ppt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anak
TRANSCRIPT
L/O/G/O
Siti Cholifah (118000103)Rischa Alvionita (118000105)Rizka Pratiwi Jaya (118000110)Muhammad Ikhwan (118000111)Nalendra Fatchur (118000117)
NAMA KELOMPOKNAMA KELOMPOK
Cerita Fiksi Anak
Bacaan Nonfiksi Anak
1
2
3
Cerita Fiksi AnakCerita Fiksi Anak
Hakikat Cerita Fiksi Anak
Unsur Cerita Fiksi Anak
Macam-macam Fiksi Anak
Hakikat Cerita Fiksi AnakHakikat Cerita Fiksi Anak
Hakikat fiksi adalah menunjuk pada sebuah cerita yang kebenarannya tidak menunjuk pada kebenaran
sejarah, kebenaran empirik-faktual. Jadi apa yang di kisahkan dalam teks fiksi adalah segala sesuatu khususnya
untuk tokoh dan peristiwa yang bersifat imajinatif.
Unsur-unsur Cerita Fiksi AnakUnsur-unsur Cerita Fiksi Anak
Text in here
TOKOH MORAL
SUDUT PANDANGALUR CERITA
LATAR
TEMA LAIN-LAIN: JUDUL
STILE DAN NADA
Your TextYour Text
TOKOHTOKOH
Your TextYour Text
Your TextText
HAKIKATTOKOH
JENIS TOKOH
TEKHNIKPENGHADIRAN TOKOH
Hakikat TokohHakikat Tokoh
Aspek nonfiksi, mental, emosional, moral, dan sosial, dalam hubungannya dengan tokoh cerita fiksi di pandang lebih penting dari pada sekadar aspek fisik. Dalam realitas kehidupan sehari-hari, berbagai unsur aspek nonfisik lebih menunjukkan jati diri seseorang, lebih menunjukkan ciri karakter seseorang. Dalam kaitannya untuk mengenali dan mengidentifikasi jati diri seseorangpun yang dalam hal ini adalah tokoh cerita pemahaman aspek-aspek nonfisik itu juga lebih penting untuk diperhatikan.
Di samping untuk memberikan bacaan yang sangat sehat dan menarik, buku cerita fiksi anak juga di maksudkan untuk memberikan “pendidikan “ moral tertentu lewat cerita. Tokoh cerita adalah sarana strategis untuk memberikan tujuan pendidikan yang di maksud. Keadaan ini sering menjadikan tokoh yang di hadirkan menjadi kurang wajar karena harus tunduk pada kemauan pengarang untuk tujuan tersebut. Bagaimanapun, tuntutan hadirnya tokoh cerita yang memenuhi prinsip kewajaran tetap di perlukan dalam teks cerita fiksi anak: tokoh anak itu biarkan bertingkah laku sebagaimana lazimnya anak-anak.
Di bandingkan dengan fiksi dewasa cerita fiksi anak memang lebih jelas unsur dan tujuan mendidiknya, namun hal itu tidak harus di artikan bahwa unsur dan tujuan itu mematikan kewajaran untuk fiksi yang lain terutama unsur tokoh. Artinya, unsur dan tujuan mendidik itu haruslah secara implisit menjadi bagian cerita dan unsur fiksi yang memuatnya.
Tokoh StatisDan
Tokoh Berkembang
Jenis
Tokoh
Tokoh Rekaan dan
Tokoh Sejarah
Tokoh Putih dan
Tokoh Hitam
Tokoh protagonis
dan Antagonis
Tokoh DatarDan
Tokoh Bulat
Tokoh rekaan dan tokoh sejarah. Sesuai dengan
namanya yang fiksi, tokoh-tokoh cerita fiksi juga merupakan tokoh
rekaan. Artinya, mereka bukan
merupakan tokoh yang secara imajinatif,
dalam arti tokoh yang di ciptakan lewat
kekuatan imajinasi pengarang.
Sebuah cerita fiksi menjadi menarik dan bahkan mencekam karena terjadi pertentangan di antara
kedua kelompok tokoh yang bersebrangan. Pertentangan yang lazim terjadi, apalagi dalam cerita anak adalah antara tokoh-tokoh yang berkarakter baik dan berkarakter jahat. Tokoh yang golongan pertama lazim disebut sebagai tokoh protagonis (protagonistic
character), sedang yang kedua tokoh antagonis (antagonistic character). Kedua jenis peran tokoh ini
mesti ada dalam cerita fiksi karena pada tarik-menarik ketegangan antara kebaikan dan kejahatan itu pula,
antara lain, sebuah cerita manjadi menarik, menegangkan, dan akhirnya memberikan kepuasan
lewat katarsis dengan dikalahkannya tokoh yang berkarakter jahat.
Tokoh Protagonis dan AntagonisTokoh Protagonis dan Antagonis
Istilah tokoh putih dan tokoh hitam lazimnya
dimaksudkan untuk menyebut tokoh yang
berkarakter baik dan buruk. Tokoh protagonis yang adalah tokoh hero yang
dikategorikan sebagai tokoh putih, yaitu tokoh yang berkarakter baik dan
sekaligus membawakan dan memperjuangkan nilai-nilai
kebenaran. Sebaliknya, tokoh antagonis yang
notabene sebagai tokoh yang berkarakter jahat dan sebagai pemicu konflik dan pertentangan-pertentangan dikategorikan sebagai tokoh
hitam.
tokoh putih dan tokoh
hitam
Tokoh berkarakter datar adalah tokoh yang hanya memiliki karakter yang “itu-itu” saja, karakter
yang tertentu dan sudah pasti mirip dengan
formula. sedangkan Tokoh berkarakter bulat adalah
tokoh yang memiliki banyak karakter dan
adakalanya bersifat tidak terduga, maka
karakternya pun tidak dapat dirumuskan
sebagaimana tokoh datar.
Tokoh Bulat
Tokoh Datar
Tokoh statis (static character) dimaksudkan sebagai tokoh yang secara esensial karakternya
tidak mengalami perkembangan. Artinya karakter yang bersifat konstan. Tokoh yang bersifat statis pada umumnya adalah tokoh yang berkarakter datar, tidak banyak jati dirinya yang di ungkap.
Tokoh berkembang (developing character) sering juga disebut sebagai tokoh yang dinamis (dynamic character), di pihak lain, dapat dipahami sebagai tokoh yang mengalami
perubahan dan perkembangan karakter sejalan dengan alur cerita.
Tokoh statis dan berkembangTokoh statis dan berkembang
Teknik Penghadiran TokohTeknik Penghadiran Tokoh
Teknik Aksi
Teknik Kata-kata
Teknik Penampilan
Teknik KomentarOrang Lain
Komentar Pengantar
TEKNIK AKSITEKNIK AKSI
Teknik aksi dimaksudkan sebagai teknik penghadiran tokoh lewat aksi, tindakan, dan
tingkah laku yang ditunjukkan oleh tokoh yang bersangkutan. Aksi, tindakan dan tingkah laku
seseorang anak sekalipun, pada umumnya menunjukkan sikap dan karakternya. Dengan
demikian, pemahaman terhadap berbagai aksi dan tingkah laku seseorang dapat dipandang sebagai
salah satu cara untuk memahami sikap dan karakter tokoh cerita.
TEKNIK KATA-KATATEKNIK KATA-KATA
Jika teknik tingkah laku menunjukkan karakter tokoh cerita lewat aksi dan tingkah laku nonverbal,
teknik kata-kata dapat dipahami sebagai cara menunjukkan karakter tokoh lewat tingkah laku verbal, lewat kata-kata yang di ucapkan. Sama
halnya dengan tingkah laku nonverbal, tingkah laku verbal yang berwujud kata-kata juga mencerminkan karakter tokoh yang bersangkutan. Kata-kata yang
di ucapkan tokoh adalah cermin segala sesuatu yang hidup dalam pikiran dan perasaan, dan itu
artinya adalah sebagian dari jati dirinya.
TEKNIK PENAMPILANTEKNIK PENAMPILAN
Teknik penampilan dapat dipahami sebagai teknik penghadiran tokoh dengan seluruh kediriannya baik yang terlihat secara fisik maupun sikap dan perilakunya. Teknik
ini menghubungkan antara bentuk tampilan fisik yang antara lain meliputi bentuk perawakan lengkap dengan ciri khasnya (tinggi-rendah, besar-kecil, tampan-cantik,
gemuk-kurus, dan lain-lain ), tingkah laku nonverbal (aksi, tindakan, tingkah laku, kebiasaan yang dilakukan, dan lain-lain), dan kata-kata (wujud kata-kata, nada suara,
tempo berbicara dan lain-lain). Jadi, teknik penampilan ini pada hakikatnya merupakan sesuatu yang dapat diamati pada seorang tokoh baik yang menyangkut aspek fisik maupun nonfiksi dalam sekali kesempatan yang secara
keseluruhan mencerminkan gambaran tentang sikap dan karakter seseorang.
TEKNIK KOMENTAR ORANG LAINTEKNIK KOMENTAR ORANG LAIN
Komentar tokoh lain merupakan salah satu cara yang biasa dipergunakan untuk
melukiskan karakter seorang tokoh baik untuk menunjukkan sikap dan karakter
yang belum di ungkap dengan teknik lain maupun untuk memperkuat teknik lain yang sudah dipergunakan, baik yang menyangkut sikap dan karakter yang berkualifikasi positif maupun negatif.
Komentar tentang tokoh itu dapat diberikan oleh orang-orang dekatnya,
misalnya sesama tokoh protagonis atau justru oleh orang lain yang menjadi tokoh
antagonis.
TEKNIK KOMENTAR PENGARANGTEKNIK KOMENTAR PENGARANG
Teknik komentar pengarang merupakan teknik uraian yang bersifat langsung dari kata-kata
pengarang. Artinya, jati diri seorang tokoh itu sengaja ditunjukkan langsung oleh si empunya
cerita lewat narasi. Hal-hal yang di ucapkan secara langsung dapat menyangkut sesuatu yang bersifat
fisik seperti bentuk perawakan atau nonfiksi seperti sikap dan tingkah laku. Teknik pelukisan tokoh yang demikian dapat dilakukan secara singkat dan jelas
sehingga tidak mengundang kesalahpahaman apalagi pembacanya adalah pembaca anak-anak.
Namun demikian, tidak semua jatidiri tokoh diungkapkan secara langsung oleh pengarang
karena jika demikian halnya, cerita akan membosankan dan terkesan menonton.
Alur CeritaAlur Cerita
Hakikat Alur
Cerita
Konflik dalam Pengembangan
Alur Cerita
Pola Alur
Cerita
Hakikat Alur CeritaHakikat Alur Cerita
Dalam kaitannya dengan sebuah teks cerita, alur berhubungan dengan berbagai hal seperti peristiwa, konflik yang terjadi, dan akhirnya mencapai klimaks, serta bagaimana kisah itu diselesaikan. Alur berkaitan dengan masalah bagaimana peristiwa, tokoh, dan segala sesuatu itu digerakkan, dikisahkan sehingga menjadi sebuah rangkaian cerita yang padu dan menarik. Selain itu, alur juga mengatur berbagai peristiwa dan tokoh itu tampil dalam urutan yang enak, menarik, tetapi juga terjaga kelogisan dan kelancaran ceritanya.
Konflik dalam Pengembangan Alur Cerita
Konflik dalam Pengembangan Alur Cerita
Konflik seseorang dengan diri
sendiri.
Konflik seorang dengan orang
lain.
Konflik seseorang dengan
masyarakat.
Konflik seseorang
dengan alam.
KONFLIK SESEORANG DENGAN DIRI SENDIRIKONFLIK SESEORANG DENGAN DIRI SENDIRI
konflik dapat terjadi di dalam batin seseorang dengan diri sendiri. Di dalam
batin seseorang baisa tejadi tarik menarik antara beberapa kepentingan yang
bersebrangan yang sama-sama menuntut untuk dipilih. Dalam hal ini boleh
dikatakan seorang tokoh memiliki “dua hati”, hati melawan hati,gagasan melawan
gagasan.
KONFLIK SEORANG DENGAN ORANG LAINKONFLIK SEORANG DENGAN ORANG LAIN
Konflik yang terjadi di antara tokok-tokoh cerita dapat digolongkan sebagai konflik
eksternal, konflik antara seseorang dengan orang lain diluar diri sendiri. Konflik ini lazimnya terjadi antara tokoh protagonis dan antagois, namun juga dapat terjadi
antara sesama tokoh protagonis dan antagonis.
KONFLIK SESEORANG DENGAN MASYARAKATKONFLIK SESEORANG DENGAN MASYARAKAT
Konflik jenis ini juga tergolong konflik eksternal yang terjadi antara seseorang dengan sesuatu yang diluar drinya. Istilah masyarakat antara
lain adalah kehidupan sosial-budaya masyarakat yang memiliki berbagai system dan konvensi yang berbeda antara masyarakat satu dengan
masyarakat yang lain. Pebedaan itulah yag dapat menimbulkan konflik pada diri seseorang.
KONFLIK SESEORANG DENGAN ALAMKONFLIK SESEORANG DENGAN ALAM
Alam haruslah dipahami dalam pengertian yang lebih luas yang meliputi berbagai kondisi
lingkungan kehidupan termasuk di dalamnya flora dan fauna. Kondisi alam yang disebut
antagonistic force, yang tingkatan intensitasnya mulai dari sederhana dan keseharian sampai
yang tergolong serius dan dramatik. Namun alam tak selamanya bersahabat dengan manusia
walaupun hal itu sering dilakukan oleh manusia itu sendiri.
Pola Alur CeritaPola Alur Cerita
Bagian Awal Cerita
BagianTengah Cerita
BagianAkhir Cerita
Bagian awal, tengah dan akhir cerita tersebut juga sering disebut
sebagai tahap perkenalan, pertikaian, dan penyelesaian.
LatarLatar
Hakikat Latar.
Unsur Latar.
Fungsi Latar.
Hakikat LatarHakikat Latar
Latar (setting) dapat dipahami sebagai landas tumpu berlangsung berbagai
peristiwa dan kisah yang diceritakan dalam cerita fiksi. Latar menunjukkan pada tempat, yaitu lokasi dimana cerita itu
terjadi, waktu, kapan cerita itu terjadi, dan lingkungan social-budaya, keadaan
kehidupan bermasyarakat tempat tokoh dan peristiwa terjadi.
Unsur LatarUnsur Latar
1. Latar tempat. Latar tempat menunjuk pada penertian tempat dimana cerita yang dikisahkan itu terjadi.
2. Latar waktu. Latar waktu dapat dipahami sebagai kapan berlangsungnya berbagai peristiwa yang dikisahkan dalam cerita fiksi.
3. Latar sosial budaya. Latar soaila budaya dalam cerita fiksi dapat dipahami sebagai keadaan kehidupan social-budaya masyarakat yang dianggat ke dalam cerita itu.
Fungsi LatarFungsi Latar
Latar fungsionalLatar sebagai antagonis
Latar sebagai pemerjelas konflikLatar sebagai pemerjelas tokoh
Latar sebagai symbol
TemaTema
Hakikat Tema
Penemuan Tema
Tema Mayor dan Minor
Fungsi Dikdatik
Hakikat TemaHakikat Tema
Hakikat tema. secara sederhana tema dapat dpahami sebagai gagasan yang mengikat cerita .
Tema sebuah cerita fiksi merupakan gagasan utama dan atau makna utama cerita. Tema itu sendiri lazimnya berkaitan dengan berbagai permasalahan kehidupan manusia karena sastra berbicara tentang berbagai aspek masalah kemanusiaan: hubungan manusia dengan tuhannya, manusia dengan diri sendiri, manusia dengan sesama, dan manusia dengan lingkungan alam.
PENEMUAN TEMA
Penemuan tema dalam sebuah cerita kadang-kadang tidak semudah yang dibayangkan. Hal itu disebabkan adakalanya tema diungkapkan secara ekspilit lewat pernyataan (kalimat) yang mudah dikenali, dan adakalanya pula hanya diungkapkan secara implisit lewat keseluruhan cerita. Namun, tema yang diungkapkan secara eksplisit sekalipun juga perlu ditemukan lewat pembacaan dan pemahaman cerita secara keseluruhan. Tema memiliki kaitan yang erat dengan tokoh dan alur. Kedua unsur fakta cerita inilah yang paling lazim “ditugasi” sebagai pembawa tema. Jika dalam cerita terdapat tokoh protagonis dan antagonis yang jelas konfliknya, misalnya pada fiksi fantasi, pada konflik itulah lazimnya tema diungkapkan.
Tema Mayor dan Minor Fungsi didaktik
Cerita fiksi hadir untuk menyamaikan sesuatu, makna atau tema. Tema itulah yang menjiwai seluruh cerita. Namun, persoalan yang kemudian muncul adalah bukankah sering ada lebih dari satu tema dalam sebuah cerita fiksi itu.atau, paling tidak kita dapat menafsirkan adanya beberapa tema.
Salah satu hal dominan dalam sastra, dalam bacaan fiksi anak, adalah dominannya unsur dan fungsi pendidikan. Lewat buku sastra yang sengaja dikreasikan untuk bacaan anak diharapkan pembaca anak-anak memperoleh sesuatu yang baik bagi perkembangan jiwanya. Buku-buku cerita fiksi lazimnya sengaja difingsikan sebagai salah satu bacaan anak yang memberikan pendidikan, baik secara langsung maupn tidak langsung.
Moral
Moral merupakan tindakan manusia yang bercorak khusus yang didasarkan kepada pengertiannya mengenai baik dan buruk. Moralah yang membedakan manusia dengan makhluk tuhan yang lainya dan menempatkan pada posisi yang baik diatas makhluk lain. Moral merupakan realitas dari kepribadian pada umumnya bukan hasil perkembangan pribadi semata, akan tetapi adalah merupakan tindakan atau tingkah laku seseorang.
persoalan hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan sesama, hubungan manusia dengan lingkungan alam, hubungan manusia dengan Tuhan.
Hakikat Moral
Teknik Penyampaian
Moral
Macam-Macam Moral
Teknik penyampaian moral tidak berbeda dengan teknik penyampaian tema, yaitu dapat bersifat eksplisit dan implisit, penyampaian langsung atau tidak langsung, secara terang-terangan atau terselubung.
Sudut PandangSudut Pandang
sudut pandang pada hakikatnya adalah sebuah cara, strategi, atau siasat yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengungkapkan cerita dan gagasannya. Secara lebih konkret dan spesifik sudut pandang adalah siapa yang melihat, siapa yang berbicara, atau dari kacamata siapa sesuatu itu dibicarakan. Kesesuaian sikap dan perilaku anak tersebut dilihat dari kacamata psikologi, yaitu apakah sikap dan perilaku itu sesuai dengan tingkat perkembangan jiwa anak pada usia tertentu.
Stile adalah cara pengucapan bahasa
dalam prosa atau bagaimana seorang
pengarang mengungkapkan
sesuatu yang akan dikemukakan.
Stilistika menyarankan pada
pengertian studi tentang stile, kajian
terhadap wujud performansi kebahasaan,
khususnya yang terdapat dalam
karya sastra.
Nada dapat diartikan sebagai pendirian atau sikap yang
diambil pengarang terhadap pembaca dan masalah yang
dikemukakan. Dalam sebuah karya
fiksinya pengarang mengekspresikan
sikap, baik terhadap masalah maupun
pembaca, pembaca pun dapat
memberikan reaksi yang sama.
Apa itu Stile dan Nada?
JUDULJUDUL
Judul adalah kepala tulisan atau lukisan singkat dari sebuah cerita. Judul merupakan sesuatu
yang pertama kali dibaca dan dikenali pembaca. Selain itu, judul harus terkait dengan unsur fiksi
yang lain, misalnya keterkaitan antara judul dengan isi cerita. Jadi, dengan memahami judul cerita fiksi, pasti akan mempermudah pembaca
dalam memahami cerita fiksi secara keseluruhan.
Macam-Macam
Fiksi Anak
Berdasarkan Panjang
pendeknya Cerita
Novel Cerpen
Isi Cerita
Fiksi Realistik
Fiksi Fantasi
Fiksi Historis
Novel
Cerpen
Novel dan cerpen memiliki kesamaan yaitu untuk menampilkan cerita, dan itu suatu fakta yang tidak dapat dimungkiri. Dengan demikian, persamaan keduanya yang utama adalah bahwa mereka sama-sama dibangun oleh berbagai unsur intrinsik yang sama, misalnya unsur
penokohan, alur, latar, tema, moral, hal itu berlaku baik untuk novel maupun cerpen. Namun perbedaan anatara keduanya juga dapat dicari
pada “pengoprasian” unsur-unsur intrinsik tersebut pada teks yang kemudian disebut novel dan cerpen. Perbedaan sederhana yang paling
mudah dikenali antara novel dan cerpen adalah yang menyangkut panjang cerita, novel memiliki panjang halaman-halaman yang memuat
cerita dan terdiri dari beberapa halaman, cerpen dapat dibaca sekali duduk.
Fiksi Realistik
cerita fiksi realistik adalah sebuah metafora dan sekaligus model kehidupan yang ditawarkan oleh pengarang.sebagai sebuah model, ia dapat mengangkat sesuatu yang baik atau sebaliknya sebagai halnya problematika kehidupan masyarakat yang bermacam-macam.berhadapan dengan cerita fiksi realistik pada hakikatnya berhadapan dengan sebuah kehidupan yang memiliki kemiripan dengan kehidupan nyata sehingga melaluinya anak dapat memaknai dan mengambilnya sebagai filter bagi kehidupannya sendiri
Fiksi Fantasi
Diantara berbagai jenis cerita fiksi sering ada yang begitu menarik dan menampilkan sesuatu yang fantastis. Artinya, cerita yang dikisahkan amat menarik dengan tokoh-tokoh yang mampu melakukan sesuatu yang berada diluar jangkauan manusia biasa, bahkan juga tidak jarang muncul tokoh-tokoh lain yang bukan manusia yang dapat berinteraksi dengan tokoh manusia secara wajar, dan lain-lain yang serba luar biasa.
fiksi historis merupakan sebuah cerita yang mengambil bahan dari suatu periose yang lebih awal dengan penekanan pada peristiwa-peristiwa yang luar biasa yang
bersifat historis. jadi kata kunci untuk sebuah fiksi historis mesti berkisah tentang masa lalu, dan itu lazimnya
dilakukan terhadap peristiwa-peristiwa besar yang monumental lengkap dengan
para tokoh pelaku sejarahnya. Cerita fiksi historis adalah peristiwa dan tokoh yang
sama-sama dikenal dalam sejarah.
Fiksi Historis
Bacaan Nonfiksi
Anak
Macam-Macam
Buku Informasi Biografi
Hakikat
Hakikat Bacaan Nonfiksi AnakHakikat Bacaan Nonfiksi Anak
Cerita fiksi dan nonfiksi dapat sama-sama menampilkan sisi-sisi kemenariakan dan kekuatannya sendiri karena karakteristiknya
berbeda. Jika dalam cerita fiksi unsur suspense dan bagaimana ia dibangun merupakan sesuatu yang penting, dalam nonfiksi ia justru
tidak terlalu penting karena yang di pentingkan kini adalah bagaimana fakta-fakta itu disampaikan. Jika dalam cerita fiksi bagaimana karakter
tokoh dan bagaimana ia dikembangkan merupakan sesuatu yang esensial, dalam nonfiksi yang dipentingkan adalah penemuan bentuk
hubungan dan penerapan konsep dalam masyarakat dalam dunia alamiah seperti dalam dunia binatang.
Buku informasi merupakan buku nonfiksi karena dalam buku tersebut menyajikan hal-hal yang berdasarkan
fakta. Buku Informasi dapat didefinisikan sebagai sebuah
penamaan atau kategori untuk subgenre sastra anak nonfiksi, sedang bentuknya tidak harus berwujud buku seperti halnya novel. Buku informasi
dapat, dan lebih banyak berupa tulisan singkat mirip cerpan anak. Lebih dari itu, ia juga lazim ditulis dengan gaya
cerita sehingga membaca buku informasi, khususnya bagi pembaca (anak), hampir tidak ada bedanya
dengan membaca cerita fiksi
Buku Informasi
Buku Biografi
Buku Biografi adalah buku yang
menceritakan kisah atau keterangan
tentang kehidupan seseorang
Buku biografi tokoh Indonesia adalah buku yang
menceritakan tentang kisah tokoh terkenal di Indonesia
yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada anak
mengenai tokoh pahlawan nasional yang ada di Indonesia. buku biografi tokoh dunia adalah
buku yang menceritakan tentang tokoh dunia yang berdasarkan
fakta, karena di Indonesia masih belum mencatatkan rekor tokoh
handal seperti Graham Bell (penemu telpon), Thomas Edison (penemu listrik), atau Guglielmo
Marconi (penemu radio).
L/O/G/O
Thank You!Thank You!