2. identifikasi dan analisis data 2.1 tijauan literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi...

33
9 Universitas Kristen Petra 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur tentang Buku 2.1.1 Pengertian Buku Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia buku merupakan lembaran kertas berjilid, dapat berisi tulisan maupun kosong (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 152). Buku merupakan suatu bentuk atau media komunikasi massa pertama yang telah dirangkai menjadi satu atau beberapa unit dengan tujuan penyajian yang sistematis dan terlindung oleh bahan yang tahan lama. Berdasarkan isinya buku dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu fiksi dan nonfiksi. Buku fiksi merupakan buku yang isinya berasal dari hasil imajinasi penulis, sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku Sebelum ditemukannya buku, masyarakat zaman dulu memiliki buku kuno yaitu tulisan yang tercetak di atas keping-keping batu (prasasti) atau daun papyrus. Terkadang papyrus yang digunakan dapat mencapai kepanjangan berpuluh-puluh meter, sehingga gulungan papyrus ada yang dipotong-potong. Akibat dari kesulitan yang dialami tersebut memberi perkembangan terhadap bentuk buku yang awalnya berupa gulungan menjadi codex pada awal abad pertengahan. Gambar 2.1 Kertas Papyrus Sumber : http://9j-farhanhibatur.blogspot.co.id/2016/01/bab-1-berbagai-jenis- peralatan.html

Upload: others

Post on 10-Dec-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

9 Universitas Kristen Petra

2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA

2.1 Tijauan Literatur tentang Buku

2.1.1 Pengertian Buku

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia buku merupakan lembaran kertas

berjilid, dapat berisi tulisan maupun kosong (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 152).

Buku merupakan suatu bentuk atau media komunikasi massa pertama yang telah

dirangkai menjadi satu atau beberapa unit dengan tujuan penyajian yang sistematis

dan terlindung oleh bahan yang tahan lama.

Berdasarkan isinya buku dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu fiksi dan nonfiksi.

Buku fiksi merupakan buku yang isinya berasal dari hasil imajinasi penulis,

sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari

kehidupan.

2.1.2 Perkembangan Buku

Sebelum ditemukannya buku, masyarakat zaman dulu memiliki buku kuno

yaitu tulisan yang tercetak di atas keping-keping batu (prasasti) atau daun papyrus.

Terkadang papyrus yang digunakan dapat mencapai kepanjangan berpuluh-puluh

meter, sehingga gulungan papyrus ada yang dipotong-potong. Akibat dari kesulitan

yang dialami tersebut memberi perkembangan terhadap bentuk buku yang awalnya

berupa gulungan menjadi codex pada awal abad pertengahan.

Gambar 2.1 Kertas Papyrus

Sumber : http://9j-farhanhibatur.blogspot.co.id/2016/01/bab-1-berbagai-jenis-

peralatan.html

Page 2: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

10 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.2 Codex

Sumber : https://allenvandermeulen.org/2016/02/03/a-message-for-all-ages-

the-codex/

Perkembangan buku yang signifikan dimulai dari ditemukannya kertas oleh

orang Cina bernama Ts’ai Lun. Sebagai tindak lanjut dari penemuan kertas, pada

abad ke-15 seorang berkebangsaan Jerman bernama Johanes Gensleich Zur Laden

Zum Gutenberg membuat sebuah mesin cetak untuk pertama kalinya. Mesin cetak

tersebut bekerja dengan huruf-huruf logam yang terpisah dan dapat dibentuk

menjadi kata atau kalimat. Meskipun demikian, pengerjaan untuk satu buah buku

tetap saja memakan waktu yang cukup lama karena mesin yang kecil dan jumlah

huruf yang terbatas. Teknik cetak yang ditemukan oleh Gutenberg ini semakin

disempurnakan menjadi pencetakan offset pada pertengahan abad ke-20. Dari abad

ke-20 hingga saat ini perkembangan teknologi yang semakin canggih menciptakan

banyaknya mesin offset yang mampu mencetak hingga ratusan ribu eksemplar buku

dalam waktu yang singkat. Hal tersebut diikuti pula dengan ditemukannya

komputer sehingga pembuatan buku dapat dikerjakan dengan lebih mudah dalan

penyusunan huruf (setting) dan tata letak halaman.

Penerbitan buku di Indonesia menurut Ajib Rosidi secara garis besar dibagi

menjadi tiga jalur, yaitu usaha penerbitan buku pelajaran, usaha penerbitan buku

bacaan umum, dan usaha penerbitan buku agama. Pada masa penjajahan Belanda

penerbitan buku di Indonesia pada saat itu umumnya dikerjakan oleh orang Belanda

dan kaum pribumi hanya sekedar membantu saja. Namun karena pemerintah

Belanda khawatir dengan perkembangan penerbitan tersebut, akhirnya didirikan

penerbitan Buku Bacaan Rakyat yang bertujuan untuk mengimbangi usaha

Page 3: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

11 Universitas Kristen Petra

penerbitan yang dilakukan oleh kaum pribumi. Pada tahun 1908 penerbit ini

namanya diubah menjadi Balai Pustaka. Lima tahun kemudian, pemerintah

Republik Indonesia mengambil alih dan menasionalisasi semua perusahaan

Belanda di Indonesia yang sebelumnya masih diijinkan berusaha di Indonesia

setelah penyerahan kedaulatan di tahun 1950. Pemerintah berusaha mendorong

pertumbuhan dan perkembangan usaha penerbitan buku di Indonesia dengan cara

memberikan subsidi dan bahan baku kertas bagi para penerbit buku nasional

sehingga penerbit diwajibkan menjual buku-bukunya dengan harga murah.

Pemerintah juga mendirikan Yayasan Lektur yang bertugas untuk mengatur

bantuan pemerintah kepada penerbit dan mengendalikan harga buku sehingga

pertumbuhan dan perkembangan penerbitan nasional dapat meningkat dengan

cepat. Pada tahun 1965 terjadinya perubahan situasi politik di Indonesia membuat

subsidi bagi penerbit dihapus. Oleh karena itu situasi perbukuan mengalami

kemunduran dan hanya 25% penerbit yang bertahan. Pada masa orde baru itu

pemerintah memberikan hak kepada Balai Pustaka untuk mencetak buku-buku yang

dibutuhkan di pasaran bebas dan para penerbit swasta diberikan kesempatan untuk

menerbitkan buku-buku pelengkap dengan persetujuan tim penilai. Selain itu,

seluruh buku yang akan diterbitkan pada masa itu harus melalui sensor dan

persetujuan kejaksaan agung.

Didukung dengan adanya peralatan teknologi yang canggih seperti komputer,

laptop, smartphone dan tablet, kini buku telah berkembang menjadi electronic book

(e-book), yaitu buku digital, dalam kata lain buku ini bisa dibaca dari layar

komputer/gadget.

Gambar 2.3 Ilustrasi e-book pada tablet

Sumber : https://www.geckoandfly.com/11871/download-40-free-ebook-

epub-reader-creator/

Page 4: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

12 Universitas Kristen Petra

2.1.3 Fungsi dan Peranan Buku dalam Kehidupan Sosial

Buku merupakan salah satu media pembelajaran yang sangat dekat dengan

bidang edukasi. Buku dapat memberikan pengetahuan atau wawasan tambahan

mengenai suatu topik sebagai pegangan pembelajaran. Sebuah buku memiliki

fungsi dan peran untuk menambah penguasaan kosakata yang lebih banyak

sekaligus memperluas pengetahuan. Dengan beragamnya buku yang terbit, tentu

beragam pula topik yang dibahas dan hal tersebut dapat memberikan informasi-

infomasi baru dan membuka pemahaman hingga perubahan sudut pandang

seseorang. Sebuah buku dapat memberikan inspirasi untuk melakukan suatu hal,

selain itu juga dapat melatih otak untuk berpikir karena menggunakan konsentrasi

dan pemahaman.

2.1.4 Bentuk dan Jenis Buku

a. Ensiklopedia

Ensiklopedia adalah buku yang bersi penjelasan mengenai setiap cabang ilmu

pengetahuan. Biasanya tersusun berdasarkan abjad atau berdasarkan ketegori

secara singkat dan padat.

b. Kitab

Kitab adalah sebuah buku yang berisi ajaran-ajaran sebagai inspirasi umat

beragama.

c. Kamus

Kamus adalah buku acuan yang memuat kata atau ungkapan, buku yang

menerangkan makna berbagai kata yang disusun berdasarkan abjad. Selain

menerangkan maksud kata, kamus juga memiliki pedoman pelafalan suatu kata

dan contoh penggunaan kata untuk memperjelas makna kata.

d. Novel

Novel adalah sebuah karya fiksi naratif dalam bentuk cerita. Penulis novel

disebut dengan nama novelis. Kata novel itu sendiri berasal dari bahasa Itali

‘novella’ yang berarti sebuah kisah, sepotong cerita. Panjang isi novel biasanya

sebanyak 40.000 kata dan ceritanya lebih kompleks dari cerpen, umumnya

bercerita tentang seorang tokoh dan kelakuannya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 5: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

13 Universitas Kristen Petra

e. Novelet

Novelet merupakan cerita tanggung, lebih panjang dari cerpen, dan terlalu

pendek untuk di sebut sebagai novel. Jumlah halaman novelet biasanya hanya

sekitar 40-50 halaman, namun batasan tersebut tidak mutlak.

f. Antologi

Antologi berasal dari kata Yunani yang berarti ‘karangan bunga’ atau

‘kumpulan bunga’. Antologi merupakan sebuah kumpulan dari karya-karya

sastra. Pada awalnya antologi hanya mencakup kumpulan puisi (termasuk syair

dan pantun) yang dicetak dalam satu volume, namun saat ini antologi juga

termasuk cerpen, novelet, prosa, dan lain-lain.

g. Dongeng

Dongeng merupakan buku yang berisi kisah fiktif (khayalan atau imajinasi),

sesuatu yang mustahil terjadi dalam dunia nyata).

h. Cergam (cerita bergambar)

Cergam merupakan tulisan narasi yang disertai ilustrasi.

i. Komik

Komik merupakan gabungan antara karya ilustrasi dan tulisan yang disusun

sedemikan rupa untuk membentuk sebuah jalan cerita. Dapat dimuat dalam

majalah atau dicetak dalam bentuk buku tersendiri.

j. Nomik (novel komik)

Nomik merupakan gabungan antara novel yang digabungkan dengan sedikit

komik.

k. Naskah

Naskah merupakan rancangan manuskrip/dokumen.

l. Majalah

Majalah adalah buku yang berisi bermacam-macam artikel dalam subjek yang

bervariasi. Diterbitkan secara berkala, ada yang mingguan, dwimingguan,

bulanan, hingga tahunan.

m. Biografi

Biografi merupakan buku yang menceritakan kisah hidup seseorang. Sebuah

biografi dapat ditulis oleh tokohnya sendiri, dinamakan autobiografi. Isi

biografi tidak hanya sekedar tanggal lahir cerita kegiatan kesehariannya, namun

Page 6: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

14 Universitas Kristen Petra

juga menceritakan tentang perasaan tokoh yang terlibat dalam setiap kejadian

yang dialaminya.

n. Catatan Harian

Catatan harian merupakan buku yang dibuat dari catatan harian (kejadian harian

yang dialami).

o. Karya Ilmiah

Karya ilmiah merupakan buku yang berupa laporan suatu penelitian atau

percobaan seperti thesis dan skripsi.

p. Panduan

Panduan adalah buku yang berisi panduan atau tata cara mengenai suatu hal

tertentu.

2.1.5 Basis Media Buku

Basis media buku terdiri atas dua jenis, yaitu cetak dan digital. Media buku

cetak menggunakan kertas dan mesin cetak untuk mencetak tulisan, sedangkan

media buku digital hanya menggunakan perangkat elektronik seperti komputer,

laptop, atau smartphone untuk mengolah, menghasilkan, dan menampilkan buku

tanpa perlu proses cetak.

2.1.6 Elemen Buku

a. Tema/Ide

Tema/ide merupakan elemen buku yang paling penting karena menjadi topik

pembahasan isi buku. Ide untuk membuat buku dapat didapatkan dari manapun

dan kapanpun, entah tentang pengetahuan atau fiktif.

b. Riset

Rancangan buku yang baik tidak terlepas dari riset. Dengan melakukan riset,

maka data atau informasi yang ada pada isi buku dapat diandalkan dan

terpercaya.

c. Teknik Penulisan

Teknik penulisan sebuah buku dapat mempengaruhi tingkat minat pembaca.

Penulisan yang dapat menjelaskan maksud penulis dengan baik belum tentu

menarik minat pembaca, begitu pula penulisan yang bertele-tele belum tentu

Page 7: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

15 Universitas Kristen Petra

menjelaskan maksud penulis dengan baik. Teknik penulisan yang baik biasanya

memiliki diksi yang unik, kalimat yang luwes dan jelas maksudnya, terkadang

terdapat ungkapan yang baru. Sebuah buku hendaknya ditulis secara bertahap

dari topik yang paling mendasar hingga yang rumit agar tidak membingungkan

pembaca.

d. Kreativitas Menulis

Kreatif berarti suatu karya yang unik, berbeda, sekaligus mempunyai nilai yang

menarik. Buku yang ditulis dengan kreativitas akan memiliki nilai yang berbeda

dari buku lainnya meskipun bukan ciptaan yang baru. Kreativitas dapat berarti

melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda dari pandangan mayoritas.

2.1.7 Prosedur Proses Perancangan Buku

a. Menentukan ide atau gagasan

Sebuah ide dapat membahas topik apapun, misalkan suatu hal yang belum

terekspos atau fenomena yang sedang berlangsung di lingkungan sekitar. Ide

atau gagasan yang telah ditentukan selanjutnya dipelajari lebih dalam seluk

beluknya dengan data referensi pendukung yang bisa didapatkan dari sumber

yang lain.

b. Membuat kerangka rancangan

Kerangka rancangan dibuat agar penulisan dapat terarah dan tetap fokus pada

gagasan yang ingin disampaikan, serta membuat penulis lebih mudah karena

sudah ada poin-poin yang telah direncanakan untuk ditulis.

c. Penulisan isi buku

Tulisan pertama yang dibuat masih berupa tulisan kasar, yang artinya masih

perlu dipelajari dan dibenahi ulang agar menjadi tulisan yang lebih baik di mana

informasi isi buku dapat tersampaikan dengan baik. Biasanya dalam

mempelajari tulisan kembali, akan ditemukan banyak kesalahan yang

sebelumnya tidak sadar terbuat. Terkadang penulis bisa pula meminta tolong

orang lain membaca buku yang dirangkai untuk mengoreksi isi buku agar lebih

jeli menemukan kesalahan. Selain mencari kesalahan dan mempelajari ulang

hasil tulisan pertama, terkadang ada beberapa hal yang kurang tepat untuk

ditulis di dalam buku sehingga harus dihilangkan. Pemilihan kosakata dan cara

Page 8: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

16 Universitas Kristen Petra

pengemasan tulisan merupakan hal yang penting dalam merancang sebuah buku

agar tidak membingungkan pembaca.

d. Editing

Proses editing dilakukan untuk membenahi tulisan atau penggunaan kosakata

yang salah, juga untuk membenahi tata letak penyusunan tulisan agar memiliki

estetika yang dapat menarik minat pembaca.

e. Layout

Tak cuma isi buku, tentunya tampilan fisik buku baik dari luar maupun dalam

juga mempengaruhi penyampaian informasi yang terkandung di dalamnya.

Paduan warna, jenis tipografi yang dipilih, dan unsur grafis lainnya menentukan

kualitas buku yang dibuat. Tampilan isi buku yang menarik akan merangsang

indera pembaca agar tidak bosan saat membaca buku, sehingga isi buku dapat

tersampaikan dengan baik.

f. Desain buku

Tampilan fisik luar buku (cover) juga harus dirancang semenarik mungkin

sesuai dengan isi buku untuk menarik minat pembaca untuk mengetahui isi

buku lebih lanjut.

g. Finishing

Setelah perancangan buku selesai maka buku siap dijilid. Jenis penjilidan buku

ada bermacam-macam, ada yang menjilid dengan lem (perfect binding) dan

menjilid dengan benang sesuai dengan keinginan.

2.2 Tinjauan Literatur tentang Ilustrasi

2.2.1 Pengertian Ilustrasi

Ilustrasi awalnya berasal dari kata latin illustrare yang dalam kamus The

American Heritage of The English Language berarti memperjelas atau memberi

kejelasan melalui contoh, analogi atau perbandingan, mendekorasi. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia ilustrasi merupakan gambar (foto atau lukisan)

untuk membantu memperjelas isi buku, karangan, dan sebagainya. Inti dari ilustrasi

adalah ide dan konsep yang ingin dikomunikasikan dalam bentuk visual.

Page 9: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

17 Universitas Kristen Petra

2.2.2 Perkembangan Ilustrasi

Perkembangan ilustrasi selalu mengikuti perkembangan buku. Pada zaman

prasejarah masyarakat menggambar menggunakan papyrus atau di batu kapur

dengan menggunakan beberapa tinta warna. Ketika Cina telah memproduksi kertas,

buku ilustrasi pertama yang terbit adalah Diamond Sutra (868 Masehi).

Gambar 2.4 Diamond Sutra

Sumber : http://www.cuke.com/Cucumber%20Project/

suzuki%20stories/diamond-sutra.htm

Ilustrasi buku modern pada saat itu berasal dari teknik cetak dari balok kayu

yang diukir dengan tulisan dan ilustrasi yang diberikan pewarna, lalu ditekan di atas

permukaan papyrus. Teknik ini kemudian terkenal di Eropa setelah abad ke-12

Masehi dan disebut dengan grafika. Sebuah buku yang dicetak oleh Albrecht Pfister

dari Bamberg kemungkinan merupakan buku ilustrasi pertama yang dihasilkan

dengan teknik cetak yang kemudian disebar luaskan ke negara lain pada tahun

1460-1465. Teknik pewarnaan yang digunakan masih manual, diolesi dengan

menggunakan tangan langsung pada cetakan sehingga pewarnaannya masih

cenderung kasar.

Page 10: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

18 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.5 Buku ilustrasi pertama oleh Albrecht Pfister

Sumber : http://www.historygraphicdesign.com/a-graphic-renaissance/the-

german-illustrated-book/686-albrecht-pfister

Di awal tahun 1456, industri percetakan kembali berkembang dengan

dicetaknya Injil Gutenberg atau yang lebih dikenal dengan nama Injil sebanyak 42

baris. Injil Gutenberg merupakan hasil penemuan mesin cetak huruf oleh Johannes

Gutenberg pada tahun 1450 yang merubah cetakan dari kayu menjadi cetakan besi.

Gambar 2.6 Mesin cetak pertama oleh Johannes Gutenberg

Sumber : http://www.alamy.com/stock-photo-johann-gutenberg-s-printing-

press-mainz-germany-1450s-3755997.html

Pada akhir abad ke-16 mulai muncul pembagian kerja dalam membuat buku

ilustrasi, ada yang menggambar bentuk tanaman, ada yang mentransferkan gambar

Page 11: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

19 Universitas Kristen Petra

tersebut ke balok kayu, dan ada yang mengukir balik kayu tersebut. Pada akhir abad

ke-18 muncul teknik lithography dan etching yang menggeser teknik ukir pada

balok kayu. Lithography merupakan teknik yang menggunakan zat kimia dalam

proses mencetak, sedangkan etching adalah teknik ukir yang memberikan dimensi

atau kedalaman pada material. Kedua teknik ini digeser oleh teknik yang lebih baru

lagi yaitu proses photomechanical pada abad ke-19 yang memperkaya teknik

reproduksi ilustrasi. Setelah masa perang dunia 2, teknik cetak semakin

berkembang menjadi teknik offset printing yang memiliki kualitas dan kecepatan

yang bagus serta harga yang lebih ekonomis dibandingkan teknik sebelumnya

sehingga semakin memudahkan proses pembuatan ilustrasi yang juga didukung

dengan munculnya perangkat berteknologi seperti komputer.

Di Indonesia sendiri ilustrasi sudah ada sejak zaman prasejarah, dan

dipengaruhi juga dengan masuknya Hindu Budha ke Indonesia. Pada saat itu relief

menjadi salah satu media komunikasi yang menceritakan ajaran agama, kisah-kisah

melalui visualisasi ilustrasi. Memasuki era kolonialisasi dimana buku telah

berkembang, majalah atau surat kabar menjadi media ilustrasi baik secara teknis

maupun gagasan dari illustrator asing ke illustrator pribumi. Di era tahun 1945

muncul karya poster karya kolaborasi dari S. Soedjojono, Affandi, dan Dullah, serta

Chairil Anwar sebagai penyumbang copywriter-nya, yang dikenal dengan ‘Boeng

Ajo Boeng’ dari headline-nya.

Gambar 2.7 Poster Boeng Ajo Boeng

Sumber : http://asalmangap.blogspot.co.id/2009_10_01_archive.html

Page 12: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

20 Universitas Kristen Petra

Saat ini, ilustrasi dapat dibuat secara digital dengan adanya alat bantu komputer.

Dari yang sebelumnya hanya manual menggunakan cat dan pensil, kini dengan

komputer beserta software pembantu seperti Adobe Photoshop atau CorelDraw

seseorang dapat membuat ilustrasi secara digital. Tak hanya komputer, berbagai

perangkat yang dapat membantu memudahkan pengerjaan ilustrasi dengan

komputer juga muncul dan semakin canggih, contohnya Wacom.

Gambar 2.8 Wacom Cintiq

Sumber : https://us-store.wacom.com/Product/Cintiq-22HD-S01#/undefined1

2.2.3 Fungsi dan Peranan Ilustrasi dalam Kehidupan Sosial

a. Ilustrasi sebagai alat informasi

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan pendidikan, ilustrasi

turut mengambil peran dalam dunia pendidikan untuk memperjelas maksud dari

tulisan yang dibuat oleh penulis. Pada abad ke-19 banyak peneliti dan ilmuwan

yang menggunakan ilustrasi untuk membantu menjelaskan detail subjek yang

diteliti. Ilustrasi sebagai alat informasi berperan sebagai instruktur yang baik

karena membimbing pembaca untuk mencerna informasi lebih mudah dengan

visual.

b. Ilustrasi sebagai media opini dan berekspresi

Ilustrasi dapat menjadi media opini dan berekspresi oleh seseorang tehadap

topik yang ada di lingkungan seperti isu politik atau gaya hidup. Ilustrasi

semacam ini biasanya dapat merangsang pemikiran pembaca dan

Page 13: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

21 Universitas Kristen Petra

memungkinkan munculnya pernyataan dan argumen terhadap topik yang

diusung.

c. Ilustrasi sebagai alat untuk bercerita

Ilustrasi untuk bercerita merupakan rangkaian ilustrasi yang

berkesinambungan. Seringkali ditemui pada buku anak-anak, novel grafis, dan

komik.

d. Ilustrasi sebagai alat persuasi

Ilustrasi memiliki peran yang cukup besar sebagai alat persuasi dalam dunia

komersil periklanan. Ilustrasi diolah berdasarkan konsep yang telah

direncanakan secara detail agar pesan dari produk/kampanye dapat tersapaikan

ke audience yang dituju.

e. Ilustrasi sebagai identitas

Saat ini ilustrasi juga digunakan sebagai identitas pengenal sebuah produk atau

perusahaan. Tujuannya untuk membuat ciri khas yang membedakan

produk/perusahaan dari pesaing lainnya.

f. Ilustrasi sebagai desain

Ilustrasi dapat menjadi desain untuk sebuah produk dan meningkatkan nilai

jualnya, seperti kaos, totebag, figurine, dan lain-lain.

2.2.4 Bentuk dan Jenis Gambar Ilustrasi

a. Non-realis

Jenis ilustrasi non-realis memiliki ciri khas di mana ilustrasi yang dibuat tidak

harus sesuai dengan realita yang ada. Ada dua macam ilustrasi non-realis:

Kartun

Ilustrasi kartun biasanya memiliki cerita bersifat menghibur, tokohnya dapat

berupa manusia ataupun hewan.

Page 14: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

22 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.9 Kartun Mickey Mouse

Sumber : http://photobucket.com/images/png%20kartun

Karikatur

Karikatur merupakan bentuk ilustrasi yang dibuat dengan sifat atau ciri khas

yang dilebih-lebihkan, unik, lucu, dan terkadang bisa mengandung kritikan.

Gambar 2.10 Karikatur Mr. Bean

Sumber : http://www.flickriver.com/photos/122434938@N08/

14903668697/

b. Realistik

Jenis ilustrasi realis merupakan ilustrasi yang dibuat sesuai dengan realita.

Page 15: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

23 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.11 Ilustrasi realistik

Sumber : https://www.demilked.com/realistic-colored-pencil-drawings-

morgan-davidson/

c. Dekoratif

Ilustrasi dekoratif adalah ilustrasi yang berfungsi sebagai penghias atau untuk

memperindah sesuatu. Bentuknya dapat sederhana atau dilebih-lebihkan.

Gambar 2.12 Ilustrasi dekoratif daun

Sumber : https://id.pinterest.com/pin/164311086381788399/

d. Kolase

Ilustrasi kolase dibuat dengan cara menempelkan suatu objek untuk dibentuk

menjadi suatu gambar.

Page 16: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

24 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.13 Ilustrasi kolase

Sumber : https://googs.me/kultur/seni/yogi-muhammad-israk-ketertarikan-

dengan-kolase-dan-seni-untuk-bayat/

e. Digital

Ilustrasi digital adalah ilustrasi yang dibuat dengan menggunakan software

melalui perangkat elektronik seperti komputer dan alat pembantu seperti

wacom.

Gambar 2.14 Ilustrasi digital

Sumber : https://www.inspirationde.com/image/10802/

2.2.5 Basis Media Ilustrasi

a. Kertas

Kertas merupakan bahan dasar untuk menggambar. Berat kertas yang sering

digunakan adalah 70 gsm, 8 gsm, 100 gsm, 120 gsm, 150 gsm, dan 210 gsm.

Page 17: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

25 Universitas Kristen Petra

Berdasarkan jenisnya kertas memiliki tekstur permukaan yang berbeda,

misalkan Art Paper memiliki permukaan yang licin, Fancy Paper atau kertas

yang dibuat dengan bahan yang spesial memiliki tekstur yang unik, salah satu

contohnya adalah kertas daur ulang, dan masih banyak lagi jenis kertas yang

dapat digunakan. Namun pada umumnya untuk isi buku adalah HVS.

b. Pensil

Saat ini pensil memiliki beragam tingkat kepekatan arang yang dikandung,

berdasarkan tingkatannya itu pensil dapat digolongkan menjadi pensil lunak,

pensil sedang, dan pensil keras. Pensil lunak adalah pensil yang memiliki kode

huruf B (dari B hingga 8B). Semakin tinggi angkanya maka warna yang dimiliki

semakin pekat dan sangat cocok untuk membuat blok tingkat kegelapan objek

ilustrasi. Pensil sedang merupakan perpaduan pensil lunak dan keras sehingga

memiliki kode huruf HB. Tingkat kegelapannya di bawah pensil B, biasanya

digunakan untuk membuat sketsa. Pensil keras memiliki kode dengan huruf H

(dari H hingga 4H). Semakin tinggi angkanya maka warna yang dimiliki

semakin tipis.

c. Cat Air

Teknik cat air adalah teknik yang lebih banyak menggunakan air daripada cat,

di mana pewarnaan tampak semi-transparan dan hasil dari teknik ini biasanya

tampak lembut.

d. Cat Poster

Warna yang dimiliki cat poster tampak lebih solid dan pekat apabila

dibandingkan dengan cat air sehingga permukaan kertas sama sekali tidak

terlihat.

e. Cat Akrilik

Cat akrilik adalah cat plastik yang terbuat dari polimer inactilic. Cat ini

cenderung kering dengan cepat dan sangat sulit dihapus. Dalam penggunaannya

cat akrilik dapat dicampur dengan air sebagai pengencer, tetapi ketika kering

cat menjadi kedap air.

f. Ekolin

Ekolin merupakan semacam zat pewarna dalam bentuk tinta siap pakai. Tinta

ini memiliki warna yang sangat cemerlang.

Page 18: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

26 Universitas Kristen Petra

g. Tinta Cina

Tinta cina memiliki kandungan zat asam yang kuat sehingga sangat mudah

merusak kuas. Saat ini kebanyakan tinta cina sudah dikemas dalam kemasan

jadi, namun masih ada juga tinta cina cair yang perlu digerus sebelum dipakai.

h. Kuas

Kuas memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran sesuai dengan kebutuhan

dan kepentingan menggambar. Jenisnya pun beragam, ada kuas untuk cat air

dan ada kuas untuk cat minyak. Biasa kuas untuk cat air memiliki bentuk ujung

bulu yang runcing, sedangkan kuas untuk cat minyak memiliki bulu yang agak

kaku.

i. Pena

Pena Hindu

Pena hindu memiliki hasil goresan yang sangat jelas. Pada zaman dulu

digunakan untuk menulis, namun saat ini sering kali digunakan untuk

membuat rendering.

Pena Redis

Pena redis memiliki goresan garis yang sangat tebal merata dan tetap.

Biasanya digunakan untuk membuat blok.

Pena Tulis Indah (Rondschrift)

Pena tulis indah menghasilkan dua goresan sekaligus. Pena jenis ini sangat

cocok untuk menulis indah (kaligrafi).

j. Digital

Yang dimaksud dengan media digital adalah pembuatan ilustrasi yang

menggunakan teknologi contohnya komputer hingga alat pembantu seperti

wacom. Ilustrasi dapat dibuat dengan scan gambar ke dalam komputer terlebih

dahulu kemudian baru diolah secara digital dengan menggunakan program

software yang bersangkutan untuk editing seperti Adobe Photoshop, atau

menggunakan wacom untuk membuat ilustrasi secara langsung.

Page 19: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

27 Universitas Kristen Petra

2.2.6 Elemen Ilustrasi

a. Garis

Garis merupakan unsur utama dalam membuat sebuah ilustrasi. Sebuah garis

dapat membentuk sebuah bentuk, menciptakan gerak, irama, tekstur, suasana,

dan menyatakan gelap terang suatu ilustrasi yang dibuat.

b. Irama

Irama adalah aksen atau tekanan yang diwujudkan melalui garis dan warna

sebagai penghidup dari kekakuan garis dan warna yang ada.

c. Bentuk/Masa

Bentuk adalah susunan atau rancangan aspek visual, wujud suatu hasil karya

seni. Sedangkan masa merupakan suatu ruang yang terisi.

d. Warna

Warna merupakan pelengkap dan pembantu sebuah ilustrasi tampak lebih nyata

dan berdimensi.

e. Kesatuan

Kesatuan ilustrasi yang dimaksud adalah kesatuan elemen-elemen di atas yang

dimiliki oleh sebuah ilustrasi.

2.2.7 Kategori Teknik Cara Pembuatan Ilustrasi

a. Teknik Manual

Teknik manual adalah teknik yang pengerjaannya menggunakan alat-alat

tradisional. Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam teknik manual:

Teknik Kering

Dalam teknik kering media yang digunakan dengan media yang kering

tanpa membutuhkan pengencer air atau minyak, seperti pensil, arang,

krayon, dan bolpen.

Teknik Basah

Dalam teknik basah, media yang digunakan antara lain cat air, cat minyak,

tinta, dan media lainnya yang memerlukan air atau minyak sebagai

pengencer.

b. Teknik Fotografi

Teknik fotografi adalah teknik ilustrasi yang menggunakan kamera.

Page 20: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

28 Universitas Kristen Petra

c. Teknik Kolase

Teknik kolase menggunakan potongan-potongan kertas atau material lain yang

disusun dan ditempel untuk membentuk suatu ilustrasi.

d. Teknik Digital

Teknik Digital adalah teknik ilustrasi yang pengerjaannya menggunakan alat-

alat berteknologi seperti komputer/laptop atau wacom yang memerlukan

program ilustrasi seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, CorelDraw, dan

lain-lain.

e. Teknik Gabungan

Teknik gabungan merupakan gabungan antara teknik manual atau digital

dengan teknik fotografi yang menggunakan foto sebagai ilustrasinya.

2.2.8 Prosedur Proses Perancangan Ilustrasi

a. Ide/Gagasan

Proses perancangan ilustrasi dimulai terlebih dahulu dengan menentukan

ide/gagasan tema yang akan diilustrasikan. Dari ide yang telah ditentukan dapat

melakukan brainstorming untuk menyederhanakan ide untuk mempermudah

proses pembuatan ilustrasi, misalkan tema lingkungan disederhanakan menjadi

pohon.

b. Sketsa

Setelah menentukan ide yang akan digambar, hal selanjutnya yang dilakukan

adalah membuat sketsa atau rancangan gambar. Sketsa dapat berupa goresan

kasar yang tidak begitu sempurna, disebut dengan thumbnail. Kemudian bisa

diberi corak atau detail kecil dan disebut dengan tightissue.

c. Pemilihan Media dan Pewarnaan

Pemilihan media dan pewarnaan disesuaikan dengan ide yang dicetuskan.

Misalkan ide awal membuat ilustrasi bunga, dan ingin menampilkan efek

suasana yang lembut dan feminism, maka dapat menggunakan kertas

watercolor dan cat air, apabila ingin membuat ilustrasi bunga yang terlihat kuat

dan tajam, dapat menggunakan cat poster, cat minyak atau dengan digital untuk

hasil yang halus.

Page 21: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

29 Universitas Kristen Petra

d. Gambar Final

Setelah sketsa selesai dan telah menentukan media beserta teknik

pewarnaannya, gambar final dibuat pada media yang digunakan, lalu diwarna

sesuai dengan konsep ide yang dibentuk.

2.3 Tinjauan Literatur tentang Tanaman Kelor (Moringa Oleifera)

2.3.1 Pengertian dan Perkembangan Tanaman Kelor

Tanaman kelor (Moringa Oleifera) adalah salah satu spesies dari genus

Moringacae. Tanaman ini diduga berasal dari Agra dan Oudh, di barat laut India

wilayah pegunungan Himalaya bagian selatan. Masyarakat India pada umumnya

memanfaatkan kelor untuk pakan ternak atau sayuran. Sumber lain juga ada yang

menyebutkan bahwa kelor merupakan tanaman asli dari wilayah barat dan sekitar

sub-Himalaya, India, Pakistan, Asia Kecil, Afrika dan Arabia). Meskipun demikian,

kelor juga hadir di beberapa negara seperti Timur Tengah, dan hampir seluruh

daerah tropis. Kelor diperkenalkan di Afrika oleh India pada awal abad ke-20. Pada

tahun 1920 tanaman kelor diperkenalkan di Nikaragua dan dikenal dengan nama

Marango sebagai tanaman hias dan pagar hidup. Saat ini kelor telah didistribusikan

di Filipina, Kamboja, Amerika Tengah, Amerika Utara dan Selatan serta Kepulauan

Karibia (Morton, 1991).

Tanaman kelor dikenal dengan nama yang beragam di berbagai negara. Dalam

bahasa inggris umumnya kelor dikenal sebagai horseradish tree, drumstick tree,

never die tree, west indian ben tree, dan radish tree (Ramachandran et al, 1980).

Kelor disebut dengan nama ‘drumstick’ karena polongnya yang memiliki bentuk

seperti stik drum, sementara di wilayah lembah Nil, kelor dikenal dengan nama

‘Shagara al Rauwaq’ yang berarti ‘pohon yang memurnikan’, dan di Pakistan

dikenal sbagai ‘Sohanjna’. Beberapa daerah di Indonesia memiliki panggilan

tersendiri untuk kelor, beberapa diantaranya adalah Kero, Wori, Keloro (Sulawesi);

Maronggih (Madura); Murong (Aceh); Kelo (Ternate); Kawona (Sumbawa); dan

Munggai (Minang).

Page 22: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

30 Universitas Kristen Petra

Tabel 2.1 Nama Tanaman Kelor di Berbagai Negara

Sumber: treesforlife.org/moringa/names

Tanaman kelor sangat mudah pertumbuhannya, termasuk di daerah yang kering,

maupun tanah yang miskin hara. Semua bagian tanamannya pun dapat dikonsumsi

hingga diolah lebih lanjut ke dalam bentuk produk olahan seperti minyak,

suplemen, obat-obatan. Tanaman ini memiliki kandungan vitamin yang sangat

berguna bagi tubuh dalam jumlah yang cukup besar. Bagian daunnya memiliki

kandungan betakaroten melebihi wortel, protein yang lebih besar dari kacang

polong, vitamin C yang lebih besar dari buah jeruk, kandungan kalsium yang

melebihi susu, zat besi yang lebih banyak dari bayam dan kalium yang melebihi

kandungan buah pisang. Selain itu tanaman kelor juga mengandung lebih dari 40

antioksidan dan beragam mineral penting yang merupakan sumber protein yang

baik bagi tubuh. Berdasarkan kandungannya tersebut itulah tanaman kelor telah

dikenal sejak berabad-abad dahulu sebagai tanaman obat dan seiring dengan

berjalannya waktu kini kelor juga telah sukses dalam memerangi kekurangan gizi

pada anak-anak dan upaya peningkatan sistem kekebalan tubuh di berbagai negara

Page 23: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

31 Universitas Kristen Petra

berkembang. Berkat hasil dan kandungan yang diberikannya itu, tanaman kelor

mendapatkan istilah ‘trees of life’ atau ‘miracle tree’. Beberapa organisasi dunia

juga aktif mendukung dan mempromosikan tanaman ini untuk kemanusiaan seperti

WHO (World Health Organization), National Geographic, National Institute of

Health, dan lain-lain. Hingga saat ini tanaman kelor semakin berkembang dan

semakin dikenal oleh dunia. Banyak sekali produk-produk olahan dari tanaman

kelor yang berguna bagi masyarakat contohnya makanan bergizi, obat-obatan

herbal, suplemen, kosmetik natural, dan minyak.

Gambar 2.15 Pohon kelor

Sumber : Dokumentasi Pribadi

2.3.2 Fungsi dan Peranan Tanaman Kelor dalam Kehidupan Sosial

Sebagai salah satu tanaman yang digambarkan paling bergizi di dunia, kelor

memiliki peran yang cukup besar dalam pengobatan dan medis. Sejak berabad-abad

yang lalu kelor digunakan untuk mengobati berbagai penyakit termasuk pemulihan

dari kerusakan hati, hingga pada zaman sekarang berkembang untuk melengkapi

obat-obatan modern pada penderita penyakit kronis seperti HIV/AIDS. Selain itu

tanaman ini juga berperan mengatasi malnutrisi di negara-negara miskin serta

Page 24: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

32 Universitas Kristen Petra

menjadi ‘teman’ bagi seorang ibu karena dapat meningkatkan produksi ASI dan

mengatasi anemia.

Di beberapa negara yang telah menjadikan kelor sebagai komoditas agrobisnis,

kelor dimanfaatkan sebagai sumber mata pencaharian petaninya. Masyarakat di

Afrika dan Amerika latin sudah menganggap tanaman kelor sebagai kebutuhan

konsumsi sehari-hari baik di pedesaan maupun perkotaan. Pada umumnya bagian

tanaman kelor yang sering dimanfaatkan adalah daun, buah, bunga, dan akarnya,

baik sebagai bahan pangan obat-obatan, pakan ternak, maupun penjernih air kotor.

Terkadang dalam skala kecil di tingkat keluarga atau kelompok tani masyarakat

membuat pembibitan kelor dan memanfaatkan tanaman kelor sebagai penahan

angin, pengendalian erosi tanah, pagar hidup, tanaman hias, atau tumpengsari

bersama tanaman lain yang tidak memerlukan sinar matahari langsung.

2.3.3 Klasifikasi Tanaman Kelor

Nama Latin : Moringa Oleifera

Nama Umum : Indonesia: Kelor

Inggris: Moringa, Ben-oil Tree, Clarifier Tree, Drumstick

Tree

Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Sub-kingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Sub-kelas : Dilleniidae

Ordo : Capparales

Famili : Moringaceae

Genus : Moringa

Tanaman kelor tumbuh dalam bentuk pohon yang bisa mencapai tinggi hingga

7-12 meter. Ciri pohonnya berkayu tegak, berwarna putih kotor, permukaannya

kasar, arah percabangannya tegak atau miring dan cenderung tumbuh lurus

memanjang.

Page 25: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

33 Universitas Kristen Petra

2.3.4 Morfologi Tanaman Kelor

a. Akar

Gambar 2.16 Akar tanaman kelor

Sumber : http://www.ahealthyleaf.com/product/moringa-oleifera-root-stock/

Akar dari tanaman kelor merupakan akar tunggang, berwarna putih dan

membesar seperti lobak. Memiliki garis halus tapi cukup terang dan melintang,

tidak keras, bentuknya tak beraturan, bagian kayu berwarna cokelat muda.

Pohon yang tumbuh dari biji akan memiliki perakaran yang dalam, membentuk

akar tunggang yang lebar dan serabut yang tebal. Biasanya akar tanaman kelor

diolah menjadi obat-obatan.

b. Batang

Gambar 2.17 Batang tanaman kelor

Sumber : http://www.campurbawurs.com/2016/01/berbagai-manfaat-bagian-

bagian-pohon.html

Page 26: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

34 Universitas Kristen Petra

Batang tanaman kelor tergolong keras dan kuat dengan ketinggian hingga 7-12

meter. Bentuknya bulat dengan permukaan yang kasar, tumbuh lurus ke atas.

Arah percabangannya tegak karena sudut antar batang dan cabang batang

tergolong kecil, sehingga arah tumbuh cabang agak menyerong ke atas pada

pangkalnya, pertumbuhan cabang selanjutnya hampir sejajar dengan batang

pokok.

c. Daun

Gambar 2.18 Daun kelor

Sumber : http://daunkelor.org/

Daun kelor tumbuh majemuk, bertangkai panjang, tersusun selang-seling,

berbentuk bulat telur sekitar diameter 1-2 cm, helaian-nya tipis dan lemas. Saat

masih muda daunnya berwana hijau muda dan menjadi semakin tua ketika

dewasa. Daun kelor dapat diolah menjadi bubuk suplemen, makanan, obat-

obatan, dan pakan ternak.

Page 27: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

35 Universitas Kristen Petra

d. Bunga

Gambar 2.19 Bunga tanaman kelor

Sumber : http://flowers.dermasisfreetrial.com/moringa-flowers-use/

Bunga dari tanaman kelor berwarna putih kekuning-kuningan, tumbuh secar

berkumpulan di bagian ketiak daun dan bertangkai panjang terkulai sekitar 10-

15 cm. Tiap bunga yang tumbuh memiliki 5 kelopak yang mengelilingi 5

benang sari dan 5 staminodia. Bunga kelor dapat diolah untuk kebutuhan medis.

e. Polong

Gambar 2.20 Polong tanaman kelor

Sumber : http://www.feedipedia.org/node/124

Page 28: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

36 Universitas Kristen Petra

Polong tanaman kelor baru bisa tumbuh setelah berumur 12-18 bulan.

Bentuknya memanjang sekitar 20-60 cm, ketika muda berwarna hijau dan

ketika tua berubah menjadi cokelat. Di dalam polongnya terdapat biji kelor

sebanyak 12 hingga 35 biji. Polong tanaman kelor bisa dijadikan untuk pakan

ternak, makanan manusia, dan obat-obatan.

f. Biji

Gambar 2.21 Biji tanaman kelor

Sumber : http://www.stylecraze.com/articles/benefits-of-moringa-seeds-for-

skin-hair-and-health/#gref

Biji kelor berbentuk bulat dikelilingi sayap-sayap putih tipis yang membagi biji

menjadi tiga sisi. Biji kelor dapat diproses menjadi minyak kelor, penjernih air

kotor, obat-obatan, dan pakan ternak.

2.3.5 Fakta Kandungan Gizi Tanaman Kelor

Berdasarkan hasil penelitian Fuglie LJ, daun kelor memiliki kandungan vitamin

A, vitamin C, vitamin B, kalsium, kalium, zat besi, dan protein dalam jumlah yang

sangat tinggi namun masih mudah dicerna oleh tubuh manusia. Tak hanya itu,

tanaman kelor sendiri mengandung lebih dari 40 antioksidan dan 539 senyawa yang

dikenal dalam pengobatan tradisional Afrika dan India untuk mencegah lebih dari

300 penyakit.

Page 29: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

37 Universitas Kristen Petra

Adapula seorang penulis, pengusaha, motivator, dan ahli kesehatan di Afrika

bernama Dr. Gary Bracy mempublikasikan kandungan serbuk daun kelor dalam

website moringadirect.com sebagai berikut:

Vitamin A, 10 kali lebih banyak dibanding Wortel

Vitamin B1, 4 kali lebih banyak dibanding daging babi.

Vitamin B2, 50 kali lebih banyak dibanding Sardines,

Vitamin B3, 50 kali lebih banyak dibanding Kacang,

Vitamin E, 4 kali lebih banyak dibanding Minyak Jagung,

Beta Carotene, 4 kali lebih banyak dibanding Wortel,

Zat Besi, 25 kali lebih banyak dibanding bayam,

Zinc, 6 kali lebih banyak dibanding almond,

Kalium, 15 kali lebih banyak dibanding pisang,

Kalsium, 17 kali dan 2 kali lebih banyak dibanding Susu,

Protein, 9 kali lebih banyak dibanding Yogurt,

Asam Amino, 6 kali lebih banyak dibanding bawang putih,

Poly Phenol, 2 kali lebih banyak dibanding Red Wine,

Serat (Dietary Fiber), 5 kali lebih banyak dibanding sayuran pada

umumnya,

GABA (gamma-aminobutyric acid), 100 kali lebih banyak dibanding beras

merah.

Dalam artikel berjudul “Moringa Oleifera: A Food Plant with Multiple

Medicinal Uses” oleh Wiley InterScience pada tahun 2016 disebutkan juga bahwa

tanaman kelor mengandung mineral penting dan merupakan sumber protein yang

baik, vitamin, β-karoten, asam amino fenolat dan berbagai asam amino essensial

lainnya. Tanaman kelor juga menyediakan kombinasi yang kaya dan langka dari

zeatin, quercetin, β-sitosterol, asam caffeoylquinic dan kaempferol.

2.4 Tinjauan Buku Ilustrasi yang akan Dirancang

2.4.1 Tinjauan dari Segi Ide dan Tema Buku

Ide dan tema buku ini didapat dari adanya fakta tentang tanaman kelor di

Indonesia yang dikenal sebagai tanaman mistis dibalik fakta kandungan gizinya

yang luar biasa. Akan amat disayangkan apabila tidak banyak masyarakat yang

Page 30: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

38 Universitas Kristen Petra

mengetahui khasiat dari tanaman ini terhadap kesehatan tubuh, sehingga dibuatlah

perancangan buku ilustrasi yang membahas tanaman kelor.

2.4.2 Tinjauan Faktor Eksternal atau Faktor Sosial

Melihat perkembangan zaman yang semakin berpengaruh dalam kehidupan

masyarakat di Indonesia dari sisi kesehatan yang kini merupakan hal yang mahal

untuk diraih, juga dengan adanya tren makanan organik dan gaya hidup sehat yang

baru-baru saja booming di Indonesia maka dibuatlah rancangan buku edukasi

ilustrasi tentang pengenalan dan pengolahan tanaman kelor. Dengan dibuatnya

rancangan buku ini diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan tanaman kelor

dengan cara menanam sendiri di halaman rumah untuk meningkatkan kesehatannya

dan keluarganya sehari-hari.

2.4.3 Tinjauan Fungsi dan Peranan Buku Ilustrasi sebagai Media untuk

Menyampaikan Pesan

Buku ilustrasi dapat menyajikan informasi verbal yang dilengkapi dengan

gambar visual sebagai pelengkap agar memperjelas dan memudahkan pembaca

untuk mengerti informasi yang disajikan. Dengan menggunakan media buku yang

merupakan media yang paling tepat untuk memberikan edukasi, diharapkan

informasi mengenai tanaman kelor, bagaimana cara pengolahan tanaman kelor agar

dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari dapat lebih mudah dimengerti oleh

target audience dan diharapkan dapat menginspirasi mereka untuk tidak hanya

sekedar mendapatkan informasi itu melainkan berlanjut ke sebuah tindakan entah

mencoba mengikuti informasi dari buku atau mengolah tanaman kelor lebih lanjut.

2.5 Tinjauan Buku Ilustrasi Pesaing

Dari banyaknya buku pesaing yang membahas tentang kelor, ada satu buku

yang isinya hampir serupa dengan buku pengenalan dan pengolahan tentang

tanaman kelor yang akan dirancang. Buku yang berjudul ‘Khasiat Dahsyat Daun

Kelor’ ditulis oleh Dr. Erna Nucahyati ini terbit pada tahun 2014.

Page 31: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

39 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.22 Cover Buku Khasiat Dahsyat Daun Kelor

Membasmi Penyakit Ganas

Sumber :

http://www.bukabuku.com/browses/product/9786027649675/khasiat-dahsyat-

daun-kelor.html

Gambar 2.23 Isi Buku Khasiat Dahsyat Daun Kelor

Membasmi Penyakit Ganas

Sumber : https://play.google.com/books/reader?printsec=frontcover&

output=reader&id=X-M1CwAAQBAJ&pg=GBS.PT73

Buku pesaing menggunakan teknik ilustrasi fotografi yaitu ilustrasi dalam

bentuk fotografi dan teknik digital. Konten di dalamnya seperti buku pengetahuan

pada umumnya yang terkesan cukup formal. Berbeda dengan buku pengenalan dan

pengolahan tanaman kelor yang akan dirancang menggunakan teknik ilustrasi

manual watercolor dan isi konten ditulis dengan bahasa yang santai.

Page 32: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

40 Universitas Kristen Petra

Kelebihan dari buku pesaing menyajikan informasi yang cukup lengkap

mengenai pengenalan tanaman kelor dan fakta kandungan gizi yang dimiliki oleh

tanaman kelor, namun sayang nya hanya membahas tentang cara pengobatan

penyakit diabetes. Selain itu, teknik layout dan desain yang diterapkan kurang

menarik karena menggunakan typeface yang cukup sulit untuk dibaca dan

penggunaan warna yang kurang tepat di beberapa bagian buku.

2.6 Analisis Data Lapangan

Data lapangan diperoleh melalui hasil wawancara singkat kepada 10 responden

wanita. Dari wawancara tersebut didapati bahwa 6 dari 10 responden tidak

mengetahui tanaman kelor, dan 4 responden sisanya tau akan tanaman kelor dan

fungsinya sebagai pengusir jin atau hal-hal berbau mistis juga sebagai makanan di

pedesaan. Meskipun begitu, keempat responden tersebut masih belum mengetahui

akan kandungan yang dimiliki oleh tanaman kelor. Hampir dari seluruh responden

pada saat ini mulai memperhatikan kesehatan dan mengonsumsi asupan yang

bergizi seperti bahan makanan organik atau berserat, vitamin, dan suplemen.

Tujuan utama mereka adalah untuk tampil menarik dan tentunya menjaga kesehatan

di tengah banyaknya penyakit yang merajalela di zaman berkembang ini. Dari

kesepuluh responden tersebut, hanya 4 responden yang memiliki niat tinggi

terhadap kegiatan bercocok tanam, sedangkan sisanya kurang berniat tapi masih

mau melakukan apabila tidak memerlukan waktu yang banyak. Bagi seluruh

responden, hal pertama yang menjadi daya tarik dari sebuah buku adalah

pengemasannya (warna, ilustrasi, dan judul). Dengan cara pengemasan yang

menarik, mereka akan merasa ‘terpanggil’ untuk membaca sebuah buku. Hal kedua

yang menjadi daya tarik sebuah buku adalah topik yang dibahas, kemudian teknik

penulisannya. Hampir seluruh responden menyukai ilustrasi, di mana 7 dari 10

responden menyatakan bahwa mereka menyukai warna yang halus, seperti yang

ada pada teknik watercolor, sedangkan sisanya cenderung netral.

2.7 Simpulan

Sampai saat ini kandungan tanaman kelor masih belum banyak diketahui di

Indonesia. Terlebih lagi sebagian besar dari masyarakat masih berpikir bahwa

Page 33: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tijauan Literatur ... · sedangkan isi buku nonfiksi bersumber dari informasi hal yang nyata (fakta) dari kehidupan. 2.1.2 Perkembangan Buku

41 Universitas Kristen Petra

tanaman tersebut untuk mengusir hal-hal gaib, padahal kandungan yang dimiliki

oleh tanaman kelor sangat berguna bagi kesehatan tubuh. Hal ini sangat

disayangkan apabila manfaat kelor tidak dikenali oleh masyarakat, padahal di

zaman berkembang saat ini kesehatan menjadi hal yang mahal karena pola hidup

yang kurang sehat. Masyarakat perlu diberitahu mengenai cara menjadi sehat yang

murah dan bisa didapatkan dari halaman rumah, yaitu dengan belajar dan menanam

kelor.

2.8 Usulan Pemecahan Masalah

Dengan adanya masalah di mana kelor hanya dikenal sebagai tanaman mistis

dan kurang dikenal sebagai tanaman berkhasiat obat di kalangan masyarakat

perkotaan Indonesia, maka dibutuhkan suatu perancangan yang dapat memecahkan

masalah tersebut. Terlebih lagi di zaman yang serba maju sekarang, kesehatan

merupakan hal yang sangat penting dan mahal terutama di daerah perkotaan. Oleh

karena itu perancangan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat di perkotaan

tentang tanaman kelor agar dapat meningkatkan kesehatan dengan mengonsumsi

kelor untuk keseharian. Terlebih lagi tanaman kelor sangat mudah pertumbuhannya

tanpa memerlukan perawatan dan perhatian khusus, bahkan tanaman ini dapat

tumbuh liar di beberapa daerah pelosok Indonesia.

Media yang digunakan adalah buku ilustrasi karena buku merupakan media

yang paling dekat dengan tujuan mengedukasi, selain itu mudah dibawa dan tidak

repot penggunaannya. Dengan menggunakan ilustrasi, buku ini diharapkan dapat

menarik perhatian target audience dan mempermudah konten buku untuk dicerna

dan lebih mudah diingat.