bab ii tijauan pustaka.rtf

Upload: resti-puteri-apriyuslim

Post on 07-Jul-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 BAB II TIJAUAN PUSTAKA.rtf

    1/19

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    1; OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK 

    B; Definisi

    Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah stadium dari

    penyakit telinga tengah dimana terjadi peradangan kronis dari

    telinga tengah yang ditandai dengan membran timpani yang

    tidak intak (perforasi) dan ditemukan sekret (otorea) purulen

    yang hilang timbul atau terus-menerus. Sekret mungkin encer

    atau kental, bening atau berupa nanah dan berlangsung lebih

    dari bulan.

    !erforasi sentral adalah pada pars tensa dan sekitar dari sisa

    membrane timpani atau sekurang-kurangnya pada annulus.

    "efek dapat ditemukan seperti pada anterior, posterior, inferior

    atau subtotal. Menurut #amalingam OMSK adalah peradangan

    kronik lapisan mukosa periosteum dari middle ear cleft sehingga

    menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan patologis yang

    irre$ersible."ahulu OMSK disebut otitis media perforata (OM!) atau dalam

    sebutan sehari-hari disebut congek.

    C; Epidemiologi

    Prevalensi OSMK pada beberapa negara antar lain dipengaruhi oleh kondisi

    sosial, ekonomi, suku, tempat tinggal yamg padat, hygiene dan nutrisi yang jelek.

    Kebanyakan melaporkan prenvalensi kejadian pad anak termasuk anak yang

    mempunyai kolesteatom tetapi tidak mempunyai data yang tepat, apalagi insiden

    OSMK nya saja, tidak ada data yang lengkap yang tersedia.

    Insiden OMSK ini bervariasi pada setiap negara. Secara umum, insiden

    OMSK dipengaruhi oleh ras dan faktor sosioekonomi. Misalnya, OMSK lebih

    sering dijumpai pada orang skimo dan Indian !merika, anak"anak aborigin

    #

  • 8/18/2019 BAB II TIJAUAN PUSTAKA.rtf

    2/19

    !ustralia dan orang kulit hitam di !frika Selatan. $alaupun demikian, lebih dari

    %&' beban dunia akibat OMSK ini dipikul oleh negara"negara di !sia (enggara,

    daerah Pasifik )arat, !frika, dan beberapa daerah minoritas di Pasifik. Kehidupan

    sosial ekonomi yang rendah, lingkungan kumuh dan status kesehatan serta gi*i

    yang jelek merupakan faktor yang menjadi dasar untuk meningkatnya prevalensi

    OMSK pada negara yang sedang berkembang. Survei prevalensi di seluruh dunia,

    yang +alaupun masih bervariasi dalam hal definisi penyakit, metode sampling

    serta mutu metodologi, menunjukkan beban dunia akibat OMSK melibatkan - 

    //& juta orang dengan telinga berair, &' di antaranya 0/%1&& juta2 menderita

    kurang pendengaran yang signifikan.3 Secara umum, prevalensi OMSK di

    Indonesia adalah /,4' dan pasien OMSK merupakan 1-' dari pasien"pasien

    yang berobat di poliklinik (5( rumah sakit di Indonesia.

    Tabel 2 ! Klasifi"asi Nega#a Be#dasa#"an P#e$alensi OMSK %&'O( 2))*+

    Ka,ego#iPop-lasi

    Sangat tinggi 06 3'2!borigin !ustralia, India, Kepulauan

    Salomon, (an*ania

    (inggi 01' " 3'2

    (hailand, 7ilipina, Malaysia, skimo,

    Indonesia, 8ina, Mo*ambi9ue, :igeria,

    skimo, !ngola, Korea

    ;endah 0#' " 1'2 )ra*il, Kenya

    Sangat rendah 0< #'2 =K, !ustralia, 7inlandia, >enmark  

    D; E,iologi

     %erjadi OMSK hampir selalu dimulai dengan otitis media

    berulang pada anak, jarang dimulai setelah de&asa. 'aktorinfeksi biasanya berasal dari nasofaring (adenoiditis, tonsilitis,

    rinitis, sinusitis), mencapai telinga tengah melalui tuba

    ustachius. 'ungsi tuba ustachius yang abnormal merupakan

    faktor predisposisi yang dijumpai pada anak dengan cleft palate

    dan "o&ns syndrom. Kelainan humoral (seperti

    1

  • 8/18/2019 BAB II TIJAUAN PUSTAKA.rtf

    3/19

    hipogammaglobulinemia) dan cell-mediated (seperti infeksi *+,

    sindrom kemalasan leukosit) dapat bermanifestasi sebagai

    sekresi telinga kronis.

    !enyebab OMSK antara lain

    . /ingkungan

    . 0enetik

    1. Otitis media sebelumnya.

    2. +nfeksi

    3. +nfeksi saluran nafas atas

    4. 5utoimun

    6. 5lergi

    7. 0angguan fungsi tuba eustachius.

    8eberapa faktor-faktor yang menyebabkan perforasi

    membran timpani menetap pada OMSK

    1; +nfeksi yang menetap pada telinga tengah mastoid yang

    mengakibatkan produksi sekret telinga purulen berlanjut.

    2; 8erlanjutnya obstruksi tuba eustachius yang mengurangi

    penutupan spontan pada perforasi.

    3; 8eberapa perforasi yang besar mengalami penutupan

    spontan melalui mekanisme migrasi epitel.

    4; !ada pinggir perforasi dari epitel skuamous dapat

    mengalami pertumbuhan yang cepat diatas sisi medial dari

    membran timpani. !roses ini juga mencegah penutupan

    spontan dari perforasi.

    'aktor-faktor yang menyebabkan penyakit infeksi telinga

    tengah supuratif menjadi kronis majemuk, antara lain

    1; 0angguan fungsi tuba eustachius yang kronis atau

    berulang.

    a; +nfeksi hidung dan tenggorok yang kronis atau

    berulang.

    b; Obstruksi anatomik tuba ustachius parsial atau total

    /

  • 8/18/2019 BAB II TIJAUAN PUSTAKA.rtf

    4/19

    2; !erforasi membran timpani yang menetap.

    3;  %erjadinya metaplasia skumosa atau perubahan patologik

    menetap lainya pada telinga tengah.

    4; Obstruksi menetap terhadap aerasi telinga atau rongga

    mastoid.

    5;  %erdapat daerah-daerah dengan sekuester atau

    osteomielitis persisten di mastoid.

    6; 'aktor-faktor konstitusi dasar seperti alergi, kelemahan

    umum atau perubahan mekanisme pertahanan tubuh.

    E; Patogenesis

    )anyak penelitian yang menemukan bah+a adanya disfungsi tuba ustachius,

    yaitu suatu saluran yang menghubungkan rongga di belakang hidung 0nasofaring2

    dengan telinga tengah 0kavum timpani2 merupakan penyebab utama terjadinya

    radang telinga tengah ini 0otitis media, OM2.

    Pada keadaan normal, muara tuba ustachius berada dalam keadaan tertutup

    dan akan membuka bila menelan. (uba ustachius ini berfungsi untuk 

    menyeimbangkan tekanan udara telinga tengah dengan tekanan udara luar 

    0tekanan udara atmosfer2. 7ungsi tuba yang belum sempurna, tuba yang pendek, penampang relatif besar pada anak dan posisi tuba yang datar menjelaskan

    mengapa suatu infeksi saluran nafas atas pada anak akan lebih mudah menjalar ke

    telinga tengah sehingga lebih sering menimbulkan OM daripada de+asa.

    Pada anak dengan infeksi saluran nafas atas, bakteri menyebar dari nasofaring

    melalui tuba ustachius ke telinga tengah yang menyebabkan terjadinya infeksi

    dari telinga tengah. Pada saat ini terjadi respons imun di telinga tengah. Mediator 

     peradangan pada telinga tengah yang dihasilkan oleh sel"sel imun infiltrat, seperti

    netrofil, monosit, dan leukosit serta sel lokal seperti keratinosit dan sel mastosit

    akibat proses infeksi tersebut akan menambah permiabilitas pembuluh darah dan

    menambah pengeluaran sekret di telinga tengah. Selain itu, adanya peningkatan

     beberapa kadar sitokin kemotaktik yang dihasilkan mukosa telinga tengah karena

    3

  • 8/18/2019 BAB II TIJAUAN PUSTAKA.rtf

    5/19

    stimulasi bakteri menyebabkan terjadinya akumulasi sel"sel peradangan pada

    telinga tengah.

    Mukosa telinga tengah mengalami hiperplasia, mukosa berubah bentuk dari

    satu lapisan, epitel skuamosa sederhana, menjadi  pseudostratified respiratory

    epithelium dengan banyak lapisan sel di antara sel tambahan   tersebut. pitel

    respirasi ini mempunyai sel goblet dan sel yang bersilia, mempunyai stroma yang

     banyak serta pembuluh darah. Penyembuhan OM ditandai dengan hilangnya sel"

    sel tambahan tersebut dan kembali ke  bentuk lapisan epitel sederhana.

    (erjadinya OMSK disebabkan oleh keadaan mukosa telinga tengah yang tidak 

    normal atau tidak kembali normal setelah proses peradangan akut telinga tengah,

    keadaan tuba ustachius yang tertutup dan adanya penyakit telinga pada +aktu

     bayi.

    ?ambar. Patogenesis OMSK 

    F; Pa,ologi

    -

  • 8/18/2019 BAB II TIJAUAN PUSTAKA.rtf

    6/19

    OMSK lebih sering merupakan penyakit kambuhan daripada menetap.

    Keadaan kronis ini lebih berdasarkan keseragaman +aktu dan stasium daripada

    keseragamangambaran patologi. Secara umum gambaran yang ditemukan adalah @

    1; terdapat perforasi membran timpani di bagian central

    2; mukosa bervariasi sesuai stadium penyakit

    3; tulang"tulang pendengaran dapatrusak atau tidak, tergantung pada

     beratnya infeksi sebelumnya

    4;  pneumatisasi mastoid

    OSMK paling sering pada masa anak"anak. Pneumatisasi mastoid paling akhir 

    terjadi antara -"#& tahun. Proses pneumatisasi ini sering terhenti atau mundur oleh

    otitis media yang terjadi pada usia tersebut atau lebih muda. )ila infeksi kronik 

    terus berlanjut, mastoid mengalami proses sklerotik, sehingga ukuran proses

    mastoid berkurang.

    G; Klasifi"asi

    ;adang telinga tengah menahun ini dibagi atas 1 tipe, yaitu@

    1; (ipe tubotimpanal

    (ipe tubotimpanal disebut juga sebagai tipe jinak 0benigna2 dengan

     perforasi yang letaknya sentral. )iasanya tipe ini didahului dengan

    gangguan fungsi tuba yang menyebabkan kelainan di kavum timpani. (ipe

    ini disebut juga dengan tipe mukosa karena proses peradangannya

     biasanya hanya pada mukosa telinga tengah, dan disebut juga tipe aman

    karena tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya.

    Penyakit aktif jika terdapat sekret pada telinga dan tuli. )iasanya

    didahului oleh perluasan infeksi saluran nafas atas melalui tuba eutachius,

    atau setelah berenang dimana kuman masuk melalui liang telinga luar.

    Sekret bervariasi dari mukoid sampai mukopurulen. Penyakit tidak aktif 

     jika dijumpai perforasi total yang kering dengan mukosa telinga tengah

    yang pucat. ?ejala adalah tuli konduktif ringan. ?ejala lain yang dijumpai

    seperti vertigo, tinitus, atau rasa penuh dalam telinga.

  • 8/18/2019 BAB II TIJAUAN PUSTAKA.rtf

    7/19

    2; (ipe atikoantral

    )eberapa nama lain digunakan untuk tipe ini OMSK tipe tulang karena

     penyakit menyebabkan erosi tulang, tipe bahaya ataupun sering disebut

    sebagai chronic supurative otitis media with cholesteatoma.  Perforasi

    membran timpani yang terjadi pada tipe ini biasanya perforasi yang

    marginal yang dihasilkan dari suatu kantong retraksi dan muncul di pars

     plasida, merupakan perforasi yang menyebabkan tidak ada sisa pinggir 

    membran timpani 0anulus timpanikus2. Oleh sebab itu dinding bagian

    tulang dari liang telinga luar, atik, antrum, dan sel"sel mastoid dapat

    terlibat dalam proses inflamasi sehingga tipe ini disebut Apenyakit

    atikoantralB.

    Kolesteatoma pada OMSK tipe atikoantral adalah suatu kantong retraksi

    yang dibatasi oleh epitel sel skuamosa yang diisi dengan debris keratin

    yang muncul dalam ruang yang berpneumatisasi dari tulang temporal.

    Kolesteatoma mempunyai kemampuan untuk tumbuh, mendestruksi

    tulang, dan menyebabkan infeksi kronik sehingga suatu otitis media

    kronik dengan kolesteatoma sering dikatakan sebagai Apenyakit yang tidak 

    amanB dan secara umum memerlukan penatalaksanaan bedah. (eori

    terbentuknya kolesteatom adalah@

    1; pitel dari liang telinga masuk melalui perforasi ke dalam kavum

    timpani dan disini ia membentuk kolesteatom 0migration teori menurut

    5artmann2C epitel yang masuk menjadi nekrotis, terangkat keatas.

    2; mbrional sudah ada pulau"pulau kecil dan ini yang akan menjadi

    kolesteatom.

    3; Mukosa dari kavum timpani mengadakan metaplasia oleh karena

    infeksi 0metaplasia teori menurut $endt2.

    Istilah lain dari kolesteatoma adalah keratoma, skuamos epiteliosis,

    kolesteatosis, epidermoid kolesteatoma, kista epidermoid, epidermosis.

    (abel 1.1 Perbedaan OMSK benigna dan OMSK maligna

    OMSK tipe )enigna OMSK tipr Maligna

    D

  • 8/18/2019 BAB II TIJAUAN PUSTAKA.rtf

    8/19

    Proses peradangan terbatas pada mukosa. Proses peradangan tidak terbatas p

    mukosa.

    Proses peradangan tidak mengenai tulang Proses peradangan mengenai tulan

    Perforasi membran timpani tipe sentral. Perforasi membran timpani palingtipe

    marginal E atik. Kadang"kadang ti

    total0sentral2 dengan kolesteatoma.

    Farang terjadi komplikasi yang berbahaya Sering terjadi komplikasi yang berbahaya.

    Kolesteatoma tidak ada Kolesteatoma ada

    5da 1 tipe perforasi membran timpani berdasarkan letaknya,

    yaitu

    1; !erforasi sentral (sub total). /etak perforasi di sentral dan

    pars tensa membran timpani. Seluruh tepi perforasi masih

    mengandung sisa membran timpani.

    2; !erforasi marginal. Sebagian tepi perforasi langsung

    berhubungan dengan anulus atau sulkus timpanikum.3; !erforasi atik. /etak perforasi di pars 9aksida membran

    timpani.

    H; Manifes,asi Klinis

    ?ejala yang paling sering dijumpai adalah telinga berair, adanya sekret di

    liang telinga yang pada tipe tubotimpanal sekretnya lebih banyak dan seperti

     berbenang 0mukous2, tidak berbau busuk dan intermiten, sedangkan pada tipe

    atikoantral, sekretnya lebih sedikit, berbau busuk, kadangkala disertai

     pembentukan jaringan granulasi atau polip, maka sekret yang keluar dapat

     bercampur darah. !da kalanya penderita datang dengan keluhan kurang

     pendengaran atau telinga keluar darah.

    4

  • 8/18/2019 BAB II TIJAUAN PUSTAKA.rtf

    9/19

    !dapun gejala utama dari OMSK adalah@

    ! Telinga Be#ai# %O,o##.oe+

    Sekret bersifat purulen atau mukoid tergantung stadium peradangan. Pada

    OMSK tipe jinak, cairan yang keluar mukopus yang tidak berbau busuk yang

    sering kali sebagai reaksi iritasi mukosa telinga tengah oleh perforasi

    membran timpani dan infeksi. Keluarnya sekret biasanya hilang timbul. Pada

    OMSK stadium inaktif tidak dijumpai adannya sekret telinga. Pada OMSK 

    tipe ganas unsur mukoid dan sekret telinga tengah berkurang atau hilang

    karena rusaknya lapisan mukosa secara luas. Sekret yang bercampur darah

     berhubungan dengan adanya jaringan granulasi dan polip telinga dan

    merupakan tanda adanya kolesteatom yang mendasarinya. Suatu sekret yang

    encer berair tanpa nyeri mengarah kemungkinan tuberkulosis.

    2 /angg-an Pendenga#an

    )iasanya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran.

    )eratnya ketulian tergantung dari besar dan letak perforasi membran timpani

    serta keutuhan dan mobilitas sistem pengantaran suara ke telinga tengah. Pada

    OMSK tipe maligna biasanya didapat tuli konduktif berat.

    0 O,algia %N1e#i Telinga+

    Pada OMSK keluhan nyeri dapat karena terbendungnya drainase pus. :yeri

    dapat berarti adanya ancaman komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret,

    terpaparnya durameter atau dinding sinus lateralis, atau ancaman

     pembentukan abses otak. :yeri merupakan tanda berkembang komplikasi

    OMSK seperti Petrositis, subperiosteal abses atau trombosis sinus lateralis.

    * e#,igo

    Keluhan vertigo seringkali merupakan tanda telah terjadinya fistel labirin

    akibat erosi dinding labirin oleh kolesteatom. Gertigo yang timbul biasanya

    akibat perubahan tekanan udara yang mendadak atau pada panderita yang

    sensitif keluhan vertigo dapat terjadi hanya karena perforasi besar membran

    timpani yang akan menyebabkan labirin lebih mudah terangsang oleh

     perbedaan suhu. Penyebaran infeksi ke dalam labirin juga akan meyebabkan

    keluhan vertigo. Gertigo juga bisa terjadi akibat komplikasi ke serebelum.

    %

  • 8/18/2019 BAB II TIJAUAN PUSTAKA.rtf

    10/19

    !ada pemeriksaan :sik didapat perforasi membran timpani

    dari telinga yang terkena, dan dapat terlihat sekret kental. "apat

     juga ditemukan adanya jaringan granulasi, kolesteatoma. !ada

    OMSK tipe bahaya didapatkan abses atau :stel retroaurikuler,

    polip atau jaringan granulasi di liang telinga luar yang beasal dari

    dalam telinga tengah, terlihat kolesteatoma pada telinga tengah,

    sekret berbentuk nanah dan berbau khas atau terlihat bayangan

    kolesteatoma pada foto rontgen mastoid.

    I; Peme#i"saan Pen-n3ang

    Pada pemeriksaan audiometri penderita OMSK biasanya didapati tuli

    konduktif. (api dapat pula dijumpai adanya tuli sensotineural, beratnya ketulian

    tergantung besar dan letak perforasi membran timpani serta keutuhan dan

    mobilitas.

    !dapun derajat ketulian nilai ambang pendengaran@

     :ormal @ "#& d) sampai 1 d)

    (uli ringan @ 1D d) sampai 3& d)

    (uli sedang @ 3# d) sampai -- d)

    (uli sedang berat @ - d) sampai D& d)

    (uli berat @ D# d) sampai %& d)

    (uli total @ lebih dari %& d).

    =ntuk melakukan evaluasi ini, observasi berikut bisa membantu @

    1; Perforasi biasa umumnya menyebabkan tuli konduktif tidak lebih dari #-"

    1& d)2; Kerusakan rangkaian tulang"tulang pendengaran menyebabkan tuli

    konduktif 

    3; /&"-& d) apabila disertai perforasi besar 

    4; >iskontinuitas rangkaian tulang pendengaran dibelakang membran yang

    masih utuh menyebabkan tuli konduktif --"- d).

    #&

  • 8/18/2019 BAB II TIJAUAN PUSTAKA.rtf

    11/19

    5; Kelemahan diskriminasi tutur yang rendah, tidak peduli bagaimanapun

    keadaan hantaran tulang, menunjukan kerusakan koklea parah.

    Pada pemeriksaan radiologi digunakan beberapa proyeksi yaitu@

    1; Proyeksi Schuller 

    Memperlihatkan luasnya pneumatisasi mastoid dari arah lateral dan atas.

    7oto ini berguna untuk pembedahan karena memperlihatkan posisi sinus

    lateral dan tegmen.

    2; Proyeksi Mayer atau O+en

    >iambil dari arah dan anterior telinga tengah. !kan tampak gambaran

    tulang"tulang pendengaran dan atik sehingga dapat diketahui apakah

    kerusakan tulang telah mengenai struktur"struktur di daerah telinga dan

    sekitarnya.

    3; Proyeksi Stenver 

    Memperlihatkan gambaran sepanjang piramid petrosus dan yang lebih

     jelas memperlihatkan kanalis auditorius interna, vestibulum dan kanalis

    semisirkularis. Proyeksi ini menempatkan antrum dalam potongan

    melintang sehingga dapat menunjukan adanya pembesaran.

    4; Proyeksi 8hause III

    Memberi gambaran atik secara longitudinal sehingga dapat

    memperlihatkan kerusakan dini dinding lateral atik. Politomografi dan

    atau 8( scan dapat menggambarkan kerusakan tulang oleh karena

    kolesteatom.

    Pada pemeriksaan bakteriologi bakteri yang sering dijumpai pada OMSK 

    adalah Pseudomonas aeruginosa, Stafilokokus aureus dan Proteus sp. Sedangkan

     bakteri pada OMS! Streptokokus pneumonie,  H. influensa, dan  Morexella

    kataralis. )akteri lain yang dijumpai pada OMSK E. Coli,  Difteroid ,  le!siella,

    dan bakteri anaerob adalah "acteriodes sp.

    J; Diagnosis dan Diagnosis Banding

    >iagnosis OMSK ditegakan dari anamnesis yaitu gejala telinga berair yang

     berulang, dapat hilang timbul atau terus"menerus. Kadang juga ditemukan gejala

    ##

  • 8/18/2019 BAB II TIJAUAN PUSTAKA.rtf

    12/19

    kurang pendengaran dan terdapat darah dari telinga. >ari pemeriksaan telinga

    menggunakan otoskop didapat perforasi membran timpani, dan jika sedang aktif 

    dapat terlihat sekret. >iagnosis penurunan pendengaran dapat dilakukan dengan

    audiometri. =ntuk menilai kelainan dan komplikasi dapat digunakan pemeriksaan

    radiologi baik foto polos maupun 8( Scan.

    >iagnosis banding dari OMSK ini adalah otitis eksterna dan tumor telinga.

    K; Kompli"asi

     %endensi otitis media mendapat komplikasi tergantung pada

    kelainan patologik yang menyebabkan otore. ;alaupun demikian

    organisme yang resisten dan kurang efektifnya pengobatan,

    akan menimbulkan komplikasi. 8iasanya komplikasi didapatkan

    pada pasien OMSK tipe maligna, tetapi suatu otitis media akutatau suatu eksaserbasi akut oleh kuman yang $irulen pada OMSK 

    tipe benigna pun dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi

    intra kranial yang serius lebih sering terlihat pada eksaserbasi

    akut dari OMSK berhubungan dengan kolesteatom.

    5dapun komplikasi dari OMSK adalah

    ; Komplikasi di telinga tengah

    . !erforasi persisten membran timpani

    . rosi tulang pendengaran

    1. !aralisis ner$us fasial

    ; Komplikasi telinga dalam

    . 'istel labirin

    . /abirinitis supuratif 

    1. %uli saraf ( sensorineural)

    ; Komplikasi ekstradural

    . 5bses ekstradural

    . %rombosis sinus lateralis

    1. !etrositis

    ; Komplikasi ke susunan saraf pusat

    #1

  • 8/18/2019 BAB II TIJAUAN PUSTAKA.rtf

    13/19

    . Meningitis

    . 5bses otak

    1. *idrosefalus otitis

    !erjalanan komplikasi infeksi telinga tengah ke intra kranial

    harus mele&ati 1 macam lintasan

    . "ari rongga telinga tengah ke selaput otak

    . Menembus selaput otak.

    1. Masuk ke jaringan otak.

    L; Pena,ala"sanaan

    Pengobatan OMSK tidak jarang memerlukan +aktu yang lama, berulang"

    ulang. Prinsip pengobatan tergantung dari jenis penyakit dan luasnya infeksi,

    dimana pengobatan dapat dibagi atas@

    #. Konservatif 

    1. Operasi

    Pengobatan OMSK benigna tenang adalah lebih ke non medikamentosa

    seperti nasehat untuk jangan mengorek telinga, air jangan masuk ke telinga

    se+aktu mandi, dilarang berenang dan segera berobat bila menderita infeksi

    saluran nafas atas. )ila fasilitas memungkinkan sebaiknya dilakukan operasi

    rekonstruksi 0miringoplasti, timpanoplasti2 untuk mencegah infeksi berulang serta

    gangguan pendengaran.

    Pengobatan OMSK benigna aktif prinsipnya adalah@

    1; Membersihkan liang telinga dan kavum timpani.

    2; Pemberian antibiotika baik topikal atau sistemik 

    Pemberian antibiotik secara topikal pada telinga dan sekret yang banyak tanpa

    dibersihkan dulu, adalah tidak efektif. )ila sekret berkurangHtidak progresif lagi

    diberikan obat tetes yang mengandung antibiotik dan kortikosteroid. Mengingat

     pemberian obat topikal dimaksudkan agar masuk sampai telinga tengah, maka

    tidak dianjurkan antibiotik yang ototoksik misalnya neomisin dan lamanya tidak 

    #/

  • 8/18/2019 BAB II TIJAUAN PUSTAKA.rtf

    14/19

    lebih dari # minggu. 8ara pemilihan antibiotik yang paling baik dengan

     berdasarkan kultur kuman penyebab dan uji resistensi.

    )ubuk telinga yang digunakan seperti@

    a. !cidum boricum dengan atau tanpa iodine

     b. (erramycin.

    c. !sidum borikum 1,- gram dicampur dengan khloromicetin 1-& mg

    Pengobatan antibiotik topikal dapat digunakan secara luas untuk OMSK aktif 

    yang dikombinasi dengan pembersihan telinga. !ntibiotika topikal yang dapat

    dipakai pada otitis media kronik adalah@

    #. Polimiksin ) atau polimiksin

    Obat ini bersifat bakterisid terhadap kuman gram negatif, Pseudomonas, .

    Koli Klebeilla, nterobakter, tetapi resisten terhadap gram positif, Proteus,

    ). fragilis. (oksik terhadap ginjal dan susunan saraf.

    1. :eomisin

    Obat bakterisid pada kuman gram positif dan negatif, misalnya Stafilokokus

    aureus, Proteus sp. ;esisten pada semua anaerob dan Pseudomonas. (oksik 

    terhadap ginjal dan telinga.

    /. Kloramfenikol

    Obat ini bersifat bakterisid

    Pemberian antibiotika sistemik tidak lebih dari # minggu dan harus disertai

     pembersihan sekret profus. )ila terjadi kegagalan pengobatan, perlu diperhatikan

    faktor penyebab kegagalan yang ada pada penderita tersebut. !ntimikroba dapat

    dibagi menjadi 1 golongan. ?olongan pertama daya bunuhnya tergantung

    kadarnya. Makin tinggi kadar obat, makin banyak kuman terbunuh, misalnya

    golongan aminoglikosida dengan kuinolon. ?olongan kedua adalah antimikroba

    yang pada konsentrasi tertentu daya bunuhnya paling baik. Peninggian dosis

    tidak menambah daya bunuh antimikroba golongan ini, misalnya golongan beta

    laktam.

    (erapi antibiotik sistemik yang dianjurkan pada Otitis media kronik adalah@

    Pseudomonas @ !minoglikosida karbenisilin

    #3

  • 8/18/2019 BAB II TIJAUAN PUSTAKA.rtf

    15/19

    P. mirabilis @ !mpisilin atau sefalosforin

    P. morganii, P. vulgaris @ !minoglikosida Karbenisilin

    Klebsiella @ Sefalosforin atau aminoglikosida

    . coli @ !mpisilin atau sefalosforin

    S. !ureus @ Penisilin, sefalosforin, eritromisin, aminoglikosida

    Streptokokus @ Penisilin, sefalosforin, eritromisin, aminoglikosida

    ). fragilis @ Klindamisin

    !ntibiotika golongan kuinolon 0siprofloksasin, dan ofloksasin2 yaitu dapat

    derivat asam nalidiksat yang mempunyai aktifitas anti pseudomonas dan dapat

    diberikan peroral. (etapi tidak dianjurkan untuk anak dengan umur diba+ah #

    tahun. ?olongan sefalosforin generasi III 0sefotaksim, sefta*idin dan seftriakson2

     juga aktif terhadap pseudomonas, tetapi harus diberikan secara parenteral. (erapi

    ini sangat baik untuk OM! sedangkan untuk OMSK belum pasti cukup, meskipun

    dapat mengatasi OMSK. Metronida*ol mempunyai efek bakterisid untuk kuman

    anaerob. Metronida*ol dapat diberikan dengan dan tanpa antibiotik 0sefaleksin

    dan kotrimoksasol2 pada OMSK aktif, dosis 3&& mg per 4 jam selama 1 minggu

    atau 1&& mg per 4 jam selama 1"3 minggu.

    Pada OMSK tipe maligna pengobatan terbaik adalah operasi. Pengobatan

    konservatif dengan medikamentosa hanyalah merupakan terapi sementara

    sebelum dilakukan pembedahan. )ila terdapat abses subperiosteal, maka insisi

    abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum kemudian dilakukan

    mastoidektomi. !da beberapa jenis pembedahan atau teknik operasi yang dapat

    dilakukan pada OMSK dengan mastoiditis kronis, baik tipe benigna atau maligna,

    antara lain@

    1; Mastoidektomi sederhana 0simple mastoidectomy2

    >ilakukan pada OMSK tipe aman yang dengan pengobatan konservatif 

    tidak sembuh. >ilakukan pembersihan ruang mastoid dari jaringan

     patologik agar infeksi tenang dan telinga tidka berair lagi. 7ungsi

     pendengaran tidak diperbaiki.

    2; Mastoidektomi radikal

    #-

  • 8/18/2019 BAB II TIJAUAN PUSTAKA.rtf

    16/19

    >ilakukan pada OMSK bahaya dengan infeksi atau kolesteatoma yang

    sudah meluas. ;ongga mastoid dan kavum timpani dibersihkan dari semua

     jaringan patologik. >inding batas antara liang telinga luar dan telinga

    tengah dengan tongga mastoid diruntuhkan, sehingga menjadi satu

    ruangan. (ujuan operasi untuk membuang semua jaringan patologik dan

    mencegah komplikasi ke intrakranial. 7ungsi pendengaran tidak 

    diperbaiki. Pasien tidak boleh berenang setelah operasi ini, pasien juga

    harus datang teratur agar tidak terjadi infeksi lagi. Pendengaran sangat

     berkurang.

    3; Mastoidektomi radikal dengan modifikasi

    >ilakukan pada OMSK dengan kolesteatoma di daerah atik, tetapi belum

    merusak kavum timpani. Seluruh rongga mastoid dibersihkan dari dinding

     posterior liang telinga direndahkan. (ujuan operasi ialah untuk membuang

    semua jaringan patologik dari rongga mastoid, dan mempertahankan

     pendengaran yang masih ada.

    4; Miringoplasti

    Merupakan jenis timpanoplasti yang paling ringan, dikenal juga dengan

    nama timpanoplasti tipe I. ;ekonstruksi hanya dilakukan pada membran

    timpani. (ujuan operasi adalah untuk mencegah berulangnya infeksi

    telinga tengah pada IMSK tipe aman dengan perforasi menetap. Operasi

    dilakukan pada OMSK tipe aman yang sudah tenang dengan ketulian

    ringan yang hanya disebabkan oleh perforasi membran timpani.

    5; (impanoplasti

    Operasi dikerjakan pada OMSK tipe aman dengan kerusakan yang lebih

     berat atau OMSK tipe aman yang tidak bisa ditenangkan dengan

     pengobatan medikamentosa. (ujuan operasi adalah untuk menyembuhkan

     penyakit serta memperbaiki pendengaran biasa dilaukan rekonstruksi

    membran timpani dan juga tulang pendengaran.

    6; Pendekatan ganda timpanoplasti 08ombined approach tympanoplasty2

    >ilakukan pada OMSK tipe bahaya atau OMSK tipe aman dengan

     jaringan granulasi yang luas. (ujuan operasi untuk menyembuhkan

    #

  • 8/18/2019 BAB II TIJAUAN PUSTAKA.rtf

    17/19

     penyakit serta memperbaiki pendengaran tanpa melakukan teknik 

    mastoidektomi radikal.

    (ujuan operasi adalah menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki

    membran timpani yang perforasi, mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan

     pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki pendengaran.

    M; P#ognosis

    Prognosis pada pasien OMSK dengan komplikasi intrakranial kurang baik.

    Kasus OMSK dapat sembuh parsial, dan sekitar -& ' penderita OMSK 

    mengalami penurunan pendengaran.

    2; OTITIS EKSTERNA

    Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi

    bakteri, jamur dan $irus. 5da jenis yaitu otitis eksterna akut dan

    otitis eksterna kronik. Otitis eksterna akut terbagi atas yaitu otitis

    eksterna sirkumskripta (furunkel < bisul) dan otitis eksterna difus.

    8eberapa faktor yang mempermudah terjadinya otitis eksterna,

    yaitu

    . "erajat keasaman (p*). p* basa mempermudah terjadinya otitis

    eksterna. p* asam berfungsi sebagai protektor terhadap kuman.

    . =dara. =dara yang hangat dan lembab lebih memudahkan

    kuman bertambah banyak.

    1. %rauma. %rauma ringan misalnya setelah mengorek telinga.

    2. 8erenang. !erubahan &arna kulit liang telinga dapat terjadi setelah

    terkena air.

    a; Otitis kterna !kut

    (erdapar 1 kemungkinan otitis eksterna akut yaitu otitis eksterna

    sirkumskripta dan otitis eksterna difus.

    Otitis eksterna sirkumskripta 0furunkel J bisul2

    #D

  • 8/18/2019 BAB II TIJAUAN PUSTAKA.rtf

    18/19

    Oleh karena kulit di sepertiga luar liang telinga mengandung adneksa kulit,

    seperti folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar serumen, maka di tempat itu

    dapar terjadi infeksi pada pilosebaseus, sehingga membentk furunkel.

    Kuman penyebab biasanya Staphylococcus aureus atau Staphylococcus al!us.

    ?ejalanya ialah rasa nyeri yang hebat, tidak sesuai dengan besar bisul. 5al ini

    disebabkan karena kulit liang telinga tidak mengandung jaringan longgar di

     ba+ahnya sehingga rasa nyeri timbul pada penekanan perikondrium. ;asa nyeri juga

    dapat timbul spontan pada +aktu membuka mulut 0sendi temporomandibula2. Selain

    itu terdapat juga gangguan pendengaran, bila furunkel besar dan menyumbat liang

    telinga.

    (erapi tergantung pada keadaan furunkel. )ila sudah menjadi abses,

    diaspirasi secara steril untuk mengeluarkan nanahnya. okal diberikan antibiotic

    dalam bantuk salep, seperti polymiLin ) atau bacitracin atau antiseptic 0asm asetat 1"

    -' dalam alkohol2.

    Kalau dinding furunkel tebal, dilakukan insisi, kemudian dipasang salir 0drain2 untuk 

    menfalirkan nanahnya.

    )iasanya tidak perlu diberikan antibiotic secara sistemik, hanya diberikan obat

    simptomatik seperti analgetik dan obat penenang.

    Otitis eksterna difus

    )iasanya mengenai kulit liang telinga duapertiga dalam. (ampak kulit liang

    telinga hiperemis dan edema yang tidak jelas batasnya.

    Kuman penyebab biasanya golongan Pseudomonas. Kuman lain yang dapat sebagai

     penyebab ialah Staphylococcus al!us,  Escherichia coli  dan sebagainya. Otitis

    eksterna difus dapat juga terjadi sekunder pada otitis media supuratif kronis.

    ?ejalanya adalah nyeri tekan tragus, liang telinga sangat sempit, kadang

    kelenjar getah bening regional membesar dan nyeri trkan derta terdapat secret yang

     berbau, secret init iddak mengandung lender 0musin2 seperti secret yang keluar dari

    kavum timpani pada otitis media.

    Pengobatannya dengan membersihkan liang telinga, memasukkan tampon

    yang mengandung antibiotic ke liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara

    obat dengan kulCit yang meradang. Kadang"kadang diperlukan obat antibiotic

    sistemik.

    b; Otitis eksterna kronis

    #4

  • 8/18/2019 BAB II TIJAUAN PUSTAKA.rtf

    19/19

    Infeksi bakteri maupun infeksi jamur yang tidak diobati dengan baik, iritasi

    kulit yang disebabkan cairan otitis media, trauma belulang, adanya benda asing,

     penggunaan cetakan 0mould 2 pada alat bantu dengar 0hearing aid 2 dapat menyebabkn

    tadang kronis. !kibatnya terjadi stenosis atau penyempitan liang telinga da

    terbentuknya jaringan parut 0sikatriks2.

    Pengobatannya memerlukan rekonstruksi liang telinga.

    #%