bab ii pewarna alami dan buatan 2.1...

22
5 BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warna Warna menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kesan yg diperoleh mata dari cahaya yg dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya. Brewster (1831) membagi warna menjadi 4 kelompok warna, yang disebut sebagai teori Brewster yaitu : 1. Warna primer Yaitu warna dasar yang tidak bisa diperoleh dari campuran warna- warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning. Gambar 2.1 warna primer Sumber : Dokumen pribadi 2. Warna sekunder Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer.Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru. Gambar 2.2 warna sekunder Sumber : Dokumen pribadi

Upload: ngothien

Post on 06-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

5

BAB II

PEWARNA ALAMI DAN BUATAN

2.1 Warna

Warna menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kesan yg diperoleh mata

dari cahaya yg dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya.

Brewster (1831) membagi warna menjadi 4 kelompok warna, yang disebut

sebagai teori Brewster yaitu :

1. Warna primer

Yaitu warna dasar yang tidak bisa diperoleh dari campuran warna-

warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah

merah, biru, dan kuning.

Gambar 2.1 warna primer

Sumber : Dokumen pribadi

2. Warna sekunder

Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer.Misalnya warna

jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah

campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.

Gambar 2.2 warna sekunder

Sumber : Dokumen pribadi

Page 2: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

6

3. Warna tersier

Warna yang berasal dari campuran warna primer dengan warna

sekunder.Misalnya warna jingga kekuningan merupakan campuran dari warna

kuning dengan jingga.

Gambar 2.3 warna tersier

Sumber : Dokumen pribadi

4. Warna netral

Jika ketiga warna dasar dicampur, maka akan diperoleh warna netral.

Warna ini biasanya digunakan sebagai penyeimbang warna-warna kontras di

alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.

Gambar 2.4 warna netral

Sumber : Dokumen pribadi

2.2 Pigmen Warna

Seperti yang disampaikan Sulasmi DarmaprawiraW.A. dalam bukunya Warna

Teori Kreativitas dan Penggunaanya (2002), pigmen merupkan pewarna yang bisa

larut dalam cairan pelarut.Bahan pelarutnya adalah air dan minyak.Pewarna yang

Page 3: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

7

bubuk setelah diberi pelarut siap digunakan untuk keperluan tertentu sehingga

berbentuk pasta atau cairan. Pengolahan pigmen memerlukan prosedur yang tepat dan

bahan yang baik agar memberikan hasil yang terbaik. Kualitas pigmen yang baik

akan membantu meningkatkan serta memperbaiki mutu studi tentang warna dalam

penggunaannya. Pigmen bekerja dengan cara menyerap cahaya dari panjang

gelombang tertentu dan memantulkan cahaya panjang gelombang lainnya ke mata,

yaitu yang warnanya sama dengan warna pigmen dari permukaan objek tersebut. Jadi,

bila suatu permukaan diberi warna pigmen merah, maka warna yang terpantul ke

mata kita adalah warna merah, karena warna berkas sinar lainnya diserap oleh benda

itu .

Penggolongan jenis pigmen berdasarkan bahan pembuat pigmen. Pigmen

yang terbuat dari bahan alami seperti binatang, tumbuhan-tumbuhan, tanah, serangga

dan kerang disebut pigmen alami atau pigmen organik. Sedangkan pigmen yang

terbuat dari bahan yang berasal dari bahan mentah atau bahan tambang yang diproses

secara kimiawi disebut pigmen buatan.

Gambar 2.5 Cara kerja pigmen

Sumber : http://artchu.blogspot.com/2011/05/blog-post.html

( diakses 18 Desember 2013 )

2.3 Pewarna

Menurut peraturan Menteri Kesehatan No. 722/MEN KES/PER/IX/88 tentang

bahan tambahan makanan, “Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat

memperbaiki atau memberi warna pada makanan.(Lembaran Negara,

Page 4: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

8

1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

tampilan makanan lebih menarik”.

FDA (Food and Drug Administration) mendefinisikan pewarna tambahan sebagai

pewarna, zat warna atau bahan lain yang dibuat dengan cara sintetik atau kimiawi

atau bahan alami dari tanaman, hewan atau sumber lain yang diekstrak, ditambahkan

atau digunakan ke bahan makanan, obat atau kosmetik bisa menjadi bagian dari

warna bahan tersebut.

2.4 Penggolongan Zat Pewarna

Badan Pengawas Obat dan Makanan membagi pewarna menjadi 2 golongan,

yaitu :

1. Pewarna Alami

Pewarna alami merupakan zat pewarna alami yang diperoleh dari

tumbuhan, hewan atau sumber-sumber mineral (Winarno, 1997). Karena

berasal dari bahan alami, pewarna alami juga mengandung nilai gizi.

Nur Hidayat dan Elfi Anis dalam bukunya Membuat Pewarna Alami

(2006) menjelaskan bahwa, yang termasuk pewarna alami yang berasal dari

tanaman adalah :

a. Karotenoid

Golongan karotenoid menghasilkan warna jingga sampai

merah yang dapat larut dalam minyak. Zat ini digunakan untuk

mewarnai produk-produk minyak dan lemak seperti margarin dan

minyak goreng

Page 5: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

9

Gambar 2.6 Tomat mengandung karotenoid

Sumber http://toriavey.com/how-to/2012/06/how-to-seed-tomatoes/

( diakses 25 Agustus 2014 )

b. Biksin

Biksin merupakan bahan pewarna yang diperoleh dari biji pohon

Bixa Orellana yang biasa terdapat didaerah tropis. Bahan pewarna

ini larut dalam lemak. Warna yang dihasilkan oleh pewarna ini

adalah warna kuning. Zat pewarna ini sering digunakan untuk

mewarnai mentega, margarin, minyak jagung dan salad.

Gambar 2.7 Biji pohon bixa

Sumber http://theposhlatincook.com/

( diakses 25 Agustus 2014 )

Page 6: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

10

c. Karamel

Karamel tidak memiliki bentuk, berwarna coklat gelap dan

dapat diperoleh dari pemanasan yang terkontrol terhadap molase,

hidrolisat pati, dekstrosa, gula invert, laktosa, sirup malt dan

sukrosa.

d. Klorofil

Zat klorofil menghasilkan warna hijau yang dapat diperoleh

dari daun. Klorofil banyak digunakan untuk makanan. Saat ini

bahkan mulai digunakan pada berbagai produk kesehatan. Pigmen

klorofil banyak terdapat pada dedaunan (misal daun suji, pandan,

katuk dan sebaginya). Daun suji dan daun pandan, daun katuk

sebagai penghasil warna hijau untuk berbagai jenis kue jajanan

pasar. Selain menghasilkan warna hijau yang bagus, juga memiliki

harum yang khas.

Gambar 2.8 Daun pandan mengandung klorofil

Sumber http://theposhlatincook.com/

( diakses 25 Agustus 2014 )

e. Cochineal, Karmin dan Asam Karminat

Cochineal adalah zat berwarna merah yang diperoleh dari

hewan coccus cacti betina yang dikeringkan. Zat pewarna yang

terdapat di dalamnya adalah asam karminat. Karmin diperoleh

Page 7: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

11

dengan cara mengekstrasi asam karminat. Karmin digunakan untuk

melapisi bahan berprotein dan memberikan lapisan warna merah

pada jambu.

2. Pewarna Buatan

Menurut Winarno (1997) pewarna buatan adalah zat warna buatan

yang diperoleh melalui proses kimia buatan yang mengandalkan bahan

kimia. Zat pewarna buatan harus melalui prosedur pengujian sebelum

digunakan untuk zat pewarna makanan yang disebut proses sertifikasi. SK

Menteri Kesehatan RI Nomor

722/Menkes/Per/IX/88 mengenai bahan tambahan pangan membagi bahan

pewarna buatan menjadi 2 yaitu zat pewarna yang diizinkan dan yang dilarang

untuk bahan pangan.

1. Pewarna buatan yang diizinkan

Pemerintah memang mengizinkan penggunaan beberapa jenis bahan

pewarna buatan untuk bahan pangan, tetapi tanpa melebihi batas yang

ditentukan pemerintah yaitu sebesar 30 – 300 mg/kg bahan pangan.

Berikut tabel batas penggunaan bahan pewarna buatan yang diizinkan

pemerintah :

Page 8: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

12

Page 9: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

13

Page 10: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

14

Tabel 1 Batas Penggunaan Bahan Pewarna Buatan yang Diizinkan Pemerintah

Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/88

2. Pewarna buatan yang dilarang

Adapun bahan pewarna yang dilarang penggunaannya dalam bahan

pangan karena mengandung zat kimia berbahaya bagi tubuh manusia

apabila termakan. Zat pewarna ini biasa digunakan sebagai bahan pewarna

tekstil. Dalam Permenkes 239/85, pemerintah melarang penggunaan jenis

pewarna berikut :

1. Auramine

2. Alkanet

Page 11: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

15

3. Butter Yellow

4. Black 7984

5. Burn Umber

6. Chrysoidine

7. Chrysoine S

8. Citrus Red

9. Chocolate Brown FB

10. Fast Red

11. Fast Yellow AB

12. Guinea Green B

13. Indanthhrene Blue RS

14. Magenta

15. Metanil Yellow

16. Oil Orange SS

17. Oil Orange XO

18. Oil Yellow AB

19. Oil Yellow OB

20. Orange G

21. Orange GGN

22. Orange RN

23. Orchil dan Orcein

24. Ponceau 3 R

25. Ponceau SX

26. Ponceau 6R

27. Rhodamin B

28. Sudan 1

29. Scarlet GIN

30. Violet 6 B

Page 12: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

16

Gambar 2.9 Rhodamin B

Sumber : http://solarbio.en.alibaba.com/product/281472161-209603517/Rhodamine_B.html

( Diakses 20 Juni 2014 )

Pewarna buatan juga dibagi menjadi 2 golongan berdasarkantingkat

kelarutannya terhadap bahan pelarut, yaitu dye dan lakes. Zat pewarna yang termasuk

golongan dye telah melalui prosedur sertifikasi dan spesifikasi yang telah ditetapkan

oleh Food and Drug Administration (FDA). Sedangkan zat pewarna lake yang hanya

terdiri dari 1 warna dasar, tidak merupakan warna campuran, juga harus mendapat

sertifikat.

a. Dye

Dye merupakan zat pewarna yang bersifat larut dalam air dan larutannya

dapat mewarnai. Pelarut yang dapat digunakan selain air adalah gliserin,

alkohol dan propilenglikol. Dye terdapat dalam bentuk bubuk, butiran, pasta

maupun cairan yang penggunaannya tergantung dari kondisi bahan, kondisi

proses dan zat pewarnanya sendiri ( Sumarlin, 2010 ).

FD (Food Drag) dan C (Cosmetic Act) Dye terbagi atas 4 kelompok,

yaitu:

1. Azo dye, terdiri dari :

a. FD & C Red (Amaranth)

Amaranth termasuk golongan manazo yang mempunyai satu

ikatan N = N. Amaranth berupa tepung berwarna merah kecoklatan

yang mudah larut dalam air menghasilkan larutan berwarna merah

lembayung atau merah kebiruan (Sumarlin, 2010)

Page 13: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

17

b. FD & C Yellow (Tertrazine)

Merupakan tepung berwarna kuning jingga yang mudah larut

dalam air, dengan larutannya berwarna kuning keemasan. Penggunaan

Tetrazine dapat menyebabkan reaksi alergi, khususnya terhadap

individu yang sensitive terhadap asam asetilsiklik dan asam benzoat.

Selain itu juga dapat menyebabkan hiperaktif pada anak (Sumarlin,

2010)

c. FD & c yellow

Sunset yellow termasuk golongan manazo, berupa tepung

berwarna jingga sangat mudah larut dalam air, dan menghasilkan

larutan jingga kekuning kuningan. Sedikit larut dalam alkohol dan

mudah larut dalam gliserol dan glikol (Jana, 2007)

d. FD& Red ( Panceau sx )

Panceau sx berupa tepung merah, mudah larut dalam air , dan

memberikan larutan berwarna merah jingga. Larutan dalam gliserol

dan glikol, mudah larut dalam alkohol 95% (Jana, 2007)

2. Triphenylmethane dye, terdiri dari :

a. FD& Blue ( briliant blue )

Zat pewarna ini termasuk triphenylmethane dye, merupakan

tepung berwarna ungu perunggu.bila dilarutkan dalam air

menghasilkan warna hijau kebiruan, larut dalam glikol dan gliserol,

agak larut dalam alkohol 95% (Jana, 2007)

b. FD & green ( fast green )

Tepung zat warna ini berwarna ungu kemerahan atau ungu

kecoklatan dan bila dilarutkan dalam air menghasilkan warna hijau

kebiruan. Zat ini mudah larut dalam alkohol 95% tetapi mudah larut

dalam campuran air dan alkohol. Zat ini larut dalam gliserol dan

glikol (Jana, 2007)

Page 14: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

18

c. FD& Violet ( benzyl violet )

Zat warna ini berbentuk tepung berwarna ungu, larut dalam air,

gliserol, glikol, dan alkohol 95 %.menghasilkan warna ungu cerah.

tidak larut dalam minyak dan eter. Zat pewarna ini mudah luntur oleh

cahaya (Jana, 2007)

3. Fluorescein, terdiri dari :

a. FD & C red No.3 ( Erythrosine )

Zat pewarna ini termasuk golongan fluorescein.berupa tepung

coklat, larutannya dalam alcohol 95% menghasilkan warna merah

yang berfluoresensi, sedangkan larutannya dalam air berwarna merah

cherry tanpa fluoresensi. Laruta dalam gliserol dan glikol, bersifat

kurang tahan terhadap cahaya (Jana, 2007)

4. Sulfonated indigo , terdiri dari :

a. FD& Blue no. 2 ( indigotin indigo carmine )

Indigotine merupakan tepung berwarna biru, coklat, kemerah –

merahan, mudah larut dalam air dan larutannya berwarna biru. Larut

dalam gliserol dan glikol, sedikit larut dalam alkohol 95%. Zat warna

ini sangat tidak tahan terhadap cahaya, karena itu warnanya cepat

menghilang (Jana, 2007)

b. Lakes

Zat pewarna ini di buat melalui proses pengendapan dan absorpsi

dyes pada radikal basa ( Al atau Ca ) yang dilapisi dengan alumunium

hidrat ( Alumina ). Lapisan alumina ini tidak larut dalam air, sehingga

lakes ini tidak larut pada hampir semua pelarut. Pada pH 3,5 sampai

dengan 9,5 lakes stabil. Lakes pada umumnya mengandung 10 - 40%

dyes murni, sifatnya tidak larut dalam air dan lebih stabil terhadap

pengaruh cahaya, kimia, dan panas. Pemakaian lakes dapat dilakukan

Page 15: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

19

dengan cara mendispersikan zat warna tersebut dengan serbuk

makanan sehingga pewarnaan akan terrjadi (Winarno, 1997).

2.5 Ciri-ciri Bahan Pewarna

Berikut ciri-ciri bahan pewarna alami dan buatan menurut Badan

Pengawas Obat dan Makanan ( Dinas Kesehatan Kota Bandung ) :

a. Pewarna Alami

1. Warna yang dihasilkan pewarna alami kurang bagus karena

terlihat pucat

2. Membutuhkan bahan pewarna lebih banyak

3. Keseragaman warna kurang baik

4. Kurang menyatu dengan bahan makanan

Gambar 2.10 Makanan yang menggunakan pewarna alami terlihat pucat dan kurang cerah

Sumber http://hannymeilanni.blogspot.com/2012/10/rainbow-cake-dengan-pewarna-alami.html

b. Pewarna Buatan

1. Warna yang dihasilkan cerah

2. Ada sedikit rasa pahit

3. Beberapa pewarna menimbulkan rasa gatal ditenggorokan

setelah mengkonsumsinya

4. Baunya tidak alami

5. Apabila dikonsumsi pewarna menempel pada kulit

Gambar 2.11 Makanan yang menggunakan bahan pewarna buatan menghasilkan warna yang cerah

Sumber http://dhekkazone.blogspot.com/2012/10/sejarah-kue-pelangi-dan-resepnya.html

Page 16: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

20

Berikut kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pewarna :

Pewarna Alami Pewarna Buatan

Kelebihan Aman dikonsumsi

Mempunyai nilai gizi

sehingga menambah nilai

gizi produk yang

menggunakan pewarna

alami

Warna yang dihasilkan

cerah

Hanya membutuhkan

sedikit bahan pewarna

Memiliki warna yang lebih

beraneka ragam

Cepat meresap dan

menyatu dengan bahan

makanan

Keseragaman warna lebih

baik

Kekurangan Ketersedian bahan yang

terbatas

Warnanya kurang menyatu

dengan bahan makanan

Membutuhkan waktu dalam

pengolahannya

Keanekaragaman warnanya

terbatas

Untuk mendapatkan warna

yang bagus, terkadan

membutuhkan jumlah bahan

yang lebih banyak

Mengkonsumsi bahan

pewarna dalam jumlah

yang banyak, dapat

mengganggu kesehatan

Jika terkontaminasi logam

berat dapat membahayakan

kesehatan

Tabel Perbandingan kelebihan dan kekurangan pewarna

Sumber : Dinas kesehatan kota Bandung

2.6 Makanan dan Kesehatan

Sesuai dengan wujudnya, makanan adalah hasil dari proses

pengolahan dari suatu bahan, sedangkan bahan makanan tersebut dapat

Page 17: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

21

diperoleh dari hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan adanya

teknologi (Moertjipto 1993). Irianto et al. (2004) mengatahkan bahwa

yang dimaksud dengan makanan dalam ilmu kesehatan adalah setiap

substrat yang dapat dipergunakan untuk proses di dalam tubuh, terutama

untuk membangun dan memperoleh tenaga bagi kesehatan sel.

Zat gizi yaitu zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang

dikonsumsi, mempunyai nilai yang sangat penting untuk :

a. Memelihara proses dalam pertumbuhan dan perkembangan terutama

bagi mereka yang masih dalam proses pertumbuhan

b. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari

(Kartasapoetra et al. 2008).

Fungsi makanan bagi tubuh manusia yaitu sebagai bahan penghasil

energi yang berguna untuk segala kegiatan hidup, Sebagai bahan

pembangun, yaitu untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tubuh yang

rusak, dan sebagai bahan pelindung dan pengatur kerja fisiologis tubuh

agar tetap lancar dan teratur. Pangan yang tidak aman dapat menyebabkan

penyakit yang disebut dengan foodborne disease, yaitu gejala penyakit

yang timbul akibat mengkonsumsi pangan yang mengandung

bahan/senyawa beracun atau organisme patogen (Adam et al.

2004).Yulianti (2007) menyatakan bahwa keracunan makanan dapat

terjadi karena beberapa hal diantaranya aktivitas mikroorganisme.

Keracunan akibat mikroorganisme dapat dibedakan menjadi food

intoxication dan food infection. Food intoxication adalah keracunan yang

terjadi karena tercemarinya makanan oleh toksin yang ada dalam

makanan. Misalnya toksin yang dihasilkan Clostrodium botolinum dan

Staphylococci. Adapun food infection terjadi karena makanan

terkontaminasi oleh parasit, protozoa atau bakteri patogen (penyebab

sakit) seperti Salmonella, Proteus, Escherichia dan Pseudomonas yang ada

dalam makanan tersebut.Keracunan makanan dapat pula disebabkan oleh

bahan kimia. Ketika masuk kedalam tubuh manusia zat kimia ini akan

Page 18: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

22

menimbulkan efek yang berbeda-beda, tergantung jenis dan jumlah zat

kimia yang masuk ke dalam tubuh.

Menurut Adam et al. (2004) umumnya penyakit yang ditimbulkan oleh

pangan berkaitan dengan gangguan pencernaan (gastroenteritis) dengan

gejala sakit perut, diare, demam, sakit kepala, mual, dan muntah-muntah.

Tipus, kolera, dientri, dan basiler, merupakan penyakit yang ditimbulkan

oleh pangan yang terkontaminasi. Penyakit degeneratif seperti jantung

koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan sebagainya dapat disebabkan

konsumsi pangan sumber karbohidrat, lemak, gula, dan garam secara

berlebihan. Efek samping penggunaan BTP berlebih untuk jangka pendek

yaitu sakit perut, diare, demam, sakit kepala, mual, dan muntah-muntah

sedangkan pada jangka panjang dapat menyebabkan penyakit kanker,

tumor, dan gangguan saraf, gangguan fungsi hati, iritasi lambung, dan

perubahan fungsi sel (Saparinto 2006).

2.7 Batas Penggunaan Bahan Pewarna

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 1168/Menkes/PER/X/1999

batas aman penggunaan bahan pewarna yaitu 30- 300 mg/kg berat

badan/hari tergantung jenis bahan tambahan makanan yang

digunakan.Tetapi masih ada beberapa produsen makanan yang

menggunakan pewarna buatan sebagai pewarna produk makanan yang

diproduksi melebihi batas maksimal yang telah ditentukan

pemerintah.Penambahan zat pewarna makanan ini kedalam produk

makanan bertujuan untuk menarik selera dan keinginan konsumen.

Menurut hasil pengujian Badan Pengawas Obat dan Makanan tahun 2011

terhadap parameter uji bahan tambahan pangan yang dilarang yaitu

pewarna bukan untuk pangan (rhodamin B) yang dilakukan pada 3.925

sampel produk PJAS (Pangan Jajanan Anak Sekolah) yang terdiri dari es

(mambo, loli), minuman berwarna merah, sirup, agar-agar, kudapan dan

makanan ringan diketahui bahwa 40 (1,02%) sampel mengandung

Page 19: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

23

rhodamin B, sedangkan untuk pengujian pewarna yang dilarang untuk

pangan yaitu methanyl yellow yang dilakukan pada 4.418 sampel produk

PJAS yang terdiri dari es (mambo, loli), minuman berwarna, sirup, jelly,

agar-agar, mie, kudapan dan makanan ringan, diketahui 2 (0,05%) sampel

mengandung methanyl yellow.

2.8 Buku

Buku merupakan beberapa helai kertas yang terjilid ( berisi tulisan

untuk dibaca atau halaman-halaman kosong untuk ditulisi

)(Purwadarminta 1985). Sedangkan menurut kamus besar bahasa

Indonesia, buku yaitu lembar kertas berjilid, berisi tulisan atau kosong.

Adapun teori pendukung buku yaitu (Thesis Binus, 2008) :

1. Layout

Layout merupakan penyusunan dari elemen-elemen desain yang

berhubungan kedalam sebuah bidang. Tujuan utama layout adalah

menampilakn elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif

dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima

informasi yang disajikan.

2. Grid System

Grid system digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah

menciptakan sebuah komposisi visual. Tujuan utama dari penggunaan

grid system adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang

komunikatif dan memuaskan secara estetik.

3. The Golden Section

The Golden Section yaitu membagi sebuah garis dengan rasio 8 : 13

berarti bahwa jika garis yang lebih panjang dibagi dengan garis yang

lebih pendek hasilnya akan sama dengan panjang pembagian garis

utuh sebelum dipotong dengan garis yang lebih panjang tadi.

Page 20: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

24

4. The Symetrical Grid

Dalam grid simetris, halaman kanan akan berkebalikan persis seperti

bayangan cermin dari halaman kiri. Memberikan margin yang sama

baik margi luar maupun margin dalam.

5. Tipografi

Tipografi dapat didefinisikan sebagai keterampilan mengatur bahan

cetak secara baik dengan tujuan tertentu; seperti mengatur tulisan,

membagi-bagi ruang/spasi, dan menata/menjaga huruf untuk

membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks ( Stanley,

1931).

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arisman, MB, M.Kes.2009.Keracunan Makanan.

Astawan, Made dan Andreas Leomitro Kasih.2008.Khasiat Warna-Warni

Makanan.Jakarta.Gramedia

Darmaprawira W.A., Sulasmi.2002.Warna.Bandung.ITB

Hidayat, Nur dan .2006.Membuat Pewarna Alami.Jakarta.Trubus

Agrisarana

Irianto, Sugeng Yuli.2008. Ilmu pengetahuan alam SMP dan MTS kelas

lllV.Jakarta.Gramedia

Khotimah,Khusnul.2013.The Miracle of Colors.Yogyakarta.Andi

Sari, Reni Wulan, M.Kes dkk.2008.Dangerous Junk Food.Yogyakarta

Sarasvati.2008.Rainbow Diet.Jakarta.Gramedia

Sihombing, Danton.2001.Tipografi Dalam Desain Grafis.Jakarta.Gramedia

Pustaka Utama

Rustan, Surianto.2009.Layout Dasar & Penerapannya.Jakarta.Gramedia

Winarno.2002.Kimia Pangan dan Gizi.Jakarta.Gramedia

Page 21: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

25

Karya Ilmiah dan Tesis

Institut Pertanian Bogor.2010.Bahan Tambahan Pangan.

Kartikasari, Nurcahyanti.2012.Peran Dinas Kesehatan Dalam Pelaksanaan

Pengawasan Terhadap Peredaran Makanan Yang Mengandung Pewarna

Tekstil Rhodamin B Untuk Pemenuhan Perlindungan Hukum Bagi

Konsumen.Universitas Brawijaya.Malang

Susanti, Chara.Tahun tidak dilampirkan.Colour Theory.Universitas

Multimedia Nusantara.Tanggerang

Sumarlin, L. O. (2010). Identifikasi Pewarna Sintetis Pada Produk Pangan

YangBeredar.Jurnal

Peraturan Negara

Laporan Tahunan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Tahun

2011.Jakarta:2013

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.722 tentang Bahan Tambahan

Makanan,Jakarta:1988

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia

Nomor 37 tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan

Pangan Pewarna .Jakarta:2013

Sumber Internet

Hamdani,S.2011.Bahan Pewarna Makanan.

http://catatankimia.com/catatan/bahan-pewarna-makanan.html (diakses

22 Desember 2013)

Kaitlin.2012. Sejarah Kue Pelangi dan Resepnya,

http://dhekkazone.blogspot.com/2012/10/sejarah-kue-pelangi-dan-

resepnya.html ,(diakses 20 Desember 2013)

Meilanni, Hanny.2012.Rainbow Cake dengan Pewarna Alami.

Page 22: BAB II PEWARNA ALAMI DAN BUATAN 2.1 Warnaelib.unikom.ac.id/files/disk1/694/jbptunikompp-gdl-rahmathida... · 8 1992).Penggunaan pewarna bertujuan untuk memperkuat warna asli dan memberikan

26

http://hannymeilanni.blogspot.com/2012/10/rainbow-cake-dengan-

pewarna-alami.html ,(diakses 19 Desember 2013)

Seran,Emel.2011.Pewarna Makanan.

http://wanibesak.wordpress.com/tag/penggolongan-pewarna-makanan-

dye-and-lake/

Thesis Binus.2010.

http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00046-DS%20bab%204.pdf