bab ii - syair79.files.wordpress.com file · web viewtinjauan umum tentang asi. hasil penelitian...

34
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang ASI Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal jika tidak diciptakan suasana yang membolehkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama enam bulan dan melanjutkan pemberian ASI bersama pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) hingga usia dua tahun atau lebih. Menyusui adalah hak asasi ibu dan memberikan sumbangan yang besar untuk mewujudkan hak anak untuk pangan, kesehatan dan perawatan (Depkes RI, 2000). 1. Pengertian ASI Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi, tidak satupun makanan lain yang dapat menggantikan ASI, karena ASI mempunyai kelebihan yang meliputi tiga aspek yaitu aspek gizi, aspek 7

Upload: nguyennguyet

Post on 22-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang ASI

Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya

mencapai kesehatan yang optimal jika tidak diciptakan suasana yang

membolehkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama enam bulan dan

melanjutkan pemberian ASI bersama pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-

ASI) hingga usia dua tahun atau lebih. Menyusui adalah hak asasi ibu dan

memberikan sumbangan yang besar untuk mewujudkan hak anak untuk pangan,

kesehatan dan perawatan (Depkes RI, 2000).

1. Pengertian ASI

Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi, tidak satupun

makanan lain yang dapat menggantikan ASI, karena ASI mempunyai

kelebihan yang meliputi tiga aspek yaitu aspek gizi, aspek kekebalan dan

aspek kejiwaan berupa jalinan kasih sayang penting untuk perkembangan

mental dan kecerdasan anak (Depkes RI, 2005).

2. Kandungan ASI

Air susu ibu (ASI) mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi

dalam 4 – 6 bulan pertama kehidupan, dianjurkan pada masa ini bayi hanya

7

7

Page 2: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

diberikan ASI. Kandungan zat gizi dalam ASI, menurut Soedibyo S. (1997)

yaitu :

a. ASI mengandung protein dan lemak yang paling cocok untuk bayi dalam

jumlah yang tepat.

b. ASI mengandung lebih banyak laktosa (gula susu) daripada susu lainnya

dan laktosa merupakan zat yang diperlukan bayi manusia.

c. ASI mengandung vitamin yang cukup bagi bayi. Bayi selama 6 bulan

pertama tidak memerlukan vitamin tambahan.

d. ASI mengandung zat besi yang cukup untuk bayi. Tidak terlalu banyak zat

besi yang dikandung, tetapi zat besi ini diserap usus bayi dengan baik.

Bayi yang disusui tidak akan menderita anemia kekurangan zat besi.

e. ASI mengandung cukup air bagi bayi bahkan pada iklim yang panas.

f. ASI mengandung garam, kalsium dan fosfat dalam jumlah yang tepat

3. Manfaat ASI

Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari ASI, maka ASI harus

diberikan kepada bayi segera setelah dilahirkan atau paling lambat 30 menit

setelah lahir, karena daya isap bayi pada saat itu paling kuat untuk merangsang

produksi ASI selanjutnya. ASI yang keluar beberapa hari setelah persalinan

disebut kolostrum (Depkes RI, 2005).

8

Page 3: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

Kolostrum mengandung zat kekebalan, vitamin A yang tinggi, lebih

kental dan berwarna kekuning-kuningan. Oleh karena itu, kolostrum harus

diberikan kepada bayi. Sekalipun produksi ASI pada hari-hari pertama baru

sedikit, namun mencukupi kebutuhan bayi. Pemberian air gula, air tajin dan

masakan pralaktal (sebelum ASI lancar diproduksi) lain harus harus dihindari

(Depkes RI, 2005).

Pada usia 0 – 6 bulan, bayi cukup diberi ASI saja (ASI esklusif), karena

produksi ASI pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk

tumbuh kembang yang sehat. Pemberian makanan selain ASI pada umur 0 – 4

bulan dapat membahayakan bayi, karena bayi belum mampu memproduksi

enzim untuk mencerna makanan bukan ASI. Apabila pada periode ini, bayi

dipaksa menerima makanan bukan ASI, maka akan timbul gangguan

kesehatan pada bayi seperti diare, alergi dan bahaya lain yang fatal. Tanda

bahwa ASI eksklusif memenuhi kebutuhan bayi antara lain bayi tidak rewel

dan tumbuh sesuai dengan grafik pada Kartu Menuju Sehat (KMS).

4. Cara ASI Melindungi terhadap Infeksi

Bayi yang disusui lebih sedikit terkena diare bila dibandingkan dengan

bayi yang diberikan makanan buatan. Bayi tersebut juga lebih sedikit

menderita infeksi saluran pernafasan dan telinga tengah. Bayi yang diberi ASI

akan menderita infeksi lebih sedikit, karena :

9

Page 4: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

a. ASI bersih dan bebas bakteri sehingga tidak membuat bayi sakit.

b. ASI mengandung antibodi atau zat kekebalan immunoglobulin terhadap

banyak infeksi. Hal ini akan membantu melindungi bayi terhadap infeksi

sampai bayi bisa membuat antibodinya sendiri.

c. ASI mengandung sel darah putih atau leukosit hidup yang membantu

memerangi infeksi.

d. ASI mengandung zat yang disebut faktor bifidus yang membantu bakteria

khusus yaitu laktobacillus bifidus, tumbuh dalam usus halus bayi.

laktobacillus bifidus mencegah bakteria berbahaya lainnya tumbuh dan

menyebabkan diare.

e. ASI mengandung laktoferin yang mengikat zat besi. Hal ini mencegah

pertumbuhan beberapa bakteria berbahaya yang memerlukan zat besi.

5. Pola pemberian ASI

Agar pemberian ASI eksklusif dapat berhasil, selain tidak memberikan

makanan lain perlu pula diperhatikan cara menyusui yang baik dan benar yaitu

tidak dijadwal, ASI diberikan sesering mungkin termasuk menyusui pada

malam hari. Ibu menggunakan payudara kiri dan kanan secara bergantian tiap

kali menyusui. Disamping itu, posisi ibu bisa duduk atau tiduran dengan

suasana tenang dan santai. Bayi dipeluk dengan posisi menghadap ibu. Isapan

mulut bayi pada puting susu harus baik yaitu sebagian besar areola (bagian

10

Page 5: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

hitam sekitar puting) masuk kemulut bayi. Apabila payudara terasa penuh dan

bayi belum mengisap secara efektif, sebaiknya ASI dikeluarkan dengan

menggunakan tangan yang bersih (Depkes RI, 2005).

Keadaan gizi ibu yang baik selama hamil dan menyusui serta persiapan

psikologi selama kehamilan akan menunjang keberhasilan menyusui. Seorang

ibu yang menyusui harus menjaga ketenangan pikiran, menghindari kelelahan,

membuang rasa khawatir yang berlebihan dan percaya diri bahwa ASI-nya

mencukupi untuk kebutuhan bayi (Depkes RI, 1996).

6. Masalah Pemberian ASI

Kegagalan pemberian ASI eksklusif akan menyebabkan kekurangan

jumlah sel otak sebanyak 15% – 20%, sehingga menghambat perkembangan

kecerdasan bayi pada tahap selanjutnya. Pada umur 4 – 6 bulan (masa

transisi), bayi terus minum ASI dan mulai diperkenalkan dengan Makanan

Pendamping ASI (MP-ASI). MP-ASI berbentuk lumat atau setengah cair.

Pada umur 6 – 9 bulan, kuantitas dan kualitas MP-ASI perlu diperhatikan.MP-

ASI diberikan sesuai dengan umur bayi, minimal diberikan 3 kali sehari. Porsi

MP-ASI setiap kali makan yaitu pada umur 6 bulan minimal 6 sendok makan.

Pada umur 7 bulan minimal 7 sendok makan. Pada umur 8 – 9 bulan berturut-

turut berikan 8 dan 9 sendok makan (Depkes RI, 2005).

11

Page 6: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

Sejak umur 10 bulan, makanan keluarga perlu diperkenalkan kepada

bayi agar pada saat umur 12 bulan, bayi sudah dapat makan bersama keluarga.

Porsi makan anak 12 bulan kira-kira separuh dari porsi orang dewasa.

Pemberian ASI tetap diberikan sampai bayi berumur 2 tahun. Makanan

selingan yang bergizi (bubur kacang hijau, biskuit, pepaya dan jeruk) perlu

diberikan. Pada umur 24 bulan, secara bertahap anak perlu disapih antara lain

dengan menjarangkan waktu menyusui (Depkes RI, 1996).

Apabila ibu menghadapi masalah grafik pertubuhan bayi tidak sesuai

KMS, puting lecet, payudara bengkak, puting terbenam dan lain-lain

dianjurkan menghubungi petugas kesehatan, bidan, klinik laktasi di Rumah

Sakit Sayang Bayi (RSSB) atau Kelompok Pendudkung ASI (KPA). Bagi ibu

pekerja dianjukan untuk tetap menyusui sebelum dan sesudah bekerja (Depkes

RI, 1996).

7. Apa yang dapat dilakukan oleh ibu pekerja

Walaupun ibu bekerja sebaiknya terus menyusui bayinya. Dianjurkan

untuk mengikuti cara-cara dibawah ini untuk mencegah penurunan produksi

ASI dan penyapihan yang terlalu dini :

a. Sebelum ibu berangkat bekerja bayi harus disusui. Selanjutnya ASI diperas

dan disimpan untuk diberikan pada bayi selama ibu bekerja disamping

susu formula kalau masih diperlukan.

12

Page 7: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

b. Bila mungkin, ibu pulang untuk menyusui pada tengah hari.

c. Bayi disusui lebih sering setelah ibu pulang kerja dan pada malam hari.

d. Tidak menggunakan susu formula pada hari libur.

e. Tidak mulai bekerja terlalu cepat setelah melahirkan, tunggu sampai 1 – 2

bulan untuk meyakinkan lancarnya produksi ASI dan masalah pada awal

menuyusui telah teratasi. Kalau ibu ingin memberikan susu formula

dengan menggunakan botol, maka dapat dicoba setelah ibu yakin bahwa

bayinya telah mampu menyusui pada ibu dengan baik untuk menghindari

bayi bingung puting.

Pastikan bahwa hak azasi menyusui bagi ibu bekerja di sektor formal

dan informal didukung oleh pemerintah dan pengusaha. Mintalah menteri

tenaga kerja untuk mengesahkan konvensi perlindungan persalinan.

Kampanyekan perlunya fasilitas dan tetap memberi waktu menyusui atau

memeras ASI ditempat kerja. Galilah cara-cara kreatif untuk mendukung hak

azasi menyusui ibu pekerja di sektor informal (Depkes RI, 2000).

Ditempat kerja, ibu dapat mengeluarkan ASI-nya dengan tangan dan

disimpan dalam wadah bersih, tertutup dan selanjutnya diberikan kepadanya

bayinya saat ibu pulang kerumah. ASI yang dikeluarkan tadi dapat disimpan

dan tidak rusak selama 6 jam pada suhu kamar atau selama 24 jam dalam

13

Page 8: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

lemari es. Apabila bayi atau anak sakit tetap teruskan menyusui dan berikan

MP-ASI lebih cair atau lunak (Depkes RI, 1996).

8. Cara Menyusui Bayi Terhadap Payudara Dalam Posisi Yang Benar

Cara-cara menyusui bayi dalam posisi yang benar yaitu

a. Ibu harus duduk dan berbaring dengan santai. Kursi rendah biasanya jauh

lebih baik

b. Perhatikan cara memegang bayi sehingga bayi menghadap payudara dan

lambung bayi menempel pada ibu. Bila diinginkan ibu dapat mengendong

bayi diats bantal. Seluruh badan bayi harus menghadap payudara, tidak

hanya membelokkan kepada bayi saja

c. Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala dan lehernya

harus sedikit teregang.

d. Ibu harus memegang dan menawrkan seluruh payudaranya, tidak boleh

memencet puting susu atau aerolanya saja

e. Ibu menyentuh pipi atau sisi mulut bayi dengan puting susu untuk

merangsang refleks rooting

f. Ibu menunggu sampai mulut bayi terbuka dan bayi ingin mulai menyusu,

serta cepat gerakan bayi ke payudara

14

Page 9: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

g. Ibu harus mengarahkan bibir bawah bayi kedasar aerola. Hal ini membuat

puting susu diatas pusat mulut, sehingga puting mudah menyentuh dan

merangsang langit-langit (King FS, 2002).

B. Tinjauan Umum Tentang Pendidikan

Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses pengembangan sumberdaya

manusia. Menurut Andrew E. Sikula dalam Martoyo S. (1996) pendidikan adalah

suatu proses pendidikan jangka panjang yang dilakukan secara sistematis dan

prosedurnya diorganisisr melalui konsep belajar manajerial perorangan dan

pengetahuan teoritis untuk tujuan umum.

Pendidikan diselenggarakan sebagi suatu proses pembudayaan dan

pembedayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan

diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan dan

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Pendidikan

diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis dan

berhitung bagi segenap warga masyarakat. Pendidikan diselenggarakan dengan

memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam

penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan (Anonim, 2003).

Sciartino (1999) mengemukakan bahwa pendidikan yang cukup merupakan

dasar dalam pengembangan wawasan sarana yang memudahkan untuk dimotivasi

serta turut menentukan cara berpikir seseorang dalam menerima pengetahuan,

15

Page 10: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

sikap dan perilaku masyarakat. Menurut Sciartino, pendidikan juga dapat

diartikan sebagai suatu proses belajar yang memberikan latar belakang berupa

mengajarkan kepada manusia untuk dapat berpikir secara obyektif dan dapat

memberikan kemampuan untuk menilai apakah budaya masyarakat dapat diterima

atau mengakibatkan seseorang merubah tingkah laku.

Menurut Maslow, motifasi berhubungan dengan 5 (lima) macam kebutuhan

penting yang secara bersama dan membentuk hirarki yaitu :

1. Kebutuhan fisiologi (Physiologikal needs )

2. Kebutuhan rasa aman ( Safety needs )

3. Kebutuhan sosial ( Social needs )

Dari definisi di atas pendidikan dan latihan bersifat filosofis dan teoritis dan

lebih diarahkan untuk golongan manajer. Sedangkan latihan dimaksudkan untuk

memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja

tertentu dalam waktu yang relatif singkat.

1. Istilah-istilah Yang Berhubungan dengan Pendidikan

a. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

16

Page 11: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

(Anonim, 2003).

b. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan

potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang

dan jenis pendidikan tertentu (Anonim, 2005).

c. Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk

mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai

dengan tujuan pendidikan (Anonim, 2005).

d. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasaran

tingkatan perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan

kemampuan yang dikembangkan (Anonim, 2005).

e. Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan

tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan (Anonim, 2005).

f. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, non formal dan informal

pada setiap jenjang dan jenis pendidikan (Anonim, 2005).

2. Dasar, Fungsi dan Tujuan Pendidikan

Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

17

Page 12: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

mencerdaskan kehidupan bangsa serta bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

(Anonim, 2003).

3. Prinsip Penyelenggaran Pendidikan

a. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak

diskrimantif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai

keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa.

b. Pendidikan diselenggaran sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan

sistem terbuka dan multimakna.

c. Pendidikan diselenggarakan sebagi suatu proses pembudayaan dan

pembedayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

d. Pendidikan dielenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun

kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses

pembelajaran.

e. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca,

menulis dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.

18

Page 13: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

f. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen

masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian

mutu layanan pendidikan (Anonim, 2003).

C. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

Pengetahuan adalah sejumlah informasi yang dikumpulkan yang dipahami

dan pengenalan terhadap sesuatu hal atau benda-benda secara obyektif.

Pengetahuan juga berasal dari pengalaman tertentu yang pernah dialami dan yang

diperoleh dari hasil belajar secara formal, informal dan non formal (Mangindaan,

1996) dalam Toruntju (2005). Menurut Sarwono (1997) dalam Toruntju (2005)

pengetahuan lebih bersifat pengenalan terhadap sesuatu benda atau hal secara

obyektif.

Pengetahuan atau kognitif seseorang tentang ASI adalah hasil tahu yang

terjadi setelah seorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu

yang sebagian besar diperoleh melalui indera mata dan telinga. Pengetahuan ini

merupakan bagian yang penting dalam membentuk perilaku seseorang. Oleh

karena itu dapat dikatakan bahwa pengetahuan seseorang tentang ASI adalah

merupakan hasil tahu seseorang setelah melakukan berbagai penginderaan

terhadap sejumlah obyek yang berkaitan dengan pola pemberian ASI.

Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif menurut Notoatmodjo

(2003) mempunyai enam tingkat, yakni :

19

Page 14: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini

adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk

mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain :

menyebutkan, menguraikan, mendifinisikan, menyatakan, dan sebagainya.

Contoh : dapat menyebutkan tanda-tanda kekurangan kalori dan protein pada

anak balita.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara

benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi

tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi

harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan,

dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan

mengapa harus makan makanan yang bergizi.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat

20

Page 15: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip,

dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat

menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian,

dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (problem

solving cycle) di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang

diberikan

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur

organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan

analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja : dapat

menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,

mengelompokkan, dan sebagainya.

5. Sintesis (Synthsis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi

baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya: dapat menyusun, dapat

merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya

terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

21

Page 16: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

6. Evaluasi (Evaluation)

Ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atu obyek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang

telah ada. Misalnya: dapat membandingkan antara anak-anak yang cukup gizi

dengan anak-anak yang kekurangan gizi, dapat menanggapi terjadinya wabah

diare di suatu tempat, dapat menafsirkan sebab-sebab ibu-ibu tidak

memberikan ASI, dan sebagainya.

D. Tinjauan Umum Tentang Sikap

Definisi sikap menurut Thurstone (2000) yang dikutip Azwar (2003), adalah

derajat afek positif atau afek negatif yang dikaitkan dengan suatu obyek

psikologis. Sikap adalah keadaan mental dan syaraf dari kesiapan, yang diatur

melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap

respon individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya. Dari

sini sikap dapat digambarkan sebagai kecenderungan subyek merespon suka atau

tidak suka terhadap suatu obyek. Dalam bahasan ini yang berperan sebagai subyek

yaitu Ibu dan obyek yaitu pemberian ASI kepada bayi.

Sikap ini ditunjukkkan dalam berbagai kualitas dan intensitas yang berbeda

dan bergerak secara kontinyu dari positif melalui areal netral ke arah negatif.

Kualitas sikap digambarkan sebagai valensi positif menuju negatif, sebagai hasil

22

Page 17: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

penilaian terhadap obyek tertentu. Sedangkan intensitas sikap digambarkan dalam

kedudukan ekstrim positif atau negatif. Kualitas dan intensitas sikap tersebut

menunjukkkan suatu prosedur pengukuran yang menempatkan sikap seseorang

dalam sesuatu dimensi evaluatif yang bipolar dari ekstrim positif menuju ekstrim

negatif.

Menyimak uraian sikap di atas dapat dipahami bahwa sikap merupakan

suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan terhadap suatu obyek. Seseorang

bersikap terhadap suatu obyek dapat diketahui dari evaluasi perasaannya terhadap

obyek tersebut. Evaluasi perasaan ini dapat berupa perasaan senang-tidak senang,

memihak-tidak memihak, favorit–tidak favorit, positif–negatif.

Walgito (2001) mengemukakan bahwa sikap adalah faktor yang ada dalam

diri manusia yang dapat mendorong atau menimbulkan perilaku tertentu. Adapun

ciri-ciri sikap yaitu: tidak dibawa sejak lahir, selalu berhubungan dengan obyek

sikap, dapat tertuju pada satu obyek saja maupun tertuju pada sekumpulan obyek-

obyek, dapat berlangsung lama atau sebentar, dan mengandung faktor perasaan

dan motivasi.

Selanjutnya Walgito (2001) mengemukakan tiga komponen yang

membentuk struktur sikap yaitu :

23

Page 18: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

1. Komponen kognitif (komponen perseptual), yaitu komponen yang berkaitan

dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan

dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap obyek sikap.

2. Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang berhubungan

dengan rasa senang atau tidak senang terhadap obyek sikap. Rasa senang

merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang adalah hal negatif.

3. Komponen konatif (komponen perilaku, atau action component), yaitu

komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak atau

berperilaku terhadap obyek sikap.

Perilaku yang nampak terhadap suatu obyek tertentu setidaknya bisa

diramalkan melalui sikap yang diungkapkan oleh seseorang. Dalam arti bahwa

sikap seseorang bisa menentukan tindakan dan perilakunya. Menurut Baltus, sikap

kadangkadang bisa diungkapkan secara terbuka melalui berbagai wacana atau

percakapan, namun sering sikap ditunjukkan secara tidak langsung. Sikap bisa

muncul sebelum perilaku tetapi bisa juga merupakan akibat dari perilaku

sebelumnya.

E. Kerangka Pemikiran

Dalam pemaparan dibawah ini akan diuraikan jalan pikiran penulis menurut

kerangka teori dan kerangka konsep secara logis. Indonesia bertekad untuk

melaksanakan isi Deklarasi Innocenti di Florence Italia tahun 1990 yang

24

Page 19: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

merekomendasikan agar setiap negara memberikan perlindungan dan dorongan

kepada ibu agar berhasil memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. Begitu pula

dengan kesepakatan global seperti Konvensi Hak Anak tahun 1990 yang telah

diratifikasi Indonesia dan dokumen tentang “A World Food For Children” tahun

1992 yang juga mengisyarakatkan pemberian ASI kepada bayi (Depkes RI, 2003)

Setiap tahun Indonesia melakukan peringatan Pekan ASI sedunia dengan

berbagai kegiatan seperti seminar, dialog interaktif, pameran dan berbagai

kampanye untuk mensosialisasikan ASI. Masalah pemberian ASI terkait dengan

masih rendahnya pemahaman ibu, keluarga dan masyarakat tentang ASI. Tidak

sedikit ibu yang masih membuang kolostrum karena dianggap kotor sehingga

perlu dibuang. Selain itu, kebiasaan memberikan makanan dan atau minuman

secara dini pada sebagian masyarakat juga menjadi pemicu dari kekurang

berhasilan pemberian ASI eksklusif. Ditambah lagi dengan kurangnya rasa

percaya diri pada sebagian ibu untuk dapat menyusui bayinya. Hal ini mendorong

ibu untuk lebih mudah menghentikan pemberian ASI dan menggantinya dengan

susu formula (Azwar, 2003)

Benyamin Bloom (1908) dalam Notoadmodjo (2003) untuk tujuan

pendidikan mengukur perilaku manusia dari aspek pengetahuan (kognitif), sikap

(afektif) dan praktek atau tindakan (psikomotor). Walaupun ketiga domain

tersebut batasannya tidak jelas dan tegas tetapi sampai saat ini masih dianut

bahwa untuk mengukur perilaku ketiga domain ini masih dianggap relevan.

25

Page 20: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

Mengingat bahwa terbatasnya biaya, waktu dan tenaga, maka penulis membatasi

variabel pengaruh hanya dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor.Untuk lebih

jelasnya kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Keterangan :

: Variabel diteliti

: Variabel tidak diteliti

Pendidikan Ibu

Pengetahuan ASI

Sikap

Tindakan

Pekerjaan

Pendapatan

Frekuensi Pemberian

ASI

26

Budaya

Page 21: BAB II - syair79.files.wordpress.com file · Web viewTinjauan Umum Tentang ASI. Hasil Penelitian menunjukan bahwa tidak mungkin bagi bayi dan ibunya mencapai kesehatan yang optimal

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini berbunyi:

a. Ho : Tidak terdapat hubungan tingkat pendidikan dengan pola frekuensi

pemberian ASI esklusif pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Mata

Kota Kendari tahun 2009.

Ha : Ada hubungan tingkat pendidikan dengan pola frekuensi pemberian

ASI esklusif pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Mata Kota

Kendari tahun 2009.

b. Ho : Tidak terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan pola frekuensi

pemberian ASI esklusif pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Mata

Kota Kendari tahun 2009.

Ha : Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan pola frekuensi pemberian

ASI esklusif pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Mata Kota

Kendari tahun 2009.

c. Ho : Tidak terdapat hubungan sikap dengan pola frekuensi pemberian ASI

esklusif pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Mata Kota Kendari

tahun 2009.

Ha : Ada hubungan sikap dengan pola frekuensi pemberian ASI esklusif

pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Mata Kota Kendari tahun 2009.

27