bab ii tinjauan pustaka -...

26
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Manajemen adalah suatu proses penataan de ngan melibatkan sumbersumber potensial baik yang bersifat manusia maupun yang bersifat non manu sia dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien (Burhanuddin dkk,2003:4). Menurut George Terry dalam Sagala (2013:53) adalah ”management is a distinct prosess consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, performed to determine and accomplish stated objetctives by the of human beings and other resources.” Kutipan diatas mempunyai arti bahwa manaje men adalah suatu proses perencanaan, pengorgani sasian, pelaksanaan dan pengontrolan melalui orang atau sumber daya lain untuk mewujudkan tujuan. Proses yang di kemukakan George Terry inilah yang secara populer dikenal dengan singkatan POAC (planning, organizing, actuating, controlling). Disisi lain Ali Imron (2003:4) menyebutkan manajemen adalah kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka menca pai tujuan. Ada pendapat lain yang sepadan dengan pendapat tersebut adalah tiga unsur penting dalam manajemen yaitu sekelompok orang, kerjasama, dan tujuan yang akan ditetapkan. Dalam kelompok orang itu ada seorang manajer yang memfasilitasi kerjasa

Upload: vonhu

Post on 03-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Manajemen

Manajemen adalah suatu proses penataan de

ngan melibatkan sumber–sumber potensial baik yang

bersifat manusia maupun yang bersifat non manu

sia dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan

efisien (Burhanuddin dkk,2003:4). Menurut George

Terry dalam Sagala (2013:53) adalah

”management is a distinct prosess consisting of

planning, organizing, actuating, and controlling,

performed to determine and accomplish stated

objetctives by the of human beings and other

resources.”

Kutipan diatas mempunyai arti bahwa manaje

men adalah suatu proses perencanaan, pengorgani

sasian, pelaksanaan dan pengontrolan melalui orang

atau sumber daya lain untuk mewujudkan tujuan.

Proses yang di kemukakan George Terry inilah yang

secara populer dikenal dengan singkatan POAC

(planning, organizing, actuating, controlling).

Disisi lain Ali Imron (2003:4) menyebutkan

manajemen adalah kemampuan atau ketrampilan

untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka menca

pai tujuan.

Ada pendapat lain yang sepadan dengan

pendapat tersebut adalah tiga unsur penting dalam

manajemen yaitu sekelompok orang, kerjasama, dan

tujuan yang akan ditetapkan. Dalam kelompok orang

itu ada seorang manajer yang memfasilitasi kerjasa

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

10

ma antar anggotanya untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan (Novan Ardy Wiyani, 2013:49)

Berdasarkan teori diatas manajemen adalah

suatu ketrampilan seorang manajer dalam perencana

an, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan

melalui orang atau sumber daya lain untuk mewujud

kan tujuan tercapai secara efektif dan efisien. Ada

pun penjelasannya sebagai berikut :

2.1.1 Perencanaan

Banghart dan Trull dalam Sagala (2010:56)

mengemukakan: ”Educational planning is first all a

rational prosess” artinya perencanaan pendidikan

adalah langkah paling awal dari semua proses

rasional. Perencanaan pada dasarnya merupakan

suatu proses memikirkan dan menetapkan secara

matang arah, tujuan dan tindakkan sekaligus meng

kaji berbagai sumber daya dan metode yang tepat.

Pengertian serupa dikemukakan oleh Gibson

dalam Sagala (2010:56).” perencanaan mencakup

kegiatan menentukan sasaran dan alat sesuai untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan.” Perencana

an yang dibuat secara matang akan berfungsi

sebagai kompas untuk mencapai tujuan organisasi.

Sergiovanni dalam Sagala (2010:57) menegas

kan:”plans are guides, approximation, goal post, and

compass setting not irrevocable commitments or

dicision commandments .” Hal ini menunjukan peren

canaan adalah tuntutan, taksiran, pos tujuan, dan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

11

letak pedoman, yang telah jadi komitmen dan per

nyataan keputusan yang tidak dapat ditarik kembali

yang diatur dan disepakati secara bersama-sama

oleh kepala sekolah dan staf.

Sagala (2013:58) juga menyampaikan perenca

naan adalah proses menentukan sarana, alat,

tuntutan-tuntutan, taksiran, pos-pos tujuan, pedo

man, kesepakatan yang menghasilkan program-

program yang terus berkembang.

Berdasarkan uraian diatas tergambar bahwa

perencanaan merupakan proses sarana, alat, dan

tuntutan yang bertujuan membantu terlaksananya

program sekolah. Perencanaan harus luwes, mampu

menyesuaikan diri terhadap kebutuan, dapat diper

tanggungjawabkan, dan menjadi proses tahapan-

tahapan yang dikehendaki.

2.1.2 Pengorganisasian

Mengorganisasi adalah proses mengatur,

mengalokasikan dan mendistribusikan pekerjaan,

wewenang, dan sumber daya di antara anggota

organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Stoner

(dalam Tim Dosen, 2011:94) menyatakan bahwa

mengorganisasikan adalah proses mempekerjakan

dua orang atau lebih untuk bekerjasama dengan

cara terstruktur guna mencapai sasaran spesifik

atau beberapa sasaran pengorganisasian yang tepat

akan membuat posisi orang jelas dalam stuktur dan

pekerjaannya melalui pemilihan, pengalokasian dan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

12

pendistribusian kerja yang profesional. Gorton

dalam Sagala (2013:58)

”Organizing the school involves more that

identifying positif and defining relationship on

an organizing chart, the most important factor

that an administrator should consider in

organizing a school are the people associated

with it .”

Salah satu prinsip pengorganisasian terbaginya

tugas dalam berbagai unsur organisasi dengan kata

lain pengorganisasian yang efektif adalah membagi

habis dan menstruktur tugas-tugas kedalam sub-sub

atau komponen-komponen organisasi secara propo

sional.

2.1.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan, pengimplementasi, atau penggerak

(actuating) merupakan proses implementasi program

agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam

organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak

dapat bertanggung jawab dengan penuh kesadaran

dan produktivitas yang tinggi (Saiful,2010:8). Proses

motivasi berarti mendorong semua pihak agar mau

bekerja sama, ikhlas dan bergairah untuk mencapai

tujuan yang sesuai dengan rencana – rencana yang

telah di tentukan atau yang telah ditentukan atau di

organisir sebelumnya. Menggerakkan (actuating)

menurut George Terry dalam Sagala (2013:60) berarti

merangsang anggota kelompok melaksanakan tugas-

tugas dengan antusias dan kemampuan yang baik.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

13

Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai

peran yang sangat penting dalam menggerakkan

personal sekolah.

Dari ketiga pendapat pelaksanaan adalah

melaksanakan tugas dengan antusias dan penuh

tanggung jawab untuk mencapai tujuan yang

direncanakan.

2.1.4 Pengawasan

Pengertian pengawasan dari beberapa pakar

dalam Sagala (2010:65). Pertama, Stoner menyatakan

pengawasan adalah mencatat perkembangan ke arah

tujuan dan memungkinkan mendeteksi penyimpang

an dari perencanaan tepat pada waktunya untuk

mengambil tindakkan korektif sebelum terlambat.

Kedua, Hadari Nawawi menegaskan bahwa pengawas

an berarti kegiatan mengukur tingkat efektifitas kerja

personal dan tingkat efensiensi penggunaan metode

dan alat tertentu dalam usaha mencapai tujuan.

Ketiga, Johnson mengemukakan pengawasan sebagai

fungsi sistem yang melakukan penyesuaian terhadap

rencana, mengusahaan agar penyimpangan-penyim

pangan tujuan sistem hanya dalam batas-batas yang

dapat ditoleransikan. Dari ketiga pendapat yang

disampaikan tersebut pegawasan adalah sebagai

salah satu kegiatan mengetahui realisali perilaku

personal dan tingkah laku agar tercapainya tujuan

sesuai dengan rencana secara tercatat untuk mengu

kur tingkat efektifitas kerja.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

14

2.2 Manajemen Pendidikan

Menurut Burnauddin (2003:5) manajemen

pendidikan adalah suatu proses penataan kelemba

gaan pendidikan dengan melibatkan sumber –

sumber potensi, baik yang bersifat manusia maupun

non manusia dalam rangka mencapai tujuan pendi

dikan secara efektif dan efisien.

Ali Imron menyampaikan manajemen pendidik

adalah perencanaan pendidikan, pengorganisasian

pendidikan, penggerakan pendidikan dan pengawas

an pendidikan yang dilaksanakan secara siklik,

karena begitu proses akhir (pengawasan) telah

dilalui, kembali lagi ke proses pertama (perencana

an).

Dari pengertian Burhanudin dan Ali Imron ,

maka penulis mendefinisikan manajemen pendidik

an sebagai suatu proses perencanaan, pengorga

nisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam menge

lola sumber daya yang berupa man, money, materi

als, method, machines, market, minute dan informa

tion untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien

dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan secara

siklik, maka setelah pengawasan dilanjutkan ke pere

ncanaan melalui evaluasi program sehingga terben

tuk program yang lebih baik.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

15

2.3 Manajemen Kesiswaan

Manajemen kesiswaan termasuk salah satu

bagian dari manajemen sekolah secara keseluruhan.

Menurut Rohiat (2010:25) tujuan manajemen kesis

waan adalah menata proses kesiswaan, yang meliputi

perencanaan penerimaan murid baru, pembinaan

siswa dan kelulusan selain itu manajemen kesiswaan

menitik beratkan pada pelayanan siswa secara indi

vidu dengan harapan agar para siswa dapat berkem

bang sesuai dengan bakat, kemampuan dan perbeda

an individu masing – masing. Rohiat (2010:25) juga

menyampaikan dalam manajemen kesiswaan pembe

rian pelayananan kepada siswa di sekolah agar siswa

menyadari posisi dirinya sebagai pelajar dan tugas

nya dengan baik.

Sedangkan menurut Ali Imron (2003:53) mana

jemen kesiswaan sebagai wahana bagi peserta didik

untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik

yang berkenaan dengan segi individualitas, segi sosi

al, aspirasi, segi kebutuan dan potensi-potensi peser

ta didik.

Dari kedua pendapat tersebut manajemen

kesiswaan merupakan wahana bagi peserta didik

untuk yang bermanfaat untuk mengembangkan

potensi diri septimal mungkin, baik yang berkenaan

dengan segi individualitas, segi sosial, aspirasi, segi

kebutuan.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

16

2.4 Ekstrakurikuler

2.4.1 Pengertian Ektrakurikuler

Kurikulum dapat dikatakan sebagai alat untuk

mencapai tujuan pendidikan. Dalam kurikulum ada

program yang bersentuhan langsung dengan pro

gram pendidikan inti, yang dinamakan program

kurikuler, dan program penunjang yang sifatnya

membantu ketercapaian tujuan yang disebut pro

gram ektrakurikuler (Sanjaya,2008:12.00). Pada Kuri

kululum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai

kurikulum yang berlaku di Indonesia, didalam

strukturnya yang ketiga yaitu pengembangan diri.

Penggunaan istilah pengembangan diri dalam kebija

kan kurikulum memang relatif baru. Dalam literatur

tentang teori pendidikan, istilah pengembangan diri

tampak dapat diselaraskan dengan istilah pengem

bangan kepribadian, mesti istilah diri (self) tidak

identik dengan kepribadian (personality). Menurut

Freud dalam Supratik (2003:13) ego atau diri merupa

kan eksekutif kepribadian untuk mengontrol tindak

an (perilaku) dengan mengikuti prinsip kenyataan

atau rasional, untuk membedakan antara hal-hal

yang terdapat dalam batin seseorang dengan hal-hal

yang terdapat di dunia luar.

Dengan memperhatikan dasar teoritik tersebut

diatas, aspek pengembangan diri dapat dilihat dari

arah dan hasil yang diharapkan dari kegiatan pe

ngembangan diri disekolah yaitu terbentuk keyakin

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

17

an, sikap, perasan, dan cita-cita peserta didik yang

realistis sehingga peserta didik memeliki kepribadian

yang utuh. Secara konseptual tercantum dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22

Tahun 2006, dan lebih terinci lagi dalam kegiatan

ekstrakurikuler yang tercantum dalam Permendik

bud No.62 tahun 2014 disebutkan:

ekstrakurikuler adalah kegiatan kulikuler yang

dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar di

bawah bimbingan dan pengawasan satuan

pendidikan. Kegiatan ekstrakurikuler di selengga

rakan dengan tujuan untuk mengembangkan

potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,

kerjasama, dan kemandsirian peserta didik secara

optimal dalam rangka mendukung pencapaian

tujuan pendidikan nasional.

Sejalan dengan peraturan tersebut yang

menjadi tujuan dari kegiatan pengembangan potensi

adalah:

Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai

dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap

peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah,

Kegiatan pengembangan diri tersebut difasilitasi

atau dibimbing oleh konselor, guru atau tenaga

kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk

kegiatan ekstrakurikuler (Kunandar,2007:125)

Mikarsa (2007:10.29) menyebutkan kegiatan

ektrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan dan

kegiatan perbaikan yang berhubungan dengan pro

gram kurikuler. Kegiatan ektrakurikuler diselenggara

kan agar anak lebih mengkaitkan antara pengetahu

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

18

an yang diperoleh dalam program kurikuler dengan

keadaan dan kebutuhan lingkungan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan

bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan

tambahan diluar struktur program dilaksanakan

diluar jam pelajaran biasa agar dengan tujuan untuk

mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,

kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta

didik secara optimal sesuai keadaan dan kebutuhan

lingkungan.

Dalam Permendikbud No.62 tahun 2014 juga

dicantumkan kegiatan ektrakurikuler ada 2 yaitu

kegiatan ektrakurikuler wajib adalah kegiatan

ektrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh

satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh

peserta didik yaitu pramuka, sedangkan kegiatan

ektrakurikuler pilihan adalah kegiatan ektra- kuriku

ler yang dapat dikembangkan dan diseleng- garakan

oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti oleh

peserta didik sesuai bakat dan minat masing-masing.

Dengan demikian keberadaan ektrakurikuler mampu

menjadi penyalur bakat dan minat siswa.

2.4.2 Fungsi Ektrakurikuler

Kegiatan ektrakurikuler merupakan seperang-

kat pengalaman belajar yang memiliki nilai-nilai

manfaat bagi pembentukan kepribadian siswa (Suryo

subroto,2002:287). Adapun tujuan ekstrakuri- kuler

menurut Derektorat Pendidikan adalah mening

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

19

katkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor,

mengembangkan bakat dan minat peserta didik

dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan

manusia seutuhnya. Dalam Ali Imron (2003:60) kegi

atan ektrakulikuler sangat menunjang dan mendu

kung efek jangka panjang terutama bagi pengem

bangan pribadi peserta didik secara utuh. Sanjaya,

(2008:12.00) menyebutkan alasan program ektraku

rikuler dianggap penting adalah untuk memberi

pemahaman kepada anak didik tentang esensi

program kurikuler dan program ektrakurikuler diha

rapkan dapat melayani minat siswa yang sangat

beragam, yang tidak terlayani dalam program kuri

kuler yang terstruktur.

Keberadaan ektrakurikuler juga membantu

keberhasilan program kurikuler, karena dalam

kegiatan ektrakurikuler dapat berbentuk pengayaan

dan kegiatan perbaikan yang berkaitan dengan

program kurikuler. Sanjaya (2008:12.5) menyam

paikan program ektrakurikuler diarahkan untuk

mendukung keberhasilan program kurikuler yang

lebih menitik beratkan pada pencapaian program

akademik melalui upaya perbaikan dan pengayaan.

Dari uraian diatas kegiatan ektrakurikuler

adalah seperangkat pengalaman belajar yang

memiliki nilai manfaat bagi pembentukan kepriba

dian siswa dengan tujuan meningkatkan kemam

puan kognitif, afektif, dan psikomotor, serta

mengembangkan bakat dan minat peserta didik

menuju pembinaan manusia seutuhnya yang memili

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

20

ki efek jangka panjang serta memberi pemahaman

kepada anak didik tentang esensi program kurikuler

melalui upaya perbaikan dan pengayaan.

2.4.3 Pelaksanaan Ektrakurikuler

Sanjaya (2008:12.4) menyampaikan kegiatan

ektrakurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan

diluar jam pelajaran. Mikarsa (2007,10.29) juga

mengatakan hal yang sama dan menambahkan

terdapat susunan program sesuai dengan keadaan

dan kebutuhan sekolah.

Dilihat dari ruang lingkupnya kegiatan

ekstrakurikuler terdiri atas ekstrakurikuler wajib

yaitu ekstrakurikuler yang wajib di selenggarakan

oleh satuan pendidikan dan wajib di ikuti oleh

seluruh peserta didik yaitu pendidikan kepramu

kaan dan kegiatan ekstrakurikuler pilihan merupa

kan program ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh

peserta didik sesuai dengan bakat dan minat peserta

didik. Adapun bentuk kegiatan ekstrakurikuler pilih

an berupa (Permendikbud No.62 tahun 2014)

1. Krida : meliputi Kepramukaan, Latihan Kepemim

pinan Sekolah (LKS), Palang Merah Remaja (PMR),

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengi

bar Bendera (Paskibraka), dan yang lainya;

2. Karya Ilmiah : Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), Kegi

atan penguasaan keilmuan dan kemampuan aka

demik, penelitian, dan penelitian;

3. Latihan/olah bakat : pengembangan bakat olahra

ga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik,

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

21

teater, teknologi informasi dan komonikasi, rekaya

sa, dan lainnya;

4. Keagamaan : pesantren kilat, ceramah keagama

an, bacatulis alquran, retreat.

Menurut Suryosubroto (2002:290) banyak ma

cam dan jenis ektrakurikuler yang dilaksanakan

disekolah-sekolah dewasa ini, mungkin tidak ada

yang sama dalam jenis maupun pengembangannya.

Berdasarkan Permendikbud No.62 tahun 2014 dan

pendapat Suryosubroto suatu sekolah boleh melaksa

nakan kegiatan ektrakurikuler pilihan menurut kea

daan sekolah masing - masing .

Dalam usaha membina dan mengembangan

program ekstrakurikuler ada hal-hal yang perlu

diperhatikan yaitu (1) Materi kegiatan yang dapat

memberikan pengayaan bagi siswa (2) Materi yang

tidak terlalu membebani siswa (3) Memanfaatkan

potensi alam lingkungan dan (4) Memanfaatkan

kegiatan-kegiatan industri dan dunia usaha Mulyasa

(2003:120)

Adapun prinsip kegiatan ektrakurikuler dalam

Permendikbud No.62 tahun 2014, Kegiatan ektra

kurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan

dengan prinsip: (1) Partisipasi aktif yakni bahwa

kegiatan ektrakurikuler menurut keikutsertaan peser

ta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilih

an masing-masing; dan (2) menyenangkan yakni bah

wa kegiatan ektrakurikuler dilaksanakan dalam

suasana yang menggembirakan bagi peserta didik.

Lingkup kegiatan ektrakurikuler meliputi: 1)

Individual, yakni kegiatan ektrakurikuler yang diikuti

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

22

oleh peserta didik secara perorangan; 2) Berkelom

pok, yakni kegiatan ektrakurikuler yang diikuti oleh

peserta didik secara: berkelompok dalam satu kelas

klasikal, berkelompok dalam kelas paralel, dan ber

kelompok antar kelas (Permendikbud No.62 tahun

2014).

Menurut Suryosubroto (2002:289) banyak

klub dan organisasi yang bersifat ektrakurikuler

tetapi langsung berkaitan dengan mata pelajaran di

kelas, diantaranya adalah seni musik/karawitan,

drama, olahraga, publikasi dan klub-klub yang tidak

berhubungan langsung dengan mata pelajaran

seperti klub piknik dan pramuka. Adapun mekanis

me kegiatan ektrakurikuler ini ditinjau dari pengem

bangan, pelaksanaan, penilaian, evaluasi dan daya

dukung.

Dalam Permendikbud No.62 tahun 2014,

1. Pengembangan

Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler pilihan di

satuan pendidikan dapat dilakukan melalui

tahapan: (1) analisis sumber daya yang diperlukan

dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler;

(2) identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat

peserta didik; (3) menetapkan bentuk kegiatan

yang diselenggarakan; (4) mengupayakan sumber

daya sesuai pilihan peserta didik atau menyalur

kannya ke satuan pendidikan atau lembaga

lainnya; (5) menyusun program kegiatan ekstra

kurikuler.

2. Pelaksanaan

Penjadwalan kegiatan ekstrakurikuler pilihan

dirancang di awal tahun pelajaran oleh pembina di

bawah bimbingan kepala sekolah/madrasah atau

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

23

wakil kepala sekolah/madrasah. Jadwal Kegiatan

ekstrakurikuler diatur agar tidak menghambat

pelaksanaan kegiatan intra dan kokurikuler.

3. Penilaian

Kinerja peserta didik dalam kegiatan ekstra

kurikuler perlu mendapat penilaian dan dideskrip

sikan dalam raport. Kriteria keberhasil annya

meliputi proses dan pencapaian kompetensi peser

ta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler yang

dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif.

Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal

“baik” pada pendidikan kepramukaan pada setiap

semesternya. Nilai yang diperoleh pada pendidikan

kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan

kelas peserta didik. Bagi peserta didik yang belum

mencapai nilai minimal perlu mendapat bimbingan

terus menerus untuk mencapainya.

4. Evaluasi kegiatan ekstrakurikuler dilakukan untuk

mengukur ketercapaian tujuan pada setiap

indikator yang telah ditetapkan dalam perencana

an satuan pendidikan.

Dalam permendikbud No.62 tahun 2014

Sebelum pelaksanaan, perlu disusun rencana kegiat

an ekstrakurikuler yang memuat unsur-unsur sasar

an kegiatan, substansi kegiatan, pelaksanaan kegiat

an dan pengorganisasian, jadwal kegiatan (waktu

dan tempat pelaksanaan), supervisi pelaksanaan

dan asumsi yang di siapkan.

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di laku

kan sesuai jadwal yang sudah dirancang pada awal

tahun yang tercantum dalam kurikulum sekolah,

jadwal diatur sedemikian rupa sehingga tidak

menghambat pelaksanaan kegiatan kulikuler. Kegiat

an ekstrakurikuler dilaksanakan di luar jam pelaja

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

24

ran yang sudah terencana setiap harinya atau dalam

blok waktu.

Pada setiap akhir semester, untuk peserta

didik diberikan nilai yang dilaporkan secara kualitatif

maupun deskriptif pada kolom pengembangan diri di

laporan hasil belajar. Kreteria keberhasilan lebih

diutamakan oleh proses dan keikutsertaan peserta

didik dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dipan

tau, dievaluasi dan dibina melalui kegiatan pengawas

an oleh kepala sekolah dan oleh pihak yang secara

struktural /fungsional memiliki kewenangan membi

na kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Hasil pengawas

an di dokumentasikan, dianalisis dan ditindaklanjuti

untuk meningkatkan prestasi non akademik dari

siswa maupun sekolah.

2.4.4 Manajemen Ektrakurikuler

Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan

melalui orang atau sumber daya lain untuk mewujud

kan tujuan (Sagala 2013 :54). Ia juga menyampaikan

perencanaan adalah proses menentukan sarana,

alat, tuntutan-tuntutan, taksiran, pos-pos tujuan,

pedoman, kesepakatan yang menghasilkan program-

program yang terus berkembang.Tim Dosen membe

ri penjelasan mengorganisasikan adalah proses

mempekerjakan dua orang atau lebih untuk bekerja

sama dengan cara terstruktur guna mencapai sasar

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

25

an spesifik atau beberapa sasaran pengorganisasian

yang tepat akan membuat posisi orang jelas dalam

stuktur dan pekerjaannya melalui pemilihan, pengalo

kasian dan pendistribusian kerja yang profesional.

Menurut Hadari Nawawi pengawasan adalah kegiat

an mengukur tingkat efektifitas kerja personal dan

tingkat efensiensi penggunaan metode dan alat terten

tu dalam usaha mencapai tujuan maka manajemen

ektrakurikuler adalah perencanaan, pengorgani

sasian, pelaksanaan dan pengevaluasian kegiatan

ektrakurikuler

2.5 Prestasi Akademik dan Prestasi Non

Akademik

Dalam Wikipedia prestasi adalah hasil dari

usaha, prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan

kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual

serta ketahanan diri dalam menghadapi situasi

segala aspek kehidupan. Seseorang dikatakan

berprestasi, jika dia telah meraih sesuatu hasil dari

apa yang diusahakannya, baik karena hasil belajar,

bekerja, atau berlatih ketrampilan dalam bidang

tertentu.

Menurut Sobur dalam Sahputra (2009:45)

prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal

kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang

dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak

disebabkan preses pertumbuhan, tetapi adanya

situasi belajar. Menurut kamus besar bahasa

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

26

Indonesia prestasi akademik adalah penguasaan

pengetahuan atau ketrampilan yang di kembangkan

oleh mata pelajaran, lazimnya di tujukan oleh nilai

atau angka yang di berikan oleh guru.

Prestasi akademik merujuk pada apa yang

mampu di lakukan oleh seseorang dan seberapa baik

ia melakukan dalam menguasai bahan-bahan dan

materi yang telah di ajarkan Azwar (2002).

Dari ketiga perdapat tersebut prestasi akade

mik adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampil

an yang di kembangkan oleh mata pelajaran, lazim

nya di tujukan oleh nilai atau angka ,sedangkan

prestasi non akademik adalah prestasi yang dicapai

oleh siswa dalam bidang bukan akademik termasuk

kegiatan ekstrakurikuler.

2.6 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian

ini, dicantumkan beberapa penelitian yang telah

dilakukan oleh peneliti diantaranya :Nastiti Hariyanti

(2010) tentang “Penerapan ekstrakurikuler pramuka

dalam menunjang disiplin belajar siswa kelas tinggi

di Sekolah Dasar Pontianak Tenggara” menyampai

kan penerapan ekstrakurikuler pramuka dalam me

nunjang disiplin belajar siswa kelas tinggi di SD, hal

tersebut di dukung oleh sarana dan prasarana yang

lengkap, pelatih yang cukup, pelaksanaan rutin,

materi kepramukaan sesuai yang direncana kan.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

27

Norlena Salamuddin ( 2011) menyampaikan

Kompetensi guru dalam Extrakurikuler Manajemen

Sekolah, bahwa manajemen ekstrakurikuler merupa

kan bagian integral dari sistem manajemen sekolah.

Guru menjadi pelaksana utama kegiatan ekstra

kurikuler harus memiliki pengetahuan yang cukup

dan keterampilan untuk memastikan keberhasilan

pendidikan ekstrakurikuler. Kompetensi guru terdiri

pengetahuan dan keterampilan dalam perencanaan,

pelaksanaan, membimbing dan mengevaluasi, hal

tersebut juga didukung pedoman yang tepat untuk

para pembuat kebijakan dan pelaksana kebijakan

juga dalam meningkatkan kompetensi guru untuk

mengelola kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

Afiliasi Zahida Habib (2012) menyampaikan

Peranan mahasiswa dalam Kegiatan Ektrakurikuler

di Sekolah Dasar, guru sangat antusias dalam

pembinaan ektrakurikuler dengan dibantu mahasis

wa dalam perencanaan dan pelaksanaan sehingga

prestasi siswa meningkat.

Yulistine dwi susanti (2012) menyampaikan

dalam Pelaksanaan Pembelajaran Ekstrakurikuler

melukis di SD Muhammadiyah 1 Malang bahwa kegi

atan ekstrakurikuler yang sering juga disebut ekskul

merupakan kegiatan tambahan di suatu lembaga

pendidikan, yang dilaksanakan diluar kegiatan kuri

kuler. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa

dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan ke

mampuannya di berbagai bidang di luar akademik.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

28

Hasil penelitian Yulistine adalah (1) pengelolaan

ekstrakurikuler melukis di SD Muhammadiyah 1

Malang belum mengalami kendala selama 3 tahun

dilaksanakan, (2) pelaksanaan ekstrakurikuler melu

kis di SD Muhammadiyah 1 Malang merupakan kegi

atan yang menekankan kegiatan mewarnai dengan

menggunakan metode pemberian pola, (3) hasil karya

siswa memuaskan.

Wina Priyanti (2014) menuliskan tentang Pelak

sanaan ekstrakurikuler di SMP N 1 Payakumbuh,

Wina memaparkan pelaksanaan ekstrakurikuler di

SMP N 1 Payahkumbuh dapat melahirkan siswa-

siswa berprestasi, baik bidang akademik maupun

non akademik karena dukungan biaya dari wali

murid yang mendukung kegiatan sekolah. Wina juga

menuturkan pelaksanaan ektrakurikuler di SMP N 1

Payakumbuh dilaksanakan diluar jam sekolah, yang

diasuh oleh pembimbing yang sudah ahli dengan

bidangnya, ektrakurikuler yang berjalan yaitu vokal

group, cipta lagu, karawitan, dan menari.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

29

Tabel 2.1

Judul penelitian yang relevan

beserta deskripsinya

No Nama

Peneliti

Judul Deskripsi

1 Nastiti

Hariyanti

Penerapan

Ekstrakurikuler

Pramuka dalam

Menunjang Disiplin Belajar

Siswa Kelas

Tinggi di Sekolah

Dasar Pontianak

Tenggara

Pelaksanaan yang rutin

didukung oleh

sarana prasarana

yang lengkap - pelatih yang cukup

materi kepramukaan

sesuai yang

direncanakan.

2 Afiliasi

Zahida Habib

Peranan

Mahasiswa Dalam Kegiatan

Ektrakurikuler di

Sekolah Dasar

peranan mahasiswa

pelaksanaan ektrakurikuler di

sekolah dasar

meningkatkan

prestasi siswa

3 Norlena

Salamuddin

Extrakurikuler

Manajemen Sekolah

Guru menjadi pelaksa

na utama kegiatan eks trakurikuler harus me

miliki kompetensi

pengetahuan dan

keterampilan dalam pe

rencanaan, pelaksana

an, membimbing dan mengevaluasi

4 Yulistine

dwi susanti

Pelaksanaan

Pembelajaran

Ekstrakurikuler

melukis di SD

Muhammadiyah 1 Malang

pengelolaan ekstra

kurikuler tidak

mengalami kendala

selama 3 tahun

pelaksanaan ekstra kurikuler melukis

hanya menekankan

pola

5 Wina

Priyanti

Pelaksanaan

ekstrakurikuler

di SMP N 1

Payakumbuh

Pelaksanaan ektrakuri

kuler diluar jam

sekolah,Pengasuh /pem

bimbing yang sudah ahli dengan bidangnya

ektrakurikuler

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

30

Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan

Kegiatan ektrakurikuler dari peneliti terdahulu

No Nama

Peneliti

Kelebihan Kekurangan

1 Nastiti

Hariyanti

Sarana dan prasara

na yang lengkap,

materi direncana

kan.

Pembimbing

semua guru yang

belum tentu ahli

dalam bidangnya

2 Afiliasi Zahida Habib

Perencanaan ektra kurikuler yang rinci

Belum ada tindak lanjut

3 Norlena

Salamuddin Guru menjadi

pelaksana utama

dalam manajemen

ektrakurikuler

Tidak semua guru

mempunyai keah

lian yang sama

untuk itu kemung

kinan kegagalan

tinggi.

4 Yulistine dwi susanti

Pelaksanaan ektrakurikuler

lancar

Hanya 1 bidang ektrakurikuler dan

tidak mendukung

prestasi non

akademik

5 Wina Priyanti pembimbing yang

sudah ahli dengan bidangnya

ektrakurikuler

Tidak

memberdayakan guru

Penelitian yang dilakukan peneliti sejalan

dengan apa yang dikehendaki penulis, manajemen

ektrakurikuler akan dapat meningkatkan prestasi

non akademik. Perencanaan dan pengorganisasian

ektrakurikuler akan memperlancar jalannya pelaksa

naan ektrakurikuler sedangkan pengawasan kegiatan

ektrakurikuler akan mengetahui keberhasilan suatu

program.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

31

2.7 Kerangka Pikir

Kepala sekolah sebagai seorang manajer pendi

dikan mempunyai wewenang untuk perencanan,

pegorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan kegi

atan yang akan dilakukan termasuk ektrakurikuler.

Ali Imron (2003:6) menyampaikan terdapat empat

proses dalam manajemen yaitu planning, organising,

actuating, dan controlling. Empat proses ini lazim

digambarkan dalam siklus karena setelah controlling,

lazim dilanjutkan membuat planning baru, akan

tetapi keberhasilan manajemen ektrakulikuler juga di

pengaruhi daya dukung yang memadai dalam per

mendikbud No.62 tahun 2014 Daya dukung pengem

bangan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

meliputi:

a. Kebijakan satuan pendidikan pengembangan

dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

merupakan kewenangan dan tanggung jawab

penuh dari satuan pendidikan. Oleh karena

itu untuk dapat mengembangkan dan mela

ksanakan kegiatan ekstrakurikuler diperlukan

kebijakan satuan pendidikan yang ditetapkan

dalam rapat satuan pendidikan dengan meli

batkan komite sekolah/ madrasah baik lang

sung maupun tidak langsung.

b. Ketersediaan pembina pelaksanaan egiatan

Ekstrakurikuler harus didukung dengan keter

sediaan pembina. Satuan pendidikan dapat

bekerja sama dengan pihak lain untuk

memenuhi kebutuhan pembina.

c. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan

Pendidikan

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

32

Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler memer

lukan dukungan berupa ketersediaan sarana

dan prasarana satuan pendidikan. Yang terma

suk sarana satuan pendidikan adalah segala

kebutuh an fisik, sosial, dan kultural yang

diperlukan untuk mewujudkan proses pendi

dikan pada satu an pendidikan. Selain itu

unsur prasarana seperti lahan, gedung/

bangunan, prasarana olahraga dan prasarana

kesenian, serta prasarana lainnya.

Jadi dengan manajemen ektrakurikuler dan

daya dukung yang memadai kegiatan ektrakurikuler

di SDN 1 Ngadirejo dapat mendukung prestasi non

akademik, seperti disampaikan oleh Ali Imron ( 2013

: 23) bahwa manajemen merupakan perencanaan ,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasa

dilaksanakan secara siklik, maka dalam manajemen

ektrakurikuler setelah melakukan perencanaan ektra

kurikuler, mengorganisasikan ektrakurikuler, melak

sanakan dan melakukan pengawasan kembali mela

kukan perencanaan setelah adanya evaluasi pro

gram. seperti gambar 2.1 kerangka pikir

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

33

Gambar 2.1

Kerangka Pikir

Prestasi Non

Akademik

Daya Masyarakat

Perencanaan

Manajemen Ekstrakuri

kuler

Pengorganisasian

Pelaksanaan

Pengawas

an

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15848/2/T2_942013176_BAB II... · Maka kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat

34