bab ii tinjauan pustaka a. usaha mikro, kecil, menengah ... · 1. usaha mikro, kecil, menengah...

36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM Membicarakan masalah kelompok usaha yang termasuk dalam usaha mikro, kecil dan menengah disingkat UMKM tidak mudah. Banyak istilah yang muncul dalam hubungannnya dengan UMKM. Menurut Kambewa dan Tekere (2007: 18) menyatakan: The definition of the SMEs is based on three parameters namely capital investment, number employees and turnover. (Definisi dari UMKM adalah berdasarkan tiga parameter/tolok ukur yaitu besarnya modal, jumlah karyawan dan omset). Aremu dan Adeyemi (2011: 201), Mengemukakan bahwa: countries do not use same definition for classifiying their SMEs sector. The parameters generally applied by most countries, singly or in combination are: capital investment on plant and machinery; number of workers employed;and volume of production or turnover of business. (Negara tidak menyatakan definisi yang sama untuk mengklasifikasikan sektor UMKM. Ada tiga parameter umum yang digunakan oleh sebagian besar negara, salah satu kombinasi dari besarnya asset/modal dan

Upload: duongminh

Post on 19-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM)

a. Definisi dan Karakteristik UMKM

Membicarakan masalah kelompok usaha yang termasuk dalam

usaha mikro, kecil dan menengah disingkat UMKM tidak mudah.

Banyak istilah yang muncul dalam hubungannnya dengan UMKM.

Menurut Kambewa dan Tekere (2007: 18) menyatakan: The definition of

the SMEs is based on three parameters namely capital investment,

number employees and turnover. (Definisi dari UMKM adalah

berdasarkan tiga parameter/tolok ukur yaitu besarnya modal, jumlah

karyawan dan omset).

Aremu dan Adeyemi (2011: 201), Mengemukakan bahwa:

countries do not use same definition for classifiying their SMEs sector.

The parameters generally applied by most countries, singly or in

combination are: capital investment on plant and machinery; number of

workers employed;and volume of production or turnover of business.

(Negara tidak menyatakan definisi yang sama untuk mengklasifikasikan

sektor UMKM. Ada tiga parameter umum yang digunakan oleh sebagian

besar negara, salah satu kombinasi dari besarnya asset/modal dan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

penggunaan mesin/teknologi; jumlah pekerja yang bekerja; dan volume

produksi atau omset bisnis/usaha).

Pengertian UMKM ada yang menyebut golongan ekonomi lemah

(GEL) atau pengusaha ekonomi lemah (pegel), usaha mikro ada juga

yang menggunakan istilah industri kecil dan sedang, serta ada juga

menyebut dengan industri rumah tangga. Dalam study ini digunakan

istilah UMKM.(Astawa, 2007). Berbeda dengan yang diungkapkan oleh

Garg dan Van Weele (2012: 97) bahwa: The number of employees (the

most common mode of definition) per enterprise size category combined

with the annual turnover categories, the gross assets (excluding fixed

property) and differentiates these according to sub-sectors. (Kategori

UMKM digolongkan berdasarkan jumlah tenaga kerja dan asset yang

dimiliki oleh pemilik usaha UMKM serta omset tahunan).

Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM):

1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan

dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha

Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

ini.

3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yangberdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan ataubadan usaha

yang bukan merupakan anak perusahaan ataucabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun

tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah

kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang ini.

4) Kriteria UMKM berdasarkan jumlah asset dan omzet.

Kriteria UMKM berdasarkan jumlah asset dan omset dapat dilihat

pada tabel 2.1 di bawah ini:

Tabel 2.1 Kriteria UMKM berdasarkan jumlah asset dan omzet.

Jenis usaha Asset Omzet Usaha mikro Max 50jt Maks 300juta

Usaha kecil Besar dari 50jt-500jt Besar dari 300juta-3M

Usaha menengah Besar dari 500jt-10M Besar dari 2,5M-50M

Sumber : Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008

Berdasarkan UU No.20 Tahun 2008 di atas jelas menunjukkan

perbedaan yang cukup besar baik dari segi asset ataupun omzet antara

usaha mikro dengan kecil dan usaha kecil dengan menengah. Namun

yang jelas secara keseluruhan UMKM berperan dalam pembangunan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

perekonomian nasional, hal ini sesuai juga dengan UU No.20 Tahun

2008 Bab II pasal yang berbunyi:

Usaha Mikro Kecil dan Menengah bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. Krishnamurti dalam Amran Husen (2011: 43) mengutip definisi

beberapa lembaga atau instansi termasuk Undang-Undang mengenai

Usaha Mikro Kecil Menengah. Menurut Kementerian Menteri Negara

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop dan UKM), bahwa

Usaha Kecil (UK), termasuk Usaha Mikro (UM), adalah entitas usaha

yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki penjualan

tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000.

Namun demikian, beberapa lembaga lain mendefinisikan UMKM

menjadi dua pengertian dengan membedakan Usaha Kecil dan Usaha

Mikro. Menurut UU No.20 Tahun 2008 tentang UMKM, dinyatakan

bahwa:

Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut: (1) kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan (2) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). menurut Bank Indonesia:

Usaha Mikro adalah usaha yang dijalankan oleh rakyat miskin, bersifat usaha keluarga, menggunakan sumber daya lokal,

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

menerapkan teknologi sederhana, dan mudah keluar masuk industri. Yang disebut dengan usaha kecil memiliki aset paling banyak Rp 200.000.000 dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000. Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai sebuah tujuan,

Agyapong (2010: 197) mengemukakan: The goal of MSMes development

programs is to harness the potential human capital and entrepreneurship

that already exist in most economies because the account for a large

share of firms and employment. Further argue that MSMEs are the

emerging private sector in poor countries, and thus form the base for

private sector-led growth required as an istrument of powerty

alleviation.(Tujuan program pengembangan UMKM adalah untuk

mendayagunakan sumber daya manusia dalam kewirausahaan yang

sudah ada di sebagian besar perekonomian semua sektor. UMKM lebih

banyak muncul / tumbuh di negara-negara miskin. Maka dari itu dasar

tumbuhnya UMKM sebagai langkah untuk mengentaskan kemiskinan).

Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UMKM

berdasarkan kuantitas tenaga kerja, yaitu:

Usaha mikro merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja kurang dari 5 orang termasuk tenaga kerja keluarga, usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s/d 9 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s/d 99 orang. Sementara Bank Dunia memberikan definisi UMKM berdasarkan

kuantitas tenaga kerja dan entitas ekonomi:

Usaha Mikro memiliki tenaga kerja kurang dari 10 orang, memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp $ 100.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

penjualan tahunan paling banyak $ 100.000. Usaha Kecil memiliki tenaga kerja 10 s.d 50 orang, memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp $ 3.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki penjualan tahunan paling banyak $ 3.000.000.

UMKM terdiri dari Usaha Kecil dan Usaha Mikro. Keduanya

memiliki perbedaan baik dari segi jumlah kekayaan maupun tenaga kerja,

yaitu kekayaan kurang dari Rp 50.000.000 dan tenaga kerja kurang dari

10 orang untuk kriteria usaha mikro serta kekayaan antara Rp 50.000.000

sampai dengan Rp 200.000.000 dan tenaga kerja antara 10 sampai

dengan 50 orang. Jadi UMKM memiliki jumlah kekayaan dan tenaga

kerja lebih sedikit daripada usaha kecil.

b. Permasalahan UMKM

Peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia memang sangat

penting, namun UMKM masih memiliki banyak permasalahan yang

perlu mendapatkan penanganan dari pemerintah.

Berdasarkan ungkapan Mason dalam Newberry dan Bosworth

(2010: 183): These micro-firms are vulnerable to the regulatiory burden

associated with VAT registration and employment and this may tie in

with a fear of being identified, taxed and regulation that is linked with

HBB sector. (Bentuk usaha mikro/kecil ini banyak mengalami kendala

dalam peraturan perizinan pendirian usaha dan besarnya biaya

termasuk pajak yang harus dibayar oleh pemilik usaha).

Menurut Njanja dan Pelissier (2010: 67) Innovation and

enhanching the enterprise culture which in necessery for private sector

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

development and industrialaization.It is expected by the year 2030,

Kenya will be transformed in to a newly industrialized nation. If the

country has to make this leap, then the small enterprises are expected to

play a key role in this transformation. (Inovasi dan perngembangan usaha

kecil yang mana perlu membutuhkan perhatian khusus pada sektor

pengembangan industri. Dengan harapan pada masa 2030, Kenya akan

menjadi pembaharu industri di dunia. Jika Pemerintah membuat

lompatan atau kebijakan yang mendorong UMKM untuk memenuhi

prosedur sebagai transformasinya).

Masih banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh UMKM

membuat kemampuan UMKM berkiprah dalam perekonomian nasional

tidak dapat maksimal. Secara umum, UMKM menghadapi dua

permasalahan utama, yaitu masalah finansial dan nonfinansial (organisasi

manajemen).

Menurut Urata, dalam Sri Adiningsih, (2009: 3) masalah

finansial disebutkan bahwa:

1) Kurangnya kesesuaian (terjadinya mismatch) antara dana yang

tersedia yang dapat diakses oleh UMKM

2) Tidak adanya pendekatan yang sistematis dalam pendanaan UMKM

3) Biaya transaksi yang tinggi, yang disebabkan oleh prosedur kredit

yang cukup rumit sehingga menyita banyak waktu sementara jumlah

kredit yang dikucurkan kecil

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

4) Kurangnya akses ke sumber dana yang formal, baik disebabkan oleh

ketiadaan bank di pelosok maupun tidak tersedianya informasi yang

memadai

5) Bunga kredit untuk investasi maupun modal kerja yang cukup tinggi

6) Banyak UMKM yang belum bankable, baik disebabkan belum

adanya manajemen keuangan yang transparan maupun kurangnya

kemampuan manajerial dan finansial

Masalah organisasi manajemen (non-finansial) disebutkan bahwa:

1) Kurangnya pengetahuan atas teknologi produksi dan quality control

yang disebabkan oleh minimnya kesempatan untuk mengikuti

perkembangan teknologi serta kurangnya pendidikan dan pelatihan

2) Kurangnya pengetahuan pemasaran, yang disebabkan oleh

terbatasnya informasi yang dapat dijangkau oleh UMKM mengenai

pasar, selain karena keterbatasan kemampuan UMKM untuk

menyediakan produk/jasa yang sesuai dengan keinginan pasar

3) Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) karena kurangnya

sumber daya untuk mengembangkan SDM

4) Kurangnya pemahaman mengenai keuangan dan akuntansi.

Di samping dua permasalahan utama di atas, UMKM menghadapi

permasalahan lain seperti yang dinyatakan Hafsah sebagaimana dikutip

oleh Amran Husen (2010: 41) bahwa permasalahan yang dihadapi

UKMM di antaranya sebagai berikut:

1) Rendahnya profesionalisme tenaga pengelola usaha.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2) Keterbatasan permodalan dan kurangnya akses terhadap perbankan.

3) Kemampuan penguasaan teknologi masih kurang.

Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa faktor penyebab

kegagalan sektor usaha kecil untuk berkembang di antaranya:

1) Lemahnya kemampuan di dalam pengambilan keputusan (poor

decision making ability).

2) Ketidakmampuan di dalam manajemen (management incompetence).

3) Kurang berpengalaman (lack of experience).

4) Lemahnya pengawasan keuangan (poor financial control).

Brom dan Longenecker dalam Amran Husen (2010: 42)

menyatakan kegagalan yang dialami usaha kecil disebabkan oleh:

1) Kemerosotan posisi modal kerja (deterioration of working capital)

2) Penurunan volume penjualan (declining sales)

3) Penurunan laba atau keuntungan (declining profits)

4) Meningkatnya utang (increasing debt)

Usaha Mikro Kecil Menengah memiliki banyak permasalahan

yang perlu diperhatikan oleh pemerintah untuk mengatasi keterbatasan

akses ke kredit bank/sumber permodalan lain dan akses pasar. Selain itu

kelemahan dalam organisasi, manajemen, maupun penguasaan teknologi

juga perlu dibenahi. Beberapa permasalahan yang masing-masing telah

diungkapkan diatas oleh para ahli, maka penulis menyimpulkan bahwa

masalah permodalan merupakan faktor yang mendasar. Kemerosotan

modal kerja menyebabkan volume penjualan menurun sehingga laba

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

yang diperoleh juga menurun sehingga berimbas pada utang yang

meningkat untuk menutupi segala kekurangan. Hal ini tentunya

membutuhkan penanganan yang serius serta terkait erat dengan kebijakan

pemerintah yang dibuat untuk mengembangkan UMKM.

Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan sumber pembiayaan

UMKM, pemerintah melakukan upaya seperti yang tercantum dalam

pasal 21 Undang-Undang No.20 Tahun 2008 tentang UMKM

sebagaimana ayat (1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan

pembiayaan bagi Usaha Mikro dan Kecil, dan ayat (2) Badan Usaha

Milik Negara dapat menyediakan pembiayaandari penyisihan bagian laba

tahunan yang dialokasikan kepada Usaha Mikro dan Kecil dalam bentuk

pemberian pinjaman, penjaminan, hibah, dan pembiayaan lainnya.

Selanjutnya pada pasal 22 juga disebutkan bahwa dalam rangka

meningkatkan sumber pembiayaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil,

Pemerintah melakukan upaya:

1) Pengembangan sumber pembiayaan dari kredit perbankan dan

lembaga keuangan bukan bank.

2) Peningkatan kerjasama antara Usaha Mikro dan Usaha Kecil melalui

koperasi simpan pinjam dan koperasi jasa keuangan konvensional

dan syariah.

c. Peran UMKM Dalam Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi

Pedesaan.

Menurut Rudjito (2010: 40) setidaknya ada empat aspek utama

yang menjadi alasan mengapa UMKM memiliki peran strategis, yaitu:

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

a) Aspek Manajerial, yaitu meliputi: peningkatan produktivitas/

omzet/tingkat utilisasi/tingkat hunian, meningkatkan kemampuan

pemasaran dan pengembangan sumber daya manusia.

b) Aspek permodalan, yaitu meliputi: bantuan modal (penyisihan 1-5%

keuntungan BUMN dan kewajiban untuk menyalurkan kredit bagi

usaha kecil minimum 20%) dari portofolio kredit bank dan

kemudahan kredit.

c) Pengembangan program kemitraan dengan usaha besar baik lewat

sistem. Bapak-anak angkat, PIR, keterkaitan hulu-hilir (forward

linkage), keterkaitan hilir-hulu (backward linkage), modal ventura,

atau subkontrak.

d) Pengembangan sistem sentra industri kecil dalam suatu kawasan

apakah berbentuk PIK (Pemukiman Industri Kecil), LIK

(Lingkungan Industri Kecil) yang didukung UPT (Unit Pelayanan

Teknis) dan TPI (Tenaga Penyuluh Industri).

e) Pembinaan untuk bidang usaha dan daerah tertentu lewat KUB

(kelompok Usaha Bersama), Kopinkra (Koperasi Industri Kecil dan

Kerajiinan).

Undang-Undang No.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil

dan Menengah dalam pasal disebutkan bahwa:

usaha mikro dan kecil bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonommian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

UMKM selain memiliki peran penting dalam penyerapan tenaga

kerja, juga sebagai mediasi proses industrialisasi suatu negara. Secara

umum UMKM dalam perekonomian nasional memiliki peran: (1)

sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi, (2) penyedia lapangan

kerja terbesar, (3) pemain penting dalam pengembangan perekonomian

lokal dan pemberdayaan masyarakat, (4) pencipta pasar baru dan sumber

inovasi, serta (5) kontribusinya terhadap neraca pembayaran

(Departemen Koperasi dan UMKM, 2008). Oleh karena itu

pemberdayaannya harus dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan,

dengan arah peningkatan produktivitas dan daya saing, serta

menumbuhkan wirausahawan baru yang tangguh.

Menurut Zuhall (2010), bahwa Salah satu keunggulan UMKM

adalah, UMKM lebih berpeluang untuk berinovasi untuk menentapkan

teknologi baru ketimbang perusahaan-perusahaan besar yang telah

mapan. Tidak mengherankan jika dalam era persaingan global saat ini

banyak perusahaan besar yang bergantung pada pemasok-pemasok kecil-

menengah. Sesungguhnya ini peluang bagi kita untuk turut berkecimpung

di era global sekaligus menggerakkan sektor ekonomi riil.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2. Pemberdayaan

a. Pengertian Pemberdayaan

Konsep pemberdayaan dapat dikatakan merupakan jawaban atas

realitas ketidakberdayaan. Mereka yang tidak berdaya adalah pihak yang

tidak memiliki daya atau kehilangan kekuatan. Pemberdayaan merupakan

istilah lain dari empowerment atau penguatan. Artinya pemberian

kekuatan, sehingga bisa lebih mempunyai kekuatan atau daya untuk

melaksanakan segala aktivitas dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Pemberdayaan merupakan makna membuat orang menjadi

berdaya, bahwa kekuatan tersebut berasal dari diri sendiri yang

digunakan untuk mendorong terjadinya perubahan. Oleh karena itu

pemberdayaan sangat jauh dari konotasi ketergantungan. Pemberdayaan

pada intinya adalah pemanusiaan, dalam artian mendorong dengan

menampilkan dan merasakan hak-haknya.

Menurut Robbins dalam Abadi dan Chegini (2013),

mengemukakan bahwa: Empowerment is belief that thinks it as a unite

structure and simple while it is a continous process that occur in

dynamic envirounments an contains many elements that can be analyzed

in different levels. (Pemberdayaan adalah memberi kepercayaan akan

pemikiran suatu struktur untuk proses yang mebutuhkan cukup waktu

dengan cara yang tepat dari berbagai lapisan sehingga dapat dianalisis

seberapa besar kemampuannya).

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Menurut Chambers dalam Rifa`i (2013), Pemberdayaan

masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

merangkul nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru

pembangunan yakni yang bersifat people centered (sekelompok orang),

participatory (partisipatif), empowering (memberdayakan), dan

sustainable (berkelanjutan).

Menurut Eylon dalam Erturk dan Cakar (2012), mengemukakan:

We define empowerment as an energizing process that expands the

feelings of trust and control in one as well as in one`s organization,

which leads to outcomes such as enhannced self-efficacy and

performance. (Kami mendefinisikan pemberdayaan sebagai energi proses

yang memperluas perasaan kepercayaan dan kontrol dalam satu

organisasi, yang mengarah ke hasil seperti peningkatan self-efficacy dan

kinerja).

Menurut Shardlow dalam Rifa`i (2013), menjelaskan bahwa,

pengertian mengenai pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana

individu, kelompok maupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan

mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai

dengan keinginan mereka.

Menurut Bowen and Lawler dalam Erturk dan Cakar (2012)

mengemukakan bahwa: Empowerment focused on those management

decision-making and the provision of increased access to information

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

and resources for individuals at lower levels of the organization.

(Pemberdayaan lebih fokus pada praktek-praktek rencana pengelolaan

untuk "memberdayakan" para karyawan, seperti pengambilan keputusan

dan penyediaan peningkatan akses ke informasi dan sumber daya untuk

individu di organisasi pada lini bawah).

Menurut Kutut Suwondo (2002: 74), dalam pemberdayaan atau

empowerment terdapat tujuan, yaitu: pertama, meningkatkan sumberdaya

masyarakat dalam penguatan kelembagaan, organisasi sosial ekonomi

melalui sosialisasi, pembinaan pelatihan ketrampilan. Kedua,

mewujudkan masyarakat dengan peran keswadyaan dari masyarakat

sebagai pelaku pembangunan. Ketiga, meningkatkan kesejahteraan

mengurangi masyarakat miskin dengan mengembangkan sistem

perlindungan sosial dan dukungan bantuan sebagai upaya stimultan atau

menurut Bill Ginnodo (1997), bahwa: a simple, straight-forward

definition

opportunity to make decisions and take actions which directly affect the

coetumer (sederhana, pengertian pemberdayaan secara langsung

adalah, "penyediaan sarana dan kesempatan untuk membuat

keputusan dan mengambil tindakan yang secara langsung dalam

mempengaruhi pelanggan).

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007: 115) dalam pengertian

konvensional, konsep pemberdayaan sebagai terjemahan empowerment

mengandung dua pengertian yaitu:

1) To give power autority to atau memberi kekuasaan, mengalihkan kekuatan, atau mendelegasikan otoritas ke pihak lain.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2) To give ability to atau to enable atau usaha untuk memberi kemampuan atau pemberdayaan.

Konsep pemberdayaan tersebut yang sesuai dengan penelitian ini

adalah to give ability to atau to enable, usaha untuk memberi

kemampuan atau keberdayaan. Karena dalam hal ini strategi ini

dimaksudkan agar UMKM tersebut menjadi mampu bersaing dan lebih

berdaya guna.

Menurut Dewangga (2013), mengemukakan bahwa

pemberdayaan adalah suatu kondisi yang memungkinkan orang merasa

mampu, memiliki daya berinisiatif dan mampu melaksanakan tugas

serta memberikan kekuatan bagi motivasi pribadi. Pemberdayaan dapat

berasal dari diri sendiri dan teman sejawat atau teman sekerja dan dari

atasan atau pimpinan. Jadi pemberdayaan harus dapat menumbuhkan

kemampuan untuk berubah arah ke arah yang lebih baik dari keadaan

sebelumnya.

b. Strategi Pemberdayaan

Menurut Suharto (2005), strategi pemberdayaan dapat dilakukan

melalui tiga aras matra pemberdayaan, yaitu :

1) Aras Mikro

Pemberdayaan dilakukan terhadap klien secara individu melalui

bimbingan, konseling, stress management, Crisis intervention.

Tujuan utamanya adalah membimbing atau melatih klien

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

menjalankan tugas-tugas kehidupannya. Model ini sering

disebut sebagai pendekatan yang berpusat pada tugas.

2) Aras Mezzo

Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok klien.

Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok

sebagai media intervensi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika

kelompok, biasanya digunakan sebagai strategi. Dalam

meningkatkan kesadaran, pengetahuan, keterampilan dan sikap-

sikap klien agar memiliki kemampuan memecahkan permasalah

yang dihadapinya.

3) Aras Makro

Pendekatan ini disebut juga sebagai strategi sistem besar, karena

sasaran perubahan diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih

luas. Perumusan kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, aksi

sosial, pengorganisasian masyarakat, manajemen konflik, adalah

beberapa strategi dalam pendekatan ini. Strategi sistem besar

memandang klien sebagai orang yang memiliki kompetensi

untuk memahami situasi-situasi mereka sendiri, dan untuk

memilih serta menentukan strategi yang tepat untuk bertindak.

Berbagai masalah yang dialami baik secara aindividual, kelompok,

dalam keluarga, lembaga tetrtentu atau bahkan bagian masyarakat secara

lebih luas, untuk itu ditentukan adanya bimbingan sebagai suatu usaha

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

pemberdayaan atau bantuan yang diberikan kepada individu dalam

kelompok.

Aras makro merupakan strategi pemberdayaan yang ditunjukan

pada masyarakat secara individual (perorangan), seperti bimbingan dan

konseling pada individu (klien) untuk menumbuhkan kepercayaan bahwa

ia memiliki kemapuan untuk mengambil keputusan, menumbuhkan

kepercayaan untuk menerima pengalaman orang lain yang bermanfaat,

menyadarkan bahwa dirinya bagian dari lingkungan sosial budaya,

membantu mengembangkan kapasitas diri menggunakan sumber daya

yang ada.

Aras mezzo dimaksudkan strategi pemberdayaan melalui

kelompok, untuk membantu sekelompok masyarakat memecahkan

masalah-masalah yang dirasakan secara individu tetapi dirasakan juga oleh

individu individu yang lain dalam kelompok. Menumbuhkan kesempatan

partisipasi individu dalam perencanaan pemecahan masalah, belajar dan

diskusi kelompok. Kegiatan kelompok merupakan teknik yang baik dalam

bimbingan pemberdayaan, karena memberikan kesempatan individu untuk

berpartisipasi sebaik-baiknya.

Aras makro merupakan tujuan pemberdayaan pada sistem yang

lebih luas, yaitu individu individu, kelompok kelompok dalam suatu

sistem kemasyarakatan. Aras makro merupakan perpaduan antara aras

mikro dan aras mezzo dalam suatu sistem yang lebih besar atau luas.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

c. Indikator pemberdayaan

Menurut Kartasasmita dalam Mardikanto (2013), mengemukanan

bahwa upaya memberdayakan rakyat harus dilakukan tiga cara, yaitu:

1) Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi

berkembang. Kondisi ini berdasarkan asumsi bahwa setiap

individu dan kelompok memiliki potensi yang dapat

dikembangkan.

2) Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat

dengan menerapkan langkah-langkah nyata, menampung

berbagai masukan, menyediakan prasarana dan sarana baik fisik

maupun sosial.

3) Melindungi dan membela kepentingan masyarakat lemah.

Dalam pemberdayaan harus dicegah yang lemah atau semakin

terpinggirkan dalam menghadapi yang kuat.

Simatauw (2001), mengungkapkan bahwa tidak ada jalan lain bagi

pemberdayaan tanpa membangun satu kekuatan tersendiri terlebih

dahulu. Hal inilah yang menunjukkan bahwa pemberdayaan atau

pembentukan kelompok-kelompok masyarakat. Ukuran pemberdayaan

bisa juga dilihat dengan cara lain yaitu :

1) Proses pembuatan keputusan dalam masyarakat. Apakah proses

pembuatan sudah mengakomodasi peran masyarakat? Apakah

kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan masuk dalam hasil

keputusan yang telah dibuat?

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

2) Dalam kegiatan, apakah sudah mengakomodasi untuk

menentukan lokasi, manfaat, peluang, pengelolaan dan

penguasaaan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan

serta evaluasi suatu kegiatan.

3) Perubahan pembagian peran produktif dan reproduktif dalam

rumah tangga. Laki-laki dan perempuan sama-sama mengerti

dan mengerjakan pekerjaan tanpa membedakan pekerjaan

perempuan dan pekerjaan laki-laki.

4) Kebijakan harus dapat dipastikan bahwa kebijakan baru

mengandung keadilan gender. Miasalnya kepala keluarga tidak

harus suami, pengelolaan lingkungan harus memperhatikan

dampak terhadap perempuan dan anak-anak, dan bagaimana

menempatkan perempuan sebagai actor yang penting dalam

pengelolaan sumber daya alam.

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007: 9), Sebagai konsep

manajemen, pada akhirnya pemberdayaan harus mempunyai indikator

keberhasilan:

1) Akses, yang berarti target yang diberdayakan pada akhirnya

mempunyai akses dan risorsis yang diperlukannya untuk

pengembangan diri.

2) Partisipasi, yang berarti target yang diberdayakan pada akhirnya

dapat berpartisipasi mendayagunakan risorsis yang diaksesnya.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

3) Kontrol, dalam arti target yang diberdayakan pada akhirnya

mempunyai kemampuan mengontrol proses pendayagunaan

risorsis tersebut.

4) Kesetaraan, dalam arti pada tingkat tertentu saat terjadi konflik,

target mempunyai kedudukan sama dengan yang lain dalam hal

pemecahan masalah.

Kegiatan pemberdayaan harus mampu mengembangkan teknik-

teknik pendidikan tertentu yang imajinatif untuk menggugah kesadaran

masyarakat. Menurut Silkhondze dalam Karsidi (2007), Orientasi

pemberdayaan masyarakat haruslah membantu masyarakat agar

mampu mengembangkan diri atas dasar inovasi-inovasi yang ada,

ditetapkan secara partisipatoris yang pendekatan berorientasi pada

kebutuhan masyarakat sasaran dan hal-hal yang bersifat praktis, baik

dalam bentuk layanan individu maupun kelompok.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemberdayaan adalah

proses menyeluruh: suatu proses aktif antara motivator, fasilitator, dan

kelompok masyarakat yang perlu diberdayakan melalui peningkatan

pengetahuan ketrampilan, pemberian berbagai kemudahan serta

peluang untuk mencapai akses sistem sumberdaya dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Proses pemberdayaan

hendaknya meliputi:

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

1) Enabilling (menciptakan suasana kondusif)

2) Empowering (penguatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat)

3) Protecting (perlindungan dari ketidakadilan)

4) Supporting (bimbingan dan dukungan)

5) Foresting (memelihara kondisi yang kondusif tetap seimbang)

3. Pertumbuhan Ekonomi Pedesaan

a. Definisi Pertumbuhan Ekonomi Pedesaan/Daerah

Menurut Arsyad (2010: 374) bahwa pertumbuhan ekonomi

daerah/pedesaan adalah suatu proses pemerintah daerah dan

masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan

membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor

swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut. Pertumbuhan

ekonomi diartikan sebagai sebuah proses artinya yaitu proses yang

mencakup pembentukan institusi baru, pembangunan industri-industri

alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan

produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu

pengetahuan, dan pengembangan usaha-usaha baru.

Menurut Myrdal dalam Ermawati (2010: 12), pertumbuhan

ekonomi dalam suatu wilayah tertentu bergantung pada lokasi dari

sumberdaya alam dan keuntungan-keuntungan lokasi lainnya.

Pertumbuhan ini akan terjadi pada daerah belakangnya melalui efek

komulatif yaitu efek sebar (spread effect) dan efek serap (backwash

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

effect). Prinsip pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh

adanya industri propulsive tertentu, cenderung hanya akan menarik

modal dari daerah sekitarnya, karena keuntungan lokasi pada wilayah

tersebut.

Menurut Herath dan Gebremedhin (2012) mengemukakan bahwa:

Introduction of appropriate technologies enhances the efficiency of

existing agricultural productivity, agricultural research, economic

development education, and extension are important for rural economic

development. (awal yang tepat dengan mempergunakan teknologi sebagai

pendukung puduktivitas komoditas desa, serta penelitian merupakan

upaya pengembangan/pertumbuhan ekonomi pedesaan)

Melihat definisi pertumbuhan ekonomi diatas, maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi pedesaan adalah suatu

proses yang dilakukan masyarakat dalam mengelola sumberdaya yang

ada di desa dengan membentuk suatu pola kemitraan dengan pemerintah

maupun swasta yang ditandai adanya industri propulsive tertentu dengan

tujuan menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

perkembangan ekonomi pedesaan.

b. Teori Pertumbuhan Ekonomi Pedesaan/Daerah

Pada hakekatnya, pengembangan metode yang menganalisis

perekonomian suatu daerah penting sekali kegunaannya untuk

mengumpulkan data tentang prekonomian daerah yang bersangkutan

serta proses pertumbuhannya yang kemudian dapat dipakai sebagai

pedoman untuk menentukan tindakan-tindakan apa yang harus diambil

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

untuk mempercepat laju pertumbuhan yang ada menurut Arsyad (2010:

375) inti dari pembahasan tentang teori tersebut berkisar pada dua hal,

yaitu berkisar tentang metode dalam menganalisis perekonomian suatu

daerah dan teori-teori yang membahas tentang faktor-faktor yang

menentukan pertumbuhan ekonomi suatu daerah tertentu.

1) Teori Basis Ekonomi (Economic Base Theory)

Teori ini menyatakan bahwa faktor penentu utama

pertumbuhan ekonomi pedesaan adalah berhubungan langsung

dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah.

Pertumbuhan industri-industri yang menggunakan sumberdaya lokal,

termasuk tenaga kerja dan bahan baku untuk diekspor, akan

menghasilkan kekayaan daerah dan penciptaan peluang kerja (job

creation).

2) Teori Lokasi

Ada tiga faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

pedesaan yaitu: lokasi, lokasi dan lokasi. Pernyataan tersebut sangat

masuk akal jika dikaitkan dengan pengembangan kawasan industri.

Perusahaan cenderung untuk meminimumkan biaya dengan cara

memilih lokasi yang memaksimumkan peluangnya untuk mendekati

pasar. Model pengembangan industri kuno menyatakan bahwa lokasi

yang terbaik adalah yang terdekat antara bahan baku dengan pasar.

3) Teori Tempat Sentral

Teori tempat sentral (central place theory) mengangggap

bahwa ada hirarki tempat ( hierarchy of places). Setiap tempat

sentral didukung oleh sejumlah tempat yang lebih kecil yang

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

menyediakan sumberdaya pemukiman yang menyediakan jasa-jasa

bagi penduduk daerah yang mendukungnya.

4) Teori Kausasi Kumulatif

Kekuatan-kekuatan pasar cenderung memperparah

kesenjangan antara daerah-daerah tersebut (maju versus

terbelakang). Daerah yang maju mengalami akumulasi keunggulan

kompetitif dibanding daerah-daerah lainnya.

5) Model daya tarik

Teori daya tarik industri adalah model

pembangunan/pertumbuhan ekonomi daerah yang paling banyak

digunakan oleh masyarakat. Teori ekonomi yang mendasarinya

adalah bahwa suatu masyarakat dapat memperbaiki posisi pasarnya

terhadap industrialis melalui pemberian subsidi dan insentif.

c. Indikator Pertumbuhan Ekonomi Pedesaan

Dalam pembangunan pedesaan, perencanaan ekonomi dan sosial

adalah merupakan prasyarat. Suatu desa dianalisis sebagai suatu sistem

ekonomi dan sosial terbuka yang berhubungan dengan desa-desa lain

melalui arus perpindahan faktor produksi, pertukaran komoditas dan

informasi serta mobilitas penduduk.

Menurut Arsyad (2010: 115) bahwa, suatu desa/daerah

mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi meliputi beberapa

indikator:

1) Peningkatan Kualitas SDM( Sumber Daya Manusia)

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2) Membangun Kelembagaan Masyarakat

3) Menyediakan Fasilitas Produksi

4) Akses Modal

5) Kemudahan Dalam Akses Pasar

Merupakan persoalan yang penting pula yaitu bagaimana

mengukur peningkatan dalam kegiatan ekonomi dan sosial, peningkatan

produksi, sumberdaya pembangunan, perbaikan sistem tranportasi.

Beberapa indikator dalam pembangunan ekonomi pedesaan yang

dikemukakan oleh Adisasmita, (2006) adalah sebagai berikut:

1) Perubahan Struktur Perekonomian

Umumnya, struktur perekonomian daerah pedesaan masih

berat sebelah pada sektor pertanian (kontribusi sektor pertanian

masih sangat besar). Meskipun kontribusi sektor pertanian masih

sangat besar, namun pembangunan daerah pedesaan

memperlihatkan perkembangan yang nyata, seperti diterapkannya

mekanisme sistem pertanian, penggunaan bibit/benih unggul, dan

sarana produksi lainnya yang lebih baik, telah menunjukan

perkembangan yang menjanjikan. Orientasi pembangunan daerah

pedesaan diarahkan pada sasaran:

a) Penguatan ketahanan pangan

b) Menunjang pengembangan kegiatan sektor industri dan

mendorong ekspor.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

c) Memperluas lapangan kerja di daerah pedesaan yang diharapkan

dapat mengurangi arus penduduk pedesaan berurbanisasi ke

kota-kota besar.

d) Mengembangkan kerjasama antar daerah pedesaan untuk

memperkokoh struktur perekonomian pedesaan

2) Pertumbuhan Kesempatan Kerja

Masalah ketenagakerjaan dan kesempatan kerja merupakan

suatu masalah mendesak dalam pembangunan pedesaan karena

mencakup secara langsung upaya pencapaian Trilogi Pembangunan,

yaitu:

a) Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya

b) Pertumbuhan ekonomi yang tinggi

c) Terciptanya stabilitas yang dinamis

B. Penelitian Yang Relevan

1. Resume Review Penelitian Yang Relevan

Banyak ahli yang telah meneliti tentang Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah ( UMKM ). Beberapa penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

a. Penelitian W L Njanja and Rene` Pelissier (2010) dengan judul An

Investigation into the Effect of Management Factors on Performance of (

Micro, Small and Medium Enterprises ) in Kenya. Pada penelitian ini

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

tentang study kasus faktor yang mempengaruhi pengolahan kinerja

UMKM di Kenya. Penelitian ini bertujuan menyelidiki secara kritis faktor

yang mempengaruhi kinerja UMKM di Kenya. Penelitian ini

menggunakan metode pengumpulan data dan desain. Jenis penelitian ini

adalah sebuah study kasus Cross-sectional, data yang relevan

dikumpulkan pada titik waktu tertentu. Desain yang digunakan adalah

random sampling, desain ini untuk membantu meminimalkan data yang

bias dari populasi. Sampel yang digunakan di ambil 8 kota di provinsi

Kenya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor pengelolaan UMKM

sangat penting dan berbeda dengan pengelolaan perusahaan skala besar,

dan UMKM menjadi faktor yang besar dalam pemulihan ekonomi di

Kenya.

b. Penelitian Daniel Agyeapong (2010) dengan judul Micro, Small and

Medium Enterprises` Activities, Income Level and Poverty Reduction in

Ghana A Synthesis Of Related Literature.

Pada penelitian ini mengenai pentingnya UMKM terhadap pembangunan

ekononmi dan pengentasan kemiskinan di Ghana. Dalam penelitian ini

ditemukan dua pandangan yang berbeda dari UMKM yakni antara yang

pro UMKM dan yang kontra UMKM. UMKM dipercaya dapat berperan

penting terhadap kemamuran ekonomi dalam sebuah negara, sedangkan

yang anti UMKM menganggap hanya perusahaan perusahaan besar yang

lebih berperan dibandingkan UMKM.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Disimpulkan pada penelitian ini bahwa UMKM menjadi kunci dalam

pelajaran (terutama perempuan). Berkontribusi terhadap pendapatan pajak,

ekspor dan impor, menfasilitasi distribusi barang dan mampu

berkontribusi terhadap pembangunan dan melahirkan inovasi

kewirausahaan di Ghana.

c. Penelitian T.Eshetu, M. Ketema, B.Kassa (2013), dengan judul Economic

Impact of Support Service Program on Micro and Small Entreprises: The

Case of Dire Dawa Administration, Ethiopia.

Pemberian pelayanan dan perhatian khusus diberikan sebagai upaya

mengatasi kendala UMKM di Ethiopia selama ini merupakan peranan

penting untuk mengatasi tantangan pengangguran, pertumbuhan ekonomi

dan pemerataan pembangunan di negara Ethiopia. Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis dampak terhadap ekonomi ditunjang dari program

pelayanan UMKM pada penjualan perusahaan, tenaga kerja dan

pembentukan aset modal di Dire Dawa Administrasi, Ethiopia. Dengan

metode Propencity Score Matching dan matching samped enterprises

peneliti dapat memperkirakan besarnya dampak pelayanan/dukungan

UMKM terhadap perekonomian.

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa program dukungan /

pelayanan UMKM rata rata meningkatkan penjualan bulanan sebesar 28

%, jumlah tenaga kerja sebesar 42 %, dan Pembentukan modal aset

sebesar 60 %. Maka dari itu diperlukan perhatian khusus yang lebih kuat

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

terhadap masalah-masalah utama yang menjadi kendala perkembangan

UMKM.

d. Penelitian Garg dan Erich Van Weele (2012) dengan judul Successsion

Planning and Its Impact on the Performance of Small Micro Medium

Enterprises within the manufacturing Sector in Johannesburg.

Rencana sukses dan kinerja UMKM pengaruhnya terhadap sektor

pembangunan di Johannesburg. Pada penelitian ini menunjukkan sebagian

besar di kelola secara mandiri dan dalam skala kecil. Diperlukan

perencanaan yang baik dan tepat. Perencanaan yang baik dalam UMKM

merupakan salah satu masalah yang paling menentukan dalam

keberhasilan mengelola UMKM. Masalah ini diselidiki dengan cara

survey yang tujuannya memastikan kondisi sektor pembangunan

(manufaktur) di wilayah Johannesburg. Metode yang digunakan adalah

kombinasi metodologi kualitatif dan kuantitatif, sehingga dapat ditemukan

kesenjangan antara perencanaan pengelolaan yang baik dengan kondisi

UMKM yang sebenarnya. Disimpulkan juga bahwa perencanaan

pengelolaan yang baik dapat mempengaruhi keberhasilan UMKM dan

meningkatkan pertumbuhan pada sektor pembangunan suatu wilayah.

e. Penelitian Wioleta Samitowska (2011) dengan judul Barrier of The

Development of Entrepreneurship Demonstrated By Micro, Small And

Medium enterprises in Poland.

Kendala dalam mengembangkan kewirausahaan di tinjau dari UMKM di

Polandia. Dalam penelitian ini bertujuan menyampaikan fungsi daripada

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

pengembangan UMKM dan pengaruhnya di Polandia. Penelitian ini

mengungkap apa saja yang jadi kendala dalam pengembangan

kewirausahaan ditinjau dari UMKM di polandia. Hasil yang diperoleh dari

penelitian ini bahwa UMKM memungkinkan menjadi dasar tumbuhnya

perekonomian. Hal ini ditunjukkan dengan timbulnya lapangan pekerjaan

yang baru. Hambatan yang dihadapi dalam pengembangan kewirausahaan

di Polandia adalah kurangnya dukungan yang memadai dari pemerintah

dan pengelolaan UMKM yang tidak efektif.

f. Penelitian Ade Raselawati (2011). dengan judul Pengaruh Perkembangan

Usaha Kecil Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor

UKM Di Indonesia. Dalam penelitiannya menggunakan metode penentuan

sampel dan pengumpulan data dengan analisis data panel dan estimasi

model data panel. Bahwa disimpulkan bahwa dari hasil estimasi data panel

Fixed Effect Model (FEM) ditemukan bahwa ekspor UKM, Jumlah unit

UKM, dan investasi UKM berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi pada sektor UKM di Indonesia pada tahun 2000 sampai 2009.

Sedangkan tenaga kerja UKM tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan

ekonomi pada sektor UKM di Indonesia pada tahun 2000 sampai 2009.

Dalam penelitian ini, variabel yang paling dominan yang

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM di indonesia

adalah ekspor UKM, hal ini sejalan dengan teori beberapa ahli ekonomi

David Ricardo, Adam Smith dan Mill yang telah menunjukkan bahwa

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

perdagangan luar negeri dapat memberikan beberapa sumbangan yang

pada akhirnya akan mempercepat perkembangan ekonomi suatu negara.

g. Penelitian Dr. Aremu, Mukaila Ayanda dan Dr. (Mrs) Adeyemi, Sidikat

Laraba (2011). Dengan judul Small and Medium Scale Enterprises as A

Survival Strategy for Employment Generation in Nigeria.

Usaha mikro kecil dan menengah strategi untuk meningkatkan generasi

kerja di Nigeria. Pada penelitian ini menyimpulkan bahwa selain

pertumbuhan sektor ekonomi dan manufaktur UKM menjadi faktor

pendorong utama di Nigeri. UKM berdampak menciptakan lapangan

pekerjaan, mengurangi pengangguran, penciptaan kekayaan, pengurangan

kesenjangan pendapatan negara. Sektor UKM juga berpandangan ke pasar

modern dan menunjukkan kemampuan mandiri untuk mendoro laju

perekonomian di Nigeria. Kebijakan pemerintah yang lemah menjadi

kendala perkembangan UMKM di Nigeria.

h. Penelitian Newbery dan Bosworth (2010) dengan judul Home-based

business sectors in the rural economy.

Dalam penelitian ini memperkenalkan konsep HBBs, dengan

konsep tersebut berusaha memaksimalkan kontribusi usaha kecil / industri

rumahan dalam rangka meningkatkan sosial dan ekonomi pedesaan yang

dinamis dan berkelanjutan. Dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa

perlunya memperhatikan dan memahami akan potensi dan keterbatasan

bisnis rumahan/SMEs.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

i. Penelitian Almasdi Syahza (2008) dengan judul The Acceleration of Rural

Economic Through Agribusiness Based cooperation Development In Rural

Area.

Dalam penelitian di atas disimpulkan bahwa untuk memajukan

ekonomi di daerah sebagai percepatan pembangunan ekonomi yang

berbasis kerakyatan, maka perlu dikembangkan koperasi sebagai soko

guru perekonomian masyarakat. Koperasi memegang peranan penting

pada kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat terutama di pedesaan.

Supaya koperasi bisa berfungsi dengan baik, maka perlu

dikembangkan faktor pendukung pembangunan ekonomi daerah melalui

pengembangan koperasi, antara lain: 1) potensi masyarakat; 2) pengusaha;

3) lembaga pengkreditan; 4) instansi terkait; dan 5) Koperasi sebagai

badan usaha.

j. Penelitian Nigar Demircan cakar dan Alper Erturk (2010) dengan judul

Comparing Innovation Capability of Small and Medium-Sized

Enterprises: Examining the Effects of Organizational Culture And

Empowerment.

Pada penelitian ini menganalisis dampak dari budaya organisasi

UMKM dan pemberdayaan pada kemampuan berinovasi. Data yang

dijadikan sampel adalah 743 karyawan dari 93 perusahaan kecil dan

menengah yang berlokasi di Turki. Hasil dari penelitian ini bahwa proses

pemberdayaan berhubungan positiv dengan inovasi pada UMKM.

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Sedangkan dua jalur baru antara kolektivisme dan kemampuan

inovasi menjadi sebuah fokus yang perlu ditegaskan dalam proses

pemberdayaan UMKM.

2. Road Map Penelitian Yang Relevan

Secara keseluruhan hasil penelitian yang relevan dapat ditunjukkan

pada gambar 2.1 berikut ini:

Gambar 2.1 Road Map Penelitian Yang Relevan

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan penjelasan logis dan teoritis keterkaitan

antar variabel penelitian. Berdasarkan judul penelitian ini yaitu Pemberdayaan

Usaha Mikro, Kecil, Menengah sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan

ekonomi di Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.

Njanja and Pelissier (2010)

Study kasus tentang faktor yang

mempengaruhi pengelolaan kinerja

UMKM

Wioleta Samitowska (2011)

Kendala dalam mengembangkan kewirausahaan di

tinjau dari UMKM

Daniel Agyeapong (2010)

Pentingnya UMKM terhadap

pembangunan ekononmi dan pengentasan kemiskinan

Supriyono

(2014)

Pemberdayaan UMKM sebagai

upaya peningkatan ekonomi pedesaan

di Kecamatan masyarakat Manyaran

Nigar Demircan cakar dan Alper Erturk (2010)

Analisis dampak dari budaya

organisasi UMKM dan pemberdayaan pada kemampuan

berinovasi

Robert Newbery dan Gary Bosworth

(2010)

Memaksimalkan kontribusi UMKM

dalam meningkatkan

sosial dan ekonomi pedesaan

Ade Raselawati (2011)

Pengaruh Perkembangan UKMTerhadap Pertumbuhan Ekonomi Di

Indonesia

Aremu dan Adeyemi, 2011

Usaha mikro kecil dan menengah strategi untuk meningkatkan generasi kerja

Almasdi Syahza (2008)

Peningkatan ekonomi pedesaan

melalui pengembangan

koperasi berbasis agribisnis di daerah

pedesaan

Garg dan Erich Van Weele (2012)

Rencana sukses dan kinerja UMKM

pengaruhnya terhadap sektor

pembangunan di Johannesburg

T.Eshetu, M. Ketema, B.Kassa

(2013)

Pemberian pelayanan dan

perhatian khusus sebagai upaya

mengatasi kendala UMKM di Ethiopia

Pertumbuhan

Ekonomi Pedesaan

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Secara teknis instansi pemerintah Dinas Koperasi dan UMKM bersinergi

dengan masyarakat Kecamatan Manyaran berusaha menggali potensi sumber daya

alam dan sumber daya manusia untuk dikembangkan menjadi produk yang

bernilai jual melalui industri produktif UMKM. Pemberdayaan UMKM dan

Koperasi, dapat memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi pedesaan di

Kecamatan Manyaran. Bahwa meningkatnya pertumbuhan ekonomi pedesaan

merupakan dampak dari adanya pemberdayaan UMKM dan Koperasi. Indikator

pertumbuhan ekonomi pedesaan merupakan pedoman apakah pemberdayaan

UMKM dan Koperasi di Kecamatan Manyaran memberikan dampak yang

signifikan.

Maka kerangka pemikiran penelitian ini ditunjukkan pada gambar 2.2 berikut ini:

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir.

Pemberdayaan UMKM Di Kecamatan Manyaran

Kabupaten Wonogiri

Pertumbuhan Ekonomi Pedesaan Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ... · 1. Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) a. Definisi dan Karakteristik UMKM ... Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

D. Hipotesis

Hipotesis mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan penelitian.

Hipotesis diartikan sebagai dugaan pemecahan masalah yang bersifat sementara.

Untuk pembuktiannya maka harus dilakukan pengujian terhadap data dengan

metode yang sesuai. Berdasarkan tinjauan pustaka yang mencakup kajian teori,

hasil penelitian yang relevan dan kerangka berfikir di atas, maka pengajuan

hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pemberdayaan UMKM yang memberdayakan potensi sumber daya

manusia dan sumber daya alam, sehingga berdampak meningkatkan

pertumbuhan ekonomi pedesaan pada Kecamatan Manyaran.

2. Terdapat kendala dalam pemberdayaan UMKM serta usaha

penanggulanganya, yang dilakukan lembaga pemerintah dengan instansi

terkait pada kecamatan Manyaran.