bab iii alkali feldspar

Upload: abd-hafidz

Post on 18-Jul-2015

68 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB III HASIL & PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka sifat-sifat optiknya mineral yang diamati adalah sebagai berikut: 1. Pengamatan Nikol Sejajar, Nikol Silang, dan Konoskopik Dengan Menggunakan Mineral Bitownit Pada pengamatan nikol sejajar & nikol silang, mineral yang digunakan adalah mineral bitownit. Dengan menggunakan perbesaran lensa objektif yaitu perbesaran 5x dan perbesaran lensa okuler 10x didapatkan perbesaran total yaitu 50x sebagai hasil perkalian perbesaran lensa objektif dan lensa okuler , bilangan skala yang digunakan adalah 0,02 yang merupakan hasil dari pembagian angka satu dengan perbesaran total = = 0,02. Kedudukan mineral (X,Y)

=> (53,24). Ukuran dari mineral pada pengamatan ini adalah 2.5 mm yang diperoleh dari BS x skala DMP = 0,02 x 125 mm = 2.5 mm. Pada pengamatan nikol sejajar, warna mineral yaitu orange kecoklatan. Pada saat meja objek diputar 900, tidak ditemukan adanya pleokrisme. Daya serap cahaya maksimum (intensitas) pada mineral ini sedang. Indeks bias mineral adalah nmin > ncb, karena arah kertas searah dengan yang tampak pada lensa okuler yang dilihat. Belahan tidak ada. Jenis pecahan mineral ini rata dengan bentuk subhedral serta relief sedang karena bidang-bidang batas antar mineral agak jelas. Pada mineral ini tidak ditemukan adanya inklusi.

Warna interferensi maksimum pada saat dimasukkan keeping gips yaitu warna abu-abu dengan bias rangkap 0,004 (orde I). Mineral ini memiliki kembaran yaitu carlsbad-albit. Sudut gelapan yang dihasilkan yaitu 47.5o yang didapatkan dari selisih antara terang maksimum dan gelap maksimum . Karena sudut gelapan yang didapatkan 47.5o, maka jenis gelapannya adalah miring. T.R.O yang didapatkan adalah length fast, Addisi (+), karena warna mineral cepat berubah saat meja objek diputar dan mengalami penambahan warna saat keeping gips dimasukkan. (Foto 1)

Foto 1. Kenampakan mineral bitownit saat pengamatan nikol sejajar (kiri), nikol silang (tengah), dan T.R.O (kanan). Pada pengamatan konoskop, perbesaran lensa objektif yang digunakan yaitu 5x dan perbesaran lensa okuler tetap pada perbesaran 10x serta bukaan diafragma yang digunakan yaitu 0,1. Sumbu optik pada mineral ini yaitu biaxial. Tanda optiknya yaitu positif (-). Pada gambar interferensi, tidak ditemukan adanya isogir. Gelang warna pada mineral ini yaitu bias rangkap lemah karena jumlah warna yang dapat diamati hanya dua warna. Tidak ditemukan sudut 2V, karena isogir tidak ditemukan.

2. Pengamatan Nikol Sejajar, Nikol Silang, dan Konoskopik Dengan Menggunakan Mineral Ortoklas Pada pengamatan nikol sejajar & nikol silang, mineral yang digunakan adalah mineral ortoklas. Dengan menggunakan perbesaran lensa objektif yaitu perbesaran 5x dan perbesaran lensa okuler 10x didapatkan perbesaran total yaitu 50x sebagai hasil perkalian perbesaran lensa objektif dan lensa okuler , bilangan skala yang digunakan adalah 0,02 yang merupakan hasil dari pembagian angka satu dengan perbesaran total = = 0,02. Kedudukan mineral (X,Y)

=> (60,16). Ukuran dari mineral pada pengamatan ini adalah 5.6 mm yang diperoleh dari BS x skala DMP = 0,02 x 280 mm = 5.6 mm. Pada pengamatan nikol sejajar, warna mineral yaitu orange kecoklatan. Pada saat meja objek diputar 900, ditemukan adanya pleokrisme yaitu monokroik. Daya serap cahaya maksimum (intensitas) pada mineral ini sedang. Indeks bias mineral adalah nmin > ncb, karena arah kertas searah dengan yang tampak pada lensa okuler yang dilihat. Belahan tidak ada. Jenis pecahan mineral ini tidak rata dengan bentuk subhedral serta relief sedang karena bidang-bidang batas antar mineral agak jelas. Pada mineral ini tidak ditemukan adanya inklusi. Warna interferensi maksimum pada saat dimasukkan keeping gips yaitu warna hijau dengan bias rangkap 0,026 (orde II). Mineral ini tidak memiliki kembaran. Sudut gelapan yang dihasilkan yaitu 42.5o yang didapatkan dari selisih antara terang maksimum dan gelap maksimum . Karena sudut

gelapan yang didapatkan 42.5o, maka jenis gelapannya adalah miring. T.R.O yang

didapatkan adalah length fast, Addisi (+), karena warna mineral cepat berubah saat meja objek diputar dan mengalami penambahan warna saat keeping gips dimasukkan. (Foto 2)

Foto 2. Kenampakan mineral ortoklas saat pengamatan nikol sejajar (kiri), nikol silang (tengah), dan T.R.O (kanan). Pada pengamatan konoskop, perbesaran lensa objektif yang digunakan yaitu 5x dan perbesaran lensa okuler tetap pada perbesaran 10x serta bukaan diafragma yang digunakan yaitu 0,1. Sumbu optik pada mineral ini yaitu biaxial. Tanda optiknya yaitu positif (-). Pada gambar interferensi, tidak ditemukan adanya isogir. Gelang warna pada mineral ini yaitu bias rangkap lemah karena jumlah warna yang dapat diamati hanya dua warna. Tidak ditemukan sudut 2V, karena isogir tidak ditemukan.