bab ii tijauan pustaka 2.1 pengertian judulrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/bab ii.pdf · 2019. 2....

63
9 BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDUL Judul yang diambil pada proyek ini adalah “PENGEMBANGAN AREA NAVIGASI KAPAL DAN AREA KONSERVASI DI PULAU KARANG JAMUANGDari judul diatas dapat didefinisikan sebagai berikut: 2.1.1 DEFINISI PENGEMBANGAN Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan (Bahasa Indonesia, 1989). Pengembangan adalah perbuatan menjadikan bertambah, berubah sempurna dalam hal pikiran, pengetahuan dan sebagainya. (Poerwadarminta, 2003) Pengembangan diperlukan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebituhan pekerjaan dan latihan.Pendidikan meningkatkan teoritis, konseptual, dan moral karyawan, sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan, workshoop bagi karyawan dapat meningkatkan pengetahuan di luar perusahaan. Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2005:164). Secara sederhana R&D dapat didefinisikan sebagai metode penelitian yang secara sengaja, sistematis, bertujuan/diarahkan untuk mencaritemukan, merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model, metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, produktif, dan bermakna (Putra, 2011:67). R&D memang diarahkan untuk mencaritemukan kebaruan dan keunggulan dalam rangka efektivitas, efisiensi, dan produktivitas. Oleh karena itu, R&D selalu dengan tegas dibedakan dari penelitian murni/dasar walaupun tentu saja tidak dapat dipisahkan dari penelitian murni/dasar. Bahkan sering kali R&D didasarkan pada penelitian murni/dasar (Putra, 2011:67). Sehingga dapat diartikan penelitian dan pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan suatu produk baru berupa bahan ajar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Upload: others

Post on 06-Sep-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

9

BAB II

TIJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN JUDUL

Judul yang diambil pada proyek ini adalah “PENGEMBANGAN AREA

NAVIGASI KAPAL DAN AREA KONSERVASI DI PULAU KARANG

JAMUANG” Dari judul diatas dapat didefinisikan sebagai berikut:

2.1.1 DEFINISI PENGEMBANGAN

Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses, cara,

perbuatan mengembangkan (Bahasa Indonesia, 1989). Pengembangan adalah

perbuatan menjadikan bertambah, berubah sempurna dalam hal pikiran, pengetahuan

dan sebagainya. (Poerwadarminta, 2003)

Pengembangan diperlukan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,

konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebituhan pekerjaan dan

latihan.Pendidikan meningkatkan teoritis, konseptual, dan moral karyawan,

sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan, workshoop bagi

karyawan dapat meningkatkan pengetahuan di luar perusahaan.

Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah

suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangan suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan

(Sukmadinata, 2005:164). Secara sederhana R&D dapat didefinisikan sebagai metode

penelitian yang secara sengaja, sistematis, bertujuan/diarahkan untuk

mencaritemukan, merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan,

menguji keefektifan produk, model, metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang

lebih unggul, baru, efektif, produktif, dan bermakna (Putra, 2011:67).

R&D memang diarahkan untuk mencaritemukan kebaruan dan keunggulan

dalam rangka efektivitas, efisiensi, dan produktivitas. Oleh karena itu, R&D selalu

dengan tegas dibedakan dari penelitian murni/dasar walaupun tentu saja tidak dapat

dipisahkan dari penelitian murni/dasar. Bahkan sering kali R&D didasarkan pada

penelitian murni/dasar (Putra, 2011:67). Sehingga dapat diartikan penelitian dan

pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan suatu produk

baru berupa bahan ajar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Page 2: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

10

2.1.2 DEFINISI AREA NAVIGASI

Berdasarkan UU 17 tahun 2008 tentang pelayaran menyebutkan bahwa

Kenavigasian adalah kegiatan yang berkaitan dengan Sarana Bantu Navigasi

Pelayaran (SBNP), Telekomunikasi Pelayaran (Telkompel), Hidrografi dan

meteorologi, Alur dan Pelintasan, Bangunan atau lnstalasi, Pemanduan, penanganan

kerangka kapal dan Salvage, dan atau Pekerjaan Bawah Air (PBA) untuk kepentingan

Keselamatan Pelayaran. Untuk kepentingan keselamatan berlayar dan kelancaran

lalu-lintas kapal pada daerah yang terdapat bahaya navigasi ataupun kegiatan di

perairan yang dapat membahayakan keselamatan berlayar harus ditetapkan zona

keselamatan dengan diberi penandaan berupa SBNP sesuai ketentuan yang berlaku

serta disiarkan melalui stasiun radio pantai (SROP) maupun Berita Pelaut lndonesia.

Disamping itu perlu diinformasikan mengenai kondisi perairan dan cuaca seperti

adanya badai yang mengakibatkan timbulnya gelombang tinggi maupun arus yang

tinggi dan perubahannya.

Penyiaran berita disampaikan disiarkan secara luas melalui stasiun radio pantai

(SROP) dan/atau stasiun bumi pantai dalam jaringan telekomunikasi pelayaran sesuai

urutan prioritasnya dan wajib memenuhi ketentuan penyiaran berita antara lain berita

marabahaya, meteorologi dan siaran tanda waktu sandar bagi kapal yang berlayar di

perairan lndonesia.Pemasangan SBNP yaitu sarana yang dibangun atau terbentuk

secara alami yang berada diluar kapal dan berfungsi membantu navigator dalam

menentukan posisi dan/atau haluan kapal serta memberitahukan bahaya dan/atau

rintangan pelayaran untuk kepentingan keselamatan pelayaran dilakukan guna

memberi petunjuk terhadap zona terlarang yang tidak boleh dimasuki oleh setiap

kapal yang melewati daerah tersebut.

Pembangunan Telekomunikasi Pelayaran dimaksudkan agar setiap

pemancaran, pengiriman atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara dan

informasi dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optik, radio ataupun sistem

elektromagnetik lainnya dalam dinas bergerak pelayaran yang merupakan bagian dari

keselamatan pelayaran segera disampaikan kepada pihak atau pemerintah yang

terkait.

Guna ketertiban perairan serta keamanan dan keselamatan navigasi maka setiap

perencanaan kegiatan kelautan harus dikoordinasikan dengan Direktorat

Kenavigasian agar tidak terjadi tumpang tindih penempatan ataupun pembangunan

Page 3: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

11

fasilitas kelautan yang dapat mengganggu kelancaran aktivitas pelayaran. Oleh

karenanya penyelenggaraan Kenavigasian perlu ditetapkan:

Penyelenggaraan Kenavigasian dilakukan guna mengatasi terjadinya

kecelakaan ataupun tingginya waktu tunggu kapal melalui penyesuaian fasilitas

pengembangan fasilitas pelabuhan serta keselamatan pelayaran dan fasilitas alur

pelayaran terhadap peningkatan kepadatan traffik.

SBNP merupakan fasilitas keselamatan pelayaran yang meyakinkan kapal

untuk berlayar dengan selamat, effisien, menentukan posisi kapal, mengetahui arah

kapal yang tepat dan mengetahui posisi bahaya di bawah permukaan laut dalam

wilayah perairan laut yang luas. Fasilitas SBNP tidak hanya digunakan untuk

transportasi laut namun juga digunakan untuk pembangunan kelautan dan nelayan.

SBNP diperlukan sebagai tanda bagi para navigator yang dipergunakan sejak adanya

pelayaran menyeberang laut dan menyusur pantai dalam rangka melakukan kegiatan

niaga ataupun perang.

Pada awalnya tanda visual diwujudkan berupa nyala api diatas bukit yang tinggi

untuk malam hari sedangkan siang hari berupa asap yang mengepul. Dengan

berkembangnya teknologi dan informasi maka akan digunakan berbagai sumber

cahaya SBNP antara lain jaringan PLN, generator (mensu) ataupun solar cell dan

untuk dapat dilakukan pemantauan dan pengendalian dari jarak jauh diarahkan kepada

otomatisasi guna effisiensi.

Kantor Distrik Navigasi adalah Lembaga pemerintah yang dibentuk

berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan dan memiliki kewenangan untuk

menjalankan dan melakukan pengawasan terhadap dipenuhinya ketentuan peraturan

perundang-undangan untuk menjamin keselamatan pelayaran. Dasar pelaksanaan

tugas adalah Peraturan Menteri Perhubungan nomor : KM 30 Tahun 2006 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Distrik Navigasi. Distrik Navigasi mempunyai tugas

melaksanakan perencanaan, pengoperasian, pengadaan, dan pengawasan sarana bantu

navigasi pelayaran, telekomunikasi pelayaran, serta kegiatan pengamatan laut, survey

hidrografi, pemantauan alur dan perlintasan dengan menggunakan sarana instalasi

untuk kepentingan keselamatan pelayaran.

Standart Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran adalah beberapa bangunan

penunjang kegiatan navigasi dan peralatan atau sistem yang berada di luar kapal yang

Page 4: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

12

didesain dan dioperasikan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi bernavigasi

kapal dan/atau lalu lintas kapal sebagai berikut :

1. Menara suar

2. Kantor Navigasi

3. Kantor Syahbandar

4. Kantor Pandu

5. Kantor Pelabuhan Indonesia

6. Kantor KP3 (Kepolisian Pelabuhan)

7. Asrama Pegawai

8. Gedung Pertemuan

9. Sistem Kelistrikan (gedung gendset)

10. Sistem Air Bersih

11. Dermaga Sandar

12. Jaringan Jalan

13. Penerangan Jalan Umum

14. Sanitasi

15. Drainase

16. Pengolahan sampah

17. Sistem penanggulangan Kebakaran

18. Gudang Persimpanan

19. Bengkel Perbaikan Kapal Pandu

2.1.3 DEFINISI WISATA BAHARI

Wisata Bahari adalah suatu bentuk kegiatan wisata atau refresing yang

berkaitan dengan air pantai, laut dan danau. Kegitan ini misalnya saja seperti bermain

SKY Air, Jet Sky, berenang, speed boat, menyelam dan kegiatan laun yang

menikmati keindahan bawah laut.

Indonesia bisa dikatakan mempunyai potensi yang baik untuk

dikembangkannya wisata bahari, karena merupakan negara kepulauan. Hal ini

menunjukkan bahwa daerah-daerah pesisir mempunyai potensi yang baik untuk

dikembangkannya wisata bahari.

Wisata bahari merupakan sebuah tempat rekreasi yang memberi dampak

positif bagi lingkungan dan juga perekonomian. Jenis rekreasi ini cukup banyak

terdapat di seluruh Indonesia karena tipe negara kita adalah negara kepulauan yang

disatukan oleh lautan.

Page 5: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

13

Pariwisata adalah kegiatan seseorang dari tempat tinggalnya untuk

berkunjung ke tempat lain dengan perbedaan waktu kunjungan dan motivasi

kunjungan (anonim, 1986). Menurut Pandit (l990), pariwisata adalah salah satu jenis

industri baru yang mampu meng-hasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam

penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standart hidup serta

menstimulasi sektor-sektor produktifitas lainnya. Selanjutnya sebagai sektor yang

komplek juga meliputi industri-industri klasik yang sebenarnya seperti industri

kerajinan dan cinderamata, penginapan dan transportasi, secara ekonomis juga

dipandang sebagai industri.

Hakekat pariwisata dapat dirumuskan sebagai “seluruh kegiatan wisatawan

dalam perjalanan dan persinggahan sementara dengan motivasi yang beraneka

ragam sehingga menimbulkan permintaan barang dan jasa. Seluruh kegiatan yang

dilakukan pemerintah di daerah dengan tujuan wisatawan untuk menyediakan dan

menata kebutuhan wisatawan, dimana dalam proses keseluruhan menimbulkan

pengaruh terhadap kehidupan ekonomi , sosial-budaya, politik dan hankamnas

untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pembangunan bangsa dan negara"

(Anonymous, 1987).

Selanjutnya arti dari wisatawan adalah perjalanan seseorang yang karena

terdorong oleh suatu atau beberapa keperluan melakukan pejalanan dan persinggahan

lebih dari 24 jam di luar tempat tinggalnya, tanpa bermaksud mencari nafkah

(Anonymous, 1987). Secara harfiah “rekreasi “ berarti “re - kreasi”, yaitu kembali

kreatif. Sedang rekreasi itu sendiri merupakan kegiatan (bahkan kegiatan itu

direncanakan) dan dilaksanakan karena seseorang ingin melaksanakan. Jadi dapat

diartikan usaha atau kegiatan yang dilaksanakan pada waktu senggang untuk

mengembalikan kesegaran fisik (Clawson dan Knetsch, 1966 dalam Basuni dan

Sudargo, 1988). Basuni dan Soedargo (1988), menambahkan kegiatan rekreasi dapat

dibedakan menurut sifatnya yaitu rekreasi aktif dan rekreasi pasif. Rekreasi aktif

adalah rekreasi yang lebih berorientasi pada manfaat fisik daripada mental, sedang

rekreasi pasif adalah rekreasi yang berorientasi pada manfaat mental dari pada fisik.

Menurut Direktorat Perlindungan dan Pelestarian Alam (1979) dalam Hemawan

(1983) bahwa rekreasi alam atau wisata alam meru-pakan salah satu bagian dari

kebutuhan hidup manusia yang khas dipenuhi untuk memberikan keseimbangan,

keserasian, ketenangan dan kegairahan hidup, dimana rekreasi alam atau wisata alam

adalah salah satu bentuk pemanfaatan sumberdaya alam yang berlandaskan atas

prinsip kelestarian alam.

Perencanaan merupakan sebuah proses pengembangan dan pengkoordinasian

secara menyeluruhdari apa yang sudah ada sekarang untuk menjadi lebih baik agar

Page 6: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

14

dapat mencapai suatu tujuanyang telah ditetapkan. Dalam hal perencanaan

pembangunan kawawasan pariwisata, proses pengembangan dan pengkoordinasian

tersebut menyangkut masa depan dari suatu destinasi pariwisata.

Dalam proses sebuah perencanaan kawasan pariwisata, elemen-elemen

politik, fisik, sosial, budaya dan ekonomi, sebagai komponen atau elemen yang

saling berhubungan dansaling tergantung, yang memerlukan berbagai pertimbangan

(Paturusi,2001

dalam http://freebahankulaih.blogspot.com/2010_08_01_archive.html) merupakan

hal penting yang harus dipertimbangkan agar mewujudkan pembangunan

kawasan pariwisata yang berkelanjutan dan mencapai sasaran kesejahteraan

masyarakat sebagai tujuan darisebuah pembangunan.Pada proses awal perencanaan

sebuah kawasan pariwisata baru pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung seperti

infrastruktur danamenity coremerupakan sebuah hal yang mutlak untuk dilakukan,

terlebih dengan potensi alam dan kebudayaan yang menjadi daya tarik

kawasan pariwisata “Negeri khayal” yang secara signifikan akan merangsang minat

wisatawan untuk berkunjung. Namun disisi lain, elemen lain yang tidak dapat

dikesampingkan adalah keterlibatanmasyarakat yang merupakan bagian

daristakeholder dan juga sebagai pihak yang akan merasakandampak langsung

pengembangan kawasan tersebut baik dampak postitf maupun negatf yangakan

ditimbulkan.

Kegiatan wisata tak dapat dipungkiri akan selalu menjadi kebutuhan dasar setiap

manusia untuk menghilangkan kejenuhan yang dilakukan setiap hari. Haryono dalam

Agustina menyebutkan pariwisata adalah aktivitas dimana seseorang mencari

kesenangan dengan menikmati berbagaihiburan yang dapat melepaskan lelah [1].

Melihat fakta bahwa manusia akan selalumembutuhkan wisata, maka industri

pariwisata akan selalu menjadi hal yang tidak akan pernahmati. Kepulauan merupakan

salah satu potensi tujuan wisata yang memberikan bentuk wisatayang berbeda dengan

wisata pada daratan pada umumnya, hal ini disebabkan kondisi geografis kepulauan

memiliki ciri yang khas.

2.1.4 PULAU KARANG JAMUANG

Merupakan pulau di utara Bangkalan berada di Laut Jawa.Saat ini pulau berfungsi

sebagai stasiun pandu Karang Jamuang yang terletak diambang luar pada posisi 06o-

53’-34” Lintang Selatan dan 112o -43’-46” Bujur Timur.Merupakan pulau di utara

Bangkalan berada di Laut Jawa.Saat ini pulau berfungsi sebagai stasiun pandu Karang

Jamuang yang terletak diambang luar pada posisi 06o-53’-34” Lintang Selatan dan

112o -43’-46” Bujur Timur.

Page 7: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

15

Pulau Karang Jamuang berada di kawasan pesisir utara, masuk wilayah

administratif kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan. Dalam RTRW Kabupaten

Bangkalan masuk dalam SSWP I yang meliputi Kecamatan Bangkalan, Socah dan

Burneh . Dengan Kota Bangkalan sebagai pusatnya. Arahan fungsi kegiatan yaitu

perdagangan skala regional dan lokal pertanian, perkebunan, peternakan, industri dan

pergudangan, jasa transportasi angkutan darat, jasa pemerintahan umum skala

regional.

2.2 STUDI PUSTAKA / LITERATUR

2.2.1 ARTI PENTING PELABUHAN

Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran

lokal, pelayaran bergerak di daerah tertentu dalam suatu propinsi di Indonesia,

atau dalam dua propinsi yang berbatasan. Luas wilayah operasi pelayaran lokal tidak

melebihi 200 mil. Kapal-kapal yang digunakan biasanya adalah kapal kecil, bahkan

kurang dari 200 DWT. Pelayaran antar pulau atau pelayaran nusantara mempunyai

wilayah operasi di seluruh perairan Indonesia. Pelayaran samudera adalah pelayaran

yang beroperasi dalam perairan internasional, dengan membawa barang-barang

ekspor dan impor dari satu negara ke negara lain.

Selain ketiga jenis pelayaran niaga tersebut, terdapat pelayaran rakyat

sebagai usaha rakyat yang bersifat tradisional yang merupakan bagian dari usaha

angkutan di perairan. Pelayaran ini menggunakan kapal kecil atau perahu layar.

Perkembangan sosial ekonomi berbagai daerah amat beragam. Sesuai

dengan jenis/ukuran kapal yang singgah di pelabuhan dan tingkat perkembangan

daerah, maka pemerintah sebagai regulator telah melakukan kebijaksanaan dalam

pengembangan jaringan sistem pelayanan angkutan laut dan kepelabuhanan yang

didasarkan pada 4th Gate Way Ports Sistem. Dalam kaitannya dengan hal tersebut di

atas, dilakukan penggolongan pelabuhan sebagai berikut:

1. Gate Way Port; yang terdidi dari pelabuhan, Tanjung Priok, Tanjung

Perak, Belawan, dan Ujung Padang

2. Regional Collector Port; yang terdiri dari pelabuhan berikut; Teluk

Bayur, Palembang, Balik Papan, Dumai, Lembar, Pontianak, Cirebon,

Panjang, Ambon, Kendari, Lhoksumawe, Sorong, Bitung, dan Semar.

Page 8: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

16

Kegiatan pelayaran meliputi bidang yang sangat luas antara lain angkutan

penumpang dan barang, penjagaan pantai, hidrografi, pariwisata, olah raga dan

lain sebagainya. Secara garis besar, kegiatan pelayaran dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu pelayaran niaga dan pelayaran bukan niaga. Pelayaran niaga adalah usaha

pengangkutan barang terutama barang dagangan melalui laut antar tempat/pelabuhan.

Pelayaran bukan niaga meliputi pelayaran kapal patroli, survey kelautan dan

sebagainya.

Kapal sebagai sarana pelayaran mempunyai peran penting dalam sistem

angkutan laut. Hampir semua barang impor, ekspor dan muatan dalam jumlah sangat

besar diangkut dengan kapal laut. Kapal mempuyai kapasitas yang jauh lebih besar

daripada sarana angkutan lainnya. Pengangkutan minyak yang mencapai puluhan

bahkan ratusan ribu ton, misalnya, apabila harus diangkut dengan truk tangki

diperlukan ratusan kendaraan. Untuk muatan dalam jumlah besar, angkutan dengan

kapal akan memerlukan waktu lebih singkat, tenaga kerja lebih sedikit, dan biaya lebih

murah (Triatmodjo, 2008: 5).

Terdapat berbagai macam pelabuhan, tergantung dari sudut mana meninjaunya.

Sudut tinjau tersebut antara lain: segi penyelenggaraan, pengusahaan, fungsinya

dalam perdagangan nasional dan internasional, penggunaan, letak geografis

(Triatmodjo, 2008: 5).

1. Ditinjau dari Segi Penyelenggaraannya

a. Pelabuhan Umum untuk kepentingan pelayanan masyarakat umum yang

dilakukan oleh pemerintah dan pelaksanaannya dapat dilimpahkan kepada

badan usaha milik negara yang didirikan untuk maksud tersebut.

b. Pelabuhan khusus untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan

tertentu dan tidak boleh digunakan untuk kepentingan umum, kecuali dalam

keadaan tertentu dengan ijin pemerintah (Triatmodjo, 2008: 5).

2. Ditinjau dari Segi Pengusahaannya

a. Pelabuhan yang diusahakan merupakan pelabuhan untuk memberikan

fsilitas-fasilitas yang diperlukan oleh kapal yang memasuki pelabuhan untuk

melakukan kegiatan bongkar-muat barang, menaik-turunkan penumpang

serta kegiatan lainnya.

b. Pelabuhan yang tidak diusahakan merupakan tempat singgah kapal/perahu,

tanpa fasilitas bongkar muat, bea-cukai, dan sebagainya. Pelabuhan ini

umumnya pelabunan kecil yang disubsidi oleh pemerintah, dan dikelola

Page 9: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

17

oleh Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jendral Perhubungan Laut.

(Triatmodjo, 2008:5)

3. Ditinjau dari fungsi dalam Perdagangan Nasional dan Internasional

a. Pelabuhan laut, merupakan pelabuhan yang bebas dimasuki oleh kapal-

kapal berbendera asing. Pelabuhan ini biasanya merupakan pelabuhan besar

dan ramai dikunjungi oleh kapal-kapal samudra.

b. Pelabuhan pantai merupakan pelabuhan yang disediakan untuk perdagangan

dalam negeri, oleh karena itu tidak bebas disinggahi oleh kapal asing. Kapal

asing dapat masuk ke pelabuhan ini dengan meminta ijin terlebih dahulu

(Triatmodjo, 2008: 5).

4. Ditinjau dari Segi Penggunaannya

a. Pelabuhan ikan merupakan Pelabuhan yang tidak memerlukan kedalaman

air yang besar, karena kapal-kapal motor yang digunakan untuk menangkap

ikan tidak besar.

b. Pelabuhan minyak merupakan pelabuhan yang tidak memerlukan dermaga

atau pangkalan, karena bongkar muat minyak dilakukan dengan pipa-pipa

dan pompa-pompa yang menjorok ke laut (Triatmodjo, 2008: 5).

c. Pelabuhan barang merupakan pelabuhan yang mempunyai dermaga dengan

dilengkapi fasilitas untuk bongkar muat barang, pelabuhan ini dapat berada

di pantai atau estuari dari sungai besar.

d. Pelabuhan penumpang merupakan pelabuhan yang terdapat terminal

penumpang yang melayani segala kegiatan yang berhubungan dengan

kebutuhan orang yang datang dan bepergian.

e. Pelabuhan campuran merupakan percampuran antara pelabuhan penumpang

dan barang, sedangkan untuk keperluan minyak dan ikan biasanya terpisah.

f. Pelabuhan militer merupakan pelabuhan yang mempunyai daerah perairan

cukup luas untuk memungkinkan gerakan cepat kapal-kapal perang dan

letah bangunan cukup terpisah.

5. Ditinjau Menurut Letak Geografis

Menurut letak geografisnya, pelabuhan dapat dibedakan menjadi

pelabuhan alam, semi alam dan pelabuhan buatan.

a. Pelabuhan alam yaitu pelabuhan yang terjadi dari kondisi geografis yaitu

daerah yang menjorok ke dalam (berupa teluk).

Page 10: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

18

b. Pelabuhan buatan merupakan daerah perairan yang dibuat oleh manusia

sedemikian rupa sehingga terlindung terhadap gangguan alam yang berasal

dari laut.

c. Pelabuhan semi alam merupakan campuran dari kedua tipe di atas. Misalnya

suatu pelabuhan yang terlindungi oleh lidah pantai dan perlindungan buatan

hanya pada alur masuk (Triatmodjo, 2008: 16).

Dengan demikian terminal penumpang pelabuhan di Paciran Lamongan

merupakan suatu wadah/tempat berkumpulnya manusia untuk melakukan

berbagai aktivitas dan terdapat fasilitas-fasilitas yang melayani segala kegiatan yang

berhubungan dengan kebutuhan orang yang datang dan bepergian.

Selain persyaratan yang ada di atas, pelabuhan memiliki beberapa fasilitas

sesuai dengan yang ditetapkan oleh DitJen Perla tahun 1990, di antaranya:

1. Pemecah gelombang, untuk melindungi daerah perairan pelabuhan dari

gangguan gelombang. Pemecah gelombang ini dapat dibedakan menjadi tiga

macam, yaitu: model sisi miring, sisi tegak dan model campuran.

2. Alur pelayaran, sebagai pengarah bagi kapal-kapal yang akan masuk

dan keluar pelabuhan. Alur pelayaran ini harus memiliki kedalaman dan

lebar yang sesuai dengan dimensi kapal, sehingga tidak menimbulkan

kesulitan.

3. Kolam pelabuhan, merupakan daerah perairan tempat kapal-kapal berlabuh

untuk melakukan bongkar muat barang dan penumpang, melakukan

maneuver dan gerakan memutar. Kolam ini harus memiliki kedalaman yang

cukup dan terlindung dari gangguan gelombang yang ada.

4. Dermaga, merupakan bangunan pelabuhan yang berfungsi sebagai tempat

berlabuhnya kapal dan menambatkannya pada waktu melakukan kegiatan

bongkar muat barang dan penumpang.

5. Alat penambat/Fender, berfungsi manahan kapal pada saat bongkar muat

barang atau penumpang tetap dalam keadaan stabil dan tenang. Fender ini

terbagi menjadi beberapa tipe, seperti: fender kayu, fender karet, dan fender

gravitasi. Sedangkan menurut konstruksinya fender dibedakan menjadi;

bolder pengikat, pelampung, penambat dan dolphin.

6. Gudang, berada di belakang dermaga yang berfungsi untuk menyimpan

barang-barang yang harus menunggu pengepakan dan pendistribusian. Antara

gudang dengan dermaga terdapat apron yang berfungsi sebagai tempat

pengalihan dari kegiatan transportasi laut ke kegiatan transportasi darat.

Page 11: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

19

7. Terminal, berfungsi sebagai keperluan administrasi dan pelayanan yang

dilengkapi dengan fasilitas parkir, keselamatan pelayaran, dan keamanan

pelabuhan (Moedjiono, 2003:9)

2.2.2 PERAN DISTRIK NAVIGASI DALAM KESELAMATAN PELAYARAN

RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

PELABUHAN TERMINAL KETERANGAN

PT. PELABUHAN INDONESIA III

CABANG TANJUNG PERAK Terminal Jamrud Perpanjangan Dermaga

Terminal Mirah Perpanjangan Dermaga

Pembangunan Gudang

Peluasan Container Yard

Terminal Nilam Peluasan Container Yard

Terminal Kalimas Pembangunan Gudang

CABANG BULUPANDAN Pembangunan Pelabuhan Baru

CABANG MANYAR GRESIK Pembangunan Pelabuhan Baru

PT. BERLIAN JASA TERMIAL INDONESIA Peluasan Container Yard

PT. TERMINAL PETI KEMAS SURABAYA Peluasan Container Yard

Perpanjangan Dermaga

PT. TERMINAL TELUK LAMONG Pembangunan Pelabuhan Baru Tahap 2 dan 3

Peluasan Container Yard

PT. SIAM MASPION Pembangunan Pelabuhan Baru

PT. SMELTING Pembangunan Pelabuhan Baru

PT. PETRO KIMIA Perpanjangan Dermaga

GRESIK PUBLIC PORT Pembangunan Pelabuhan Baru

PT. PERTAMINA Perpanjangan Dermaga

PT. PLN PJB II GRESIK Perpanjangan Dermaga

PT. SEMEN GRESIK Perpanjangan Dermaga

PT. NUSANTARA PLYWOOD Perpanjangan Dermaga

PT. SUMBER MAS Perpanjangan Dermaga

PT. WILMAR Perpanjangan Dermaga

Page 12: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

20

Indonesia adalah negara maritim terbesar di dunia, yang memiliki 17.504

pulau yang membentang dari Sabang sampai Meraoke dengan panjang garis pantai

kurang lebih 81.000 Km serta luas wilayah laut sekitar 5,9 juta Km². Sebagai negara

kepulauan berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 1985 tentang pengesahan Negara

Kepulauan (Archipelago State) oleh konfrensi PBB yang diakui oleh dunia

Internasional maka lndonesia mempunyai kedaulatan atas keseluruhan wilayah laut

lndonesia. Indonesia terletak pada posisi silang yang sangat strategis di antara Benua

Asia dan Benua Australia. Peranan laut sangat penting sebagai pemersatu bangsa serta

wilayah lndonesia dan konsekwensinya Pemerintah berkewajiban atas

penyelenggaraan pemerintahan dibidang penegakan hukum baik terhadap ancaman

pelanggaran terhadap pemanfaatan perairan serta menjaga dan menciptakan

keselamatan dan keamanan pelayaran.

Indonesia merupakan penghasil berbagai industri maritim seperti industri

perikanan, wisata bahari, industri perkapalan dan jasa docking, jasa pelabuhan

maupun sumberdaya mineral dan energy, disamping itu Indonesia juga memiliki

sumberdaya alam hayati sangat beragam seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan,

terumbu karang dan taman wisata bawah laut, serta sumberdaya alam non hayati

seperti mineral dan tambang serta harta karun dan kerangka kapal beserta barang

bawaan yang terkubur didalamnya, maka keberaadaannya harus di pelihara dan dijaga

kelestariannya.

Laut sebagai jalur komunikasi (sea lane on communication) diartikan bahwa

pemanfaatan laut untuk kepentingan lalu-lintas pelayaran antar pulau, antar negara

maupun antar benua baik untuk angkutan penumpang maupun barang, maka perlu di

tentukan alur perlintasan laut kepulauan Indonesia bagi kepentingan pelayaran lokal

maupun internasional serta fasilitas keselamatan pelayaran seperti Sarana Bantu

Navigasi Pelayaran (SBNP), Telekomunikasi Pelayaran, Kapal Negara Kenavigasian,

Bengkel Kenavigasian, Survey Hidrografi untuk menentukan alur pelayaran yang

amam serta infrastruktur lainnya. Pengaturan alur lalu-lintas dan perambuannya guna

kelancaran dan keselamatan pelayaran merupakan tanggung jawab pemerintah dan

kita bersama sebagai penguasa, pengelola, serta pengguna atas Laut. Untuk itu maka

perlu ditetapkan fungsi wilayah perairan guna pemanfaatan sumberdaya alam agar

tidak saling menggangu antar kegiatan pengelolaan laut yang dapat menimbulkan

dampak lingkungan khususnya kecelakaan terhadap transportasi laut dengan

menetapkan alur dan pelintasan melalui pelaksanaan penandaan terhadap bahaya

kenavigasian serta pemutakhiran kondisi perairan melalui kegiatan survey hidrografi

dan kemudian diumumkan ke dunia pelayaran.

Page 13: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

21

Keamanan dan Keselamatan Pelayaran merupakan faktor yang sangat penting

untuk menunjang kelancaran transportasi laut dan mencegah terjadinya kecelakaan

dimana penetapan alur pelayaran dimaksudkan untuk menjamin keamanan dan

keselamatan pelayaran melalui pemberian koridor bagi kapal-kapal berlayar melintasi

perairan yang diikuti dengan penandaan bagi bahaya kenavigasian. Penyelenggaraan

alur pelayaran yang meliputi kegiatan program, penataan, pembangunan,

pengoperasian dan pemeliharaannya ditujukan untuk mampu memberikan pelayanan

dan arahan kepada para pihak pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan

kapasitas dan kemampuan alur dikaitkan dengan bobot kapal yang akan melalui alur

tersebut agar dapat berlayar dengan aman, lancar dan nyaman.

Pengaturan pemanfaatan perairan bagi transportasi dimaksudkan untuk

menetapkan alur pelayaran yang ada di laut, sungai, danau serta melakukan survey

hidrografi guna pemutakhiran data kondisi perairan untuk kepentingan keselamatan

berlayar. Tujun penjelasan tentang keselamatan pelayaran disamping menegaskan

konsekwensi untuk menindak lanjuti hasil konvensi IMO terhadap Pemerintah tentang

keselamatan pelayaran sekaligus mensosialisaikan tentang tugas dan peran Direktorat

Kenavigasian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dimaksudkan juga untuk

memberikan masukan bagi upaya mencari solusi kedepan yang diharapkan dapat

mengatasi berbagai permasalahan yang timbul.

Keselamatan maritim merupakan suatu keadaan yang menjamin keselamatan

berbagai kegiatan dilaut termasuk kegiatan pelayaran, eksplorasi dan eksploitasi

sumberdaya alam dan hayati serta pelestarian lingkungan hidup. Untuk itu diperlukan

tata kelautan dan penegakkan hukum dilaut dalam menjamin keselamatan, keamanan,

ketertiban dan perlindungan lingkungan laut agar tetap bersih dan lestari guna

menunjang kelancaran lalu lintas pelayaran. Konsep kriteria dan pengaturan di bidang

kelautan mempunyai implikasi yang luas dan harus dipertimbangkan dalam

pemanfaatan ruang laut Nasional.

Page 14: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

22

2.2.3 TATA CARA BERLALU LINTAS

Dalam meningkatkan efisiensi dan menekan angka kecelakaan

kapal maka perlu diatur tata cara berlalu lintas terutama di

Alur-Pelayaran Barat Surabaya (APES) sebagaimana diatur sebagai

berikut.

Page 15: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

23

1. Pemanduan

a) setiap kapal berukuran Tonage Kotor GT 500 atau

lebih yang berlayar di perairan wajib pandu, wajib

menggunakan pelayanan jasa pemanduan kapal.

b) mesin penggerak utama dan alat navigasi harus dalam

kondisi baik dan normal untuk olah gerak kapal;

c) mengibarkan bendera "G" pada siang hari dan menyalakan

lampu putih merah pada malam hari apabila kapal

sedang menunggu petugas pandu;

d) mengibarkan bendera "H" pada siang hari dan menyalakan

lampu putih merah pada malam hari apabila petugas pandu

diatas kapal.

e) mengibarkan bendera "Q" pada siang hari dan menyalakan

lampuputih merah pada malam hari bagi kapal yang baru

tiba dari luar negeri, petugas petugas pandu hanya

diperbolehkan naik ke kapal untuk membawa kapal apabila

kapal telah dinyatakan bebas dari penyakit menular oleh

petugas karantina kesehatan (free practique) dan bendera

kuning telah diturunkan.

2. Komunikasi

a) Pemilik operator kapal atau nakhoda wajib memberitahukan

rencana kedatangan kapalnya kepada Kantor

Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya dan/atau

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II

Gresik dengan mengirimkan telegram radio nakhoda (master

cable) kepada Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak

Surabaya dan Kantor Kesyahbandaran dan/atau Otoritas

Pelabuhan Kelas II Gresik melalui stasiun radio pantai

dengan tembusan kepada perusahaan angkutan laut atau

agen umum dalam waktu paling lama 48 (empat puluh

delapan) jam sebelum kapal tiba di pelabuhan;

b) setiap kapal yang memasuki dan keluar alur-pelayaran

wajib melapor kepada stasiun VTS Surabaya melalui channel

68 dan 83;

c) komunikasi antara petugas pandu/ kapal/ motor petugas

pandu dapat menggunakan Bahasa Indonesia dan atau

Bahasa Inggris dengan radio VHF pada channel 12;

Page 16: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

24

d) komunikasi dengan kapal sebelum petugas pandu di atas

kapal dilakukan Nakhoda harus memberikan keterangan

kepada petugas pandu antara lain, kondisi, sifat, cara, data,

karakteristik dan lain• lain yang berkaitan dengan kemampuan

olah gerak kapal;

3. Proses Kapal Masuk

a) Dalam kondisi normal

1. kecepatan kapal di sekitar pelampung suar menuju

pelampung suar pengenal disarankan dengan maneuvering

speed, sampai motor petugas pandu dapat merapat di kapal

untuk menaikkan petugas pandu;

2. setiap kapal harus senantiasa bergerak dengan kecepatan

aman sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat dan

berhasil guna untuk menghindari tubrukan dan dapat

diberhentikan dalam suatu jarak yang sesuai dengan

keadaan dan suasana yang ada;

3. etiap tindakan yang dilakukan untuk menghindari

tubrukan, jika keadaan mengizinkan, harus tegas, dilakukan

dalam waktu yang cukup lapang dan benar-benar

memperhatikan syarat• syarat kepelautan yang baik;

4. jika kondisi dermaga sedang penuh atau nakhoda memutuskan

untuk berlabuh terlebih dahulu, kapal dapat berlabuh di daerah

labuh kapal yang sudah disediakan;

5. jika proses administrasi kelengkapan dokumen selesai dan

sudah tersedia posisi tambat untuk kapal di dermaga, petugas

pandu akan menginformasikan ke kapal bahwa petugas

pandu akan naik dan memandu kapal hingga tambat di

pelabuhan.

b) dalam kondisi angin di atas normal/kabut/hujan

lebat/gelombang tinggi

1. kecepatan kapal di sekitar pelampung suar pengenal disarankan

menggunakan maneuvering speed;

2. untuk memasuki alur-pelayaran dalam kondisi kabut/hujan

lebat, kapal mempergunakan sarana navigasi visual, elektronik

Page 17: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

25

(radar/GPS/AIS) dan peralatan navigasi lainnya secara baik dan

tepat guna.

4. Proses Kapal Keluar

a. petugas pandu melaporkan kepada syabandar dan atau

stasiun VTS Surabaya mengenai draft kapal dan jam kapal

mulai dipandu keluar;

b. meminta informasi ke stasiun VTS Surabaya mengenai

pergerakan kapal yang keluar / masuk alur;

c. arahkan haluan menuju bagian tengah alur dan berlayar

menuju

d. outer buoy; sesampainya di pilot boarding ground, petugas

pandu turun dan dijemput oleh motor pandu.

5.Tindak menghindari tubrukan

a.pengaturan tindakan untuk menghindari tubrukan meliputi:

1. setiap tindakan yang dilakukan untuk menghindari tubrukan,

jika keadaan mengizinkan, harus tegas, dilakukan dalam

waktu yang cukup lapang dan benar-benar memperhatikan

syarat - syarat kepelautan yang baik;

2. setiap perubahan haluan dan atau kecepatan

untuk menghindari tubrukan, jika keadaan mengizinkan, harus

cukup besar sehingga segera menjadi jelas bagi kapal lain yang

sedang mengamati dengan penglihatan atau dengan radar,

serangkaian perubahan kecil dari haluan dan atau kecepatan

hendaknya dihindari;

3. jika ada ruang gerak yang cukup, perubahan haluan saja

mungkin merupakan tindakan yang paling berhasil guna untuk

menghindari situasi saling mendekati terlalu rapat, dengan

ketentuan bahwa perubahan itu dilakukan dalam waktu yang

cukup dini, bersungguh-sungguh dan tidak mengakibatkan

terjadinya situasi sating mendekati terlalu rapat;

4. tindakan yang dilakukan untuk menghindari tubrukan

dengan kapal lain harus sedemikian rupa sehingga

menghasilkan pelewatan dengan jarak yang aman, basil

guna tindakan itu harus dikaji dengan seksama sampai

Page 18: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

26

kapal yang lain itu pada akhirnya terlewati dan bebas sarana

sekali;

5. jika diperlukan untuk menghindari tubrukan atau

memberikan waktu yang lebih banyak untuk menilai

keadaan, kapal harus mengurangi kecepatannya atau

menghilangkan kecepatannya sarna sekali dengan

memberhentikan atau menjalankan mundur sarana

penggeraknya.

b.Pengaturan tata cara berlalu lintas kapal layar meliputi:

1. bilamana dua kapal sedang sating mendekat sedemikian rupa

sehingga akan mengakibatkan bahaya tubrukan, salah satu dari

kedua kapal itu harus menghindari kapal yang lain sebagai

berikut:

a. bilamana masing-masing mendapat angin di lambung yang

berlainan, maka kapal yang mendapat angin di lambung

kiri harus menghindari kapal yang lain;

b. bilamana kedua-duanya mendapat angin di lambung yang

kanan, maka kapal yang ada di atas angin harus

menghindari kapal yang ada di bawah angin;

c. jika kapal mendapat angin di lambung kiri melihat sebuah

kapal di atas angin dan tidak dapat menentukan dengan

pasti apakah kapal lain itu mendapat angin di lambung kiri

atau kanan, maka kapal itu harus menghindari kapal lain

itu.

2. untuk memenuhi aturan ini, sisi atas angin harus dianggap sisi

yang berlawanan dengan sisi tempat layar utama berada, atau

bagi kapal dengan layar segi empat, adalah sisi yang berlawanan

dengan sisi tempat layar membujur itu berada.

c.Pengaturan penyusulan

1 . setiap kapal yang sedang menyusul kapal lain harus

menghindari kapal lain yang sedang disusul;

2. kapal harus dianggap menyusul bilamana sedang mendekati

kapal lain dari arah yang lebih besar daripada 22,5 derajat

di belakang arah melintang, yakni dalam suatu kedudukan

Page 19: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

27

sedemikian sehingga terhadap kapal yang sedang disusul

itu pada malam hari kapal hanya dapat melihat

penerangan buritan, tetapi tidak satupun dari penerangan-

penerangan lambungnya;

3. bilamana kapal dalam keadaan ragu-ragu apakah ia sedang

menyusul kapal lain atau tidak, kapal itu harus beranggapan

bahwa demikianlah halnya dan bertindak sesuai dengan itu;

4. setiap perubahan baringan antara kedua kapal yang terjadi

kemudian tidak akan mengakibatkan kapal yang sedang

memo tong dalam pengertian aturan-aturan mi atau

membebaskannya dari kewajiban untuk menghindari kapal

yang sedang disusul itu sampai kapal tersebut dilewati

dan bebas sama sekali.

2.2.4 KENAVIGASIAN

Kenavigasian adalah kegiatan yang berkaitan dengan Sarana Bantu Navigasi

Pelayaran (SBNP), Telekomunikasi Pelayaran (Telkompel), Hidrografi dan

meteorologi, Alur dan Pelintasan, Bangunan atau lnstalasi, Pemanduan, penanganan

kerangka kapal dan Salvage, dan atau Pekerjaan Bawah Air (PBA) untuk kepentingan

Keselamatan Pelayaran. Untuk kepentingan keselamatan berlayar dan kelancaran lalu-

lintas kapal pada daerah yang terdapat bahaya navigasi ataupun kegiatan di perairan

yang dapat membahayakan keselamatan berlayar harus ditetapkan zona keselamatan

dengan diberi penandaan berupa SBNP sesuai ketentuan yang berlaku serta disiarkan

melalui stasiun radio pantai (SROP) maupun Berita Pelaut lndonesia. Disamping itu

perlu diinformasikan mengenai kondisi perairan dan cuaca seperti adanya badai yang

mengakibatkan timbulnya gelombang tinggi maupun arus yang tinggi dan

perubahannya.

Penyiaran berita disampaikan disiarkan secara luas melalui stasiun radio pantai

(SROP) dan/atau stasiun bumi pantai dalam jaringan telekomunikasi pelayaran sesuai

urutan prioritasnya dan wajib memenuhi ketentuan penyiaran berita antara lain berita

marabahaya, meteorologi dan siaran tanda waktu sandar bagi kapal yang berlayar di

perairan lndonesia.Pemasangan SBNP yaitu sarana yang dibangun atau terbentuk

secara alami yang berada diluar kapal dan berfungsi membantu navigator dalam

menentukan posisi dan/atau haluan kapal serta memberitahukan bahaya dan/atau

Page 20: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

28

rintangan pelayaran untuk kepentingan keselamatan pelayaran dilakukan guna

memberi petunjuk terhadap zona terlarang yang tidak boleh dimasuki oleh setiap

kapal yang melewati daerah tersebut.

Pembangunan Telekomunikasi Pelayaran dimaksudkan agar setiap pemancaran,

pengiriman atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara dan informasi dalam

bentuk apapun melalui sistem kawat, optik, radio ataupun sistem elektromagnetik

lainnya dalam dinas bergerak pelayaran yang merupakan bagian dari keselamatan

pelayaran segera disampaikan kepada pihak atau pemerintah yang terkait.

Guna ketertiban perairan serta keamanan dan keselamatan navigasi maka setiap

perencanaan kegiatan kelautan harus dikoordinasikan dengan Direktorat

Kenavigasian agar tidak terjadi tumpang tindih penempatan ataupun pembangunan

fasilitas kelautan yang dapat mengganggu kelancaran aktivitas pelayaran. Oleh

karenanya penyelenggaraan Kenavigasian perlu ditetapkan:

Penyelenggaraan Kenavigasian dilakukan guna mengatasi terjadinya kecelakaan

ataupun tingginya waktu tunggu kapal melalui penyesuaian fasilitas pengembangan

fasilitas pelabuhan serta keselamatan pelayaran dan fasilitas alur pelayaran terhadap

peningkatan kepadatan traffik.

SBNP merupakan fasilitas keselamatan pelayaran yang meyakinkan kapal untuk

berlayar dengan selamat, effisien, menentukan posisi kapal, mengetahui arah kapal

yang tepat dan mengetahui posisi bahaya di bawah permukaan laut dalam wilayah

perairan laut yang luas. Fasilitas SBNP tidak hanya digunakan untuk transportasi laut

namun juga digunakan untuk pembangunan kelautan dan nelayan. SBNP diperlukan

sebagai tanda bagi para navigator yang dipergunakan sejak adanya pelayaran

menyeberang laut dan menyusur pantai dalam rangka melakukan kegiatan niaga

ataupun perang.

Pada awalnya tanda visual diwujudkan berupa nyala api diatas bukit yang tinggi untuk

malam hari sedangkan siang hari berupa asap yang mengepul. Dengan

berkembangnya teknologi dan informasi maka akan digunakan berbagai sumber

cahaya SBNP antara lain jaringan PLN, generator (mensu) ataupun solar cell dan

untuk dapat dilakukan pemantauan dan pengendalian dari jarak jauh diarahkan kepada

otomatisasi guna effisiensi.

Page 21: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

29

2.2.5 PEMANDUAN

Pemanduan adalah kegiatan pandu dalam membantu, memberikan saran, dan

informasi kepada Nakhoda tentang keadaan perairan setempat yang penting agar

navigasi-pelayaran dapat dilaksanakan dengan selamat, tertib, dan lancar demi

keselamatan kapal dan lingkungan.

Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kapal dan kerugian

lain dalam pelayaran adalah dengan melaksanakan jasa pemanduan. Karena pandu

dianggap seorang navigator yang sangat mengetahui kondisi dan sifat perairan

setempat disamping keahliannya untuk mengendalikan kapal melalui saran atau

komando perintahnya kepada nakhoda sehingga kapal dapat melayari suatu perairan

dengan selamat.Perairan pandu dialokasikan untuk kepentingan keselamatan

pelayaran dan ketertiban maupun kelancaran lalu-lintas kapal pada wilayah perairan

tertentu.

2.2.6 BANGUNAN DAN INSTANSI KENAVIGASIAN

Bangunan dan instalasi adalah instalasi yang berada pada suatu lokasi di perairan

Indonesia baik yang kelihatan di permukaan maupun bawah air dalam jangka waktu

sementara atau selamanya dapat membahayakan pelayaran. Pada area lokasi

bangunan dan instalasi perlu ditetapkan daerah terlarang maupun daerah aman melalui

penempatan SBNP, dipetakan dan diumumkan ke dunia pelayaran.

Dengan tumbuh dan berkembangnya bangunan lepas pantai (offshore) dan semakin

meningkatnya kegiatan lalu-lintas pelayaran di perairan Indonesia perlu dilakukan

pengaturan mengenai penyelenggaraan SBNP dalam rangka membantu keamanan dan

keselamatan berlayar. Tugas pengendalian dan pengawasan bangunan lepas pantai

dilakukan oleh BP Migas dan Ditjen Migas Departemen Energi dan Sumberdaya

Energi dan Mineral sedangkan terhadap pengawasan SBNP dilakukan oleh DJPL

Association of Lighthouse Authorities (IALA) yang telah menetapkan

“Recommendation for the making of Offshore Structure” dan Indonesia sebagai salah

satu negara anggota IALA menganggap perlu untuk mengatur lebih lanjut ketentuan

“Recommendation for the making of Offshore Structure”

Pasca operasi adalah masa dimana instalasi minyak dan gas bumi dinyatakan tidak

lagi operasi atau bermanfaat untuk keperluan produksi dan hal ini akan berdampak

terhadap kegiatan pemanfaatan laut lainnya apabila tidak segera dikendalikan yakni

Page 22: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

30

melakukan pembongkaran instalasi atau program decomunisioning sesuai ketentuan

yang berlaku dan kewajiban yang telah diatur dalam kontrak kerja sama Technical

Assistance Contract (TAC). Berkaitan dengan bangunan dan instalasi yang diperlukan

dalam penyelenggaraan kegiatan navigasi sebagai berikut :

1. Menara Suar / Mercusuar

2. Kantor Navigasi

3. Kantor Syahbandar

4. Kantor Pandu

5. Kantor Pelabuhan Indonesia III (Pengelola)

6. Kantor KP3 (Kepolisian Pelabuhan)

7. Asrama Pegawai

8. Gedung Pertemuan

9. Sistem Kelistrikan (gedung gendset)

10. Sistem Air Bersih

11. Dermaga Sandar

12. Jaringan Jalan

13. Penerangan Jalan Umum

14. Sanitasi

15. Drainase

16. Pengolahan sampah

17. Sistem penanggulangan Kebakaran

18. Gudang Persimpanan

19. Bengkel Perbaikan Kapal Pandu

2.2.7 PENGERTIAN PARIWISATA

Pariwisata adalah kegiatan seseorang dari tempat tinggalnya untuk

berkunjung ke tempat lain dengan perbedaan waktu kunjungan dan motivasi

kunjungan (anonim, 1986). Menurut Pandit (l990), pariwisata adalah salah satu jenis

industri baru yang mampu meng-hasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam

penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standart hidup serta

menstimulasi sektor-sektor produktifitas lainnya. Selanjutnya sebagai sektor yang

komplek juga meliputi industri-industri klasik yang sebenarnya seperti industri

kerajinan dan cinderamata, penginapan dan transportasi, secara ekonomis juga

dipandang sebagai industri.

Page 23: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

31

Hakekat pariwisata dapat dirumuskan sebagai “seluruh kegiatan wisatawan

dalam perjalanan dan persinggahan sementara dengan motivasi yang beraneka

ragam sehingga menimbulkan permintaan barang dan jasa. Seluruh kegiatan yang

dilakukan pemerintah di daerah dengan tujuan wisatawan untuk menyediakan dan

menata kebutuhan wisatawan, dimana dalam proses keseluruhan menimbulkan

pengaruh terhadap kehidupan ekonomi , sosial-budaya, politik dan hankamnas

untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pembangunan bangsa dan negara"

(Anonymous, 1987).

Selanjutnya arti dari wisatawan adalah perjalanan seseorang yang karena

terdorong oleh suatu atau beberapa keperluan melakukan pejalanan dan persinggahan

lebih dari 24 jam di luar tempat tinggalnya, tanpa bermaksud mencari nafkah

(Anonymous, 1987). Secara harfiah “rekreasi “ berarti “re - kreasi”, yaitu kembali

kreatif. Sedang rekreasi itu sendiri merupakan kegiatan (bahkan kegiatan itu

direncanakan) dan dilaksanakan karena seseorang ingin melaksanakan. Jadi dapat

diartikan usaha atau kegiatan yang dilaksanakan pada waktu senggang untuk

mengembalikan kesegaran fisik (Clawson dan Knetsch, 1966 dalam Basuni dan

Sudargo, 1988). Basuni dan Soedargo (1988), menambahkan kegiatan rekreasi dapat

dibedakan menurut sifatnya yaitu rekreasi aktif dan rekreasi pasif. Rekreasi aktif

adalah rekreasi yang lebih berorientasi pada manfaat fisik daripada mental, sedang

rekreasi pasif adalah rekreasi yang berorientasi pada manfaat mental dari pada fisik.

Menurut Direktorat Perlindungan dan Pelestarian Alam (1979) dalam Hemawan

(1983) bahwa rekreasi alam atau wisata alam meru-pakan salah satu bagian dari

kebutuhan hidup manusia yang khas dipenuhi untuk memberikan keseimbangan,

keserasian, ketenangan dan kegairahan hidup, dimana rekreasi alam atau wisata alam

adalah salah satu bentuk pemanfaatan sumberdaya alam yang berlandaskan atas

prinsip kelestarian alam.

2.2.8 PENGERTIAN WISATA PULAU

Perencanaan merupakan sebuah proses pengembangan dan pengkoordinasian

secara menyeluruhdari apa yang sudah ada sekarang untuk menjadi lebih baik agar

dapat mencapai suatu tujuanyang telah ditetapkan. Dalam hal perencanaan

pembangunan kawawasan pariwisata, proses pengembangan dan pengkoordinasian

tersebut menyangkut masa depan dari suatu destinasi pariwisata.

Dalam proses sebuah perencanaan kawasan pariwisata, elemen-elemen

politik, fisik, sosial, budaya dan ekonomi, sebagai komponen atau elemen yang

saling berhubungan dansaling tergantung, yang memerlukan berbagai pertimbangan

merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan agar mewujudkan pembangunan

Page 24: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

32

kawasan pariwisata yang berkelanjutan dan mencapai sasaran kesejahteraan

masyarakat sebagai tujuan darisebuah pembangunan.Pada proses awal perencanaan

sebuah kawasan pariwisata baru pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung seperti

infrastruktur danamenity coremerupakan sebuah hal yang mutlak untuk dilakukan,

terlebih dengan potensi alam dan kebudayaan yang menjadi daya tarik

kawasan pariwisata “Negeri khayal” yang secara signifikan akan merangsang minat

wisatawan untuk berkunjung. Namun disisi lain, elemen lain yang tidak dapat

dikesampingkan adalah keterlibatanmasyarakat yang merupakan bagian

daristakeholder dan juga sebagai pihak yang akan merasakandampak langsung

pengembangan kawasan tersebut baik dampak postitf maupun negatf yangakan

ditimbulkan.

Kegiatan wisata tak dapat dipungkiri akan selalu menjadi kebutuhan dasar

setiap manusia untuk menghilangkan kejenuhan yang dilakukan setiap hari. Haryono

dalam Agustina menyebutkan pariwisata adalah aktivitas dimana seseorang mencari

kesenangan dengan menikmati berbagaihiburan yang dapat melepaskan lelah [1].

Melihat fakta bahwa manusia akan selalumembutuhkan wisata, maka industri

pariwisata akan selalu menjadi hal yang tidak akan pernahmati. Kepulauan merupakan

salah satu potensi tujuan wisata yang memberikan bentuk wisatayang berbeda dengan

wisata pada daratan pada umumnya, hal ini disebabkan kondisi geografis kepulauan

memiliki ciri yang khas.

2.2.9 ASPEK PERANCANGAN ARSITEKTURAL

Teori perancangan arsitektural sebagai dasar dalam menyusun

penataan Pulau Karang Jamuang, antara lain:

b. Kevin Lynch

Menurut Kevin Lynch identitas suatu lingkungan dibentuk secara

sekuensial oleh unsur-unsur :

Path : Merupakan jalur sirkulasi yang digunakan masyarakat untuk

menuju atau meninggalkan lingkungannya.

Landmark :Merupakan titik kota yang ditekankan pada peranannya

sebagai titik orientasi visual bagi masyarakat di sekitarnya.

Node : Adalah titik kota yang mempunyai peranan sebagai titik

orientasi yang lebih ditekankan pada bentuk kegiatan atau aktifitas rutin

yang sudah dikenal masyarakat.

Edge : Adalah batas wilayah yang mempunyai perenan sebagai

pemutus suatu kontinuitas.

Page 25: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

33

District : Adalah suatu daerah di dalam kota yang timbul dalam

imajinasi masyarakat yang ditentukan oleh kesamaan karaktersitik daerah

bersangkutan.

c. Yoshinobu Ashihara

Ruang luar harus direncanakan sesuai dengan fungsi yang

diberikan, apakah sebagai ruang diam (statis) ataukah ruang bergerak

(dinamis).

Skala ruang luar :

Untuk menghindari kebosanan dalam penataan ruang luar, perlu dilakukan

perubahan kualitas ruang pada setiap jarak 21-24 meter. Modul tersebut

merupakan skala ruang luar.

Hirarki ruang luar :

Ruang luar mempunyai hirarki mulai dari tingkatan publik sampai private

atau sebaliknya. Hirarki ruang membawa konsekuensi pada besaran ruang

luar dan penyediaan perabot ruang luar.

Pelingkupan (enclose) ruang luar :

Ruang luar dapat terbentuk karena adanya pelingkupan atau enclose ruang

luar yang dibentuk oleh elemen-elemen dinding ruang luar. Agar dapat

melingkupi dengan baik, elemen ruang luar tersebut setidak-tidaknya harus

dapat memutus pandangan mata manusia atau dengan ketinggian lebih dari

tinggi mata manusia (lebih dari 160 sentimeter).

d. Hamid Shirvani

Penggunaan tanah :

Penggunaan tanah merupakan dasar untuk menentukan

fungsi tertentu pada area tertentu, dimana penggunaannya diwujudkan

dalam ruang tiga dimensi. Masalah utama yang dihadapi di masa lalu

1

2 3

4 5

Lima elemen citra

perkotaan

secara diagramatis

Path

Edge

Landmark

District

Node

Page 26: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

34

adalah tidak adanya keragaman dalam penggunaan tanah dan tidak adanya

pertimbangan lingkungan dan kondisi fisik alamiah. Hal penting yang

harus dipertimbangkan dalam penetapan penggunaan tanah di masa

mendatang adalah penggunaan tanah campuran di daerah perkotaan untuk

membangkitkan kehidupan kota selama 24 jam dengan memperbaiki

sirkulasi, lingkungan alam dan infrastruktur. Caranya dengan memasukkan

kegiatan permukiman di dalam kawasan non permukiman atau sebaliknya.

Sedangkan modifikasinya dapat dilakukan dengan melakukan penyesuaian

terhadap penggunaan tanah yang diijinkan dan penyesuaian terhadap

kepadatan pengembangan.

Bentuk dan per-masa-an bangunan :

Bangunan merupakan unsur utama pembentuk ruang

luar pada lingkungan binaan perkotaan. Bentuk masa dan bangunan

merupakan lingkup pembahasan urban design yang menjadi arahan bagi

perencanaan dan perancangan fisik bangunan. Bentuk dan per-masa-an

bangunan mencakup pengaturan ketinggian, besaran, KDB, KLB,

kemunduran bangunan, langgam, skala, material, tekstur dan warna. Ada

dua jenis pengaturan yang bisa dilakukan, yaitu mengintegrasikan

pengaturan urban design di dalam dokumen rencana kota, dan menyusun

studi tersendiri mengenai urban design, kemudian hasil studi tersebut

dijadikan produk hukum.

Gambar 1.1 Konsep Kesesuaian Penataaan Dasar Bangunan, Tinggi

Bangunan

Sirkulasi dan parkir :

Page 27: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

35

Sirkulasi menghubungkan bagian kota satu dengan bagian kota yang lain

dan menghubungkan fungsi yang satu dengan fungsi yang lain. Unsur-

unsur penting dalam sirkulasi meliputi jalur sirkulasi untuk kendaraan, jalur

sirkulasi untuk pejalan kaki, dan unsur lain yang perlu mendapat perhatian

adalah tempat parkir sebagai tempat peralihan dari sirkulasi kendaraan ke

pejalan kaki. Sedangkan mengenai masalah parkir, ada beberapa cara untuk

menangani permasalahan parkir di pusat kota, yaitu :

2. Mengkaitkan perijinan bangunan dengan parkir :

3. Lantai paling bawah dari gedung parkir dapat dimanfaatkan untuk

kegiatan yang terkait di sekitarnya sehingga kontinuitas kegiatan

sepanjang ruas jalan dapat dijaga.

4. Memaksimalkan penggunaan ruang parkir bagi kegiatan-kegiatan

yang saling komplementer waktu kegiatannya.

5. Penggunaan parkir secara individual atau pembangunan ruang parkir

secara indiviual.

6. Pengembangan kawasan parkir di wilayah pinggiran kota.

Ruang luar :

Ruang luar sebuah kota adalah ruang di luar bangunan yang meliputi

seluruh ruang antar bangunan. Ada hubungan timbal balik antara ruang

luar dan bangunan, dimana bentuk dan masa bangunan menentukan

kualitas ruang luar yang terjadi, dan sebaliknya ruang menentukan

penting atau tidaknya kedudukan suatu bangunan di suatu lokasi. Unsur-

unsur penting dalam pembentukan ruang luar meliputi pemberian fungsi

kegiatan; kesehatan dan keamanan (pencahayaan, penghawaan, bahaya

kebakaran); pelingkup (enclosure); skala ruang luar dan sudut pandang

vertikal yang ditekankan pada skala manusia.

Jalur pejalan kaki :

Permasalahan utama dalam perencanaan jalur pejalan kaki adalah

seberapa banyak perhatian yang harus diberikan pada pedestrian dan

seberapa banyak pada kendaraan. Penggunaan pedestrian untuk

menunjang kehidupan kota, meningkatkan daya tarik ruang luar kota,

harus dapat memberikan keseimbangan dan memungkinkan

berlangsungnya kegiatan yang terkait, seperti penyediaan pelayanan

angkutan, pemberian jalan masuk dan kebutuhan pribadi. Keseimbangan

tersebut harus memperhatikan interaksi antara pedestrian dan kendaraan

dan tidak hanya antara pedestrian itu sendiri.

Page 28: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

36

Gambar 1.3 Ilustrasi Pedestrian

Per-tanda-an :

Yang termasuk di dalam per-tanda-an adalah rambu lalu-lintas,

papan nama, papan petunjuk dan reklame. Papan tanda yang

dirancang baik akan dapat memberikan karakter pada wajah

bangunan di samping menghidupkan pemandangan jalan selain juga

sebagai media untuk mengkomunikasikan informasi tentang barang

serta pelayanan masing-masing usaha di daerah tersebut.

Pemasangan papan tanda atau reklame secara berlebihan akan

merusak wajah asli bangunan.

Pelestarian :

Pelestarian tidak hanya berkenaan dengan suatu kepentingan

bangunan-bangunan dan tempat bersejarah saja. Pada lingkup yang

lebih luas, pelestarian juga berkenaan dengan pertimbangan terhadap

semua tempat dan bangunan yang ada, baik yang bersifat permanen

maupun sementara. Hal ini tidak berarti semua harus dilestarikan,

tetapi usaha ke arah pelestarian cenderung tetap dibuat sepanjang

mereka, secara ekonomi adalah vital dan secara budaya mempunyai

arti penting. Di dalam urban design, selain ditujukan untuk

pelestarian bangunan-bangunan dan tempat-tempat yang bernilai

sejarah, juga harus ditujukan untuk melindungi atau

Contoh Pengembangan fungsi pedestrian di pusat lingkungan

sbg ruang publik

Pengembangan sistem pedestrian yang kontinyu, menghubungkan secara menerus antara pusat lingkungan dengan

kws yang dilayani.

Page 29: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

37

mempertahankan lingkungan atau ruang luar kota yang ada.

Pelestarian juga harus ditujukan pada pelestarian kegiatan.

Konsep Arsitektur Hijau

Untuk mendapatkan karakter bangunan yang hemat energi, digunakan

pendekatan konsep “Arsitektur Hijau yang Berkelanjutan”, dimana terdapat 6 poin

penting dalam konsep Arsitektur Hijau, yaitu :

1. Respect for users (kepedulian terhadap pemakai bangunan)

“A green architecture recognizes the importance of all the peoples involved with it”.

Arsitektur yang berwawasan hijau mencakup dan mengakomodasi pentingnya

manusia yang terlibat didalamnya, baik sebagai penghuni/pemakai maupun sebagai

pelaksana pembangunan. (Vale, Brenda & Robert, 1991)

2. Respect for site (kepedulian pada lahan)

“ A building will ‘touch-this-earth lightly’” Sebuah bangunan seharusnya menyentuh ‘bumi dengan ringan ‘ yang mengacu pada

interaksi antara bangunan dan sitenya dimana suatu bangunan seharusnya tidak

merusak tatanan alami bumi dimana dia berdiri. (Vale, Brenda & Robert, 1991).

3. working with climate (responsive terhadap iklim lokal)

“A building should be designed to work with climate and natural energy resources”. Suatu bangunan seharusnya dirancang untuk menyesuaikan dengan iklim lokal dan

menggunakan sumber yang dapt diperbaharui. Memperhatikan iklim setempat dalam

penataan bangunan sehingga terjadi keseimbangan dan kenyamanan bagi penghuni

dan lingkungan sekitar. (Vale, Brenda & Robert, 1991).

4. Conserving energy (konservasi energi)

“ A building should constructed so as to minimize the need for fossil fuels to run

it”. Sebuah bangunan seharusnya dibangun sedemikian rupa untuk meminimalkan

penggunaan energi yang tidak dapat diperbaharui untuk mengoperasikannya. (Vale,

Brenda & Robert, 1991).

5. Minimizing new resources (minimasi material baru)

“ A building should be designed ao as to minimize the use of new resources and at

the

end of its useful life, to form the resources for other arcithecture”.

Sebuah bangunan seharusnya dirancang mengoptimalkan material yang ada dengan

meminimalkan penggunaan material baru, dimana pada akhir umur bangunan dapat

digunakan kembali untuk membentuk tatanan arsitektur lainnya. (Vale, Brenda &

Robert,1991).

Page 30: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

38

6. Holistic, memiliki pengertian mendisain bangunan dengan menerapkan 5 poin dari

teori

Brenda menjadi satu dalam proses perancangan . Pendekatan “Green Architecture”

tersebut yang akan digunakan sebagai proses penataan lingkungan sekitar site dan

bentukan bangunan.

“Untuk mendisain bangunan yang sehat dan hemat energi maka digunakan

pendalaman heating, cooling, dan lighting. Dimana sistem pemanasan,

pendinginan, dan pencahayaan sebuah bangunan dapat berhasil dengan

menambah atau mengurangi energi. (Lechner,2007)”.

Heating

Energi berwujud dalam berbagai bentuk dan sebagian besar bentuk ini

digunakan pada berbagai bangunan, terdapat tiga cara perpindahan panas secara

konveksi, pengangkutan, dan radiasi. Untuk perpindahan panas secara radiasi terjadi

4 interaksi, yaitu:

1. Pemancaran (transmittance) : situasi dimana radiasi melewati materi

2. Penyerapan (absorptance) : situasi dimana radiasi diubah menjadi sebuah panas

yang terukur pada material.

3. Pemantulan (reflectance) : situasi dimana radiasi dipantulkan permukaan.

4. Pemancaran (emittance) :situasi dimana radiasi dilepaskan oleh permukaan

sehingga mengurangi isi panas objek yang sensible dengan objek.

“Keempat interaksi terjadi berhubungan erat dengan penggunaan material

pada bangunan. (Lechner,2007)”.

Cooling

Untuk mendapatkan suhu yang nyaman dengan cara yang lebih berkelanjutan, maka

perlu

di terapkan tiga hal utama dalam mendisain bangunan yaitu:

Penghindaran panas

Pada tingkat ini, seorang perancang akan melakukan apapun yang memungkinkan

untuk meminimalisasi panas pada bangunan. Pada tingkat ini strategi-strateginya

meliputi penggunaan bayangan, orientasi, warna, vegetasi, penyekatan, cahaya siang

yang sesuai, dan mengendalikan sumber-sumber panas internal

Pendinginan pasif

Dengan beberapa sistem pendinginan pasif, sebenarnya suhu akan lebih rendah dan

tidak hanya diminimalisasi seperti halnya dalam penghindaran panas. Sistem

pendinginan pasif juga meliputi penggunaan ventilasi untuk mengganti zona bersuhu

Page 31: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

39

nyaman menjadi bersuhu lebih tinggi. Terdapat lima metode pendinginan pasif, yaitu:

pendinginan ventilasi, sinar matahari, dengan cara penguapan, pendinginan bumi,

penghilang lembab dengan bahan pengering, tetapi pada proyek bangunan Hijau ini

lebih dispesifikasikan pada metode pendinginan ventilasi dan sinar matahari.

Pendinginan mekanik

Sistem pendinginan dengan menggunakan mesin pendingin, mesin yang memompa

panas, yang memiliki tiga metode dasar, yaitu: kompresi gas/uap, penyerapan, dan

termoelektrik.

Lighting

Cahaya didefinisikan sebAgai bagian dari spectrum elektromagnetik yang

sensitif bagi penglihatan mata kita. Pencahayaan dibagi menjadi dua, yaitu:

pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Ada beberapa strategi dasar untuk

mendisain pencahayaan alami, yaitu:

1. Orientasi : karena banyaknya kegunaan sinar matahari langsung, orientasi kearah

selatan biasanya merupakan yang terbaik dalam pencahayaan alami karena sisi

selatan menerima sinar matahari yang paling konsisten sepanjang hari dan tahun.

Orientasi terbaik kedua adalah utara karena cahaya-nya konstan. Walaupun

jumlahnya sedikit tapi kualitasnya tetap baik. Orientasi teburuk adalah barat dan timur

karena pada kedua orientasi ini menerima sinar matahari hanya setangah setiap

harinya, pada waktu matahari berada pada titik maksimum dan masalah terburuk

adalah matahari timur dan barat berada sampai posisirendah di langit sehingga

menimbulkan masalah silau dan bayangan.

2. Pencahayaan melalui atap : saat diaplikasikan, bukaan horizontal menawarkan dua

keuntungan penting. Pertama, mereka membiarkan iluminasi tidak seragam secara

adil pada area interior yang sangat luas, sementara cahaya alami dari jendela terbatas

pada kedalaman 15 kaki

3. Bentuk : bentuk bangunan tidak hanya ditentukan oleh kombinasi bukaan

horizontal dan vertikal, tetapi juga oleh berapa banyak area lantai yang memiliki akses

terhadap cahaya alami.

4. Perencanaan ruang : perencanaan ruang terbuka sangat menguntungkan untuk

membawacahaya kedalam interior.

Dalam pencahayaan buatan juga terdapat beberapa strategi guna menghasilkan efek

dari pencahayaan buatan yang dipakai, yaitu :

1. Ambient lighting, yaitu pencahayaan seluruh ruang. Technically, ambient lighting

artinya total sinar yang datang dari semua arah, untuk seluruh ruang. Sebuah lampu

Page 32: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

40

yang diletakkan di tengah-tengah ruang hanya salah satu bagian dari ambient lighting.

Tetapi bila ada sinar yang datang dari semua tepi plafon, misalnya, terciptalah ambient

lighting. Dalam membuat ambient lighting, sinar haruslah cukup fleksible untuk

berbagai situasi atau peristiwa yang mungkin terjadi di ruangan. Tidak mungkin ruang

makan selalu romantis.

2. Local lighting, atau pencahayaan lokal. Pencahayaan jenis ini ditujukan untuk

aktivitas keseharian, misalnya membaca, belajar, memasak, berdandan dan

sebagainya. Pencahayaan dimaksud untuk membuat mata tidak cepat lelah.

3. Accent lighting, atau pencahayaan yang berfungsi sebagai aksen. Selain contoh di

atas, pencahayaan jenis ini dapat dipakai untuk membuat sudut tertentu, barang

tertentu menjadi menonjol. Pencahayaan seperti ini dapat membimbing pengunjung

untuk melihat suatu barang, atau koleksi tertentu.

Konsep Wujud Esensial

Dari paparan sebelumnya, bila diringkas, untuk mendapatkan karakter bangunan

yang hemat energi diperlukan elemen karakter, kualitas elemen, suprasegmen, dan

unsur arsitektural sebagai berikut :

Elemen Karakter Kualitas Elemen Unsur Arsitektural Suprasegmen

Respect for users Dapat

mengakomodasiusers

baik secara

fungsional dan

psikologi

Elemen pengisi dan

pembatas ruang

dalam

serta ruang luar

Warna, tekstur, skala,

dan proporsi

Respect for site Memiliki keterkaitan

dan kepedulian

terhadap lingkungan

sekitar

Elemen pembatas,

ruang luar, dan

sirkulasi

Bentuk, warna, dan

skala

Working with

climate

Bentuk bangunan yang

memperhatikan iklim

setempat dalam

penataannya

Elemen ruang luar

dan ruang dalam

Karakteristik bahan,

bentuk, dan skala

Conserving energy Penggunaan energi

yang dapat

diperbaharui

Elemen pembentuk

dan pengisi ruang

luar, ruang dalam,

serta jalur sirkulasi

Karakteristik bahan

Minimizing new

resources

Penggunaan material

daur ulang dan atau

material yang memiliki

masa pakai lama

Elemen pengisi,

pembatas, dan

pembentuk ruang

dalam, ruang luar,

serta jalur sirkulasi

Karakteristik bahan

dan skala

Wujud Konseptual Ruang Luar

Page 33: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

41

Wujud ruang luar dibentuk oleh elemen-elemen arsitektur berupa wujud

bangunan, paved area, signage bangunan, furnitur taman, area tenang, area sirkulasi,

dan jalur sirkulasi.

Wujud bangunan dibentuk oleh dinding bangunan, atap bangunan, sudut-

sudut bangunan,

ritme elemen vertikal dan ritme elemen horizontal. Wujud bangunan ini pada akhirnya

menghasilkan outline bangunan.

Paved area merupakan salah satu bentuk ruang terbuka terbangun. Paved

areas membentuk ruang terbuka bersama dengan elemen-elemen vertikal

yang ada pada tapak, seperti bangunan, deretan pohon, dan elemen arsitektur

lainnya.

Signage bangunan merupakan slah satu elemen pelengkap pembentuk ruang

luar. Signage bangunan, bersama dengan elemen pembatas, skala dan

proporsi dari bangunan, menunjukkan identitas fungsi suatu bangunan dalam

area bangunan Hijau di Pulau Karang Jamuang.

Furnitur taman merupakan salah satu pengisi ruang luar. Furnitur taman

terdiri atas furnitur fungsional dan furnitur dekoratif.

Area tenang merupakan bagian dari ruang luar yang dapat berupa paved

areas maupun area rumput. Area tenang digunakan orang yang ingin

bersantai tanpa gangguan orang lain. Elemen pembentuk area tenang ini

adalah elemen pembatas vertikal dan elemen pengisi. Area tenang

merupakan bagian dari jalur sirkulasi.

Jalur sirkulasi merupakan bagian dari ruang luar berupa paved areas. Jalur

sirkulasi menghubungkan antar ruang terbuka, antar bangunan, atau antar

ruang terbuka dengan bangunan. Jalur sirkulasi dibentuk oleh paved areas

dan elemen vertikal dengan fokus linearitas horizontal yang mengarah

ketujuan dari jalur sirkulasi tersebut.

Akses sirkulasi merupakan bagian dari elemen pembatas ruang-ruang yang

memungkinkan seseorang untuk bergerak melintasi batas antar ruang. Akes

sirkulasi berupa bukaan pada batas-batas antar ruang. Pada ruang luar, akses

sirkulasi dapat berupa elemen pembatas paved areas ataupun bukaan pada massa

bangunan yang memungkinkan seseorang untuk melintasi batas antar ruang luar

dan ruang dalam.

Page 34: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

42

2.2 ASPEK LEGAL

Terkait dengan penataan pulau Karang Jamuang, perlu meninjau kebijakan-

kebijakan yang mengatur terkait pemanfaatan pulau sebagai berikut:

2.3.1 RENCANA INDUK RISET NASIONAL (RIRN TAHUN 2017-2045)

Fokus Riset Kemaritiman

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dan bersama

Negara lain di Asia Tenggara disebut sebagai benua maritim. Jumlah pulau di

Indonesia yakni sebanyak 17.504 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000

kilometer. Selain itu, Indonesia memiliki wilayah laut seluas dua per tiga dari total

luas teritorialnya. Lebih tegasnya, luas wilayah laut Indonesia yakni sebesar 5,8 juta

kilometer persegi yang terdiri dari wilayah teritorial sebesar 3,2 juta kilometer persegi

dan wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) 2,7 juta kilometer persegi.

Secara geografis, Indonesia berada pada posisi strategis, yaitu antarbenua dan

antara dua samudera yang menghubungkan negara-negara dengan ekonomi maju.

Beberapa selat strategis yang merupakan jalur perekonomian dunia berada di wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yakni Selat Malaka, Selat Sunda, Selat

Lombok, Selat Makasar, dan Selat Ombai Wetar (Kementerian Kelautan dan

Perikanan, 2012). Dengan cakupan yang demikian besar dan luas tersebut, potensi

sektor maritim dipastikan mampu memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan

bagi kelangsungan pembangunan nasional kini dan ke depan.

Potensi sektor maritim yang luar biasa tersebut belum secara optimal

ditransformasikan sebagai sumber kemajuan dan kemakmuran rakyat Indonesia. Hal

ini antara lain dapat diindikasikan dari rendahnya kontribusi ekonomi sektor tersebut

terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Berdasarkan catatan Kementerian Kelautan

dan Perikanan (2013), kontribusi ekonomi yang berasal dari pemanfaatan potensi

sumber kelautan umumnya dan sektor maritim khususnya masih terbatas pada sektor

perikanan. Bahkan untuk sektor perikanan, kontribusi yang diberikanbaru mencapai

angka kurang dari 4 persen PDB nasional. Kontribusi ekonomi maritim di sektor

pertambangan dan sektor energi masih relatif rendah. Belum lagi bicara kontribusi

ekonomi yang berasal dari potensi pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi

maritim, pariwisata bahari, pelayaran, angkutan laut, jasa perdagangan, industri

Page 35: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

43

maritim, pembangunan maritim (konstruksi dan rekayasa), benda berharga dan

warisan budaya, jasa lingkungan, konservasi sampai biodiversitasnya untuk menyebut

hanya beberapa saja.

Oleh karena itu, perjuangan panjang, kerja keras dan cerdas sangat diperlukan

dalam mengoptimalkan sumberdaya maritim secara berkesinambungan tanpa

merusak lingkungan untuk menunjang pembangunan nasional yang mandiri,maju,

adil, dan makmur. Seiring dengan amanat RPJMN ke-3 (2015-2019), Indonesia telah

memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan

keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis sumber daya alam yang tersedia,

SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek. Berdasarkan kenyataan di atas, maka

riset dalam lima tahun ke depan akan difokuskan untuk mendukung:

(i) pengembangan infrastruktur kemaritiman, dengan topik riset komunikasi

navigasi, security, supervisi, dan kontrol (radar, sonar, sistem system manajemen

pelayaran)

(ii) pengembangan industri perkapalan dan kepelabuhan, dengan topik riset

pengembangan armada kapal kecil dan peningkatan system dan teknologi

kepelabuhan.

(iii) pemanfaatan dan pengamanan sumberdaya kemaritiman, dengan topik riset

kelestarian sumber daya laut, kualitas hasil laut hasil panen dan diversifikasi

produk hasil laut.

Page 36: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

44

Gambar 4.9: Tema dan topik untuk fokus riset Kemaritiman

Pemilihan tema produk/riset yang terindikasi secara eksplisit di dalam

RPJMN Buku I, RPJMN Buku II, serta ARN dilakukan secara desk study dan melalui

diskusi pokja untuk mendapatkan tema dan topik yang representatif untuk focus riset

Kemaritiman. Tema/topik riset yang didapatkan secara top-down, kemudian

diintegrasikan dengan tema/topik riset yang bersifat bo!om-up. Hasil integrase untuk

fokus riset Kemaritiman ditunjukkan pada Tabel 4.8.

Page 37: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

45

Berdasarkan hasil laporan dari Distrik Navigasi Kelas I Surabaya, seluruh SBNP

yang diusulkan untuk Penggunaan area pulau karang jamuang sebagai pusat

kepabeanan pelabuhan tanjung perak dan sekitarnya antara Disnav, Syahbandar dan

OP Tanjung Perak, KSOP Gresik, dan Pelindo . Begitu pun 8 pelampung suar baru

sebagai penanda alur APBS, dan 4 pelampung suar penanda areal labuh zona 5 dan

zona 6 (Karang Jamuang), 2 pelampung suar sebagai areal labuh zona 4 (Pelabuhan

Gresik), dan 2 pelampung suar sebagai penanda areal labuh zona 1,2, dan 3

(Pelabuhan Tanjung Perak) juga sudah terpasang.

Berdasarkan UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, pelabuhan diartikan

sebagai tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu

sebagai tempat berkegiatan pemerintah dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan

sebagai tempat kapal berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang,

berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas

keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai

tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi.

Link (mata rantai) yaitu pelabuhan merupakan salah satu mata rantai proses

transportasi dari tempat asal barang ke tempat tujuan.

Interface (titik temu) yaitu pelabuhan sebagai tempat pertemuan dua mode

transportasi, misalnya transportasi laut dan transportasi darat.

Gateway (pintu gerbang) yaitu pelabuhan sebagai pintu gerbang suatu

negara, dimana setiap kapal yang berkunjung harus mematuhi peraturan dan

prosedur yang berlaku di daerah dimana pelabuhan tersebut berada.

2.3.2 PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPBUBLIK INDONESIA

Nomer PM 93 tahun 2014

Tentang, Sarana bantu dan prasarana pemanduan kapal.

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Pemanduan adalah kegiatan pandu dalam membantu,

memberikan saran dan informasi kepada Nakhoda

tentang kondisi pelabuhan, perairan dan alur pelayaran

setempat yang penting agar navigasi-pelayaran dapat

dilaksanakan dengan selamat, tertib, dan lancar demi

keselamatan kapal dan lingkungan.

Page 38: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

46

2. Penundaan kapal adalah bagian dari pemanduan

yang meliputi kegiatan mendorong, menarik,

menggandeng, mengawal (escort) dan membantu (assist)

kapal yang berolah-gerak di alur pelayaran, daerah

labuh jangkar maupun kolam pelabuhan, baik untuk

bertambat ke atau untuk melepas dari dermaga, jetty,

trestle, pier, pelampung, dolphin, kapal dan fasilitas tambat

lainnya dengan mempergunakan kapal tunda sesuai

dengan ketentuan yang dipersyaratkan.

3. Sarana Bantu Pemanduan adalah peralatan atau

sistem yang berada di luar kapal serta didesain dan

dioperasikan secara langsung digunakan pandu dalam

melakukan tugas• tugas pemanduan untuk

meningkatkan keselamatan, efisiensi dalam berolah-gerak

kapal.

4. Prasarana Pemanduan adalah peralatan atau sistem

yang didesain untuk meningkatkankeselamatan dan

efisiensi secara tidak langsung digunakan untuk

membantu pandu dalam melakukan tugas-tugas

pemanduan

5. Kapal Tunda yang berfungsi sebagai sarana bantu

pemanduan adalah kapal dengan karakteristik tertentu

digunakan untuk kegiatan mendorong, menarik,

menggandeng, mengawal (escort) dan membantu (assist)

kapal yang berolah-gerak di alur pelayaran, daerah

labuh jangkar maupun kolam pelabuhan, baik untuk

bertambat ke atau untuk melepas dari dermaga, jetty,

trestle, pier, pelampung, dolphin, kapal dan fasilitas tambat

lainnya.

6. Kapal Pandu Yang berfungsi sebagai sarana bantu pemanduan adalah

kapal dengan kaarakteristik tertentu digunakan untuk kegiatan

mengangkut pandu dari atau ke kapal yang akan dipandu.

7. Kapal Kepil yang berfungsi sebagai sarana bantu

pemanduan adalah Kapal dengan karakteristik tertentu

digunakan untuk kegiatan mengambil atau membawa tali

tambat kapal ke dermaga, bolder, dolphin, pelampung.

8. Stasiun Pandu merupakan prasarana pemanduan

adalah tempat yang dilengkapi dengan fasilitas untuk

memonitor gerakan kapal serta memberidan menerima

Page 39: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

47

komunikasi serta informasi dari dan ke kapal yang

melakukan kegiatan pemanduan di pelabuhan, perairan

dan alur pelayaran sesuai dengan ketentuan.

9. Bollard Pull adalah ukuran kekuatan daya tarik

darisuatu kapal tunda yang menggunakan tali tunda yang

dibuktikan dengan sertifikat pengujian (test sertifikat)

dari klasifikasi yang diakui oleh Pemerintah.

10. Tangga Pandu adalah tangga yang digunakan untuk

menaikkan atau menurunkan pandu dari atau ke

atas kapal sesuai persyaratan yang berlaku.

11. Operator Radio Pemanduan adalah petugas radio stasiun

pandu yang memenuhi persyaratan bertugas memberikan

layanan komunikasi dan informasi terhadap pelayanan

pemanduan serta memiliki sertifikat operator radio

pemanduan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal.

2.3.3 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PER.20/MEN/2008,

Tentang Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil Dan Perairan Di Sekitarnya.

Pada bab ketentuan umum, dalam Pasal 1 Peraturan Menteri ini yang

dimaksud dengan:

1) Pulau Kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 Km2

(dua ribu kilometer persegi) beserta kesatuan ekosistemnya.

2) Pulau-Pulau Kecil dan Perairan di Sekitarnya adalah kumpulan pulau kecil beserta

perairannya yang memiliki kesatuan ekologis dan/atau ekonomis.

3) Rencana Zonasi adalah rencana yang menentukan arah penggunaan sumber daya

tiap-tiap satuan perencanaan disertai dengan penetapan struktur dan pola ruang

pada kawasan perencanaan yang memuat kegiatan yang boleh dilakukan dan tidak

boleh dilakukan serta kegiatan yang hanya dapat dilakukan setelah memperoleh

izin.

4) Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang kelautan dan

perikanan.

Sedangkan pasal 2, menjelaskan:

1) Pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan sekitarnya dilakukan untuk

kepentingan pembangunan di bidang ekonomi, sosial dan budaya dengan berbasis

masyarakat dan secara berkelanjutan.

Page 40: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

48

2) Pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnya sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan aspek:

a. Keterpaduan antara kegiatan Pemerintah dengan pemerintah daerah,

antarpemerintah

b. Daerah, dunia usaha, dan masyarakat dalam perencanaan dan pemanfaatan

ruang pulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnya.

c. Kepekaan/kerentanan ekosistem suatu kawasan yang berupa daya dukung

lingkungan, dan sistem tata air suatu pulau kecil;

d. Ekologis yang mencakup fungsi perlindungan dan konservasi;

e. Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat;

f. Politik yang mencakup fungsi pertahanan, keamanan, dan kedaulatan negara

kesatuan Republik Indonesia;

g. Teknologi ramah lingkungan;

h. Budaya dan hak masyarakat

Pada Bab 2 ,Pasal 3 terkait pemanfaatan mengatur:

1) Pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan sekitarnya diprioritaskan untuk

salah satu atau lebih kepentingan berikut:

a. Konservasi;

b. Pendidikan dan pelatihan;

c. Penelitian dan pengembangan;

d. Budidaya laut;

e. Pariwisata;

f. Usaha perikanan dan kelautan secara lestari;

g. Pertanian organik; dan/atau

h. Peternakan.

2) Pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnya selain diatas dapat

dimanfaatkan antara lain untuk usaha pertambangan, permukiman, industri,

perkebunan, transportasi, dan pelabuhan.

3) Pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan sekitarnya kecuali untuk konservasi,

pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan, wajib:

a. Sesuai dengan rencana zonasi;

b. Memenuhi persyaratan pengelolaan lingkungan;

c. Memperhatikan kemampuan sistem tata air setempat; dan

d. Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.

Pada Pasal 4, menjelaskan sebagai berikut:

1) Pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnya dapat diberikan

Page 41: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

49

kepada:

a. Orang perseorangan warga negara Indonesia;

b. Badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia; atau

c. Masyarakat adat.

2) Pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnya selain diatas dapat juga

diberikan kepada orang asing dengan persetujuan Menteri.

Sedangkan pasal 5, mengatur :

1) Orang perseorangan warga negara Indonesia dan badan hukum yang didirikan

berdasarkan hukum Indonesia dalam memanfaatkan pulau-pulau kecil dan

perairan di sekitarnya wajib mengajukan permohonan kepada gubernur atau

bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya dengan melampirkan:

a. rencana jenis usaha;

b. luasan penggunaan lahan; dan

c. luasan perairan yang akan dimanfaatkan.

2) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud gubernur atau bupati/walikota

sesuai dengan kewenangannya memberikan persetujuan atau penolakan

pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnya.

3) Apabila permohonan pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnya

disetujui, maka gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

menetapkan persetujuan pemanfaatan yang dituangkan dalam berita acara.

4) Apabila permohonan pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnya

ditolak, maka gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

menetapkan penolakan disertai dengan alasan yang sah.

Sebagaimana pasal 6, berdasarkan persetujuan pemanfaatan pulau-pulau kecil dan

perairan di sekitarnya maka orang perseorangan warga negara Indonesia atau badan

hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dapat mengajukan permohonan

izin pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnya sesuai dengan

peruntukkannya kepada instansi terkait berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

2.3.4 RPJMD KABUTEN BANGKALAN TAHUN 2015 – 2030

Tentang Rencana Strategis Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jawa

Timur Tahun 2011-2030 tentang RSWP-3-K

Kedudukan RSWP-3-K sebagaimana Pasal 2 menjelaskan

Page 42: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

50

1) RSWP-3-K Provinsi Jawa Timur merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan

dari Rencana Pembangunan Jangka PanjangDaerah (RPJPD) Jawa Timur

merupakan komplemen RencanaTata Ruang Wilayah (RTRW) Jawa Timur;

2) RSWP-3-K Provinsi Jawa Timur mengintegrasikan kegiatanpemangku

kepentingan dalam penyelenggaraan pengelolaan danpemanfaatan sumberdaya

wilayah pesisir dan pulau-pulau kecilberdasar prinsip-prinsip manajemen;

3) RSWP-3-K Provinsi Jawa Timur direncanakan dan dilaksanakandengan

melibatkan peranserta Masyarakat Adat dan/ atauMasyarakat Lokal maupun

pemangku kepentingan lainnya.

Maksud dan tujuan provinsi bertujuanuntuk mengakomodasi :

a. Upaya memulihkan dan menjamin hak serta kewajiban masyarakat mengelola

sumberdaya wilayah pesisir dan pulau-pulaukecil secara berkelanjutan;

b. Upaya melindungi dan memperbaiki ekosistem wilayah pesisir dan pulau-pulau

kecil;

c. Upaya mengembangkan system pemanfaatan sumberdaya wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil secara optimal, efisien danberkelanjutan, bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat;

d. Upaya meminimalkan konflik pemanfaatan dan kewenangan pengelolaan wilayah

pesisir dan pulau-pulau kecil, sehingga dapatdicapai keterpaduan dan

keberlanjutan program pembangunan.

RSWP-3-K Provinsi sebagaimana Pasal 4 bertujuan untuk mengakomodasi:

a. Upaya memulihkan dan menjamin hak serta kewajiban masyarakat mengelola

sumberdaya wilayah pesisir dan pulau-pulaukecil secara berkelanjutan;

b. Upaya melindungi dan memperbaiki ekosistem wilayah pesisir dan pulau-pulau

kecil;

c. Upaya mengembangkan system pemanfaatan sumberdaya wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil secara optimal, efisien danberkelanjutan, bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat;

Upaya meminimalkan konflik pemanfaatan dan kewenangan pengelolaan wilayah

pesisir dan pulau-pulau kecil, sehingga dapatdicapai keterpaduan dan keberlanjutan

program pembangunan.

Page 43: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

51

2.4 STUDI BANDING OBYEK SEJENIS

2.4.1 PULAU BERAS BASAH

Beras Basah merupakan nama sebuah pulau di wilayah kota Bontang. Pulau

dengan pantai pasir putih ini merupakan tempat rekreasi yang menarik sambil

menikmati keindahan panorama laut selat Makassar, wisatawan juga dapat berenang

dan menghirup udara laut yang sejuk. Pulau Beras Basah dapat dicapai dengan

menggunakan Speed Boat atau kapal motor dari Pelabuhan Tanjung Laut, Bontang.

Pengunjung dari luar Kalimantan bisa memanfaatkan jalur penerbangan ke

Balikpapan yang cukup ramai. Dari Balikpapan, pengunjung naik bus ke Bontang.

Dengan waktu perjalanan sekitar lima jam, tarif bus AC Balikpapan-Bontang sekitar

Rp 85 ribu. Jika dari Samarinda, perjalanan cukup dua jam dengan ongkos bus Rp 20

ribu.Tiba di Bontang, pengunjung bisa langsung ke Pelabuhan Tanjung Laut. Dari

sana, tidak sulit menemukan kapal yang siap membawa kita ke Beras Basah. Tarif

sewa kapal Rp 300 ribu-Rp 400 ribu. Satu kapal bisa memuat 10 penumpang. Hanya

perlu 40 menit dari pelabuhan untuk sampai ke Pulau Beras Basah.

Umumnya pengunjung pulau itu biasanya memang tidak menginap. Mereka

datang untuk menikmati hamparan pasir putihnya yang lembut, air lautnya yang

bening berkilat seperti kristal, atau mercusuar setinggi 15 meter yang berdiri tegak di

sana.

Gambar 1. 1 Pulau Beras Basah

2.4.2 PULAU UAMANG

Pulau ini terletak di sebelah selatan Ujung kulon, Banten. Untuk mencapai

pulau ini Pengunjung harus naik perahu yang telah disediakan. Perjalanan

Page 44: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

52

menggunakan perahu ini hanya sekitar 40 menit karena jaraknya yang memang

tidak jauh. Pulau ini menyajikan hal-hal yang menarik untuk liburan kita.

Sambil menyusuri dermaga menuju pulau, kita akan melihat pasirnya yang

putih dan birunya laut. Pemandangan pantai yang indah, sehingga tempat ini juga

bisa dipakai dalam foto prewedding. Ketika sampai di lobby, pengunjung akan

langsung disambut dengan minuman selamat datang yang berupa juice dan

handuk basah yang segar. Sangat menyegarkan setelah harus melakukan

perjalanan yang memakan waktu sekitar 5 jam dari Jakarta. Pengelola juga

menyediakan transportasi dari Jakarta bila kita enggan menggunakan kendaraan

sendiri.

Pada pulau ini terdapat resort atau villa. Suite tempat bermalam sangat

nyaman. Setiap villa terbagi 2 sama besar dengan pintu sebagai penghubung.

Ruang tamu yang dilengkapi sofa membuat kita dapat lebih menikmati saat

berkumpul di ruangan ini. Kamar mandi bergaya pedesaan, dengan hiasan dari

tanah liat yang berkesan alami. Pada lantai atas, terdapat tempat tidur yang sangat

romantis dengan bagian atas dari kaca, sehingga kita dapat memandang bintang

pada malam hari.

Pulau ini hanya seluas 5 hektar, tapi fasilitas yang tersedia cukup lengkap

Bagi yang senang bermain air dan olahraga, Pengunjung dapat bermain jet ski,

banana boat, atau snorkeling. Ada juga kolam renang yang berbatasan dengan

pantai, jadi sambil berenang kita juga bisa menikmati indahnya pantai. Selesai

berenang, tersedia jacuzzi untuk memijat tubuh yang pegal. Bila pengunjung

senang untuk bermalas-malasan, ada juga paket spa, dimana pengunjung dapat

menikmati pijat dengan aromaterapi disertai suara deburan ombak.

Perairan di pulau ini masih banyak terdapat ikan. Di dekat dermaga,

pengunjung dapat melihat kumpulan ikan yang berkelompok. Ini dapat menjadi

tempat untuk pengunjung yang mempunyai hobby memancing. Untuk anak-anak,

ada juga berbagai permainan untuk anak seperti ayunan, trombolin, dan lain-lain.

Kita juga dapat bersantai di gazebo yang terdapat di depan masing-masing

suites tempat kita menginap dan berada tepat di pantai. Tempat yang ideal untuk

menikmati sunrise atau sunset. Saat makan malam suasana romantis bisa

pengunjung dapatkan bila ingin makan di tepi pantai sambil mendengar suara

ombak. Atau bisa juga di dalam cafe sambil mendengarkan alunan lagu yang

dilantunkan penyanyi.

Pulau Umang juga cocok untuk honeymoon, liburan bersama keluarga atau

outing. Hanya saja, perjalanan menuju pulau ini yang dirasa masih kurang

nyaman. Selain jaraknya yang jauh, jalan yang harus dilewati berkelok-kelok dan

Page 45: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

53

naik turun. Jalanan juga masih sepi dan hanya untuk 2 kendaraan. Jadi pengunjung

harus berhati-hati dalam perjalanan.

Gambar 1.6 Pulau Beras Umang

Page 46: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

54

2.5 KARAKTER OBYEK

Merupakan pulau di utara Bangkalan berada di Laut Jawa.Saat ini pulau

berfungsi sebagai stasiun pandu Karang Jamuang yang terletak diambang luar pada

posisi 06o-53’-34” Lintang Selatan dan 112o -43’-46” Bujur Timur.

Pulau Karang Jamuang berada di kawasan pesisir utara, masuk wilayah

administratif kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan. Dalam RTRW Kabupaten

Bangkalan masuk dalam SSWP I yang meliputi Kecamatan Bangkalan, Socah dan

Burneh . Dengan Kota Bangkalan sebagai pusatnya. Arahan fungsi kegiatan yaitu

perdagangan skala regional dan lokal pertanian, perkebunan, peternakan, industri dan

pergudangan, jasa transportasi angkutan darat, jasa pemerintahan umum skala

regional.

Gambar 1. 8 Pencitraan Foto Satelit (Google Earth) Pulau Karang Jamuang

Page 47: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

55

2.5.1 HIDROLOGI DAN SUMBER DAYA AIR

Dilihat dari kondisi perairan, laut di Karang Jamuang masih terawat. Dengan

kondisi air jernih.Perairan pantai berwarna biru, dengan bau air dan temperatur yang

normal.

Gambar 1.9 Kondisi Perairan Pulau Karang Jamuang

2.5.2 JENIS TANAH

Jenis material tanah pesisir pantai berupa pasir halus berwarna putih.Tanah

pasir adalah tanah yang berasal dari batu pasir yang telah melapuk. Tanah ini sangat

miskin, tidak berstruktur, sedikit mengandung bahan organik dan kadar air di

dalamnya sangat sedikit. Tanah pasir yang terdapat di pantai berpasir disebut sand

dune. Di daerah ini dipengaruhi oleh angin.

Selain tanah pasir juga terdapat tanah padas. Tanah padas adalah tanah yang

amat padat, karena mineral di dalamnya dikeluarkan oleh air yang terdapat di lapisan

tanah sebelah atasnya. Sebenarnya tanah padas tidak dapat dikatakan tanah, karena

tanah telah hilang dan sisanya terdiri dari lapukan batuan induk. Kandungan organik

tanah ini rendah bahkan hampir tidak ada dan peka terhadap erosi.

Gambar 2.0 Jenis Tanah Pulau Karang Jamuang

Page 48: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

56

2.5.3 KONDISI EKSISTING PENGGUNAAN LAHAN

Berdasarkan kondisi eksistingnya, Pulau Karang Jamuang terdiri dari 3 zona ruang.

1. Zona pertama yaitu di daratan, dengan pemanfaatan sebagai stasiun radio

pandu, perkantorandan penginapan divisi navigasi, serta mess ABK. Stasiun

pandu Karang Jamuangdengan kedalaman perairan 12 meter LWS, tersedia

perlengkapan komunikasi :

VHF radio telephone, frequency channel 12, power 25 watt,

standby selama 24 jam non stop.

Sebuah kapal pilot type MP I dengan sarana komunikasi VHF

radio telephone pada frequency channel 16-12-14, power 10 watt.

Menara suar listrik setinggi 40 meter dengan jarak tampak 21 mill

laut.

2. Zona kedua yaitu perairan berupa kolam yang dikelilingi batuan. Zona

perairan ini memiliki luas 17,2 Ha.

3. Dan zona ketiga berupa daratan yang berada diseberang zona pertama yang

dihubungkan dengan jembatan. Kondisinya saat ini masih perawan atau

belum termanfaatkan dan tidak terdapat bangunan.

Gambar 2.1 Pola Ruang Pulau Karang Jamuang

Zona 2 Zona 1

Zona 3

Page 49: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

57

Gambar 2. 2 Foto Mapping Pola Ruang Pulau Karang Jamuang

Page 50: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

58

2.5.4 JARINGAN JALAN

Terdapat jaringan jalan berupa jalan setapak berupa paving yang

menghubungkan dermaga menuju kantor stasiun radio pandu Karang Jamuang.

Teradapat juga jalan setapak berupa bebatuan karang yang mengelilingi pulau.

Gambar 2.3 Jalan Menuju Kantor dan Jalan Keliling Pulau

2.5.5 JARINGAN TRANSPORTASI

Kondisi jaringan pergerakan meliputi kondisi jalan dan kondisi angkutan yang

melayani ke Pulau Karang Jamuang.

ANGKUTAN AIR

Untuk mencapai Pulau Karang Jamuang bisa ditempuh dengan KM. Artama

III sebagai penunjang wisata bahari.

Gambar 2.4 Kapal Wisata

Page 51: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

59

Dalam menunjang transportasi laut ini terdapat dermaga dengan ukuran 3 x

110 m.

Gambar 2.5 Fasilitas Dermaga

2.5.6 JARINGAN UTILITAS

Prasarana Listrik

Prasarana Air Bersih

Sanitasi

Persampahan

2.5.7 PRASARANA LISTRIK

Untuk kebutuhan listrik Pulau Karang Jamuang dilengkapi pembangkit listrik

tenaga angin dan genset disel. Untuk tenaga angin melayani lampu-lampu jalan.

Sedangkan genset melayani kebutuhan kantor.Pulau ini memiliki temperatur antara

17 - 27°C. Sinar matahari di pulau ini rata-rata terik.

Page 52: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

60

Gambar 2.6 Prasarana Listrik

2.5.8 PRASARANA AIR BERSIH

Untuk supply kebutuhan air bersih menggunakan sistem reverse osmosis

untuk mengubah air garam menjadi air baku. Sumur yang digunakan adalah sumur

bor dengan kedalaman 30 m yang dipompa ke atas. Jadi proses pengelolaan air adalah:

Air sumur – dipompa ke atas – reverse osmosis – tandon air – disalurkan ke kamar

mandi kantor. Berikut merupakan unit-unit pengolahannya:

Sumur Yang Telah Ditutup

Page 53: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

61

Pompa Air

Reverse Osmosis

Gambar 2.7 Prasarana Air

2.5.9 SANITASI

Pada kondisi eksisting, terdapat sanitasi di kantor berupa kamar mandi.

Namun keberadaan sanitasi tersebut diperkirakan tidak cukup seiring pengembangan

aktivitas pariwisata di Pulau Karang Jamuang.Oleh sebab itu, sudah selayaknya

terdapat penambahan toilet, WC serta pembangunan Instalasi Pengolah Air Limbah

(IPAL). Berikut merupakan sistematika pembangunan IPAL untuk Karang Jamuang:

Karakteristik Air Buangan

Page 54: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

62

Diperkirakan karakteristik air buangan dengan adanya pembangunan di Pulau Karang

Jamuang, secara fisik mempunyai parameter sebagai berikut :

1. Total Solid

2. Temperatur

3. Warna

4. Bau

Ditinjau dari karakteristik kimianya, senyawa kimia yang terkandung di dalam air

limbah terdiri dari 3 golongan, sebagai berikut :

1. Senyawa Organik

2. Senyawa Anorganik

3. Gas

2.5.10 PERSAMPAHAN

Selama ini pengolahan sampah di Pulau Karang Jamuang hanya sebatas

dikumpulkan lalu dibakar. Mengingat keberadaan petugas yang sedikit di Pulau

Karang Jamuang, pengolahan berupa pembakaran sampah saat ini masih tidak terlalu

mengganggu aktivitas di Pulau Karang Jamuang. Namun, di masa mendatang

dibutuhkan pengolahan sampah secara terpadu. Hal ini berdasarkan peraturan yang

berlaku serta efektifitas terhadap keberadaan Pulau Karang Jamuang sebagai tempat

pariwisata. Adapun sumber sampah eksisting Pulau Karang Jamuang:

Sumber Sampah Jenis Sampah

Pekarangan Sampah halaman, kayu, dll.

Kantor Sampah dapur kantor, kertas, plastik,

kayu, sisa makanan, dll

Sampah dari laut (akibat air pasang) Sisa makanan, kertas, plastik, kulit,

potongan kain, sampah halaman, kayu,

kaca, kaleng, logam, daun, dll.

Tabel 1.1 Sumber Sampah

Page 55: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

63

Gambar 2.8 Sampah Laut Pulau Karang Jamuang

Skema teknik operasional pengelolaan persampahan di Pulau Karang

Jamuang dapat yaitu :Timbunan Sampah – Pewadahan – Pengumpulan – Pembakaran

(insenerasi di tempat terbuka)

Timbulan Sampah

Untuk kota-kota di Indonesia, timbulan sampah rata-rata adalah 2,5-3,5

L/orang/hari. Timbulan tersebut dapat dijadikan dasar untuk pengelolaan sampah di

Pulau Karang Jamuang. Karena di pulau Karang Jamuang hanya terdapat beberapa

pegawai (asumsi maks 10 orang per hari), maka timbulannya adalah

Timbulan Sampah = timbulan sampah rata-rata x jumlah orang

= 2,5 L x 10

= 25 L/orang/hari

Besarnya timbulan sampah di Pulau Karang Jamuang diperkirakan sangat

dipengaruhi oleh:

Tingkat hidup pengunjung : makin tinggi tingkat hidup, makin banyak

sampahnya

Pola hidup pengunjung

Iklim

Pola penyediaan kebutuhan hidup dan penanganan makanan di

restoran/penginapan yang dibangun nantinya

Pewadahan Sampah

Pewadahanpenampungan sementara sampah yang dihasilkan di sumber, baik

individual atau komunal adalah memakai bak sampah

Pengumpulan Sampah

Page 56: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

64

Kondisi eksisting pengumpulan sampah Pulau Karang Jamuang adalah di

tempat terbuka lalu dibakar.

2.5.11 KONDISI LINGKUNGAN

Karang Jamuang merupakan pulau yang kaya akan keanekaragaman hayati,

baik vegetasi maupun biota. Hal ini terlihat dari dominasi vegetasi mangrove, serta

terumbu karang dan aneka biota yang mampu hidup di pulau ini.

2.5.12 VEGETASI

Ekosistem pesisir pada wilayah ini lebih didominasi oleh ekosistem

mangrove, dimana keberadaannya memiliki fungsi dan manfaat baik bagi lingkungan.

Mangrove memiliki fungsi baik ekologis maupun ekonomi dan dimanfaatkan sebagai

lahan untuk tambak, perlindungan pantai maupun sungai.

Berdasarkan hasil survei primer yang dilakukan pada tahun 2013 didapatkan

berbagai macam jenis mangrove dan aneka vegetasi lain yang dapat dlihat pada

gambar berikut:

Mangrove Jenis Avicennia marina (Api-api daun lebar)

Page 57: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

65

Mangrove Jenis Excoecaria agallocha (Buta-buta)

Page 58: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

66

Mangrove Jenis Rhizophora sp. (Bakau)

Mangrove Jenis Sonneratia sp (Bogem)

Mangrove Jenis Xylocarpus sp. (Niri)

Page 59: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

67

Mangrove Jenis Ceriops sp. (Tengar)

Gambar 2.19 Vegetasi Mangrove di Pulau Karang Jamuang

Tak hanya mangrove, berbagai jenis pohon khas pantai pun menyemarakkan

keberadaan pulau ini. Berikut merupakan gambar vegetasi tersebut:

Leucaena Leucocephala (Pohon Lamtoro)

Page 60: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

68

Delonix regia (Pohon Flamboyan) Spondias sp.

Jatrophagossypifolia (Jarak Ulung)

Gambar 2.20 Vegetasi di Pulau Karang Jamuang

2.5.13 BIOTA

Pulau Karang Jamuang juga mempunyai kekayaan fauna.Ikan yang biasa

dipancing di pulau ini adalah Keting, Kerapu, dan lain-lain.Selain itu terdapat juga

kucing dan kambing yang dibawa dari Surabaya.

Page 61: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

69

Ada pula aneka terumbu karang yang besar dan berwarna-warni.Terumbu

karang tersebut diperkirakan telah hidup puluhan tahun karena bentuknya yang kokoh.

Felis domesticus (Kucing)

Capra hircus (Kambing Ettawa

Jawa Kacang)

Page 62: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

70

Seriotopora hystrix Acropora sp.

Gambar 2. 21 Jenis Biota Pulau Karang Jamuang

Leptoriaphrygia

Pecahan terumbu karang yang

kecil

Page 63: BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN JUDULrepository.untag-sby.ac.id/1372/3/BAB II.pdf · 2019. 2. 20. · Pelabuhan di Indonesia merupakan pelabuhan yang melayani pelayaran lokal,

71

2.5.14 KONDISI EKSISTING MESS

2.5.14 KONDISI EKSISTING KANTOR