laporan praktikum eksperimen ii1 menuju tugas mandiri

18
DAFTAR ISI DAFTAR ISI................................................................ DAFTAR GAMBAR............................................................. DAFTAR TABEL.............................................................. BAB I PENDAHULUAN......................................................... 1.1.................................................................... ar Belakang......................................................... 1.2.................................................................... an !er"#$aan........................................................ BAB II DASAR TE%RI........................................................ BAB III MET%DE PENELITIAN................................................. 3.1 Alat (an Ba)an................................................... 3.2 Pr#*e(ur Per"#$aan............................................... BAB I, HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN.................................... 4.1 Ha* l Penga/atan................................................. 4.2 Pe/$a)a*an....................................................... BAB , PENUTUP............................................................. &.1 e* /!ulan....................................................... DAFTAR PUSTA A............................................................ LAMPIRAN.................................................................. 1

Upload: jamalul-ade

Post on 06-Oct-2015

242 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

experimen ini dilakukan unuk memenuhi tugas kuliah

TRANSCRIPT

DAFTAR ISIDAFTAR ISI1DAFTAR GAMBAR2DAFTAR TABEL3BAB I PENDAHULUAN41.1 Latar Belakang41.2 Tujuan percobaan4BAB II DASAR TEORI5BAB III METODE PENELITIAN7 3.1 Alat dan Bahan7 3.2 Prosedur Percobaan8BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN10 4.1 Hasil Pengamatan10 4.2 Pembahasan15BAB V PENUTUP16 5.1 Kesimpulan16DAFTAR PUSTAKA17LAMPIRAN18

DAFTAR GAMBARGambar 3.1 Alat XRD yang digunakan pada percobaan ini7Gambar 3.2 Diagram Alir9

DAFTAR TABELTabel 3.1 Alat dan Bahan7Tabel.4.1 Data hasil pengamatan batako 0,3 gram10Tabel.4.2 Data hasil pengamatan batu bata 0,3 gram11Tabel.4.3 Data hasil pengamatan batu teras 0,3 gram12Tabel.4.4 Data hasil pengamatan batu beton 0,3 gram13Tabel.4.5 Data hasil pengamatan batu papinblok 0,3 gram14

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Penggunaan bahan buatan untuk bangunan pada zaman ini sangatlah pesat dan penting.Tetapi,tidak semua bahan buatan untuk membangun gedung atau rumah ini kuat.Oleh karena itu disini akan di jelaskan pengaruh dosis terhadap sinar x yang ditembakkan pada bahan materi yang di uji.Mengingat bahwa pentingnya peran ilmu pengetahuan terhadap kemajuan teknologi pada abad 21 ini,dengan ini perlu dilakukan percobaan terhadap bahan bangunan buatan dengan sinar x dengan tujuan untuk mengetahui susunan atom dan bahan-bahan apa saja yang terkandung di dalam bahan tersebut.Oleh karena itu,pada percobaan ini sampel yang digunakan adalah batuan buatan untuk bangunan seperti,batu beton,batu teras,batu papinblok,batu bata dan batu batako.

Adapun manfaat dari percobaan ini untuk mengetahui kepadatan suatu bahan dengan mengetahui banyaknya atom yang tersusun secara periodik dan rapat.Disini juga akan dilihat banyaknya atom yang muncul saat ada pemancaran sinar x.Dengan menegtahui kepadatan suatu bahan bangunan maka kita dapat memprediksi berapa tahun bangunan yang dibangun bahan batu buatan ini bertahan.

1.2 Tujuan percobaan

a.Mengetahui hubungan antara banyaknya dosis dengan puncak yang muncul pada gambar grafik dengan sampel materi yang sama.b.Menentukan banyaknya puncak yang muncul pada masing-masing dosisc.memahami pengaruh sinar X terhadap bahan materi yang di coba (batu bata,batako,beton,teras dan batu papinblok)

BAB II DASAR TEORI

Sinar-X merupakan radiasi elektromagnetik yang membawa energi dalam bentuk paket-paket yang disebut foton5. Sinar X memiliki daya tembus yang sangat besar. Difraksi sinar-X merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi adanya fasa kristalin di dalam material-material benda dan serbuk,dan untuk menganalisis sifat-sifat struktur bahan (seperti stress,ukuran butir,fasa komposisi orientasi Kristal dan cacat Kristal) dari tiap fasa.Metode ini menggunakan sinar-X yang terdifraksi seperti sinar yang direfleksikan dari setiap bidang,berturut-turut dibentuk oleh atom-atom Kristal dari material tersebut.Dengan berbagai sudut(20),pola difraksi yang terbentuk menyatakan karakteristik dari sampel.Susunan ini diidentifikasi dengan membandingkan dengan sebuah data base internasional.Apabila suatu bahan dikenal sinar-X maka intensitas sinar-X yang ditransmisikan lebih kecil dari intensitas sinar datang.Hal ini disebabkan oleh adanya penyerapan oleh bahan dan juga penghamburan oleh atom-atom dalam material tersebut.Berkas sinar yang dihantarkan tersebut ada yang saling menghilangkan karena fasenya berbeda dan ada juga yang saling menguatkan karena fasenya sama.Berkas sinar X yang saling menguatkan disebut sbagai berkas difraksi.(William,1990)Persyaratan yang harus dipenuhi agar berkas sinar-X yang dihamburkan merupakan berkas difraksi dikenal sebagai hokum Bragg.Hukum Bragg menyatakan bahwa perbedaan lintasan berkas difraksi sinar-x harus merupakan kelipatan panjang gelombang,secara matematis dirumuskan:

nd sin(2.1)

Dimana, n=bilangan bulat 1,2,3 panjang gelombang sinar-X d=jarak antar bidang =sudut difraksi

Berdasarkan persamaan Bragg,jika seberkas sinar-X dijatuhkan pada sampel Kristal,maka bidang ompute akan membiaskan sinar-x yang memiiki panjang gelombang sama dengan jarak antar kisi dalam Kristal tersebut.Sinar yang dibiaskan akan ditangkap oleh detector kemudian diterjemahkan sebagai sebuah puncak difraksi.Semakin banyak bidang Kristal yang terdapat dalam sampel,maka semakin kuat intensitas pembiasan yang dihasilkannya.Setiap puncak yang muncul pada pola XRD mewakili satu bidang Kristal yang memiliki orientasi tertentu dalam sumbu tiga dimensi.Puncak-puncak yang didapatkan dari data pengukuran XRD kemudian dicocokkan dengan standar difraksi sinar-X untuk hampir semua jenis material.Metode difraksi sinar X digunakan untuk mengetahui struktur dari lapisan tipis yang terbentuk.Sampel diletakkan pada sampel holder difraktometer sehingga diperoleh hasil difraksi berupa difraktogram yang menyatakan hubungan antara sudut difraksi 20 dengan intensitas sinar x yang dipantulkan (Jamaluddi,2010)

Energi radiasi merupakan kekuatan dari setiap radiasi yang dipancarkan oleh sumber radiasi. Bila sumber radiasinya berupa radionuklida maka tingkat atau nilai energi radiasi yang dipancarkan tergantung pada jenis radionuklidanya. Kalau sumber radiasinya berupa pesawat sinar-X, maka energi radiasinya bergantung kepada tegangan anoda (kV). Dosis radiasi menggambarkan tingkat perubahan atau kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh radiasi. Nilai dosis ini sangat ditentukan oleh kuantitas radiasi, jenis radiasi dan jenis bahan penyerap. Dalam proteksi radiasi pengertian dosis adalah jumlah radiasi yang terdapat dalam medan radiasi atau jumlah energi radiasi yangdiserap atau diterima oleh materi.( Kenneth S. Crane,1988).

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan yang digunakan pada penelitian adalah sebagai berikut:NoAlat dan BahanJumlah

1Alat XRD1 set

2Batu Beton (0,3 gram.0,6 gram.0,9 gram)3 variasi

3Baru bata (0,3 gram.0,6 gram.0,9 gram)3 variasi

4Batu Batako(0,3 gram.0,6 gram.0,9 gram)3 variasi

5Batu Teras(0,3 gram.0,6 gram.0,9 gram)3 variasi

6Batu Papinblok(0,3 gram.0,6 gram.0,9 gram)3 variasi

Tabel 3.1 Alat dan Bahan

Gambar 3.1 Alat XRD yang digunakan pada percobaan ini

3.2 Prosedur Percobaana.Sebelum dilakukan percobaan dipastikan dulu alat XRD sudah tersambung dengan listrik

b.Lalu bahan yang mau dimasukkan kedalam alat XRD harus ditempel dulu pada chambel dengan dobel tip.

c.Setelah disiapkan Bahannya lalu ditutup dengan rapat pintu alat XRD,karena jika tidak rapat software yang ada pada computer tidak bisa digunakan.

d.Setelah dilakukan percobaan pada satu variasi,lalu chambelnya ditarik keluar dari alat XRD dan dipasang lagi variasi kedua dengan ditindih diatas sampel pertama.

e.Setelah bahan pertama selesai dilenjutkan dengan bahan kedua, dan caranya persis seperti poin (d),secara berulang-ulang.

f.Setelah diukur maka data dan grafik akan muncul pada layar computer,lalu di simpan pada folder masing-masing kelompok.

g.Setelah dilakukan percobaan alat XRD dimatikan lalu komputer di SHUT DOWN dn chambel sampel di bersihkan.

h.Percobaan selesai.

mulai

penghalusan

penimbangan

Penempelan

Uji XRD

Hasil

selesai

Gambar 3.2 Diagram AlirBAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Pengamatan

Tabel.4.1 Data hasil pengamatan batako 0,3 gram

Tabel 4.2 Hasil pengamatan batu bata 0,3 gram

Tabel 4.3 Data hasil pengamatan batu teras 0,3 gram

Tabel 4.4 Data hasil pengamatan batu beton 0,3 gram

Tabel 4.5 Data hasil pengamatan batu papinblok 0,3 gram

4.2 Pembahasan Pada percobaan radiasi ini kita akan melihat intensitas yang timbul pada sudut tertentu,yang jika intensitasnya besar berarti di situ ada radiasi yang tinggi. Sebagai dari bahan bangunan dapat hadir uranium 238, 232 thorium, potasium 40 dan radionuklida lainnya. Final produk peluruhan dari beberapa dari mereka adalah Radon 222. Peningkatan tingkat radionuklida yang khas kalium dan feldspars, mineral tanah liat, dan lain-lain Cukup memancarkan batuan beku asam dan komposisi basa (Granit, diorit kuarsa, dll), lempung sedimen, terutama laut dalam. Untuk tingkat yang lebih rendah - batuan dasar dan ultrabasic (peridotit, gabro dll). Memancarkan, misalnya, granit dan kerikil dari itu, dapat memancarkan, dan lainnya berbagai batu alam. Radioaktif kaca, phosphogypsum, kalsium silikat bata. Bahkan, tingkat radiasi latar belakang tidak melebihi batas aman, tapi, seperti kata pepatah, lebih baik aman daripada menyesal. Terutama sangat memancarkan granit. Tingkat radiasi di granit, rata-rata 25-30 mR / jam, sedangkan sebagai standar keselamatan radiasi di rumah menetapkan batas sinar gamma latar belakang dari sumber lokal tidak lebih tinggi dari 60 MKP / h. Artinya, radiasi dari granit meskipun tinggi, tetapi tidak kritis. Perlu dicatat bahwa pemanasan radioaktivitas granit meningkat karena intensifikasi pemilihan radon granit. Tentang ini harus diingat untuk mereka yang ingin granit perapian batu bata. Dan apa lalu lumuri? Dari sudut pandang ini adalah marmer lebih aman. Cukup diperbolehkan untuk menggunakan batu buatan. Sebuah veneer granit yang lebih baik rumah dari luar. Sebagai pengisi beton yang digunakan di mana-mana granit puing-puing. Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa beton juga dapat radioaktif. Kontribusi yang signifikan terhadap radiasi latar belakang keseluruhan memberikan kontribusi batu bata, silikat sebaik biasanya. Menghadapi bahan seperti granit fonyat kuat, tapi kerusakan kurang dari mereka, karena mereka digunakan kurang sering daripada batu bata. Bahkan, lebih berbahaya bukan granit, tapi menonjol dari radon gas. Mengapa lebih berbahaya? Karena dia berdiri keluar tidak hanya dari kelongsong granit atau beton, tetapi juga langsung dari kerak bumi.Oleh karena itu kita harus menjaga diri atau waspada terhadap radiasi yang berlebihan,karena jika tubuh kita kena radiasi secara berlebihan maka akan merusak gen-gen didalam tubuh yang mengakibatkan kacaunya DNA.Radiasi berbahaya karena tidak terdeteksi dengan mudah oleh manusia dan perlu alat detektor canggih untuk mengetahui ada atau tidaknya radiasi di sekitar lingkungan kita.Dan tidak mungkin kita setiap hari harus menggunakan alat detektro mengingat alat ini sangat mahal.

BAB V PENUTUP5.1 Kesimpulan1.Radiasi susah untuk di deteksi oleh manusia secara kasat mata2.Radiasi tidak hanya berasal dari batu alam tapi juga berasal dari kerak bumi3.Radiasi bisa juga berasal dari luar bumi,yaitu angkasa luar

DAFTAR PUSTAKA

Jamaluddin.2010.Makalah fisika material (X-ray diffraction ).Universitas Haluoleo.Kendari.William.1990.Nuclear and Particle Physics.Clarendo Press.Oxford.U.S.AKenneth S. Crane.1988. Introductory Nuclear Physics, John Wiley & Sons, Toronto.

LAMPIRAN

Gambar 6.16 jenis sampel yang digunakan pada percobaan menggunakan alat XRD.

18