analisa sistem pengolahan data pembayaran pajak kendaraan bermotor pada samsat kota cimahi

76
ANALISA SISTEM PENGOLAHAN DATA PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR PADA SAMSAT KOTA TASIKMALAYA LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Dalam Menempuh Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Studi Diploma III Program Studi Manajemen Informatika Oleh : 1. Siti Astuti Artiyani NIM : 18093171 2. Endang Hermaya NIM : 18093184 3. Angga Prayoga Putra NIM : 18093200

Upload: ndachynknde

Post on 28-Jul-2015

1.540 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

ANALISA SISTEM PENGOLAHAN DATA PEMBAYARAN PAJAK

KENDARAAN BERMOTOR PADA SAMSAT

KOTA TASIKMALAYA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat

Dalam Menempuh Mata Kuliah Kerja Praktek

Jenjang Studi Diploma III

Program Studi Manajemen Informatika

Oleh :

1. Siti Astuti Artiyani NIM : 180931712. Endang Hermaya NIM : 180931843. Angga Prayoga Putra NIM : 18093200

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKAAKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

BINA SARANA INFORMATIKATASIKMALAYA

2011

Page 2: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

KATA PENGANTAR

Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan

rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

kerja praktek ini dengan judul “Sistem Pengolahan Data Pembayaran

Kendaraan bermotor pada SAMSAT cabang kota Cimahi”

Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari kesem-

purnaan, dengan segala keterbatasan dari penulis, maka segala saran dan kritik

yang sifatnya membangun untuk perbaikan serta penambahan pengetahuan akan

sangat bermanfaat bagi penulis.

Selama penyusunan laporan ini, penuli banyak menerima bimbingan, ara-

han, bantuan dan dorongan yang berarti, Sehubungan itu maka pada kesempatan

ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih pada semua pihak atas bantuan

dan kerja samanya, diantaranya kepada:

Ir. Eddy Suryanto Soegoto,MSc. Selaku rektor UniversitasKomputer

Indoneia.

Prof. Dr. Umi. Narimawati, Dra., SE., M.Si Selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Sri Dewi Anggadini, SE.,M.Si..,Selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Universitas Komputer Indonesia.

Dian Dwinita K.,SE.,M,Si., Selaku dosen wali dan dosen pembimbing

yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian laporan kuliah kerja

praktek ini.

i

Page 3: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

Seluruh dosen-dosen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

yang telah membekali ilmu pengetahuan.

Dan tak lupa yang paling terpenting dan terutama mengucapkan terima

kasih pada Tuhan Yang Maha Esa. Karena tanpa kehendak-Nya, penulis

tidak akan bisa menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan sebaik-

baiknya.

Kepada orang tua yang telah memberikan bekal, segala kemampuan, doa

restu serta dorongan baik moril maupun materil.

Untuk semua teman-teman terdekatku Askar, Andri, Andika, Ganjar,

Rahmat dan khusus untuk Wahyu. Kalian pembawa semangatku.

Adikku tersayang Lewi Martha Fury yang memberi dukungan, perhatian,

dan menunggu kelulusanku, semoga Tuhan selalu memberikan berkat-Nya

pada mu.

Teman-teman seperjuangan AK-6 angkatan 2007, yang tidak bisa di sebut

satu persatu, terima kasih atas bantuannya semoga kalian semua sukses.

Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan kerja

praktek ini yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu, terima kasih dan

semoga bantuan uang telah diberikan mendapat imbalan yang berlipat

ganda dari Tuhan Yang Maha Esa

Akhir kata penulis panjatkan doa dan rasa syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi

ii

Page 4: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

khalayak pada umumnya. Dan semoga rahmat, karunia serta hidayah Tuhan Yang

Maha Esa menyelimuti hidup kita amin

Bandung, Desember 2009

Penulis,

Lewi Frans Setiawan

NIM.21307066

iii

Page 5: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGASAHAN

KATA PENGANTAR……………………………….................…………..i

DAFTAR ISI……………………………………………............…………iv

DAFTAR LAMPIRAN……………….................……………..…………vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Kerja Praktek.................................................................1

1.2 Maksud dan Tujuan.................................................................................3

1.2.1 Maksud Kerja Praktek...............................................................3

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek.................................................................3

1.3 Kegunaan Kerja Praktek.........................................................................4

1.4 Metode Kerja Praktek.............................................................................4

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek............................................................6

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan...................................................................7

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan............................................................13

2.3 Uraian Tugas dan Jabatan.....................................................................16

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan.................................................................20

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA

PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek.........................................................21

3.1.1 Sistem…………………………………………………………..21

iv

Page 6: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

3.1.2 Pengolahan……………………………………………………..24

3.1.3 Pajak……………………………………………………………24

3.1.4 Pajak Kendaraan Bermotor.................………………………….25

3.1.5 Objek Pajak…………………………………………………….27

3.1.6 Subjek Pajak……………………………………………………28

3.1.7 Wajib Pajak..................................................................................28

3.2 Teknis Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek...........................................28

3.3. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek………....…….38

3.3.1 Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan.............38

3.3.2 Pihak yang Terkait Dalam Proses Sistem Pengolahan Data

Pembayaran Kendaraan Bermotor.............................................40

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan............................................................................................41

4.2 Saran......................................................................................................42

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................43

DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................44

LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................45

v

Page 7: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Kuliah Praktek......................................................46

Lampiran 2 Surat Permohonan Kuliah Praktek....................................................47

Lampiran 3 Surat Keterangan Hasil Kuliah Praktek

(dari dosen Pembimbing)..................................................................48

Lampiran 4 Surat Keterangan Hasil Kuliah Praktek

(dari Perusahaan/instansi).................................................................49

Lampiran 5 Daftar Kehadiran Mahasiswa/i UNIKOM

selama Kerja Praktek........................................................................50

Lampiran 6 Struktur Oragnisasi UPPD Provini Wilayah XXXI Cimahi.............51

Lampiran 7 SPPKB Pengesahan..........................................................................52

Lampiran 8 Surat Tanda Kendaraan.....................................................................53

Lampiran 9 Hasil Cek Fisik Kendaraan Bermotor...............................................54

Lampiran 10 Surat Ketetapan Pajak Daerah PKB/BBN-KB.................................55

Lampiran 11 Surat Ketetapan Pajak Daerah PKB/BBN-KB.................................56

Lampiran 12 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor .......................................57

Lampiran 13 Surat Pendaftaran dan Pendataan Kendaraan Bermotor (SPPKB)...58

Lampiran 14 Surat Tanda Periksa Kendaraan........................................................59

Lampiran 15 Pendapatan UPPD Provinsi Wilayah XXXI Cimahi........................60

vi

Page 8: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

BAB I

PENDAHULUAN

4.2 Latar Belakang Kerja Praktek

Perkembangan teknologi informasi yang sangat terasa dalam kehidupan

sangat bermanfaat membantu permasalahan dalam proses suatu kegiatan.

Kegiatan yang pada umumnya menggunakan peranan teknologi informasi yaitu

adalah sistem informasi pengolahan data keuangan, sistem pengolahan data jual

beli, sistem pengolahan data kepegawaian, sistem pengolahan data persediaan

barang dan lain-lain. Perkembangan teknologi informasi pada saat ini menun-

jukkan bahwa kecepatan, keamanan dan kemudahan menjadi pertimbangan utama

pengembangan sebuah sistem. Diharapkan sebuah sistem informasi bisa semakin

mengefektifkan dan mengefisiensikan rangkaian proses aliran data dan informasi

demi peningkatan produktivitas dan kepuasan pelanggan atau kosumen.

Instansi seperti SAMSAT cabang kota Tasikmalaya, merupakan salah satu

contoh yang menerapkan prinsip diatas. Pembayaran pajak kendaraan pada

sekarang ini semakin dituntut untuk memberikan kemudahan bagi para wajib

pajak kendaraan. Hal ini juga terlihat dari pihak SAMSAT sendiri memberikan

berbagai fitur dan kemudahan baru dalam setiap pembayaran pajak kendaraan.

Bila kita lihat beberapa tahun terakhir ini kebutuhan masyarakat khususnya di

Jawa Barat akan kendaraan sebagai sarana tranportasi sangatlah meningkat. Bila

kita lihat secara fakta hampir setiap warga atau penduduk memiliki kendaraan

pribadi dan jumlah volume kendaraan yang melintas di jalan terlihat sangat

banyak. Berdasarkan hal tersebut pihak kantor bersama SAMSAT harus

1

Page 9: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

2

mengembangkan sistem pengolahan data pembayaran demi kinerja yang lebih

baik.

Sistem informasi akan bekerja secara sinergis untuk membangun

keseluruhan sistem yang merupakan kesatuan terpadu, terdiri dari berbagai

elemen yang saling berinteraksi. Dimana sebuah instansi keuangan akan memiliki

tingkat keamanan yang tinggi, dan jaringan yang luas pada berbagai kota atau

tempat. Khususnya dalam pengolahan data pembayaran kendaraan, sistem

informasi sangatlah bermanfaat dalam hal ketepatan dan kecepatan prosesnya. Di

SAMSAT cabang kota Tasikmalaya proses pengolahan data pembayaran

kendaraan tersebut masih menggunakan proses manual yaitu tanpa

terkomputerisasi meskipun ada sebagian yang terkomputerisasi sehingga

menimbulkan beberapa masalah, diantaranya ketidaktepatan dalam pengarsipan,

pencarian data yang masih menggunakan proses manual, pencatatan laporan

masih relatif lama karena masih menggunakan proses manual yaitu dengan mesin

ketik. Melihat permasalahan tersebut, maka penulis sangatlah tertarik untuk

membahas mengenai “Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak

Kendaraan pada SAMSAT Cabang Kota Tasikmalaya”.

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

1.2.1 Maksud Kerja Praktek

Adapun maksud dilaksanakan kerja praktek ini antara lain :

1. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus

ditempuh sebagai persyaratan akademis di Akademi Bina Sarana

Informatika Jurusan Manajemen Informatika.

Page 10: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

3

2. Agar dapat menerapkan ilmu-ilmu khususnya dibidang sistem informasi

manajemen yang telah diperoleh dikuliah sehingga dapat meningkatkan

pemahaman ilmu-ilmu tersebut.

3. Guna menumbuhkan kesiapan mental mahasiswa untuk memasuki dunia

kerja yang sebenarnya.

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek

1. Untuk mengetahui Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak

kendaraan bermotor pada SAMSAT cabang kota Tasikmalaya

khususnya dalam perpanjangan STNK.

2. Untuk mengetahui bagian-bagian yang terlibat dalam sistem

pengolahan data pembayaran kendaraan bermotor.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Kegunaan dari pelaksanaan Kerja Praktek yang berjudul Sistem Pengolahan Data

Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor adalah :

1. Bagi Penulis:

a. Untuk analisis kinerja pengelolaan data pembayaran pajak kendaraan

yang ada pada SAMSAT cabang kota Tasikmalaya.

b. Analisis masalah-masalah serta kekurangan-kekurangan yang timbul

dari Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor

pada kantor bersama SAMSAT cabang kota Tasikmalaya.

c. Agar dapat dijadikan referensi bagi penulis yang berminat pada tema

yang serupa.

Page 11: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

4

Bagi Perusahaan:

a. Agar dapat menjadi masukan bagi SAMSAT dalam mengolah sistem

data pembayaran kendaraan bermotor

b. Agar dapat menjadi keputusan yang diambil oleh pihak SAMSAT

untuk menangani kekurangan-kekurangan atau masalah-masalah

yang timbul dari sistem pengolahan data pembayaran pajak

kendaraan bermotor.

1.4 Metode Kerja Praktek

Dalam menyusun laopran kerja praktek ini, penulis menggunakan beberapa

metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu :

Penelitian secara langsung (Field Reseach)

5. Mengobservasi untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan

dilapangan dengan mengamati secara langsung ke Kantor Bersama

SAMSAT cabang kota Tasikmalaya melalui kegiatan Kuliah Kerja

Praktek.

6. Wawancara yaitu mengumpulkan data-data melalui tanya jawab dengan

pihak-pihak yang bersangkutan baik pihak SAMSAT sebagai pihak yang

mengolah data pembayaran pajak kendaraan ataupun pihak DISPENDA

sebagai pihak yang menerima pemasukan pajak kendaraan mengenai

sistem pengolahan data keuangan tersebut.

7. Ikut terlibat langsung dalam kegiatan, seperti ikut dalam pengarsipan

notice STNK.

Page 12: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

5

8. Dokumentasi yaitu mencatat data-data yang diperlukan seperti sejarah

singkat perusahaan, aktivitas perusahaan, serta data-data lainnya yang

berhubungan dengan kegiatan kerja praktek.

Studi Pustaka (Library Reseach)

Yaitu teknik pengumpulan data-data yang dilakukan dengan cara memilih

dan membaca berbagai bahan pustaka, buku, artikel maupun sumber-

sumber lainnya yang relevan dan sekiranya mampu memberikan informasi

dan data yang dibutuhkan secara lengkap pada Kantor SAMSAT cabang

Tasikmalaya.

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Dalam penulisan kerja praktek ini, penulis melakukan penelitian kerja

praktek di Kantor Bersama SAMSAT cabang kota Tasikmalaya yang berlokasi di

jalan Ir. H. Juanda (By Pass) No.331A Tasikmalaya yang berketepatan 1 lokasi

dengan kantor DISPENDA Wilayah XXVII (Tasikmalaya).

Adapun waktu penelitian yang dimulai dari tgl 11 Juli – 11 Agustus,

kegiatan kerja praktek dimulai pukul 07.30-15.00 WIB pada hari senin s.d jumat.

Page 13: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Sistem Administrasi Manunggal di bawah Satu Atap, atau disingkat

dengan SAMSAT adalah suatu sistem kerjasama secara terpadu antara Polri,

Dinas Pendapatan Provinsi, dan PT Jasa Raharja (Persero) dalam pelayanan untuk

menerbitkan STNK dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang dikaitkan

dengan pemasukan uang ke Kas Negara baik melalui Pajak Kendaraan Bermotor

(PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan Sumbangan Wajib Dana

Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLJJ), dan dilaksanakan pada satu kantor

yang dinamakan Kantor Bersama Samsat.

Dalam hal ini, Polri memiliki fungsi penerbitan STNK, Dinas Pendapatan

Provinsi menetapkan besarnya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik

Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB), sedangkan PT Jasa Raharja mengelola

Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan(SWDKLLJ).

Sejarah Kantor Bersama SAMSAT sendiri tak lepas dari berdirinya Dinas

Pendapatan provinsi Jawa Barat yang secara historis dimulai dengan unit kerja

yang bertugas melakukan pengurusan Perpajakan dan Pendapatan Daerah. Hal ini

dikarenakan DISPENDA atau Dinas Pendapatan Daerah sebagai kantor pusat

yang menaungi segala penerimaan pendapatan daerah. Berdasarkan

perkembangan kota Cimahi mulai dikenal sejak tahun 1811, pada saat Gurbenur

Jendral Wiliem Deanles membuat jalan Anyer-Panarukan, dengan dibuatnya pos

penjagaan (Loji) di alun-alun Cimahi sekarang. Perkembangan ini kemudian

7

Page 14: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

8

berlanjut pada tahun 1874-1893 ketika dilaksanakan pembuatan kereta api

Bandung-Cianjur sekaligus pembuatan stasiun kereta api Cimahi dan pada tahun

1886 dimulai pembangunan Pusat Pendidikan Militer dan Fasilitas lainnya. Pada

tahun 1935 Cimahi menjadi kecamatan. Sejak kemerdekaan kota Cimahi

berkembang terus, pada tahun 1962dibentuk setingkat kedewanan yang meliputi 4

kecamatan yaitu : Cimahi, Padalarang, Batujajar dan Cipatat. Dengan

perkembangan kota Cimahi pada tahun 1975 ditingkatkan statusnya menjadi kota

Administratif melalui peraturan Pemerintah no. 29 tahun 1975, yang diresmikan

pada tanggal 29 januari 1976. Kota Cimahi merupakan kotip pertama di jawa

barat dan ketiga di Indonesia. Sesuai dengan kondisi kota Cimahi yang semakin

berkembang, kota Cimahi ditingkatkan statusnya menjadi otonom seiring dengan

ditetapkannya UU No. 9 tahun 2001 tanggal 21 juni 2001 tentang pembentukan

kota Cimahi dan diresmikan pada tanggal 21 juni 2001.

Berdasarkan SK Gubenur Provinsi Jawa Barat Nomor

210/PO/V/OM/SK71 tanggal 25 September 1971 dibentuk sebuah Jawatan

Perpajakan dan Pendapatan Provinsi Jawa Barat. Jawatan ini secara efektif

dimulai tahun anggaran 1972/1973, dengan dikeluarkannya Surat Keputusan

Gurbernur tersebut, untuk pertama kalinya pengurusan Perpajakan dan

Pendapatan Daerah ditandatangani secara terpisah dari lingkungan Keuangan.

Dengan dikeluarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-

pokok Pemerintahan di daerah, Nomenklatur Jawatan Perpajakan dan Pendapatan

Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, diganti menjadi Dinas Perpajakan dan

Pendapatam Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat

Page 15: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

9

Sejak dibentuknya Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I Jawa Barat,

berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 7/DP040/1978 Tanggal 30 agustus 1978

Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Provinsi Daerah

Tingkat I Jawa Barat, mendapat pengesahan Menteri Dalam Negeri dengan Surat

Keputusan No. :Pem.10/69/40.655 tanggal 16 oktober 1979, nomenklatur Dinas

Perpajakan dan Pendapatan Provinsi daerah Tingkat I Jawa Barat tidak digunakan

lagi.

Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah berpedoman pada Surat

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tanggal 4 November

1977 tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Daerah serta Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. KUPD 7/7/39126

Tanggal 31 Maret 1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Pendapatan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat didasarkan pada Peraturan

Daerah Nomor 7/PD-010/1978 tanggal 30 agustus yang kemudian diubah untuk

pertama kali dengan Peraturan Daerah Nomor I Tahun 1990 tanggal 24 Januari

Lokasi Kantor bersama SAMSAT umumnya berada di lingkungan Kantor

Polri setempat, atau di lingkungan Satlantas/Ditlanta Polda setempat. SAMSAT

ada di masing-masing provinsi, serta memiliki unit pelayanan di setiap

kabupaten/kota. Untuk SAMSAT cabang kota Cimahi terletak di jalan Raya

Cibabat No.331A Cimahi. Kantor bersama SAMSAT adalah kantor atau instansi

pemerintahan yang bergerak dalam bidang pembayaran pajak kendaraan bermotor

yang berdomisili di kota Cimahi.

Dengan perkembangan pemerintah Kotip Cimahi menjadi Kota Cimahi

dan sektor pajak merupakan salah satu Pendapatan Asli Daerah dalam

Page 16: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

10

pelaksanaan pembangunan maka dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2002,

tanggal 12 april 2002 maka terbentuklah Kantor Bersama SAMSAT cabang Kota

Cimahi.

Adapun Visi dan Misi berserta tugas pokok dan fungsi dari Kantor

Bersama Samsat cabang Kota Cimahi yang diantaranya :

a. Visi

Terdepan dalam pengelolaan pendapatan daerah dan dibanggakan dalam pelayanan publik

b. Misi

Bidang Pendapatan Daerah:

Mengembangkan kebijakan pendapatan daerah yang dapat diterima

masyarakat, partisipatif, bertanggungjawab dan berkelanjutan.

BidangPelayanan Publik:

Mewujudkan pelayanan publik yang baik (excellent service), terpercaya

dan transparan.

Bidang Kelembagaan:

Mewujudkan Sumber Daya Manusia Aparatur yang potensial, integritas

tinggi dan profesional serta membangun sistem kelembagaan yang

berbasis kompentensi.

c. Tugas

Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pembayaran pajak

kendaraan

d. Fungsi

Pelaksanaan administrasi di bidang pendapatan daerah

Page 17: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

11

penyelenggaraan pelayanan umum di bidang Pendapatan Daerah

e. Dasar Hukum Kelembagaan

Berikut merupakan dasar hukum dari SAMSAT :

1. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 15 Tahun 2000 tanggal 12

Desember 2003 tentang Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat jo. Peraturan

Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 tahun 2002 tanggal 12 april 2002

tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 15

tahun 2000 tentang Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat.

2. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 53 Tahun 2002 tanggal 2

Desember 2002 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit

Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat.

3. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 65 Tahun 2002 tanggal 2

Desember 2002 tentang Tugas Pokok, Fugsi dan Rincian Tugas pada Unit

Pelaksana Teknis Dinas di lingkungan Dinas Pendapatan Provinsi Jawa

Barat.

f. Dasar Hukum Pemungutan

Adapun dasar-dasar hukum pemungutan pajak kendaraan bermotor antara

lain:

1. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2001 tanggal 18

Juli 2001 tentang Pajak Kendaraan Bermotor.

Page 18: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

12

2. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2001 tanggal 18

Juli 2001 tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.

5 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2001 tanggal 18 Juli

2001 tentang Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

6 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2004 tanggal 4 Maret

2004 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah(RPKD).

7 Keputusan Gurbenur Jawa Barat Nomor 11 Tahun 2002 tanggal 13 Mei 2002

tentang Petunjuk Pelaksana Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6

tahun 2001

8 Keputusan Gurbenur Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2002 tanggal 13 Mei 2002

tentang Petunjuk Pelaksana Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7

tahun 2001

9 Keputusan Gurbenur Jawa Barat Nomor 13 Tahun 2002 tanggal 13 Mei 2002

tentang Petunjuk Pelaksana Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8

tahun 2001

10 Keputusan Gurbenur Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2002 tanggal 13 Mei 2002

tentang Petunjuk Pelaksana Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9

tahun 2001

11 Keputusan Gurbenur Jawa Barat Nomor 20 Tahun 2002 tanggal 2 Juli 2002

tentang Petunjuk Pelaksana Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6

tahun 2001

2.2 Struktur Organisasi

Page 19: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

13

Struktur organisasi merupakan bagian dari suatu manajemen perusahaan.

Dengan adanya struktur organisasi, menggambarkan hubungan wewenang dan

tanggung jawab bagi setiap jenjang yang berada pada suatu perusahaan.

Suatu instansi pemerintah untuk mencapai tujuannya diperlukan struktur

oragnisasi agar terjadi keterpaduan atau kerjasama yang dapat dilaksanakan

dengan baik dan memberikan kejelasan dalam memberikan tugas yang telah

ditetapkan dengan baik.

Secara umum struktur organisasi Kantor Bersama SAMSAT adalah terdiri

dari :

1. Kepala DINAS, membawahi seluruh divisi antara lainadalah sebagai

berikut: Sub Bag Tata Usaha, Sub Dinas Bina Program, Seksi Pajak Non

PKB/BBNKB, Seksi Non Pajak, Kelompok Jabatan Fungsional dan instalasi

2. Sub Bag Tata Usaha, membawahi :

Sub bagian kepegawaian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan

pengelolaan administrasi kepegawaian, kelembagan dan ketatalaksanaan.

Sub bagian keuangan yang mempunyai tugas pokok melaksanakan

pengelolaan administrasi keuangan.

12 Sub Dinas Bina Program, membawahi:

13 Seksi data dan informasi yang bertugas melaksanakan pengumpulan dan

pengelolaan data serta penyajian informasi bidang pendapatan.

14 Seksi penyusunan program yang bertugas melaksanakan penyusunan progran

kerja dinas

Page 20: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

14

15 Seksi evaluasi dan pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja dinas

4. Sub Dinas Pajak

Mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan rumusan

kebijakan teknis, koordinasi dan pentatausahaan di bidang pajak daerah.

Tugas lain dari sub dinas pajak adalah:

Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan pungutan dan teknis

operasional pungutan di bidang pajak daerah

Menyelenggarakan perumusan bahan pedoman dasar perhitungan pajak

dan pentatausahaan tunggakan pajak

Menyelenggarakan pengendalian pentatausahaan pembukuan pajak

Menyelenggarakan perumusan pengelolaan administrasi keberatan pajak

Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait

9. Sub Dinas Non Pajak

Sub Dinas Non Pajak mempunyai tugas pokok menyelenggarakan

perumusan kebijakan operasional pendapatan daerah bidang non pajak

Tugas lain dari sub dinas non pajak adalah:

Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan operasional non pajak

Page 21: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

15

Menyelenggarakan perumusan bahan petunjuk teknis pengelolaan tata

usaha pendapatan daerah di bidang non pajak

Menyelenggarakan perumusan bahan fasilitas pendapatan daerah di bidang

non pajak

Menyelenggarakan perumusan koordinasi dengan unit kerja terkait

6. Sub Dinas Pengendalian dan Pembinaan

Sub Dinas Pengendalian dan Pembinaan mempunyai tugas pokok

menyeleggarakan perumusan bahan kebijakan operasional bidang pengendalian

dan pembinaan pendapatan daerah.

Sub Dinas Pengendalian dan Pembinaan membawahi:

Seksi pengendalian operasional, mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyusunan bahan kebijakan operasional pengendalian keuangan,

kepegawaian dan ketatalaksanaan

Seksi pengendalian pendapatan, bertugas melaksanakan penyusunan bahan

kebijakan operasional bidang pengendalian pelaksanaan sistem dan

tatacara pemungutan pajak, retibusi dan lain-lain pendapatan daerah yang

sah

Seksi evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan perumusan bahan

kebijakan operasional dan pendapatan

7. Instalasi

Tugasnya ialah melaksanakan sebagian kegiatan operasional di bidang

pelayanan pendapatan daerah di wilayah kerja atau wilayah pelayanan tertentu.

Page 22: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

16

Untuk menyelengarakan tugas pokoknya, adapun fungsi instalasi adalah:

Pelaksanaan penyusunan rencana kerja instalasi

Pelaksanaan administrasi pendaftaran dan pendataan, penelitian

perhitungan dan penetapan, pengalihan, pembayaran dan penyetoran di

bidang pungutan Pajak PKB/BBNKB, Pajak Non PKB/BBNKB dan Non

Pajak.

Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan instalasi

2.3 Uraian Tugas dan Jabatan

1. Kepala Dinas

Tugasnya adalah memimpin, mengkoordinasikan, dan mengendalikan

pelaksanaan kegiatan dinas, sedangkan tugas lainnya adalah:

Menyusun dan menetapkan rencana kerja strategis dan program kerja

dinas sesuai dengan kebijakan pemerintah dan pemerintah daerah

Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasiaonal dibidang pendapatan

pendapatan daerah yang berkaitan dengan program dinas, pajak, dan non

pajak, pengendalian dan pembinaan pendapatan daerah

Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan pelaksanaan program

pajak dan non pajak, ketatausahan serta pengendalian dan pembinaan

pendapatan daerah

Menyelenggarakan pelayanan perizinan bidang pendapatan daerah sesuai

dengan keuangan provinsi

Menyelenggarakan pelayanan umum bidang pendapatan daerah ,eliputi

pajak dan non pajak

Page 23: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

17

Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur

2. SubBag Tata Usaha

Tugasnya adalah Melaksanakan penyusunan rencana kerja, pengelolaan

administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, umum dan pelaporan.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi:

Pelaksanaan Penyusunan rencana kerja UPP

Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan

perlengkapan dan umum.

Rincian tugas subbagian Tata Usaha antara lain :

Melaksanakan kegiatan dalam bidang ketatausahaan

Menyiapkan dan menyusun rencana anggaran

Melaksanakan pengelolaan dibidang kepegawaian, keuangan,

perlengkapan dan umum di lingkungan UPP

Memberikan saran ayau pertimbangan pada kepala UPP mengenai hal-hal

berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas kedinasan

Mengumpulkan dan mengolah bahan/laporan di bidang administrasi serta

mengajukan pemecahan masalah dan pertimbangannya kepada Kepala

UPP untuk dijadikan pertimbangan lebih lanjut

Melaksanakan pengurusan rumah tangga UPP

Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait

3. Seksi PKB/BBNKB

Tugasnya adalah melaksanakan pelayanan di bidang pungutan PKB/BBNKB

Page 24: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

18

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, seksi PKB/BBNKB

mempunyai fungsi:

Pelaksanan pelayanan di bidang pungutan PKB/BBNKB melalui proses

pemungutan yang didaarkan pada ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

Pelaksanaan koordinasi tugas pelayanan di bidang pungutan PKB/BBNKB

Adapun rincian tugas seksi PKB/BBNKB antara lain:

Melaksanakan administrasi pendaftaran dan pendataan, penelitian,

perhitungan dan penetapan, penagihan, pembayaran, dan penyetoran di

bidang pungutan PKB/BBNKB

Menyusun rumusan guna penyelesaian lebih lanjut terhadap tunggakan

PKB?BBNKB dan atas keberatan yang diajukan oleh para wajib bayar

sebagaimana dimaksud di atas

Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait

4. Seksi Pajak Non PKB/BBNKB

Tugasnya adalah melaksanakan pelayanan pajak non PKB/BBNKB. Untuk

melaksanakan tugasnya seksi pajak non PKB/BBNKB mempunyai fungsi:

Pelaksanan pelayanan dibidang pajak non PKB/BBNKB melalui proses

pemungutan yang didasarkan kepada ketentuan peraturan perundangan-

undangan yang berlaku

Pengkoordinasian pelaksanaan tugas pelayanan di bidang pajak non

PKB/BBNKB

Pengendalian tugas pelayanan di bidang pajak non PKB/BBNKB

Page 25: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

19

5. Seksi Non Pajak

Tugasnya adalah melaksanakan pelayanan di bidang pungutan non pajak. Untuk

melaksanakan tugas pokoknya, seksi non pajak mempunyai fungsi:

Pelaksanaan administrasi pelayanan di bidang pungutan daerah melalui

proses pemungutan yang didasarkan pada peraturan perundang undangan

yang berlaku

Pelaksanaan monitoring dalam bidang penerimaan pendapatan lain-lain

yang di kelola oleh dinas/Instansi penghasilan di lingkungan Provinsi

maupun hasil penerimaan dari Pemerintah pusat

Pengendalian pelayanan di bidang pungutan retribusi daerah dan pungutan

non pajak

2.5 Aspek Kegiatan Perusahaan

Kantor bersama SAMSAT cabang Kota Cimahi yang bergerak dalam

bidang pemungutan pajak maupun non pajak memiliki banyak aktivitas yang

diantaranya:

Bagian Administrasi

a. Surat Pendataan dan Pendaftaran Kendaraan Bermotor(SPPKB)

b. Surat Ketetapan Pajak Daerah(SKPD)

c. Surat Tanda Kendaraan Bermotor(STNK)

d. Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor(STCKB)

e. Buku Pemilik Kendaraan Bermotor(BPKB)

Page 26: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

20

f. Tanda Nomor Kendaraan Bermotor(TNKB)

g. Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan(SWDKLLD)

h. Peneng Pajak

i. Surat Keterangan Pindah Pengganti STNK dan surat Keterangan fisikal antar

Daerah

j. Jenis pungutan di Kantor Bersama SAMSAT

Bagian Persyaratan Pendaftaran Kendaraan Bermotor

a. Pendaftaran Pertama Kendaraan Bermotor

b. Pengesahan STNK setiap tahun

c. Perpanjang STNK setelah 5 tahun

d. Pendaftaran kendaraan Mutasi

e. Pendaftaran kendaraan bermotor dengan persyaratan khusus

f. Pendaftaran STNK khusus atau rahasia

Page 27: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

BAB III

PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek

Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek ini penulis ditempatkan pada

bagian divisi administrasi yaitu bagian pengarsipan, dalam pelaksanaan tersebut

penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan perusahaan

khususnya dibagian administrasi yang salah satu tugasnya mengarsip Notice

STNK sehingga penulis dapat mengetahui prosedur perngarsipan notice STNK

dan prosedur melakukan perpanjangan STNK

3.1.1 Pengertian Sistem

Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Jerry FithGerald yang diterjemahkan oleh Mulyadi :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

(2001;89)

Sujana Ismaya mengatakan bahwa:

“Sistem merupakan suatu susunan secara teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling bergantung pada prosedur-prosedur yang berhubungan yang melengkapi dan memudahkan pelakanaan pekerjaan dari suatu kegiatan organisasi yang penting”.

(2005;521)

21

Page 28: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

22

Jadi berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem

memiliki karakteristik yaitu:

Memiliki komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bek-

erja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat

berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak

perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau

subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem

untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem

secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang

lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat

disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang

lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri

sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.

Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sis-

tem akuntansi adalah subsistemnya.

Batas sistem (boundary) ;

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem den-

gan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas su-

atu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

Lingkungan luar sistem (environment) ;

Page 29: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

23

Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sis-

tem.

Penghubung sistem (interface) ;

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem

yang lainnya.

Masukan Sistem (input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (sig-

nal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sis-

tem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses

untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, pro-

gram adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan

komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

Keluaran sistem (Output) ;

Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.

Pengolah sistem (Process) ;

Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran

yang diinginkan.

Sasaran sistem ;

Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan

ada gunanya

3.1.2 Pengolahan

Menurut Sujana Pengolahan dapat diartikan sebagai:

Page 30: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

24

“Sesuatu yang menunjukan langkah-langkah apapun yang dilakukan dengan cara-cara apapun yang mungkin, untuk membuat data dapat dipergunakan bagi suatu maksud tertentu”.

(2005:504)

3.1.3 Pajak

Pajak merupakan iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang

terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan

tidak mendapatkan prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan gunanya

adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas

Negara yang menyelenggarakan pemerintahan.

Menurut Rachmad. Soemitro menyatakan “Pajak adalah iuran pajak kepada kas Negara berdasarkan UU (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal (kontraprestasi). Yang dapat langsung di tujukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.

(1990:5)

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri yang melekat

pada pengertian pajak adalah :

16 Pajak dipungut berdasarkan UU serta aturan pelaksanaannya yang sifatnya

dapat dipaksakan.

17 Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontra prestasi

individual oleh pemerintah.

18 Pajak dipungut oleh Negara baik Pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah.

19 Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari

pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai public

investment.

Pajak dapat pula mempunyai tujuan selain budgeter, yaitu mengatur

Page 31: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

25

3.1.4 Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) merupakan salah satu Pajak Propinsi

yang sejak tahun 1976 telah dipungut dengan menggunakan sistem administrasi

manunggal di bawah satu atap yang menggabungkan pelayanan administrasi

kendaraan bermotor dan pembayaran pajak. Penerimaan PKB tergantung pada

perkembangan jumlah dan peningkatan nilai jual kendaraan bermotor tersebut.

Pada wilayah Kota Cimahi, terdapat peningkatan jumlah dan nilai jual kendaraan

bermotor secara terus-menerus, hal ini harusnya menjadikan PKB menjadi pajak

yang potensial, akan tetapi sepertinya potensi pajak ini belum tergali dengan baik,

hal ini terlihat dari kurangnya dana untuk membiayai berbagai sarana dan

prasarana umum yang diperlukan berkaitan dengan pertambahan jumlah

kendaraan sehingga terjadi kemacetan yang sangat mengganggu kenyamanan

berkendaraan. Berdasarkan fenomena ini maka ingin diketahui efektifitas

pelaksanaan administrasi pemungutan PKB pada wilayah Kota Cimahi dengan

kurun waktu penelitian tahun 2003 sampai 2005. Efesiensi administrasi

pemungutan PKB Membandingkan biaya yang dikeluarkan untuk memungut

pajak tersebut dengan hasil yang diperoleh, akan tetapi tidak dapat digunakan

pada administrasi pemungutan PKB karena tidak terdapat jumlah biaya

pemungutan pajak yang khusus untuk pemungutan PKB. Dari segi jumlah wajib

pajak memberikan gambaran tentang kemampuan menjaring wajib pajak, akan

tetapi tidak digunakan pada administrasi pemungutan PKB. dari segi objek pajak

memberikan gambaran rasio dari objek pajak yang telah dijaring oleh instansi

pajak dan diukur dengan membandingkan realisasi penerimaan pajak dengan

rencana penerimaan pajak. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diketahui

Page 32: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

26

telah semakin efektifnya pelaksanaan administrasi pemungutan PKB di Samsat

Wilayah Kota Cimahi. Akan tetapi masih terdapat beberapa kendala yaitu

ketiadaan pengarsipan SPPKB oleh Dispenda dan ketidak teraturan administrasi

PKB yang mengakibatkan pendataan objek pajak kendaraan bermotor belum

dapat dilaksanakan secara optimal, dan ketiadaan informasi yang berkaitan

dengan pengeluaran formulir SPPKB sehingga kinerja fungsi pendataan objek

pajak tidak dapat dinilai secara tepat. Bagi Samsat Kota Cimahi, perlu

dipertimbangkan perluasan/penyebaran tempat pembayaran pajak dan pengiriman

SPPT/SKPD kepada setiap wajib pajak serta pengesahan STNK tidak perlu

dilakukan setiap tahun sehingga biaya yang ditanggung oleh.wajib pajak dalam

memenuhi kewajiban perpajakannya dapat dikurangi. Selain itu juga diperlukan

adanya suatu sistem yang sederhana, cepat dan memanfaatkan tehnologi informasi

sehingga dapat memberikan kemudahan, kecepatan dan kenyamanan bagi wajib

pajak dalam membayar PKB. Faktor-faktor yang secara langsung maupun tidak

langsung mempengaruhi pertumbuhan basis pajak juga harus dihitung dalam

penentuan rencana penerimaan PKB sehingga rencana penerimaan akan lebih

realitis.

3.1.5 Obyek Pajak

1. Setiap penyerahan kendaraan bermotor di daerah akibat perjanjian dua

pihak atau lebih atau perbuatan sepihak yang berakibat pemindahan

hak milik atau penguasaan yang dilakukan melalui jual beli, warisan,

hibah, lelang, dan sebagainya.

Page 33: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

27

2. Penguasaan kendaraan bermotor yang dikuasai untuk jangka waktu

lebih dari 12 (dua belas) bulan oleh pribadi atau badan yang bukan

pemiliknya dihitung sejak saat penguasaan itu adalah akibat dari

perjanjian dan sewa menyewa termasuk leasing.

3. Pemasukan kedaraan bermotor yang dimasukkan oleh kontraktor asing

ke wilayah Provinsi Jawa Barat yang tidak di Re-eksport setelah

proyek selesai.

4. Penyerahan kendaraan bermotor dari penasukan luar negeri untuk

dipakai secara tetap di Indonesia, kecuali :

a. Untuk dipakai sendiri oleh orang yang bersangkutan sepanjang di

negara asalnya telah didaftarkan atas nama sendiri dengan

menunjukkan bukti-bukti sah;

b. Untuk dikeluarkan kembali dari wilayah pabean Indonesia;

c. Untuk diperdagangkan dengan tujuan pameran, penelitian dan

kegiatan olahraga bertaraf internasional.

5. Perubahan bentuk kendaraan bermotor yang mengakibatkan

bertambahnya nilai jual kendaraan bermotor yang bersangkutan seperti

penggantian mesin kendaraan bermotor, baik mesin baru maupun

mesin lama.

3.1.6 Subyek Pajak

1. Subyek pajak adalah :

a. Orang pribadi atau badan yang menerima penyerahan kendaraan

bermotor.

Page 34: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

28

b. Untuk merubah bentuk dang anti mesin subyek pajaknya adalah

yang memiliki

kendaraan bermotor.

2. Yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak yang dimaksud

adalah :

a. Untuk orang pribadi adalah orang yang bersangkutan, kuasanya

atau ahli warisnya dan orang yamg menerima hibah.

b. Untuk badan adalah pengurus atau kuasanya.

3.1.7 Wajib Pajak

Wajib Pajak Kendaraan Bermotor adalah setiap orang pribadi atau

badan yang menerima penyerahan kendaraan bermotor atau pada saat pembelian

kendaraan bermotor.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek

Penulis melaksanakan kuliah kerja praktek pada Kantor Bersama

SAMSAT Wilayah XXXI cabang kota Cimahi. Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek

dilaksanakan selama 30 (Tiga Puluh) hari mulai Tanggal 6 Juli 2009 s/d 10

Agustus 2009 dan penulis ditempatkan pada bagian pengarsipan. Dalam teknis

pelaksanaan kerja praktek, aktivitas atau kegiatan yang dilakukan penulis yaitu

mengarsipkan data-data secara manual.

1. Pengarsipan

Page 35: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

29

Sistem pengarsipan adalah cara pengaturan atau penyimpanan arsip secara

logis dan sistematis dengan memakai abjad, numerik/nomor, huruf ataupun

kombinasi huruf dan nomor sebagai identitas arsipyang terkait.

Secara umum ada 5 macam sistem pengarsipan Notice STNKyaitu:

A. Sistem Abjad (Alphabetical Filling System)

Sistem Abjad adalah sistem penyimpanan arsip dengan memakai metode

penyusunan menurut abjad. Umumnya dipakai untuk arsip yang dasar

penyusunannya dilakukan terhadap nama orang, nama perusahaan / organisasi,

nama tempat, nama benda dan subjek masalah. Nama-nama diambil dari nama si

pengirim (surat masuk) dan nama alamat yang dituju (surat keluar). Cara

menemukan dan menentukan ciri / tanda dari suatu dokumen yang akan dijadikan

petunjuk atau tanda pengenal (caption) untuk memudahkan mengetahui tempat

dokumen disimpan.

Adapun berupa :

Nama orang

Nama perusahaan / organisasi

Nama tempat / daerah

Nama benda / barang

Istilah subyek atau angka (tergantung sistem pengarsipan yang dipakai)

Menentukan ciri / tanda dengan cara menentukan urutan unit-unit atau bagian dari

notice STNK yang akan disusun menurut abjad.

Indeks adalah sarana untuk menemukan kembali dengan cara

mengidentifikasi notice STNK tersebut melalui penunjukan suatu tanda pengenal

Page 36: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

30

yang dapat membedakan notice STNK satu dengan notice STNK yang lainnya,

atau bagian dari suatu nama yang dijadikan tanda pengenal surat.

Unit adalah bagian yang memiliki pengertian sendiri, atau bagian terkecil

dari suatu nama. Sedangkan nama, merupakan judul/caption. Jadi setiap judul

memiliki bagian yang disebut unit.

Kode adalah suatu tanda atau simbol yang diberikan atau yang dibubuhkan

pada lembaran arsip yang dapat dipakai untuk tanda penyimpanan arsip.

Koding adalah suatu kegiatan memberikan tanda atau simbol pada arsip.

Adapun fungsi dari kode atau simbol adalah menunjukkan isi yang terkandung

didalam arsip yang bersangkutan.

Petunjuk silang adalah alat petunjuk dari indeks yang tidak dipakai kepada

indeks yang dipakai, atau petunjuk hubungan antara indeks yang dipakai dengan

indeks lain yang dipakai.

Ada dua macam petunjuk silang.

a. Petunjuk silang langsung

Adalah petunjuk silang yang menunjukkan tentang seseorang yang

memiliki lebih dari satu nama atau satu dokumen yang berisi lebih dari satu

masalah.

b. Petunjuk silang tak langsung

Adalah petunjuk silang yang dipakai untuk menunjukkan hubungan antara

satu masalah dengan masalah lainnya yang saling menjelaskan atau saling

membantu.

Prosedur yang harus dilaksanakan untuk mengarsipkan notice STNK adalah :

- Membaca notice STNK dengan teliti dan seksama

Page 37: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

31

- Periksa apakah notice STNK sudah disertai dengan tanda siap untuk disimpan.

- Mengindeks tanda pengenal sesuai peraturan

- Membuat petunjuk silang

- Memberi kode notice STNK

- Menyortir, yaitu memilah-milah atau mengelompokkan arsip menjadi satu

kelompok menurut kode yang ada pada arsip.

- Menyusun menurut susunan abjad.

- Menyimpan arsip, yaitu mendapatkan arsip pada suatu tempat atau alat

penyimpanan.

c. Perlengkapan yang diperlukan untuk mengarsip sistem abjad adalah

- Filling cabinet adalah lemari arsip untuk menempatkan folder dan guide. Yaitu

untuk menyimpan dokumen, surat-surat kantor. Umumnya mempunyai

beberapa laci.

- Folder adalah tempat untuk menyimpan dokumen atau menempatkan arsip,

berbentuk segi empat, berlipat dua seperti map tetapi tanpa daun penutup.

- Guide (petunjuk) merupakan petunjuk dan pemisah antar folder. Bentuk dari

guide adalah segi empat dan berukuran sama dengan folder. Terbuat dari karton

tebal.

B. Sistem Perihal (Pokok Isi Surat)

Sistem perihal adalah cara penyimpanan dan penemuan kembali notice STNK

berpedoman pada perihal notice STNK.

Yang perlu dipersiapkan untuk sistem perihal adalah.

Page 38: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

32

1. Daftar Indeks; adalah daftar yang memuat seluruh

kegiatan/masalah/hal-hal yang dilakukan diseluruh kantor dimana

sistem ini diterapkan. Masalah-masalah tersebut kemudian diuraikan

lagi. Masalah-masalah pokok tersebut dalam pembagian utama,

sedangkan uraian masalahnya disebut dalam pembagian pembantu,

apabila uraian masalah masih dibagi lagi menjadi masalah yang lebih

kecil, disebut sub pembagian pembantu.

2. Perlengkapan menyimpan surat:

Filling Cabinet

Guide

Folder

Kartu kendali

4. Pemberian kode surat

5. Penyimpanan surat, dengan cara

Membaca surat untuk mengetahui isi surat

Memberi kode surat

Mencatat surat dalam kartu kendali

5. Menyimpan kartu kendali

C. Sistem Nomor

Di dalam sistem nomor ini ada 4 macam yaitu:

1. Sistem nomor menurut Dewey (Sistem Desimal/Klasifikasi)

Sistem ini menetapkan kode surat berdasarkan nomor yang ditetapkan untuk surat

yang bersangkutan.

Yang diperlukan dalam sistem ini adalah

Page 39: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

33

a. Perlengkapan yang diperlukan adalah

Filling cabinet

Guide

Folder

b. Daftar klasifikasi nomor

c. Kartu kendali

Funsi daftar klasifikasi adalah

Sebagai pedoman pemberian kode notice STNK

Sebagai pedoman untuk mempersiapkan dan menyusun tempat

penyimpanan surat

Uraian guide, folder, dan surat dalam filling cabinet

Dalam setiap laci filling cabinet diperlukan 10 guide

Dibelakang setiap guide ditempatkan 10 folder

Surat yang terbaru dalam setiap folder ditempatkan paling depan

Cara penyimpanan notice STNK

Memberi kode notice STNK

Mencatat notice STNK kedalam kartu kendali

Mencatat notice STNK pada kartu indeks

Menyimpan notice STNK

Penyusunan notice STNK dalam folder setiap surat yang baru selalu

ditempatkan di urutan paling depan

Menyimpan kartu kendali

2. Sistem nomor menurut Terminal Digit

Page 40: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

34

Didalam sistem ini kode penyimpanan dan kode penemuan kembali surat

memakai sistem penyimpanan menurut teminal digit, yaitu sistem penyimpanan

berdasarkan pada nomor urut dalam buku arsip.

Dalam sistem ini yang perlu dipersiapkan adalah

- Perlengkapan untuk tempat penyimpanan surat yang terdiri atas; filling cabinet

10 laci, guide (setiap laci 10 guide), dan folder (setiap guide 10 folder)

- Kartu kendali; yang digunakan dalam sistem ini sama dengan kartu kendali yang

digunakan dalam sistem lain. Yang berbeda disini adalah mengindeks nomor

kode untuk keperluan penyimpanan dan penemuan kembali surat.

- Cara mengindeks nomor kode sebagai berikut

a. Dua angka dari belakang sebagai unit 1, yaitu menunjukkan nomor laci dan

nomor guide

b. Satu angka setelah unit 1 sebagai unit 2 yaitu menunjukkan nomor folder

c. Sisa seluruh angka sesudah unit 2 sebagai unit 3 yaitu menunjukkan surat yang

kesekian dalam folder

3. Sistem Nomor Middle Digit

Sistem ini merupakan kombinasi dari Sistem Nomor Decimal Dewey dan

Sistem Nomor Terminal Digit. Yang dijadikan kode laci dan guide adalah dua

angka yang berada di tengah, sedangkan dua angka yang berada di depannya

menunjukkan kode map, kemudian dua angka yang berada dibelakangnya

menunjukkan urutan surat yang kesekian didalam map.

Dalam sistem ini kode angka harus berjumlah enam, sehingga terdapat dua angka

ditengah, dua angka di depan dan dua angka dibelakang. Seandainya angka kode

kurang dari enam maka harus ditambahkan angka nol di depannya sampai

Page 41: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

35

berjumlah enam angkla. Cara penyimpanannya sama dengan Sistem Nomor

Terminal Digit.

4. Sistem nomor Soundex (phonetic system)

Sistem Soundex adalah sistem pengarsipan berdasarkan pengelompokan nama dan

tulisannya atau bunyi pengucapannya hampir bersamaan. Dalam sistem ini nama-

nama diganti dengan kode (notasi) yang terdiri dari 1 huruf dan 3 angka.

Susunan penyimpanannya adalah menurut abjad yang diikuti urutan nomor.

D. Sistem Geografis / Wilayah

Sistem geografis atau wilayah adalah suatu sistem penyimpanan arsip

berdasarkan pembagian wilayah atau daerah yang menjadi alamat suatu surat.

Surat disimpan dan diketemukan kembali menurut kelompok atau tempat

penyimpanan berdasarkan geografi/wilayah/kota dari surat berasal dan tujuan

surat dikirim. Dalam hubungan ini surat masuk dan surat keluar disimpan dan

ditempatkan dalam folder yang sama, tidak dipisah-pisahkan. Dalam

penyimpanannya menurut sistem ini harus dibantu dengan sistem abjad atau

sistem tanggal.

Yang perlu dipersiapkan dalam menerapkan sistem ini

Perlengkapan yang diperlukan dalam menerapkan sistem ini adalah; filling

cabinet, guide, folder, dan kartu kendali.

Penyimpanan surat melalui prosedur.

a. Melihat tanda pembebas dalam surat, yaitu tanda yang menyatakan bahwa surat

tersebut telah selesai diproses dan boleh disimpan.

b. Membaca surat.

Page 42: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

36

c. Memberi kode surat.

d. Mencatat surat pada kartu kendali.

e. Menggolongkan surat menurut wilayahnya masing-masing.

f. Menyimpan surat.

g. Menyimpan kartu kendali.

Penemuan kembali; cara menemukan kembali adalah sama seperti sistem-

sistem lainnya.

E. Sistem Tanggal (Chronologis)

Sistem tanggal adalah sistem penyimpanan surat yang didasarkan kepada

tanggal surat diterima (untuk surat masuk) dan tanggal surat dikirim (untuk surat

keluar)

Yang diperlukan untuk sistem ini adalah

- Perlengkapan yang diperlukan; filling cabinet, didepan laci dicantumkan judul

“tahun”, guide sebanyak 12 buah, masing-masing untuk satu bulan, folder, dan

kartu kendali.

- Pembagian sistem tanggal

a. Pembagian utama menggambarkan tahun (judul laci)

b. Pembagian pembantu menggambarkan bulan (judul guide)

c. Pembagian kecil menggambarkan tanggal (judul folder)

- Susunan guide dan folder dalam filling cabinet

a. Laci menggambarkan tahun

Page 43: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

37

b. Guide menggambarkan bulan

c. Folder menggambarkan tanggal

Jadi dalam hal ini Kantor bersama SAMSAT cabang Kota Cimahi

menerapkan mengambil data atau Dokumen dari bagian Arsip yang belum di

Arsip dan data-data atau Dokumen disusun berdasarkan Tanggal, Bulan, Tahun,

dan Lokasi (Kode Plat Nomor bagian terakhir) seperti XY, UH, X, FQ dan data

tersebut dilakukan pengecekan dengan dimasukan kedalam formulir Surat

Pendaftaran dan Pendataan Kendaraan Bermotor (SPPKB) sesuai dengan nama

pemilik. Setelah data-data tersebut disusun, penulis mengarsipkan berdasarkan

jenisnya diantaranya Kendaraan baru dan Mutasi kendaraan. Setelah Data

tersebut sudah diselesaikan dan dicocokkan Data tersebut dimasukan kedalam

map warna merah untuk motor dan map kuning untuk mobil lalu dikembalikan

kedalam bagian Arsip.

3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek

3.3.1 Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan pada SAMSAT

Cabang Cimahi Khususnya Dalam Perpanjang STNK

Perkembangan teknologi komputer yang pesat saat ini sangat berpengaruh

terhadap perkembangan informasi, terutama dalam penyebaran informasi yang se-

makin cepat ke berbagai pihak. Hal ini didorong karena kebutuhan akan informasi

sejalan dengan kemajuan dari teknologi. Pemerintah kota Cimahi memiliki se-

buah instansi yang bernama SAMSAT, dimana instansi ini bertugas untuk

melakukan penarikan pajak kendaraan bermotor. Karena semakin banyaknya

pemilik kendaraan bermotor yang hendak melakukan pembayaran pajak menye-

Page 44: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

38

babkan antrian yang sangat panjang dan menambah beban kerja bagi staff SAM-

SAT. Maka diperlukan pembuatan sistem informasi yang dapat membantu peker-

jaan staff SAMSAT untuk pengolahan data dan pelaporan, sehingga

meningkatkan efisiensi dan ketelitian kerja serta memperkecil resiko kesalahan.

Berikut merupakan siklus sistem informasi dalam melakukan

perpanjangan STNK prosedur dimulai dari wajib pajak harus ke bagian

Pendaftaran terlebaih dahulu untuk meminta formulir. Wajib pajak harus mengisi

formulir yang sudah diterima dengan identitas lengkap yang kemudian diserahkan

kembali kepada bagian Pendaftaran. Pemeriksaan identitas akan dilakukan oleh

bagian Pendaftaran, jika terjadi kesalahan maka formulir akan dikembalikan

kembali ke wajib pajak, apabila tidak terjadi kesalahan maka bagian Pendaftaran

akan mengrimkan formulir tersebut ke bagian Pengesahan. Di bag. Pengesahan

menginput identitas lengkap secara computerizer dan di bag. Pengesahan akan di

lakukan pencetakan notice dengan empat rangkap yaitu :

▪ untuk wajib pajak

▪ untuk Dispenda

▪ untuk jasa Raharja

▪ untuk BPK (Badan Keuangan Provisi).

Kemudian keseluruhan notice di serahkan ke korektor untuk melakukan

pemeriksaaan sekaligus dengan penandatanganan dan akan diberikan ke bag.

Kasir untuk di sahkan. Di bag. Kasir notice yang sudah di sahkan akan di

kembalikan ke wajib pajak untuk pembayaran. Jika sudah dibayar wajib pajak

harus memberikan notice ke bag. Kasir notice dan kemudian notice diberikan ke

bag. Pokja V sekalian akan di bagikan notice di antaranya:

Page 45: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

39

19.1.1 untuk wajib pajak

19.1.2 untuk Dispenda

19.1.3 jasa Jaharja

19.1.4 untuk BPK (Badan Keuangan Provinsi),

Prosedur selesai

3.3.2 Bagian-Bagian yang Terlibat Dalam Sistem Pengolahan Data

Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor.

Adapun Bagian-bagian yang terlibat dalam Sistem Pengolahan Data

Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor :

1. Kepala Kantor Pelayanan Pajak

2. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi

3. Kepala Seksi Pelayanan

4. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu

5. Pelaksana Seksi Pelayanan

6. Wajib Pajak

Page 46: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

40

Page 47: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah penulis susun sebelumnya dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Perkembangan teknologi komputer yang pesat saat ini sangat berpen-

garuh terhadap perkembangan informasi, terutama dalam penyebaran in-

formasi yang semakin cepat ke berbagai pihak. Hal ini didorong karena ke-

butuhan akan informasi sejalan dengan kemajuan dari teknologi. Pemerin-

tah kota Cimahi memiliki sebuah instansi yang bernama SAMSAT, di-

mana instansi ini bertugas untuk melakukan penarikan pajak kendaraan

bermotor. Karena semakin banyaknya pemilik kendaraan bermotor yang

hendak melakukan pembayaran pajak menyebabkan antrian yang sangat

panjang dan menambah beban kerja bagi staff SAMSAT. Maka diperlukan

pembuatan sistem informasi yang dapat membantu pekerjaan staff SAM-

SAT untuk pengolahan data dan pelaporan, sehingga meningkatkan

efisiensi dan ketelitian kerja serta memperkecil resiko kesalahan.

2. Dalam hal ini Bagian-Bagian yang Terlibat Dalam Sistem Pengolahan

Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor telah berjalan sesuai dengan

jabatan/tugasnya masing-masing yaitu diantaranya:

a. Kepala Kantor Pelayanan Pajak

b. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi

41

Page 48: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

42

c. Kepala Seksi Pelayanan

d. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu

e. Pelaksana Seksi Pelayanan

f. Wajib Pajak

4.2 Saran

1. Membenahi fasilitas sehingga agar tidak memperlambat proses

kinerja para staf kantor bersama SAMSAT cabang wilayah Cimahi.

2. Pengawasan dan disiplin harus dijalankan dengan sebaik mungkin

yang sangat mendukung perkembangan kinerja para staf

3. Diadakan pembelajaran khusus tentang program tersebut sehingga

user lebih mudah memahami dan tanggap dalam mengoperasikan program

barutersebut.

4. User harus lebih teliti dalam memperhatikan data-data yang mau di

input.

5. Membuat program baru untuk memasukan nonor seri kendaraan

yang belum tercantum dapa program komputer sebelumnya

Page 49: Analisa Sistem Pengolahan Data Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Kota Cimahi

DAFTAR PUSTAKA

Ardyos.2004. Kamus Besar Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima.

W.J.S Poerwadarminta.2003 Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Kedua.

Jakarta:Balai pustaka.

Kantor Bersama SAMSAT.2007. Company Profile. Cimahi.

Mulyadi.2001.Sistem Akuntansi.Jakarta: Salemba Empat.

Waluyo.2003.Perpajakan Indonesia.Jakarta:Salemba Empat

43