bab iii analisa dan perancangan sistem 3eprints.umm.ac.id/42278/4/bab 3.pdf · 2018-12-19 · 28...
TRANSCRIPT
22
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Metodologi Penelitian
Secara garis besar langkah-langkah metodologi yang dilakukan pada
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 :
Gambar 3.1 Langkah – langkah Metodologi Penelitian
3.1.1 Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah tahapan yang berfungsi untuk
memahami konsep dari pembangunan sistem yaitu mengenai
pembuatan sistem pendukung keputusan (SPK) berbasis web dan
metode Profile Matcing. Pemanhaman konsep diperoleh dari
berbagai sumber yaitu jurnal, karya tulis serta buku yang
membahas tentang pembuatan sistem pendukung keputusan (SPK)
berbasis web dan metode Profile Matching.
3.1.2 Studi Literatur
Pada Penelitian terdahulu pembuatan SPK dengan metode
Profile Matching “Rancang Bangun Sistem Pengambilan Keputusan
Penentuan Tempat PRAKERIN Menggunakan Metode Profile
Matching”, ditemukannya masalah yaitu tidak sesuainya tempat
Prakerin bagi mahasiswa Politeknik Kediri yang disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya yaitu : a. Kemampuan mahasiswa
yang tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan
instansi/perusahaan tempat Prakerin; b. Mahasiswa memaksakan
diri memilih lokasi Prakerin pada perusahaan yang tidak sesuai
23
dengan kompetensi mahasiswa; c. Proses penilaian pemilihan
lokasi Prakerin mahasiswa berdasarkan subyektifitas. Dengan
dibangunnya Sistem Pendukung Keputusan ini maka hasil yang
didapat yaitu berupa perangkingan dari nilai profil mahasiswa
Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang akan ditempatkan di salah
satu perusahaan tempat Prakerin, dan juga dapat dijadikan sebagai
rekomendasi pendukung keputusan dalam penempatan Prakerin
mahasiswa-mahasiswi prodi Teknik Informatika Politeknik Kediri.
3.1.3 Analisa Kebutuhan Sistem
Pada tahap ini penulis melakukan penggalian informasi
mengenai fungsi serta kebutuhan sistem dengan cara melakukan
tinjauan secara langsung serta melakukan wawancara kepada
bagian Biro Kemahasiswaan UMM dan Staff guna menentukan
variabel dan kriteria - kriteria pembanding berdasarkan data yang
dimiliki setiap aktor pada sistem yang akan dibuat. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
a. Data Primer
Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan cara
teknik observasi dan wawancara terkait proses penilaian dan
perangkingan calon penerima beasiswa dari beberapa aspek.
Pihak-pihak yang diwawancarai adalah sebagai berikut :
1) Kabag. Kesejahteraan Mahasiswa Kemahasiswaan
Universitas Muhammadiyah Malang.
2) Kaur. Pengembangan Karir Mahasiswa dan Alumni
(PKMA) Kemahasiswaan Universitas
Muhammmadiyah Malang.
b. Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara
studi dokumentasi yaitu dengan cara melalukan survey
kepada beberapa mahasiswa dan studi literatur.
24
3.1.4 Desain Sistem
Tahap desain sistem adalah tahap yang dilakukan sebelum
melakukan implementasi. Pada sistem prototipe beasiswa
mempunyai 2 desain user yaitu untuk admin/staf kemahasiswaan,
dan mahasiswa.
3.1.5 Implementasi
Dalam tahap ini akan dilakukan proses implementasi ke
bahasa pemrograman. Sistem pendukung keputusan pemberian
beasiswa ini akan dibangun dengan menggunakan bahasa
pemrograman PHP, database Mysql serta dengan penerapan
metode Profile Matching.
a. Profile Matching
Menurut penelitian [4] dalam proses profile matching
secara garis besar merupakan proses membandingkan antara
nilai aktual dari suatu profil yang akan dinilai dengan nilai
profil yang diharapkan, sehingga dapat diketahui perbedaan
kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang
dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar berarti
memiliki peluang besar untuk mahasiswa mendapatkan
beasiswa tersebut. Pada metode profile matching diperlukan
dua aspek yang digunakan dalam menentukan standarisasi
kriteria mahasiswa yang berhak mendapat beasiswa PPA,
dan penelitian ini menggunakan data dua aspek yang
diperlukan yaitu aspek akademik mahasiswa dan aspek
ekonomi keluarga mahasiswa berikut data dua aspek yang
telah ditentukan biro kemahasiswaan UMM :
2 aspek perhitungan yang digunakan dalam
menentukan mahasiswa yang berhak menerima beasiswa
PPA.
25
1. Pemetaan Kompetensi GAP
GAP adalah perbedaan antar profil mahasiswa dengan
profil ideal contoh seperti pada rumus berikut :
𝐺𝐴𝑃 = 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 − 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 𝐵𝑒𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Dalam rumus tersebut menjelaskan apabila gap telah sudah
diperoleh disetiap masing-masing mahasiswa, maka
selanjutnya disetiap profil mahasiswa akan diberi bobot nilai
sesuai nilai standar yang telah ditentukan pada gambar tabel
bobot nilai GAP berikut :
Tabel 3.1 Tabel Bobot Nilai GAP
. . . . . . (1)
Ideal 5
26
Dari penjelasan tabel diatas dapat diimpelentasikan
dengan menggunakan kasus data yang telah diperoleh dan
dikumpulkan yang akan digunakan sebagai perhitungan untuk
menentukan kriteria mahasiswa yang berhak menerima beasiswa
PPA. Berikut tabel perhitungan pemetaan kompetensi GAP :
Tabel 3.2 Tabel Keterangan Contoh Data Kasus
Tabel 3.3 Tabel Pemetaan GAP Aspek Keluarga
27
Tabel 3.4 Tabel Pemetaan GAP Aspek Akademik
2. Perhitungan dan Pengelompokan
Setelah Pemetaan Gap kompetensi dilakukan maka
selanjutnya yaitu mengelompokkan setiap aspek menjadi 2
kelompok yaitu menjadi kelompok Core Factor dan Secondary
Factor. Berikut ini perhitungan rumus Core Factor :
ℕℂ𝔽 =∑ℕℂ
∑𝕀ℂ
Keterangan:
NCF = Nilai rata-rata Core Factor
NC = Jumlah total nilai Core Factor
IC = Jumlah item Core Factor
Dikarenakan variabel dari aspek keluarga hanya ada 2
buah variabel yaitu dari gaji orangtua mahasiswa dan
tanggungan orangtua mahasiswa, maka otomatis nilai core
. . . . . . (2)
28
factor diambil langsung dari aspek keluarga di variabel gaji
orangtua yang sudah ditentukan nilainya pada tahap hasil
pembobotan sebelumnya.
Contoh kasus perhitungan dari Nilai Core Factor (NCF) dari
aspek akademik dan aspek keluarga :
Tabel 3.5 Tabel Perhitungan Core Factor Aspek Keluarga
“variabel gaji orangtua”
Dan pada core factor aspek akademik bisa dilakukan
perhitungan dikarenakan aspek akademik yang memiliki 4 buah
variabel otomatis akan dibagi menjadi 2 buah variabel pada tiap
core factor dan secondary factornya, pada bagian core factor
akan menggunakan variabel nilai IPK dan tahun angkatan.
Tabel 3.6 Tabel Perhitungan Core Factor Aspek Akademik
“variabel nilai IPK dan tahun angkatan”
Sedangkan untuk perhitungan Secondary Factor bisa
dilihat dan menggunakan perhitungan rumus Secondary Factor
berikut :
ℕ𝕊𝔽 =∑ℕ𝕊
∑𝕀𝕊
. . . . . . (3)
29
Keterangan :
NSF = Nilai rata-rata Secondary Factor
NS = Jumlah total nilai Secondary Factor
IS = Jumlah item Secondary Factor
Nilai secondary factor diambil langsung dari aspek
keluarga di variabel tanggungan orangtua yang sudah
ditentukan nilainya pada tahap hasil pembobotan sebelumnya.
Tabel 3.7 Tabel Perhitungan Secondary Factor Aspek Keluarga
“variabel tanggungan orangtua”
Nilai secondary factor pada aspek akademik diambil
dari variabel kegiatan organisasi dan prestasi mahasiswa untuk
dilakukan perhitungan.
Tabel 3.8 Tabel Perhitungan Secondary Factor Aspek Akademik
“variabel kegiatan organisasi dan prestasi mahasiswa”
3. Perhitungan Nilai Total
Setelah melakukan tahap perhitungan dan
pengelompokan Core Factor dan Secondary Factor, tahapan
selanjutnya yaitu melakukan Perhitunga Nilai Total yang
nilainya diambil dari presentase Core Factor dan Secondary
NSF
NSF
NSF
NSF
NSF
NSF
NSF
30
Factor pada tiap aspek dari akademik dan aspek keluarga,
rumus Perhitungan Nilai Total dapat dilihat sebagai berikut :
(𝒙)%𝑵𝑪𝑭(𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒄𝒐𝒓𝒆 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓) +
(𝒙)%𝑵𝑺𝑭(𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒔𝒆𝒄𝒐𝒏𝒅𝒂𝒓𝒚 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓) =
𝑵(𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑨𝒔𝒑𝒆𝒌 𝑷𝒓𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝑨𝒔𝒑𝒆𝒌 𝑲𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒈𝒂)
Keterangan :
(x)% : adalah nilai persen untuk Perhitungan Nilai
Total Core Factor 60% dan Secondary
Factor 40%.
Tabel 3.9 Tabel Perhitungan Nilai Total Aspek Keluarga
Tabel 3.10 Tabel Perhitungan Nilai Total Aspek Akademik
4. Perhitungan Penentuan Rangking
Pada Perhitungan Penentuan Rangking adalah proses
akhir dari tahapan metode Profile Matching yaitu dengan
mengakumulasikan dengan masing-masing nilai aspek yang
sudah dilakukan perhitungan nilai totalnya, rumus Perhitungan
Penentuan Rangking bisa dilihat sebagai berikut :
𝑅𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛𝑔 = (𝑥)%𝑁1 + (𝑥)%𝑁2
. . . . . . (4)
. . . . . . (5)
31
Keterangan :
N1 dan N2 : adalah nilai aspek yang sudah dihitung pada
tahap perhitungan nilai total.
(x)% : adalah nilai persen yang sama digunakan
pada tahapapan perhitungan nilai total
sebelumnya.
Tabel 3.11 Tabel Perhitungan Penentuan Rangking
Dari perhitungan penentuan rangking diatas terdapat
nilai rangking yang telah dihitung manual dengan menggunakan
metode profile matching dari jumlah tujuh data mahasiswa
tersebut dapat dipilih yang berhak mendapatkan beasiswa yaitu
30% dari jumlah peserta yaitu nilai tertinggi jatuh pada
mahasiswa “AY” dan “BA” karena nilai rangking mereka
berdua paling tinggi diantara tujuh peserta tersebut.
3.1.6 Pengujian
Pada tahap pengujian ini akan dilakukan sebuah
perhitungan dengan menggunakan perhitungan manual
berdasarkan metode profile matching dan perhitungan hasil dengan
menggunakan sistem yang sudah dibuat, jadi bisa dilihat hasilnya
apakah sama dan sesuai antara perhitungan manual dengan
perhitungan sistem dengan implementasi sebuah metode profile
mathching.
32
3.2 Perancangan Sistem
3.2.1 Konteks Diagram
Gambar 3.2 Konteks Diagram
Pada konteks diagram ada dua aktor atau user yang mengoperasikan
sistem pendukung keputusan (SPK), user admin dapat melakukan aksi
login, setelah melakukan login admin dapat menginputkan nilai dan bobot
dari mahasiswa yang akan mendaftarkan diri untuk beasiswa PPA, dan
peran mahasiswa dapat melakukan login serta melihat hasil laporan dari
sistem begitu juga admin.
3.2.2 Data Flow Diagram (DFD) level 1 SPK Profile Matching
Gambar 3.3 DFD level 1 SPK Profile Matching
Pada DFD level 1 menampilkan proses dari penginputan dan
pengolahan data yang dilakukan oleh admin untuk kemudian dilakukan
pembobotan pada proses perhitungan profile matching dan menghasilkan
sebuah laporan hasil untuk mahasiswa.
33
3.2.3 Data Flow Diagram (DFD) level 2 Profile Matching
Gambar 3.4 DFD level 2 Proses Perhitungan Profile Matching
Pada DFD level 2 perhitungan profile matching menampilkan proses
dari perhitungan profile matching yang memliki 5 proses tahapan dalam
melakukan pembobotan dan penentuan rangking dalam menentukan
mahasiswa penerima beasiswa.
3.2.4 Data Flow Diagram (DFD) level 2 Pengolahan Data
Gambar 3.5 DFD level 2 Proses Pengolahan Data Master
Pada DFD level 2 Pengolahan Data Master menampilkan proses dari
penginputan data yang dilakukan oleh admin untuk melakukan pembobotan
pada tiap profil dari mahasiswa yang mendaftarkan untuk beasiswa PPA.
34
3.2.5 Data Flow Diagram (DFD) level 2 Pengolahan Laporan
Gambar 3.6 DFD level 2 Proses Pengolahan Laporan
Pada DFD level 2 Pengolahan Laporan menampilkan proses dari
mulai pembuatan laporan oleh admin kemudian pengecekan laporan dan
mencetak laporan yang juga bisa diakses oleh mahasiswa untuk melihat
hasil laporan penerima beasiswa PPA.
3.2.6 Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 3.7 ERD (Entity Relationship Diagram) SPK
Rancangan ERD menjelaskan dimana tiap entitas dari sebuah tabel
atau database yang ada saling berelasi dan berhubungan antara entitas pada
sistem pendukung keputusan bermetode profile matching dalam pemberian
beasiswa PPA.
35
3.3 Flowchart Program
Gambar 3.8 Flowchart SPK
Flowchat Program menjelaskan bagaimana proses dari Sistem
pendukung keputusan bermetode profile matching dalam melakukan
perhitungan dan pemetaan pada nilai bobot dari tahap pertama yaitu user
login dan ditentukan usernya oleh sistem, untuk kemudian masuk di tahapan
perhitungan profile matching dan menghasilkan sebuah laporan rangking
yang bisa dilihat oleh 2 usernya.
36
3.4 Rancangan Alur Kerja Program
Gambar 3.9 Rancangan Alur Kerja Program
Pada Rancangan Alur Kerja Program menampilkan proses dari user
saat menggunakan sistem pendukung keputusan pemberian beasiswa PPA.
3.5 Rancangan Database
Gambar 3.10 Rancangan Database SPK
Pada Rancangan Database menjelaskan bagaimana relasi antara
database saling bekerja dan berhubungan pada sistem pendukung keputusan
pemberian beasiswa PPA.
37
3.6 Rancangan Interface
Gambar 3.11 Rancangan Interface Input Data Mahasiswa
Rancangan Interface Subaspek adalah menu yang dapat menginput
subaspek dari aspek yang diinginkan dan memasukan data/nilai dari
subaspek yang diinginkan dan diperlukan oleh usernya.
Gambar 3.12 Rancangan Interface Subaspek
Rancangan Interface Mahasiswa adalah menu dimana user/admin
bisa melakukan input data mahasiswa dalam melakukan perangkingan dan
pembobotan tiap mahasiswa dalam menentukan pemberian beasiswa PPA.