bab iii gambaran umum perusahaan iii.1. sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2007-3-00026-ak...
TRANSCRIPT
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
III.1. Sejarah Perusahaan
PT. Kimia Farma (Persero) Tbk selanjutnya disebut “Perusahaan” didirikan
berdasarkan Akta No.18 tanggal 16 agustus 1971 dan diubah dengan Akta perubahan
No.18 tanggal 18 Oktober 1971, keduanya dari Soelaeman Ardjasasmita notaris di
Jakarta. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. J.A.5/184/21 tanggal 14 Oktober
1971, dan didaftarkan pada buku registrasi di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di
bawah No.2888 dan No.2889 tanggal 20 Oktober 1971 serta telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No.90 tanggal 9 November 1971, Tambahan Berita
Negara Republik Indonesia No.508. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberpa kali perubahan, terakhir dengan akta No.45 tanggal 24 Oktober 2001 dari Imas
Fatimah, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan modal disetor. Akta perubahan ini
telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-12746HT.01.04.TH.2001 tanggal 8 November
2001.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dimana Kantor Pusat Perusahaan beralamat di
Jalan Veteran Nomor 9 Jakarta. Perusahaan memiliki unit produksi yang berlokasi di
Jakarta, Bandung, Semarang, Watukadon (Mojokerto) dan Tanjung Morawa (Medan)
dimana memproduksi produk obat-obatan dan bahan baku untuk beberapa wilayah.
Selain itu Perusahaan juga memiliki satu unit distribusi yang berlokasi di Jakarta.
39
40
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan
dalam Akta No.1 tanggal 1 November 2002, para pemegang saham telah menyetujui
restrukturisasi usaha Perusahaan dengan membentuk 2 (dua) Anak Perusahaan. Pada
tanggal 4 Januari 2003, Perusahaan membentuk 2 (dua) Anak Perusahaan yaitu PT.
Kimia Farma Trading & Distribution dan PT. Kimia Farma Apotek yang berdomisili di
Jakarta dengan masing-masing persentase kepemilikan sebesar 100%, dimana yang
sebelumnya masing-masing merupakan unit usaha Pedagang Besar Farmasi dan Apotek.
Pada tanggal 31 Desember 2006 PT. Kimia Farma Trading & Distribution memiliki 41
(empat puluh satu) Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan PT. Kimia Farma Apotek
memiliki 328 (tiga ratus dua puluh delapan) Apotek yang tersebar di seluruh Indonesia.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1817, yang pada saat itu
bergerak dalam bidang distribusi obat dan bahan baku obat. Pada tahun 1958, pada saat
Pemerintahan Indonesia menasionalisasikan semua Perusahaan Belanda, status
Perusahaan tersebut diubah menjadi beberapa Perusahaan Negara. Pada tahun 1969,
beberapa Perusahaan Negara tersebut diubah menjadi satu perusahaan yaitu Perusahaan
Negara Farmasi dan Alat Kesehatan Bhinneka kimia Farma disingkat PN Farmasi Kimia
Farma. Pada tahun 1971, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1971 status
Perusahaan Negara tersebut diubah menjadi Persero dengan nama PT. Kimia Farma
(Persero) dan sejak tanggal 4 Juli 2001, Perusahaan tercatat sebagai perusahaan publik di
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
III.2. Struktur Organisasi
Pada tanggal 31 Desember 2006, susunan dewan komisaris, direksi dan komite
audit Perusahaan adalah sebagai berikut :
41
Komisaris Utama : Drs. Agus Muhammad, M.Acc.
Komisaris : dr. Sjafii Ahmad MPH
Komisaris Independen : Mayjen (Purn) Effendi Rangkuti, SH.
dr. Laks Muda (Purn) H. Darmansyah
Dandossi Matram
Direktur Utama : Gunawan Pranoto
Direktur : Sofiarman Tarmizi
Warsito Triatmojo
Handoyo Abdul Rachman S
Ketua Komite Audit : Mayjen (Purn) Effendi Rangkuti, SH.
Anggota Komite Audit : Roberth Gonijaya
Danrivinto B, SH LLM.
Berikut ini beberapa tugas dari masing-masing bagian kerja yaitu sebagai berikut :
1. Dewan Komisaris
Tanggung Jawab utama Dewan Komisaris adalah mengawasi kebijakan yang
ditentukan oleh Direksi. Tanggung jawab lainnya antara lain melaksanakan
pemantauan terhadap pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh Direksi,
memberikan masukan dan saran kepada Direksi terutama dalam hal implementasi
tata kelola perusahaan yang baik.
2. Direksi
Tugas dari Direksi sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar
perusahaan adalah sebagai berikut :
42
a. Memimpin, mengurus, dan mengendalikan sesuai dengan tujuan perusahaan
dan berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.
b. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan perusahaan.
c. Menyiapkan pada waktunya rancangan rencana kerja dan anggaran perusahaan,
untuk selanjutnya disampaikan kepada Dewan Komisaris.
3. Komite Audit
PT. Kimia Farma Tbk membentuk Komite Audit sejak 1 April 2002. Hingga saat
ini Komite Audit Perusahaan beranggotakan sebanyak 3 (tiga) orang. Komite
audit melaksanakan beberapa aktivitas sehubungan dengan fungsinya untuk
membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan peran pengawasan seperti
melakukan analisa dan pendalaman terhadap laporan kinerja, hasil audit serta
laporan-laporan yang terkait dengan aktivitas penting perusahaan lainnya. Tugas
utama Komite Audit adalah memantau pelaksanaan audit operasional dan
keuangan, membahas temuan-temuan audit yang signifikan, melakukan
penelaahan terhadap Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan
Konsolidasi, dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Direksi atas beberapa
hal yang perlu dilaksanakan oleh Manajemen dalam rangka peningkatan kinerja
perusahaan.
4. Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi utama seperti Compliance Officer,
Stakeholders Relation, Investor Relation, dan Legal Advisor. Jabatan Sekretaris
pada PT. Kimia Farma Tbk saat ini masih dirangkap oleh Direktur Keuangan.
Untuk menunjang kelancaran aktivitas harian tugas Sekretaris, Sekretaris
43
melimpahkan sebagian tugas dan wewenang kepada Manajer Investor Relations.
Beberapa tugas Sekretaris sebagai berikut :
a. Menyampaikan Laporan Kegiatan dan Kinerja Perusahaan untuk memenuhi
persyaratan serta ketentuan Pasar Modal.
b. Memberikan pelayanan kepada pemegang saham dam stakeholder lainnya atas
informasi yang berkaitan dengan kondisi perusahaan baik melalui situs resmi
perusahaan maupun aktivitas lainnya seperti temu wartawan, penjelasan lewat
media dll.
c. Mengikuti perkembangan peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal dan
memastikan bahwa perusahaan selalu memenuhi dan mematuhi peraturan yang
berlaku.
d. Memperbaharui tampilan dan tata kelola media internal perusahaan dan
pembinaan relasi perusahaan serta menyelenggarakan event penting
perusahaan.
5. Pengawasan Internal
Sistem pengendalian internal adalah salasatu sarana utama untuk dapat
memastikan bahwa pengelolaan Perusahaan telah dilaksanakan sesuai dengan
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik. Satuan Pengawasan Internal
(SPI) yang mengatur unit satuan pengawasan intern beserta standar audit dan kode
etiknya. Satuan ini melaksanakan beberapa aktivitas diantaranya memberikan
rekomendasi peningkatan pengendalian internal dan melaksanakan evaluasi dan
rekomendasi untuk aktivitas-aktivitas yang mempengaruhi daya saing Perusahaan.
GAMBAR III.1
STRUKTUR ORGANISASI PT. KIMIA FARMA Tbk.
Direktur Umum dan Personalia
RUPS
Komisaris Utama
Komisaris
Direktur Keuangan
Direktur Pemasaran
Direktur Produksi
Divisi SDM dan Umum
Divisi Keuangan
& Akuntansi
Divisi Pengem-bangan Usaha
Corporate Secretary
SBU Apotek
SBU PBF
Divisi Pema-saran
Divisi Formu-
lasi
SBU Industri Bahan Baku
farmasi
Divisi SPI
Direktur Utama
Komite Audit
Sumber : Annual Report PT. Kimia Farma Tbk 2004, 2005 dan 2006
44
45
III.3. Kegiatan atau Operasi Perusahaan
PT. Kimia Farma Tbk merupakan sebuah perusahaan yang memberikan jasa
pelayanan kesehatan yang terintegrasi kepada masyarakat pada umumnya. dimana
kegiatan atau operasinya bergerak di berbagai bidang unit usaha, yaitu industri, riset dan
pengembangan, pemasaran, distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan pendirian
perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program
Pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya
kegiatan usaha dibidang industri kimia, farmasi, biologi dan kesehatan serta industri
makanan dan minuman. Guna mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan dapat
melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
a. Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia farmasi, biologi, dan lainnya
yang diperlukan guna pembuatan persediaan farmasi, kontrasepsi, kosmetika, obat
tradisional, alat kesehatan, produk makanan/minuman dan produk lainnya
termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang ada hubungannya dengan
produksi diatas;
b. Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana
pendukung lainnya, baik yan berkait dengan industri farmasi meupun industri
lainnya;
c. Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan, dan distribusi dari hasil
produksi seperti diatas, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak
ketiga, termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri, serta
kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Perusahaan;
46
d. Melakukan usaha bidang jasa, baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha
Perusahaan maupun jasa, upaya dan sarana pemeliharaan dan pelayanan kesehatan
pada umumnya termasuk jasa konsultasi kesehatan.
e. Menyelenggarakan jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian dan
pengembangan sejalan dengan maksud dan tujuan perusahaan, baik yang dilakukan
sendiri maupun kerjasama dengan pihak lain.
Dalam kegiatan operasi, Perusahaan melaksanakan kegiatan di beberapa bidang
usaha yaitu :
A. Industri
Dalam kegiatannya, segmen Industri yang dikelola oleh perusahaan induk
didukung kuat oleh unit Riset dan Pengembangan dalam memproduksi obat jadi dan
obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati.
Produk obat Perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Obat Ethical
Obat ethical merupakan jenis obat yang terbanyak dihasilkan oleh Perusahaan.
Obat ethical Perusahaan terbagi dalam dua kategori Obat Generik dan Obat Nama
Dagang.
a.1 Obat Generik
Obat Generik memberikan kontribusi yang begitu berarti dari total penjualan
Perusahaan. Beberapa Obat Generik yang dihasilkan Perusahaan antara lain
Amoxycillin, Ampicillin, Paracetamol, Antasida DOEN, Oralit dan
Metoclopramide.
47
a.2 Obat Nama Dagang
Obat Nama Dagang yang dihasilkan Perusahaan adalah obat yang diproduksi
dengan nama Perusahaan sendiri dan atas dasar lisensi. Beberapa Obat nama
dagang yang dihasilkan Perusahaan dengan nama dagang Perusahaan sendiri
antara lain Betason, Dasabion, Cordalat, Progence, dan Neurovit E.
b. Obat OTC (Over The Counter)
Obat OTC yang dihasilkan Perusahaan adalah obat yang dapat dibeli bebas baik
berupa obat modern maupun obat tradisional/obat asli Indonesia. Perusahaan
merupakan salahsatu pelopor dalam pengembangan obat asli Indonesia. Beberapa
Obat OTC dan obat asli Indonesia yang diproduksi Perusahaan antara lain Aktifon,
Supraflu, Marck’s Bedak, Marck’s Body Talc, Antussin, Batugin, Enkasari, dan
Fitolac.
c. Obat dan alat kontrasepsi untuk program Keluarga Berencana
Obat dan alat kontrasepsi yang dihasilkan Perusahaan untuk mendukung program
Keluarga Berencana (KB) yang terdiri dari Pil KB, Mikrodiol dan Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim (AKDR) jenis Copper T380A.
Perusahaan memiliki fasilitas produksi sejumlah 6 (enam) unit produksi yang
tersebar di kota-kota besar di Indonesia yang merupakan tulang punggung dari segmen
Industri, yaitu :
1. Unit Produksi Formulasi Jakarta (UPFJ)
Unit Produksi Formulasi Jakarta berlokasi di daerah Kawasan Industri Pulogadung
dengan luas tanah kurang lebih 35.000 m2 dan bangunan seluas kurang lebih
11.225 m2. Unit produksi ini memproduksi obat dalam bentuk sediaan tablet, tablet
48
salut, kapsul, granul, sirup kering, suspensi/sirup, tetes mata, krim, antibiotika dan
injeksi. Unit produksi ini menghasilkan sekitar 120 jenis obat yang terdiri dari
golongan Obat Ethical termasuk obat golongan narkotika dan lisensi serta obat
OTC. Industri formulasi ini telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat
yang Baik (CPOB) dan ISO-9002.
2. Unit Produksi Formulasi Bandung (UPFB)
Unit Produksi Formulasi Bandung terletak di atas tanah seluas kurang lebih
21.643m2 yang berlokasi di jalan Cicendo No.43 Bandung. Unit produksi ini
memproduksi obat dalam bentuk sediaan tablet, sirup/suspensi, serbuk dan pil KB.
3. Unit Produksi Formulasi Tanjung Morawa (UPFT)
Unit Produksi Formulasi Tanjung Morawa, Medan terletak di atas lahan tanah
seluas kurang lebih 20.058 m2 dengan bangunan seluas kurang lebih 1.774 m2.
Unit produksi ini merupakan fasilitas produksi Perusahaan yang berfungsi untuk
mengisi kebutuhan obat-obatan khususnya di wilayah Sumatera. Unit produksi ini
menghasilkan antara lain obat-obatan dalam bentuk sediaan tablet, krim dan
kapsul.
4. Unit Produksi Bandung (UPB)
Unit Produksi Bandung ini terletak dalam satu area dengan Unit Produksi
Formulasi Bandung. Unit produksi ini memproduksi bahan baku kina dan turunan-
turunannya, obat asli Indonesia antara lain BatuginElixir dan Enkasasri, dan alat
kontrasepsi dalam rahim (AKDR), yang telah mendapat US-FDA Approval.
Selain itu, Unit produksi juga memproduksi tablet, sirup, serbuk dan produk
kontrasepsi.
49
5. Unit Produksi Semarang (UPS)
Unit Produksi Semarang ini terletak diatas tanah seluas kurang lebih 39.312 m2
yang berlokasi di Simongan, Semarang. Unit produksi ini mengkhususkan diri
pada produksi minyak jarak, minyak nabati, dan kosmetika (bedak).
6. Unit Produksi Watukadon (UPW)
Unit Produksi Watukadon ini terletak di atas lahan seluas kurang lebih 78.576 m2
dan berlokasi di Jombang, Jawa Timur. Kegiatan Unit Produksi meliputi
pertambangan Yodium dan produksi obat jadi. Produk yang dihasilkan adalah
Yodium dan garam-garaman yaitu Kalium Yodat, Kalium Yodida, Natrium
Yodida serta garam-garam lainnya. Selain itu, unit ini juga menghasilkan bahan
baku Ferro Sulfat sebagai bahan baku pembuatan tablet besi untuk obat tambah
darah. UPW juga menghasilkan kapsul lunak ”Yodiol” yang merupakan obat
pilihan untuk pencegahan gondok dan Yodium test, serta menghasilkan produk
formulasi seperti tablet, tablet salut, kapsul lunak, salep dan cairan obat luar/dalam.
B. Riset dan Pengembangan
Unit Riset dan Pengembangan (Risbang) merupakan suatu unit yang
mengembangkan dan menciptakan produk-produk baru. Unit Risbang dilengkapi
fasilitas antara lain : Laboratorium analisis, laboratorium formulasi, laboratorium ekstrak
bahan baku alam dan kebun percobaan. Unit Risbang melakukan penelitian formulasi,
baik untuk sediaan modern maupun herbal medicine, sintesa kimia sederhana dan
analisis tanaman obat.
Unit Risbang telah melakukan beberapa kegiatan yang menunjang peningkatan
produk-produk perusahaan sesuai dengan masukan dari pemasaran. Secara umum
50
kegiatan dan program yang dilakukan oleh unit Risbang adalah melakukan penelitian
dana pengujian produk-produk baru dan pengembangan produk-produk lama sesuai
pesanan marketing, melakukan pengembangan formula menuju ke arah efisiensi,
membantu marketing melakukan proses registrasi produk baru, dan melakukan
pengujian bio availability dan bio ekuivalen untuk persyaratan pendaftaran ke Badan
POM. Dalam pengembangan produknya, Perusahaan juga telah melakukan kerjasama
penelitian dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian.
C. Pemasaran
PT. Kimia Farma Tbk sebagai Holding melakukan kegiatan pemasaran di pasar
dalam negeri untuk permintaan obat-obat etikal, generik, dan OTC (over the counter).
Selain dipasarkan pada pasar dalam negeri, Perusahaan juga merintis pengembangan
pasar ekspor untuk produk obat dan bahan baku ke beberapa negara di kawasan Asia,
Eropa, Afrika, Australia dan Selandia Baru.
Kegiatan pemasaran Perusahaan ditangani oleh Divisi Pemasaran dengan didukung
oleh lebih kurang 366 orang Medical Sales Representative yang tersebar diseluruh
Indonesia dan mengcover 21.800 orang dokter, 276 buah rumah sakit serta 9.020 buah
apotek. Divisi Pemasaran secara konsisten melakukan penelitian pasar baik berdasarkan
data primer dan sekunder sehingga mampu menghasilkan strategi pemasaran yang tepat
bagi Perusahaan. Divisi ini juga membuat rencana pemasaran secara terpadu yang
kemudian dikoordinasikan dengan unit terkait seperti produksi dan distribusi.
D. Distribusi
Unit Distribusi yang dipresentasikan oleh anak perusahaan PT. Kimia Farma
Trading & Dstribution (KFTD) berperan dalam upaya peningkatan penjualan produk-
51
produk Kimia Farma. PT.KFKD memiliki 41 cabang Pedagang Besar Farmasi, yang
didukung oleh 378 salesman dengan jumlah outlet sebanyak 21.392, diantaranya Apotek
sebanyak 9.415, Rumah Sakit sebanyak 1.822, Instansi sebanayk 378, Toko Obat
sebanyak 7.716, Grosir sebanyak 1.195 dan Supermarket sebanyak 538 buah.
Kegiatan dari anak perusahaan ini adalah melayani penjualan ke pedagang besar
farmasi dan apotek yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Selain itu guna melakukan
penambahan muatan industri, Unit Distribusi PT. KFTD juga berperan sebagai agen
yang memasarkan produk dari produsen lain diantaranya dari : PT. Merapi untuk infuse,
PT. Tirta Santana untuk kasa elastis, PT. Duta Kaizar, PT. Mahakam , PT. Bio Farma,
dan PT. Reddis Papua.
E. Ritel/Apotek
PT. Kimia Farma Apotek adalah anak perusahaan yang mengelola kegiatan usaha
ritel melalui pengoperasian apotek milik perusahaan maupun apotek kerja sama operasi
dimana sampai saat ini secara keseluruhan berjumlah 328 Apotek.
Apotek Kimia Farma melayani resep dokter, penjualan obat bebas dan alat
kesehatan. Dalam rangka menunjang kegiatan usahannya, apotek dilengkapi dengan
cakupan pelayanan lainnya seperti praktek dokter, penjualan optik dan swalayan
farmasi, serta layanan swamedikasi. Setiap Apotek dikelola oleh tenaga Apoteker yang
berwenang dan bertanggung jawab penuh waktu dalam memberikan layanan asuhan
kefarmasian dengan baik.
F. Laboratorium Klinik & Klinik Kesehatan
Sebagai perwujudan paradigma baru perusahaan menjadi sebuah perusahaan yang
memberikan pelayanan kesehatan, maka PT. Kimia Farma Tbk mengembangkan
52
kegiatan usaha baru berupa layanan Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan. Adapun
layanan yang diberikan adalah :
a. Jasa layanan pemeriksaan Laboratorium Klinik sebagai penunjang diagnosa seperti
pemeriksaan kesehatan (medical check up).
b. Konsultasi dan pemeliharaan kesehatan
Sampai dengan tahun 2005 jumlah Laboratorium Klinik yang beroperasi sebanyak
19 outlet yang tersebar di Jawa, Bali dan Batam. Sedangkan jumlah Klinik Kesehatan
yang beroperasi sebanyak 9 klinik di Jawa dan Bali.
53
III.4. Laporan Keuangan Perusahaan
A. Neraca
Tabel III.1
PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2006, 2005 DAN 2004
(Dalam Ribuan Rupiah)
2006 2005 2004
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan Setara Kas 210.381.278 132.865.252 158.755.272
Piutang Usaha, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar Rp 11.957.679.500
tahun 2006,
Rp 10.248.566.375 tahun 2005
dan Rp 11.208.720.031
tahun 2004 207.341.988 220.654.768 201.742.015
Piutang lain-lain, setelah
dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu sebesar
Rp 309.503.073 tahun 2005
dan Rp 311.174.072 tahun
2004 3.356.754 1.611.241 2.562.103
Persediaan, setelah dikurangi
penyisihan persediaan
usang Rp 4.721.467.346
tahun 2006, Rp 4.935.361.410
tahun 2005 dan
Rp 4.315.417.028 tahun 2004 220.258.240 242.344.056 221.376.747
54
Tabel III.1 (Lanjutan)
PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2006, 2005 DAN 2004
(Dalam Ribuan Rupiah)
2006 2005 2004
Uang muka 1.550.308 9.400.753 2.604.121
Pajak dibayar dimuka 94.277.529 64.376.484 68.806.937
Biaya dibayar dimuka 10.737.784 6.609.944 5.800.345
Jumlah Aktiva Lancar 747.903.882 677.862.499 661.647.541
AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 5.329.055 4.338.609 4.128.248
Penyertaan saham 736.725 736.725 4.724.753
Aktiva pajak tangguhan - bersih 17.085.724 17.246.902 13.611.484
Aktiva tetap, setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 218.705.048.918
tahun 2006, Rp192.846.331.461 thn2005
dan Rp 165.546.982.845 tahun 2004 403.825.777 411.316.118 412.819.560
Aktiva yang belum digunakan 9.121.869 9.121.869 9.121.869
Beban yang ditangguhkan - bersih 20.895.915 21.584.494 25.127.047
Aktiva lain-lain 56.325.687 35.395.615 42.257.928
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 513.320.753 499.740.333 511.790.889
JUMLAH AKTIVA 1.261.224.635 1.177.602.832 1.173.438.430
55
Tabel III.1 (Lanjutan)
PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2006, 2005 DAN 2004
(Dalam Ribuan Rupiah)
2006 2005 2004
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank 74.187.773 83.870.956 24.308.872
Hutang usaha 189.616.766 146.211.118 173.998.805
Hutang pajak 11.741.502 17.392.115 30.387.262
Uang muka pelanggan 39.358.310 8.551.862 10.991.837
Biaya yang masih harus dibayar 30.063.857 22.696.436 19.138.934
Pinjaman dari Pemerintah R.I
Jangka pendek - 14.479.324 14.959.673
Jangka panjang yang jatuh tempo
dlm 1 tahun - - 44.813.905
Kewajiban lancar lain-lain 7.702.783 7.582.914 7.034.399
Jumlah Kewajiban Lancar 352.670.992 300.784.725 325.633.687
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban imbal kerja 37.899.756 32.597.706 27.245.569
Kewajiban tidak lancar lainnya 5.975.404
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 37.899.756 32.597.706 33.220.973
JUMLAH KEWAJIBAN 390.570.748 333.382.431 358.854.660
56
Tabel III.1 (Lanjutan)
PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2006, 2005 DAN 2004
(Dalam Ribuan Rupiah)
2006 2005 2004
EKUITAS
Modal Saham - nilai nominal
Rp 100 per saham Modal
dasar- 20.000.000.000 saham
terbagi atas 1 saham seri A
Dwiwarna dan 19.999.999.999
seri B, Modal ditempatkan
dan disetor 5.554.000.000
saham terbagi atas1 saham
seri A Dwiwarna serta
5.553.999.999 saham seri B 555.400.000 555.400.000 555.400.000
Tambahan modal disetor 43.579.620 43.579.620 43.579.620
Modal lain-lain-opsi kepemilikan
saham karyawan - - 216.505
Selisih Penilaian kembali aktiva 44.851.758 44.851.758 44.851.758
Saldo laba:
Ditentukan penggunanya 182.832.660 147.345.947 93.236.087
Belum ditentukan penggunanya 43.989.948 53.043.076 77.299.799
Jumlah Ekuitas 870.653.887 844.220.401 814.583.770
JUMLAH KEWAJIBAN
DAN EKUITAS 1.261.224.635 1.177.602.832 1.173.438.430
Sumber : Annual Report PT. Kimia Farma Tbk 2004, 2005 dan 2006
57
B. Laporan Laba Rugi
Tabel III.2
PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006,
2005, 2004
(Dalam Ribuan Rupiah)
2006 2005 2004
PENJUALAN BERSIH 2.189.714.887 1.816.433.229 1.925.989.624
BEBAN POKOK PENJUALAN 1.595.251.797 1.239.310.886 1.279.340.251
LABA KOTOR 594.463.090 577.122.343 646.649.373
BEBAN USAHA
Penjualan 344.664.640 315.418.405 355.954.371
Umum dan administrasi 189.167.030 176.986.344 165.986.214
Jumlah Beban Usaha 533.831.669 492.404.749 521.940.585
LABA USAHA 60.631.421 84.717.593 124.708.788
PENGHASILAN (BEBAN)LAIN-LAIN
Beban bunga dan provisi bank (10.977.923)
(8.197.998) (2.600.308)
Pendapatan bunga dan hasil investasi 2.157.239 2.592.300 3.534.622
Keuntungan (kerugian) kurs mata uang
asing - bersih 1.313.364 (1.880.234) (1.054.600)
Lain-lain bersih 14.504.593 5.252.195 (1.031.610)
Jumlah Penghasilan (beban) lain-lain 6.997.272 (2.233.736) (1.151.8967)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 67.628.693 82.483.857 123.556.891
58
Tabel III.2 (Lanjutan)
PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006,
2005 DAN 2004
(Dalam Ribuan Rupiah)
2006 2005 2004
BEBAN (MANFAAT) PAJAK
Pajak Kini 23.477.566 33.292.705 43.178.338
Pajak tangguhan 161.178 (3.635.418) (2.136.570)
Beban pajak - bersih 23.638.745 29.657.286 41.041.768
LABA SEBELUM KERUGIAN LUAR BIASA 43.989.948 52.826.571 82.515.123
Kerugian luar biasa setelah dikurangi efek pajak - - (4.760.501)
LABA SETELAH PAJAK 43.989.948 52.826.571 77.754.621
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
Sebelum kerugian luar biasa 7.92 9,51 14,86
Laba bersih 7.92 9,51 14,00
Sumber : Annual Report PT. Kimia Farma Tbk 2004, 2005 dan 2006
C. Laporan Perubahan Ekuitas
Tabel III.3
PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006, 2005 DAN 2004
(Dalam Ribuan Rupiah)
Modal Tambahan Modal
Selisih
penilaian Saldo laba
ditempatkan modal lain-lain kembali Ditentukan
Tidak
ditentukan
dan disetor disetor aktiva tetap penggunaannya penggunaannya Jumlah
Saldo per 01 Januari 2004 555.400.000 43.579.620 216.505 44.851.758 67.478.844 42.474 754.000.644
Dividen - - - - - (17.171) (17.171.496)
Cadangan pasal 61 UUPT - - - - 100.000 (100) -
Cadangan Umum - - - - 25.657.244 (25.657) -
Laba bersih tahun buku 2004 - - - - - 77.755 77.754.621
Saldo per 31 Desember 2004 555.400.000 43.579.620 216.505 44.851.758 93.236.087 77.300 814.583.770
59
Tabel III.3 (Lanjutan)
PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006, 2005 DAN 2004
(Dalam Ribuan Rupiah)
Modal Tambahan Modal Selisih
penilaian Saldo laba
ditempatkan modal lain-lain kembali Ditentukan Tidak
ditentukan dan disetor disetor aktiva tetap penggunaannya penggunaannya Jumlah
Dividen - - - - - (23.189.940) (23.189.940) Cadangan pasal 61 UUPT - - - - 100.000 (100.000) Cadangan umum - - - - 54.009.859 (54.009.859) Opsi Saham berakhir 05 Januari 2005 - - (216.505) - - 216.505 Laba bersih tahun buku 2005 - - - - - 52.826.571 52.826.571 Saldo per 31 Desember 2005 555.400.000 43.579.620 - 44.851.758 147.345.947 53.043.076 844.220.401 Cadangan pasal 61 UUPT - - - - 100.000 (100.000) - Dividen - - - - - (15.847.971) (15.847.971) Program Kemitraan - - - - - (528.266) (528.266) Program Bina Lingkungan - - - - - (528.266) (528.266) Tantiem Direksi - - - - - (651.960) (651.960) Cadangan umum - - - - 35.386.613 (35.386.613) - Laba bersih periode berjalan - - - - - 43.989.948 43.989.948 Saldo per 31 Desember 2006 555.400.000 43.579.620 - 44.851.758 182.832.560 43.989.948 870.653.887
Sumber : Annual Report PT. Kimia Farma Tbk 2004, 2005 dan 2006
60
61
D. Laporan Arus Kas
Tabel III.4
PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS - KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006, 2005
DAN 2004
(Dalam Ribuan Rupiah)
2006 2005 2004
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan 2.301.508.204 1.825.544.821 1.918.000.437
Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (2.145.965.587) (1.763.697.766) (1.977.407.082)
Pembayaran bunga (10.140.866) (7.541.556) (3.565.755)
Pembayaran pajak penghasilan (39.120.136) (44.465.096) (29.469.084)
Penerimaan operasi lain-lain 33.960.986 20.755.455 17.396.357
Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk)
Aktivitas Operasi 140.242.601 30.595.858 (75.045.128)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan bunga 1.979.495 2.294.271 3.372.541
Perolehan aktiva tetap (23.982.283) (34.331.453) (35.650.355)
Hasil penjualan aktiva tetap 820.081 564.721 103.350
Penambahan biaya tangguhan eksplorasi dan
pengembangan (2.002.642) - (9.596.907)
Penjualan aktiva lain-lain - 2.022.063 -
Penerimaan dividen 169.110 298.029 162.080
Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk)
Aktivitas Investasi (23.016.238) (29.152.369) (41.609.290)
62
Tabel III.4 (Lanjutan)
PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS - KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006, 2005
DAN 2004
(Dalam Ribuan Rupiah)
2006 2005 2004
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN (14.479.324) (63.227.746) (6.994.078)
Penambahan /Pembayaran pinjaman pemerintah (9.683.183) 59.562.084 (17.059.234)
Penambahan/Pembayaran hutang bank jangka
pendek (15.611.680) (23.189.935) (17.171.496)
Pembayaran dividen
Penerimaan/Pembayarn dari pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa 63.850 (477.911) 42.119
Kas Bersih diperoleh (digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan (39.710.337) (27.333.508) (41.182.688)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS 77.516.026 (25.890.020) (157.837.105)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 132.865.252 158.755.272 316.592.377
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 210.381.278 132.865.252 158.755.272
Sumber : Annual Report PT. Kimia Farma Tbk 2004, 2005 dan 2006
63
III.5. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Ikhtisar kebijakan akuntansi yang disajikan adalah dalam satuan Rupiah penuh, yaitu :
a. Kas dan Setara Kas
2006 2005 2004 Kas Rupiah 13.063.723.639 15.875.745.551 9.082.771.931 USD 110 - 31 Desember 2005 dan USD 4,019 - 31 Desember 2004 - 1.081.300 37.336.510 Jumlah Kas 13.063.723.639 15.876.826.851 9.120.108.441 Bank Rupiah PT. Bank Negara Indonesia Tbk 98.886.598.548 23.165.753.434 23.841.643.298 PT. Bank Bukopin Tbk 43.340.642.391 43.426.903.387 64.020.303.100 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk 37.123.207.973 32.155.344.920 46.823.507.034 PT. Bank Pembangunan Daerah 15.170.002.732 11.896.390.828 7.616.339.015 PT. Bank Central Asia Tbk 1.408.285.100 516.853.537 484.684.319 PT. Bank Muamalat Indonesia 262.158.472 175.041.306 109.123.613 PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk 142.254.320 20.440.653 52.082.609 Lain-lain (masing-masing dengan saldo dibawah Rp 50.000.000) 99.684.644 24.479.792 58.109.393 196.432.834.180 111.381.207.857 143.005.792.381 Mata Uang Asing PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk USD 98,084 - 31 Desember 2006, USD 570,419 - 31 Desember 2005, USD 283,032 -31 Desember 2004 884.720.115 5.607.217.296 2.629.371.275 Jumlah Bank 197.317.554.295 116.988.425.153 145.635.163.656 Deposito berjangka PT Bank Danamon Tbk - - 4.000.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - - -
Jumlah 210.381.277.934 132.865.252.004 158.755.272.097
b. Piutang Usaha
Perusahaan dan Anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu masing-
masing 2% untuk BUMN dan 5% untuk pihak ketiga (swasta) berdasarkan
64
penelaahan terhadap masing- masing akun piutang dan persentase tertentu dari saldo
akun piutang pada akhir tahun.
2006 2005 2004 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Asuransi Kesehatan Indonesia (Persero) 20.678.878.877 9.391.999.214 3.913.860.702 PT Indo Farma Tbk 15.093.927.036 9.717.849.266 19.023.007.023 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) 9.663.471.501 8.418.866.490 33.165.518.091 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 5.603.572.774 5.482.184.235 5.521.836.144 PT Pertamina (Persero) 4.477.768.656 4.566.614.068 4.635.729.571 PT Indosat Tbk 2.574.956.425 - - PT Angkasa Pura (Persero) 1.664.686.801 1.554.237.450 1.013.553.380 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) 1.177.483.356 1.725.685.483 1.873.290.86 PT Inalum - - 1.147.346.658 PT Aneka Tambang (Persero) - - 917.093.141 PT. Perkebunan Nusantara - - 7.823.961.774 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000) 13.760.072.565 15.123.461.378 7.823.961.774 Jumlah 74.692.817.991 55.980.897.584 79.934.282.407 Penyisihan piutang ragu-ragu (1.493.858.813) (1.119.617.660) (1.598.685.648) Jumlah Piutang Usaha BUMN 73.198.959.178 54.861.279.924 78.335.596.759 Pihak Ketiga Lokal Jawa 64.062.682.014 103.935.091.120 59.862.807.165 Sulawesi, Maluku, dan Papua 36.068.278.848 21.148.681.186 28.019.751.449 Sumatera 22.644.196.809 22.229.771.306 23.569.075.234 Bali dan Nusa Tenggara 10.356.823.206 9.886.552.336 9.128.714.865 Kalimantan 7.059.476.332 7.910.752.259 8.614.319.472 Pihak ketiga ekspor 4.415.391.900 9.811.588.410 3.821.784.859 Jumlah 144.606.849.109 174.922.436.617 133.016.453.044 Penyisihan piutang ragu-ragu (10.463.820.687) (9.128.948.715) (9.610.034.383) Jumlah Piutang pihak ketiga 134.143.028.422 165.793.487.902 123.406.418.661 Jumlah 207.341.987.600 220.654.767.826 201.742.015.420
c. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan
nilai realisasi bersih. Biaya perolehan bahan baku, bahan pembantu dan barang jadi
ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama, barang dalam proses
ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
65
Akun ini terdiri dari : 2006 2005 2004
Barang jadi Obat jadi, kosmetika dan alat kontrasepsi 158.640.627.373 174.561.060.035 160.679.547.941 Alat kesehatan 4.979.123.545 5.151.388.612 4.454.242.227 Bahan baku dan bahan pembantu 46.737.555.360 54.345.923.429 47.688.399.882 Barang dalam proses 13.984.224.043 12.382.977.379 12.312.456.128 Barang dalam perjalanan 638.177.091 838.068.239 557.517.567 Jumlah 224.979.707.412 247.279.417.694 225.692.163.745 Penyisihan persedian usang (4.721.467.346) (4.935.361.410) (4.315.417.028) Jumlah 220.258.240.066 242.344.056.284 221.376.746.717
d. Biaya di Bayar di Muka
2006 2005 2004 Kontrak gedung dan kompensasi rumah dinas 6.358.431.092 2.925.355.995 3.017.394.104 Kerjasama operasi dan ikatan kerjasama 1.646.468.032 961.633.806 910.357.668 Biaya Pemasaran dibayar dimuka 869.616.200 1.511.485.200 - Lain-lain 1.863.268.832 1.211.468.788 1.872.593.817
Jumlah 10.737.784.156 6.609.943.789 5.800.345.589
e. Piutang kepada Pihak yang mempunyai Hubungan istimewa
2006 2005 2004
Pinjaman karyawan 3.083.641.182 2.566.167.299 2.093.915.008
PT Kimia Farma Health Care 2.245.414.405 1.772.442.034 2.034.333.517
Jumlah 2.329.055.587 4.338.609.333 4.128.248.525
Pinjaman kepada karyawan merupakan pinjaman karyawan kepada Perusahaan untuk
keperluan pembelian kendaraan, perbaikan rumah, pengobatan dan lainnya, yang tidak
dikenakan bunga. Pelunasannya melalui pemotongan gaji bulanan. Pinjaman kepada
PT. Kimia Farma Health Care merupakan pinjaman berkaitan pendirian PT. Kimia
Farma Health Care pada tanggal 24 Juni 2004 kepada Pihak yang mempunyai
Hubungan Istimewa
66
f. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tetap tertentu telah dinilai kembali
berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan
peraturan Pemerintah yang berlaku. Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap dengan menggunakan
metode dan tarif penyusutan sebagai berikut :
2006 1 Januari Penambahan Pengurangan Rekalsifikasi 31 Desember Biaya Perolehan : Tanah 237.462.388.013 467.000.000 - - 237.929.388.013 Bangunan dan prasarana 130.236.074.928 3.480.627.025 (437.780.000) 1.989.188.600 135.268.110.553 Mesin dan instalasi 84.208503.198 4.125.777.700 (1.490.436.364) 4.144.991.853 90.988.836.387 Perabot dan peralatan 74.895.515.106 4.519.022.328 (23.665.000) 194.933.004 79.585.805.438 Kendaraan 54.798.947.283 3.482.782.300 (3.032.925.578) - 55.248.804.005 Instalasi sumur yodium 5.463.680.061 973.032.700 - - 6.436.712.761 Instalasi limbah 2.344.917.189 250.000.000 - - 2.594.917.189 Tanaman menghasilkan 1.924.569.590 - 809.279.119 2.733.848.709 Aktiva dlm penyelesaian 10.800.815.314 16.158.090.255 (10.212.802.869) (6.329.113.457) 10.416.989.243 Tanaman belum menghasilkan 2.027.039.366 109.653.082 - (809.279.119) 1.327.413.329 Jumlah 604.162.450.048 33.565.985.390 (15.197.609.811) - 622.530.825.627 Akumulasi penyusutan : Perabot dan peralatan 55.471.409.908 7.661.390.599 (20.210.551) - 63.112.589.956 Mesin dan instalasi 45.721.218.210 8.521.840.453 (1.490.436.364) - 52.752.622.299 Bangunan dan prasarana 47.234.911.741 7.738.045.741 (186.468.750) - 54.786.488.732 Kendaraan 37.102.501.573 5.093.871.570 (2.354.602.126) - 39.841.771.017 Instalasi sumur yodium 3.827.327.009 457.494.753 20.000 - 4.284.841.762 Instalasi limbah 2.089.634.100 62.778.219 (20.000) - 2.152.392.319 Tanaman menghasilkan 1.399.328.920 375.013.913 - - 1.774.342.833 Jumlah 192.846.331.461 29.910.435.248 (4.051.717.791) - 218.705.048.918 Nilai Buku 411.316.118.587 403.825.776.709
Keterangan Metode Penyusutan Tarif Penyusutan
pertahun Bangunan dan Prasarana garis lurus (straight line) 5% Mesin dan instalasi, perabot, dan peralatan pabrik
saldo menurun ganda (double declining balance) 12,5% - 25%
Instalasi sumur yodium dan instalasi limbah
saldo menurun ganda(double declining balance) 25%
Kendaraan, perabot, dan peralatan kantor
saldo menurun ganda (double declining balance) 25% - 50%
67
2005 1 Januari Penambahan Pengurangan Rekalsifikasi 31 Desember Biaya Perolehan : Tanah 236.929.794.290 778.120.000 (245.526.277) - 237.462.388.013 Bangunan dan prasarana 118.492.248.481 7.332.191.629 450.033.659 3.961.601.159 130.236.074.928 Mesin dan instalasi 75.671.701.695 6.756.499.970 536.889.500 1.243.412.033 84.208.503.198 Perabot dan peralatan 69.001.489.740 5.788.461.035 (433.267.150) 538.831.481 74.895.515.106 Kendaraan 56.633.859.812 4.557.634.850 (6.599.247.289) 206.699.910 54.798.947.283 Instalasi sumur yodium 5.189.092.061 274.588.000 - - 5.463.680.061 Instalasi limbah 2.195.917.189 - - 149.000.000 2.344.917.189 Tanaman menghasilkan 1.737.758.310 - - 186.811.280 1.924.569.590 Aktiva dlm penyelesaian 10.463.089.791 13.234.791.495 (6.797.521.389) (6.099.544.583) 10.800.815.314 Tanaman belum menghasilkan 2.051.591.643 162.259.003 - (186.811.280) 2.027.039.366 Jumlah 578.366.543.012 38.884.545.982 (13.088.638.946) - 604.162.450.048 Akumulasi penyusutan : Perabot dan peralatan 47.035.574.179 8.940.083.995 (504.248.266) - 55.471.409.908 Mesin dan instalasi 40.767.184.775 6.971.096.105 (503.369.139) - 47.234.911.741 Bangunan dan prasarana 38.413.334.714 7.307.883.496 - - 45.721.218.210 Kendaraan 32.860.943.674 5.658.054.396 (1.416.496.497) - 37.102.501.573 Instalasi sumur yodium 3.314.710.122 512.616.887 - - 3.827.327.009 Instalasi limbah 2.010.268.226 79.365.874 - - 2.089.634.100 Tanaman menghasilkan 1.144.967.155 254.361.765 - - 1.399.328.920 Jumlah 165.546.982.845 29.723.462.518 (2.424.113.902) - 192.846.331.461 Nilai Buku 412.819.560.167 411.316.118.587
g. Hutang Usaha
2006 2005 2004 Pembelian lokal pihak ketiga (pihak BUMN dan swasta) 189.616.760.044 144.807.441.927 170.526.806.406 Pembelian Impor - 1.403.675.941 3.471.998.409 Jumlah Hutang usaha 189.616.760.044 146.211.117.868 173.998.804.815
h. Biaya yang masih harus dibayar
2006 2005 2004 Promosi dan beban penjualan 19.152.356.728 13.712.597.753 10.597.510.451 Gaji dan kesejahteraan karyawan 8.670.927.323 6.361.932.273 6.105.139.218 Royalti dan lisensi - - 144.404.860 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000.000.000) 2.240.573.171 2.621.906.133 2.291.879.584 Jumlah 30.063.857.222 22.696.436.159 19.138.934.113
i. Penjualan
68
2006 2005 2004 Penjualan lokal : Obat, Pil KB, alat kesehatan dan lain- lain 2.136.934.897.897 1.748.518.423.365 1.870.792.217.599 Minyak nabati 22.669.941.225 29.458.776.990 31.866.887.642 Penjualan ekspor : Garam kina 18.563.217.261 25.298.634.984 12.874.509.983 Yodium, derivat dan obat 11.546.830.544 13.157.393.400 10.456.009.266 Jumlah 2.189.714.886.927 1.816.433.228.739 1.925.989.624.490
j. Beban Pokok Penjualan
2006 2005 2004 Pertambangan Biaya produksi Pemakaian bahan 3.495.768.595 2.713.456.291 3.642.807.181 Biaya langsung 1.658.155.348 1.627.201.192 1.444.925.214 Biaya tak langsung 9.655.237.526 8.596.823.715 9.307.014.659 sub total 14.809.161.469 12.937.481.198 14.394.747.054 Produksi Pemakaian bahan 189.086.297.044 207.363.663.090 189.171.790.205 Biaya langsung 32.359.135.572 25.259.901.639 23.126.196.378 Biaya pabrikasi : Gaji dan kesejahteraan karyawan 20.775.956.412 19.618.245.151 15.030.538.107 BBM, listrik, air, gas dan kimia 14.143.112.450 12.965.470.804 12.282.912.443 Penyusutan 10.988.811.262 9.780.133.596 10.632.898.197 Pemeliharaan peralatan 8.081.991.063 7.416.631.405 6.745.662.866 Lain-lain (masing-masing dengan saldo dibawah Rp1.000.000) 2.152.513.492 1.919.571.0440 1.158.732.760 277.587.817.295 284.323.616.725 272.543.478.010 Barang dalam proses awal periode 12.382.977.379 12.312.456.128 17.693.212.530 akhir periode (13.984.224.043) (12.382.977.379) (12.312.456.128) Sub total 275.986.570.631 284.253.095.474 277.924.234.412 Barang jadi awal periode 179.712.448.647 165.133.790.168 160.774.630.300 pembelian 1.288.363.366.976 956.698.967.740 1.005.775.176.745 akhir periode (163.619.750.918) (179.712.448.647) (165.133.790.168) Jumlah Beban Pokok Penjualan 1.595.251.796.805 1.239.310.885.933 1.279.340.251.289
h. Beban Usaha
2006 2005 2004 Beban Penjualan Gaji dan kesejahteraan karyawan 167.740.827.681 154.890.777.081 124.214.541.467 Promosi, propaganda dan pemasaran 116.708.941.060 108.164.852.360 164.397.744.729 Pengiriman barang 21.284.916.691 15.584.749.363 20.242.192.605
69
Komisi penjualan 18.601.884.101 17.846.179.929 20.446.216.329 Royalti dan lisensi 12.140.283.945 11.439.996.731 13.576.391.804 Penyisihan piutang ragu-ragu 2.126.267.769 1.844.624.884 3.695.432.287 Iuran dana pensiun 3.073.618.621 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000.000.000) 6.061.518.401 5.647.224.729 6.308.233.194 Jumlah Beban Penjualan 344.664.639.648 315.418.405.077 355.954.371.036 Beban Umum dan Administrasi Gaji dan kesejahteraan karyawan 69.030.319.379 70.225.101.425 64.674.906.226 Penyusutan dan amortisasi 16.922.915.662 18.107.864.609 17.461.806.869 Pemeliharaan peralatan 18.300.938.018 16.830.742.375 15.894.375.814 Listrik, air dan gas 15.882.101.541 12.695.453.076 10.027.883.746 Representasi, jamuan dan sumbangan 7.539.258.045 8.015.227.722 9.212.794.340 Telepon, faksimile dan telegram 10.214.189.005 9.132.553.005 8.638.939.320 Perjalanan dinas 8.031.691.240 6.628.690.169 7.633.346.366 Alat kantor dan percetakan 9.582.818.464 7.822.779.097 7.418.429.182 Penelitian dan pengembangan 7.917.212.067 6.981.660.702 5.069.857.129 Jasa profesional 3.657.675.985 3.010.635.897 3.737.190.473 Pajak bumi bangunan, kendaraan dan retribusi 3.222.428.815 3.813.086.516 2.734.758.605 Sewa gedung dan ruangan 2.090.297.928 2.366.585.897 2.647.341.758 Asuransi 4.410.468.637 2.519.155.884 2.324.947.449 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000.000.000) 12.364.715.054 8.836.807.806 8.509.637.279 Jumlah Beban Umum dan Administrasi 189.167.029.840 179.986.344.180 165.986.214.556
III.6 Permasalahan yang dihadapi Perusahaan
Dari data keuangan Perusahaan dapat terlihat permasalahan yang ada dalam
Perusahaan. Permasalahan yang dihadapi diantaranya :
a. Laba Usaha
Pada tahun 2006 Perusahaan berhasil membukukan laba usaha sebesar
Rp60.631.420.635. Walaupun penjualan mengalami kenaikan dari tahun 2005,
namun pencapaian ini masih lebih rendah dibandingkan laba usaha tahun 2005
yang mencapai Rp84.717.593.549. Penurunan laba usaha ini disebabkan oleh
kenaikan beban usaha. Pada tahun 2005 laba usaha Perusahaan juga mengalami
penurunan dari tahun 2004, penurunan laba usaha ini disebabkan oleh penurunan
70
penjualan dan kenaikan beban pokok penjualan namun belum diimbangi oleh
penurunan beban usaha yang signifikan.
b. Laba Bersih
Pada periode antara 2004-2006 tampaknya Perusahaan mengalami kendala. Laba
bersih pada tahun 2005 dan 2006 mengalami penurunan. Secara umum penurunan
ini akibat dari perubahan penjualan, beban pokok penjualan dan beban –beban.
c. Kewajiban
Posisi total kewajiban Perusahaan per 31 Desember 2006 sebesar
Rp390.570.748.341 mengalami kenaikan dari posisi 31 Desember 2005 yang
senilai Rp333.382.431.528. Kenaikan ini terutama disebabkan dari kenaikan
kewajiban lancar.
Selain masalah tersebut diatas, sebagaimana halnya dengan bidang-bidang usaha
lainnya, bidang usaha yang dilakukan Perusahaan tidak terlepas dari masalah-masalah
yang disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha atau
operasi Perusahaan. Berkaitan dengan hal ini, perusahaan berupaya memininimalkan
masalah yang akan timbul yaitu dengan melakukan pengamatan yang seksama terhadap
permasalahan tersebut. Beberapa permasalahan lain yang dihadapi Perusahaan
diantaranya :
1. Risiko perubahan mata uang depresiasi nilai rupiah terhadap valuta asing.
Sebagian besar bahan baku obat Perusahaan diimpor, sedangkan pendapatannya
saat ini sebagian besar dalam Rupiah. Apabila terjadi depresiasi nilai Rupiah maka
akan meningkatkan harga pokok penjualan produk Perusahaan dan pastinya akan
mempengaruhi kinerja Perusahaan.
71
2. Risiko pasokan bahan baku
Bahan baku obat Perusahaan sebagian besar dari pihak ketiga, baik lokal maupun
impor. Keterlambatan dalam pengiriman, kesulitan melakukan pembelian bahan
baku serta kebijakan pemerintah mengenai impor dapat berpengaruh pada
kelangsungan pasokan bahan baku, sehingga dapat menganggu kegiatan produksi
Perusahaan.
3. Risiko persaingan usaha
Dalam industri farmasi tidak terdapat pemain yang memiliki pangsa pasar secara
dominan. Munculnya pesaing baru mungkin akan mengakibatkan pangsa pasar
Perusahaan berkurang dan dapat mempengaruhi kinerja Perusahaan.
4. Risiko perekonomian
Kondisi perusahaan farmasi dapat dipengaruhi oleh perubahan perekonomian
nasional, seperti inflasi yang tinggi. Hal tersebut akan menurunkan daya beli
konsumen dan berakibat turunnya pendapatan Perusahaan.
5. Risiko kegagalan pengembangan usaha (investasi)
Dalam mempertahankan serta meningkatkan penjualannya, Perusahaan secara
berkesinambungan memasarkan produk baru kepada masyarakat. Dalam hubungan
ini kegagalan yang terjadi di dalam pemasaran produk baru dapat mengakibatkan
pengaruh yang negatif terhadap pendapatan Perusahaan dimana akan membebani
keuangan Perusahaan.
6. Risiko pemalsuan obat
Semakin banyaknya obat palsu yang beredar di pasaran akan mengakibatkan
turunnya kepercayaan konsumen terhadap produk aslinya. Apabila pemalsuan ini
72
dilakukan terhadap produk-produk Perusahaan maka akan berdampak negatif
terhdapa pendapatan Perusahaan
7. Risiko produk rusak
Produk yang telah beredar di pasaran dapat mengalami kerusakan. Produk rusak ini
dapat menimbulkan klaim dari konsumen dan mengurangi tingkat kepercayaan
konsumen sehingga akan menurunkan pendapatan dan meningkatkan beban
Perusahaan.
8. Risiko dampak lingkungan
Perusahaan telah melakukan pengelolaan limbah produksi berbetuk padat, cair
maupun gas sesuai ketentuan, tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan terjadinya
pencemaran yang diakibatkan oleh limbah industri sehingga dapat memberikan
risiko tuntutan hukum bagi Perusahaan.
Data yang digunakan dalam skripsi adalah data sekunder yang diperoleh dari Pusat
Referensi Pasar Modal (PRPM), Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ) berupa data-data
kuantitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan analytical
procedures dimana merupakan prosedur dalam menganalisa data-data yang telah
diperoleh. Analisa yang dilakukan adalah analisa perbandingan terhadap Neraca dan
Laporan Laba Rugi baik menggunakan metode vertical ataupun metode horizontal.
Selain itu, juga dilakukan analisa rasio dengan membandingkannya dengan rata-rata
industri.