bab iicare plan

Upload: lidia-mega

Post on 07-Jul-2015

281 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Care Plan Diare Akut Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 90

BAB II ASSES NEEDS DAN IDENTIFY DRUG PROBLEMS 2.1 Assesment Needs (Kajian Informasi) Penggalian informasi dari pasien dilakukan untuk mengetahui kondisi pasien secara detail sehingga dapat merencanakan terapi dengan lebih sesuai untuk pasien sehingga kualitas hidup pasien lebih meningkat. Beberapa informasi yang diperlukan antara lain: 1. Usia pasien dalam rangka mengetahui apakah dosis yang diberikan sudah tepat 2. Keluhan pasien (adakah demam yang menyertai) 3. Durasi, frekuensi dan onset (Sudah berapa lama pasien diare dan seberapa sering) 4. Obat-obatan lain yang dikonsumsi 5. Apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi diarenya 6. Riwayat alergi pasien terhadap obat, makanan, atau debu 7. Makanan yang terakhir dikonsumsi 2.2 Life style factor a. b. c. d. e. Tempat makan dan tangan yang tidak bersih, terkontaminasi oleh Makan jajanan yang dijual bebas dan tidak tertutup. Air minum yang terkontaminasi. Alergi terhadap salah satu kandungan makanan. Pengobatan yang sedang dijalani, terutama apabila pasien sedang Pola hidup atau kebiasaan yang perlu diperhatikan antara lain: bakteri akibat kebersihan yang tidak terjaga.

mendapat terapi antibiotika. Selain antibiotika tersebut membunuh bakteri jahat, juga membunuh bakteri baik (flora normal) dalam saluran cerna yang kemudian berakibat timbulnya diare.f.

Terserang infeksi bakteri, virus ataupun protozoa, baik dari tempat

makan dan minum, makanan, minuman, ataupun dari anggota keluarga yang telah terlebih dahulu terinfeksi.Excellent with morality Universitas Airlangga Surabaya 4 Fakultas Farmasi

Laporan Care Plan Diare Akut Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 90

2.3 Dissease factor 2.3.1 Definisi Diare Diare dapat didefinisikan sebagai buang air besar yang sering, tiga kali atau bahkan lebih dikarenakan motilitas usus yang meningkat, dapat diikuti oleh gejala demam, kram perut, ataupun muntah. Selain itu diare dapat didiskripsikan lebih jauh sebagai suatu peningkatan yang abnormal dari aktivitas usus dan keseimbangan cairan tubuh (Herfindal and Gourley, 2000). Selain itu, diare juga didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana terjadi peningkatan frekuensi defekasi dan penurunan konsistensi feses secara abnormal dibandingkan keadaan biasanya. (McPhee et.al.,1995) atau sebagai kehilangan bobot air dimana 200 g per hari dianggap sebagai ambang atas normal bobot air pada feses untuk dewasa sehat di negara barat (Goodman and Gillmans. 2001). 2.3.2 Etiologi Diare Diare timbul karena berbagai macam penyebab, diantaranya adalah sebagai berikut; a. Diare karena penggunaan obat Obat-obat yang dapat menyebabkan diare antara lain: Laksatif : bisakodil, oleum ricini, garam magnesium dan natrium, Antibiotik : klindamisin, tetrasiklin, sulfonamida, antibiotik Antihipertensi : reserpin, guanetidin, metildopa, guanabenz, Antasida : mengandung magnesium. Kolinergik : betanekol, metoklopramid, neostigmin. Obat jantung : kuinidin, digitalis, digoksin. Antineoplastik Auranoin (garam emas) NSAID : aspirin, diklofenak, indometasin Prostaglandin5 Fakultas Farmasi

paraffin liquidum. berspektrum luas lainnya. guanadrel.

Excellent with morality Universitas Airlangga Surabaya

Laporan Care Plan Diare Akut Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 90

Kolkisin (Dipiro et al, 2005) Diare karena makanan biasanya disebabkan karena reaksi alergi

b. Diare karena pengaruh makanan terhadap makanan atau makanan yang terlalu berlemak, pedas, mengandung bahan yang kasar atau biji-bijian. Diare karena intoleran terhadap makanan berhubungan dengan defisiensi disakaridase (laktase). Pada keadaan normal, makanan berupa karbohidrat yang terdiri dari laktosa dan sukrosa akan terhidrolisa menjadi monosakarida. Bila aktivitas enzimatis menurun akibat infeksi, kekurangan disakarida, atau alergi pada saluran cerna, maka disakarida (sukrosa dan laktosa) tidak dapat terhidrolisa. Disakarida yang tidak dapat dicerna tersebut akan tertarik ke dalam lumen usus kemudian mengalami fermentasi dan mengakibatkan terjadinya perubahan osmotik serta pH sehingga cairan akan tertarik lebih banyak ke dalam lumen usus dan mengakibatkan diare. c. Diare akibat malabsorbsi asam empedu dan lemak Ketidakmampuan tubuh mencerna atau mengabsorbsi karbohidrat, lemak atau protein yang dikarenakan adanya defisiensi salah satu enzim di dalam tubuh atau mekanisme lainnya yang belum diketahui secara pasti, meliputi : malabsorpsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa, dan galaktosa). malabsorbsi lemak malabsorbsi protein Diare ini jarang terjadi namun dapat menyebabkan terjadinya penurunan berat badan.d. Diare karena gangguan sistem pertukaran anion atau transport elektrolit

aktif di eritrosit Pada diare ini terjadi penghentian mekanisme transport ion aktif pada Na+, K+ ATP-ase di eritrosit dan gangguan absorbsi Na+ dan air. e. Diare karena gangguan permeabilitas ususExcellent with morality Universitas Airlangga Surabaya 6 Fakultas Farmasi

Laporan Care Plan Diare Akut Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 90

Terjadi kelainan morfologi usus pada membran epitel spesifik sehingga permeabilitas mukosa usus halus dan usus besar terhadap air dan garam atau elektrolit menjadi terganggu. f. Diare karena infeksi Diare dapat terjadi karena adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit. (1) Infeksi yang disebabkan bakteria.

Entero Toxigenic E.coli (ETEC). Mempunyai 2 faktor

virulensi penting, yaitu faktor kolonisasi yang menyebabkan bakteri ini melekat pada enterosit usus halus dan enterotoksin (heat labile dan heat stabile) yang menyebabkan sekresi cairan dan elektrolitb.

menghasilkan

Watery

Diarrhea.

ETEC

tidak

menyebabkan kerusakan brush border / menginvasi mukosa. Entero Pathogenic E.coli (EPEC). Mekanisme terjadinya kerusakan membran mikrovili yang dapat diare belum jelas. Proses perlekatan EPEC ke epitel usus menyebabkanc.

mengganggu permukaan absorbsi dan aktivitas disakaridase. Entero Invasive E.coli (EIEC). Secara serologi dan mirip Entero Shigella, yaitu melakukan E.coli penetrasi dan biokimiad.

multiplikasi pada sel epitel kolon. Hemorrhagic (EHEC). EHEC memproduksi verocytotoxin (VT) 1 dan 2 yang disebut juga Shigalike Toxin yang menimbulkan edema dan pendarahan diffuse di kolon.e.

Shigella spp. Shigella menginvasi dan multiplikasi dalam

sel epitel kolon, menyebabkan kematian sel mukosa dan timbul ulkus. Shigella jarang masuk sistemik. Faktor virulensi : smooth lipopolysaccharide cell-wall antigen yang memiliki aktivitas endotoksin serta membantu proses invasi dan toksin (Shiga toxin dan Shiga-like toxin) yang bersifat sitotoksik dan neurotoksik dan mungkin menimbulkan watery diarrhea.Excellent with morality Universitas Airlangga Surabaya 7 Fakultas Farmasi

Laporan Care Plan Diare Akut Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 90 f.

Campylobacter jejuni (helicobacter jejuni). Manusia

terinfeksi melalui kontak langsung dengan hewan (unggas, anjing, kucing, domba, dan babi) atau feses hewan melalui makanan yang terkontaminasi seperti daging ayam dan air. Kadang infeksi dapat menyebar melalui kontak langsung orang ke orang. C.jejuni mungkin menyebabkan diare melalui invasi kedalam usus halus dan usus besar. Ada 2 tipe toksin yang dihasilkan, yaitu cytotoxin dan heat-labile enterotoxin. Perubahan histopatologi yang terjadi mirip dengan proses ulcerative colitis.g.

Vibrio Cholerae. Air atau makanan yang terkontaminasi

bakteri ini akan menularkan kolera. Penularan antar manusia jarang terjadi. Vibrio Cholerae melekat dan berkembang biak pada mukosah.

usus

halus

dan

menghasilkan

enterotoksin

yang

menyebabkan diare. Salmonella (Non thypoid). Salmonella dapat menginvasi sel epitel usus. Enterotoksin yang dihasilkan menyebabkan diare. Bila terjadi kerusakan mukosa yang menimbulkan ulkus, akan terjadi bloody diarrhea. (2) Infeksi yang disebabkan virus Diare karena infeksi virus pada saluran cerna banyak terjadi pada bayi dan anak-anak. Rotavirus adalah penyebab 50% dari diare pada bayi, ditandai dengan masa inkubasi 12-18 jam, muntah, feses cair, dan demam ringan. Gejala diare ini bersifat self limiting berlangsung 5-8 hari Parvovirus juga memiliki sifat yang mirip dengan Rotavirus. Norwalk adalah salah satu jenis rotavirus yang dapat menginfeksi semua jenis umur yang ditandai dengan diare mendadak disertai dengan demam, malaise, kram perut dan dapat berlangsung selama 2-3 hari. Diare pada bayi dan anak-anak dapat menyebabkan masalah yang lebih serius yaitu dehidrasi yang berakibat pada ketidakseimbangan elektrolit.Excellent with morality Universitas Airlangga Surabaya 8 Fakultas Farmasi

Laporan Care Plan Diare Akut Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 90

Adapun mekanisme diare belum diketahui dengan jelas. Pada percobaan binatang ditemukan adanya kerusakan epitel mukosa superficial. Mekanisme lain yang mungkin yaitu adanya pengurangan absorbsi air dan Na, aktivitas disakaridase menurun, sedangkan aktivitas adenilsiklase tidak berubah, akibatnya terjadi akumulasi disakaridase di dalam lumen usus kemudian akan terjadi diare osmotik. (3) Infeksi parasit / protozoa Giardia lamblia dan Entamoeba histolitica adalah jenis protozoa yang sering menyebabkan diare akut. Infeksi karena Giardiasis umumnya terjadi pada pendaki, anak-anak, dan wisatawan dengan masa inkubasi 1-3 hari, ditandai dengan peningkatan frekuensi feses yang cair disertai kram perut. Gejala lain yang dapat menyertai adalah muntah, nyeri abdominal, malaise dan demam. Diare terjadi melalui kerusakan sel epitel mukosa usus, lalu terjadi malabsorbsi. Diare ini dapat diatasi dengan penggunaan antibiotik. g. Diare karena infeksi sistemik Mekanisme belum diketahui dengan pasti tetapi sering mengenai bayi yang mengalami infeksi traktus respiratorius, traktus urinaris, dan otitis media. Kemungkinan disebabkan karena adanya respon sistem syaraf yang bervariasi tergantung dari maturitas individu (McPhee et al, 1995). h. Diare pada pasien malnutrisi Mekanisme sangat kompleks dan sangat berhubungan antara malnutrisi-diare-infeksi sehingga dapat berlangsung lama.i.

Travellers diare Biasa menjangkiti orang-orang yang berkeliling ke luar negeri, terutama di negara berkembang, biasanya berakhir 2-5 hari. Diare ini disebabkan adanya infeksi pencemar makanan atau minuman yang dimakan turis yang datang ke negara berkembang maupun tropis, perubahan diet makanan, karena cuaca atau kandungan mineral dan air minum. Penyebab diare ini adalah toksin bakteri seperti dari E. Coli, Campylobacter, atau Shigella dapat juga ditimbulkan oleh virus. Diare

Excellent with morality Universitas Airlangga Surabaya

9

Fakultas Farmasi

Laporan Care Plan Diare Akut Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 90

biasanya terjadi pada negara yang kondisi sanitasinya buruk atau air minumnya terkontaminasi (Herfindale and Gourley, 2000). 2.3.3 Patofisiologi Diare Terdapat empat mekanisme yang berkontribusi pada perkembangan diare yaitu: peningkatan osmolaritas, sekresi ion di intestinal, kegagalan pada proses absorbsi, dan terjadi proses inflamasi atau ulcer. (1) Peningkatan osmolaritas (Diare Osmotik) Pada umumnya, diare jenis ini disebabkan karena retensi cairan oleh larutan yang tidak dapat diabsorbsi pada lumen perut. Gerakan peristaltik distimulasi oleh peningkatan volume cairan pada lumen, menghasilkan peningkatan transit bahan fecal oleh kolon. Karena kolon sangat efisien dalam mereabsorpsi natrium klorida dan air, peningkatan transit melalui kolon menstimulasi terjadinya diare. Diare ini juga terjadi ketika kekurangan enzim seperti enzim laktase. Kekurangan laktase umumnya beberapa diantara rasial group, seperti keturunan Afrika dan Asia. Laktase bertanggung jawab terhadap degradasi laktosa menjadi glukosa dan galaktosa, serta absorbsinya melalui mukosa. Tidak adanya enzim ini menyebabkan cairan tertahan oleh laktosa sehingga terjadi peningkatan volume cairan di usus. (2) Sekresi ion di daerah intestinal Ada dua faktor yang berkontribusi menyebabkan diare yaitu; penghambatan absorbsi ion dan sekresi ion di intestinal. Akibatnya, usus mengandung ion monovalen dan air. Enterotoksik diproduksi oleh bakteri yang mensekresi cairan intestinal. Laksatif seperti senna dan dioktil sodium sulfosuksinat juga dapat menjadi penyebab diare tipe ini. Beberapa hormon seperti serotonin, kalsitonin, prostaglandin E1, dan VIP memiliki keterlibatan sebagai mediator diare ini. (3) Perubahan pergerakan intestinal Perubahan pada pergerakan intestinal dapat menyebabkan cairan dan elektrolit diabsorbsi melalui lumen usus. Peningkatan aktivitas intestinal dapat menurunkan luas permukaaan dan mengurangi waktuExcellent with morality Universitas Airlangga Surabaya 10 Fakultas Farmasi

Laporan Care Plan Diare Akut Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 90

kontak antara makanan dengan lumen sehingga waktu untuk absorbsi nutrisi berkurang.(4) Inflamasi dan ulser

Inflamasi dan ulser dari mukosa intestinal sering menyebabkan pengeluaran mukus dan serum protein serta aliran darah melalui lumen. Akibatnya absorbsi air dan elektrolit menjadi terganggu. Malabsorbsi ini diduga sebagai penyebab diare pada pasien dengan ulcerative colitis (Herfindal and Gourley, 2000). Terdapat empat mekanisme patofisiologis yang umum mengganggu keseimbangan air dan elektrolit serta mendasari diagnosis dan terapi yaitu: (a) perubahan transport aktif ion oleh penurunan absorbsi sodium atau peningkatan sekresi klorida, (b) perubahan pergerakan motilitas intestinal, (c) peningkatan osmolaritas luminal, dan (d) peningkatan tekanan hidrostatik jaringan . Mekanisme ini dihubungkan dengan empat gejala klinik diare secara luas yaitu: sekretorik, osmotik, eksudatif, dan gangguan motilitas usus. (1) Diare sekretorik Diare sekretorik terjadi apabila terdapat stimulasi bahan yang dapat meningkatkan sekresi atau menurunkan absorbsi sejumlah besar air dan elektrolit. Bahan-bahan yang dapat menyebabkan sekresi berlebih meliputi vasoactive intestinal peptide (VIP) dari tumor pankreas, tidak terabsorbsinya makanan yang mengandung lemak pada stertorhe, laksatif, hormon (seperti: sekretin), toksin bakteri, serta produksi asam empedu yang berlebihan. Bahan-bahan tersebut juga menstimulasi intracelluler cyclic adenosine monofosfate dan menghambat Na+/K+ ATPase yang menyebabkan peningkatan sekresi. Banyak dari mediator menghambat absorbsi ion secara simultan. Secara klinik, diare sekretorik ditentukan oleh besarnya volume feses (>1L/hari) dengan mengandung ion normal dan osmolaritas mendekati sama dengan plasma. (2) Osmotik Kurangnya absorbsi bahan yang menahan cairan intestinal menyebabkan terjadinya diare osmotik. Proses ini terjadi karena sindromExcellent with morality Universitas Airlangga Surabaya 11 Fakultas Farmasi

Laporan Care Plan Diare Akut Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 90

malabsorbsi, intoleran terhadap laktosa, administrasi dari divalen ion (contoh: magnesium dalam antasida), atau mengkonsumsi karbohidrat yang kurang larut (laktulosa). Karena bahan yang kurang larut ditransportasikan, maka isi dalam perut meningkatkan osmolaritas plasma dan mengakibatkan air dan elektrolit mengalir ke dalam lumen. Secara klinis, diare osmotik dapat dibedakan dari diare tipe lain yaitu diare ini akan berhenti apabila pasien berpuasa. (3) Eksudatif Inflamasi dari saluran pencernaan menghentikan produksi mukus, serum protein, dan aliran darah di dalamnya. Suatu saat pergerakan isi perut hanya terdiri dari mukus, eksudat, dan darah. Diare eksudatif kemungkinan mempengaruhi absorbsi, sekretorik atau fungsi motilitas lain untuk membentuk feses dengan volume besar. (4) Gangguan motilitas usus Perubahan pergerakan motilitas menimbulkan diare melalui tiga mekanisme yaitu, mengurangi waktu kontak pada usus halus, mempercepat pengosongan kolon, dan peningkatan pertumbuhan bakteri. Chime harus dibongkar ke epithelium intestinal dalam waktu yang cukup untuk mendapatkan absorbsi normal dan terjadinya proses sekresi. Jika waktu kontak ini dikurangi, maka diare dapat terjadi. Metoklopramid dapat menyebabkan diare tipe ini. Di lain pihak, peningkatan waktu kontak akan diikuti peningkatan pertumbuhan bakteri fekal. Karakteristik dari diare di usus halus adalah; polanya cepat, kecil, dan merupakan pasangan ledakan dari gelombang. Gelombang ini tidak efisien, tidak mengikuti absorbsi, dan dengan cepat memompa chime ke dalam kolon. Di kolon chime melampaui kapasitas absorbsi kolon (Dipiro et al, 2005). 2..3.4 Klasifikasi Diare Berdasarkan mula dan lama terjadinya 1. Diare akut Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.Excellent with morality Universitas Airlangga Surabaya 12 Fakultas Farmasi

Laporan Care Plan Diare Akut Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 90

Etiologi Infeksi merupakan penyebab utama diare akut, baik oleh

bakteri, parasit maupun virus. Penyebab lain yang dapat menimbulkan diare adalah toksin dan obat, nutrisi enteral diikuti puasa yang berlangsung lama, kemoterapi, impaksi fekal ( overflow diarrhea), atau berbagai kondisi lain. Patogenesis Diare akibat infeksi terutama ditularkan secara fekal oral. Hal ini disebabkan masukan makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja ditambah dengan ekskresi yang buruk, makanan yang tidak matang, bahkan yang disajikan tanpa dimasak. Penularannya adalah melalui transmisi orang ke orang secara aerosolisasi (Norwalk, Rotavirus), tangan yang terkontaminasi (Clostridium difficile), atau melalui aktivitas seksual. Faktor pejamu yang menyebabkan diare adalah kemampuan pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme yaitu daya tahan tubuh atau lingkungan lumen saluran cerna, seperti keasaman lambung, motilitas lambung, imunitas, juga mencakup lingkungan mikroflora usus. Faktor penyebab terjadi diare akut adalah daya penetrasi yang merusak mukosa lambung, kemampuan memproduksi toksin yang mempengaruhi sekresi cairan di usus, serta daya lengket kuman. Kuman tersebut membentuk koloni-koloni yang dapat menginduksi terjadinya diare. Patogenesis diare yang disebabkan oleh infeksi terbagi dua yaitu: 1) Bakteri non-invasif Toksin yang diproduksi akan terikat pada mukosa usus halus, namun tidak merusak mukosa. Toksin meningkatkan kadar siklik AMP di dalam sel, menyebabkan sekresi aktif anion klorida ke dalam lumen usus diikuti air, ion karbonat, kalium dan kation natrium. Bakteri yang termasuk golonganExcellent with morality Universitas Airlangga Surabaya 13 Fakultas Farmasi

Laporan Care Plan Diare Akut Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 90

ini:

V.

cholerae,

enterotoksigenik

E.coli

(ETEC),

C.perfringens, S.aureus, dan vibrio-nonaglutinabel. 2) Bakteri enteroinvasif Diare menyebabkan kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulserasi, dan bersifat sekretorik eksudatif. Cairan diare dapat bercampur lendir dan darah. Bakteri yang termasuk golongan ini adalah bakteri enteroinvasif E. coli (EIEC), S. parathypi B, S. enteriditis, S. choleraesuis, Shigella, Yersinia, dan C. perfringens tipe C. Penyebab diare lainnya seperti parasit, menyebabkan kerusakan berupa ulkus besar (E.histolytica), kerusakan vili yang penting untuk penyerapan air, elektrolit, dan zat makanan (G.lambdia). Manifestasi klinik Pasien dengan diare akut mengalami mual, muntah, nyeri perut sampai kejang perut, demam, dan diare. Terjadinya hipovolemik harus dihindari. Kekurangan cairan menyebabkan pasien akan merasa haus, lidah kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun, serta suara menjadi serak. Gangguan biokimia seperti asidosis metabolik akan menyebabkan frekuensi pernafasan lebih cepat dan dalam (pernafasan Kusmaul). Kekurangan kalium dapat menyebabkan aritmia jantung. Perfusi ginjal dapat menurun dan menimbulkan anuria, sehingga bila kekurangan cairan tidak segera diatasi dapat menimbulkan penyulit berupa nekrosis tubular akut. Secara klinik diare karena infeksi akut dibagi menjadi dua golongan:(1)

Koleriform dengan diare yang terutama terdiri dari cairan Disentifrom pada diare yang didapatkan lebih kental dan

saja. (2) kadang-kadang darah.

Excellent with morality Universitas Airlangga Surabaya

14

Fakultas Farmasi

Laporan Care Plan Diare Akut Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 90

2. Diare Kronik Diare kronik ditetapkan berdasarkan kesepakatan, yaitu diare yang berlangsung lebih dari tiga minggu. Ketentuan ini berlaku bagi orang dewasa, sedangkan pada bayi dan anak ditetapkan batas waktu dua minggu. Etiologi Diare kronik memiliki penyebab yang bervariasi dan tidak seluruhnya diketahui. Patofisiologi Proses terjadinya diare dipengaruhi dua hal pokok, yaitu konsistensi feses dan mobilitas usus, umumnya terjadi akibat pengaruh keduanya. Gangguan proses mekanik dan enzimatik, disertai gangguan mukosa, akan mempengaruhi pertukaran air dan elektrolit, terbentuk. sehingga Peristaltik mempengaruhi saluran konsistensi yang feses teratur yang akan cerna

mengakibatkan proses cerna secara enzimatik berjalan baik. Sedangkan peningkatan mobilitas berakibat terganggunya proses cerna secara enzimatik, yang akan mempengaruhi pola defekasi. Diare kronik dibagi tiga, yaitu : (1) Diare osmotik Dijelaskan dengan adanya faktor malabsorpsi akibat adanya gangguan absorpsi karbohidrat, lemak atau protein, dan tersering adalah malabsorpsi lemak.(2)

Diare sekretorik Terdapat gangguan transport akibat adanya perbedaan

osmotik intralumen dengan mukosa yang besar sehingga terjadi penarikan cairan dan elektrolit ke dalam lumen usus dalam jumlah besar dan akhirnya feses akan menjadi seperti air. Diare sekretorik terbagi dua berdasarkan pengaruh puasa terhadap diare. Pertama,

Excellent with morality Universitas Airlangga Surabaya

15

Fakultas Farmasi

Laporan Care Plan Diare Akut Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 90

diare sekretorik yang dipengaruhi keadaan puasa berhubungan dengan proses intralumen, dan diakibatkan oleh; Bahan-bahan yang tidak dapat diabsorpsi (seperti obatobatan dengan unsur magnesium tinggi, contohnya antacid, multivitamin dan mineral, serta obat-obatan yang bersifat laksatif). Malabsorpsi karbohidrat. Proses metabolisme karbohidrat

oleh bakteri usus akan menghasilkan gas H2 dan CO2 sehingga timbul kembung dan flatus berlebihan serta nyeri perut dalam bentuk kram. Defisiensi laktosa yang mengakibatkan intoleransi laktosa. Diare sekresi yang dipengaruhi keadaan puasa sering dijumpai pada sindrom kolon iritatif, yang gejala klinisnya adalah diare tanpa nyeri, dan banyak disebabkan faktor psikososial, sehingga disebut sebagai diare fungsional. Kedua, diare cair yang tidak dipengaruhi keadaan puasa terdapat pada sindrom karsinoid, VIP (vasoactive intestinal polypeptide), karsinoma tiroid medular, adenoma vilosa, dan diare diabetik. Diare yang disebabkan penyakit tersebut dihubungkan dengan proses hormonal dan neurogen yang berpengaruh terhadap mobilitas. (3) Diare inflamasi Merupakan diare dengan kerusakan dan kematian enterosit disertai dengan peradangan. Feses menjadi berdarah. Kelompok ini paling sering ditemukan. Terbagi dua yaitu, inflamasi nonspesifik dan spesifik. Kolitis ulseratif dan penyakit Crohn termasuk kelompok Shigella inflamasi nonspesifik. Diare dengan perdarahan sp, Salmonella sp, Enteroinvasif Helicobacter E.coli jejuni, (EIEC), Yersinia terutama disebabkan oleh inflamasi spesifik, yaitu : Enterohemorrhagic (EHEC),

enterocolitica, M. tuberculosis, Aeromonas sp, Plesiomonas sp,Excellent with morality Universitas Airlangga Surabaya 16 Fakultas Farmasi

Laporan Care Plan Diare Akut Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 90

Entamoeba histolytica, Balantidium coli, Cytom. (Dipiro et al,2005) 2.3.5 Gejala Diare Untuk memastikan pasien menderita diare tipe tertentu dapat diketahui dari gejala-gejala atau keluhan yang dirasakan pasien. Penetapan gejala dapat dilihat dari frekuensi defekasi, konsistensi feses, durasi gejala dan adanya keluhan lain. Dari penetapan gejala dapat ditentukan antara 2000) : a. Keparahan dan tipe diare dilihat dari : -Frekuensi -Durasi b. Durasi Tipe diare akut Biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Biasanya sembuh secara spontan dalam waktu dua sampai tiga hari. Tipe diare kronik Bertahan sampai beberapa hari, minggu, atau lebih atau yang episodenya terjadi berulang (recurrent) biasanya menunjukkan adanya masalah patologi. Diare malam hari secara persisten Membutuhkan pendekatan medis untuk mengatasi inflamatory bowel disease seperti Chrons disease atau ulcerative colitis. Anak kecil Waktu menunggu untuk mendapat penanganan serius seharusnya lebih cepat daripada orang dewasa. c. Onset Pasien harus ditanyai untuk menentukan apakah awal gejala terjadi setelah peristiwa khusus. Gejala muncul 72 jam setelah makan makanan terutama produk susu, unggas, atau daging apalagi bila ada orang lain yang -Volume -Adanya gejala lain yang menyertai lain (Edwards and Stillman,

Excellent with morality Universitas Airlangga Surabaya

17

Fakultas Farmasi

Laporan Care Plan Diare Akut Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 90

mengalami gejala serupa setelah makan makanan yang sama dicurigai disebabkan oleh bakteri. Gejala muncul 6 jam setelah makan makanan seperti di atas, disertai dengan muntah dan ada orang lain yang mengalami gejala serupa setelah memakan makanan yang sama dicurigai disebabkan oleh infeksi toksin bakteri. Beberapa obat (antibiotik, kolkisin, besi, laksatif, atau makanan (susu, jamur, alkohol) dapat antasida-Mg, metformin, NSAID, terutama asam mefenamat dan indometasin) menyebabkan intoleransi atau alergi. Perjalanan ke daerah tropis atau subtropis yang baru dilakukan dapat menyebabkan diare karena kontaminasi oleh makanan atau airnya. Gejala diare secara umum: Frekuensi defekasi meningkat. Konsistensi feses lunak atau cairan. Untuk diare karena infeksi biasanya disertai denagn keluhan mual, sakit perut, demam, menggigil, lemas. Terjadi perubahan warna feses. Dehidrasi, Pada dewasa, gejalanya antara lain : meningkatnya rasa haus, penurunan urinasi, merasa lemah dan kepala ringan dan mulut atau lidah terasa kering. 2.3.6 Komplikasi Diare Dehidrasi ringan A. Dehidrasi Yaitu dehidrasi yang terjadi apabila tubuh kehilangan cairan sekitar 5% dari berat badan semula. Gejala yang nampak antara lain. Gejala yang nampak antara lain : rasa haus, gelisah, tetapi elastisitas kulit bila dicubit masih baik. Dehidrasi sedang18 Fakultas Farmasi

Excellent with morality Universitas Airlangga Surabaya

Laporan Care Plan Diare Akut Program Pendidikan Profesi Apoteker Periode 90

Dehidrasi sedang (kehilangan cairan sekitar 5-10% BB). Diare semakin sering dengan volume semakin besar. Gejala lain : terasa haus, gelisah, pusing jika berubah posisi, pernapasan terganggu, ubun-ubun dan mata cekung, elastisitas kulit lambat. Dehidrasi Berat (kehilangan cairan sekitar >10% BB) Diare hebat disertai muntah. Gejala lain : mengantuk, lemas, berkeringat dingin, kulit kaki dan tangan keriput, kejang otot, pernapasan cepat dan dalam, ubun-ubun dan mata sangat cekung, elastisitas kulit sangat lambat. B. Hipokalemia

Hipokalemia terjadi apabila K+