bab ii1

11
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Sejarah Perkembangan Akuntansi Syariah 2.2. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah 2.2.1. Tujuan Kerangka Dasas Buku halaman 96 2.2.2. Pemakai dan Kebutuhan Informasi Pemakai Kebutuhan menurut PSAK Syariah: 1. Investor sekarang dan Investor potensial (karena mereka akan memutuskan apakah akan membeli, menahan, atau menjual investasi atau penerimaan dividen. 2. Pemilik dana Qardh, untuk mengetahui apakah dana qardh dapat dibayar pada saat jatuh tempo. 3. Pemilik dana syirkah temporer, untuk pengambilan keputusan pada investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang bersaing dan aman. 4. Pemilik dana titipan, untuk memastikan bahwa titipan dana dapat diambil setiap saat 5. Pembayar dan penerima zakat, infaq, sedekah, dan wakaf. Untuk informasi tentang sumber dan penyaluran dana tersebut.

Upload: dewijy

Post on 29-Sep-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ekonomi

TRANSCRIPT

BAB IIPEMBAHASAN2.1. Sejarah Perkembangan Akuntansi Syariah2.2. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah2.2.1. Tujuan Kerangka DasasBuku halaman 962.2.2. Pemakai dan Kebutuhan InformasiPemakai Kebutuhan menurut PSAK Syariah:1. Investor sekarang dan Investor potensial (karena mereka akan memutuskan apakah akan membeli, menahan, atau menjual investasi atau penerimaan dividen.2. Pemilik dana Qardh, untuk mengetahui apakah dana qardh dapat dibayar pada saat jatuh tempo.3. Pemilik dana syirkah temporer, untuk pengambilan keputusan pada investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang bersaing dan aman.4. Pemilik dana titipan, untuk memastikan bahwa titipan dana dapat diambil setiap saat5. Pembayar dan penerima zakat, infaq, sedekah, dan wakaf. Untuk informasi tentang sumber dan penyaluran dana tersebut.6. Pengawas syariah, untuk menilai kepatuhan pengelolaan lembaga syariah terhadap prinsip syariah.7. Karyawan, untuk memperoleh informasi tentang stabilitas dan profitabilitas entitas syariah.8. Pemasok dan mitra usaha lainnya, untuk memperoleh informasi tentang kemampuan entitas membayar utang pada saat jatuh tempo9. Pelanggan, untuk memperoleh informasi tentang kelangsungan hidup entitas syariah10. Pemerintah serta lembaga-lembaganya, untuk memperoleh informasi tentang aktifitas entitas syariah, perpajakan, serta kepentingan nasional lainnya.11. Masyarakat, untuk memperoleh informasi tentang kontribusi entitas terhadap masyarakat dan negara.

2.2.3. Prinsip Transaksi SyariahTransaksi syariah berdasarkan pada prinsip :1. Persaudaraan (ukhuwah), yang berarti bahwa transaksi syariah menjunjung tinggi nilai kebersamaan dalam memperoleh manfaat, sehingga seseorang tidak boleh mendapat keuntungan di atas kerugian orang lain.2. Keadilan (adalah), yang berarti selalu menempatkan sesuatu hanya pada yang berhak dan sesuai pada posisinya.3. Kemaslahatan (maslahah), yaitu segala bentuk kebaikan dan manfaat yang berdimensi duniawi dan ukhrawi, material dan spiritual, serta individual dan kolektif.4. Keseimbangan ( tawazun), yaitu keseimbangan antara aspek material dan spiritual, antara aspek privat dan public, antara sector keuangan dan rill, antara bisnis dan social, serta antara aspek pemanfaatan serta pelestarian.5. UniversalismeHalaman 982.2.4. Persamaan dan Perbedaan Akuntansi Syariah dan Konvensional2.2.4.1. Karakteristik Transaksi SyariahImplementasi transaksi yang sesuai dengan paradigm dan asas transaksi syariah harus memenuhi karakteristik dan persyaratan antara lain :1. Transaksi hanya dilakukan dengan prinsip saling paham dan saling rida2. Prinsip kebebasn bentransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik3. Uang hanya sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai , bukan sebagai komoditas4. Tidak mengandung unsureriba, kezaliman, gharar, haram.5. tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money).6. Transaksi yang dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar serta keuntunga n untuk semua pihak7. Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan dan rekayasa penawaran8. Tidak mengandung unsure kolusi dengan suap menyuap.2.2.5. Tujuan Laporan Keuangan Halaman 992.2.6. Bentuk Laporan KeuanganHalaman 992.2.7. Karakteristik Kualitatif Laporan KeuanganHal 1002.2.8. Unsur-Unsur Laporan KeuanganSesuai karakteristik, laporan keuangan entitas syariah, antara lain meliputi:1. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersia yang terdiri atas laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, serta laporan perubahan ekuitas.Posisi KeuanganUnsure yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban, dana syirkah temporer dan ekuitas. Pos-pos ini didefinisikan sebagai berikut.a. Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas syariah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh entitas syariah.b. Kewajiban merupakan utang entitas syariah masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaianya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas syariah yang mengandung manfaat ekonomi.c. Dana syariah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya dimana entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dan tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan.Dana Syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai kewajiban, karena entitas syariah tidak berkewajiban untuk mengembalikan dan awal dari pemilik dana ketika mengalami kerugian kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi entitas syariah. Meskipun demikian dana syariah temporer tidak dapat digolongkan sebagai karena mempunyai waktu jatuh tempo dan tidak memiliki hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham.d. Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas syariah setelah dikurangi semua kewajiban dan dana syariah temporer. Ekuitas dapat disubklasifikasikan menjadi setoran modal pemegang saham, saldo laba, penyisihan saldo laba, penyisihan saldo laba dan penyisihan penyesuaian pemeliharaan modal.KinerjaUnsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilam bersi (laba) adalah penghasilan dan beban. Unsur penghasilan dan beban didefinisikan sebagai berikut.a. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Penghasilan (income) meliputi pendappatan (revenue) maupun keuntungan (Gain).b. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu peiode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya keajiaban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal, termasuk didalamnya beban untuk pelaksanaan aktivitas entitas syariah maupun kerugian yang timbul.Hak pihak ketiga atas bagi hasilHak pihak ketiga atas bagi hasil dana syariah temporer adalah bagian bagi hasil pemilik dana atas keuntungan dan kerugian hasil investasi bersama entitas syariah dalam suatu periode laporan keuangan.Hak pihak ketiga atas bagian hasil tidak bisa dikelompokan sebagai beban (ketika untung) atau pendapatan (ketika rugi). Tetapi, hak pihak ketiga atas bagi hasil merupakan alokasi keuntungan dan kerugian kepada pemilik dan aatas investasi yang dilakukan bersama dengan entitas syariah.2. Komponen laporan keuangan yang mencermintak kegitan sosial, meliputi laporan sumber dan penggunaan dan azakat serta laporan sumber dan penggunaan dana kebijakan.3. Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab khusus entitas syariah tersebut.2.2.9. Pengukuran Unsur Laporan KeuanganSejumlah dasar pengukuran yang berbeda digunakan dalam derajat dan kombinasi yang berbeda dalam laporan keuangan. Berbagai dasar pengukuran tersebut adalah sebagai berikut1. Biaya historis (historical cost)Asset dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas yang dibayar sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh asset tersebut pada saat perolehan.Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban atau dalam keadaan tertentu, dalam jumlah kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.2. Biaya kini (current cost)Asset dinilai dalam jumlah kas atau setara kas yang seharusnya dibayar bila asset yang sama atau setara diperoleh.Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas atau setar kas yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang.3. Nilai realisasi/ penyelesaian (realizable/settlement value)Asset dinilai dalam jumlah kas atau setara kas yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual asset dalam pelepasan normal (orderly disposal).Kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian : yaitu jumlah kas yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibyrkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.

2.2.10. Laporan Keuangan Bank Syariah1) Laporan posisi keuangan (neraca)Unsur-unsur neraca meliputi aktiva, kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas. Penyajian aktiva pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan atas aktiva yang dibiayai oleh bank sendiri dan aktiva yang dibiayai oleh bank bersama pemilik dana investasi tidak terikat, dilakukan secara terpisah.2) Laporan laba dan rugiDengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK lainnya,dalam laporan laba rugi mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos pendapatan dan beban.3) Laporan arus kas4) Laporan perubahan ekuitas5) Laporan perubahan dana investasi terikatLaporan perubahan dana investasi terikat memisahkan dana investasi terikat berdasarkan sumber dana dan memisahkan investasi berdasarkan jenisnya.6) Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil7) Laporan sumber dan penggunaan dana zakatBank syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan zakat, infaq, dan shodaqoh sebagai komponen utama laporan keuangan yang menunjukkan:a) Sumber dana zakat, infaq dan shadaqah yang berasal dari penerimaan; Zakat dari bank syariah Zakat dari pihak luar bank syariaah Infaq Shadaqahb) Penggunaan dana zakat, infaq dan shadaqah untuk: Fakir Miskin Hamba sahaya Orang yang terlilit hutang Orang yang baru masuk Islam Orang yang berjihad Orang yang dalam perjalanan Amilc) Kenaikan atau penurunan sumber dana zakat, infaq dan shadaqahd) Saldo awal dana penggunaan dana zakat, infaq, dan shadaqahe) Saldo akhir dana penggunaan dana zakat, infaq, dan shadaqah

8) Laporan sumber dan pengguna dana kebajikanBank syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan kebajikan sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan:a. Sumber dana kebajikan yang berasal dari penerimaan: Infaq Shadaqah Denda Dan pendapatan non halalc. Penggunaan dana kebajikan untuk: Pinjaman Sumbangand. Kenaikan atau penurunan sumber dana kebajikane. Saldo awal dana penggunaan dana kebajikan,f. Saldo akhir dana penggunaan dana kebajikan

9) Catatan-catatan laporan keuanganLaporan keuangan harus mengungkapkan semua informasi dan material yang perlu unutuk menjaikan laporan keuangan tersebut memadai, relevan, dan bisa dipercaya (andal) bagi para pemakainya.

2.2.5. Konsep Dasar Akuntansi Akuntansi Menurut AAOIFI 2.2.5.1. Tujuan Akuntansi Keuangan dan Laporan Keuangan2.2.5.2. Bentuk Laporan Keuangan2.2.5.3. Syarat Kualitatif Laporan Keuangan menurut AAOIFI