bab iii data perusahaan iii.1 gambaran umum...

22
31 BAB III DATA PERUSAHAAN III.1 Gambaran Umum Perusahaan Untuk memperoleh gambaran umum mengenai perusahaan serta mengumpulkan data perusahaan yang diperlukan, penulis melakukan observasi secara langsung ke perusahaan, melakukan diskusi dan tanya jawab dengan manajer HRD serta menyebarkan kuesioner kepada beberapa karyawan. PT Romance Bedding and Furniture didirikan pada tahun 1986 berdasarkan Akte Pendirian dengan Akte Notaris Drs. Hanifa Salim, SH, No. 46 tertanggal 8 Februari 1986, dengan NPWP 1.318.577.2-241 dan No. SIUP 1232/624/09-02/PB/VI/93/1. Modal dasar perseroan adalah sebesar Rp 300.000.000,00. Perusahaan ini berkedudukan di Jalan Raya Serang Telesonic KM 8, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang. PT Romance Bedding and Furniture merupakan perusahaan keluarga. Pemegang sahamnya adalah Budi Pandowo yang sampai saat ini menjabat sebagai Chairman dan Henry Wijaya sebagai Finance Director dari PT Romance Bedding and Furniture. PT ini bergerak di bidang industri yang memproduksi kasur pegas. Terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998, merupakan pukulan yang cukup berat bagi perusahaan, sehingga mengakibatkan penjualan produk perusahaan mengalami penurunan secara fluktuatif hingga sebesar 70%. Hal ini menyebabkan perusahaan harus mengambil kebijakan untuk menghemat biaya operasional dan mengurangi program pemeliharaan karyawan, seperti rekreasi bersama,

Upload: truongtuong

Post on 02-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

31

BAB III

DATA PERUSAHAAN

III.1 Gambaran Umum Perusahaan

Untuk memperoleh gambaran umum mengenai perusahaan serta mengumpulkan

data perusahaan yang diperlukan, penulis melakukan observasi secara langsung ke

perusahaan, melakukan diskusi dan tanya jawab dengan manajer HRD serta menyebarkan

kuesioner kepada beberapa karyawan.

PT Romance Bedding and Furniture didirikan pada tahun 1986 berdasarkan

Akte Pendirian dengan Akte Notaris Drs. Hanifa Salim, SH, No. 46 tertanggal 8 Februari

1986, dengan NPWP 1.318.577.2-241 dan No. SIUP 1232/624/09-02/PB/VI/93/1. Modal

dasar perseroan adalah sebesar Rp 300.000.000,00. Perusahaan ini berkedudukan di Jalan

Raya Serang Telesonic KM 8, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.

PT Romance Bedding and Furniture merupakan perusahaan keluarga.

Pemegang sahamnya adalah Budi Pandowo yang sampai saat ini menjabat sebagai

Chairman dan Henry Wijaya sebagai Finance Director dari PT Romance Bedding and

Furniture. PT ini bergerak di bidang industri yang memproduksi kasur pegas.

Terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998, merupakan

pukulan yang cukup berat bagi perusahaan, sehingga mengakibatkan penjualan produk

perusahaan mengalami penurunan secara fluktuatif hingga sebesar 70%. Hal ini

menyebabkan perusahaan harus mengambil kebijakan untuk menghemat biaya

operasional dan mengurangi program pemeliharaan karyawan, seperti rekreasi bersama,

32

olahraga bersama, dan sebagainya. Namun para pemegang saham tetap yakin untuk

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan tidak melakukan pemutusan

hubungan kerja (PHK) terhadap para karyawan yang ada. Hal ini disebabkan oleh

keyakinan pemilik bahwa produknya sudah mempunyai pangsa pasar tersendiri dan

cukup dikenal oleh masyarakat luas.

Meskipun perusahaan mengalami situasi yang cukup sulit dalam menjalankan

usahanya, yang disebabkan oleh krisis ekonomi yang belum berakhir dan nilai mata uang

Rupiah yang masih terus berfluktuasi, kondisi perusahaan secara perlahan namun pasti

terus menunjukkan trend yang meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin

meningkatnya jumlah penjualan produk perusahaan walaupun secara fluktuatif, serta

semakin meluasnya daerah pemasaran produk PT Romance Bedding and Furniture,

seperti Surabaya, Medan, dan Semarang.

Adapun jumlah karyawan yang dipekerjakan sampai dengan bulan November

2005 adalah sebagai berikut:

Pegawai tetap 300 orang

Pegawai kontrak 8 orang

III.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang sangat

penting dalam menjalankan kegiatan operasionalnya agar tujuan organisasi tersebut dapat

tercapai. Pencapaian tujuan dilakukan dengan cara membagi, mengorganisasikan, dan

33

mengkoordinasikan aktivitas organisasi ke dalam struktur organisasi (chart of

organization).

III.2.1 Struktur Organisasi

Pembentukan struktur organisasi bertujuan untuk membagi tugas, wewenang

dan tanggung jawab agar menjadi jelas sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

Sturktur organisasi dibuat dengan terlebih dahulu membagi pekerjaan, mengelompokkan

aktivitas pekerjaan yang serupa agar dapat dilaksanakan secara terkoordinasi, membuat

hierarki untuk membentuk suatu pola tingkat berjenjang dari sebuah struktur organisasi,

serta melakukan integrasi diantara divisi-divisi yang ada. PT Romance Bedding and

Furniture menggunakan struktur organisasi fungsional. Secara umum, struktur organisasi

PT Romance Bedding and Furniture dapat digambarkan sebagai berikut:

34

STRUKTUR ORGANISASI PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE

Board of Director

Management Representatif (MR)

Production & Development Division

Finance & Accounting Division

Human Resources Division

Finance Sub

division

Accounting Sub

division

Market Research & Promotion

Subdivision

Factory Sub

division

Board of Commissioner

Recruitmen Sub

division

Traning &Salary Subdivis

ion

Internal Auditor

Marketing Division

Purchase Division

Sales Sub

division

Project Sub

division

RUPS

35

III.2.2 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab pada PT Romance Bedding and

Furniture

Pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT Romance Bedding and Furniture

dinyatakan dalam bentuk tertulis dan diberitahukan kepada karyawan pada saat mulai

bekerja di suatu posisi tertentu.

PT Romance Bedding and Furniture memiliki uraian tugas secara tertulis.

Berikut ini adalah informasi mengenai pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT

Romance Bedding and Furniture :

1. RUPS

RUPS merupakan jabatan tertinggi pada organisasi PT Romance Bedding and

Furniture.

Tugas RUPS, antara lain:

1) Sebagai pemberi modal utama bagi perusahaan

2) Mempunyai tanggung jawab terbatas, yaitu sebesar investasinya di perusahaan

3) Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk menentukan

kebijakan perusahaan ditahun yang akan datang.

4) Memberikan suaranya sesuai dengan besarnya kepemilikan dalam RUPS

5) Mengangkat dewan komisaris

2. Board Of Commissioner

Tugas Dewan Komisaris, antara lain:

1) Mengangkat dewan direksi

2) Memberikan petunjuk terhadap berbagai rencana kebijakan dan tujuan

perusahaan

36

3) Mengawasi, memelihara dan mengembangkan jalannya operasi perusahaan

4) Memberikan petunjuk dan saran kepada dewan direksi sehubungan dengan

pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan

3. Board Of Director

Tugas dewan direksi, antara lain:

1) Membuat rencana kebijakan dan tujuan serta strategi operasional perusahaan

2) Menjalankan operasional perusahaan berdasarkan kebijakan dan sasaran yang

telah ditetapkan

3) Mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan operasi

perusahaan sejauh hal tersebut tidak menyimpang dari kebijakan perusahaan.

4. Internal Auditor

Internal Auditor bertanggung jawab kepada Direktur, untuk melakukan

pemeriksaan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing divisi,

serta membantu bagian Quality Assurance (QA) untuk memeriksa efektif atau

tidaknya Sistem Mutu yang berjalan pada setiap bagian. Berikut ini merupakan

tugas-tugas Internal Auditor pada PT Romance Bedding and Furniture:

1. Mengaudit efektivitas dari kinerja Sistem Mutu.

2. Menjalankan audit pada setiap bagian

3. Memberikan masukan-masukan terhadap bagian yang diaudit.

4. Mereview hasil temuan audit dengan membedakan mana yang masuk kategori

observasi maupun ketidaksesuaian dan mengeluarkan temuan itu dalam bentuk

LKS atau observasi di bagian yang diaudit.

37

5. Melaporkan hasil audit kepada Manajer QA.

6. Menindaklanjuti hasil temuan audit, apakah bagian yang bersangkutan telah

melakukan tindakan korektif atau tidak.

7. Menandatangani atau mengisi formulir-formulir sesuai dengan sistem dan

prosedur yang berlaku.

5. Management Representative (MR)

MR bertugas untuk mewakili perusahaan baik ke luar maupun ke dalam perusahaan

sehubungan dengan operasional perusahaan

6. Human Resources Division (HRD)

Divisi HRD terdiri dari Subdivisi penerimaan karyawan dan Subdivisi Pelatihan dan

Penggajian. Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing subdivisi yang ada di

Divisi HRD, antara lain:

Recruitmen Subdivision:

1) Menyebarkan informasi kepada karyawan dan direksi perusahaan mengenai

jabatan yang sedang kosong

2) Menerima surat lamaran dari calon karyawan yang berminat untuk mengisi

jabatan yang sedang kosong tersebut

3) Melakukan seleksi lamaran

4) Memberitahukan kepada calon karyawan terpilih untuk mulai bekerja

Training and Salary Subdivision:

1) Mengembangkan pelatihan karyawan

38

2) Meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja karyawan

3) Mengurus kesejahteraan karyawan

4) Bertanggung jawab dalam menghitung gaji, komisi, uang makan serta uang

lembur para karyawan pabrik

5) Membukukan data karyawan

6) Menilai prestasi kerja karyawan

7) Menyusun dan merumuskan kebijakan, rencana, dan program kerja dibidang

kepegawaian

III.3. Kebijakan dan Peraturan Menyangkut Kepegawaian

PT Romance Bedding and Furniture telah memiliki peraturan perusahaan yang

menyangkut kepegawaian dalam rangka mengatur tata tertib dan persyaratan kerja

perusahaan.

Peraturan perusahaan tersebut mengatur tentang:

1. Penerimaan karyawan dan penentuan syarat-syarat penerimaan. Perusahaan tidak

membedakan suku, agama, keturunan dan jenis kelamin

2. Syarat-syarat penerimaan karyawan perusahaan adalah:

1) Mengajukan surat lamaran

2) Daftar riwayat hidup

3) Fotokopi KTP

4) Fotokopi ijazah terakhir

5) Pas foto 4 x 6 sebanyak 2 lembar

6) Referensi tentang pengalaman kerja

3. Hari kerja dan waktu kerja

39

1) Berdasarkan ketentuan perundangan yang berlaku, maka hari kerja di

perusahaan ditetapkan 6 hari kerja dan 7 jam sehari atau 40 jam seminggu.

2) Waktu kerja ditentukan sebagai berikut:

Hari kerja Jam kerja Jam istirahat

Senin – Kamis 07.00 – 15.00 12.00 – 13.00

Jumat 07.00 – 15.30 11.30 – 13.00

Sabtu 07.00 – 12.00 –

3) Pekerjaan yang dilakukan lebih dari 7 jam sehari atau 40 jam seminggu adalah

kerja lembur.

4) Waktu kerja bagian keamanan diatur tersendiri mengingat tugas dan fungsi

pekerjaannya dibidang pengamanan.

4. Cuti

Setiap karyawan memperoleh hak cuti. Berikut ini adalah jenis-jenis cuti yang

diberikan oleh perusahaan:

1) Cuti tahunan

Setiap pekerja yang telah bekerja selama 12 bulan secara terus-menerus

berhak mendapat cuti tahunan sebanyak 12 hari kerja dengan mendapat upah

penuh, dengan mengajukan permohonan ke perusahaan paling lambat 1

minggu sebelum cuti dimulai. Dalam rangka Hari Raya Lebaran, perusahaan

memberlakukan cuti masal selama 2 minggu, dan 2 minggu pada saat liburan

Natal, sisanya merupakan cuti pribadi.

40

2) Cuti melahirkan

Bagi pekerja wanita yang akan melahirkan berhak cuti selama 1,5 bulan

sebelum melahirkan dan 1,5 bulan sesudah melahirkan atau gugur kandungan

dengan mendapat upah penuh. Bagi pekerja yang menggunakan cuti hamil

tersebut harus mengajukan surat permohonan terlebih dahulu kepada

perusahaan dengan disertai surat keterangan dari dokter atau bidan.

5. Absensi

Absensi pada PT Romance Bedding and Furniture menggunakan ID Card bagi staff

sedangkan buruh menggunakan check Roll.

6. Pengupahan

1) Upah karyawan yang dibayar oleh perusahaan terdiri dari upah pekerja

bulanan dan upah pekerja harian dalam bentuk komponen:

(1) Upah pokok atau tunjangan tetap

(2) Tunjangan jabatan

(3) Tunjangan tidak tetap (makan/premi)

2) Penetapan upah dasarnya ditetapkan berdasarkan jabatan, keahlian,

kecakapan, prestasi kerja, kondite dan sebagainya dari karyawan yang

bersangkutan.

3) Pembayaran upah untuk pekerja harian dilakukan pada tiap-tiap tanggal 1 dan

16 dengan perhitungan pembayarannya adalah periode tanggal 29 s/d 13

pembayarannya dilakukan tanggal 16 dan periode tanggal 14 s/d 28

pembayarannya tanggal 1. Sedangkan untuk pekerja bulanan pembayarannya

pada tiap-tiap akhir bulan.

41

4) Peninjauan upah secara berkala akan dilakukan 1 tahun sekali bersamaan

dengan peninjauan Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang dikeluarkan oleh

pemerintah.

5) Upah terendah tidak kurang dari UMK

6) Apabila terjadi perubahan UMK, perusahaan wajib menyesuaikan dengan

UMK baru tersebut.

7) Upah untuk karyawan yang sakit adalah sebagai berikut:

(1) Jika karyawan sakit dan dapat dibuktikan dengan surat dokter, maka

upahnya akan dibayar.

(2) Jika oleh dokter dinyatakan sakit dalam waktu yang lama, upahnya

dibayar sebagai berikut:

a) 3 bulan pertama 100 % dari upah

b) 3 bulan kedua 75 % dari upah

c) 3 bulan ketiga 50 % dari upah

d) 3 bulan keempat 25 % dari upah

e) Apabila setelah setahun karyawan tersebut belum mampu bekerja

kembali, maka perusahaan dapat memutuskan hubungan kerjanya sesuai

dengan UU No. 12 tahun 1964.

7. Tunjangan yang diberikan perusahaan

1) Perusahaan memberikan tunjangan uang makan sebesar Rp. 3.000,-/orang/hari.

2) Tunjangan Hari Raya (Keagamaan)

(1) Besarnya Tunjangan Hari Raya (THR) minimal sesuai dengan ketentuan

peraturan pemerintah yang berlaku (PER. 04/MEN/1994).

42

(2) THR diberikan kepada karyawan yang masa kerjanya lebih dari 3 bulan

(3) Besarnya THR adalah sebagai berikut:

a) Karyawan dengan masa kerja lebih dari 3 bulan namun kurang dari

setahun akan dihitung secara proprosional yaitu:

(Masa Kerja / 12) x upah sebulan

b) Karyawan dengan masa kerja lebih dari setahun, berhak mendapat

THR sebesar 1 bulan gaji.

3) Tunjangan Kecelakaan Kerja

Apabila karyawan mendapatkan kecelakaan sesuai dengan yang dimaksud

dalam UU Kecelakaan Kerja, maka perusahaan memberikan ganti kerugian

sebagaimana diatur dalam UU No. 03 tahun 1992 (Jo. PP. No. 14/1993), yaitu

berupa: biaya pengangkutan karyawan dari tempat kecelakaan ke rumah sakit,

biaya perawatan dan pengobatan, biaya penguburan (apabila meninggal dunia)

dan tunjangan kecelakaan.

8. Program JAMSOSTEK

1) Semua pekerja yang telah melewati masa percobaan diikutsertakan dalam

program JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yang terdiri dari:

a. Jaminan Hari Tua (JHT)

b. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

c. Jaminan Kematian (JK)

d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)

2) Sesuai dengan ketentuan JAMSOSTEK yang berlaku (pasal 30, UU No. 3 tahun

1992) besarnya iuran premi ditetapkan sebagai berikut:

43

Jenis Jaminan Beban Pengusaha Beban Pekerja

1. Jaminan Hari Tua 3,70 % 2,0 %

2. Jaminan Kecelakaan Kerja 0,89 % 0 %

3. Jaminan Kematian 0,30 % 0 %

4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 3,0 % 0 %

Pekerja Lajang

5. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 6,0 % 0 %

Pekerja Yang Berkeluarga

9. Koperasi karyawan

Dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja, perlu ditunjang adanya

peningkatan kesejahteraan karyawan. Salah satu sarana penunjang ke arah

peningkatan kesejahteraan tersebut tidak hanya tergantung pada keadaan upah,

namun dengan sebagian upah masing-masing karyawan, dapat dikembangkan untuk

usaha bersama melalui pembentukan Koperasi Karyawan. Perusahaan sesuai

dengan kemampuan yang ada akan turut mendorong ke arah tumbuh dan

berkembangnya Koperasi Karyawan di perusahaan.

10. Kewajiban Pekerja

Demi ketertiban dan kelancaran kerja, maka setiap pekerja diwajibkan untuk:

1) Selalu menunjukkan sikap sopan santun selama bekerja di lingkungan

perusahaan, termasuk dalam menghadapai relasi perusahaan.

2) Hadir di tempat masing-masing pekerjaannya pada waktu yang telah ditentukan

dan pulang meninggalkan pekerjaannya pada waktu yang telah ditentukan.

44

3) Mengecek semua alat-alat kerja, mesin-mesin dan sebagainya sebelum mulai

bekerja dan sewaktu meninggalkan pekerjaannya sehingga tidak menimbulkan

kerugian di pihak perusahaan maupun di pihak pekerja sendiri.

4) Mengikuti dan mematuhi serta melaksanakan petunjuk yang diberikan sesuai

dengan tugas pekerjaannya.

5) Menjaga dan memelihara dengan baik semua milik perusahaan dam segera

melapor kepada pimpinan apabila ada hal-hal yang dapat menimbulkan bahaya

dan kerugian bagi perusahaan.

6) Memelihara dan memegang teguh rahasia perusahaan.

7) Bagi pekerja yang berhalangan hadir harus memberitahukan kepada atasannya

atau kepada personalia.

11. Upah lembur

Perhitungan upah kerja lembur diatur dengan KEP. MEN. No. 72 tahun 1984 adalah

sebagai berikut:

1) Apabila kerja lembur dilakukan pada hari biasa:

a. Untuk jam kerja lembur pertama dibayar upah sebesar 1,5 kali upah sejam.

b. Untuk setiap kerja lembur berikutnya dibayar upah 2 kali upah sejam.

2) Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan atau hari libur

resmi:

a. Setiap jam sampai batas 7 jam dan 5 jam bila hari libur resmi tersebut jatuh

pada hari kerja terpendek pada salah satu dari 6 hari kerja seminggu harus

dibayar upah minimal 2 kali upah sejam.

45

b. Untuk jam pertama selebihnya 7 jam atau 5 jam apabila hari libur tersebut

jatuh pada hari kerja terpendek pada salah satu dalam 6 hari kerja seminggu

harus dibayar upah sebesar 3 kali upah sejam.

c. Untuk jam kerja kedua setelah 7 jam atau 5 jam apabila hari libur tersebut

jatuh pada hari kerja terpendek pada salah satu dalam 6 hari kerja seminggu

dan seterusnya harus dibayar upah sebesar 4 kali upah sejam.

3) Untuk menghitung upah sejam adalah: 1/173 x upah sebulan.

12. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

1) PHK dalam masa percobaan

2) PHK karena pelanggaran tata tertib

3) PHK karena pekerja mengundurkan diri

4) PHK karena meninggal dunia

5) PHK karena sakit panjang melebihi 12 bulan

6) PHK karena usia tua yaitu lebih dari usia 55 tahun.

7) PHK karena berakhirnya masa waktu kerja menurut perjanjian

13. Larangan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)

1) Selama pekerja berhalangan menjalankan pekerjaannya karena sakit menurut

surat keterangan dokter (selama waktu tidak melebihi waktu 12 bulan terus-

menerus).

2) Selama pekerja menjalankan kewajiban negara.

3) Selama pekerja menjalankan kewajiban agama.

46

14. Uang Pesangon

1) Adalah uang yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang di-PHK

dengan ketentuan karyawan telah melewati masa percobaan.

2) Ketentuan mengenai besarnya uang pesangon:

Masa Kerja Besarnya Pesangon

Kurang dari 1 tahun 1 bulan upah

Lebih dari 1 tahun tetapi kurang dari 2 tahun 2 bulan upah

Lebih dari 2 tahun tetapi kurang dari 3 tahun 3 bulan upah

Lebih dari 3 tahun tetapi kurang dari 4 tahun 4 bulan upah

Lebih dari 4 tahun tetapi kurang dari 5 tahun 5 bulan upah

Lebih dari 5 tahun tetapi kurang dari 6 tahun 6 bulan upah

Lebih dari 6 tahun 7 bulan upah

3) Karyawan tidak mendapatkan uang pesangon apabila PHK yang dilakukan oleh

perusahaan disebabkan karena kesalahan berat karyawan itu sendiri. Adapun

kesalahan berat yang menghapus hak pekerja atas uang pesangon, antara lain:

(1) Penipuan, pencurian, penggelapan atas barang atau uang perusahaan

Penjelasan mengenai istilah-istilah tersebut:

a. Penipuan : Menipu untuk mewujudkan keinginan pribadinya

b. Pencurian : Menguasai barang atau uang tanpa sepengetahuan

pemiliknya

c. Penggelapan : Menguasai barang atau uang dengan

sepengetahuan pemiliknya

47

(2) Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan

perusahaan

(3) Mabuk atau minum minuman keras, menggunakan obat terlarang, obat

bius atau obat perangsang

(4) Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di tempat kerja

(5) Melakukan kejahatan berupa menyerang, mengintimidasi, menipu atau

berdagang barang terlarang dilingkungan perusahaan

(6) Menganiaya, mengancam dan menghina

(7) Membujuk pengusaha atau teman sekerja untuk melakukan perbuatan

yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan

(8) Merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya

(9) Membongkar, membocorkan rahasia atau mencemarkan nama baik

pengusaha dan keluarganya

(10) Melakukan kesalahan yang bobotnya sama dengan peringatan terakhir.

Maksudnya, 3 kali peringatan akibat kesalahan ringan sama dengan

kesalahan berat

(11) Hal-hal lain yang diatur dalam peraturan perusahaan atau dalam perjanjian

kerja

15. Uang Penghargaan Masa Kerja

Masa Kerja Besarnya Uang Penghargaan Masa Kerja

Lebih dari 3 tahun tetapi kurang dari 6 tahun 2 bulan upah

Lebih dari 6 tahun tetapi kurang dari 9 tahun 3 bulan upah

Lebih dari 9 tahun tetapi kurang dari 12 tahun 4 bulan upah

48

Lebih dari 12 tahun tetapi kurang dari 15 tahun 5 bulan upah

Lebih dari 15 tahun tetapi kurang dari 18 tahun 6 bulan upah

Lebih dari 18 tahun tetapi kurang dari 21 tahun 7 bulan upah

Lebih dari 21 tahun tetapi kurang dari 24 tahun 8 bulan upah

Lebih dari 24 tahun 10 bulan upah

III.4 Manajemen Sumber Daya Manusia di Perusahaan

Manajemen sumber daya manusia memiliki banyak fungsi. Berikut ini akan

dijelaskan beberapa fungsi manajemen SDM pada PT Romance Bedding and Furniture:

1. Perekrutan

Proses perekrutan karyawan pada PT Romance Bedding and Furniture adalah

sebagai berikut:

1) Jika ada jabatan yang kosong, maka divisi yang membutuhkan karyawan akan

meminta kepada divisi HRD untuk melakukan proses perekrutan karyawan

2) Proses perekrutan karyawan pada PT Romance Bedding and Furniture lebih

berfokus pada perekrutan karyawan baru dari luar perusahaan daripada

mempromosikan karyawan yang ada. Hal ini disebabkan pertimbangan

pemilik yang menilai bahwa pelatihan dan pengembangan karyawan lebih

besar biayanya dibanding dengan langsung merekrut karyawan baru yang

memenuhi persyaratan. Perekrutan untuk level buruh atau dibawah staff

menggunakan jasa perekrutan karyawan, sedangkan untuk level supervisor

menggunakan bank data yang bersumber dari kampus-kampus, referensi, dan

sebagainya.

49

3) Dalam proses perekrutan karyawan di PT Romance Bedding and Furniture,

setiap calon tenaga kerja baru yang melamar ke perusahaan wajib memenuhi

persyaratan-persyaratan seperti:

a) Surat lamaran kerja

b) Daftar riwayat hidup

c) Fotokopi ijazah terakhir

d) Fotokopi KTP

e) Pas foto 4 x 6 sebanyak 2 lembar

f) Dokumen pendukung lainnya

2. Seleksi

Berikut ini adalah langkah-langkah seleksi pada PT Romance Bedding and

Furniture yang dilakukan oleh divisi HRD:

1) Seleksi surat lamaran

Surat lamaran yang masuk akan diseleksi dan langkah selanjutnya adalah:

(1) Surat lamaran yang tidak memenuhi syarat berarti gugur

(2) Untuk surat lamaran yang memenuhi syarat, akan dipanggil untuk

wawancara yang dilakukan oleh divisi HRD, pemilik, dan divisi yang

membutuhkan karyawan tersebut.

(3) Calon yang telah memenuhi persyaratan dan telah lulus ujian seleksi

yang diadakan oleh perusahaan diterima sebagai pekerja dengan masa

percobaan paling lama 3 bulan terhitung sejak pekerja diterima di

perusahaan dan adanya masa percobaan harus diberitahukan kepada

pekerja yang bersangkutan.

50

(4) Selama dalam masa percobaan, masing-masing pihak dapat memutuskan

hubungan kerja tanpa syarat.

(5) Seorang pekerja yang telah menyelesaikan masa percobaan dengan baik

diangkat sebagai pekerja tetap dan masa percobaan tersebut dihitung

sebagai masa kerja.

(6) Calon yang diterima dan langsung dipekerjakan yang menghasilkan

produksi, dianggap sebagai pekerja biasa dengan hak dan kewajiban

yang sama.

2) Pemeriksaan referensi

Adalah langkah untuk meneliti siapa referensi pelamar. Apakah dapat

dipercaya atau tidak untuk memberikan informasi mengenai diri pelamar.

3) Wawancara

Wawancara dilakukan oleh divisi HRD, divisi yang membutuhkan karyawan

dan pemilik perusahaan.

4) Memutuskan diterima atau ditolak

Yang berhak memutuskan untuk menerima atau menolak pelamar tesebut

adalah manajer HRD dan pemilik perusahaan.

3. Penempatan

Proses penempatan karyawan pada PT Romance Bedding and Furniture adalah

sebagai berikut :

1) Penempatan dilakukan oleh divisi HRD dan divisi yang membutuhkan

karyawan tersebut.

2) Proses penempatan karyawan dipengaruhi oleh sumber perekrutannya, yaitu:

51

(1) Jika sumber perekrutan adalah dari dalam perusahaan, maka proses

penempatan dilakukan setelah selesainya promosi.

(2) Jika sumber perekrutan adalah dari luar perusahaan, maka proses

penempatan dilakukan setelah selesainya proses seleksi.

3) Dasar penempatan karyawan, antara lain:

(1) Jenjang pendidikan, apakah SLTP, SLTA, D3, S1 atau S2

(2) Pengalaman kerja

(3) Rekomendasi dari pihak manajemen

4. Kedisiplinan

Jam kerja di PT Romance Bedding and Furniture adalah mulai dari pukul 07.00

WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB dari Senin sampai Jumat, sedangkan untuk

hari Sabtu mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB. Akan tetapi,

sebagian besar karyawan khususnya karyawan senior dan telah lama bekerja sering

tidak tepat waktu pada saat datang kerja. Divisi HRD tidak pernah membuat laporan

dan analisa tingkat kedisiplinan karyawan.

5. Pembinaan

PT ini melakukan pembinaan terhadap pekerja sesuai dengan prinsip-prinsip

Manajemen Personalia serta dilandasi Hubungan Industrial Pancasila, sehingga

sejauh mungkin menghindari terjadinya PHK. Namun apabila upaya ini tidak

membawa hasil yang lebih baik sehingga timbulnya PHK tidak dapat dihindari,

maka dipandang perlu pengaturan penyelesaian sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan yang berlaku.

52

6. Pelatihan dan pengembangan

PT Romance Bedding and Furniture menilai bahwa biaya pelatihan dan

pengembangan jauh lebih besar daripada merekrut karyawan baru yang memenuhi

kualifikasi yang dibutuhkan.

7. Penilaian prestasi kerja karyawan

Penilaian prestasi kerja karyawan hanya diberikan kepada karyawan yang memiliki

jabatan tinggi saja, yaitu untuk level di atas staff, walaupun sebenarnya yang

berprestasi adalah bawahannya. Selain itu, proses penilaian prestasi kerja yang telah

dilakukan hanya merupakan formalitas sehingga tidak ada tindak lanjut atas hasil

penilaian tersebut.

8. Pemberhentian karyawan

Melalui pembinaan yang dilakukan terhadap karyawan, PT Romance Bedding and

Furniture sedapat mungkin menghindari terjadinya pemutusan hubungan kerja

(PHK). Jika masih bisa dicari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah yang ada,

perusahaan tidak akan melakukan PHK. Adapun PHK yang dilakukan oleh

perusahaan antara lain karena:

1) PHK karena pekerja mengundurkan diri dari perusahaan

2) PHK karena karyawan meninggal dunia

3) PHK karena sakit panjang melebihi 12 bulan

4) PHK karena berakhirnya masa waktu kerja menurut perjanjian

5) PHK karena usia tua, yaitu telah mencapai usia 55 tahun

.