegawai yang telah

memasuki masa pensiun di 2016 hingga 2017.

Selama ini kita menilai antusiasme PNS untuk mengikuti

promosi jabatan terbuka seperti ini masih dirasakan sangat

kurang. Padahal upaya ini sangat penting untuk kita sebagai

PNS berkompetisi menjadi yang terbaik. Talent scouting ini

adalah yang kedua kalinya yang diadakan oleh Pemprov

Jateng. Terhadap kegiatan tersebut intinya kita sebagai

seorang PNS harus loyal dan mampu memberi yang terbaik.

Kurniawan, Kasubsi Samsat Pembantu Cepu.

Page 10: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH16 17

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

Setelah dilakukan uji publik ada sekitar 6.064 orang PNS

yang dinilai memenuhi persyaratan administrasi sebagai

pendaftar talent scounting. Sedangkan dari unsur PNS

DPPAD Jateng, yang memenuhi nominatif dan memenuhi

syarat untuk jabatan administrator ada sekitar 160 orang

dan jabatan pengawas berjumlah 167 orang. Yudo yang saat

ini menjabat sebagai Kepala Seksi Pajak Kendaraan

Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor di

UP3AD Banyumas, menyatakan kesiapannya untuk

mengikuti talent scouting.

“Kita siap saja terhadap segala kemungkinan yang

terjadi. Yang pasti, kita berupaya agar dalam pelaksanaan

talent scouting nanti secara mental kita telah

mempersiapkan untuk dapat mengikuti berbagai seleksi

dengan benar dan berusaha menjadi yang terbaik”.

Berkaitan dengan sosialisasi talent scounting seperti yang

diadakan oleh DPPAD Jateng, untuk para karyawan-

karyawati yang memenuhi syarat mengikuti seleksi tersebut.

Menurut aktivis Ketua ormas kepemudaan Pemuda

Pancasila, di Banyumas, ini dinilai sangatlah penting,

mengingat bahwa kegiatan sosialisasi sebagai upaya untuk

memberikan kesiapsiagaan peserta yang ikut dalam seleksi.

“ Penting sekali sosialisasi seperti ini, karena kita akan jauh

lebih siap karena ada bekal pengetahuan dan pengalaman

seperti yang disampaikan oleh Kadinas dan narasumber

yang memang telah mengalami ikut dalam seleksi jabatan di

tingkatan yang lebih tinggi. “Intinya kita siap”.

Yudo Fristono, Kasi PKB Samsat Banyumas.

Berkaitan dengan talent scouting, Kasubag Keuangan

DPPAD Jateng, Jani Sugiarti mengatakan, bahwa talent

scouting merupakan kebijakan yang baik. Karena

memberikan kesempatan dan peluang yang sama kepada

PNS di lingkungan SKPD prov Jateng yang memenuhi

persyaratan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.

administrator dan jabatan pengawas.

Seperti halnya di DPPAD ini, tahun depan eselon 3 dan 4

ada yang pensiun, sehingga harus terisi. Menurutnya,

promosi jabatan terbuka untuk menempati jabatan

administrator dan jabatan pengawas ini harus dimanfaatkan

sebaik-baiknya bagi PNS yang menginginkan karier

berjenjang di Pemerintahan.

Jani menilai, talent scouting tahap kedua ini lebih fair

dibandingkan sebelumnya. Karena sebelumnya,

penyelenggaraanya diserahkan di masing-masing SKPD.

Sehingga indikator kelulusan masing-masing SKPD juga

berbeda-beda. Berbeda dengan sekarang yang kesemua

penilaiannya jadi satu di bawah BKD Jateng. Sehingga

kesempatan dan peluang untuk meraihnya juga sama.

“Apalagi kalau tidak salah masa talent scouting kali ini

berumur 4 tahun, sehingga memungkinkan peserta

mempunyai kesempatan yang lebih besar meraih apa yang

diinginkannya.

Jani mengaku, tidak menyiapkan khusus menghadapi

talent scouting ini. Dia berprinsip, seperti air mengalir saja.

Yang penting kita ikuti semua prosedur dan mekanisme

yang ada. @

Jani Sugiarti , Kasubag Keuangan DPPAD Jateng.

kuntasi …………….. oke, Pemasaran ooyyeeeeeee

teriakan yel yel angkatan dan program studi Amembahana dan memekakan telinga, membuat

suasana dalam aula semakin hangat dan riuh rendah ketika

seorang siswa dapat menjawab pertanyaan dari penyaji

materi. Ada juga juga teriakan “huuuuuuuuuuuuu “ ketika

seorang pelajar yang mewakili program studi maju ke

depan untuk menjwab pertanyaan namun tidak dapat

menjawabnya dengan tepat dan sorak sorai peserta

Sosialisasi terpadu membuat suasana semakin hidup dan

“memanaskan” suasana di aula SMK N 2 Pekalongan.

Pagi itu Kamis tanggal 19 Nopember 2015 bertempat di

Aula SMK Negeri 2 Pekalongan dihadiri sekitar 200 pelajar

SMKN 2 Pekalongan mengikuti sosialisai terpadu tentang

Tertib Lalu Lintas, Pajak Kendaraan Bermotor dan Asuransi

Jasa Raharja dan Bank Jateng. Sosialisasi terpadu yang

bertajuk “ Yuk Gayeng Bayar Pajak Kendaraan Bermotor,

Bayar Premi Asuransi, Tertib Berlalu lintas, dihelat oleh

UP3AD Kota Pekalongan, Satlantas Polres Pekalongan Kota,

Jasa Raharja Perwakilan Pekalongan dan Bank Jateng

Pekalongan. Hadir dalam sosialisasi tersebut, Kepala Dinas

Pendapatan Dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa

Tengah Bapak Hendri Santosa, SE.Ak.MSi.CA yang ternyata

juga merupakan alumni SMKN 2 Pekalongan.

Kendaraan Bermotor Sejak DiniPengenalan Pajak

Kepala DPPAD Provinsi Jawa Tengah, Hendri Santosa bersama rekan Polisi dan Jasa Raharja.

Yuuk... Yuuk...

Page 11: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAH18

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH 19

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

Sosialisasi Terpadu ini dilaksanakan dengan bertujuan

untuk lebih mengenalkan lebih dini tentang pajak

kendaraan bermotor kepada para siswa sekolah. Hal ini

dikandung maksud supaya para siswa didik ini nantinya

dapat lebih sadar dan mengetahui arti penting pajak

khususnya pajak kendaraan bermotor dan tertib berlalu

lintas sejak dini. Kepala UP3AD Kota Pekalongan Tisno

Purwanto, S Sos MM dalam paparan materinya menjelaskan

pentingnya wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya

dalam membayar pajak khususnya pajak kendaraan

bermotor. Lebih lanjut Kepala UP3AD Kota Pekalongan itu

menjelaskan hasil dari pembayaran pajak ini digunakan

untuk pembangunan daerah bagi sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat, seperti pembangunan jalan dimana di

tahun ini Gubernur Jawa Tengah mencanangkan jalan tanpa

lubang dan pembangunan fisik seperti gedung sekolah.

Sementara itu Kasat Lantas Polres Pekalongan Kota AKP

Dwi Nugroho dalam materi paparannya menjelaskankan

perlunya tertib berlalu lintas di jalan raya, persiapan

persiapan berkendaran dan tak juga dengan simulasi-

simulasi tentang kelalu lintasan. Tak henti hentinya Kasat

Lantas menghimbau kepada para siswa untuk terus

meningkatakan kesadaran tertib berlalu lintas dan mentaati

segala paeraturan yang ada. Termasuk yang belum cukup

umur untuk tidak mengendarai bermotor sendiri. Karena

hasil rekapitulasi data laka lantas dari bulan Januari hingga

Oktober 2015 untukm usia pelajar yakni yang berusia 12

sampai 17 tahun menempati rangking kedua dalam

kecelakaan lalu lintas.

Sementara itu Kepala Jasa Raharja Perwakilan

Pekalongan Suprijal memberikan pemahaman pada para

siswa tentang fungsi Asuransi Jasa Raharja dimana

mengurus klaim dan bagaimana caranya. Asuransi dalam hal

ini lebih pada asuransi yang diakibatkan oleh kecelakaan

berkendara di jalan raya. Sosialisasi bersama ini ditutup

dengan penyampaian materi oleh disampaikan oleh

Setyoaji Kepala Seksi Pemasaran Bank Jateng, dan

pemabgian souvenir bagi para siswa yang dapat menjawat

pertanyaan dan menjelaskan perihal materi sosialisasi.

Sosialisasi bersama yang dilakukan oleh Instansi-

Insatansi terkait ini memang tepat untuk dilakukan,

mengingat UP3AD, Polres, Jasa Raharja yang ada di wilayah

Kota Pekalongan merupakan Instansi Satu Atap dalam

pelayanan pajak dan Surat Tanda Nomor Kendaraan

bermotor, sedangkan Bank Jateng merupakan Bank tempat

dimana hasil pembayaran pajak itu di setorkan yang

selanjutnnya disetorkan ke Kas Daerah Provinsi Jawa

Tengah. Hasil yang kita harapkan dari Yuk Gayeng Bayar

Pajak Kendaraan Bermotor, Bayar Premi Asuransi, Tertib

Berlalu lintas, semoga terwujudnya kesadaran membayar

pajak dan tertib berlalu lintas sejak dini dan lebih dari itu

untuk meningkatkan sinergisitas antar Intansi-Instansi yang

saling berkaitan satu sama lain.

Selamat berkarya, Semoga Alloh Tuhan Yang Maha Esa

meridloi hasil karya kita. ( Alef )

UP3AD Kabupaten Rembang Buka Pelayanan Terpadu di Samsat Paten Kaliori

nit Pelayanan Pendapatan dan Pemberdayaan Aset

Daerah (UP3AD) Kabupaten Rembang membuka Ulayanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap

(Samsat) di Kantor Pelayanan Terpadu Kecamatan (Paten)

Kaliori. Dengan pembukaan layanan tersebut, masyarakat

Kaliori dan sekitarnya bisa langsung mengurus pajak

kendaraan bermotor di Kantor Paten yang menyatu dengan

kantor Kecamatan Kaliori.

Kepala UP3AD Kabupaten Rembang Nyoto Legowo SE

MM mengatakan, layanan Samsat di Kantor Paten Kaliori itu

merupakan salah satu percontohan di Jawa Tengah. Dia

menyebut hanya ada 10 layanan Samsat di Jawa Tengah

yang membuka layanan mengandeng Kantor Paten. Samsat

di Kantor Paten Kaliori itu merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan pendapatan pajak kendaraan Provinsi Jawa

Tengah khususnya di Kabupaten Rembang.

Dengan pembukaan layanan Samsat di Kantor Paten,

warga Kaliori dan sekitarnya bahkan hingga warga Batangan

Pati tidak perlu ke kantor Samsat Induk di Rembang atau Pati

untuk membayar pajak kendaraan. ''Mereka bisa dilayani di

Samsat yang menjadi satu dengan Kantor Paten Kaliori.''

Pemutihan

Meski dilayani di Kantor Paten, kualitas pelayanan tetap

menjadi perhatian UP3AD. Pelayanan pembayaran pajak

kendaraan hanya lima menit. Warga cukup membawa KTP

dan STNK asli. “Nanti akan di-scan secara otomatis dan tidak

memakan waktu lama.'' Dia mengatakan saat ini, layanan

Samsat di Kantor Paten Kaliori baru menerima pembayaran

pajak kendaraan tahunan.

“Untuk keperluan pergantian nomor kendaraan lima

tahunan masih harus dilayani di Kantor Samsat Rembang.''

Menurut dia, selain pembukaan layanan Samsat di Kantor

Paten Kaliori, warga saat ini juga bisa memanfaatkan

pemutihan pajak kendaraan bermotor atau penghapusan

sanksi administrasi dan denda. ‘'Penghapusan sanksi

administrasi berlangsung hingga 31 Desember mendatang.

Masyarakat bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk

penghapusan sanksi administrasi dan denda bagi pajak

kendaraan yang mati bertahun- tahun.''***Siswa siswi SMAKN 2 Pekalongan.

KUP3AD Kab. Rembang, Nyoto Legowo cek pelayanan di Samsat Paten.

Page 12: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH20 21

LIPUTAN DAERAHWARTA DPPAD JAWA TENGAHLIPUTAN DAERAH WARTA DPPAD JAWA TENGAH

UP3AD Banjarnegara UP3AD Banjarnegara

Sosialisi Tertib Lalin dan Ketaatan Bayar Pajak

uluhan ribu kendaraan bermotor di Kabupaten

Banjarnegara, menunggak pajak kendaraan Pbermotor sejak lima tahun terakhir. Akibatnya,

Kantor Unit Pelayanan Pendapatan dan Pemberdayaan Aset

Daerah (UP3AD) Banjarnegara, kehilangan potensi

pemasukan ke kas daerah Rp 15 miliar lebih. Kasi Pajak dan

BBNKB pada UP3AD Banjarnegara, Asnadi, saat sosialisasi

tertib lalu lintas dan ketaatan pembayaran pajak kendaraan

bermotor di MAN 2, kemarin, mengatakan, selain kini

dilakukan penghapusan denda, pihaknya juga melakukan

upaya penarikan door to door kepada penunggak pajak.

”Dari upaya tersebut, bisa menekan tunggakan pajak

kendaraan bermotor yang jumlahnya cukup signifikan,” kata

dia.

Berdasarkan data UP3AD Banjarnegara, sepeda motor

yang terdaftar di Banjarnegara jumlahnya 214.418 objek

pajak. Namun 42.283 di antaranya tidak membayar pajak

kendaraan bermotor yang merugikan kas daerah Rp 11,3

miliar lebih. Sedangkan mobil dari jumlah yang terdaftar

21.465 Objek, terdapat sekitar 2.125 objek juga melanggar

pajak sebesar Rp 3,7 miliar lebih.

kegiatan door to door. Maka terbitlah Peraturan Gubernur

Jawa Tengah Nomor 40 Tahun 2015 tentang Pemberian

Pembebasan Sanksi Administrasi Pajak Kendaraan Bermotor

bagi Kendaraan Bermotor yang terdaftar di Provinsi Jawa

Tengah.

Sosialisasi digelar bersama oleh Kantor UP3AD, Polri, PT

Jasa Raharja dan Bank Jateng Banjarnegara. Diharapkan

dengan kegiatan ini, peserta sosialiasi yang berasal dari

siswasiswi dapat mengerti tertib lalu lintas serta ketaatan

pembayaran pajak kendaraan bermotor. Kepala MAN 2

Banjarnegara, Makmurroji, pada kesempatan itu berterima

kasih karena sekolahnya menjadi sasaran sosialisasi tertib

lalu lintas. ”Diharapkan siswa-siswi kami lebih memahami

tentang tertib dan tata cara berlalu lintas dengan benar

serta ketaatan pembayaran pajak kendaraan bermotor,”

terangnya.***

Sehingga total tunggakan yang belum melakukan

penelitian ulang total 44.408 objek dengan nominal Rp 15

miliar lebih. Kurangi Tunggakan Dikatakannya, upaya

penagihan dengan door to door bisa mengurangi

tunggakan. Untuk sepeda motor bisa tertarik 12.226 objek

dengan nilai Rp 2,2 miliar lebih.

”Adapun untuk mobil cair sebanyak 986 objek dengan

nominal Rp 1,2 miliar lebih,” lanjutnya. Menurut dia,

berkaitan dengan banyaknya penunggak pajak, maka

Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah

Provinsi Jawa Tengah atas seizin gubernur mengeluarkan

kebijakan berupa penghapusan sanksi administrasi atau

denda pajak kendaraan bermotor.

Hal ini dilakukan karena banyaknya permintaan masyarakat

saat petugas UP3AD se-Jawa Tengah melakukan

Kasi PKB/BBNKB Banjarnegara foto bersama rekan Kepolisian, Jasa Raharja & Bank Jateng.

Page 13: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH22 23

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

Kepala UP3AD Kabupaten Batang Intan Tri Nagari

menuturkan, upaya yang digencarkan tersebut

bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat

membayar pajak sekaligus untuk memberikan

pencerahan mengenai arti pentingnya pajak bagi

pembangunan daerah. ”UP3AD saat ini memberi banyak

kemudahan bagi warga untuk membayar pajak STNK

mobil maupun motor.”tuturnya.

Menurutnya sejak 2014 lalu telah diadakan Samsat

keliling ke kecamatan dan warga agar bisa membayar

pajak tanpa harus datang ke kantor UP3AD atau Samsat.”

Kemudahan lain, masyarakat diberi tenggang waktu

membayar pajak 30 hari sebelum jatuh tempo sudah

dilayani. Selain itu banyak kemudahan lain yang

diberikan agar warga tidak sulit membayar

kewajibannya.

UP3AD Batang Bangun Kesadaran

Bayar Pajak Bersama Pelajarerbagai tersobosan kreatif dilakukan Kantor Unit

Pelayanan Pendapatan dan Pemberdayaan Aset BDaerah (UP3AD) Kabupaten Batang dalam

mendekatkan pelayanan pajak kepada masyarakat.

Salah satunya dengan menggelar sosialisasi

membangun kesadaran warga membayar pajak dengan

sasaran pelajar, yang dilaksanakan di pendapa

Kabupaten Batang. Sekda Kabupaten Batang, Nasikhin

saat membuka acara tersebut menuturkan, pajak

kendaraan bermotor yang dilakukan oleh UP3AD itu

selanjutnya disetor ke Provinsi Jateng. Dari Provinsi hasil

pajak kemudian dikembalikan ke Kabupaten Batang

dalam bentuk bagi hasil untuk pembangunan di

berbagai sektor bidang. ”Tahun 2015 ini

saja dari pajak kendaraan bermotor yang diterima dari

bagi hasil untuk Kabupaten Batang sebesar Rp 35

miliar,”paparnya.

Uang bagi hasil tersebut juga digunakan untuk

membangun berbagai sarana dan prasarana seperti

Alun-alun yang sekarang ini menjadi nyaman dan

tampak terang-benderang dengan lampu, juga saluran

pembuangan air dan sektor lainnya.” Dia menambahkan,

dengan acara sosialisasi itu juga sarana tepat untuk

sosialisasi tertib lalu lintas. ”Kami berharap dari acara ini,

nantinya bisa ditularkan ke teman, keluarga, dan

tetangga arti pentingnya pajak serta ajak untuk selalu

tertib berlalu lintas,” ucapnya.

Kasatlantas AKP Budiharto pada kesempatan itu

mengajak pelajar untuk selalu membudayakan tertib lalu

lintas memeriksa kelengkapan kendaraan, mengecek

surat, memahami aturan dan lainnya. ”Acara sosialisasi

tertib lalu lintas ini kami kolaborasikan dengan Kantor

UP3AD, Bank Jateng, serta Asuranasi Jasa Raharja untuk

meningkatkan kesadaran pelajar. Sehingga nantinya

mereka akan menjadi pelopor tertib berlalu lintas,”

ucapnya.

Prabowo pelajar SMK Bhakti Praja, terkesan dengan

acara sosialisasi itu. ”Kami senang dengan adanya

sosialisasi dari UP3AD karena bisa memahami arti

pentingnya pajak untuk pembangunan, premi asuransi,

juga senang atas penjelasan Kasatlantas makna tertib

berlalu lintas,” tuturnya. @

”Kami berharap

dari acara ini, nantinya

bisa ditularkan ke teman,

keluarga, dan tetangga

arti pentingnya pajak

serta ajak untuk selalu

tertib berlalu lintas,”

Rekan Polisi sosialisasikan tertib lalu lintas & pajak kendaraan.

Page 14: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH24 25

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

Para petugas yang berjaga pada stand Samsat Keliling juga

selalu berupaya melayani masyarakat dengan penuh

keramahan dan senyum, termasuk halnya dalam memenuhi

tanya jawab tentang pembayaran pajak kendaraan

bermotor.

Dilokasi ini pula petugas selalu memberikan informasi

tentang mekanisme pembayaran Pajak Kendaraan

Bermotor dan Penghapusan Pembebasan Sanksi

Administrasi/denda tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor

Tahun lalu sesuai Pergub Jateng No 40 Tahun 2015.

P3AD Demak mengupayakan pendekatan

pe layanan kepada masyarakat mela lu i Ukeikutsertaannya dalam ajang Pameran Nusantara

Demak Fair 2015. Dalam pameran tersebut UP3AD Demak,

menampilkan layanan Samsat Keliling, dengan berbagai

jenis pelayanannya. Dengan keikutsertaan UP3AD Samsat

Demak pada Demak Fair tahun ini diharapkan berbagai

informasi yang disampaikan akan sampai dan mengena

pada masyarakat.

Pameran yang dibuka oleh Bupati Demak di Alun-alun

(Masjid Agung) Demak, dihadiri oleh para pejabat

dilingkungan Pemkab Demak, serta peserta pameran dan

masyarakat yang sangat antusias menyaksikan acara

seremonial tersebut.

Pada pameran di Demak Fair kali ini, UP3AD Demak,

yang turut berpartisipasi melalui 'Samsat Kelilingnya'

melakukan kegiatan-kegiatan pelayanan secara on line

diantaranya, melayani pajak kendaraan bermotor mulai dari

pukul 10.00 hingga 21.00 WIB.

Bukan itu saja, melalui Samsat Keliling di Demak Fair ini pula

UP3AD Samsat Demak, berupaya memberikan berbagai

kemudahan-kemudahan kepada masyarakat Wajib Pajak

dalam pembayaran PKB yaitu tanpa menggunakan BPKB

atau hanya menggunakan STNK asli dan KTP asli.

Kepada Warta DPPAD Jateng, Kepala UP3AD Demak,

menuturkan bahwa keikutsertaan UP3AD Samsat Demak

pada Demak Fair bertujuan untuk lebih memperkenalkan

program-program layanan seperti Samsat Keliling dan

jadwalnya , CFD Demak, dan berbagai layanan lain kepada

masyarakat. Adanya berbagai informasi kesamsatan

tersebut, diharapkan masyarakat akan lebih antusias dalam

membayar pajak. (Maryono)

UP3AD Demak, Informasikan Layanan Dalam Ajang Demak Fair

KUP3AD Demak, foto bersama rekan polisi di anjungan Demak Fair 2015.

Page 15: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH26 27

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

eningkatan koordinasi lintas instansi terus

dilakukakan oleh DPPAD Prov Jateng dalam rangka Pmengintensifkan peningkatan pendapatan daerah

melalui sektor Pajak Alat-Alat Besar dan Berat, yang hingga

saat ini dirasakan belum cukup maksimal penangannya.

Seperti tidak ingin menyiakan peluang, DPPAD Jateng

melalui UP3AD Cilacap melakukan pendekatan lintas

instansi dengan Badan Penanaman Modal (BPM) Prov

Jateng, Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP)

serta Dishubkominfo Jateng, yang mendatangkan para

pengusaha bongkar muat.

UP3AD Cilacap Lakukan Sosialisasi Pada Asosiasi Pengusaha Bongkar Muat

Dalam rangka sosialisasi telegram Dirjen perhubungan

laut No 34/ PHBL-15 Perihal evaluasi dan penertiban serta

laporan kegiatan izin usaha bongkar muat di Jawa Tengah,

yang dihadiri oleh para Asosiasi Pengusaha Bongkar Muat

(APBM) Jawa Tengah , itulah DPPAD melalui UP3AD Cilacap

melakukan sosialisasi mengenai Pajak Alat-alat Besar dan

Berat, di Cilacap.

Kepala UP3AD Kabupaten Cilacap, Happyono,

menyatakan kepada Warta DPPAD Jateng, bahwa yang

dilakukan pihaknya adalah melakukan pendekatan melalui

sosialisasi sektor Pajak Alat Berat, kepada Asosiasi APBM,

berkaitan dengan ijin bongkar muat di pelabuhan, yang

tentunya banyak menggunakan alat-alat berat dan besar

dalam setiap operasionalnya. Ketentuan pengusaha

bongkar muat yang diharuskan memiliki sendiri alat-alat

berat/besar dalam menjalankan usahanya, telah menjadi

aturan yang dikeluarkan oleh Dishubkominfo. Hal itulah

menurut Happy yang menjadi acuan pihaknya untuk

mengenakan Pajak Alat Berat/besar bagi pengusaha yang

tergabung dalam Asosiasi APBM.

“Dalam sosialisasi tersebut kita lebih memberikan titik

berat pada pemahaman kepada para pengusaha bahwa

hasil pajak yang diterapkan tersebut merupakan bagian dari

pendapatan untuk pembangunan di Jawa Tengah dalam

berbagai sektor,”ungkapnya.

Happy juga menyatakan bahwa pihaknya melakukan

penggalian pajak alat berat berlandaskan pada aturan dan

dasar hukum Perda No 2 Tahun 2011, tentang Pajak Daerah

Jawa Tengah, yang didalamnya juga mengatur berkaitan

dengan pajak alat-alat besar dan berat. Landasan hukum

lain yang juga menguatkan pungutan atas alat-alat besar

/berat tersebut adalah adanya putusan Mahkamah

Konstitusi terhadap gugatan atas Perda alat berat ke MK.

Happy juga menyatakan, apa yang dilakukannya merupakan

tindaklanjut implementasi atas kunjungan studi banding

yang dilakukannya ke provinsi Bangka Belitung dan Provinsi

Kalimantan Barat, yang telah menerapkan hal tersebut di

daerah.

Kita berharap sosialisasi yang dilakukan oleh UP3AD

Cilacap berkaitan dengan Pajak Alat Berat akan memberikan

dampak signifikan terhadap peningkatan pendapatan dari

sektor alat berat. @

rofesionalisme petugas pada Samsat UP3AD

Semarang I dalam melayani masyarakat di bidang Ppembayaran pajak kendaraan bermotor dituntut

makin meningkat. Hal tersebut dinyatakan oleh Sekretaris

Daerah Provinsi Jawa Tengah, saat kunjungan kerja ke

UP3AD Kota Semarang I dalam rangka monitoring

pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor.

Kunjungan Sekda Prov Jateng, Sri Puryono, bersama

Kepala Biro Orpeg dan KadinPora Prov Jateng, diterima

secara langsung oleh Kepala DPPAD Jateng, Hendri Santosa,

para Kabid, Kepala UP3AD Semarang, dengan didampingi

oleh Paur Samsat Semarang I dan para staf. Selain melihat

berbagai sistem layanan di Samsat, Sri Puryono, juga

memberikan arahan-arahannya sehubungan dengan

tuntutan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang

menurutnya makin tahun semakin meningkat. Untuk itulah

Sekda, secara eksplisit mengharapkan agar seluruh pegawai

di lingkungan UP3AD Semarang I maupun yang terlibat di

lini layanan front office di Samsat lebih bersikap profesional.

Sekda Prov Jateng, monitoring ke UP3AD Samsat Semarang I

Hal lain yang menjadi catatan Sekda adalah masalah

pengelolaan aset daerah milik pemerintah Provinsi Jawa

Tengah, yang diharapkan dapat dilaksanakan dengan lebih

tertib sesuai dengan ketentuan yang berlaku. “Tingkatkan

koordinasi dengan instansi terkait apabila terjadi

permasalahan dan hambatan,”urai Sri Puryono.

Berkaitan dengan masalah kinerja, Sekda berharap agar

seluruh jajaran PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah, dapat benar-benar mampu meningkatkan

kinerjanya secara profesionalisme. Hal tersebut menurut

Sekda penting sekali mengingat adanya rencana bagi PNS di

lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, untuk TA

2016, akan mendapatkan TPP dan insentif.

Selain memberikan arahan kepada pimpinan dan

jajaran UP3AD Samsat Semarang I, Sekda juga

berkesempatan melakukan kunjungan di lini layanan untuk

melihat layanan dari dekat. @

Penanggung jawab KSOP.

KUP3AD Cilacap, Happyono, sosialisasikan Pajak Alat Berat.

Page 16: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH28 29

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

“Sekarang tidak ada alasan lagi mengatakan jauh untuk membayar pajak”

Bupati juga berharap dengan dekatnya pelayanan

kesadaran masyarakat untuk membayar pajak akan

meningkat. “Sekarang tidak ada alasan lagi mengatakan

jauh untuk membayar pajak khususnya masyarakat di

Banyumas sebelah timur utara karena Kecamatan Sokaraja

terhitung mulai hari ini sudah melayani pembayaran PKB

secara online " imbuhnya

Menurut Bupati, Paten dengan sistim online merupakan

terobosan pemerintah dalam menjaring pembayaran pajak

masyarakat lebih cepat, mudah, dan sederhana. "Paten

sejalan dengan program Nawa Cita Presiden Jokowi yaitu

negara hadir untuk kepentingan rakyat secara cepat untuk

kemakmuran rakyat," katanya.

Kemakmuran rakyat, dilihat dari beberapa indikasi

pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi itu sendiri

bisa dipercepat dengan memberikan keleluasaan investasi

dengan didukung layanan hukum dan transparan. Layanan

dari pemerintah yang cepat, tepat, murah, dan mudah akan

semakin mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.

etelah pembukaan Samsat Paten perdana di

launching Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di SKecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo akhir

Oktober lalu, kini menyusul beroperasi-nya 9 Samsat Paten

di kecamatan lain yang tersebar di kabupaten di Jateng.

Salah satu diantaranya, Samsat Paten Kecamatan

Sokaraja Kab Banyumas yang di resmikan oleh Bupati

Banyumas, Ahmad Husein belum lama ini. Dalam

sambutannya Bupati mengatakan, ini merupakan terobosan

yang sangat baik karena memaksimalkan fungsi paten

kecamatan yang nota bene-nya melayani masyarakat

langsung.

Dengan dibukanya Samsat Paten di Kecamatan

Sokaraja ini masyarakat bisa memanfaatkan membayar

pajak kendaraan bermotor 1 tahun cukup di kecamatan saja,

tidak perlu lagi ke Samsat. Walaupun tahap awal di

Banyumas baru di Kec Sokaraja, nantinya akan

dikembangkan terus di kec-kec yang lain.

Selain di Sokaraja, Paten juga dibuka di sembilan

kecamatan lainnya di Jawa Tengah yaitu kecamatan Mayong

Kabupaten Jepara, Eramoko Kabupaten Wonogiri, Tanon

Kabupaten Sragen, Larangan Kabupaten Brebes, Kutoarjo

Kabupaten Purworejo, Bukateja Kabupaten Purbalingga,

Kunduran Kabupaten Blora, Wirosari Kabupaten Grobogan,

dan Kaliori Kabupaten Rembang.

Kepala UP3AD Samsat Banyumas, Djoko Oentoro

mengatakan Kecamatan Sokaraja dipilih sebagai salah satu

lokasi Samsat Online Jateng karena ketersediaan tempat

pelayanan, kemudian lokasi yang strategis, serta adanya

jaringan intenet yang baik, sebab pelayanannya berbasis

online.

Samsat Online Jateng Paten, melayani pembayaran

pajak kendaraan bermotor, dan Sumbangan Wajib Dana

Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), serta pengesahan

STNK satu tahunan. “Syarat untuk mendapat pelayanan di

Samsat Online Jateng Paten hanya membawa KTP dan STNK

asli bukan fotokopi,” imbuhnya.

Kapolres Banyumas, AKBP Gidion Arif Setyawan,

mengatakan Banyumas merupakan pencetus program

Paten sehingga Banyumas diharapkan akan memberikan

pelayanan prima kepada wajib pajak. Paten sendiri

melibatkan dari beberapa unsur seperti DPPAD, Satlantas

dan instansi lainnya.

"Untuk penambahan lokasi Paten, merupakan hak dari

DPPAD Provinsi. Polisi hanya mem-back up dari sisi registrasi

kendaraan. Tapi usulan harus pertimbangkan akses internet

karena Paten menggunakan sistim online," katanya.

Camat Sokaraja M. Najib S.Sos, MM menambahkan

jangkauan pelayanan samsat online di Kecamtan Sokaraja

tidak hanya masyarakat Sokaraja tapi di seluruh Wilayah

kabupaten Banyumas karena online. “Pelayanannya kan

secara online jadi masyarakat Banyumas dimana saja yang

merasa lebih dekat dengan tempat pelayanan di Kecamatan

Sokaraja dapat memanfatkannya" tambahnya.#

“Di Banyumas, izin investasi dan izin mendirikan bangunan

tidak perlu lama. Ini menjadikan iklim usaha di Banyumas

semakin pesat," katanya.

Bupati berharap, sistim Paten dapat ditambah

jumlahnya sehingga banyak kepentingan masyarakat yang

akan menjadi cepat terlayani oleh negara.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan

dan Aset Daerah (DPPAD) Provinsi Jawa Tengah, Hendri

Santosa mengatakan, pembentukan layanan Paten di

Kecamatan Sokaraja, merupakan tindaklanjut dari

kesepakatan antara Pemprov Jateng, Polda Jateng, dan

Pemkab Banyumas yang ditandai dengan launching

perdana Paten di Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten

Purworejo akhir Oktober lalu. Paten sendiri merupakan

program terobosan layanan upaya meningkatkan kualitas

publik.

"Paten akan memacu para wajib pajak dengan beberapa

kebi jakan seper t i menghapus denda tahunan,

perpanjangan pajak dengan tidak menyertakan BPKB asli

cukup KTP dan STNK asli," katanya.

Bupati Banyumas, Ahmad Husein.

Foto bersama Kadinas, Kabid pajak, Kabid Lahtabang, KUP3AD Banyumas, rekan polisi, dan Jasa Raharja.

Page 17: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAH30

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

Yang bersentuhan dengan individu wajib pajak yang kita

tingkatkan. Sehingga mereka merasa puas dan nyaman.

Salah satunya kita selalu pro aktif mendatangi wajib pajak di

ruang pelayanan untuk bertanya dan menyapa dengan

ramah kepada wajib pajak dengan kalimat, “apa yang bisa

kita bantu atau bertanya adakah kesulitan dalam membayar

pajak.”

Selain itu, setiap saat kita juga umumkan lewat

pengeras suara agar wajib pajak mengetahui betul alur

proses membayar pajak kendaraan bermotor. Jika wajib

pajak mengalami kesulitan atau tidak tahu bisa langsung

mendatangi petugas Samsat. Sehingga dengan cara ini

wajib pajak benar-benar merasa di perhatikan.

Pemberitahuan yang disampaikan ini tidak hanya berisi

himbauan saja tapi juga disisipi informasi program

kebijakan dinas mulai dari pemutihan, persyaratan tanpa

BPKB asli dan lain-lain.

Untuk meningkatkan kenyamanan ini, kebersihan kami

prioritaskan. Baik kebersihan di dalam ruangan maupun di

luar. Untuk kebersihan toilet setiap 30 menit selalu di

kontrol. “Jangan sampai wajib pajak saat menggunakan

toilet terkesan jorok sehingga memberikan kesan kurang

baik.***

UP3AD Kabupaten Wonogiri

Terbaik di Samsat Idol Terbaik di Samsat Idol P3AD/Samsat Kabupaten Wonogiri menjadi

terbaik dalam penilaian “Samsat Idol” periode Uketiga. Setelah sebelumnya UP3AD Cilacap

periode pertama dan UP3AD Rembang periode kedua.

Dalam penilaian periode Juli - September ini Samsat Kab

Wonogiri mendapat nilai 950, kedua Samsat Kabupaten

Karanganyar dengan nilai 925, dan ketiga Samsat Kota

Semarang 1 dengan nilai 900.

Adapun penilaian dilakukan secara bertahap, mulai Juli

hingga Oktober 2015, oleh Ombudsman Republik Indonesia

Perwakilan Jawa Tengah, Inspektorat Provinsi Jateng, dan

Biro Organisasi Kepegawaian Setda Provinsi Jateng.

Ini menandakan bahwa kompetisi ini berjalan

kompetitif. Karena juara Samsat Idol sebelumnya juga tidak

bisa mempertahankan mahkotanya. Sehingga persaingan

sehat untuk menjadi yang terbaik terbuka lebar.

Ada yang menarik dari Samsat Idol periode ketiga ini,

yakni untuk juara kedua dan ketiga merupakan nahkoda

baru yang ditempatkan di DPPAD. Ini membuktikan siapa

yang sigap dan siap akan memenangkan kompetisi ini.

Terlebih bagi mereka yang sudah lama di DPPAD tentu

menjadi pelecut agar tidak tersalip.

Sementara penyerahan penghargaan berupa piagam

bagi para pemenang diberikan langsung Gubernur Jateng,

Ganjar Pranowo di halaman kantor Gubernur bersamaan

upacara peringatan hari besar. Ini sama seperti periode

sebelumnya.

Ganjar mengatakan, sebenarnya penerapan penilaian

kinerja ini spiritnya adalah agar pegawai di Samsat terus

berprestasi. Masyarakat yang membayar pajak kendaraan

bermotor juga datang dengan tersenyum, ikhlas, dan tidak

merasa dipersulit.

“Samsat adalah bagian dari uji coba revolusi mental.

Agar masyarakat yang membayar pajak merasa senang saat

membayar pajak, bukan merasa dipaksa apalagi merasa

diperas,” ungkapnya.

“Ini cara kita memberikan contoh reformasi birokrasi.

Dari Samsat yang image-nya gelap, remang-remang,

memeras, pungli, dan sebagainya, kita rombak menjadi

pelayanan yang prima,” kata Gubernur

Sementara itu, Kepala UP3AD Wonogiri Sri Mardjoko

melalui Kasi Pajak/BBNKB saat dimintai kiatnya

mengatakan, sebetulnya secara umum kita sama dengan

yang lain. Jika ada terobosan mungkin hanya pelayananGubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan penghargaan kepada KUP3AD Wonogiri.

Gubernur foto bareng bersama Wagub dan penerima penghargaan pemenang Samsat Idol

di depan Gd. Gradhika Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah 31

Page 18: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH32 33

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

Sebelumnya, kata Ollyk, Kec. Kutoarjo hanya

disambangi Samkel. Itupun seminggu sekali setiap hari

sabtu. Sehingga banyak masyarakat wajib pajak yang belum

tahu. Namun setelah kini adanya Samsat Paten yang buka

setiap hari wp mulai membayar pajak disini.

Ditanya dipilihnya Kecamatan Kutoarjo sebagai Samsat

Paten, Ollyk menjawab, karena lebih pada pertimbangan

lokasinya yang strategis. Menurut dia, Kec. Kutoarjo berada

di jalur utama lintasan kendaraan besar sehingga akses

menuju Samsat Paten lebih mudah baik ditempuh naik

angkutan maupun pribadi.

Diakui Ollyk, bahwa sebetulnya kec Kutoarjo bukanlah

yang terbaik dari segi penilain pelayanan paten. Namun

karena pertimbangan strategis itulah kita pilih dan kita

jadikan percontohan. Untuk kecamatan terbaik karena

letaknya masuk ke dalam, kita sambangi Samkel.

Dengan adanya Samsat Paten ini menjadikan UP3AD

Kab Purworejo bertambah satu lagi layanan kepada wajib

pajak. Selain Samsat Induk, Samsat Pembantu Bagelan,

Samsat Paten, dan Samkel. Sehingga dengan tambahan

layanan ini diharapkan pelayanan semakin meningkat,

memudahkan dan mendekatkan pada masyarakat wajib

pajak.

Kini setelah adanya Samsat Paten yang buka setiap

hari, masyarakat mulai tahu bahwa membayar pajak bisa

dilakukan setiap saat. Namun lebih dari itu, kita juga

lakukan sosialisasi saat ada rapat dengan perangkat

maupun masyarakat.

Daryono mengatakan, sebetulnya layanan Samsat

Paten ini bagus karena terintegrasi dengan layanan lain.

Namun dirinya berharap, ke depan layanan ini tidak

hanya menerima perpanjangan STNK saja tapi juga bisa

ganti plat nopol dan STNK. Sehingga wajib pajak disini

tidak harus ke Samsat Induk.

“Jarak Samsat Induk dengan sini juga lumayan jauh

sehingga harus mengeluarkan ongkos lagi. Ini akan

menambah biaya pengeluaran dan waktu. Selain itu,

persyaratan membayar pajak kalau bisa di permudah.

Cukup membawa STNK saja. Wong kita mau ngasih duit

kok dipersulit. La wong sekarang membayar apa saja bisa

dilakukan di Hp maupun ATM. Masak membayar pajak

tidak bisa,” terangnya.@

Samsat Paten dari hari ke hari terus meningkat

llyk mengatakan, sejak di launching oleh Gubernur

Jateng, respon masyarakat wajib pajak yang Omemanfaatkan Samsat Paten dari hari ke hari terus

meningkat. Tak kurang dari 40 obyek pajak setiap harinya

memanfaatkan Samsat Paten ini untuk membayar pajak

kbm 1 tahunan.

Dirinya pun berangan-angan, bila di tambah satu

Samsat Paten lagi, pembagian wilayah di kab Purworejo

yang terdiri dari 16 kecamatan akan pas. Karena masing-

masing Samsat akan mencakup 4 kecamatan. Sedangkan

untuk pinggiran akan di layani Samkel. Ini akan lebih

efektif dan memudahkan.

Menurut Camat Kutoarjo, Sudaryono, sejak di buka

beberapa waktu oleh Bapak Gubernur Jateng, respon

masyarakat wajib pajak dalam membayar pajak

kendaraan bermotor melalui Samsat Paten cukup bagus.

Hal ini bisa dilihat dari meningkatnya masyarakat

yang datang ke Samsat Paten setiap harinya. Setiap hari

puluhan orang membayar pajak kbm disini,” tuturnya.

“Ini saja banyak yang belum tahu, kalau disini bisa untuk

perpanjangan STNK. Namun dirinya merasa optimis

bahwa ke depan banyak masyarakat yang tahu, sehingga

Samsat Paten ini semakin ramai.

Diakuinya, bahwa Kecamatan Kutoarjo sebelumnya

juga disambangi mobil samsat keliling. Namun

seminggu sekali yakni setiap hari sabtu. Sehingga masih

banyak mengira bahwa disini bukanya seminggu sekali.

Kepala UP3AD Kab. Purworejo, Ollyk Hendrarjanto.

Page 19: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH34 35

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

berupa siraman rohani bertema 'dengan memperkokoh

netralitas dan profesionalistas Korpri siap mensukseskan

nawacita melalui gerakan ayokerja menuju terwujudnya

kualitas pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu Ketua Korpri DPPAD, Putu Adhi Sutrisno

mengatakan, berbagai kegiatan yang diadakan ini dalam

rangka memperingati HUT Korpri. Dirinya berharap dengan

kegiatan ini dapat mempererat silaturahmi sekaligus untuk

menunjukkan kekompakan sebagai Korps Pegawai Republik

Indonesia.#Peserta lomba.

Meriahkan HUT Korpri ke 44, DPPAD Gelar Berbagai Kegiatan

alam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun

(HUT) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Dke 44, DPPAD Jateng menggelar berbagai kegiatan

dan acara. Rangkaian kegiatan seperti jalan santai, lomba

tenis meja, dan pengajian merupakan beberapa acara yang

diadakan. Kegiatan yang dipusatkan di DPPAD, diikuti

karyawan/karyawati Kantor Pusat, UP3AD Semarang I, II,

dan III.

Jalan santai pada hari Jumat menjadi acara pertama di

HUT Korpri. Jalan santai mengambil start di halaman depan

kantor DPPAD, di lepas oleh Kabid Fasda, Ninik Mardiastuti,

mengintari lingkungan sekitar kantor. Sekembalinya dari

jalan santai, peserta di suguhi sarapan pagi berupa soto

ayam yang sangat segar ini untuk mengembalikan stamina

dan tenaga para pegawai agar kembali fit dalam bekerja.

Kegiatan berikutnya adalah lomba tenis meja. Lomba

diadakan di lantai parkir bawah kantor DPPAD Jateng.

Lomba mempertandingkan single putra, single putri, dan

ganda campuran. Lomba berlangsung sangat seru dan

meriah, karena semua peserta hampir rata-rata

kemampuannya. Sorak-sorai suporter rekan satu bidang

menambah meriahnya acara.

Kegiatan berikutnya adalah pengajian. Acara ini

diadakan dilantai 4 gedung B Dinas PPAD dengan isian

Aksi lomba Pingpong.

Pengajian ( siraman rohani ).

Upacara Peringatan HUT Korpri ke 44.

Page 20: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH36 37

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

Gubernur mengatakan pertumbuhan pendapatan pajak

sekarang mulai membaik meskipun peningkatannya tidak

tinggi. Termasuk, ketaatan dan kesadaran masyarakat

membayar pajak, meskipun levelnya masih menengah ke

bawah.

Ganjar berpendapat, institusi pajak sangat rawan

terhadap aksi korupsi dan suap. Apalagi saat negeri ini

mengalami jaman 'jahiliah', banyak ditemukan 'Gayus' di

kantor pajak. Sehingga masyarakat seolah enggan dan tidak

rela membayar pajak, karena uang rakyat yang seharusnya

untuk pembangunan, justru digunakan untuk kepentingan

pribadi pegawainya.

"Saya senang melihat adanya perbaikan-perbaikan di

berbagai bidang di Republik ini. Termasuk sektor pajak.

Karena dahulu, ingat pembayaran bermotor ingat calo, ingat

prosedur yang ribet, dan pungli. Tapi kini banyak muncul

gerakan masyarakat untuk revolusi mental. Ingat pajak ingat

kewajiban dan ingat pembangunan," katanya

Selain itu, institusi pajak mesti membangun komunikasi

secara internal dan eksternal, menonjolkan prestasi yang

telah dicapai untuk mengedukasi publik, meningkatkan

kinerja petugas, dan semua pegawai melaporkan hasil kerja

secara tertib. Hasil kerja itu misalnya berupa laporan kerja

triwulan pertama, kemudian satu semester termasuk

tranparansi laporan capaian, target, dan pertumbuhan pajak

kepada publik.

"Katakan kepada publik bahwa bayar pajak itu

gampang. Untuk meyakinkan itu, saya selalu memantau

perkembangan perpajakan di Jateng. Bahkan setiap ada

wajib pajak yang mengaku kesulitan membayar pajak

karena prosedur ribet maka dapat langsung laporkan

kepada saya melalui akun twitter @ganjarpranowo, sms, call

center, maupun kanal lainnya," terangnya.

Gubernur menyatakan perlu suatu langkah untuk

menuju pelayanan pajak yang lebih baik. Antara lain tidak

berbelit, petugas ramah dan murah senyum, serta adanya

fasilitas tambahan di lingkungan kantor pembayaran pajak.

Sehingga, masyarakat bersimpati dan senang membayar

kewajibannya. ***

Pajak Beri Efek Pajak Beri Efek Pembangunan

ajak merupakan tulang punggung pembangunan di

setiap negara. Sebab, sumber pendapatan utama Puntuk pembiayaan pembangunan di berbagai bidang

berasal dari pajak yang dibayarkan oleh rakyat.

"Jika institusi dan SDM perpajakan di Indonesia terus

didorong ke arah yang lebih baik, maka akan berdampak

baik pula terhadap banyak hal. Terutama untuk

pembangunan di negeri ini. Karena pajak memberikan wow

efek pada bangsa," ujar Gubernur Jawa Tengah H Ganjar

Pranowo SH MIP dalam suatu acara.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

“ Katakan kepada publik bahwa bayar pajak

itu gampang. ”

Memberikan Perhatian Melalui Korpri

erdasarkan uraian yang ada, Korpri, merupakan

organisasi di Indonesia yang anggotanya terdiri dari BPegawai Negeri Sipil, pegawai BUMN, BUMD serta

anak perusahaan, dan perangkat Pemerintah Desa. Meski

demikian, Korpri seringkali dikaitkan dengan Pegawai

Negeri Sipil. Kedudukan dan kegiatan Korpri tak terlepas

dari kedinasan.

Korpri yang didirikan pada tanggal 29 November 1971

berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971,

merupakan wadah untuk menghimpun seluruh Pegawai

Republik Indonesia. Di masa atau era reformasi, Korpri

menjadi organisasi yang netral, tidak berpihak terhadap

partai politik tertentu. Saat ini kegiatan Korpri umumnya

berkiprah dalam hal kesejahteraan anggotanya, termasuk

mendirikan sejumlah badan/lembaga profit maupun

nonprofit.

Dalam upaya mewujudkan kesejahteraan bagi para

pegawai di lingkungan Dinas PPAD Prov Jateng, kini telah

terbentuk kepengurusan KORPRI unit DPPAD sebagai

wadah resmi.

Dengan terbentuknya Kepengurusan KORPRI di DPPAD

ini diharapkan urusan yang menyangkut sosial kemanusiaan

diharapkan dapat dilakukan lebih focus- khususnya dalam

memberikan perhatian kepada semua karyawan/karyawati

DPPAD Jateng.

Terbentuknya Kepengurusan KORPRI di lingkungan

DPPAD Prov Jateng, tak bisa dilepaskan dari keinginan

Kepala Dinas PPAD, Hendri Santosa, yang berharap adanya

wadah resmi yang bertugas khusus mengurusi kegiatan di

luar kedinasan. Harapannya perhatian terhadap suatu

urusan dapat lebih jelas dan terarah.

“Dengan adanya kepengurusan Korpri unit DPPAD ini

perhatian kesejateraan untuk urusan di luar kedinasan jadi

lebih diperhatikan,” tuturnya.

Adapun susunan pengurus Personalia Dewan Pengurus

Korpri Unit Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah

Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut :

1. Putu Adhi Sutrisna Ketua

2. Ninik Mardiastuti Wakil Ketua

3. Johan Hadiyanto Sekretaris

4. Jani Sugijarti Bendahara

5. Dyah Poespitasari Ketua Bidang Organisasi dan

Kelembagaan

6. R. Bambang Nurcahyo Ketua Bidang Pembinaan

Disiplin, Jiwa Korps dan

Wawasan Kebangsaan

7. Rina Irawanti Ketua Bidang Perlindungan

dan Bantuan Hukum

8. Lilik Henry Ristanto Ketua Bidang Usaha dan

Kesejahteraan

9. Samsaimun Ketua Bidang Kerohanian,

Olah Raga dan Sosial Budaya

10. Julie Emmylia Ketua Bidang Pemberdayaan

Perempuan dan Pengabdian

Masyarakat

11. Kartika Bidiyah Ketua Bidang Pengendalian

12. Puji Astuti Ketua Sub Unit KORPRI

Wilayah Semarang

13. Koeswardono Broto Ketua Sub Unit KORPRI

Wilayah Surakarta

14. Rachmanto Ketua Sub Unit KORPRI

Wilayah Magelang

15. Djoko Oentoro Ketua Sub Unit KORPRI

Wilayah Banyumas

16. Mardjudi Ketua Sub Unit KORPRI

Wilayah Pati

DPPAD Prov Jateng membentuk kepengurusan

KORPRI Unit DPPAD, sebagai wadah resmi bagi

karyawan/karyawati di lingkungan DPPAD Prov

Jateng. Pembentukan wadah ini dimaksudkan sebagai

upaya untuk memberikan perhatian secara khusus

bagi para karyawan/karyawati.

Page 21: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH38 39

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

Guna meningkatkan keakuratan dan kekinian dalam

penyajian data mendekati 100%, diupayakan meminimalisir

timbulnya kesalahan oleh manusia (human Erorr), di tahun

2015 ini telah dikembang bisa mengambil data langsung

dari sumbernya, contoh untuk besarnya jumlah penerimaan

PKB / BBNKB pokok maupun denda dapat diakses dari

database Samsat pada penerimaan kasir petugas samsat,

BPP (Bendahara Penerimaan Pembantu) tinggal melakukan

pencocokan / verifikasi sesuai dengan dokumen STS yg

telah ditandatangani oleh pejabat berwenanang, kemudian

dilakukan proses simpan data.

Serta untuk memudahkan proses rekonsiliasi data PAD

antara DPPAD, Kasda dan Bank Jateng dikembang dengan

system data base Host to Host dalam hal ini Database PAD

sebagai sumber datanya, Adapun cetak kode biling pada

STS atau lembaran pendukung STS berfungsi untuk

menjembatani proses setoran BPP secara elektrik dapat

diakses oleh Kasir Bank Jateng kemudian menjadi proses

penyetoran yang sah dengan bukti verifikasi cetak pada

dokumen STS.

Data tersebut secara bersama menjadi laporan atau

Informasi bersifat formal kemudian akan secara bersama

dibandingkan / rekonsiliasi, namun hakekatnya karena

sumber datanya satu maka proses rekonsiliasi tidak perlu

dilakukan, untuk lebih memperkuat pernyataan ini secara

hukum perlu dibuat aturan atau semacam juknis tentang hal

ini yang pembahasanya melibatkan antar Bidang dan SKPD

terkait.

de pembuatan pelaporan PAD diterjemahkan kedalam

Tehknologi Informasi dengan model Database Terpusat Idan terdistribusi yang terintregasi secara Online

dibangun pertama kali tahun 1995, meski hanya

menggunakan jaringan kabel telpon yang difasilitasi

modem dial Up merupakan terobosan yang cukup besar.

Seiring dengan dibangunnya Aplikasi Samsat model

Online di Prop Jawa Tengah, Aplikasi PAD mengalami

pengembangan dengan model grafis / Windows untuk

jaringan data ikut menggunakan fasilitas Jaringan data

Samsat, serta untuk penerimaan harian kasir samsat untuk

PKB dan BBNKB di data Base samsat bisa diakses oleh

Aplikasi PAD sehingga operator sudah tidak harus

melakukan pengetikan ulang data hal ini untuk memperkecil

terjadinya kesalahan (eror) dalam penyajian data dan cukup

membantu dalam percepatan penyajian data

Sebagai landasan hukum pengelolaan keuangan

daerah telah dikeluarkan Permendagri No. 29 tahun 2002

diganti dengan Permendagri No. 13 tahun 2006 dan diganti

lagi Permendagri No. 21 tahun 2011 agar pengelolaan

keuangan daerah oleh penyelenggara pemerintah menjadi

lebih baik dalam tertip secara pengelolaan Administartif.

Serta dibentuknya pejabat formal yaitu Bendahara

Penerimaan dan Bendahara Penerimaan Pembantu untuk

SKPD yang mempunyai UPT (Unit Pelaksana Tehnik).

Tahun Anggaran 2012 Aplikasi PAD yang semula

berbasis Desktop dikembangkan berbasis WEB dengan latar

belakang memanfaatkan perkembanngan teknologi

Informasi terkini, adapun kelebihannya bisa diakses oleh

beberapa alat komunikasi saat (HP android, Tablet, PC dll),

menjadikan Informasi cepat tersaji dan termonitor secara

real time, bagi yang memiliki hak akses dapat diakses secara

mudah dimana saja.

Proses ini akan diberlakukan pada seluruh SKPD

penghasil, artinya akan diberikan hak dapat mengakses

Aplikasi PAD kepada bendahara SKPD penghasil sebagai

sarana membantu memudahkan mengerjakan system

administrasi pelaporan PAD dijajaran SKPD Pemerintah Prov.

Jateng, meski dengan konsekuensi harus membangun

sarana dan prasarana Hardware / perangkat keras meliputi

perangkat PC dan jaringan internet serta SDM dimasing

SKPD dengan mengadakan Bintek atau pengenalan

implementasi.

Perkembangan Tehnologi Informasi begitu pesat secara

extrim dikatakan bisa menembus ruang dan waktu, tetapi

bagaimanapun juga TI dikuasai / dibutuhkan untuk

membantu mempermudah pekerjaan manusia. Terkait

dengan Perkembangan Aplikasi PAD karena digunakan dan

dibutuhkan oleh banyak manusia, banyak kelompok serta

melibatkan banyak kepentingan/ harapan, maka perlu

dibuat Aturan / regulasi semacam jugnis yang nantinya bisa

mengatur semuanya agar berjalan baik.

Salah satu contoh masalah yang diatur yaitu kebijakan

dalam penyajian format pelaporan, perlunya meminimalisir

penyajian pelaporan dalam bentuk dokumen/hardcopy

yang berulang ulang atau istilahnya Paperless

(menghilangkan / mengurangi penggunaan kertas), jika

bagian / bidang tersebut bisa mencetak atau mendapatkan

informasi dari aplikasi tersebut, kenapa harus minta bagian /

bidang lain untuk menyajikan laporan dalam bentuk

dokumen. Kalau hal ini bisa diatasi maka kepada setiap

pengguna energy dan pikiran bisa dialihkan untuk

memenuhi kebutuhan hal yang lebih penting / urgen. (temu

margana)

Aplikasi PAD, fungsi,manfaat dan perkembangannya

Page 22: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAH40 41

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

pajak dapat menguasakan pembayaran pajak kepada

orang lain dengan membuat surat kuasa).

3) Hal yang menarik adalah pembuatan sistem atau

aplikasi pengelolaan data base dilakukan oleh Bidang

Pengolahan Data Elektronik (dibuat sendiri oleh Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Sumatra Utara), sehingga

ketika terjadi perubahan data akibat dari kesalahan

input atau entry data baru maka up dating data bisa

dilaksanakan secara langsung dan cepat tanpa harus

melalui pihak ke III (penyedia jasa) seperti yang terjadi di

Jawa Tengah;

4) Meskipun pengelolaan data base kendaraan bermotor

dilaksanakan oleh Dispenda sendiri, namun tetap saja

masih terdapat kesalahan dalam data yang dikelola

aplikasi tersebut. Untuk itu Dispenda Provinsi Sumatra

Utara tetap melakukan perbaikan atau validasi data

melalui pendataan langsung (sensus kendaraan

bermotor) yang telah masuk dalam Rencana Kerja

Dispenda Tahun 2016

Adanya terobosan dan inovasi dalam pelayanan inilah

yang menjadikan Samsat Medan Selatan masuk dalam

nominasi 99 Inovasi Pelayanan Terbaik se Indonesia pada

tahun 2014.

Mengacu pada kondisi tersebut diatas, maka pada

bulan bulan Agustus s/d Oktober 2015, penulis beserta tim

efektif yang terdiri Staf UP3AD Wonosobo, Camat dan

Kepala Desa se Kecamatan Sukoharjo melaksanakan Sensus

Kendaraan Bermotor di Kecamatan Sukoharjo dengan hasil

rekapitulasi data hasil sensus dapat digambarkan sebagai

berikut :

asil analisis dengan menggunakan model

transformasi dan kongruensi pada penulisan Hproyek perubahan, terdapat adanya persoalan

atau kesenjangan pada komponen tugas dan komponen

individu dimana pelaksanaan tugas terkendala dengan

permasalahan teknologi informasi pada pengelolaan data

base samsat on line serta kekurangan personel di UP3AD

Kabupaten Wonosbo, sehingga perlu dilakukan upaya yang

kreatif dan innovatif sebagai strategi berkelanjutan untuk

melakukan optimalisasi kegiatan validasi data base sebagai

bahan perencanaan maupun penyusunan strategi

peningkatan penerimaan pajak di kabupaten Wonosobo.

Hasil benchmarking peserta diklatpim III angkatan XVI

ke Samsat Medan Selatan Sumatra Utara adalah adanya

pengelolaan data base kendaraan bermotor yang

dilaksanakan oleh Samsat Medan Selatan Provinsi Sumatra

Utara. Terdapat beberapa perbedaan dalam teknis

pengelolaan data base dan upaya-upaya peningkatan

pelayanan yang jauh lebih baik dari pengelolaan data base

dan pelayanan di samsat Wonosobo atau samsat lain se

Jawa Tengah. Kelebihan yang ada pada lokus benchmarking

adalah sebagai berikut :

1) Struktur Organisasi Samsat Medan Selatan lebih

ramping, namun didukung dengan keberadaan

koordinator sebagai pejabat fungsional umum dan

dukungan tenaga outsourching yang cukup banyak (85

pegawai), hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi

yang terdiri dari 1 kepala unit dan 2 kepala seksi;

2) Mekanisme pelayanan dioptimalkan untuk efisiensi

waktu pelayanan, untuk pembayaran pajak tahunan

hanya cukup 2-5 menit, hal ini dimungkinkan dengan

dilakukannya pembagian terhadap jenis pelayanan

pajak, yakni untuk pajak 1 tahunan dibuatkan loket

tersendiri (petugas pendaftaran dari polri, dipenda,

bank Sumut dan Jasa Raharja berada dalam satu loket)

sehingga proses pembeyaran pajak 1 tahunan selesai di

loket tersebut. Demikian pula pemberlakuan pelayanan

pajak untuk 5 tahunan, dengan loket tersendiri dan

komposisi petugas yang sama cukup dilakukan di loket

tersebut, terdapat satu loket pelayanan khusus untuk

pelayanan pembayaran pajak yang dikuasakan (wajib

A. Jumlah Kepemilikan Kendaraan Bermotor tiap Desa berdasarkan Jenis Kendaraan keadaan bulan Oktober 2015

lebih. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa rata-rata rumah

tangga di kecamatan Sukoharjo (8.173) memiliki kendaraan

bermotor atau dengan kata lain bahwa kepemilikan

kendaraan bermotor bukan lagi menjadi kebutuhan

sekunder akan tetapi lebih merupakan kebutuhan primer

Hasil sensus menggambarkan jumlah populasi

kendaraan bermotor di Kecamatan Sukoharjo sebanyak

8.730 unit terdiri dari 8.000 unit merupakan kendaraan

bermotor dengan jenis Sepeda Motor roda 2, 15 unit sepeda

motor roda 2 dan 715 unit kendaraan bermotor roda 4 atau

B. Jumlah Kepemilikan Kendaraan Bermotor yang terlambat membayar Pajak Kendaraan tiap Desa berdasarkan Jenis

Kendaraan keadaan bulan Oktober 2015

No DESAJENIS KENDARAAN

JUMLAHRODA 2 RODA 3 RODA 4>

1 SEMPOL

2 KARANGANYAR

3

ROGOJATI

4

SUKOHARJO

5

MERGOSARI

6

KUPANGAN

7

KAJEKSAN

8

GUNUNGTUGEL

9

GUMIWANG

10

PLODONGAN

11

SUROYUDAN

12

PULUS

13

PUCUNGWETAN

14

TLOGO

15

KALIBENING

16 GARUNG LOR

17 JEBENGPLAMPITAN

JUMLAH

311

341

437

791

363

291

560

553

327

397

488

368

588

738

642

443

362

8.000

1

-

2

-

-

-

-

-

2

1

3

1

2

-

3 - - 15

34

23

53

74

35

41

62

75

18

23

37

32

44

84

41

20

19

715

345

354

492

865

398

332

622

628

347

421

528

401

634

822

686

463

381

8.730

78

87

97

188

99

91

132

153

76

71

114

87

111

208

176

119

75

1.962

1

-

1

-

-

-

-

-

-

1

3

1

1

-

3

-

-

11

9

5

9

19

3

11

8

19

3

1

12

6

9

19

7

6

3

149

88

92

107

207

102

102

140

172

79

73

129

94

121

227

186

125

78

2.122

No DESAJENIS KENDARAAN

JUMLAHRODA 2 RODA 3 RODA 4>

1 SEMPOL

2 KARANGANYAR

3

ROGOJATI

4

SUKOHARJO

5

MERGOSARI

6

KUPANGAN

7

KAJEKSAN

8

GUNUNGTUGEL

9

GUMIWANG

10

PLODONGAN

11

SUROYUDAN

12

PULUS

13

PUCUNGWETAN

14

TLOGO

15

KALIBENING

16 GARUNG LOR

17 JEBENGPLAMPITAN

JUMLAH

Ringkasan Proyek Perubahan

(Kecamatan Sukoharjo sebagai pilot project)Oleh : Erry Raharjono (peserta diklatpim III angkatan XVI)

“Sensus Kendaraan Bermotor di Kabupaten Wonosobo Tahun 2015”

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

Page 23: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH42 43

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

Dari sejumlah kendaraan bermotor yang dimiliki rumah

tangga di kecamatan Sukoharjo, terdapat sejumlah 2,122

unit yang sampai dengan dilaksanakan sensus diketahui

belum melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor.

Rincian dari keterlambatan pajak terbesar didominasi

kendaraan bermotor dengan jenis sepeda motor roda 2

sebanyak 1.962 unit atau 22,47 % dari total jumlah

kendaraan bermotor, disusul kendaraan bermotor roda 4

atau lebih sebanyak 149 unit (1,71%) dan sepeda motor roda

3 sebanyal 11 unit (0,13%). Total keseluruhan kendaraan

bermotor yang terlambat membayar pajak adalah 2.122 unit

atau 24,31 %

C. Jumlah Kepemilikan Kendaraan Bermotor dengan Nomor Polisi di luar Kabupaten Wonosobo (Dalam Provinsi)

tiap desa berdasarkan Jenis Kendaraan keadaan bulan Oktober 2015

Kepemilikan kendaraan bermotor oleh rumah tangga di

kecamatan Sukoharjo tidak semuanya bernomor kendaraan

Wonosobo, namun terdapat kendaraan bermotor yang

diperoleh dari luar kota dalam provinsi atau kendaraan

bermotor dengan Nomor Polisi Luar Daerah namun masih

dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah. Mayoritas kendaraan

bermotor tersebut dibeli dari pihak pertama atau lebih

dikendal dengan second hand,. Adapun jumlah kendaraan

bermotor luar kota wonosobo namun masih dalam wllayah

Provinsi Jawa Tengah sebanyak 377 unit berjenis kendaraan

bermotor roda 2 atau Sepeda Motor dan 56 unit kendaraan

bermotor roda 4. Hal yang perlu kita ketahui adalah hasil

pembayaran Pajak kendaraan bermotor ini akan masuk

kedaerah asal dari kendaraan tersebut.

D. Jumlah Kendaraan Bermotor dengan Nomor Polisi di luar Kabupaten Wonosobo (Luar Provinsi)

tiap desa berdasarkan Jenis Kendaraan keadaan bulan Oktober 2015

Kepemilikan kendaraan bermotor oleh rumah tangga di

kecamatan Sukoharjo selain dalam provinsi, ada pula yang

diperoleh dari luar provinsi. Hasil sensus menyebutkan

bahwa terdapat sebanyak 64 unit kendaraan bermotor roda

2 dan 27 unit kendaraan bermotor roda 4 atau lebih, dengan

kata lain terdapat 91 unit kendaraan bermotor atau 4,86%

berasal dari luar provinsi. Ini akan merugikan kita,

mengingat operasional kendaraan tersebut di wilayah

Wonosobo dan sekitarnya, akan tetapi penerima pajak dari

kendaraan tersebut adal provinsi dimana kendaraan

tersebut berasal.

Hasil sensus ini, sebagian tidak dapat dilihat dari data

base pada aplikasi samsat on line, dikarenakan pengelolaan

data on line dilakukan secara tersentral di kantor pusat, dan

kewenangan melakukan perubahan data atau editing hanya

bisa dilakukan oleh pihak ke III yang selama ini diberikan

pekerjaan untuk pemeliharaan dan pengelolaan data base

samsat on line. Hal ini sangat berbeda dengan Samsat

Medan Selatan Provinsi Sumatra Utara, hasil dari

bencmarking kami ketahui bahwa pengelolaan data base

samsat dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis tersendiri yang

berkedudukan setara dengan Unit Pelayanan Pendapatan di

Medan Selatan. Segala sesuatu yang terkait dengan

pengelolaan data base, mulai dari entry data base sampai

dengan perubahan atau perbaikan data dapat dilakukan

secara langsung oleh UPT tersebut. Hal ini akan sangat

membantu dalam percepatan pelayanan ketika terdapat

perubahan data yang diperlukan dengan cepat.

No DESAJENIS KENDARAAN

JUMLAHRODA 2 RODA 3 RODA 4>

1 SEMPOL

2 KARANGANYAR

3

ROGOJATI

4

SUKOHARJO

5

MERGOSARI

6

KUPANGAN

7

KAJEKSAN

8

GUNUNGTUGEL

9

GUMIWANG

10

PLODONGAN

11

SUROYUDAN

12

PULUS

13

PUCUNGWETAN

14

TLOGO

15

KALIBENING

16 GARUNG LOR

17 JEBENGPLAMPITAN

JUMLAH

12

7

20

42

64

21

15

4

27

20

7

4

2

4

13

2

13

377

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

2

4

10

5

-

2

4

1

1

3

-

1

2

2

7

11

56

13

9

24

52

71

21

17

8

28

21

10

4

3

6

15

9

24

333

4

-

4

12

20

5

4

-

2

5

-

2

2

1

3

-

3

64

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

2

5

2

3

6

-

-

-

-

-

1

-

1

3

2

27

5

1

6

17

22

8

10

-

2

5

-

2

3

1

4

3

5

91

No DESAJENIS KENDARAAN

JUMLAHRODA 2 RODA 3 RODA 4>

1 SEMPOL

2 KARANGANYAR

3

ROGOJATI

4

SUKOHARJO

5

MERGOSARI

6

KUPANGAN

7

KAJEKSAN

8

GUNUNGTUGEL

9

GUMIWANG

10

PLODONGAN

11

SUROYUDAN

12

PULUS

13

PUCUNGWETAN

14

TLOGO

15

KALIBENING

16 GARUNG LOR

17 JEBENGPLAMPITAN

JUMLAH

Page 24: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH44 45

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

4. Hasil pengamatan selain dari komponen daftar

pertanyaan sensus adalah bahwa panjang jalan yang

ada di kecamatan Sukoharjo sepanjang 65,01 km dalam

kondisi baik (diaspal/betn) dan 55, 60 km berupa

makadam (jalan berbatu dan belum diaspal). Selain

panjang jalan dapat pula digambarkan jumlah jembatan

di kecamatan Sukoharjo dalam kondisi baik dan masih

dipergunakan sebanyak 38 buah.

A. REKOMENDASI

1. Berdasarkan hasil sensus kendaraan bermotor, maka

hendaknya dapat dilakukan penyesuaian data,

khususnya untuk data wajib pajak yang terlambat

membayar pajak, jumlah masyarakat yang terlambat

membayar pajak hasil dari sensus lebih sedikit

dibanding dengan data berdasarkan aplikasi samsat on

line (hal ini bisa terjadi mengingat sebagian KBM yang

dimiliki masyarakat kecamatan Sukoharjo telah dijual

baik ke masyarakat Wonosobo maupun diluar

Wonosobo, sehingga ketiga pemilik baru KBM

tersebut terlambat membayar PKB maka data dari

aplikasi menyatakan bahwa data tersebut masih

terdapat di kecamatan Sukoharjo).

2. Jumlah kendaraan dengan nomor polisi luar kabupaten

Wonosobo atau bahkan luar provinsi Jawa Tengah

cukup banyak, hal ini memerlukan kebijakan berupa

Berdasarkan uraian dan hasil analisis yang telah penulis

sampaikan di depan dan memperhatikan capaian dari

implementasi proyek perubahan, maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara umum hasil implementasi sensus kendaraan

bermotor menggambarkan bahwa di kecamatan

Sukoharjo dengan jumlah rumah tangga sebanyak

8.178 dengan jumlah kepemilikan kendaraan bermotor

sebanyak 8.730 unit yang terdiri KBM roda dua

sebanyak 8.000 unit, KBM roda tiga sebanyak 15 unit

dan KBM roda empat atau lebih sebanyak 715 unit. Hal

ini menggambarkan bahwa jumlah kepemilikan

kendaraan bermotor sudah sebanding dengan jumlah

rumah tangga di kecamatan Sukoharjo, atau dengan

kata lain rata-rata rumah tangga di kecamatan

Sukoharjo memiliki kendaraan bermotor. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa kendaraan bermotor bukan lagi

dianggap sebagai barang mewah, namun telah menjadi

kebutuhan primer bagi masyarakat dikarenakan

kebutuhan mobilisasi yang semakin tinggi.

2. Hasil lain dari sensus kendaraan bermotor ini adalah

terdapatnya kendaraan bermotor dengan nomor polisi

diluar wonosobo namun dimiliki oleh masyarakat di

kecamatan Sukoharjo, jumlah kendaraan dengan

nomor polisi diluar Kabupaten Wonosobo namun

masih termasuk wilayah provinsi Jawa Tengah sebanyak

277 unit KBM roda dua dan 56 unit KBM roda empat.

Sedangkan kendaraan dengan nomor polisi yang

berasal dari luar provinsi sebanyak 64 unit KBM roda

dua dan 27 unit KBM roda empat. Hal ini merupakan

potensi yang hilang, karena meskipun kendaran-

kendaraan bermotor tersebut beroperasi di Wilayah

kabupaten Wonosobo atau Jawa Tengah, namun pajak

dari kendaraan tersebut masuk ke daerah asal atau

masuk ke kota atau provinsi lain.

3. Hasil sensus lainnya adalah adanya masyarakat yang

sampai dengan keadaan bulan Oktober masih belum

membayar pajak kendaraan bermotor (PKB), jumlah

masyarakat yang terlambat membayar PKB sebanyak

1.962 unit KBM roda dua, 11 unit KBM roda tiga dan 149

unit KBM roda empat atau jumlah keseluruhan dari

masyarakat pemilik kendaraan bermotor di kecamatan

Sukoharjo sebanyak 2.122 unit KBM terlambat

membayar PKB. Sebagian masyarakat meyatakan

alasan terlambat bayar PKB adalah : belum mempunyai

uang untuk membayar, jarak kantor samsat cukup jauh

dan sebagian lagi menyatakan lupa atau tidak tahu

tanggal jatuh tempo masa berakhirnya PKB.

Soaisalisasi kepada masyarakat untuk pentingnya

melakukan balik nama kendaraan bermotor, disamping

mudah untuk pengurusan PKB nya langkah tersebut

bertujuan untuk meingkatkan penerimaan daerah

setempat. Untuk menarik minat masyarakat agar

bersedia melakukan balik nama kendaraan bermotor,

perlu dimunculkan kebijakan yang bersifat

meringankan masyarakat yakni dengan Pembebasan

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, khususnya untuk

luar provinsi.

3. Melihat gambaran kondisi infra struktur di kecamatan

Sukoharjo dan beralihnya fungsi dari kepemilikan

kendaraan bermotor dari sekunder menjadi primer,

hendaknya pemerintah Kabupaten Wonosobo

memperhatikan kondisi jalan di wilayah kecamatan

Sukoharjo, dari jumlah panjang jalan yang ada (120,61

km), baru sepanjang 65,01 km yang merupakan jalan

baik atau kondisi diaspal/beton, sedangkan sisanya

atau 55,60 km masih berupa jalan makadam (jalan yang

ditata dengan batu) dimana pada saat musim

penghujan jalan seperti ini akan menjadi licin dan

membahayakan masyarakat. Selain membahayakan,

kondisi jalan yang baik akan meningkatkan kelancaran

distribusi produk lokal yang pada akhirnya akan mampu

meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan.#

Page 25: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAH 47

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

Pada kesempatan kali ini DRCC hanya menurunkan 5

mobil dari Semarang mulai Toyota Corolla Bungkuk 73

yang dikomandani oleh bapak Dwi Raharjo Cahyo

Buwono (Kepala UP3AD Purbalingga), Toyota Corolla

DX 1980 Milik Bapak Bangun Tintriyanto (Kepala UP3AD

Kota Magelang) serta rekan-rekan staf dari Sub Bagian

Umum Dan Kepegawaian Kantor Pusat.

Retromantic ke 6 diikuti lebih dari 80an komunitas

mobil retro se indonesia. Tercatat ada 800 mobil yang

ikut pada gelaran Retromantic 6 "Gass Baen...!!!" kali

ini..

Retromantic 6 menghadirkan berbagai acara, mulai

dari kontes, slalom test, gathering bazar aksesoris dan

spare part, games, live music dan berbagai hiburan seru

lainnya. Pada kesempatan ini bapak Dwi Raharjo Cahyo

Buwono (Kepala UP3AD Purbalingga) ikut berpartisipasi

pada slalom test. Bapak dari 2 (dua) anak ini dapat

disebut Peslalom nasional dikarenakan sangat handal

dan piawai dalam mengemudikan mobil tua dan sering

sekali mengikuti lomba Kejuaraan Nasional slalom

ditiap-tiap kota di Jawa dan Bali. (Widasena)

WARTA DPPAD JAWA TENGAH46

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

ada tahun 2015 ini untuk kedua kalinya DRCC

(DPPAD Retro Car Comunity) mengikuti event Ptahunan yang biasanya diselenggarakan pada

bulan nopember, Setelah pada ajang ke-5 tahun lalu

digelar di Gor Jatidiri Semarang, kini acara tahunan

terbesar dari para pecinta mobil retro ke-6 yang

mengangkat tema "Gass Baen...!!!" diselenggarakan di

Gelanggang Olah Raga (GOR) Satria, Purwokerto, Jawa

Tengah. Sebagai tuan rumah dipercayakan kepada

Banyumas Retro Community (BRC).

Retromantic 6 yang dilaksanakan di Purwokerto kali

ini didukung penuh oleh Japanese Retrocar Forum (JRF),

acara yang digelar pada tanggal 7-8 November 2015 ini

menghadirkan berbagai acara, mulai dari kontes, slalom

test,gathering, bazar aksesoris dan spare part, games,

live music dan berbagai hiburan seru lainnya.

Page 26: Penandatanganan Samsat Paten Dalam Rangka …bppd.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Majalah-DPPAD... · tempat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ( Samsat Paten) ,

WARTA DPPAD JAWA TENGAH48

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

Pasar OtomotifDalam Ekonomi Indonesia 2016

mendorong pertumbuhan ekonomi tahun depan. Sementara

itu Ekonom Makro Senior dan Manajemen Keuangan Bank

Dunia Hans Anand Beck berharap, paket kebijakan ekonomi

pemerintah dan Bank Indonesia, mampu memperbaiki

fundamental ekonomi Indonesia. Pembenahan investmen dan

upaya mendorong eksport melalui kebijakan ekonomi

diharapkan dapat menjadi stimulus pendorong pertumbuhan

ekonomi selain dapat menurunkan angka pengangguran di

2016.

"Naiknya belanja infrastruktur pemerintah juga bisa

menggenjot pertumbuhan ekonomi. Selain itu, kami juga

berharap keadaan global bisa mensupport kenaikan angka

ekspor Indonesia dan diharapkan tingkat konsumsi juga bisa

rebound tahun depan," tuturnya. Selain itu, pihaknya

memprediksi bahwa nilai tukar rupiah tahun depan juga masih

memiliki ruang untuk rebound meski diakuinya ekonomi

Indonesia masih terbilang slowdow.

Sementara itu Bank Indonesia (BI) memperingatkan

beberapa faktor global yang akan ?menghantui perekonomian

Indonesia tahun depan. Faktor tersebut, diantaranya rencana

kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserves, pelemahan

ekonomi China, penurunan harga komoditas dan potensi

keluarnya aliran modal dari Indonesia ke negara lain.

Kondisi ekonomi pada 2016, seperti yang diprediksikan

oleh banyak pihak bakal menjadi tantangan bagi Pemerintah

Pusat maupun Daerah yang bisa dijadikan bahan acuan

pengelolaan pemerintahan agar bisa bertumbuh ditengah

situasi apapun. Karena terjadinya perlambatan ekonomi-

berdampak serius pada daya beli masyarakat- dan imbasnya

capaian target pendapatan yang sudah diestimasikan bakal

sulit diwujudkan. Kita berharap bersama agar 2016 menjadi

tahun keberuntungan bagi kita. @

T Astra International Tbk (ASII) memprediksi pasar

otomotif Indonesia 2016 cenderung datar atau tidak Pberbeda dengan pencapaian pada tahun ini seiring

dengan daya beli masyarakat yang melemah.

Hal senada disampaikan pula oleh Gabungan Industri

Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) , yang

memprediksikan penjualan mobil sebanyak 1 juta unit mobil

pada 2016 serupa prediksi pada 2015 ini, sementara untuk

motor sekitar 7 juta-an. Ini artinya pada tahun depan tidak jauh

berbeda pada 2015 ini-dan diharapkan tidak lebih buruk.

Berdasarkan data yang dirilis otoritas keuangan -ekonomi

Indonesia mulai terlihat ada perbaikan pada tahun ini seperti

angka defisit neraca keuangan Indonesia, inflasi, serta kurs

rupiah yang bertahan di level Rp13.600-Rp13.700 per dolar AS.

"Dengan angka defisit yang membaik, inflasi yang terus terjaga

dan rupiah tidak terlalu berfluktuasi, maka makro ekonomi

pada umumnya dan Astra pada khususnya akan bertahan dan

bahkan lebih baik," demikian dikatakan oleh Direktur Astra

International melalui media.

Pencapaian dan prediksi penjualan kendaraan bermotor

sangat dipengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional maupun

secara global. Terkait fenomena tersebut Bank Dunia

memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan

mencapai 5,3 persen. Ekonom Utama Bank Dunia untuk

Indonesia Ndiame Diop mengungkapkan bahwa optimisme

pertumbuhan ekonomi tahun depan dimotori oleh dampak

positif dari paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh

pemerintah yang diprediksi baru terasa dampaknya di tahun

depan.

Juga adanya peningkatan investasi pemerintah dan swasta,

serta poin-poin paket kebijakan ekonomi yang diharapkan

dapat mendorong investasi dan eksport diharapkan dapat turut