bab ii tugas makalah tambang terbuka reklamasi

Upload: antony-pandiangan

Post on 18-Jul-2015

1.059 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

BAB II REKLAMASI

2.1. Pendahuluan Sumber daya alam yang meliputi vegetasi, tanah, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan nasional, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat dan kepentingan pembangunan nasional dengan memperhatikan kelestariannya. Salah satu kegiatan dalam memanfaatkan sumberdaya alam adalah berupa kegiatan pertambangan bahan galian yang hingga saat ini merupakan salah satu sektor penyumbangan devisa negara yang terbesar. Akan tetapi kegiatan pertambangan apabila tidak dilaksanakan secara tepat dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan yang cukup besar antara lain berupa : 1. Penurunan produktivitas tanah 2. Terjadinya erosi dan sedimentasi 3. Terjadinya gerakan tanah/ longsoran 4. Gangguan terhadap flora dan fauna 5. Perubahan iklim mikro 6. Permasalahan sosial Kegiatan pertambangan sebagai media pencarian dan penemuan bahan galian menggunakan metodemetode yang mengubah potensi lingkungan atau rona lingkungan daerah sekitar tambang. Perubahan yang terjadi berupa perubahan skala besar yang mempengaruhi aspek-aspek lain, baik social, ekonomi, budaya, terutama lingkungan. Sebagai pencanangan agar keadaan daerah yang menjadi wilayah pertambangan dapat terkontrol dan tersistem agar tidak terlalu mengganggu aspek-aspek yang berada di sekitar daerah tambang, maka dicanangkanlah sebuah sistem yang disebut dengan reklamasi.

Reklamasi merupakan usaha memperbaiki (memulihkan kembali) lahan yang rusak sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan, agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan kemampuan. Reklamasi mencakup aspek-aspek : 1. Restorasi lahan bekas tambang ialah upaya mengembalikan fungsi lahan bekas tambang menjadi seperti keadaan semula. 2. Rehabilitas lahan ialah usaha memperbaiki, memulihkan kembali dan meningkatkan kondisi lahan yang rusak (kritis), agar dapat berfungsi secara optimal, baik sebagai unsur produksi, media pengatur tata air, maupun sebagai unsur perlindungan alam lingkungan. 3. Rehabilitas lahan dan konservasi tanah (RLKT) ialah usaha memperbaiki (memulihkan), meningkatkan dan mempertahankan kondisi lahan agar dapat berfungsi secara optimal, baik sebagai unsur produksi, media pengatur tata air maupun sebagai unsur perlindungan alam lingkungan. 4. Revegetasi ialah usaha /kegiatan penanaman kembali pada lahan bekas tambang. Dalam fungsinya sendiri reklamasi memiliki prinsip-prinsip yang berupa : 1. Kegiatan reklamasi harus dianggap sebagai kesatuan yang utuh (holistic) dari kegiatan penambangan. 2. Kegiatan reklamasi harus dilakukan sedini mungkin dan tidak harus menunggu proses penambangan secara keseluruhan selesai dilakukan. 2.2. Dasar Hukum Dalam fungsinya sebagai upaya pemulihan pada lingkungan, aktivitas reklamasi didukung dan didasarkan oleh hukum-hukum dalam negeri (undang-undang) yang terdiri dari : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengolahan Lingkungan Hidup 3. Undang-Undang No. 24 Tahun 1992 tantang Penataan Ruang 4. Mijn Politie Reglement (MPR Stbl 1930 No. 341) 5. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan 6. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan 7. Intruksi Presiden R.I No. 1 Tahun 1976 tentang Sinkronisasi Pelaksanaan Tugas Bidang Keagrariaan dengan Bidang Kehutanan, Pertambangan, Transmigrasi dan Pekerjaan Umum

8. SKB Menteri Pertambangan dan Energi dan Menteri kehutanan Nomor : 996 K/05/M. PE/1969 tentang Pedoman Pengaturan Pelaksanaan Undang-undang No. 429/K.pts. II/1939

Pertambangan dan Energi dalam Kawasan Hutan 9. SKB menteri Pertambangan dan Energi dan Menteri Kehutanan Nomor : 1101. K/702/M. PE/1991 tentang Pembentukan Team koordinasi 36/Kpts.II/1991 10. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.0185.K/008/M.PE/1988 tentang Pedomanan Teknis Penyusunan Penyajian Informasi Lingkungan, Analisis Dampak Lingkungan untuk Kegiatan di Bidang Pertambangan Umum dan Bidang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Sumberdaya Panas Bumi 11. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1158.K/008/M.PE/1989 tentang Ketentuan Pelaksanaan Analsis Dampak Lingkungan dalam Usaha Pertambangan dan Energi 12. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1211.K/008/M/PE/1995 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Usaha Pertambangan Umum 2.3. Perencanaan Untuk melaksanakan reklamasi diperlukan perencanaan yang baik, agar dalam pelaksanaannya dapat tercapai sasaran sesuai yang dikehendaki. Dalam hal ini reklamasi harus disesuaikan dengan tata ruang. Perencanaan reklamasi harus sudah disiapkan sebelum melakukan operasi penambangan dan merupakan program yang terpadu dalam kegiatan operasi penambangan. Faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan reklamasi meliputi : 1. Mempersiapkan rencana reklamasi sebelum pelaksanaan penambangan. 2. Luas areal yang direklamasi sama dengan luas areal penambangan. 3. Memindahkan dan menempatkan tanah pucuk pada tempat tertentu dan mengatur sedemikian rupa untuk keperluan vegetasi. 4. Mengembalikan/memperbaiki kandungan (kadar) bahan beracun sampai tingkat yang aman sebelum dapat dibuang ke suatu tempat pembuangan. 5. Mengembalikan lahan seperti keadaan semula dan/atau sesuai dengan tujuan penggunaannya. 6. Memperkecil erosi selama dan setelah proses reklamasi. 7. Memindahkan semua peralatan yang tidak digunakan lagi dalam aktivitas penambangan. 8. Permukaan yang padat harus digemburkan namun bila tidak memungkinkan untuk agar ditanami dengan tanaman pionir yang akarnya mampu menembus tanah yang keras.

9. Setelah penambangan maka pada lahan bekas tambang yang diperuntukan bagi vegetasi, segera dilakukan penanaman kembali dengan jenis tanaman yang sesuai dengan rencana rehabilitasi. 10. Mencegah masuknya hama dan gulma berbahaya. 11. Memantau dan mengelola areal reklamasi sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Dalam tahap perencanaan reklamasi ada beberapa bagian yang perlu diperhatikan, yaitu : 1. Pemerian Lahan Pemerian lahan pertambangan merupakan hal yang terpenting untuk merencanakan jenis perlakuan dalam kegiatan reklamasi. Jenis perlakuan reklamasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu : a. Kondisi Iklim b. Geologi c. Jenis Tanah d. Bentuk Alam e. Air Permukaan dan Air Tanah f. Flora dan Fauna

g. Penggunaan Lahan h. Tata ruang dan lain-lain Dalam perlakuan reklamasi diperlukan survey lapangan untuk memperhatikan aspek-aspek di atas. Dalam hal ini faktor iklim dan jenis tanah akan sangat mempengaruhi besaran reklamasi. 2. Pemetaan Rencana operasi penambangan yang sudah memperhatikan upaya reklamasi atau sebaliknya dengan sendirinya akan saling mendukung dalam pelaksanaan kedua kegiatan tersebut. Rencana (tahapan pelaksanaan) tapak reklamasi ditetapkan sesuai dengan kondisi setempat dan rencana kemajuan penambangan. Rencana tahap reklamasi dilengkapi dengan peta skala 1 : 1000 atau skala lainnya yang disetujui, disertai gambar-gambar teknis bangunan reklamasi. Selanjutnya peta tersebut dilengkapi dengan peta indeks dengan skala memadai. Di dalam peta tersebut digambarkan situasi penambangan dan lingkungan, misalnya kemajuan penambangan, timbunan tanah penutup, timbunan terak (slag), penyimpanan sementara tanah pucuk, kolam pengendap, kolam persediaan air, pemukiman, sungai jembatan, jalan, revegetasi, dan sebagainya serta mencantumkan tanggal situasi/ pembuatannya

3. Peralatan Untuk menunjang keberhasilan reklamasi biasanya digunakan peralatan dan sarana prasarana yang berupa ; Dump Truck, Bulldozer, Excavator, Tractor, tugal, Back Hoe, sekop, cangkul, bangunan pengendali erosi (berupa susunan karung pasir, tanggul, susunan jerami, bronjong, pagar keliling), beton pelat baja untuk menghindari kecelakaan dan lain sebagainya. 2.4. Pelaksanaan Reklamasi