bab iii nti - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00026-ak 3.pdfpameran yang...
TRANSCRIPT
33
BAB III
OBJEK PENELITIAN
III.1 Sejarah Singkat
PT. Grahadaya Nusaprima merupakan perusahaan yang didirikan oleh
beberapa pendiri antara lain Lukman Kolim, Gunarso Susanto Margono,
Manunggu Asih Simbolon, Andreas Girang Simbolon, Clint Wilfred Tetelepta,
Susianty Kawira, Julius Said Lihawa, dan Sebastian Gunadi. Anggaran dasarnya
dimuat dalam akta tanggal 07 Agustus 1995 nomor 25, dan akta perubahan
tanggal 06 September 1996 nomor 15, keduanya dibuat dihadapan Winanto
Wiryomartani, S.H. selaku Notaris di Jakarta dan juga telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 19 Mei
1997 dengan Nomor C2-3904.HT.01.01.TH.97.
Kemudian terjadi perubahan akta dengan akta Pernyataan Keputusan
Rapat PT. Grahadaya Nusaprima tertanggal 16 mei 2008 nomor 10 dibuat
dihadapan Raden Kusmartono, S.H. selaku Notaris di Jakarta, dan juga telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusannya tertanggal 12 Juni 2008 nomor : AHU-
32351.AH.01.02.Tahun 2008.
PT. Grahadaya Nusaprima memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP) dengan nomor 1.071/10198-P/09-04/PB/III/2001. Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) dengan nomor 1.699.056.6-012.
34
PT. Grahadaya Nusaprima merupakan anggota dari ASOSIASI
PENGEMBANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN SELURUH
INDONESIA (APERSI) dengan Nomor Induk Anggota 01.03.0124.
PT. Grahadaya Nusaprima memiliki kantor pusat di Jalan Kyai Maja No.
33-E/1, Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Lokasi
kantor proyek atau kantor pemasaran yaitu sebagai berikut :
1. Proyek Bojong Gede Asri
Jl. Tonjong Waringin, Kp. Pulo Rt 04/001 Kedung Waringin, Bojong Gede,
Bogor.
2. Proyek Griya Darmaga Asri
Jl. Raya Cinangneng Km.12, Darmaga, Ciampea, Bogor.
3. Proyek Griya Limus Asri
Jl. Griya Alam Sentosa, Narogong Km 9, Cileungsi, Bogor.
III.2 Visi dan Misi
Visi dari PT. Grahadaya Nusaprima adalah menjadi pengembang yang
terkemuka dan terpercaya.
Misi dari PT. Grahadaya Nusaprima yaitu sebagai berikut :
1. Membangun hunian yang berkualitas, terjangkau, tepat waktu, nyaman dan
asri untuk semua kalangan
2. Membangun program pembangunan satu juta unit hunian
3. Menjadi bagian dari rencana pemerintah untuk menyediakan rumah untuk
semua rakyat.
35
III.3 Bidang Usaha
PT. Grahadaya Nusaprima merupakan salah satu perusahaan developer
yang terkemuka dan terpercaya di Indonesia. PT. Grahadaya Nusaprima bergerak
di bidang pengembangan perumahan. Produk yang ditawarkan adalah Rumah
Sangat Sederhana yang dirancang dengan teknik arsitektur dan sanitasi
lingkungan yang baik. PT. Grahadaya Nusaprima menyediakan rumah yang
ditujukan kepada semua kalangan dengan berbagai tipe dan harga yang
terjangkau.
Promosi yang dilakukan oleh bagian marketing yaitu dengan mengadakan
pameran yang diselenggarakan secara rutin setiap minggunya yang diadakan di
Pemda Cibinong, Bogor. Selain itu, dengan cara kanvasing seperti, menyebarkan
brosur dan juga mempresentasikan kepada instansi atau perusahaan-perusahaan
lain yang ingin mengadakan kerjasama dengan PT. Grahadaya Nusaprima.
Promosi yang dilakukan hanya di tempat terbatas yang telah ditentukan karena
segmen pasar yang menjadi sasaran perusahaan tidak begitu besar dan terbatas.
Salah satu tipe rumah yang dibangun yaitu tipe 22/60 dan tipe 29/60 telah
mendapat subsidi dari pemerintah. Syarat rumah yang bersubsidi adalah rumah
yang seharga ≤ Rp. 55.000.000,-. Selain itu tipe rumah yang bersubsidi juga
bebas dari Pajak Pertambahan Nilai. Subsidi yang diberikan terdiri dari dua
macam yaitu subsidi bunga dan subsidi uang muka. Hal ini bertujuan untuk
membantu mempermudah rakyat menengah dalam mendapatkan rumah hunian.
Transaksi penjualan rumah yang ditawarkan kepada konsumen dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit. Penjualan tunai
36
terdiri dari kas bertahap dan kas keras. Sedangkan penjualan secara kredit dapat
dilakukan dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
PT. Grahadaya Nusaprima memiliki aset sebagai berikut :
1. Proyek Griya Darmaga Asri – Bogor
Proyek ini mulai dijalankan pada tahun 2004 sampai dengan saat ini,
mempunyai lahan seluas 10,5 Ha, rumah yang telah dibangun dan terjual
sejumlah 771 unit. Sisa aset yang belum terjual yaitu :
a. Rumah tipe 22 : 9 unit dengan luas 22 M² x 9 = 198 M²
b. Tanah / Kavling : 5.849 M²
2. Proyek Griya Limus Asri – Cileungsi
Proyek ini mulai dijalankan pada tahun 2005 sampai dengan saat ini,
mempunyai lahan seluas 4,3 Ha, rumah yang telah dibangun dan terjual
sejumlah 327 unit.
Sisa aset yang belum terjual yaitu :
a. Rumah tipe 22 : 2 unit dengan luas 22 M² x 2 = 198 M²
b. Tanah / Kavling : 2.243 M
3. Proyek Bojong Gede Asri – Bogor
Proyek ini mulai dijalankan pada tahun 2008 sampai dengan saat ini,
mempunyai lahan seluas 4,9 Ha, rumah yang telah dibangun dan terjual
sejumlah 276 unit. Sisa aset yang belum terjual yaitu :
a. Rumah tipe 36 : 117 unit dengan luas 36 M² x 117 = 4.212 M²
b. Tanah / Kavling : 9.197 M²
37
4. Proyek Griya Ciketing Asri – Bekasi
Proyek ini dalam tahap penggarapan lahan dan pengurusan legalitas,
mempunyai lahan seluas 5,6 Ha. Rencananya akan dibangun rumah dengan
tipe 22/60 sebanyak 498 unit.
III.4 Produk – produk
Produk yang dihasilkan oleh PT Grahadaya Nusaprima merupakan rumah
jenis rumah sangat sederhana dengan beberapa jenis tipe rumah dengan luas
tanah yang berbeda-beda yaitu sebagai berikut :
1. Perumahan Griya Dermaga Asri – Bogor
- Tipe 22/60
- Tipe 36/72
- Tipe 45/104
2. Perumahan Griya Limus Asri – Cileungsi
- Tipe 22/60
- Tipe 29/60
- Tipe 29/72
- Tipe 36/72
3. Perumahan Bojong Gede Asri – Bogor
- Tipe 22/60
- Tipe 36/72
38
III.5 Struktur Organisasi, Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
1. Struktur Organisasi
Dalam suatu perusahaan, struktur organisasi merupakan satu diantara hal
yang paling penting dalam menyusun kebijakan perusahaan. Struktur organisasi
merupakan gambaran dari suatu bagan yang terdiri dari fungsi-fungsi atau
bagian-bagian yang menyatakan suatu urutan antara bagian yang ada yang dapat
memberikan kontribusi kepada perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah
direncanakan.
Struktur organisasi yang baik dapat menunjukkan dengan jelas fungsi,
wewenang, dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang ada dalam
suatu perusahaan serta hubungan antar karyawan yang terjalin dengan baik.
Selain itu, struktur organisasi juga bermanfaat untuk mempermudah pengawasan
dan dalam hal pengambilan keputusan.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menetapkan Komisaris
dan Direksi. Dewan Direksi terdiri dari Direktur Utama, Direktur Keuangan dan
Direktur Operasional. Direktur Keuangan membawahi bidang Umum dan
Personalia, Accounting dan Keuangan. Sedangkan Direktur Operasional
membawahi bidang Perizinan, Teknis dan Sales- Marketing. Rincian sehubungan
dengan bidang tersebut dapat dilihat pada Gambar III.5.1 berikut.
STRUKTUR ORGANISASI PT. GRAHADAYA NUSAPRIMA 2010
Gambar III.5.1
Struktur Organisasi PT. GRAHADAYA NUSAPRIMA 39
40
2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing fungsi atau bagian
adalah sebagai berikut :
a. Komisaris
Tugas dan tanggung jawab :
1) Melakukan pengawasan atas jalannya kegiatan usaha perusahaan serta
memberikan nasihat kepada direktur.
2) Dalam melaksanakan tugas, dewan direksi yaitu berdasarkan kepada
kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
perusahaan.
3) Kewenangan khusus dewan komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran
dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu direktur apabila direktur
berhalangan atau dalam keadaan tertentu.
b. Direktur Utama
Tugas dan tanggung jawab :
1) Mewakili perusahaan untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan
lain.
2) Mengelola perusahaan dengan baik untuk kepentingan perusahaan yang
sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.
3) Menjalankan kepengurusan perusahaan sesuai dengan kebijakan yang
telah disusun.
4) Bertanggungjawab atas segala kerugian yang disebabkan oleh hal tertentu
baik secara perdata maupun pidana.
41
c. Direktur Keuangan
Tugas dan tanggung jawab :
1) Mengkoordinasi perumusan strategi jangka panjang sebagai dasar
perumusan rencana kerja dan anggaran perusahaan bekerja sama dengan
direksi lainnya.
2) Memberlakukan langkah-langkah atau strategi yang dapat mengurangi
dan menanggulangi berbagai jenis risiko finansial yang dihadapi
perusahaan.
3) Memastikan bahwa seluruh unit usaha dan wilayah kerja perusahaan telah
mematuhi kebijakan dan standar prosedur yang berlaku untuk masing-
masing fungsi sesuai dengan rencana yang telah disetujui.
4) Memastikan ketersediaan dana operasional yang dibutuhkan oleh
perusahaan untuk kegiatan operasional.
d. Direktur Operasional
Tugas dan tanggung jawab :
1) Membangun sinergi dan berusaha mencapai hasil bisnis yang optimal dari
pelaksanaan seluruh usaha perusahaan.
2) Mengelola, mengkoordinasi, mengendalikan dan memonitor seluruh
perencanaan dan implementasi kebijakan dan strategi atas kegiatan
operasional perusahaan dalam pencapaian target dan tujuan perusahaan.
3) Mengatasi dan mengarahkan segala pemecahan masalah dalam kegiatan
operasional proyek atau sebagai pengambilan keputusan.
42
e. Kepala Koordinator Bagian Teknik
Tugas dan tanggung jawab :
1) Perencanaan dan koordinasi pembebasan dan pematangan lahan/tanah.
2) Perencanaan dan merancang (membuat gambar dan menyusun RAB) site
plan keseluruhan proyek.
3) Mengurus perizinan site plan serta seluruh perizinan yang terkait dengan
teknis lapangan.
4) Koordinasi pelaksanaan seluruh aspek teknis lapangan, memproses dari
awal perencanaan dan mengawasi jalannya pelaksanaan seperti listrik,
infrastruktur dan lingkungan.
5) Mengkoordinir pelaksana pembangunan di lapangan (kontraktor).
6) Melaporkan evaluasi kerja setiap minggunya.
7) Melaksanakan tugas-tugas yang bersifat insidentil yang diberikan oleh
atasan langsung.
f. Kepala Kooordinator Bagian Marketing
Tugas dan tanggung jawab :
1) Mengarahkan dan mengkoordinir staf sales marketing dan bagian
administrasi.
2) Menerima dan memeriksa kelayakan konsumen baru untuk ikut KPR.
3) Mengkoordinasi proses pengumpulan berkas-berkas KPR dari kredit.
4) Wawancara konsumen dengan pihak Bank.
5) Merencanakan dan mengkoordinasi akad kredit Bank dengan pihak
terkait (Notaris).
43
6) Melaksanakan akad kredit.
7) Melaporkan evaluasi kerja setiap minggunya.
8) Melaksanakan tugas-tugas yang bersifat insidentil yang diberikan oleh
atasan langsung.
g. Administrasi Perizinan
Tugas dan tanggung jawab :
1) Mengurus proses legalitas perizinan pembebasan tanah.
2) Mengurus proyek pemberkasan legalitas Hak Atas Tanah sampai dengan
Hak Guna Bangunan.
3) Mengurus proses pemberkasan PBB tanah proyek.
4) Mengurus seluruh proses perizinan dan legalitas pecahan untuk akad
kredit (IMB, PBB dan Sertifikat).
5) Melaporkan evaluasi kerja setiap minggunya.
6) Melaksanakan tugas-tugas yang bersifat insidentil yang diberikan oleh
atasan langsung.
h. Teknisi Pengawas Lapangan Proyek
Tugas dan tanggung jawab :
1) Mengawasi proses pelaksana seluruh pekerjaan teknis yang sedang
dilaksanakan di proyek di bawah koordinasi kepala bagian teknis.
2) Memeriksa hasil akhir pekerjaan teknis yang sedang dilakukan di proyek
di bawah koordinasi kepala bagian teknis.
44
3) Menerima dan melaporkan keluhan konsumen, kerusakan maupun segala
kebutuhan di lapangan yang bersifat teknis ke kantor pusat.
4) Melakukan perawatan berkala terhadap kondisi lingkungan proyek atas
persetujuan kantor pusat.
5) Tugas-tugas terkait lainnya yang bersifat insidentil sesuai permintaan
kepala bagian teknis maupun direksi di bidang teknik yang dianggap
perlu.
i. Staf Accounting
Tugas dan tanggung jawab :
1) Menyusun dan menyajikan laporan keuangan perusahaan bulanan dan
tahunan.
2) Menghimpun data keuangan perusahaan dari divisi-divisi terkait.
3) Menginput data-data keuangan, penjualan, pengeluaran, hutang, piutang,
aset ke dalam program komputer.
4) Tutup buku pembukuan setiap akhir bulan.
5) Berkoordinasi dengan konsultan pajak perusahaan dalam mempersiapkan
laporan pajak perusahaan sesuai arahan dan petunjuk konsultan pajak.
6) Membuat arsip hardcopy berkas yang telah diinput, laporan keuangan
dan laporan pajak yang beserta tanda terima.
7) Tugas-tugas terkait lainnya yang bersifat insidentil sesuai permintaan
atasan langsung terkait di bidang akuntansi yang dianggap perlu.
45
j. Keuangan
Tugas dan tanggung jawab :
1) Perhitungan segala transaksi yang berhubungan dengan pihak ketiga
seperti hutang pokok, bridging, bunga dan deviden.
2) Permohonan pembayaran kepada direksi dan penerbitan bukti
pembayaran setelah mendapat persetujuan dari direksi.
3) Memantau perkembangan pembayaran seperti booking fee dan uang
muka dan SPPH.
4) Kroscek permohonan fee seperti saldo dan MOU, realisasi pencairan fee
dan perhitungan fee in house dan pembatalan atau perubahan data dengan
biaya dan pengembalian seperti cash back UM atau konsumen batal.
5) Cek data pengajuan masuk / keluardan melakukan update data masuk dan
keluar seperti buku pembantu atau kartu hutang dan piutang serta
memeriksa bukti pertanggungjawaban.
6) Menerima dan menginput data memo kerja asli.
7) Penerimaan permohonan realisasi pencairan dana, kroscek pengajuan
dana dan penyiapan pembayarannya serta melakukan update data sesuai
dengan realisasi pembayaran.
8) Penerimaan tagihan AJB dan biaya legalitas pengesahan perjanjian/akta,
kroscek data secara keseluruhan dan mengajukan permohonan
pembayaran dan melaksanakan pembayaran sesuai dengan perjanjian.
46
k. Kasir
Tugas dan tanggung jawab :
1) Perhitungan, penerbitan bukti dan pembayaran gaji, honorer dan taktis.
2) Kroscek data dan update data absensi, lembur, hutang dan piutang.
3) Monitoring tagihan bulanan angsuran leasing, asuransi, service,
konsultan pajak dan sewa kantor.
4) Cek saldo di bank setiap pagi dan sore.
5) Membuat laporan kas secara rutin.
6) Permohonan buku cek dan bilyet giro.
7) Membuat, memeriksa dan melengkapi data pendukung voucher masuk
dan keluar.
8) Update data dan penerbitan surat permohonan dana pencairan akad
kredit, retensi dan kredit/hutang bank.
9) Mencatat seluruh transaksi serta penerbitan voucher masuk dan keluar
untuk pengajuan non-umum/urgenitas.
l. Administrasi Konsumen
Tugas dan tanggung jawab :
1) Mengarsip dan mencatat semua berkas-berkas yang berhubungan dengan
persyaratan persetujuan kredit seperti SPR.
2) Memberikan kuitansi atas pembayaran booking fee.
3) Memberitahukan dan menjelaskan kepada konsumen atas pembatalan
akibat gagal persyaratan persetujuan KPR.
47
4) Memonitor, menagih secara rutin dan mengingatkan konsekuensi
keterlambatan pembayaran uang muka kepada konsumen.
5) Melakukan permohonan jadwal akad kredit ke Bank.
6) Melakukan persiapan untuk penandatanganan AJB.
m. Administrasi KPR
Tugas dan tanggung jawab :
1) Menerima dan melakukan checking BI di Bank.
2) Mengarsip dan mencatat berkas-berkas yang dilampirkan untuk
persetujuan KPR.
3) Menyerahkan berkas-berkas ke Bank dan mempersiapkan untuk
mengadakan wawancara.
4) Menindaklanjuti penerbitan SP3K oleh Bank.
n. Resepsionis / Sekretaris
Tugas dan tanggung jawab :
1) Membuat, memonitor dan mendistribusikan keluar masuknya surat baik
dari dalam ataupun dari luar perusahaan.
2) Menerima dan menyampaikan telepon atau menerima pesan apabila
karyawan yang dicari tidak ada ditempat.
3) Mencari dan menyampaikan semua informasi yang dibutuhkan.
4) Membuat jadwal untuk rapat dengan direksi.
5) Membuat notulen rapat.
6) Menyimpan arsip-arsip perusahaan.
48
o. Bagian Umum dan Personalia
Tugas dan tanggung jawab :
Bagian Umum :
1) Memeriksa seluruh tagihan bulanan dan mengajukan dana untuk
pembayaran ke bagian keuangan.
2) Melakukan pembayaran atas tagihan-tagihan tersebut diatas secara
langsung maupun dengan bantuan OB.
3) Menyimpan dan melakukan update terhadap daftar inventaris aset milik
PT. Grahadaya Nusaprima.
4) Mencari, memproses dan memesan barang-barang yang diperlukan untuk
dibeli sesuai arahan dan persetujuan atasan langsung.
5) Mencari, memproses dan memesan pengadaan servis terhadap aset milik
PT. Grahadaya Nusaprima yang memerlukan perawatan rutin.
Bagian Personalia :
1) Meyimpan dan melakukan penyesuaian terhadap buku Tata Tertib
Peraturan Perusahaan sesuai petunjuk direksi.
2) Menjalankan proses rekuitmen atas perintah atasan langsung.
3) Menyimpan dan melakukan update terhadap daftar pegawai.
4) Menyiapkan perjanjian kerja sesuai status kepegawaian dengan
persetujuan atasan langsung.
5) Membuat arsip terhadap daftar absensi karyawan dan menghitung total
jam kerja karyawan terkait dengan pembayaran gaji di setiap bulannya
dan mengajukan ke bagian keuangan.
49
6) Membuat pengumuman dan menyampaikan kebijakan-kebijakan
perusahaan mengenai peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan terkait
kepegawaian kepada seluruh karyawan sesuai arahan direksi.
7) Menerima dan menampung aspirasi, masukan maupun keluhan dan
permintaan karyawan dan menyampaikannya kepada direksi secara
tertulis.
8) Melaporkan pelanggaran terhadap Peraturan Perusahaan yang dilakukan
oleh karyawan kepada direksi secara tertulis.
III.6 Prosedur Penjualan Kredit, Piutang dan Penerimaan Kas
III.6.1 Prosedur Penjualan Kredit
Prosedur penjualan kredit, penagihan piutang dan penerimaan kas pada
PT. Grahadaya Nusaprima adalah sebagai berikut :
Konsumen datang ke kantor pemasaran dari lokasi perumahan dengan membawa
Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK) untuk melihat dan
memilih tipe rumah yang akan dibeli yang ditunjukkan oleh bagian marketing
dari perusahaan. Kemudian, jika konsumen telah menentukan tipe rumah yang
akan dibeli maka akan dilakukan transaksi pembelian di kantor pemasaran
tersebut.
Sebagai prosedur pertama, konsumen membayar Booking Fee. Pembayaran
booking fee tergantung dari tipe rumah yang akan dibeli. Untuk tipe 22/60
booking fee sebesar Rp. 500.000,- sedangkan selain dari tipe 22/60 booking fee
sebesar Rp. 1.000.000,- hal ini bertujuan agar perusahaan dapat memastikan
bahwa konsumen serius untuk membeli rumah yang telah dipilih sebelumnya.
50
Selanjutnya konsumen mengisi Surat Pemesanan Rumah (SPR) dan menentukan
jadwal pembayaran uang muka. SPR dibuat sebanyak 4 rangkap yaitu untuk
Konsumen, KPR, Keuangan dan Accounting. SPR diserahkan kepada konsumen
bersamaan dengan kwitansi booking fee. Setelah konsumen mengisi SPR,
administrasi KPR mendatangi Bank untuk melakukan cheking BI. Apabila Bank
BTN menyatakan ditolak, maka pembelian rumah gagal. Apabila lulus konsumen
wajib untuk melengkapi berkas-berkas persyaratan pengajun KPR. Berkas-
berkas tersebut terdiri dari :
a. KTP
b. KK
c. NPWP
d. PPh pasal 21
e. SK Pengangkatan karyawan
f. Slip gaji
g. Foto
h. Materai
i. Mengisi Aplikasi Form pengajuan KPR
Berkas tersebut di atas harus lengkap setelah 2 (dua) minggu dari booking fee
dan konsumen membayar cicilan Uang Muka Tahap Pertama. Kemudian berkas
tersebut diserahkan kepada pihak Bank oleh bagian marketing.
Selanjutnya dilakukan wawancara dengan pihak Bank yang bertujuan untuk
menganalisa kelayakan persetujuan pengajuan kredit. Apabila hasil analisa
konsumen tidak memenuhi persyaratan maka konsumen tersebut tidak berhak
mengikuti tahap selanjutnya.
51
Sedangkan bagi konsumen yang lolos pada tahap selanjutnya, konsumen wajib
melunaskan pembayaran uang muka sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
dalam SPR.
Kemudian pihak Bank menerbitkan Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan
Kredit (SP3K) yaitu surat yang menerangkan tentang jenis kredit, jumlah kredit
yang disediakan, jangka waktu kredit dan biaya proses KPR. Setelah bangunan
selesai pihak pengembang mengajukan penilaian kelayakan bangunan kepada
Bank, kemudian Bank menunjuk appraisal yaitu Kantor Jasa Penilai Publik
(KJPP) untuk mengecek ke lapangan mengenai pemeriksaan kelayakan rumah
yang di laporkan dalam bentuk Laporan Penilaian Akhir (LPA) yang dikeluarkan
oleh KJPP.
Setelah semua proses selesai, tahap selanjutnya perusahaan membayar Biaya
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) ke Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) Cibinong. Bukti pembayaran BPHTB untuk dilampirkan ke Notaris
sebagai dasar untuk pembuatan Akta Jual Beli (AJB).
Kemudian menentukan jadwal Akad Kredit yang dilakukan di Bank yang
melibatkan pihak Bank, pihak konsumen, pihak Notaris dan pihak pengembang.
Akad kredit merupakan pelaksanaan penandatanganan Perjanjian Kredit, Akta
Jual Beli (AJB) atau Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB), Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) / Akta Pembebanan Hak
Tanggungan (APHT) dan akta-akta lainnya yang diperlukan.
52
III.6.2 Prosedur Pencatatan dan Penagihan Piutang
Semua hutang uang muka konsumen telah dicatat oleh bagian
administrasi konsumen di dalam Surat Pengakuan Hutang (SPH). Dalam laporan
tersebut administrasi konsumen mencatat besarnya hutang konsumen yang belum
dibayarkan atau dilunasi. Kemudian administrasi konsumen mengingatkan
kepada konsumen untuk membayar hutang uang muka tersebut. Selain itu,
bagian accounting mencatat ke dalam laporan piutang atas uang muka konsumen
tersebut.
III.6.3 Prosedur Penerimaan Kas
Pembayaran uang muka yang dilakukan oleh konsumen yaitu dengan
transfer melalui bank yang telah ditunjuk oleh perusahaan. Setelah mentransfer,
konsumen mengirimkan bukti transfer tersebut kepada bagian administrasi
konsumen. Kemudian bagian administrasi konsumen membuat kwitansi asli yang
akan diserahkan kepada konsumen yaitu sebagai bukti bahwa konsumen telah
membayar cicilan uang muka atas pembelian rumah. Kwitansi asli terdiri dari 4
(empat) rangkap yaitu untuk konsumen, bagian accounting, bagian keuangan dan
bagian administrasi konsumen. Sebelumnya, bagian keuangan akan mengecek
apakah uang yang ditransfer tersebut sudah masuk atau belum. Jika sudah masuk
kwitansi tersebut baru dibuatkan dan diserahkan ke konsumen tersebut.
53
III.6.3 Proses Pencatatan Uang Muka Bagi Perusahaan
Dalam proses pencatatan uang muka konsumen dibagi menjadi 2 (dua)
yaitu sebagai berikut :
a. Pembayaran uang muka sebelum Akad Kredit
Kas / bank xx
Hutang uang muka konsumen xx
Hutang biaya xx
b. Pembayaran uang muka setelah Akad Kredit
Hutang uang muka konsumen xx
Hutang biaya xx
Penjualan xx
Kas / bank xx
Selain itu, perusahaan juga melakukan pencatatan mengenai Pencatatan
PPN (Pajak Penjualan) yaitu sebagai berikut :
a. Pada saat penjualan (terima uang dari konsumen)
Kas / bank xx
Penjualan xx
PPN Keluaran xx
b. Pada saat pelaporan Pajak Penjualan
PPN Keluaran xx
Kas / bank xx